13
207 TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP) Alamat Korespondensi: Joko Ratono, IPB, joko.ratono @ gmail.com Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 13 No 2, 2015 Terindeks dalam Google Scholar JAM 13, 2 Diterima, Nopember 2014 Direvisi, Januari 2015 April 2015 Disetujui, Mei 2015 207 Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP) pada Industri Otomotif Joko Ratono Sekolah Pascasarjana Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor Kudang Boro Seminar Yandra Arkeman Arif Imam Suroso Institut Pertanian Bogor Abstract: The selection of ERP is the first important phase in lifecycle of ERP adoption. It influences the implementation and considers as one of critical success factors. There are six hierarchical important criteria for the selection of ERP in which were developed in this research, covering: quality standard of software product (ISO25010), quality of use (ISO25010), vendor & consultant, fit strategy with delta model theory, the change of man- agement and cost. Expert surveys and one-way ANOVA test were conducted in order to test the validity of the criteria. The result shows that all six criteria above are the important criteria to be considered in ERP selection for automotive industry and have the same impor- tance between each other. Keywords: ERP selection, hierarchical important criteria, quality standard of ISO25010, delta model Abstrak: Seleksi ERP merupakan gerbang pertama yang sangat penting dalam siklus adopsi ERP, mempengaruhi implementasi dan merupakan salah satu critical success factors. Enam kriteria penting berjenjang untuk seleksi ERP dikembangkan meliputi penggunaan standar Internasional kualitas produk software ISO25010, kualitas guna ISO25010, vendor-konsultan, fit strategi dengan teori delta model, manajemen perubahan dan biaya. Survei pakar dan uji one-way ANOVA dilakukan untuk menentukan validitas kriteria. Hasilnya menunjukkan bahwa enam kriteria tersebut merupakan kriteria penting dalam seleksi ERP untuk industri otomotif dan relatif sama penting satu dengan lainnya. Kata Kunci: seleksi ERP, kriteria penting berjenjang, standar kualitas ISO25010, delta model Enterprise Resource Planning (ERP) adalah salah satu tek- nologi sofware aplikasi terin- tegrasi yang paling populer di dunia bisnis untuk mendukung layanan operasional lintas fung- si dan departemen di suatu pe- rusahaan. ERP juga memfasili- tasi transaksi lintas perusahaan di satu grup dalam satu sistem sehingga proses bisnis menjadi lebih singkat, real time, transparan dan memudahkan proses konsolidasi. Soffer, et al. (2003) mendefinisikan ERP sebagai suatu software terintegrasi dengan komponen berbeda atau modul-modul yang digunakan untuk perenca- naan, produksi, penjualan, pemasaran, distribusi, akun- tansi, manajemen sumberdaya manusia, manajemen proyek, manajemen inventori, manajemen pemeliha- raan dan servis, manajemen transportasi dan e-commerce. ERP adalah sistem informasi yang terintegrasi secara

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

207TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP)

Alamat Korespondensi:Joko Ratono, IPB, joko.ratono@ gmail.com

Jurnal AplikasiManajemen (JAM)Vol 13 No 2, 2015Terindeks dalamGoogle Scholar

JAM13, 2Diterima, Nopember 2014Direvisi, Januari 2015

April 2015Disetujui, Mei 2015

207

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk SeleksiEnterprise Resource Planning (ERP) pada Industri

Otomotif

Joko RatonoSekolah Pascasarjana Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor

Kudang Boro SeminarYandra ArkemanArif Imam Suroso

Institut Pertanian Bogor

Abstract: The selection of ERP is the first important phase in lifecycle of ERP adoption. Itinfluences the implementation and considers as one of critical success factors. There are sixhierarchical important criteria for the selection of ERP in which were developed in thisresearch, covering: quality standard of software product (ISO25010), quality of use(ISO25010), vendor & consultant, fit strategy with delta model theory, the change of man-agement and cost. Expert surveys and one-way ANOVA test were conducted in order to testthe validity of the criteria. The result shows that all six criteria above are the importantcriteria to be considered in ERP selection for automotive industry and have the same impor-tance between each other.

Keywords: ERP selection, hierarchical important criteria, quality standard of ISO25010, delta model

Abstrak: Seleksi ERP merupakan gerbang pertama yang sangat penting dalam siklus adopsiERP, mempengaruhi implementasi dan merupakan salah satu critical success factors. Enamkriteria penting berjenjang untuk seleksi ERP dikembangkan meliputi penggunaan standarInternasional kualitas produk software ISO25010, kualitas guna ISO25010, vendor-konsultan,fit strategi dengan teori delta model, manajemen perubahan dan biaya. Survei pakar dan ujione-way ANOVA dilakukan untuk menentukan validitas kriteria. Hasilnya menunjukkan bahwaenam kriteria tersebut merupakan kriteria penting dalam seleksi ERP untuk industri otomotifdan relatif sama penting satu dengan lainnya.

Kata Kunci: seleksi ERP, kriteria penting berjenjang, standar kualitas ISO25010, delta model

Enterprise Resource Planning(ERP) adalah salah satu tek-nologi sofware aplikasi terin-tegrasi yang paling populer didunia bisnis untuk mendukunglayanan operasional lintas fung-si dan departemen di suatu pe-rusahaan. ERP juga memfasili-tasi transaksi lintas perusahaandi satu grup dalam satu sistem

sehingga proses bisnis menjadi lebih singkat, real time,transparan dan memudahkan proses konsolidasi.

Soffer, et al. (2003) mendefinisikan ERP sebagaisuatu software terintegrasi dengan komponen berbedaatau modul-modul yang digunakan untuk perenca-naan, produksi, penjualan, pemasaran, distribusi, akun-tansi, manajemen sumberdaya manusia, manajemenproyek, manajemen inventori, manajemen pemeliha-raan dan servis, manajemen transportasi dan e-commerce.ERP adalah sistem informasi yang terintegrasi secara

Page 2: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

Joko Ratono, Kudang Boro Seminar, Yandra Arkeman, Arif Imam Suroso

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 208

komprehensif berintikan berbagai modul yang dapatdikonfigurasi untuk mengotomatiskan aliran barang,informasi dan sumber keuangan di antara semua fung-si dalam organisasi manufaktur pada database yangsama, selain integrasi tujuan utamanya adalah untukmeningkatkan dukungan pengambilan keputusan,reduksi biaya aset, menerima informasi lebih akuratdan cepat, dan mempertahankan flexibilitas denganmeningkatkan kepuasan pelanggan (Karande danCakraborty, 2012). Karakteristik atau atribut pentingsuatu sistem informasi dan aplikasi agar bisa dikatakansebagai ERP (Shehab, et al., 2004) adalah kemam-puannya untuk: (1) Mengotomatisasi dan menginte-grasikan proses bisnis lintas fungsi dan lokasi. (2) Me-mungkinkan implementasi dari semua variasi praktekbisnis terbaik untuk meningkatkan produktifitas. (3)Mempunyai satu data umum yang terpusat untukmengurangi duplikasi, kesalahan dan biaya. (4) Meng-hasilkan informasi dan akses dalam lingkungan real-time untuk memfasilitasi keputusan yang cepat dantepat.

Modul ERP terus berkembang, beberapa modulyang sering digunakan perusahaan dalam implemen-tasi adalah modul FICO (Financial Accounting),SD (Sales & Distribution), MM (Material Mana-gement), PP (Production Planning). Modul lainnyaadalah PM (Plant Maintenance), PS (ProjectSystem), QM (Quality Management), WM (Ware-house Management), LE (Logistic Execution), FM(Fund Management), HRD (Human ResourceDevelopment). Selain itu ada yang dikembangkankhusus untuk industri tertentu, dikarenakan prosesyang menjadi karakteristik yang berbeda di industritersebut, misalnya retail, otomotif, oil & gas, millsproduct, dan lainnya. Pembagian modul yang ada,berbeda untuk ERP satu dengan lainnya. Banyakperusahaan bisnis yang telah mengadopsi ERP dandi Indonesia, hal ini sudah dimulai dari tahun 1995ketika perusahaan dalam grup astra mengimplemen-tasikan SAP ERP untuk mengatasi tidak terintegra-sinya supply chain management (SCM) internalperusahaan mulai dari pemasaran, penjualan, peren-canaan produksi, bahan baku, hingga inventori danmanajemen unit jadi, keuangan dan biaya produksi.Saat ini ratusan perusahaan di Indonesia telah meng-gunakan ERP. Studi Panorama (2013) menunjukkanbahwa 40% proyek ERP masih mengalami kegagalan.

Ghosh (2012) mengidentifikasi bahwa salah satupenyebab kegagalan adalah seleksi paket ERP yangtidak tepat dan ini berpengaruh terhadap kegagalanimplementasi (Phusavat, et al., 2009; Gupta danKumar, 2012). Seleksi sistem ERP merupakan salahsatu critical success factors dalam adopsi (Al-fawaz,et al., 2010; Sanchez dan Bernal, 2013), kriteria yangdigunakan dalam seleksi berpengaruh terhadap kesuk-sesan adopsi ERP (Tsai, et al., 2012; Jayawickramadan Yapa, 2013). Beard dan Sunmer (2004) menyata-kan bahwa tidak sedikit perusahaan yang mengadopsiERP justru kehilangan daya saingnya karena meng-adopsi best practice dan meninggalkan keunikanproses bisnis yang menjadi daya saing perusahaan.Keadaan ini disebut dengan ’common system para-dox’, perusahaan mengadopsi best practice dari ERPdan hanya mendapatkan keunggulan daya saing yangseimbang dengan perusahaan terbaik lain dalamindustri. Vorst (2012) menyatakan bahwa seleksi ERPharus mencakup faktor keselarasan terhadap strategiperusahaan, yaitu adopsi ERP harus dapat menjadienabler strategi perusahaan. Pengembangan sistemERP harus merefleksikan keunggulan daya saing peru-sahaan (Taskin, 2011; Uwizeyemungu dan Raymond,2012). Karena itu sangat penting untuk mengembang-kan kriteria utama atau determinan dalam seleksi ERP,sebagai pintu gerbang pertama dalam siklus adopsiERP, termasuk keselarasan dengan strategi. Dengandemikian kriteria tersebut dapat digunakan sebagaireferensi oleh perusahaan yang hendak mengadopsiERP maupun perusahaan yang akan mengembangkansistem ERP yang telah dimiliki termasuk seleksikonsultan implementasi. Banyak peneliti sebelumnyatelah melakukan penelitian dalam menentukan kriteriaseleksi ERP, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.

Tiga kriteria yang banyak digunakan dalam seleksiERP adalah fungsi (fitur), vendor - konsultan danbiaya. Beberapa peneliti menambahkan kriteria lainseperti kesesuaian terhadap strategi dan manajemenperubahan. Sayangnya peneliti yang menggunakankriteria keselarasan terhadap strategi belum menda-sarinya dengan tinjauan literatur dengan referensiutama teori strategi (Helm dan Hall, 2006). Lien danChan (2007) menggunakan ISO9126 tentang standarkualitas software menggantikan kriteria fitur namunbelum diperbarui dengan ISO25010 yang menambah-kan dua karakteristik baru yaitu compatibility dan

Page 3: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

209TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP)

security. Hax dan Wilde (2003) memperkenalkanteori strategi ”Delta Model” dengan strategi grupmeliputi Best Product, Total Customer Solution danSystem Lock-In yang dikenal dengan istilah ”TheTriangle”. Delta model adalah teori strategi yangmerupakan pelengkap dari teori industrial organisa-tion (IO) Porter dan resources based view (RBV)dengan sudut pandang perkembangan pesat teknologiinformasi dan komunikasi (Ludviga dan Chirjevskis,2010). Dalam penelitian ini dikembangkan kriteriapenting seleksi ERP meliputi standar kualitas Interna-sional ISO25010 yaitu standar kualitas produk soft-ware ERP yang terdiri dari delapan karakteristik dankualitas guna ERP yang terdiri dari lima karakteristik,fit strategi yang dilandasi oleh tinjauan teori strategidelta model, vendor - konsultan, manajemen perubah-an dan biaya. Kriteria kualitas guna ditambahkandengan tujuan untuk mengukur bagaimana konsepsolusi yang ditawarkan oleh vendor-konsultan untukmenjawab tantangan kebutuhan calon pengguna ERPdilakukan di awal sebelum implementasi ERP meski-pun seringkali benefit adopsi ERP dicapai beberapasaat setelah terlewati fase ’Go Live’ dan sistem digu-nakan di operasional dengan baik. Untuk menunjukkanbahwa konsep solusi vendor-konsultan dapat menca-pai tujuan kualitas guna perlu dilakukan pembuktiandengan metode proof of concept (POC), yaitu dengandisepakati bersama skenario proses bisnis tertentu,

dikonsep, didemonstrasikan, merepresentasikan solusidan dinilai. Dengan demikian kriteria kualitas gunadapat dimanfaatkan untuk memprediksi solusi yangdihasilkan oleh vendor-konsultan.

METODEPenelitian ini merupakan studi kasus kriteria se-

leksi berjenjang dan kriteria penting untuk seleksi ERPpada industri otomotif, menggunakan metode surveipakar. Pemilihan pakar menggunakan penarikan con-toh bertujuan (purposive sampling). Pakar yangdipilih harus mempunyai kompetensi di bidang ERPlebih dari sepuluh tahun dan berpengalaman di industriotomotif. Daftar pakar dibuat melalui jaringan konsul-tan dan pengguna SAP ERP. Dari daftar pakar dida-patkan 14 pakar yang memenuhi kriteria kompetensi,pengalaman lebih dari 10 tahun dan berpengalamandalam implementasi ERP di industri otomotif. Surveidilakukan selama tiga bulan (Juni–Agustus 2014)dengan mengisi kuesioner yang dikirimkan melaluiemail. Sebelum dikirimkan kuesioner telah diujicoba-kan ke beberapa pakar untuk mendapatkan umpanbalik pemahaman untuk perbaikan kuesioner. Pakarmenentukan penilaian bobot dari sangat kurang penting(VL), kurang penting (L), cukup penting (M), penting(H) dan sangat penting (VH) yang masing-masingmemiliki skala krispi 0,1; 0,2667; 0,5; 0,7333 dan 0,9.Skala ini merupakan nilai krispi dari proses defuzzy

Tabel 1. Kriteria Determinan Seleksi ERP Beberapa Peneliti Sebelumnya

Peneliti Kriteria Seleksi ERP

Strategi Fungsi (Fitur)

Vendor- Konsultan

Manajemen Perubahan

Biaya ISO

Kumar et al. (2002) X X X Shyur (2003) X X X Wei et al. (2005) X X X Ziaee et al. (2006) X X X X Lien & Chan (2007) X X X Verville et al. (2007) X X X Ayag & Azdemir (2007) X X X Bueno & Salmeron (2008) X X X Unal & Guner (2009) X X X X Cebeci (2009) X X X Karsak & Zogul (2009) X X X Onut & Efendigil (2010) X X X Asgari et al. (2011) X X X Vorst (2012) X X X X X Kamfirozi & Efal (2012) X X X

Penelitian ini X* X X X X*

Page 4: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

Joko Ratono, Kudang Boro Seminar, Yandra Arkeman, Arif Imam Suroso

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 210

dengan metode center of gravity (CoG) dari fungsikeanggotaan triangular fuzzy yang banyak digunakanoleh peneliti (Asgari, et al., 2011; Chu, et al., 2011).Analisis deskripsi digunakan untuk mendapatkangambaran umum responden pakar. Uji one wayANOVA digunakan untuk mengetahui apakahterdapat perbedaan nilai tengah skor nilai atau relatifpenting secara statistik antar kriteria yang digunakan.

HASILAnalisis Deskripsi

Responden pakar merupakan ahli SAP ERPIndonesia di industri otomotif. Enam pakar merupakankonsultan bebas, satu direktur, dua general manager,empat manajer dan 1 lainnya, Gambar 1. Selain jabatanatau profesi, gambaran responden pakar dari penga-laman adalah semua pakar telah berpengalamandalam implementasi ERP selama 13 tahun lebih. Seba-nyak 71% responden mempunyai pengalaman 15tahun lebih dan 14% berpengalaman di atas 17 tahun,dapat dilihat pada Gambar 2. Selain dari lamanyaterlibat implementasi dalam tahun, pengalamanbanyaknya siklus implementasi ERP juga penting danmencerminkan pengalaman responden.

Sebanyak 21% responden mempunyai penga-laman siklus implementasi di atas 15 kali dan sebanyak36% mempunyai pengalaman siklus implementasi 5-10 kali. Gambaran lain yang perlu dilihat adalah kom-petensi responden yang diukur dari dua hal yaitu serti-fikasi atau pelatihan modul ERP yang didapatkan danarea kerja di mana responden menjadi konsultan atauterlibat implementasi. Meskipun seharusnya linier,seorang konsultan yang mendapatkan sertifikasi dimodul SD tentunya menjadi konsultan untuk area mo-dul yang sama yaitu SD. Namun tidak jarang dijumpaiseorang konsultan dapat menguasai lebih dari satumodul, biasanya modul yang masih terkait. Sertifikasiatau pelatihan yang telah diikuti oleh responden terse-bar di berbagai modul dengan komposisi terbanyakada di modul FICO dan MM, diikuti dengan modulSD dan manajemen proyek. Dapat dipahami bahwasetiap perusahaan memerlukan kedua modul FICOdan MM, sedangkan beberapa modul lain tergantungdari jenis industri, misalnya perusahaan jasa tentunya

Gambar 1. Sebaran Jabatan Atau Profesi Responden

Pakar

Semakin banyak siklus implementasi konsultanakan semakin berpengalaman dalam menjalanitahapan implementasi mulai dari business blueprint,realisation, final preparation dan go live. Gambar3 menunjukkan semua responden telah memiliki siklusimplementasi minimal lima kali. Kelompok respondenterbanyak memiliki banyak siklus implementasi 11-15 kali sebanyak 43% responden.

Gambar 2. Sebaran Pengalaman Implementasi Responden

Gambar 3. Sebaran Banyaknya Siklus ImplementasiResponden

Page 5: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

211TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP)

tidak akan menggunakan modul PP yang digunakanuntuk fungsi produksi.

Karena masing-masing kriteria seleksi mempunyaijenjang hirarki maka kalkulasi dilakukan di setiap jen-jang hirarki. Prasyarat dari uji one-way ANOVAadalah sebaran data harus normal dan mempunyairagam homogen dalam kelompok kriteria. Semuaperubah diuji kenormalan dengan menggunakan ujiRian-Joiner dan uji Kolmogorov Smirnov. Semuapeubah menghasilkan nilai p-value > 0,1 untuk ujiRian-joiner dan p-value > 0,150 untuk uji KolmogorovSmirnov, data diolah dengan bantuan paket aplikasiMinitab 14. Secara statistik sebaran data dapat disim-pulkan menyebar normal. Sedangkan hasil pengujianragam homogen menunjukkan bahwa semua peubahyang diuji menghasilkan nilai p-value > 0,05 kecualikelompok peubah biaya, mendapatkan nilai p-value= 0,003 dari uji Barlett’s dan p-value = 0,002 dari ujiLevene’s. Dengan demikian kecuali kelompok peubahbiaya, uji one-way ANOVA dapat dijalankan untuksemua kelompok peubah kriteria sedangkan untukpeubah biaya, karena jumlah peubah dalam jenjangini hanya dua peubah, maka dapat dilakukan uji t ragamtidak homogen untuk menguji kesamaan nilai tengah.Hasil uji data normal dan homogen dapat dilihat padaTabel 2, tidak semua peubah yang diuji kenormalanditampilkan di tabel.

Gambar 4. Sebaran Berbagai Modul Responden

Beberapa responden memang memiliki lebih darisatu keahlian modul sehingga bekerja di modul lain.Setiap konsultan modul yang telah berpengalamanjuga mendapatkan tugas untuk menjadi manajerproyek sehingga mempunyai keahlian manajemenproyek, hal ini nampak dari jumlah responden yangbekerja atau menjadi penanggung jawab manajemenproyek jauh lebih banyak dari yang bersertifikasi.Gambaran sebaran modul dan area kerja memberikanrepresentasi sudut pandang modul yang berbedadalam ERP sehingga dapat memberikan penilaianyang utuh dan lengkap.

Gambar 5. Sebaran Area Kerja Responden

Analisis Berjenjang dan Uji one-way ANOVASkor hasil penilaian dari keempat belas responden

pakar di rata-rata untuk masing-masing kriteria seleksi.

Tabel 2. Hasil Uji Data Distribusi Normal dan Homogen

Page 6: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

Joko Ratono, Kudang Boro Seminar, Yandra Arkeman, Arif Imam Suroso

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 212

PEMBAHASANKriteria Utama Level 1

Pada Gambar 6 dapat dilihat nilai skor penilaiandan Gambar 7 persentase bobot enam kriteria utamaseleksi ERP.

Dengan demikian dapat dinyatakan skor nilai keenamkriteria relatif sama atau tidak cukup data untukmenyatakan berbeda nyata secara statistik. Pakarmemberikan penilaian bahwa keenam kriteria sangatpenting digunakan dalam proses seleksi ERP denganrata-rata skor mendekati penilaian sangat penting.Persentase yang dihasilkan dari studi ini dapat dijadi-kan referensi untuk penghitungan bobot penilaiandalam seleksi ERP. Namun tidak mengapa keenamkriteria ini diberikan bobot persentase yang samasesuai hasil uji one-way ANOVA bahwa keenam kri-teria tersebut relatif sama penting. Kriteria kualitasguna (ISO25010) relatif sama penting dengan kriteriakualitas produk, vendor-konsultan, fit strategi, manaje-men perubahan dan biaya. Kriteria kualitas guna inimerupakan kriteria baru yang belum pernah ditelitioleh peneliti sebelumnya termasuk oleh Lien and Chan(2007). Kualitas guna akan memprediksi penggunaansistem ERP setelah ’Go Live’ sehingga kegagalanseleksi dapat dikurangi.Gambar 6. Skor Penilaian Kriteria Level 1

Gambar 7. Persentase Bobot Kriteria Level 1

Kriteria penting kualitas produk software(ISO25010) menempati urutan pertama terpentingdiikuti oleh fit strategi dan vendor-konsultan. Skormendekati penilaian sangat penting. Kriteria manaje-men perubahan, kualitas guna dan biaya masing-masing menempati urutan terpenting berikutnyadengan skor penilaian sedikit di atas penting. Hasil ujione-way ANOVA Tabel 3 menunjukkan bahwa antarkriteria penting level 1 ini tidak ada perbedaan nyatasecara statistik. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-valueyang dihasilkan sebesar 0,546 jauh lebih besar darinilai standar = 0,05 (sebagai nilai toleransi galatmenolak hipotesis bahwa skor penilaian relatif sama).

Tabel 3. Hasil Uji One-way ANOVA Jenjang KriteriaLevel 1

Kriteria Penting Kualitas Produk Software(ISO25010)

Gambar 8 menunjukkan skor penilaian dan Gam-bar 9 menunjukkan bobot delapan karakteristik yangmerupakan kriteria dalam jenjang kualitas produk soft-ware ERP (ISO25010).

Nilai skor tiga tertinggi didapatkan secara berurutmasing-masing oleh kriteria functional suitability,reliability dan security dan mendapatkan proporsibobot tertinggi di antara kriteria lainnya masing-masing13,5%, 13,42% dan 13,42%. Dua skor nilai yang tidakmasuk dalam kriteria penting adalah portabiity danmaintainability dengan skor kurang dari 0,733. Dari

Page 7: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

213TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP)

hasil ini, kriteria functional suitability dan reliabilitymemperkuat beberapa penelitian sebelumnya (Keil,et al., 2006; Sudzina, 2008; Ratkevicius, 2011) sebagaikriteria penting, sedangkan security muncul sebagaikriteria penting baru dalam seleksi ERP yang diindi-kasikan oleh lima peubah dengan tiga peubah terpen-ting secara berurutan adalah integrity, confidentialitydan accountability. Hasil uji one-way ANOVA ditun-jukkan pada Tabel 4, didapatkan nilai p-value = 0,023yang mengkonfirmasi secara statistik terdapat perbe-daan nilai tengah (p-value < = 0,05). Dengan demi-kian penentuan bobot delapan karakteristik dariISO25010 dapat merujuk pada hasil ini dan tidak bolehdibagi secara merata antar delapan kriteria.

Salah satu hasil ini juga memperkuat kembalisemua penelitian sebelumnya bahwa kriteria functio-nal suitability sebagai kriteria penting yang harusdigunakan dalam seleksi. Tiga indikator penting dalamkriteria ini berurutan dari skor tertinggi adalahcorrectness, appropriateness dan completeness.

Gambar 10 menunjukkan skor penilaian dan Gambar11 menunjukkan bobot functional suitability.

Gambar 8. Skor Penilaian Jenjang Kualitas Produk Soft-

ware

Gambar 9. Skor Bobot Jenjang Kualitas Produk Soft-ware

Tabel 4. Hasil Uji One-way ANOVA Jenjang KualitasProduk Software

Gambar 10. Skor Nilai Jenjang Functional Suitability

Gambar 11. Skor Bobot Jenjang Functional Suitability

Meskipun hasil uji one-way ANOVA ketiga kri-teria ini tidak menunjukkan adanya perbedaan nilaitengah (p-value = 0,428), dapat dilihat pada Tabel 5,namun skor nilai yang didapatkan lebih dari 0,733 yangberarti dalam rentang nilai penting sangat penting danrelatif sama.

Page 8: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

Joko Ratono, Kudang Boro Seminar, Yandra Arkeman, Arif Imam Suroso

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 214

Kriteria Kualitas Guna ERP (ISO25010)Pada Gambar 12 dapat dilihat skor nilai dan Gam-

bar 13 menunjukkan bobot lima karakteristik dalamjenjang kriteria kualitas guna (ISO25010).

skor kurang dari 0,733 dan dari hasil uji one-wayANOVA didapatkan nilai p-value = 0,090 maka tidakcukup bukti secara statistik adanya perbedaan skornilai tengah kriteria dalam jenjang kualitas guna. Hasilselengkapnya dapat dilihat di Tabel 6.

Tabel 5. Hasil Uji One-way ANOVA Jenjang FunctionalSuitability

Gambar 12. Skor Nilai Jenjang Kualitas Guna (ISO25010)

Gambar 13. Skor Bobot Jenjang Kualitas Guna (ISO25010)

Tiga indikator terpenting dalam kualitas guna(ISO25010) adalah kriteria effectiveness, efficiencydan satisfaction dengan mendapatkan skor lebih dari0,733. Sedangkan kriteria freedom from risk dancontact coverage termasuk indikator yang mendapatkan

Tabel 6. Hasil Uji One-Way ANOVA Jenjang KualitasGuna

Kriteria Vendor-KonsultanGambar 14.Menunjukkan Skor Nilai dan Bobot

Lima Kriteria dalam Jenjang Vendor - Konsultan.Gambar 15 Menunjukkan Bobot.

Gambar 15. Skor Bobot Jenjang Manajemen Perubahan

Gambar 14. Skor Nilai Jenjang Manajemen Perubahan

Page 9: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

215TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP)

Tiga kriteria penting yang harus dimiliki olehvendor dan konsultan adalah metodologi implementasi,kompetensi dan project management. Ketiga kriteriaini mendapatkan skor nilai lebih dari 0,733. Kriterialain adalah vendor-konsultan mempunyai accelaratedtools dan profile yang baik. Hasil uji one-way ANOVATabel 7 menunjukkan bahwa kelima kriteria vendor-konsultan tidak berbeda nyata secara statistik padataraf = 0,05 (p-value = 0,069 > ) sehingga kelimakriteria tersebut relatif sama penting. Hasil ini perlumenjadi perhatian bagi vendor-konsultan bahwa pro-file perusahaan menjadi prioritas terendah dalam se-leksi dan terutama konsultan harus mengembangkansendiri metodologi implementasi dengan merujukmetodologi vendor, dengan pengalaman yang dimilikidalam berbagai implementasi dapat menciptakan me-todologi yang lebih efektif dan efisien. Sedangkankompetensi yang harus dimiliki konsultan adalahsesuai dengan modul dan industri yang diinginkan calonpengguna sistem ERP, tidak jarang bersifat subyektif,menginginkan figur konsultan tertentu.

Strategi customer integration mendapatkan skordan bobot tertinggi dalam kriteria strategi grup totalcustomer solution, sedangkan restricted accessmenjadi strategi terpenting dalam grup strategi systemlock in, Tabel 11. Kriteria fit strategi dimaksudkansupaya adopsi ERP selaras dengan strategi yangdijalankan perusahaan, baik dalam kondisi kini maupunperencanaan strategi ke depan. Strategi low costperusahaan otomotif selama ini identik dengan sistemKanban dan Just In Time (JIT) guna mencapai ting-kat inventori yang optimal. Untuk membangun kesela-rasan dengan strategi, keduanya harus terfasilitasisecara optimal dalam sistem ERP. Demikian puladengan strategi differentiation dan customer inte-gration. Hasil uji one-way ANOVA pada Tabel 8didapatkan p-value = 0,057 sehingga pada taraf =0,05 hasil uji menunjukkan tidak ada perbedaan nyatanilai tengah skor secara statistik. Hasil sebaliknyaterjadi untuk pengambilan taraf = 0,1 dengan resikopeluang kesalahan menolak hipotesis nilai tengahsama sebesar 5,7%.

Tabel 7. Hasil Uji One-Way ANOVA Kriteria JenjangVendor-Konsultan

Kriteria Fit StrategiPada Gambar 16 menunjukkan skor dan Gambar

17 merupakan persentase bobot tiga kriteria dalamfit strategi. Grup strategi best product masih menjadikriteria dasar strategi dengan mendapatkan skor lebihdari 0,733 dan bobot 37,29%. Dalam kriteria ini terda-pat dua strategi yang sudah tidak asing lagi dalamdunia bisnis yaitu strategi low cost dan differentia-tion. Sedangkan dua strategi lainnya mendapatkanskor kurang dari 0,733 dan lebih dari 0,5 masih masukdalam kategori rentang cukup penting-penting.

Gambar 16. Skor Nilai Kriteria dalam Jenjang Fit Strategi

Gambar 17.Skor Bobot Kriteria dalam Jenjang FitStrategi

Page 10: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

Joko Ratono, Kudang Boro Seminar, Yandra Arkeman, Arif Imam Suroso

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 216

Kriteria Manajemen PerubahanManajemen perubahan sering disebut sebagai

faktor yang terlupakan dalam adopsi ERP. Sedikitpeneliti memasukkan kriteria ini dalam seleksi ERPdi antaranya Vorst (2012). Faktor budaya dan pendi-dikan menjadi unsur penting dalam kesuksesan adopsiERP dalam mengatasi resistensi. Gambar 18 menun-jukkan skor nilai jenjang manajemen perubahan danGambar 19 nilai persentasenya.

Kriteria dalam jenjang manajemen perubahanyaitu perform transition plan, communication stra-tegy & planning dan impact mapping & transitionplan menjadi tiga kriteria yang mendapatkan skor nilaidan bobot tertinggi dengan persentase bobot lebih dari20%. Hasil uji one-way ANOVA pada Tabel 9 dida-patkan p-value = 0,880 jauh melebihi = 0,05 mau-pun = 0,1 sehingga uji ini mengkonfirmasi tidak adaperbedaan nyata nilai tengah skor secara statistik, limakriteria dalam jenjang manajemen perubahan tersebutrelatif sama penting.

Tabel 8. Hasil Uji One-Way Anova Kriteria Jenjang FitStrategi

Gambar 18. Skor Nilai Kriteria dalam Jenjang ManajemenPerubahan

Gambar 19. Skor Bobot Jenjang Manajemen Perubahan

Tabel 9. Hasil Uji One-way ANOVA Kriteria JenjangManajemen Perubahan

Kriteria BiayaBiaya merupakan kriteria yang tidak pernah

ditinggalkan dalam seleksi ERP, namun beberapapenelitian sebelumnya menunjukkan bukan merupakankriteria terpenting. Gambar 20 menunjukkan skor nilaidan Gambar 21 menunjukkan bobot kriteria dalamjenjang biaya. Kriteria financing akhir-akhir ini me-narik untuk diperhitungkan, karena adopsi ERP saatini sudah bukan lagi dominasi perusahaan besar tetapitelah menyentuh banyak perusahaan kecil menengahyang dari sisi keuangan memerlukan bantuan darilembaga financing. Kemudahan pembayaran bisadidapatkan dari perusahaan konsultan implementasimaupun dari pihak ketiga, di mana mereka sudah mulaimenyadari bahwa sistem ERP merupakan suatu asetperusahaan yang tidak kalah nilainya dengan aset fisikperusahaan lainnya. Namun demikian tentunya biayatotal masih menjadi pertimbangan utama denganmendapatkan porsi 59,82%. Sedangkan kriteriafinancing 40,18%. Jika harga sudah tidak bisa ditawarlagi masih bisa diberikan kemudahan dalam waktupembayaran.

Page 11: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

217TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP)

Hasil uji ragam homogen menunjukkan adanyaperbedaan ragam antara biaya total dan financingsehingga untuk menguji adanya perbedaan nilai tengahskor, digunakan teknik lain yaitu uji t ragam tidakhomogen. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 10. Darihasil uji t didapatkan nilai p-value = 0,006 yang menun-jukkan adanya perbedaan nyata nilai tengah skor seca-ra statistik. Biaya total merupakan kriteria pentingdalam seleksi ERP sedangkan financing merupakankriteria cukup penting dalam seleksi ERP.

perubahan dan biaya. Hasil ini dapat dijadikanreferensi dalam penentuan bobot kriteria terutamadalam seleksi ERP, khususnya di industri otomotif danturunannya.

Gambar 20. Skor Nilai Kriteria dalam Jenjang Biaya

Gambar 21. Skor Bobot Kriteria dalam Jenjang Biaya

Tabel 10. Hasil Uji t Kriteria Jenjang Biaya

Hasil lengkap survei disajikan pada Tabel 11,meliputi kriteria jenjang kualitas produk software,kualitas guna, vendor-konsultan, fit strategi, manajemen

Tabel 11. Bobot, Rataan dan Standar Baku Kriteria

Page 12: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

Joko Ratono, Kudang Boro Seminar, Yandra Arkeman, Arif Imam Suroso

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 218

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Hasil penelitian ini melengkapi penelitian sebe-lumnya, memperkuat kriteria seleksi ERP sebelumnyayaitu kriteria fungsionalitas, vendor-konsultan danbiaya. Tiga kriteria utama yang banyak digunakan danmunculnya kriteria baru security sebagai kriteria pen-ting yang berada dalam jenjang kualitas produksoftware (ISO25010), memperdalam kriteria fit stra-tegi dengan tinjauan teori strategi delta model untukmenjaga keselarasan strategi perusahaan dalam adop-si ERP, melengkapi kriteria dengan standar kualitasInternasional produk software (ISO25010) dan kuali-tas guna (ISO25010) terbaru dan tidak melupakankriteria manajemen perubahan yang sangat berperananpenting dalam adopsi ERP untuk mengatasi resistensi.Hasil survei pakar menunjukkan enam kriteria yaitukualitas produk software, kualitas guna ERP, fit stra-tegi, vendor-konsultan, manajemen perubahan danbiaya mempunyai tingkat relatif penting yang sama.Kriteria penting ini perlu dipadukan dengan metodologidan pendekatan dalam tahap langkah proses seleksiERP sehingga penggunaannya mendapatkan arahandan panduan yang jelas.

SaranPenilaian dari tim seleksi, yang lintas fungsi dan

bagian, dapat ditangani oleh tim yang berkompeten,seperti kriteria manajemen perubahan oleh tim ahlidalam bidang manajemen perubahan, kriteria fungsio-nalitas oleh tim fungsi yang berkompeten terkait prosesdi fungsi masing-masing. Kriteria penting ini juga dapatdiadaptasikan sesuai dengan tingkat kepentingankriteria di perusahaan

DAFTAR RUJUKANAl-Fawaz, K., Eldabi, T., and Naseer, A. 2010. Challenges

and influential factors in ERP adoption and imple-mentation. European, Mediterranean and MiddleEastern Conference on Information Systems.

Asgari, M., Allahverdiloo, M., and Samkhani, S. 2011. AComprehensive Framework for Selecting the ERPSystem in Iran Khodro Company. European Journalof Economics, Finance and Administrative Sciences.ISSN 1450-2275 Issue 38.

Ayað Z., and Özdemir R.G. 2007. An intelligent approach toERP software selection through fuzzy ANP. Interna-tional Journal of Production Research. 45(10): 2169–2194.

Beard J.W., and Sumner M. 2004. Seeking Strategic Ad-vantage In The Post-net Era: Viewing ERP SystemsFrom The Resources-based Perspective. Journal ofStrategic Information Systems. 13:192–150.

Bueno S., and Salmeron, J.L. 2008. Fuzzy modeling Enter-prise Resource Planning tool selection. ComputerStandards and Interfaces. 30(3):137–147.

Cebeci, U. 2009. Fuzzy AHP-based Decision Support Sys-tem For Selecting ERP Systems In Textile Industry byUsing Balanced Scorecard. J. Expert Syst. Appl. 36:8900–8909.

Chu T.C., and Lin R.H. 2011. Evaluating Suppliers via aTotal Integral Value based Fuzzy MCDM Approach.Asia Pacific Management Review. 16(4):521–534.

Ghosh R. 2012. A Comprehensive Study on ERP FailuresStressing on Reluctance to Change as a Cause ofFailure. Journal of Marketing and Management. 3(1):123–134.

Gupta and Kumar, A. 2012. Evaluation of ERP Life Cycle onthe Scale of ERP Implementation Failure. IJRIME. 2(8).

Hax, A., and Wilde, D. 2003. The Delta Model - a NewFramework of Strategy. Journal of Strategic Man-agement Education. 1(1):267–288. Senate Hall Aca-demic Publishing.

Helm S.A., and Hall, C.L. 2006. Strategy as a Critical Factorin Applied ERP Success. Strategic ERP Extension andUse: Part I ERP Rebirth and Advanced Viewpoints.

ISO/IEC 25010. 2011. Systems and Software Engineering -Systems and Software Quality Requirements andEvaluation (SQuaRE) - Quality model.

Jayawickrama, U., and Yapa, S. 2013. Factors Affecting ERPImplementations: Client and Consultant Perspectives.Journal of Enterprise Resource Planning Studies.1–13. 2013. IBIMA Publishing.

Kamfiroozi M.H., Aliahmadi, A., and Eskandari. 2012. Ap-plication of Three Parameter Interval Grey Numbersin Enterprise Resource Planning Selection. Interna-tional Journal of Information, Security and SystemsManagement. 1(2):72–77.

Karande, P., and Chakraborty, S. 2012. A Fuzzy-MOORAapproach for ERP System Selection. Decision Sci-ence Letters. 1(2012): 11–22.

Karsak, E.E., and Özogul, C.O. 2009. An Integrated Deci-sion Making Approach for ERP System Selection. J.Expert Syst. Appl. 39:660–667.

Keil, M., and Tiwana, A. 2006. Relative Importance of Evalu-ation Criteria For Enterprise Systems: a ConjointStudy. Info Systems Journal. 16.

Page 13: Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi

219TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Kriteria Penting Berjenjang untuk Seleksi Enterprise Resource Planning (ERP)

Kumar V., Maheshwari B., and Kumar, U. 2002. EnterpriseResource Planning Systems Adoption Process: A Sur-vey of Canadian Organizations. International Jour-nal Prod. Res. 40:509–523.

Lien C.T., and Chan H.S. 2007. A Selection Model for ERPSystem by Applying Fuzzy AHP Approach. Interna-tional Journal of The Computer, the Internet andManagement. 15(3):58–72.

Ludviga, I., and Chirjevskis, A. 2010. The new challengesfor strategic management theory: globalisation andnational cultures. 6th International scientific con-ference. May 13–14. Vilnius: Lithuania.

Minitab Inc. MINITAB® Release 14.1. 2003. USA.Onut, S., and Efendigil, T. 2010. A theorical model design

for ERP software selection process under the con-straints of cost and quality: A fuzzy approach. Jour-nal of Intelligent & Fuzzy Systems. 21(6).365–378.

Panorama, C.G. 2013 ERP Report. A Panorama ConsultingSolutions Research Report.

Phusavat, K., Anussornnitisarn, P., Helo, P., and Dwight,R. 2009. Performance measurement: roles and chal-lenges. Industrial Management & Data SystemsJournal. 109(5):646–61.

Ratkevicius, D., Ratkevicius, C., and Skyrius, R. 2012. ERPSelection Criteria: Theoretical and Practical Views.Ekonomika. 91(2).

Sanchez, N.G., and Bernal, LEP. 2013. Determination of Criti-cal Success Factors in Implementing an ERP System:A Field Study in Mexican Enterprises. InformationTechnology for Development. 13 (3): 293–309.

Shehab, E.M., Sharp, M.W., Supramaniam, L., and SpeddingT.A. 2004. Enterprise Resource Planning: an Integra-tive Review. Business Process Management Journal.10(4).

Shyur, H.J. 2003. A Semi-Structured Process for ERP Sys-tems Evaluation: Applying Analytic Network Process.Journal of e-Business. 5(1).

Soffer, P., Golany, B., and Dori, D. 2003. ERP Modeling: AComprehensive Approach. J. Inform. Syst. 28:673–690.

Sudzina, F., Pucihar, A., and Lenart, G. 2008. ERP SystemSelection: Criteria Sensitifity. IRIS 31.

Taskin, N. 2011. Flexibility and Strategic Alignment ofEnterprise Resource Planning Systems with Busi-ness Strategies: An Empirical Study[Dissertation].Vancouver(CA). The University of British Columbia.

Tsai, W., Lee, P., Shen, Y., and Lin, H. 2012. A Comprehen-sive Study of The Relationship Between EnterpriseResource Planning Selection Criteria and EnterpriseResource Planning System Success. Information &Management. 49(1):36–46.

Unal, C., and Guner, MG. 2009. Selection of ERP sUppliersUsing AHP Tools in the Clothing Industry. Int. J.Cloth. Sci. Technol. 21(4):239–251.

Uwizeyemungu, S., and Raymond, L. 2012. Impact of anERP System S Capabilities Upon The Realisation ofIts Business Value: A Resource-based Perspective.Information Technology Management. 13: 96–90.

Verville, J., Palanisamy, R., Bernadas, C., and Halingten, A.2007. ERP Acquisition Planning: A Critical Dimensionfor Making the Right Choice. Journal Long RangePlanning. 40(1):45-63.

Vorst, C.V. 2012. Approach for Selecting ERP Software atMid-sized Companies Reflecting Critical Success Fac-tors. Journal of US-China Public Administration.ISSN 1548-6591 September 2012. 9(9): 1057-1068.

Wei, C.C., Chien, C.F., and Wang, M.J.J. 2005. An AHP-based approach to ERP system selection. Interna-tional Journal of Production Economics. 96(1):47–62.

Ziaee, M., Fathian, M., and Sadjadi, S.J. 2006. A modularapproach to ERP system selection A case study. Jour-nal Inform. Manag. Comput. Secur. 14(5):485–495.