1

Click here to load reader

IKHTISAR - ediss.sub.uni-hamburg.deediss.sub.uni-hamburg.de/volltexte/2006/2915/pdf/indones.Zsf .pdf · untuk pertama kali diterjemahkan secara lengkap ke dalam bahasa Jerman, maka

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IKHTISAR - ediss.sub.uni-hamburg.deediss.sub.uni-hamburg.de/volltexte/2006/2915/pdf/indones.Zsf .pdf · untuk pertama kali diterjemahkan secara lengkap ke dalam bahasa Jerman, maka

Schindehütte, Matti J., Zivilreligion als Verantwortung der Gesellschaft. Religion als politischer

Faktor innerhalb der Entwicklung der Pancasila Indonesiens, Diss. Univ. Hamburg 2006

K u r z f a s s u n g i n i n d o n e s i s c h :

M A T T I J . S C H I N D E H Ü T T E

Civil religion sebagai tanggung jawab masyarakat : Agama sebagai faktor politis

dalam proses perkembangan Pancasila di Indonesia.

Penerbit dalam bahasa Jerman: Abera Verlag [ www.abera.de ] Hamburg 2006. Paperback,

276 pp, 6 b/w-images, 10 b/w-pictures, 1 map, ISBN 3-934376-80-0

I K H T I S A R :

Masa kini ditandai oleh radikalisasi agama. Wacana mengenai civil religion

mencari jalan keluar dari dilemma itu. Yang menjadi masalah ialah hubungan

yang wajar antara agama dan masyarakat – sebuah masalah yang serta merta

dihadapi baik di dunia barat maupun di dunia Islam. Buku ini hendak mengantar

ke dalam wacana itu. Sebagai contoh telah dipilih Republik Indonesia yang sejak

tahun 1945 diasaskan atas Pancasila sebagai semacam civil religion.

Dengan demikian Indonesia – sebagai negara yang terbesar jumlah warganya

yang memeluk agama Islam di seluruh dunia – menolak mewajibkan umat Islam

untuk tunduk pada hukum syari'at. Berdasarkan nats-nats asli yang sebagiannya

untuk pertama kali diterjemahkan secara lengkap ke dalam bahasa Jerman,

maka buku ini menjelaskan bagaimana Pancasila perlu dilihat atas latar

belakang prasejarahnya sendiri dan dengan demikian ia dapat diterima sebagai

jawaban masyarakat Indonesia atas pertanyaan mengenai asal mulanya.

Sejarah yang pada akhirnya berhasil merumuskan Pancasila sebagaimana

adanya memaparkan pula betapa besar bahayanya bagi setiap agama dapat

dimanipulasi dan disalahgunakan. Dokumen-dokumen dari dinas rahasia

Amerika Serikat yang dikumpul selama perang dunia II dan yang belum lama

baru dipublikasikan membuktikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam

perang Pasific berusaha untuk menggalakkan faktor agama demi kepentingan-

kepentingan mereka masing-masing. Agama telah didapati sebagai faktor politik.