SOSIAL DI KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG
Verry Mardiyanto, S.IIP., M.A
Hak cipta Dilindungi oleh Undang-Undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
ini tanpa izin
tertulis dari penerbit. Isi diluar tanggung jawab percetakan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta
Pasal 2
1. Hak Cipta merupakan hak eksekutif bagi pencipta dan pemegang Hak
Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul
secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi
pembatasan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hak Terkait Pasal 49:
1. Pelaku memiliki hak eksekutif untuk memberikan izin atau
melarang pihak lain
yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, atau
menyiarkan
rekaman suara dan/atau gambar pertunjukannya.
Sanksi Pelanggaran Pasal 72
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat
(2)
dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1
(satu)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,00,- (satu juta
rupiah),
atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling
banyak Rp.5.000.000.000,00,- (lima milyar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil
pelanggaran
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan
pidana
penjara paling lama lima (5) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.
500.000.000,00,- (lima ratus juta rupiah)
iii
SOSIAL DI KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG
Verry Mardiyanto, S.IIP., M.A
SOSIAL DI KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG
Penulis: Verry Mardiyanto, S.IIP., M.A
Lay Out & Design Sampul
Copyright@ 2020 by Media Madani Publisher
All Right Reserved
Dilarang keras menerjemahkan, mengutip, menggandakan, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis
dari
Penerbit
[email protected] &
[email protected]
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Inklusi Sosial Di Kecamatan Kasemen Kota Serang. Cet.1 Serang:
Media
Madani, Desember 2020. 14 x 21 cm, xi +114 hlm
ISBN. 978-623-6849-78-1
v
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan mengenai kajian model pemberdayaan
masyarakat pesisir banten lama dengan pendekatan program
perpustakaan inklusi sosial. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan menekankan fungsi dan peran
perpustakaan serta keterlibatan masyarakat berupa taman bacaan
masyarakat dalam upaya menciptakan kesejahteraan sosial masyarakat.
Hasil dari penelitian ini adalah model pemberdayaan masyarakat yang
disesuaikan dengan profesi pekerjaan masyarakat. Model pemberdayaan
ini bertumpuan pada kolaborasi perpustakaan daerah dengan
masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh taman baca masyarakat,
Teras Baca Jawara. Program-program perpustakaan berbasis inklusi
sosial dapat diterapkan yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan
masing-masing masyarakat. Program yang dapat diterapkan adalah
dalam bidang profesi nelayan dengan mengedepankan literasi
teknologi informasi yang ditujukan pada hasil olahan produk
perikanan serta program pemasaran menggunakan teknologi informasi.
Selanjutnya dalam bidang profesi pedagang, program perpustakaan
berbasis inklusi sosial dapat diterapkan dengan memanfaatkan
teknologi informasi. Program perpustakaan berbasis inklusi sosial
ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan sosial, menciptakan
lapangan kerja dan memberikan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat sesuai perkembangan zaman, serta memperkuat sumber
daya manusia yang produktif di kota Serang.
vi
vii
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
melimpahkan hidayah-Nya kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan
penelitian ini. Penelitian dengan judul “Kajian Model Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Banten Lama Dengan Pendekatan Program
Perpustakaan Inklusi Sosial Di Kecamatan Kasemen Kota Serang” ini
disusun selama kurang lebih delapan bulan, diluar masa proposal.
Penelitian dilatarbelakangi dengan adanya program perpustakaan
berbasis inklusi sosial yang dicanangkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia. Sebab dari program tersebut adalah membuat
terobosan inovasi akan transformasi perpustakaan yang sebelumnya
hanyalah sebuah tempat membaca, pinjam kembali dan pojok baca,
namun dengan adanya perpustakaan berbasis inklusi sosial maka
perpustakaan dapat lebih dimanfaatkan untuk menciptakan
kesejahteraan sosial, dalam penelitian ini adalah pada bidang
profesi nelayan, pedagang, pengrajin dan wisata serta masyarakat
yang konsen pada literasi informasi.
Penelitian ini adalah penelitian pertama peneliti yang bertemakan
program perpustakaan inklusi sosial. Cukup banyak manfaat yang
peneliti rasakan untuk dapat turun dan berbaur ke tengah-tengah
masyarakat. Menemuai berbagai segmen masyarakat untuk mencari
permasalahan yang ada. Terlebih lagi saat pandemic covid19 ini.
Masyarakat banyak mengalami kemunduran tingkat perekonomian
terutama pada profesi pedagang dan wisata. Oleh karena itu,
peneliti berupaya untuk
viii
dapat berkontribusi langsung dengan menuliskan penelitian ini
secara luas dan detail, serta dilengkapi dengan model dan gambar
dari sebuah realisasi literasi informasi dalam sebuah masyarakat
pesisir.
Peneliti mengucapkan terima kasih yang disampaikan kepada LP2M UIN
Sultan Maulana Hasanuddin Banten beserta jajarannya yang telah
menetapkan peneliti sebagai penerima hibah bantuan penelitian
Litapdimas tahun anggaran 2020. Terima kasih juga disampaikan
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini, diantaranya
adalah Perpustakaan Daerah Provinsi Banten, Perpustakaan Kota
Serang, Kecamatan Kasemen, Kelurahan Banten, Taman Bacaan Jawara
Banten, Pihak Pengelola Wisata Pantai Gope dan masyarakat yang
menjadi narasumber dalam penelitian ini. karena atas bantuan
berbagai sumber, dapat diperoleh informasi yang memadai sebagai
intisari dari kegiatan penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sebagai masukan untuk menjadi lebih baik lagi. Peneliti juga
mengharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan seluas mungkin bagi
perkembangan dunia perpustakaan.
Serang, Desember 2020
Verry Mardiyanto, M.A
3. LITERASI INFORMASI DAN GERAKAN SOSIAL ......... 11
4. GEBRAKAN PERPUSTAKAAN DI DESA / KELURAHAN
.............................................................................
13
5. STRUKTUR MASYARAKAT PESISIR BANTEN LAMA DALAM MASYARAKAT
PEDESAAN ...................................... 15
6. POTENSI MASYARAKAT PESISIR BANTEN LAMA .... 17
7. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH MASYARAKAT PESISIR BANTEN LAMA
.............................. 20
8. PROFESI-PROFESI DI MASYARAKAT BANTEN LAMA 21
9. GAMBARAN MODEL PEMBERDAYAAN SESUAI PROFESI
................................................................................
24
10. PERPUSTAKAAN KOTA SERANG, SEBUAH STRATEGI DAN BIROKRASI
.................................................. 41
11. STRATEGI INTERNAL
.................................................. 44
12. STRATEGI EKSTERNAL
............................................... 47
x
14. DAMPAK PROGRAM PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL DI TAHUN
2019-2020 ................................. 52
15. HASIL KAJIAN DAMPAK TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI
SOSIAL ................... 63
16. KEGIATAN-KEGIATAN TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI
SOSIAL ................... 68
17. MASA DEPAN MASYARAKAT PESISIR BANTEN LAMA DENGAN ADANYA PROGRAM
PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL
.................................................... 74
KESIMPULAN
............................................................................
79
SARAN
.........................................................................................
80
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model Pemberdayaan Masyarakat Profesi sebagai Nelayan
...............................................................................................................
26 Gambar 2 Model Pemberdayaan Masyarakat Profesi sebagai Pedagang
...............................................................................................................
28 Gambar 3 Model Pemberdayaan Masyarakat Profesi sebagai Pemandu
Wisata
....................................................................................................
31 Gambar 4 Model Pemberdayaan Masyarakat sebagai Ibu Rumah Tangga
...................................................................................................
34 Gambar 5 Model Pemberdayaan Masyarakat Umum lainnya yang ada di
daerah pesisir banten lama
............................................................... 38
Gambar 6 Proses kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi
sosial tahun 2019
.................................................................................
54 Gambar 7 Cerita testimoni manfaat dan dampak program
transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2019
................................ 57 Gambar 8 Cerita dampak
program-program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial
tahun 2019 .......................................................
59 Gambar 9 Perpusdes Pesanggrahan, Tangerang sedang memfasilitasi
dan mendampingi anak sekolah tahun 2020
..................................... 60 Gambar 10 Perpusdes
Sodong, Tangerang sedang memberikan bimbingan mata pelajaran untuk
siswa tahun 2020 ........................... 62 Gambar 11 Berfoto
bersama dengan Kasie Pelayanan dan Pustakawan Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kota Serang ................................. 93
Gambar 12 Perpustakaan Kota Serang, Berlokasi di Jl. Jenderal
Sudirman No. 5 samping Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Gedung Seberang Kampus UIN SMH Banten
.................................... 93 Gambar 13 Plang
perpustakaan kota serang banten dengan nama “PERMADANI”
(Perpustakaan Masyarakat Madani) Kota Serang .... 94 Gambar 14
Tampak depan dari Gedung kelurahan cilowong kecamatan taktakan kota
serang ...........................................................
94
xii
Gambar 15 Sekretaris Lurah Kelurahan Cilowong, Bapak Kamal juga
sebagai pengelola perpustakaan kelurahan / desa
............................... 95 Gambar 16 Dokumentasi berfoto di
depan Gedung Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan
.......................................................... 95
Gambar 17 Berfoto bersama usai wawancara dengan sekretaris lurah,
Kelurahan Cilowong Kecamatan Taktakan
......................................... 96 Gambar 18 Area masuk
Pantai Gope, salah satu pantai popular di Kawasan Pesisir Banten
Lama yang dikelola oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu
..........................................................................
96 Gambar 19 Suasana wisata di pantai gope pada sore hari
.................. 97 Gambar 20 Wisatawan sedang menikmati
perjalanan berputar-putar di kawasan teluk pantai
.............................................................................
97 Gambar 21 Kapal yang diperuntukkan wisata keliling teluk pantai
gope, daerah karangantu, Banten Lama
........................................................ 98 Gambar
22 Suasana pasar ikan di dalam kawasan pelabuhan perikanan
nusantara Karangantu (pantai gope)
.................................................... 98 Gambar 23
Suasana pedagang ikan di area jalan menuju kawasan pantai gope
.......................................................................................................
99 Gambar 24 Perpustakaan Daerah Provinsi Banten sebagai
perpustakaan pembina dan perpanjangan tangan dari Perpusnas dalam
rangka program perpustakaan berbasis inklusi sosial
...................................... 99 Gambar 25 Wawancara
mengenai program perpustakaan di Provinsi Banten kepada Pustakawan
Madya di Perpustakaan Daerah Provinsi Banten
................................................................................................
100 Gambar 26 Wawancara bersama Ibu Nisa selaku Pustakawan
Perpustakaan Daerah Provinsi Banten sebagai PIC dari program
perpustakaan inklusi sosial Perpusnas di Provinsi Banten
............... 100 Gambar 27 Taman Keraton Kaibon yang menjadi
tempat rutinitas kegiatan membaca, belajar dan bermain kepada
masyarakat oleh Teras Baca Jawaran di setiap hari minggu sore
........................................... 101 Gambar 28 Salah
satu kegiatan dari teras baca jawara yang dilakukan di Kawasan
Kaibon, Banten Lama
......................................................... 101
xiii
Gambar 29 Teras Baca Jawara berfoto bersama dengan masyarakat usai
kegiatan rutin minggu sore di Kawasan Kaibon, Banten Lama .......
102 Gambar 30 Pengurus teras baca jawara berfoto bersama dengan
komunitas berbagi nasi serang
........................................................... 102
Gambar 31 Tampak dari kejauhan teras baca jawara sedang melakukan
aktifitas rutin bersama masyarakat pada hari minggu sore
............... 103 Gambar 32 Tampak depan, gerbang masuk Kelurahan
Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang
................................................... 103 Gambar 33
Pintu masuk Gedung Kelurahan Banten Kecamatan Kasemen
.............................................................................................
104 Gambar 34 Teras baca jawara chapter Perumahan Mina Bakti,
Daerah Karangantu, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota
Serang104 Gambar 35 Salah satu area Banten Lama dengan latar
belakang Keraton Surosowan
..........................................................................................
105 Gambar 36 Pelataran Masjid Agung Banten di malam hari
............ 105 Gambar 37 Peneliti sedang berfoto di pelataran
Masjid Agung Banten dengan latar belakang bangunan Banten Lama
................................ 106 Gambar 38 Suasana Pedagang
Pasar di Sekitaran Kawasan Banten Lama
...................................................................................................
106 Gambar 39 Tampak dari kejauhan, gedung tinggi untuk burung
wallet dan lahan tambak di sekitaran daerah karangantu
........................... 107 Gambar 40 Lahan tambak warga untuk
budidaya ikan bandeng .... 107 Gambar 41 Benteng Speelwijk, salah
satu destinasi wisata di Kawasan Banten Lama
......................................................................................
108 Gambar 42 Salah satu wisata pantai di Kawasan banten lama,
tepatnya di daerah Karangantu
........................................................................
108 Gambar 43 Wisatawan menikmati kapal wisata untuk keliling
kawasan teluk karangantu
................................................................................
109 Gambar 44 Kapal yang sedang menuju ke sekitaran teluk
karangantu untuk berwisata
..................................................................................
109 Gambar 45 Area pemotongan kayu gelondongan. Area ini hanya
untuk pemotongan kayu menjadi kaso atau menjadi bahan lainnya yang
seperti kayu potongan
........................................................................
110
xiv
Gambar 46 Hasil kayu potongan yang sedang diangkut ke atas truk
pengiriman
.........................................................................................
110 Gambar 47 Pedagang ikan laut sedang menunggu dagangannya. Area
ini berada tepat di depan pintu masuk pantai gope. Pantai yang
terkenal di Kawasan Banten Lama
..................................................................
111 Gambar 48 Ibu Pengusaha Ikan Asin sedang mengatur ikan asin
yang sedang di jemur
..................................................................................
111 Gambar 49 Tiket wisata bahari di karangantu serang banten,
terlihat tarif tiket penumpang dewasa: Rp. 12.000 dan anak-anak:
Rp. 6.000
............................................................................................................
112 Gambar 50 Penumpang dewasa dan anak-anak sedang menikmati
wisata bahari berkeliling teluk Karangantu, Daerah Banten Lama .
112 Gambar 51 Perahu yang berisi penumpang sedang bersiap jalan
untuk wisata bahari berkeliling teluk Karangantu, Daerah Banten
Lama . 113 Gambar 52 Terlihat nelayan sedang mencari ikan di daerah
teluk Karangantu, Daerah Banten Lama
.................................................... 113 Gambar 53
Aksi bersih-bersih pantai pasir putih, daerah Banten Lama bersama
dengan panitia Teras Baca Jawara, Laz Harfa Serang, Berbagi Nasi
Serang dan Bank Sampah Digital serta masyarakat sekitar dalam acara
memperingati hari sumpah pemuda
........................................ 114 Gambar 54 Wujud aksi
kebersamaan dalam tindakan bersih-bersih pantai di pantai pasir
putih, Banten Lama .......................................
114
yaitu transformasi dan perpustakaan. Pengertian mengenai
transformasi adalah Kata transformasi berasal dari bahasa
Inggris
transform yang berarti mengendalikan suatu bentuk ke bentuk lain.
Transformasi sosial berarti membicarakan tentang proses perubahan
struktur, sistem sosial, dan budaya. Transformasi disatu pihak
dapat bermakna proses perubahan atau pembaharuan struktur sosial,
sedangkan di pihak lain mengandung arti proses perubahan nilai.1
Pengertian lainnya mengenai transformasi adalah sebuah inovasi atau
gerakan perubahan yang tersusun dari berbagai aspek dan tindakan.
Transfromasi saat ini menjadi penting karena mengidentifikasikan
sebagai perubahan yang dituntut dari berbagai aspek, salah satu
penyebab untuk transformasi adalah dari bidang teknologi informasi.
Bidang teknologi informasi mendesak berbagai bidang untuk melakukan
perubahan, dari manual ke otomasi. Dari yang monoton ke kreatif dan
dari yang berjalan membosankan ke arah yang lebih atraktif dan
inovasi.
Pengertian perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan
pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus
guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui
beragam cara interaksi
1 Ernita Dewi, “Transformasi Sosial dan Nilai Agama,” Jurnal
Imlu-Ilmu Usuluddin Dan Filsafat, no. 128 (2012): 112–21.
2
pengetahuan. Pengertian lainnya mengenai perpustakaan adalah
institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau
karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi,
dan rekreasi para pemustaka.2 Perpustakaan menjadi salah satu
tempat untuk melakukan interaksi sosial antara pengguna, pustakawan
dan bahan koleksi serta utilitas lainnya yang ada dalam
perpustakaan. Pengelolaan dalam sebuah perpustakaan tercermin jelas
dalam pelayanan dan pemanfaatan bahan Pustaka bagi pengguna. Ketika
pemanfaatan bahan Pustaka secara besar dan teratur serta variasi
maka perpustakaan dapat dikatakan sangat bermanfaat dan mempunyai
nilai lebih Ketika hanya sebagai tempat kunjung datang saja.
Transformasi dan perpustakaan adalah dua kata yang digabung dengan
arti sebuah terobosan dalam perpustakaan. Artinya transformasi
perpustakaan adalah perubahan dalam bidang perpustakaan yang
dimaksud perubahan adalah membuat inovasi layanan perpustakaan yang
sebelumnya bersifat nomaden dengan layanan pinjam kembali, ruang
baca dan wifi namun dengan transformasi adalah membuat inovasi
dalam bidang perpustakaan di berbagai bidang perpustakaan. Jadi
transformasi perpustakaan adalah perubahan bentuk, isi, gerakan,
tindakan dengan inovasi dalam bidang perpustakaan. Perpustakaan
menjadi lebih dekat dengan pengguna dan dapat langsung dirasakan
oleh pengguna. Pengguna memanfaatkan perpustakaan
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan, Pasal 1.
3
tidak hanya dalam penggunaan koleksi saja melainkan interaksi di
dalamnya seperti diskusi, pemanfaatan sarana dan prasarana lebih
lanjut untuk penyelesaian kebutuhan pengguna.
Saat ini istilah transformasi perpustakaan sangatlah dominan dan
sering dibicarakan. Mengapa demikian? Karena transformasi
perpustakaan menjadi salah satu kegiatan unik, pembaharuan dan
tepat sasaran di masyarakat. Salah satu hasil dari transformasi
perpustakaan adalah dengan adanya program perpustakaan berbasis
inklusi sosial. Program yang saat ini menjadi prioritas pemerintah
dalam bidang perpustakaan untuk dapat mensejahterakan masyarakat
secara sosial, ekonomi dan lingkungan. Program ini berbasiskan pada
proses dan hasil. Artinya perpustakaan menjadi agen perubahan dalam
masyarakat untuk mensejahterakan ekonomi, sosial dan lingkungan
masyarakat dengan membantu mengembangkan minat dan bakat
masyarakat.
Transformasi perpustakaan menjadi lebih penting saat ini karena
menjadi sebuah cara untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa
perpustakaan mempunyai manfaat yang lebih. Manfaat yang tidak hanya
sebagai tempat membaca dan menikmati ruangan saja, melainkan
perpustakaan menjadi teman untuk melakukan perubahan di dalam diri
masyarakat itu sendiri. Perubahan ke arah kemajuan dengan melangkah
bersama. Perubahan menjadi lebih baik lagi dengan pengetahuan yang
ada dalam perpustakaan. Perubahan yang identik dengan meningkatkan
kemampuan Teknik dan pengetahuan masyarakat dalam menciptakan
sebuah tatanan hidup yang sejahtera.
4
Transformasi fungsi adalah perpustakaan mampu menangkap peluang
baru dengan menambah nilai untuk membuat pengunjung datang ke
perpustakaan. Transformasi fungsi ini lebih mengedepankan
peluang-peluang baru untuk dapat membuat inovasi sesuai
pengembangan ilmu pengetahuan yang akhirnya pengunjung tertarik
datang ke perpustakaan untuk menggunakan koleksi buku perpustakaan
sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah pengguna. Contohnya
adalah ketika pengguna perpustakaan sedang ingin melakukan inovasi
terkait produk ikan yang dimilikinya, maka peprustakaan menyediakan
buku-buku mengenai hasil olahan ikan, baik itu dari perencanaan,
proses hingga pemasaran produk pengolahan ikan.
3 Nelwaty, “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Tingkatkan Literasi Kesejahteraan Masyarakat" (Makalah disampaikan
dalam Webinar Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dalam Penguatan
Kesejahteraan Masyarakat dimasa Pandemi, Perpustakaan Nasional RI,
September 2020), Hal. 6.
5
Fungsi ini adalah menginovasikan fungsi perpustakaan menjadi lebih
tepat manfaat dan guna dengan variasi koleksi yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna perpustakaan.
Transformasi fasilitas adalah perpustakaan mampu untuk meningkatkan
fasilitas yang ada dengan mengedepankan teknologi informasi.
Fasilitas yang ada sesuai perkembangan zaman dan mampu memuaskan
kebutuhan pengguna. Fasilitas yang ada di transformasi secara
onsite dan secara online. Seperti halnya peningkatan akses kepada
masyarakat dengan bantuan aplikasi e-perpus atau ipusnas.
Transformasi fasilitas ini mencakup berbagai utilitas yang ada di
perpustakaan baik itu dari ruang baca, ruang diskusi, ruang layanan
pinjam kembali, wifi,
dan aplikasi perpustakaan online melalui platform website dan
android.
Transformasi pustakawan adalah perubahan perilaku pustakawan ke
arah yang lebih baik. Tuntutan perkembangan zaman diwajibkan bagi
pemustaka untuk lebih kreatif, inovatif dan terbuka. Artinya
pustakawan mampu mengetahui kebutuhan penggunanya. Seperti halnya
pengguna datang ke perpustakaan dan pustakawan sudah mengetahui
informasi apa saja yang pengguna ingin cari. Transformasi
pustakawan ini berada pada peningkatan kapasistas kemampuan
pustakawan dalam berbagai
bidang dan jaringan. Kemampuan multitasking menjadi kunci utama
dalam mentransformasi pustakawan. Semakin banyak kemampuan yang
dimiliki oleh pustakawan maka semakin mudah untuk mentransformasi
perpustakaan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi saat
ini. Pustakawan di dalam
6
Transformasi pemustaka/pengguna perpustakaan adalah
mentransformasikan pengguna perpustakaan menjadi lebih familiar
dengan penggunaan teknologi informasi. Pengguna
perpustakaan dalam digital native baik itu dari berbagai generasi
umur. Transformasi pengguna perpustakaan ini bisa dilakukan dengan
mensosialisasikan sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan
sehingga pengguna perpustakaan dapat dengan mudah menggunakan
layanan perpustakaan. Bagaimana dengan
pengguna perpustakan yang berasal dari generasi baby boomers atau
generasi yang belum mengenal teknologi ifnromasi seperti halnya di
dalam masyarakat desa. Maka pustakawan menjadi agen untuk dapat
meliterasi teknologi informasi kepada meraka, sehingga hasilnya
pengguna perpustakaan dapat menggunakan teknologi ifnromasi sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki pengguna perpustakaan. Selain akses
koleksi perpustakaan, transformasi perpustakaan juga menggandeng
komunitas dan masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam
pengembangan literasi informasi. Dalam hal ini adalah pengembangan
literasi informasi di dalam TBM, taman baca masyarakat dalam
penelitian ini adalah taman baca masyarakat teras baca
jawara.
Bagaimana dengan perpustakaan-perpustakaan saat ini yang menjadi
bahan penelitian ini? Peprustakaan kota serang, taman baca
masyarakat teras baca jawara dan perpustakaan kelurahan atau
perpustakaan desa. Trnasformasi perpustakaan dengan memanfaatkan
teknologi informasi dapat dilihat dari
7
Perpustakaan kota serang apa sudah mengalami transformasi
peprustakaan? Sesuai dari hasil wawancara kepada Ibu Dewi selaku
Kasie Pelayanan Perpustakaan Kota Serang, menjelaskan sebagai
berikut ini:4
“Saat ini perpustakaan kota serang berupaya untuk melakukan
transformasi perpustakaan, dengan upaya memberikan tempat ruang
baca yang nyaman dan sejuk, berbeda dari ruang baca ini sebelum
direnovasi, bisa dilihat sekarang lebih nyaman digunakan dan
estetis dalam panorama meja dan ruangan serta milenial”.
Selanjutnya mengenai perpustakaan keliling atau pusling. “Pusling
ini ada 3 mobil yang setiap hari dan sabtu minggu berkunjung ke
keluarahan dan kecamatan serta pada hari minggu ke CFD kota
Serang”. Ada juga mengenai “Kotak Baca keliling dan Pojok Baca di
beberapa tempat di Kota Serang, salah satunya di Pusat Perbelanjaan
Giant.”
Transformasi perpustakaan di Kota Serang ini saat ini dapat
dikatakan sedang upaya ke arah lebih baik lagi dan melibatkan
banyak komunitas dan masyarakat. Perpustakaan kota serang melihat
peluang dan tantangan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
lagi. Semua hal tersebut tidak terlepas dari inovasi dari jajaran
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang beserta pustakawan dan
tim yang terlibat di dalamnya.
4 Wawancara kepada Ibu Dewi selaku Kasie Pelayanan Perpustakaan
Kota Serang, tanggal 25 September 2020.
8
Istilah manajemen pengetahuan yang familiar dengan
knowledge management adalah suatu istilah yang melihat pengemasan
informasi menjadi suatu sumber informasi yang disimpan dan dapat
digunakan kembali untuk masa yang akan datang. Menurut Rodin,
definisi manajemen pengetahuan/ KM adalah proses sistematis untuk
menemukan, memilih, mengorganisasikan, menyarikan dan menyajikan
informasi dengan cara tertentu dapat meningkatkan penguasaan
pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang spesifik atau secara
umum manajemen pengetahuan/ KM adalah teknik untuk mengelola
pengetahuan dalam suatu organisasi untuk menciptakan nilai dan
meningkatkan daya saing.5 KM sendiri merupakan pengetahuan dalam
aplikasinya memerlukan skills.6 Oleh karena itu, pustakawan wajib
memiliki kemampuan dalam menjalankan KM. baik itu kemampuan dalam
konteks perpustakaan dan dalam manajemen pendukung
perpustakaan.
Bagaimana manajemen pengetahuan dalam transformasi perpustakaan,
dari asal manajemen pengetahuan ke pengiriman
5 Rhoni Rodin, “Penerapan Knowledge Management Di Perpustakaan (
Studi Kasus Di Perpustakaan STAIN Curup ),” Khizanah Al-Hikmah 1,
no. 1 (2014): 35–46. 6 Haryanto, “Knowledge Management di
Perpustakaan Perguruan Tinggi,” Pustakaloka, Vol. 10 no. 1 (2018):
39-49.
9
pengetahuan? Dan bagaimana hubungannya dengan program perpustakaan
berbasis inklusi sosial? Transfer pengetahuan menjadi konteks utama
dalam pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan perpustakaan
berbasis inklusi sosial. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan yang
sudah tercipta dan dikemas serta dilakukan pengimplementasian dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat lainnya dengan kebutuhan yang sama
dengan bantuan teknologi informasi. Transfer pengetahuan ini dapat
dilakukan dengan kemasan yang menarik oleh perpustakaan.
Perpustakaan dapat dengan mudah melakukan publikasi pengetahuan
dengan memanfaatkan teknologi informasi. Salah
satunya dengan memanfaatkan sosial media youtube dan sosial media
lainnya yang interaktif dan atraktif.
Bagaimana mengenai transfer pengetahuan dari masyarakat ke
perpustakaan dan dari perpustakaan ke masyarakat kembali dalam
kaitannya dengan memberdayakan masyarakat? Dalam penelitian ini
sebagai konsep utama kajian model pemberdayaan masyarakat maka
transfer ilmu pengetahuan dari seseorang ke komunitas dan
dikembalikan ke masyarakat menjadi kunci utama dalam sebuah
keberhasilan. Ketika ilmu pengetahuan yang ada di masyarakat dengan
status sebagai ilmu dapat diimitasi dan dikodifikasi dengan
kemampuan masyarakat tertentu yang dampaknya berguna bagi
masyarakat lainnya maka dapat dilakukan transfer ilmu pengetahuan,
namun jika ilmu tersebut tidak dapat dikodifikasi dan diimitas maka
masyarakat tidak dapat menikmati ilmu pengetahuan tersebut.
Contohnya yaitu jika ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat
dalam kaitannya sebagai desa pariwisata maka di desa-desa lainnya
dapat
10
mengikuti desa tersebut dengan melakukan benchmarking. Dalam
penelitian ini seperti pemanfaatan kerajinan limbah kerang,
masyarakat membuat kerajinan kulit kerang untuk diperjualbelikan di
kawasaan banten lama. Maka di daerah lain dengan potensi kerang
dapat melakukan pembuatan kerajinan tangan dengan bahan kerang.
Untuk ilmu pengetahuan yang tidak dapat di transfer seperti
contohnya pengetahuan yang
dimiliki oleh tour guide atau orang yang paham mengenai sejarah
Kawasan banten lama. Pengetahuan orang tersebut hanya dapat direkam
dan dinikmati oleh masyarakat namun tetapi pengetahuan tersebut
tidak dapat diaplikasikan di daerah lain, melainkan tersimpan dalam
sebuah pengetahuan yang nantinya dapat diproduksi sebagai sebuah
sejarah. Istilah-istilah dan pemahaman dari manajemen pengetahuan
beralih perlahan ke transfer pengetahuan saat ini menjadi model
utama dalam keterbukaan informasi. Artinya pengetahuan yang tadinya
hanya diciptakan, lalu direkam dan akhirnya disimpan, saat ini
berlaih ke penyebarluasan informasi. Pengetahuan disimpan dan
disebarkan dengan konsep modernitas yang dapat dinikmati oleh
masyarakat. Pengetahuan yang cocok dengan keadaan, lokasi, minat
dan kemampuan masyarakat dapat diimitasi dan dijadikan sebuah
peningkatan kapasitas diri masyarakat.
Perpustakaan yang saat ini sebagai tempat penyimpan koleksi
buku-buku baik itu koleksi referensi, umum tandon, buku
induk, e-book dan penelitian serta lapora-laporan kegiatan.
Sekarang sudah saatnya untuk dikemas menjadi bahan publikasi dengan
gaya moderen sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat. Langkah
pertama adalah meresensi buku yang kemudian
79
masyarakat yang disesuaikan dengan profesi pekerjaan masyarakat.
Model pemberdayaan ini bertumpuan pada kolaborasi perpustakaan
daerah dengan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh taman
baca masyarakat Jawara. Program- program perpustakaan berbasis
inklusi sosial dapat diterapkan yang disesuaikan dengan minat dan
kemampuan masing-masing masyarakat. Program yang dapat diterapkan
ini adalah dalam bidang profesi nelayan dengan mengedepankan
literasi teknologi informasi yang ditujukan pada hasil olahan
produk perikanan serta program pemasaran menggunakan teknologi
informasi. Selanjutnya dalam bidang profesi pedagang, program
perpustakaan berbasis inklusi sosial dapat diterapkan dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Dalam profesi usaha wisata,
terlebih lagi saat pandemi seperti ini maka prmosi wisata dapat
menjadi terobosan untuk pengembangan pariwisata. Dengan bantuan
teknologi informasi di perpustakaan dan sumber-sumber informasi
yang ada di perpustakaan, maka pengusaha wisata kapal dapat
memberikan informasi dan promo-promo wisata untuk menarik
pengunjung dari luar daerah Kota Serang serta dalam memanfaatkan
teknologi informasi dengan pembuatan channel- channel online baik
itu di sosial media dan di jaringan kerjasama online seperti
traveloka dan platform penjualan online lainnya.
Program perpustakaan berbasis inklusi sosial ini berdampak pada
peningkatan kesejahteraan sosial, menciptakan lapangan kerja dan
memberikan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
sesuai perkembangan zaman, serta
80
memperkuat sumber daya manusia yang produktif di kota Serang. Hal
lainnya dari manfaat yang didapatkan ketika model pemberdayaan ini
diimplementasikan secara tepat, bijak dan terus menerus adalah
daerah pesisir banten terutama daerah karangantu dapat dijadikan
contoh pariwisata yang berkolaborasi dengan masyarakat dan
komunitas dan terhubung satu sama lainnya. Jadi wisata laut,
seperti berlayar, kemudian membeli ikan laut yang segar,
dilanjutkan berkunjung ke kawasan banten lama dan diakhiri dengan
pembelian oleh-oleh khas banten lama, mungkin saja seperti sate
bandeng atau olahan lainnya yang nantinya dapat ditemukan dan
diadaptasi dari daerah-daerah lainnya.
Strategi perpustakaan kota serang dalam pengaplikasian program
perpustakaan berbasis inklusi sosial ini adalah dengan menggandeng
komunitas masyarakat, dalam hal ini adalah taman baca masyarakat
yang ada di masyarakat pesisir banten lama. Kemudian strategi
selanjutnya adalah sinergitas ke dinas-dinas terkait. Selanjutnya
adalah penciptaan pengetahuan yang sudah ada di daerah lain atau
kanal lain yang berhubungan dengan perpustakaan berbasis inklusi
sosial diterapkan di daerah masyarakat pesisir banten lama.
SARAN Peneliti memberikan saran kepada perpustakaan kota
serang untuk dapat memberikan pembinaan kepada taman baca
masyarakat yang hadir di masyarakat dengan bantuan-bantuan seperti
hibah buku dan peralatan serta program-program yang ada
81
di masyarakat terutama di daerah banten lama dilakuakn dengan
sinergitas antara lembaga penerintahan, misalkan dinas budaya dan
pariwisata, dinas perikanan, dinas Pendidikan dan dinas lainnya
yang berhbungan dengan kawasan banten lama. Namun karena birokrasi
yang cukup rumit antara daerah kota seran, provinsi dan nasional,
sehingga duduk bersahama dengan nota kesepahaman dalam pengelolaan
kawasan banten lama ini sangat diperlukan. Hasil akhirnya dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya dengan
cara pendekatan program perpustakaan berbasis inklusi sosial ini
dapat dilakukan. Saran untuk masyarakat dan warga sekitar adalah
dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat berminat di awal
dan saat sudah merasakan dampaknya maka melakukan kegiatan tersebut
secara terus menerus. Namun karena ini masih sebatas model maka
peneliti berharap untuk penyempurnaan model dengan aplikatif
kegiatan yang nyata dan real di tahun mendatang atau saat pandemi
covid sudah mereda.
82
Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.
Pemberdayaan Msayarakat: Studi Kasus Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ed-1 Cet-1. Yogyakarta: Deepublish.
Badan Pusat Statistik. 2020. Kecamatan Kasemen dalam Angka
2020. Serang: BPS Kota Serang.
Bondan, Andir. 2019. Materi Seminar Sains Informasi Universitas
Sari Mutiara Indonesia, Tema Seminar
“Mobilisasi Pengetahuan Pada Era Milenial: Transformasi
Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosia”l. Medan, 12 Desember 2019.
Unduh file di https://perpustakaan.sari-
mutiara.ac.id/download/file/USM_MOBILISASI_PENGE
PENGET_ERA_MILENIAL.pdf pada tanggal 1 Desember 2020.
Bungin, Burhan. 2017. Metode Penelitian Kualitatif,
Aktualisasi
Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Depok: Rajawali
Pers.
Elsa Tuasamu. 08 Juli 2019. Transformasi Layanan Perpustakaan
untuk Kesejahteraan Masyarakat. Di akses dari situs
www.perpusnas.go.id dengan link
https://www.perpusnas.go.id/newsdetail.php?lang=id&id=
83
190708112139AyHSUZJRLF pada tanggal 12 Desember 2019
Ernita Dewi. “Transformasi Sosial Dan Nilai Agama.” Jurnal Ilmu-
Ilmu Ushuluddin Dan Filsafat, no. 128 (2012): 112–21.
Gunawan, Alex. 2014. Membuat Program CSR Berbasis
Pemberdayaan Partisipatif. CV. Garuda Mas Sejahtera.
Hartono. 2016. Manajemen Perpustakaan Sekolah, Menuju
perpustakaan Modern & Professional. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
----------. 2017. Pengetahuan Dasar Perpustakaan Digital,
Konsep,
Dinamika dan Transformasi. Jakarta: CV. Sagung Seto.
----------. 2019. Manajemen Perpustakaan Elektronik (E-Library),
Konsep
Dasar, Dinamika, dan Sustainable di Era Digital. Yogyakarta: Gava
Media.
Iriantara, Yosal. 2017. Literasi Media, Apa, Mengapa, Bagaimana.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Iskandar. 2016. Manajemen dan Budaya Perpustakaan. Refika Aditama:
Bandung.
Lasa. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan. Yogyakarta:
Ombak.
Literacy, Information. “Abstract:,” n.d., 1–14.
Minanto dan Fathul Ilmi. 10 Desember 2020. Penerima Manfaat Program
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial 2020. Di akses
dari situs
84
Kemitraan Socio-Ecocentrisme. Malang: UB Press.
Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nashihuddin, W., Suryono, F. 2018. Tinjauan Terhadap Kesiapan
Pustakawan dalam Menghadapi Distrupsi Profesi di Era Library 4.0:
Sebuah Literatur Review. Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu
Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan. 6 (2), 86-97.
Rahim, Manat. dkk. 2014. Model Pemberdayaan Masyarakat di
Wilayah Pesisir dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kabupaten Buton,
Sulawesi Tenggara. Journal The WINNERS. Vol. 15 No. 1, Maret 2014:
Hlm. 23-33.
Rahmah, Elva. 2018. Akses dan Layanan Perpustakaan, Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Prenadamedia Group.
TQM dan CRM. Depok: Rajawali Pers.
Rodin, Rhoni. “Penerapan Knowledge Management Di Perpustakaan
(Studi Kasus Di Perpustakaan STAIN Curup).” Khizanah Al-Hikmah 1,
no. 1 (2014): 35–46.
Rustanto, Bambang. 2015. Penelitian Kualitatif Pekerjaan Sosial.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
85
Sardjoko, Subandi. 2018. Bahan Paparan Rakornas Mengenai
Kebijakan Pembangunan Perpustakaan Untuk Membantu Peningkatan
Kesejahteraan Dalam RKP 2019. Jakarta, 27 Maret 2018. Unduh file di
http://lib.um.ac.id/index.php/2018/03/27/download-pdf-
bahan-paparan-rakornas-perpustakaan-2018/ (di akses tanggal 12
Agustus 2019, 12.30 WIB).
Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
-----------------. 2019. Organisasi Informasi Perpustakaan,
Pendekatan Teori
dan Praktik. Depok: Rajawali Pers.
Ulum, M. Chazienul. 2016. Perilaku Organisasi Menuju
Orientasi
Pemberdayaan. Malang: UB Press.
Literat untuk Mendukung Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan.
Makalah Pemilihan Pustakawan Berprestasi Provinsi Jawa Barat tahun
2018. Unduh file dari situs :
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/14
3344/article_f/open-access-dalam-membangun-masyarakat-
literat-untuk-mendukung-pencapaian-pembangunan- berkelanjutan.pdf
tanggal 10 Agustus, 10.25 WIB.
86
LAMPIRAN
1. Owner/Pendiri Teras Baca Jawara 2. Ketua Teras Baca Jawara
Perpustakaan Kota Serang
Perpustakaan Kelurahan Cilowong
Masyarakat Pesisir Banten Lama Area Karangantu – Pantai Gope
Daftar Pertanyaan
Perpustakaan Kota Serang
1. Apakah di kota serang sudah mempunyai program perpustakaan
berbasis inklusi sosial?
2. Tahun depan program perpustakaan inklusi sosial menyasar yang
bagaimana?
3. Untuk saat ini, kegiatan yang sudah berjalan dengan program
perpustakaan di kota serang itu apa saja?
87
4. Menggandeng komunitas atau perorangan di kota serang dalam
mewujudkan literasi sosial, untuk kedepannya pemberian hibah buku
kepada mereka itu seperti apa?
5. Dengan SDM yang minimal bagaimana strategi perpustakaan kota
serang dalam mewujudkan tingkat literasi informasi
masyarakat?
6. Jika nanti sudah ada program perpustakaan berbasikan inklusi
sosial di kota serang, Bagaimana langkah atau cara dalam mewujudkan
keberhasilan tersebut dan apa dampaknya bagia masyarakat akan
kegiatan tersebut?
7. Idealnya apakah dengan perpustakaan inklusi sosial di kota
serang dengan bantuan komunitas atau berjalan sendiri?
Perpustakaan Daerah Provinsi Banten
1. Bagaimana peran perpustakaan daerah provinsi banten dalam
merealisasikan program perpustakaan berbasis inklusi sosial
ini?
2. Apa saja strategi yang dilakukan perpustakaan provinsi banten
dalam mendukung kegiatan program perpustakaan inklusi sosial?
3. Di perpustakaan daerah ini, kegiatan apa saja yang sudah
dilakukan dengan fungsi perpustakaan sebagai pembina dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat?
4. Mengapa perpustakaan di daerah kota tidak bisa ikut program
perpustakaan inklusi sosial ini?
88
5. Bagaimana langkah ke depan dalam mengupayakan masyarakat
provinsi banten yang sejahtera dengan media perpustakaan?
Perpustakaan Kelurahan Cilowong Kecamatan Taktakan
1. Perpustakaan kelurahan sama saja dengan perpustakaan desa? Baru
beberapa bulan lalu perpustakaan cilowong mendapatkan penghargaan
dari perpustakaan daerah provinsi banten? Bagaimana Langkah untuk
mendapatkan pengharagaan tersebut?
2. Bagaimana saran pengelola dalam mengupayakan perpustakaan
kelurahan yang mempunyai visi untuk mencerdaskan masyarakat
sekitar?
3. Berapa jumlah buku, dan bagaimana pengadaan serta berapa jumlah
pengunjung yang datang ke perpustakaan ini?
4. Kendala apa saja yang dirasakan dan cara untuk pemecehan maslaah
tersebut terkait dengan perpustakaan kelurahan ini?
5. Bapak sebagai sekretaris lurah, bagaimana saran untuk dapat
membuat perpustakaan kelurahan hingga seperti ini? Yang dapat
dikatakan sebagai sebuah perpustakaan yang notabene di
kelurahan.
Teras Baca Jawara (Banten Lama)
1. Bagaimana sejarah pendirian teras baca jawara? 2. Sekarang sudah
ada berapa cabang dan apa saja kegiatan
dari cabang-cabang tersebut?
89
3. Di daerah pesisir banten, daerah karangantu dan kawasan banten
lama. Apa saja kegiatan yang sudah dilakukan disana terkait dengan
kegiatan teras baca jawara?
4. Kendala apa saja yang dihadapi saat teras baca jawar aini
menjadi sebuah komunitas atau taman baca masyarakat yang dilihat
dari sisi masyarakat, pemerintah dan masyarakat sekitar?
5. Bagaimana langkah ke depannya dalam menggandeng masyarakat
sekitar dalam upaya meningkatkan kesadaran membaca dan mencintai
sebuah Pustaka?
Masyarakat Pesisir Banten Lama
1. Sebagai perwakilan masyarakat yang sudha menetap lama di kawasan
pesisir ini. Bagaimana keadaan masyarakat saat ini terkait
kehidupan, kesejahteraan dan lingkungan yang ada?
2. Mengenai tingkat literasi informasi Apakah perpustakaan sudah
pernah mengadakan kegiatan disini? Baik itu perpustakaan daerah
seperti perpustakaan kota dan perpustakaan provinsi maupun
perpustakaan komunitas seperti komunitas teras baca jawara?
3. Mengenai tingkat kesejahteraan. Apakah dengan masuknya
perpustakaan ke daerah pesisir banten, dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat?
4. Jika nanti ada perpustakaan yang membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Apakah masyarakat mau menerima dan akan
terus berlangsung
90
dan berlanjut untuk tetap berkunjung ke perpustakaan dan menikmati
layanannya?
5. Sebagai masyarakat pesisir banten. Kendala apa saja yang banyak
terjadi di masyarakat terkait dengan keinginan ke perpustakaan atau
lainnya?
Nelayan
1. Profesi nelayan menjadi profesi mayoritas di kawasan pesisir
banten ini. Bagaimana mengenai kesejahteraan yang didapatkan dari
profesi ini?
2. Ikan apa saja yang ditangkap oleh nalayan? 3. Kendala apa saja
yang dialami nelayan terkait cuaca,
tangkapan dan hasil olahan ikan? 4. Jika nanti ada perpustakaan di
sini untuk
memberdayakan masyarakat. Apakah masyarakat menginginkan
kesejahteraan dengan cara mengikuti kegiatan perpustakaan terutama
kegiatan perpustakaan berbasis inklusi sosial?
5. Masalah apa saja yang berkaitan dengan teknologi informasi
seputar nelayan? Terutama hasil tangkapan dan mengenai
perikanan
Pedagang
1. Barang dagangan apa saja yang di jual oleh pedagang? 2.
Bagaimana tingkat penghasilan pedagang pada saat
sekarang ini? (masa virus corona dan masa sebelum dan setelah virus
corona)
91
3. Kendala apa saja terkait penjualan yang ada di pedagang? Seperti
barang yang tidak laku atau masalah lainnya berhubungan dengan
barang yang dijual
4. Jika nanti perpustakaan ada di sini. Apakah masyarakat ingin
memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk meningkatkan
kegiatan perdagangan masyarakat dengan bantuan perpustakaan
berbasis inklusi sosial?
5. Masalah apa saja terkait dengan penggunaan teknologi informasi
yang dimiliki oleh pedagang, terutama dalam hal penjualan dan
penerimaan barang?
Wisata
1. Profesi wisata dapat diklasifikasikan dengan wisata di laut,
pesisir dan di darat. Di laut seperti wisata kapal, di pesisir
seperti wisata bakau dan di darat seperti wisata kunjungan masjid
banten lama. Bagaimana mekanisme kerja dari pengunjung ke
masing-masing wisata tersebut? Dari ketiga wisata tersebut mana
yang paling banyaka mendapatkan perhatian dan kunjungan dari
masyarakat?
2. Bagaimana tingkat penghasilan pemandu wisata atau biro
perjalanan saat ini? (masa virus corona dan masa sebelum dan
setelah virus corona)
3. Kendala apa saja terkait akses masyarakat ke wisata-wisata yang
ada di kawasan banten lama ini?
4. Bagaimana penggunaan teknologi informasi oleh pemandu wisata
atau biro perjalanan dalam memaksimalkan pemasaran wisata sehingga
pengunjung datang ke tempat wisata?
92
5. Jika nanti ada perpustakaan untuk memberdayakan amsyarakat
dengan tujuan pengingkatan kesejahteraan sosial melalui pendekatan
program perpustakaan berbasis inklusi sosial maka profesi wisata
atau profesi pemandu wisata ini menjadi profesi yang akan
dilibatkan. Apakah pemandu wisata tersebut ingin memanfaatkan
perpustakaan sebagai tempat untuk meningkatkan kemampuan dan
keahliannya? Dan bagaimana mekanisme untuk meningkatkan kemampuan
dan keahlian tersebut?
93
Gambar 11 Berfoto bersama dengan Kasie Pelayanan dan Pustakawan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang
Gambar 12 Perpustakaan Kota Serang, Berlokasi di Jl. Jenderal
Sudirman No. 5 samping Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Gedung Seberang Kampus UIN SMH Banten
94
Gambar 13 Plang perpustakaan kota serang banten dengan nama
“PERMADANI” (Perpustakaan Masyarakat Madani) Kota Serang
Gambar 14 Tampak depan dari Gedung kelurahan cilowong kecamatan
taktakan kota serang
95
Gambar 15 Sekretaris Lurah Kelurahan Cilowong, Bapak Kamal juga
sebagai pengelola perpustakaan kelurahan / desa
Gambar 16 Dokumentasi berfoto di depan Gedung Kelurahan Cilowong,
Kecamatan Taktakan
96
Gambar 17 Berfoto bersama usai wawancara dengan sekretaris lurah,
Kelurahan Cilowong Kecamatan Taktakan
Gambar 18 Area masuk Pantai Gope, salah satu pantai popular di
Kawasan Pesisir Banten Lama yang dikelola oleh Pelabuhan Perikanan
Nusantara Karangantu
97
Gambar 19 Suasana wisata di pantai gope pada sore hari
Gambar 20 Wisatawan sedang menikmati perjalanan berputar- putar di
kawasan teluk pantai
98
Gambar 21 Kapal yang diperuntukkan wisata keliling teluk pantai
gope, daerah karangantu, Banten Lama
Gambar 22 Suasana pasar ikan di dalam kawasan pelabuhan perikanan
nusantara Karangantu (pantai gope)
99
Gambar 23 Suasana pedagang ikan di area jalan menuju kawasan pantai
gope
Gambar 24 Perpustakaan Daerah Provinsi Banten sebagai perpustakaan
pembina dan perpanjangan tangan dari Perpusnas dalam rangka program
perpustakaan berbasis inklusi sosial
100
Gambar 25 Wawancara mengenai program perpustakaan di Provinsi
Banten kepada Pustakawan Madya di Perpustakaan Daerah Provinsi
Banten
Gambar 26 Wawancara bersama Ibu Nisa selaku Pustakawan Perpustakaan
Daerah Provinsi Banten sebagai PIC dari program perpustakaan
inklusi sosial Perpusnas di Provinsi Banten
101
Gambar 28 Salah satu kegiatan dari teras baca jawara yang dilakukan
di Kawasan Kaibon, Banten Lama
Gambar 27 Taman Keraton Kaibon yang menjadi tempat rutinitas
kegiatan membaca, belajar dan bermain kepada masyarakat oleh Teras
Baca Jawaran di setiap hari minggu sore
102
Gambar 29 Teras Baca Jawara berfoto bersama dengan masyarakat usai
kegiatan rutin minggu sore di Kawasan Kaibon, Banten Lama
Gambar 30 Pengurus teras baca jawara berfoto bersama dengan
komunitas berbagi nasi serang
103
Gambar 31 Tampak dari kejauhan teras baca jawara sedang melakukan
aktifitas rutin bersama masyarakat pada hari minggu sore
Gambar 32 Tampak depan, gerbang masuk Kelurahan Banten, Kecamatan
Kasemen, Kota Serang
104
Gambar 33 Pintu masuk Gedung Kelurahan Banten Kecamatan
Kasemen
Gambar 34 Teras baca jawara chapter Perumahan Mina Bakti, Daerah
Karangantu, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang
105
Gambar 35 Salah satu area Banten Lama dengan latar belakang Keraton
Surosowan
Gambar 36 Pelataran Masjid Agung Banten di malam hari
106
Gambar 38 Suasana Pedagang Pasar di Sekitaran Kawasan Banten
Lama
Gambar 37 Peneliti sedang berfoto di pelataran Masjid Agung Banten
dengan latar belakang bangunan Banten Lama
107
Gambar 39 Tampak dari kejauhan, gedung tinggi untuk burung wallet
dan lahan tambak di sekitaran daerah karangantu
Gambar 40 Lahan tambak warga untuk budidaya ikan bandeng
108
Gambar 41 Benteng Speelwijk, salah satu destinasi wisata di Kawasan
Banten Lama
Gambar 42 Salah satu wisata pantai di Kawasan banten lama, tepatnya
di daerah Karangantu
109
Gambar 43 Wisatawan menikmati kapal wisata untuk keliling kawasan
teluk karangantu
Gambar 44 Kapal yang sedang menuju ke sekitaran teluk karangantu
untuk berwisata
110
Gambar 45 Area pemotongan kayu gelondongan. Area ini hanya untuk
pemotongan kayu menjadi kaso atau menjadi bahan lainnya yang
seperti kayu potongan
Gambar 46 Hasil kayu potongan yang sedang diangkut ke atas truk
pengiriman
111
Gambar 47 Pedagang ikan laut sedang menunggu dagangannya. Area ini
berada tepat di depan pintu masuk pantai gope. Pantai yang terkenal
di Kawasan Banten Lama
Gambar 48 Ibu Pengusaha Ikan Asin sedang mengatur ikan asin yang
sedang di jemur
112
Gambar 50 Penumpang dewasa dan anak-anak sedang menikmati wisata
bahari berkeliling teluk Karangantu, Daerah Banten Lama
Gambar 49 Tiket wisata bahari di karangantu serang banten, terlihat
tarif tiket penumpang dewasa: Rp. 12.000 dan anak- anak: Rp.
6.000
113
Gambar 51 Perahu yang berisi penumpang sedang bersiap jalan untuk
wisata bahari berkeliling teluk Karangantu, Daerah Banten
Lama
Gambar 52 Terlihat nelayan sedang mencari ikan di daerah teluk
Karangantu, Daerah Banten Lama
114
Gambar 53 Aksi bersih-bersih pantai pasir putih, daerah Banten Lama
bersama dengan panitia Teras Baca Jawara, Laz Harfa Serang, Berbagi
Nasi Serang dan Bank Sampah Digital serta masyarakat sekitar dalam
acara memperingati hari sumpah pemuda
Gambar 54 Wujud aksi kebersamaan dalam tindakan bersih- bersih
pantai di pantai pasir putih, Banten Lama
115
BIOGRAFI PENELITI Peneliti kelahiran Yogyakarta, 09 Februari 1993
ini berprofesi sebagai Dosen PNS Ilmu Perpustakaan di UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten. Latar belakang pendidikan diperoleh
dimulai dari jenjang Diploma 3 Kearsipan Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
(2010-2013), Jurusan Sarjana Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Universitas Airlangga Surabaya (2013-2015) dan terakhir dari
Jurusan Magister Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta (2016-2018).
Penelitian-penelitian terkait bidang perpustakaan dan kearsipan
yang ditulis dalam berbagai jurnal ilmiah diantaranya: Strategi
Kegiatan Preservasi Arsip Terdampak Bencana: Lokasi Kasus di Arsip
Nasional Republik Indonesia, Jurnal Pengembangan Kearsipan - Arsip
UGM (2017). Tantangan Pemimpin Perpustakaan Masa Kini Pengaturan
Kepada Pengguna Generasi Nonmilenial dan Generasi Milenial, Jurnal
Pustaka Ilmiah – Perpustakaan UNS (2017). Opini dan Analisis
Program Layanan Informasi di Perpustakaan dengan Metode Jarak Jauh
(Studi Kasus Layanan Informasi Menggunakan Aplikasi Imobile
Ipusnas), Jurnal Tik Ilmeu: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
– IAIN Curup (2018). Dan Buku Antalogi Literasi Digital, Penerbit
Azyan Mitra Media (2017).
Untuk memberikan kritik dan saran serta informasi lebih lanjut
dapat email ke
[email protected] atau whatsapp ke
nomor 083898492728.
Dr. Freddy Harris, S.H., LL.M., ACCS.
NIP. 196611181994031001
SURAT PENCATATAN CIPTAAN
Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni
dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta, dengan ini menerangkan:
Nomor dan tanggal permohonan : EC00202065020, 21 Desember
2020
Pencipta Nama : Verry Mardiyanto Alamat : Griya Asri 1 Blok D.9/28,
RT 005, RW 029, Desa Sumber Jaya,
Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi , Bekasi, JAWA BARAT,
17510
Kewarganegaraan : Indonesia
Pemegang Hak Cipta Nama : Verry Mardiyanto Alamat : Griya Asri 1
Blok D.9/28, RT 005, RW 029, Desa Sumber Jaya,
Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi , Bekasi, JAWA BARAT,
17510
Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Ciptaan : Laporan Penelitian
Judul Ciptaan : Kajian Model Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Banten
Lama Melalui Pendekatan Program Perpustakaan Berbasis Inklusi
Sosial Di Kecamatan Kasemen Kota Serang
Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali di wilayah
Indonesia atau di luar wilayah Indonesia
: 21 Desember 2020, di Serang
Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama hidup Pencipta dan terus
berlangsung selama 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta
meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun
berikutnya.
Nomor pencatatan : 000228046
adalah benar berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pemohon.
Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai
dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta.
Disclaimer: Dalam hal pemohon memberikan keterangan tidak sesuai
dengan surat pernyataan, Menteri berwenang untuk mencabut surat
pencatatan pemohon.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)