Newsletter Juli 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Newsletter Juli 2012

Citation preview

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    1/12

    Hasil pengumpulan data perkebunan yang telah dilakukan oleh petugas

    kecamatan di lapang dan dilaporkan ke pusat perlu dilakukan verifikasi dan vali-dasi data antara lain untuk melihat konsistensi pengisian data antar kolom, antar

    waktu, kewajaran data, serta melihat parameter lainnya. Verifikasi dan validasi

    data dilakukan melalui koordinasi, sinkronisasi dan rapat-rapat pertemuan dengan

    instansi terkait baik di pusat maupun di daerah yang menangani data perkebunan.

    Pada tahun 2012, Pusdatin telah melakukan sinkronisasi data perkebunan dan im-

    plementasi e-form perkebunan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapatmendukung tersedianya data perkebunan secara lengkap, tepat waktu dan valid.

    Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai salah satu unit instansidi Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok diantaranya mengumpulkan,

    mengolah dan menganalisis data serta membuat kajian berbagai komoditas perta-

    nian strategis. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan data perkebunan denganmenggunakan aplikasi yaitu e-Form Perkebunan. Untuk pelaksanaan aplikasi ini

    didaerah, maka berdasarkan SK Kuasa Pengguna Anggaran / KPA Pusat Data

    dan Sistem Informasi Pertanian No. 61E/Kpts/KU.110/A6/04/2012, tanggal 16

    April 2012, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian

    melaksanakan kegiatan Implementasi e-Form Perkebunan. Tujuan dari kegiatan

    ini adalah melakukan pelatihan penggunaan e-form perkebunan kepada petugaspengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten sehingga dapat diimple-

    mentasikan dalam penyampaian data dari daerah ke pusat.

    Kegiatan Pelaksanaan Implementasi e-Form Perkebunan di Provinsi Lam-

    pung dilaksanakan di Hotel Bukit Randu pada tanggal 11-12 Juli 2012. Instrukturyang menjadi fasilitator dalam pelaksanaan Implementasi e-Form Perkebunan Ta-

    hun 2012 berasal dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin), lain

    IMPLEMENTASI e-FORM PERKEBUNANDI PROVINSI LAMPUNG

    ISSN : 1411-9196

    Vol. 9 No. 90 Bulan Juli 2012 http://pusdatin.deptan.go.id

    Daftar Isi :

    Pembukaan Implementasi e-Form Perkebunan

    Daftar Isi :

    Implementasi e-Form Perkebunan

    di Provinsi Lampung.....(1)

    Persiapan Kajian Neraca Bahan

    Makanan (NBM).....(2)

    Keamanan Informasi.....(4)

    Analisis Jabatan.....(5)

    Supervisi Pengumpulan Data

    Produktivitas Padi Dengan Metode

    Area Frame Di Kabupaten

    Cianjur.....(6) Pelatihan Penggunaan GPS dan GIS

    Dinas Pertanian Kelautan dan

    Perikanan Kota Balikpapan

    Kalimantan Timur.....(7)

    Pelaksanaan Workshop Kegiatan

    Analisis dan Penataan Data Iklim,

    Organisme Pengganggu Tanaman

    (OPT) dan Bencana Alam.....(8)

    Pelaporan Pengadaan

    Menggunakan Sistem Pakar.....(9)

    Studi Banding Teknologi Edukasi

    Digital dan Diorama Digital.....(11)

    Tim Redaksi :

    Pelindung:

    Ir. Tassim Billah, MScPenasehat:

    Agus Sunarya, SE, MM

    Ir. Sari Sutiyorini, MMIr, Bayu Mulyana, MM

    Ir. Dewa Ngakan Cakrabawana, MM

    Penanggung Jawab:Sukim Supandi, S.Sos, MM

    Redaksi :

    Dedi TriyonoEditor:

    Dra. Laelatul Hasanah, MSi

    Dra. P.Hanny Mulyani, MMEko Nugroho, S.Kom, MM

    Redaktur Pelaksana:

    Evita Wahyu Puspitasari, S.KomDian Prasetyorini

    Sekretariat :

    Dwi WulandariAgus

    Musdino

    Redaksi menerima tulisan maupun saran

    dan kritik untuk Newsletter Pusdatin

    Kirimkan ke alamat redaksi :Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

    Jl. Harsono RM No. 3 Gd. D Lantai IV

    Pasar MingguJakarta 12550Telp : 021-7805305, 7816384

    Fax : 021-7822638

    e-mail : [email protected]

    Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    2/12

    H A L A M A N 2

    hal dengan narasumbernya yang berasal dari

    Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

    (Pusdatin) dan Dinas Perkebunan Provinsi

    Lampung yang memberikan pengarahan dan

    memonitor jalannya pelaksanaan implemen-

    tasi e-form perkebunan. Materi Implementasi

    e-Form Perkebunan Tahun 2012 diberikanselama 2 hari 1 malam dengan rincian materi

    sebagai berikut:

    Diberikan pree test, post test dan evaluasimateri kepada para peserta terhadap materi

    yang diberikan.

    Materi yang diberikan bagi petugasprovinsi dan kabupaten adalah Petunjuk

    Operasional e-Form Perkebunan.

    Pelaksanaan Implementasi e-FormPerkebunan berjalan dengan lancar sesuai

    dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini

    tidak lepas dari peran tim kesekretariatan

    daerah yang membantu penuh terselengga-

    ranya acara tersebut. ( Diah)

    Lanjutan Berita Implementasi e-Form Perkebunan...

    Peserta Implementasi e-Form Perkebunan

    Peserta Implementasi e-

    Form Perkebunan

    Dalam rangka mendukung target

    pembangunan pe rt an ian dian ta ra nyaswasembada berkelanjutan dan peningkatan

    diversifikasi pangan maka diperlukan

    ketersediaan data dan informasi konsumsi

    yang lengkap. Data konsumsi yang selama

    ini tersedia bersumber dari Survei SosialEkonomi Nasional (Susenas), BPS yang

    dilaksanakan setiap tahun dan dapat memberi

    gambaran pola konsumsi pangan penduduk di

    suatu wilayah yang didasarkan pada besarnya

    pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi.Selain itu juga data ketersediaan pangan yang

    bersumber dari Neraca Bahan Makanan

    (NBM) yang diterbitkan oleh BadanKetahanan Pangan (BKP), Kementerian

    Pertanian yang dapat memberi gambaran

    penyediaan, penggunaan dan ketersediaanbahan pangan per kapita di suatu wilayah.

    Data NBM diperoleh dari perhitungan dengan

    komponen penyusunnya diantaranya data

    produksi, ekspor, impor, stok, tercecer, untuk

    bibit, pakan, diolah untuk industri dan bahan

    makanan. Oleh karen itu data NBM pada

    beberapa komoditas terdapat perbedaan yang

    cukup jauh dengan data konsumsi dari

    Susenas, untuk itu perlu dilakukan kajian

    terhadap metode perhitungan NBM untuk

    beberapa komoditas yang cukup jauh dari

    data konsumsi-Susenas.

    Pusat Data dan Sistem Informasi

    Pertanian (Pusdatin) mempunyai misi

    diantaranya melakukan pengumpulan, pengo-

    lahan, analisis dan penyebaran data dan infor-

    masi pertanian didalamnya termasuk datakonsumsi pangan. Oleh karena itu Pusdatin

    pada tahun 2012 akan melakukan kegiatan

    penataan database dan kajian data konsumsi

    yang dapat digunakan untuk melengkapi

    ketersediaan data konsumsi secara series dan

    terupdate serta melakukan kajian sejauh

    mana keragaan dan prediksi konsumsi pangan

    serta penyediaan, penggunaan pangan serta

    ketersediaan per kapita pangan di Indonesia.

    Kajian konsumsi ini diharapkan menjadi ba-han masukan bagi pengambil kebijakan sek-

    tor pertanian dan pengguna data dan infor-

    masi lainnya.

    Neraca Bahan Makanan (NBM)

    adalah penyajian data pangan dalam bentuktabel yang dapat menggambarkan situasi dan

    kondisi ketersediaan pangan untuk konsumsi

    penduduk di suatu wilayah (negara/provinsi/

    kabupaten) pada waktu tertentu. Komponen-

    nya yaitu penyediaan (supply), penggunaan(utilization) dan ketersediaan. Metode pen-

    ghitungan NBM sebagai berikut :

    TD = O(S) + MX(P+B+I+C)

    Keterangan :TD = ketersediaan pangan utk dikonsumsi

    penduduk

    0 = Produksi (masukan/keluaran)

    S = Perubahan stok

    M = Impor

    X = Ekspor

    P = Pakan

    B = Bibit

    I = Industri (makanan dan bukan

    makanan)

    C = Tercecer

    Tujuan dari kajian NBM yaitu melakukan

    identifikasi permasalahan dalam metode

    penghitungan Neraca Bahan Makanan yang

    digunakan saat ini dan merumuskan alternatif

    pemecahan masalah terhadap permasalahanyang ditemukan.

    1. Telah dilakukan identifikasi permasalahan

    dalam penghitungan Neraca Bahan

    Makanan yang ditemui selama ini

    digunakan oleh Tim NBM nasional. Hasil

    identifikasi diantaranya sebagai berikut :

    Tidak tersedia data perubahan stock,kecuali untuk beras bersumber dari

    PERSIAPAN KAJIAN NERACABAHAN MAKANAN (NBM)

    Dokumentasi KegiatanKajian Neraca Bahan

    Makanan (NBM)

    Dokumentasi Kegiatan

    Kajian Neraca Bahan

    Makanan (NBM)

    Implementasi

    e-Form

    Perkebunan

    di Provinsi

    Lampung dan

    Persiapan Kajian

    Neraca Bahan

    Makanan (NBM)

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    3/12

    H A L A M A N 3

    Bulog dan gula pasir dari Dewan GulaIndonesia yang merupakan stok pemerintah,

    belum mencakup stok di masayarakat.

    Underestimate nya data industry makananmaupun non makanan, yang bersumber dari

    hasil survey industry besar sedang BPS, belummencakup industry kecil rumah tangga;

    Besarnya konversi (bibit, pakan dan tercecer)tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang;

    Konversi yg digunakan sebagian besar hasil

    studi tahun 1970-an sehingga perlu konversibaru dengan dilakukan kajian ulang yang sesuai

    dengan kondisi saat ini;

    Data ekspor belum termasuk data produkolahan dan perlunya kode HS yang jelas dari

    masing-masing penyusun komoditas; Di kolom NBM terdapat kolom untuk minyak

    kacang tanah, sementara data di lapangan

    kacang tanah dalam bentuk kacang tanah kupas

    dan kacang tanah berkulit;

    Beberapa komoditas perkebunan tidak ada dataNBM, seperti teh, kopi, lada dan kakao;

    Konversi produksi yang digunakan harussejalan dengan konversi yang digunakan pada

    saat penyajian data produksi di masing-masing

    sub sektor pertanian.

    2. Dalam penghitungan NBM tersebut digunakan

    beberapa tabel konversi yang disusun oleh Tim

    NBM nasional antara lain : Tabel konversi produksi komoditas yang

    digunakan untuk masukan (input) menjadi

    output. Input unsur produksi yang akanmengalami proses selanjutnya dan output

    unsur produksi hasil turunan (perlu angka

    konversi).

    Tabel konversi penggunaan (pakan, bibit,industri makanan dan industri non makanan dantercecer) yang merupakan persentase dari

    penyediaan dalam negeri. Penggunaan tabel

    konversi tersebut, jika di daerah tersedia dan

    memenuhi syarat (misal: hasil penelitian yangdapat dipertanggung jawabkan), dapat diguna-

    kan dengan menyebut sumbernya, jika tidaktersedia maka akan digunakan konversi na-

    sional.

    3. Dari tabel konversi yang digunakan tersebut telah

    dilakukan identifikasi dengan hasil sebagai

    berikut :

    Untuk tabel konversi produksi pada umumnyadigunakan sejak tahun 1970, dan hanya

    beberapa komoditas yang mengalami

    penyempurnaan antara lain sejak tahun 2002

    (minyak sawit ke minyak goreng dan karkas ke

    daging), 2003 (bawang merah segar ke kering)dan 2009 (GKG ke beras).

    Untuk tabel konversi penggunaan berasal dari

    beberapa sumber antara lain (1) rasio tabel I-O 2000, sementara telah tersedia tabel I-O

    2005 (2) Hasil kajian NBM tahun 2002 dan

    2003, (3) konversi NBM lama tahun 1970-andan (4) Hasil Struktur Ongkos Usaha Tani

    (SOUT) tahun 1989

    4. Dari beberapa permasalahan yang ditemukan

    dalam penghitungan Neraca Bahan Makanan

    tersebut diatas, maka pada hari kamis, tanggal 21

    Juni 2012 diadakan rapat koordinasi dengan Tim

    NBM Pusat yang dihadiri kurang lebih 30 peserta

    terdiri dari wakil masing-masing unit eselon I tek-nis lingkup Kementerian Pertanian, Badan Pusat

    Statistik, PSEKP dan Tim dari Pusdatin. Hasil

    pertemuan tersebut dapat dirumuskan beberapa

    alternatif pemecahan permasalahan berdasarkan

    masukan-masukan dari berbagai sumber : Pada permasalahan tidak tersedia data

    perubahan stok, dapat digunakan tabel input

    output tahun 2005 terbitan BPS, pada kolom

    304 yaitu perubahan stok dipersentasekan ter-

    hadap total penyediaan, dapat juga digunakan

    hasil kajian-kajian yang telah dilakukan;

    Underestimate-nya data industri, dapatdigunakan (1) survei industri besar sedang,

    BPS, (2) hasil survei industri kecil/rumah

    tangga, BPS (3) tabel input output tahun 2005

    untuk industri makanan dan non makanan

    (pakan). Besarnya konversi (bibit, pakan dan tercecer)

    tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang :

    untuk mengisi konversi penggunaan bibit

    pada NBM dapat digunakan (1) Hasil

    Survei Struktur Ongkos Usaha Tani

    (SOUT) dari BPS untuk padi, jagung,

    kedele dan tebu tahun 2010; (2) Informasi

    penggunaan bibit dari masing-masing sub

    sektor; (3) Tabel input ouput tahun 2005,

    BPS.

    Untuk konversi pakan dapat digunakantabel input ouput tahun 2005, pada kolom

    pakan ternak dipersentasekan dengan totalpenyediaan

    Untuk konversi tercecer, pada tabel Input

    output 2005 menjadi satu dengan

    penggunaan bibit, sehingga perlu ditelusuri

    dari lembar kerja tabel input output, bila

    terdapat hasil survei direktorat pasca panen

    masing-masing sub sektor atau dari BPS

    Permasalahan Data ekspor belum termasukdata produk olahan, dapat dilakukan

    penyusunan kode HS untuk masing-masing

    komoditas yang terdapat dalam NBM

    berdasarkan masukan Direktorat Jenderal

    terkait agar terjaga konsistensi atau dapat jugadigunakan konversi hasil studi Pusat Studi

    Keanekaragaman Pangan dan Gizi, IPB.

    Lanjutan Berita Persiapan Kajian Neraca...

    V O L . 9 N O . 9 0 B U L A N J U L I 2 0 1 2

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    4/12

    H A L A M A N 4

    Beberapa komoditas perkebunan tidakada data NBM, berdasarkan syarat

    dalam penyusunan NBM adalah

    komoditas dengan produksi diatas 500

    ton untuk NBM nasional dan 500 kilo-

    gram untuk NBM provinsi maka ko-

    moditi seperti kakao, kopi, teh, lada,

    cengkeh dan jambu mete sudah me-

    menuhi syarat untuk dimasukan dalam

    perhitungan NBM, namun menurut

    berdasarkan hasil diskusi dengan Dit-

    jen Perkebunan sementara NBM tetappada komoditas utama yaitu kelapa

    sawit, kelapa dan gula pasir, mengingat

    data pendukung belum tersedia.

    Konversi produksi yang digunakanharus sejalan dengan konversi yang

    digunakan pada saat penyajian data

    produksi di masing-masing sub sektor,

    dapat digunakan konversi yang dipakai

    dalam buku pedoman/panduan

    pengumpulan data yang diterbitkan

    oleh masing-masing sub sektor. Untuk data produksi pisang dan nenas

    selama ini adalah dalam wujud pisang

    dengan tandan segar dan nenas dengan

    mahkota, sehingga perlu ada nilai

    konversi ke pisang tanpa tandan dan

    nenas tanpa mahkota dalam bentuk

    segar segar.5. Tindak lanjut dari kegiatan ini, antara lain

    1) Melakukan pengumpulan data pendu-

    kung ke beberapa instansi di pusat dan

    daerah dan 2) Melakukan kajian penyem-

    purnaan penghitungan NBM.

    ( Sehusman/Laela)

    Penerapan tata kelola Teknologi Infor-masi dan Komunikasi (TIK) saat ini sudah

    menjadi kebutuhan dan tuntutan di setiap

    instansi penyelenggara pelayanan publik

    mengingat peran TIK yang semakin penting

    bagi upaya peningkatan kualitas layanan se-

    bagai salah satu realisasi dari tata kelola pe-merintahan yang baik (Good Corporate

    Governance). Dalam penyelenggaraan tatakelola TIK, faktor keamanan informasi meru-

    pakan aspek yang sangat penting diperhatikan

    mengingat kinerja tata kelola TIK akan ter-

    ganggu jika informasi sebagai salah satu ob-

    jek utama tata kelola TIK mengalami ma-

    salah keamanan informasi yang menyangkut

    kerahasiaan (confidentiality), keutuhan

    (integrity) dan ketersediaan (availability).

    Mengapa informasi perlu diamankan?

    INFORMATION is knowledge or data that

    has value to the organisation. (ISO

    27000:2009)

    Sadarkah Anda bahwa file Anda dapatdiambil orang tanpa Anda tahu? Bagi suatu

    organisasi/instansi kehilangan file akan mem-

    pengaruhi kelangsungan proses dan fungsi

    pekerjaan dalam organisasi/instansi tersebut

    karena mungkin saja file tersebut berisi infor-

    masi rahasia, penting dan berharga. Informasi

    merupakan aset (paling) penting saat ini

    karena kekuatan tidak lagi ditentukan oleh

    finansial, kekuasaan, atau sumberdaya alam,

    tetapi ditentukan oleh informasi, Knowledge

    is Power, siapa yang menguasai informasimaka Ia menguasai dunia.

    Oleh sebab itu sangat penting untukmelindungi informasi dari segala ancaman

    keamanan informasi. Ancaman kehilangan

    informasi dapat disebabkan oleh si pembuat,

    si pengguna, si pengolah, si pendistribusi

    dan/atau si penyimpan informasi. Kesadaran

    individu tentang pengamanan informasi akansangat berguna untuk mencegah terjadinya

    kebocoran informasi akibat segala ancamankeamanan informasi.

    Bagaimana Mengamankan Informasi?

    Pengamanan informasi diawali dengan Klasi-

    fikasi Informasi (rahasia, pentingatau ber-

    harga) dan Kajian Risiko terhadap gang-

    guan kerahasiaan, keutuhan, dan

    ketersediaan. Siklus pengamanan informasi

    dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

    Lanjutan Berita Persiapan Kajian Neraca...

    KEAMANAN INFORMASIPersiapan Kajian

    Neraca Bahan

    Makanan (NBM)

    dan Keamanan

    Informasi

    Dokumentasi Kegiatan

    Kajian Neraca Bahan

    Makanan (NBM)

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    5/12

    H A L A M A N 5

    Dalam mengamankan informasi perlu memper-hatikan komponen keamanan informasi berikut:

    1. Confidentiality (Kerahasiaan) : menjamin agar

    informasi hanya dapat diakses oleh pihak yangberwenang.

    2. Integrity (Keutuhan) : mengamankan ketepatan

    dan kelengkapan informasi dan metode pem-rosesannya

    3. Availability (Ketersediaan) : menjamin pihak

    yang berwenang dapat mengakses informasi saat

    diperlukan.

    Keamanan informasi bisa dicapai dengan cara

    mengimplementasikan suatu kontrol dalam bentuk

    kebijakan, prosedur, struktur organisasi, sistem dan

    fungsi untuk menjamin bahwa objektivitas keamanan

    informasi dari suatu organisasi/instansi tersebut bisa

    tercapai.Beberapa tips singkat dan mudah untuk

    menghindari ancaman keamanan informasi yang di-

    kutip dari http://saifuladi.wordpress.com/2007/10/18/ancaman-keamanan-informasi-dalam-tik/ yaitu : (1)

    Jangan gunakan program yang diberikan oleh orang

    yang tidak dikenal; (2) Bacalah peringatan keamananyang muncul sebelum meng-klik-nya; (3) Gunakan

    password dengan benar; (4) Gunakan program fire-

    wall, antivirus, antispyware, antispam yang baik dan

    selalu diperbaharui; (5)Back-up file-filepenting dalam

    sebuah media eksternal dan simpan ditempat yang

    aman; (6) Berhati-hatilah saat meng-klik sebuah situs

    yang dirujuk dalam sebuah e-mail; serta (7) Gunakan

    sistem penyandian yang baik untuk melakukan

    koneksi wireless ataupun menyimpan dan mendistri-

    busikan data. ( Yenni)

    V O L . 9 N O . 9 0 B U L A N J U L I 2 0 1 2

    Lanjutan Berita Keamanan Informasi...

    Organisasi birokrasi dihadapkan pada harapanmasyarakat yang semakin tinggi, agar organisasi bi-

    rokrasi semakin mampu bekerja secara professional,

    efektif dan efisiensi, maka diperlukan pemetaan yang

    lengkap dan menyeluruh atas seluruh informasi jabaan

    dalam organisasi yang dikenal dengan analisis jabatan.

    Melalui pemetaan tersebut akan diperoleh informasiyang akurat untuk menyusun program dan kegiatan

    pemetaan manajemen sumber daya aparatur, kelemba-

    gaan, ketatalaksanaan serta perencanaan pendidikan

    dan pelatihan.

    Analisis jabatan merupakan suatu cara men-dasar dalam manajemen sumber daya manusia untuk

    mendapatkan gambaran menyeluruh dan lengkap men-

    genai suatu posisi jabatan, kemudian menyadurnya

    kedalam format yang memudahkan memahami secara

    akurat informasi tentang jabatan dalam organisasi,

    serta merancang program dan kegiatan penataan ja-batan dan peningkatan kompetensi jabatan.

    Analisis Jabatan yang dilakukan dengan teliti

    akan menghasilkan informasi jabatan yang akurat dan

    kemudian dapat dijadikan bahan baku baik untuk

    proses pengelolaan sumber daya manusia, seperti

    evaluasi jabatan, recruitment dan seleksi, manajemenkinerja, penyusunan kompetensi dan pelatihan.

    Dalam analisis jabatan pada Pusat Data dan

    Sistem Informasi Pertanian pada saat ini sudah ada

    jabatan fungsional umum sebanyak 18 jabatan fung-

    sional umum yang terdiri dari :

    1.Agendaris

    2.Pemegang Uang Muka Kegiatan (PUMK)

    3.Bendahara Pengeluaran4.Verifikator Keuangan

    5.Pengadministrasi Keuangan

    6.Penatausaha BMN7.Sekretaris Pimpinan

    8.Caraka9.Pengemudi

    10.Satpam

    11.Petugas Simak BMN

    12.Bendahara Gaji

    13.Penyusun Laporan

    14.Pramu bakti15.Penyusun Rencana Anggaran dan Kegiatan

    16.Petugas SAK

    17.Pramu Pameran dan Peragaan

    18.Petugas Operasional Kendaraan Dinas

    Sedangkan pada jabatan Fungsional Khusus ada 13

    Jabatan Fungsional Khusus yang terdiri dari :

    1.Statistisi Pertama

    2.Statistisi Muda

    3.Statistisi Madya

    4.Statistisi Penyelia

    5.Statistisi Pelaksana Lanjutan

    6.Pranata Komputer Muda7.Pranata Komputer Pertama

    8.Pranata Komputer Madya

    9.Pranata Komputer Penyelia

    10.Analisis Kepegawaian Pemula

    11.Pranata Humas Pemula

    12.Pustakawan Pemula

    13.Arsiparis Pemula

    Dari hasil jumlah jabatan fungsional umum

    maupun jabatan fungsional khusus yang ada di Pusat

    Data dan Sistem Informasi Pertanian dapat dibuatkan

    peta jabatan yaitu susunan jabatan yang digambarkan

    secara vertical maupun horizontal menurut strukturkewenangan, tugas dan tanggung jawab jabatan serta

    persyaratan jabatan, peta jabatan menggambarkan

    seluruh jabatan yang ada dan kedudukannya dalam

    unit kerja. ( Purwanti)

    ANALISIS JABATAN

    http://saifuladi.wordpress.com/2007/10/18/ancaman-keamanan-informasi-dalam-tik/http://saifuladi.wordpress.com/2007/10/18/ancaman-keamanan-informasi-dalam-tik/http://saifuladi.wordpress.com/2007/10/18/ancaman-keamanan-informasi-dalam-tik/http://saifuladi.wordpress.com/2007/10/18/ancaman-keamanan-informasi-dalam-tik/http://saifuladi.wordpress.com/2007/10/18/ancaman-keamanan-informasi-dalam-tik/
  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    6/12

    H A L A M A N 6

    Untuk dapat menghasilkan data yangberkualitas, maka seluruh tahapan mulai dari

    pengumpulan data, pengolahan dan penyajian

    harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah

    ditetapkan, sebab mutu data sangat dipenga-

    ruhi oleh prosedur/tatacara pengumpulan

    data, kelengkapan dokumen, konsistensi

    dalam formulir serta jadwal pelaporan yang

    tepat. Oleh karena itu, pada tanggal 25 27

    Juni 2012 telah dilaksanakan supervisi dalam

    rangka untuk melakukan pengawasan

    (Quality Control) terhadap pelaksanaan taha-pan kegiatan survey area frame untuk pengu-

    kuran produktivitas padi tersebut. Pada super-

    visi ini tim yang terdiri dari 6 (enam) orang

    pelaksana Pusdatin Kementerian Pertanian

    didampingi dengan 2 (dua) orang petugas

    kabupaten telah melihat dan mewawancaraipetugas di kecamatan yang berkaitan dengan

    pelaksanaan tata cara penentuan lokasi mesh,

    pemilihan petak ubinan, prosedur ubinan,

    kendala yang dihadapi pada saat melakukan

    listing dengan metode area frame, sehingga

    diharapkan data yang dikumpulkan oleh petu-gas dilapangan akurat dan dapat dipertang-

    gungjawabkan. Kegaiatan supervise ini juga

    dimaksudkan untuk melakukan evaluasi ter-

    hadap seluruh tahapan kegiatan ini, sehingga

    mendapat masukkan dari petugas lapang un-

    tuk perencanaan ke depan yang lebih baik.

    Supervisi pertama dilakukan di DesaTanjungsari, Dusun Setiamanah Rw.03 Rt.01,

    Kelompok Tani Kertamukti, Kecamatan Su-

    kaluyu, Kabupaten Cianjur. Nomor mesh

    URN 29 dan dilakukan pengambilan sampel

    secara acak sistematik menurut buku pedo-

    man. Dari pengambilan sampel secara acak

    sistematik diketahui ada 5 petak terpilih den-

    gan nomor urut rumah tangga 4,10,17,22 dan

    27. Selanjutnya, untuk mengetahui rencana

    pelaksanaan ubinan maka data tersebut dip-indahkan ke Daftar Sampel Rumah Tangga

    (SAUP-DSRT12) pada subround II (Mei

    Agustus) Tahun 2012. Berdasarkan daftarSAUP-DSRT12, maka pelaksana supervisi

    mendatangi lokasi yang akan melakukan

    panen pada saat dilaksanakannya supervisiyaitu di Desa Tanjungsari. Dari informasi

    yang disampaikan oleh petugas di kecamatan

    Sukaluyu yaitu Bapak Nurul Hikmah bahwa

    pelaksanaan panen pada minggu ke empat

    tanggal 27 Juni 2012, no urut rumah tangga

    10 yaitu Bapak Ena dengan jumlah petak 6,

    petak terpilih secara acak adalah petak nomor

    1. Rumah tangga berikutnya adalah Bapak

    Hasan dengan jumlah petak 5, petak terpilih

    nomor urut 2.Pelaksanaan Ubinan milik Bapak Ena

    adalah sebagai berikut : ubinan dilaksanakan

    di Petak Sawah nomor 1, pertama menentu-

    kan titik arah barat daya sebagai titik pangkalpetak yang akan diubin. Petak berbentuk bujur

    sangkar, ambillah ujung barat daya dari petak

    lahan tersebut sebagai pangkal sumbu (O).

    Ukurlah panjang kedua sisi petak sawah

    tersebut, panjang sisi Barat Timur (B-T) dan

    Utara Selatan (US), dengan mempergunakan

    langkah kaki biasa dan hasilnya panjang sisi B

    -T (X) sebanyak 37 langkah dan panjang sisi U

    -S sebanyak 40. Jumlah digit dari panjang

    kedua sisi petak sawah tersebut panjang sisi B

    -T dalam puluhan langkah terdiri dari 2 digitdan panjang sisi U-S dalam puluhan langkah (2

    digit), maka jumlah digit dari panjang kedua

    sisi petak sawah tersebut 2+ 2 = 4digit.Maka

    angka random yang dicari harus dibawah 3740.

    Kemudian, karena pelaksanaan ubinan

    dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 Juni,maka tabel angka random dipilih adalah

    halaman 3(hari Rabu), baris ke 27 dan kolom

    ke 6(bulan Juni), sehingga angka dalam daftar

    yang memenuhi syarat adalah 3027 yang

    berarti titik pangkal ubinan (P) akan berada 30

    langkah dari titik 0 (Barat Daya) searah sisi B-T dan 27 langkah dari sisi U-S. Kemudian

    dilakukan pemasangan alat ubinan 2,5 m x 2,5

    m pada titik pangkal ubinan searah jarum jam.

    Setelah itu dilakukan pemanenan

    dengan menggunakan sabit dan perontokan

    dengan menggunakan alas dan papan perontok

    oleh petani (Bapak Ena). Selanjutnya petugasmelakukan wawancara kepada petani dan di-

    catat pada Formulir SAUP-S12. Berat hasil

    ubinan padi milik Bapak Ena adalah sebesar

    5,07 kg GKP, atau setara dengan 8,112 ton per

    hektar GKP atau setara dengan 7,017 ton/ha

    GKG. Satuan produktivitas yang standar

    adalah ton gabah kering giling (GKG). Jumlah

    rumpun pada plot ubinan sebanyak 64 rumpun.

    Koordinat petak ubinan pda posisi 60 4920

    LS dan 10701315 BT.Ubinan yang kedua adalah padi sawah

    milik Bapak Hasan. Ubinan dilaksanakan di

    petak sawah nomor 2. Panjang sisi Barat Timur petak tersebut adalah 47 langkah sedang-

    kan sisiUtaraSelatan sebesar 14 langkah. Dari

    tabel angka random yang memenuhi syaratadalah 1204 berarti titik pangkal ubinan (P)

    akan berada 12 langkah dari titik 0 (Barat

    Daya) searah sisi B-T dan 04langkah dari sisi

    U-S. Kemudian dilakukan pemasangan alat

    ubinan seluas 2,5 m x 2,5 m pada titik pangkal

    tersebut. Setelah itu petani (Bapak Hasan) me-

    lakukan pemanenan dengan menggunakan

    sabit dan perontokan dengan menggunakan

    alas dan papan perontok.

    Berat hasil ubinan padi milik BapakHasan adalah sebesar 4,4 kg GKP, atau setaradengan 7,04 ton atau setara dengan 7,04 ton

    per hektar GKP atau setara dengan 6,09 ton/ha

    Gambar 1. Penentuan

    Titik Pangkal Ubinan

    Gambar 2. Pemotongan

    Padi Yang Masuk Area

    Plot Ubinan

    SUPERVISI PENGUMPULAN DATA PRODUKTIVITAS PADIDENGAN METODOLOGI AREA FRAME DI KABUPATEN CIANJUR

    Gambar 3. Perontokan

    Hasil Panen Dalam Plot

    Ubinan

    Gambar 4. PenimbanganHasil Ubinan

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    7/12

    H A L A M A N 7

    GKG. Jumlah rumpun pada plot ubinan sebanyak 80rumpun. Koordinat petak ubinan pda posisi 604923

    LS dan 1070139 BT.

    Pada hari kedua dilakukan supervisi ke DesaLimbangan Sari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten

    Cianjur. Nama kepala rumah tangga petani yang ter-

    pilih adalah sawah milik Bapak Ali. Mesh yang ter-pilih adalah nomor AARN16, berarti tergolong sawah

    dataran rendah dengan tanpa program SLPTT. Hasil

    ubinan pada plot ini adalah sebesar 4,95 kg KGP atau

    setara dengan 6,85 ton GKG per hektar.

    Dalam kegiatan supervisi ini, pelaksana mela-

    kukan wawancara kepada petugas kecamatan yang

    berkaitan dengan pelaksanaan Area Frame. Dari hasil

    pantauan berdasarkan beberapa pertanyaan yang dia-

    jukan sesuai form Supervisi dapat disimpulkan seba-

    gai berikut :

    Metoda Area Frame, oleh sebagian petugas masihada kendala dengan penggunaan GPS pada saat

    menentukan titik koordinat pada mesh terpilih. Hal

    ini karena petugas belum terbiasa menggunakanperalatan GPS. Salah satu keuntungan dengan

    kegiatan ini adalah alat GPS yang berada di Dinas

    Pertanian kabupaten dapat lebih dimanfaatkan. Beberapa petugas menyatakan bahwa alat ubinan

    dilaporkan tidak tersedia sehingga petugas pada

    saat melakukan ubinan harus meminjam atau mela-

    kukan ubinan dengan peralatan seadanya. Disamp-

    ing itu banyak petugas mengeluhkan alat ubinan

    yang cukup berat, sehingga kurang praktis untuk

    dibawa kemana-mana, terutama pada saat melaku-

    kan ubinan pada sawah yang cukup jauh dari jalanraya.

    Petugas pada umumnya mengalami sedikit ke-

    sulitan dalam melakukan listing karena ukuran mesh

    yang terlampau luas, yaitu 1000 m x 1000 m atau se-

    tara dengan 100 ha. Berdasarkan evaluasi ini ke depan

    perlu dipertimbangkan untuk memperkecil ukuranmesh. ( Hafidz)

    Lanjutan Berita Supervisi Pengumpulan Data...

    V O L . 9 N O . 9 0 B U L A N J U L I 2 0 1 2

    PELATIHAN PENGGUNAAN GPS DAN GISDINAS PERTANIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    KOTA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR

    Pelatihan GPS dan Pengolahan Pemetaan Di-nas Kota Balikpapan dilaksanakan pada tanggal 11-14

    Juni 2012 dengan jumlah peserta sebanyak 6 orang,

    yang bertempat di Kantor Pusat Data dan Sistem In-

    formasi Pertanian Kementerian Pertanian. Para pe-

    serta ini terdiri dari staf dinas pertanian dan petugas

    kecamatan kota Balikpapan.Pelatihan dimulai dengan pembukaan oleh Dr.

    M. Luthful Hakim, Kepala Subbidang Prasarana yang

    dilanjutkan dengan materi pengenalan GPS secara

    umum, pengenalan tentang alat GPS TrimbleJuno SB

    Hanheld, setting GPS serta cara menggunakan GPS.Kegiatan Pada hari kedua adalah praktek penggunaan

    GPS di Lapangan Kementerian Pertanian, serta pen-golahan hasil pengukuran dengan GPS. Praktek GPS

    meliputi Cara merekam titik (point), Cara merekam

    garis (line), Cara merekam area, Cara nesting, Cara

    offset, Cara vertex, Fungsi Nesting, Offset dan Vertex.Kegiatan Pada Hari Ketiga yaitu pengolahan

    hasil pengukuran dengan GPS yang diawali dengan

    meng-installsoftware activesync, pathfinder dan soft-

    ware GIS, kemudian transfer data dan selanjutnya

    melakukan pengolahan hasil pengukuran dengan GPS

    menggunakan software ArcGISdimulai dengan pem-

    buatan layoutsampai pencetakan peta.

    Para peserta sangat antusias dalam mengikuti

    kegiatan pelatihan tersebut karena sebagian besar pe-

    serta baru pertama kali mengikuti pelatihan peng-

    gunaan alat GPS dan hal tersebut merupakan pengeta-

    huan baru bagi mereka yang nantinya dapat diterapkandidaerahnya. ( Ade/Azhar)

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    8/12

    H A L A M A N 8

    Data iklim, OPT dan bencana alam sangat terkait erat dengan kegiatan usaha tani.Perubahan iklim akan menyebabkan terjadinya perubahan pola curah hujan, kelembaban udara,

    kenaikan suhu serta peningkatan kejadian ekstrim seperti kekeringan, kebanjiran dan serangan

    opt yang pada akhirnya akan berdampak serius terhadap sektor pertanian. Faktor iklim ini akanberpengaruh terhadap produktivitas berbagai komoditas pertanian. Terkait dengan tujuan untuk

    mendukung tersedianya data iklim, OPT dan bencana alam, Pusdatin melakukan kegiatan

    penataan data tersebut sekaligus juga melakukan analisisnya.

    Dalam rangka meningkatkan pengetahuan terkait penataan data dan analisis data iklim,

    opt dan bencana alam, pada tanggal 20 Juni telah dilaksanakan kegiatan workshop dengan tema

    Analisis Dampak Perubahan Iklim terhadap Usaha Tani dan Serangan OPT Komoditas

    Pertanian. Bertindak selaku pembicara pada workshop ini adalah Balai Besar Peramalan OPTdan Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi. Secara rinci jadwal acara workshop adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 1. Jadwal Acara Workshop Kegiatan Analisis dan Penataan Data Iklim, OPT dan

    Bencana Alam

    Workshop diselenggarakan di Hotel Pangrango 2, Jl. Pajajaran no. 32, Bogor.

    Pembukaan dilakukan oleh Kepala Pusdatin, Ir. M. Tassim Billah, MSc dan dihadiri oleh 45

    orang yang berasal dari semua instansi terkait baik di dalam maupun di luar Kementerian

    Pertanian. Bertindak selaku narasumber dan moderator adalah sbb:

    Tabel 2. Daftar Pembicara dan Moderator

    Balai Besar Peramalan OPT merupakan instansi terkait yang berada di bawah Ditjen

    Tanaman Pangan, berlokasi di Jatisari, Karawang Jawa Barat. Dalam makalahnya yang

    dibawakan oleh Edi Suwardiwijaya, SP, diuraikan bahwa peramalan OPT adalah suatu

    kegiatan yang diarahkan untuk mendeteksi atau memprediksi populasi/serangan OPT serta

    kemungkinan penyebaran dan akibat yang ditimbulkannya dalam ruang dan waktu tertentu.

    Tujuan dari peramalan OPT adalah menyusun saran tindak pengelolaan atau penanggulangan

    OPT sesuai dengan prinsip dan strategi PHT sehingga populasi/serangan OPT dapat ditekan,tingkat produktivitas tanaman pada taraf tinggi, secara ekonomis menguntungkan dan aman

    terhadap lingkungan.

    PELAKSANAAN WORKSHOP KEGIATAN ANALISISDAN PENATAAN DATA IKLIM, ORGANISME PENGGANGGU

    TANAMAN (OPT) DAN BENCANA ALAM

    No Waktu Acara Narasumber

    1 09.00 09.30 Pembukaan Kapusdatin

    2 09.30 11.00 Peramalan OPT Komoditas

    Pertanian

    Balai OPT

    3 11.00 12.30 Dampak Perubahan Iklim

    Terhadap Kalender Tanam danSerangan OPT Komoditas

    Tanaman Pangan

    BalitklimatBesar Peramalan

    4 12.15 13.30 Rehat Siang

    5 13.30

    15.00 Peran Pusdatin dalamMendukung Ketersediaan Data

    dan Informasi

    Ir. M. Tassim billah, MSc

    SESI PEMBICARA INSTANSI MODERATOR

    1 Ir. M. Tassim Billah, MSc Pusdatin Ir. Dewa N. Cakrabawa, MM

    2 Edi Suwardiwijaya, SP Balai Penelitian OPT Dr. M. Lutful Hakim

    3 Ir. Erni Susanti Balitklimat Ir. Wieta B. Komalasari, MSi

    Ir. M. Tassim Billah PadaPemaparan Sesi Pusdatin

    Edi Suwardijaya, SP PadaPemaparan Sesi BalaiPeramalan OPT

    Ir. Erni Susanti Pada Pe-

    maparan Sesi Balitklimat

    Para Peserta Workshop

    Dari Berbagai Instansi

    Terkait

    Para Peserta Workshop

    Dari Berbagai Instansi

    Terkait

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    9/12

    H A L A M A N 9

    Gambar 1. Proses Pembangunan dan Pengembangan

    Model Peramalan OPT

    Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologimerupakan instansi terkait di bawah Badan LitbangPertanian, berlokasi di Bogor. Dalam makalahnya

    yang disampaikan oleh Ir. Erni Susanti, diuraikan

    bahwa yang dimaksud perubahan iklim adalah

    berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau

    tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga men-

    yebabkan perubahan komposisi atmosfer secaraglobal dan perubahan variabilitas iklim alamiah yang

    teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

    Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah pe-

    rubahan onset (awal tanam) dan akhir musim tanam

    yang sangat berpengaruh terhadap pola tanam dan po-tensi luas tanam tanaman pangan. Terkait dengan hal

    ini maka Balitklimat menyusun KATAM (Kalender

    Tanam) yang merupakan pedoman untuk menentukanpola dan waktu tanam yang memiliki resiko minimum.

    Katam yang tersusun memberi informasi awal musim

    tanam (onset) dan alternatif pola tanam dengan 3 ske-nario iklim, yaitu. El-Nino (kering), Normal and La-

    Nina (basah) sepanjang tahun sampai tingkat Kecama-

    tan. Katam dapat diakses melalui website Kemente-

    rian Pertanian (www.deptan.go.id) atau langsung ke

    alamat www.katam.info. ( Wieta)

    Gambar 2. Kalender Tanam Terpadu

    Lanjutan Berita Pelaksanaan Workshop Kegiatan...

    V O L . 9 N O . 9 0 B U L A N J U L I 2 0 1 2

    Penggunaan Sistem Pengadaan Secara

    Elektronik atau yang disingkat menjadi SPSE sejak

    awal tahun 2012 ini sudah mulai dipergunakan secara

    penuh. Instansi yang berada di bawah Kementerian

    pertanian menggunakan aplikasi ini saat

    menyelenggarakan lelang yang harus dilakukan pada

    tahun berjalan.Setiap minggunya Pusat Data dan Sistem Informasi

    Pertanian membuat laporan mengenai proses

    pelelangan yang sudah dilaksanakan secara elektronik

    secara penuh baik mengenai pelelangan yang sudah

    selesai maupun prosesnya masih terus berjalan.

    Laporan setiap minggu ini dilaporkan pada saat rapim

    dan dikirimkan ke masing-masing eselon I di

    Kementerian pertanian.

    Selain laporan yang dibuat oleh Pusat Data dan Sistem

    Informasi Pertanian yang didistribusikan setiap

    minggu ke setiap Eselon I, Pusat Data dan Sistem

    Informasi Pertanian bekerjasama dengan LPSE

    Propinsi Jawa Barat mempergunakan laporan secaraonline yang dikenal dengan sistem pakar.

    Sistem pakar dapat diakses oleh umum melalui alamat

    website reportlpse.deptan.go.id. Laporan yang tampil

    berupa laporan dari awal LPSE digunakan hingga

    tanggal berjalan sehingga data yang disajikan bersifat

    real time. Data yang dapat dilihat berupa jumlah

    keseluruhan paket pengadaan, jumlah paketpengadaan yang sudah selesai diproses, total pagu,

    total pagu yang sudah selesai dikerjakan, kemudian

    data penawaran dan jumlah rupiah untuk efisiensi

    ketika menggunakan aplikasi SPSE.

    PELAPORAN PENGADAAN MENGGUNAKANSISTEM PAKAR

    http://www.deptan.go.id/http://www.deptan.go.id/http://www.katam.info/http://www.katam.info/http://www.katam.info/http://www.deptan.go.id/
  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    10/12

    H A L A M A N 1 0

    Pelaporan

    Pengadaan

    Menggunakan

    Sistem Pakar

    Gambar 1. Tabel Paket Lelang Rekap Bulanan

    Gambar 2. Grafik Paket Lelang Rekap

    Bulanan

    Gambar 3. Tabel Paket Lelang Rekap Tahunan

    Data paket lelang yang disebutkan di

    atas dapat dilihat berdasarkan bulan atautahun. Pengguna tinggal mengklik menu

    paket lelang dan melihat data yang diperlukan

    berdasarkan per bulan atau per tahun. Data

    yang muncul akan berupa tabel dan

    dilengkapi dengan grafik bila memang

    diperlukan dengan mengklik gambar tabelexcel dibagian atas tabel.

    Selain data paket lelang, data yang dapat

    dilihat adalah mengenai jumlah penyedia

    yang sudah terdaftar di LPSE KementerianPertanian berdasarkan badan usahanya. Cara

    mengaksesnya pun cukup mudah, hanya

    dengan mengklik menu Penyedia maka akan

    terlihat data penyedia yang sudah terdaftar di

    LPSE Kementerian Pertanian meskipun tidak

    seluruh penyedia yang terdaftar mendaftarlangsung di LPSE Kementerian Pertanian

    melainkan melalui proses agregasi yang sudah

    disediakan oleh LKPP.

    Gambar 4. Tabel Rekanan Per Badan Usaha

    Gambar 5. Grafik Rekap Penyedia Berdasarkan

    Bentuk Usaha

    Dengan adanya sistem pakar,

    diharapkan kebutuhan akan data real time

    pengadaan yang sudah dan sedang berjalan di

    LPSE Kementerian Pertanian dapat di

    akomodir.( Lilik)

    Lanjutan Berita Pelaporan Pengadaan...

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    11/12

    H A L A M A N 1 1

    Dalam rangka studi banding dan upgradeknowledgetentang Edukasi digital dan pengembangan

    diorama berbasis digital, Kementerian Pertanian padatanggal 4 Juli 2012 bersama dengan perwakilan dari

    Samsung Indonesia melakukan field visiting ke IDX

    (Indonesia Stock Exchange) yang terletak di Jalan Jen-

    dral Sudirman Kavling 52-53. Perwakilan dari pihakSamsung dipimpin oleh Bapak Bayu Eko Satrio, se-

    mentara dari Kementerian Pertanian, yang dipimpin

    langsung oleh Ibu Nani Sufiani, terdiri dari Pusdatin

    (Subbidang Sistem Jaringan Komuter) dan Biro Hu-

    kum dan Informasi Publik (Subbidang Multimedia).

    Sedangkan dari pihak BEJ diwakili oleh Bapak Taufiq

    Rochman dari divisi edukasi dan marketing.

    Pada kesempatan kunjungan ke IDX Tim dari

    Kementerian Pertanian, tim diijinkan untuk melihat

    kedalam ruang bursa dan juga ruang diorama sebagai

    sarana pembelajaran dan pengenalan tentang saham

    dan juga pengenalan proses jual-beli saham dengan

    menggunakan digitalisasi perangkat yang melibatkan

    teknologi visual, audio dan interaktif. Salah satu media

    interaktif yang dimiliki oleh Indonesia Stock Exchangeadalah buku digital interaktif di dalam media ini pen-

    gunjung mendapatkan pengenalan singkat tentang sa-ham dari saham konvensional sampai dengan saham

    yang berbasis syariah.

    V O L . 9 N O . 9 0 B U L A N J U L I 2 0 1 2

    STUDI BANDING TEKNOLOGI EDUKASI DIGITALDAN DIORAMA DIGITAL

    Di dalam ruang diorama disajikan juga sebuah

    dinding informasi yang menjelaskan perjalanan sejarah

    dari bursa efek Indonesia. Pengguna informasi harus

    berada di posisi yang tepat yang telah disediakan me-lalui gambar foot print agar sensor dapat mendeteksi

    bahwa ada object yang berada di depan papan infor-

    masi, nantinya papan informasi akan menyala dan

    mengeluarkan informasi berupa audio yang menjelas-

    kan sesuai dengan informasi yang telah dipilih oleh

    object.

    Pada ruangan simulasi tim disugukan dengan

    layar LED touch screen 40 inch, disana kita dapat

    menlakukan simulasi melakukan transaksi saham seba-gai broker yang sudah terintegrasi dengan system yang

    dimiliki oleh IDX tentunya dengan aplikasi yang ber-

    beda dengan system utama mereka.

  • 5/25/2018 Newsletter Juli 2012

    12/12

    H A L A M A N 1 2

    Studi Banding

    Teknologi Edukasi

    Digital dan

    Diorama Digital

    Pada ruang diorama kami jugadisuguhkan dengan teknologi terbaru yaitu VR

    (Virtual Reality), apabila kita memilih infor-

    masi seputar saham maka akan muncul se-

    sosok pembawa informasi yang hampir

    menyerupai 3 D. ( Ardi)

    Lanjutan Berita Studi Banding Teknologi...

    Kirimkan ke alamat redaksi :Pusat Data dan Sistem Informasi PertanianJl. Harsono RM No. 3 Gedung D Lantai IVPasar Minggu - Jakarta Selatan 12550

    Phone : 0217805305; 7816384Fax : 021 - 7822638E-mail : [email protected]

    PUSAT DATA DAN SISTEM

    INFORMASI PERTANIAN

    Redaksi menerima tulisan maupun

    saran dan kritik untuk Newsletter

    Pusdatin

    KEMENTERIAN

    PERTANIAN

    Tim Redaksi

    Pelindung :

    Ir. Tassim Billah, MSc

    Penasehat :Agus Sunarya, SE, MMIr. Sari Sutiorini, MMIr. Bayu Mulyana, MMIr. Dewa Ngakan Cakrabawana, MM

    Penanggung Jawab :Sukim Supandi, S.Sos, MM

    Redaksi :Dedi Triyono

    Editor :Dra. Laelatul Hasanah, MSiDra. P. Hanny Mulyani, MMEko Nugroho, S.Kom, MM

    Redaktur Pelaksana :Evita Wahyu Puspitasari, S. KomDian Prasetyorini

    Sekretariat :Dwi WulandariAgusMusdino

    http://pusdatin.deptan.go.id