Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
31
BBaabb iiIIII
PPeennggeelloollaaaann LLiimmbbaahh pptt.. KKaawwaassaakkii mmoottoorr
IInnddoonneessiiaa,, cciibbiittuunngg
3.1. Pengelolaan Limbah Secara Umum
Dalam satu jenis limbah dengan karakteristik tertentu
terkadang mengandung berbagai macam bahan pencemar di
dalamnya, yang mana setiap jenis polutan tersebut mempunyai
sifat-sifat yang berlainan. Jika menghadapi limbah seperti ini, maka
diperlukan teknik-teknik untuk mengkombinasikan proses maupun
sistem yang akan digunakan, yang mana sistem manajemen limbah
dari sumbernya memegang peran yang sangat penting. Gambar 3.1
menunjukkan contoh diagram alir sistem pengelolaan limbah dari
sumbernya.
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
32
Gambar 3.1: Diagram Alir Sistem Pengelolaan Limbah Industri
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
33
Pemilihan proses, sistem dan spesifikasi alat yang tidak
tepat atau disain IPAL yang salah akan menimbulkan berbagai
persoalan di dalam IPAL itu sendiri, misalnya :
biaya investasi, operasional maupun perawatannya akan
menjadi mahal,
sistem tidak dapat bekerja secara optimal,
hasil olahan tidak seperti yang diinginkan,
sulit dalam pengendalian/operasional,
Peralatan cepat rusak (korosi, panas, tidak awet dll).
Untuk menghindari hal-hal seperti tersebut di atas, maka
dalam perencanaan suatu IPAL harus dilakukan tahap demi tahap
dan diikuti juga upaya minimalisasi limbah, manajemen pengelolaan
limbah, sampai dengan pemilihan teknologi dan sistem.
3.2. Pengelolaan Limbah Di Kawasan Industri
Gambar 3.2 menunjukkan sistem pengelolaan limbah di
kawasan industri MM 2100, dimana semua limbah dari industri
sebelum masuk ke IPAL terpadu harus dilakukan kontrol kualitas
terlebih dahulu agar mencapai standar yang diijinkan seperti tertata
pada tabel 2.1. Sedangkan untuk menentukan jumlah pembiayaan
yang harus ditanggung oleh perusahaan, maka perhitungan jumlah
limbah yang diolah di IPAL terpada didasarkan pada jumlah
pemakaian air bersih di perusahaan tersebut.
IPAL terpadu didisain dan dikonstruksi dengan standart-
standart tertentu, sehingga perlu adanya batasan standar limbah
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
34
yang diijinkan masuk ke IPAL, agar kinerja dan sistem operasional
IPAL dapat dijaga kestabilannya. Untuk menjaga agar standar
kualitas limbah yang masuk ke IPAL terpadu tidak dilampaui, maka
pihak pengelola membuat man hole yang sekaligus berfungsi
sebagai tempat pengambilan sampel limbah.
Industri yang menghasilkan limbah cair dengan karaktaristik
yang masih dibawah standar tersebut dapat langsung mengirimkan
limbahnya ke IPAL terpadu melalui saluran yang telah disediakan
tanpa melakukan treatment terlebih dahulu. Sedangkan bagi industri
yang menghasilkan limbah dengan karakteristik melampaui standar
yang ada diwajibkan untuk melakukan pre-teatment terlebih dahulu,
baru kemudian hasilnya dapat dikirim ke IPAL terpada.
Untuk memantau kualitas limbah yang dialurkan ke WWTP
komunal milik pengelola, maka pihak pengelola melakukan
pengawasan secara rutin ke semua industry yang ada. Pemantauan
dilakukan dengan pengambilan sampel dari outlet limbah industry
bersangkutan sebelum masulk ke saluran limbah menuju ke WWTP.
Pengambilan sampel dilakukan secara langsung dari lubang man-
hole yang sudah disediakan dan tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu. Jika standar kualitas terlampaui, maka pengelola akan
memberitahukan ke perusahaan bersangkuntan untuk dapat
memperbaiki kualitas outlet limbahnya.
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
35
Gambar 3.2 : Diagram Alir Sistem Pengelolaan Limbah di Kawasan
Industri MM 2100.
Gambar 3.3 : Man-hole Tempat Monitoring Kualitas Limbah.
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
36
3.3. Pengelolaan Air Limbah PT. KMI Cibitung.
Sebagai salah satu perusahaan ternama dan yang sangat
peduli dengan program perlindungan lingkungan dan juga untuk
menjaga kestabilan karakteristik limbah yang akan disalurkan ke
IPAL Kawasan, maka PT. KMI melengkapi pabrik baru nya tersebut
dengan sarana pengolahan limbah industry dan domestic dengan
membangun satu unit instalasi pre-treatment yang dilengkapi
dengan system daur ulang dan sarana pengumpulan limbah dari
semua sumber yang ada. Dengan dibangunnya WWTP ini, nantinya
diharapkan semua parameter kualitas limbah yang akan disalurkan
ke IPAL kawasan dapat memenuhi persyaratan sesuai dengan
standar yang dikeluarkan oleh pihak Kawasan sebelum limbah ini
dikirim untuk diolah di WWTP komunal milik kawasan industry MM
2100 melalui system saluran limbah tertutup yang dibangun oleh
pengelola kawasan. Total kapasitas pengolahan WWTP ini adalah
sebesar 320 m3/hari dan unit re-use sebesar 50 m3/hari . Angka ini
diambil berdasarkan hasil diskusi dengan pihak menejemen PT. KMI
dan data perencanaan kegiatan produksi PT. KMI. Gambar 3.4
menunjukkan diagram alir system pengelolaan limbah PT. KMI.
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
37
Gambar 3.4: Diagram Alir Sistem Pengelolaan Air Limbah PT. KMI