Langkah INDONESIA UNTUK MencapaiIklim Pasca pandemi

NUR MASRIPATIN

PENASIHAT SENIOR MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Disampaikan pada Webinar “MEMBANGUN KOLABORASI MULTIPIHAK UNTUK AKSI IKLIM YANG LEBIH

BAIK PASCAPANDEMI”

APIK Indonesia Network -Environmental Institute -WRI, 9 Juni 2020

GUIDING QUESTIONS

➢Bagaimana pandemi virus corona mempengaruhi komitmen nasional dan subnasional terhadap pengurangan emisi GRK, terutama selama pemulihansetelah virus corona, saat sebagian besar bisnis kemungkinan akan berusahamemulihkan kondisi terpuruk akibat aktivitas yang terhenti secara tiba-tibaselama pandemic?.

➢Apa saja rencana kolaboratif dan jangka panjang dalam upaya penguranganemisi GRK setelah periode pemulihan covid?

➢Kondisi kenormalan baru akan membutuhkan pendekatan berbeda yang dapatmemengaruhi emisi GRK per kapita. Bagaimana Anda menyusun strategi NDC yang dapat menghadapi tantangan ini? Bagaimana langkah kedepannya?

FILOSOFI KOMITMEN INDONESIA TERHADAP PARIS AGREEMENT

Isu perubahan iklim sangat terkait dengan national resilience : sebagai negara kepulauan, negara kesatuan dengan decentralized democratic governance system, Indonesia memerlukan pendekatan kebijakan yang komprehensif, integral dan holistic untuk dapat mengelola dan memperkuat national resilience, yang secara alami memerlukan pendekatan yang inter-regional, inter sectoral and multi-disciplinary.

Sejalan dengan konstitusi (UUD 1945) Pasal 28H, yang menekankan tanggung jawab negara menjamin kehidupan yang layak dan lingkungan yang sehat bagi rakyatnya, Indonesia menterjemahkan komitmen di bawah Paris Agreement dengan meratifikasi persetujuan tersebut melalui UU No. 16/2016, ke dalamNDC dan updated NDC, serta Road Map NDC sebagai dasar implementasinya, didukung dengan regulatory and policy frameworks terkait.

KOMITMEN INDONESIA TERHADAP PARIS AGREEMENT(NDC – INDONESIA)

Adaptation target (economic resilience, social and livelihood resilience, ecosystem and landscape resilience)

Mitigation target

NDC : KEY PROGRAMMES TO ACHIEVE MITIGATION TARGET

Energy

1. Efficiency in final energy consumption (75 % implemented )

2. Implementation of clean coal technology in power plant (75 % implemented)

3. Renewable energy in electricity production (~ RUPTL)

4. Implementation of biofuel in transportation sector (Mandatory B30 : 90 % implemented)

5. Additional gas distribution lines (100 %implemented)

6. Additional compressed-natural gas fuel station (SPBG : 100 % implemented).

HYDROELECTRIC

NUCLEAR

OIL

COAL

BIOMASS

SOLAR

GEOTHERMAL

WIND TIDAL

Forest and peatland

1. Reducing deforestation* (< 0,45 ha- 0,325 Mha/year in 2030).

2. Enhancing implementation of sustainable management principles in production forest, both natural forest (reducing forest degradation)* and planted forest

3. Rehabilitation of 12 million ha degraded land by 2030 or 800,000 ha/year with 90% survival rate.

4. Restoration of 2 million ha peatland by 2030 with 90% success rate. (Note : * in REDD+ working area/WPK REDD+)

Agriculture1. The use of low- emission crops

2. Implementation of water-efficient concept in water management.

3. Manure management for biogas.

4. Feed supplement for cattle.

5. The use of low emission varieties in paddy field.

Waste 1. Solid waste management and industrial liquid waste management

2. Liquid waste management for household waste .

3. Enhancement of LFG recovery from 2010 to 2030 in land fill management.

4. Enhancement of the percentage of waste utilization by composting and 3R (paper).

5. Enhancement of the percentage of PLTSa/RDF (Refuse Derived Fuel) implementation, compare to total waste.

IPPU-industrial processes and product use

1. Cement industry implements “clinker to cement ratio” (blended cement) from 80% in 2010 to 75% in 2030.

2. Enhancing efficiency by feedstock utilization and CO2 recovery in Primary Reformerin petrochemical industry (in particular ammonia production).

3. Steel industry implements: CO2 recovery, improvement process in smelter and scrap utilization and remains of claim PFCs from CDM-activities (aluminum smelter).

COVID-19 PANDEMIC DAN KOMITMEN DI BAWAH PA

Proses penyiapan implementasi NDC/updated terus berjalan :

➢ Road Map NDC telah selesai disusun untuk komponen MITIGASI yang memberikan guidance detilimplementasi NDC per kategori sektor, termasuk kebutuhan/ketersediaan pendanaan, penanggung jawab, para pihak yang terlibat telah diidentifikasi, juga enabling conditions yang diperlukan.

➢ Updated NDC memuat program/aksi adaptasi yang lebih elaborative dan Road Map NDC untuk komponenADAPTASI dalam proses penyelesaian.

Terkait pandemic Covid-19, di beberapa forum global di level Menteri, Indonesia menyampaikan tentang :

➢ fokus dalam menangani Covid-19 dari aspek kesehatan, social safety nets dan stimulus ekonomi di berbagaisector ekonomi dan target groups.

➢ directive measures dari Presiden RI tentang reformasi struktural baik ekonomi maupun birokrasi.

➢ Pembelajaran dari penanganan pandemic Covid-19, memberikan gambaran tentang berbagai pertimbanganyang diperlukan dalam menyusun ‘recovery plans’ menuju “greener and more climate resilient societies and economies”.

RENCANA KOLABORATIF DAN JANGKA PANJANG DALAM MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BASIS :

Filosofi komitmen PA dan elaborasi komitmen NDC ke dalam road map termasuk pelibatan PS (K/L) DAN NPS (semua pihak diluar K/L),

serta existing (dan yang sedang disiapkan) regulatory dan policy framework tentang/terkait perubahan iklim

LANDING THE NDC AT THE SUB-NATIONAL LEVEL : GENERAL CONCEPT ON SUB-NATIONAL ENGAGEMENT IN NDC IMPLEMENTATION : mitigation component

NDC Goal

(emission reduction, economic growth, climate resilience, equal development opportunity)

Forestry Sector,

including REDD+

National Target

(KLHK)

Sub-national: Provinces

Private sectors, MHA-LC

Energy

Sector,including transportation

National Target

(ESDM :

ESDM-Kemenhub-Kemenperin)

Sub-national: Provinces

Private sectors

Waste

Sector

National Target

(KLHK :

KLHK-PUPR-Kemenperin)

Sub-national: provinces,

districts, citiesPrivate sectors

Agriculture Sector

National TargetSub-national:

Provinces, cities, districts

IPPU

Sector

National Target

(Kemenperin)

Private sectors

= additional

NDC : Menuju Pembangunan Jangka Panjang Rendah EmisiDan Berketahanan Iklim (LTS –LECR)

Lingkungan investasi yang kondusif

Reformasi struktural untukpertumbuhan

Kebijakan PPI

Target 2030 (1st NDC/

Updated NDC) Road Map NDC (KLHK)

INDONESIA LTS – LECR 2050

(Kontribusi ke 2050 GLOBAL GOAL /Net Emisi0, Ekonomi Bertumbuh, Berketahanan Iklim, Berkeadilan)

• Kementerian Penanggung -Jawab

• K/L terkait

• Kementerian Penanggung - Jawab

• K/L terkait

• Kementerian Penanggung - Jawab• K/L terkait

Sinergi dankoherensi ketigapilar kebijakan

dan aksi

K/L, Pemda, swasta, masy-Ilmiah, NGOs, individu, grass root

PELIBATAN PARA PIHAK/MEMBANGUN DAN MENGELOLAKOLABORASI

Memperkuat implementasi existing regulatory dan policy framework tentang/terkait perubahan iklim (e.g. PMLHK tentang adaptasi perubahan iklim yang memberiguidance pemda untuk mainstreaming isu adaptasi ke dalam perencanaan pembangunannya, PMLHK tentang PROKLIM, Permendes yang memberikan ruang bagiDesa menggunakan dana desa untuk membangun/mendukung proklim; peraturan terkait pelaporan aksi mitigasi/adaptasi mis. IGRK, MRV, SRN dll)

Telah dibentuk Badan pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) yang di dalamnya ada pendanaan perubahan iklim yang memungkinkan PS dan NPS mengakses dana untuk aksi iklim dan kegiatan pendukungnya .

Institutional building dalam konteks implementasi NDC termasuk integrasi dan kolaborasi vertical (nasional-sub nasional) dan horizontal (dalam proses penyiapan)

Menyelesaikan RPP tentang perlindungan atmosfir sebagai mandate UU No. 32.2009

Menyelesaikan PERPRES tentang nilai ekonomi carbon dalam mendukung pencapaian NDC, yang akan memberikan peluang NPS memperoleh insentif darikontribusinya dalam mendukung pencapaian komitmen nasional.

Konsep pelibatan Non-Party Stakeholders (NPS/semua pihak diluar K/L) sebagai bagian dari Road Map NDC sedang disiapkan oleh KLHK untuk dibahas lebih lanjutdengan K/L terkait dan NPS.

Budget tagging dalam rangka penguatan pendanaan perubahan iklim oleh Kementerian Keuangan dan mainstreaming perubahan iklim dalam RPJMN diharapkan adacontinuous improvement.

PENUTUP

Pandemi Covid-19 memaksa negara-negara di seluruh dunia yang terdampak mengalihkan banyaksumberdayanya untuk menangani pandemi terutama dampak langsung, di sisi lain terdapat efek positif dalamhal penurunan emisi GRK dan polusi udara

Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa efek positif hanya sementara dan akan kembali atau bahkan lebih burukdari sebelum adanya pandemic Covid-19.

Strategi kita adalah memanfaatkan THE NEW NORMAL/THE NEXT NORMAL menuju recovery di berbagai aspekkehidupan dengan mengambil pembelajaran selama menghadapi/berada di dalam pandemi :

➢ Tahap pertama memastikan bahwa komitmen dalam NDC dapat dicapai.

➢ Memanfaatkan potensi-potensi mitigasi di berbagai sector/sub-sector dan di sub-national (propinsi/kabupaten/kota) – sebagian telah teridentifikasi dalam Road Map NDC, termasuk mengintegrasikanupaya-upaya di sub-nasional (propinsi/kab/kota yang telah aktif dalam berbagai forum/komitmen global-regional dapat menjadi contoh untuk menarik pembelajaran)

➢ Selama ini public terlalu focus menyoroti komitmen pemerintah terkait mitigasi, kita perlu memfokuskanperhatian ke adaptasi yang tidak hanya penting dari aspek lingkungan dan social tetapi juga ekonomi dan ketahanan negara.

nurmasripatin@gmail.com

THANKYOU

passion & integrity