68
38 BAB IV. PEMBAHASAN 4.1. Gameplay “Rare Animal” Game “Rare Animal” adalah game edukasi pengenalan satwa langka guna memperkenalkan berbagai jenis satwa yang sedang kritis jumlahnya yang ada di Indonesia. Sumber utama pembuatan game tersebut menggunakan data dari Kementrian Kehutanan serta organisasi konservasi terbesar di dunia yaitu World wide Fund for Nature (WWF). Genre, art, serta reward game diambil dari analisa penulis meReview 15 game yang paling banyak diunduh pada google play dengan keyword Animal”. Sebab google play adalah toko resmi terbesar dibuat oleh Google yang menyediakan berbagai macam aplikasi smartphone termasuk game pengguna OS android. Table 4. 1 a.Tabel game dengan keyword "animal" Nama Game Art Genre Tujuan Pembuatan Reward Keunggulan Junggle Doctor 2D adventure Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap hewan next level gamplay menarik Animal Coloring Book 2D Simulasi/game Belajar mewarnai hewan tidak ada user friendly Animal Hide and Seek for Kids 2D Adventure Mengasah kepekaan anak next level gamplay menarik Animal Match-Up 2D Adventure Mengenalkan tubuh hewan next level user friendly

4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

38

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1. Gameplay “Rare Animal”

Game “Rare Animal” adalah game edukasi pengenalan satwa langka guna

memperkenalkan berbagai jenis satwa yang sedang kritis jumlahnya yang ada di

Indonesia. Sumber utama pembuatan game tersebut menggunakan data dari

Kementrian Kehutanan serta organisasi konservasi terbesar di dunia yaitu World

wide Fund for Nature (WWF).

Genre, art, serta reward game diambil dari analisa penulis meReview 15

game yang paling banyak diunduh pada google play dengan keyword “Animal”.

Sebab google play adalah toko resmi terbesar dibuat oleh Google yang

menyediakan berbagai macam aplikasi smartphone termasuk game pengguna OS

android.

Table 4. 1 a.Tabel game dengan keyword "animal"

Nama

Game Art Genre

Tujuan

Pembuatan Reward Keunggulan

Junggle

Doctor 2D adventure

Menumbuhkan

rasa kepedulian

terhadap hewan

next

level

gamplay

menarik

Animal

Coloring

Book

2D Simulasi/game Belajar mewarnai

hewan tidak ada

user

friendly

Animal

Hide and

Seek for

Kids

2D Adventure Mengasah

kepekaan anak

next

level

gamplay

menarik

Animal

Match-Up 2D Adventure

Mengenalkan

tubuh hewan

next

level

user

friendly

Page 2: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

39

Nama

Game Art Genre

Tujuan

Pembuatan Reward Keunggulan

Suara

Hewan 2D Adventure

Mengenalkan

suara berbagai

hewan

tidak

ada art interaktif

Wonder

Zoo 2D RPG

Penyelamatan

satwa

upgrad

e item

gamplay

menarik

Mewarna

i 3D Simulasi/game

Mewarnai +

memvisualisasika

n gambar yang

sudah diwarnai

tidak

ada art interaktif

Dino On

My Desk

AR

3D Simulasi/game

Mengenalkan

gerakan dan suara

dinosaurus

tidak

ada art interaktif

Dunia

Tini Wini

Biti

3D Simulasi/game

Menghidupkan

karakter tini wini

biti dengan 3D

tidak

ada art interaktif

Animal

4D+ 3D Simulasi/game

Mengenalkan

hewan menurut

abjad

tidak

ada art interaktif

Quiver 3D Simulasi/game

mewarnai +

memvisualisasika

n gambar yang

sudah diwarnai

tidak

ada art interaktif

AR

Flashcar

d

3D Simulasi/game

Mengenalkan

hewan menurut

abjad

tidak

ada art interaktif

Dragon 3D Simulasi/game Mengetahui

gerakan naga

tidak

ada art interaktif

Zoo-AR 3D Simulasi/game

Mengenalkan

hewan yang ada di

kebun binatang

tidak

ada art interaktif

1. Genre

Berdasarkan Review 15 game dengan keyword animal, penulis menggambil

kesimpulan bahwa game dengan genre simulasi adalah game yang paling

diminati. Game tersebut mampu menggambarkan realita yang terjadi,

Table 4. 2 b.Tabel game dengan keyword "animal"

Page 3: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

40

memberi kesan nyata pada palyer. Selain simulasi ditambahkan pula genre

mini game agar tidak monoton dan membosankan player.

2. Art

Yang mendominasi adalah dengan art tiga dimensi. Desain tiga dimensi

mampu sinkorn dengan genre simulasi karena sama-sama bertujuan

memberikan kesan nyata pada pemainnya. Pembutan karakter 3D agar lebih

menarik minat pemain, serta mempertajam ingatan. Menurut penilitian oleh

tim Neurobiologi di University of California menemukan hasil bahwa bermain

game dengan grafis 3D mampu meningkatkan daya ingat[7]. Melihat dengan

sudut pandang 360 derajat juga termasuk keunggulan dari desain tiga dimensi.

3. Reward

Reward terbanyak adalah menggunakan next level apabila mampu

menyelesaikan suatu misi. Dengan data tersebut pemilihan next level menjadi

acuan utama menggunakan reward next level.

4. Alur cerita

Level ke-1 mengajarkan pembelajaran pada pemain bahwa satwa langka

tidak seharusnya dikurung dan dimanfaatkan anggota tubuhnya. Karena

penyebab utama krisinya jumlah badak Jawa dan badak Sumatra yaitu

berburuan untuk dimanfaatkan cula dan dagingnya, sebab dipercaya

mampu mengobati suatu macam penyakit.

Level ke-2 menggambarkan kasus nyata kebekaran hutan kelapa sawit

yang berada di Kalimantan. Tidak hanya manusia kebakaran tersebut

mengikis keanekaragaman tumbuhan maupun hewan. Yang

Page 4: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

41

keberadaanya sangat kritis yaitu orangutan Kalimantan. Pada level ini

pemain menghentikan api agar tidak membakar pohon sawit.

Level ke-3 menceritakan kasus nyata pada karakter gajah Sumatra,

hewan tersebut mengalami kepunahan karena penyebab utamnya yaitu

pengambil ambil lahan yang menimbulkan konflik sehingga gajah

Sumatra turun pada kawasan penduduk untuk mencari makan. Pada level

ini player harus membantu pajah Sumatra untuk mendapatkan makanan

agar tidak kepalaran.

Level ke-4 memberikan pembelajaran kepada pemain bahwa membuang

sampah sembarangan (terutama di laut) itu dapat mengancam

kelangsungan habitat lain. Penyu hijau merupakan spesies prioritas yang

terkena dampak tersebut. Oleh sebab itu, pada level ini player ditugaskan

untukmengambil sampah guna menjaga kelangusngan habitat penyu

hijau.

Level ke-5 memberi edukasi tempat tinggal satwa tersebut. Sebagai

wawasan terhadap pemain bahwa masih banyak satwa yang di Indonesia

dalam spesies prioritas. Dari pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara,

Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Satwa dalam soal, merupakan

satwa dengan Score 100-90 prioritas kepunahan menurut Kementrian

Perhutanan.

Berdasarkan data Review 15 game dengan keyword animal 8 dari 15 game

dengan art tiga dimensi rata-rata mempunyai genre game simulasi. Simulasi pada

game tersebut hanya menampilkan 3D modeling saja, tidak ada aktifitas yang

Page 5: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

42

dilakukan untuk memperoleh Score maupun next level. Sehingga game “Rare

Animal” mempunyai kelebihan tersendiri dari game-game di atas.

4.2. Perancangan 2D & 3D Asset

Perancangan marker menggunakan adobe illustrator (AI), software

tersebut mampu merancang bentuk 2D dengan berbagai macam tools sehingga

cocok digunakan untuk pembuatan marker yang nantinya akan berbentuk print

out. Konsep marker dibuat dalam balutan flat design dan warna-warna yang cerah

agar menarik mata pemain terutama anak-anak. Selain itu marker dibuat soalah

alah atampak atas agar menyatu dengan bentuk 3D yang nantinya muncul saat

melakukan scan gambar.

Selain marker ada beberapa komponen dua dimensi lainnya yaitu karakter

hewan, menu utama, tombol play, tombol replay, tombol home, tombol next,

tombol back, edukasi satwa, tampilan menang, tampilan kalah, tutorial setiap

menuju level berikutnya dan tampilan ketika tamat. Komponen tersebut juga

dibuat dengan Adobe illustrator (AI) CS6.

a. Marker pembukaan dan level 1 digunakan untuk memicu munculnya info

hewan-hewan langka berserta informasi jumlah saat ini dan beberapa info

lainnya berdasarkan data WWF-Indonesia dalam garis merah kepunahan.

Selain untuk menampilkan beberapa informasi marker pertama digunakan

sebagai pemicu game pertama yaitu badak Jawa dan badak Sumatra,

berlatar tempat di hutan tanah yang lapang diambil view tampak atas.

Page 6: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

43

Disertai petunjuk bermain berupa text di sisi bawah agar model 3D tidak

menutupi tulisan.

b. Marker level 2 digunakan untuk memicu munculnya hutan kelapa sawit

yang diceriatakan berada di Kalimantan, berlatar tempat hutan yang

gundul disertai bebatuan dan semak-semak diambil view tampak atas.

Ditambah petunjuk bermain berupa text di sisi samping kanan agar model

3D tidak menutupi tulisan.

Gambar 4. 1 Marker level 1 game “Rare Animal”

Gambar 4. 2 Marker level 2 game “Rare Animal”

Page 7: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

44

c. Marker level 3 digunakan untuk memicu munculnya gajah Sumatra,

berlatar tempat di jalan berliku di perkebunan diambil view tampak atas.

Disertai petunjuk bermain berupa text di sisi samping kanan agar model

3D tidak menutupi tulisan.

d. Marker level 4 digunakan untuk memicu munculnya sampah dan penyu

hijau, berlatar tempat di pantai dengan air yang biru dan pasir pantai

diambil view tampak atas. Disertai petunjuk bermain berupa text di sisi

atas agar model 3D tidak menutupi tulisan.

Gambar 4. 3 Marker level 3 game “Rare Animal”

Gambar 4. 4 Marker level 4 game “Rare Animal”

Page 8: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

45

e. Marker level 5 digunakan untuk memicu munculnya pertanyaan,

bergambarkan perta Indonesia guna memvisualisasi pemain dimana hewan

tersebut tinggal diambil view tampak atas. Disertai petunjuk bermain

berupa text di sisi atas agar model 3D tidak menutupi tulisan.

f. Marker bonus by 3Djeebs dapat di download geratis pada link berikut ini

http://github.com/maximrouf/RegionCapture

Gambar 4. 5 Marker level 5 game “Rare Animal”

Gambar 4. 6 Marker bonus game "Rare Animal"

Page 9: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

46

Tombol-tombol yang digunakan dalam game “Rare Animal” :

Table 4. 2 Table grapich user interface button game “Rare Animal”

Tombol play berada pada tampilan awal

digunakan untuk memulai game “Rare

Animal”

Tombol home untuk mengembalikan

player ke menu awal saat memulai

game.

Tombol mengerti untuk memulai game

setelah mengerti membaca petunjuk.

Tombol next untuk menuju level

berikutnya

Tombol replay untuk bermain ulang

saat game over.

Page 10: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

47

Untuk menunjang ketertarikan pemain dibuat berbagai macam karakter

berwarna cerah serta menggambarkan kelucuan satwa liar dengan menggunakan

software Adobbe Illustrator (AI) CS6 . Ada pula karakter pemenang yang akan

muncul pada ujung game “Rare Animal” untuk mengapresiasi pemain yang telah

menyelesaikan game.

Selain karakter penunjang background merupakan unsur penting

pembutan game. Background dibuat simple berwarna cerah senada dengan marker

yang dibuat dalam bentuk buku. Berupa 5 background untuk tutorial, 5

background untuk menampilkan edukasi sebelum bermain pada level terakhir, 1

background menu utama, 1 background tampilan menang, 1 background tampilan

kalah dan yang terakhir background meneyelesaikan game

Gambar 4. 7 karakter penunjang game "Rare Animal"

Page 11: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

48

Gambar 4. 15 Background menang Gambar 4. 14 Background kalah

Gambar 4. 12 Background tutorial level 5

Rare Animal Gambar 4. 13 Background menu utama

Rare Animal

Gambar 4. 8 Background tutorial level 1 Gambar 4. 9 Background tutorial level 2

Gambar 4. 10 Background tutorial level 3 Gambar 4. 11 Background tutorial level 4

Page 12: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

49

Perancangan asset tiga dimensi menggunakan software 3Ds Max 2013,

serta ditunjang dengan 3D modeling gratis yang dapat didownload

www.turbosqwid.com, www.assetstore.unity3D.com dan archive3d.net. Ada 5

karakter utama yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi, yaitu:

Gambar 4. 21 Tampilan bonus Gambar 4. 20 Tampilan informasi 5

Gambar 4. 16 Tampilan informasi 1 Gambar 4. 17 Tampilan informasi 2

Gambar 4. 18 Tampilan informasi 3 Gambar 4. 19 Tampilan informasi 4

Page 13: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

50

2. Badak Jawa

Karakter tersebut dibuat menyerupai dengan Badak Jawa yang

sesungguhnya dengan ciri-ciri bercula kecil, berwarna abu-abu, bibir

meruncing guna untuk memakan rantai.

3. Badak Sumatra

Karakter badak Sumatra dibuat menyerupai aslinya dengan ciri-ciri fisik

mempunyai dua cula, berletinga agak besar, mempunyai warna kulit

kemerah-merahan.

4. Gajah Sumatra

Karakter gajah Sumatra lebih pendek dibandingan dengan spesies gajah

lainnya, tingginya antara 1.7 meter sampai dengan 2,6 meter. Tidak ada

ciri khusus dengan gajah lainnya.

Gambar 4. 23 Badak Jawa modeling Gambar 4. 22 Badak Jawa

Gambar 4. 24 Badak Sumatra Gambar 4. 25 Badak Sumatra modeling

Page 14: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

51

5. Harimau Sumatra

Karakter harimau Sumatra mempunyai ciri-ciri kulitnya yang lebih gelap

dibandingkan dengan spesie harimau di dunia, warnanya orange kemerah-

merahan dan tubuhnya kecil.

6. Penyu hijau

Karakter penyu hijau ialah cangkangnya yang berwarna hijau, kepalanya

tumpul, tubuhnya besar dan berat.

Gambar 4. 27 Gajah Sumatra modeling

Gambar 4. 28 Harimau Sumatra Gambar 4. 29 Harimau Sumatra modeling

Gambar 4. 30 Penyu hijau Gambar 4. 31 Penyu hijau modeling

Gambar 4. 26 Gajah Sumatra

Page 15: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

52

7. Asset Pelengkap

Pada pembukaan ada beberapa modeling berupa batu, jamur, pagar kayu, 6

box, rumput, drum kayu, tanah dan material kaca untuk menampilkan

informasi 5 satwa langka dan 5 box sebagai tombol untuk switch objek.

Gambar 4. 32 Tombol switch objek Gambar 4. 33 Jamur

Gambar 4. 34 Pagar kayu Gambar 4. 35 Drum kayu

Gambar 4. 36 Texture tanah Gambar 4. 37 Batu-batuan

Page 16: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

53

Pada level 1 selain karakter utama terdapat modeling kurungan besi

berjumlah 2 buah dan 4 kunci berwarna hijau dan 4 kunci berwarna silver

yang terdapat di sekitar area karakter utama.

Gambar 4. 40 Kurungan besi

Gambar 4. 8 Kayu Gambar 4. 39 Rerumputan

Gambar 4. 41 Kunci silver Gambar 4. 42 Kunci hijau

Page 17: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

54

Pada level ke-2 terdapat modeling pohon sawit besar berjumlah 5 dan

pohon sawit kecil yang berjumlah 4, serta 5 api yang nantinya akan

bergerak merembet pada pohon.

Pada level ke-3 ada dua item yaitu ranjau dan satu buah keranjang rotan

yang berisi beberapa buah apel, beberapa buah pir, dan pisang. Ranjau

berjumlah 4 dengan warna silver perak.

Gambar 4. 43 Pohon kelpa sawit muda

Gambar 4. 45 Api

Gambar 4. 46 Ranjau Gambar 4. 47 Makanan gajah

Gambar 4. 44 Pohon kelpa sawit muda

Page 18: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

55

Pada level ke-4 berisi 5 buah sampah, 3 buah sampah botol dan 2 buah

sampah minuman kotak. Sampah tersebut yang nantinya digunakan untuk

penentu menuju level berikutnya.

Level terakhir terdapat rumput box yang berdampingan kanan dan kiri dan

ditengahnya gambar satwa dalam texture kaca dan text 3D serta nama-

nama pulau di Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua,

Nusa Tenggara, Jawa dan Bali).

Gambar 4. 48 Sampah-sampah

Gambar 4. 49 Rumput box & soal

Gambar 4. 50 Nama-nama pulau 3D

Page 19: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

56

4.4. Pemrograman

Pemrograman dilakukan setelah semua asset siap diolah, pemograman

game menggunakan bahasa c# dengan software MonoDevelop-Unity dan

build result unity 5.4.1.

1. Tombol Menu Utama digunakan untuk next scene menuju level awalan

berupa edukasi satwa langka.

using UnityEngine; using System.Collections; using UnityEngine.UI; public class next5 : MonoBehaviour { public void next (string sceneName) { Application.LoadLevel (sceneName); } }

Script 4. 1 script menu utama play

2. Script AR Camera dapat diperoleh pada vuvoria.developher.com

digunakan untuk menampilkan objek 3D muncul pada smartphone

sehingga menjadikan bentuk Augmented Reality.

using UnityEngine; namespace Vuforia { public class VuforiaBehaviour : VuforiaAbstractBehaviour { protected override void Awake() { AddOSSpecificExternalDatasetSearchDirs(); gameObject.AddComponent<ComponentFactoryStarterBehav

our>(); base.Awake(); } private static VuforiaBehaviour mVuforiaBehaviour= null;

Page 20: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

57

public static VuforiaBehaviour Instance { get { if (mVuforiaBehaviour == null) mVuforiaBehaviour = FindObjectOfType<VuforiaBehaviour>(); return mVuforiaBehaviour; } } private void AddOSSpecificExternalDatasetSearchDirs() { #if UNITY_ANDROID if (Application.platform == RuntimePlatform.Android) { var databaseLoader = DatabaseLoadARController.Instance; AndroidJavaClass jclassEnvironment = new AndroidJavaClass("android.os.Environment"); AndroidJavaObject jobjFile = jclassEnvironment.CallStatic<AndroidJavaObject>("getExternalStorageDirectory"); string externalStorageDirectory = jobjFile.Call<string>("getAbsolutePath");

AndroidJavaObject jobjActivity = new AndroidJavaClass("com.unity3d.player.UnityPlayer").GetStatic<AndroidJavaObject>("currentActivity"); string packageName = jobjActivity.Call<string>("getPackageName");

databaseLoader.AddExternalDatasetSearchDir(externalStorageDirectory + "/Android/data/" + packageName + "/files/"); databaseLoader.AddExternalDatasetSearchDir(externalStorageDirectory + "/Android/data/" + packageName + "/files/Vuforia/");

databaseLoader.AddExternalDatasetSearchDir(externalStorageDirectory + "/Android/data/" + packageName + "/files/QCAR/"); } #endif } } }

Script 4. 2 script AR camera

Page 21: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

58

4.4.2. Level 1

1. Tombol switch modeling digunakan untuk memunculkan objek

secara bergantian sesuai tombol yang dipilih. Ada 5 tombol

untuk menampilkan.

a. Tombol 1 digunakan untuk menonaktifkan semua objek

dan kecuali objek satu.

using UnityEngine; using System.Collections; public class awal1 : MonoBehaviour { public GameObject satu ; public GameObject dua ; public GameObject tiga ; public GameObject empat ; public GameObject lima ; public GameObject enam ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { satu.SetActive (true); dua.SetActive (false); tiga.SetActive (false); empat.SetActive (false); lima.SetActive (false); enam.SetActive (false); } }

b. Tombol 2 digunakan untuk menonaktifkan semua objek

dan kecuali objek dua.

using UnityEngine; using System.Collections; public class awal2 : MonoBehaviour { public GameObject satu ; public GameObject dua ; public GameObject tiga ; public GameObject empat ;

Page 22: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

59

public GameObject lima ; public GameObject enam ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { satu.SetActive (false); dua.SetActive (true); tiga.SetActive (false); empat.SetActive (false); lima.SetActive (false); enam.SetActive (false); } }

c. Tombol 3 digunakan untuk menonaktifkan semua objek

dan kecuali objek tiga.

using UnityEngine; using System.Collections; public class awal3 : MonoBehaviour { public GameObject satu ; public GameObject dua ; public GameObject tiga ; public GameObject empat ; public GameObject lima ; public GameObject enam ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { satu.SetActive (false); dua.SetActive (false); tiga.SetActive (true); empat.SetActive (false); lima.SetActive (false); enam.SetActive (false); } }

Page 23: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

60

d. Tombol 4 digunakan untuk menonaktifkan semua objek

dan kecuali objek empat.

using UnityEngine; using System.Collections; public class awal4 : MonoBehaviour { public GameObject satu ; public GameObject dua ; public GameObject tiga ; public GameObject empat ; public GameObject lima ; public GameObject enam ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { satu.SetActive (false); dua.SetActive (false); tiga.SetActive (false); empat.SetActive (true); lima.SetActive (false); enam.SetActive (false); } }

e. Tombol 5 digunakan untuk menonaktifkan semua objek

dan kecuali objek lima.

using UnityEngine; using System.Collections; public class awal5 : MonoBehaviour { public GameObject satu ; public GameObject dua ; public GameObject tiga ; public GameObject empat ; public GameObject lima ; public GameObject enam ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame

Page 24: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

61

void OnMouseDown () { satu.SetActive (false); dua.SetActive (false); tiga.SetActive (false); empat.SetActive (false); lima.SetActive (true); enam.SetActive (false); } }

Script 4. 3 script switch karakter

2. Nyawa level 1 digunakan untuk menyimpan nyawa serta

membuat ruang canvas dan menampilkan tampilan salah ketika

kunci benar dan menampilkan benar ketika kunci benar.

using UnityEngine; using System.Collections; using UnityEngine.UI; public class nyawalevel1 : MonoBehaviour { public int hp=3; public int kunci=6; public Text text; public Canvas gameover; public Canvas next; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void Update () { text.text = "" + hp; if (hp == 0) { gameover.enabled = true; } if (kunci == 0) { next.enabled = true; } } }

Script 4. 4 script nyawa level 1

Page 25: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

62

3. Kunci benar digunakan untuk mendeteksi kunci benar yang

dipilih, ketika jumlah kunci benar memenuhi sayarat maka

diteruskan pada script nyawa level 1.

using UnityEngine; using System.Collections; public class kuncibenar : MonoBehaviour { public GameObject kuncibenarsatu ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { kuncibenarsatu .SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel3 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel3> (); a.kunci -= 1; } void OnCollisionEnter (Collision col) { GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel3 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel3> (); if(col.gameObject.name == "kuncibenar") { a.hp-=1; } } }

Script 4. 5 script kunci benar

4. Kunci salah digunakan untuk mendeteksi kunci salah dan nilai

berkurang 1 apabila menekan kunci salah lalu meneruskan pada

script nyawa level 1.

using UnityEngine; using System.Collections; public class kuncisalah : MonoBehaviour { public GameObject kuncisalahsatu ;

Page 26: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

63

// Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { kuncisalahsatu.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel3 z = nyawa.GetComponent<nyawalevel3>(); z.hp -= 1; } }

Script 4. 6 script kunci salah

4.4.3. Level 2

1. Nyawa level 2 digunakan untuk memberi ruang beberapa

canvas dan melakukan action saat hp berjumlah 0 dan api

berjumlah 0.

using UnityEngine; using System.Collections; using UnityEngine.UI; public class nyawalevel2 : MonoBehaviour { public int hp=5; public Text text; public Canvas x; public Canvas z; public int api=5; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void Update () { text.text = "" + hp; if (hp == 0) { x.enabled = true; } if (api == 0) { z.enabled = true; } } }

Script 4. 7 script nyawa level 1

Page 27: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

64

2. Sript Api digunakan untuk mendeteksi tumbrukan, kerika

tumbrukan terjadi nyawa hp akan berkurang dan acrtion

selanjutnya diteruskan pada script nyawa level 2.

a. Api 1 menyimpan data bahwa api1 sudah melakukan

tumbrukan atau belum lalu meneruskan pada script nyawa

level 2.

using UnityEngine; using System.Collections; public class api1 : MonoBehaviour { public GameObject apisatu ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { apisatu.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); a.api -= 1; } void OnCollisionEnter (Collision col) { GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); if(col.gameObject.name == "pohon") { a.hp-=1; } } }

b. Api2 menyimpan data bahwa api1 sudah melakukan

tumbrukan atau belum lalu meneruskan pada script nyawa

level 2.

using UnityEngine; using System.Collections;

Page 28: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

65

public class api2 : MonoBehaviour { public GameObject apidua ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { apidua.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); a.api -= 1; } void OnCollisionEnter (Collision col) { GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); if(col.gameObject.name == "pohon") { a.hp-=1; } } }

c. Api 3 menyimpan data bahwa api1 sudah melakukan

tumbrukan atau belum lalu meneruskan pada script nyawa

level 2.

using UnityEngine; using System.Collections; public class api3 : MonoBehaviour { public GameObject apitiga ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { apitiga.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> ();

Page 29: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

66

a.api -= 1; } void OnCollisionEnter (Collision col) { GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); if(col.gameObject.name == "pohon") { a.hp-=1; } } }

d. Api 4 menyimpan data bahwa api1 sudah melakukan

tumbrukan atau belum lalu meneruskan pada script nyawa

level 2.

using UnityEngine; using System.Collections; public class api4 : MonoBehaviour { public GameObject apiempat ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { apiempat.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); a.api -= 1; } void OnCollisionEnter (Collision col) { GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); if(col.gameObject.name == "pohon") { a.hp-=1; } } }

Page 30: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

67

e. Api 5 menyimpan data bahwa api1 sudah melakukan

tumbrukan atau belum lalu meneruskan pada script nyawa

level 2.

using UnityEngine; using System.Collections; public class api5 : MonoBehaviour { public GameObject apilima ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { apilima.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); a.api -= 1; } void OnCollisionEnter (Collision col) { GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel2 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel2> (); if(col.gameObject.name == "pohon") { a.hp-=1; } } }

Script 4. 8 script api

4.4.4. Level 3

1. Script gajah digunakan untuk memberikan ruang canvas serta

mendeteksi tumbrukan kemudian melakukan action ketika

mendeteksi tumbrukan jebakan maupun mendeteksi tumbrukan

non jebakan dengan string nama GameObject pada unity.

using UnityEngine; using System.Collections;

Page 31: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

68

using UnityEngine.UI; public class gajah : MonoBehaviour { int hp=3; public Text text; public Canvas asd; public Canvas dsa; void Start () { } void Update () { text.text = "" + hp; if (hp == 0) { asd.enabled = true; } } void OnCollisionEnter (Collision col) { if(col.gameObject.name == "jebakan") { hp-=1; } if(col.gameObject.name == "finish") { dsa.enabled = true; } } }

Script 4. 9 script gajah

2. Script button controller

a. Atas digunakan untuk emeberikan fungsi gajah bergerak ke

atas menuju utara.

using UnityEngine; using System.Collections; public class atas : MonoBehaviour { public GameObject d; // Use this for initialization void Start () { }

Page 32: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

69

// Update is called once per frame void OnMouseDown () { Vector3 position = d.transform.position; position.z++; d.transform.position = position; } }

b. Bawah digunakan untuk emeberikan fungsi gajah bergerak

ke atas menuju selatan.

using UnityEngine; using System.Collections; public class bawah : MonoBehaviour { public GameObject c; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { Vector3 position = c.transform.position; position.z--; c.transform.position = position; } }

c. Kanan digunakan untuk emeberikan fungsi gajah bergerak

ke atas menuju timur.

using UnityEngine; using System.Collections; public class kanan : MonoBehaviour { public GameObject a; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { Vector3 position = a.transform.position; position.x++; a.transform.position = position;

Page 33: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

70

} }

d. Kiri digunakan untuk emeberikan fungsi gajah bergerak ke

atas menuju barat.

using UnityEngine; using System.Collections; public class kanan : MonoBehaviour { public GameObject b; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { Vector3 position = b.transform.position; position.x--; b.transform.position = position; } }

Script 4. 10 script button controller

4.4.5. Level 4

1. Script nyawa level 4 digunakan untuk membuat ruang dan

menampilkan canvas menang, canvas kalah serta hp yang akan

terdeteksi pada script penyu1,2 dan 3 serta sampah 1 sampai

dengan 5.

using UnityEngine; using System.Collections; using UnityEngine.UI; public class nyawasampah : MonoBehaviour { public int hp=3; public int sampah=5; public Text text; public Canvas a; public Canvas b; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void Update () { text.text = "" + hp;

Page 34: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

71

if (hp == 0) { a.enabled = true; } if (sampah == 0) { b.enabled = true; } } }

Script 4. 11 script nyawa level 4

2. Script sampah memberi nilai ketika mampu menyelesaikan 5

nilai maka canvas menang akan terbuka yang ada pada script

nyawa level 4.

a. Sampah 1, mendeteksi sentuhan pada objek sampah 1

kemudian nilainya dikurangi dan dilanjutkan pada action

nyawa level 4.

using UnityEngine; using System.Collections; public class sampah1 : MonoBehaviour { public GameObject a ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { a.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawasampah z = nyawa.GetComponent<nyawasampah>(); z.sampah -= 1; } }

b. Sampah 2, mendeteksi sentuhan pada objek sampah 2

kemudian nilainya dikurangi dan dilanjutkan pada action

nyawa level 4.

Page 35: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

72

using UnityEngine; using System.Collections; public class sampah2 : MonoBehaviour { public GameObject b ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { b.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawasampah z = nyawa.GetComponent<nyawasampah>(); z.sampah -= 1; } }

c. Sampah 3, mendeteksi sentuhan pada objek sampah 3

kemudian nilainya dikurangi dan dilanjutkan pada action

nyawa level 4.

using UnityEngine; using System.Collections; public class sampah3 : MonoBehaviour { public GameObject c ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { c.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawasampah z = nyawa.GetComponent<nyawasampah>(); z.sampah -= 1; } }

Page 36: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

73

d. Sampah 4, mendeteksi sentuhan pada objek sampah 4

kemudian nilainya dikurangi dan dilanjutkan pada action

nyawa level 4.

using UnityEngine; using System.Collections; public class sampah4 : MonoBehaviour { public GameObject d ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { d.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawasampah z = nyawa.GetComponent<nyawasampah>(); z.sampah -= 1; } }

e. Sampah 5, mendeteksi sentuhan pada objek sampah 5

kemudian nilainya dikurangi dan dilanjutkan pada action

nyawa level 4.

using UnityEngine; using System.Collections; public class sampah1 : MonoBehaviour { public GameObject e ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { e.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawasampah z = nyawa.GetComponent<nyawasampah>(); z.sampah -= 1;

Page 37: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

74

} }

Script 4. 12 script sampah

3. Script penyu digunakan untuk menampilkan canvas kalah saat

terdeteksi tersentuh. Ada tiga ekor penyu yang akan bergerak

menuju sampah.

using UnityEngine; using System.Collections; public class penyu : MonoBehaviour { public GameObject penyuh ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { satu.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawasampah z = nyawa.GetComponent<nyawasampah>(); z.hp -= 1; } }

Script 4. 13 script sampah

4.4.6. Level 5

1. Jawaban Benar berfungsi untuk menyimpan nama yang benar

serta mendeteksi sentuhan tab, setelah mengetahui jawaban

benar objek jempol akan muncul kemudian otomatis menuju

soal berikutnya.

using UnityEngine; using System.Collections; public class namabenar : MonoBehaviour { public Canvas betul; public GameObject benar ; // Use this for initialization

Page 38: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

75

void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { betul.enabled = true; Application.LoadLevel ("level5"); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel5 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel5> (); a.nama -= 1; } void OnCollisionEnter (Collision col) { GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel5 a = nyawa.GetComponent<nyawalevel5> (); if(col.gameObject.name == "namabenar") { a.hp-=1; } } }

Script 4. 14 script jawaban benar

2. Jawaban Salah mendeteksi sentuhan tab nama pulau yang salah

kemudian mengeluarkan canvas baru berupa canvas replay

untuk mengulang soal pada soal itu juga.

using UnityEngine; using System.Collections; public class namasalah1 : MonoBehaviour { public GameObject salah ; // Use this for initialization void Start () { } // Update is called once per frame void OnMouseDown () { salah.SetActive (false); GameObject nyawa = GameObject.Find ("nyawa"); nyawalevel5 z = nyawa.GetComponent<nyawalevel5>(); z.hp -= 1;

Page 39: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

76

} }

Script 4. 15 script jawaban salah

4.4.7. Bonus

Script bonus yaitu 3D colloring by 3Djeebs dapat di download

gratis dengan link berikut ini

http://github.com/maximrouf/RegionCapture.

1. Script membaca objek tiga dimensi agar texture nyata dapat

diterapkan pada objek tiga dimensi tersebut.

using System; using System.Collections; using UnityEngine; using Vuforia; #if UNITY_EDITOR #pragma warning disable 0414 #endif public class Region_Capture : MonoBehaviour { private Camera Child_AR_Camera; private GameObject AR_Camera_Vector; private Renderer m_renderer; [Space(10)] public GameObject ARCamera; public GameObject ImageTarget; public GameObject BackgroundPlane; [Space(20)] public bool AutoRegionSize = true; public bool HideFromARCamera = true; public bool CheckMarkerPosition = false; [Space(20)] public bool ColorDebugMode = false; [HideInInspector] public bool MarkerIsOUT, MarkerIsIN; private bool Is_Child_ImageTarget, reverse_matrix; private float tmp00_init, tmp01_init, tmp02_init, tmp00_updt, tmp01_updt, tmp02_updt; private int frame_num; public static Texture VideoBackgroundTexure; public static float CPH,CPW,vuforia_ios_magic; private TrackableBehaviour mTrackableBehaviour; private void Start() { mTrackableBehaviour = ImageTarget.GetComponent<Vuforia.T

Page 40: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

77

rackableBehaviour>(); if (!m_renderer) m_renderer = GetComponent<Renderer>(); AR_Camera_Vector = GameObject.Find("AR Camera Vector"); if (AR_Camera_Vector == null) { AR_Camera_Vector = new GameObject("AR Camera Vector"); } if (GetComponentInParent<ImageTargetBehaviour>()) Is_Child_ImageTarget = true; if (ARCamera == null || ImageTarget == null || BackgroundPlane == null) { Debug.LogWarning("ARCamera, ImageTarget or BackgroundPlane not assigned!"); enabled = false; } else { if (AutoRegionSize) { var imageTargetBehaviour = ImageTarget.GetComponent<ImageTargetBehaviour>(); if (Is_Child_ImageTarget) { transform.localPosition = Vector3.zero; transform.localEulerAngles = Vector3.zero; if (imageTargetBehaviour.GetSize().x > imageTargetBehaviour.GetSize().y) transform.localScale = new Vector3(0.1f, 0.1f,imageTargetBehaviour.GetSize().y/imageTargetBehaviour.GetSize().x*0.1f); else transform.localScale = new Vector3(imageTargetBehaviour.GetSize().x/imageTargetBehaviour.GetSize().y*0.1f, 0.1f, 0.1f); } else { transform.position = ImageTarget.transform.position; transform.localRotation = ImageTarget.transform.localRotation; transform.localScale = new Vector3(imageTargetBehaviour.GetSize().x, 10.0f, imageTargetBehaviour.GetSize().y)/10.0f; } }

Page 41: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

78

Child_AR_Camera = ARCamera.GetComponentInChildren<Camera>(); gameObject.layer = 20; if (HideFromARCamera && !ColorDebugMode) Child_AR_Camera.cullingMask &= ~(1 << LayerMask.NameToLayer("Region_Capture")); if (ColorDebugMode) { m_renderer.material.SetInt("_KR", 0); m_renderer.material.SetInt("_KG", 1); } CPH = Child_AR_Camera.pixelHeight; CPW = Child_AR_Camera.pixelWidth; vuforia_ios_magic = 1.0f; StartCoroutine(Start_Initialize()); StartCoroutine(CheckVideoMode()); } if (SystemInfo.deviceModel.Contains ("iPad5,3") || SystemInfo.deviceModel.Contains ("iPad5,4")) reverse_matrix = true; } private void Initialize() { var meshFilter = BackgroundPlane.GetComponent<MeshFilter>(); if (VuforiaRenderer.Instance.IsVideoBackgroundInfoAvailable()) { var videoTextureInfo = VuforiaRenderer.Instance.GetVideoTextureInfo(); if (videoTextureInfo.imageSize.x == 0 || videoTextureInfo.imageSize.y == 0) goto End; var k_x = videoTextureInfo.imageSize.x/(float) videoTextureInfo.textuResize.x*0.5f; var k_y = videoTextureInfo.imageSize.y/(float) videoTextureInfo.textuResize.y*0.5f; m_renderer.material.SetFloat("_KX", k_x); m_renderer.material.SetFloat("_KY", k_y); VideoBackgroundTexure = VuforiaRenderer.Instance.VideoBackgroundTexture; if (!VideoBackgroundTexure || !meshFilter) goto End;

Page 42: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

79

m_renderer.material.SetTexture("_MainTex", VideoBackgroundTexure); AR_Camera_Vector.transform.parent = ARCamera.transform; AR_Camera_Vector.transform.localPosition = Vector3.zero; AR_Camera_Vector.transform.localScale = new Vector3(1.0f, 1.0f, 1.0f); AR_Camera_Vector.transform.localEulerAngles = new Vector3(0.0f, 180.0f, 180.0f); #if !UNITY_EDITOR && !UNITY_STANDALONE var P = VuforiaUnity.GetProjectionGL(0, 0, 0); tmp00_init = P.m00; tmp01_init = P.m01; tmp02_init = P.m02; if (CameraDevice.Instance.GetCameraDirection() == CameraDevice.CameraDirection.CAMERA_FRONT) AR_Camera_Vector.transform.localEulerAngles = new Vector3 (0.0f, 0.0f, 0.0f); if (Screen.orientation == ScreenOrientation.LandscapeRight || Screen.orientation == ScreenOrientation.LandscapeLeft) vuforia_ios_magic = -1.0f; if (Screen.orientation == ScreenOrientation.Portrait) { if (Application.platform == RuntimePlatform.IPhonePlayer && tmp02_init < 0) vuforia_ios_magic = -2.0f; else vuforia_ios_magic = 1.0f; if (SystemInfo.deviceModel.Contains ("iPhone5,3") || SystemInfo.deviceModel.Contains ("iPhone5,4")) vuforia_ios_magic = -1.0f; } if (Screen.orientation == ScreenOrientation.PortraitUpsideDown) { if (Application.platform == RuntimePlatform.IPhonePlayer && tmp02_init > 0) vuforia_ios_magic = 2.0f; else vuforia_ios_magic = -1.0f; if (SystemInfo.deviceModel.Contains ("iPhone5,3") || SystemInfo.deviceModel.Contains ("iPhone5,4")) vuforia_ios_magic = 1.0f; } #endif #if UNITY_EDITOR || UNITY_STANDALONE AR_Camera_Vector.transform.localPosition = new Vector3(0.0f, ImageTarget.GetComponent<ImageTargetBehaviour>().GetSize().x/240.0f, 0.0f);

Page 43: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

80

#else float aspect = (float)videoTextureInfo.imageSize.x / (float)videoTextureInfo.imageSize.y; if (Screen.orientation == ScreenOrientation.Portrait || Screen.orientation == ScreenOrientation.PortraitUpsideDown) { AR_Camera_Vector.transform.localScale = new Vector3 (1.0f / aspect, aspect, 1.0f); } #endif End: if (videoTextureInfo.imageSize.x == 0 || videoTextureInfo.imageSize.y == 0 || !VideoBackgroundTexure || !meshFilter) { StartCoroutine (Start_Initialize ()); } } else { StartCoroutine(Start_Initialize()); } } private void LateUpdate() { if (AutoRegionSize && !Is_Child_ImageTarget) { transform.position = ImageTarget.transform.position; transform.localRotation = ImageTarget.transform.localRotation; } var M = transform.localToWorldMatrix; var V = AR_Camera_Vector.transform.worldToLocalMatrix; var P = VuforiaUnity.GetProjectionGL(0, 0, 0); #if !UNITY_EDITOR && !UNITY_STANDALONE tmp00_updt = P.m00; tmp01_updt = P.m01; tmp02_updt = P.m02; if (tmp00_updt != tmp00_init || tmp01_updt != tmp01_init || tmp02_updt != tmp02_init) StartCoroutine(Start_Initialize()); if (Screen.orientation == ScreenOrientation.LandscapeRight) P.m02 *= vuforia_ios_magic; if (Screen.orientation == ScreenOrientation.LandscapeLeft) P.m12 *= vuforia_ios_magic; if (Screen.orientation == ScreenOrientation.Portrait || Screen.orientation == ScreenOrientation.PortraitUpsideDown) { if (reverse_matrix) {

Page 44: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

81

P.m02 = -P.m12; P.m12 = -tmp02_updt; } P.m02 /= vuforia_ios_magic; P.m12 *= vuforia_ios_magic; } #endif m_renderer.material.SetMatrix("_MATRIX_MVP", P*V*M); if (mTrackableBehaviour != null && (int)mTrackableBehaviour.CurrentStatus > 1) { m_renderer.material.SetFloat ("_Alpha", 1); m_renderer.enabled = true; } else { m_renderer.material.SetFloat ("_Alpha", 0); frame_num += 1; if (frame_num > 3) { m_renderer.enabled = false; frame_num = 0; } } if (CheckMarkerPosition || ColorDebugMode) { var boundPoint1 = m_renderer.bounds.min; var boundPoint2 = m_renderer.bounds.max; var boundPoint3 = new Vector3(boundPoint1.x, boundPoint1.y, boundPoint2.z); var boundPoint4 = new Vector3(boundPoint2.x, boundPoint1.y, boundPoint1.z); var screenPos1 = Child_AR_Camera.WorldToScreenPoint(boundPoint1); var screenPos2 = Child_AR_Camera.WorldToScreenPoint(boundPoint2); var screenPos3 = Child_AR_Camera.WorldToScreenPoint(boundPoint3); var screenPos4 = Child_AR_Camera.WorldToScreenPoint(boundPoint4); if (screenPos1.x < 0 || screenPos1.y < 0 || screenPos2.x < 0 || screenPos2.y < 0 || screenPos3.x < 0 || screenPos3.y < 0 || screenPos4.x < 0 || screenPos4.y < 0 || screenPos1.x > CPW || screenPos1.y > CPH || screenPos2.x > CPW || screenPos2.y > CPH || screenPos3.x > CPW || screenPos3.y > CPH || screenPos4.x > CPW || screenPos4.y > CPH)

Page 45: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

82

{ if (!MarkerIsOUT) { StartCoroutine(Start_MarkerOutOfBounds()); MarkerIsOUT = true; MarkerIsIN = false; } } else { if (!MarkerIsIN) { StartCoroutine(Start_MarkerIsReturned()); MarkerIsIN = true; } MarkerIsOUT = false; } } } private void MarkerOutOfBounds() { // Add action here if marker out of bounds Debug.Log("Marker out of bounds!"); if (ColorDebugMode) { m_renderer.material.SetInt("_KR", 1); m_renderer.material.SetInt("_KG", 0); } } private void MarkerIsReturned() { // Add action here if marker is visible again Debug.Log("Marker is returned!"); if (ColorDebugMode) { m_renderer.material.SetInt("_KR", 0); m_renderer.material.SetInt("_KG", 1); } } private IEnumerator Start_Initialize() { yield return new WaitForEndOfFrame(); Initialize(); }

Page 46: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

83

private IEnumerator CheckVideoMode() { var rtc = GetComponent<RenderTextureCamera>(); while (true) { yield return new WaitForSeconds(1); if (Math.Abs(CPH - Child_AR_Camera.pixelHeight) > Mathf.Epsilon || Math.Abs(CPW - Child_AR_Camera.pixelWidth) > Mathf.Epsilon) { CPH = Child_AR_Camera.pixelHeight; CPW = Child_AR_Camera.pixelWidth; StartCoroutine(Start_Initialize()); if (rtc && rtc.enabled) rtc.RecalculateTextuResize(); } yield return null; } } private IEnumerator Start_MarkerOutOfBounds() { yield return new WaitForEndOfFrame(); MarkerOutOfBounds(); } private IEnumerator Start_MarkerIsReturned() { yield return new WaitForEndOfFrame(); MarkerIsReturned(); } public void RecalculateRegionSize() { var imageTargetBehaviour = ImageTarget.GetComponent<ImageTargetBehaviour>(); transform.position = ImageTarget.transform.position; transform.localRotation = ImageTarget.transform.localRotation; transform.localScale = new Vector3(imageTargetBehaviour.GetSize().x, 10.0f, imageTargetBehaviour.GetSize().y)/10.0f; } }

2. Script untuk menerapkan texture nyata realtime ditampilkan

pada objek tiga dimensi tersebut.

Page 47: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

84

using UnityEngine; using System.Collections; public class GetTexture : MonoBehaviour { private Region_Capture monobehaviour; private Camera RenderTextureCamera; [Space(20)] public GameObject Region_Capture; [Space(20)] public bool FreezeEnable = false; void Start () { RenderTextureCamera = Region_Capture.GetComponentInChildren<Camera>(); monobehaviour = Region_Capture.GetComponent<Region_Capture> (); if (FreezeEnable) { monobehaviour.CheckMarkerPosition = true; } StartCoroutine(WaitForTexture()); } private IEnumerator WaitForTexture() { yield return new WaitForEndOfFrame (); if (RenderTextureCamera.targetTexture) { GetComponent<Renderer> ().material.SetTexture ("_MainTex", RenderTextureCamera.targetTexture); } else StartCoroutine(WaitForTexture()); } void LateUpdate () { if (FreezeEnable && monobehaviour.MarkerIsOUT) RenderTextureCamera.enabled = false; else RenderTextureCamera.enabled = true; } }

Script 4. 16 script 3D coloring

Page 48: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

85

4.5. View Game

Game “Rare Animal” diangkat dari kejadian nyata ancaman satwa-

satwa tersebut menjadi krisis keberadaanya. Ada 5 satwa yang menjadi

sorotan WWF-Indonesia karena dalam garis merah kepunahan diantranya

yaitu, Gajah Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatra, Orangutan Borneo,

Penyu Hijau, Harimau Sumatra dan 15 satwa yang menjadi prioritas

Kementrian Perhutanan. Berikut tampilan 5 satwa sebagai pembukaan

game berisi informasi-informasi satwa tersebut dalam bentuk virtual.

Gambar 4. 9 Tampilan awalan Rare Animal

Page 49: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

86

Level pertama menceritakan kejadian penyebab utama krisinya

keberadaan Badak Jawa dan Badak Sumatra yaitu perburuan untuk

dimanfaatkan cula dan dagingnya, sebab dipercaya mampu mengobati

suatu macam penyakit. Dalam level ini player ditugaskan untuk mencari

kunci yang benar guna membebaskan Badak Jawa dan Badak Sumatra

agar hewan tersebut bebas dan lestari kembali.

Level 2 memberikan kesan hutan sawit, seperti kejadian kebakaran

hutan kelapa sawit yang mengakibatkan orangutan Borneo menipis

pupulasinya. Dalam level ini player ditugaskan untuk mematikan api yang

merembet menuju pohon sawit agar habitat hutan sawit sanatiasa terjaga.

Level ke-3 menceritakan kasus nyata pada karakter gajah Sumatra,

hewan tersebut mengalami kepunahan pengambilan lahan yang

menimbulkan konflik sehingga gajah Sumatra turun pada kawasan

Gambar 4. 10 Tampilan level 1 Rare Animal

Gambar 4. 11 Tampilan level 2 Rare Animal

Page 50: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

87

penduduk untuk mencari makan. Pada level ini player harus membantu

gajah Sumatra untuk mendapatkan makanan secara aman tanpa melewati

ranjau yang dipasang warga sehingga tidak kepalaran.

Level ke-4 simulasi pantai yang kotor dengan bebrapa sampah.

Ancaman kepunahan penyu hijau ialah sampah yang ada di laut

mengakibatkan keracunan pada penyu dan penyu dapat mati apabila

tersangkut sampah. Player ditugaskan untuk membersihkan sampah untuk

meminimalisir kejadian-kejadian tersebut sehingga habitat penyu hijau

tetap terjaga.

Level 5 memberi edukasi tempat tinggal satwa-satwa langka yang

ada di Indonesia. Sebagai wawasan terhadap pemain bahwa masih banyak

satwa yang di Indonesia dalam spesies prioritas. Dari pulau Sumatra,

Jawa, Nusa Tenggara, Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Satwa

Gambar 4. 12 Tampilan level 3 Rare Animal

Gambar 4. 13 Tampilan level 4 Rare Animal

Page 51: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

88

dalam soal, merupakan satwa dengan Score 100-90 prioritas kepunahan

menurut Kementrian Perhutanan.

Tampilan bonus coloring bebek, sebagai reward telah

menyelesaikan semua game. Sebagai hiburan dengan konsep GetTexture

Real yaitu mengaplikasi warna nyata dalam kertas hvs yang diaplikasikan

pada objek tiga dimensi.

Gambar 4. 14 Tampilan level 5 Rare Animal

Gambar 4. 15 Coloring bebek “Rare Animal”

Page 52: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

89

4.6. Analisa Game

4.6.1. Krisisnya Kepedulian Terhadap Satwa Langka

Berdasarkan data survei 41 responden, kepedulian terhadap satwa

langka masih rendah. Penulis memberikan 5 soal sikap/ perilaku

responden apa yang harus dilakukan tentang kejadian nyata penyebab

satwa tersebut langka. Yang pertama, apabila ada hewan langka yang

kelaparan apa yang kamu lakukan. Kedua, apabila ada hewan langka yang

tersiksa dalam kurungan apa yang kamu lakukan. Ketiga, apabila ada

kebakaran hutan apa yang kamu lakukan. Kempat, apabila kamu melihat

sampah di laut apa yang kamu lakukan. Kelima, apabila ada hewan langka

di daerahmu apa yang kamu lakukan. Berikut hasil data yang sudah diolah:

0 5 10 15 20 25 30 35

Mengusirnya, menyakiti (menemdang,memukul), Mengusirnya, tidak…

Tetap mengurungnya, menyakiti(menemdang, memukul), Tetap…

Memperparah kebakaran, Pura-puratidak tau, Tidak melakukan apa-apa

Ikut membuang sampah di laut,Membuang sampah di pinggir laut,…

Tidak peduli, Tidak tau harus melakukanapa, Ikut serta melindungi dengan…

Diagram Kurangnya Kepedulian Terhadap Satwa Langka

Gambar 4. 16 Diagram sumber data primer yang diolah

Page 53: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

90

1. Ketika ada satwa langka yang sedang kelaparan, terdapat 16 dari 41

(39%) responden menjawab mengusirnya dengan menyakiti

(menendang, memukul) / mengusirnya tidak menyakiti / hanya

melihatnya saja.

2. Ketika ada satwa langka yang tersiksa dalam kurungan, terdapat 33

dari 41 (80%) responden menjawab tetap mengurungnya dengan

menyakiti (menendang, memukul) / tetap mengurungnya tanpa

menyakiti / hanya melihatnya saja.

3. Ketika ada kebakaran hutan, terdapat 25 dari 41 (60%) responden

menjawab memperparah kebakaran / pura-pura tidak tau / tidak

melakukan apa-apa.

4. Ketika melihat sampah dilaut, terdapat 26 dari 41 (63%) responden

menjawab ikut membuang sampah di laut / membuang sampah di

pinggir laut / tidak melakukan apa-apa.

5. Ketika ada satwa langka di daerah tempat tinggal, terdapat 31 dari 41

(75%) responden menjawab tidak peduli / tidak tau harus melakukan

apa / ikut serta melindungi dengan terpaksa.

Dapat ditarik kesimpulan dari 41 responden, kepedulian terhadap

satwa diatas masih minim. Mayoritas responden tidak tau harus

melakukan apa apabila ada satwa langka didaerah tempat tinggalnya.

Serta kepedulian terhadap lingkungan habitat tempat tinggal masih

rendah.

Page 54: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

91

4.6.2. Dampak setelah bermain game “Rare Animal”

Responden diberi 5 pertanyaan yang sama untuk dapat

membandingankan hasil setelah bermain game. Pertanyaan sebelum

bermain game atau bisa disebut dengan pre-test dan pertanyaan sesudah

bermain game atau bisa disebut dengan post-test. Berisi pertanyaan

kualitatif yang berupa pilihan ganda. Ada 1-5 Score, Score paling baik

adalah 5 dan yang paling buruk adalah 1. Berikut pertanyaan-pertanyaan

yang dibuat sama;

Kode A1, apabila ada hewan langka yang kelaparan apa yang kamu

lakukan.

Kode A2, apabila ada hewan langka yang tersiksa dalam kurungan apa

yang kamu lakukan.

Kode A3, apabila ada kebakaran hutan apa yang kamu lakukan.

Kode A4, apabila kamu melihat sampah di laut apa yang kamu

lakukan.

Kode A5, apabila ada hewan langka di daerahmu apa yang kamu

lakukann.

Page 55: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

92

Responden Usia Jenis Kelamin A1 A2 A3 A4 A5

Pre-test

Score A1 A2 A3 A4 A5

Post-test

Score

1 10 Perempuan 2 2 2 1 3 10 4 4 4 5 4 21

2 10 Perempuan 4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 3 19

3 10 Laki-laki 2 2 2 3 3 12 4 4 4 4 4 20

4 10 Perempuan 2 1 2 2 2 9 4 4 4 4 4 20

5 12 Perempuan 1 1 2 2 1 7 4 4 4 3 2 17

6 10 Perempuan 2 2 3 1 1 9 4 4 4 3 2 17

7 10 Laki-laki 2 2 2 2 1 9 4 4 4 4 4 20

8 10 Perempuan 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20

9 11 Perempuan 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 21

10 10 Perempuan 4 4 4 4 3 19 4 5 4 5 4 22

11 10 Perempuan 4 3 3 3 3 16 4 4 4 4 4 20

12 10 Perempuan 4 4 4 3 3 18 4 5 4 5 5 23

13 10 Laki-laki 2 2 2 3 3 12 5 4 5 4 3 21

14 9 Perempuan 4 3 3 4 3 17 5 5 5 5 5 25

15 10 Perempuan 4 4 4 4 4 20 5 4 5 4 5 23

16 11 Perempuan 3 3 4 4 3 17 5 5 5 5 4 24

17 11 Laki-laki 2 3 4 3 3 15 4 4 4 4 3 19

18 12 Laki-laki 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 3 19

19 9 Perempuan 3 3 4 3 2 15 4 4 4 4 4 20

20 11 Perempuan 3 3 3 3 3 15 2 3 2 3 2 12

21 11 Perempuan 2 2 3 3 2 12 4 2 2 2 2 12

22 12 Laki-laki 4 3 3 4 3 17 4 4 2 3 4 17

Tabel Perbandingan Pre-test & Post-test

Page 56: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

93

Responden Usia Jenis Kelamin A1 A2 A3 A4 A5

Pre-test

Score A1 A2 A3 A4 A5

Post-test

Score

24 11 Perempuan 4 3 4 4 4 19 5 5 5 5 5 25

25 9 Perempuan 4 3 2 3 3 15 4 4 4 4 3 19

26 9 Laki-laki 5 5 3 4 4 21 5 5 4 4 5 23

27 12 Perempuan 1 2 3 4 3 13 4 3 5 4 4 20

28 10 Laki-laki 4 4 4 4 5 21 4 4 3 4 4 19

29 11 Laki-laki 2 2 2 2 2 10 5 5 5 5 5 25

30 11 Laki-laki 2 3 3 4 3 15 4 4 4 3 4 19

31 10 Perempuan 3 3 3 3 4 16 5 4 5 4 5 23

32 10 Perempuan 3 2 3 2 3 13 5 5 4 4 5 23

33 12 Perempuan 3 3 3 3 2 14 5 5 5 5 5 25

34 10 Perempuan 2 3 4 3 2 14 4 4 3 2 3 16

35 11 Perempuan 3 3 4 4 3 17 4 4 4 4 4 20

36 10 Perempuan 3 3 4 2 4 16 5 5 4 4 4 22

37 11 Perempuan 2 3 2 3 3 13 4 4 4 4 4 20

38 10 Perempuan 2 3 4 2 3 14 5 4 5 4 5 23

39 9 Laki-laki 4 3 4 4 4 19 4 4 5 4 2 19

40 9 Laki-laki 3 3 3 3 3 15 4 3 4 4 4 19

41 10 Perempuan 4 2 4 3 2 15 5 4 5 4 5 23

Score Total=619 Score Total=840

Table 4. 3 Tabel score perbandingan post-test & pre-test

Page 57: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

94

Berdasarkan data di atas total Score mengalami peningkatan dari

619 menjadi 840 atau dapat dikatakan 36% meningkat. Responden yang

tadinya tidak tau harus melakukan apa apabila ada satwa langka didaerah

tempat tinggalnya menjadi lebih tau apa yang harus dilakukan. Serta

kepedulian terhadap lingkungan habitat tempat tinggal masih rendah

menjadi meningkat setelah bermain game.

Guna validitas data, penulis melakukan uji tabel T t-Test: Paired

Two Sample for Means sehingga meminimalisir perhitungan yang salah

pada tabel di atas. Dengan membandingkan kode soal A1 pre-test

dibandingkan dengan kode soal A1 post-test, kode soal A2 pre-test

dibandingkan dengan kode soal A2 post-test, kode soal A3 pre-test

dibandingkan dengan kode soal A3 post-test, kode soal A4 pre-test

dibandingkan dengan kode soal A4 post-test dan yang terakhir kode soal

A5 pre-test dibandingan dengan kode soal A5 post-test.

Table 4. 4 T-Test: Paired Two Sample for Means kode soal A1

Variable 1

Variable

2

Mean 2.975609756 4.219512

Variance 0.974390244 0.62561

Observations 41 41

Pearson Correlation 0.007028788

Hypothesized Mean Difference 0

Df 40

t Stat -6.318485106

P(T<=t) one-tail 8.4293908

t Critical one-tail 1.683851013

P(T<=t) two-tail 1.6858807

t Critical two-tail 2.02107539

Page 58: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

95

Terdapat hipotesa sebagai berikut untuk kode soal A1, H1: game

berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. H0: game

tidak berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. Pada

kode soal A1 diketahui bahwa t Stat lebih kecil dibandingkan dengan t

Critical one-tile. Dengan kata lain t-Stat -6.318485106 < Critical one-tile

1.683851013 yang berarti pre-test dan post-test mengalami perubahan

yang signifikan sehingga dapat diketahui bahwa H1 dapat diterima.

Table 4. 5 T-Test: Paired Two Sample for Means kode soal A2

Variable

1

Variable

2

Mean 2.878049 4.073171

Variance 0.709756 0.569512

Observations 41 41

Pearson Correlation 0.09303

Hypothesized Mean Difference 0

df 40

t Stat -7.1022

P(T<=t) one-tail 6.7609

t Critical one-tail 1.683851

P(T<=t) two-tail 1.3508

t Critical two-tail 2.021075

Terdapat hipotesa sebagai berikut untuk kode soal A2, H1: game

berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. H0: game

tidak berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. Pada

kode soal A1 diketahui bahwa t Stat lebih kecil dibandingkan dengan t

Critical one-tile. Dengan kata lain t-Stat -7.1022< Critical one-tile

1.683851 yang berarti pre-test dan post-test mengalami perubahan yang

signifikan sehingga dapat diketahui bahwa H1 dapat diterima.

Page 59: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

96

Table 4. 6 T-Test: Paired Two Sample for Means kode soal A3

Variable 1 Variable 2

Mean 3.195121951 4.073171

Variance 0.66097561 0.769512

Observations 41 41

Pearson Correlation -0.090627823

Hypothesized Mean Difference 0

Df 40

t Stat -4.501758843

P(T<=t) one-tail 2.8515505

t Critical one-tail 1.683851013

P(T<=t) two-tail 5.7031105

t Critical two-tail 2.02107539

Terdapat hipotesa sebagai berikut untuk kode soal A3, H1: game

berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. H0: game

tidak berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. Pada

kode soal A1 diketahui bahwa t Stat lebih kecil dibandingkan dengan t

Critical one-tile. Dengan kata lain t-Stat -4.501758843< Critical one-tile

1.683851013 yang berarti pre-test dan post-test mengalami perubahan

yang signifikan sehingga dapat diketahui bahwa H1 dapat diterima.

Table 4. 7 T-Test Paired Two Sample for Means kode soal A4

Variable 1

Variable

2

Mean 3.097560976 3.902439

Variance 0.740243902 0.740244

Observations 41 41

Pearson Correlation -0.020593081

Hypothesized Mean Difference 0

df 40

t Stat -4.192695135

P(T<=t) one-tail 7.4079605

t Critical one-tail 1.683851013

P(T<=t) two-tail 0.000148159

t Critical two-tail 2.02107539

Page 60: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

97

Terdapat hipotesa sebagai berikut untuk kode soal A4, H1: game

berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. H0: game

tidak berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. Pada

kode soal A1 diketahui bahwa t Stat lebih kecil dibandingkan dengan t

Critical one-tile. Dengan kata lain t-Stat -4.192695135< Critical one-tile

1.683851013 yang berarti pre-test dan post-test mengalami perubahan

yang signifikan sehingga dapat diketahui bahwa H1 dapat diterima.

Table 4. 8 T-Test Paired Two Sample for Means kode soal A5

Variable 1

Variable

2

Mean 2.951219512 3.804878

Variance 0.797560976 1.110976

Observations 41 41

Pearson Correlation 0.122428843

Hypothesized Mean Difference 0

df 40

t Stat -4.219624694

P(T<=t) one-tail 6.8219105

t Critical one-tail 1.683851013

P(T<=t) two-tail 0.000136438

t Critical two-tail 2.02107539

Terdapat hipotesa sebagai berikut untuk kode soal A4, H1: game

berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. H0: game

tidak berpengaruh positif terhadap kepedulian terhadap satwa langka. Pada

kode soal A1 diketahui bahwa t Stat lebih kecil dibandingkan dengan t

Critical one-tile. Dengan kata lain t-Stat -4.219624694< Critical one-tile

1.683851013 yang berarti pre-test dan post-test mengalami perubahan

yang signifikan sehingga dapat diketahui bahwa H1 dapat diterima.

Page 61: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

98

0

5

10

15

20

25

Sangat Suka Suka Biasa Saja Kurang Suka Tidak Suka

Dari 5 tabel t-Test: Paired Two Sample for Means dapat diketahui

bahwa kode soal A1, A2, A3, A4 dan A5 rata-rata menunjukan perubahan

yang signifikan atau dapat dikatakan H1 game mampu dapat

meningkatkan kepedulian terhadap satwa langka dapat diterima. Sehingga

dari tabel “Perbandingan Pre-test & Post-test” dan tabel “t-Test: Paired

Two Sample for Means” menunjukan bahwa game Rare Animal

berdampak positif terhadap responden. Harapan penulis agar responden

menerapkan isi dalam game tercapai.

4.6.3. Formulasi Game “Rare Animal” Berpengaruh Pada Minat

Bermain

1. Apakah Kamu menyukai game “Rare Animal"?

Berdasarkan analisa data, terdapat 20 dari 41 responden

memberikan pernyataan sangat suka terhadap game”Rare Animal”, 14

dari 41 responden menyukai game “Rare Animal”, 3 dari 41

Gambar 4. 17 Diagram batang analisa pada minat 1

Page 62: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

99

0

5

10

15

20

25

Sangat suka Suka Biasa Saja Kurang suka Tidak suka

responden menyatakan biasa saja , 2 dari 41 responden kurang suka

game “Rare Animal”, 2 dari 41 responden tidak suka game “Rare

Animal”. Total seluruhnya 82% responden menyukai / sangat

menyukai game “Rare Animal”.

2. Apakah Kamu menyukai game 3 Dimensi berbasis Augmented

Reality ?

Berdasarkan anilsa data, terdapat 15 dari 41 responden sangat

menyukai formulasi game dengan Augmented Reality, 21 dari 41

responden menyukai, 3 dari 41 responden beranggapan biasa saja, 1

dari 41 responden kurang menyukai, 1 dari 41 responden menyatakan

tidak suka sama sekali. Total seluruhnya 90% responden menyukai

game 3 Dimensi berbasis Augmented Reality.

Gambar 4. 18 Diagram batang analisa pada minat 2

Page 63: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

100

0

5

10

15

20

25

SangatBersemangat

Bersemangat Biasa saja Kurangbersemangat

TidakBersemangat

3. Apakah kamu bersemangat bermain game “Rare Animal”

Berdasarkan analisa data, terdapat 13 dari 41 responden sangat

bersemangat saat bermainkan game “Rare Animal”, 23 dari 41

responden menyatakan bersemangat, 1 dari 41 responden menyatakan

biasa saja, 3 dari 41 responden menyatakan kurang semangat dan 1

dari 41 responden menyetakan tidak semangat saat bermain game

“Rare Animal”. Total seluruhnya 88% responden menyatakan sangat

bersemangat / bersemangat memainkan geme “Rare Animal”.

Gambar 4. 19 Diagram batang analisa pada minat 3

Page 64: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

101

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Sangat ingin Ya, ingin Biasa saja Kurang ingin Tidak ingin

4. Apakah Kamu ingin mengajak temanmu untuk bermain game

“Rare Animal”?

Berdasarkan data di atas, terdapat 13 dari 41 responden

menyatakan sangat ingin mengajak temanya untuk bermain game

“Rare Animal”, 19 dari 41 menyatakan ingin, 6 dari 41 menyatakn

biasa saja, 3 dari 41 menyatakan kurang ingin dan tidak ada yang

menjawab tidak ingin. Total seluruhnya 78% responden menyatakan

sangat ingin mengajak / ingin mengajak temanya untuk bermain game

“Rare Animal”.

Dari 4 pertanyaan di atas menyatakn lebih dari 75% responden

menjawab sangat suka / suka / sangat bersemangat / bersemangat /

sangat ingin mengajak / ingin mengajak. Sehingga formulasi game

dengan Augmented Reality berpengaruh positif pada minat bermain

anak-anak tentang satwa langka yang dikemas pada game “Rare

Animal”.

Gambar 4. 20 Diagram batang analisa pada minat 4

Page 65: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

102

0

5

10

15

20

25

Sangat setuju Setuju Biasa saja Kurang setuju Tidak setuju

4.6.4. Game Menjadi Media Pembelajaran Interkatif yang

Menyenangkan

1. Apakah Kamu setuju belajar satwa langka bisa menggunakan game

“Rare Animal” ?

Berdasarkan data, terdapat 14 dari 41 responden menjawab sangat

setuju, 21 dari 41 responden menjawab setuju, 5 dari 41 responden

menjawab biasa saja, tidak ada yang menjawab kurang setuju, 1 dari

41 responden menjawab tidak setuju. Total seluruhnya 85% responden

menyatakan bahwa sangat setuju / setuju game “Rare Animal” dapat

digunakan untuk belajar satwa langka.

Gambar 4. 21 Diagram batang analisa game menjadi media pembelajaran interaktif 1

Page 66: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

103

0

5

10

15

20

25

Sangat setuju Setuju Biasa saja Kurang setuju Tidak setuju

2. Apakah menurut Kamu game “Rare Animal” dapat mempermudah

mengingat suatu informasi?

Berdasarkan data, terdapat 10 dari 41 responden menjawab

sangat setuju, 20 dari 41 responden menjawab setuju, 6 dari 41

responden menjawab biasa saja, 5 dari 41 responden menjawab kurang

setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju. Total seluruhnya 73%

responden menyatakan bahwa sangat setuju / setuju game “Rare

Animal” dapat mempermudah memingat suatu informasi.

Gambar 4. 22 Diagram batang analisa game menjadi media pembelajaran interaktif 2

Page 67: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

104

3. Apakah menurut Kamu bermain game ”Rare Animal”

menyenangkan?

Gambar 4. 23 Diagram batang analisa game menjadi media pembelajaran interaktif 3

Berdasarkan data terdapat 9 dari 41 responden menjawab

sangat menyenangkan, 23 dari 41 responden menjawab setuju, 6 dari

41 responden menjawab biasa saja, 3 dari 41 responden menjawab

kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju. Total seluruhnya

78% responden menyatakan bahwa sangat menyenangkan /

menyenangkan bermain game “Rare Animal”.

Dari ke-3 pertanyaan tersebut menunjukan di atas 70%

responden menyatakan hal positif terhadap game, sehingga game

“Rare Animal” mampu menjadi media pembelajaran interaktif yang

menyenangkan.

0

5

10

15

20

25

Page 68: 4.1. Gameplay “Rare Animal”repository.unika.ac.id/15404/5/13.07.0036 Hening Artdias BAB IV.pdf · abjad tidak ada art interaktif Quiver 3D Simulasi/game mewarnai + memvisualisasika

105

Berdasarkan data, adapun saran yang diberikan responden untuk game

”Rare Animal”:

1. Level game hanya sedikit.

2. Pada stage penyu itemnya berjalan terlalu cepat.

3. Kurang mengetahui apa yang harus dilakukan.

4. Level terakhir terlalu banyak soal.

5. Loading agak lama.

Berdasarkan data, adapun masukan yang diberikan responden untuk

game ”Rare Animal”:

1. Level game ditambah.

2. Stage penyu dilambatkan jalannya.

3. Menambah petunjuk bermain agar tau apa yang harus dilakukan.

4. Mengurangi soal pada level terkahir.

5. Melakukan sesuatu agar loading tidak lama.

Dari beberapa masukan, dapat diketahui bahwa game “Rare

Animal” sudah memenuhi tujuan utama penulis. Namun ada beberapa

hal yang dirasa responden kurang nyaman saat bermain game “Rare

Animal”. Diantaranya level yang terlalu sedikit, beberapa level yang

itemnya berjalan terlalu cepat, kuranngnya petunjuk main, pada level

quis pertanyaan terlalu banyak dan loading agak lama.