70
PENGARUH STRATEGI PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : AI ARISKA NIM. 11140170000034 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

PENGARUH STRATEGI PDEODE

(PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN)

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

AI ARISKA

NIM. 11140170000034

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

ii

Page 3: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh
Page 4: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

ii

Page 5: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

i

ABSTRAK

AI ARISKA (11140170000034). “Pengaruh Strategi PDEODE (Predict-

Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis Siswa”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei

2019.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pembelajaran dengan strategi

PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) terhadap

kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan

adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian posttest only control design.

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu MTs Negeri di Kota Jakarta tahun ajaran

2018/2019. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling

pada siswa kelas VII dengan mengambil dua kelas dari lima kelas, satu kelas terdiri

dari 36 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan strategi

PDEODE dan satu kelas lainnya terdiri dari 34 siswa sebagai kelas kontrol yang

diberi pembelajaran secara konvensional. Kemampuan berpikir kritis yang diukur

dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam merumuskan pertanyaan, memberi

alasan, menganalisis argumen, membuat langkah penyelesaian masalah,

mempertimbangkan keputusan, dan membuat kesimpulan. Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji-t pada taraf signifikansi 5% diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,0325 lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan

sebesar 𝛼 = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis

matematis siswa yang diajarkan dengan strategi PDEODE (Predict-Discuss-

Explain-Observe-Discuss-Explain) lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan

berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Dari keenam indikator, pencapaian tertinggi siswa kelas PDEODE pada indikator

menganalisis argumen, sedangkan kelas konvensional pada indikator membuat

kesimpulan. Pencapaian indikator terendah siswa kelas PDEODE dan kelas

konvensional berada pada indikator yang sama yaitu indikator merumuskan

pertanyaan. Dengan demikian, kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran

dengan strategi PDEODE memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingan dengan

pembelajaran konvensional terhadap pengembangan kemampuan berpikir kritis

matematis.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran PDEODE, Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis.

Page 6: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

ii

ABSTRACT

AI ARISKA (11140170000034). "The Effect of PDEODE (Predict-Discuss-

Explain-Observe-Discuss-Explain) Strategy on Student’s Mathematical Critical

Thinking Skills". Paper of Mathematics Education Department, Faculty of

Educational Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, May

2019.

The aim of this research is to analyze the effect of learning with PDEODE (Predict-

Discuss-Exlain-Observe-Discuss-Explain) strategy towards the student’s

mathematical critical thinking skills. The used method in this research is quasi

experiment with the research design of posttest only control design. The research

was conducted in one of State Junior High Schools in Jakarta of the academic year

2018/2019. The samples were taken from students of seventh grade by using cluster

random sampling technique. The students were taken from two classes out of five

in which the first class as the experimental class given learning with PDEODE

strategy consisting 36 students and the second class as the control class given

conventional learning also consisting 34 students. Critical thinking skills that is

measured is the skills to formulate questions, giving reasons, analyzing arguments,

making steps of problem solving, considering the decision, and making conclusion.

Based on the hypothesis testing by using t-test on the significance level of 5%, the

significance value is 0.0325. It means smaller than the significance level set at 𝛼 =

0,05. It shows that average students' mathematical critical thinking skills of those

who got the learning with PDEODE strategy is higher than average the student’s

mathematical critical thinking skills of the students who got the conventional

learning approach. From six indicators, the highest achievement indicator from the

PDEODE class is on the indicator of analyzing argument, while the conventional

class on the indicator is making conclusion. The lowest achievement indicator of

both the PDEODE class and conventional class are also the same, that is on the

indicator of formulating question. Thus, the conclusion of the research is that

learning with PDEODE strategy has greater contribution than conventional

learning towards the development of student’s mathematical critical thinking skills.

Key Words: PDEODE Strategy, Mathematical Critical Thinking Skills.

Page 7: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan kesehatan, kenikmatan, dan kemudahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta

salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat

dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat berbagai

kendala yang dialami, namun dengan kerja keras, doa, bantuan dan semangat dari

berbagai pihak semua kendala dapat teratasi. Oleh karena itu, ucapan terimakasih

penulis ucapkan kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Abdul Muin, S.Si., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sekaligus Dosen Pembimbing I, serta Ibu Gusni Satriawati, S.Ag., M.Pd

sebagai Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan semangat selama penulis

mengerjakan skripsi ini.

4. Bapak Dindin Sobiruddin, M.Kom., selaku Dosen Penasihat Akademik yang

telah memberikan bimbingan, arahan serta nasihat kepada penulis beserta

teman-teman dalam menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Teristimewa untuk keluarga tercinta, Ayahanda Anung Kartiwan dan Ibunda

Hamidah yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, dan mendoakan serta

Page 8: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

iv

memberikan dukungan untuk penulis selama ini. Tak lupa adik Agus Hermawan

yang mampu menjadi penyemangat bagi penulis.

7. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan keleluasaan dalam peminjaman

buku-buku yang dibutuhkan.

8. Bapak Drs. Imam Sayuti, M.Pd selaku Kepala MTs Negeri 30 Jakarta Timur

yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

9. Ibu Siti Aisyah, M.Pd selaku guru matematika kelas VII MTs Negeri 30 Jakarta

Timur, seluruh dewan guru dan staff MTs Negeri 30 Jakarta Timur serta siswa-

siswi MTs Negeri 30 Jakarta Timur khususnya kelas VII-A dan VII-B yang

telah membantu penulis melaksanakan penelitian.

10. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2014

khususnya kelas B yang telah memberikan semangat, dukungan, bantuan, dan

doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan,

semangat, masukan dan doa yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima

sebagai amal baik. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik serta saran yang membangun

dari berbagai pihak demi perbaikan penulis di masa yang akan datang. Akhir kata,

semoga skripsi ini dapat berguna bagi khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Jakarta, Mei 2019

Penulis,

Ai Ariska

Page 9: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 11

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 11

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 11

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 12

2. Manfaat Praktis ....................................................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..............................................................................13

A. Deskripsi Konseptual ................................................................................ 13

1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ................................................. 13

2. Strategi Pembelajaran PDEODE ............................................................ 23

3. Pembelajaran Konvensional ................................................................... 28

B. Hasil Penelitian Relevan ........................................................................... 29

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 30

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................36

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 36

B. Desain Penelitian ....................................................................................... 36

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 37

D. Variabel Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ................................. 37

E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 37

1. Validitas Instrumen ................................................................................ 41

Page 10: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

vi

2. Daya Pembeda ........................................................................................ 42

3. Taraf Kesukaran ..................................................................................... 44

4. Reliabilitas Instrumen ............................................................................. 46

F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 47

1. Uji Normalitas ........................................................................................ 47

2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 48

3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 49

G. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................51

A. Deskripsi Data ........................................................................................... 51

1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ................................................. 51

2. Proses Pembelajaran ............................................................................... 66

a. Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen ........................................ 66

B. Analisis Data ............................................................................................. 78

1. Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 79

2. Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 79

3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 80

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 81

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................89

A. Kesimpulan ................................................................................................ 89

B. Saran .......................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................91

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Posisi Indonesia selama 12 tahun pada PISA ............................................... 3

Tabel 2. 1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ............................................ 18

Tabel 2. 2 Tahapan Pembelajaran dengan Strategi PDEODE ........................... 24

Tabel 3. 1 Desain Penelitian .............................................................................. 36

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Matematis .......... 38

Tabel 3. 3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ... 39

Tabel 3. 4 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Berpikir Kritis ............. 42

Tabel 3. 5 Kriteria Indeks Daya Pembeda ......................................................... 43

Tabel 3. 6 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis ......................................................................................... 44

Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen............................................... 45

Tabel 3. 8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis ......................................................................................... 45

Tabel 3. 9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Taraf

Kesukaran ......................................................................................... 45

Tabel 3. 10 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen .......................... 46

Tabel 4. 1 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa . 51

Tabel 4. 2 Hasil Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa ................................................................................................ 53

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa 79

Tabel 4. 4 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa .................................................................................................. 80

Tabel 4. 5 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ... 81

Page 12: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Contoh Jawaban pada Kesalahan Mde ............................................ 6

Gambar 2. 1 Bagan Pengelolaan Strategi PDEODE .......................................... 27

Gambar 2. 2 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian ............................................. 34

Gambar 4. 1 Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa ............................................................................................. 55

Gambar 4. 2 Contoh Soal Indikator Mempertimbangkan Keputusan ............... 56

Gambar 4. 3 Contoh Jawaban Posttest No.1 Indikator Mempertimbangkan

Keputusan (a) Kelas PDEODE (b) Kelas Konvensional ............. 57

Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ............................ 58

Gambar 4. 5 Contoh Jawaban Posttest No.2 Indikator Menganalisis Argumen

(a) Kelas PDEODE (b) Kelas Konvensional ............................... 59

Gambar 4. 6 Contoh Soal Indikator Membuat Langkah Penyelesaian Masalah 60

(b) Gambar 4. 7 Contoh Jawaban Posttest No.3 Indikator

Membuat Langkah Penyelesaian Masalah (a) Kelas PDEODE (b)

Kelas Konvensional ..................................................................... 61

Gambar 4. 8 Contoh Soal Indikator Memberi Alasan ...................................... 62

Gambar 4. 9 Contoh Jawaban Posttest No.4 Indikator Memberi Alasan (a)

Kelas PDEODE (b) Kelas Konvensional .................................... 62

Gambar 4. 10 Contoh Soal Indikator Merumuskan Pertanyaan ......................... 63

Gambar 4. 11 Contoh Jawaban Posttest No.5a Indikator Merumuskan

Pertanyaan (a) Kelas PDEODE (b) Kelas Konvensional ........... 64

Gambar 4. 12 Contoh Soal Indikator Membuat Kesimpulan ............................. 64

Gambar 4. 13 Contoh Jawaban Posttest No.6 Indikator Membuat Kesimpulan 65

Gambar 4. 14 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Predict ............. 68

Gambar 4. 15 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Discuss ............ 69

Gambar 4. 16 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Explain ............ 70

Gambar 4. 17 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Observe ........... 71

Gambar 4. 18 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Discuss ............ 72

Gambar 4. 19 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Explain ............ 73

Page 13: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

ix

Gambar 4. 20 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Mengamati ...... 75

Gambar 4. 21 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Menanya ......... 75

Gambar 4. 22 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Mengumpulkan

Informasi ...................................................................................... 76

Gambar 4. 23 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap Mengasosiasi... 77

Gambar 4. 24 Contoh LKS dan Pengerjaan Siswa pada Tahap

Mengomunikasikan ...................................................................... 77

Page 14: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas ksperimen…………94

Lampiran 2 Rencana Pembelajaran Kelas Kontrol ........................................ 148

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen .......................... 201

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Kontrol ................................. 240

Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 269

Lampiran 6 Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 270

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 274

Lampiran 8 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 275

Lampiran 9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 276

Lampiran 10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 277

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, Tingkat

Kesukaran, dan Reliabilitas ........................................................ 278

Lampiran 12 Instrumen Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ....... 279

Lampiran 13 Kunci Jawaban Instrumen Posttest Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 283

Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 288

Lampiran 15 Hasil Posttest Kelompok Eksperimen ......................................... 291

Lampiran 16 Hasil Posttest Kelas Kontrol ........................................................ 292

Lampiran 17 Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis .................................................................................... 293

Page 15: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

xi

Lampiran 18 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Tes Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis Siswa ............................................................... 294

Lampiran 19 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis Siswa ......................................................................... 295

Lampiran 20 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Tahap Pra Penelitian .................................................................... 296

Lampiran 21 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Tahap Pra

Penelitian ..................................................................................... 297

Lampiran 22 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Tahap Pra

Penelitian ...................................................................................... 298

Lampiran 23 Hasil Wawancara Tahap Pra Penelitian ....................................... 299

Lampiran 24 Surat Bimbingan Skripsi .............................................................. 301

Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 303

Lampiran 26 Surat Keterangan Penelitian......................................................... 304

Lampiran 27 Lembar Uji Referensi................................................................... 305

Lampiran 28 Lembar Uji Plagiarisme ............................................................... 310

Page 16: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU.I. No.2 Tahun 1989, definisi dari pendidikan adalah “usaha

sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau

latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”.1 Berdasarkan definisi tersebut

pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa.

Menurut Dewey yang dikutip oleh Hengki Wijaya, “pendidikan sebagai alat untuk

mencapai kemajuan dan pembaruan sosial”.2 Berdasarkan pendapat tersebut maka

pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu bangsa. Pada

Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2010 dalam pasal 77 dijelaskan mengenai tujuan

pendidikan menengah yaitu sebagai berikut:

Tujuan pendidikan menengah yaitu untuk membentuk siswa menjadi insan yang:

(1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan

berkepribadian luhur; (2) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (3) sehat,

mandiri, dan percaya diri; dan (4) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung

jawab.3

Sesuai dengan tujuan pendidikan menengah yang terkandung dalam

Peraturan Pemerintah no 17 tersebut, maka diperlukan kesungguhan dalam

berusaha dan bekerja keras agar tujuan tersebut dapat tercapai sebagaimana

mestinya. Dalam hal ini, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang

mampu berperan mengasah kemampuan siswa menjadi manusia kritis dan tidak

mudah menerima informasi secara mentah sebelum teruji kebenarannya. Hal

tersebut didukung oleh pendapat Mayadiana yang menyatakan bahwa “matematika

adalah metode logis”.4 Seiring dengan perkembangan zaman, muncul berbagai

permasalahan dalam kehidupan menunjukkan bahwa manusia harus mampu

menjadi pesaing handal agar dapat berkompetisi dengan manusia lainnya. Dengan

1Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h.2. 2Hengki Wijaya, “Pendidikan Dasar Untuk Penguatan Peran Bangsa Dalam Dinamika

Global (Prof Arismundar)”, ResearchGate, Makassar, Februari 2018, h. 1. 3Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan. 4Dina Mayadiana Suwarma, Suatu Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, (Jakarta: Cakrawala Maha Karya, 2009), h. iv.

Page 17: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

2

demikian, pembelajaran matematika di sekolah harus dilaksanakan sebaik mungkin

agar nantinya siswa mempunyai bekal sehingga siap menjalani kehidupan. Oleh

karena itu, matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang cukup memiliki

peranan penting bagi kehidupan. Kehidupan yang dimaksud yaitu kehidupan dalam

menghadapi dunia kerja di masa mendatang.

Menurut Preparing for 21st Century The Education Imperative yang dikutip

oleh Sudrajat, “pada abad 21 ini diramalkan akan lebih banyak lagi pekerjaan yang

memerlukan keterampilan tingkat tinggi yang melibatkan pemikiran kritis,

pemecahan masalah, penyampaian gagasan, dan kerjasama yang efektif”.5 Hal

tersebut menunjukkan salah satu pentingnya kemampuan berpikir kritis dalam

kehidupan. Menurut NCTM, “berpikir kritis diperlukan sebagai jantung

pembelajaran di kelas guna membangun suasana kehidupan masyarakat menuju era

informasi”.6 Berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan berpikir yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan matematika siswa

Indonesia dapat dilihat dari hasil tes PISA yang diujikan pada siswa usia 15 tahun

mengenai bidang matematika, sains dan membaca dalam menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan diikuti oleh berbagai negara.

Keikutsertaan Indonesia sebagai negara yang berpartisipasi dalam

pelaksanaan tes PISA sudah dimulai sejak awal dilaksanakannya tahun 2000.

Namun, walaupun Indonesia sudah terlibat sejak awal dalam penyelenggaraan

PISA, hasil yang diperoleh masih belum optimal. Posisi Indonesia yang selalu

berada di sepuluh urutan terbawah, belum sesuai dengan harapan yang dicita-

citakan bangsa. Perolehan skor yang diraih masih jauh tertinggal dari rata-rata

OECD. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematika siswa

Indonesia masih dalam kategori rendah. Hal tersebut diperkuat dengan hasil skor

matematika siswa Indonesia dalam tes PISA selama 12 tahun, diadaptasi dari

kemendikbud 2015 yang akan diuraikan pada tabel berikut.7

5Sudrajat, “Peranan Matematika dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”,

Seminar sehari The Power Mathematics for All Aplication HIMATIKA-UNISBA, Januari 2008, h.1. 6Suwarma, op. cit., h.3. 7Eka Rahmawati, Annajmi, dan Hardianto, “Analisis Kemampuan Matematis Siswa SMP

dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe PISA”, Jurnal Pendidikan Matematika, h. 2.

Page 18: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

3

Tabel 1. 1

Posisi Indonesia selama 12 tahun pada PISA

Tahun

Studi

Mata

Pelajaran

Skor

Rata-rata

Indonesia

Skor Rata-

rata

Internasional

Peringkat

Indonesia

Negara yang

Berpartisipasi

2000 Matematika 367 500 39 41

2003 Matematika 360 500 38 40

2006 Matematika 391 500 50 57

2009 Matematika 371 496 57 65

2012 Matematika 375 494 64 65

Dalam tes PISA (Programme for International Students Asessment) terdapat

beberapa level kemampuan matematika yang diujikan. Pada level 6, salah satu

kompetensi matematika yang dapat dimiliki siswa yaitu siswa dapat melakukan

generalisasi dengan menggunakan informasi yang telah ditelaah dalam situasi

kompleks.8 Kemampuan generalisasi tersebut sesuai dengan salah satu indikator

kemampuan berpikir kritis yang akan penulis kembangkan yaitu siswa mampu

menarik kesimpulan secara umum berdasarkan pernyataan terkait masalah yang

diberikan. Selain itu, pada level 6 siswa juga dapat berpikir dan bernalar secara

matematika.9 Hal tersebut sejalan dengan pendapat Glazer yang menyatakan bahwa

penalaran matematika adalah salah satu aspek berpikir kritis.10 Pada level ini juga,

siswa dapat mengembangkan strategi baru untuk menghadapi situasi baru serta

merumuskan dan mengomunikasikan apa yang mereka temukan.11 Hal tersebut

sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis yang akan penulis kembangkan

yaitu siswa mampu membuat strategi/langkah penyelesaian suatu masalah dan

mampu mengajukan pertanyaan berdasarkan situasi masalah yang diberikan.

Selanjutnya, kemampuan berpikir kritis dalam tes PISA dapat dilihat pada

soal yang diujikan dalam level 5. Pada level tersebut, kompetensi matematika yang

dapat dimiliki siswa yaitu siswa dapat melakukan evaluasi terhadap strategi yang

diterapkan untuk memecahkan masalah berdasarkan situasi kompleks yang

8Rahmah Johar, “Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika”, Jurnal Peluang, Vol. 1,

2012, h. 36. 9Ibid. 10Suwarma, op. cit., h.16. 11Johar, loc. cit.

Page 19: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

4

dihadapinya tersebut.12 Hal tersebut sejalan dengan pendapat Gerhand yang

menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan suatu proses kompleks yang

melibatkan salah satunya evaluasi data serta membuat seleksi atau membuat

keputusan berdasarkan hasil evaluasi.13 Dengan demikian, level 5 sesuai dengan

salah satu indikator kemampuan berpikir kritis yang akan penulis kembangkan

yaitu siswa mampu mempertimbangkan keputusan melalui proses seleksi

berdasarkan hasil evaluasi. Selain itu, pada level ini siswa dapat bekerja dengan

menggunakan pemikiran dan penalaran yang luas.14 Dengan menggunakan

pemikiran dan penalarannya, siswa dapat menganalisis argumen dari data yang

diberikan. Hal tersebut juga merupakan indikator berpikir kritis yang akan penulis

kembangkan.

Aspek berpikir kritis dapat dilihat pula dalam tes PISA pada level 4. Pada

level tersebut, kompetensi matematika yang dapat dimiliki siswa yaitu siswa dapat

menggunakan keterampilannya dengan baik dan mengemukakan alasan dan

pandangan yang fleksibel sesuai dengan konteks.15 Hal tersebut sesuai dengan salah

satu indikator kemampuan berpikir kritis yang akan penulis kembangkan yaitu

siswa mampu memberikan penjelasan yang jelas dan logis terhadap masalah yang

diberikan guru. Mengacu pada uraian di atas, maka kemampuan berpikir kritis dapat

dikategorikan pada tes PISA level 4,5 dan 6. Berikut ini akan penulis uraikan

mengenai kemampuan berpikir kritis siswa tingkat SMP di daerah Jakarta.

Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan

oleh Gema Aroysi pada tahun 2018 mengenai kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal bertipe PISA berdasarkan Teori Nolting pada tingkat SMP di

daerah Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 65,65% kesalahan

terbanyak yang dilakukan siswa yaitu pada aspek Tte (test-taking errors) dimana

siswa mengosongkan jawaban, tidak menyelesaikan semua langkah penyelesaian,

12Ibid. 13Suwarma, op. cit., h. 11. 14Johar, loc. cit. 15Ibid.

Page 20: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

5

dan tidak memberikan kesimpulan di akhir jawaban.16 Ketika siswa mengosongkan

jawaban, mereka tidak dapat membuat langkah penyelesaian masalah dan

memberikan alasan-alasan yang jelas dan logis berdasarkan masalah yang

diberikan. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa jenis kesalahan

terbanyak kedua yang dilakukan siswa yaitu kesalahan pada aspek Mde (misread-

direction errors) sebesar 23,22% dimana siswa salah membaca perintah, yang

diketahui, atau yang ditanyakan dari soal dan mengerjakan soal tanpa konsep atau

asal-asalan.17

Selanjutnya, berdasarkan pengamatan Aroysi terhadap hasil kerja siswa

berupa 18 nomor soal bertipe PISA yang berkaitan dengan indikator kemampuan

berpikir kritis matematis yang akan penulis kembangkan salah satunya sebagai

berikut:

“Grafik berikut adalah biaya sewa 3 perusahaan mobil A, B, dan C.

Perusahaan manakah yang memiliki biaya sewa per penumpang termurah?

Jelaskan!

Berikut jawaban siswa untuk soal nomor 15 tersebut:”18

16Gema Aroysi, “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bertipe PISA

Berdasarkan Teori Nolting”, Skripsi pada Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta, 2018, h. 153, tidak dipublikasikan. 17Ibid. 18Ibid., h. 67-68.

Jarak (km)

Page 21: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

6

Gambar 1. 1

Contoh Jawaban pada Kesalahan Mde

Berdasarkan jawaban tersebut, hampir seluruh siswa (70 dari 90 siswa)

melakukan kesalahan test-taking errors, yaitu siswa mengosongkan jawaban dan

sisanya terdapat 20 siswa melakukan kesalahan membaca petunjuk yaitu salah

menginterpretasi data berbentuk grafik tersebut.19 Kesalahan tersebut menunjukkan

rendahnya kemampuan berpikir kritis dalam kaitannya dengan indikator memberi

alasan dan membuat langkah penyelesaian masalah.

Sejalan dengan itu, peneliti juga telah melakukan pra penelitian pada sekolah

yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu berupa pemberian instrumen tes.

Instrumen yang diberikan sebanyak 3 butir soal berpikir kritis matematis dengan

masing-masing indikator yang diujikan yaitu memberi alasan, membuat langkah

penyelesaian masalah, dan membuat kesimpulan. Dalam skala 0% hingga 100%,

pra penelitian tersebut memberikan hasil yaitu rata-rata keseluruhan sebesar

34,76% dengan rincian sebagai berikut: 1) Indikator memberi alasan sebesar

27,86%, 2) membuat langkah penyelesaian masalah sebesar 35,71%, 3) membuat

kesimpulan sebesar 40,71%. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada setiap indikator berkategori rendah.

Selain itu, peneliti melakukan pengamatan mengenai jawaban hasil pekerjaan siswa

pada soal yang mengukur indikator memberi alasan yaitu:

19Ibid.

Page 22: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

7

“Misalkan himpunan A={0,1,2} dan himpunan B={3,4,5,6}. Apakah terdapat

fungsi pemetaan yang mungkin dari himpunan A ke B dan dari himpunan B ke

A?Jelaskan alasanmu!”20

Hasil jawaban yang dikerjakan siswa menunjukkan bahwa siswa masih

mengalami kesulitan dalam memberikan alasan berdasarkan konsep matematis

terhadap masalah yang diberikan. Berikut jawaban dari sebagian besar siswa:

“A ke B = BA = 43 = 64 ; B ke A = AB = 34 = 81 ; Terdapat fungsi pemetaan dari

B ke A = 64 dan A ke B = 81, karena fungsi syarat domainnya tidak boleh

selingkuh.”

Berdasarkan jawaban tersebut, siswa menuliskan jawaban dengan tepat

bahwa terdapat pemetaan dari himpunan A ke B tetapi kurang tepat dalam

menjawab pemetaan dari B ke A karena tidak terdapat pemetaan. Siswa tidak

membuat fungsi pemetaan yang mungkin terjadi dari himpunan A ke B atau

sebaliknya, siswa hanya menuliskan cara untuk menentukan himpunan bagian.

Selain itu, siswa belum dapat memberikan alasan sesuai dengan konsep matematis

terkait syarat fungsi.

Berdasarkan hasil wawancara pada saat pra penelitian juga menunjukkan

bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih rendah. Hal tersebut

dikarenakan proses pembelajaran yang dilakukan guru yaitu siswa lebih banyak

diberikan latihan soal, lalu diminta mengerjakan terlebih dahulu dan ketika tidak

ada yang mampu menyelesaikan maka guru yang akan menjelaskan. Guru juga

jarang memberikan soal-soal Higher Order Thinking pada siswa. Penerapan

pendekatan saintifik di sekolah belum berjalan secara maksimal. Peralihan siswa

setelah belajar pada jenjang Sekolah Dasar, kemudian melanjutkan tahap sekolah

menengah juga menjadi penghambat. Siswa belum terbiasa belajar mandiri. Guru

lebih banyak mengambil peran, dikarenakan sarana dan pra sarana sedang dalam

perbaikan sehingga guru fokus menuntaskan materi. Guru juga kurang bervariasi

dalam menerapkan metode pembelajaran matematika di sekolah.

20Latifah, “Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah Make An Organized List terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”, Skripsi pada Pendidikan Matematika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014, h. 161, tidak dipublikasikan.

Page 23: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

8

Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih

sangat rendah dalam hal berpikir kritis. Berpikir kritis adalah sebuah proses yang

terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan

masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan

penelitian ilmiah.21 Oleh karena itu, dalam meningkatkan kemampuan berpikir

kritis diperlukan upaya pembelajaran aktif yang bepusat pada siswa. Transfer

pengetahuan tidak dilakukan mutlak oleh guru dengan metode ceramah, melainkan

siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan keaktifan

tersebut siswa akan lebih mudah untuk mengasah kemampuan berpikir kritisnya.

Berdasarkan definisi Richard Paul, Fisher berpendapat bahwa “satu-satunya cara

untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis seseorang ialah melalui berpikir

tentang pemikiran diri sendiri”.22 Pendapat tersebut menjadi rujukan untuk

mengembangkan pemikiran kritis harus dimulai dari siswa sendiri. Siswa dituntut

untuk dapat mengonstruksi pengetahuannya agar dapat memecahkan masalah

dengan berbagai alternatif solusi. Langkah tersebut menunjukkan bahwa

pembelajaran harus berpusat pada siswa agar mereka dapat terlibat aktif dalam

kegiatan belajar.

Menurut Lambert, dalam lingkungan belajar berpikir kritis matematika,

seorang guru tidak memberikan matematika dalam bentuk yang sudah jadi, tetapi

ia bertindak sebagai partisipan yang mengarahkan siswa pada konsep yang benar.23

Pembelajaran matematika yang bersifat hapalan rumus, pemberian contoh soal, dan

latihan soal yang sesuai contoh tidak akan dapat mengasah kemampuan berpikir

kritis. Hal tersebut dikarenakan siswa cenderung hanya menyelesaikan soal yang

langsung dapat diselesaikan dengan memasukkan rumus sesuai prosedur yang

diberikan. Solusi dari masalah yang diberikan tidak akan beragam.

Berdasarkan hasil pemaparan sebelumnya, menunjukan bahwa perlu adanya

strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa aktif dalam membangun

pengetahuannya sendiri sehingga kemampuan berpikir kritis mereka dapat

21Elaine B.Johnson, Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-

Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, (Bandung: MLC, 2009), h. 183. 22Fisher, op. cit., h. 4. 23Suwarma, op. cit., h. 27.

Page 24: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

9

dikembangkan. Salah satu pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa yaitu

strategi PDEODE.

Strategi PDEODE pertama kali diperkenalkan oleh Savander-Ranne dan

Kolari pada tahun 2003, dan merupakan modifikasi dari strategi Predict-Discuss-

Observe (POE).24 Strategi pembelajaran PDEODE menekankan bahwa siswa

berperan aktif dalam proses pembelajaran dimana siswa menemukan dan

membangun pengetahuan mereka sendiri.25 PDEODE memiliki enam langkah

terdiri dari komponen yang mendukung berpikir kritis dalam pembelajaran, yaitu

Predict (P), Discuss (D), Explain (E), Observe (O), Discuss (D), dan Explain (E).26

Strategi PDEODE memiliki berbagai macam keunggulan, diantaranya yaitu: 1)

proses pembelajaran yang dilakukan mendorong siswa berperan aktif, 2) siswa

dapat membangun pengetahuan secara mandiri berdasarkan masalah yang

diberikan guru, 3) siswa memiliki motivasi belajar dan kreativitas yang tinggi, 4)

mendorong terjadinya diskusi antar siswa dalam kelompok besar maupun kelompok

kecil, 5) mendorong siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan awal yang mereka

miliki, 6) menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam diri siswa, 7)

pembelajaran bersifat real dan dapat dilaksanakan selain di kelas, seperti di

laboratorium.27

Berdasarkan keunggulan dari strategi PDEODE tersebut, penulis menduga

bahwa kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalui tahapan strategi

tersebut. Misalnya dengan penerapan strategi PDEODE, siswa dapat aktif dalam

pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Fisher bahwa berpikir kritis

merupakan “berpikir tentang pemikiran sendiri”.28 Pendapat tersebut menjadi

rujukan bahwa berpikir kritis harus dimulai dari siswa sendiri yaitu pembelajaran

24Tabitha Sri Hartati Wulandari. et al., Students’ Critical Thinking Improvement through

PDEODE and STAD Combination in The Nutrition and Health Lecture, International Journal of

Evaluation and Research in Education, Vol. 6, 2017, p. 111. 25Tismi Dipalaya and Aloysius Duran Corebima, The Effect of PDEODE (Predict-Discuss-

Explain-Observe-Discuss-Explain) Learning Strategy in The Different Academic Abilities on

Students’ Critical Thinking Skills in Senior High School, European Journal of Education Studies,

Vol. 2, 2016, p.72. 26Wulandari. et al., loc. cit. 27Dipalaya and Corebima, loc. cit. 28Fisher, loc. cit.

Page 25: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

10

siswa aktif. Selain itu, dari penerapan strategi PDEODE siswa dapat membangun

pengetahuannya sendiri dari masalah yang ada. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat dari Moses dkk, yang menyatakan bahwa “lingkungan berpikir kritis

cenderung untuk mempromosikan prinsip konstruktivis”.29 Selanjutnya, penerapan

strategi PDEODE dapat mendorong terjadinya diskusi antar siswa. Hal tersebut

sejalan dengan pendapat dari Mayadiana yang menyatakan bahwa “dalam

lingkungan belajar yang bernuansa berpikir kritis, siswa diberi kesempatan untuk

berinteraksi melalui kerja kelompok”.30 Dalam kegiatan kerja kelompok tersebut,

siswa akan berdiskusi antar satu sama lain yang mana diskusi merupakan salah satu

tahapan yang terdapat dalam strategi PDEODE. Selain itu, keunggulan dari strategi

PDEODE ini yaitu dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Hal ini sejalan

dengan pendapat dari Rubenfeld dan Scheffer yang menyatakan bahwa salah satu

dimensi berpikir kritis yaitu memiliki rasa ingin tahu.31

Dalam PDEODE pada tahapan predict siswa dilibatkan dalam kegiatan

menuliskan prediksi secara individu terkait fenomena konseptual yang diberikan

guru dalam bentuk Lembar Kerja PDEODE. Strategi PDEODE adalah strategi

pembelajaran yang banyak melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Pada tahap discuss dan explain awal, siswa dilibatkan dalam kegiatan interaktif

seperti diskusi dan berbagi pemikiran serta membuat kesimpulan dan hipotesis

sementara dari fenomena yang diberikan guru untuk dipahami.

Pada tahap observe, discuss dan explain lanjutan siswa diminta untuk

menyelesaikan masalah yang diberikan secara rinci menggunakan sumber-sumber

belajar yang dimiliki terkait dengan permasalahan yang diberikan guru dan siswa

diarahkan untuk melakukan analisis, membandingkan, mengkontraskan, dan

mengkritisi hasil temuan dari teman di kelompok lainnya serta membuat

kesimpulan secara general dari kontradiksi yang dialami antara jawaban hasil

predict dan hasil observe.

29Suwarma, op. cit., h. 25. 30Ibid. 31Agus Suprijono, Model-Model Pembelajaran Emansipatoris, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2016), h. 31.

Page 26: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

11

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Strategi PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-

Discuss-Explain) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, terdapat beberapa pokok

masalah yang teridentifikasi yaitu:

1. Masih rendahnya kemampuan matematika siswa.

2. Masih rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

3. Pembelajaran yang digunakan belum cukup mendukung siswa untuk aktif dalam

proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, berikut merupakan pembatasan masalah

yang akan dibahas pada penelitian ini:

1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi PDEODE (Predict-

Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain).

2. Indikator kemampuan berpikir kritis yang diukur adalah:

a. Merumuskan pertanyaan

b. Memberi alasan

c. Menganalisis argumen

d. Membuat langkah penyelesaian masalah

e. Mempertimbangkan keputusan

f. Membuat kesimpulan

3. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk pokok bahasan Aritmatika Sosial dan

sampel yang diambil hanya pada kelas VII tingkat SMP.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh

pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain)?

2. Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh

pembelajaran konvensional?

Page 27: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

12

3. Apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan

menggunakan strategi PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-

Explain) lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk:

1. Mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah

memperoleh pembelajaran dengan strategi PDEODE (Predict-Discuss-Explain-

Observe-Discuss-Explain).

2. Mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah

memperoleh pembelajaran konvensional.

3. Menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-

Discuss-Explain) dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan informasi bahwa pembelajaran dengan strategi PDEODE

(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) memberikan pengaruh

yang positif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

b. Sebagai referensi untuk penelitan lain yang relevan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif

pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kritis matematis siswa.

b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini menambah referensi strategi pembelajaran

yang dapat digunakan sekolah dan diharapkan mampu meningkatkan

kualitas pembelajaran matematika di sekolah.

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi

dan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

Page 28: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual

1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

a. Definisi Berpikir Kritis

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang Allah ciptakan untuk

memimpin muka bumi ini. Hal tersebut dijelaskan dalam al-Qur’an surat Fathir

(35) ayat 39 yang artinya: “Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-

khalifah di muka bumi ini”. Hal yang membedakan antara manusia dengan

makhluk lainnya yaitu manusia diberikan kelebihan berupa akal untuk berpikir.

Vincent Ruggiero mengartikan berpikir sebagai “segala aktivitas mental yang

membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau

memenuhi keinginan untuk memahami”.1

Kemampuan berpikir dibagi menjadi dua yaitu kemampuan berpikir

tingkat tinggi dan kemampuan berpikir tingkat rendah.2 Menurut Lipman

dalam Wowo Sunaryo, berpikir kritis adalah salah satu hal yang dilibatkan

dalam berpikir tingkat tinggi dan dipandu oleh ide-ide kebenaran yang masing-

masing mempunyai makna.3 Hal tersebut menunjukkan bahwa berpikir kritis

adalah salah satu contoh dari kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut

Splitier, orang yang berpikir kritis merupakan individu yang berpikir, bertindak

secara normatif dan siap bernalar tentang kualitas dari apa yang mereka lihat,

dengar, atau yang mereka pikirkan.4 Apabila anak-anak diberi kesempatan

untuk menggunakan pemikiran dalam tingkatan yang lebih tinggi di setiap

tingkatan kelas, pada akhirnya mereka akan terbiasa membedakan antara

kebenaran dan kebohongan, penampilan dan kenyataan, fakta dan opini,

pengetahuan dan keyakinan.5

1Johnson, op. cit., h. 187. 2Suwarma, op. cit., h. 3. 3Wowo Sunaryo Kuswana, Taksnomomi Kognitif (Perkembangan Ragam Berpikir),

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 200. 4Suwarma, op. cit., h.11. 5Johnson, op. cit., h. 184.

Page 29: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

14

Adapun mengenai definisi berpikir kritis, berikut ini akan diuraikan

berdasarkan pendapat dari beberapa ahli. Beberapa definisi klasik dari tradisi

berpikir kritis yang pertama diungkapkan oleh John Dewey, beliau

mengungkapkan bahwa “berpikir kritis merupakan pertimbangan yang aktif,

persistent (terus-menerus), dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk

pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan-alasan yang

mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi

kecenderungannya”.6 Berdasarkan pendapat ‘bapak’ tradisi berpikir kritis

modern tersebut, berpikir kritis yang dimaksud adalah suatu proses aktif

dimana kita memikirkan suatu persoalan secara teliti dan mendalam,

mempertanyakan segala bentuk informasi tanpa mempercayai terlebih dahulu

sebelum alasan-alasan pendukung informasi tersebut benar-benar diyakini

kebenarannya sehingga kita dapat menemukan informasi yang relevan.

Pendapat lain yang sejalan dengan John Dewey adalah Johnson yang

berpendapat bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses yang terarah dan jelas

yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah,

mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan

penelitian ilmiah.7 Dari pendapat Johnson tersebut, berpikir kritis yang

dimaksud adalah ketika seseorang dihadapkan pada suatu permasalahan, maka

individu tersebut harus memiliki cara untuk memecahkan masalah itu dengan

baik sehingga keputusan yang diambil jelas dan tepat sasaran berdasarkan

alasan-alasan logis yang dibuktikan pada saat melakukan penelitian ilmiah.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Gerhand dalam Mayadiana,

beliau berpendapat bahwa berpikir kritis adalah proses kompleks yang

melibatkan penerimaan dan penguasaan data, analisis data, evaluasi data, dan

mempertimbangkan aspek kualitatif dan kuantitatif, serta membuat seleksi atau

membuat keputusan berdasarkan hasil evaluasi.8 Poin penting mengenai makna

berpikir kritis menurut Gerhand, dalam berpikir kritis ketika seseorang

6Fisher, op. cit., h. 2. 7Johnson, op. cit., h. 183. 8Suwarma, loc. cit.

Page 30: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

15

membuat keputusan terhadap masalah yang diberikan, keputusan tersebut

harus sudah teruji kebenarannya karena di dalamnya telah dilalui proses

analisis, seleksi dan evaluasi yang baik sehingga hasil keputusan tersebut tepat

dan secara logis dapat dipertanggungjawabkan.

Pentingnya berpikir kritis dapat ditinjau dari segi tujuan berpikir kritis

itu sendiri. Adapun tujuan berpikir kritis yang dimaksud menurut Johnson yaitu

bertujuan untuk mencapai pemahaman yang mendalam.9 Berdasarkan tujuan

tersebut, seorang individu tidak serta merta memutuskan untuk mempercayai

atau menolak pernyataan yang dilontarkan seseorang sebelum mengkaji

terlebih dahulu hal yang menjadi permasalahan tersebut secara mendalam.

Manfaat yang didapat dari proses berpikir kritis menurut Feldman yaitu untuk

mengevaluasi situasi, masalah, atau argumen, dan memilih pola investigasi

yang menghasilkan jawaban terbaik yang bisa didapat.10

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan berpikir kritis

adalah proses berpikir yang mendalam, jelas dan masuk akal dengan cara

menganalisis, mensintesis permasalahan secara kompleks sehingga dapat

membuat keputusan yang tepat melalui pengujian berupa bukti dan

pertimbangan aspek kualitatif dan kuantitatif yang menitikberatkan pada

proses evaluasi.

b. Definisi Berpikir Kritis Matematis

Secara epistimologi menurut Craver dkk, berpikir kritis matematika

berbeda dengan berpikir kritis pada bidang lainnya.11 Berpikir kritis matematis

dalam penelitian ini yaitu berpikir kritis dalam bidang ilmu matematika. Dalam

pembelajaran matematika Norris mendefinisikan berpikir kritis sebagai

pengambilan keputusan secara rasional yang diyakini dan dikerjakan.12

Pendapat Norris tersebut menjadi rujukan bahwa pengambilan keputusan yang

9Johnson, op. cit., h. 185. 10Daniel A Feldman, Berpikir Kritis Strategi untuk Mengambil Keputusan, (Jakarta: PT

Indeks, 2010), h.4. 11Suwarma, op. cit., h. 7. 12Lia Kurniawati dan Belani Margi Utami, “Pengaruh Metode Penemuan dengan Strategi

Heuristik terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis”, KNPM V Himpunan Matematika

Indonesia, Juni 2013, h. 209.

Page 31: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

16

dimaksud yaitu ketika siswa dihadapkan pada suatu soal yang melibatkan

penyelesaian masalah matematis maka siswa harus memikirkan dengan

rasional strategi yang digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut sehingga

dapat diyakini bahwa konsep yang digunakan benar adanya.

Definisi berpikir kritis matematis menurut Kurniawati dan Utami yaitu

suatu cara berpikir dalam usaha memperoleh pengetahuan dengan melakukan

pertimbangan dan membuat keputusan berdasarkan penalaran yang akan

digunakan dalam penyelesaian masalah matematika.13 Selanjutnya, Mayadiana

mendefinisikan bahwa penalaran merupakan bagian dari berpikir matematis

yang melibatkan pembentukan generalisasi dan penarikan kesimpulan tentang

ide-ide dan bagaimana ide-ide tersebut dihubungkan.14 Selain itu, Glazer

berpendapat bahwa berpikir kritis dalam matematika adalah kemampuan dan

disposisi untuk menyertakan pengetahuan sebelumnya, penalaran matematika,

dan strategi kognitif untuk menggeneralisasi, membuktikan, atau mengevaluasi

situasi-situasi matematika yang tidak familiar secara reflektif.15 Dengan

demikian, berpikir kritis matematis adalah proses berpikir untuk

menyelesaikan masalah matematika melalui kegiatan bernalar.

Individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat dilihat dari

karakter individu tersebut. Karakter individu yang mendukung seseorang dapat

berpikir kritis seperti yang dikutip oleh Duldt-Battey, yaitu sebagai berikut:16

1) Truth seeking

Truth seeking merupakan karakter seseorang yang selalu ingin mencari

kebenaran, berani mengajukan berbagai pertanyaan, tidak berbohong dan

memberikan pendapat secara objektif.

2) Open-mindness

Open-mindness merupakan karakter seseorang yang toleransi pada

perbedaan pendapat dan berjiwa besar menerima apabila

pemikiran/pendapatnya salah.

13Ibid., h. 212. 14Suwarma, op. cit., h. 8. 15Ibid., h. 16. 16Suprijono, op. cit., h. 33.

Page 32: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

17

3) Analyticity

Analyticyty merupakan karakter seseorang yang mampu menganalisis

dengan memecahkan masalah disertai bukti dan alasan yang jelas, dan dapat

menduga kelemahan-kelemahan yang mungkin dialami pada saat

menerapkan konsep.

4) Systematicity

Systematicity merupakan karakter seseorang dimana pekerjaan yang

dilakukannya terstruktur dengan baik.

5) Self-confidence

Self-confidence merupakan karakter seseorang yang percaya diri pada

keputusan yang diambil.

6) Inquisitiveness

Inquisitiveness merupakan karakter seseorang yang tidak mudah percaya

terhadap sesuatu.

7) Maturity

Maturity merupakan karakter seseorang yang mengkaji dan mengambil

keputusan dari suatu masalah dengan pemahaman yang mendalam.

Untuk mengetahui dan menilai kemampuan berpikir kritis yang dimiliki

individu yaitu dengan cara melakukan tes yang mencakup beberapa indikator

kemampuan berpikir kritis matematis. Menurut Ennis terdapat dua belas

indikator berpikir kritis yang dikelompokkan dalam lima kemampuan berpikir,

yaitu:17

1) Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification)

2) Membangun keterampilan dasar (basic support)

3) Membuat inferensi (inferring)

4) Membuat penjelasan lebih lanjut (advanced clarification)

5) Mengatur strategi dan taktik (strategies and tactics)

Kelima indikator keterampilan berpikir kritis tersebut diuraikan lebih

lanjut pada tabel berikut:18

17Suwarma, op. cit., h. 13. 18Ibid., h.13-16.

Page 33: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

18

Tabel 2. 1

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis Penjelasan

1. Elementary

clarification

(memberikan

penjelasan

sederhana)

1. Memfokuskan

pertanyaan

a. Mengidentifikasi atau

merumuskan

pertanyaan

b. Mengidentifikasi

kriteria-kriteria untuk

mempertimbangkan

jawaban yang mungkin

c. Menjaga kondisi

berpikir

2. Menganalisis

argumen

a. Mengidentifikasi

kesimpulan

b. Mengidentifikasi alasan

(sebab) yang dinyatakan

(eksplisit)

c. Mengidentifikasi alasan

(sebab) yang dinyatakan

(implisit)

d. Mengidentifikasi

ketidakrelevanan dan

kerelevanan

e. Mencari persamaan dan

perbedaan

f. Mencari struktur suatu

argumen

g. Merangkum

3. Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

klarifikasi dan

pertanyaan yang

menantang

a. Mengapa

b. Apa intinya, apa artinya

c. Apa contohnya, apa

yang bukan contohnya

d. Bagaimana

menerapkannya dalam

kasus tersebut

e. Perbedaan apa yang

menyebabkannya

f. Apakah Anda

menyatakan lebih dari

itu

Page 34: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

19

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis Penjelasan

2. Basic Support

(membangun

keterampilan

dasar)

1. Mempertimbang-

kan kredibilitas

(kriteria) suatu

sumber

a. Ahli

b. Tidak adanya konflik

internal

c. Kesepakatan antar

sumber

d. Reputasi

e. Menggunakan prosedur

yang ada

f. Mengetahui resiko

g. Kemampuan memberi

alasan

h. Kebiasaan hati-hati

2. Mengobservasi

dan mempertim-

bangkan hasil

observasi

a. Ikut terlibat dalam

menyimpulkan

b. Dilaporkan oleh

pengamat sendiri

c. Mencatat hal-hal yang

diinginkan

d. Penguatan

(colaboration) dan

kemungkinan penguatan

e. Kondisi akses yang baik

f. Penggunaan teknologi

yang kompeten

g. Kepuasan observer atas

kredibilitas kriteria

3. Inference

(menyimpul-

kan)

1. Membuat

deduksi dan

mempertimbang-

kan hasil deduksi

a. Kelompok yang logis

b. Kondisi yang logis

c. Interpretasi pernyataan

2. Membuat

induksi dan

mempertimbang-

kan hasil induksi

a. Membuat generalisasi

b. Membuat kesimpulan

dan hipotesis

3. Membuat dan

mempertimbang-

kan nilai

keputusan

a. Latar belakang fakta

b. Konsekuensi

c. Penerapan prinsip-

prinsip

d. Memikirkan alternative

e. Menyeimbangkan,

memutuskan

Page 35: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

20

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis Penjelasan

4. Advanced

Clarification

(membuat

penjelasan

lebih lanjut)

1. Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbang-

kan definisi

a. Bentuk:sinonim,

klasifikasi, rentang

ekspresi yang sama,

operasional, contoh dan

noncontoh

b. Strategi definisi

(tindakan,

mengidentifikasi

persamaan)

c. Konten (isi)

2. Mengidentifikasi

asumsi-asumsi

a. Penalaran secara implisit

b. Asumsi yang

diperlukan, rekonstruksi,

argumen

5. Strategies and

tactics

(mengatur

strategi dan

taktik)

Memutuskan suatu

tindakan

a. Mendefinisikan masalah

b. Menyeleksi kriteria

untuk membuat solusi

c. Merumuskan alternatif

yang memungkinkan

d. Memutuskan hal-hal

yang akan dilakukan

secara tentatif

e. Mereview

f. Memonitor

implementasi

Selain Ennis, indikator berpikir kritis juga dikemukakan oleh NCTM

(National Coucil of Teacher of Mathematics) yaitu sebagai berikut:19

a. Menarik kesimpulan logis tentang matematika.

b. Menggunakan model, mengetahui fakta, mengetahui sifat-sifat dan

mengetahui hubungan untuk menjelaskan pemikirannya.

c. Mempertimbangkan jawaban dan proses solusi mereka.

d. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika.

e. Memercayai bahwa matematika masuk akal.

f. Merekognisi dan menggunakan penalaran deduktif dan induktif.

19Ibid., h. 9.

Page 36: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

21

g. Memahami dan mengaplikasikan proses penalaran.

h. Menyusun dan mengevaluasi konjektur dan argumen matematika.

i. Memvalidasi pemikiran mereka sendiri.

j. Menghargai penyebaran penggunaan dan kemampuan penalaran sebagai

bagian dari matematika.

k. Memformulasikan counter examples.

l. Mengikuti argumen logis.

m. Mempertimbangkan validitas argumen.

n. Mengkonstruk validitas argumen sederhana.

o. Membangun pembuktian.

Setelah mengetahui definisi, karakter, dan indikator berpikir kritis, penulis

akan memaparkan strategi yang diterapkan untuk menjadi pemikir kritis.

Adapun strategi yang diterapkan dalam meningkatkan kemampuan berpikir

kritis yaitu sebagai berikut:20

1) Kesediaan untuk melihat diri sendiri

Tahapan untuk strategi ini yaitu:

a) Ajukan pertanyaan mengapa.

b) Identifikasi dan tolaklah bias diri.

c) Kenali proses berpikir diri sendiri, dan abaikan strategi berpikir yang

tidak produktif serta pelajari strategi baru yang efektif.

2) Evaluasi yang terus-menerus

Tahapan untuk strategi ini yaitu:

a) Mendapatkan umpan balik dari sumber lain.

b) Memuji kualitas jawaban yang ada.

c) Membandingkan tujuan awal dengan hasil.

3) Terus-menerus tidak berprasangka

Tahapan untuk strategi ini yaitu:

a) Menerima orang lain yang mungkin memiliki sudut pandang berbeda.

b) Mencari kesepakatan.

20Feldman, op. cit., h. 26-32.

Page 37: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

22

c) Mengenali bahwa sering kali ada sejumlah solusi untuk suatu masalah.

4) Komitmen pada keputusan yang telah diambil

Tahapan untuk strategi ini yaitu:

a) Menciptakan batas analisis yang jelas.

b) Dapatkan jawaban yang paling dipercaya, daripada menanti akurasi

total.

c) Mengakui kebutuhan akan kesepakatan atau konsensus dalam membuat

keputusan.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan beberapa ahli mengenai

definisi berpikir kritis yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan

definisi operasional kemampuan berpikir kritis matematis adalah kemampuan

dalam merumuskan pertanyaan, memberi alasan, menganalisis argumen,

membuat langkah penyelesaian masalah, mempertimbangkan keputusan, dan

membuat kesimpulan. Berdasarkan definisi operasional tersebut dapat

diturunkan menjadi beberapa indikator berpikir kritis yang digunakan dalam

penelitian ini. Dengan demikian, indikator kemampuan berpikir kritis

matematis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Merumuskan pertanyaan

Merumuskan pertanyaan adalah mengajukan pertanyaan berdasarkan situasi

masalah yang diberikan.

2) Memberi alasan

Memberi alasan adalah memberikan penjelasan terhadap suatu masalah

yang diberikan.

3) Menganalisis argumen

Menganalisis argumen adalah memberikan penjelasan mengenai kesesuaian

antara suatu masalah dengan argumen yang terkait.

4) Membuat langkah penyelesaian masalah

Membuat langkah penyelesaian masalah adalah menetapkan langkah-

langkah yang ditempuh untuk menyelesaikan suatu masalah.

5) Mempertimbangkan keputusan

Page 38: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

23

Mempertimbangkan keputusan adalah memberikan penjelasan mengenai

kesesuaian antara situasi yang diberikan dengan keputusan yang diambil.

6) Membuat kesimpulan

Membuat kesimpulan adalah menarik kesimpulan secara umum

berdasarkan data yang diberikan.

2. Strategi Pembelajaran PDEODE

Strategi PDEODE merupakan pengembangan dari strategi POE.21 POE

merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivis.22

Namun, perbedaan yang mencolok antara POE dan PDEODE adalah adanya

penambahan fase "Discussion (D)" ke dalam POE.23 Pembelajaran POE terdiri dari

tiga langkah pembelajaran, yaitu:24

a. Predict

Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini yaitu siswa secara mandiri diminta

untuk menuliskan hasil prediksi mereka dari fenomena yang diberikan dan

memberikan penjelasan berupa alasan atas prediksinya tersebut.

b. Observe

Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini yaitu siswa secara berkelompok

diminta untuk melakukan observasi. Pada saat observasi, siswa tidak diizinkan

untuk berdiskusi. Siswa secara mandiri diminta menuliskan hasil pengamatan

masing-masing.

c. Explain

Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini yaitu siswa diminta untuk

membandingkan antara hasil observasi dan hasil prediksi sebelumnya dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Mereka juga diminta untuk

21Achmad Samsudin, dkk., Strategi & Desain Pembelajaran PDEODE*E (Predict,

Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain, Explore), (Bandung: Departemen Fisika UPI, 2017),

h. 30. 22Dipalaya and Corebima, op. cit., p.62. 23Samsudin, dkk., loc. cit. 24Chong Wah Liew and David F Treagust, A Predict-Observe-Explain Teaching Sequence

for Learning about Students’ Understanding of Heat and Expansion of Liquid, Australian Science

Teacher Journal, Vol. 41, No. 1, 1995, p. 69.

Page 39: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

24

memberikan penjelasan disertai alasan logis mengenai kesesuaian antara

prediksi dan hasil observasi.

Strategi pembelajaran PDEODE pada awalnya dikembangkan oleh

SavanderRanne dan Kolari pada tahun 2003 dan pertama kali digunakan oleh Kolari

pada tahun 2005 dalam pendidikan teknik.25 Menurut Costu, strategi PDEODE

merupakan strategi pembelajaran yang penting dimana terdapat suasana yang

mendukung diskusi dan keragaman pandangan. Oleh karena itu, strategi tersebut

digunakan sebagai alat siswa untuk memahami situasi sehari-hari.26

Selain itu, menurut Cholisoh strategi pembelajaran ini dilengkapi dengan

proses demonstrasi dan lembar kerja PDEODE sehingga memungkinkan siswa

untuk menghubungkan antara konsep yang telah siswa pegang dengan gejala-gejala

alam yang siswa temui, sehingga diharapkan dapat mengasah dan mengembangkan

kemampuan berfikir kritis.27 Menurut Kolari dan Ranne, strategi ini memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pengetahuan awal mereka terkait

materi yang diberikan, adanya kerjasama dan tukar pendapat antar siswa satu

dengan siswa yang lain selama diskusi berlangsung, dan adanya perubahan

konseptual pada pengetahuan yang dimiliki siswa.28 Tahapan strategi PDEODE

yang terdapat dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2. 2

Tahapan Pembelajaran dengan Strategi PDEODE

Tahapan Penjelasan

Guru Siswa

Predict

(memprediksi)

Menyajikan masalah

mengenai fenomena

kehidupan sehari-hari

terkait materi yang akan

dibahas pada LKS.

Mengungkapkan prediksi

penyelesaian masalah

mengenai fenomena yang

diberikan berdasarkan

pendapat masing-masing

individu.

25Bayram Costu, Learning Science through the PDEODE Teaching Strategy: Helping

Students Make Sense of Everyday Situations, Eurasia Journal of Mathematics, Science &

Technology Education, Vol. 4, 2008, p. 4. 26Ibid. 27Eni Ratna Sari, Edy Tandililing, dan Hamdani, “Remediasi Pemahaman Konsep Siswa

pada Materi Suhu dan Kalor Menggunakan Strategi PDEODE di SMA”, Artikel Penelitian pada

Pendidikan Fisika Universitas Tanjungpura Pontianak, Pontianak, 2016, h. 4. 28Dipalaya and Corebima, op. cit., p.63.

Page 40: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

25

Tahapan Penjelasan

Guru Siswa

Discuss

(mendiskusikan)

Membimbing siswa untuk

mendiskusikan hasil

prediksi dari setiap

individu.

Berdiskusi dan berbagi ide-

ide mereka dalam

kelompoknya sendiri untuk

membahas hasil prediksi dari

setiap individu dan membuat

kesepakatan jawaban

sementara berdasarkan hasil

diskusi tersebut.

Explain

(menjelaskan)

Mengarahkan setiap

kelompok agar

menyampaikan hasil

diskusi kelompoknya

melalui diskusi kelas

dalam kegiatan presentasi.

Menjelaskan kesepakatan

hasil prediksi dan

memberikan alasan atas

prediksi yang telah dibahas

pada tahap diskusi

sebelumnya dalam kegiatan

presentasi.

Observe

(membuat

langkah)

Membimbing siswa untuk

menyelesaikan masalah

yang terdapat dalam LKS

agar sesuai dengan konsep

matematis yang bertujuan

untuk memastikan benar

atau tidaknya prediksi

yang telah dibuat.

Membuat langkah

penyelesaian masalah secara

rinci sesuai dengan konsep

matematis mengggunakan

sumber-sumber belajar yang

dimiliki untuk memastikan

kebenaran hasil prediksi yang

dibuat sebelumnya.

Discuss

(mendiskusikan)

Membimbing siswa untuk

mencocokkan jawaban

antara hasil prediksi

mereka di awal dengan

hasil jawaban mereka pada

saat observe melalui

kegiatan menganalisis,

membandingkan,

membedakan dan

mengkritik teman sekelas

dalam kelompok.

Mencocokkan jawaban antara

hasil prediksi di awal dengan

hasil jawaban mereka pada

saat observe dengan cara

menganalisis,

membandingkan,

membedakan dan mengkritik

teman sekelas mereka dalam

kelompok.

Explain

(menjelaskan)

Membimbing siswa untuk

menghadapi semua

perbedaan jawaban antara

predict dan observe

dimulai dengan

menyelesaikan segala

kontradiksi yang mungkin

ada di antara keyakinan

mereka.

Menyelesaikan berbagai

kontradiksi yang mungkin

ada di antara keyakinan

mereka mengenai semua

perbedaan yang mereka

temukan pada saat predict

dan observe.

Page 41: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

26

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai definisi strategi

PDEODE yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan definisi operasional

strategi PDEODE adalah strategi pembelajaran konstruktivisme yang memiliki

enam tahapan pembelajaran yaitu predict, discuss, explain, observe, discuss, dan

explain. Siswa mengkonstruksi pengetahuan dari fenomena yang ada di sekitar,

adanya diskusi dan bertukar pendapat antar siswa satu dengan yang lain, adanya

perubahan konseptual yang dibuktikan kebenarannya melalui kegiatan

penyelesaian masalah secara rinci sesuai dengan konsep matematis. Berikut ini

disajikan gambar untuk pengelolaan strategi PDEODE yang diadaptasi dari

Savander Ranne dan Kolari:29

29Carina Savander-Ranne and Samuli Kolari, Promoting the Conceptual Understanding of

Engineering Students through Visualisation, Global Journal of Enginering Education, Vol. 7, 2003,

p. 195.

Page 42: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

27

Gambar 2. 1

Bagan Pengelolaan Strategi PDEODE

Predict (P)

Guru menyajikan fenomena berupa

masalah kehidupan sehari-hari, lalu siswa

dari setiap anggota kelompok diminta

untuk memprediksi mengenai

penyelesaian masalah fenomena tersebut.

Siswa dari setiap anggota kelompok

memberikan penjelasan yang

mendukung prediksinya dan

mengasumsikan bahwa prediksi

sementara mereka adalah benar.

Discuss (D)

Siswa melakukan diskusi kelompok

kecil untuk bertukar ide dan membahas

hasil prediksi dari setiap individu agar

tercapai solusi bersama.

Observe (O)

Setiap kelompok membuat langkah

penyelesaian masalah secara rinci

sesuai dengan konsep matematis untuk

membuktikan hasil prediksinya.

Discuss (D)

Siswa mengklarifikasi pemahaman

mereka, mungkin dengan membangun

pemahaman baru, membandingkan

pemahaman sebelumnya dengan

pemahaman baru.

Explain (E)

Setiap kelompok menyampaikan hasil

diskusinya dalam bentuk presentasi.

Explain (E)

Siswa memberikan penjelasan atas

kesalahpahaman yang mereka prediksi

di awal.

Guru dan siswa dalam kelompok besar

mendiskusikan langkah untuk

menyelesaikan masalah yang diberikan.

Guru dan siswa dalam kelompok besar

memperjelas pemahaman dengan cara

menganalisis, membandingkan,

membedakan, dan mengkritik temuan

antar kelompok.

Pada akhir langkah pembelajaran, guru

memastikan bahwa semua siswa telah

menyelesaikan berbagai kontradiksi yang

ada dan memiliki pemahaman yang sama.

Page 43: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

28

3. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa diterapkan

guru di kelas. Pembelajaran yang peneliti pilih untuk diterapkan pada kelas kontrol

yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pembelajaran

saintifik umumnya diterapkan pada sekolah-sekolah di Indonesia yang menerapkan

kurikulum 2013 (K13). Pembelajaran saintifik mencakup tiga aspek penilaian yaitu

afektif, kognitif dan psikomotor. Komponen-komponen belajar yang terdapat

dalam pendekatan saintifik yaitu:30

a. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati hal yang dapat dilakukan siswa dalam

pembelajaran saintifik ini diantaranya membaca, mendengar, menyimak, melihat

dengan bantuan alat ataupun tanpa bantuan alat. Kompetensi yang diharapkan dapat

berkembang pada fase mengamati ini yaitu siswa dapat melatih kesungguhan,

ketelitian, dan kemampuannya dalam mencari berbagai informasi.

b. Menanya

Dalam kegiatan menanya hal yang dapat dilakukan siswa dalam pembelajaran

saintifik ini yaitu mengajukan berbagai pertanyaan apabila tidak paham atas

informasi yang mereka amati pada fase sebelumnya atau bertanya untuk

memperoleh tambahan informasi guna memperjelas sesuatu yang sedang mereka

amati. Kompetensi yang diharapkan dapat berkembang pada fase menanya ini yaitu

siswa dapat melatih kreativitasnya, rasa ingin tahu yang lebih tinggi, melatih

merumuskan pertanyaan untuk lebih terampil pemikiran kritisnya, serta

membentuk karakter pebelajar sepanjang hayat.

c. Pengumpulan informasi

Dalam kegiatan mengumpulkan informasi hal yang dapat dilakukan siswa

dalam pembelajaran saintifik ini yaitu melakukan kegiatan percobaan/eksperimen,

membaca berbagai literatur pada buku teks, mengamati suatu objek dan kejadian,

melakukan kegiatan tertentu serta melakukan wawancara dengan narasumber.

30Musfiqon dan Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia

Learning Center, 2015), h. 38-40.

Page 44: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

29

Kompetensi yang diharapkan dapat berkembang pada fase pengumpulan informasi

ini yaitu siswa dapat memiliki sikap yang sopan, jujur, teliti, mau menghargai

pendapat yang dikemukakan orang lain yang tidak sejalan dengannya, mampu

memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, dan mampu mengumpulkan

informasi dengan banyak variasi.

d. Mengasosiasi

Dalam kegiatan mengasosiasi hal yang dapat dilakukan siswa dalam

pembelajaran saintifik ini yaitu mengolah informasi dengan cara memperdalam

informasi tersebut dan memperluasnya sehingga informasi yang dimiliki saling

berhubungan dan mendukung antara satu dengan lainnya. Namun, dapat pula

informasi tersebut berbeda. Kompetensi yang diharapkan dapat berkembang pada

fase mengasosiasi ini yaitu siswa dapat memiliki sikap yang jujur, teliti, disiplin,

tunduk pada peraturan, mau bekerja keras, dan mampu mengaplikasikan langkah

berpikir deduktif ataupun induktif untuk memperoleh suatu kesimpulan.

e. Komunikasi

Dalam kegiatan mengomunikasikan hal yang dapat dilakukan siswa dalam

pembelajaran saintifik yaitu memberitahukan hasil eksperimen/pengamatan yang

telah dilakukan pada fase sebelumnya. Hasil pengamatan tersebut disimpulkan

dengan baik secara lisan maupun tulisan setelah dianalisis dengan sebaik mungkin.

Kompetensi yang diharapkan dapat berkembang pada fase mengomunikasikan ini

yaitu siswa dapat memiliki sikap yang jujur, teliti, toleransi, berpikir terstruktur,

dan berpendapat dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh orang yang

mendengarnya.

B. Hasil Penelitian Relevan

Beberapa penelitian relevan yang mendukung penelitian ini, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Tismi Dipalaya dan Aloysius Duran Corebima

dengan judul “The Effect of PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-

Discuss-Explain) Learning Strategy in The Different Academic Abilities on

Students’ Critical Thinking Skills in Senior High School” memberikan simpulan

bahwa strategi pembelajaran PDEODE memiliki efek lebih besar pada hasil

Page 45: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

30

belajar siswa sebanyak 71,43% dibandingkan dengan strategi pembelajaran

konvensional.31

2. Penelitian yang dilakukan oleh Tabitha dkk dengan judul “Students’ Critical

Thinking Improvement through PDEODE and STAD Combination in The

Nutrition and Health Lecture” memberikan simpulan bahwa pelaksanaan strategi

pembelajaran PDEODESTAD secara signifikan meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa dalam subjek gizi dan kesehatan.32

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dina Ari Kusumawati dengan judul

“Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Pendekatan

Game Based Learning” memberikan simpulan bahwa kemampuan berpikir kritis

matematis siswa dalam pembelajaran menggunakan pendekatan Game Based

Learning mengalami peningkatan.33

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan langkah pembelajaran strategi PDEODE yang telah dipaparkan

penulis sebelumnya, pembelajaran PDEODE dapat meningkatkan pengetahuan

siswa dengan cara siswa mengkonstruksi pengetahuan dari fenomena yang ada di

sekitar, adanya diskusi dan bertukar pendapat antar siswa satu dengan yang lain,

adanya perubahan konseptual yang dibuktikan kebenarannya melalui kegiatan

penyelesaian masalah secara rinci sesuai dengan konsep matematis. Kompetensi

yang dapat dicapai siswa dengan tahap pembelajaran strategi PDEODE berkaitan

dengan indikator berpikir kritis matematis. Berikut merupakan tahap rincian

pembelajaran strategi PDEODE beserta indikator berpikir kritis yang ingin dicapai

sebagai berikut:

31Dipalaya and Corebima, op. cit., p.73. 32Wulandari et al., op. cit., p.114. 33Dina Ari Kusumawati, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui

Pendekatan Game Based Learning”, Skripsi pada Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Jakarta, 2018, h. 101, tidak dipublikasikan.

Page 46: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

31

Kegiatan Indikator kemampuan berpikir

kritis matematis yang ingin dicapai

1. Predict

Guru menyajikan masalah

mengenai fenomena kehidupan

sehari-hari terkait materi yang akan

dibahas pada LKS.

Kemudian siswa diminta untuk

mengungkapkan prediksi

penyelesaian masalah mengenai

fenomena yang diberikan

berdasarkan pendapat masing-

masing individu.

Memberi alasan: siswa memberikan

penjelasan mengenai masalah yang

diberikan berupa prediksi jawaban

berdasarkan hasil pemikiran sendiri

serta menyatakan alasannya dengan

pengetahuan awal yang mereka miliki

dalam lembar kerja berbasis strategi

PDEODE.

2. Discuss

Guru membimbing siswa untuk

mendiskusikan hasil prediksi dari

setiap individu.

Kemudian siswa diminta untuk

berdiskusi dan berbagi ide-ide

mereka dalam kelompoknya sendiri

untuk membahas hasil prediksi dari

setiap individu dan membuat

kesepakatan jawaban sementara

berdasarkan hasil diskusi tersebut.

Merumuskan pertanyaan: siswa antar

satu sama lain saling mengajukan

pertanyaan terkait prediksi yang telah

dibuat oleh masing-masing individu.

Memberi alasan: siswa memberikan

penjelasan serta alasan atas jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan teman sekelompoknya.

Membuat langkah penyelesaian

masalah: siswa bersama kelompok

menetapkan langkah-langkah apa saja

yang ditempuh untuk menyelesaikan

masalah yang diberikan.

3. Explain

Guru mengarahkan setiap

kelompok agar menyampaikan hasil

Merumuskan pertanyaan: siswa

saling menanggapi dan mengkritisi

hasil prediksi antar masing-masing

Page 47: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

32

diskusi kelompoknya melalui

diskusi kelas.

Kemudian siswa diminta untuk

menjelaskan kesepakatan hasil

prediksi dan memberikan alasan

atas prediksi yang telah dibahas

pada tahap diskusi sebelumnya

dalam kegiatan presentasi.

kelompok apabila terdapat berbagai

pertanyaan.

Memberi alasan: siswa secara

berkelompok memberikan penjelasan

serta alasan kepada kelompok lain

terkait prediksi yang telah disepakati

oleh masing-masing kelompok.

4. Observe

Guru membimbing siswa untuk

menyelesaikan masalah yang

terdapat dalam LKS agar sesuai

dengan konsep matematis.

Kemudian siswa diminta untuk

membuat langkah penyelesaian

masalah secara rinci sesuai dengan

konsep matematis mengggunakan

sumber-sumber belajar yang

dimiliki untuk memastikan

kebenaran hasil prediksi yang

dibuat sebelumnya.

Membuat langkah penyelesaian

masalah: siswa secara berkelompok

membuat langkah-langkah

penyelesaian secara rinci untuk

menjawab masalah yang diberikan.

Menganalisis argumen: siswa

menganalisis setiap langkah yang

digunakan untuk menyelesaikan

masalah agar jawaban tersebut tepat

dan sesuai dengan masalah yang

diberikan.

5. Discuss

Guru membimbing siswa untuk

mencocokkan jawaban antara hasil

prediksi mereka di awal dengan

jawaban mereka pada saat observe.

Kemudian siswa diminta untuk

mencocokkan jawaban antara hasil

prediksi di awal dengan hasil

jawaban mereka pada saat observe

Merumuskan pertanyaan: siswa antar

satu sama lain saling mengkritisi

jawaban antar kelompok yang

diselesaikan pada tahap observe.

Memberi alasan: siswa memberikan

penjelasan lanjutan serta alasan

mengenai jawaban yang mereka yakini

kebenarannya setelah menyelesaikan

masalah pada tahap observe.

Page 48: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

33

dengan cara menganalisis,

membandingkan, membedakan dan

mengkritik teman sekelas mereka

dalam kelompok.

Menganalisis argumen: siswa

mencocokkan antara prediksi dan

penyelesaian masalah yang mereka

kerjakan pada tahap observe.

Mempertimbangkan keputusan: siswa

memberikan penjelasan mengenai

perbedaan atau ketidakcocokan

jawaban hasil predict dan observe.

6. Explain

Guru membimbing siswa untuk

menghadapi semua perbedaan

jawaban antara predict dan observe.

Kemudian siswa diminta untuk

menyelesaikan berbagai kontradiksi

yang mungkin ada di antara

keyakinan mereka mengenai semua

perbedaan yang mereka temukan

pada saat predict dan observe.

Membuat kesimpulan: siswa bersama

guru menarik kesimpulan secara umum

terkait materi yang dibahas dalam LKS

serta menyelesaikan kesalahpahaman

yang mungkin terjadi ketika

melakukan prediksi.

Page 49: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

34

Gambar 2. 2

Bagan Kerangka Berpikir Penelitian

DISCUSS

Guru membimbing siswa untuk

berdiskusi.

Siswa berdiskusi dan berbagi ide-

ide mereka dalam kelompok untuk

membahas prediksi setiap individu.

EXPLAIN

Guru mengarahkan setiap

kelompok agar menyampaikan

hasil diskusinya.

Siswa menjelaskan hasil diskusi

dalam diskusi kelas melalui

kegiatan presentasi.

OBSERVE

Guru membimbing siswa

menyelesaikan masalah secara

rinci.

Siswa nenyelesaikan masalah yang

diberikan secara rinci sesuai

konsep matematis menggunakan

sumber-sumber belajar yang

dimiliki.

DISCUSS

Guru membimbing siswa untuk

mencocokkan antara hasil prediksi

mereka di awal dengan hasil

pengamatan.

Siswa menganalisis,

membandingkan, membedakan

dan mengkritik hasil temuan teman

sekelas mereka.

EXPLAIN

Guru membimbing siswa untuk

menghadapi semua perbedaan

antara pengamatan dan prediksi.

Siswa menyelesaikan berbagai

kontradiksi yang mungkin ada di

antara keyakinan mereka mengenai

semua perbedaan.

STRATEGI PDEODE Kemampuan

Berpikir Kritis

Matematis

Merumuskan

pertanyaan

Memberi

alasan

Menganalisis

argumen

Membuat langkah

penyelesaian

masalah

Mempertimbang-

kan keputusan

Membuat

kesimpulan

PREDICT

Guru menyajikan fenomena berupa

masalah.

Siswa mengungkapkan prediksi

mengenai penyelesaian masalah.

Pembelajaran

Konvensional

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan

informasi

Mengasosiasi

Mengomunika-

sikan

Page 50: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

35

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teoretik yang telah dipaparkan di atas, maka penulis

mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: rata-rata kemampuan berpikir

kritis matematis siswa yang diajarkan dengan strategi PDEODE (Predict-Discuss-

Explain-Observe-Discuss-Explain) lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan

berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Page 51: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu MTs Negeri di Jakarta Timur yang

berlangsung pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.

B. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan

jenis eksperimen semu (Quasi Experimental). Quasi eksperimen digunakan karena

peneliti tidak dapat mengontrol secara keseluruhan variabel-variabel lain yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Perlakuan yang berbeda diberikan kepada

kedua kelas. Perlakuan pertama diberikan kepada kelas eksperimen dengan strategi

PDEODE dan perlakuan kedua diberikan kepada kelas kontrol dengan

pembelajaran konvensional.

Desain penelitian yang digunakan yaitu Posttest-Only Control Design dimana

pengontrolan dilakukan hanya pada tes akhir saja untuk menganalisis kemampuan

berpikir kritis siswa setelah diberi perlakuan tanpa diberikan pre-test. Desain

penelitian disajikan seperti tabel berikut:1

Tabel 3. 1

Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Post Test

E X O

K - O

Keterangan:

E : Kelas Eksperimen

K : Kelas Kontrol

X : Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan

strategi pembelajaran PDEODE

O : Pemberian tes kemampuan berpikir kritis yang sama pada kedua kelas

1Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantiatif-Kualitatif, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2011), h. 105.

Page 52: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

37

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII pada salah satu

MTs Negeri di Jakarta Timur, tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari lima kelas.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Cluster Random Sampling.

Setelah cluster dilakukan, terpilihlah 2 kelas yang akan dijadikan sampel dalam

penelitian. Dari kedua kelas tersebut dilakukan pengundian untuk menentukan

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi

perlakuan dengan strategi PDEODE, sedangkan kelas kontrol menggunakan

pendekatan Saintifik. Berdasarkan hasil pengundian, terpilih kelas VII-B sebagai

kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang dan kelas VII-A sebagai

kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang.

D. Variabel Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel

bebas dan terikat. Kemampuan berpikir kritis matematis sebagai variabel terikat

dan strategi PDEODE sebagai variabel bebas. Teknik pengumpulan data yang

digunakan yaitu pemberian tes yang dilakukan setelah pembelajaran (posttest). Tes

diberikan kepada kedua kelompok sampel pada pokok bahasan Aritmatika Sosial.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian

yang dibuat untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada

kedua kelompok yang diberi perlakuan berbeda. Kedua kelompok tersebut

diberikan instrumen yang sama sebanyak 7 butir soal. Instrumen tes disusun

berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis matematis yang telah ditetapkan.

Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.2 berikut ini:

Page 53: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

38

Tabel 3. 2

Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Indikator Berpikir

Kritis Deskripsi Indikator

No Butir

Soal

Mempertimbangkan

keputusan

Mempertimbangkan keputusan dari suatu

masalah yang berkaitan dengan harga

jual dan harga beli

1

Menganalisis argumen Menganalisis argumen dari suatu

masalah yang berkaitan dengan

persentase untung

2

Membuat langkah

penyelesaian masalah

Membuat langkah penyelesaian suatu

masalah yang berkaitan dengan pajak 3

Memberi alasan Memberi alasan dari suatu masalah yang

berkaitan dengan persentase diskon 4

Merumuskan pertanyaan Merumuskan pertanyaan dari suatu

masalah yang berkaitan dengan bruto,

netto, tara

5a

Membuat langkah

penyelesaian masalah

Membuat langkah penyelesaian dari

suatu masalah yang berkaitan dengan

bruto, netto, tara

5b

Membuat kesimpulan Membuat kesimpulan dari suatu masalah

yang berkaitan dengan bunga tunggal 6

Kriteria penskoran yang dijadikan pedoman untuk menilai kemampuan

berpikir kritis matematis siswa ini, peneliti adaptasi dari Facione2 yang kemudian

disesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir kritis pada penelitian ini.

Adapun kriteria penskoran kemampuan berpikir kritis matematis dapat dilihat pada

tabel 3.3 berikut ini:

2Peter A. Facione and Noren C. Facione, The Holistic Critical Thinking Scoring Rubric –

HCTSR, Insight Assessment, Hemosa Beach, CA USA, 2014.

Page 54: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

39

Tabel 3. 3

Kriteria Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Indikator Kemampuan

Berpikir Kritis Kriteria Skor

Merumuskan pertanyaan Dapat menemukan masalah dan mengajukan

pertanyaan berdasarkan situasi masalah yang

diberikan dengan benar dan sesuai

4

Dapat menemukan masalah dengan tepat,

namun kurang sesuai dalam mengajukan

pertanyaan berdasarkan situasi masalah yang

diberikan

3

Dapat menemukan masalah dengan tepat,

namun tidak sesuai dalam mengajukan

pertanyaan berdasarkan situasi masalah yang

diberikan

2

Dapat menemukan masalah namun kurang

tepat sehingga salah dalam mengajukan

pertanyaan berdasarkan situasi masalah yang

diberikan

1

Tidak menuliskan jawaban 0

Memberi alasan Menuliskan jawaban dan memberikan

penjelasan matematis yang tepat dan lengkap 4

Menuliskan jawaban dengan tepat namun

memberikan penjelasan matematis yang

kurang lengkap

3

Menuliskan jawaban dengan tepat namun

memberikan penjelasan matematis yang

tidak tepat

2

Menuliskan jawaban dan penjelasan

matematis yang tidak tepat 1

Tidak menuliskan jawaban dan penjelasan 0

Menganalisis argumen Dapat memberikan penjelasan dengan tepat

dan lengkap mengenai kesesuaian antara

suatu masalah dengan argumen yang terkait

4

Dapat memberikan penjelasan mengenai

kesesuaian antara suatu masalah dengan

argumen yang terkait dengan tepat, namun

kurang lengkap

3

Dapat memberikan penjelasan mengenai

kesesuaian antara suatu masalah dengan

argumen yang terkait, namun kurang tepat

2

Dapat memberikan penjelasan mengenai

kesesuaian antara suatu masalah dengan

argumen yang terkait, namun tidak tepat

1

Tidak menuliskan jawaban 0

Tabel 3.3 (Lanjutan)

Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Page 55: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

40

Tabel 3.3 (Lanjutan)

Kriteria Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Indikator Kemampuan

Berpikir Kritis Kriteria Skor

Membuat langkah

penyelesaian masalah

Menuliskan langkah penyelesaian masalah

disertai dengan konsep matematika yang

tepat dan melakukan prosedur perhitungan

dengan benar, serta memberikan jawaban

akhir yang tepat.

4

Menuliskan langkah penyelesaian masalah

disertai dengan konsep matematika yang

tepat dan melakukan prosedur perhitungan

dengan benar, tetapi memberikan jawaban

akhir yang kurang tepat.

3

Menuliskan langkah penyelesaian masalah

disertai dengan konsep matematika yang

kurang tepat dan melakukan prosedur

perhitungan yang benar, serta memberikan

jawaban akhir yang kurang tepat.

2

Menuliskan langkah penyelesaian masalah

disertai dengan konsep matematika yang

tidak tepat dan melakukan prosedur

perhitungan yang salah, serta memberikan

jawaban akhir yang tidak tepat.

1

Tidak menuliskan jawaban dan langkah

penyelesaian masalah 0

Membuat kesimpulan Dapat menganalisis dan menjelaskan suatu

pernyataan dengan konsep matematika

secara tepat dan kesimpulan yang ditarik

tepat.

4

Dapat menganalisis suatu pernyataan, tetapi

penjelasan konsep matematika tidak sesuai,

namun kesimpulan yang ditarik tepat.

3

Dapat menganalisis suatu pernyataan, namun

penjelasan konsep matematika dan

kesimpulan yang ditarik kurang tepat.

2

Dapat menganalisis suatu pernyataan, namun

penjelasan konsep matematika dan

kesimpulan yang ditarik tidak tepat.

1

Tidak menuliskan jawaban 0

Mempertimbangkan

keputusan

Dapat memberikan penjelasan dengan tepat

dan lengkap mengenai kesesuaian antara

situasi yang diberikan dengan keputusan

yang diambil

4

Page 56: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

41

Tabel 3.3 (Lanjutan)

Kriteria Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Indikator Kemampuan

Berpikir Kritis Kriteria Skor

Mempertimbangkan

keputusan

Dapat memberikan penjelasan mengenai

kesesuaian antara situasi yang diberikan

dengan keputusan yang diambil dengan

tepat, namun kurang lengkap

3

Dapat memberikan penjelasan mengenai

kesesuaian antara situasi yang diberikan

dengan keputusan yang diambil, namun

kurang tepat

2

Dapat memberikan penjelasan mengenai

kesesuaian antara situasi yang diberikan

dengan keputusan yang diambil, namun tidak

tepat

1

Tidak menuliskan jawaban 0

Sebelum instrumen penelitian diberikan, terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrumen. Uji coba dimaksudkan untuk memperoleh validitas, daya pembeda, taraf

kesukaran, dan reliabilitas sehingga instrumen tes yang digunakan sudah memenuhi

persyaratan kelayakan sebagai pengumpul data yang baik.

1. Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid ketika instrumen tersebut dapat mengukur

sesuatu yang hendak diukur.3 Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang dibuat sudah tepat dan mampu mengukur kemampuan beripikir

kritis matematis siswa. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai

variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.4

Pengujian validitas tiap butir soal menggunakan rumus korelasi product moment

Pearson yaitu:5

3Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Bandung: Refika Aditama, 2015), h. 190. 4Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h.8. 5Lestari dan Yudhanegara, op. cit., h. 193.

Page 57: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

42

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋). (∑ 𝑌)

√[𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2]. [𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2]

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara skor butir soal (X) dan total skor (Y)

𝑁 = banyak subjek

𝑋 = skor butir soal atau skor item pernyataan/pertanyaan

𝑌 = total skor

Pada penelitian ini, perhitungan validitas menggunakan software MS.Excel.

Validitas instrumen ditentukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan 𝑟𝑥𝑦

dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan 𝑑𝑓 = 𝑛 − 2.

Kriteria pengambilan keputusannya yaitu jika 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal dikatakan

valid, sebaliknya jika 𝑟𝑥𝑦 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal dikatakan tidak valid. Setelah

dilakukan analisis dengan perhitungan korelasi product moment, seluruh soal

berkategori valid. Berikut hasil rekapitulasi uji validitas instrumen tes kemampuan

berpikir kritis matematis disajikan pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3. 4

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Berpikir Kritis

No

Soal

Indikator

Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis

Validitas

Keterangan 𝒓𝑥𝑦 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

1 Mempertimbangkan

keputusan 0,592

0,3494

Valid

2 Menganalisis argumen 0,741 Valid

3 Membuat langkah

penyelesaian masalah 0,391 Valid

4 Memberi alasan 0,653 Valid

5a Merumuskan

pertanyaan 0,527 Valid

5b Membuat langkah

penyelesaian masalah 0,681 Valid

6 Membuat kesimpulan 0,545 Valid

2. Daya Pembeda

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk

dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang

Page 58: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

43

kemampuannya rendah.6 Cara untuk menentukan kedua kelompok tersebut

menggunakan persentase 27% dari testee yag termasuk kelompok atas dan 27%

lainnya diambil dari testee yang termasuk dalam kelompok bawah. Hal ini

disebabkan karena berdasarkan bukti-bukti empirik pengambilan subyek sebanyak

27% testee kelompok atas dan 27% testee kelompok bawah itu telah menunjukkan

kesensitifannya, atau dengan kata lain dapat diandalkan.7 Rumus yang digunakan

untuk menentukan indeks daya pembeda instrumen tes tipe subjektif yaitu:8

𝐷𝑃 =�̅�𝐴 − �̅�𝐵

𝑆𝑀𝐼

Keterangan:

𝐷𝑃 = indeks daya pembeda butir soal

�̅�𝐴 = rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas

�̅�𝐵 = rata-rata skor jawaban siswa kelompok bawah

𝑆𝑀𝐼 = Skor Maksimum Ideal, yaitu skor maksimum yang akan diperoleh siswa

jika menjawab butir soal tersebut dengan tepat (sempurna)

Selanjutnya apabila nilai 𝐷𝑃 (daya pembeda) tiap butir soal sudah didapatkan,

maka kita dapat mengetahui interpretasi daya pembeda tiap butir soal tersebut

dalam uraian tabel berikut ini:9

Tabel 3. 5

Kriteria Indeks Daya Pembeda

Nilai Interpretasi Daya Pembeda

0,70 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat baik

0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 0,70 Baik

0,20 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Cukup

0,00 < 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Buruk

𝐷𝑃 ≤ 0,00 Sangat buruk

Hasil rekapitulasi uji daya pembeda instrumen tes kemampuan berpikir kritis

matematis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini:

6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h.385. 7Ibid., h.387. 8Lestari dan Yudhanegara, op. cit., h. 217. 9Ibid.

Page 59: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

44

Tabel 3. 6

Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis

No

Soal

Indikator Kemampuan

Berpikir Kritis

Daya Pembeda

DP Kriteria

1 Mempertimbangkan

keputusan 0,42 Baik

2 Menganalisis argumen 0,67 Baik

3 Membuat langkah

penyelesaian masalah 0,25 Cukup

4 Memberi alasan 0,58 Baik

5a Merumuskan pertanyaan 0,36 Cukup

5b Membuat langkah

penyelesaian masalah 0,72 Sangat Baik

6 Membuat kesimpulan 0,33 Cukup

3. Taraf Kesukaran

Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui apakah soal termasuk dalam

kategori sulit, mudah atau sedang untuk dikerjakan. Butir-butir item tes hasil belajar

dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item

tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat

kesukaran item itu adalah sedang atau cukup.10 Rumus yang digunakan untuk

menentukan indeks kesukaran instrumen tes tipe subjektif, yaitu:11

𝐼𝐾 =𝑛𝐴 + 𝑛𝐵

𝑁𝐴 + 𝑁𝐵

Keterangan:

𝐼𝐾 = indeks kesukaran

𝑛𝐴 = banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

𝑛𝐵 = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

𝑁𝐴 = banyak siswa kelompok atas

𝑁𝐵 = banyak siswa kelompok bawah

Selanjutnya apabila nilai 𝐼𝐾 (indeks kesukaran) tiap butir soal sudah

didapatkan, maka kita dapat mengetahui interpretasi tingkat kesukaran tiap butir

soal tersebut dalam uraian tabel berikut ini:12

10Sudijono, op. cit., h. 370. 11Lestari dan Yudhanegara, op. cit., h. 226. 12Ibid., h. 224.

Page 60: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

45

Tabel 3. 7

Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen

IK Interpretasi Indeks Kesukaran

𝐼𝐾 = 0,00 Terlalu sukar

0,00 < 𝐼𝐾 ≤ 0,30 Sukar

0,30 < 𝐼𝐾 ≤ 0,70 Sedang

0,70 < 𝐼𝐾 < 1,00 Mudah

𝐼𝐾 = 1,00 Terlalu mudah

Hasil rekapitulasi uji taraf kesukaran instrumen tes kemampuan berpikir kritis

matematis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3. 8

Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis

No

Soal

Indikator Kemampuan

Berpikir Kritis

Taraf Kesukaran

IK Kriteria

1 Mempertimbangkan

keputusan 0,69 Sedang

2 Menganalisis argumen 0,55 Sedang

3 Membuat langkah

penyelesaian masalah 0,64 Sedang

4 Memberi alasan 0,55 Sedang

5a Merumuskan pertanyaan 0,58 Sedang

5b Membuat langkah

penyelesaian masalah 0,66 Sedang

6 Membuat kesimpulan 0,55 Sedang

Setelah dilakukan uji validitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran, berikut

disajikan rekapitulasi hasilnya pada tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3. 9

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan

Taraf Kesukaran

No Soal Validitas Daya

Pembeda

Taraf

Kesukaran Kesimpulan

1 Valid Baik Sedang Dipakai

2 Valid Baik Sedang Dipakai

3 Valid Cukup Sedang Dipakai

4 Valid Baik Sedang Dipakai

5a Valid Cukup Sedang Dipakai

5b Valid Sangat Baik Sedang Dipakai

6 Valid Cukup Sedang Dipakai

Page 61: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

46

4. Reliabilitas Instrumen

Menurut Saifuddin Azwar, reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti

konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, keajegan, dan sebagainya.13

Maksud dari makna reliabilitas tersebut yaitu sejauhmana hasil suatu proses

pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran akan dapat dipercaya hanya

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek

yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subjek memang belum berubah.14 Untuk mengetahui nilai reliabilitas tes

menggunakan rumus Alpha Cronbach :15

𝑟 = (𝑛

𝑛 − 1) (1 −

∑ 𝑠𝑖2

𝑠𝑡2

)

Keterangan :

𝑟 = koefisien reliabilitas

𝑛 = banyak butir soal

𝑠𝑖2 = varians skor butir soal ke-i

𝑠𝑡2 = varians skor total

Berikut ini teori dari Guildford mengenai kriteria dalam menginterpretasikan

derajat reliabilitas instrumen yang dibuat:16

Tabel 3. 10

Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas

0,90 ≤ 𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tetap/sangat baik

0,70 ≤ 𝑟 < 0,90 Tinggi Tetap/baik

0,40 ≤ 𝑟 < 0,70 Sedang Cukup tetap/cukup baik

0,20 ≤ 𝑟 < 0,40 Rendah Tidak tetap/buruk

𝑟 < 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tetap/sangat buruk

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas menggunakan software MS.Excel,

seluruh soal berkategori valid dan diperoleh nilai 𝑟 = 0,69. Nilai tersebut berada

dalam interval 0,40 ≤ 𝑟 < 0,70 sehingga memiliki kriteria sedang. Dengan

13Azwar, op. cit., h.7. 14Ibid. 15Lestari dan Yudhanegara, op. cit., h. 206. 16Ibid.

Page 62: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

47

demikian, instrumen yang digunakan cukup baik untuk mengukur kemampuan

berpikir kritis matematis siswa.

F. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data hasil kemampuan berpikir kritis siswa, tahap

berikutnya yaitu dilakukan pengolahan dan analisis data menggunakan perangkat

lunak SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Pengolahan dan analisis

tersebut bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian.

Peneliti melakukan analisis dengan melihat pengaruh strategi PDEODE terhadap

kemampuan berpikir kritis matematis. Dalam skala 0% hingga 100%, kriteria yang

digunakan untuk mengetahui TKS (Tingkat Kemampuan Siswa) yaitu sebagai

berikut:17

0 ≤ 𝑇𝐾𝑆 ≤ 60 Rendah

60 < 𝑇𝐾𝑆 ≤ 75 Sedang

75 < 𝑇𝐾𝑆 ≤ 100 Tinggi

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedaan dua

rata-rata populasi independen dengan menggunakan teknik yaitu uji-t. Sebelum

dilakukan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal atau tidak. Pada perhitungan uji normalitas, perangkat

lunak yang digunakan yaitu SPSS pada taraf signifikansi 5%. Perumusan hipotesis

untuk uji normalitas yaitu:18

𝐻0: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

𝐻1:Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

17Masrurotullaily, Hobri, dan Suharto, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Keuangan Berdasarkan Model Polya Siswa SMK Negeri 6 Jember”, Kadikna, Vol. 4,

2013, h.133. 18Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan SPSS/Lisrel dalam

Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 157.

Page 63: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

48

Uji normalitas data pada perangkat lunak SPSS menggunakan uji Shapiro-

Wilk dengan langkah-langkah sebagai berikut:19

a. Buka lembar kerja/file Deskriptif

b. Menu AnalyzeDescriptive StatisticsExplore

c. Klik dan masukkan variabel yang akan diuji normalitasnya ke kolom

Dependent List yaitu Nilai Posttest, kemudian pilih Plots

d. Pada Descriptives, lepaskan tanda ceklist

e. Pada Boxplot pilih None, selanjutnya klik Normality Plots with tests, lalu

klik Continue dan OK

Mengacu pada output yang ditunjukkan oleh tabel Test of Normality, berikut

merupakan kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan hipotesis mana yang

akan dipilih:

a. Jika hasil Sig. > 0,05 maka Ho diterima, yaitu sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal.

b. Jika hasil Sig. < 0,05 maka Ho ditolak, yaitu sampel tidak berasal dari populasi

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah data sampel berasal dari

populasi yang bervarians homogen atau tidak. Pada perhitungan uji homogenitas,

perangkat lunak yang digunakan yaitu SPSS pada taraf signifikansi 5%. Perumusan

hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

𝐻0: 𝜎12 = 𝜎2

2

𝐻1: 𝜎12 ≠ 𝜎2

2

Analisis yang digunakan untuk menguji homogenitas data pada perangkat

lunak SPSS menggunakan Levene Tests dengan langkah-langkah sebagai berikut:20

a. Buka lembar kerja/file Deskriptif

b. Menu AnalyzeDescriptive StatisticsExplore

19Singgih Santoso, Panduan Lengkap SPSS Versi 23, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2016), h. 209. 20Ibid.

Page 64: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

49

c. Klik dan masukkan variabel yang berisi Nilai Posttest ke kolom Dependent

List dan masukkan variabel yang bervalue 1 dan 2 ke kolom Factor list,

kemudian pilih Plots

d. Pada Descriptives, lepaskan tanda ceklist

e. Pada Boxplot pilih None, selanjutnya pada Spread vs Level with Levene Tests,

pilih Power estimation, lalu klik Continue dan OK

Mengacu pada output yang ditunjukkan oleh tabel Test of Homogenity of

Variance, berikut merupakan kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan

hipotesis mana yang akan dipilih:

a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, yaitu varians kedua kelompok

berbeda atau tidak homogen.

b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima, yaitu varians kedua kelompok

sama atau homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi, selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua rata-

rata populasi independen. Apabila hasil uji asumsi menunjukkan bahwa sampel dari

kedua kelompok berdistribusi normal, maka dilakukan uji statistik parametrik yaitu

uji-t. Sebaliknya, apabila data tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji

statistik non-parametrik yaitu uji-U Mann Whitney pada taraf signifikansi 5%.

Uji hipotesis menggunakan Independent Sample t Test yang terdapat pada

perangkat lunak SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:21

a. Buka file SPSS yang berisi variabel beserta data yang akan diuji perbedaan rata-

ratanya

b. Pada menu Analyze Compare-Means Independent-Samples T test

c. Klik dan masukkan variabel yang berisi Nilai Posttest ke kolom Test

Variable(s)

d. Klik dan masukkan variabel yang bervalue 1 dan 2 ke kolom Define Groups

21Ibid., h. 271.

Page 65: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

50

e. Masukkan value data yang akan dibandingkan rata-ratanya pada masing-masing

kolom Group 1 value 1 dan Group 2 value 2, kemudian klik Continue lalu

OK.

Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, dilihat dari nilai Sig. (2-

tailed) yang ditunjukkan output SPSS. Pada penelitian ini, pengujian hipotesis yang

digunakan yaitu uji pihak kanan oleh Sig. (1-tailed). Untuk mendapatkan nilai Sig.

(1-tailed) adalah dengan membagi dua nilai Sig. (2-tailed). Adapun kriteria

pengambilan keputusannya yaitu sebagai berikut:

a. Jika signifikansi (p-value) ≤ 0,05 maka Ho ditolak, yaitu rata-rata kemampuan

berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan strategi PDEODE lebih

tinggi daripada rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis yang diajarkan

dengan pembelajaran konvensional.

b. Jika signifikansi (p-value) > 0,05 maka Ho diterima, yaitu tidak terdapat

perbedaan antara rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang

diajarkan dengan strategi PDEODE dan kemampuan berpikir kritis matematis

yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistika yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

𝐻0: 𝜇1 = 𝜇2

𝐻1: 𝜇1 > 𝜇2

Keterangan:

𝜇1: rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan

strategi PDEODE.

𝜇2: rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional.

Page 66: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh strategi

pembelajaran Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain (PDEODE)

terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa, diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran

dengan strategi PDEODE pada indikator menganalisis argumen dan membuat

kesimpulan sudah tergolong tinggi. Untuk pencapaian indikator memberi

alasan, membuat langkah penyelesaian masalah, dan mempertimbangkan

keputusan tergolong sedang. Namun, untuk indikator merumuskan pertanyaan

masih tergolong rendah. Hal tersebut memberikan simpulan bahwa penerapan

strategi PDEODE dalam pembelajaran efektif untuk mengembangkan

kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

2. Kemapuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran

dengan pendekatan konvensional pada indikator membuat kesimpulan sudah

tergolong tinggi. Untuk pencapaian indikator memberi alasan, membuat

langkah penyelesaian masalah, dan mempertimbangkan keputusan tergolong

sedang. Namun, untuk indikator merumuskan pertanyaan dan menganalisis

argumen masih tergolong rendah. Hal tersebut memberikan simpulan bahwa

pendekatan konvensional belum optimal untuk mengembangkan kemampuan

berpikir kritis matematis siswa.

3. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan menggunakan

strategi PDEODE lebih tinggi dibandingkan kemampuan berpikir kritis

matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Page 67: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

90

B. Saran

Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa

saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya:

1. Bagi guru, pembelajaran dengan strategi PDEODE membutuhkan waktu yang

relatif lama, maka dari itu sebaiknya lebih mempersiapkan desain pembelajaran

sebaik mungkin, mulai dari penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan

pertimbangan alokasi waktu yang diperlukan sehingga mampu memperoleh

hasil yang optimal.

2. Bagi sekolah, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata

kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas PDEODE lebih tinggi

daripada rata-rata siswa kelas konvensional sehingga pembelajaran dengan

strategi PDEODE dapat menjadi salah satu alternatif yang disarankan dalam

pembelajaran matematika untuk dapat diterapkan kepada siswa dalam

mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi

dan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

4. Bagi peneliti lain, disarankan agar lebih selektif dalam memilih pokok bahasan

yang akan digunakan dalam penelitian dengan cara menentukan materi-materi

yang kaya akan konsep dan memungkinkan dilakukannya kegiatan observe

melalui kegiatan demonstrasi (hands-on experiment, labwork, dll) sehingga

kemampuan berpikir kritis dengan strategi PDEODE dapat lebih berkembang.

Page 68: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

91

DAFTAR PUSTAKA

Aroysi, Gema. “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bertipe

PISA Berdasarkan Teori Nolting”, Skripsi pada Pendidikan Matematika UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta: 2018. tidak dipublikasikan.

Azwar, Saifuddin. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Costu, Bayram. Learning Science through the PDEODE Teaching Strategy:

Helping Students Make Sense of Everyday Situations. Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education. 4, 2008.

Dipalaya, Tismi., and Corebima, Aloysius Duran. The Effect of PDEODE (Predict-

Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) Learning Strategy in The

Different Academic Abilities on Students’ Critical Thinking Skills in Senior

High School. European Journal of Education Studies. 2, 2016.

Facione, Peter A., and Facione, Noren C. The Holistic Critical Thinking Scoring

Rubric–HCTSR. AS: California Academic Press. 1994.

Feldman, Daniel A. Berpikir Kritis Strategi untuk Mengambil Keputusan. Jakarta:

PT Indeks, 2010.

Fisher, Alec. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga, 2009.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Johar, Rahmah. “Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika”. Jurnal Peluang.

1, 2012.

Johnson, Elaine B. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-

Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: MLC, 2009.

Kadir. Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan SPSS/Lisrel

dalam Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015.

Kurniawati, Lia., dan Utami, Belani Margi. “Pengaruh Metode Penemuan dengan

Strategi Heuristik terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis.” KNPM

V Himpunan Matematika Indonesia. Juni. 2013.

Kusumawati, Dina Ari. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Melalui Pendekatan Game Based Learning”, Skripsi pada Pendidikan

Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2018. tidak dipublikasikan.

Kuswana, Wowo Sunaryo. Taksnomomi Kognitif (Perkermbangan Ragam

Berpikir). Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Page 69: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

92

Latifah, “Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah Make An Organized List terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”, Skripsi pada Pendidikan

Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014. tidak dipublikasikan.

Lestari, Karunia Eka., dan Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. Penelitian

Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama, 2015.

Lestari, Karunia Eka., dan Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. Penelitian

Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama, 2018.

Liew, Chong Wah., and Treagust, David F. A Predict-Observe-Explain Teaching

Sequence for Learning about Students’ Understanding of Heat and Expansion

of Liquid. Australian Science Teacher Journal. 41, 1995.

Masrurotullaily, dkk., “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Keuangan Berdasarkan Model Polya Siswa SMK Negeri 6 Jember.” Kadikna.

4, 2013.

Musfiqon dan Nurdyansyah. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo:

Nizamia Learning Center, 2015.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010. Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

Rahmawati, Eka, dkk., “Analisis Kemampuan Matematis Siswa SMP dalam

Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe PISA.” Jurnal Pendidikan

Matematika.

Samsudin, Achmad., dkk. Strategi & Desain Pembelajaran PDEODE*E (Predict,

Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain, Explore). Bandung:

Departemen Fisika UPI, 2017.

Santoso, Singgih. Panduan Lengkap SPSS Versi 23. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2016.

Sari, Eni Ratna., dkk. “Remediasi Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Suhu dan

Kalor Menggunakan Strategi PDEODE di SMA.” Artikel Penelitian pada

Pendidikan Fisika Universitas Tanjungpura Pontianak: 2016.

Savander-Ranne, Carina., and Kolari, Samuli. Promoting the Conceptual

Understanding of Engineering Students through Visualisation. Global

Journal of Enginering Education. 7, 2003.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Sudrajat. “Peranan Matematika dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi.” Paper disampaikan pada Seminar sehari The Power Mathematics

for All Aplication HIMATIKA-UNISBA. Januari. 2008.

Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantiatif-Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Page 70: PENGARUH STRATEGI PDEODE PREDICT-DISCUSS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46062...Gambar 4. 4 Contoh Soal Indikator Menganalisis Argumen ..... 58 Gambar 4. 5 Contoh

93

Suprijono, Agus. Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2016.

Suwarma, Dina Mayadiana. Suatu Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya,

2009.

Wijaya, Hengki. “Pendidikan Dasar Untuk Penguatan Peran Bangsa Dalam

Dinamika Global (Prof Arismundar)”. ResearchGate. 2018.

Wulandari, Tabitha Sri Hartati., et al. Students’ Critical Thinking Improvement

through PDEODE and STAD Combination in The Nutrition and Health

Lecture. International Journal of Evaluation and Research in Education. 6,

2017.