Upload
others
View
22
Download
1
Embed Size (px)
ANALISIS DAYA TARIK PRODUK RABBANI SEBAGAI FASHION DI
LEMBAGA PENDIDIKAN AL-AZHAR JAMBI
SKRIPSI
Oleh:
Dwi Siyamsih
EES.160358
Pembimbing:
1. H. Sissah, S.Ag., M.HI
2. Agustina Mutia, S.E., M.EI
PROGRAN STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
ii
iii
iii
Pembimbing I : H. Sissah, S.Ag., M.HI
Pembimbing II :Agustina Mutia, S.E., M.EI
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Telanaipura Jambi 36122
Telp : (0741) 60500 Webside : febi.uinjambi.ac.id
Jambi, Juni 2020
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi
Di –
Jambi
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara Dwi Siyamsih yang berjudul :“Analisis Daya
Tarik Produk Rabbani Sebagai Fashion Dilembaga Pendidikan Al-Azhar
Jambi”.Telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna
melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam ilmu
Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha
Saifudin Jambi.
Demikian, dan di ucapkan terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing I, Pembimbing II,
H. Sissah, S.Ag., M.HI Agustina Mutia, S.E., M.EI
NIP. 196502151999031001 NIP. 196908092003122002
iv
iv
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Nomor : B- 72 /D.V/PP.00.9/ 06 /2020
Skripsi dengan judul Analisis “Daya Tarik Produk Rabbani Sebagai Fashion Di
Lembaga Pendidikan Al-Azhar Jambi” yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama : Dwi Siyamsih
NIM : EES160358
Tanggal Ujian Skripsi : 17 Juni 2020
Nilai Munaqasyah : 76,07 (B+)
Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/ Sarjana Strata
1 (S.1) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Tim Munaqasyah/Tim Penguji
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Jambi 36122 Telp./fax: (0741) 65600 website:febi-iainjambi.ac.id
Sekretaris Sidang,
M. Yunus, M.Si
NIP. 19920717201801 1 002
Penguji I,
Dr. Novi Mubyarto, S.E.,ME
NIP. 19790309200312 1 001
Pembimbing II,
Agustina Mutia, S.E.,M.EI
NIP. 19690809 200312 2 002
Pembimbing I,
H. Sissah, S.Ag.,M.HI
NIP. 19650215 199903 1 001
Ketua Sidang
Dr. Sucipto, M.A
NIP. 197705142005011010
v
v
MOTTO
فرغت فان مع العسر يسرا ان مع العسر يسرا فاذا
والى ربك فارغب فانصب
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.
(Al-Insyirah, 5-8)1
1 Al-Insyirah(94): 5-8
vi
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmannirrahim
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha
Agung dan Maha Tinggi.Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir,
berilmu, beriman dan bersabar.Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah
awal untuk masa depanku, dalam meraih cita-cita saya.Salam tak lupa kukirimkan
kepada junjunganku Nabi Muhammad SAW.
Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tuaku yang aku
hormati dan aku sayangi Ibundaku (Sulastri) dan Ayahandaku (Sutri Diharjo)
yang tiada henti memberiku semangat doa, dorongan, nasehat, kasih sayang serta
pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap
rintangan.Terima kasih atas kasih sayang yang berlimpah dari mulai saya lahir,
hingga saya sudah sebesar ini
Terima kasih juga untuk kakak tersayangku (Suyami) yang luar biasa,
dalam memberi dukungan dan doa yang tanpa henti. Serta terima kasih juga
kepada Bulek (Ernawati) dan Paklek (Sarnyoto) yang selama ini sudah menerima
saya tinggal dijambi bersamanya serta selalu menjaga, menasehati dan memberi
dorongan dalam menyelesaikan karya ini.
Untuk semua teman-teman seperjuangan FEBI khususnya local C,
terimakasih telah menemani, berjuang bersama duduk di bangku kuliah yang
penuh kenangan.Tetap semangat untuk mengejar kesuksesan dimana saja berada.
“ Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, tidak ada keberhasilan tanpa
kebersamaan, tidak ada kemudahan tanpa doa.”
vii
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang menjadi daya tarik
Lembaga Pendidikan Al-Azhar menggunakan produk Rabbani sebagai fashion
busana. Daya tarik produk merupakan suatu kunci dari suatu produk apabila ingin
dipilih oleh konsumen. Faktor penentu daya tarik produk Rabbani sangat
bermanfaat untuk mengetahui latar belakang ketertarikan menggunakan produk
tersebut. Rabbani merupakan jenis merek produk yang didalamnya terdapat
banyak macam produk muslim salah satu yang paling terkenal adalah jilbab
instan. Lembaga Al-Azhar adalah salah satu pengguna produk Rabbani yang
digunakan sebagai fashion busana.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan pendekatan analisis deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan
melalui teknik Penelitian Pustaka dan Penelitian Lapangan dengan cara
Wawancara dan Observasi. Dalam penelitian ini ada sebanyak 50 informan yang
keseluruhannya merupakan guru Al-Azhar yang menggunakan produk Rabbani
dan kepala lembaga Al-Azhar sebagai informan utamanya.Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa latar belakang pihak Al-Azhar menggunakan produk
Rabbani dikarenakan sebelumnya pihak Al-Azhar mencari solusi untuk mengatasi
masalah yang mereka alami yaitu membuat seragam olah raga guru yang
sebelumnya desain busananya tidak sama. Setelah mencari informasi produk apa
yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut maka pihak Al-azhar tertarik pada
produk Rabbani. Sedangkan ciri khas daya tarik produk Rabbani hingga Lembaga
Al-Azhar menggunakana produk Rabbani sebagai busana seragam guru hingga
mereka merasa puas menggunakan produk tersebut diantaranya adalah kualitas,
desain, dan merek.
Kata Kunci :Daya Tarik Produk, Kualitas, Harga, Desain, Merek, Fashion
viii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan juga salam senantiasa tercurah kepada Junjungan kita semua Nabi
Muhammad SAW yang mengantarkan manusia dari kegelapan ke zaman yang
terang benderang.
Skripsi ini diberi judul “Analisis Daya Tarik Produk Rabbani Sebagai
Fashion Dilembaga Pendidikan Al-Azhar Jambi.”Sebagai syarat dalam
menyelesaiakan Program Sarjana (S1) dalam Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifudin Jambi.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali hambatan dan rintangan yang
penulis hadapi namun akhirnya penulis bisa melaluinya hal ini karena adanya
bantuan dan juga bimbingan dari berbagai pihak baik moral maupun
spiritual. Maka, penulis menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini terutama
kepada:
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy'ari, MA., Ph.D, selaku Rektor UIN STS jambi.
2. Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi.
3. Dr. Rafidah, SE, M.EI, selaku Wakil Dekan I bidang Akedemik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Dr. Novi Mubiarto, SE, ME, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
5. Dr. Sucipto, MA selaku Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Kerja
sama luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
6. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si Dan M. Yunus, M.Si, selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
ix
ix
7. H. Sissah, S.Ag., M.HI dan Agustina Mutia, S.E., M.EI selaku pembimbing I
dan II.
8. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen dan seluruh Karyawan / Karyawati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
9. Pihak Lembaga Pendidikan Al-Azhar Jambi.
10.Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis buat ini masih jauh dari
sempurna hal ini karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
penulis.Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran dan masukan bahkan
kritik membangun dari berbagai pihak.
Jambi, Juni 2020
Penulis
Dwi Siyamsih
EES.160358
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
SURAT PENYATAAN ORSINALISASI SKRIPSI ............................................. iii
NOTA DINAS ........................................................................................................... ii
MOTTO……. ........................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... v
ABSTRAK…. ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 9
C. Batasan Masalah ................................................................................... 9
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 10
E. Kerangka Teori...................................................................................... 11
F. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 23
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................... 27
B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 27
C. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 29
D. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 31
E. Unit Analisis ......................................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data.............................................................................. 33
xi
xi
G. Sistematika Penulisa ............................................................................. 37
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ................................................................................... 39
B. Sejarah Singkat Al-Azhar ..................................................................... 39
C. Visi dan Misi ......................................................................................... 42
D. Struktur Organisasi Pengelola Perguruan Diniyyah Al-Azhar Jambi .. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden .................................................................. 44
2. Analisis Redukasi Data .................................................................... 44
3. Analisis Penyajian Data ................................................................... 45
4. Kesimpulan dan Verifikasi ............................................................... 45
B. Pembahasan
1. Faktor Yang Melatarbelakangi Pihak Al-Azhar menggunakan
Produk Rabbani Sebagai Busana .................................................... 47
2. Tanggapan Pihak Al-Azhar Mengenai Daya Tarik Dari Produk
Rabbani ........................................................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 57
B. Saran ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 :Persentase Perkembangan Produk Rabbani Dilihat Dari Top Brand
Index Tahun 2015-2019 ................................................................... 5
Tabel 1.2 : Tinjauan Pustaka .............................................................................. 22
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini, ditambah dengan kecanggihan teknologi yang
semakin canggih membuat perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat
,salah satunya fashion. Fashion adalah sebutan untuk tren yang populer,
khususnya dalam hal pakaian, sepatu, make-up, dan aksesoris.2Fashion
merupakan istilah yang akrab dalam kehidupan sehari-hari.Kita seringkali
mengidentikkan fashion dengan busana atau pakaian, padahal sebenarnya yang
dikatakan fashion adalah segala sesuatu yang sedang tren dalam masyarakat. Hal
ini mencakup busana, selera makan, hiburan, barang-barang konsumsi dan lain-
lain. Fashion busana adalah segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh, baik
dengan maksud melindungi tubuh maupun memperindah penampilan tubuh.
Busana pada umumnya suatu ekspresi atau ungkapan pribadi yang tidak selalu
sama untuk setiap orang. Perubahan mode yang menyangkut busana akan terjadi
lebih cepat dibandingkan dengan perubahan kebudayaan secara keseluruhan.
Fashion memiliki definisi berbeda-beda, tetapi pengertian fashion pada prinsipnya
tetap tidak terpisah dari perubahan selera masyarakat dizamannya yang
dipengaruhi oleh perkembangan sosial budaya tertentu dan dalam rentang waktu
tertentu. Fashion secara terminologi, dalam Oxford English Dictionary telah
menyusun beberapa arti berbeda dari kata fashion. Mulai dari bermakna tindakan
2Angela Dios, Buku Ilustrasi “Fashion And Style Guide, Jurnal Universitas Negeri Padang,
Padang, 2018, Hlm. 1
2
atau proses membuat, potongan atau bentuk tertentu, tata cara bertindak,
berpakaian mengikuti konvensi. Tetapi, dari beberapa arti tersebut
dikelompokkan menjadi dua arti utama yakni kata benda dan kata kerja. Sebagai
kata benda, fashion bermakna sesuatu, seperti bentuk dan jenis, buatan atau
bentuk tertentu. Sehingga fashion disini menjelaskan bagaimana mode dan bentuk
sesuatu yang dikenakan oleh seseorang. Sedangkan sebagai kata kerja fashion
memiiki arti kegiatan membuat atau melakukan, sehingga dapat ditarik
kesimpulan jika istilah fashion itu mencakup sesuatu yang berhubungan dengan
dandanan, gaya, dan busana atau pakaian seseorang yang dibentuk sedemikian
rupa sesuai dengan zaman tersebut.3
Daya tarik produk adalah hal yang membuat barang atau jasa terlihat
menarik di mata konsumen. Tingkat ketertarikan konsumen diukur dari
kepuasannya saat menggunakan produk.Suatu produk bisa memuaskan para
pembeli jika mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Unsur-Unsur
dalam daya tarik produkuntuk membangun daya tarik produk:
1. Kualitas Produk
Kualitas sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam operasi
perusahaan, karena jika produk kompetitor tentunya produk kita tidak akan laku
dipasaraan dan hal ini akan mempengaruhi keuntungan perusahaan. Oleh karena
itu setiap perusahaan berupaya untuk mengembangkan produknya, agar dapat
3Malcolm Barnard, Fashion Sebagai Komunikasi, terj. Idy Subandy Ibrahim dan Yosal
Iriantara (Yogyakarta: Jalasutra, 2011), hlm. 12-13.
3
mampu bersaing dengan produk-produk saingnya dipasar. Unsur yang terpenting
dalam produk adalah mutu/kualitas.4
2. Harga produk
Penetapan harga merupakan salah satu keputusan terpenting dalam
pemasaran. Pembeli biasanya memandang harga sebagai indikator dari kualitas
suatu jasa terutama untuk jasa yang memiliki kondisi dimana kualitasnya sulit
untuk dideteksi. Sebelum jasa tersebut dikonsumsi, hal tersebut berkaitan dengan
kenyataan bahwa sifat dari jasa yang memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi
bila dibandingkan dengan produk berupa barang. Dalam situasi dimana konsumen
tidak dapat mengevaluasi barang dan jasa yang akan dibeli, maka ada
kecenderungan bagi konsumen untuk menggunakan harga sebagai dasar menduga
kualitas barang. Maka konsumen biasanya cenderung bersaksi harga yang lebih
tinggi mewakili kualitas yang tinggi.5
3. Desain produk
Suatu desain yang baik akan menarik konsumen ke suatu produk dan
berkomunikasi dengan produk tersebut.
4. Merek atau brand produk
Merek sangat bernilai karena mampu mempengaruhi pilihan atau preferensi
konsumen.Sebuah merek yang baik dapat memberikan tanda adanya superioritas
4Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, (Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI), Hlm. 361 5 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:Andi, 2015), hlm.58
4
terhadap konsumen yang mengarah pada sikap konsumen yang menguntungkan
dan membawa kinerja penjualan dan keuangan yang lebih baik bagi perusahaan.6
Fashion busana muslim sangat diminati dari berbagai kalangan dan berbagai
tingkatan usia tidak hanya orang-orang dewasa saja, akan tetapi busana muslim
juga digemari oleh remaja hingga anak-anak. Usaha-usaha baru yang bergerak
dibidang busana muslim banyak bermunculan, inovasi-inovasi baru dilakukan
oleh suatu usaha agar tidak ditinggalkan oleh konsumennya. Sebuah usaha dapat
mencapai tujuannya hanya dengan ia memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen dan mampu memenuhinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien
dibanding dengan pesaingnya. Dengan adanya fakta perkembangan di dunia
industri busana, yang mana pada saat ini busana muslim menjadi trend di dunia
fashion Indonesia. Fakta tersebut menarik perhatian peneliti untuk mengetahui
daya tarik produk yang digunakan sebagai fashion busana muslim yang cukup
mempunyai nama diseluruh Indonesia yaitu CV. Rabbany Asysa.
CV. Rabbani Asysa merupakan perusahaan garmen yang bergerak dalam
bidang retail busana muslim diantaranya kemko, tunik, kastun, serta perlengkapan
lain seperti ciput/inner kerudung dan aksesoris dengan merek dagang Rabbani
CV. Rabbani Asysa, semenjak berdirinya pada tahun 1994 hingga saat ini masih
mampu bertahan sebagai salah satu perusahaan kerudung yang terbesar di
Indonesia. CV. Rabbani Asysa, dari tahun ke tahunmengalami fluktuasi dalam
perkembangan Top Brand produk.
6Philip Kotler dan Gary Amastrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2, edisi ke-8, (Jakarta:
Erlangga, 2001), hlm. 215
5
Tabel 1.1
Persentase Perkembangan Produk Rabbani Dilihat Dari Top Brand
Index Tahun 2015-2019
Tahun Persentase Minat
Konsumen Pada Produk
Rabbani
2015 15,9 %
2016 17,9 %
2017 16,0 %
2018 22,2 %
2019 17,8 %
Sumber: Top Brand Index tahun 2015-2019
Dilihat dari tabel 1.1 diatas, terlihat terjadinya penurunan pada tahun 2016-
2017, kemudian pada tahun 2017-2018 mengalami peningkatan. Tetapi pada
tahun 2018-2019 produk Rabbani mengalami penurunan kembali karena
kurangnya daya tarik masyarakat terhadap produk Rabbani tersebut, dan juga
banyaknya pesaing dari produk lain, seperti adanya produk Zoya, Elzatta, Nibras,
Azila dan lain-lain.
Dalam keputusan pemilihan, konsumen benar-benar memilih produk yang
dianggap sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, yang dimana pada suatu
brand produk tergantung image yang melekat dengan begitu perusahaan harus
mampu memberikan yang terbaik dan sesuai yang apa dibutuhkan oleh konsumen.
Untuk itu perusahaan harus membangun image yang lebih menonjol dari pesaing,
dengan membuat konsumen menjadi loyal dalam menggunakan produk tersebut
6
secara berkala atau setidaknya konsumen puas dengan begitu dapat
mempertahankan pangsa pasar akan membangun image positif pada konsumen.7
Pernyataan tersebut sangat berhubungan dengan perusahaan Rabbani yang
pada mulanya toko Rabbani berdiri berkeinginan untuk mengubah paradigma
sebagian besar masyarakat yang memandang bahwa wanita yang mengenakan
busana muslimah tidaklah modis. Untuk itu toko Rabbani ingin menunjukkan
bahwa wanita yang memakai busana muslim itu modern dan terhormat serta
tampil gaya dan trendy yang tetap sesuai dengan syariah. Selain itu, dengan
munculnya perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk-produk sejenis
maupun adanya perusahaan yang menawarkan produk subtitusi atau produk
pengganti, hal-hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh toko
Rabbani. Toko Rabbani tidak boleh kehabisan inovasi dan harus lebih kreatif lagi
demi keberlangsungan perusahaan.8
Selain itu penggunaan pakaian haruslah menyesuaikan diri dengan hukum
negara yang berlaku, aturan agama yang dianut, aturan adat yang berlaku lokal,
norma, nilai dan lain sebagainya. Seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT
dalam (QS. Al-Ahzab (33) : 59)
ين ن د ين ي ن م ؤ م اء ال نس اتك و ن ب ك و اج و ز ل ل بي ق ها الن ي يا أ
ان ك ن و ي ذ ؤ ن فل ي ف ر ع ن ي نى أ د ك أ لن ذ يبه ب ل ن ج ن م ه ي ل ع
ا يم ح ا ر فور غ الل
7Philip Kotler dan Gary Amastrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2, edisi ke-8,
(Jakarta: Erlangga, 2001), h. 215. 8Ria Resti Ridhawati , Analisis Strategi Marketing Syariah Dalam Menghadapi Persaingan
Bisnis Pada Toko Rabbani Semarang, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeriwalisongo Semarang, 2015, Hlm. 10-11
7
Artinya : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”9
Dan dalam Hadist yang berbunyi:
عن أم عطية قالت أمرنا أن نخرج الحيض يوم العيدين وذوات الخدور
، فيشهدن جماعة المسلمين ودعوتهم ، ويعتزل الحيض عن مصلهن
، إحدانا ليس لها جلباب . قال لتلبسها . قالت امرأة يا رسول الل
صاحبتهامنجلبابها
“Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita
haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa
mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka.
Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami
tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah
kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR.
Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890). 10
Di Kota Jambi, Salah satu pengguna produk Rabbani sebagai fashion yaitu
lembaga pendidikan Al-Azhar. Yang berlokasidi Jl. Kolonel Amir Hamzah No.
32-36 Sungai Kambang Kec. Telanaipura Kota Jambi. Dari hasil wawancara pra
riset yang dilakukan peneliti kepada pihak Lembaga Al-Azhar yaitu ibu Rini
Kartini selaku kepala sekolah SMP Al-Azhar menyatakan bahwa:
“Yang menggunakan produk Rabbani ialah guru-guru Al-Azhar dari jenjang
pendidikan PAUD, TK, SD, SMP dan SMA.Jenis produk Rabbani yang
digunakan diantaranya ialah kerudung instan pakaian olahraga. Sedangkan
9 Al-Qur’an 33:59 dan terjemahannya
10 Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih, (Jakarta: Gema Insani, 1991), hlm.
8
jumlah gurunya berjumlah 152. Kami tertarik menggunakan produk
Rabbani tersebut kurang lebih sudah dua tahun”.11
Selanjutnya wawancara yang dilakukan peneliti dengan Aria Fitriani selaku guru
SD Al-Azhar
“Selain memang ketentuan sekolah mewajibkan guru memakai seragam
pakaian dari produk Rabbani, saya sendiri memang sudah merasakan
kenyamanan menggunakan produk Rabbani.Bahannya adem dipakai,
tebal,desainnya sederhana tapi tetap modern, terus harganya masih
terjangkau dan sesuai dengan kualitasnya.Bahkan dalam salah satu busana
pakaian sehari-hari saya suka juga menggunakan produk dari Rabbani”.12
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indira Maharani Putri &
Mein Kharnolis yang berjudul “Karakteristik Produk Busana Muslim Yang
Diminati Konsumen Di Sakinah Bordir Indira Maharani Putri” hasil
penelitiannyamenyatakan bahwa karakteristik produk yang diminati konsumen
terletak pada desain produk dan fitur produk.13
Sedangkan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Ilham Safar dan Novita Kumala Sari yang berjudul “Keputusan
Pembelian Konsumen Jilbab Pada Mahasiswi Di Kota Makassar” hasil
penelitiannya menyatakan bahwa motif keputusan pembelian suatu produk
disebabkan oleh tampilan atau desain suatu produk.14
11Wawancara Dengan Rini Kartini Kepala Sekolah SMP Al-Azhar, 4 Desember 2019 12
Wawancara Dengan Aria Fitriani Guru SD Al-Azhar, 4 Desember 2019 13
Indira Maharani Putri & Mein Kharnolis, Karakteristik Produk Busana Muslim Yang
Diminati Konsumen Di Sakinah Bordir Indira Maharani Putri, E-Journal. Volume 06Nomor
01Tahun 2017, Edisi Yudisium Periodepebruari2017, Hlm. 5 14
Ilham Safar Dan Novita Kumala Sari, Keputusan Pembelian Konsumen Jilbab Pada
Mahasiswi Di Kota Makassar, Ilham Safar, [Vol 5, No 1, 2018], Hlm. 24
9
Dari sekian banyak produk busana muslim yang terkenal di Indonesia pihak
AL-Azhar tertarik pada produk Rabbani sebagai salah satu fashion busana
mereka. Dari uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian mengenai alasan
mengapa dalam lembaga pendidikan Al-Azhar dalam salah satu fashion busana
mereka menggunakan produk dari Rabbani, atau faktor apa yang menyebabkan
lembaga pendidikan tersebut menggunakan produk dari Rabbani. Untuk itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk karya ilmiah dengan
judul : “Analisis Daya Tarik Produk Rabbani Sebagai Fashion Dilembaga
Pendidikan Al-Azhar Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti jelaskan
sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengapa lembaga pendidikan Al-Azhar tertarik menggunakan produk dari
Rabbani?
2. Bagaimana tanggapan pihak Lembaga Al-Azharterhadap daya tarik produk
Rabbani?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus dan tidak
menyimpang dari sasaran pokok penelitian.Oleh karena itu penulis memfokuskan
pada penyebab lembaga Al-Azhar menggunakan produk Rabbani dan ketertarikan
pada kualitas, desain, harga dan merek, dari produk Rabbani.
10
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dengan adanya perumusan masalah diatas, diharapkan perlu adanya
kejelasan yang dijelaskan dan dijadian tujuan bagi penulis dalam skripsi ini.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui mengapa Lembaga Pendidikan Al Azhar tertarik
menggunakan produk dari Rabbani.
b. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan pihak Lembaga Al-Azhar mengenai
daya tarik yang ada pada produk Rabbani.
2. Kegunaan Penelitian
Dengan tercapainya tujuan – tujuan penelitian tersebut, maka ada beberapa
kegunaan ( manfaat ) yang dapat diambil antara lain :
a. Peneliti, sebagai salah salah satu persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan
dan memperoleh gelar Stara 1 (S1) di Fakultas Ekonomi Syariah UIN STS
Jambi dan untuk menambah referensi perpustakaan agar dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya. Serta sebagai studi awal dan menambah wawasan
mengenai daya tarik produk Rabbani sebagai fashion dilembaga pendidikan
Al– azhar kota Jambi.
b. Masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
daya tarik dari produk Rabbani dan merupakan sumber referensi dan saran
pemikiran bagi masyarakat didalam menunjang penelitian selanjutnya yang
akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.
11
c. Bagi pihak Al-Azhar, penelitian ini secara tidak langsung sudah
mempromosikan Al-Azhar sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang ada di
Kota Jambi.
d. Bagi pihak Rabbani, penelitian ini secara tidak langsung juga sudah
mempromosikan produk Rabbani sebagai produk busana muslim yang
mempunyai kualitas bagus dan bisa dikenal banyak orang.
E. Kerangka Teori
1. Daya Tarik Produk
Daya tarik produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
pedagang/penjual untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, di konsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.Spesifik
menggunakan daya tarik pada kategori produk sebagai penjelasan untuk
pembelian pelanggan. Dengan menunjukkan bagaimana suatu produk yang masuk
dapat mengakibatkan konsumsi total pada kategori.15
Karakteristik pada munculnya kategori produk yang akan mengakibatkan
evaluasi pelanggan potensial pada kategori. Jika karakteristik menjadi lebih
menarik untuk semua pelanggan, daya tarik pada kategori produk semakin
bertambah untuk mereka, meningkatkan kemungkinan bilamana pelanggan akan
mengadopsi pembaharuan dan melakukan pembelian.Suatu produk tidak hanya
memiliki mutu bila produk tersebut hanya menahan produk bebasnya saja, namun
mutu dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti daya tarik (attractiveness), daya
15
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), hlm. 95
12
tahan (maintainability) dan mudah dalam penggunaan (ease of use) dan pada
khususnya suatu produk harus memuaskan keinginan dari konsumen.16
Prinsip daya tarik produk merupakan perwujudan dari mutu produk yang
sangat baik.Dimana dapat dikatakan bahwa mutu produk menentukan keadaan
dan keberadaan suatu produk. Apabila mutu dari suatu produk itu jelek maka daya
tarik suatu produk tersebut akan rendah, hal ini dikarenakan daya tarik merupakan
sesuatu yang amat penting bagi produk.Oleh karena itu setiap perusahaan
berupaya untuk mengembangkan produknya, agar dapat mampu bersaing dengan
produk-produk saingnya dipasar.Unsur yang terpenting dalam produk adalah
mutu/kualitas.17
Jadi, dapat disimpulkan bahwa daya tarik produk adalah hal yang membuat
barang atau jasa terlihat menarik di mata konsumen.Ketertarikan konsumen
terhadap produk diukur dari kepuasan konsumen saat menggunakan produk yang
mereka gunakan. Dan suatu produk bisa dikatakan memuaskan para pembeli jika
produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
2. Unsur-Unsurdalam Daya Tarik Produk
a. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan salah satu faktor pembentuk nilai pelanggan.
Dalam pandangan konsumen, nilai suatu produk merupakan kualitas produk yang
16
Philip Khotler, Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 12, (Jakarta: Erlangga,
2006) hlm. 112 17
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, (Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI), Hlm. 361
13
dinikmati konsumen dengan pengorbanan sejumlah uang atau sumber daya yang
lain.18
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama
pemasar.Kualitas mempunyai dampak langsung p ada kinerja produk atau jasa,
oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
pelanggan.Dalam arti yang lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai
“bebas dari kerusakan” tetapi sebagai besar perusahaan yang berpusat pada
pelanggan melangkah jauh melampaui definisi sempit ini.Justru, mereka
mendefinisikan kualitas berdasarkan penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan.19
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-
fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi
dan perbaikan serta atribut lainnya”.Bila suatu produk telah dapat menjalankan
fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang
baik. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat diterapkan program
“Total Quality Managemen (TQM)” selain mengurangi kerusakan produk, tujuan
pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen. Berdasarkan
penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah
keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan konsumen yang
secara keunggulan produk sudah layak diperjualkan sesuai harapan dari
pelanggan.20
18
Oliver Richard, Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Consumer, (USA:
McGrawhill Companies, 1997), hlm. 167 19
Philip Khotler, Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 12, (Jakarta: Erlangga,
2006) hlm. 272 20
Fandy Tjiptono, Total Quality Managemen (TQM), (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),
hlm.28
14
Dari segi pandangan produsen kualitas produk diartikan sebagai komposisi
teknis dari suatu produk. Sedangkan dari segi pandangan konsumen kualitas
produk merupakan tingkat kemampuan produk untuk memenuhi apa yang
diharapkan si konsumen terhadap produk yang dimilikinya.Setiap perusahaan
berupaya untuk mengembangkan produknya, agar dapat mampu bersaing dengan
produk-produk saingnya dipasar.Unsur yang terpenting dalam produk adalah
mutu/kualitas.21
Jadi, kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh
setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di
pasar. Adanya hubungan timbal balik antara perusahaan dengan konsumen akan
memberikan peluang untuk mengetahui dan memahami apa yang menjadi
kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi konsumen. Maka, perusahaan
penyedia produk dapat memberikan kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan
konsumen melalui cara memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan
meminimalisir pengalaman yang kurang menyenangkan konsumen dalam
mengkonsumsi produk.
b. Harga Produk
Dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai dan utility, merupakan
konsep yang saling berhubungan.Yang di maksud dengan utility ialah suatu
atribut yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan barang tersebut,
dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan memuaskan konsumen.22
21
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, (Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI), Hlm. 361 22
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (Penerbit Alfabeta 2011)
Hlm. 169
15
Penetapan harga merupakan salah satu keputusan terpenting dalam
pemasaran.Pembeli biasanya memandang harga sebagai indikator dari kualitas
suatu jasa terutama untuk jasa yang memiliki kondisi dimana kualitasnya sulit
untuk dideteksi.Sebelum jasa tersebut dikonsumsi, hal tersebut berkaitan dengan
kenyataan bahwa sifat dari jasa yang memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi
bila dibandingkan dengan produk berupa barang. Dalam situasi dimana konsumen
tidak dapat mengevaluasi barang dan jasa yang akan dibeli, maka ada
kecenderungan bagi konsumen untuk menggunakan harga sebagai dasar menduga
kualitas barang. Maka konsumen biasanya cenderung bersaksi harga yang lebih
tinggi mewakili kualitas yang tinggi.23
Sementara itu, dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan
sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang
dirasakan atas suatu barang atau jasa.Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai
perbandingan dari manfaat yang didapatkan dari sebuah produk dengan harga
yang dibayarkan. Pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang didapatkan dari
konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Demikian pula
sebaliknya, pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa
akanmeningkat sering dengan meninkatnya manfaat yang didapatkan. Secara garis
besar, peranan harga dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Harga yang dipilih berpengaruh langsung terhadap tingkat permintaan dan
menentukan tingkat aktivitas. Harga yang terlampau mahal atau sebaliknya
23
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:Andi, 2015), hlm.58
16
terlalu murah berpotensi menghambat pengembangan produk. Oleh sebab
itu, pengukuran sensitivitas harga amat penting dilakukan.
b. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan mempengaruhi persepsi umum
terhadap produk atau merek dan berkontribusi pada positioning merek
dalam oveked set konsumen potensial. Konsumen menjadikan harga
sebagai indikator kualitas, khususnya dalam pasar produk konsumen.
c. Harga merupakan alat atau wahana langsung untuk melakukan
perbandingan antar produk atau merek yang saling bersaing. Dengan kata
lain harga adalah “forced point of contact between competitors”.
d. Strategi penetapan harga harus selaras dengan komponen bauran
pemasaran lainnya. Harga harus dapat menutup biaya pengembangan,
promosi, dan distribusi produk.24
c. Desain Produk
Desain produk (product design) adalah fungsi dan corak produk yang
merupakan proses desain yangdikembangkan menjadi sebuah produk yang
menarik, murah, aman dan tidak mahal untuk digunakan.25
Desain produk merupakan salah satu faktor utama yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk, yang juga merupakan
totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk
24
Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, “Manajemen Pemasaran”, (Yogyakarta: C.V ANDO
OFFSET, 2016), hlm. 219-220. 25
Kotler & Armstrong, Principles of Marketing, Prentice Hall Inc., 7th Edition,(Englewood
Cliffs: New Jersey, 1996), hlm. 282
17
dari segi kebutuhan konsumen. Karena desain produk merupakan faktor kunci
dalam menentukan kesuksesan pemasaran.26
Desain produk merupakan salah satu aspek pembentuk citra produk.
Perusahaan juga makin menyadari pentingnya nilai pemasaran dari desain produk,
terutama desain penampilannya. Dua faktor yang menyangkut desain produk
adalah warna dan kualitas produk. Pemilihan warna yang tepat merupakan
keuntungan tersendiri bagi pemasaran suatu produk. Ketepatan manajemen dalam
memilih warna apa yang sesuai serta kapan harus mengganti warna produk. Hal
ini dapat memberikan keuntungan yang lebih bagi perusahaan apabila perusahaan
dapat menggunakan warna secara maksimal. Telah lama diakui bahwa
pendayagunaan warna yang tepat dapat meningkatkan penjualan suatu produk.
Begitu pula halnya dengan memasarkan secara tepat citra kualitas produk yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Para eksekutif pemasaran harus mampu
membuat keputusan-keputusan tentang kualitas produknya. Seperti pada produk
harus mampu mencapai tingkat kualitas yang sesuai dengan fungsi
penggunaannya.27
Jadi pengertian desain produk secara adalah aktivitas merancang suatu
benda yang akan diolah dan diproduksi menjadi benda yang lebih bernilai dan
bermanfaat. Produksi erat kaitannya dengan industri yang membutuhkan
teknologi, manajemen, dan parameter teknis lainnya untuk dapat beroperasi.
d. Brand atau Merek Produk
26
Gregorius Candra, Pemasaran Global, (Yogyakarta :ANDI Yogyakarta, 2001), hlm.128 27
Stanton William J, Prinsip-Prinsip Pemasaran.(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005), hlm.
104
18
Menurrut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda
yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.28
Merek merupakan janji penjual
untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa secara spesifik secara
konsisten kepada pembeli.29
Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau
gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari
seseorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan
barang atau jasa dari produk pesaing.30
Merek sebagai lebih daripada sekedar
produk. Selain itu, merek adalah konstelasi nilai yang melebihi atribut fisik
termasuk intangible karena berkaitan dengan persepsi konsumen.31
Merek (brand) merupakan sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk atau jasa pesaing. Layaknya manusia, merek
mempunyai identitas yang disebut karakter. Karakter merupakan nyawa dan
kepribadian yang terdapat dalam sebuah merek.32
Merek sangat bernilai karena mampu mempengaruhi pilihan atau preferensi
konsumen.Sebuah merek yang baik dapat memberikan tanda adanya superioritas
28
Fandy Tjiptono, Brand Managemen & Strategy, (Yogyakarta : ANDI, 2005), hlm. 2
30
Philip Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasran, (Jakarta : Indekss, 2007), hlm.259. 31
Foster Bob, Manajemen Ritel, (Alfabeta: Bandung, 2008), hlm. 54 32
Maulana E. Amalia, Brandmate: Mengubah Just Friend Menjadi Soulmates, (Etnomark
Consulting: Tangerang, 2012), hlm. 8
19
terhadap konsumen yang mengarah pada sikap konsumen yang menguntungkan
dan membawa kinerja penjualan dan keuangan yang lebih baik bagi perusahaan.33
3. Pengertian Fashion
Fashion adalah sebutan untuk tren yang populer, khususnya dalam hal
pakaian, sepatu, make-up, dan aksesoris. Kini hampir di setiap negara memiliki
tren dan persepsi yang berbeda dalam berekspresi tentang fashion, sehingga tidak
ada lagi batasan dalam fashion.Tidak adanya batasan tersebut menyebabkan
kebebasan untuk setiap orang dalam hal berpakaian, sehingga dapat dikatakan
setiap orang memiliki style tersendiri dalam berpakaian.34
Fashion merupakan ungkapan yang seringkali kita dengar dan ucapkan
untuk menunjukkan busana yang senantiasa berubah dan berganti dalam setiap
musim peragaan busana. Padahal arti sesunguhnya dari fashion cukup berbeda
dengan pemahaman orang saat ini. Menurut Alex Thio, “fashion is a great though
brief enthusiasm among relatively large number of people for particular
innovation”. Dari sini kita bisa tahu bahwa fashion bisa mencakup segala sesuatu
yang diikuti oleh banyak orang dan kemudian menjadi trend.Dalam paradigma
fashion juga dikenal unsur novelty atau kebaruan, karena yang cenderung
bergerak dan selalu berubah setiap waktu adalah busana, maka fashion sering
diidentikkan dengan busana.35
Fashion merupakan istilah yang akrab dalam kehidupan sehari-hari.Kita
seringkali mengidentikkan fashion dengan busana atau pakaian, padahal
33
Philip Kotler dan Gary Amastrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2, edisi ke-8,
(Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 215 34
Angela Dios, Buku Ilustrasi “Fashion And Style Guide, Padang, 2018, Hlm. 1 35
Thio Alex, Sociology (An Introduction), (New York: Westview, 1989), hlm. 582
20
sebenarnya yang dikatakan fashion adalah segala sesuatu yang sedang tren dalam
masyarakat.Hal ini mencakup busana, selera makan, hiburan, barang-barang
konsumsi dan lain-lain. Jadi sebenarnya fashion bisa mencakup apa saja yang
diikuti oleh banyak orang dan menjadi tren. Fashion juga berkaitan dengan unsur
novelty atau kebaruan, oleh karena itu fashion cenderung berumur pendek dan
dan tidak bersifat kekal. Dan karena yang cenderung bergerak dan selalu berubah
setip saat adalah busana, maka fashion sering dikaitkan dengan busana, padahal
selama ada sesuatu yang baru tentang suatu artefak yang melibatkan kesenangan
banyak orang, itu bisa menjadi fashion.36
Fashion terutama busana, merupakan sisi
kehidupan masyarakat yang saat ini sedemikian penting sebagai salah satu
indikator bagi muncul dan berkembangnya gaya hidup (life style)”.37
Fashion dan pakaian diuraikan bisa berperan dalam menjamin
keberlangsungan eksistensi identitas kelas dan gender tertentu dan ketimpangan
kekuasaan dan status yang berlangsung bersamaan dengan identitas-identitas tadi.
Fashion dan pakaian sebagai cara bagi penentangan dan penantangan identitas
kelas dan gender yang ada, sebagai cara menstrasformasikan situasi dan kondisi.
Fashion dan pakaian dapat digunakan untuk memperdebatkan posisi kekuasaan
dan status yang sejalan dengan identitas kelas dan gender itu.38
Jadi, fashion dapat disimpulkanbahwa fashion adalah segala sesuatu yang
sedang tren dalam masyarakat.Hal ini mencakup busana, selera makan, hiburan,
36
Thio Alex, Sociology (An Introduction), (New York: Westview, 1989), hlm. 582 37
Featherstone Mike, Posmodernisme dan Budaya Konsumen, (Pustaka Pelajar, 2001), hlm.
197 38
Malcolm Barnard, Fashion Sebagai Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 1996). Hlm.
173-174
21
barang-barang konsumsi dan lain-lain.Fashion cenderung berumur pendek dan
dan tidak bersifat kekal.
a. Fungsi Fashion dalam Kehidupan
1. Fashion Sebagai Identitas Sosial
Fashion merupakan media penandaan yang paling jelas, dari sebuah
fashion seseorang kita akan dengan cepat akan mengidentifikasikan orang
tersebut dari kelompok mana. Seperti yang diungkapkan Ibrahim, menurut
Ibrahim, “busana adalah salah satu dari seluruh rentang penandaan yang paling
jelas dari penampilan luar, yang dengannya orang akan menempatkan diri
mereka terpisah dari yang lain, dan selanjutnya, diidentifikasikan sebagai suatu
kelompok tertentu.”39
Tak dapat dipungkiri, dalam realita yang sarat dengan image dan citra
saat ini, penampilan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial.
Orang berhubungan dengan orang lain seringkali dengan terlebih dulu melihat
penampilan fisiknya, dan pakaian merupakan obyek fisik yang paling tampak
ketika kita berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu fashion menjadi
simbol-simbol nonverbal yang ingin disampaikan oleh pemakainya.40
Didunia muslim, busana bisa mencerminkan identitas, selera,
pendapatan, pola perdagangan regional, dan religiusitas pemakaianya. Busana
dan pemakainya bervariasi menurut jenis kelamin, usia, status perkawinan, asal
geografis, pekerjaan, dan bahkan aliran politik. Ketika istilah busana muslim
mendapat makna baru pada periode kontemporer, posisi busana dalam
39
Ibrahim Idy Subandy, Budaya Populer Sebagai Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra,
2006), hlm. 10 40
Malcolm Barnard, Fashion as Communication, (London: Routledge, 1996), hlm.26
22
kehidupan muslim melampaui indicator-indikator orientasi Islam atau non-
Islam.41
2. Fashion Sebagai Komunikasi
Fashion, pakaian, busana sudah menjadi bagian penting dari gaya, trend,
penampilan keseharian. Sebagai fenomena budaya dan komunikasi.Tak heran,
kalau dalam kata-kata Thomas Carlyle, pakaian menjadi “perlambang jiwa”
(emblems of the soul).Pakaian bisa menunjukkan siapa pemakainya. Dalam
kata-kata tersohor dari Eco, “I speak through my clothes” (aku berbicara lewat
pakaianku).42
Fashion merupakan pesan artifaktual yang ditampakkan melalui
penampilan tubuh. Pakaian akan tampak begitu orang saling berhadapan.
Bahkan ketika keduanya belum saling menyapa sekalipun.Pakaian
menyampaikan pesan, pakaianterlihat sebelum suara terdengar pakaian selalu
berhubungan dengan perilaku tertentu. Hal ini seringkali tampak dalam
kehidupan sehari-hari, dimana kita seringkali menilai orang dari penampilan
fisiknya, terutama yang diperlihatkan dari bagaimana cara dia
berbusana.Fashion dan pakaiaan adalah bentuk komunikassi nonverbal, karena
tifdak menggunakan kata-kata lisan ataau tertulis.43
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian
yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan
dilaksanakan oleh peneliti dan telah dirngkas dalam tabel sebagai berikut:
41
Malcolm Barnard, Fashion Sebagai Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 1996). Hlm. X 42
Ibrahim Idy Subandy, Budaya Populer Sebagai Komunikasi (Yogyakarta: Jalasutra,
2006), hlm. 6 43
Malcolm Barnard, Fashion Sebagai Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 1996). Hlm. 39
23
Tabel 1.2
Tinjauan Pustaka
No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian
1. Arum
Wahyuni
Purbohastui
(2017)
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian
Handphone
Samsung Pada
Mahasiswa D3
Marketing
Kualitatif Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan,
keputusan pembelian
merek handphone
dikalangan mahasiswa
D3 Marketing
dipengaruhi beberapa
faktor antara lain citra
merek, kualitas, harga,
fitur, garansi, akses
mendapatkan,
kebutuhan, faktor
sosial.44
2. Indira
Maharani
Putri & Mein
Kharnolis
(2017)
Karakteristik
Produk Busana
Muslim Yang
Diminati
Konsumen Di
Sakinah Bordir
Indira
Maharani Putri
Kualitatif Karakteristik produk
busana muslim yang
diminati konsumen di
Sakinah Bordir
berdasar- kan personal
order. Ditinjau dari
data konsumen di
Sakinah Bordir
berdasarkan personal
order, karakteristik
produk busana muslim
44
Arum Wahyuni Purbohastuti, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Handphone Samsung Pada Mahasiswa D3 Marketing, Vol. 12, No 1, April 2017, hlm. 53
24
yang diminati
konsumen terletak
pada:
a. Desain produk
b. Fitur produk 45
3. Arkan I
Gharzian
(2018)
Keputusan
Pembelian
Barang Kw
Dikalangan
Mahasiswa
Salatiga
Kualitatif Dari hasil penelitian
disimpulkan bahwa
Harga sangat
berpengaruh karena
kebanyakan responden
yaitu mahasiswa belum
berkeja dan belum
memiliki sendiri dan
hanya tergantung dari
uang yang di berikan
orang tua, mereka juga
berfikiran akan lebih
menguntungkan
membeli barang kw
yang murah di banding
membeli barang ori yag
mahal karena jika di
lihat dari bentuk
hampir sama, dapat
memperoleh barang
lebih banyak jika
45
Indira Maharani Putri & Mein Kharnolis, Karakteristik Produk Busana Muslim Yang
Diminati Konsumen Di Sakinah Bordir Indira Maharani Putri, E-Journal. Volume 06Nomor
01Tahun 2017, Edisi Yudisium Periodepebruari2017, Hlm. 5
25
membeli barang kw.46
4. Fitria
Febriana
(2019)
Analisis
Perilaku
Konsumen
Muslim Dalam
Memutuskan
Pembelian Di
Toko Amina
Collection
Product Of
Moslem Wear
Royal Plaza
Surabaya
Kualitatif Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
perilaku konsumen
muslim dalam
pembelian keputusan
pembelian di Toko
Amina Collection
Product Of Moslem
Wear terdapat empat
jenis perilaku
konsumen muslim
yaitu Pelanggan,
Konsumen Trend
Setter, Konsumen
Value Sekker,
Konsumen Pemula.
Diantara empat jenis
perilaku konsumen
muslim yang paling
unggul yaitu
Konsumen Value
Sekker. Dan terdapat
empat faktor yang
dipertimbangkan oleh
konsumen muslim
yaitu,kualitasbahan,
46Arkan I Gharzian, Keputusan Pembelian Barang Kw Dikalangan Mahasiswa Salatiga, Penelitian
Pendidikan Ekonomi Fkip Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 2018
26
model, harga dan stok
barang.47
5. Ilham Safar
dan Novita
Kumala Sari
(2018)
Keputusan
Pembelian
Konsumen
Jilbab Pada
Mahasiswi Di
Kota Makassar
Kualitatif Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa
motif keputusan
pembelian jilbab pada
mahasiswi di kota
Makassar dikarenakan
asumsi tampilan atau
desain jilbab di era saat
ini yang kian menarik
untuk dikenakan
dengan
memadupadankan
jilbab dengan pakaian
sehari-hari.48
Dari beberapa contoh hasil penelitian di atas, maka dapat digambarkan
beberapa persamaan dan perbedaannya.Persamaan skripsi ini dengan penelitian
sebelumnya adalah pada pokok permasalahan faktor-faktor daya tarik produk
yang mempengaruhi keputusan minat konsumen menggunakan atau membeli
sebuah produk. Sedangkan perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian
sebelumnya adalah terletak pada jenis produk dan studi kasus yang akan diteliti.
47
Fitria Febriana, Analisis Perilaku Konsumen Muslim Dalam Memutuskan Pembelian Di
Toko Amina Collection Product Of Moslem Wear Royal Plaza Surabaya,Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah
Surabaya, 2019, hlm. 5
48Ilham Safar Dan Novita Kumala Sari, Keputusan Pembelian Konsumen Jilbab Pada
Mahasiswi Di Kota Makassar, Ilham Safar, [Vol 5, No 1, 2018], Hlm. 24
27
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini merupakan penelitian pendekatan kualitatif dengan
jenis data mode deskriptif, yaitu berusaha menyajikan fakta-fakta yang objektif
sesuai dengan kondisi yang terjadi pada saat penelitian dilakukan.Penelitian
deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang
ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan.49
Untuk membuat pencandraan secara sitematis, factual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.50
Penelitian ini
juga merupakan penelitian kepustakaan. Penulis akan mendapatkan data dari
berupa buku – buku, makalah, artikel, dan tulisan-tulisan lainnya yang
menyangkut tentang lembaga pokok pembahasan dalam skripsi ini.
B. Jenis dan sumber data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif.Yaitu data yang dikumpulkan berupa kata – kata, gambar, dan bukan
angka- angka.Hal itu disebabkan oleh adanya adanya penerapan metode kualitatif.
49
Sugiono, Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.599 50
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 75
28
Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa
yang sudah diteliti.51
2. Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber
pertama dilapangan.Data primer merupakan data yang diambil langsung dari
sumber pertamanya.Atau data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya.Data dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan.52
Data primer yang penulis maksud adalah data yang penulis peroleh
langsung dari lapangan yaitu informasi dari Kepala Lembaga Pendidikan Al-
azhar.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada objek
penelitian dan sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan
dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek penelitian.53
Data sekunder, merupakan data atau informasi penunjang penelitian yang
didapat dari studi literature, buku, jurnal, internet, studi kepustakaan lain. Data
sekunder diperoleh secara tidak langsung media perantara (diperoleh dan dicatat
oleh pihak lain). Data sekunder tersusun dalam arsip ( data documenter ) yang
51Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya,
2005 ), Hlm. 11 52
Iqban Hasan, Analisis Data Penelitian Dan Statistic, (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), Hlm.
30 53
Danang Sunyoto, Metode Penelitian Akuntansi, (Bandung:PT. Refika Aditama, 2013),
hlm. 11
29
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini
adalah arsip, dokumentasi, dan perpustakaan lainnya.
C. Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu
pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
perilaku objek sasaran.Orang yang melakukan observasi disebut pengobservasi
dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi.Pengamatan menunjukkan sebuah
studi dilakukan dengan sengaja, tujuan, sistematis, terencana dan tujuan yang
tepat yang akan dicapai dengan mengamati dan merekam semua kejadian dan
fenomena dan mengacu pada syarat dan aturan dalam penelitian atau karya ilmiah.
Hasil pengamatan ilmiah, dijelaskan dalam hati, tepat dan akurat, dan tidak
diperkenankan untuk menambah atau dikurangai dan dibuat-buat peneliti seperti
yang diinginkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observasi:
a. Diarahkan pada tujuan tertentu, bukan bersifat spekulatif, melainkan
sistematis dan terencana.
b. Dilakukan pencatatan sesegera mungkin, jangan ditangguhkan dengan
mengandalkan kekuatan daya ingat.
c. Diusahakan sedapat mungkin, pencatatan secara kuantitatif.
d. Hasilnya harus dapat diperiksa kembali untuk diuji kebenarannya.54
54
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:PT.
Rineka Cipta, 2011), Hlm. 104-105
30
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dengan pengamatan
secara langsung terhadap Lembaga pendidikan Al-Azhar mengenai salah satu
busana mereka yang menggunakan produk dari Rabbani.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya
langsung yaitu teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
berlangsung satu arah, artinya pertanyaan dating dari pihak yang mewawancarai
dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai.Wawancara adalah proses
komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang
untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.55Tanya jawab secara lisan
dengan berpedoman pada daftar pertanyaan terbuka, sehingga diperoleh jawaban
yang peneliti harapkan dari pihak Lembaga pendidikan Al- azhar Jambi.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode
dokumentasi.Data yang dikumpulkan, dicatat, dan dikaji. Sedangkan untuk studi
pustaka diperoleh dari penelitian terdahulu dan tunjangan dengan literature yang
lain seperti buku, jurnal ilmiah, dan bahan-bahan yang berkaitan dengan
mendukung penelitian ini.56
Data yang peneliti maksud dalam penelitian ini adalah
data yang didapat dari Lembaga Pendidikan Al-Azhar yaitu data jumlah orang
yang menggunakan produk Rabbani dalam Lembaga tersebut.
55
Ibid, Hlm.105 56
Soffjan Assauri, Strategi Marketing, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), Hlm. 133
31
D. Subjek dan Obyek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan
tantang suatu fakta atau pendapat.Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian
memiliki peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data
tentang variabel yang peneliti akan amati. Pada penelitian kualitatif, responden
ataau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi
informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang
sedang dilaksanakan.57
Jadi, subjek penelitian itu merupakan sumber informasi
yang digali untuk mengungkap fakta-fakta di lapangan.
Mengenai jumlah informan dalam penelitian kualitatif. Jumlahnya sangat
tergantung pada apa yang peneliti inging ketahui, apa maksud penelitian, apa yang
berguna, apa yang memiliki kredibilitas, dan apa yang dapat dilakukandengan
waktu dan sumber daya yang tersedia. Menurut Patton pencapaian validitas,
makna, dan pengertian dalam penelitian kualitatif lebih mensyaratkan kekayaan
informasi pada informan terpilih dan kemampuan analisis peneliti ketimbang
jumlah responden.Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (dalam Moleong, 2007:
90).Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah teknik purposive
(disengaja).58
57
Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 71 58
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya,
2005)hlm. 248
32
Jadi, dalam penelitian ini terdapat 152 guru, dan peneliti mengambil 50
informan untuk dilakukan wawancara, karena dengan 50 informan peneliti sudah
mendapatkan informasi yang peneliti butuhkan, tanpa harus menambah jumlah
informan lagi.Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pihak Lembaga
Pendidikan Al-Azhar dan guru yang menggunakan produk Rabbani.
2. Objek Penelitian
Obyek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian.Obyek
penelitian merupakan pokok permasalahan yang hendak diteliti untuk
mendapatkan data secara lebih terarah.Adapun obyek penelitian dalam penelitian
ini yaitu mengenai daya tarik produk yang mencakup kualitas, harga, desain, dan
merek.
E. Unit Analisis
Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian
tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan
sampel.unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah
maupun organisasi swasta atau sekelompok orang.59
Unit analisis adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah–milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintensiskannya,
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.60
Unit
59
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syariah IAIN STS Jambi,
2012), hlm. 62 60
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya,
2005)hlm. 248
33
analisis juga menjelaskan kapan waktu ( tahun berapa, atau bulan berapa)
penelitian dilakukan, jika judul penelitian tidak secara jelas menggambarkan
mengenai batasan waktu tersebut.
Dalam skripsi ini penulis menggunakan unit analisis dengan analisis judul:
“Analisis Daya Tarik Produk Rabbani Sebagai Fashion Dilembaga Pendidikan Al-
Azhar Jambi”. Penelitian ini unit analisisnya adalah faktor yang menjadi daya
tarik produk Rabbani digunakan sebagai fashion dilembaga pendidikan Al-
azhar.Penetapan unit analisis tersebut, karena penelitian yang dilakukan tidak
menggunakan populasi dan sampel, namun hanya menggunakan dokumen-
dokumen dan wawancara dari lembaga pendidikan Al-Azhar jambi.Maka yang
menjadi informannya adalah Kepala Sekolah Lembaga Pendidikan Al-Azhar
Jambi atau yang mewakili dan seluruh Guru Lembaga Pendidikan Al-Azhar yang
menggunakan produk Rabbani.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke
dalam unit- unit melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan
kepada orang lain. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatanlapangan dan bahan-bahan
lain.61
Sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain.
61
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Cv
Alfabeta,2009), hlm. 90
34
Analisiss data dilakukan dengan menguji kesesuaian antara data yang satu
dengan data yang lain. Fakta atau informasi tersebut kemudian diseleksi dan
dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang penuh maka.Analisis data
merupakan langkah yang terpenting daklam suatu penelitian. Data yang telah
diperoleh akan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Menurut Miles and Huberman didalam buku sugiono mengemukakan bahwa
“aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh,”62
aktivitas
analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan lalu
diverfikasi.
1. Redukasi Data
Redukasi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan dan informasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Redukasi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan
membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis
memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang
tidak relevan.Meredukasi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Adapun data yang diredukasi akan
memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian
ini data diperoleh melalui catatan lapangan dan wawancara, kemudian data
62
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 95
35
tersebut dirangkum, dan seleksi sehingga akan memberikan gambaran yang jelas
kepada penulis.63
Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu
bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi
data peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat
disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui
seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya
dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga
mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkatperingkat, tetapi tindakan ini
tidak selalu bijaksana.64
2. Penyajian Data
Langkah selanjutnya setelah data diredukasi adalah data display atau
menyajikan data. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks
naratif.Penyajian juga dapat berbentuk matriks, diagram, tabel atau
bagan.Penyajian data juga dapat dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan
antara kategori dan sejenisnya.65
Yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data dalam penelitian kalitatif adalah dat teks yang bersifat naratif. Dengan
mendisplaykan data, maka akan mamudahkan penulis untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami,
63
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 249 64
Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press,
1992, hlm. 16 65
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 249
36
selain dengan teks yang naratif, juga berupa grafik, matriks, network,(jejaring
kerja) dan cart.
Dalam penulisan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan, antara kategori dan sejenisnya, tetapi yang paling sering
digunakan adalah teks yang bersifat naratif.Dan dalam skripsi ini peneliti
menggunakan teks yang bersifat naratif.Penyajian data dilakukan dengan
mengelompokan data sesuai dengan sub-babnya masing-masing.Data yang telah
didapat dari hasil wawancara, dari sumber tertulis maupun sumber pustaka.Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teks yang bersifat naratif.
Miles & Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan
informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih
baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang
meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang
guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan
mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang
sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah
terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh
penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.66
3. Kesimpulan atau Verifikasi
Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi.Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
66
Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press,
1992, hlm. 17
37
sementara, dan masih berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.67
Kesimpulan dalam
penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah
ada.Temuan bisa berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek dan sebelumnya
kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.
Dari ketiga metode analisis data diatas penulis menyimpulkan bahwa, ketiga
metode ini meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akan penulis
lakukan setelah semua data diperoleh melalui wawancara catatan lapangan, dan
juga memudahkan penulis didalam mengetahui dan menarik kesimpulan terhadap
analisis daya tarik produk seperti kualitas, harga, desain, dan merek yang ada
dalam produk Rabbni yang digunakan sebagai fashion di Lembaga Pendidikan Al-
Azhar.
G. Sistematika Penulisan
Tujuan sistematika penulisan ini adalah memberikan gambaran secara
umum mengenai isi dari penelitian ini.Sehingga mendapatkan pemahaman secara
runtut.
Adapun sistematika peneulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan, Kerangka Teori, Kerangka Pemikiran,
Tinjauan pustaka.
BAB II METODE PENELITIAN
67
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Cv
Alfabeta,2009), hlm. 252
38
Dalam bab ini mencakup Pendekatan Penelitian, Jenis dan Sumber Data,
Tekhnik Pengumpulan Data, Unit Analisis dan Alat Analisis Data, Sistematika
Penulisan dan Jadwal Penelitian.
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menerangkan obyek penelitian yang akan diteliti oleh
penulis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini adalah inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang
pembahasan dan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini merupakan bagian akhir yang berisikan tentang kesimpulan
dan saran – saran yang direkomendasikan kepada pihak – pihak tertentu serta
penulis mengungkapkan keterbatasan penelitian.
39
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang dilakukan adalah di Lembaga Pendidikan Al-
Azhar Kota Jambi tepatnya di Jl. Kolonel Amir Hamzah No. 32-36 Sungai
Kambang Kec.Telanaipura Kota Jambi.
B. Sejarah Singkat Al-Azhar
Berdirinya Lembaga Pendidikan Al-Azhar Jambi, merupakan cita-cita
pendirinya, Yaitu Ibu Hj. Rosmaini MS. Sejak beliau masih duduk di Perguruan
Diniyyah Putri, Padang Panjang, Sumatera Barat pada tahun 1972. Cita-cita itu
didorong oleh keinginan untuk ikut memajukan daerah kelahiran beliau yang jika
dibandingkan dengan daerah-daerah lain pada waktu itu masih jauh ketertinggalan
di segala bidang.Pada Tahun 1975 setelah menamatkan pendidikan pada tingkat
sarjana muda di Fakultas Dirasat Islamiyah Diniyyah Putri Padang Panjang, dan
pada tahun itu pula beliau pulang ke kampung halaman di Muara bungo dan mulai
menjajaki usaha Pendirian Diniyyah Putri dan Cikal daripada Perguruan Al-Azhar
Jambi yang dicita-citakan.
Pada Tahun 1977, resmi berdirilah Perguruan Diniyyah Putri Muara bungo
dan merupakan cikal beridirinya Perguruan Al-Azhar Jambi pada Tahun
1987.Awal dari cikal bakal Yayasan yang telah didirikan tersebut menempati
sebuah rumah yang dipinjamkan oleh seorang dermawan Alm. H. Ramli beserta
keluarga besar H. Saman yang berlikaso di Tanjung Gedang Muara bungo.
40
Pada saat menghadapi tantangan dan Rintangan dari segala penjuru, dengan
rahmat dan Barokah dari Allah swt, Pemerintah daerah memberikan lokasi
permanen untuk Pesantren sebagai salah satu usaha jasa pendidikan yang
diselenggarakan oleh yayasan seluas 11,5 ha di rimbo Tengah, Bungo. Lokasi
tersebut merupakan masih hutan lebat yang belum pernah digarap
sebelumnya.Hambatan dan rintangan yang dihadapi yayasan sungguh berat,
terlebih bagi pimpinan yayasan yang notabene seorang wanita dengan segala
kelemahan dan keterbatasannya. Tetapi dengan ridho Allah swt serta dorongan
dan dukungan dari simpatisan, hutan yang penuh semak belukar, kayu besar dan
hewan liar itu hanya dalam tempo 2 tahun telah dapat ditaklukkan oleh cita-cita
dan tekad yang kuat untuk menegakkan kebenaran dan meninggikan kalimat
Allah.
Pada awal tahun 1983 lokasi baru tersebut di tempati dan mulai didirikan
bangunan yaitu lokal belajar, asrama santri dan rumah guru yang semuanya
didanai dari bantuan instansi pemerintah, bantuan serta infak dan shodaqah dari
masyarakat dan bantuan lain dari para simpatisan. Pada saat yang bersamaan
dibangun Masjid dengan dana yang diperoleh dari Ibu Hj. Fatimah Basyar
dermawan dari Arab Saudi melalui Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
(DDII).Untuk mengembangkan pendidikan di Jambi, atas saran Bapak H. Kadir
Basalamah yang pada saat itu menjabat Dirjen.Bimas Islam serta dukungan Buya
Moh.Natsir mantan Perdana Menteri RI dan Walikota Jambi Bapak Drs. H.
Ashari, maka pada tahun 1987 dibukalah Perguruan Al-Azhar Jambi di Kota
Provinsi.Dan seperti yang kita lihat pada saat sekarang ini, Perguruan Al-Azhar
41
Jambi dapat terus eksis memajukan pendidikan di provinsi Jambi. Mulai dari
Lembaga Pendidikan tingkat PAUD, TK, SD,SMP, SMA.
Perguruan Diniyyah Al-Azhar jambi dibawah naungan Yayasan Pondok
Pesantren Diniyyah Muara Bungo, meyakini bahwa pendidikan adalah sebuah
kata yang lebih luas maknanya jika dibandingkandengan kata “ ilmu pengetahuan
duniawi” semata. Pemahaman Perguruan Diniyyah Al-Azhar Jambi dalam
memaknai pendidikan tentunya memiliki pengaruh besar pada setiap program
pendidikan yang dilaksanakan, Perguruan Diniyyah Al-Azhar Jambi melandasi
semua program pendidikannya dengan nilai-nilai Agama Islam. Hal ini dimaksud
kelak lahir generasi-generasi penerus yang apapun jadinya mereka dimasa depan
nanti senantiasa menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan atau pedoman
dalam berprilaku dan bersikap tentunya sejalan dengan kemajuan dan
perkembangan zaman yang terjadi sekarang ini.
Hingga pada akhirnya, 4 profil lulusan yang akan dilahirkan, ulamawan,
professional ekonom dan birokrat yang tetap berpegang teguh terhadap ajaran
agama dan memiliki integritas yang tinggi dalam rangka menjalankan makna
sukses yaitu yang bermanfaat bagi orang banyak demi pencapaian visi 2025
Menuju Worl Class Institution yang menyeimbangkan pola pengajaran terpadu
Al-Qur’an, hadits dan keilmuan modern.68
68
www.alazharjambi.com
42
C. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadikan Al-Azhar Jambi sekolah islam terkemuka bertaraf internasional
dengan fasilitas lengkap dan model pembelajaranyang bersumber dari Al-Qur’an
dan Hadits serta keilmuan modern.
b. Misi
1. Berupaya melengkapi sarana dan prasarana untuk menuju World Class
Instution.
2. Mengawal dan membela aqidah Islamiyah berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah
Rasul
3. Menegakkan nilai-nilai kemanusiaan sesuai ajaran Islam demi kesejahteraan
umat dan bangsa lahir batin
4. Meningkatkan kualitas SDM guna mewujudkan masyarakat yang beriman,
berilmu, beramal, dan bertaqwa melalui pengembangan kegiatan yang
meningkatkan IMTAQ dan IPTEK sesuai aqidah Islam.
5. Mendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan umat untuk kesejahteraan
seluruh rakyat Indonesia.
43
D. Struktur Organisasi Pengelola Perguruan Diniyyah Al-Azhar Jambi
STRUKTUR PENGELOLA PERGURUAN DINIYYAH AL-AZHAR JAMBI
2015-2025
KEPALA PENDIRI PERGURUAN
Ibu Hj. Rosmaini MS
DIREKTUR PERGURUAN
H. M. Hafizh El-Yusufi, S.Pd.I., MM
WAKIL DIREKTUR PERGURUAN
H. Abdul Muhaimin El-Yusifi, B.Sy.E., ME
DIVISI PENGAJARAN
Rini Kartini, S.Ag.
DIVISI OTONOM
H. Abdurachman, Lc.
DIVISI KEUANGAN
Fika Wijayanti, S.E.
DIVISI RUMAH TANGGA
Satiem, S.Pd.I.
DIVISI USAHA
Siti Rusnaini
PERGURUAN TINGGI
Bahera, M.P.d.I.
DIVISI TATA USAHA
Neti Triharyanti, S.Si
BAG. KEPEGAWAIAN
Safni Yulianti, S.Pd
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah menguraikan atau memberikan gambaran
mengenai identitas responden yang menjadi subjekdalam penelitian ini.Dalam
pembahasan selanjutnya disajikan deskripsi data yang telah diperoleh dalam
penelitian, yaitu langsung dari responden dengan melakukan wawancara yang
sebelumnya sudah menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan
wawancara.Dalam penelitian ini berjumlah 50 responden. Karakteristik identitas
responden dalam penelitian ini dapat di kelompokkan menjadi beberapa kelompok
yaitu: jenis kelamin responden dan status guru.
1. Analisis Data
a. Redukasi data
Redukasi data dilakukan dengan meringkas dan memilih data yang perlu
dan yang tidak perlu dari hasil wawancara, mengenai latarbelakang pihak Al-
Azhar tertarik menggunakan produk Rabbani.Dan mengenai tanggapan pihak Al-
Azhar terkaitdaya tarik produk Rabbani yang menyebabkan pihak Al-Azhar
tertarik untuk menggunakan produk tersebut.Dilihat dari unsur-unsur yang
terdapat dalam daya tarik produk, seperti kualitas, desain, harga dan merek.Seperti
yang diungkapkan bahwa Dari redukasi data ini peneliti mencatat hasil
wawancara peneliti dengan masing-masing informan dari pihak Al-Azhar.Setelah
45
peneliti memilih dan meringkas data yang bisa digunakan untuk mendapatkan
hasil penelitian, selanjutnya peneliti melakukan proses lain untuk mendapatkan
data yang lebih akurat lagi.
b. Penyajian Data
Dalam penyajian data, setelah sekumpulan informasi mengenai latar
belakangpihak Al- Azahar tertarik menggunakan produk Rabbani sudah
terkumpul dengan melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti
menjelaskan secara singkat mengapa pihak Al-Azhar tertarik mengunakan produk
Rabbani hingga mendapatkan kesimpulan dari proses ini.
c. Kesimpulan atau Verifikasi
Dalam tahap ini setelah peneliti melakukan tahap sebelumnya, maka dalam
tahap ini membuat kesimpulan dari proses sebelumny. Dengan ini maka dapat
disimpulkan bahwa latar belakang pihak Al-Azhar menggunakanproduk Rabbani
dilatarbelakangi oleh masalah yang ada dalam produk fashion busana mereka,
yang menurutnya kurang seragam.Seperti yang dijelaskan bahwasebelum
konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa
tahap terlebih dahulu yaitu, 1.pengenalan masalah, 2. pencarian informasi, 3.
evaluasi alternatif, 4. keputusanmembeli atau tidak, 5. perilaku pascapembelian.69
Selanjutnya dari hasil penelitian ditemukan bahwa daya tarik produk
Rabbani yang bisa menarik perhatian Al-Azhar menggunakan produk Rabbani
adalah dari segi kualitas, desain, dan merek. Kualitas produk yang ada pada
produk Rabbani menurut pihak Al-Azhar sudah bisa dikatakan bagus.Hal ini
69
Swastha, Basu & Handoko, Hani.2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku
Konsumen.Yogyakarta. BPFE, hlm 5
46
sesuai pernyataan bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk
melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut lainnya.Bila suatu produk telah
dapat menjalankan fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang
memiliki kualitas yang baik.70
Sedangkan untuk desain produk Rabbani, Desain dari produk Rabbani
mempunyai ciri khas tersendiri hingga akhirnya bisa dipilih.Hal ini juga sesuai
pernyataan bahwa desain produk merupakan salah satu faktor utama yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk, yang juga merupakan
totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk
dari segi kebutuhan konsumenmenentukan kesuksesan pemasaran.71
Karena merek Produk yang sudah terkenal bagus kualitasnya serta logo
yang digunakan mudah diingat maka itu bisa dikatakan sebagai daya tarik
tersendiri untuk produk Rabbani.Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa Merek
(brand) merupakan sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau
kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk atau
jasa pesaing. Layaknya manusia, merek mempunyai identitas yang disebut
karakter.Karakter merupakan nyawa dan kepribadian yang terdapat dalam sebuah
merek.72
70
Fandy Tjiptono, Total Quality Managemen (TQM), (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),
hlm.28 71
Gregorius Candra, Pemasaran Global, (Yogyakarta :ANDI Yogyakarta, 2001), hlm.128 72
Maulana E. Amalia, Brandmate: Mengubah Just Friend Menjadi Soulmates, (Etnomark
Consulting: Tangerang, 2012), hlm. 8
47
Harga yang terdapat produk Rabbani tidak termasuk dalam pilihan pihak
Al-Azhar dalam memutuskan untuk menggunakan produk Rabbani, karena
menurutntya harga pada produk Rabbani lumayan mahal. Tapi karena pihak Al-
Azhar memilih produk karna kualitasnya, maka harga yang mahal tidak jadi
masalah bagi pihak Al-Azhar selagi harga yang diberikan sesuai dengan
kualitasnya.
B. Pembahasan
1. Faktor Yang Melatarbelakangi Pihak Al-Azhar menggunakan Produk
Rabbani Sebagai Busana
Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau
jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat.73
Hal ini serupa dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Rini Kartini sebagai perwakilan
kepala Al-Azhar:
“Bahwa sebelum memutuskan untuk menggunakan produk Rabbani,
terlebih dahulu melihat tekstur kualitas dari bahannya, apakah sudah pas
digunakan sebagai fashion busana diAl-Azhar atau belum. Karena dalam
berbusana Al-Azhar memilih produk yang memang layak digunakan untuk
berbusana.Yang dimaksud layak disini adalah harus tebal tidak terawang/tembus
pandang, tidak menampakkan lekuk tubuh, dan terpenting nyaman digunakan.
73
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran: Jilid 1. Edisi Milenium. Jakarta.
Prehallindo. Hlm 10
48
Hingga akhirnya Al-Azhar memutuskan untuk memilih produk Rabbani, karena
menurutnya produk Rabbani sudah termasuk dalam kriteria hal tersebut”.
Keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih
salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.Sebelum konsumen
memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih
dahulu yaitu, 1.pengenalan masalah, 2. pencarian informasi, 3. evaluasi alternatif,
4. keputusanmembeli atau tidak, 5. perilaku pascapembelian.74
Hal tersebut terjadi dalam lembaga Al-Azhar dalam memutuskan untuk
menggunakan produk Rabbani sebagai fashion busana. Yang sebelumnya mereka
menggunakan produk selain Rabbani, karena timbul masalah seperti dilihat
kurang seragam dalam jenis kerudungnya maka pihak Al-Azhar memutuskan
menetapkan produk lain agar terlihat seragam. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu
Rini kartini dalam pengenalan masalah, bahwa pihak Al-Azhar menggunakan
produk Rabbani kurang lebih sudah dua tahun, mereka menggunakan jenis
produknya yaitu kerudung instan pakaian olahraga seragam guru. Sebelumnya
mereka membuat seragam olahraga guru mereka buat dengan jasa konveksi yang
bahannny mereka pilih sendiri, sedangkan bagian kerudungnya mereka
seragamkan warnany saja sedangkan bahanny tidak sama, karena dibeli dari
individu masing-masing. Karena menurut mereka dilihat kurang seragam, seperti
desain yang terdapat dalam kerudungnya berbeda-beda.Maka dari itu pihak Al-
Azhar beralih dengan menggunakan produk lain.75
74
Swastha, Basu & Handoko, Hani.2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku
Konsumen.Yogyakarta. BPFE, hlm 5 75
Wawancara Dengan Rini Kartini Kepala Sekolah SMP Al-Azhar, 4 Desember 2019
49
Sedangkan dalam mendapatkan solusi dari masalah yang dialami, yang
masalahnya terletak pada desain seragam olahraga guru yang berbeda-beda, maka
perlu dicari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan ini pihak Al-
Azhar mencari solusi menyelesaikan masalahnya dengan mecari informasi
mengenai desain produk yang bagus dan pas untuk seragam olahraga. Karena kita
semua tau produk Rabbani terkenal dengan kerudung instannya yang bagus dan
desainnya sederhana tetapi tetap modern, maka menurut pihak Al-Azhar produk
Rabbani yang cocok dalam menyelesaikan masalah tersebut. Seperti hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti, menurut Ibu Rini Kartini beliau
mengatakan bahwa:
“Dalam mencari informasi mereka hanya mengandalkan informasi yang
sudah ada saat ini, yang kita semua tau bahwa produk Rabbani merupakan produk
yang sudah terkenal bagus dari segi kualitas dan desainnya. Salah satu jenis
poduknya yang terkenal yaitu jilbab sorongnya, ini dibuktikan dengan
endorsement yang pilih oleh Rabbani dari kalangan artis yang terkenal seperti
Arafah dan Fatin dalam mempromosikan produknya”.
Ini juga dibuktikan dengan hasil wawancara dengan Ibu Erna, Ibu Nisa, dan
Ibu Yuni , selaku guru Al-Azhar yang dalam salah satu busana sehari-hari mereka
juga menggunakan produk Rabbani, mereka mengatakan bahwa:
“Sebelum mengetahui lebih dalam tentang produk Rabbani, awalnya hanya
ikut-ikutan temen yang menggunakan produk Rabbani, karena Rabbani terkenal
dengan produk jilbab sorongnya, maka mereka memulai menggunakan produk
Rabbani dari jilbab sorong. Karena sudah merasakan sendiri menggunakan
50
produknya, akhirnya mereka memilih jenis varian produk lainnya yang ada dalam
produk Rabbani.Biasanya mereka mencarinya dari katalog yang bisa dilihat
diwebwsite Rabbani”.
Setelah pihak Al-Azhar mengetahui solusi apa yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan masalah dengan memutuskan Rabbani sebagai salah satu produk
yang dipilihnya, sebelumny pihak Al-Azharjuga mengevaluasi produk Rabbani
tersebut, yang dimaksud mengevaluasi disini adalah dengan membandingkan
dengan produk lain, yang kita tau bahwa produk Rabbani juga terkenal lumayan
mahal, karena sesuai dengan kualitas dan desainya. Sehingga tidak jadi masalah
bagi pihak Al-Azhar untuk menggunakan produk Rabbani.Setelah mengevaluasi
atau melihat kualitas dari bahannya serta mengetahui tarif yang harus dikeluarkan
untuk menggunakan produk Rabbani.Maka dipilihlah produk Rabbani tersebut
sebagai salah satu fashion busana dalam Lembaga pendidikan Al-Azhar.
Dalam evaluasi produk, pihak Al-Azhar juga mengetahui bahwa produk
Rabbani terkenal mahalnya.Untuk itu pihak Al-Azhar hanya menggunakan produk
Rabbani sebagai salah satu seragam busana guru saja. Sedangkan siswa/i mereka
gunakan produk yang dibuat dari jasa konveksi yang sudah bekerja sama dengan
pihak Al-Azhar.Karenaharga yang mahal membuat wali murid Al-Azhar
keberatan, alasannya karena belum lagi harus membayar uang SPP, uang buku,
dan uang perbaikan gedung.Walaupun siswa/i tidak menggunakan produk
Rabbani tetapi desain yang dibuat jasa konveksi dimiripkan dengan produk
Rabbani, karena menurutnya desain produk Rabbani cocok digunakan oleh
kalangan anak sekolah.
51
Dalam memutuskan menggunakan produk Rabbani pihak Al-Azhar juga
menjelaskan bahwa kualitas, desain serta merek Rabbani menjadi daya tarik
tersendiri yang membuatnya dipilih dalam salah satu busana diAl-Azhar.Mereka
tidak memilih harga karena menurutnya harga tidak terlalu berpengaruh untuk
mereka memilih produk Rabbani.Menurutnya, harga dalam produk Rabbani
lumayan mahal tetapi sesuai dengan kualitas yang diberikan, dan harga yang
mahal tidak menjadi pihak Al-Azhar tidak memilih produk Rabbani karena
memang sesuai dengan kualitasnya.
Setelah pihak Al-Azhar memutuskan menggunakan produk Rabbani sebagai
salah satu fashion busana mereka, pihak Al-Azhar merasa puas karena mereka
telah mendapatkan solusi untuk busana seragam olahraga yang sebelumnya tidak
seragam akhirnya bisa diseragamkan dengan menggunakan produk Rabbani dan
akibat kerjasama dengan produk Rabbani, pihak Al-Azhar pun mendapatkan
keuntungan pula dari perusahaan Rabbani.Salah satunya dalam setiap tahun pihak
Al-Azhar mengadakan ivent seperti mengadakan ivent pameran, talkshow, bazzar,
perlombaan serta masih banyak event yang diadakan, yang didalamnya
melibatkan Rabbani sebagai sponsor atau pendukung dalam acara tersebut.Pada
acara talkshow produk Rabbani pernah mendatangkan Fatin Shidqia Lubis sebagai
bintang tamu dalam acara tersebut.
52
2. Tanggapan Pihak Al-Azhar Terhadap Daya Tarik Dari Produk
Rabbani
Mengenai daya tarik yang terdapat dalam produk Rabbani,dari hasil
penelitian maka tanggapan tentang daya tarik produk Rabbani yang menyebabkan
produk Rabbani digunakan sebagai busana adalah sebagai berikut:
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-
fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi
dan perbaikan serta atribut lainnya. Bila suatu produk telah dapat menjalankan
fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang
baik.76
Dari penelitian yang dilakukan bahwa kualitas bahan menjadi prioritas
utama ketika akan menggunakan produk busana karena akan menimbulkan
kepuasan saat menggunakannya. Bahan dari produk Rabbani lembut, tebal, tidak
panas saat digunakan. Dalam berbusana tentunya juga yang terpenting adalah
fungsinya, apakah bisa melindungi tubuh kita, bisa menjadikan kita menjadi
menarik, dan yang terpenting fungsi utamanya adalah bisa menutup aurat. Dan
produk Rabbani menurut mereka sudah bisa memenuhi keinginan mereka dalam
berbusana.77
Ketertarikan lain yang ada dalam Produk Rabbani juga disebabkan oleh
tingkat daya tahan atau tingkat keawetanyang cukup bagus saat digunakan dalam
waktu lama. Keawetan atau ketahanan produk Rabbani yang tidak diragukan lagi
walaupun digunakan dalam waktu lama. Seperti yang diungkapkan ibu Vera, ibu
76
Fandy Tjiptono, Total Quality Managemen (TQM), (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),
hlm.28 77
Wawancara pada tanggal 12 April 2020
53
Fika, ibu Era, ibu Yuni dan lain sebagainya yang menggunakan produk Rabbani
juga dalam salah satau busana sehari-hari mereka.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa daya tarik produk
Rabbani yang digunakan sebagai busana itu bisa dikatakan terletak pada kualitas
dari produk tersebut. Karena dilihat dari fungsi produk Rabbani sudah memenuhi
keinginan dalam berbusana, keawetan atau ketahanan produk Rabbani yang tidak
diragukan lagi walaupun digunakan dalam waktu lama, bahan produk Rabbani
yang cukup aman dan nyaman saat digunakan, kemudahan menggunakan produk
Rabbani tanpa memerlukan waktu yang lama saat menggunakan.
Desain produk merupakan salah satu faktor utama yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk, yang juga merupakan
totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk
dari segi kebutuhan konsumen. Karena desain produk merupakan faktor kunci
dalam menentukan kesuksesan pemasaran.78
Desain produk (product design)
adalah fungsi dan corak produk yang merupakan proses desain yang
dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik, murah, aman dan tidak
mahal untuk digunakan.79
Desain dari produk Rabbani juga termasuk salah satu faktor dalam
menentukan menggunakan produk Rabbani. Karena desainnya yang sederhana
tetapi tetap modern yang menyebabkan pihak Al-Azhar memutuskan
mengunkakan produk Rabbani. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Rini Krtini,
Ibu Ana Sipa, Ibu Imelda dan sebagainya beliau mengatakan bahwa:
78
Gregorius Candra, Pemasaran Global, (Yogyakarta :ANDI Yogyakarta, 2001), hlm.128 79
Kotler & Armstrong, Principles of Marketing, Prentice Hall Inc., 7th Edition,(Englewood
Cliffs: New Jersey, 1996), hlm. 282
54
“Desain dari produk Rabbani memang banyak variasinya, dan desainnya
pun sesuai dengan kebutuhan dalam berbusana.Sebelum membeli produk apapun
terlebih dahulu melihat atau memilih model produknya. Biasanya mereka melihat
dari katalognya. Produk Rabbani banyak memiliki bermacam-macam desain
modelnya, dan menurut mereka modelnya pun sesuai dengan kebutuhan. Menurut
mereka modelnya elegan dan sangat sederhana dan terlihat menarik untuk
dipandang”.80
Jadi dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa
desain dari produk Rabbani menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna untuk
menggunakan produk Rabbani sebagai fashion. Dari segi jenis model produknya,
ukuranya, warnanya, dan tekstur bahannya. Karena itu bagi mereka memudahan
mereka untuk memilih produk busana yang akan mereka kenakan dengan rasa
nyaman.
Merek (brand) merupakan sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk atau jasa pesaing. Layaknya manusia, merek
mempunyai identitas yang disebut karakter.Karakter merupakan nyawa dan
kepribadian yang terdapat dalam sebuah merek.81
Selain kualitas dan desain yang merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan pihak Al-Azhar menggunakan produk Rabbani. Merek juga
80
Wawancara pada tanggal 27 Maret 2020
81 Maulana E. Amalia, Brandmate: Mengubah Just Friend Menjadi Soulmates, (Etnomark
Consulting: Tangerang, 2012), hlm. 8
55
termasuk salah satu faktor yang menyebabkan pihak Al-Azhar menggunakan
produk Rabbani. Karena merek Produk yang sudah terkenal bagus kualitasnya
serta logo yang digunakan mudah diingat maka itu bisa dikatakan sebagai daya
tarik tersendiri untuk produk Rabbani. Kita bisa mengenali produk itu palsu atau
asli, bisa melihat dari ciri khas dari mereknya. Merek produk Rabbani sangat
mudah untuk diingat, dalam produknya terdapat huruf R bewarna ungu. Jika
semua orang yang tau dengan produk Rabbani yang asli pastinya mereka langsung
mengetahui bahwa produk itu produk Rabbani yang asli walaupun desain
produknya sama.82
Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ibu Rini,
Raifah Lolita, Ibu Cici Niati dan sebagainya.83
Jadi, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti disimpulkan bahwa
pemberian nama merek Rabbani memiliki daya tarik tersendiri yang
mengakibatkan konsumen memilih produk Rabbani karna ciri khas dari merek
tersebut. Merek yang mudah diingat dan desain mereknya yang elegan membuat
konsumen tampil percaya diri menggunakan produk busana dari merek Rabbani.
Sedangkan dari segi harga, karna harga yang diberikan produk Rabbani
lumayan mahal maka harga menurut mereka tidak termasuk dalam daya tarik
produk Rabbani yang membuat mereka memutuskan menggunakan produk
Rabbani. Tetapi walaupun harganya mahal, mereka tidak masalah dalam segi
harganya selagi kualitas yang diberikan sesuai dengan harganya. Seperti hasil
wawancara dengan Ibu Rini Kartini sebagai perwakilan Kepala Lembaga Al-
Azhar mengatakan bahwa:
82
Wawancara pada tanggal 27 Maret 2020 83
Wawancara pada tanggal 27 Maret 2020
56
“Harga yang ada pada produk Rabbani tidak termasuk salah satu keputusan
pihak Al-Azhar dalam memutuskan untuk menggunakan produk Rabbani, karena
mereka melihat dari segi kualitasnya, sedangkan harga yang diberikan Rabbani
tidak termasuk pilihan pihak Al-Azhar dalam memutuskan menggunaka produk
Rabbani, karena menurutnya harga yang diberikan lumayan mahal. Tetapi selagi
harga yang diberikan Rabbani sesuai dengan kualitasnya maka pihak Al-Azhar
tetap tertarik pada produk Rabbani”.
Mengenai daya tarik yang ada dalam produk Rabbani, peneliti
menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa dari keempat faktor dalam daya
tarik produk, faktor yang membuat mereka tertarik menggunakan produk Rabbani
adalah dari segi desainnya, kualitasnya, dan merek dari produk Rabbani. Hasil
penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Fitria
Febriana (2019)peneliti lain sebelumnya mengenai faktor yang dipertimbangkan
oleh konsumendalam memutuskan membeli sebuah produk, yang dalam hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwasalah satu faktornya adalah yaitu,kualitas
bahan, mode.84
84
Fitria Febriana, Analisis Perilaku Konsumen Muslim Dalam Memutuskan Pembelian Di
Toko Amina Collection Product Of Moslem Wear Royal Plaza Surabaya,Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah
Surabaya, 2019, hlm. 5
57
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan pemaparan mengenai “Analisis Daya Tarik
Produk Rabbani Sebagai Fashion Di Lembaga Pendidikan Al-Azhar Jambi” pada
bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Yang melatarbelakangi lembaga pendidikan Al-Azhar tertarik menggunakan
produk Rabbani, sebelumnya pihak Al-Azhar mencari solusi untuk mengatasi
masalah yang mereka alami yaitu membuat seragam olah raga guru yang
sebelumnya desain busananya tidak sama. Setelah mencari informasi produk
apa yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut maka pihak Al-azhar tertarik
pada produk Rabbani.
2. Sesuai tanggapan pihak yang menggunakan produk Rabbani, adapun faktor
yang menyebabkan produk Rabbani mempunyai daya tarik tersendiri hingga
Lembaga Al-Azhar menggunakana produk Rabbani sebagai busana seragam
guru serta penggunanya merasa puas atau merasa nyaman menggunakan
produk tersebut diantaranya adalah kualitas, desain, dan merek.
B. Saran
Berdasakan dari kesimpulan diatas, terdapat adanya saran dari penelitian
tersebut, diantaranya ialah:
1. Bagi pihak lembaga pendidikan Al-Azhar, setelah kita ketahui bahwa latar
belakang lembaga Al-Azhar memutuskan mengguanakan produk Rabbani
58
dikarenakan faktor kualitas, desain dan merek, sebaiknya tidak hanya seragam
olahraga guru yang menggunakan produk Rabbani. Siswa/i pun sebaiknya
menggunakan produk Rabbani.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya, yang akan melakukan penelitian lanjutan yang
sejenis, diharapkan hendaknya menambah jumlah narasumber serta
menambahkan variabel lainnya untuk dianalisis.selanjutnya, disarankan untuk
mencari dan membaca referensi lain lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian
selanjutnya akan semakiin baik serta dapat memperoleh ilmu pengetahuan
yang baru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
reverensi bagi peneliti selanjutnya yakni dalam program studi ilmu ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah Kementrian Agama RI, Bandung: Cordoba, 2017
Angela Dios, Buku Ilustrasi “Fashion And Style Guide, Jurnal Universitas Negeri
Padang, Padang, 2018.
Barnard Malcolm, Fashion as Communication, London: Routledge, 1996.
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, Penerbit Alfabeta
2011.
Candra Gregorius, Pemasaran Global, Yogyakarta :ANDI Yogyakarta, 2001.
Danang Sunyoto, Metode Penelitian Akuntansi, Bandung:PT. Refika Aditama,
2013.
Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, “Manajemen Pemasaran”, Yogyakarta: C.V
ANDO OFFSET, 2016
Fathoni Abdurrahmat, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi,
Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2011.
Featherstone Mike, Posmodernisme dan Budaya Konsumen, Pustaka Pelajar, 2001
Foster Bob, Manajemen Ritel, Alfabeta: Bandung, 2008.
Hermawan Kartajaya Dan Muhamad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung:
Mizan, 2006.
Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2018.
Ibrahim Idy Subandy, Budaya Populer Sebagai Komunikasi,Yogyakarta:
Jalasutra, 2006.
58
Iqban Hasan, Analisis Data Penelitian Dan Statistic, Jakarta : Bumi Aksara, 2004.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Pt. Remaja
Rosdakarya, 2005.
Malcolm Barnard, Fashion Sebagai Komunikasi, terj. Idy Subandy Ibrahim dan
Yosal Iriantara Yogyakarta: Jalasutra, 2011.
Maulana E. Amalia, Brandmate: Mengubah Just Friend Menjadi Soulmates,
Etnomark Consulting: Tangerang, 2012.
Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia
Press, 1992.
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih, Jakarta: Gema Insani, 1991.
Oliver Richard, Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Consumer, USA:
McGrawhill Companies, 1997.
Philip Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasran,Jakarta : Indekss, 2007.
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syariah IAIN STS
Jambi, 2012.
Soffian Assauri, Strategi Marketing, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Cv
Alfabeta,2009.
Stanton William J, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005.
Swastha, Basu & Handoko, Hani.Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku
Konsumen.Yogyakarta. BPFE, 2011
Thio Alex, Sociology (An Introduction),New York: Westview, 1989.
59
Sumber Jurnal dan Skripsi:
Arkan I Gharzian, Keputusan Pembelian Barang Kw Dikalangan Mahasiswa
Salatiga, Penelitian Pendidikan Ekonomi Fkip Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga, 2018.
Arum Wahyuni Purbohastuti, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Handphone Samsung Pada Mahasiswa D3 Marketing, Vol. 12,
No 1, April 2017.
Ilham Safar Dan Novita Kumala Sari, Keputusan Pembelian Konsumen Jilbab
Pada Mahasiswi Di Kota Makassar, Ilham Safar, [Vol 5, No 1, 2018].
Indira Maharani Putri & Mein Kharnolis, Karakteristik Produk Busana Muslim
Yang Diminati Konsumen Di Sakinah Bordir Indira Maharani Putri, E-
Journal. Volume 06Nomor 01Tahun 2017, Edisi Yudisium
Periodepebruari2017.
Ria Resti Ridhawati , Analisis Strategi Marketing Syariah Dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis Pada Toko Rabbani Semarang, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeriwalisongo Semarang, 2015.
Sumber Wawancara:
Rini Kartini, Wawancara, Jambi, 4 Desember 2019
Guru Al-Azhar, Wawancara, Jambi, Maret 2020
60
Lampiran-Lampiran
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW)
ANALISIS DAYA TARIK PRODUK RABBANI SEBAGAI FASHION
DILEMBAGA PENDIDIKAN AL-AZHAR KOTA JAMBI
Sehubungan dengan penyusunan skripsi dengan judul yang telah disebutkan
diatas, maka dengan hormat saya:
Nama : Dwi Siyamsih
NIM : EES. 160358
Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan
yang saya ajukan. Daftar pertanyaan ini saya ajukan semata-mata untuk keperluan
peneliti sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang Strata Satu
(S1),Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Saya mohon anda dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan dan menulis jawaban pada tempat yang disediakan
pada bagian I yaitu identitas responden.Sedangkan pertanyaan pada bagian II
menyediakan jawaban dengan memberikan penjelasan.
Atas partisipasi Bapak/Ibu dalam mengisi daftar pertanyaan yang saya ajukan,
saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Dwi Siyamsih
61
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis kelamin :
3. Stasus Guru : (PAUD/ TK/ SD/ SMP/ SMA)
II. PERTANYAAN
Kualitas
1. Menurut anda, apakah produk Rabbani yang anda gunakan memiliki fungsi
yang jelas dan sudah memenuhi keinginan anda dalam berbusana?
Penjelasan:
2. Menurut anda, apakah produk Rabbani memiliki daya tahan atau memiliki
tingkat keawetan, yang cukup lama saat digunakan dalam waktu lama?
Penjelasan :
3. Menurut anda, apakah produk Rabbani yang anda gunakan terbuat dari
bahan yang aman, dan nyaman, sehingga tidak membuat penggunanya
merasa risih saat menggunakannya?
Penjelasan :
4. Menurut anda, apakah produk Rabbani yang anda gunakan mudah
digunakan tanpa memerlukan waktu yang lama saat menggunakanny?
Penjelasan :
Harga
5. Menurut anda, apakah harga produk Rabbani lumayan masih terjangkau
untuk dibeli?
Penjelasan :
62
6. Menurut anda, apakah harga produk Rabbani mampu bersaing dengan
kemampuan daya beli masyarakat?
Penjelasan :
7. Menurut anda, apakah harga dari produk Rabbani sudah sesuai dengan
kualitas produk yang diberikan?
Penjelasan :
8. Menurut anda, apakah harga produk Rabbani sudah sesuai dengan manfaat
yang diberikan dalam berbusana?
Penjelasan :
Desain
9. Menurut anda, apakah bentuk atau macam-macam jenis model produk
Rabbani sesuai dengan kebutuhan dan harapan anda?
Penjelasan :
10. Menurut anda, apakah produk Rabbani memiliki ukuran yang bervariasi
sehingga bisa digunakan untuk semua orang?
Penjelasan :
11. Menurut anda, apakah produk Rabbani memiliki warna yang bervariasi
sehingga memudahkan anda untuk memilih warna favorit anda?
Penjelasan :
12. Menurut anda, bagaimana tekstur bahan produk Rabbani saat disentuh atau
pada saat digunakan?
Penjelasan :
63
13. Menurut anda, keistimewaan desain seperti apa yang diberikan produk
Rabbani hingga berbeda dengan produk lain?
Penjelasan :
Brand/ merek
14. Menurut anda, apakah merek dari produk Rabbani mudah untuk diingat dan
dikenali?
Penjelasan :
15. Dilihat dari identitas produk, apakah merek dari produk Rabbani memiliki
daya tarik tersendiri sehingga anda senang untuk menggunakannya?
Penjelasan :
16. Menurut anda, apakah pemberian nama merek dari produk Rabbani ada
hubungannya dengan jenis produknya?
Penjelasan :
17. Apakah merek yang diberikan produk Rabbani menguntungkan bagi anda
dalam menggunakannya?
Penjelasan :
Ketertarikan Menggunakan Produk Rabbani
18. Menurut anda, dari ke empat faktor tersebut, faktor apa yang membuat
anda tertarik menggunakn produk Rabbani sebagai busana?
Penjelasan
19. Bagaima cara anda memilih kriteria produk busana yang ingin anda
gunakan, hingga akhirnya anda tertarik menggunakan produk busana dari
Rabbani?
Penjelasan :
64
20. Bagamana cara anda mencari informasi mengenai produk Rabbani,
sehingga anda memutuskan tertarik menggunakan produk Rabbani?
Penjelasan :
65
66
67
68
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Dwi Siyamsih
NIM : EES 160358
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tgl Lahir : Harapan Makmur, 16 Januari 1998
Agama : Islam
Email : [email protected]
Alamat Asal :Desa Harapan Makmur Kecamatan Rantu Rasau
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Alamat Sekarang :Jl. Sari Bakti RT. 07 No. 2 Kelurahan Beliung Kecamatan
Alam Barajo Kota Jambi
No Hp : 082279333008
Nama Ayah : SUTRI DIHARJO
Nama Ibu : SULASTRI
B. Riwayat Pendidikan
1. SD NEGERI 187/X Bangun Karya 2004-2010
2. SMP NEGERI 2 Tanjung Jabung Timur 2010-2013
3. SMAN 1 Tanjung Jabung Timur 2013-2016
Motto Hidup :Selalu berfikir positif dan tersenyum, karena itu semua sedekah