902
MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LlSTRlK SUB BIDANG PERANCANGAN, SUB BIDANG PERENCANAAN, SUB BIDANG KONSTRUKSI DAN SUB BIDANG INSPEKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 7 dan Pasal 8 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2052 W40/MEM/2001 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 015 Tahun 2007, dan sesuai Berita Acara Forum Konsensus tanggal 3 Desember 2007 mengenai Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang Perancangan, Sub Bidang Perencanaan, Sub Bidang Konstruksi dan Sub Bidang Inspeksi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang Perancangan, Sub Bidang Perencanaan, Sub Bidang Konstruksi dan Sub Bidang Inspeksi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5052); Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1989 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3394) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4628); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1995 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3603);

MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

TENTANG

PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LlSTRlK SUB BIDANG

PERANCANGAN, SUB BIDANG PERENCANAAN, SUB BIDANG KONSTRUKSI DAN SUB BIDANG INSPEKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 7 dan Pasal 8 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2052 W40/MEM/2001 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 015 Tahun 2007, dan sesuai Berita Acara Forum Konsensus tanggal 3 Desember 2007 mengenai Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang Perancangan, Sub Bidang Perencanaan, Sub Bidang Konstruksi dan Sub Bidang Inspeksi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang Perancangan, Sub Bidang Perencanaan, Sub Bidang Konstruksi dan Sub Bidang Inspeksi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5052);

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1989 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3394) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4628);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1995 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3603);

Page 2: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Menetapkan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4408);

5. Keputusan Presiden Nomor 1871M Tahun 2004 tanggal 20 Oktober 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77lP Tahun 2007 tanggal 28 Agustus 2007;

6. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2052 K/40/MEM/2001 tanggal 28 Agustus 2001 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 01 5 Tahun 2007 tanggal 19 September 2007;

7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral;

MEMUTUSKAN :

: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LlSTRlK SUB BIDANG PERANCANGAN, SUB BIDANG PERENCANAAN, SUB BIDANG KONSTRUKSI DAN SUB BIDANG INSPEKSI.

Pasal 1

Menetapkan Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik yang terdiri atas:

a. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang Perancangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I;

b. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang Perencanaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II;

c. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang Konstruksi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill; dan

d. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sub Bidang lnspeksi sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV,

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Memberlakuan Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagai standar wajib.

Page 3: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 September 2009

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

ttd.

PURNOMO YUSGIANTORO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 30 September 2009

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASl MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd .

AND1 MATTALATTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 343

MINERAL

Page 4: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PERANCANGAN

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

2009

Page 5: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

i

DAFTAR ISI

Level 1 Kode Unit : KTL.PC.20.101.02...................................................... 1

Judul Unit : Merancang Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan .............. 1 Kode Unit : KTL.PC.20.102.02...................................................... 4

Judul Unit : Merancang Instalasi Piping dan Valve.............................. 4 Kode Unit : KTL.PC.20.103.02...................................................... 7

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) ..... 7 Kode Unit : KTL.PC.20.104.02.....................................................10

Judul Unit : Merancang Instalasi Kondenser .....................................10 Kode Unit : KTL.PC.20.105.02.....................................................13

Judul Unit : Merancang Instalasi Gear Box .......................................13 Kode Unit : KTL.PC.20.106.02.....................................................16

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Cooling Tower ..................16 Kode Unit : KTL.PC.20.107.02.....................................................19

Judul Unit : Merancang Instalasi Damper.........................................19 Kode Unit : KTL.PC.20.108.02.....................................................22

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi....22 Kode Unit : KTL.PC.20.109.02.....................................................25

Judul Unit : Merancang Instalasi Auxiliary Boiler ...............................25 Kode Unit : KTL.PC.20.110.02.....................................................28

Judul Unit : Merancang Instalasi Crane/Overhead Crane ....................28 Kode Unit : KTL.PC.20.111.02.....................................................31

Judul Unit : Merancang Instalasi Mill dan Pulverizer ..........................31 Kode Unit : KTL.PC.20.112.02.....................................................34

Judul Unit : Merancang Instalasi Penerangan ...................................34 Kode Unit : KTL.PC.20.113.02.....................................................37

Judul Unit : Merancang Instalasi DC Power ......................................37 Kode Unit : KTL.PC.20.114.02.....................................................40

Judul Unit : Merancang Instalasi Filter dan Separator ........................40 Kode Unit : KTL.PC.20.115.02.....................................................43

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Elevator ..........................43 Kode Unit : KTL.PC.20.116.02.....................................................46

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Transformator ..................46 Kode Unit : KTL.PC.20.117.02.....................................................49

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC .........49 Kode Unit : KTL.PC.20.118.02.....................................................52

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Instrumentasi ..................52 Kode Unit : KTL.PC.20.119.02.....................................................55

Judul Unit : Merancang Instalasi Emergensi Genset ..........................55 Kode Unit : KTL.PC.20.120.02.....................................................58

Judul Unit : Merancang Instalasi Bantalan .......................................58 Kode Unit : KTL.PC.20.121.02.....................................................61

Judul Unit : Merancang Instalasi Motor Listrik .................................61

Page 6: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ii

Kode Unit : KTL.PC.20.122.02.....................................................64 Judul Unit : Merancang Instalasi Safety Valve ..................................64

Kode Unit : KTL.PC.20.123.02.....................................................67 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Bengkel...........................67

Kode Unit : KTL.PC.20.124.02.....................................................70 Judul Unit : Merancang Instalasi Fire Hydrant ..................................70

Kode Unit : KTL.PC.20.125.02.....................................................73 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Proteksi Katodik ...............73

Kode Unit : KTL.PC.20.126.02.....................................................76 Judul Unit : Merancang Instalasi Arrester ........................................76

Kode Unit : KTL.PC.20.127.02.....................................................78 Judul Unit : Merancang Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara ............78

Kode Unit : KTL.PC.20.128.02.....................................................81 Judul Unit : Merancang Instalasi Gun Burner dan Soot blower ............81

Kode Unit : KTL.PC.20.129.02.....................................................84 Judul Unit : Merancang Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)...........84

Kode Unit : KTL.PC.20.130.02.....................................................87 Judul Unit : Merancang Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan

Getaran .....................................................................87 Kode Unit : KTL.PC.20.131.02.....................................................90

Judul Unit : Merancang Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD).......90 Kode Unit : KTL.PC.20.132.02.....................................................93

Judul Unit : Merancang Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) .......93 Kode Unit : KTL.PC.20.133.02.....................................................96

Judul Unit : Merancang Instalasi Tanki dan Vessel ............................96 Kode Unit : KTL.PC.20.134.02.....................................................99

Judul Unit : Merancang Instalasi Limbah..........................................99 Kode Unit : KTL.PC.20.135.02...................................................101

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.................................................................101

Kode Unit : KTL.PC.20.136.02...................................................104 Judul Unit : Merancang Instalasi Chemical Cleaning ........................104

Kode Unit : KTL.PC.20.137.02...................................................107 Judul Unit : Merancang Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log .....107

Kode Unit : KTL.PC.20.138.02...................................................110 Judul Unit : Merancang Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing.........110

Kode Unit : KTL.PC.20.139.02...................................................113 Judul Unit : Merancang Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang ....113

Kode Unit : KTL.PC.20.140.02...................................................116 Judul Unit : Merancang Jetty .......................................................116

Kode Unit : KTL.PC.20.141.02...................................................118 Judul Unit : Merancang Water Way, Surge Tank dan Tail Race..........118

Kode Unit : KTL.PC.20.142.02...................................................121 Judul Unit : Merancang Instalasi Pipa Pesat (Penstock)....................121

Kode Unit : KTL.PC.20.143.02...................................................124 Judul Unit : Merancang Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack.......124

Page 7: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

iii

Level 2 Kode Unit : KTL.PC.21.201.02...................................................127

Judul Unit : Merancang Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan ...........127 Kode Unit : KTL.PC.21.202.02...................................................129

Judul Unit : Merancang Instalasi Piping dan Valve...........................129 Kode Unit : KTL.PC.21.203.02...................................................131

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) ..131 Kode Unit : KTL.PC.21.204.02...................................................134

Judul Unit : Merancang Instalasi Kondenser ...................................134 Kode Unit : KTL.PC.21.205.02...................................................136

Judul Unit : Merancang Instalasi Gear Box .....................................136 Kode Unit : KTL.PC.21.206.02...................................................138

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Cooling Tower ................138 Kode Unit : KTL.PC.21.207.02...................................................140

Judul Unit : Merancang Instalasi Damper.......................................140 Kode Unit : KTL.PC.21.208.02...................................................142

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi..142 Kode Unit : KTL.PC.21.209.02...................................................145

Judul Unit : Merancang Instalasi Auxiliary Boiler .............................145 Kode Unit : KTL.PC.21.210.02...................................................147

Judul Unit : Merancang Instalasi Crane/Overhead Crane ..................147 Kode Unit : KTL.PC.21.211.02...................................................149

Judul Unit : Merancang Instalasi Mill dan Pulverizer ........................149 Kode Unit : KTL.PC.21.212.02...................................................151

Judul Unit : Merancang Instalasi Penerangan .................................151 Kode Unit : KTL.PC.21.213.02...................................................153

Judul Unit : Merancang Instalasi DC Power ....................................153 Kode Unit : KTL.PC.21.214.02...................................................155

Judul Unit : Merancang Instalasi Filter dan Separator ......................155 Kode Unit : KTL.PC.21.215.02...................................................157

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Elevator ........................157 Kode Unit : KTL.PC.21.216.02...................................................159

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Transformator ................159 Kode Unit : KTL.PC.21.217.02...................................................161

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC .......161 Kode Unit : KTL.PC.21.218.02...................................................163

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Instrumentasi ................163 Kode Unit : KTL.PC.21.219.02...................................................165

Judul Unit : Merancang Instalasi Emergensi Genset ........................165 Kode Unit : KTL.PC.21.220.02...................................................167

Judul Unit : Merancang Instalasi Bantalan .....................................167 Kode Unit : KTL.PC.21.221.02...................................................169

Judul Unit : Merancang Instalasi Motor Listrik ................................169 Kode Unit : KTL.PC.21.222.02...................................................171

Judul Unit : Merancang Instalasi Safety Valve ................................171

Page 8: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

iv

Kode Unit : KTL.PC.21.223.02...................................................173 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Bengkel.........................173

Kode Unit : KTL.PC.21.224.02...................................................175 Judul Unit : Merancang Instalasi Fire Hydrant ................................175

Kode Unit : KTL.PC.21.225.02...................................................177 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Proteksi Katodik .............177

Kode Unit : KTL.PC.21.226.02...................................................179 Judul Unit : Merancang Instalasi Arrester ......................................179

Kode Unit : KTL.PC.21.227.02...................................................181 Judul Unit : Merancang Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara ..........181

Kode Unit : KTL.PC.21.228.02...................................................183 Judul Unit : Merancang Instalasi Gun Burner dan Soot blower ..........183

Kode Unit : KTL.PC.21.229.02...................................................185 Judul Unit : Merancang Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS).........185

Kode Unit : KTL.PC.21.230.02...................................................187 Judul Unit : Merancang Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan

Getaran ...................................................................187 Kode Unit : KTL.PC.21.231.02...................................................190

Judul Unit : Merancang Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD).....190 Kode Unit : KTL.PC.21.232.02...................................................193

Judul Unit : Merancang Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) .....193 Kode Unit : KTL.PC.21.233.02...................................................195

Judul Unit : Merancang Instalasi Tanki dan Vessel ..........................195 Kode Unit : KTL.PC.21.234.02...................................................197

Judul Unit : Merancang Instalasi Limbah........................................197 Kode Unit : KTL.PC.21.235.02...................................................199

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.................................................................199

Kode Unit : KTL.PC.21.236.02...................................................202 Judul Unit : Merancang Instalasi Chemical Cleaning ........................202

Kode Unit : KTL.PC.21.237.02...................................................204 Judul Unit : Merancang Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log .....204

Kode Unit : KTL.PC.21.238.02...................................................206 Judul Unit : Merancang Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing.........206

Kode Unit : KTL.PC.21.239.02...................................................208 Judul Unit : Merancang Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang ....208

Kode Unit : KTL.PC.21.240.02...................................................211 Judul Unit : Merancang Jetty .......................................................211

Kode Unit : KTL.PC.21.241.02...................................................213 Judul Unit : Merancang Water Way, Surge Tank dan Tail Race..........213

Kode Unit : KTL.PC.21.242.02...................................................215 Judul Unit : Merancang Instalasi Pipa Pesat (Penstock)....................215

Kode Unit : KTL.PC.21.243.02...................................................217 Judul Unit : Merancang Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack.......217

Page 9: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

v

Level 3 Kode Unit : KTL.PC.21.301.02...................................................219

Judul Unit : Merancang Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan ...........219 Kode Unit : KTL.PC.21.302.02...................................................221

Judul Unit : Merancang Instalasi Piping dan Valve...........................221 Kode Unit : KTL.PC.21.303.02...................................................223

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) ..223 Kode Unit : KTL.PC.21.304.02...................................................226

Judul Unit : Merancang Instalasi Kondenser ...................................226 Kode Unit : KTL.PC.21.305.02...................................................228

Judul Unit : Merancang Instalasi Gear Box .....................................228 Kode Unit : KTL.PC.21.306.02...................................................230

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Cooling Tower ................230 Kode Unit : KTL.PC.21.307.02...................................................232

Judul Unit : Merancang Instalasi Damper.......................................232 Kode Unit : KTL.PC.21.308.02...................................................234

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi..234 Kode Unit : KTL.PC.21.309.02...................................................237

Judul Unit : Merancang Instalasi Auxiliary Boiler .............................237 Kode Unit : KTL.PC.21.310.02...................................................239

Judul Unit : Merancang Instalasi Crane/Overhead Crane ..................239 Kode Unit : KTL.PC.21.311.02...................................................241

Judul Unit : Merancang Instalasi Mill dan Pulverizer ........................241 Kode Unit : KTL.PC.21.312.02...................................................243

Judul Unit : Merancang Instalasi Penerangan .................................243 Kode Unit : KTL.PC.21.313.02...................................................245

Judul Unit : Merancang Instalasi DC Power ....................................245 Kode Unit : KTL.PC.21.314.02...................................................247

Judul Unit : Merancang Instalasi Filter dan Separator ......................247 Kode Unit : KTL.PC.21.315.02...................................................249

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Elevator ........................249 Kode Unit : KTL.PC.21.316.02...................................................251

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Transformator ................251 Kode Unit : KTL.PC.21.317.02...................................................253

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC .......253 Kode Unit : KTL.PC.21.318.02...................................................256

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Instrumentasi ................256 Kode Unit : KTL.PC.21.319.02...................................................258

Judul Unit : Merancang Instalasi Emergensi Genset ........................258 Kode Unit : KTL.PC.21.320.02...................................................260

Judul Unit : Merancang Instalasi Bantalan .....................................260 Kode Unit : KTL.PC.21.321.02...................................................262

Judul Unit : Merancang Instalasi Motor Listrik ................................262 Kode Unit : KTL.PC.21.322.02...................................................264

Judul Unit : Merancang Instalasi Safety Valve ................................264

Page 10: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

vi

Kode Unit : KTL.PC.21.323.02...................................................266 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Bengkel.........................266

Kode Unit : KTL.PC.21.324.02...................................................268 Judul Unit : Merancang Instalasi Fire Hydrant ................................268

Kode Unit : KTL.PC.21.325.02...................................................270 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Proteksi Katodik .............270

Kode Unit : KTL.PC.21.326.02...................................................272 Judul Unit : Merancang Instalasi Arrester ......................................272

Kode Unit : KTL.PC.21.327.02...................................................274 Judul Unit : Merancang Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara ..........274

Kode Unit : KTL.PC.21.328.02...................................................276 Judul Unit : Merancang Instalasi Gun Burner dan Soot blower ..........276

Kode Unit : KTL.PC.21.329.02...................................................278 Judul Unit : Merancang Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS).........278

Kode Unit : KTL.PC.21.330.02...................................................281 Judul Unit : Merancang Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan

Getaran ...................................................................281 Kode Unit : KTL.PC.21.331.02...................................................284

Judul Unit : Merancang Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD).....284 Kode Unit : KTL.PC.21.332.02...................................................287

Judul Unit : Merancang Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) .....287 Kode Unit : KTL.PC.21.333.02...................................................290

Judul Unit : Merancang Instalasi Tanki dan Vessel ..........................290 Kode Unit : KTL.PC.21.334.02...................................................292

Judul Unit : Merancang Instalasi Limbah........................................292 Kode Unit : KTL.PC.21.335.02...................................................294

Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.................................................................294

Kode Unit : KTL.PC.21.336.02...................................................297 Judul Unit : Merancang Instalasi Chemical Cleaning ........................297

Kode Unit : KTL.PC.21.337.02...................................................299 Judul Unit : Merancang Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log .....299

Kode Unit : KTL.PC.21.338.02...................................................301 Judul Unit : Merancang Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing.........301

Kode Unit : KTL.PC.21.339.02...................................................303 Judul Unit : Merancang Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang ....303

Kode Unit : KTL.PC.21.340.02...................................................306 Judul Unit : Merancang Jetty .......................................................306

Kode Unit : KTL.PC.21.341.02...................................................308 Judul Unit : Merancang Water Way, Surge Tank dan Tail Race..........308

Kode Unit : KTL.PC.21.342.02...................................................310 Judul Unit : Merancang Instalasi Pipa Pesat (Penstock)....................310

Kode Unit : KTL.PC.21.343.02...................................................312 Judul Unit : Merancang Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack.......312

Page 11: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 1/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.101.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 12: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 2/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Pompa,

Kompresor dan Fan. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Pompa,

Kompresor dan Fan. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 13: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 3/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan

Fan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 14: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 4/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.102.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Piping dan Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Piping dan Valve secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Piping dan Valve

1.5. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Piping dan Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.6. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.7. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.8. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Piping dan Valve disiapkan.

5. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Piping dan Valve

5.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

5.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Piping dan Valve dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

5.3. Perancangan Instalasi Piping dan Valve dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

5.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Piping dan Valve dikoordinasikan dengan pihak terkait.

5.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

6. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Piping dan Valve

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 15: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 5/313

3. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 3.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 3.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 3.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 3.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 3.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

3.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

4. Panduan Penilaian

4.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 4.1.1. Pengetahuan:

4.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 4.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 4.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Piping

dan Valve. 4.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Piping dan Valve. 4.1.1.5. Teknik pelaporan.

4.1.2. Keterampilan: 4.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 4.1.2.2. Mengambar Teknik. 4.1.2.3. Pembuatan laporan.

4.2. Ruang lingkup Pengujian:

4.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

4.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

4.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Piping dan Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

4.3. Aspek Penting:

4.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

4.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 16: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 6/313

4.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 17: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 7/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.103.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed

Water) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

7. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

1.9. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.10. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.11. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.12. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) disiapkan.

8. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

8.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

8.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

8.3. Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

8.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) dikoordinasikan dengan pihak terkait.

8.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 18: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 8/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

9. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

5. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 5.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 5.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 5.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 5.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 5.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

5.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 5.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

6. Panduan Penilaian

6.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 6.1.1. Pengetahuan:

6.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 6.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 6.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Air Pengisi (Feed Water). 6.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan Air

Pengisi (Feed Water). 6.1.1.5. Teknik pelaporan.

6.1.2. Keterampilan: 6.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 6.1.2.2. Mengambar Teknik. 6.1.2.3. Pembuatan laporan.

6.2. Ruang lingkup Pengujian:

6.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

6.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 19: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 9/313

6.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed

Water) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

6.3. Aspek Penting:

6.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

6.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

6.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 20: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 10/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.104.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Kondenser Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Kondenser secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

10. enyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Kondenser

1.13. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Kondenser disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.14. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.15. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.16. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Kondenser disiapkan.

11. Melaks

anakan Perancangan Instalasi Kondenser

11.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

11.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Kondenser dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

11.3. Perancangan Instalasi Kondenser dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

11.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Kondenser dikoordinasikan dengan pihak terkait.

11.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

12. embuat Laporan Perancangan Instalasi Kondenser

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 21: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 11/313

7. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 7.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 7.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 7.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 7.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 7.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

7.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 7.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

8. Panduan Penilaian

8.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 8.1.1. Pengetahuan:

8.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 8.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 8.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Kondenser. 8.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Kondenser. 8.1.1.5. Teknik pelaporan.

8.1.2. Keterampilan: 8.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 8.1.2.2. Mengambar Teknik. 8.1.2.3. Pembuatan laporan.

8.2. Ruang lingkup Pengujian:

8.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

8.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

8.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Kondenser ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

8.3. Aspek Penting:

8.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

8.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 22: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 12/313

8.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 23: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 13/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.105.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Gear Box Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Gear Box secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

13. enyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Gear Box

1.17. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Gear Box disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.18. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.19. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.20. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Gear Box disiapkan.

14. Melaks

anakan Perancangan Instalasi Gear Box

14.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

14.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Gear Box dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

14.3. Perancangan Instalasi Gear Box dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

14.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Gear Box dikoordinasikan dengan pihak terkait.

14.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

15.

embuat Laporan Perancangan Instalasi Gear Box

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 24: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 14/313

9. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 9.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 9.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 9.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 9.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 9.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

9.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 9.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

10. Panduan Penilaian

10.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 10.1.1. Pengetahuan:

10.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 10.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 10.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Gear

Box. 10.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Gear Box. 10.1.1.5. Teknik pelaporan.

10.1.2. Keterampilan: 10.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan

Kerja . 10.1.2.2. Mengambar Teknik. 10.1.2.3. Pembuatan laporan.

10.2. Ruang lingkup Pengujian:

10.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

10.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

10.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Gear Box ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

10.3. Aspek Penting:

10.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

10.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan

Page 25: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 15/313

standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

10.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 26: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 16/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.106.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Cooling Tower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

16. enyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

1.21. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.22. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.23. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.24. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower disiapkan.

17. Melaksanakan Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

17.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

17.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

17.3. Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

17.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower dikoordinasikan dengan pihak terkait.

17.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 27: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 17/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

18. embuat Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

11. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 11.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 11.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 11.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 11.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 11.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

11.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 11.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

12. Panduan Penilaian

12.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 12.1.1. Pengetahuan:

12.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 12.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 12.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Cooling Tower. 12.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan

Cooling Tower. 12.1.1.5. Teknik pelaporan.

12.1.2. Keterampilan: 12.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan

Kerja . 12.1.2.2. Mengambar Teknik. 12.1.2.3. Pembuatan laporan.

12.2. Ruang lingkup Pengujian:

12.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

12.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 28: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 18/313

12.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

12.3. Aspek Penting:

12.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

12.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

12.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 29: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 19/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.107.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Damper Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Damper secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

19. enyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Damper

1.25. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Damper disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.26. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.27. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.28. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Damper disiapkan.

20. Melaks

anakan Perancangan Instalasi Damper

20.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

20.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Damper dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

20.3. Perancangan Instalasi Damper dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

20.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Damper dikoordinasikan dengan pihak terkait.

20.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

21.

embuat Laporan Perancangan Instalasi Damper

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 30: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 20/313

13. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 13.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 13.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 13.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 13.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 13.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

13.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 13.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

14. Panduan Penilaian

14.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 14.1.1. Pengetahuan:

14.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 14.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 14.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Damper. 14.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Damper. 14.1.1.5. Teknik pelaporan.

14.1.2. Keterampilan: 14.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan

Kerja . 14.1.2.2. Mengambar Teknik. 14.1.2.3. Pembuatan laporan.

14.2. Ruang lingkup Pengujian:

14.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

14.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

14.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Damper ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

14.3. Aspek Penting:

14.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

14.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

14.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

Page 31: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 21/313

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 32: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 22/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.108.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas

Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

22. enyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

1.29. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.30. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.31. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.32. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi disiapkan.

23. Melaks

anakan Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

23.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

23.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

23.3. Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

23.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi dikoordinasikan dengan pihak terkait.

23.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 33: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 23/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

24. embuat Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

15. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 15.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 15.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 15.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 15.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 15.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

15.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 15.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

16. Panduan Penilaian

16.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 16.1.1. Pengetahuan:

16.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 16.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 16.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Saluran Uap Panas Bumi. 16.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan

Saluran Uap Panas Bumi. 16.1.1.5. Teknik pelaporan.

16.1.2. Keterampilan: 16.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan

Kerja . 16.1.2.2. Mengambar Teknik. 16.1.2.3. Pembuatan laporan.

16.2. Ruang lingkup Pengujian:

16.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

16.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima)

Page 34: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 24/313

tahun dibidangnya.

16.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

16.3. Aspek Penting:

16.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

16.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

16.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 35: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 25/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.109.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Auxiliary Boiler Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Auxiliary Boiler dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 36: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 26/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Auxiliary

Boiler. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 37: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 27/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 38: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 28/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.110.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Crane/Overhead Crane Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 39: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 29/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Crane/Overhead Crane. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Crane/Overhead

Crane. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 40: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 30/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 41: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 31/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.111.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Mill dan Pulverizer Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 42: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 32/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Mill dan

Pulverizer. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 43: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 33/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 44: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 34/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.112.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Penerangan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Penerangan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Penerangan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Penerangan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Penerangan disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Penerangan

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Penerangan dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Penerangan dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Penerangan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Penerangan

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 45: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 35/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Penerangan. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Penerangan. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Penerangan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 46: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 36/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 47: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 37/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.113.02 Judul Unit : Merancang Instalasi DC Power Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi DC Power secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi DC Power

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi DC Power disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi DC Power disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi DC Power

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi DC Power dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi DC Power dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi DC Power dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi DC Power

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 48: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 38/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi DC

Power. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi DC Power. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi DC Power ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 49: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 39/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 50: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 40/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.114.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Filter dan Separator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Filter dan Separator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Filter dan Separator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Filter dan Separator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Filter dan Separator disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Filter dan Separator

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Filter dan Separator dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Filter dan Separator dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Filter dan Separator dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Filter dan Separator

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 51: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 41/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Filter

dan Separator. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Filter dan

Separator. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Filter dan Separator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 52: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 42/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 53: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 43/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.115.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Elevator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Elevator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Elevator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Elevator disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Elevator dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Peralatan Elevator dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Elevator dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 54: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 44/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Elevator. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan Elevator. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Elevator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 55: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 45/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 56: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 46/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.116.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Transformator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Transformator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Transformator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Transformator disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Transformator dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Peralatan Transformator dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Transformator dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 57: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 47/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Transformator. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan

Transformator. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Transformator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan

Page 58: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 48/313

standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja. 2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 59: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 49/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.117.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 60: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 50/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Switchgear dan MCC. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan

Switchgear dan MCC. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 61: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 51/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan

MCC ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 62: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 52/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.118.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Instrumentasi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 63: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 53/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Instrumentasi. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan

Instrumentasi. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan

Page 64: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 54/313

standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja. 2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 65: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 55/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.119.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Emergensi Genset Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Emergensi Genset secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Emergensi Genset

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Emergensi Genset disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Emergensi Genset disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Emergensi Genset

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Emergensi Genset dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Emergensi Genset dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Emergensi Genset dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Emergensi Genset

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 66: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 56/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Emergensi Genset. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Emergensi Genset. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Emergensi Genset ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 67: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 57/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 68: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 58/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.120.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Bantalan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Bantalan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Bantalan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Bantalan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Bantalan disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Bantalan

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Bantalan dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Bantalan dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Bantalan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Bantalan

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 69: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 59/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Bantalan. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Bantalan. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Bantalan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 70: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 60/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 71: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 61/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.121.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Motor Listrik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Motor Listrik secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Motor Listrik

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Motor Listrik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Motor Listrik disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Motor Listrik

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Motor Listrik dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Motor Listrik dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Motor Listrik dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Motor Listrik

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 72: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 62/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Motor

Listrik. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Motor Listrik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Motor Listrik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 73: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 63/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 74: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 64/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.122.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Safety Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Safety Valve secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Safety Valve

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Safety Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Safety Valve disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Safety Valve

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Safety Valve dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Safety Valve dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Safety Valve dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Safety Valve

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 75: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 65/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Safety

Valve. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Safety Valve. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Safety Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 76: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 66/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 77: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 67/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.123.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Bengkel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Bengkel dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 78: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 68/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Bengkel. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 79: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 69/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 80: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 70/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.124.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Fire Hydrant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Fire Hydrant secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Fire Hydrant

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Fire Hydrant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Fire Hydrant disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Fire Hydrant

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Fire Hydrant dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Fire Hydrant dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Fire Hydrant dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Fire Hydrant

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 81: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 71/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Fire

Hydrant. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Fire Hydrant. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Fire Hydrant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 82: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 72/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 83: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 73/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.125.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Proteksi Katodik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 84: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 74/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Proteksi Katodik. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi

Katodik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 85: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 75/313

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 86: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 76/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.126.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Arrester Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Arrester secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Arrester

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Arrester disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Arrester disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Arrester

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Arrester dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Arrester dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Arrester dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Arrester

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:

Page 87: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 77/313

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Arrester. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Arrester. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Arrester ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 88: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 78/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.127.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Stacker Reclaimer Batubara Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

1.5. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.6. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.7. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.8. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara disiapkan.

5. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

5.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

5.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

5.3. Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

5.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara dikoordinasikan dengan pihak terkait.

5.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 89: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 79/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

6. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

3. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 3.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 3.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 3.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 3.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 3.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

3.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

4. Panduan Penilaian

4.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 4.1.1. Pengetahuan:

4.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 4.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 4.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Stacker

Reclaimer Batubara. 4.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer

Batubara. 4.1.1.5. Teknik pelaporan.

4.1.2. Keterampilan: 4.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 4.1.2.2. Mengambar Teknik. 4.1.2.3. Pembuatan laporan.

4.2. Ruang lingkup Pengujian:

4.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

4.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 90: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 80/313

4.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batu

bara ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

4.3. Aspek Penting:

4.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

4.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

4.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 91: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 81/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.128.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Gun Burner dan Soot blower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 92: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 82/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Gun

Burner dan Soot blower. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Gun Burner dan

Soot blower. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 93: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 83/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot

blower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 94: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 84/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.129.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 95: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 85/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Eletrostatic Precipitator (EPS). 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Eletrostatic

Precipitator (EPS). 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 96: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 86/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator

(EPS) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 97: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 87/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.130.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pengendalian Kebisingan,

Emisi dan Getaran Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 98: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 88/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Pengendalian

Kebisingan, Emisi dan Getaran. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima)

Page 99: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 89/313

tahun dibidangnya. 2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan,

Emisi dan Getaran ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 100: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 90/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.131.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Flue Gas Desulphuritation

(FGD) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 101: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 91/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Flue Gas

Desulphuritation (FGD). 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Flue Gas

Desulphuritation (FGD). 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 102: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 92/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation

(FGD) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 103: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 93/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.132.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 104: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 94/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Penukar

Kalor (Heat Exchanger). 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Penukar Kalor

(Heat Exchanger). 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 105: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 95/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 106: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 96/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.133.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Tanki dan Vessel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Tanki dan Vessel dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 107: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 97/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Tanki

dan Vessel. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 108: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 98/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 109: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 99/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.134.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Limbah Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Limbah secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Limbah

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Limbah disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Limbah disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Limbah

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Limbah dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Limbah dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Limbah dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Limbah

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:

Page 110: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 100/313

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Limbah. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Limbah. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Limbah ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 111: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 101/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.135.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Conveyor dan

Magnetic Separator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 112: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 102/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Peralatan

Conveyor dan Magnetic Separator. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima)

Page 113: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 103/313

tahun dibidangnya. 2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan

Magnetic Separator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 114: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 104/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.136.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Chemical Cleaning Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Chemical Cleaning secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Chemical Cleaning disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Chemical Cleaning disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Chemical Cleaning dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Chemical Cleaning dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Chemical Cleaning dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 115: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 105/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Chemical

Cleaning. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Chemical

Cleaning. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Chemical Cleaning ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 116: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 106/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 117: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 107/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.137.02 Judul Unit : Merancang Pintu Air (gate), Trash racke dan stop

log Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 118: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 108/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Pintu Air (gate),

Trash racke dan stop log. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Pintu Air (gate), Trash

racke dan stop log. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 119: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 109/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan

stop log ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 120: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 110/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.138.02 Judul Unit : Merancang Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 121: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 111/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Jembatan, Jalan

dan Perkuatan Tebing. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Jembatan, Jalan dan

Perkuatan Tebing. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 122: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 112/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan

Tebing ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 123: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 113/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.139.02 Judul Unit : Merancang Bangunan Gedung dan Sarana

Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 124: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 114/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Bangunan Gedung

dan Sarana Penunjang. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Bangunan Gedung dan

Sarana Penunjang. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 125: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 115/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana

Penunjang ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 126: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 116/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.140.02 Judul Unit : Merancang Jetty Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Jetty secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Jetty

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Jetty disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Jetty disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Jetty

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Jetty dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Jetty dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Jetty dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Jetty

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 127: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 117/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Jetty. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Jetty. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Jetty ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 128: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 118/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.141.02 Judul Unit : Merancang Water Way, Surge Tank dan Tail Race Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat Laporan Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 129: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 119/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Water Way, Surge

Tank dan Tail Race. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Water Way, Surge Tank

dan Tail Race. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 130: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 120/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 131: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 121/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.142.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pipa Pesat (Penstock) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

3. Membuat

Laporan Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 132: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 122/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi Pipa

Pesat (Penstock). 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Pipa Pesat

(Penstock). 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 133: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 123/313

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 134: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 124/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.20.143.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan.

2. Melaksanakan

Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

2.1. Kriteria perancangan ditetapkan sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.2. Konsep Dasar Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack dibuat sesuai spesifikasi/standar perusahaan.

2.3. Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack dibuat berdasarkan perhitungan sesuai kriteria perancangan.

2.4. Hasil konsep perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack dikoordinasikan dengan pihak terkait.

2.5. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan perancangan.

Page 135: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 125/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

Laporan pelaksanaan Perancangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Perlengkapan yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi

ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Membaca Gambar Teknik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Cerobong (chimney) dan Stack. 2.1.1.4. Prosedur Perancangan Instalasi Cerobong

(chimney) dan Stack. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan Perlengkapan dan Peralatan Kerja . 2.1.2.2. Mengambar Teknik. 2.1.2.3. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 136: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 126/313

2.2.3. Pengujian Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan

Stack ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 137: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 127/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.201.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 138: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 128/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.101.02, Merancang Instalasi Pompa dan Kompresor

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan. 2.1.1.2. Material Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor

dan Fan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Pompa,

Kompresor dan Fan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 139: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 129/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.202.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Piping dan Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Piping dan Valve secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Piping dan Valve

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Piping dan Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Piping dan Valve disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Piping dan Valve disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Piping dan Valve

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Piping dan Valve

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 140: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 130/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.102.02, Merancang Instalasi Piping dan Valve.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Piping dan Valve. 2.1.1.2. Material Instalasi Piping dan Valve. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Piping dan Valve. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Piping dan

Valve. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Piping dan Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 141: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 131/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.203.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed

Water) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 142: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 132/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.103.02, Merancang Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water).

2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water).

2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water).

2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Air Pengisi (Feed Water). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji

Page 143: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 133/313

lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 144: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 134/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.204.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Kondenser Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Kondenser secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Kondenser

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Kondenser disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Kondenser disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Kondenser disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Kondenser

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Kondenser

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 145: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 135/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.104.02, Merancang Instalasi Kondenser.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Kondenser. 2.1.1.2. Material Instalasi Kondenser. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Kondenser. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Kondenser. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Kondenser ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 146: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 136/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.205.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Gear Box Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Gear Box secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Gear Box

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Gear Box disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Gear Box disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Gear Box disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Gear Box

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Gear Box

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 147: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 137/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.105.02, Merancang Instalasi Gear Box.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Gear Box. 2.1.1.2. Material Instalasi Gear Box. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Gear Box. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Gear Box. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Gear Box ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 148: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 138/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.206.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Cooling Tower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 149: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 139/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.106.02, Merancang Instalasi Peralatan Cooling Tower.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Cooling Tower. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Cooling Tower. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Cooling

Tower. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Cooling Tower. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 150: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 140/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.207.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Damper Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Damper secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Damper

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Damper disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Damper disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Damper disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Damper

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Damper

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2.

Page 151: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 141/313

1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.107.02, Merancang Instalasi Damper.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Damper. 2.1.1.2. Material Instalasi Damper. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Damper. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Damper. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Damper ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 152: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 142/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.208.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas

Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 153: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 143/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.108.02, Merancang Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi.

2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi.

2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi.

2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Saluran Uap Panas Bumi. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 154: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 144/313

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 155: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 145/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.209.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Auxiliary Boiler Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Auxiliary Boiler disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 156: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 146/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.102.02, Merancang Instalasi Auxiliary Boiler.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Auxiliary Boiler. 2.1.1.2. Material Instalasi Auxiliary Boiler. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Auxiliary

Boiler. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 157: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 147/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.210.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Crane/Overhead Crane Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 158: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 148/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.110.02, Merancang Instalasi Crane/Overhead Crane.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Crane/Overhead Crane. 2.1.1.2. Material Instalasi Crane/Overhead Crane. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Crane/Overhead

Crane. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi

Crane/Overhead Crane. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 159: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 149/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.211.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Mill dan Pulverizer Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 160: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 150/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.111.02, Merancang Instalasi Mill dan Pulverizer.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Mill dan Pulverizer. 2.1.1.2. Material Instalasi Mill dan Pulverizer. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Mill dan

Pulverizer. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 161: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 151/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.212.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Penerangan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Penerangan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Penerangan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Penerangan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Penerangan disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Penerangan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Penerangan

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Penerangan

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 162: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 152/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.112.02, Merancang Instalasi Penerangan.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Penerangan. 2.1.1.2. Material Instalasi Penerangan. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Penerangan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi

Penerangan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Penerangan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 163: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 153/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.213.02 Judul Unit : Merancang Instalasi DC Power Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi DC Power secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi DC Power

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi DC Power disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi DC Power disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi DC Power disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi DC Power

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi DC Power

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 164: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 154/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.113.02, Merancang Instalasi DC Power.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi DC Power. 2.1.1.2. Material Instalasi DC Power. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi DC Power. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi DC Power. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi DC Power ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 165: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 155/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.214.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Filter dan Separator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Filter dan Separator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Filter dan Separator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Filter dan Separator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Filter dan Separator disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Filter dan Separator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Filter dan Separator

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Filter dan Separator

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 166: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 156/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.114.02, Merancang Instalasi Filter dan Separator.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Filter dan Separator. 2.1.1.2. Material Instalasi Filter dan Separator. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Filter dan

Separator. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Filter dan

Separator. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Filter dan Separator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 167: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 157/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.215.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Elevator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Elevator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Elevator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Elevator disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Elevator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 168: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 158/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.115.02, Merancang Instalasi Peralatan Elevator. 2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Elevator. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Elevator. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Elevator. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Elevator. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Elevator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 169: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 159/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.216.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Transformator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Transformator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Transformator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Transformator disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Transformator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 170: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 160/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.116.02, Merancang Instalasi Transformator.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Transformator. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Transformator. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan

Transformator. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Transformator. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Transformator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 171: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 161/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.217.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 172: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 162/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.117.02, Merancang Instalasi Switchgear dan MCC.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC.

2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan

Switchgear dan MCC. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Switchgear dan MCC. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 173: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 163/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.218.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Instrumentasi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 174: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 164/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.118.02, Merancang Instalasi Peralatan Instrumentasi.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Instrumentasi. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Instrumentasi. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan

Instrumentasi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Instrumentasi. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 175: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 165/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.219.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Emergensi Genset Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Emergensi Genset secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Emergensi Genset

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Emergensi Genset disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Emergensi Genset disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Emergensi Genset disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Emergensi Genset

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Emergensi Genset

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 176: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 166/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.119.02, Merancang Instalasi Emergensi Genset.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Emergensi Genset. 2.1.1.2. Material Instalasi Emergensi Genset. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Emergensi Genset. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Emergensi

Genset. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Emergensi Genset ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 177: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 167/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.220.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Bantalan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Bantalan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Bantalan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Bantalan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Bantalan disiapkan.

1.5. Perlengkapan kerja perancangan Instalasi Bantalan disiapkan sesuai standar perusahaan

1.6. Data hasil perancangan Instalasi Bantalan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Bantalan

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Bantalan

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 178: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 168/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.120.02, Merancang Instalasi Bantalan.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Bantalan. 2.1.1.2. Material Instalasi Bantalan. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Bantalan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Bantalan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Bantalan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 179: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 169/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.221.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Motor Listrik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Motor Listrik secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Motor Listrik

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Motor Listrik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Motor Listrik disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Motor Listrik disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Motor Listrik

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Motor Listrik

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 180: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 170/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.121.02, Merancang Instalasi Motor Listrik.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Motor Listrik. 2.1.1.2. Material Instalasi Motor Listrik. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Motor Listrik. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Motor

Listrik. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Motor Listrik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 181: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 171/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.222.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Safety Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Safety Valve secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Safety Valve

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Safety Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Safety Valve disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Safety Valve disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Safety Valve

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Safety Valve

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 182: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 172/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.122.02, Merancang Instalasi Safety Valve.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Safety Valve. 2.1.1.2. Material Instalasi Safety Valve. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Safety Valve. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Safety

Valve. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Safety Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 183: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 173/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.223.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Bengkel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Bengkel disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 184: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 174/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.102.02, Merancang Instalasi Peralatan Bengkel.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Bengkel. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Bengkel. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Bengkel. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 185: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 175/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.224.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Fire Hydrant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Fire Hydrant secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Fire Hydrant

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Fire Hydrant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Fire Hydrant disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Fire Hydrant disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Fire Hydrant

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Fire Hydrant

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 186: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 176/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.124.02, Merancang Instalasi Fire Hydrant.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Fire Hydrant. 2.1.1.2. Material Instalasi Fire Hydrant. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Fire Hydrant. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Fire

Hydrant. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Fire Hydrant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 187: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 177/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.225.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Proteksi Katodik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 188: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 178/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.125.02, Merancang Instalasi Peralatan Proteksi Katodik.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Proteksi Katodik. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Proteksi Katodik. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi

Katodik. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Proteksi Katodik. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 189: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 179/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.226.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Arrester Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Arrester secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Arrester

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Arrester disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Arrester disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Arrester disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Arrester

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Arrester

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2.

Page 190: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 180/313

1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.126.02, Merancang Instalasi Arrester.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Arrester. 2.1.1.2. Material Instalasi Arrester. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Arrester. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Arrester. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Arrester ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 191: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 181/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.227.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Stacker Reclaimer Batubara Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 192: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 182/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.127.02, Merancang Instalasi Stacker Reclaimer Batubara.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Stacker Reclaimer Batubara. 2.1.1.2. Material Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer

Batubara. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Stacker

Reclaimer Batubara. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 193: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 183/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.228.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Gun Burner dan Soot blower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 194: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 184/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.128.02, Merancang Instalasi Gun Burner dan Soot blower.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Gun Burner dan Soot blower.

2.1.1.2. Material Instalasi Gun Burner dan Soot blower. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Gun Burner dan

Soot blower. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Gun Burner

dan Soot blower. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 195: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 185/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.229.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 196: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 186/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.129.02, Merancang Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS).

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1.Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS).

2.1.1.2. Material Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS). 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Eletrostatic

Precipitator (EPS). 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2.Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Eletrostatic

Precipitator (EPS). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 197: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 187/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.230.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pengendalian Kebisingan,

Emisi dan Getaran Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 198: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 188/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.130.02, Merancang Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2.1.1.2. Material Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi

Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 199: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 189/313

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 200: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 190/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.231.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Flue Gas Desulphuritation

(FGD) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 201: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 191/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.102.02, Merancang Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD).

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD).

2.1.1.2. Material Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD). 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Flue Gas

Desulphuritation (FGD). 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Flue Gas

Desulphuritation (FGD). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 202: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 192/313

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 203: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 193/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.232.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 204: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 194/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.132.02, Merancang Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger).

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger).

2.1.1.2. Material Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger). 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat

Exchanger). 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Penukar

Kalor (Heat Exchanger). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 205: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 195/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.233.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Tanki dan Vessel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Tanki dan Vessel disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 206: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 196/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.133.02, Merancang Instalasi Tanki dan Vessel.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Tanki dan Vessel. 2.1.1.2. Material Instalasi Tanki dan Vessel. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Tanki dan

Vessel. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 207: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 197/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.234.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Limbah Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Limbah secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Limbah

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Limbah disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Limbah disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Limbah disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Limbah

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Limbah

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 208: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 198/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.134.02, Merancang Instalasi Limbah.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Limbah. 2.1.1.2. Material Instalasi Limbah. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Limbah. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Limbah. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Limbah ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 209: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 199/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.235.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Conveyor dan

Magnetic Separator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 210: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 200/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.135.02, Merancang Instalasi Conveyor dan Magnetic Separator.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.

2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.

2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.

2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Peralatan

Conveyor dan Magnetic Separator. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 211: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 201/313

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 212: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 202/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.236.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Chemical Cleaning Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Chemical Cleaning secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Chemical Cleaning disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Chemical Cleaning disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Chemical Cleaning disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 213: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 203/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.136.02, Merancang Instalasi Chemical Cleaning.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Chemical Cleaning. 2.1.1.2. Material Instalasi Chemical Cleaning. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Chemical Cleaning. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Chemical

Cleaning. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Chemical Cleaning ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 214: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 204/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.237.02 Judul Unit : Merancang Pintu Air (gate), Trash racke dan stop

log Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 215: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 205/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.137.02, Merancang Instalasi Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log.

2.1.1.2. Material Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke

dan stop log. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Pintu Air (gate),

Trash racke dan stop log. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 216: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 206/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.238.02 Judul Unit : Merancang Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 217: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 207/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.138.02, Merancang Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing.

2.1.1.2. Material Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Jembatan, Jalan dan

Perkuatan Tebing. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Jembatan, Jalan dan

Perkuatan Tebing. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 218: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 208/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.239.02 Judul Unit : Merancang Bangunan Gedung dan Sarana

Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 219: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 209/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.139.02, Merancang Instalasi Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang.

2.1.1.2. Material Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Bangunan Gedung dan

Sarana Penunjang. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Bangunan Gedung

dan Sarana Penunjang. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 220: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 210/313

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 221: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 211/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.240.02 Judul Unit : Merancang Jetty Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Jetty secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Jetty

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Jetty disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Jetty disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Jetty disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Jetty

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Jetty

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 222: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 212/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.140.02, Merancang Jetty.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Jetty. 2.1.1.2. Material Jetty. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Jetty. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Jetty. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Jetty ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 223: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 213/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.241.02 Judul Unit : Merancang Water Way, Surge Tank dan Tail Race Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. embuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 224: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 214/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.141.02, Merancang Water Way, Surge Tank dan Tail Race.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Water Way, Surge Tank dan Tail Race.

2.1.1.2. Material Water Way, Surge Tank dan Tail Race. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Water Way, Surge Tank dan

Tail Race. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Water Way, Surge

Tank dan Tail Race. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 225: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 215/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.242.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pipa Pesat (Penstock) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 226: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 216/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.102.02, Merancang Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Pipa Pesat (Penstock). 2.1.1.2. Material Instalasi Pipa Pesat (Penstock). 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Pipa Pesat

(Penstock). 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Pipa Pesat

(Penstock). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 227: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 217/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.243.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dokumen dan standar yang terkait disiapkan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan.

1.5. Data hasil perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

2.1. Data hasil perancangan diperiksa sesuai kriteria perancangan.

2.2. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan disimpulkan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

Laporan Analisa Hasil Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

Page 228: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 218/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.143.02, Merancang Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack.

2.1.1.2. Material Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack. 2.1.1.3. Analisa Perancangan Instalasi Cerobong (chimney)

dan Stack. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Instalasi Cerobong

(chimney) dan Stack. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 229: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 219/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.301.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 230: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 220/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.201.02, Merancang Pompa, Kompresor dan Fan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan. 2.1.1.2. Material Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Pompa, Kompresor dan

Fan. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Piping dan Valve.

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan.

2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Pompa, Kompresor dan Fan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 231: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 221/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.302.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Piping dan Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Piping dan Valve sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Piping dan Valve

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Piping dan Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Piping dan Valve disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Piping dan Valve disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Piping dan Valve

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Piping dan Valve

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 232: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 222/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.202.02, Merancang Piping dan Valve

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Piping dan Valve. 2.1.1.2. Material Instalasi Piping dan Valve. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Piping dan Valve. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Piping dan Valve.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Piping dan

Valve. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Piping dan Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 233: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 223/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.303.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed

Water) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 234: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 224/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.203.02, Merancang Peralatan Air Pengisi (Feed Water)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed Water). 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Air Pengisi (Feed

Water). 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Air Pengisi

(Feed Water). 2.1.1.4. Analisa Unjuk Kerja Instalasi Peralatan Air

Pengisi (Feed Water). 2.1.1.5. Plant Interlock Instalasi Peralatan Air Pengisi

(Feed Water).

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Air Pengisi (Feed Water). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 235: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 225/313

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Air Pengisi

(Feed Water) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 236: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 226/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.304.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Kondenser Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Kondenser sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Kondenser

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Kondenser disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Kondenser disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Kondenser disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Kondenser

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Kondenser

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 237: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 227/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.204.02, Merancang Instalasi Kondenser

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Kondenser. 2.1.1.2. Material Instalasi Kondenser. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Kondenser. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Kondenser.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi

Kondenser. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Kondenser ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 238: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 228/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.305.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Gear Box Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Gear Box sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Gear Box

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Gear Box disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Gear Box disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Gear Box disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Gear Box

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Gear Box

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 239: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 229/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.205.02, Merancang Instalasi Gear Box

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Gear Box. 2.1.1.2. Material Instalasi Gear Box. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Gear Box. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Gear Box.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Gear Box. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Gear Box ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 240: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 230/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.306.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Cooling Tower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Cooling Tower

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 241: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 231/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.206.02, Merancang Peralatan Cooling Tower

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Cooling Tower. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Cooling Tower. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Cooling

Tower. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Cooling Tower.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Cooling Tower. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Cooling Tower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 242: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 232/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.307.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Damper Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Damper sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Damper

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Damper disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Damper disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Damper disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Damper

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Damper

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 243: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 233/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.207.02, Merancang Instalasi Damper

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Damper. 2.1.1.2. Material Instalasi Damper. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Damper. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Damper.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Damper. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Damper ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 244: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 234/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.308.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas

Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 245: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 235/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.208.02, Merancang Peralatan Saluran Uap Panas Bumi

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas

Bumi. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Saluran

Uap Panas Bumi. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Saluran Uap

Panas Bumi.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Saluran Uap Panas Bumi. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Saluran Uap Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 246: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 236/313

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 247: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 237/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.309.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Auxiliary Boiler Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Auxiliary Boiler disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 248: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 238/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.209.02, Merancang Perancangan Instalasi Auxiliary Boiler

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Auxiliary Boiler. 2.1.1.2. Material Instalasi Auxiliary Boiler. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Auxiliary Boiler. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Auxiliary Boiler.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Auxiliary

Boiler. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Auxiliary Boiler ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 249: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 239/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.310.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Crane/Overhead Crane Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Crane/Overhead Crane

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 250: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 240/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.210.02, Merancang Instalasi Crane/Overhead Crane

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Crane/Overhead Crane. 2.1.1.2. Material Instalasi Crane/Overhead Crane. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Crane/Overhead

Crane. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Crane/Overhead Crane.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi

Crane/Overhead Crane. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Crane/Overhead Crane ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 251: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 241/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.311.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Mill dan Pulverizer Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Mill dan Pulverizer

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 252: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 242/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.211.02, Merancang Instalasi Mill dan Pulverizer

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Mill dan Pulverizer. 2.1.1.2. Material Instalasi Mill dan Pulverizer. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Mill dan Pulverizer. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Mill dan Pulverizer.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Mill dan

Pulverizer. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Mill dan Pulverizer ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 253: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 243/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.312.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Penerangan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Penerangan sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Penerangan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Penerangan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Penerangan disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Penerangan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Penerangan

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Penerangan

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 254: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 244/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.212.02, Merancang Instalasi Penerangan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Penerangan. 2.1.1.2. Material Instalasi Penerangan. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Penerangan. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Penerangan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi

Penerangan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Penerangan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 255: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 245/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.313.02 Judul Unit : Merancang Instalasi DC Power Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi DC Power sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi DC Power

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi DC Power disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi DC Power disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi DC Power disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi DC Power

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi DC Power

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 256: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 246/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.213.02, Merancang Instalasi DC Power

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi DC Power. 2.1.1.2. Material Instalasi DC Power. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi DC Power. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi DC Power.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi DC Power. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi DC Power ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 257: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 247/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.314.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Filter dan Separator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Filter dan Separator sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Filter dan Separator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Filter dan Separator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Filter dan Separator disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Filter dan Separator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Filter dan Separator

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Filter dan Separator

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 258: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 248/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.214.02, Merancang Instalasi Filter dan Separator

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Filter dan Separator. 2.1.1.2. Material Instalasi Filter dan Separator. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Filter dan Separator. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Filter dan Separator.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Filter dan

Separator. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Filter dan Separator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 259: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 249/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.315.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Elevator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Elevator sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Elevator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Elevator disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Elevator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Elevator

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 260: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 250/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.215.02, Merancang Instalasi Peralatan Elevator

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Elevator. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Elevator. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Elevator. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Elevator.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Elevator. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Elevator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 261: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 251/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.316.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Transformator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Transformator sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Transformator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Transformator disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Transformator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Transformator

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 262: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 252/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.216.02, Merancang Instalasi Peralatan Transformator

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Transformator. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Transformator. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Transformator. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Transformator.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Transformator. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Transformator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 263: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 253/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.317.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 264: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 254/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.217.02, Merancang Peralatan Switchgear dan MCC

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Switchgear

dan MCC. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Switchgear dan

MCC.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Switchgear dan MCC. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Switchgear dan MCC ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 265: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 255/313

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 266: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 256/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.318.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Instrumentasi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Instrumentasi

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 267: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 257/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.218.02, Merancang Peralatan Instrumentasi

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Instrumentasi. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Instrumentasi. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Instrumentasi. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Instrumentasi.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Instrumentasi. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Instrumentasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 268: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 258/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.319.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Emergensi Genset Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Emergensi Genset sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Emergensi Genset

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Emergensi Genset disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Emergensi Genset disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Emergensi Genset disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Emergensi Genset

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Emergensi Genset

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 269: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 259/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.201.02, Merancang Instalasi Emergensi Genset

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Emergensi Genset. 2.1.1.2. Material Instalasi Emergensi Genset. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Emergensi Genset. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Emergensi Genset.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Emergensi

Genset. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Emergensi Genset ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 270: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 260/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.320.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Bantalan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Bantalan sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Bantalan

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Bantalan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Bantalan disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Bantalan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Bantalan

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Bantalan

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 271: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 261/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.220.02, Merancang Instalasi Bantalan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Bantalan. 2.1.1.2. Material Instalasi Bantalan. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Bantalan. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Bantalan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Bantalan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Bantalan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 272: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 262/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.321.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Motor Listrik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Motor Listrik sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Motor Listrik

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Motor Listrik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Motor Listrik disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Motor Listrik disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Motor Listrik

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Motor Listrik

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 273: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 263/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.221.02, Merancang Instalasi Motor Listrik

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Motor Listrik. 2.1.1.2. Material Instalasi Motor Listrik. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Motor Listrik. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Motor Listrik.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Motor

Listrik. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Motor Listrik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 274: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 264/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.322.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Safety Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Safety Valve sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Safety Valve

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Safety Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Safety Valve disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Safety Valve disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Safety Valve

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Safety Valve

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 275: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 265/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.222.02, Merancang Instalasi Safety Valve

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Safety Valve. 2.1.1.2. Material Instalasi Safety Valve. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Safety Valve. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Safety Valve.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Safety

Valve. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Safety Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 276: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 266/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.323.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Bengkel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Bengkel disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Bengkel

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 277: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 267/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.223.02, Merancang Peralatan Bengkel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Bengkel. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Bengkel. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Bengkel. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Bengkel.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan

Bengkel. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Bengkel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 278: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 268/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.324.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Fire Hydrant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Fire Hydrant sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Fire Hydrant

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Fire Hydrant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Fire Hydrant disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Fire Hydrant disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Fire Hydrant

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Fire Hydrant

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 279: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 269/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.224.02, Merancang Instalasi Fire Hydrant

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Fire Hydrant. 2.1.1.2. Material Instalasi Fire Hydrant. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Fire Hydrant. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Fire Hydrant.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Fire

Hydrant. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Fire Hydrant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 280: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 270/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.325.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Proteksi Katodik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 281: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 271/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.225.02, Merancang Instalasi Peralatan Proteksi Katodik

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Proteksi Katodik. 2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Proteksi Katodik. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Proteksi

Katodik. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Proteksi

Katodik. 2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Proteksi Katodik.

2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Proteksi Katodik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 282: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 272/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.326.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Arrester Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Arrester sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Arrester

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Arrester disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Arrester disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Arrester disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Arrester

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Arrester

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 283: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 273/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.226.02, Merancang Instalasi Arrester

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Arrester. 2.1.1.2. Material Instalasi Arrester. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Arrester. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Arrester.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Arrester. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Arrester ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 284: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 274/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.327.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Stacker Reclaimer Batubara Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Stacker Reclaimer Batubara

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 285: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 275/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.227.02, Merancang Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Stacker Reclaimer Batubara. 2.1.1.2. Material Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Stacker Reclaimer

Batubara. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Stacker Reclaimer

Batubara.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Stacker

Reclaimer Batubara. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Stacker Reclaimer Batu bara ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 286: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 276/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.328.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Gun Burner dan Soot blower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Gun Burner dan Soot blower

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 287: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 277/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.228.02, Merancang Instalasi Gun Burner dan Soot blower

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Gun Burner dan Soot blower. 2.1.1.2. Material Instalasi Gun Burner dan Soot blower. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Gun Burner dan Soot

blower. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Gun Burner dan Soot

blower.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Gun

Burner dan Soot blower. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Gun Burner dan Soot blower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 288: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 278/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.329.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 289: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 279/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.229.02, Merancang Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS). 2.1.1.2. Material Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS). 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Eletrostatic Precipitator

(EPS). 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Eletrostatic Precipitator

(EPS).

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi

Eletrostatic Precipitator (EPS). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Eletrostatic Precipitator (EPS) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 290: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 280/313

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 291: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 281/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.330.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pengendalian Kebisingan,

Emisi dan Getaran Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 292: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 282/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.230.02, Merancang Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2.1.1.2. Material Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Pengendalian Kebisingan, Emisi dan Getaran.

2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 293: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 283/313

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Pengendalian

Kebisingan, Emisi dan Getaran ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 294: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 284/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.331.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Flue Gas Desulphuritation

(FGD) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 295: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 285/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1.KTL.PC.20.231.02, Merancang Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD). 2.1.1.2. Material Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD). 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Flue Gas

Desulphuritation (FGD). 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Flue Gas Desulphuritation

(FGD).

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Flue Gas

Desulphuritation (FGD). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Flue Gas Desulphuritation (FGD) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 296: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 286/313

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 297: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 287/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.332.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 298: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 288/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.232.02, Merancang Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger). 2.1.1.2. Material Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger). 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Penukar Kalor (Heat

Exchanger). 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Penukar Kalor (Heat

Exchanger).

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Penukar

Kalor (Heat Exchanger). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Penukar Kalor (Heat Exchanger) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 299: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 289/313

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 300: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 290/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.333.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Tanki dan Vessel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Tanki dan Vessel disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Tanki dan Vessel

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 301: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 291/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.233.02, Merancang Instalasi Tanki dan Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Tanki dan Vessel. 2.1.1.2. Material Instalasi Tanki dan Vessel. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Tanki dan Vessel. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Tanki dan Vessel.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Tanki dan

Vessel. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Tanki dan Vessel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 302: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 292/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.334.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Limbah Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Limbah sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Limbah

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Limbah disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Limbah disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Limbah disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Limbah

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Limbah

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 303: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 293/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.234.02, Merancang Instalasi Limbah

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Limbah. 2.1.1.2. Material Instalasi Limbah. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Limbah. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Limbah.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Limbah. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Limbah ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 304: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 294/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.335.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Peralatan Conveyor dan

Magnetic Separator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 305: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 295/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.235.02, Merancang Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.

2.1.1.2. Material Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.

2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.

2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Peralatan Conveyor dan Magnetic Separator.

2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 306: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 296/313

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Peralatan Conveyor

dan Magnetic Separator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 307: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 297/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.336.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Chemical Cleaning Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Chemical Cleaning sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Chemical Cleaning disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Chemical Cleaning disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Chemical Cleaning disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Chemical Cleaning

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 308: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 298/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.236.02, Merancang Instalasi Chemical Cleaning

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Chemical Cleaning. 2.1.1.2. Material Instalasi Chemical Cleaning. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Chemical Cleaning. 2.1.1.4. Plant Interlock Instalasi Chemical Cleaning.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Chemical

Cleaning. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Chemical Cleaning ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 309: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 299/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.337.02 Judul Unit : Merancang Pintu Air (gate), Trash racke dan stop

log Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 310: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 300/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.237.02, Merancang Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log. 2.1.1.2. Material Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Pintu Air (gate), Trash racke

dan stop log. 2.1.1.4. Plant Interlock Pintu Air (gate), Trash racke dan

stop log.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Pintu Air (gate),

Trash racke dan stop log. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Pintu Air (gate), Trash racke dan stop log ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 311: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 301/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.338.02 Judul Unit : Merancang Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 312: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 302/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.238.02, Merancang Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing. 2.1.1.2. Material Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Jembatan, Jalan dan Perkuatan

Tebing.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Jembatan, Jalan

dan Perkuatan Tebing. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 313: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 303/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.339.02 Judul Unit : Merancang Bangunan Gedung dan Sarana

Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 314: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 304/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.239.02, Merancang Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang. 2.1.1.2. Material Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Bangunan Gedung dan Sarana

Penunjang.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Bangunan Gedung

dan Sarana Penunjang. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 315: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 305/313

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap

elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 316: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 306/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.340.02 Judul Unit : Merancang Jetty Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Jetty sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Jetty

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Jetty disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Jetty disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Jetty disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Jetty

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Jetty

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 317: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 307/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.201.02, Merancang Jetty

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Jetty. 2.1.1.2. Material Jetty. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Jetty.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Jetty. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Jetty ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 318: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 308/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.341.02 Judul Unit : Merancang Water Way, Surge Tank dan Tail Race Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Water Way, Surge Tank dan Tail Race

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 319: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 309/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.201.02, Merancang Water Way, Surge Tank dan Tail Race

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Water Way, Surge Tank dan Tail Race. 2.1.1.2. Material Water Way, Surge Tank dan Tail Race. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Water Way, Surge Tank dan Tail

Race.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Water Way, Surge

Tank dan Tail Race. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Water Way, Surge Tank dan Tail Race ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 320: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 310/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.342.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Pipa Pesat (Penstock) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

Page 321: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 311/313

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.201.02, Merancang Instalasi Pipa Pesat (Penstock)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Pipa Pesat (Penstock). 2.1.1.2. Material Instalasi Pipa Pesat (Penstock). 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Pipa Pesat (Penstock).

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Pipa Pesat

(Penstock). 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Pipa Pesat (Penstock) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 322: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 312/313

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN

Kode Unit : KTL.PC.21.343.02 Judul Unit : Merancang Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

1.1. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Data studi kelayakan dan data perancangan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan.

1.3. Surat perintah kerja/penugasan, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.4. Jadwal dan program kerja Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan.

1.5. Data hasil analisa perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

2.1. Data hasil perancangan dievaluasi sesuai spesifikasi perancangan.

2.2. Hasil evaluasi dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.3. Bila hasil konsep perancangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, dilakukan perbaikan.

2.4. Hasil analisa perancangan diputuskan sesuai spesifikasi perancangan.

Page 323: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 313/313

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Perancangan Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

Laporan Hasil Evaluasi Perancangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PC.20.201.02, Merancang Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack. 2.1.1.2. Material Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Instalasi Cerobong (chimney)

dan Stack.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Instalasi Cerobong

(chimney) dan Stack. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Perancangan Unit Instalasi Cerobong (chimney) dan Stack ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 324: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 314/313

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap

elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 325: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PERENCANAAN

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

2009

Page 326: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

DAFTAR ISI PERENCANAAN OPERASI

Level 1

Kode Unit : KTL.PR.21.101.02...................................................... 1

Judul Unit : Membuat Rencana Operasi Unit Jangka Pendek ................ 1 Level 2 Kode Unit : KTL.PR.21.201.02...................................................... 4

Judul Unit : Membuat Rencana Operasi Unit Jangka Panjang ............... 4 PERENCANAAN PEMELIHARAAN

Level 2 Kode Unit : KTL.PR.21.201.02...................................................... 7

Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Mesin................... 7 Kode Unit : KTL.PR.21.201.02.....................................................10

Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Listrik .................10 Kode Unit : KTL.PR.21.201.02.....................................................13

Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Kontrol dan Instrumen..................................................................13

Level 3 Kode Unit : KTL.PR.21.301.02.....................................................16

Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Pusat Listrik.......................16

i

Page 327: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI

Kode Unit : KTL.PR.21.101.02 Judul Unit : Membuat Rencana Operasi Unit Jangka Pendek Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan

pelaksanaan membuat rencana operasi Unit jangka pendek, yang meliputi, perhitungan kebutuhan energi primer, produksi listrik (kwh), anggaran operasi, kinerja unit dan rekomendasi pelaksanaannya.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan menyiapkan pelaksanaan pembuatan perencanaan operasi jangka pendek.

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk perencanaan operasi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan perencanaan operasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan..

1.4. Data operasi, data pemeliharaan dan/atau data uji pabrikan disiapkan.

1.5. Data dikumpulkan, dipelajari, diidentifikasi dan dianalisa meliputi: 1.5.1. Rencana kerja perusahaan; 1.5.2. Rencana kebutuhan operasi jangka

pendek; 1.5.3. Data kinerja unit; 1.5.4. Data realisasi pengusahaan

(produksi). 1.5.5. Data pemeliharaan unit.

Hal. 1/18

Page 328: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan kegiatan perencanaan operasi jangka pendek.

2.1. Prakiraan-prakiraan operasi dibuat ber- dasarkan rencana pemeliharaan dan kinerja unit untuk diidentifikasi dan dianalisis/dibandingkan secara teliti sesuai dengan acuan-acuan kebijakan perusahaan.

2.2. Prakiraan-prakiraan kebutuhan operasional jangka pendek dibuat berdasarkan rencana kemampuan, dan kebutuhan lain yang terkait untuk diidentifikasi dan dianalisis/dibandingkan secara teliti sesuai dengan acuan-acuan kebijakan perusahaan.

2.3. Prakiraan-prakiraan pendapatan penghasilan dari fixed cost maupun variable cost dibuat dan dibandingkan secara teliti sesuai dengan periode sebelumnya.

2.4. Berdasarkan data hasil pada butir 2.1, 2.2 dan 2.3 didiskusikan secara tim dan dipelajari dengan cermat dan teliti diajukan kepada pihak manajemen untuk mendapatkan konfirmasi dan dituangkan berupa rekomendasi untuk disampaikan kepada pihak yang berwenang.

3. Melakukan verifikasi data perencanaan operasi.

3.1. Hasil perencanaan Operasi diverifikasi berdasarkan kondisi lapangan.

3.2. Ketidaksesuaian hasil perencanaan diluar standar akan dikoordinasikan sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan.

4.1. Laporan hasil perencanaan operasi jangka pendek dibuat dengan menggunakan prosedur dan format yang telah ditetapkan untuk saran maupun rekomendasi.

4.2. Laporan dikonsultasikan kepada atasan/pihak yang berwenang untuk memperoleh pengesahan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.5. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini.

Hal. 2/18

Page 329: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya 1.6.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.6.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.6.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Statistik. 2.1.1.3. Grid Code. 2.1.1.4. Dasar Operasional Pembangkit 2.1.1.5. On Site Training sesuai Perencanaan Pendapatan

Niaga. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Penerapan Prosedur Perencanaan Operasi Unit 2.1.2.3. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal: SLTA dan berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

2.2.3. Pengujian Perencanaan Operasi Unit ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Hal. 3/18

Page 330: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI

Kode Unit : KTL.PR.21.201.02 Judul Unit : Membuat Rencana Operasi Unit Jangka Panjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisis

pelaksanaan membuat rencana operasi Unit jangka panjang, yang meliputi, perhitungan kebutuhan energi primer, produksi listrik (kwh), anggaran operasi, kinerja unit dan rekomendasi pelaksanaannya.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan analisa data perencanaan operasi jangka panjang.

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk perencanaan operasi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan perencanaan operasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk perencanaan operasi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Langkah analisa rencana pekerjaan dipersiapkan, didiskusikan secara tim dan dipelajari dengan cermat dan teliti.

1.6. Prinsip kegiatan analisa perencanaan operasi jangka panjang dipahami, dikuasai dan diaplikasikan dengan benar dan cermat.

1.7. Data dikumpulkan, dipelajari, diidentifikasi dan dianalisa meliputi: 1.7.1. Rencana kerja perusahaan; 1.7.2. Rencana kebutuhan operasi jangka

panjang; 1.7.3. Data kinerja unit; 1.7.4. Data realisasi pengusahaan

(produksi); 1.7.5. Data pemeliharaan unit.

Hal. 4/18

Page 331: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan kegiatan perencanaan operasi jangka panjang.

2.1. Prakiraan-prakiraan operasi dibuat ber- dasarkan rencana pemeliharaan dan kinerja unit untuk diidentifikasi dan dianalisis/dibandingkan secara teliti sesuai dengan acuan-acuan kebijakan perusahaan.

2.2. Prakiraan-prakiraan kebutuhan operasional jangka panjang dibuat berdasarkan prakiraan dan realisasi kebutuhan lain yang terkait untuk diidentifikasi dan dianalisis/dibandingkan secara teliti sesuai dengan acuan-acuan kebijakan perusahaan.

2.3. Prakiraan-prakiraan jangka panjang pendapatan penghasilan dari fixed cost maupun variable cost dibuat dan dibandingkan secara teliti sesuai dengan periode sebelumnya.

2.4. Berdasarkan data hasil pada butir 2.1, 2.2 dan 2.3 didiskusikan secara tim dan dipelajari dengan cermat dan teliti diajukan kepada pihak manajemen untuk mendapatkan konfirmasi dan dituangkan berupa rekomendasi untuk disampaikan kepada pihak yang berwenang.

3. Melakukan analisa perencanaan operasi.

3.1. Hasil perencanaan Operasi dianalisi berdasarkan kondisi lapangan.

3.2. Ketidaksesuaian hasil perencanaan diluar standar akan dikoordinasikan sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan.

4.1. Laporan hasil perencanaan operasi jangka panjang dibuat dengan menggunakan prosedur dan format yang telah ditetapkan untuk saran maupun rekomendasi.

4.2. Laporan dikonsultasikan kepada atasan/pihak yang berwenang untuk memperoleh pengesahan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan

Hal. 5/18

Page 332: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

1.5. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi ini.

1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya: 1.6.1. KTL.PR.21.101.02. Membuat Rencana Operasi Unit

2

. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1.Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Statistik. 2.1.1.3. Grid Code. 2.1.1.4. Dasar Operasional Pembangkit 2.1.1.5. Manajemen Produksi dan Operasi. 2.1.1.6. Manajemen Perencanaan 2.1.1.7. On Site Training sesuai Perencanaan Pendapatan

Niaga. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Penerapan Prosedur Perencanaan Operasi Unit 2.1.2.3. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal: SLTA dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun.

2.2.3. Pengujian Perencanaan Operasi Unit ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Hal. 6/18

Page 333: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.PR.21.201.02 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Mesin Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan analisa

data Perencanaan Pemeliharaan Peralatan Mesin pada Pusat Listrik, sesuai standar perusahaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan perencanaan pemeliharaan peralatan mesin.

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk perencanaan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan perencanaan pemeliharaan peralatan mesin disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk perencanaan pemeliharaan peralatan mesin diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Jadwal dan program kerja perencanaan pemeliharaan peralatan mesin disiapkan.

1.6. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.7. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2. Melaksanakan

perencanaan pemeliharaan peralatan mesin.

2.1. Prosedur dan kebijakan K3 dijalankan sesuai dengan SOP.

2.2. Perencanaan pemeliharaan peralatan mesin sesuai dengan persyaratan yang berlaku tanpa menimbulkan gangguan pada lingkungan.

2.3. Kejadian dan kondisi yang tidak direncanakan harus diatasi sesuai prosedur yang berlaku.

Hal. 7/18

Page 334: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Melakukan analisa perencanaan pemeliharaan peralatan mesin.

3.1. Hasil perencanaan pemeliharaan peralatan mesin dianalisa berdasarkan kondisi lapangan.

3.1. Hasil ketidaksesuaian perencanaan diluar standar akan dilakukan dikoordinasikan sesuai dengan SOP yang ditetapkan.

4. Membuat

laporan. Laporan perencanaan pemeliharaan peralatan mesin dibuat dalam bentuk tabulasi sesuai dengan format standar yang ditetapkan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.5. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya

1.6.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.6.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.6.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1.Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Statistik. 2.1.1.3. Ekonomi Teknik. 2.1.1.4. Dasar Pemeliharaan PLTA. 2.1.1.5. Manajemen Proyek. 2.1.1.6. Manajemen Konstruksi. 2.1.1.7. On Site Training sesuai perencanaan pemeliharaan

Mesin. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

Hal. 8/18

Page 335: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Penerapan Prosedur Perencanaan Pemeliharaan

Peralatan Mesin. 2.1.2.3. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal: SLTA dan berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

2.2.3. Pengujian Perencanaan Pemeliharaan Peralatan Mesin ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Hal. 9/18

Page 336: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.PR.21.201.02 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Listrik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan analisa

data Perencanaan Pemeliharaan Peralatan Listrik pada Pusat Listrik, sesuai standar perusahaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan perencanaan pemeliharaan peralatan listrik.

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk perencanaan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan perencanaan pemeliharaan peralatan listrik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk perencanaan pemeliharaan peralatan listrik diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Jadwal dan program kerja perencanaan pemeliharaan peralatan listrik disiapkan.

1.6. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.7. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

Hal. 10/18

Page 337: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan perencanaan pemeliharaan peralatan listrik.

2.1. Prosedur dan kebijakan K3 dijalankan sesuai dengan SOP.

2.2. Perencanaan pemeliharaan peralatan listrik sesuai dengan persyaratan yang berlaku tanpa menimbulkan gangguan pada lingkungan.

2.3. Kejadian dan kondisi yang tidak direncanakan harus diatasi sesuai prosedur yang berlaku.

3. Melakukan

analisa perencanaan pemeliharaan peralatan listrik.

3.1. Hasil perencanaan pemeliharaan peralatan listrik dianalisa berdasarkan kondisi lapangan.

3.2. Hasil ketidaksesuaian perencanaan diluar standar akan dilakukan dikoordinasikan sesuai dengan SOP yang ditetapkan.

4. Membuat

laporan. Laporan perencanaan pemeliharaan peralatan listrik dibuat dalam bentuk tabulasi sesuai dengan format standar yang ditetapkan.

1

. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.5. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya

1.6.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.6.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.6.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2.

Hal. 11/18

Page 338: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

2.1.1.2. Statistik. 2.1.1.3. Ekonomi Teknik. 2.1.1.4. Dasar Pemeliharaan PLTA. 2.1.1.5. Manajemen Proyek. 2.1.1.6. Manajemen Konstruksi. 2.1.1.7. On Site Training sesuai perencanaan pemeliharaan

Listrik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Penerapan Prosedur Perencanaan Pemeliharaan

Peralatan Listrik. 2.1.2.3. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal: SLTA dan berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

2.2.3. Pengujian Perencanaan Pemeliharaan Peralatan Listrik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Hal. 12/18

Page 339: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.PR.21.201.02 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Kontrol dan

Instrumen Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan analisa

data Perencanaan Pemeliharaan Peralatan Kontrol dan Instrumen pada Pusat Kontrol dan Instrumen, sesuai standar perusahaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk perencanaan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Jadwal dan program kerja perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen disiapkan.

1.6. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.7. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

Hal. 13/18

Page 340: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen

2.1. Prosedur dan kebijakan K3 dijalankan sesuai dengan SOP.

2.2. Perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen sesuai dengan persyaratan yang berlaku tanpa menimbulkan gangguan pada lingkungan.

2.3. Kejadian dan kondisi yang tidak direncanakan harus diatasi sesuai prosedur yang berlaku.

3. Melakukan

analisa perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen

3.1. Hasil perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen dianalisa berdasarkan kondisi lapangan.

3.2. Hasil ketidaksesuaian perencanaan diluar standar akan dilakukan dikoordinasikan sesuai dengan SOP yang ditetapkan.

4. Membuat

laporan. Laporan perencanaan pemeliharaan peralatan Kontrol dan Instrumen dibuat dalam bentuk tabulasi sesuai dengan format standar yang ditetapkan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.5. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya

1.6.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.6.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.6.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2.

Hal. 14/18

Page 341: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

2.1.1.2. Statistik. 2.1.1.3. Ekonomi Teknik. 2.1.1.4. Dasar Pemeliharaan PLTA. 2.1.1.5. Manajemen Proyek. 2.1.1.6. Manajemen Konstruksi. 2.1.1.7. On Site Training sesuai perencanaan pemeliharaan

Kontrol dan Instrumen . 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Penerapan Prosedur Perencanaan Pemeliharaan

Peralatan Kontrol dan Instrumen. 2.1.2.3. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal: SLTA dan berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

2.2.3. Pengujian Perencanaan Pemeliharaan Peralatan Kontrol dan Instrumen ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Hal. 15/18

Page 342: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.PR.21.301.02 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Pusat Listrik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan

Perencanaan Pemeliharaan Pusat Listrik, sesuai dengan batasan dan standar manual book serta modifikasi yang telah dilakukan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan menyiapkan Perencanaan Pemeliharaan Pusat Listrik

1.1. Dipahaminya surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja dan pengetahuan yang dibutuhkan, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen terkait sudah disiapkan.

1.2. Kelengkapan Pemeliharaan dan K3 sudah disiapkan sesuai keperluan dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman.

2. Menyiapkan Pelaksanaan Perencanaan Pemeliharaan Pusat Listrik.

2.1. Gambar teknik, volume pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Dokumen Lelang dan Jadwal serta Program Kerja Perencanaan Pemeliharaan Pusat Listrik dianalisis dan dibandingkan dengan standar.

2.2. Hasil analisis disetujui untuk dilaksanakan atau dikoreksi untuk Perencanaan pemeliharaan, yang dicantumkan pada dokumen kerja.

3. Melaksanakan Perencanaan Pemeliharaan Pusat Listrik.

3.1. Pengawasan Perencanaan pemeliharaan Pusat Listrik dilakukan dan dicatat sesuai prosedur dan format Pemeliharaan Pusat Listrik.

3.2. Permasalahan yang timbul selama pelaksanaan Perencanaan pemeliharaan Pusat Listrik dianalisis dan dibandingkan dengan dokumen kerja.

4. Memeriksa hasil Perencanaan Pemeliharaan Pusat Listrik.

4.1 Permasalahan yang timbul dianalisis dan dibandingkan dengan SOP Pusat Listrik/Maintenance Manual.

4.2. Dibuat rekomendasi, persetujuan atau penolakan atas hasil pelaksanaan pekerjaan.

Hal. 16/18

Page 343: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

5. Membuat Laporan Hasil Perencanaan Pemeliharaan Pusat Listrik

Laporan dan rekomendasi hasil pemeliharaan dibuat sesuai dengan format yang berlaku.

1

. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.5. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya

1.6.1. KTL.PR.21.201.02 Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Mesin

1.6.2. KTL.PR.21.201.02 Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Listrik

1.6.3. KTL.PR.21.201.02 Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Kontrol Instrumen

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Statistik. 2.1.1.3. Ekonomi Teknik. 2.1.1.4. Dasar Operasional Pembangkit. 2.1.1.5. Manajemen Proyek. 2.1.1.6. Manajemen Pemeliharaan. 2.1.1.7. On Site Training sesuai perencanaan

pemeliharaan. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Penerapan Prosedur Perencanaan Pemeliharaan

Pusat Listrik. 2.1.2.3. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Hal. 17/18

Page 344: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

2.2.3. Pengujian Perencanaan Operasi Unit PLTA ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Hal. 18/18

Page 345: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG KONSTRUKSI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

2009

Page 346: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

i

DAFTAR ISI

Level 1 Kode Unit : KTL.PK.20.101.02...................................................... 1

Judul Unit : Memasang Instrumentasi dan Kontrol ............................. 1 Kode Unit : KTL.PK.20.102.02...................................................... 4

Judul Unit : Memasang Piping, Support dan Valve.............................. 4 Kode Unit : KTL.PK.20.103.02...................................................... 7

Judul Unit : Memasang Belt Conveyor dan Magnetic Separator ............ 7 Kode Unit : KTL.PK.20.104.02.....................................................10

Judul Unit : Memasang Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery ....10 Kode Unit : KTL.PK.20.105.02.....................................................13

Judul Unit : Memasang Peralatan Telekomunikasi .............................13 Kode Unit : KTL.PK.20.106.02.....................................................16

Judul Unit : Memasang Air Heater ..................................................16 Kode Unit : KTL.PK.20.107.02.....................................................19

Judul Unit : Memasang Pulverizer dan Coal Feeder ...........................19 Kode Unit : KTL.PK.20.108.02.....................................................22

Judul Unit : Memasang Kabel Kelistrikan .........................................22 Kode Unit : KTL.PK.20.109.02.....................................................25

Judul Unit : Memasang Wall Tube Section........................................25 Kode Unit : KTL.PK.20.110.02.....................................................28

Judul Unit : Memasang HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel .......................................................................28

Kode Unit : KTL.PK.20.111.02.....................................................31 Judul Unit : Membangun Culvert/Thunnel ........................................31

Kode Unit : KTL.PK.20.112.02.....................................................34 Judul Unit : Memasang Peralatan Intake Gate ..................................34

Kode Unit : KTL.PK.20.113.02.....................................................37 Judul Unit : Memasang Katodik Protection (Impreesed Current) dan

Anode Zink.................................................................37 Kode Unit : KTL.PK.20.114.02.....................................................40

Judul Unit : Memasang Lampu Penerangan, Grounding dan Penangkal Petir ..........................................................................40

Kode Unit : KTL.PK.20.115.02.....................................................43 Judul Unit : Membangun Pondasi....................................................43

Kode Unit : KTL.PK.20.116.02.....................................................46 Judul Unit : Mengecor dan Grotting Bangunan Sipil ...........................46

Kode Unit : KTL.PK.20.117.02.....................................................49 Judul Unit : Memasang Damper .....................................................49

Kode Unit : KTL.PK.20.118.02.....................................................52 Judul Unit : Memasang Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air.......52

Kode Unit : KTL.PK.20.119.02.....................................................55 Judul Unit : Memasang Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat ....55

Page 347: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ii

Kode Unit : KTL.PK.20.120.02.....................................................58 Judul Unit : Memasang Penstock ....................................................58

Kode Unit : KTL.PK.20.121.02.....................................................61 Judul Unit : Memasang Guide Vane.................................................61

Kode Unit : KTL.PK.20.122.02.....................................................64 Judul Unit : Memasang Lift / Elevator..............................................64

Kode Unit : KTL.PK.20.123.02.....................................................67 Judul Unit : Membangun Tanki / Vessel ...........................................67

Kode Unit : KTL.PK.20.124.02.....................................................70 Judul Unit : Memasang Gear Box....................................................70

Kode Unit : KTL.PK.20.125.02.....................................................73 Judul Unit : Memasang Safety Valve dan Rufture Disk .......................73

Kode Unit : KTL.PK.20.126.02.....................................................76 Judul Unit : Memasang Emergency Genset ......................................76

Kode Unit : KTL.PK.20.127.02.....................................................79 Judul Unit : Memasang Motor Listrik ...............................................79

Kode Unit : KTL.PK.20.128.02.....................................................82 Judul Unit : Memasang Peralatan Laboratorium ................................82

Kode Unit : KTL.PK.20.129.02.....................................................85 Judul Unit : Memasang Fire Hydrant ...............................................85

Kode Unit : KTL.PK.20.130.02.....................................................88 Judul Unit : Memasang Wind Box, Gun Burner dan Sootblower ...........88

Kode Unit : KTL.PK.20.131.02.....................................................91 Judul Unit : Membangun Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing.........91

Kode Unit : KTL.PK.20.132.02.....................................................94 Judul Unit : Membangun Gedung dan Sarana Penunjang ...................94

Kode Unit : KTL.PK.20.133.02.....................................................97 Judul Unit : Memasang Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose......97

Kode Unit : KTL.PK.20.134.02...................................................100 Judul Unit : Memasang MCC dan Cubicle .......................................100

Kode Unit : KTL.PK.20.135.02...................................................103 Judul Unit : Memasang Guide Vane...............................................103

Kode Unit : KTL.PK.20.136.02...................................................106 Judul Unit : Memasang Rubber Lining ...........................................106

Kode Unit : KTL.PK.20.137.02...................................................109 Judul Unit : Memasang Hidrolik ....................................................109

Kode Unit : KTL.PK.20.138.02...................................................112 Judul Unit : Memasang Bantalan ..................................................112

Kode Unit : KTL.PK.20.139.02...................................................115 Judul Unit : Memasang Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi ...............115

Level 2 Kode Unit : KTL.PK.20.201.02...................................................118

Judul Unit : Memasang Peralatan Turbin Uap .................................118 Kode Unit : KTL.PK.20.202.02...................................................121

Judul Unit : Memasang Peralatan Turbin Gas .................................121

Page 348: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

iii

Kode Unit : KTL.PK.20.203.02...................................................124 Judul Unit : Memasang Turbin Air dan peralatannya........................124

Kode Unit : KTL.PK.20.204.02...................................................127 Judul Unit : Memasang peralatan Boiler.........................................127

Kode Unit : KTL.PK.20.205.02...................................................130 Judul Unit : Memasang peralatan HRSG ........................................130

Kode Unit : KTL.PK.20.206.02...................................................133 Judul Unit : Memasang peralatan Transformator.............................133

Kode Unit : KTL.PK.20.207.02...................................................136 Judul Unit : Memasang Peralatan Cooling Tower .............................136

Kode Unit : KTL.PK.20.208.02...................................................139 Judul Unit : Memasang DC Power dan UPS ....................................139

Kode Unit : KTL.PK.20.209.02...................................................142 Judul Unit : Memasang Peralatan HVAC.........................................142

Kode Unit : KTL.PK.20.210.02...................................................145 Judul Unit : Memasang Sistem Pemadam Kebakaran.......................145

Kode Unit : KTL.PK.20.211.02...................................................148 Judul Unit : Memasang Sistem Proteksi .........................................148

Kode Unit : KTL.PK.20.212.02...................................................151 Judul Unit : Memasang Sistem Pengolahan Air (WTP)......................151

Kode Unit : KTL.PK.20.213.02...................................................154 Judul Unit : Memasang Sistem Bahan Bakar Batubara .....................154

Kode Unit : KTL.PK.20.214.02...................................................157 Judul Unit : Memasang Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak) .........157

Kode Unit : KTL.PK.20.215.02...................................................160 Judul Unit : Memasang Sistem Pengolahan Limbah .........................160

Kode Unit : KTL.PK.20.216.02...................................................163 Judul Unit : Memasang Exhaust dan Stack System .........................163

Kode Unit : KTL.PK.20.217.02...................................................166 Judul Unit : Memasang Switchgear System, HV dan LV....................166

Kode Unit : KTL.PK.20.218.02...................................................169 Judul Unit : Memasang Hydrogen System......................................169

Kode Unit : KTL.PK.20.219.02...................................................172 Judul Unit : Membangun Laboratorium..........................................172

Kode Unit : KTL.PK.20.220.02...................................................175 Judul Unit : Memasang Penstock dan peralatannya .........................175

Kode Unit : KTL.PK.20.221.02...................................................178 Judul Unit : Memasang Governor dan peralatannya.........................178

Kode Unit : KTL.PK.20.222.02...................................................181 Judul Unit : Memasang Eletrostatic Precipators (EP)........................181

Kode Unit : KTL.PK.20.223.02...................................................184 Judul Unit : Memasang Flue Gas Desulphurization (FGD) .................184

Kode Unit : KTL.PK.20.224.02...................................................187 Judul Unit : Memasang Stacker Reclaimer .....................................187

Kode Unit : KTL.PK.20.225.02...................................................190 Judul Unit : Membangun Chimney Stack........................................190

Kode Unit : KTL.PK.20.226.02...................................................193 Judul Unit : Membangun Waterway, Surge Tank dan Tail Race .........193

Page 349: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

iv

Kode Unit : KTL.PK.20.227.02...................................................196 Judul Unit : Membangun Bendung ................................................196

Kode Unit : KTL.PK.20.228.02...................................................199 Judul Unit : Membangun Jetty......................................................199

Kode Unit : KTL.PK.20.229.02...................................................202 Judul Unit : Memasang ID, FD, PA dan Seal Air Fan ........................202

Kode Unit : KTL.PK.20.230.02...................................................205 Judul Unit : Memasang Superheater dan Reheater ..........................205

Kode Unit : KTL.PK.20.231.02...................................................208 Judul Unit : Memasang Sistem Udara Primer dan Sekunder..............208

Kode Unit : KTL.PK.20.232.02...................................................211 Judul Unit : Memasang Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi ................211

Kode Unit : KTL.PK.20.233.02...................................................214 Judul Unit : Memasang Sistem Pembuang Abu ...............................214

Kode Unit : KTL.PK.20.234.02...................................................217 Judul Unit : Memasang Desalination Plant......................................217

Kode Unit : KTL.PK.20.235.02...................................................220 Judul Unit : Memasang sistem Vaccum Kondenser ..........................220

Kode Unit : KTL.PK.20.236.02...................................................223 Judul Unit : Memasang Final Separator dan Demister Panas Bumi.....223

Kode Unit : KTL.PK.20.237.02...................................................226 Judul Unit : Memasang Sistem Udara Tekan ..................................226

Kode Unit : KTL.PK.20.238.02...................................................229 Judul Unit : Memasang Sistem Hidrolik dan Pelumasan....................229

Kode Unit : KTL.PK.20.239.02...................................................232 Judul Unit : Memasang Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi .............232

Kode Unit : KTL.PK.20.240.02...................................................235 Judul Unit : Memasang Kondensor................................................235

Kode Unit : KTL.PK.20.241.02...................................................238 Judul Unit : Memasang Chlorine Plant ...........................................238

Kode Unit : KTL.PK.20.242.02...................................................241 Judul Unit : Memasang Peralatan Kontrol dan Instrumen .................241

Level 3 Kode Unit : KTL.PK.20.301.02...................................................244

Judul Unit : Memasang Sistem Turbin Uap.....................................244 Kode Unit : KTL.PK.20.302.02...................................................247

Judul Unit : Memasang Sistem Turbin Air ......................................247 Kode Unit : KTL.PK.20.303.02...................................................250

Judul Unit : Memasang Sistem Turbin Gas .....................................250 Kode Unit : KTL.PK.20.304.02...................................................253

Judul Unit : Memasang Sistem Boiler ............................................253 Kode Unit : KTL.PK.20.305.02...................................................256

Judul Unit : Memasang sistem HRSG ............................................256 Kode Unit : KTL.PK.20.306.02...................................................259

Judul Unit : Memasang Balance Of Plant (BOP)...............................259

Page 350: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

v

Kode Unit : KTL.PK.20.307.02...................................................262 Judul Unit : Memasang Sistem Kondenser .....................................262

Kode Unit : KTL.PK.20.308.02...................................................265 Judul Unit : Memasang Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS).......265

Kode Unit : KTL.PK.20.309.02...................................................268 Judul Unit : Memasang Sistem Cooling Tower ................................268

Kode Unit : KTL.PK.20.310.02...................................................271 Judul Unit : Membangun Bendungan dan Bendung..........................271

Kode Unit : KTL.PK.20.311.02...................................................274 Judul Unit : Membangun Waduk...................................................274

Kode Unit : KTL.PK.20.312.02...................................................277 Judul Unit : Memasang Generator dan Exciter ................................277

Page 351: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 1/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.101.02 Judul Unit : Memasang Instrumentasi dan Kontrol Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Instrumentasi dan Kontrol secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Instrumentasi dan Kontrol

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Instrumentasi dan Kontrol disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Instrumentasi dan Kontrol

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Instrumentasi dan Kontrol dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Instrumentasi dan Kontrol diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 352: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 2/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Instrumentasi dan Kontrol

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Instrumentasi dan

Kontrol. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instrumentasi dan

Kontrol. 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Instrumentasi dan Kontrol

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 353: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 3/279

keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Instrumentasi dan Kontrol ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 354: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 4/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.102.02 Judul Unit : Memasang Piping, Support dan Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Piping, Support dan Valve secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Piping, Support dan Valve

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Piping, Support dan Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Piping, Support dan Valve

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Piping, Support dan Valve dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Piping, Support dan Valve diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 355: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 5/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Piping, Support dan Valve

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Piping, Support dan

Valve. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Piping, Support

dan Valve. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Piping, Support dan Valve

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 356: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 6/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Piping, Support dan Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 357: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 7/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.103.02 Judul Unit : Memasang Belt Conveyor dan Magnetic Separator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Belt Conveyor dan Magnetic Separator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Belt Conveyor dan Magnetic Separator

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Belt Conveyor dan Magnetic Separator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Belt Conveyor dan Magnetic Separator

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Belt Conveyor dan Magnetic Separator dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Belt Conveyor dan Magnetic Separator diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 358: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 8/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Belt Conveyor dan Magnetic Separator

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Belt Conveyor dan

Magnetic Separator. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Belt Conveyor dan

Magnetic Separator. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Belt Conveyor dan

Magnetic Separator secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 359: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 9/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Belt Conveyor dan Magnetic Separator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 360: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 10/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.104.02 Judul Unit : Memasang Pompa, Kompresor dan Rotating

Machinery Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 361: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 11/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Pompa, Kompresor

dan Rotating Machinery. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Pompa,

Kompresor dan Rotating Machinery. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery secara presisi.

Page 362: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 12/279

2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Pompa, Kompresor dan Rotating Machinery ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 363: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 13/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.105.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Telekomunikasi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Peralatan Telekomunikasi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Telekomunikasi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Telekomunikasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Peralatan Telekomunikasi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Telekomunikasi dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Peralatan Telekomunikasi diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 364: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 14/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Telekomunikasi

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Peralatan

Telekomunikasi. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Telekomunikasi. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Telekomunikasi

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 365: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 15/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Peralatan Telekomunikasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 366: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 16/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.106.02 Judul Unit : Memasang Air Heater Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Air Heater secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Air Heater

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Air Heater disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Air Heater

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Air Heater dipasang sesuai instruction manual. 2.5. Air Heater diuji kesesuaian batasan di dalam

instruction manual. 2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai

dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Pemasangan Air Heater

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 367: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 17/279

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Air Heater. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Air Heater. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Air Heater secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Air Heater ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 368: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 18/279

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 369: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 19/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.107.02 Judul Unit : Memasang Pulverizer dan Coal Feeder Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan mill dan Pulverizer secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan mill dan Pulverizer

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan mill dan Pulverizer disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan mill dan Pulverizer

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. mill dan Pulverizer dipasang sesuai instruction manual.

2.5. mill dan Pulverizer diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 370: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 20/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan mill dan Pulverizer

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) mill dan Pulverizer. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja mill dan

Pulverizer. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian mill dan Pulverizer secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 371: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 21/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan mill dan Pulverizer ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 372: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 22/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.108.02 Judul Unit : Memasang Kabel Kelistrikan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Kabel Kelistrikan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Kabel Kelistrikan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Kabel Kelistrikan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Kabel Kelistrikan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Kabel Kelistrikan dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Kabel Kelistrikan diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 373: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 23/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Kabel Kelistrikan

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Kabel Kelistrikan. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Kabel Kelistrikan. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Kabel Kelistrikan secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 374: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 24/279

keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Kabel Kelistrikan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 375: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 25/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.109.02 Judul Unit : Memasang Wall Tube Section Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Wall Tube Section secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Wall Tube Section

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Wall Tube Section disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Wall Tube Section

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Wall Tube Section dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Wall Tube Section diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 376: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 26/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Wall Tube Section

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Wall Tube Section. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Wall Tube

Section. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Wall Tube Section secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 377: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 27/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Wall Tube Section ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 378: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 28/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.110.02 Judul Unit : Memasang HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan

Pressure Vessel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel dipasang sesuai instruction manual.

2.5. HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 379: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 29/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) HP/LP, Deaerator,

Steam Drum dan Pressure Vessel. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja HP/LP, Deaerator,

Steam Drum dan Pressure Vessel. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian HP/LP, Deaerator, Steam

Drum dan Pressure Vessel secara presisi.

Page 380: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 30/279

2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan HP/LP, Deaerator, Steam Drum dan Pressure Vessel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 381: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 31/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.111.02 Judul Unit : Membangun Culvert/Thunnel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Pembangunan secara presisi Culvert/Thunnel secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pembangunan Culvert/Thunnel

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pembangunan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pembangunan Culvert/Thunnel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pembangunan Culvert/Thunnel

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Culvert/Thunnel dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Culvert/Thunnel diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji Pembangunan Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 382: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 32/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pembangunan Culvert/Thunnel

Laporan pelaksanaan Pembangunan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pembangunan (SOP) Culvert/Thunnel. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Culvert/Thunnel. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Culvert/Thunnel secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 383: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 33/279

keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pembangunan Culvert/Thunnel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 384: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 34/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.112.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Intake Gate Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Peralatan Intake Gate secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Intake Gate

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Intake Gate disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Peralatan Intake Gate

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Intake Gate dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Peralatan Intake Gate diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 385: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 35/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Intake Gate

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Peralatan Intake

Gate. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan Intake

Gate. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Intake Gate

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 386: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 36/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Peralatan Intake Gate ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 387: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 37/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.113.02 Judul Unit : Memasang Katodik Protection (Impreesed Current)

dan Anode Zink Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan Pemasangan Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 388: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 38/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Katodik Protection

(Impreesed Current) dan Anode Zink. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Katodik Protection

(Impreesed Current) dan Anode Zink. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur.

Page 389: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 39/279

2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink secara presisi.

2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Katodik Protection (Impreesed Current) dan Anode Zink ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 390: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 40/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.114.02 Judul Unit : Memasang Lampu Penerangan, Grounding dan

Penangkal Petir Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Lampu Penerangan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Lampu Penerangan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Lampu Penerangan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Lampu Penerangan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Lampu Penerangan dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Lampu Penerangan diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 391: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 41/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Lampu Penerangan

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Lampu Penerangan. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Lampu

Penerangan. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Lampu Penerangan secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 392: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 42/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Lampu Penerangan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 393: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 43/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.115.02 Judul Unit : Membangun Pondasi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Pembangunan secara presisi Pondasi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pembangunan Pondasi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pembangunan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pembangunan Pondasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pembangunan Pondasi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Pondasi dipasang sesuai instruction manual. 2.5. Pondasi diuji kesesuaian batasan di dalam

instruction manual. 2.6. Hasil uji Pembangunan Hasil uji pemasangan

yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Pembangunan Pondasi

Laporan pelaksanaan Pembangunan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 394: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 44/279

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pembangunan (SOP) Pondasi. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Pondasi. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Pondasi secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pembangunan Pondasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 395: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 45/279

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 396: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 46/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.116.02 Judul Unit : Mengecor dan Grotting Bangunan Sipil Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Pengecoran secara presisi dan Grotting Bangunan Sipil secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pengecoran dan Grotting Bangunan Sipil

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pengecoran diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pengecoran dan Grotting Bangunan Sipil disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pengecoran dan Grotting Bangunan Sipil

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. dan Grotting Bangunan Sipil dipasang sesuai instruction manual.

2.5. dan Grotting Bangunan Sipil diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji Pengecoran Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 397: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 47/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pengecoran dan Grotting Bangunan Sipil

Laporan pelaksanaan Pengecoran dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pengecoran (SOP) dan Grotting

Bangunan Sipil. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja dan Grotting

Bangunan Sipil. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian dan Grotting Bangunan

Sipil secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 398: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 48/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pengecoran dan Grotting Bangunan Sipil ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 399: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 49/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.117.02 Judul Unit : Memasang Damper Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Damper secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Damper

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Damper disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Damper

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Damper dipasang sesuai instruction manual. 2.5. Damper diuji kesesuaian batasan di dalam

instruction manual. 2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai

dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Pemasangan Damper

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 400: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 50/279

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Damper. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Damper. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Damper secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Damper ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 401: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 51/279

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 402: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 52/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.118.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Monitoring Emisi dan Excess

Air Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 403: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 53/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Peralatan Monitoring

Emisi dan Excess Air. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Monitoring Emisi dan Excess Air. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Monitoring Emisi

dan Excess Air secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 404: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 54/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 405: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 55/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.119.02 Judul Unit : Memasang Overhead Crane, Hoist dan Pesawat

Angkat Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 406: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 56/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Overhead Crane,

Hoist dan Pesawat Angkat. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Overhead Crane,

Hoist dan Pesawat Angkat. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Overhead Crane, Hoist dan

Pesawat Angkat secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 407: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 57/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Overhead Crane, Hoist dan Pesawat Angkat ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 408: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 58/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.120.02 Judul Unit : Memasang Penstock Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Penstock secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Penstock

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Penstock disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Penstock

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Penstock dipasang sesuai instruction manual. 2.5. Penstock diuji kesesuaian batasan di dalam

instruction manual. 2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai

dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Pemasangan Penstock

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 409: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 59/279

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Penstock. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Penstock. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Penstock secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Penstock ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 410: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 60/279

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 411: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 61/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.121.02 Judul Unit : Memasang Guide Vane Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Guide Vane secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Guide Vane

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Guide Vane disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Guide Vane

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Guide Vane dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Guide Vane diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 412: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 62/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Guide Vane

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Guide Vane. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Guide Vane. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Guide Vane secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 413: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 63/279

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Guide Vane ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 414: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 64/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.122.02 Judul Unit : Memasang Lift / Elevator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Lift / Elevator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Lift / Elevator

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Lift / Elevator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Lift / Elevator

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Lift / Elevator dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Lift / Elevator diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 415: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 65/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Lift / Elevator

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Lift / Elevator. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Lift / Elevator. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Lift / Elevator secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 416: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 66/279

keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Lift / Elevator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 417: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 67/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.123.02 Judul Unit : Membangun Tanki / Vessel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Tanki / Vessel secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Tanki / Vessel

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Tanki / Vessel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Tanki / Vessel

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Tanki / Vessel dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Tanki / Vessel diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 418: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 68/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Tanki / Vessel

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Tanki / Vessel. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Tanki / Vessel. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Tanki / Vessel secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 419: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 69/279

keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Tanki / Vessel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 420: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 70/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.124.02 Judul Unit : Memasang Gear Box Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Gear Box secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Gear Box

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Gear Box disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Gear Box

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Gear Box dipasang sesuai instruction manual. 2.5. Gear Box diuji kesesuaian batasan di dalam

instruction manual. 2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai

dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Pemasangan Gear Box

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 421: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 71/279

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Gear Box. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Gear Box. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Gear Box secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Gear Box ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 422: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 72/279

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 423: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 73/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.125.02 Judul Unit : Memasang Safety Valve dan Rufture Disk Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Safety Valve dan Rufture Disk secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Safety Valve dan Rufture Disk

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Safety Valve dan Rufture Disk disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Safety Valve dan Rufture Disk

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Safety Valve dan Rufture Disk dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Safety Valve dan Rufture Disk diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 424: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 74/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Safety Valve dan Rufture Disk

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Safety Valve dan

Rufture Disk. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Safety Valve dan

Rufture Disk. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Safety Valve dan Rufture

Disk secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 425: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 75/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Safety Valve dan Rufture Disk ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 426: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 76/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.126.02 Judul Unit : Memasang Emergency Genset Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Emergency Genset secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Emergency Genset

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Emergency Genset disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Emergency Genset

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Emergency Genset dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Emergency Genset diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 427: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 77/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Emergency Genset

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Emergency Genset. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Emergency

Genset. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Emergency Genset secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 428: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 78/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Emergency Genset ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 429: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 79/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.127.02 Judul Unit : Memasang Motor Listrik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Motor Listrik secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Motor Listrik

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Motor Listrik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Motor Listrik

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Motor Listrik dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Motor Listrik diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 430: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 80/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Motor Listrik

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Motor Listrik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Motor Listrik. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Motor Listrik secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 431: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 81/279

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Motor Listrik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 432: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 82/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.128.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Laboratorium Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Peralatan Laboratorium secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Laboratorium

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Laboratorium disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Peralatan Laboratorium

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Laboratorium dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Peralatan Laboratorium diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 433: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 83/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Laboratorium

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Peralatan

Laboratorium. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Laboratorium. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Laboratorium

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 434: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 84/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Peralatan Laboratorium ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 435: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 85/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.129.02 Judul Unit : Memasang Fire Hydrant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Fire Hydrant secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Fire Hydrant

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Fire Hydrant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Fire Hydrant

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Fire Hydrant dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Fire Hydrant diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 436: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 86/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Fire Hydrant

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Fire Hydrant. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Fire Hydrant. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Fire Hydrant secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 437: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 87/279

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Fire Hydrant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 438: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 88/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.130.02 Judul Unit : Memasang Wind Box, Gun Burner dan Sootblower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Wind Box, Gun Burner dan Sootblower secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Wind Box, Gun Burner dan Sootblower

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Wind Box, Gun Burner dan Sootblower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Wind Box, Gun Burner dan Sootblower

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Wind Box, Gun Burner dan Sootblower dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Wind Box, Gun Burner dan Sootblower diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 439: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 89/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Wind Box, Gun Burner dan Sootblower

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Wind Box, Gun

Burner dan Sootblower. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Wind Box, Gun

Burner dan Sootblower. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Wind Box, Gun Burner dan

Sootblower secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 440: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 90/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Wind Box, Gun Burner dan Sootblower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 441: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 91/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.131.02 Judul Unit : Membangun Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Pembangunan secara presisi Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pembangunan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pembangunan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pembangunan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pembangunan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji Pembangunan Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 442: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 92/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pembangunan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

Laporan pelaksanaan Pembangunan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pembangunan (SOP) Jembatan, Jalan

dan Perkuatan Tebing. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Jembatan, Jalan

dan Perkuatan Tebing. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Jembatan, Jalan dan

Perkuatan Tebing secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 443: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 93/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pembangunan Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 444: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 94/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.132.02 Judul Unit : Membangun Gedung dan Sarana Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan Pembangunan secara presisi Gedung dan Sarana Penunjang secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pembangunan Gedung dan Sarana Penunjang

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pembangunan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pembangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pembangunan Gedung dan Sarana Penunjang

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Gedung dan Sarana Penunjang dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Gedung dan Sarana Penunjang diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji Pembangunan Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 445: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 95/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pembangunan Gedung dan Sarana Penunjang

Laporan pelaksanaan Pembangunan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pembangunan (SOP) Gedung dan

Sarana Penunjang. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Gedung dan

Sarana Penunjang. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Gedung dan Sarana

Penunjang secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 446: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 96/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pembangunan Gedung dan Sarana Penunjang ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 447: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 97/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.133.02 Judul Unit : Memasang Ducting, Expantion Joint dan Flexible

Hose Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 448: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 98/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Ducting, Expantion

Joint dan Flexible Hose. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Ducting,

Expantion Joint dan Flexible Hose. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Ducting, Expantion Joint

dan Flexible Hose secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 449: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 99/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 450: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 100/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.134.02 Judul Unit : Memasang MCC dan Cubicle Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan MCC dan Cubicle sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan MCC dan Cubicle

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan MCC dan Cubicle disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan MCC dan Cubicle

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. MCC dan Cubicle dipasang sesuai instruction manual.

2.5. MCC dan Cubicle diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 451: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 101/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan MCC dan Cubicle

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) MCC dan Cubicle. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja MCC dan Cubicle. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian MCC dan Cubicle secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 452: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 102/279

keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan MCC dan Cubicle ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 453: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 103/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.135.02 Judul Unit : Memasang Guide Vane Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Guide Vane secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Guide Vane

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Guide Vane disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Guide Vane

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Guide Vane dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Guide Vane diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 454: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 104/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Guide Vane

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Guide Vane. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Guide Vane. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Guide Vane secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

Page 455: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 105/279

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Guide Vane ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 456: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 106/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.136.02 Judul Unit : Memasang Rubber Lining Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Rubber Lining secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Rubber Lining

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Rubber Lining disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Rubber Lining

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Rubber Lining dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Rubber Lining diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 457: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 107/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Rubber Lining

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Rubber Lining. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Rubber Lining. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Rubber Lining secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 458: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 108/279

keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Rubber Lining ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 459: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 109/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.137.02 Judul Unit : Memasang Hidrolik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Hidrolik secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Hidrolik

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Hidrolik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Hidrolik

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Hidrolik dipasang sesuai instruction manual. 2.5. Hidrolik diuji kesesuaian batasan di dalam

instruction manual. 2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai

dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Pemasangan Hidrolik

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 460: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 110/279

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Hidrolik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Hidrolik. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Hidrolik secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Hidrolik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 461: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 111/279

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 462: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 112/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.138.02 Judul Unit : Memasang Bantalan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Bantalan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Bantalan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Bantalan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Bantalan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Bantalan dipasang sesuai instruction manual. 2.5. Bantalan diuji kesesuaian batasan di dalam

instruction manual. 2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai

dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Pemasangan Bantalan

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 463: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 113/279

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Bantalan. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Bantalan. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Bantalan secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Bantalan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 464: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 114/279

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 465: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 115/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.139.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan pemasangan Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data studi kelayakan, data perancangan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Pemasangan Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi dipasang sesuai instruction manual.

2.5. Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi diuji kesesuaian batasan di dalam instruction manual.

2.6. Hasil uji pemasangan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 466: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 116/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi

Laporan pelaksanaan Pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pemasangan (SOP) Peralatan Kontrol

Uap Panas Bumi. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan Kontrol

Uap Panas Bumi. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Kontrol Uap

Panas Bumi secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 467: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 117/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Pemasangan Peralatan Kontrol Uap Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 468: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 118/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.201.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Turbin Uap Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan peralatan Turbin Uap secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan peralatan Turbin Uap

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan peralatan Turbin Uap disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan peralatan Turbin Uap diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan peralatan Turbin Uap disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 469: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 119/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan peralatan Turbin Uap

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan peralatan Turbin Uap

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.138.02, Memasang Bantalan 1.5.3. KTL.PK.20.241.03, Memasang Kondensor 1.5.4. KTL.PK.20.236.02, Memasang sistem Vaccum Kondenser 1.5.5. KTL.PK.20.137.02, Memasang Hidrolik 1.5.6. KTL.PK.20.125.02, Memasang Safety Valve dan Rufture

Disk

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja peralatan Turbin Uap. 2.1.1.2. Material peralatan Turbin Uap. 2.1.1.3. Prosedur Analisa peralatan Turbin Uap.

Page 470: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 120/279

2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa peralatan Turbin

Uap. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan peralatan Turbin Uap ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 471: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 121/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.202.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Turbin Gas Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan peralatan Turbin Gas secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan peralatan Turbin Gas

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan peralatan Turbin Gas disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan peralatan Turbin Gas diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan peralatan Turbin Gas disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 472: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 122/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan peralatan Turbin Gas

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan peralatan Turbin Gas

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.138.02, Memasang Bantalan 1.5.3. KTL.PK.20.115.02, Membangun Pondasi

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja peralatan Turbin Gas. 2.1.1.2. Material peralatan Turbin Gas. 2.1.1.3. Prosedur Analisa peralatan Turbin Gas. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 473: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 123/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa peralatan Turbin

Gas. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan peralatan Turbin Gas ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 474: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 124/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.203.02 Judul Unit : Memasang Turbin Air dan peralatannya Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Turbin Air dan peralatannya secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Turbin Air dan peralatannya

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Turbin Air dan peralatannya disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Turbin Air dan peralatannya diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Turbin Air dan peralatannya disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 475: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 125/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Turbin Air dan peralatannya

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Turbin Air dan peralatannya

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.120.02, Memasang Penstock

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Turbin Air dan peralatannya. 2.1.1.2. Material Turbin Air dan peralatannya. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Turbin Air dan peralatannya. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 476: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 126/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Turbin Air dan peralatannya.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Turbin Air dan peralatannya ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 477: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 127/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.204.02 Judul Unit : Memasang peralatan Boiler Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan peralatan Boiler secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan peralatan Boiler

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan peralatan Boiler disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan peralatan Boiler diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan peralatan Boiler disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 478: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 128/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan peralatan Boiler

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan peralatan Boiler

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.109.02, Memasang Wall Tube Section 1.5.3. KTL.PK.20.110.02, Memasang HP/LP, Deaerator, Steam

Drum dan Pressure Vessel 1.5.4. KTL.PK.20.117.02, Memasang Damper 1.5.5. KTL.PK.20.130.02, Memasang Wind Box, Gun Burner dan

Sootblower 1.5.6. KTL.PK.20.133.02, Memasang Ducting, Expantion Joint dan

Flexible Hose 1.5.7. KTL.PK.20.107.02, Memasang Pulverizer dan Coal Feeder 1.5.8. KTL.PK.20.106.02, Memasang Air Heater

Page 479: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 129/279

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja peralatan Boiler. 2.1.1.2. Material peralatan Boiler. 2.1.1.3. Prosedur Analisa peralatan Boiler. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa peralatan Boiler. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan peralatan Boiler ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 480: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 130/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.205.02 Judul Unit : Memasang peralatan HRSG Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan peralatan HRSG secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan peralatan HRSG

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan peralatan HRSG disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan peralatan HRSG diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan peralatan HRSG disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 481: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 131/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan peralatan HRSG

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan peralatan HRSG

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.109.02, Memasang Wall Tube Section 1.5.3. KTL.PK.20.110.02, Memasang HP/LP, Deaerator, Steam

Drum dan Pressure Vessel 1.5.4. KTL.PK.20.117.02, Memasang Damper 1.5.5. KTL.PK.20.130.02, Memasang Wind Box, Gun Burner dan

Sootblower 1.5.6. KTL.PK.20.133.02, Memasang Ducting, Expantion Joint dan

Flexible Hose

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja peralatan HRSG. 2.1.1.2. Material peralatan HRSG.

Page 482: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 132/279

2.1.1.3. Prosedur Analisa peralatan HRSG. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa peralatan HRSG. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan peralatan HRSG ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 483: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 133/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.206.02 Judul Unit : Memasang peralatan Transformator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan peralatan Transformator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan peralatan Transformator

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan peralatan Transformator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan peralatan Transformator diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan peralatan Transformator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 484: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 134/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan peralatan Transformator

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan peralatan Transformator

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.108.02, Memasang Kabel Kelistrikan. 1.5.2. KTL.PK.20.134.02, Memasang MCC dan Cubicle

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja peralatan Transformator. 2.1.1.2. Material peralatan Transformator. 2.1.1.3. Prosedur Analisa peralatan Transformator. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 485: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 135/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa peralatan Transformator.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan peralatan Transformator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 486: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 136/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.207.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Cooling Tower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Peralatan Cooling Tower secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Peralatan Cooling Tower

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Cooling Tower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Peralatan Cooling Tower diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Peralatan Cooling Tower disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 487: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 137/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Peralatan Cooling Tower

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Peralatan Cooling Tower

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Peralatan Cooling Tower. 2.1.1.2. Material Peralatan Cooling Tower. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Peralatan Cooling Tower. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 488: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 138/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Peralatan Cooling

Tower. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Peralatan Cooling Tower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 489: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 139/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.208.02 Judul Unit : Memasang DC Power dan UPS Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan DC Power dan UPS secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan DC Power dan UPS

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan DC Power dan UPS disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan DC Power dan UPS diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan DC Power dan UPS disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 490: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 140/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan DC Power dan UPS

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan DC Power dan UPS

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.108.02, Memasang Kabel Kelistrikan.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja DC Power dan UPS. 2.1.1.2. Material DC Power dan UPS. 2.1.1.3. Prosedur Analisa DC Power dan UPS. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa DC Power dan UPS. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

Page 491: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 141/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan DC Power dan UPS ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 492: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 142/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.209.02 Judul Unit : Memasang Peralatan HVAC Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Peralatan HVAC secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Peralatan HVAC

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan HVAC disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Peralatan HVAC diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Peralatan HVAC disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 493: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 143/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Peralatan HVAC

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Peralatan HVAC

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.108.02, Memasang Kabel Kelistrikan 1.5.4. KTL.PK.20.101.02, Memasang Instrumentasi dan Kontrol 1.5.5. KTL.PK.20.140.02, Memasang Penukar Kalor (Heat

Exchanger)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Peralatan HVAC. 2.1.1.2. Material Peralatan HVAC. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Peralatan HVAC. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 494: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 144/279

2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Peralatan HVAC. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Peralatan HVAC ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 495: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 145/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.210.02 Judul Unit : Memasang Sistem Pemadam Kebakaran Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 496: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 146/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Pemadam Kebakaran. 2.1.1.2. Material Sistem Pemadam Kebakaran. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Pemadam Kebakaran. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 497: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 147/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Pemadam

Kebakaran. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Pemadam Kebakaran ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 498: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 148/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.211.02 Judul Unit : Memasang Sistem Proteksi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Proteksi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Proteksi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Proteksi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Proteksi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Proteksi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 499: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 149/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Proteksi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Proteksi

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.101.02, Memasang Instrumentasi dan Kontrol. 1.5.2. KTL.PK.20.108.02, Memasang Kabel Kelistrikan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Proteksi. 2.1.1.2. Material Sistem Proteksi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Proteksi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 500: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 150/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Proteksi. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Proteksi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 501: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 151/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.212.02 Judul Unit : Memasang Sistem Pengolahan Air (WTP) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Pengolahan Air (WTP) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pengolahan Air (WTP)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Pengolahan Air (WTP) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Pengolahan Air (WTP) diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Pengolahan Air (WTP) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 502: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 152/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pengolahan Air (WTP)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pengolahan Air (WTP)

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Pengolahan Air (WTP). 2.1.1.2. Material Sistem Pengolahan Air (WTP). 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Pengolahan Air (WTP). 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 503: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 153/279

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Pengolahan

Air (WTP). 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Pengolahan Air (WTP) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 504: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 154/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.213.02 Judul Unit : Memasang Sistem Bahan Bakar Batubara Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Bahan Bakar Batubara secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Bahan Bakar Batubara

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Bahan Bakar Batubara disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Bahan Bakar Batubara diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Bahan Bakar Batubara disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 505: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 155/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Bahan Bakar Batubara

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Bahan Bakar Batubara

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.103.02, Memasang Belt Conveyor dan Magnetic Separator.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Batubara. 2.1.1.2. Material Sistem Bahan Bakar Batubara. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar Batubara. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 506: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 156/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar Batubara.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Bahan Bakar Batubara ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 507: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 157/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.214.02 Judul Unit : Memasang Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak) diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 508: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 158/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak)

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak).

2.1.1.2. Material Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak). 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar (Gas dan

Minyak).

Page 509: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 159/279

2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar

(Gas dan Minyak). 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Bahan Bakar (Gas dan Minyak) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 510: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 160/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.215.02 Judul Unit : Memasang Sistem Pengolahan Limbah Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 511: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 161/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.118.02, Memasang Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Pengolahan Limbah. 2.1.1.2. Material Sistem Pengolahan Limbah. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Pengolahan Limbah. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 512: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 162/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Pengolahan

Limbah. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 513: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 163/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.216.02 Judul Unit : Memasang Exhaust dan Stack System Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Exhaust dan Stack System secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Exhaust dan Stack System

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Exhaust dan Stack System disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Exhaust dan Stack System diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Exhaust dan Stack System disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 514: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 164/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Exhaust dan Stack System

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Exhaust dan Stack System

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.118.02, Memasang Peralatan Monitoring Emisi dan Excess Air.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Exhaust dan Stack System. 2.1.1.2. Material Exhaust dan Stack System. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Exhaust dan Stack System. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 515: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 165/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Exhaust dan Stack System.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Exhaust dan Stack System ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 516: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 166/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.217.02 Judul Unit : Memasang Switchgear System, HV dan LV Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Switchgear System, HV dan LV secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Switchgear System, HV dan LV

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Switchgear System, HV dan LV disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Switchgear System, HV dan LV diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Switchgear System, HV dan LV disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 517: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 167/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Switchgear System, HV dan LV

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Switchgear System, HV dan LV

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.101.02, Memasang Instrumentasi dan Kontrol. 1.5.2. KTL.PK.20.108.02, Memasang Kabel Kelistrikan 1.5.3. KTL.PK.20.134.02, Memasang MCC dan Cubicle

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Switchgear System, HV dan LV. 2.1.1.2. Material Switchgear System, HV dan LV. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Switchgear System, HV dan LV. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 518: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 168/279

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Switchgear System,

HV dan LV. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Switchgear System, HV dan LV ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 519: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 169/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.218.02 Judul Unit : Memasang Hydrogen System Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Hydrogen System secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Hydrogen System

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Hydrogen System disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Hydrogen System diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Hydrogen System disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 520: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 170/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Hydrogen System

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Hydrogen System

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Hydrogen System. 2.1.1.2. Material Hydrogen System. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Hydrogen System. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 521: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 171/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Hydrogen System. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Hydrogen System ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 522: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 172/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.219.02 Judul Unit : Membangun Laboratorium Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Laboratorium secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Laboratorium

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Laboratorium disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Laboratorium diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Laboratorium disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 523: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 173/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Laboratorium

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Laboratorium

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Laboratorium. 2.1.1.2. Material Laboratorium. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Laboratorium. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Laboratorium. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

Page 524: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 174/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Laboratorium ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 525: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 175/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.220.02 Judul Unit : Memasang Penstock dan peralatannya Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Penstock dan peralatannya secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Penstock dan peralatannya

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Penstock dan peralatannya disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Penstock dan peralatannya diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Penstock dan peralatannya disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 526: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 176/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Penstock dan peralatannya

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Penstock dan peralatannya

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.120.02, Memasang Penstock.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Penstock dan peralatannya. 2.1.1.2. Material Penstock dan peralatannya. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Penstock dan peralatannya. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 527: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 177/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Penstock dan peralatannya.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Penstock dan peralatannya ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 528: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 178/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.221.02 Judul Unit : Memasang Governor dan peralatannya Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Governor dan peralatannya secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Governor dan peralatannya

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Governor dan peralatannya disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Governor dan peralatannya diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Governor dan peralatannya disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 529: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 179/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Governor dan peralatannya

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Governor dan peralatannya

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.137.02, Memasang Hidrolik.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Governor dan peralatannya. 2.1.1.2. Material Governor dan peralatannya. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Governor dan peralatannya. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 530: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 180/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Governor dan peralatannya.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Governor dan peralatannya ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 531: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 181/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.222.02 Judul Unit : Memasang Eletrostatic Precipators (EP) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Eletrostatic Precipators (EP) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Eletrostatic Precipators (EP)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Eletrostatic Precipators (EP) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Eletrostatic Precipators (EP) diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Eletrostatic Precipators (EP) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 532: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 182/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Eletrostatic Precipators (EP)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Eletrostatic Precipators (EP)

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.133.02, Memasang Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose.

1.5.2. KTL.PK.20.108.02, Memasang Kabel Kelistrikan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Eletrostatic Precipators (EP). 2.1.1.2. Material Eletrostatic Precipators (EP). 2.1.1.3. Prosedur Analisa Eletrostatic Precipators (EP). 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 533: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 183/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Eletrostatic

Precipators (EP). 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Eletrostatic Precipators (EP) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 534: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 184/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.223.02 Judul Unit : Memasang Flue Gas Desulphurization (FGD) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Flue Gas Desulphurization (FGD) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Flue Gas Desulphurization (FGD)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Flue Gas Desulphurization (FGD) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Flue Gas Desulphurization (FGD) diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Flue Gas Desulphurization (FGD) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 535: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 185/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Flue Gas Desulphurization (FGD)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Flue Gas Desulphurization (FGD)

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.133.02, Memasang Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Flue Gas Desulphurization (FGD). 2.1.1.2. Material Flue Gas Desulphurization (FGD). 2.1.1.3. Prosedur Analisa Flue Gas Desulphurization (FGD). 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 536: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 186/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Flue Gas

Desulphurization (FGD). 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Flue Gas Desulphurization (FGD) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 537: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 187/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.224.02 Judul Unit : Memasang Stacker Reclaimer Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Stacker Reclaimer secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Stacker Reclaimer

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Stacker Reclaimer disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Stacker Reclaimer diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Stacker Reclaimer disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 538: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 188/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Stacker Reclaimer

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Stacker Reclaimer

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Stacker Reclaimer. 2.1.1.2. Material Stacker Reclaimer. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Stacker Reclaimer. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Stacker Reclaimer. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

Page 539: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 189/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Stacker Reclaimer ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 540: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 190/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.225.02 Judul Unit : Membangun Chimney Stack Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Chimney / Stack secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Chimney / Stack

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Chimney / Stack disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Chimney / Stack diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Chimney / Stack disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 541: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 191/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Chimney / Stack

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Chimney / Stack

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Chimney / Stack. 2.1.1.2. Material Chimney / Stack. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Chimney / Stack. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Chimney / Stack. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

Page 542: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 192/279

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Chimney / Stack ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 543: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 193/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.226.02 Judul Unit : Membangun Waterway, Surge Tank dan Tail Race Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Waterway, Surge Tank dan Tail Race secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Waterway, Surge Tank dan Tail Race

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Waterway, Surge Tank dan Tail Race disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Waterway, Surge Tank dan Tail Race diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Waterway, Surge Tank dan Tail Race disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 544: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 194/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Waterway, Surge Tank dan Tail Race

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Waterway, Surge Tank dan Tail Race

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Waterway, Surge Tank dan Tail Race. 2.1.1.2. Material Waterway, Surge Tank dan Tail Race. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Waterway, Surge Tank dan Tail

Race. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 545: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 195/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Waterway, Surge Tank dan Tail Race.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Waterway, Surge Tank dan Tail Race ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 546: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 196/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.227.02 Judul Unit : Membangun Bendung Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Bendung secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Bendung

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Bendung disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Bendung diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Bendung disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 547: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 197/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Bendung

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Bendung

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.115.02, Membangun Pondasi. 1.5.2. KTL.PK.20.116.02, Mengecor dan Grotting Bangunan Sipil

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Bendung. 2.1.1.2. Material Bendung. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Bendung. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Bendung.

Page 548: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 198/279

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Bendung ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 549: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 199/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.228.02 Judul Unit : Membangun Jetty Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Jetty secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Jetty

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Jetty disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Jetty diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Jetty disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 550: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 200/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Jetty

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Jetty

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.115.02, Membangun Pondasi. 1.5.2. KTL.PK.20.116.02, Mengecor dan Grotting Bangunan Sipil

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Jetty. 2.1.1.2. Material Jetty. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Jetty. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Jetty.

Page 551: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 201/279

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Jetty ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 552: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 202/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.229.02 Judul Unit : Memasang ID, FD, PA dan Seal Air Fan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan ID, FD, PA dan Seal Air Fan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan ID, FD, PA dan Seal Air Fan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan ID, FD, PA dan Seal Air Fan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan ID, FD, PA dan Seal Air Fan diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan ID, FD, PA dan Seal Air Fan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 553: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 203/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan ID, FD, PA dan Seal Air Fan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan ID, FD, PA dan Seal Air Fan

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.133.02, Memasang Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose.

1.5.2. KTL.PK.20.127.02, Memasang Motor Listrik

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja ID, FD, PA dan Seal Air Fan. 2.1.1.2. Material ID, FD, PA dan Seal Air Fan. 2.1.1.3. Prosedur Analisa ID, FD, PA dan Seal Air Fan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 554: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 204/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa ID, FD, PA dan Seal

Air Fan. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan ID, FD, PA dan Seal Air Fan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 555: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 205/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.230.02 Judul Unit : Memasang Superheater dan Reheater Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Superheater dan Reheater secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Superheater dan Reheater

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Superheater dan Reheater disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Superheater dan Reheater diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Superheater dan Reheater disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 556: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 206/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Superheater dan Reheater

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Superheater dan Reheater

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.109.02, Memasang Wall Tube Section

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Superheater dan Reheater. 2.1.1.2. Material Superheater dan Reheater. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Superheater dan Reheater. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 557: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 207/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Superheater dan Reheater.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Superheater dan Reheater ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 558: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 208/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.231.02 Judul Unit : Memasang Sistem Udara Primer dan Sekunder Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Udara Primer dan Sekunder secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Udara Primer dan Sekunder

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Udara Primer dan Sekunder disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Udara Primer dan Sekunder diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Udara Primer dan Sekunder disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 559: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 209/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Udara Primer dan Sekunder

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Udara Primer dan Sekunder

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.133.02, Memasang Ducting, Expantion Joint dan Flexible Hose.

1.5.2. KTL.PK.20.117.02, Memasang Damper 1.5.3. KTL.PK.20.106.02, Memasang Air Heater

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Udara Primer dan Sekunder. 2.1.1.2. Material Sistem Udara Primer dan Sekunder. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Udara Primer dan

Sekunder. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 560: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 210/279

2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Udara Primer

dan Sekunder. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Udara Primer dan Sekunder ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 561: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 211/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.232.02 Judul Unit : Memasang Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 562: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 212/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi. 2.1.1.2. Material Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Gas Ekstraksi Panas

Bumi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 563: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 213/279

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Gas

Ekstraksi Panas Bumi. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Gas Ekstraksi Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 564: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 214/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.233.02 Judul Unit : Memasang Sistem Pembuang Abu Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Pembuang Abu secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pembuang Abu

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Pembuang Abu disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Pembuang Abu diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Pembuang Abu disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 565: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 215/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pembuang Abu

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Pembuang Abu

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.103.02, Memasang Belt Conveyor dan Magnetic Separator.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Pembuang Abu. 2.1.1.2. Material Sistem Pembuang Abu. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Pembuang Abu. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 566: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 216/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Pembuang Abu.

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Pembuang Abu ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 567: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 217/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.234.02 Judul Unit : Memasang Desalination Plant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Desalination Plant secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Desalination Plant

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Desalination Plant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Desalination Plant diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Desalination Plant disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 568: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 218/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Desalination Plant

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Desalination Plant

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Desalination Plant. 2.1.1.2. Material Desalination Plant. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Desalination Plant. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 569: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 219/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Desalination Plant. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Desalination Plant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 570: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 220/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.235.02 Judul Unit : Memasang sistem Vaccum Kondenser Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan sistem Vaccum Kondenser secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan sistem Vaccum Kondenser

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan sistem Vaccum Kondenser disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan sistem Vaccum Kondenser diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan sistem Vaccum Kondenser disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 571: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 221/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan sistem Vaccum Kondenser

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan sistem Vaccum Kondenser

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja sistem Vaccum Kondenser. 2.1.1.2. Material sistem Vaccum Kondenser. 2.1.1.3. Prosedur Analisa sistem Vaccum Kondenser. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 572: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 222/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa sistem Vaccum

Kondenser. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan sistem Vaccum Kondenser ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 573: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 223/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.236.02 Judul Unit : Memasang Final Separator dan Demister Panas

Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Final Separator dan Demister Panas Bumi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Final Separator dan Demister Panas Bumi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Final Separator dan Demister Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Final Separator dan Demister Panas Bumi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Final Separator dan Demister Panas Bumi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 574: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 224/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Final Separator dan Demister Panas Bumi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Final Separator dan Demister Panas Bumi

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Final Separator dan Demister Panas Bumi.

2.1.1.2. Material Final Separator dan Demister Panas Bumi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Final Separator dan Demister

Panas Bumi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 575: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 225/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Final Separator dan

Demister Panas Bumi. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Final Separator dan Demister Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 576: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 226/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.237.02 Judul Unit : Memasang Sistem Udara Tekan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Udara Tekan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Udara Tekan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Udara Tekan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Udara Tekan diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Udara Tekan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 577: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 227/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Udara Tekan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Udara Tekan

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Udara Tekan. 2.1.1.2. Material Sistem Udara Tekan. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Udara Tekan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 578: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 228/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Udara

Tekan. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Udara Tekan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 579: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 229/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.238.02 Judul Unit : Memasang Sistem Hidrolik dan Pelumasan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Hidrolik dan Pelumasan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Hidrolik dan Pelumasan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Hidrolik dan Pelumasan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Hidrolik dan Pelumasan diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Hidrolik dan Pelumasan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 580: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 230/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Hidrolik dan Pelumasan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Hidrolik dan Pelumasan

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel 1.5.4. KTL.PK.20.137.02, Memasang Hidrolik

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Hidrolik dan Pelumasan. 2.1.1.2. Material Sistem Hidrolik dan Pelumasan. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Hidrolik dan Pelumasan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 581: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 231/279

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Hidrolik dan

Pelumasan. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Hidrolik dan Pelumasan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 582: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 232/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.239.02 Judul Unit : Memasang Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 583: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 233/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi. 2.1.1.2. Material Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Penyaluran Uap Panas

Bumi.

Page 584: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 234/279

2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Penyaluran

Uap Panas Bumi. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Sistem Penyaluran Uap Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 585: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 235/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.240.02 Judul Unit : Memasang Kondensor Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Kondensor secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Kondensor

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Kondensor disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Kondensor diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Kondensor disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 586: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 236/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Kondensor

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Kondensor

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.140.02, Memasang Penukar Kalor (Heat

Exchanger)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Kondensor. 2.1.1.2. Material Kondensor. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Kondensor. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 587: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 237/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Kondensor. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Kondensor ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 588: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 238/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.241.02 Judul Unit : Memasang Chlorine Plant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Chlorine Plant secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Chlorine Plant

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Chlorine Plant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Chlorine Plant diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Chlorine Plant disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 589: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 239/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Chlorine Plant

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Chlorine Plant

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.102.02, Memasang Piping, Support dan Valve. 1.5.2. KTL.PK.20.104.02, Memasang Pompa, Kompresor dan

Rotating Machinery 1.5.3. KTL.PK.20.123.02, Membangun Tanki / Vessel

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Chlorine Plant. 2.1.1.2. Material Chlorine Plant. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Chlorine Plant. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

Page 590: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 240/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Chlorine Plant. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Chlorine Plant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 591: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 241/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.242.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Kontrol dan Instrumen Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 592: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 242/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil Pemasangan diolah sesuai prosedur uji pemasangan.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen

Laporan Analisa Hasil Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PK.20.101.02, Memasang Instrumentasi dan Kontrol.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1.Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Peralatan Kontrol dan Instrumen . 2.1.1.2. Material Peralatan Kontrol dan Instrumen . 2.1.1.3. Prosedur Analisa Peralatan Kontrol dan Instrumen 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Komunikasi Efektif

2.1.2.Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif

Page 593: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 243/279

2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Analisa Peralatan Kontrol dan Instrumen .

2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 594: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 244/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.301.02 Judul Unit : Memasang Sistem Turbin Uap Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Sistem Turbin Uap sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Turbin Uap

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Turbin Uap disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Turbin Uap diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Sistem Turbin Uap disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 595: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 245/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Turbin Uap

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Sistem Turbin Uap

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.201.02, Memasang Peralatan Turbin Uap 1.5.2. KTL.PK.20.202.02, Memasang Sistem Proteksi 1.5.3. KTL.PK.20.241.03, Memasang Kondensor 1.5.4. KTL.PK.20.236.02, Memasang sistem Vaccum Kondenser 1.5.5. KTL.PK.20.239.02, Memasang Sistem Hidrolik dan

Pelumasan 1.5.6. KTL.PK.20.222.02, Memasang Governor dan peralatannya

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Sistem Turbin Uap. 2.1.1.2. Material Sistem Turbin Uap.

Page 596: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 246/279

2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Sistem Turbin Uap. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Sistem Turbin Uap. 2.1.1.6. Plant Interlock Sistem Turbin Uap. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Sistem Turbin Uap. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Sistem Turbin Uap ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 597: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 247/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.302.02 Judul Unit : Memasang Sistem Turbin Air Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Sistem Turbin Air sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Turbin Air

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Turbin Air disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Turbin Air diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Sistem Turbin Air disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 598: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 248/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Turbin Air

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Sistem Turbin Air

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.203.02, Memasang Turbin Air dan peralatannya

1.5.2. KTL.PK.20.202.02, Memasang Sistem Proteksi 1.5.3. KTL.PK.20.227.02, Membangun Waterway, Surge Tank

dan Tail Race 1.5.4. KTL.PK.20.239.02, Memasang Sistem Hidrolik dan

Pelumasan 1.5.5. KTL.PK.20.222.02, Memasang Governor dan peralatannya 1.5.6. KTL.PK.20.220.02, Memasang Penstock dan peralatannya

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Sistem Turbin Air.

Page 599: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 249/279

2.1.1.2. Material Sistem Turbin Air. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Sistem Turbin Air. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Sistem Turbin Air. 2.1.1.6. Plant Interlock Sistem Turbin Air. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Sistem Turbin Air. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Sistem Turbin Air ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 600: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 250/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.303.02 Judul Unit : Memasang Sistem Turbin Gas Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Sistem Turbin Gas sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Turbin Gas

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Turbin Gas disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Turbin Gas diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Sistem Turbin Gas disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 601: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 251/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Turbin Gas

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Sistem Turbin Gas

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.202.02, Memasang Peralatan Turbin Gas 1.5.2. KTL.PK.20.202.02, Memasang Sistem Proteksi 1.5.3. KTL.PK.20.239.02, Memasang Sistem Hidrolik dan

Pelumasan 1.5.4. KTL.PK.20.222.02, Memasang Governor dan peralatannya

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Sistem Turbin Gas. 2.1.1.2. Material Sistem Turbin Gas. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Sistem Turbin Gas. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 602: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 252/279

2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Sistem Turbin Gas. 2.1.1.6. Plant Interlock Sistem Turbin Gas. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Sistem Turbin Gas. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Sistem Turbin Gas ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 603: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 253/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.304.02 Judul Unit : Memasang Sistem Boiler Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Sistem Boiler sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Boiler

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Boiler disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Boiler diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Sistem Boiler disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 604: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 254/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Boiler

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Sistem Boiler

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.204.02, Memasang peralatan Boiler 1.5.2. KTL.PK.20.230.02, Memasang ID, FD, PA dan Seal Air Fan 1.5.3. KTL.PK.20.232.02, Memasang Sistem Udara Primer dan

Sekunder 1.5.4. KTL.PK.20.205.02, Memasang Sistem Bahan Bakar (Gas

dan Minyak)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Sistem Boiler. 2.1.1.2. Material Sistem Boiler. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Sistem Boiler. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 605: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 255/279

2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Sistem Boiler. 2.1.1.6. Plant Interlock Sistem Boiler. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Sistem Boiler. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Sistem Boiler ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 606: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 256/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.305.02 Judul Unit : Memasang sistem HRSG Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan sistem HRSG sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan sistem HRSG

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan sistem HRSG disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan sistem HRSG diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan sistem HRSG disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 607: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 257/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan sistem HRSG

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan sistem HRSG

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.205.02, Memasang peralatan HRSG 1.5.2. KTL.PK.20.205.02, Memasang Sistem Bahan Bakar (Gas

dan Minyak)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi sistem HRSG. 2.1.1.2. Material sistem HRSG. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi sistem HRSG. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja sistem HRSG. 2.1.1.6. Plant Interlock sistem HRSG. 2.1.1.7. Manajemen Proyek

Page 608: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 258/279

2.1.1.8. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi sistem HRSG. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit sistem HRSG ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 609: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 259/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.306.02 Judul Unit : Memasang Balance Of Plant (BOP) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Balance Of Plant (BOP) sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Balance Of Plant (BOP)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Balance Of Plant (BOP) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Balance Of Plant (BOP) diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Balance Of Plant (BOP) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 610: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 260/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Balance Of Plant (BOP)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Balance Of Plant (BOP)

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.238.02, Memasang Sistem Udara Tekan 1.5.2. KTL.PK.20.239.02, Memasang Sistem Hidrolik dan

Pelumasan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Balance Of Plant (BOP). 2.1.1.2. Material Balance Of Plant (BOP). 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Balance Of Plant (BOP). 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Balance Of Plant (BOP). 2.1.1.6. Plant Interlock Balance Of Plant (BOP).

Page 611: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 261/279

2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Balance Of Plant

(BOP). 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Balance Of Plant (BOP) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 612: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 262/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.307.02 Judul Unit : Memasang Sistem Kondenser Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Sistem Kondenser sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Kondenser

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Kondenser disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Kondenser diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Sistem Kondenser disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 613: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 263/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Kondenser

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Sistem Kondenser

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.241.03, Memasang Kondensor

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Sistem Kondenser. 2.1.1.2. Material Sistem Kondenser. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Sistem Kondenser. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Sistem Kondenser. 2.1.1.6. Plant Interlock Sistem Kondenser. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

Page 614: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 264/279

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Sistem Kondenser. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Sistem Kondenser ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 615: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 265/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.308.02 Judul Unit : Memasang Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS) sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS) diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS) disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 616: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 266/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS)

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.202.02, Memasang Sistem Proteksi

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS).

2.1.1.2. Material Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS). 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Peralatan Kontrol dan

Instrumen (DCIS). 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Peralatan Kontrol dan

Page 617: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 267/279

Instrumen (DCIS). 2.1.1.6. Plant Interlock Peralatan Kontrol dan Instrumen

(DCIS). 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Peralatan Kontrol

dan Instrumen (DCIS). 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 618: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 268/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.309.02 Judul Unit : Memasang Sistem Cooling Tower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Sistem Cooling Tower sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Cooling Tower

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Sistem Cooling Tower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Sistem Cooling Tower diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Sistem Cooling Tower disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 619: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 269/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Sistem Cooling Tower

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Sistem Cooling Tower

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.207.02, Memasang Peralatan Cooling Tower

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Sistem Cooling Tower. 2.1.1.2. Material Sistem Cooling Tower. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Sistem Cooling Tower. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Sistem Cooling Tower. 2.1.1.6. Plant Interlock Sistem Cooling Tower. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

Page 620: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 270/279

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Sistem Cooling

Tower. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Sistem Cooling Tower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 621: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 271/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.310.02 Judul Unit : Membangun Bendungan dan Bendung Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Bendungan dan Bendung sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Bendungan dan Bendung

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Bendungan dan Bendung disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Bendungan dan Bendung diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Bendungan dan Bendung disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 622: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 272/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Bendungan dan Bendung

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Bendungan dan Bendung

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.228.02, Membangun Bendung

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Bendungan dan Bendung. 2.1.1.2. Material Bendungan dan Bendung. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Bendungan dan Bendung. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Bendungan dan Bendung. 2.1.1.6. Plant Interlock Bendungan dan Bendung. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

Page 623: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 273/279

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Bendungan dan

Bendung. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Bendungan dan Bendung ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 624: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 274/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.311.02 Judul Unit : Membangun Waduk Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Waduk sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Waduk

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Waduk disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Waduk diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Waduk disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 625: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 275/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Waduk

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Waduk

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.228.02, Membangun Bendung

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Waduk. 2.1.1.2. Material Waduk. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Waduk. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Waduk. 2.1.1.6. Plant Interlock Waduk. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

Page 626: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 276/279

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Waduk. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Waduk ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 627: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 277/279

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.PK.20.312.02 Judul Unit : Memasang Generator dan Exciter Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Pemasangan Generator dan Exciter sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Generator dan Exciter

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk Pemasangan diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan Pemasangan Generator dan Exciter disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk Pemasangan Generator dan Exciter diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Peralatan uji/instrumen uji disiapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

1.7. Data hasil analisa Pemasangan Generator dan Exciter disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 628: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 278/279

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Pemasangan Generator dan Exciter

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa Pemasangan dievaluasi sesuai prosedur pengujian (commisioning).

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa Pemasangan dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan Generator dan Exciter

Laporan Hasil Evaluasi Pemasangan dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PK.20.206.02, Memasang peralatan Transformator 1.5.2. KTL.PK.20.202.02, Memasang Sistem Proteksi 1.5.3. KTL.PK.20.208.02, Memasang Switchgear System, HV

dan LV

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi Generator dan Exciter. 2.1.1.2. Material Generator dan Exciter. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi Generator dan Exciter. 2.1.1.4. Logic dan Sequence. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja Generator dan Exciter.

Page 629: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 279/279

2.1.1.6. Plant Interlock Generator dan Exciter. 2.1.1.7. Manajemen Proyek 2.1.1.8. Komunikasi Efektif

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Komunikasi Efektif 2.1.2.2. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Generator dan

Exciter. 2.1.2.3. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2. Pengujian Pemasangan Unit Generator dan Exciter ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 630: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG INSPEKSI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

2009

Page 631: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

i

DAFTAR ISI

Level 1 Kode Unit : KTL.PI.20.101.02 ...................................................... 1

Judul Unit : Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan ....................... 1 Kode Unit : KTL.PI.20.102.02 ...................................................... 4

Judul Unit : Menginspeksi Piping dan Valve ....................................... 4 Kode Unit : KTL.PI.20.103.02 ...................................................... 7

Judul Unit : Menginspeksi Kondensor ............................................... 7 Kode Unit : KTL.PI.20.104.02 .....................................................10

Judul Unit : Menginspeksi Gear Box ................................................10 Kode Unit : KTL.PI.20.105.02 .....................................................13

Judul Unit : Menginspeksi Turning Gear...........................................13 Kode Unit : KTL.PI.20.106.02 .....................................................16

Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Cooling Tower ...........................16 Kode Unit : KTL.PI.20.107.02 .....................................................19

Judul Unit : Menginspeksi Damper dan Ducting ................................19 Kode Unit : KTL.PI.20.108.02 .....................................................22

Judul Unit : Menginspeksi Separator dan Demister Uap Panas Bumi ....22 Kode Unit : KTL.PI.20.109.02 .....................................................25

Judul Unit : Menginspeksi Crane/Overhead Crane .............................25 Kode Unit : KTL.PI.20.110.02 .....................................................28

Judul Unit : Menginspeksi Pulverizer dan Coal feeder ........................28 Kode Unit : KTL.PI.20.111.02 .....................................................31

Judul Unit : Menginspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit...............31 Kode Unit : KTL.PI.20.112.02 .....................................................34

Judul Unit : Menginspeksi Instalasi DC Power...................................34 Kode Unit : KTL.PI.20.113.02 .....................................................37

Judul Unit : Menginspeksi Alat Berat ...............................................37 Kode Unit : KTL.PI.20.114.02 .....................................................40

Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Instrumentasi............................40 Kode Unit : KTL.PI.20.115.02 .....................................................43

Judul Unit : Menginspeksi Genset ...................................................43 Kode Unit : KTL.PI.20.116.02 .....................................................46

Judul Unit : Menginspeksi Bantalan.................................................46 Kode Unit : KTL.PI.20.117.02 .....................................................49

Judul Unit : Menginspeksi Motor Listrik ...........................................49 Kode Unit : KTL.PI.20.118.02 .....................................................52

Judul Unit : Menginspeksi Safety Valve ...........................................52 Kode Unit : KTL.PI.20.119.02 .....................................................55

Judul Unit : Menginspeksi Mesin Perkakas .......................................55 Kode Unit : KTL.PI.20.120.02 .....................................................58

Judul Unit : Menginspeksi CO2 Pemadam ........................................58 Kode Unit : KTL.PI.20.121.02 .....................................................61

Judul Unit : Menginspeksi Fire Hydrant............................................61

Page 632: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

ii

Kode Unit : KTL.PI.20.122.02 .....................................................64 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Proteksi Katodik ........................64

Kode Unit : KTL.PI.20.123.02 .....................................................67 Judul Unit : Menginspeksi Lighting Arrester......................................67

Kode Unit : KTL.PI.20.124.02 .....................................................70 Judul Unit : Menginspeksi PMT dan PMS (CB dan DS) ........................70

Kode Unit : KTL.PI.20.125.02 .....................................................73 Judul Unit : Menginspeksi Stacker Reclaimer Batu bara .....................73

Kode Unit : KTL.PI.20.126.02 .....................................................76 Judul Unit : Menginspeksi Gun Burner dan Soot blower .....................76

Kode Unit : KTL.PI.20.127.02 .....................................................79 Judul Unit : Menginspeksi Electrostatic Precipitator (EP) ....................79

Kode Unit : KTL.PI.20.128.02 .....................................................82 Judul Unit : Menginspeksi Kebisingan, Emisi dan Getaran ..................82

Kode Unit : KTL.PI.20.129.02 .....................................................85 Judul Unit : Menginspeksi Flue Gas Desulphuritation (FGD) ................85

Kode Unit : KTL.PI.20.130.02 .....................................................88 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Vacuum....................................88

Kode Unit : KTL.PI.20.131.02 .....................................................91 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Pengerem (Brake)......................91

Kode Unit : KTL.PI.20.132.02 .....................................................94 Judul Unit : Menginspeksi Penukar Kalor (Heat Exchanger) ................94

Kode Unit : KTL.PI.20.133.02 .....................................................97 Judul Unit : Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan ...........................97

Kode Unit : KTL.PI.20.134.02 ...................................................100 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Pengolah Limbah .....................100

Kode Unit : KTL.PI.20.135.02 ...................................................103 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Pengolah Air (Water Treatment

Plant /WTP) ..............................................................103 Kode Unit : KTL.PI.20.136.02 ...................................................106

Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper...............106 Kode Unit : KTL.PI.20.137.02 ...................................................109

Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler ........................................109

Kode Unit : KTL.PI.20.138.02 ...................................................112 Judul Unit : Menginspeksi Chemical Cleaning .................................112

Kode Unit : KTL.PI.20.139.02 ...................................................115 Judul Unit : Menginspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log ...115

Kode Unit : KTL.PI.20.140.02 ...................................................118 Judul Unit : Menginspeksi Pipa Pesat (Penstock) .............................118

Kode Unit : KTL.PI.20.141.02 ...................................................121 Judul Unit : Menginspeksi Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing .....121

Kode Unit : KTL.PI.20.142.02 ...................................................124 Judul Unit : Menginspeksi Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang .124

Kode Unit : KTL.PI.20.143.02 ...................................................127 Judul Unit : Menginspeksi Cerobong (chimney) dan Stack ................127

Kode Unit : KTL.PI.20.144.02 ...................................................130 Judul Unit : Menginspeksi Jetty ....................................................130

Page 633: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

iii

Kode Unit : KTL.PI.20.145.02 ...................................................133 Judul Unit : Menginspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race .....133

Kode Unit : KTL.PI.20.146.02 ...................................................136 Judul Unit : Menginspeksi Waduk ................................................136

Kode Unit : KTL.PI.20.147.02 ...................................................139 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Monitoring Bendungan dan

Bendung ..................................................................139 Kode Unit : KTL.PI.20.148.02 ...................................................142

Judul Unit : Menginspeksi Elevator ...............................................142 Kode Unit : KTL.PI.20.149.02 ...................................................145

Judul Unit : Menginspeksi Governor ..............................................145 Kode Unit : KTL.PI.20.150.02 ...................................................148

Judul Unit : Menginspeksi HP/LP by pass .......................................148 Kode Unit : KTL.PI.20.151.02 ...................................................151

Judul Unit : Menginspeksi Nitrogen Blanketing ...............................151 Level 2 Kode Unit : KTL.PI.20.201.02 ...................................................154

Judul Unit : Menginspeksi Turbin Air .............................................154 Kode Unit : KTL.PI.20.202.02 ...................................................157

Judul Unit : Menginspeksi Turbin Uap............................................157 Kode Unit : KTL.PI.20.203.02 ...................................................160

Judul Unit : Menginspeksi Turbin Gas............................................160 Kode Unit : KTL.PI.20.204.02 ...................................................163

Judul Unit : Menginspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah ............163 Kode Unit : KTL.PI.20.205.02 ...................................................166

Judul Unit : Menginspeksi Mesin Diesel..........................................166 Kode Unit : KTL.PI.20.206.02 ...................................................169

Judul Unit : Menginspeksi Boiler ...................................................169 Kode Unit : KTL.PI.20.207.02 ...................................................172

Judul Unit : Menginspeksi HRSG...................................................172 Kode Unit : KTL.PI.20.208.02 ...................................................175

Judul Unit : Menginspeksi Generator dan Penguatan .......................175 Kode Unit : KTL.PI.20.209.02 ...................................................178

Judul Unit : Menginspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik ...................178 Kode Unit : KTL.PI.20.210.02 ...................................................181

Judul Unit : Menginspeksi Transformator .......................................181 Kode Unit : KTL.PI.20.211.02 ...................................................183

Judul Unit : Menginspeksi Switchgear dan MCC ..............................183 Kode Unit : KTL.PI.20.212.02 ...................................................186

Judul Unit : Menginspeksi Sistem Proteksi .....................................186 Kode Unit : KTL.PI.20.213.02 ...................................................188

Judul Unit : Menginspeksi Sistem Telekomunikasi ...........................188 Kode Unit : KTL.PI.20.214.02 ...................................................191

Judul Unit : Menginspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen .................191 Kode Unit : KTL.PI.20.215.02 ...................................................194

Judul Unit : Menginspeksi Sistem Air Pendingin ..............................194

Page 634: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

iv

Kode Unit : KTL.PI.20.216.02 ...................................................197 Judul Unit : Menginspeksi Sistem HVAC.........................................197

Kode Unit : KTL.PI.20.217.02 ...................................................200 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Pemadam Kebakaran ...................200

Kode Unit : KTL.PI.20.218.02 ...................................................203 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi ................203

Kode Unit : KTL.PI.20.219.02 ...................................................206 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi ..............206

Kode Unit : KTL.PI.20.220.02 ...................................................209 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan .....................209

Kode Unit : KTL.PI.20.221.02 ...................................................212 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak ....................212

Kode Unit : KTL.PI.20.222.02 ...................................................215 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Bahan Bakar Gas.........................215

Kode Unit : KTL.PI.20.223.02 ...................................................218 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara .................218

Kode Unit : KTL.PI.20.224.02 ...................................................221 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang 221

Kode Unit : KTL.PI.20.225.02 ...................................................224 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Penanganan Abu .........................224

Kode Unit : KTL.PI.20.226.02 ...................................................227 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi.........227

Kode Unit : KTL.PI.20.227.02 ...................................................230 Judul Unit : Menginspeksi Chlorination Plant ..................................230

Kode Unit : KTL.PI.20.228.02 ...................................................233 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Udara Tekan..............................233

Kode Unit : KTL.PI.20.229.02 ...................................................236 Judul Unit : Menginspeksi Lingkungan...........................................236

Kode Unit : KTL.PI.20.230.02 ...................................................238 Judul Unit : Menginspeksi Desalination Plant ..................................238

Kode Unit : KTL.PI.20.231.02 ...................................................241 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting.....241

Kode Unit : KTL.PI.20.232.02 ...................................................244 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Bendungan dan Bendung.............244

Level 3 Kode Unit : KTL.PI.20.301.02 ...................................................247

Judul Unit : Menginspeksi PLTA ....................................................247 Kode Unit : KTL.PI.20.302.02 ...................................................250

Judul Unit : Menginspeksi PLTU BB ...............................................250 Kode Unit : KTL.PI.20.303.02 ...................................................253

Judul Unit : Menginspeksi PLTU Minyak/Gas...................................253 Kode Unit : KTL.PI.20.304.02 ...................................................256

Judul Unit : Menginspeksi PLTG....................................................256 Kode Unit : KTL.PI.20.305.02 ...................................................259

Judul Unit : Menginspeksi PLTGU..................................................259

Page 635: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

v

Kode Unit : KTL.PI.20.306.02 ...................................................262 Judul Unit : Menginspeksi PLTP ....................................................262

Kode Unit : KTL.PI.20.307.02 ...................................................265 Judul Unit : Menginspeksi PLTD....................................................265

Page 636: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 1/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.101.02 Judul Unit : Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Pompa, Kompresor dan Fan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Pompa, Kompresor dan Fan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Pompa, Kompresor dan Fan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Pompa, Kompresor dan Fan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Pompa, Kompresor dan Fan diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 637: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 2/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Pompa, Kompresor dan Fan

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Pompa, Kompresor dan

Fan. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Pompa,

Kompresor dan Fan. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Pompa, Kompresor dan

Fan secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 638: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 3/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Pompa, Kompresor dan Fan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 639: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 4/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.102.02 Judul Unit : Menginspeksi Piping dan Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Piping dan Valve secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Piping dan Valve

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Piping dan Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Piping dan Valve

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Piping dan Valve diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Piping dan Valve

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 640: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 5/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Piping dan Valve. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Piping dan Valve. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Piping dan Valve secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Piping dan Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 641: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 6/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 642: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 7/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.103.02 Judul Unit : Menginspeksi Kondensor Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Kondensor secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Kondensor

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Kondensor disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Kondensor

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Kondensor diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Kondensor

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 643: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 8/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Kondensor. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Kondensor. 2.1.1.4. Pengukuran mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Kondensor secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Kondensor ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 644: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 9/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 645: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 10/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.104.02 Judul Unit : Menginspeksi Gear Box Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Gear Box secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Gear Box

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Gear Box disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Gear Box

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Gear Box diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Gear Box

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 646: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 11/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Gear Box. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Gear Box. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Gear Box secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Gear Box ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 647: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 12/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 648: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 13/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.105.02 Judul Unit : Menginspeksi Turning Gear Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Turning Gear secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Turning Gear

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Turning Gear disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Turning Gear

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Turning Gear diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Turning Gear

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 649: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 14/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Turning Gear. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Turning Gear. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Turning Gear secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Turning Gear ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 650: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 15/267

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 651: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 16/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.106.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Cooling Tower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Cooling Tower secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Cooling Tower

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Cooling Tower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Cooling Tower

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Cooling Tower diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 652: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 17/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Cooling Tower

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Cooling Tower. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan Cooling

Tower. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Cooling Tower

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 653: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 18/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Cooling Tower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 654: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 19/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.107.02 Judul Unit : Menginspeksi Damper dan Ducting Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Damper dan Ducting secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Damper dan Ducting

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Damper dan Ducting disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Damper dan Ducting

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Damper dan Ducting diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Damper dan Ducting

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 655: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 20/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Damper dan Ducting. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Damper dan

Ducting. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Damper dan Ducting

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Damper dan Ducting ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 656: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 21/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 657: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 22/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.108.02 Judul Unit : Menginspeksi Separator dan Demister Uap Panas

Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Separator dan Demister Uap Panas Bumi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Separator dan Demister Uap Panas Bumi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Separator dan Demister Uap Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Separator dan Demister Uap Panas Bumi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Separator dan Demister Uap Panas Bumi diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 658: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 23/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Separator dan Demister Uap Panas Bumi

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Separator dan Demister

Uap Panas Bumi. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Separator dan

Demister Uap Panas Bumi. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Separator dan Demister

Uap Panas Bumi secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 659: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 24/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Separator dan Demister Uap Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 660: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 25/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.109.02 Judul Unit : Menginspeksi Crane/Overhead Crane Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Crane/Overhead Crane secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Crane/Overhead Crane

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Crane/Overhead Crane disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Crane/Overhead Crane

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Crane/Overhead Crane diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 661: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 26/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Crane/Overhead Crane

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Crane/Overhead Crane. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Crane/Overhead

Crane. 2.1.1.4. Pengukuran mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Crane/Overhead Crane

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

Page 662: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 27/267

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Crane/Overhead Crane ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 663: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 28/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.110.02 Judul Unit : Menginspeksi Pulverizer dan Coal feeder Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Pulverizer dan Coal feeder secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Pulverizer dan Coal feeder

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Pulverizer dan Coal feeder disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Pulverizer dan Coal feeder

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Pulverizer dan Coal feeder diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 664: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 29/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Pulverizer dan Coal feeder

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Pulverizer dan Coal

feeder. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Pulverizer dan

Coal feeder. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Pulverizer dan Coal feeder

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 665: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 30/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Pulverizer dan Coal feeder ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 666: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 31/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.111.02 Judul Unit : Menginspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Instalasi Penerangan Pembangkit diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 667: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 32/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Instalasi Penerangan

Pembangkit. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi

Penerangan Pembangkit. 2.1.1.4. Pengukuran listrik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Instalasi Penerangan

Pembangkit secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 668: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 33/267

keadaan normal 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 669: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 34/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.112.02 Judul Unit : Menginspeksi Instalasi DC Power Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Instalasi DC Power secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Instalasi DC Power

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Instalasi DC Power disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Instalasi DC Power

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Instalasi DC Power diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Instalasi DC Power

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 670: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 35/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Instalasi DC Power. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Instalasi DC

Power. 2.1.1.4. Pengukuran listrik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Instalasi DC Power secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Instalasi DC Power ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 671: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 36/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 672: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 37/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.113.02 Judul Unit : Menginspeksi Alat Berat Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Alat Berat secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Alat Berat

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Alat Berat disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Alat Berat

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Alat Berat diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Alat Berat

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 673: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 38/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Alat Berat. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Alat Berat. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Alat Berat secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Alat Berat ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 674: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 39/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 675: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 40/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.114.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Instrumentasi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Instrumentasi secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Instrumentasi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Instrumentasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Instrumentasi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Instrumentasi diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 676: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 41/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Instrumentasi

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Instrumentasi. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Instrumentasi. 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Instrumentasi

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

Page 677: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 42/267

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Instrumentasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 678: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 43/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.115.02 Judul Unit : Menginspeksi Genset Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Genset secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Genset

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Genset disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Genset 2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan

kerja digunakan sesuai standar perusahaan. 2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar

perusahaan. 2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual

dan dicatat sesuai format perusahaan. 2.4. Genset diperiksa kesesuaian batasan di dalam

manual. 2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan

Standar perusahaan. 2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan

standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Genset

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 679: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 44/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Genset. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Genset. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Genset secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Genset ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 680: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 45/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 681: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 46/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.116.02 Judul Unit : Menginspeksi Bantalan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Bantalan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Bantalan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Bantalan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Bantalan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Bantalan diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Bantalan

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 682: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 47/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Bantalan. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Bantalan. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Bantalan secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Bantalan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 683: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 48/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 684: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 49/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.117.02 Judul Unit : Menginspeksi Motor Listrik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Motor Listrik secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Motor Listrik

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Motor Listrik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Motor Listrik

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Motor Listrik diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Motor Listrik

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 685: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 50/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Motor Listrik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Motor Listrik. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Motor Listrik secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Motor Listrik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 686: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 51/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 687: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 52/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.118.02 Judul Unit : Menginspeksi Safety Valve Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Safety Valve secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Safety Valve

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Safety Valve disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Safety Valve

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Safety Valve diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Safety Valve

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 688: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 53/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Safety Valve. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Safety Valve. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Safety Valve secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Safety Valve ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 689: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 54/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 690: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 55/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.119.02 Judul Unit : Menginspeksi Mesin Perkakas Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Mesin Perkakas secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Mesin Perkakas

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Mesin Perkakas disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Mesin Perkakas

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Mesin Perkakas diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Mesin Perkakas

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 691: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 56/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Mesin Perkakas. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Mesin Perkakas. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Mesin Perkakas secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Mesin Perkakas ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 692: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 57/267

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 693: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 58/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.120.02 Judul Unit : Menginspeksi CO2 Pemadam Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi CO2 Pemadam secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi CO2 Pemadam

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi CO2 Pemadam disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi CO2 Pemadam

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. CO2 Pemadam diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi CO2 Pemadam

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 694: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 59/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) CO2 Pemadam. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja CO2 Pemadam. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian CO2 Pemadam secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi CO2 Pemadam ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 695: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 60/267

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 696: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 61/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.121.02 Judul Unit : Menginspeksi Fire Hydrant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Fire Hydrant secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Fire Hydrant

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Fire Hydrant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Fire Hydrant

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Fire Hydrant diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Fire Hydrant

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 697: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 62/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Fire Hydrant. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Fire Hydrant. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Fire Hydrant secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Fire Hydrant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 698: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 63/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 699: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 64/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.122.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Proteksi Katodik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Proteksi Katodik secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Proteksi Katodik

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Proteksi Katodik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Proteksi Katodik

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Proteksi Katodik diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 700: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 65/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Proteksi Katodik

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Proteksi

Katodik. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan Proteksi

Katodik. 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Proteksi Katodik

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 701: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 66/267

keadaan normal 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Proteksi Katodik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 702: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 67/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.123.02 Judul Unit : Menginspeksi Lighting Arrester Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Lighting Arrester secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Lighting Arrester

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Lighting Arrester disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Lighting Arrester

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Lighting Arrester diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Lighting Arrester

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 703: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 68/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Lighting Arrester. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Lighting Arrester. 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Lighting Arrester secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Lighting Arrester ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 704: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 69/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 705: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 70/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.124.02 Judul Unit : Menginspeksi PMT dan PMS (CB dan DS) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi PMT dan PMS (CB dan DS) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi PMT dan PMS (CB dan DS)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi PMT dan PMS (CB dan DS) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi PMT dan PMS (CB dan DS)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. PMT dan PMS (CB dan DS) diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi PMT dan PMS (CB dan DS)

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 706: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 71/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) PMT dan PMS (CB dan

DS). 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja PMT dan PMS (CB

dan DS). 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian PMT dan PMS (CB dan DS)

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi PMT dan PMS (CB dan DS) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 707: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 72/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 708: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 73/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.125.02 Judul Unit : Menginspeksi Stacker Reclaimer Batu bara Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Stacker Reclaimer Batu bara secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Stacker Reclaimer Batu bara

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Stacker Reclaimer Batu bara disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Stacker Reclaimer Batu bara

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Stacker Reclaimer Batu bara diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 709: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 74/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Stacker Reclaimer Batu bara

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Stacker Reclaimer Batu

bara. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Stacker Reclaimer

Batu bara. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Stacker Reclaimer Batu

bara secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 710: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 75/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Stacker Reclaimer Batu bara ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 711: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 76/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.126.02 Judul Unit : Menginspeksi Gun Burner dan Soot blower Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Gun Burner dan Soot blower secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Gun Burner dan Soot blower

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Gun Burner dan Soot blower disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Gun Burner dan Soot blower

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Gun Burner dan Soot blower diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 712: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 77/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Gun Burner dan Soot blower

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Gun Burner dan Soot

blower. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Gun Burner dan

Soot blower. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.7. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Gun Burner dan Soot

blower secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 713: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 78/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Gun Burner dan Soot blower ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 714: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 79/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.127.02 Judul Unit : Menginspeksi Electrostatic Precipitator (EP) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Electrostatic Precipitator (EP) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Electrostatic Precipitator (EP)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Electrostatic Precipitator (EP) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Electrostatic Precipitator (EP)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Electrostatic Precipitator (EP) diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 715: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 80/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Electrostatic Precipitator (EP)

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Electrostatic Precipitator

(EP). 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Electrostatic

Precipitator (EP). 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Electrostatic Precipitator

(EP) secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 716: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 81/267

keadaan normal 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Electrostatic Precipitator (EP) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 717: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 82/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.128.02 Judul Unit : Menginspeksi Kebisingan, Emisi dan Getaran Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Kebisingan, Emisi dan Getaran secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Kebisingan, Emisi dan Getaran

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Kebisingan, Emisi dan Getaran disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Kebisingan, Emisi dan Getaran

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Kebisingan, Emisi dan Getaran diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 718: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 83/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Kebisingan, Emisi dan Getaran

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Kebisingan, Emisi dan

Getaran. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Kebisingan, Emisi

dan Getaran. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Kebisingan, Emisi dan

Getaran secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 719: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 84/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Kebisingan, Emisi dan Getaran ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 720: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 85/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.129.02 Judul Unit : Menginspeksi Flue Gas Desulphuritation (FGD) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Flue Gas Desulphuritation (FGD) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Flue Gas Desulphuritation (FGD) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Flue Gas Desulphuritation (FGD) diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 721: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 86/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Flue Gas Desulphuritation (FGD)

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Flue Gas Desulphuritation

(FGD). 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Flue Gas

Desulphuritation (FGD). 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Flue Gas Desulphuritation

(FGD) secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 722: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 87/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Flue Gas Desulphuritation (FGD) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 723: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 88/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.130.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Vacuum Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Vacuum secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Vacuum

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Vacuum disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Vacuum

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Vacuum diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 724: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 89/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Vacuum

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Vacuum. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Vacuum. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Vacuum secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 725: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 90/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Vacuum ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 726: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 91/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.131.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Pengerem (Brake) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Pengerem (Brake) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Pengerem (Brake)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Pengerem (Brake) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Pengerem (Brake)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Pengerem (Brake) diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 727: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 92/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Pengerem (Brake)

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Pengerem

(Brake). 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Pengerem (Brake). 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Pengerem

(Brake) secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 728: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 93/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Pengerem (Brake) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 729: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 94/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.132.02 Judul Unit : Menginspeksi Penukar Kalor (Heat Exchanger) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Penukar Kalor (Heat Exchanger) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Penukar Kalor (Heat Exchanger) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Penukar Kalor (Heat Exchanger) diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 730: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 95/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Penukar Kalor (Heat Exchanger)

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Penukar Kalor (Heat

Exchanger). 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Penukar Kalor

(Heat Exchanger). 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Penukar Kalor (Heat

Exchanger) secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 731: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 96/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Penukar Kalor (Heat Exchanger) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 732: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 97/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.133.02 Judul Unit : Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Tanki dan Bejana Tekan secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Tanki dan Bejana Tekan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Tanki dan Bejana Tekan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Tanki dan Bejana Tekan diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 733: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 98/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Tanki dan Bejana Tekan

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Tanki dan Bejana Tekan. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Tanki dan Bejana

Tekan. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Tanki dan Bejana Tekan

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 734: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 99/267

keadaan normal 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Tanki dan Bejana Tekan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 735: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 100/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.134.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Pengolah Limbah Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Pengolah Limbah secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Pengolah Limbah

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Pengolah Limbah disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Pengolah Limbah

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Pengolah Limbah diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 736: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 101/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Pengolah Limbah

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Pengolah

Limbah. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Pengolah Limbah. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Pengolah Limbah

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 737: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 102/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Pengolah Limbah ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 738: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 103/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.135.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Pengolah Air (Water

Treatment Plant /WTP) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP) diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 739: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 104/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP)

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Pengolah Air

(Water Treatment Plant /WTP). 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP). 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur.

Page 740: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 105/267

2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP) secara presisi.

2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Pengolah Air (Water Treatment Plant /WTP) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 741: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 106/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.136.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Conveyor dan Hopper diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 742: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 107/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Conveyor dan

Hopper. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Conveyor dan Hopper. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Conveyor dan

Hopper secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 743: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 108/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 744: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 109/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.137.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic

Separator dan coal sampler Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 745: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 110/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Belt weighter,

Magnetic Separator dan coal sampler. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan Belt

weighter, Magnetic Separator dan coal sampler. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur.

Page 746: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 111/267

2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler secara presisi.

2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 747: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 112/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.138.02 Judul Unit : Menginspeksi Chemical Cleaning Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Chemical Cleaning secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Chemical Cleaning

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Chemical Cleaning disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Chemical Cleaning

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Chemical Cleaning diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 748: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 113/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Chemical Cleaning

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Chemical Cleaning. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Chemical

Cleaning. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Chemical Cleaning secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

Page 749: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 114/267

keadaan normal 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3

sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Chemical Cleaning ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 750: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 115/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.139.02 Judul Unit : Menginspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop

log Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 751: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 116/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Pintu Air (gate), Trash

rack dan stop log. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Pintu Air (gate),

Trash rack dan stop log. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Pintu Air (gate), Trash rack

dan stop log secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 752: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 117/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 753: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 118/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.140.02 Judul Unit : Menginspeksi Pipa Pesat (Penstock) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Pipa Pesat (Penstock) secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Pipa Pesat (Penstock)

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Pipa Pesat (Penstock) disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Pipa Pesat (Penstock)

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Pipa Pesat (Penstock) diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Pipa Pesat (Penstock)

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 754: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 119/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Pipa Pesat (Penstock). 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Pipa Pesat

(Penstock). 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Pipa Pesat (Penstock)

secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Pipa Pesat (Penstock) ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 755: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 120/267

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 756: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 121/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.141.02 Judul Unit : Menginspeksi Jembatan, Jalan dan Perkuatan

Tebing Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 757: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 122/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Jembatan, Jalan dan

Perkuatan Tebing. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Jembatan, Jalan

dan Perkuatan Tebing. 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Jembatan, Jalan dan

Perkuatan Tebing secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 758: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 123/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Jembatan, Jalan dan Perkuatan Tebing ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 759: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 124/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.142.02 Judul Unit : Menginspeksi Bangunan Gedung dan Sarana

Penunjang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 760: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 125/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Bangunan Gedung dan

Sarana Penunjang. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Bangunan Gedung

dan Sarana Penunjang. 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Bangunan Gedung dan

Sarana Penunjang secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 761: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 126/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Bangunan Gedung dan Sarana Penunjang ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 762: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 127/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.143.02 Judul Unit : Menginspeksi Cerobong (chimney) dan Stack Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Cerobong (chimney) dan Stack secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Cerobong (chimney) dan Stack

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Cerobong (chimney) dan Stack disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Cerobong (chimney) dan Stack

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Cerobong (chimney) dan Stack diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 763: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 128/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Cerobong (chimney) dan Stack

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Cerobong (chimney) dan

Stack. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Cerobong

(chimney) dan Stack. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Cerobong (chimney) dan

Stack secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 764: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 129/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Cerobong (chimney) dan Stack ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 765: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 130/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.144.02 Judul Unit : Menginspeksi Jetty Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Jetty secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Jetty

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Jetty disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Jetty 2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan

kerja digunakan sesuai standar perusahaan. 2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar

perusahaan. 2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual

dan dicatat sesuai format perusahaan. 2.4. Jetty diperiksa kesesuaian batasan di dalam

manual. 2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan

Standar perusahaan. 2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan

standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Jetty

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 766: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 131/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Jetty. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Jetty. 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Jetty secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Jetty ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 767: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 132/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 768: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 133/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.145.02 Judul Unit : Menginspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Water Way, Surge Tank dan Tail Race diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 769: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 134/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Water Way, Surge Tank

dan Tail Race. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Water Way, Surge

Tank dan Tail Race. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Water Way, Surge Tank

dan Tail Race secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 770: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 135/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 771: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 136/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.146.02 Judul Unit : Menginspeksi Waduk Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Waduk secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Waduk

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Waduk disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Waduk 2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan

kerja digunakan sesuai standar perusahaan. 2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar

perusahaan. 2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual

dan dicatat sesuai format perusahaan. 2.4. Waduk diperiksa kesesuaian batasan di dalam

manual. 2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan

Standar perusahaan. 2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan

standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Waduk

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 772: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 137/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Waduk. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Waduk. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Waduk secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Waduk ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 773: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 138/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 774: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 139/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.147.02 Judul Unit : Menginspeksi Peralatan Monitoring Bendungan

dan Bendung Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Peralatan Monitoring Bendungan dan Bendung secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Monitoring Bendungan dan Bendung

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Peralatan Monitoring Bendungan dan Bendung disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Peralatan Monitoring Bendungan dan Bendung

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Peralatan Monitoring Bendungan dan Bendung diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

Page 775: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 140/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Peralatan Monitoring Bendungan dan Bendung

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Peralatan Monitoring

Bendungan dan Bendung. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Peralatan

Monitoring Bendungan dan Bendung. 2.1.1.4. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.5. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Peralatan Monitoring

Bendungan dan Bendung secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

Page 776: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 141/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Peralatan Monitoring Bendungan dan Bendung ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 777: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 142/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.148.02 Judul Unit : Menginspeksi Elevator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Elevator secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Elevator

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Elevator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Elevator 2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan

kerja digunakan sesuai standar perusahaan. 2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar

perusahaan. 2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual

dan dicatat sesuai format perusahaan. 2.4. Elevator diperiksa kesesuaian batasan di

dalam manual. 2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan

Standar perusahaan. 2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan

standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat Laporan pelaksanaan Inspeksi Elevator

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 778: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 143/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Elevator. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Elevator. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Elevator secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Elevator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 779: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 144/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 780: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 145/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.149.02 Judul Unit : Menginspeksi Governor Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Governor secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Governor

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Governor disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Governor

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Governor diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Governor

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 781: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 146/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Governor. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Governor. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Governor secara presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi Governor ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 782: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 147/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 783: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 148/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.150.02 Judul Unit : Menginspeksi HP/LP by pass Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi HP/LP by pass secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi HP/LP by pass

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi HP/LP by pass disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi HP/LP by pass

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. HP/LP by pass diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi HP/LP by pass

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 784: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 149/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) HP/LP by pass. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja HP/LP by pass. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.6. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian HP/LP by pass secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

2.2.3. Pengujian Inspeksi HP/LP by pass ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 785: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 150/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 786: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 151/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.151.02 Judul Unit : Menginspeksi Nitrogen Blanketing Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan dan

pelaksanaan inspeksi Nitrogen Blanketing secara presisi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Nitrogen Blanketing

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Nitrogen Blanketing disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Data operasi, data pemeliharaan dan atau data uji pabrikan disiapkan.

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, daftar periksa (check list), blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji dan dokumen yang terkait disiapkan.

1.5. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

2. Melaksanakan

Inspeksi Nitrogen Blanketing

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan sesuai standar perusahaan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Kondisi fisik peralatan diperiksa secara visual dan dicatat sesuai format perusahaan.

2.4. Nitrogen Blanketing diperiksa kesesuaian batasan di dalam manual.

2.5. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Standar perusahaan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan diberikan catatan khusus.

3. Membuat

Laporan pelaksanaan Inspeksi Nitrogen Blanketing

Laporan pelaksanaan inspeksi dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan sesuai standar perusahaan.

Page 787: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 152/267

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 yang berlaku. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.5.2. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan

standar lingkungan di tempat kerja. 1.5.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.5.4. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Inspeksi (SOP) Nitrogen Blanketing. 2.1.1.3. Diagram Kerja dan Prinsip kerja Nitrogen

Blanketing. 2.1.1.4. Non Destructive Test (NDT). 2.1.1.5. Alignment dan Balancing. 2.1.1.6. Pengukuran vibrasi. 2.1.1.7. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.8. Teknik pelaporan.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan

kerja. 2.1.2.2. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.3. Pelaksanaan Pengujian Nitrogen Blanketing secara

presisi. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal minimal: D3 sesuai bidangnya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya.

Page 788: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 153/267

2.2.3. Pengujian Inspeksi Nitrogen Blanketing ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 789: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 154/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.201.02 Judul Unit : Menginspeksi Turbin Air Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Turbin Air sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Turbin Air

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Turbin Air disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Turbin Air diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Turbin Air disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

5. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Turbin Air

5.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

5.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

5.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

5.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

5.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

5.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 790: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 155/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

6. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Turbin Air

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve. 1.5.2. KTL.PI.20.116.02, Menginspeksi Bantalan 1.5.3. KTL.PI.20.140.02, Menginspeksi Pipa Pesat (Penstock) 1.5.4. KTL.PI.20.145.02, Menginspeksi Water Way, Surge Tank

dan Tail Race

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Turbin Air. 2.1.1.2. Material Turbin Air. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Turbin Air. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Turbin Air. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Turbin Air ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 791: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 156/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 792: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 157/273

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.202.02 Judul Unit : Menginspeksi Turbin Uap Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Turbin Uap sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Turbin Uap

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Turbin Uap disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Turbin Uap diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.)..

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Turbin Uap disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Turbin Uap

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 793: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 158/273

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Turbin Uap

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve. 1.5.2. KTL.PI.20.103.02, Menginspeksi Kondensor 1.5.3. KTL.PI.20.116.02, Menginspeksi Bantalan 1.5.4. KTL.PI.20.149.02, Menginspeksi Governor

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Turbin Uap. 2.1.1.2. Material Turbin Uap. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Turbin Uap. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Turbin Uap. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Turbin Uap ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 794: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 159/273

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 795: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 160/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.203.02 Judul Unit : Menginspeksi Turbin Gas Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Turbin Gas sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Turbin Gas

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Turbin Gas disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Turbin Gas diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Turbin Gas disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Turbin Gas

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 796: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 161/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Turbin Gas

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve. 1.5.2. KTL.PI.20.104.02, Menginspeksi Gear Box 1.5.3. KTL.PI.20.116.02, Menginspeksi Bantalan 1.5.4. KTL.PI.20.149.02, Menginspeksi Governor

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Turbin Gas. 2.1.1.2. Material Turbin Gas. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Turbin Gas. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Turbin Gas. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Turbin Gas ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 797: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 162/267

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 798: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 163/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.204.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 799: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 164/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.132.02, Menginspeksi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) 1.5.4. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Air Pengisi dan Penambah. 2.1.1.2. Material Sistem Air Pengisi dan Penambah.

Page 800: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 165/267

2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Air Pengisi dan Penambah.

2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Air Pengisi

dan Penambah. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Air Pengisi dan Penambah ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 801: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 166/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.205.02 Judul Unit : Menginspeksi Mesin Diesel Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Mesin Diesel sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Mesin Diesel

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Mesin Diesel disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Mesin Diesel diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Jadwal dan program kerja inspeksi Mesin Diesel disiapkan.

1.6. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.7. Data hasil inspeksi Mesin Diesel disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 802: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 167/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Mesin Diesel

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Mesin Diesel

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.104.02, Menginspeksi Gear Box 1.5.4. KTL.PI.20.149.02, Menginspeksi Governor

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Mesin Diesel. 2.1.1.2. Material Mesin Diesel. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Mesin Diesel. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 803: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 168/267

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Mesin Diesel. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Mesin Diesel ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 804: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 169/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.206.02 Judul Unit : Menginspeksi Boiler Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Boiler sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Boiler

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Boiler disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Boiler diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Boiler disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Boiler

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 805: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 170/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Boiler

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.107.02, Menginspeksi Damper dan Ducting 1.5.4. KTL.PI.20.110.02, Menginspeksi Pulverizer dan Coal feeder 1.5.5. KTL.PI.20.126.02, Menginspeksi Gun Burner dan Soot

blower 1.5.6. KTL.PI.20.118.02, Menginspeksi Safety Valve

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Boiler. 2.1.1.2. Material Boiler. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Boiler. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Boiler. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Boiler ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 806: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 171/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 807: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 172/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.207.02 Judul Unit : Menginspeksi HRSG Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi HRSG sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi HRSG

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi HRSG disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi HRSG diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi HRSG disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi HRSG

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 808: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 173/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi HRSG

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.107.02, Menginspeksi Damper dan Ducting 1.5.4. KTL.PI.20.126.02, Menginspeksi Gun Burner dan Soot

blower 1.5.5. KTL.PI.20.118.02, Menginspeksi Safety Valve

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja HRSG. 2.1.1.2. Material HRSG. 2.1.1.3. Prosedur Analisa HRSG. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa HRSG. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi HRSG ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 809: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 174/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 810: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 175/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.208.02 Judul Unit : Menginspeksi Generator dan Penguatan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Generator dan Penguatan sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Generator dan Penguatan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Generator dan Penguatan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Generator dan Penguatan diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Generator dan Penguatan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Generator dan Penguatan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 811: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 176/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Generator dan Penguatan

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Generator dan Penguatan. 2.1.1.2. Material Generator dan Penguatan. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Generator dan Penguatan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Generator dan

Penguatan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Generator dan Penguatan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 812: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 177/267

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 813: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 178/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.209.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 814: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 179/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.132.02, Menginspeksi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) 1.5.4. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Pelumas dan Hidrolik. 2.1.1.2. Material Sistem Pelumas dan Hidrolik. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Pelumas dan Hidrolik. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 815: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 180/267

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Pelumas dan

Hidrolik. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Pelumas dan Hidrolik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 816: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 181/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.210.02 Judul Unit : Menginspeksi Transformator Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Transformator sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Transformator

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Transformator disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Transformator diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Transformator disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Transformator

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 817: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 182/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Transformator

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Transformator. 2.1.1.2. Material Transformator. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Transformator. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Transformator. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Transformator ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 818: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 183/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.211.02 Judul Unit : Menginspeksi Switchgear dan MCC Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Switchgear dan MCC sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Switchgear dan MCC

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Switchgear dan MCC disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Switchgear dan MCC diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Switchgear dan MCC disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Switchgear dan MCC

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 819: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 184/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Switchgear dan MCC

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Switchgear dan MCC. 2.1.1.2. Material Switchgear dan MCC. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Switchgear dan MCC. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Switchgear dan

MCC. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Switchgear dan MCC ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 820: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 185/267

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 821: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 186/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.212.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Proteksi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Proteksi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Proteksi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Proteksi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Proteksi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Proteksi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Sistem Proteksi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 822: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 187/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Proteksi

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.114.02, Menginspeksi Peralatan Instrumentasi.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Proteksi. 2.1.1.2. Material Sistem Proteksi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Proteksi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Proteksi. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Proteksi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 823: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 188/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.213.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Telekomunikasi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Telekomunikasi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Telekomunikasi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Telekomunikasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Telekomunikasi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Telekomunikasi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Sistem Telekomunikasi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 824: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 189/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Telekomunikasi

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Telekomunikasi. 2.1.1.2. Material Sistem Telekomunikasi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Telekomunikasi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem

Telekomunikasi. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Telekomunikasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

Page 825: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 190/267

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 826: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 191/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.214.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 827: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 192/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.114.02, Menginspeksi Peralatan Instrumentasi.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Kontrol dan Instrumen. 2.1.1.2. Material Sistem Kontrol dan Instrumen. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Kontrol dan Instrumen. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Kontrol dan

Instrumen. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

Page 828: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 193/267

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Kontrol dan Instrumen ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 829: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 194/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.215.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Air Pendingin Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Air Pendingin sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Air Pendingin

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Air Pendingin disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Air Pendingin diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Air Pendingin disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Sistem Air Pendingin

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 830: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 195/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Air Pendingin

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.132.02, Menginspeksi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) 1.5.4. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Air Pendingin. 2.1.1.2. Material Sistem Air Pendingin. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Air Pendingin. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Air

Pendingin. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Air Pendingin ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 831: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 196/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 832: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 197/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.216.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem HVAC Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem HVAC sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem HVAC

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem HVAC disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem HVAC diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem HVAC disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Sistem HVAC

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 833: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 198/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem HVAC

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.106.02, Menginspeksi Peralatan Cooling Tower 1.5.4. KTL.PI.20.107.02, Menginspeksi Damper dan Ducting 1.5.5. KTL.PI.20.132.02, Menginspeksi Penukar Kalor (Heat

Exchanger)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem HVAC. 2.1.1.2. Material Sistem HVAC. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem HVAC. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem HVAC. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem HVAC ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 834: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 199/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 835: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 200/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.217.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Pemadam Kebakaran Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Pemadam Kebakaran sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Pemadam Kebakaran

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Pemadam Kebakaran disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Pemadam Kebakaran diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Pemadam Kebakaran disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 836: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 201/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Pemadam Kebakaran

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Pemadam Kebakaran

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.121.02, Menginspeksi Fire Hydrant 1.5.4. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Pemadam Kebakaran. 2.1.1.2. Material Sistem Pemadam Kebakaran. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Pemadam Kebakaran. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 837: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 202/267

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Pemadam

Kebakaran. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Pemadam Kebakaran ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 838: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 203/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.218.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 839: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 204/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve. 1.5.2. KTL.PI.20.108.02, Menginspeksi Separator dan Demister

Uap Panas Bumi

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Suplai Uap Panas Bumi. 2.1.1.2. Material Sistem Suplai Uap Panas Bumi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Suplai Uap Panas Bumi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Suplai Uap

Panas Bumi.

Page 840: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 205/267

2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Suplai Uap Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 841: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 206/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.219.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 842: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 207/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi. 2.1.1.2. Material Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Ektraksi Gas

Panas Bumi.

Page 843: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 208/267

2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Ektraksi Gas Panas Bumi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 844: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 209/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.220.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 845: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 210/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.111.02, Menginspeksi Instalasi Penerangan Pembangkit.

1.5.2. KTL.PI.20.112.02, Menginspeksi Instalasi DC Power 1.5.3. KTL.PI.20.123.02, Menginspeksi Lighting Arrester 1.5.4. KTL.PI.20.124.02, Menginspeksi PMT dan PMS (CB dan DS)

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Instalasi Kelistrikan. 2.1.1.2. Material Sistem Instalasi Kelistrikan. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Instalasi Kelistrikan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Instalasi

Kelistrikan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Instalasi Kelistrikan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 846: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 211/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 847: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 212/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.221.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Jadwal dan program kerja inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak disiapkan.

1.6. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.7. Data hasil inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 848: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 213/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.126.02, Menginspeksi Gun Burner dan Soot

blower 1.5.4. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Minyak. 2.1.1.2. Material Sistem Bahan Bakar Minyak. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar Minyak. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 849: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 214/267

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar

Minyak. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Bahan Bakar Minyak ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 850: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 215/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.222.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Bahan Bakar Gas Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Bahan Bakar Gas sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Gas

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Bahan Bakar Gas disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Bahan Bakar Gas diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Bahan Bakar Gas disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Gas

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 851: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 216/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Gas

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Gas. 2.1.1.2. Material Sistem Bahan Bakar Gas. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar Gas. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar

Gas. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Bahan Bakar Gas ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 852: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 217/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 853: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 218/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.223.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 854: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 219/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.125.02, Menginspeksi Stacker Reclaimer Batu bara.

1.5.2. KTL.PI.20.136.02, Menginspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper

1.5.3. KTL.PI.20.137.02, Menginspeksi Peralatan Belt weighter, Magnetic Separator dan coal sampler

1.5.4. KTL.PI.20.144.02, Menginspeksi Jetty

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Batubara. 2.1.1.2. Material Sistem Bahan Bakar Batubara. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar Batubara. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 855: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 220/267

2.1.2. Keterampilan:

2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Bahan Bakar Batubara.

2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Bahan Bakar Batubara ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 856: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 221/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.224.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas

Buang Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 857: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 222/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.107.02, Menginspeksi Damper dan Ducting 1.5.3. KTL.PI.20.126.02, Menginspeksi Gun Burner dan Soot

blower 1.5.4. KTL.PI.20.127.02, Menginspeksi Electrostatic Precipitator

(EP) 1.5.5. KTL.PI.20.129.02, Menginspeksi Flue Gas

Desulphuritation (FGD) 1.5.6. KTL.PI.20.143.02, Menginspeksi Cerobong (chimney) dan

Stack

Page 858: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 223/267

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang.

2.1.1.2. Material Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang.

2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang.

2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Udara

Pembakaran dan Gas Buang. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 859: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 224/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.225.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Penanganan Abu Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Penanganan Abu sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Penanganan Abu

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Penanganan Abu disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Penanganan Abu diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Penanganan Abu disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Sistem Penanganan Abu

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 860: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 225/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Penanganan Abu

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.136.02, Menginspeksi Peralatan Conveyor dan Hopper.

1.5.2. KTL.PI.20.143.02, Menginspeksi Cerobong (chimney) dan Stack

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Penanganan Abu. 2.1.1.2. Material Sistem Penanganan Abu. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Penanganan Abu. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Penanganan

Abu. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Penanganan Abu ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 861: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 226/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 862: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 227/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.226.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 863: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 228/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi. 2.1.1.2. Material Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Hydrogen Plant dan

Instalasi. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 864: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 229/267

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Hydrogen

Plant dan Instalasi. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Hydrogen Plant dan Instalasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 865: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 230/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.227.02 Judul Unit : Menginspeksi Chlorination Plant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Chlorination Plant sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Chlorination Plant

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Chlorination Plant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Chlorination Plant diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Chlorination Plant disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Chlorination Plant

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 866: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 231/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Chlorination Plant

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Chlorination Plant. 2.1.1.2. Material Chlorination Plant. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Chlorination Plant. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Chlorination Plant. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Chlorination Plant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan

Page 867: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 232/267

standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja. 2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 868: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 233/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.228.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Udara Tekan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Udara Tekan sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Udara Tekan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Udara Tekan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Udara Tekan diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Udara Tekan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Sistem Udara Tekan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 869: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 234/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Udara Tekan

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.132.02, Menginspeksi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) 1.5.4. KTL.PI.20.133.02, Menginspeksi Tanki dan Bejana Tekan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Udara Tekan. 2.1.1.2. Material Sistem Udara Tekan. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Udara Tekan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Udara

Tekan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Udara Tekan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 870: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 235/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen

kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 871: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 236/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.229.02 Judul Unit : Menginspeksi Lingkungan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Lingkungan sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Lingkungan

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Lingkungan disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Lingkungan diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Lingkungan disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Lingkungan

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 872: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 237/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Lingkungan

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.134.02, Menginspeksi Peralatan Pengolah Limbah.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Lingkungan. 2.1.1.2. Material Lingkungan. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Lingkungan. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Lingkungan. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Lingkungan ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 873: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 238/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.230.02 Judul Unit : Menginspeksi Desalination Plant Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Desalination Plant sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Desalination Plant

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Desalination Plant disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Desalination Plant diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Desalination Plant disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Analisa Hasil Inspeksi Desalination Plant

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 874: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 239/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Desalination Plant

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.101.02, Menginspeksi Pompa, Kompresor dan Fan.

1.5.2. KTL.PI.20.102.02, Menginspeksi Piping dan Valve 1.5.3. KTL.PI.20.132.02, Menginspeksi Penukar Kalor (Heat

Exchanger) 1.5.4. KTL.PI.20.130.02, Menginspeksi Peralatan Vacuum

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Desalination Plant. 2.1.1.2. Material Desalination Plant. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Desalination Plant. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Desalination Plant. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Desalination Plant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 875: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 240/267

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 876: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 241/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.231.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Telemetering, Flood

forecasting Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 877: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 242/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.147.02, Menginspeksi Peralatan Monitoring Bendungan dan Bendung.

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Telemetering, Flood forecasting.

2.1.1.2. Material Sistem Telemetering, Flood forecasting. 2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Telemetering, Flood

forecasting. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.

Page 878: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 243/267

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem

Telemetering, Flood forecasting. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Telemetering, Flood forecasting ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 879: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 244/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.232.02 Judul Unit : Menginspeksi Sistem Bendungan dan Bendung Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Analisa Hasil

inspeksi Sistem Bendungan dan Bendung sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bendungan dan Bendung

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi Sistem Bendungan dan Bendung disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi Sistem Bendungan dan Bendung diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil inspeksi Sistem Bendungan dan Bendung disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 880: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 245/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bendungan dan Bendung

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil inspeksi diolah sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil analisa pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat Laporan Analisa Hasil Inspeksi Sistem Bendungan dan Bendung

Laporan Analisa Hasil Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya:

1.5.1. KTL.PI.20.139.02, Menginspeksi Pintu Air (gate), Trash rack dan stop log.

1.5.2. KTL.PI.20.145.02, Menginspeksi Water Way, Surge Tank dan Tail Race

1.5.3. KTL.PI.20.146.02, Menginspeksi Waduk 1.5.4. KTL.PI.20.147.02, Menginspeksi Peralatan Monitoring

Bendungan dan Bendung

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Prinsip Kerja Sistem Bendungan dan Bendung. 2.1.1.2. Material Sistem Bendungan dan Bendung.

Page 881: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 246/267

2.1.1.3. Prosedur Analisa Sistem Bendungan dan Bendung.

2.1.1.4. Logic dan Sequence.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Analisa Sistem Bendungan

dan Bendung. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Sistem Bendungan dan Bendung ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setia elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 882: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 247/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.301.02 Judul Unit : Menginspeksi PLTA Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Inspeksi PLTA sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTA

4.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

4.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi PLTA disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

4.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi PLTA diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

4.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

4.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

4.6. Data hasil analisa inspeksi PLTA disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

5. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTA

5.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

5.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

5.3. Data hasil analisa inspeksi dievaluasi sesuai prosedur pengujian.

5.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

5.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

5.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 883: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 248/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

6. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi PLTA

Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PI.20.201.02, Menginspeksi Turbin Air 1.5.2. KTL.PI.20.208.02, Menginspeksi Generator dan

Penguatan 1.5.3. KTL.PI.20.233.02, Menginspeksi Sistem Bendungan dan

Bendung

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi PLTA. 2.1.1.2. Material PLTA. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi PLTA. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja PLTA. 2.1.1.6. Plant Interlock PLTA.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi PLTA. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Unit PLTA ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

Page 884: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 249/267

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 885: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 250/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.302.02 Judul Unit : Menginspeksi PLTU BB Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Inspeksi PLTU BB sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTU BB

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi PLTU BB disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi PLTU BB diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil analisa inspeksi PLTU BB disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTU BB

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa inspeksi dievaluasi sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 886: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 251/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi PLTU BB

Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PI.20.202.02, Menginspeksi Turbin Uap 1.5.2. KTL.PI.20.206.02, Menginspeksi Boiler 1.5.3. KTL.PI.20.208.02, Menginspeksi Generator dan

Penguatan 1.5.4. KTL.PI.20.215.02, Menginspeksi Sistem Kontrol dan

Instrumen 1.5.5. KTL.PI.20.224.02, Menginspeksi Sistem Bahan Bakar

Batubara 1.5.6. KTL.PI.20.225.02, Menginspeksi Sistem Udara

Pembakaran dan Gas Buang 1.5.7. KTL.PI.20.226.02, Menginspeksi Sistem Penanganan Abu

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi PLTU BB. 2.1.1.2. Material PLTU BB. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi PLTU BB. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja PLTU BB. 2.1.1.6. Plant Interlock PLTU BB.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi PLTU BB. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

Page 887: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 252/267

2.2.2. Pengujian Inspeksi Unit PLTU BB ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 888: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 253/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.303.02 Judul Unit : Menginspeksi PLTU Minyak/Gas Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Inspeksi PLTU Minyak/Gas sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTU Minyak/Gas

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi PLTU Minyak/Gas disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi PLTU Minyak/Gas diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil analisa inspeksi PLTU Minyak/Gas disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

Page 889: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 254/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Melaksanakan Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTU Minyak/Gas

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa inspeksi dievaluasi sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

3. Membuat

Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi PLTU Minyak/Gas

Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PI.20.202.02, Menginspeksi Turbin Uap 1.5.2. KTL.PI.20.206.02, Menginspeksi Boiler 1.5.3. KTL.PI.20.208.02, Menginspeksi Generator dan

Penguatan 1.5.4. KTL.PI.20.215.02, Menginspeksi Sistem Kontrol dan

Instrumen 1.5.5. KTL.PI.20.222.02, Menginspeksi Sistem Bahan Bakar

Minyak 1.5.6. KTL.PI.20.225.02, Menginspeksi Sistem Udara

Pembakaran dan Gas Buang

Page 890: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 255/267

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi PLTU Minyak/Gas. 2.1.1.2. Material PLTU Minyak/Gas. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi PLTU Minyak/Gas. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja PLTU Minyak/Gas. 2.1.1.6. Plant Interlock PLTU Minyak/Gas.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi PLTU Minyak/Gas. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Unit PLTU Minyak/Gas ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 891: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 256/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.304.02 Judul Unit : Menginspeksi PLTG Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Inspeksi PLTG sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTG

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi PLTG disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi PLTG diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil analisa inspeksi PLTG disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTG

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa inspeksi dievaluasi sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 892: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 257/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi PLTG

Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PI.20.203.02, Menginspeksi Turbin Gas 1.5.2. KTL.PI.20.208.02, Menginspeksi Generator dan

Penguatan 1.5.3. KTL.PI.20.215.02, Menginspeksi Sistem Kontrol dan

Instrumen 1.5.4. KTL.PI.20.222.02, Menginspeksi Sistem Bahan Bakar

Minyak 1.5.5. KTL.PI.20.223.02, Menginspeksi Sistem Bahan Bakar Gas 1.5.6. KTL.PI.20.225.02, Menginspeksi Sistem Udara

Pembakaran dan Gas Buang

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi PLTG. 2.1.1.2. Material PLTG. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi PLTG. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja PLTG. 2.1.1.6. Plant Interlock PLTG.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi PLTG. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

Page 893: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 258/267

2.2.2. Pengujian Inspeksi Unit PLTG ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 894: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 259/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.305.02 Judul Unit : Menginspeksi PLTGU Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Inspeksi PLTGU sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTGU

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi PLTGU disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi PLTGU diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil analisa inspeksi PLTGU disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTGU

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa inspeksi dievaluasi sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 895: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 260/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi PLTGU

Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PI.20.304.02, Menginspeksi PLTG 1.5.2. KTL.PI.20.207.02, Menginspeksi HRSG

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi PLTGU. 2.1.1.2. Material PLTGU. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi PLTGU. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja PLTGU. 2.1.1.6. Plant Interlock PLTGU.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi PLTGU. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Unit PLTGU ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik

Page 896: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 261/267

dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja. 2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 897: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 262/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.306.02 Judul Unit : Menginspeksi PLTP Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Inspeksi PLTP sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTP

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi PLTP disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi PLTP diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil analisa inspeksi PLTP disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTP

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa inspeksi dievaluasi sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 898: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 263/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi PLTP

Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PI.20.202.02, Menginspeksi Turbin Uap 1.5.2. KTL.PI.20.208.02, Menginspeksi Generator dan Penguatan

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi PLTP. 2.1.1.2. Material PLTP. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi PLTP. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja PLTP. 2.1.1.6. Plant Interlock PLTP.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi PLTP. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Unit PLTP ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

2.3. Aspek Penting:

2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik

Page 899: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 264/267

dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja. 2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Page 900: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 265/267

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Kode Unit : KTL.PI.20.307.02 Judul Unit : Menginspeksi PLTD Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Evaluasi Hasil

Analisa Inspeksi PLTD sesuai standar yang ditetapkan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan Data Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTD

1.1. Peraturan Perundang-undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk inspeksi diterapkan.

1.2. Prosedur dan Kelengkapan pelaksanaan inspeksi PLTD disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.3. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi PLTD diidentifikasi sesuai kebutuhan dan kelengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.).

1.4. Surat perintah kerja, izin kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait disiapkan berdasarkan standar perusahaan.

1.5. Lokasi kerja, termasuk pengamanan, pembebasan area serta kebutuhan koordinasi disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.

1.6. Data hasil analisa inspeksi PLTD disiapkan sesuai dengan standar perusahaan.

2. Melaksanakan

Evaluasi Hasil Analisa Inspeksi PLTD

2.1. Kelengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan.

2.2. Lokasi kerja diamankan sesuai standar perusahaan.

2.3. Data hasil analisa inspeksi dievaluasi sesuai prosedur pengujian.

2.4. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standar yang berlaku/perusahaan.

2.5. Bila terdapat keraguan hasil analisa inspeksi dapat diuji ulang dengan peralatan uji/instrumen uji yang dipilih sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

2.6. Hasil evaluasi pengujian disimpulkan sesuai dengan Standar Perusahaan

Page 901: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 266/267

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi PLTD

Laporan Hasil Evaluasi Inspeksi dibuat dalam format sesuai standar perusahaan.

1. Batasan Variabel

Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang-undangan K2. 1.2. Standar perusahaan yang berlaku. 1.3. Formulir kendali mutu (quality control) atau lembar laporan (report

sheet) yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.4. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit

kompetensi ini. 1.5. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

1.5.1. KTL.PI.20.205.02, Menginspeksi Mesin Diesel 1.5.2. KTL.PI.20.208.02, Menginspeksi Generator dan

Penguatan 1.5.3. KTL.PI.20.215.02, Menginspeksi Sistem Kontrol dan

Instrumen 1.5.4. KTL.PI.20.222.02, Menginspeksi Sistem Bahan Bakar

Minyak

2. Panduan Penilaian

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan:

2.1.1.1. Konversi Energi PLTD. 2.1.1.2. Material PLTD. 2.1.1.3. Prosedur Evaluasi PLTD. 2.1.1.4. Logic dan Sequence.. 2.1.1.5. Analisa Unjuk Kerja PLTD. 2.1.1.6. Plant Interlock PLTD.

2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Pelaksanaan Prosedur Evaluasi PLTD. 2.1.2.2. Pembuatan Pelaporan.

2.2. Ruang lingkup Pengujian:

2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2.2.2. Pengujian Inspeksi Unit PLTD ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis, uji lisan dan praktek lapangan.

Page 902: MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL ... ESDM 30...MENTERI ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 30 TAHUN 2009

Hal. 267/267

2.3. Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan Pekerjaan yang konsisten pada setiap

elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap

elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja.

2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.