101
PERBANDINGAN HARGA, RETURN, DAN OUTSTANDING SUKUK GLOBAL INDONESIA DAN SUKUK GLOBAL MALAYSIA PERIODE 2014-2018 Oleh RAHIMATUL FIKRI 11150860000003 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 / 2019

PERBANDINGAN HARGA, RETURN, DAN OUTSTANDINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47415...pengurus HMJ sejak 2015 hingga 2018. 14. Keluarga besar PT. Bank Mandiri Mas Aryo,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PERBANDINGAN HARGA, RETURN, DAN OUTSTANDING

    SUKUK GLOBAL INDONESIA DAN SUKUK GLOBAL MALAYSIA

    PERIODE 2014-2018

    Oleh

    RAHIMATUL FIKRI

    11150860000003

    JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1441 / 2019

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

    Hari ini, Rabu 10 April 2019 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

    Nama : Rahimatul Fikri

    NIM : 11150860000003

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Jurusan : Ekonomi Syariah

    Judul Skripsi : Analisis Signifiknsi Sukuk Global Indonesia dan Sukuk Global

    Malaysia Periode 2014 -2018

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan

    yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

    mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

    melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islami Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 10 April 2019

    1. Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag., M.Si ( ) NIP. 19720818199803 2 003 Penguji I

    2. Dr. Muhammad Nur Rianto Al Arif, M.Si ( )

    NIP. 19811013200801 1 006 Penguji II

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

    Hari ini Jumat Tanggal 20 Bulan September Tahun Dua Ribu Sembilan Belas

    telah diadakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

    1. Nama : Rahimatul Fikri

    2. NIM : 11150860000003

    3. Jurusan : Ekonomi Syariah

    4. Judul Skripsi : Perbandingan Harga, Return, dan Outstanding Sukuk

    global Indonesia dan Sukuk Global Malaysia Periode 2014 - 2018

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut

    diatas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 20 September 2019

    1. Dr. Nofrianto, M.Ag. (___________________)

    NIP. 197611112003121002 Ketua

    2. Dr. Ir. H. Riokhan Mochamad Aziz, MM (___________________)

    NIDN. 2025067001 Sekretaris

    3. Yuke Rahmaati, M.A. (___________________)

    NIP. 197509032007012023 Penguji Ahli

    4. Dr. Ir. H. Riokhan Mochamad Aziz, MM (___________________)

    NIDN. 2025067001 Pembimbing I

  • iv

  • v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    A. Identitas Pribadi

    Nama : Rahimatul Fikri

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat, Tanggal Lahir : Padang Panjang, 06 Agustus 1995

    Kewarganegaraan : Indonesia

    Agama : Islam

    Alamat : Taman Puri Bintaro pb33 no29, Bintaro Sektor 9,

    keluarahan Sawah Baru, Keamatan Ciputat, Kota

    Tangerang Selatan, Banten

    No. HP : 082374994945

    E-mail : [email protected]

    B. Pendidikan Formal

    2001 – 2002 : TK Nongsa Dua Batam

    2002 – 2008 : SDN 29 Malalo

    2008 – 2012 : MTSs Tarbiyah Islamiyah Pasia

    2012 – 2015 : Mas Tarbiyah Islamiyah Pasia

    mailto:[email protected]

  • vi

    2015 – 2019 : Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

    C. Pengalaman Organisasi

    1. Sektretaris OSIS Tarbiah Islamiyah Pasia 2013-2014

    2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 2015 - sekarang

    3. Anggota Divisi Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi

    Syarih 2015 – 2016

    4. Sektretaris Divisi Hubungan Antar Lembaga Himpunan Mahasiswa

    Jurusan Ekonomi Syarih 2016 – 2017

    5. Anggota Youth Governance Ambassador OJK 2016

    6. Ketua Divisi Sosial dan Keislaman Himpunan Mahasiswa Jurusan

    Ekonomi Syarih 2017 – 2018

    7. Anggota Generasi Baru Indonesia UIN Jakarta 2017-2019

    D. Pengalaman Kerja

    1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    di Nan Thailand, 2018.

    2. Magang BUMN Bersertifikat di Bank Mandiri Area Jakarta Sudirman

    2018 -2019

  • vii

    E. Latar Belakang Keluarga

    Ayah : Habiburrahim

    Tempat, Tanggal Lahir : Pitalah, 22 Agustus 1967

    Ibu : Fakhrizah

    Tempat, Tanggal Lahir : Padang Laweh, 17 November 1975

    Alamat : Padang Laweh Malalo, Kenagarian Malalo,

    Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah

    Datar, Provinsi Sumatera Barat.

    Anak ke dari : 1 dari 6 bersaudara

  • viii

    ABSTRACT

    This research is to compare the significance of the Indonesia Global Sukuk and

    Malaysia Global Sukuk using price, return and outstanding each countries, In

    addition, this research also analyze the outstanding growth of sukuk and how

    their potential in the future. Analytical methods used are descriptive analysis and

    Mann Whitney U-Test with the help of SPSS software. The result of research

    shows that there is significant difference from the price, return or the outstanding

    of Indonesia and Malaysia Global Sukuk.

    Keyword: Global Sukuk, Price, Return, Outstanding, Mann Whitney U-Test.

  • ix

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan signifikansi sukuk global

    Indonesia dan Sukuk global Malaysia dengan membandingkan harga, imbal hasil

    dan outstanding sukuk global masing-masing negara, selain itu penelitian ini juga

    melihat bagaimana potensi pertumbuhan sukuk global Indonesia dan Malaysia

    dimasa yang akan datang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis

    deskriptif dan uji beda Mann Whitney U-Test dengan dibantu perangkat lunak

    SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

    baik dari harga, imbal hasil maupun outstanding sukuk global Indonesia dan

    Malaysia.

    Kata kunci: Sukuk Global, Harga, Imbal Hasil, Outstanding, Mann Whitney U-

    Test.

  • x

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

    Puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Perbandingan Sukuk

    Global Indonesia dan Sukuk Global Malasia Periode 2014-2018”

    sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

    Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa pula shalawat serta salam

    semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad

    Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

    Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak

    dapat terselesaikan tanpa dukungan, bantuan, bimbingan serta doa dari

    berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

    kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

    ini terutama pada:

    1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya

    serta selalu memberikan kemudahan kepada penulis sehingga skripsi

    ini dapat terselesaikan dengan baik.

    2. Terima kasih kepada kedua orang tua, pembimbing sepanjang masa.

    Ibuku tersayang Fakhrizah dan Ayahku tercinta Habiburrahim. Terima

    kasih telah mencintai, mendidik, dan memberikan do’a tanpa henti

  • xi

    kepadaku.Terima kasih banyak atas jasa-jasa mu selama ini baik

    dukungan materi maupun non-materi untuk dapat melancarkan studi

    ini yang tidak bisa terbalaskan atas apa yang Ibu dan Ayah lakukan.

    3. Adik-adik kandungku, Muhammad Said, Abdurrahman, Abdul Hamid,

    Syawaluddin dan Ranaa Nibroos yang selalu memberikan dukungan

    dan do’a tanpa henti kepada penulis. Semoga Allah SWT selalu

    memberi kemudahan dan kelancaran dalam segala hal yang kalian

    tempuh.

    4. Terima kasih kepada Bunda Vivi, Ayah Wira, Te Del, Uni Oja, Uni

    Ami, Oma dan Miss Evy yang selalu memberikan perhatian dan kasih

    sayangnya selama pendidikan di Jakarta.

    5. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku

    rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    6. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP,

    selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    7. Bapak Dr. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan I Bid.

    Akademik, Bapak Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB selaku Wakil

    Dekan II Bid Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Muhammad Nur

    Rianto Al Arif, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan III Bid.

    Kemahasiswaan yang telah memberikan jalan bagi saya dalam

    mengerjakan skripsi ini.

  • xii

    8. Ibu Dr. Erika Amelia SE., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Ekonomi

    Syariah serta Ibu Dwi Nuraini Ihsan,, MM. selaku Sekretaris Jurusan

    Ekonomi Syariah. Semoga dapat menjadi panutan untuk Jurusan

    Ekonomi Syariah dalam memajukannya.

    9. Bapak Dr. Ir. H Roikhan Mochamad Aziz, MM. Hah. Slm selaku

    Dosen Pembimbing Akademik serta Dosen Pembimbing Skripsi

    sekaligus sebagai penemu Teori Hahslm Theory, Universe Guidance

    Theory, Teori Penciptaan dari al-Qur’an, serta rumus total al-Qur’an

    1587x4=112+6236 yang dengan kerendahan hatinya bersedia

    meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, ilmu yang

    bermanfaat, serta masukan yang sangat berarti selama penyelesaian

    skripsi ini. Semoga Allah SWTmembalas segala kebaikan Bapak.

    10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang tidak dapat penulis

    tuliskan satu-persatu. Terima kasih atas curahan ilmu yang Bapak dan

    Ibu berikan kepada penulis. Semoga amal Bapak dan Ibu mendapat

    keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    11. Sahabat sejak masa putih biru hingga putih abu abu Icha, Ami, Husna,

    Nurfahmi, Intan, Milka, Wati, Zainal, Ayu, Kiki, Yesi, Heru, Ari,

    Daud dan seluruh teman-teman yang tak mampu penulis sebutkan.

    Terimakasihmasih setia menjadi sahabat hingga detik ini.

    12. Sahabat-sahabat dekat penulis Dila, Aisyah, Ipin, Emung, Reza dan

    Nisa yang selama ini selalu bersama dalam suka dan duka, yang selalu

  • xiii

    menghibur dikala hati sedih, dan selalu memberikan semangat

    terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

    13. HMJ Ekonomi Syariah 2015 sampai 2018 Dimas, Ipeh, Hari, Raihan,

    Yaumil, Mansur, Romi, Indah, Fathur, Fadhli, Fadhil, Riska, Via,

    Astika, Adzkiya, Lilis dan seluruh rekan-reka yang pernah menjadi

    pengurus HMJ sejak 2015 hingga 2018.

    14. Keluarga besar PT. Bank Mandiri Mas Aryo, Bu Wening, Bu Ratih,

    Mas Ardies, Mbak Mega, Tita, Arkan, Tiwi, dan Priska yang selalu

    memotivasi agar segera lulus

    15. Junior sekaligus adik penulis Ami, Yofa, Feli, Fifi,

    Hendri,Miftah,Sonya, Ghulam, Dhila, Ayu, Tedy, Nia, Hasna, dan

    Hanum yang selalu membantu disaat penulis kesulitan

    16. Teman-teman asrama putri Tarbiyah Islamiyah Pasia Mita, Diah,

    Mawaddah, Atul, Trisna dan seluruh penghuni asrama angkatan 2014-

    2015

    17. Teman-teman Ekonomi Syariah 2015 Yovi, Iqoh, Galuh, Adit, Hana,

    Somad, Fajri, Deris, Laras, Yaritsa, Faruq dan seluruhnya yang tidak

    dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga kesuksesan selalu

    menyertai kita semua.

    18. Untuk Teman-teman sepergebian Desti, Desy, Azizah, Arika, Nurita,

    Afeb, Bagus, Iim dan seluruhnya yang tidak dapat penulis sebutkan

    satu persatu. Semmoga bisa lulus semua di tahun ini.

  • xiv

    19. Teman-teman KKN Internasional Nungky, Caca, Aca, Anggun, Zaskia

    dan Tri serta seluruh exchange participant dari seluruh dunia dan

    masyarakat Nan, Thailand atas dukungan dan doa yang telah diberikan

    kepada penulis.

    20. Keluarga besar IMTI yang senantiasa mengingatkan penulis disaat

    lalai dalam beribadah kepada allah.

    21. Terimakasih kepada Rahmat Ilahi yang senantiasa menemani penulis

    dalam menyelesaikan revisi skripsi.

    22. Pihak-pihak yang membantu kelancaran dalam proses pembuatan

    hingga penyelesaian skripsi. Semoga Allah SWT membalas segala

    kebaikannya.

    Penulis sadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

    sempurna karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh

    karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan, serta kritik yang membangun

    dari berbagai pihak. Sekian yang bisa penulis sampaikan, kurang lebihnya mohon

    maaf.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

    Jakarta, 01 September 2019

    Penulis

    Rahimatul Fikri

  • xv

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....... Error! Bookmark not defined.

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... Error! Bookmark

    not defined.

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

    ABSTRACT ........................................................................................................ viii

    ABSTRAK ............................................................................................................ ix

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

    DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xix

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 15

    C. Batasan Masalah......................................................................................... 16

    D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 16

    E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 17

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 16

    A. Landasan Teori ........................................................................................... 16

    B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 34

    C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 37

    D. Hipotesis ..................................................................................................... 38

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 46

    A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 46

    B. Metode Penentuan Sample ......................................................................... 46

    C. Tahapan Pengolahan Data .......................................................................... 47

    D. Metode Analisi Data .................................................................................. 48

  • xvi

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 54

    A. Uji Statistik Perbandingan Return Sukuk Global Indonesia dan Malaysia 54

    B. Uji Statistik Perbandingan Outstanding Sukuk Global Indonesia dan

    Outstanding Sukuk Global Malaysia ................................................................. 57

    C. Prediksi Perkembangan Sukuk Dan Obligasi di Tahun Mendatang .......... 63

    BAB V PENUTUP .............................................................................................. 63

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 63

    B. Saran ........................................................................................................... 64

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

    LAM PIRAN ........................................................................................................ 68

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    4.1 Perbedaan Sukuk vs Obligasi ......................................................................... 19

    4.2 Karaktek Umum Sukuk ................................................................................... 21

    4.3 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 34

    4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................................ 55

    4.5 Uji Beda Mann Whitney U-Test ..................................................................... 56

    4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................................ 58

    4.7 Uji Beda Mann Whitney U-Test ..................................................................... 59

    4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................................ 61

    4.9 Uji Beda Mann Whitney U-Test ..................................................................... 62

    4.10 Proyeksi Pertumbuhan Sukuk Global Indonesia ........................................... 64

    4.11 Proyeksi Pertumbuhan Sukuk Global Malaysia ............................................ 64

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    2.4 Gambar Kerangka Pemikiran ......................................................................... 44

  • xix

    DAFTAR GRAFIK

    1.1 Global Islamic Finance Asset Growth ............................................................ 2

    1.2 Global Islamic Finance Asset Distribution 2017 ............................................ 3

    1.3 Global Sukuk Asset ......................................................................................... 6

    1.4 Volume of sukuk issues by region between 2009-2012.................................. 7

    1.5 Global Top Sukuk Market ............................................................................... 9

  • xx

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Uji Normalitas Return Indeks Sukuk dan Obligasi ........................................ 89

    2. Uji Mann Whitney Return Indeks Sukuk dan Obligasi Composite ............... 89

    1. Uji Mann Whitney Return Indeks Sukuk dan Obligasi Government ............ 90

    2. Uji Mann Whitney Return Indeks Sukuk dan Obligasi Corporate ................ 90

    3. Uji Normalitas Outstanding Sukuk dan Obligasi ........................................... 91

    4. Uji Mann Whitney Outstanding Sukuk dan Obligasi Government ............... 91

    5. Uji Mann Whitney Outstanding Sukuk dan Obligasi Corporate ................... 92

    6. Uji Normalitas Growth Outstanding Sukuk dan Obligasi ............................. 92

    7. Uji Mann Whitney Growth Outstanding Sukuk dan Obligasi Government .. 93

    8. Uji Mann Whitney Growth Outstanding Sukuk dan Obligasi Corporate ...... 93

    9. Forcaseting Pertumbuhan Sukuk Dan Obligasi 2017-2027 ........................... 94

    10. Data Historis Indeks Sukuk dan Obligasi ...................................................... 95

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Konsep keuangan berbasis syariah Islam dewasa ini telah diterima

    secara luas di dunia dan telah menjadi alternatif baik bagi pasar yang

    menghendaki kepatuhan syariah (syariah compliance), maupun bagi pasar

    konvensional sebagai sumber keuntungan (profit source). Diawali dengan

    perkembangan yang pesat di negara-negara Timur Tengah dan Asia

    Tenggara, produk keuangan dan investasi berbasis syariah Islam saat ini

    telah diaplikasikan di pasar-pasar keuangan Eropa, Asia bahkan Amerika

    Serikat. Selain itu, lembaga-lembaga yang menjadi infrastruktur pendukung

    keuangan Islam global juga telah didirikan, seperti Accounting And Auditing

    Organization for Islamic Institution (AAOIFI), International Financial

    Service Board (IFSB), International Islamic Financial Market (IIFM) dan

    Islamic Research and Training Institute (IRTI).

    Standart & Poor’s Reports (2008) menunjukkan bahwa aset

    industri syariah secara global diperkirakan telah mencapai 500 miliar dolar

    dengan rata-rata pertumbuhan 10% pertahun dalam satu dekade terakhir.

    Saat ini, terdapat 300 institusi keuangan Islam yang tersebar di lebih dari 75

    negara, terkonsentrasi di wilayah Timur Tengah dan Asia Tenggara

    (Malaysia dan Brunei Darussalam) dan mulai merambah ke pasar Eropa dan

    Amerika Serikat.

  • 2

    Menurut data yang dipublikasikan oleh Islamic Finance

    Development Report 2018 bahwa adanya peningkatan pertumbuhan aset

    keuangan syariah sejak tahun 2012 sampai 2017 dan diperkirakan akan terus

    meningkat hingga tahun 2023 mendatang.

    Grafik 1.1

    Global Islamic Finance Asset Growth

    Sumber : Islamic Finance Development Report 2018, Thomson Routers

    Aset keuangan syariah paling besar diperoleh dari sektor perbankan

    syariah yang mencapai US$ 2.4 Triliun. Laporan terbaru dari Ernst dan

    Young (EY) dalam World Islamic Banking Competitiveness 2016

    menyebutkan bahwa rata-rata pertumbuhan aset perbankan syariah dari

    tahun 2010-2014 mencapai 16% per tahun. Pesatnya perkembangan

    keuangan syariah dunia saat ini selain didorong oleh sektor perbankan juga

    didorong oleh ekspansi penerbitan sukuk. Aset keuangan syariah dari sektor

    sukuk menempati urutan tertinggi kedua setelah aset perbankan syariah.

  • 3

    Grafik 1.2

    Global Islamic Finance Asset Distribution 2017

    Sumber : Islamic Finance Development Report 2018, Thomson Routers

    Sukuk merupakan salah satu instrument keuangan syariah yang

    telah banyak diterbitkan baik oleh korporasi maupun Negara. Di beberapa

    Negara sukuk telah menjadi instrument pembiayaan anggaran Negara yang

    penting. Pasar sukuk dimulai ketika pemerintah Malaysia pada tahun 2002

    menerbitkan sukuk senilai 600 juta USD, disusul dengan Bahrain yang

    menerbitkan sovereign sukuk dengan akad ijarah dan salam. Penerbitan

    sukuk terpusat pada negara-negara di Timur Tengah yang tergabung dalam

    Gulf Cooperation Countries (GCC) dan sebagian negara Asia. Selama

    periode 2014 - 2018 , 30% dari total emisi sukuk diterbitkan di negara-

  • 4

    negara GCC dan sisanya 70% diterbitkan di Asia terutama Malaysia,

    Pakistan dan Brunei.

    Dalam periode yang sama, Uni Emirat Arab (UEA) tercatat sebagai

    negara dengan jumlah dana terbesar dengan kontribusi 25% dari total

    penerbitan sukuk di dunia, diikuti oleh Malaysia yang berkontribusi 60%.

    Data juga menunjukan bahwa Malaysia merupakan negara dengan jumlah

    penerbitan terbanyak yaitu 137 kali, dibandingkan dengan UEA dengan

    jumlah penerbitan 29 kali. Jadi pada dasarnya perkembangan produk sukuk

    bermula terjadi di negara-negara Timur Tengah, Asia Tenggara, hingga kini

    meluas ke berbagai negara Eropa dan Asia lainnya. Beberapa negara yang

    cukup aktif dalam pasar sukuk global dengan berdenominasi mata uang

    lokal maupun dolar antara lain Malaysia, UAE, juga Bahrain dan Inggris

    (Global Sukuk Market,2011)

    Pada tahun 2017 sejak aset sukuk internasional sudah mencapai 70

    miliar dolar AS. Beberapa Negara seperti Malaysia, Bahrain, Brunei

    Darusaalam, Uni Emirat Arab, Qatar, Pakistan, State of Saxony Anhalt-

    Jerman termasuk Indonesia sudah menjadi regular issuer dari sukuk.

    Penerbitan sukuk Negara (sovereign sukuk) tersebut biasanya ditujukan

    untuk pembiayaan Negara secara umum (general funding) atau untuk

    pembiayaan proyek-proyek tertentu seperti pembangunan bendungan, unit

    pembangkit listrik, pelabuhan, Bandar udara, rumah sakit dan jalan tol.

    Selain itu, sukuk juga dapat digunakan untuk keperluan pembiayaan cash-

    mismatch, yaitu dengan menggunakan sukuk dengan jangka waktu pendek

  • 5

    (Islamic Treasury Bills) yang juga dapat digunakan sebagai instrument pasar

    uang (Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah, 2018).

    Sukuk sebagai salah satu efek syariah memiliki karakteristik yang

    berbeda dengan obligasi. Sukuk bukan merupakan surang utang, melainkan

    bukti kepemilikan bersama atas suatu asset atau proyek. Setiap sukuk yang

    diterbitkan harus mempunyai asset yang dijadikan dasar penerbitan

    penerbitan (underlying asset. Klaim kepemilikan pada sukuk didasarkan

    pada asset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana sukuk harus digunakan

    untuk kegiatan usaha yang halal. Imbalan bagi pemegang sukuk dapat

    berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis akad yang

    digunakan dalam penerbitan sukuk. Sukuk berbeda dengan obligasi

    konvensional karena oblogasi didefinisikan sebagai instrument hutang

    jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan dan pemerintah

    (Tahmoures, 2013).

    Pasar sukuk adalah segmen keuangan Islam yang tumbuh paling

    cepat dan menjanjikan. Memang penerbitan sukuk meningkat pesat di dunia,

    terutama di Malaysia, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi (Fitriya,

    2012). Walaupun pada awalnya perkembangan sukuk dimulai dengan

    penerbitan sovereign sukuk, namun pada tahun- tahun berikutnya penerbitan

    sukuk lebih didominasi dengan sukuk korporate. Dan penerbitan sukuk

    global pun baik dari sovereign maupun goverment sukuk juga diperkirakan

    terus meningkat, menurut data IIFM Pada tahun 2012 total nilai sukuk

  • 6

    global melebihi 109 miliar USD dan diperkirakan akan terus meningkat

    hingga tahun 2023.

    Grafik 1.3

    Global Sukuk Asset

    Sumber: Indonesia Islamic Financial Report 2015, Thomson Reuters

    Malaysia adalah negara pertama dan yang paling dinamis dalam

    penerbitan sukuk dan diakui sebagai pelopor sukuk global dengan total

    penerbitan volume sukuk sebesar 67% selama tahun 2014 sampai 2017

    (Rachid Boutti, 2018). Permintaan instrumen sukuk di Malaysia yang

    meningkat hingga 7% pada tahun 1999, lalu tumbuh hingga 25% pada tahun

    2000, kemudian meningkat tajam menjadi 76% pada tahun 2005.

    Peningkatan ini terjadi karena adanya kesadaran investor akan sumber

    pendanaan alternatif di Malaysia. Proporsi obligasi Islam di Malaysia tidak

    kurang dari 45% dan terus tumbuh.

  • 7

    Grafik 1.4

    Volume of sukuk issues by region between 2009-2012

    Sumber: Indonesia Islamic Financial Report 2015, Thomson Reuters

    Malaysia telah mengembangkan rencana pasar modal yang

    komprehensif untuk memelihara kelansungan pasar modal syariah domestik.

    Sementara itu, Indonesia baru memulai pengembangan perbankan syariah

    pada tahun 1992, Takaful pada tahun 1994 dan pasar modal syariah pada

    tahun 2003. Pesatnya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia

    menunjukan bahwa kepercayaan pasar terhadap keuangan islam telah

    meningkat secara signifikan.

    Untuk memanfaatkan perkembangan keuangan syariah tersebut,

    sejak tahun 2009 pemerintah Indonesia secara rutin telah menerbitkan

    instrument investasi bagi institusi keuangan syariah global yang disebut

    Sukuk Negara Indonesia (SNI) atau sukuk global Indonesia. Penerbitan

    sukuk global juga merupakan salah satu upaya untuk melakukan

    diversifikasi sumber-sumber pembiayaan APBN. Di Indonesia, sukuk

  • 8

    korporasi lebih dikenal dengan istilah obligasi syariah. Pada tahun 2002.

    Dewan Syariah Nasional mengeluarkan Fatwa No : 32/DSN-MUI/IX/2002

    tentang Obligasi Syariah. Sebagai tindak lanjut atas fatwa tersebut, pada

    Oktober 2002 PT. Indosat Tbk mengeluarkan obligasi syariah pertama di

    pasar modal Indonesia dengan tingakt imbal hasil 16,75%, imbal hasil ini

    cukup tinggi dibanding rata-rata return obligasi konvensional. Pada akhir

    tahun 2008, sedikitnya telah ada 23 perusahaan yang telah menerbitkan

    obligasi syariah di Indonesia. Emiten penerbit obligasi syariah berasal dari

    berbagai jenis usaha, mulai dari perusahaan telekomunikasi, perkebunan,

    transportasi, lembaga keuangan, properti, sampai industri pariwisata.

    Perkembangan sukuk di Indonesia didorong oleh inisiasi swasta.

    Diawali dengan penerbitan sukuk mudharabah pada tahun 2002 oleh Indosat

    senilai 175 miliar. Pada akhir Juli 2008, telah ada 31 penerbitan sukuk

    korporasi di Indonesia dengan nilai total 5,1 Triliun. Penerbitan sukuk

    pertahunnya cenderung fluktuatif. Nilai nominal penerbitan terbesar terjadi

    pada tahun 2007 sebanyan 1,3 Triliun dan tahun 2008 sebanyak 1,5 Triliun.

    Walaupun dipandang sangat potensial dan prospektif,

    perkembangan sukuk di Indonesia dapat dikategorikan sangat lambat. Total

    emisi hingga pertengahan tahun 2008 baru mencapai 5 trilliun rupiah lebih

    ($500 juta), dibandingkan dengan Malaysia yang pada pertengahan tahun

    2007 saja telah membukukan total emisi RM 111.5 miliar ($33 miliar).

    Bahkan selama tahun 2017 Malaysia mendominasi pasar sukuk dunia baik

  • 9

    dari outstanding sukuk maupun penerbitannya yang mencapai US$35 miliar,

    lalu disusul oleh Arab Saudi (US$26 miliar dan Indonesia (US$ 9 miliar).

    Grafik 1.5

    Global Top Sukuk Market

    Sumber : Islamic Finance Development Report 2018, Thomson Routers

    Malaysia adalah Negara terdepan dalam pengembangan keuangan

    syariah. Malaysia telah menjadi pasar sukuk terbesar di dunia, melihat fakta

    bahwa hampir 70% atau $62 miliar dari total emisi sukuk secara global

    hingga akhir 2007 diterbitkan di Malaysia. Dalama periode 2001-2007,

    dengan rata-rata perkembangan penerbitan sukuk pertahunnya sebesar 22%

    menjadikan Malaysia sebagai salah satu pasar sukuk dengan perkembangan

    terpesat di dunia. Pertumbuhan pasar sukuk lokal dan global Malaysia

    selama 5 tahun terakhir menunjukkan data yang sangat impresif, yakni

    dengan pertumbuhan rata-rata 33% per tahun, seperti laporan yang

  • 10

    ditunjukan oleh IFIS (Islamic Financial Institution Statistic) menyatakan

    bahwa 88% penerbitan sukuk pada tahun 2009 diterbitkan di Malaysia. Dari

    jumlah 774 penerbitak sukuk, 679 diantaranya berdomisili di negeri Jiran

    ini.

    Malaysia tidak hanya memimpin pasar sukuk dari besaran volume,

    namun juga dalam hal variasi struktur sukuk yang inovatif dan kompetitif

    dalam rangka menarik investor yang lebih luas. Dimulai dengan penerbitan

    RM 125 juta oleh Shell MDS Sdn. Bhd. Pada tahun 1990, pasar sukuk

    Malaysia semakin berkembang dalam segi volume dan pengalaman, Pasar

    sukuk Malaysia semakin mendalam dengan penerbitan terbaru sebesar RM

    15.4 miliar ($ 4.7 miliar) oleh Binarian GSM Bhd, sebuah holding company

    yang memfasilitasi privatisasi operator seluler. Dalam Periode 2001-2007

    dengan rata-rata pengembangan penerbitan sukuk pertahunnya sebesar 22%

    Malaysia telah menjadi salah satu pasar sukuk dengan perkembangan

    terpesat di dunia. Pada tahun 2001, Guthrie Sukuk diterbitkan sebagai sukuk

    korporasi Malaysia pertama yang diperdagangkan di bursa global

    Secara teoritis, Indonesia merupakan Negara muslim terbesar di

    dunia dengan persentase jumlah penduduk muslim sebesar 87,18% (BPS

    2010). Potensi ini seharusnya bisa menjadi pasar yang besar bagi industri

    keuangan syariah di Indonesia. Namun pada kenyataannya soal bisnis

    syariah Indonesia selalu kalah dari Negara tetangga (Malaysia) mulai dari

    bisnis perbankan sampai asuransi. Adanya dukungan dari pemerintahannya

    menjadikan Malaysia sebagai Negara terdepan dalam masalah bisnis syariah

  • 11

    seperti yang dikemukakan oleh salah satu pengamat ekonomi syariah (M

    Syakir Sula,2018) bahwa untuk anggaran Negara harus masuk dulu ke

    sistem bank syariah kemudian baru diijinkan masuk ke bank konvensional,

    dukungan ini sangat berpengaruh dalam mendorong pertumbuhan bisnis

    syariah di Malaysia. Sementara di Indonesia baru didukung dengan adanya

    KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah).

    Pada hakikatnya, dukungan pemerintah hanyalah salah satu faktor

    penentu pertumbuhan sukuk baik di Indonesia, Malaysia maupun di dunia.

    Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan pertumbuhan

    sukuk di Indonesia dan Malaysia jika diukur dari volume penjualan sukuk

    seperti harga sukuk itu sendiri, outstanding sukuk, besarnya imbal hasil

    (yield) yang diberikan oleh issuer sukuk, suku bunga dan inflasi.

    Chapra dan Ahmed (2002) menyatakan bahwa dari sisi ekonomi,

    investor sukuk cenderung berinvestasi karena akan mendapatkan beberapa

    keuntungan dari dana yang telah diinvestasikan antara lain imbalan (return)

    yang kompetitif, memberikan penghasilan yang stabil untuk para investor,

    dan dapat diperjualbelikan di pasar sekunder (khususnya untuk sukuk

    ijarah), sehingga berpotensi mendapatkan capital gain. Beberapa penelitian

    terkait dengan minat investor dalam berinvestasi pada instrumen efek di

    pasar modal syariah menunjukkan beberapa variabel mamfaat ekonomi

    mempengaruhi minat investor terhadap instrumen efek pasar modal syariah

    antara lain, nisbah imbalan sukuk Negara, kupon SUN (Surat Utang

    Negara), harga sukuk, suku bunga (BI rate), nilai kurs rupiah terhadap US

  • 12

    dollar, bagi hasil deposito bank syariah dan sukuk bunga bank umum serta

    indikator makroekonomi.

    Di dalam penelitian Wafa (2010) menyatakan bahwa permintaan

    sukuk dipengaruhi oleh harga sukuk dan nisbah imbalan yang ditawarkan,

    lebih lanjut Saad dan Mohammad (2012) dalam kajiannya menemukan

    hubungan positif antara tingkat harga dan imbalan sukuk terhadap

    perkembangan sukuk di pasar modal Malaysia.

    Beberapa penelitian lain juga mencoba membandingkan

    perkembangan sukuk di Indonesia dan Malaysia, seperti penelitian yang

    dilakukan oleh Ascarya dan Yumanita yang berjudul "Comparing The

    Development Islamic Financial / Bond Market in Malaysia and Indonesia"

    pada tahun 2007 yang membandingkan perkembangan sukuk di Indonesia

    dan Malaysiadari segi nilai, likuiditas dan instrumen yang digunakan.

    Pengembangan sukuk tersebut juga dilihat dari framework pengembangan

    keuangan islam dan karakteristik pasar keuangan islam di kedua negara.

    Kesimpulan dari penelitian tersebut antara lain ; 1) komitmen pemerintah

    dalam pengembangan sistem keuangan islam di Indonesia masih sangat

    minim. Sudah saatnya pemerintah memberi dukungan dan komitmennya

    terutama pada level-level strategis untuk mengakselerasi dan memeberikan

    arah yang jelas dalam pengembangan sistem keuangan islam. 2) kerangka

    hukum yang mewadahi sistem keuangan islam masih sangat minim,

    sehingga para pelaku pasar masih merasa gamang dan memilih menunggu

    kepastian dari pemerintah, 3) belum adanya instrumen syariah yang

  • 13

    dikeluarkan pemerintah yang diperlukan sebagai dasar kebijakan dan

    brenchmark bagi institusi keuangan syariah, oleh karenanya penerbitan

    instrumen keuangan syariah negara seperti sukuk, Islamic Treausry Bills,

    dan instrumen syariah dari bank central lainnya menjadi prioritas

    selanjutnta, 4) pengembangan SDM ekonomi syariah yang belum tergarap

    dengan baik

    Di dalam penelitian Muhammad Jarkasih dan Aam Slamet

    Rusydiana tahun 2009 yang membandingkan antara perkembangan pasar

    sukuk di Indonesia, Malaysia dan dunia yang menggunakan statisik

    deskriptif. Hasilnya menunjukkan baha perkembangan sukuk di Indonesia

    jika dilihat dari nilai emisi maupun jumlah penerbitan terbilang sangat

    lambat. Sedangkan tengah terjadi booming sukuk di pasar keuangan

    internasional, terutama di negara-negara Timur Tengah, Asia Tenggara

    bahkan mulai merambah pasar Eropa dan Amerika. Sedangkan

    permasalahan umum yang tidak hanya dialami Indonesia tetapi juga di

    seluruh dunia adalah aspek karakteristik atau kompleksitas produk sukuk

    yang merupakan instrumen baru keuangan syariah dengan ciri khas yang

    berbeda dibanding produk lain.

    Kedua penelitian diatas telah sepakat bahwa perkembangan sukuk

    di Malaysia lebih cepat dibanding perkembangan sukuk di Indonesia. Selain

    itu juga menegaskan bahwa sukuk di Malaysia lebih unggul dibanding

    sukuk di Indonesia dari total emisi dan penerbitan pada periode 2003 sampai

    2007, lalu apakah sukuk global Malaysia juga lebih unggul daripada sukuk

  • 14

    global Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, tentunya ini masih

    menjadi perdebatan.

    Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penulis tertarik untuk

    meneliti variabel return dimana ini yang sangat mempengaruhi minat

    investor terhadap sukuk global, return sukuk global di Indonesia terbilang

    cukup tinggi namun dalam laporan tahunan Islamic Finance Development

    Report posisi sukuk global Indonesia selalu berada dibawah sukuk global

    Malaysia, sehingga dibutuhkan perbandingan antara return sukuk global

    Indonesia dengan return sukuk global Malaysia.

    Selain itu penulis juga meneliti variabel harga (price) dengan

    menggunakan rangkaian indeks sukuk yang diperoleh dari IBPA Bond

    Indices and Sukuk dan BIX Malaysia. Perhitungan IBPA Bond Indices and

    Sukuk dan BIX Malaysia dilakukan dengan menggunakan basis data harga

    pasar wajar obligasi IBPA dan metodologi yang standar dan lazim

    digunakan dalam perhitungan indeks di dunia internasional. Review dan

    rebalancing terhadap komposisi Sukuk yang termasuk ke dalam

    perhitungan indeks IBPA dan BIX dilakukan secara berkala untuk menjaga

    kualitas dan akurasi indeks. Metodologi serta komposisi Sukuk yang masuk

    kedalam perhitungan Bond Indices and Sukuk dan BIX Malaysia ini

    dilakukan secara transparan dan dapat diakses oleh publik melalui laporan

    dalam bentuk Fact Sheet dan rebalancing sheet.

  • 15

    Selain menganalisis menggunakan rangkaian indeks sukuk global

    Indonesia dan sukuk global Malaysia yang diperoleh dari IBPA Bond

    Indices and Sukuk dan BIX Malaysia. Penulis tertarik untuk menganalisis

    pertumbuhan outstanding sukuk. Pertumbuhan sukuk baik sukuk korporasi

    maupun sukuk pemerintah di Indonesia cukup pesat, akan tetapi masih kalah

    secara kuantitatif bila dibandingkan dengan obligasi konvensional. Oleh

    karena itu dibutuhkan perbandingan antara pertumbuhan sukuk dan obligasi

    dan bagaimana potensinya dimasa yang akan datang.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk

    melakukan penelitian tentang “Perbandingan Harga, Return dan

    Outstanding Sukuk Global Indonesia dan Sukuk Global Malaysia

    Periode Tahun 2014 – 2018”.

    B. Rumusan Masalah

    Dengan latar belakang penelitian di atas, maka ada beberapa rumusan

    masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini, diantaranya:

    1. Bagaimana perbandingan harga sukuk global Indonesia dengan return

    sukuk global Malaysia?

    2. Bagaimana perbandingan return sukuk global Indonesia dengan return

    sukuk global Malaysia?

    3. Bagaimana perbandingan outstanding sukuk global Indonesia dengan

    outstanding sukuk global Malaysia?

    4. Bagaimana potensi sukuk global Indonesia dan sukuk global Malaysia

    dimasa yang akan datang?

  • 16

    C. Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti membatasi masalah

    dalam penelitian ini diantaranya :

    1. Objek penelitian ini adalah Sukuk Global Indonesia dan Sukuk Global

    Malaysia periode 2014-2018

    2. Data yang digunakan adalah variabel price, return dan outstanding

    sukuk global Indonesia dan sukuk global Malaysia

    3. Data yang digunakan berupa data bulanan dimulai dari bulan Januari

    2014 sampai Januari 2018

    D. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini berkaitan dengan rumusan masalah yang

    telah dikemukakan adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui perbandingan harga sukuk global Indonesia dengan

    harga sukuk global Malaysia

    2. Untuk mengetahui perbandingan return sukuk global Indonesia dengan

    return sukuk global Malaysia

    3. Untuk mengetahui perbandingan outstanding sukuk global Indonesia

    dengan outstandng sukuk global Malaysia

    4. Untuk mengetahui potensi sukuk global Indonesia dan sukuk global

    Malaysia dimasa yang akan datang

  • 17

    E. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian yang dikaji adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan ilmu bagi para investor sehingga dapat memperoleh

    gambaran lebih lanjut mengenai imbal hasil (return) dari protofolio

    sukuk global Indonesia sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk

    menentukan investasi yang tepat dalam mengalihkan asetnya.

    2. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan salah satu referensi

    pelengkap penelitian selanjutnya mengenai sukuk global.

    3. Bagi akademik diharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan

    pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar acuan untuk

    kajian penelitian selanjutnya serta diharapkan dapat menambah

    perbendaharaan atas ilmu pengetahuan khususnya di bidang ekonomi.

  • 16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Pengertian Sukuk

    Sukuk adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata

    Sakk, yang berarti dokumen atau sertifikat (Ayub, 2007). Berdasarkan

    keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

    (Bapepam-LK) No. KEP- 181/BL/2009, sukuk didefinisikan sebagai efek

    syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan

    mewakili bagian yang tidak tertentu, tidak terpisahkan atau tidak terbagi

    atas:

    1) Aset berwujud tertentu.

    2) Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah ada

    maupun yang akan ada.

    3) Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada.

    4) Aset proyek tertentu dan atau jasa atas aset proyek tertentu atau

    aktivitas investasi tertentu atau kegiatan investasi yang telah

    ditentukan.

    Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama

    Indonesia (DSNMUI) No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Sukuk (Obligasi

    Syariah) didefinisikan sebagai surat berharga jangka panjang berdasarkan

    prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah

    yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang

  • 17

    obligasi syariah berupa bagi hasil atau margin atau fee serta membayar

    kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

    Berdasarkan The Accounting and Auditing Organization for

    Islamic Financial Institutions (AAOIFI) Sharia Standards No. 17 tentang

    Investment Sukuk, sukuk didefinisikan sebagai sertifikat dari suatu nilai

    yang direpresentasikan setelah penutupan pendaftaran, bukti terima nilai

    sertifikat, dan menggunakannya sesuai rencana. Sama halnya dengan

    bagian dan kepemilikan atas aset yang jelas, barang, atau jasa, atau modal

    dari suatu proyek tertentu atau modal dari suatu aktivitas investasi tertentu.

    Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang dijadikan dasar

    penerbitan (underlying asset). Klaim kepemilikan pada sukuk didasarkan

    pada aset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana hasil sukuk juga tidak

    boleh bertentangan dengan prinsip syariah. Berbeda dengan proses

    obligasi yang dapat digunakan secara bebas tanpa memperhatikan

    ketentuan syariah.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa sukuk merupakan suatu

    instrumen yang inovetif yang dapat membantu dalam menghimpun dana

    untuk kepentingan pembangunan bagi negara maupun perusahaan dan

    meningkatkan modal usaha dalam pengembangan hasil usaha bagi yang

    menerbitkan.

    Penerbitan sukuk pada umumnya memerlukan SPV (Special

    Purpose Vehicle) sebagai penerbit, sedangkan obligasi diterbitkan secara

    lansung oleh obligor. SPV (Special Purpose Vehicle) adalah badan hukum

  • 18

    yang didirikan khusus untuk kepentingan penerbitan sukuk yang memiliki

    fungsi sebagai penerbit sukuk, counterpart pemrintah dalam transaksi

    pengalihan aset dan bertindak sebagai wali amanat (trustee) yang mewakili

    kepentingan investor. Dan perlu dipahami, bahwa sukuk merupakan

    instrumen penyertaan sementara obligasi adalah instrument hutang.

    Perlu ada pengkajian yang lebih kritis terutama dalam

    menempatkan jawaban tentang bentuk sukuk itu sendiri. Pertama, kontrak

    sukuk dihubungkan dengan asa kontrak, di mana sukuk merupakan

    transaksi jual beli aset yang nyata dan dapat dikuasai secara sempurna.

    Kedua, kontrak sukuk berlanjut dengan perpindahan hak milik dan

    obligasi dari satu pihak ke pihak lainnya dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara syar’i. Oleh karena itu, produk sukuk yang

    berkembang sekarang ini dapat dibenarkan karena bukan dalam bentuk

    penjualan dengan uang pada harga yang berbeda, tetapi penjualan asset

    real yang diwakili oleh sertifikat sukuk. Demikian pula keuntungan

    investasi sukuk tidak didasarkan pada kadar yang menjurus kepada riba,

    tetapi keuntungan diperoleh berdasarkan asset real, baik dalam bentuk

    sewa, diskon, maupun profit sharing. Dalam bentuk sederhana sukuk

    menggambarkan kepemilikan dari suatu aset. Klain atas sukuk tidak

    mendasarkan pada cash flow melainkan pada kepemilikan. Kedudukan

    inilah yang membedakan antara sukuk dan obligasi konvensional yang

    selama ini berfungsi sebagai surat pengakuan utang.

  • 19

    Perbedaan antara sukuk dan obligasi akan ditunjukkan oleh tabel

    berikut ini:

    Tabel 4.1

    Perbedaan Sukuk vs Obligasi

    Sukuk Obligasi

    Income is generated from assets Income is derived from debt instrument

    Return is expected Return is interest and pre-determined

    Negotiability is restricted to specific

    types of Sukuk

    Negotiable financial paper

    Sukuk issue is a seller of assets Bond issuer is a borrower

    Sukuk holder is an owner of assets Bond holder is a lender

    Seller-Buyer relationship Lender-borrower relationship

    Business risk-return relationship Issuer guarantees the payment of face

    value and periodic interest

    Major risk lays with underlying assets Major risk is with issuer – credit risk

    Return is expected from the

    underlyingassets

    Interest payment is an obligation

    Return of investor’s capital cannot be

    guaranteed

    Issuer is obligated to return investor’s

    capital (face value)

    Sumber: Tahmoures (2013)

  • 20

    2. Karakteristik Sukuk

    Sukuk sebagai produk keuangan islam sering disejajarkan dengan

    obligasi walaupun memiliki karakteristik yang berbeda. Menurut Fatah

    (2011), terdapat beberapa karakteristik sukuk yaitu:

    a. Merupakan bukti kepemilikan atas aset, hak manfaat, jasa atau kegiatan

    investasi tertentu.

    b. Pendapatan yang diberikan berupa imbalan, margin, bagi hasil, sesuai

    dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan.

    c. Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.

    d. Penerbitannya melalui special purpose vehicle (SPV).

    e. Memerlukan adanya underlying asset.

    f. Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah.

    Menurut Surdayanti dkk (2011) dalam sistem pengawasannya

    sukuk tidak hanya diawasi oleh Wali Amanat melainkan juga diawasi oleh

    Dewan Pengawas Syariah yang berada di bawah naungan Majelis Ulama

    Indonesia (MUI). Pengawasan tersebut dilakukan sejak awal penerbitan

    hingga akhir masa penerbitan. Dengan diterapkan sistem pengawasan

    tersebut, maka prinsip kehati-hatian dan prinsip perlindungan kepada

    investor sukuk akan lebih terjamin.

    Menurut Adam (2006, hal 63), sukuk memiliki sifat-sifat umum

    yang membuatnya memiliki kualitas yang sama dengan produk keuangan

    konvensional lainnya, seperti dalam tabel berikut ;

  • 21

    Tabel 4.2

    Karakteristik Umum Sukuk

    Dapat diperdagangkan ( Tradable) Sukuk mewakili pihak pemilik aktual

    dari asset yang jelas, mamfaat asset

    atau kegiatan bisnis dan dapat

    diperdagangkan menurut harga pasar

    (market price)

    Dapat diperingkat (Rateable) Sukuk dapat diperingkat oleh Agen

    Pemberi Peringkat baik regional

    maupun internasional

    Dapat ditambah (Enhanceable)

    Sebagai tambahan terhadap asset

    yang mewadahinya (underlying asset)

    atau aktivitas bisnis, sukuk dapat

    dijamin dengan jaminan (collateral)

    lain berdasarkan prinsip syariah

    Fleksibilitas Hukum (Legal

    Flexibility)

    Sukuk dapat distruktur dan

    ditawarkan secara nasional dan global

    dengan perlakuan pajak yang berbeda

    Dapat ditebus (Reedemable) Struktur pada sukuk memungkinkan

    untuk dapat ditebus

    Sumber : Adam (2006)

  • 22

    3. Pihak Yang Terlibat Dalam Sukuk

    Beberapa pihak yang terlibat dalam sukuk dan bagimana perannya:

    1) Emiten/Obligor yaitu Pihak yang bertanggunmg jawab atas pembayaran

    imbalan dan nilai nominal sukuk yang diterbitkan sampai sukuk jatuh

    tempo.

    2) Investor yaitu Pemegang sukuk yang memiliki hak atas imbalan, margin,

    dan nilai nominal sukuk sesuai dengan partisipasi masing-masing.

    3) Underwriter/ SPV (Special Purpose Vehicle) yaitu Badan hukum yang

    didirikan untuk penerbitan sukuk dengan fungsi: (i) sebagai penerbit

    sukuk, (ii) menjadi counterpart pemerintah dalam transaksi pengalihan

    aset, (iii) bertindak sebagai wali amanat (trustee) untuk mewakili

    kepentingan investor.

    4) Shariah Advisor, yaitu sebagai pihak yang memberikan fatwa atau

    pernyataan kesesuaian terhadap prinsip-prinsip syariah atas sukuk yang

    diterbitkan.

    5) Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakili kepentingan pemegang sukuk

    sesuai dengan yang diperjanjikan.

    Sukuk yang tercatat didalam Bursa Efek Indonesia (BEI) terbagi

    menjadi dua, yaitu: Sukuk Korporasi dan Surat Berharga Syariah Negara

    (SBSN). Sukuk korporasi adalah instrumen berpendapatan tetap yang

    diterbitkan oleh perusahaan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan

    Bapepam-LK No. IX.A.13 tentang Efek Syariah. Pendapatan sukuk

    korporasi berdasarakan akad - akad yang tertuang dalam ketentuan

  • 23

    Bapepam-LK tentang akad - akad efek syariah. SBSN atau Sukuk Negara

    adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah yang berdasarkan

    syariah Islam sesuai dengan Undang - Undang No. 19 tahun 2008 tentang

    Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Setiap sukuk yang diterbitkan

    harus mempunyai asset yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset).

    Klaim kepemilikan pada sukuk didasarkan pada asset atau proyek yang

    spesifik. Penggunaan dana sukuk harus digunakan untuk kegiatan usaha

    yang halal. Imbalan bagi pemegang sukuk dapat berupa imbalan, bagi hasil,

    atau margin, sesuai dengan akad yang digunakan dalam penerbitan sukuk

    4. Jenis-Jenis Sukuk

    Merujuk pada fatwa Dewan Syariah Nasional tentang obligasi

    syariah, akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah

    antara lain (DSN,2006):

    a. Mudharabah atau Muqaradah (Trust Finaning, Trust Investment)

    yaitu kerjasama usaha antar pihak pemilik dana (shaibul maal)

    dengan pihak pengelola dana (mudharib) dimana keuntungan dibagi

    sesuai nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian

    ditanggung pemilik dana.

    b. Ijarah (Operational Lease)

    yaitu sewa menyewa atas manfaat suatu barang dan jasa antara

    pemilik obyek sewa dengan penyewauntuk mendapatkan imbalan berupa

    sewa atau upah bagi pemilik obyek sewa. Pemegang surat berharga ijarah

  • 24

    sebagai pemilik yang bertanggung jawab penuh untuk segala sesuatu

    yang terjadi milik mereka.

    c. Musyarakah (Partnership, Project Financing Participation)

    yaitu kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

    tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

    dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang

    disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak

    sebesar partisipasi modal yang disertakan dalam usaha. Akad ini hampir

    menyerupai akad mudharabah. Perbedaan utamanya adalah adalah pihak

    perantara akan menjadi pasangan dari grup pemilik yang menjadi

    pemegang obligasi musyarakah didalam suatu perusahaan gabungan,

    yang pada mudharabah, sumber modal hanya berasal dari satu pihak.

    d. Salam (In-Front Payment Sale)

    yaitu jual beli barang dengan cara pemesanan berdasarkan

    persyaratan dan kriteria tertentu sesuai kesepakatan serta pembayaran

    tunai terlebih dahulu secara penuh.

    e. Istishna’ (Purchase by order or manufacture)

    yaitu jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan

    barang berdasarkan persyaratan tertentu, kriteria, dan pola pembayaran

    sesuai dengan kesepakatan.

    f. Murabahah (Deffered Payment Sale)

    yaitu jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah

    dengan margin keuntungan yang disepakati.

  • 25

    Berdasarkan fatwa DSN-MUI Nomor 32 tahun 2002 tentang

    Obligasi Syariah, mayoritas akad yang digunakan dalam sukuk di

    Indo))nesia adalah sukuk dengan basis akad mudharabah dan ijarah.

    5. Risiko Sukuk

    Secara umum, risiko pada sukuk mirip dengan risiko obligasi

    konvensional karena keduanyya merupakan instrumen pada pasar modal.

    Menurut Chartered Financial Analyst (2007). Risiko – risiko yang dihadapi

    investor sukuk sebagai berikut:

    a) Risiko Tingkat Pengembalian (Rate of Return Risk)

    Risiko tingkat pengembalian ada pada semua tipe sukuk dengan

    pengembalian tetap (fixed rate).

    b) Risiko Kredit (Credit Risk)

    Risiko kredit pada sukuk ijarah dihadapi oleh investor disebabkan

    kegagalam pembayaran (default) atas sewa underlying aset..

    c) Risiko Nilai Tukar (Foreign Exchange Rate Risk)

    Risiko nilai tukar dapat terjadi jika return atas pengelolaan

    underlying asset diberikan dalam mata uang asing.

    d) Risiko Tingkat Harga (Price/Collateral Risk)

    Risiko tingkat harga terjadu ketika spesifikasi aset yang tercermin

    pada nilai penerbitan sukuk yang diajukan berbeda dengan nilai

    pasar sesungguhnya dan laporan atas nilai underlying asset.

  • 26

    e) Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

    Pertumbuhan pasar sekunder yang lambat membuat investor

    sukuk menghadapi risiko likuiditas. Kecenderungan membeli dan

    menahan (buy and hold) pada mayoritas investor sukuk membuat

    mekanisme transfer kepemilikan sukuk tidak efisien.

    f) Risiko Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance Risk)

    Perkembangan pasar yang pesat memungkinkan adanya struktur

    sukuk yang tidak memenuhi aspek syariah.

    6. Pembagian Sukuk

    Bersadasarkan institusi yang menerbitkan sukuk di Indonesia

    terbagi menjadi dua, yaitu sukuk pemerintah (sukuk negara) dan sukuk

    korporasi

    a. Sukuk Negara (Sovereign Sukuk)

    Berdasarkan Undang-Undang No,19 tahun 2008 pasal 1

    ayat (1), Surat Berharga Syariah Negara selanjutnya disingkat

    SBSN atau dapat disebut Sukuk Negara adalan Surat Berharga

    yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas

    bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang

    rupiah maupun valuta asing. Aset Surat Berharga Negara

    (SBSN) adalah objek pembiayaan SBSN atau barang milik

    negara yang memiliki nilai ekonomis. Sejak berlakunya

    undang-undang tersebut pemerintah mulai menerbitkan Surat

  • 27

    Berharga Syariah Negara (SBSN) sebagai alternatif

    pembiayaan.

    Penerbitan SBSN di dalam negeri dilaksanakan melalui tiga

    metode penerbitan, yaitu bookbuilding, private placement, dan

    lelang. SBSN yang diterbitkan melalui metode bookbuilding

    yaitu Sukuk Negara Retail (SR) dan Sukuk Negara Indonesia

    (SNI). Sukuk negara tidak mewakili sebuah hutang yang

    diserahkan kepada emiten oleh pemegang sertifikat. Sukuk

    diterbitkan berdasarkab sebuah kontrak yang dirujuk sesuai

    dengan peraturan syariah yang mengatur penerbitan dan

    perdagangannya.penggunaan dana hasil sukuk juga tidak boleh

    bertentangan dengan prinsip syariah.

    b. Sukuk Korporasi

    Sukuk korporasi merupakan sukuk yang dikeluarkan oleh

    perusahaan (swasta) sebagai emiten. Emiten penerbit sukuk

    tersebut berasal dari beragam jenis usaha, mulai dari

    telekomunikasi, perkebunan, transportasi, lembaga keuangan,

    properti, sampai industri swasta. Dalam hal ini yang menjadi

    underlying asset dari sukuk korporasi ini adalah aset dari

    perusahaan atau anak perusahaan yang dimiliki. Yang menjadi

    dasar peraturan mengenai sukuk korporasi yaitu Undang-

    Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 dan Fatwa DSN_MUI

    Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002.

  • 28

    7. Tujuan Penerbitan Sukuk

    Dibawah ini merupakan tujuan diterbitkannya Sukuk:

    a. Memperluas basis sumber pembiayaan perusahaan

    b. Mendorong pertumbuhan dan pengembangan pasar

    keuangan syariah di dalam negeri

    c. Memperluas dan mendiversifikasikan basis investor

    d. Mengembangkan alternatif instrumen investasi

    e. Memperluas usaha perusahaan

    8. Struktur Sukuk

    a) Harga

    Harga suatu sekuritas akan ditentukan oleh nilai intrinsik dari

    sekuritas tersebut. Nilai intrinsik akan ditentukan oleh nilai sekarang

    (Present Value) dari semua aliran kas yang diharapkan dari sekuritas

    tersebut.

    Harga sukuk merupakan struktur penting dalam instrumen sukuk.

    Pembentukan harga sebuah sukuk ditentukan oleh beberapa faktor

    diantaranya tingkat kupon, rating emiten, periode jatuh tempo

    (maturity), dan likuiditas obligasi.

    Sedangkan nilai nominal sukuk adalah nilai yang ditetapkan atas

    sukuk tersebut. Nilai tersebut menunjukan nilai aset yang kelola dan

    dibayar kembali oleh perusahaan pada tanggal jatuh tempo.

  • 29

    Perbandingan skema harga antara sukuk dan obligasi diantaranya

    bahwa obligasi diterbitkan/ditawarkan dengan beberapa kemungkinan

    harga :

    - At Par (Pada nilai PAR) yaitu harga obligasi sama dengan

    nilai nominal

    - At Premium (dengan premium) yaitu harga obligasi lebih

    tinggi daripada nominal obligasi

    - At Discount (dengan diskon) yaitu obligasi yang dijual

    dengan harga di bawah nilai nominal

    Harga jual obligasi ini sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga

    di pasar pada saat obligasi tersebut ditawarkan. Sedangkan instrument

    sukuk dijual pada nilai nominal jatuh tempony (at maturity per value) di

    pasar perdana. Instrument sukuk berbasis pada aset atau transaksi riil.

    Dana atau hasil penjualan sukuk akan diterima perusahaan dan hasil

    investasi akan diterima pemodal. Pada prinsipnya penerbit sukuk memiliki

    kewajibab financial kepada investor untuk mengembalikan pokok

    penyertaan ditambah bagi hasil dari keuntungan.

    b) Return

    Setiap investasi yang ditanamkan dalam sukuk harus bebas dari

    kegiatan non halal dan harus sesuai dengan prinsip syariah. Beberapa

    prinsip dalam transaksi keuangan yang sesuai syariah ditekankan pada

    perjanjian yang adil, penggunaan sistem bagi hasil/profit sharing, serta

    larangan terhadap riba, gharar, dan maysir.

  • 30

    Obligasi adalah kontrak kewajiban hutang dimana pihak

    issuer/emiten berkewajiban membayar bunga dan pokok pinjaman pada

    pemegang obligasi/holder. Sementara sukuk adalah klaim atas kepemilikan

    underlying asset. Dengan demikian pemegang sukuk berhak atas bagian

    penghasilan yang dihasilkan oleh underlying asset tersebut.

    Perbandingan skema return obligasi dan sukuk adalah bahwa return

    yang diperoleh pemegang obligasi sudah ditentukan berasal dari

    kupon/besaran bunga, sedangkan retun yang diperoleh dari sukuk berasal

    dari besarnya margin/fee serta sistem bagi hasil yang didasarkan atas aset

    atau produksi. Skema bagi hasil pada sukuk sangat berbeda dengan skema

    bagi hasil pada obligasi, terutama dalam hal kepastian terhadap return

    yang berasal dari bagi hasil atau bunga yang diperoleh pemilik dana.

    Return yang akan diperoleh dari obligasi dapat dinyatakansebagai

    yield. Calon investor akan mempertimbangkan besarnya yield obligasi

    untuk mengukur return yang akan diterima. Yield ini ditentukan

    berdasarkan current yield dan yield to maturity. Current Yield dihitung

    berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga

    obligasi, sedangkan Yield To Maturiry (YTM) adalah tingkat

    pengembalianyang akan diperoleh investor apabila memegang obligasi

    sampai dengan jatuh tempo.

    Skema bagi hasil pada sukuk sangat berbeda dengan obligasi,

    terutama dalam hal kepastian terhadap return yang berasal dari bagi hasil

    atau bunga yang diperoleh pemilik dana. Return yang didapatkan dari

  • 31

    investasi sukuk tergantung pada prinsip/akad perjanjian yang digunakan.

    Jika prinsip mudharabah atau musyarakah yang digunakan maka return

    berasal dari bagi hasil atau prifit sharing. Return ini ditentukan

    berdasarkan expected return karna sifatnya yang tergantung dari kinerja

    pendapatan yang dihasilkan. Sedangkan apabila prinsip yang digunakan

    adalah skema ijarah maka return-nya berupa marjin/fee. Demikian juga

    pada sukuk dengan skema cost plus basis, maka sukuk akan memberikan

    fixed return pada invertor.

    c) Outstanding

    Outstanding adalah jumlah sukuk yang masih beredar di pasar

    sekunder. Secara sederhana, pertumbuhan outstanding sukuk dan obligasi

    dapat dihtung dengan cara membandingkan perhitungan outstanding

    sukuk/obligasi pada periode tertentu dengan periode sebelumnya, sehingga

    dapat diketahui berapa pertumbuhannya.

    Secara matematis pertumbuhan outstanding sukuk/obligasi dapat

    diformulasikan sebagai berikut:

    𝐺𝑡 =𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑡 + 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑡−𝑛

    𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑡−𝑛

    Keterangan:

    Gt = Pertumbuhan Outstanding sukuk/obligasi pada waktu ke-t

    Outstandingt = total outstanding sukuk/obligasi pada waktu ke-t

    Outstandingt-n = total outstanding sukuk/obligasi pada waktu ke-t-1

  • 32

    9. Perkembangan Pasar Sukuk

    1) Perkembangan Pasar Sukuk di Indonesia

    Pengembangan sukuk di Indonesia didorong oleh inisiasi sektor

    swasta. Diawali oleh penerbitan sukuk mudharabah pada tahun 2002 oleh

    Indosat dengan nilai 175 miliar. Perkembangan sukuk korporasi di

    Indonesia pada umumnya merupakan inisiasi dari underwriter, bukan dari

    korporasi penerbit sukuk itu sendiri. Hal ini terjadi akibat kurangnya

    pemahaman tentang kelebihan dan kelemahan sukuk (Ascarya,2007).

    Pada akhir Juli 2008,telah ada 31 penerbit sukuk korporasi di

    Indonesia dengan nilai total 5, triliun. Penerbit sukuk pertahunnya

    cenderung fluktuatif. Nilai nominal penerbitan terbesar terjadi pada tahun

    2007 (Rp 1,3 Triliun) dan 2008 (Rp 1,5 Triliun).

    Berdasarkan akad yang digunakan, penerbitan sukuk di Indonesia

    baru menggunakan akad Mudharabah dan Ijarah. Penerbitan sukuk pertama

    kali menggunakan akad mudharabah dan akad ini dianggap paling

    memenuhi kepatuhan syariah. Akad ijarah pertama kali digunakan pada

    tahun 2004 dan sejak itu akad Ijarah paling banyak dipakai. Hal ini terkait

    dengan struktur Ijarah yang mampu memberikan pengembalian tetap (fixed

    return)

    2) Perkembangan Pasar Sukuk di Malaysia

    Malaysia adalah negara terdepan ddalam pengembangan keuangan

    syariah. Malaysia telah menjadi pasar sukuk terbesar melihat fakta bahwa

    hampir 70% atau 62 miliar USD dari total emisi sukuk secara global hingga

  • 33

    akhir 2007 diterbitkan di Malaysia. Sedangkan total penerbitan sukuk

    korporasi hingga 2007 telah mencapai 30 miliar (Financial Stability and

    Payment Systems Report, 2007). Malaysia tidak hanya memimpin pasar

    sukuk dilihat dari besaran volumenya, namu juga dalam hal variasi struktur

    sukuk yang inovatif dan kompetitif dalam rangka menarik investor yang

    lebih luas.

    Dimulai dengan penerbitan RM 125 juta oleh Shell MDS Sdn. Bhd.

    Pada tahun 1990, pasar sukuk Malaysia semakin berkembangan dalam segi

    volume dan pengalaman. Pasar sukuk Malaysia semakin mendalam dengan

    penerbitan terbau RM 15.4 miliar oleh Binarian GSM Bhd, sebuah holding-

    company yang memasilitasi privatiasai operator seluler. Dalam periode

    2001-2007 dengan rata-rata pengembangan penerbitan sukuk pertahunnyya

    sebesar 22% Malaysia telah menjadi salah satu pasar sukuk dengan

    perkembngan terpesat di dunia. Pada tahun 2001, Guthrie Sukuk diterbitkan

    sebagai sukuk korporasi Malaysia pertama yang diperdagangkan di bursa

    global diikuti oleh penerbitan sukuk global oleh pemerintah Malaysia

    (Malaysia Global Inc) pada tahun 2002. Pertumbuhan pasar sukuk lokal dan

    global Malaysia selama lima tahun terakhir menunjukan data yang sangat

    impresif, yakni dengan pertumbuhan rata-rata 33% per tahun.

  • 34

    B. Penelitian Terdahulu

    Tabel 4.3

    Penelitian Terdahulu

    No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

    1 Pramono

    (2006)

    Obligasi Syariah

    (sukuk) untuk

    Pembiayaan

    Infrastruktur

    Adanya alternatif baru

    yaitu skema

    pembiayaan

    pembangunan

    infrastuktur melalui

    penerbitan obligasi

    syariah dengan potensi

    dana Timur Tengah

    yang besar

    2 Ascarya dan

    yumanita

    (2007)

    Comparing The

    Development

    Islamic Financial/

    Bond Market in

    Malaysia and

    Indonesia

    Terdapat permasalahan

    sukuk di Indonesia dan

    beberapa hal yang

    membuat sukuk

    Malaysia lebih stabil

    daripada sukuk global

    Indonesia

  • 35

    3 Beik dan

    Hafidudin

    (2007)

    Enhaning The

    Role of Sukuk on

    Agricultur Sector

    Financing in

    Indonesia

    Penelitian ini

    mengusulkan skema

    pembiayaan berbasis

    sukuk terutama akad

    mudharabah bil istishna

    dan salam yang

    dianggap paling

    kompetibel dalam

    sektor pertanian.

    4 Mohammad

    Agus

    Khoirul Wafa

    (2010)

    “Analisis Faktor-

    Faktor yang

    Mempengaruhi

    Tingkat

    Permintaan

    Sukuk Ritel-I

    (Periode Maret

    2009-Juni 2010)

    Menggunakan

    Regresi”

    Hasilnya bahwa harga

    sukuk negara, harga

    sukuk ritel, harga

    obligasi ritel, tingkat

    bagi hasil deposito bank

    syariah dan tingkat suku

    bunga mempunyai

    pengaruh yang

    signifikan terhadap

    tingkat permintaan

    sukuk ritel.

  • 36

    5 Mustika Rini

    (2012)

    “Obligasi Syariah

    dan Indikator

    Makroekonomi

    Indonesia dengan

    analisis VECM”

    Hasilnya bahwa dalam

    jangka pendek

    penerbitan sukuk dan

    indikator

    makroekonomi

    tidak saling

    mempengaruhi.

    6 Saad dan

    Mohamad

    (2010)

    “Sukuk in

    Malaysian

    market”

    Adanya hubungan

    positif antara return dan

    perkembangan sukuk di

    pasar modal Malaysia

  • 37

    C. Kerangka Berpikir

    Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

    berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

    yang penting (Priadana, 2009). Kerangka berpikir digambarkan sebagar berikut:

    Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

    Jika data tidak normal

    Jika data normal

    Sukuk Global Indonesia dan

    Sukuk Global Malaysa

    Pengumpulan data Indeks dan

    outstanding

    Prospek dengan Powersim

    Hasil dan Pembahasan

    Kesimpulan

    Outstanding sukuk global Price sukuk global

    Uji Beda

    Independent t-Test

    Uji Beda

    Mann Whitney U-Test

    Uji Kolmgorov-Smirnov

    Return sukuk global

  • 38

    D. Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian (Priadana, 2009). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

    baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

    yang diperoleh melalui pengumpulan data. Selain itu, Bungin (2005) menjelaskan

    bahwa hipotesis juga berfungsi sebagai guide yang membimbing arah peneliti

    dalam menyelesaikan penelitian.

    Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang telah

    diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah

    sebagai berikut:

    Hipotesi 1

    Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Price sukuk

    global Indonesia dengn Price sukuk global Malaysia

    H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara Price sukuk global

    Indonesia dengn Price sukuk global Malaysia

    Hipotesi 2

    Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return sukuk

    global Indonesia dengn return sukuk global Malaysia

    H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara return sukuk global

    Indonesia dengn return sukuk global Malaysia

    Hipotesis 3

    Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan

    sukuk global Indonesia dengan sukuk global Malaysia serta

    potensinya dimasa yang akan datang

  • 39

    H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan sukuk

    global Indonesia dengan sukuk global Malaysia serta potensinya

    dimasa yang akan datang.

  • 46

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini adalah menganalisis perbandingan price, return, dan

    outstanding sukuk global Indonesia dan sukuk global Malaysia. Penelitian

    ini mengggunakan alat bantu software SPSS dan Microsoft Excel.

    Objek penelitian ini terbatas pada price, return dan outstanding

    sukuk global Indonesia dan sukuk global Malaysia selama periode 2014 –

    2018. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif,

    yaitu data yang berupa angka dan numerik (Sudarmanto, 2013).

    Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris dengan

    menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website www.sukuk.com,

    IBPA Bond Indices and Sukuk dan BIX Malaysia. Dilihat dari dimensi

    waktunya, penelitian ini termasuk dalam kelompok data runtut waktu (time

    series) yaitu sekumpulan observasi dalam rentang waktu tertentu

    (Widarjono, 2009) yaitu 2014 – 2018.

    B. Metode Penentuan Sample

    1) Sumber Data

    Sumber data pada penelitian ini dilakukan dengan cara studi

    literatur. Studi Literatur (Library Research) dilakukan dengan mempelajari

    data atau bahan dari sumber majalah, buku teks, jurnal, paper ilmiah dan

    lain sebagainya yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai

    upaya untuk memperoleh data yang valid.

    http://www.sukuk.com/

  • 47

    2) Karakteristik Data

    Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah historical data

    (time series). Sesuai dengan sifat data time series, maka data tersebut

    cenderung bersifat heteroskedastis dan bersifat autokorelasi. Data yang

    dianalisis adalah basis poin dari setiap variabel return dan outstanding

    sukuk global Indonesia dan Malaysia yang setiap hari mengalami

    perubahan. Basis poin pada variabel return dan outstanding sukuk global

    Indonesia dan Malaysia dapat berubah dari nilai pembukaan dan nilai

    penutupan. Peneliti dalam penelitian ini melakukan analisis terhadap harga

    bersih (harga bersih).

    3) Periode Data dan Jumlah Data

    Data yang diambil dalam penulisan merupakan data bulanan,

    periode waktu data yang dianalisis dalam penelitian ini selama 37 bulan

    (Periode Januari 2014 – Januari 2018). Total data dari periode waktu

    penelitian berjumlah 58 data, sesuai dengan jumlah bulan dalam periode

    penelitian.

    C. Tahapan Pengolahan Data

    Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data-data yang

    dibutuhkan terkait variabel return dan outstanding sukuk global Indonesia

    dan Malaysia dengan menggunakan clean price (harga bersih). Langkah

    selanjutnya adalah dilakukan uji normalitas data. Untuk mengevaluasi

    perbandingan signifikansi antara sukuk global Indonesia dan Malaysia

    maka dilakukan uji beda. Jika return dan outstanding lolos uji normalitas

    maka dilanjut dengan uji beda Independent t-test. Akan tetapi jika

  • 48

    tidaklolos uji normalitas maka dilakukan uji beda dengan Mann Whitney

    U Test. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan System Dynamic

    untuk melihat perkembangan sukuk global Indonesia dan Malaysia dimasa

    mendatang.

    D. Metode Analisi Data

    a) Uji Kolmogorov-Smirnov

    Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas, konsep

    dasar dari uji normalitas kolmogorov smirnov adalah dengan

    membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan

    distribusi normal baku.

    Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan

    perbedaan persepsi diantara satu pengamat dengan pengamat yang lain,

    yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik.

    Kelemahan dari uji Kolmogorov Smirnov ini yaitu jika kesimpulan kita

    memberikan hasil yang tidak normal maka kita tidak bisa menenukan

    transformasi seperti apa ang harus kita gunakan untuk normalisasi.

    Uji Kolmogorov-Smirnov dapat digunakan untuk menguji

    kenormalan suatu data.

    H0 : Data berdistribusi normal

    H1 : Data tidak berdistribusi normal

  • 49

    Uji Kolmogrov Smirnov didefinisikan dengan:

    D = max1≤𝑖≤𝑁(𝐹(𝑌𝑖) − 𝑖 − 1

    𝑁−

    𝑖

    𝑁− 𝐹(𝑌𝑖))

    Dimana F adalah distribusi komulatif teoretik dari distribusi data

    yang diuji yaitu normal dari data. Kemudian nilai D dibandingkan dengan

    tabel pada level of significance α tertentu.

    b) Uji Independen t-tes dua sampel (Independent t-test two

    sample)

    Uji t-test dua sampel (Independent-Sample t-test) digunakan untuk

    membandingkan selisih dua rata-rata (mean) dari dua sampel yang

    independen dengan asumsi data terdistribusi normal (Uyanto, 2009).

    Tujuan analisis independen sample t-test juga dapat digunakan

    untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independen Tu

    tidak berkaitan (Wahyono, 2008). Pengujian hipotesis penelitian ini untuk

    melihat apakah ada perbedaan antara dua sampel yang akan diuji. Adapun

    rumus untuk uji-t dua sampel independen adalah sebagai berikut:

    t = �̅�− �̅�

    𝑆𝑝 √1

    𝑛𝑥+1

    𝑛𝑦

    dengan derajat kebebasan nx + ny - 2

  • 50

    𝑆𝑝 =√(𝑛𝑥 − 1)𝑆

    2𝑥 + (𝑛𝑦 − 1)𝑆

    2𝑦

    𝑛𝑥 + 𝑛𝑦 − 1

    c) Uji Non Parametrik ( non-parametric test)

    Metode statistik non-parametrik adalah uji modelnya tidak

    menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang

    meupakan sumber sampel penelitiannya. (Yamin dan Kurniawan, 2009)

    Dajan (1996) menyatakan bahwa statistik non-parametrik sering juga

    disebut statistik beba distribusi (distribution free statistics) karena

    metodenya tidak membutuhkan asumsi tentang pola distribusi populasi.

    Easton dan McColl (2000) menyatakan “Non-parametric tests are

    often used in place of their parametric counterparts when certain

    assumptions about the underlying populations are questionable. Non-

    parametric test maybe, and often are, more powerfull in detecting

    populations differences when certain assumptions are not satisfied.” Yang

    dapat di artikan uji non-parametrik biasa digunakan pendamping dari

    pengujian parametrik ketika terdapat asumsi yang masih dipertanyakan

    dan uji nn-parametrik sering kali lebih kuat dalam mendeteksi perbedaan

    populasi ketika terdapat asumsi – asumsi yang tidak memuaskan.

    Dalam uji statistik non-parametrik terdapat dua asumsi yang

    dibutuhkan yakni observasi sampel harus indpenden dan random serta

    variabel harus kontinu. Pengujian statistik non-parametrik juga

    mempunyai beberapa keuntunga, diantaranya adalah lebih mudah dihitung

    dan dimengerti hal ini dikarenakan data dapat berupa urutan (order)

  • 51

    maupun peringkat (rank). Keuntungan yang lain adalah pengujian statistik

    non-parametrik dapat menggunakan sampel – sampel dalam jumlah yang

    kecil.

    d) Uji Mann Whitney U Test

    Uji Mann Whitney (Mann Whitney Test) merupakan uji statistika

    non-parametrik. Uji Mann Whitney ekuivalen dengan Uji Jumlah

    Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Rank Sum Test). Uji Mann Whitney

    merupakan alternatif dari uji-t dua sampel independen.

    Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan dua sampel

    independen dengan skala ordinal atau skala interval tapi tidak terdistribusi

    normal (Uyanto, 2009). Uji Mann-Whitney berdasarkan jumlah peringkat

    (Rank) data. Data dari kedua sampel digabungkan dan diberi peringkat

    dari terkecil hingga terbesar.

    Ada tiga bentuk hipotesis uji tanda dimana penggunaannya

    tergantung dari persoalan yang diuji.

    a. Bentuk uji hipotesis dua sisi (two sided ata two-tailed test)

    dengan hipotesis:

    H0 : ŋ1 = ŋ2

    H1 : ŋ1 ≠ ŋ2

  • 52

    b. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one-sided atau one-tailed test)

    untuk sisi atas (upper tailed) dengan hipotesis:

    H0 : ŋ1 ≤ ŋ2

    H1 : ŋ1 ˃ ŋ2

    c. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one-sided atau one-tailed test)

    untuk sisi bawah (lower tailed) dengan hipotesis:

    H0 : ŋ1 ≥ ŋ 2

    H1 : ŋ1 ˂ ŋ2

    ŋ= dibaca ‘eta’merupakan notasi untuk median

    Rumus Uji Mann-Whitney dengan pendekatan distribusi normal.

    𝑍𝐻 = 𝑈−𝐸(𝑈)

    𝜎

    Dengan : U = n1n2 + 𝑛(𝑛1+1)

    2− 𝑅

    E(U) = 𝑛1(𝑛1+1)+1

    2

    𝜎 = √𝑛1𝑛2(𝑛1+𝑛2−1)

    12

    R1= Jumlah Peringkat sample pertama

    n1 = Jumlah sample 1

    n2 = Jumlah sample 2

  • 53

  • 54

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    A. Uji Statistik Perbandingan Return Sukuk Global Indonesia dan

    Malaysia

    1) Uji Kolmogorov-Smirnov

    Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi perbedaan tingkat

    return indeks sukuk dan obligasi maka perlu adanya pengujian statistik

    nonparametrik menggunakan software SPSS 22, dimana hal pertama yang

    dikakukan adalah dengan menguji data hasil analisis return indeks sukuk

    dan obligasi dengan uji normalitas data kolmogrov-smirnov agar dapat

    diketahui data terdistribusi normal atau tidak, bila normal menggunakan

    uji independen t-test untuk mengetahui perbedaan hasil return namun bila

    tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji Mann Whitney U-Test,

    berikut hasil uji normalitas data dengan kolmogorov-smirnov.

    Konsep dasar uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan

    membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan

    distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah

    ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi

    sebenarnya uji kolmogorov smirnov adalah uji beda antara data yang diuji

    normalitasnya dengan data normal baku.

  • 55

    Tabel 4.4

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Indonesia Malaysia

    N 49 49

    Normal

    Parametersa,b

    Mean 7.4029 4.7653

    Std.

    Deviation

    1.95041 2.22108

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .184 .163

    Positive .114 .128

    Negative -.184 -.163

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 1.144

    Asymp. Sig. (2-tailed) .007 .146

    Sumber ; Output SPSS (diolah,2019)

    Pengujian normalitas data sampel diatas menggunakan One Sample

    Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat signifikansi 5%. Dari hasil uji

    normalitas pada tabel diatas, menunjukkan bahwa salah satu sampel

    memiliki nilai Asymp.Sig.(2-tailed) kurang dari 0.05 yang berarti bahwa

    data tersebut tidak terdistribusi normal, karena data tersebut dikatakan

    normal jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) lebih dari 0.05. Oleh karena itu,

  • 56

    penguian signifikansi perbedaan dilakukan dengan uji Mann Whitne U-

    Test.

    2) Uji Beda Mann Whitney U-Test

    Langkah salanjutnya adalah melakukan uji Beda Mann Whitney U-

    Test. Berikut hasil uji beda Mann Whitney U-Test:

    Tabel 4.5

    Uji Beda Mann Whitney U-Test

    Ranks

    Label N Mean Rank Sum of Ranks

    return

    indo 49 64.82 3176.00

    malay 49 34.18 1675.00

    Total 98

    Sumber ; Output SPSS (diolah,2019)

    Test Statisticsa

    return

    Mann-Whitney U 450.000

    Wilcoxon W 1675.000

    Z -5.333

    Asymp. Sig. (2-

    tailed)

    .000

    Sumber ; Output SPSS (diolah,2019)

    Tabel diatas menunjukan Mean Rank atau rata-rata Return

    Sukuk Global Indonesia dan Return Sukuk Global Malaysia. Pada

  • 57

    kelompok Return Sukuk Global Indonesia mean rank nya adalah 64.82

    yang lebih tinggi dibanding mean rank Return Sukuk Global

    Indonesiayaitu 34.18

    Dari hasil Uji Beda Mann Whitney U-Test nilai Asymp. Sig. (2-

    tailed) yang dihasilkan adalah 0.000 Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

    yang dihasilkan dari Uji Mann Whitney U-Test lebih kecil dari

    Significance level (0.05) maka secara statistik terdapat perbedaan yang

    signifikan antara return Sukuk Global Indonesia dan return Sukuk Global

    Malaysia.

    B. Uji Statistik Perbandingan Harga (Price) Sukuk Global Indonesia dan

    Harga (Price) Sukuk Global Malaysia

    1) Uji Kolmogorov-Smirnov

    Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi perbedaan outstanding

    sukuk global Indonesia dan outstanding sukuk global Malaysia maka perlu

    adanya pengujian statistik nonparametrik menggunakan software SPSS 22,

    dimana hal pertama yang dikakukan adalah dengan menguji normalitas

    data kolmogrov-smirnov agar dapat diketahui data terdistribusi normal

    atau tidak, bila normal menggunakan uji independen t-test untuk

    mengetahui perbedaan hasil outstanding namun bila tidak terdistribusi

    normal, maka dilakukan uji Mann Whitney U-Test, berikut hasil uji

    normalitas data dengan kolmogorov-smirnov:

  • 58

    Tabel 4.6

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Indonesia Malaysia

    N 49 49

    Normal Parametersa,b

    Mean 204.4800 106.9882

    Std. Deviation 28.33391 11.40418

    Most Extreme Differences

    Absolute .123 .279

    Positive .123 .279

    Negative -.069 -.190

    Kolmogorov-Smirnov Z .859 1.953

    Asymp. Sig. (2-tailed) .452 .001

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Pengujian normalitas data sampel diatas menggunakan One Sample

    Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat signifikansi 5%. Dari hasil uji

    normalitas di atas menunjukan bahwa salah satu sampel memiliki nilai

    Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 yang berarti bahwa data tersebut

    tidak terdistribusi normal, karena data tersebut dikatakan normal bernilai

    lebih dari 0,05. Oleh karena itu, pengujian signifikansi perbedaan

    dilakukan dengan uji Mann Whitney U-Test.

  • 59

    2) Uji Beda Mann Whitney U-Test

    Langkah salanjutnya adalah melakukan uji Beda Mann Whitney U-

    Test. Berikut hasil uji beda Mann Whitney U-Test:

    Tabel 4.7

    Uji Beda Mann Whitney U-Test

    Ranks

    label N Mean Rank Sum of Ranks

    price

    indo 49 73.98 3625.00

    malay 49 25.02 1226.00

    Total 98

    Test Statisticsa

    price

    Mann-Whitney U 1.000

    Wilcoxon W 1226.000

    Z -8.523

    Asymp. Sig. (2-tailed) .000

    a. Grouping Variable: label

    Tabel diatas menunjukan Mean Rank atau rata-rata Harga

    Sukuk Global Indonesia dan Harga Sukuk Global Malaysia. Pada

    kelompok Harga Sukuk Global Indonesia mean rank nya adalah 73.98

  • 60

    yang lebih tinggi dibanding mean rank Harga Sukuk Global Malaysia yaitu

    25.02

    Dari hasil Uji Beda Mann Whitney U-Test, nilai Asymp. Sig. (2-

    tailed) yang dihasilkan adalah untuk harga sukuk global Indonesia dan

    sukuk global Malaysia adalah