Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
1
Sri Wahyuningsih Piu1, Rima Ruktiari2, Nurul Aini3, Erfan Hasmin4
1,4Prodi Teknik Informatika, Universitas Dipa Makassar, 2,3Prodi Rekayasa Perangkat Lunak, Universitas Dipa Makassar.
e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Abstract
The skin is the outermost part of the human body tissue that functions to wrap the body and provide
protection for the tissues under it. In the human body, the skin includes all general tissues, including facial
skin. If the skin has problems such as inflammation, reddish rash, itching, or infection, it can cause skin
diseases ranging from mild to severe. In this study, will be explained about a website-based expert system by
implementing the Forward Chaining and Certainty Factor methods to help diagnose and calculate the
percentage of skin disease, so that the general public can recognize the skin diseases they suffer from. The
community can detect skin diseases by selecting symptoms and diseases based on the conditions experienced
and obtaining information on solutions and early management of the disease they suffer from.
Keywords—Certainty Factor , Forward Chaining, Expert System, Skin Diseases.
Abstrak
Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh manusia yang berfungsi membungkus tubuh
dan memberikan perlindungan bagi jaringan - jaringan di bawahnya. Pada tubuh manusia, kulit meliputi
seluruh jaringan secara umum, termasuk kulit wajah. Apabila kulit bermasalah seperti terjadi peradangan,
ruam kemerahan, gatal, ataupun infeksi maka bisa menyebabkan penyakit kulit mulai dari yang ringan
sampai yang berat. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sistem pakar berbasis website dengan
mengimplementasikan metode Forward Chaining dan Certainty Factor untuk membantu mendiagnosa dan
menghitung persentase penyakit kulit sehingga masyarakat awam dapat mengenali penyakit kulit yang
dideritanya. Masyarakat dapat mendeteksi penyakit kulit dengan memiliih gejala dan penyakit berdasarkan
kondisi yang dialami dan memperoleh informasi solusi dan penganganan awal penyakit yang dideritanya.
Kata Kunci— Certainty Factor , Forward Chaining, Sistem Pakar, Penyakit Kulit.
1. Pendahuluan
Penyakit merupakan penyebab gangguan pada tubuh manusia yang tidaklah asing dan
merupakan kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat [1]. Semua manusia sudah tahu kalau
tubuhnya mengalami gangguan kesehatan, tetapi kebanyakan masyarakat tidak tahu penyakit yang
sedang menyerang tubuhnya serta bagaimana cara mengobatinya. Sehingga untuk mengetahui
penyakit yang sedang menyerang tubuh manusia dibutuhkan seorang ahli yang memahami masalah
DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR
Diagnosis Human’s Skin Diseases Using Forward Chaining and Certainty Factor Methode
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
2
kesehatan seperti Dokter, Bidan, atau Perawat. Salah satu masalah kesehatan atau penyakit yang
sering menyerang manusia adalah penyakit kulit. Penyakit kulit tergolong dari yang memiliki
gejala ringan sampai gejala akut. Ketika seseorang terkena penyakit kulit diharapkan agar segera
berobat ke ahlinya atau seorang Dokter. Seorang Dokter atau pakar penyakit kulit ternyata kadang
mempunyai keterbatasan daya ingat dan stamina kerja. Salah satu faktornya disebabkan karena
usia dari seorang pakar. Sehingga seorang pakar pada suatu ketika bisa saja melakukan kesalahan
pada hasil diagnosa dan dapat berlanjut pada solusi yang diambil.
Pemanfaatan teknologi yang berkembang saat ini dapat mengatasi masalah tersebut. Seperti
diketahui, saat ini telah berkembang bidang kecerdasan buatan yang mampu meniru kecerdasan
manusia. Salah satunya yaitu sistem pakar atau expert sistem yang diperuntukan seorang pakar
guna membantu masyarakat awam. Dengan sistem pakar inilah komputer dapat menyelesaikan
permasalahan dengan meniru cara-cara yang dilakukan seorang pakar. Pekerjaan konsultasi dengan
dokter bisa dilakukan oleh paramedis ataupun pasien sendiri dengan bantuan sistem ini, sehingga
sistem pakar bisa membantu mengatasi kelangkaan, keterbatasan dan ketidakhadiran dokter serta
membantu memberikan informasi seputar jenis-jenis penyakit pada kulit yang disebabkan oleh
virus, jamur maupun bakteri dan memberikan rekomendasi solusi penanganannya. Berdasarkan
uraian diatas, peniliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang diagnosa penyakit kulit pada
manusia menggunakan metode Forward Chaining dan Certainty Factor.
2. Landasan Teori
2.1 Metode Certainty Factor
Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan sebuah sistem pakar
untuk menunjukkan besarnya kepercayaan [2]. Dalam menghadapi suatu masalah sering
ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa
probabilitas atau kebolehjadian yang tergantung dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti
disebabkan oleh dua faktor yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti
atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem [3].
Teori CF menggakomondasi ketidakpastian pemikir (inexact reasoning) seorang pakar
(misalnya dokter) seringkali menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan seperti
“mungkin”,”kemungkinan besar”,”hampir pasti”. Untuk menakomondasihal ini kita menggunakan
CF guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi. Dalam
perhitungan CF dapat beberapa antensenden (dalam rule yang berbeda) dengan satu konsekuen
yang sama. Dengan menghitung nilai Certainty Factor keseluruhan dari setiap kondisi yang ada.
Pada konsep CF ini juga sering dikenal dengan adanya believe dan disbelieve. Believe merupakan
keyakinan, sedangkan disbelievemerupakan ketidakyakinan. Ada dua model yang sering
digunakan dalam menghitung tingkat keyakinan (Certainty Factor) dari sebuah rule sebagai
berikut:
𝐶𝐹[ℎ, 𝑒] = 𝑀𝐵[ℎ, 𝑒] − 𝑀𝐷[ℎ, 𝑒] … … … . (1)
Dengan:
CF[h,e] = Factor Kepastian
MB[h,e] = Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis h
MD[h,e] = Ukuran Ketidakpercayaan
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
3
Nilai kepastian pada gejala rasa gatal pada bagian kulit tertentu
Menghitung Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis h:
𝑀𝐵(ℎ, 𝐸1) =(𝐶𝐹𝐺𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎) − (𝐶𝐹𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)
1− (𝐶𝐹 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)
Adapun Kelebihan Metode Certainty Factor :
1. Teori perhitungan ini diterapkan dalam sistem pakar yang mengandung ketidakpastian sangat
cocok, misal dalam mendiagnosa penyakit.
2. Perhitungan dalam sekali proses hanya dapat mengolah dua data saja sehingga keakuratan
data dapat terjaga yaitu menhitung tingkat kepercayaan dan ukuran ketidakpercayaan.
2.2 Metode Forward Chaining
Forward Chaining adalah metode pencarian atau teknik pelacakan yang dimulai dengan
informasi yang ada penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan [4].
Pelacakan maju ini sangat baik jika bekerja dengan permasalahan yang dimulai dengan rekaman
informasi awal dan ingin dicapai penyelesaian akhir, karena seluruh proses akan dikerjakan secara
berurutan maju [5].
Forward Chaining secara umum untuk menghasilkan sebuah goal, FC merupakan metode
inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis
sesuai dengan situasi, maka proses akan menyatakan konklusi. Penambahan data baru (missal
gejala) yang berasal dari user tidak dapat langsung ditambahkan secara otomatis kedalam basis
pengetahuan.
Adapun Kelebihan Metode FC :
1. Metode ini akan bekerja dengan baik ketika problem bermula dari mengumpulkan/
menyatukan informasi lalu kemudian mencari kesimpulan apa yang dapat diambil dari
informasi tersebut.
2. Metode ini mampu menyediakan banyak sekali informasi dari hanya jumlah kecil data.
2.3 Penyakit Kulit
Proses identifikasi jenis penyakit kulit dan gejalanya ini didapat dari wawancara langsung
seorang pakar penyakit kulit dr. Harry Thungady, SpKK dan dr. Hj, St. Musafirah, SpKK. Data -
data yang diperoleh disajikan sebagai berikut.
Tabel 1. Gejala dan Nama Penyakit
No. Gejala Nama Penyakit
1.
1. Rasa Gatal Pada Bagian Kulit Tertentu
2. Timbul Benjolan Kecil dengan Warna Kemerahan
3. Keluar Mata Nanah Pada Benjolan Tersebut Jika
Sudah Membesar
Bisul
2.
1. Timbul lesi berbentuk bulat dengan pinggiran
agak tinggi berisi air berwarna bening
2. Rasanya sangat gatal
3. Terjadi peradangan pada kulit akibat garukan
4. Jika mandi akan terasa perih
Kurap
(2)
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
4
5. Pada udara dingin atau berkeringat rasa gatal akan
timbul
6. kulit bersisik
3.
1. Terasa gatal dan panas pada kulit yang terkena,
terutama malam hari.
2. Pada eksim basah, kulit tampak melepuh merah,
bengkak, basah, dan timbul bintil bintil yang
mengandung air atau nanah.
3. Pada eksim kering, tampak kulit bersisik keras,
mengeropeng, dan kemerah-merahan
Eksim
4.
1. Demam
2. Menggigil
3. sesak napas
4. nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh
5. munculnya bintik kemerahan pada kulit yang
akhirnya membentuk sebuah gelembung cair.
6. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita
adalah sakit perut.
Herpes
5.
1. Adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-pori
yang terinfeksi.
2. Kelenjar minyak yang diproduksi terlalu berlebih.
3. Karena faktor genetik turunan orangtua.
4. Faktor hormon seperti pada saat pubertas
menginjak belia
5. Adanya iritasi kulit.
6. Gaya hidup stres.
7. Minum Pil KB.
Jerawat
6.
1. adanya kontak dengan orang yang menderita kutil
2. menggunakan sesuatu bersamaan bersama
penderita kuntil Kutil
3. permukaan yang kasar berbentuk bundar atau
tidak beraturan
4. warna kuning kecoklatan berupa kelompok bintik
halus dan biasanya terjadi di wajah
Kutil
7. 1. Kulit bersisik dan gatal
2. Bercak gelap atau terang Kutil Panu
Sumber : dr. Harry Thungady, SpKK dan dr. Hj, St. Musafirah, SpKK
2.4 Aplikasi Berbasis Web
Web adalah Sebuah software yang berfungsi untuk menampilkan dokumen pada suatu web
yang membuat pengguna dapat mengakses internet melalui software yang terkoneksi dengan
internet. Web juga merupakan sebuah program yang disimpan di Server dan dikirim melalui
internet dan diakses melalui antarmuka browser [6].
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan aplikasi web merupakan aplikasi yang diakses
mengunakan web browser melalui jaringan internet atau intranet. Aplikasi web juga merupakan
suatu perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa pemrograman yang mendukung
perangkat lunak berbasis web seperti HTML, JavaScript, CSS, Ruby, Python, Php, Java dan bahasa
pemrograman lainnya. Ada dua bagian pokok dalam aplikasi web, yang pertama adalah sisi client
dan yang kedua adalah sisi server, sisi client dalam hal ini adalah PC atau bisa juga Perangkat
mobile yang terhubung kejaringan internet, Client dapat mengakses aplikasi web melalui web
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
5
browser seperti internet explorer, mozila fire fox, google crome, opera dan lain-lain, sedangkan
server adalah perangkat komputer dengan spesifikasi yang bagus digunakan untuk menyimpan
aplikasi web beserta database server yang siap untuk diakses oleh client, Client bertugas meminta
halaman web server melalui Web Browser, Web browser akan meneruskannya ke Server dimana
Aplikasi Web berada, Komputer Server akan mengolah permintaan dari client, ketika halaman web
yang diminta ditemukan maka komputer server akan mengirimkannya ke komputer client dan
halaman web yang diminta akan ditampilkan pada web browser di komputer client.
2.5 Bootstrap Framework
Bootstrap adalah sebuah alat bantu untuk membuat sebuah tampilan halaman website yang
dapat mempercepat pekerjaan seorang pengembang website ataupun pendesain halaman website.
Sesuai namanya, website yang dibuat dengan alat bantu ini memiliki tampilan halaman yang sama
atau mirip dengan tampilan halaman Twitter atau desainer juga dapat mengubah tampilan halaman
website sesuai dengan kebutuhan [7].
Twitter Bootstrap dibangun dengan teknologi HTML dan CSS yang dapat membuat layout
halaman website, tabel, tombol, form, navigasi, dan komponen lainnya dalam sebuah website
hanya dengan memanggil fungsi CSS (class) dalam berkas HTML yang telah didefinisikan. Selain
itu juga terdapat komponenkomponen lainnya yang dibangun menggunakan JavaScript. Bootstrap
mendukung desain web responsif. Ini berarti tata letak halaman web secara dinamis menyesuaikan,
dengan mempertimbangkan karakteristik dari perangkat yang digunakan (desktop, tablet, ponsel).
Bootstrap mengadopsi filosofi desain 'mobile-first', menekankan pada desain responsif secara
default.
Untuk detail fungsi dari Bootstrap adalah sebagai berikut:
1. Bootstrap merupakan framework untuk membangun desain web secara responsif dan cepat.
Artinya, tampilan web yang dibuat oleh bootstrap akan menyesuaikan ukuran layar dari
browser yang kita gunakan baik di desktop, tablet ataupun mobile device. Sehingga, user akan
mendapatkan pengalaman yang lebih baik dalam berselancar tanpa mempertimbangkan
perangkat apa yang harus digunakan.
2. Menggunakan bootstrap, kita tinggal menggunakan nama class (untuk css) dan library
(javascript) yang sudah ditentukkan oleh bootstrap tanpa perlu menulis kode dari 0 (awal)
sehingga, bisa menghemat waktu dalam pengembangan website untuk urusan UI (User
Interface). Bootstrap memiliki tampilan yang indah dan dapat di customisasi. Dengan
bootstrap kita juga 18 bisa membangun web dinamis ataupun statis, tentunya harus didukung
dengan teknologi lain dalam pengembangannya.
2.6 My Structured Query Language (MySQL)
My Structured Query Language (MySQL) adalah sebuah program database server yang
mampu menerima dan mengirimkan datanya sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah
dasar SQL (Structured Query Language). MySQL merupakan dua bentuk lisensi, yaitu
FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL FreeSoftware yang
berada dibawah Lisensi General Public License [8].
MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan
database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya.
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
6
MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius .
Selain database server, MySQl juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database
MySQL yang berposisi sebagai Server, yang berarti program kita berposisi sebagai Client. Fungsi
MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan sebagai Client mupun server. Database
MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau
disebut Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa
permintaan yang bernama Structured Query Language (SQL).
2.7 Pemrograman Home Page (PHP)
PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang
digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa
digunakan bersamaan dengan HTML [9]. 15 PHP yang digunakan penulis pada penelitian ini
adalah versi PHP 5.6.4.
Sebelum ada PHP dahulu pengembang kebanyakan menggunakan bahasa Hypertext Markup
Language (HTML). Bahasa ini sudah dapat membuat tampilan website, akan tetapi tampilan yang
dihasilkan masih biasa saja. Biasa saja karena website masih bersifat statis atau tetap, tidak bisa
menyesuaikan tampilan dengan kondisi pengguna. Semenjak adanya PHP maka pembuatan
website dapat dikembangkan dan diatur agar menjadi website yang dinamis. Dimana website dapat
menyesuaikan tampilan sesuai dengan perangkat yang digunakan oleh pengguna. Tidak hanya itu,
website juga dapat melakukan input output dengan database.
Sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih
baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk
PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal
dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21.
Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks
tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0.
Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan
model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa 16
pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. 5.6.4 yang resmi dirilis pada tanggal 18
Desember 2014. 2. Prinsip Kerja PHP.
Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web (file.php) oleh browser atau
klien. Kemudian berdasarkan alamat di Internet (URL), browser mendapatkan alamat dari web
server, yang akan mengidentifikasi halaman yang diminta, dan menyampaikan segala informasi
yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, ketika file PHP yang diminta didapatkan oleh web
server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP untuk diproses dan memberikan hasilnya (berupa
kode HTML) ke web server, lalu menyampaikannya ke klien.
Fungsi PHP adalah sebagai Bahasa pemrograman PHP yang merupakan bahasa pemrograman
pelengkap yang digunakan pada website dinamis atau pun interaktif. Sebagai bahasa yang
digunakan untuk memproses akses keserver atau melakukan proses input data, edit, update dan
permintaan hapus data kedalam database. Digunakan untuk membangun aplikasi berbasis website
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
7
yang lebih kompleks yang dilengkapi dengan fitur perbandingan data, aritmatika dan handel proses
data ke database.
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yang pertama penelitian lapangan (Field
Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung
kepada objek penelitian dan penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui beberapa sumber bacaan yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti dan bersifat ilmiah yang ada kaitannya dengan materi pembahasan.
Tahap - tahap penelitian yang akan dilaksanakan dibagi menjadi enam bagian yaitu : survei
lokasi, pengumpulan data, analisis sistem, perancangan sistem, tahap pengolahan data, dan tahap
pengujian program.
Analisis dan perancangan sistem merupakan professional sistem yang membangun sistem
informasi. Analisis data adalah mengolah data yang telah dikumpulkan guna menentukan batasan-
batasan sistem. Rancangan sistem merupakan suatu sistem kegiatan yang dilakukan untuk
mendesain suatu sistem yang mempunyai tahapan-tahapan kerja yang tersusun secara logis,
dimulai dari pengumpulan data yang diperlukan guna pelaksanaan perancangan tersebut.
a. Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas. Activity
diagram juga digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi
sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi.
Berikut beberapa Activity diagram yang ada pada sistem kami yang kami rancang.
Gambar 1. Activity Diagram Penyakit & Solusi.
Gambar 2. Activity Diagram Gejala.
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
8
Pada gambar 2 Proses input penyakit dan solusi yaitu login ke halaman admin lalu memilih
menu penyakit dan solusi, sistem akan menampilkan halaman form penyakit, isi lengkap data yang
diminta lalu klik simpan, jika ada kesalahan input bisa menggunakan tombol reset. Dan pada
gambar 3 Proses input data gejala yaitu dengan login ke sistem sebagai admin lalu memilih menu
gejala, sistem akan menampilkan halaman form gejala, isi data yang diminta dengan lengkap lalu
klik simpan, jika batal untuk menambah gejala klik tombol reset.
Gambar 3. Activity Diagram Rule Forward Chaining
Rule Forward Chaining adalah halaman untuk mengatur relasi data gejala dan penyakit, relasi
tersebut juga termasuk mengatur bobot antar gejala dan bobot penyakit, untuk mengatur data
tersebut dengan cara masuk dimenu data rule lalu memilih gejala-gejala dan memilih bobot
kepastian dari nilai certainty, setelah itu memilih penyakit dan klik tombol set rule untuk
menyimpan relasi.
Gambar 4. Activity Diagram Proses Diagnosa
Hasil diagnosa dari certainty factor yaitu dengan menghitung persentase hasil gejala dan relasi
dari penyakit dengan cara masuk ke sistem sebagai pasien lalu memilih menu proses diagnosa,
sistem akan menampilkan form data jika pasien belum melakukan pendaftaran, jika sudah sistem
langsung menampilkan daftar gejala, pasien memilih gejala yang dialami lalu klik tombol proses
diagnosa, sistem menampilkan proses hitung dan kombinasi hasil akhir dari certainty factor dan
merilis informasi penyakit yang diderita berserta cara awal penanggulangannya.
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
9
b. Sequence Diagram
1. Sequence Diagram Admin
Untuk mengambarkan perilaku sistem digunakan sequence diagram. Sistem digunakan
dibawah ini menunjukkan aliran pesan antar objek yang membentuk suatu proses.
Gambar 5. Sequence Diagram Admin
Home yaitu halaman utama admin yang berisi informasi selamat datang, menu penyakit &
solusi berisi informasi daftar nama penyakit beserta pengertiannya dan solusinya, menu gejala
berisi daftar gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan kulit, menu rule CF digunakan
sebagai halaman untuk mengatur relasi data gejala dan penyakit serta nilai bobotnya, halaman
proses diagnosa digunakan oleh admin untuk menguji proses dan hasil diagnosa yang telah dibuat,
dan logout untuk keluar dari halaman admin.
2. Sequence Diagram Pasien
Berikut gambaran dan aliran data antar objek dari pasien.
Gambar 6. Sequence Diagram Pasien
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
10
Aliran data Pasien pada program yaitu pasien terlebih dahulu melakukan pendaftaran dengan
mengisi informasi berupa nama, alamat, umur, jenis Proses Diagnosa Laporan Diagnosa Logout
Pasien Login 48 kelamin, email, username dan password lalu digunakan untuk login dan memulai
diagnosa pada halaman proses diagnosa, setelah gejala dipilih dan diproses maka hasil diagnosa
berupa persetanse informasi penyakit dan solusinya ditampilkan pada program.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Implementasi Metode
Tabel 2. Nilai Gejala
KODE NAMA GEJALA MB MD
G1 Rasa Gatal Pada Bagian Kulit Tertentu 0.6 0.04
G2 Timbul Benjolan Kecil dengan Warna Kemerahan 0.8 0.08
G3 Keluar Mata Nanah Pada Benjolan Tersebut Jika Sudah
Membesar
0.8 0.08
G4 Timbul lesi berbentuk bulat dengan pinggiran agak tinggi
berisi air berwarna bening
0.6 0.06
G5 Rasanya sangat gatal 0.8 0.08
… … .. ..
G31 Bercak gelap atau terang 0.8 0.08
Tabel 3. Jenis Penyakit
KODE NAMA JENIS PENYAKIT
P01 Bisul
P02 Kurap
P03 Eksim
P04 Herpes
P05 Jerawat
P06 Kutil
P07 Panu
Tabel 4. Index Keputusan Jenis Penyakit
GEJALA JENIS PENYAKIT
P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07
G1 ✓
G2 ✓
G3 ✓
G4 ✓
G5 ✓
G6 ✓
G7 ✓
G8 ✓
G9 ✓
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
11
G10 ✓
… ✓
G31
✓
4.1.1 Implementasi Forward Chaining
Kaidah produksi merupakan salah satu aturan bentuk representasi pengetauan yang banyak
digunakan dalam pengembangan sistem pakar. Representasi pengetahuan dengan kaidah produksi,
pada dasarnya berupa aturan (rule) yang berupa IF THEN.
Berikut ini adalah reprentasi pengetahuan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit
kulit pada manusia dengan kaidah produksi. Kaidah produksi yang dijabarkan dibawah ini:
1. Rule 1
IF Timbul lesi berbentuk bulat dengan pinggiran agak tinggi berisi air berwarna
bening
AND Rasanya sangat gatal
AND Jika mandi akan terasa perih
AND Pada udara dingin atau berkeringat rasa gatal akan timbul
THEN Penyakit Kulit Kurap
2. Rule 2
IF Kelenjar minyak yang diproduksi terlalu berlebih
AND Adanya iritasi kulit
AND Adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-pori yang terinfeksi
THEN Penyakit Kulit Jerawat
3. Rule 3
IF Ada kontak dengan orang yang menderita kutil
AND Menggunakan sesuatu bersamaan bersama penderita kutil
AND Permukaan yang kasar berbentuk bundar atau tidak beraturan
AND Warna kuning kecoklatan berupa kelompok bintik halus dan biasanya terjadi
di wajah
THEN Penyakit Kulit Kutil
4. Rule 4
IF Rasa gatal pada bagian kulit tertentu
AND Timbul benjolan kecil dengan warna kemerahan
AND Keluar mata nanah pada benjolan tersebut jika sudah membesar
THEN Penyakit Kulit Bisul
4.1.2 Implementasi Certainty Factor
Ada dua tahap model yang sering digunakan untuk menghitung tingkat keyakinan (CF), dari
sebuah rule adalah sebagai berikut:
1) Dengan menggali hasil dari wawancara dengan pakar, nilai CF (Rule) didapat dari
interpretasi ‘term’ dari pakar menjadi nilai MD/MB Tertentu.
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
12
Tabel 5. Nilai MD/MB
Certainty Term Nilai Interpretasi MD/MB
Tidak Tahu 0.2
Mungkin 0.4
Kemungkinan Besar 0,6
Hampir Pasti 0,8
Pasti 1
Tabel 6. Niali Bobot Gejala
Certainty Term Nilai
Tidak Tahu 0.02
Mungkin 0.04
Kemungkinan Besar 0.06
Hampir Pasti 0.08
Pasti 1
2) Perhitungan manual
Kesulitan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu proses menentukan nilai kepastian atau
certainty factor gejala penyakit kulit. Dalam penelitian ini, penentuan angka certainty factor
untuk masing-masing gejala kulit, urutannya berdasarkan dari gejala utama penyakit sampai
ke 𝑛 gejala. Sesuai dengan persamaan (1) di atas yaitu :
CF[h,e] = MB[h,e] – MD[h,e]
Dengan:
CF[h,e] = Factor Kepastian
MB[h,e] = Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis h
MD[h,e] = Ukuran Ketidakpercayaan
Nilai kepastian pada gejala rasa gatal pada bagian kulit tertentu
Menghitung Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis ℎ sesuai dengan persamaan (2) di
atas:
𝑀𝐵(ℎ, 𝐸1) =(𝐶𝐹𝐺𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎) − (𝐶𝐹𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)
1− (𝐶𝐹 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)
= 0.04−0.8
1−0.8
= −0.76
0.2 = -3.8
Nilai kepastian pada gejala timbul benjolan kecil dengan warna kemerahan
Menghitung Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis ℎ :
𝑀𝐵(ℎ, 𝐸1) =(𝐶𝐹𝐺𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎) − (𝐶𝐹𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)
1− (𝐶𝐹 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)
= 0.08−0.8
1−0.8
= −0.72
0.2 = -3.6
Nilai kepastian pada gejala keluar mata nanah pada benjolan yang sudah membesar.
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
13
Menghitung Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis ℎ :
𝑀𝐵(ℎ, 𝐸1) =(𝐶𝐹𝐺𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎) − (𝐶𝐹𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)
1− (𝐶𝐹 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)
= 0.08−0.8
1−0.8
= −0.72
0.2 = -3.6
Menjumlahkan seluruh nilai CF
CFKombinasi = (CF1,CF2,….,CFn)
= (-3.8 + (-3.6) + (-3.6) * (1 – (-3.8)
= -11 * 4.8
= -52.8
Menghitung Akurasi :
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (−52.8
−52.8) ∗ 100 = 100%
Berdasarkan gejala yang dialami maka pasien menderita satu penyakit yaitu bisul dengan
presentase 100%.
Sistem pakar metode Certainty Factor adalah 90%. Pengujian yang dilakukan mendapatkan
hail akurasi 87.5% adalah cukup baik, sehingga sistem pakar tesebut dapat digunakan sebagai
rekomendasi mendiagnosa pasien. Sedangkan hasil pengujian yang dilakukan dengan teknik
pengujian Black box secara kesuluruhan terlihat bahwa input dan output pada aplikasi sistem pakar
sudah yang dibuat sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, yaitu lima belas fungsional
yang dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
4.2. Pengujian
Pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode pengujian langsung
berdasarkan teknik Black Box dengan menguji fungsionalitas dari aplikasi, tombol, dan kesesuaian
hasil aplikasi.
Berdasarkan teknik pengujuan black box yang telah dilakukan maka secara umum hasil
pengujian program dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Pengujian
No. Skenario Pengujian Hasil yang
Diharapkan
Hasil
Pengujian Kesimpulan
1. Pengujian Tombol Login
(Halaman Login)
Login berhasil dan
menampilkan
halaman admin
Sesuai
Harapan Valid
2. Pengujian Tombol Reset
(Halaman Login)
Kolom username
dan Password
menjadi kosong
Sesuai
Harapan Valid
3.
Pengujian Tombol
Simpan (Halaman
Penyakit & Solusi)
Berhasil
menabahkan
penyakit baru
Sesuai
Harapan Valid
4.
Pengujian Tombol Reset
(Halaman Penyakit &
Solusi)
Kolom input
berhasil
dikosongkan
Sesuai
Harapan Valid
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118
14
5.
Pengujian Tombol Edit
(Halaman Penyakit &
Solusi)
Data berhasil diubah Sesuai
Harapan Valid
6.
Pengujian Tombol Hapus
(Halaman Penyakit &
Solusi)
Data berhasil
dihapus
Sesuai
Harapan Valid
7.
Pengujian Tombol
Simpan (Halaman
Gejala)
Data berhasil
disimpan
Sesuai
Harapan Valid
5. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dengan Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining & Certainty
Factor mampu memberikan solusi untuk penanganan penyakit yang berdasarkan gejala-gejala
yang dialami serta dapat memprediksi jenis penyakit dengan metode pembobotan dan memberikan
informasi hasil penyakit dalam bentuk persentase serta informasi pengobatannya. Berdasarkan
hasil pengujian fungsional Black Box terdapat 20 pengujian dan dinyatakan valid sehingga aplikasi
dapat berjalan dengan baik.
Untuk pengembangan aplikasi kedepannya disarankan dan diharapkan peneliti dapat
menggunakan metode pengembangan yang lain sehingga dapat diuji tingkat akurasinya dan
memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
DAFTAR REFERENSI
[1] A. Alfiansyah and R. Arnie, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Umum Dan P3K Menggunakan
Metode Forward Chaining Berbasis Android,” Jutisi J. Ilm. Tek. Inform. Dan Sist. Inf., vol. 5,
no. 3, 2017.
[2] K. E. Setyaputri, A. Fadlil, and S. Sunardi, “Analisis Metode Certainty Factor pada Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit THT,” J. Tek. Elektro, vol. 10, no. 1, pp. 30–35, 2018.
[3] H. T. Sihotang, “Sistem pakar mendiagnosa penyakit kolesterol pada remaja dengan metode
certainty factor (Cf) berbasis web,” J. Mantik Penusa, vol. 15, no. 1, 2014.
[4] Sustrani, Forward Chaining dan Backward Chaining. 2014.
[5] R. R. Fanny, N. A. Hasibuan, and E. Buulolo, “Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Asidosis Tubulus Renalis Menggunakan Metode Certainty Factor Dengan Penulusuran
Forward Chaining,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 1, no. 1, 2017.
[6] M. Destiningrum and Q. J. Adrian, “Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web
Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical
Centre),” J. Teknoinfo, vol. 11, no. 2, pp. 30–37, 2017.
[7] H. Ridha, “Implementasi twitter bootstrap pada codeigniter,” Retrieved Octeober, vol. 4, p.
2016, 2013.
[8] H. Saputro, Modul Pembelajaran Database MySQL. 2012.
[9] S. T. Edy Winarno, M. Eng, and A. Zaki, Pemrograman Web Berbasis Html 5, PHP, dan
Javascript. Elex Media Komputindo, 2014.