Upload
fierda-eka-pratiwi
View
244
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 1/13
OBSERVASI LAPANGAN
PUSKESMAS TAMALANREA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Siti Hajrah Irsan 110 210 0029
Widya Hafsari 110 211 0017
Intan Nur Pratiwi 110 211 0018
Muh. Nur Agung 110 211 0048
Muh. Rachmad Habel 110 211 0049
Abd. Rafid 110 211 0078
Yasser Zein Suweleh 110 211 0079
Fierda Eka Pratiwi 110 211 0108
Yusprasi Kasim 110 211 0109
R. Mujahidin Numyani 110 211 0139
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2014
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 2/13
BAB I
PENDAHULUAN
Pada blok tumbuh kembang ini, hal yang menjadi pusat perhatian adalah
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh seorang anak. Tujuan ilmu tumbuh
kembang adalah mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk
menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial. Juga
menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah keadaan tersebut.
Sehingga observasi lapangan ini bertujuan untuk melihat secara langsung
bagaimana program pemantauan pertumbuhan anak serta upaya pemenuhan anak yang
optimal dan program imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi pada Puskesmas Tamalanrea.
Kegiatan posyandu dan pemberian imunisasi merupakan kegiatan rutin yang
diadakan dan merupakan jenis pelayanan preventif yang diadakan oleh Puskemas
Tamalanrea.
Keadaan Geograf is Puskesmas Tamalanrea
Kecamatan Tamalanrea merupakan sebagian kecil dari pemerintahan walikota Makassar
yang terdiri dari beberapa wilayah kelurahan, sedangkan wilayah kerja puskesmas
Tamalanrea meliputi satu kelurahan yang berada ± 12 km dari kota Makassar, dengan
luas wilayah kerjanya 425,6 Ha. Yang terdiri dari 23 RW dan 121 RT.
Adapun batas wilayah kerja puskesmas Tamalanrea adalah:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kapasa
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Tamalanrea Jaya
c. Sebelah barat berbatasan dengan Tamalanrea Indah
d. Sebelah timur berbatasan dengan Paccerakkang
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 3/13
Tujuan Puskesmas
Adapun tujuan puskesmas yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia
sehat.
Sasaran Puskesmas
Sasaran puskesmas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok
beresiko tinggi (keluarga/penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang
tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil).
Jeni s Pelayanan Puskesmas
Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas itu sendiri terdiri dari:
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative, secara rinci dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Preventif
Kegiatan posyandu
Pemeriksaan ibu hamil
Pemberian imunisasi yaitu pada bayi 0-11 bulan, imunisasi DT pada anak
usia sekolah kelas 1, imunisasi TT untuk kelas 2 dan 3 dan imunisasi TT
pada ibu hamil.
Pelayanan KB
Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya peningkatan gizi
Kesehatan lingkungan
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
2. Promotif
Upaya promotif yang telah dilakukan adalah berupa penyuluhan – penyuluhan
misalnya tentang penyakit menular, diare, kesling, KB, dll.
3. Kuratif
Pelayanan kuratif yang telah diberikan adalah:
Pelayanan dasar
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 4/13
4. Di puskesmas Tamalanrea tidak ada kegiatan rehabilitative
Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi puskesmas adalah sbb:
a. Sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
b. Sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat
c. Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Kedudukan Puskesmas Dalam Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas Tamalanrea secara Sistem Kesehatan Nasional sebagai saran pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatna perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Organi sasi Puskesmas
Susunan organisasi puskesmas tamalanrea terdiri dari:
1) Pemimpin : Kepala Puskesmas
2) Pembantu pemimpin
3)
Unsur pelaksana : Unsur pelaksana yang terdiri dari:
o Unit yang terdiri dari tenaga pegawai dalam jabatan funsional
o Unit yang terdiri dari unit I, II, III, IV, V, VI, VII
IMUNISASI
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 5/13
Imunisasi yang diberikan oleh Puskesmas Tamalanrea adalah vaksin kombinasi
yaitu pentabio. Pentabio adalah Vaksin DTP-HB-Hib (Vaksin Jerap Difteri, Tetanus,
Pertusis, Hepatitis B Rekombinan, Haemophilus influenzae tipe b) berupa suspensi
homogen yang mengandung toksoid tetanus dan difteri murni, bakteri pertusis (batuk
rejan) inaktif,antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) murni yang tidak infeksius, dan
komponen Hib sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida Haemophilus
influenzae tipe b tidak infeksius yang dikonjugasikan kepada protein toksoid tetanus.
HBsAg diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan pada sel ragi. Vaksin dijerap pada
aluminium fosfat. Thimerosal digunakan sebagai pengawet. Polisakarida berasal dari
bakteri Hib yang ditumbuhkan pada media tertentu, dan kemudian dimurnikan melalui
serangkaian tahap ultrafiltrasi. Potensi vaksin per dosis tidak kurang dari 4 IU untuk
pertusis, 30 IU untuk difteri, 60 IU untuk tetanus (ditentukan pada mencit) atau 40 IU
(ditentukan pada guinea pig), 10 mcg _HBsAg dan 10 mcg Hib.
KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) mengandung
Zat aktif
Toksoid Difteri murni 20 Lf (k. 30 IU)
Toksoid Tetanus murni 5 Lf 60 IU)
B. pertussis inaktif 12 OU (k 4 IU)
HBsAg 10 mcg
Konjugat Hib 10 mcg
Zat tambahan
sebagai aluminium fosfat 0,33 mg
Thimerosal 0,025 mg
INDIKASI
Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan),
hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b secara simultan.
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 6/13
CARA KERJA OBAT
Merangsang tubuh membentuk antibodi terhadap difter-i, tetanus, pertusis, hepatitis B,
dan Haemophilus influenza tipe b.
CARA PEMBERIAN
Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular. Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada
anterolateral paha atas. Penyuntikan pada bagian bokong anak dapat menyebabkan luka
saraf siatik dan tidak dianjurkan. Suntikan tidak boleh diberikan ke dalam kulit karena
dapat meningkatkan reaksi lokal. Satu dosis anak adalah 0,5 mL.
JADWAL IM UNISASI
Pentabio (Vaksin DTP-HB-Hib) TIDAK BOLEH digunakan pada bayi yang baru lahir.
Vaksin ini aman dan efektif diberikan bersamaan dengan vaksin BCG, campak, polio
(OPV atau IPV),yellow fever dan suplemen vitamin A. Jika vaksin ini diberikan
bersamaan dengan vaksin lain, harus disuntikkan pada lokasi yang berlainan. Vaksin ini
tidak boleh dicampur dalam satu vial atau syringe dengan vaksin lain.
KONTRAINDIKASI
Hipersensitif terhadap komponen vaksin, atau reaksi berat terhadap dosis vaksin
kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk reaksi sejenis lainnya merupakan
kontraindikasi absolut terhadap dosis berikutnya. Terdapat beberapa kontraindikasi
terhadap dosis pertama DTP ; kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau
kelainan saraf serius lainnya merupakan kontraindikasi terhadap komponen pertusis.
Dalam hal ini vaksin tidak boleh diberikan sebagai vaksin kombinasi, tetapi vaksin DT
harus diberikan sebagai pengganti DTP, vaksin Hepatitis B dan Hib diber-ikan secara
terpisah. Vaksin tidak akan membahayakan individu yang sedang atau sebelumnya telah
terinfeksi virus hepatitis B.
Defisiensi sistem kekebalan
Individu yang terinfeksi human-immunodeficiency virus (HIV), baik asimtomatis
maupun simtomatis, harus diimunisasi dengan vaksin kombinasi menurut jadwal standar.
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 7/13
BAB II
HASIL OBSERVASI
Kami melakukan dua kali observasi, observasi pertama kami lakukan pada hari
Jumat tanggal 13 Juni 2014. Saat pertama kali kami melakukan observasi, hari tersebut
bukanlah merupakan hari posyandu. Sehingga sangat sedikit penduduk sekitar yang
mengetahui bahwa telah diadakan posyandu. Posyandu yang kami kunjungi adalah
Posyandu yang berada di blok I disamping SDN Tamalanrea 2.
Kunjungan kami pada posyandu ini terbilang gagal, dikarenakan sedikit sekali
orang tua dan anak yang datang kemari. Selain itu, semua yang datang selalu lupa
membawa KMS milik anaknya sehingga tidak dapat dipantau bagaimana pertumbuhan
dari si anak. Yang dilakukan hanyalah pencatatan oleh petugas tanpa bisa difollow-up
bagaimana pertumbuhannya. Petugas mengatakan bahwa penduduk sekitar sudah jarang
yang memiliki balita dan penduduk sekitar blok I ini terbilang mampu dan keuangannya
diatas rata-rata sehingga lebih memilih untuk pergi langsung ke dokter spesialis anakdaripada pergi ke posyandu.
Gambar. Posyandu Blok I
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 8/13
Gambar. Foto Bersama Kepala Puskesmas dan Petugas Posyandu
Gambar. Vaksin Kombinasi (Pentabio)
Gambar. Tempat Penyimpanan Vaksin
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 9/13
Gambar. Alat Pengukur TB, BB dan PB
Tujuan instruksional umum dan khusus dari observasi lapangan belum dapat
tercapai sehingga kami melakukan observasi kedua pada hari Sabtu tanggal 21 Juni 2014.
Bersama dengan dua kelompok yang lain kami berkumpul di Puskesmas Tamalanrea
pada pukul 08.00 WITA. Setelah kami melapor kepada petugas puskesmas, kami
langsung meluncur ke posyandu Flamboyan VI di Nusa Harapan Permai. Kami memulai
observasi pada pukul 09.00 WITA. Posyandu ini cukup ramai dikunjungi oleh penduduk
sekitar. Berbeda dengan posyandu pertama yang memiliki pos tersendiri, posyandu ini
bertempat di salah satu rumah warga.
Gambar. Foto Bersama dengan Petugas Posyandu Flamboyan
Pada saat pertama ibu dan anak mengunjungi posyandu tersebut, mereka menuju
ke meja registrasi untuk mengambil KMS yang memang telah disimpan oleh petugas
tersebut. Hal ini sangatlah bagus karena tidak seperti pada posyandu pertama yang hampir
semua pengunjung lupa untuk membawa KMS anaknya, pada posyandu ini semua KMS
milik penduduk sekitar yang memiliki balita disatukan dan disimpan oleh petugas.
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 10/13
Setelah registrasi, dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan kemudian
dicatat oleh petugas pada lembar KMS. Saat pengisian, petugas melakukan tanya jawab
kepada ibu serta memberikan saran serta masukan kepada ibu agar pertumbuhan anak
tetap terjaga dengan baik.
Kemudian ibu dan anak menuju meja selanjutnya yaitu, imunisasi. Pada meja ini
dilakukan anamnesis serta petugas melihat daftar vaksin yang sudah maupun yang belum
dilakukan. Jika anak sedang sakit ataupun tidak memungkinkan untuk divaksin saat itu
juga, maka petugas menyarankan ibu agar membawa anaknya ke puskesmas pada hari-
hari tertentu.
Contoh Kasus:
Nama Ibu : Ny. Herlina
Nama Anak : Shakila Salsabila
Umur : 6 bulan
Berat Badan : 5,3 kg
Panjang Badan : 82 cm Gambar. Pengukuran PB
Gambar. Pengisian Lembar KMS
Shakila diberikan ASI eksklusif hingga saat itu. Anak tersebut telah mencapai
umur 6 bulan tetapi sang ibu belum memberikan makanan tambahan pendamping ASI.
Bulan lalu anak ini termasuk dalam bayi BGM. Tetapi ibu baru datang pada bulan ini dan
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 11/13
berat badan anak mengalami sedikit peningkatan dari bulan lalu dan telah naik melewati
BGM. Dari hasil anamnesis kami, sang ibu mengaku susah untuk memberikan anak ASI
dikarenakan anak malas untuk menyusu. Kami dan petugas menyarankan sang ibu untuk
memberikan makanan pendamping ASI agar berat badan anak mengalami peningkatan.
Vaksin yang belum dilakukan oleh Shakila adalah campak. Petugas posyandu
menyuruh sang ibu untuk membawa Shakila ke puskesmas minggu depan untuk
mendapatkan vaksin campak. Shakila tidak diberikan vaksin saat itu juga karena ia
sedang demam dan batuk.
Gambar. Pengisian Lembar Imunisasi
Gambar. Vaksin
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 12/13
Gambar. Pemberian Vaksin Kombinasi (Pentabio)
7/21/2019 Observasi lapangan posyandu
http://slidepdf.com/reader/full/observasi-lapangan-posyandu 13/13
BAB III
KESIMPULAN
Posyandu dan imunisasi merupakan program pemerintah yang memiliki fungsi
sebagai preventif agar lingkungan sekitar penduduk mendapatkan pelayanan utamanya
kesehatan anak secara rutin, mudah untuk dijangkau dan tanpa dipungut biaya apapun.
Seharusnya hal ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh penduduk di sekitar
lingkungan tersebut.