31
Prosiding Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco Seminar Nasional Teknik Mesin 2018 Tema “Building Civilization with Technology” Prime Plaza Hotel Purwakarta, 28 April 2018 Vol 1, 2018 ISSN (online) 2622-0164 ISSN (cetak) 2620-6331

ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

Prosiding Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco

Seminar Nasional Teknik Mesin 2018

Tema “Building Civilization with Technology”

Prime Plaza Hotel Purwakarta, 28 April 2018

Vol 1, 2018 ISSN (online) 2622-0164

ISSN (cetak) 2620-6331

Page 2: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ii

Prosiding KITT

Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco

Tema: “Building Civilization with Technology”

Tim Redaksi

Penanggung Jawab Dr. Ir. Eka Purwanda, M.Si.

Pimpinan Redaksi Ghany Heryana, S.T., M.T.

Anggota Redaksi Muchammad Chusnan Aprianto, S.Si., M.Sc.

Hady Sofyan, S.T., M.Pd., M.T.

Tim Editor Hakam Muzzaki, S.T., M.T. (Universitas Indonesia)

Nyayu Aisyah, S.T., M.T. (Universitas Indonesia)

Sonki Prasetya, S.T., M.Sc. (Politeknik Negeri Jakarta)

Desain Grafis dan Web Mukhlis

Editor Layout Imam Nur Kholis

Page 3: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta

salawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW sehingga Seminar dan

Proceedings ini bisa terselenggara. Seminar dan Proceedings ini merupakan kegiatan pertama

dari kegiatan rutin tahunan Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco (KITT) STT Texmaco.

Kegiatan ini bertema “Building Civilization with Technology, Membangun Peradaban dengan

Teknologi”, diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Mesin STT Texmaco dan Ikatan

Alumni Mekanik Politeknik Manufaktur Bandung (IKAME), pada tanggal 28 April 2018 di

Plaza Hotel Purwakarta. Kegiatan ini selanjutnya disebut Seminar Nasional Teknik Mesin

(SNTM).

Seluruh makalah proceedings (call for paper) telah mengalami proses review oleh tim penilai

yang kompeten di bidang masing-masing. Makalah tersebut telah dipresentasikan serta

didiskusikan secara terbuka. Selain tujuan tersebut di atas, proceedings

ini bertujuan untuk memberikan sarana bagi dosen, mahasiswa, maupun praktisi

dari seluruh penjuru Indonesia untuk menyampaikan konsep, hasil riset, dan

pemikirannya.

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada

pembicara utama Bapak Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA, para pemakalah, dan peserta

yang telah menyumbangkan pemikirannya dalam acara Seminar Nasional Teknik Mesin 2018

ini. Tak lupa juga terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada sponsor utama (Co-Host) PT

Bukaka, dan semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

Akhir kata semoga seminar dan proceedings ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Aamiin YRA.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Subang, 28 April 2018

Dr. Ir. Eka Purwanda, M.Si.

Ketua STT Texmaco

Page 4: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

iv

DAFTAR ISI Halaman

Tim Redaksi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Rancang Bangun CNC PCB Cyclone Berbasis Mikrokontroler Arduino Mega

Lilik Hari Santoso; Achmad Anwari; Dadi Permadi; Mulyo Nugroho

Aplikasi “Rumah Pintar” Menggunakan PLC KEYENCE KV16AT Untuk

Penguncian Pintu Rumah dan Pendeteksian Kebocoran Gas

Lilik Hari Santoso; Achmad Anwari; M. Syafiuddin Usman; Dadi Permadi;

Anton Setiawan

Pengaruh Kecepatan Luncur Terhadap Laju Keausan Material Komposit Hibrid

Berpenguat Partikel Keramik

Dwi Rahmalina; Hendri Sukma; Rizki Eka Putra

Pengaruh Variasi Material Coating pada Proses Thermal Sprayed Coating

dengan Metode High Velocity Oxy-Fuel Terhadap Peningkatan Kekerasan

Permukaan Material Komposit Matriks Alumunium

Hendri Sukma; Muhammad Rizki P; Bambang Sulaksono

Pengaruh Variasi Jarak Penyemprotan pada Proses Thermal Spray Coating

Terhadap Peningkatan Kekerasan Material Matriks Aluminium

Hendri Sukma; Bambang Sulaksono; Harito Nugraha Ramadhan

Pengaruh Kekasaran Permukaan Terhadap Laju Keausan Material Komposit

Matriks Aluminium Berpenguat Partikel Keramik

Dwi Rahmalina; Rahmat Candra Priana

Perhitungan Total Heat Transfer Coefficient Alat Penukar Kalor Type Plate

Q030E RKS – 10/1 di Unit Blending Tank

Rudi Hermawan; Muhamad Robi Irwanto

Penentuan Ukuran Upper Arm pada Electric Linear Actuator untuk Tempat

Tidur Rumah Sakit Produksi Dalam Negeri

Setiyo Hermawan; Heru Santoso Budi Rochardjo

Pengaruh Variasi Suhu Tuang dengan Heat Treatment T4 Terhadap Sifat

Mekanis pada Aluminium Paduan 2024

Arif Pambekti; Hasan Akhyar; Priyo Tri Iswanto

Optimasi Parameter Pemesinan Milling Terhadap Hasil Kekasaran Permukaan

Pada Kuningan UNS C26800 Menggunakan Metode Taguchi

Bambang Margono; Haikal

ii

iii

iv

1-8

9-16

17-22

23-33

34-40

41-46

47-55

56-60

61-65

66-71

ISSN (online) 2622-0164

ISSN (cetak) 2620-6331

Page 5: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

v

Pengaruh Perubahan Variasi Sudut Pada Pahat ISO 6 Terhadap Tingkat

Kehalusan Permukaan Material S45C

Oktavianus Ardhian Nugroho; F.X Eko Arianto; A. Wahyu Cahyo Purnomo

Rancang Bangun Alat Penyortir Benda Berdasarkan Warna RGB Menggunakan

Sensor Warna Berbasis Mikrokontroler dan PLC

Lilik Hari Santoso; Achmad Anwari; Dadi Permadi; Yoga Suandana

Pengaruh Cold Rolling Terhadap Kekuatan Tarik, Kekerasan, dan Struktur

Mikro Aluminum Alloy AA 5052

Ikhsan Budi Utomo; Kusmono

Pengaruh Laju Pendinginan Terhadap Penyusutan dan Dimensi Produk

Insulation Bushing Berbahan Pom Pada Proses Injection Molding

D Lia Z; Guntur H I

Studi Durasi Electroplating Ni-Cr pada AISI 316L terhadap Laju Korosi dalam

Media 3,5% NaCl

Bambang Hari Priyambodo; Rizqi Ilmal Yaqin

Analisis Perbedaan Warna dengan Varian Parameter Minicolour G1 pada Spion

Upper Cover D17D White Menggunakan Injection Molding

Estu Prayogi; Muhamad Rinaldi Yusup

Usulan Perbaikan Proses Pengolahan Air Limbah dengan Menggunakan

Metode Six Sigma

Rudi Hermawan; Erlangga Augupta P; Handika Nur Faisal

Optimasi Parameter Pemotongan Proses Drilling Terhadap Kekasaran

Permukaan dan Laju Pelepasan Material Menggunakan Metode Taguchi

Syahbuddin; Tataq Budi Santoso

Laju Pelepasan Material, Keausan Elektroda, dan Overcut Baja AISI 422 Pada

Proses EDM Sinking

Syahbuddin; Imam Sofi’i

Pengaruh Varian Komposisi Recycle Terhadap Cacat Penyusutan Pada Produk

Guide Cam Chain dengan Injection Molding Menggunakan Material Polyamide

Estu Prayogi; Mohammad Aviv Noor Hidayat

Rancang Bangun Tungku Pirolisa untuk Membuat Karbon Aktif dengan Bahan

Baku Cangkang Kelapa Sawit Kapasitas 10 kg

Idrus Abdullah Masyhur; Setiyono

Karakterisasi Fatik dari Lapisan Nickel Chrome Pada Baja HQ 805

Binsar Marulitua Pakpahan; Viktor Malau

Analisis Studi Kelayakan Pengembangan Produk Slide Adjuster Kursi Truk di

PT.X

Choirul Anwar; Budhi M.Suyitno; Susanto Sudiro

72-77

78-85

86-90

91-98

99-103

104-111

112-116

117-124

125-133

134-140

141-149

150-157

158-167

Page 6: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 217

AGLOMERASI DAN WETTABILITY HYBRID NANOFLUIDA Al2O3-TiO2-AIR PADA

KOSENTRASI RENDAH DAN TINGGI

Wayan Nata Septiadi1,2,3*, I Komang Manik Sugiarta3,4, I G K Sukadana3, Nandy Putra5

1 Program Studi Teknik Mesin Universitas Udayana, Badung-Bali, Indonesia 2 Laboratorium Perpindahan Panas1 Program Studi Teknik MesinUniversitas Udayana, Badung-Bali

3Heat Transfer Research Group Program Studi Teknik Mesin Universitas Udayana 4Mahasiswa Program Sarjana (S1) Teknik Mesin Universitas Udayana Badung-Bali, Indonesia

5Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, Kampus Baru UI-Depok

Keywords:

Agglomeration,

Hybrid nanofluids,

Wettability

Email penulis:

wayan.nata@gmail

.com

maniksugiarta19@

gmail.com

Abstract

Nanofluid is a liquid fluid mixture with solid particles having sizes in nanometers (10-

9m). Nanofluid is potentially applied in the industry such as microelectronics,

transportation, and manufacturing. There is a problem in a single nanofluid where high

thermal conductivity but easily agglomerated or otherwise, therefore this research is

conducted on hybrid Al2O3-TiO2-Water. The purpose of this research was to investigate

the effect of nanoparticle composition on the characterization of agglomeration and

wettability hybrid nanofluids, and to compare the ability of hybrid nanofluids with single

nanofluid in preventing agglomeration.

This research was conducted by synthesizing hybrid nanofluid and single nanofluid

using magnetic stirrer for 30 minutes with variation of volume fraction 0,1%; 0.3%;

0.5%; 0.7%; 1%; 3%; 5%; 7% and varying the composition of Al2O3 with TiO2

nanoparticles in hybrid nanofluids by 75%:25%; 50%:50% and 75%:25%.

Agglomeration was observed visually and measured absorbance using UV-Vis,

wettability testing by measuring the contact angle between hybrid nanofluid with

sintered powder wick surface using HSVC and ImageJ software.

The test results showed an increase in volume fraction, agglomeration of hybrid

nanofluids longer and better wettability. At the same volume fraction, hybrid nanofluids

containing more Al2O3 have better wettability and longer agglomeration, and hybrid

nanofluids have longer agglomeration times than TiO2 nanofluid.

1. Pendahuluan

Dalam dekade terakhir penelitian tentang nanofluida telah meningkat pesat. Nanofluida adalah suatu

campuran atau suspensi antara fluida cair (yang disebut fluida dasar) dengan partikel solid yang

mempunyai ukuran diameter dalam nanometer (10-9 m). Fluida dasar dapat berupa air, cairan organik,

biocairan, minyak dan pelumas. Bahan nanopartikel dapat berupa logam kimia stabil, oksida logam,

keramik oksida, karbida logam, nitrida logam dan karbon (Sarkar, Ghosh, & Adil, 2015). Istilah

nanofluida pertama kali dikemukakan oleh Choi pada tahun 1995 dari laboratorium Nasional Argonne,

Amerika Serikat (Wang & Mujumdar, 2007).

Menurut (Hatwar & Kriplani, 2014) nanofluida berpotensi diaplikasikan pada industri seperti

mikroelektronika, transfortasi dan manufaktur. Secara teoritis nanofluida memiliki konduktivitas termal

yang lebih baik dari fluida dasarnya, selain itu efek gerak brown akan terjadi pada nanopartikel yang

menyebabkan nanopartikel melayang-layang pada fluida dasar sehingga dapat meminimalisir terjadinya

aglomerasi pada nanofluida. Jika diaplikasikan, kemungkinan terjadinya penyumbatan (clogging) di

dalam saluran sangat kecil, lalu karena kecilnya partikel maka abrasi antara nanofluida dengan dinding

saluran kecil terjadi (Putra, 2003).

Pada nanofluida tunggal terdapat permasalahan, dimana konduktivitas termalnya tinggi namun mudah

teraglomerasi dan sebaliknya. Aglomerasi berdampak buruk terhadapap stabilitas nanofluida dan

menyebabkan menurunnya kemampuan nanofluida dalam menghantarkan panas. Selain konduktivitas

termal dan aglomerasi, kemampuan nanofluida dalam menghantarkan panas juga dipengaruhi oleh

wettability (derajat kebasahan). Karena permasalahan tersebut para peneliti mulai mengembangkan dan

melakukan penelitian terhadap hybrid nanofluida. Saat ini, studi tentang hybrid nanofluida yang

sebagian besar pada konduktivitas termal sedangkan penelitian tentang aglomerasi dan wettability

nanofluida masih terbatas, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakterisasi

agglomerasi dan wettability hybrid nanofluida Al2O3-TiO2-Air pada kosentrasi rendah dan tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi nanopartikel terhadap karakter

Page 7: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 218

aglomerasi dan wettability hybrid nanofluida, serta mengetahui kemampuan hybrid nanofluida

menghambat aglomerasi dibandingkan nanofluida tunggal.

Hybrid nanofluida adalah jenis nanofluida yang sangat baru, yang dapat dibuat dengan mensintesa

berbagai jenis (dua atau lebih dari dua) nanopartikel dalam fluida dasar (Nata Septiadi, Putra, & Saleh,

2015). Tujuan utama dari sintesis hybrid nanofluida adalah untuk mendapatkan keunggulan-keunggulan

sifat dari bahan penyusunnya. Menurut (Devendiran & Amirtham, 2016) sintetis nanopartikel hibrida

memberikan perbaikan pada sifat fisik-kimia yang tidak diperoleh pada nanofluida yang menggunakan

nanomaterial tunggal. (Sarkar et al., 2015) menyatakan tujuan penyertaan nanopartikel hibrida dalam

fluida dasar adalah untuk meningkatkan karakteristik perpindahan panas fluida dasar melalui kombinasi

sifat termo-fisik nanomaterial.

Nanopartikel memiliki luas permukaan yang besar mengakibatkan gaya tarik menarik (Van der waals)

pada permukaan nanopartikel meningkat. Gaya Tarik menarik ini cenderung menarik partikel lain untuk

membentuk gugus yang dikenal sebagai aglomerasi (Ilyas, Pendyala, & Marneni, 2014). Pembentukan

aglomerat memiliki dampak negatif terhadap stabilitas nanofluida (Hong & Kim, 2012). Aglomerasi

akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi sehingga nanofluida menjadi

jernih. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan adalah kosentrasi partikel, ukuran

partikel dan densitas (Geankoplis, 2003).

Penelitian tentang aglomerasi nanofluida sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh (Witharana, Hodges,

Xu, Lai, & Ding, 2012) mereka mengamati perilaku pengendapan suspensi alumina (fraksi volume

0,5%) pada tingkat pH yang berbeda. Mereka menemukan bahwa nanosuspensi stabil selama 30 menit

pada pH 6,3. (Liu, Sun, Borthwick, & Ni, 2013) meneliti perilaku agglomerasi dan sedimentasi

nanopartikel TiO2, nanosuspensi dengan ukuran aglomerat lebih dari 1000 nm menunjukkan stabilitas

yang buruk. (Subramaniyan, Priya, Kottaisamy, & Ilangovan, 2014) melakukan penelitian

menggunakan nanopartikel TiO2 10 ml, etanol 20 ml dan air 30 ml dibuat dengan metode sol-gel, dan

didapat waktu sedimentasi TiO2 adalah 9-10 hari, memiliki ukuran yang tidak homogen dengan

agglomerasi tinggi dan diameter partikel rata-rata berada pada kisaran 50 -100 nm. (Haghighi et al.,

2013) mengamati perilaku sedimentasi lempung, Al2O3 dan CeO2 dalam campuran air, EG (Etanol

Glikol) dan air (EG 50 vol%) diamati dengan menggunakan metode fotografi. Ditemukan bahwa

nanosuspensi dengan konsentrasi nanopartikel rendah menunjukkan stabilitas yang lebih baik daripada

nanosuspensi dengan konsentrasi tinggi.

Wettability adalah kemampuan cairan untuk menjaga kontak dengan permukaan padat (Choi & Eastman, 1995). Wettability juga dapat diartikan sebagai interaksi yang menentukan besarnya sudut kontak antara fluida cair dan permukaan padat, yang mana bila cairan menyebar secara spontan pada permukaan disebut dengan basah. Bila interaksi antar cairan dan permukaan lemah, cairan akan membentuk butir-butir cairan di permukaan dan hanya membasahi sebagian permukaan (Bernardin, Mudawar, Walsh, & Franses, 1997). Semakin

tinggi derajat kebasahan, semakin besar daerah yang dibasahi oleh fluida maka perpindahan kalor juga

semakin besar (Deendarlianto, Hidaka, & Kohno, 2008). Sudut kontak kurang dari 90° (hidrofilik)

biasanya mengindikasikan pembasahan permukaan sangat bagus, dan cairan akan menyebar di area yang

luas di permukaan. Sudut kontak yang lebih besar dari 90° (hidrofobik) biasanya menunjukkan

pembasahan permukaan tidak bagus, sehingga cairan akan meminimalkan kontak dengan permukaan.

Sudut kontak bergantung pada tiga parameter, yaitu tegangan permukaan, tegangan adhesi dan faktor

kekasaran permukaan (Kim, Bang, Buongiorno, & Hu, 2006). Peningkatan kosentrasi nanopartikel

dapat meningkatkan wettability nanofluida dan tegangan permukaan sehingga sudut kontaknya menurun

(Zhu, Zhao, Li, Guan, & Li, 2011). (Jackson et al., 2014) melakukan penelitian mengenai wettability

nanofluida, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tetesan nanofluida secara konsisten menghasilkan

koefisien perpindahan panas konvektif yang lebih tinggi daripada air. Nanofluida lebih hidorfilik

daripada air sehingga sudut kontak dengan permukaan lebih kecil, serta perpindahan panasnya lebih

baik dibandingkan air. (Bhuiyan, Saidur, Amalina, Mostafizur, & Islam, 2015) menyatakan tegangan

permukaan nanofluida meningkat seiring dengan meningkatnya kosentrasi nanopartikel. (Tanvir &

Qiao, 2012) juga menyatakan tegangan permukaan nanofluida meningkat secara linier dengan

peningkatan konsentrasi dan ukuran partikel.

Page 8: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 219

2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental yang meliputi studi literatur, persiapan alat dan

bahan, preparasi nanofluida, penguijian karakteristik aglomerasi dan wettabilty dan dilakukan analisa

hasil penelitian.

2.1. Preparasi nanofluida

Nanofluida tunggal dan hybrid nanofluida dibuat dengan cara mencampurkan partikel nano Al2O3 dan

TiO2 kedalam fluida dasar berupa aquades (air suling). Partikel yang digunakan adalah nanopartikel

komersil dari Nano Degussa berrukuran 20 nm. Nanofluida disintesa menggunakan Magnetic Stirrer

selama 30 menit. Nanofluida dibuat dengan variasi kosentrasi fraksi volume yaitu kosentrasi rendah

(0,1%; 0,3%; 0,5%; 0,7%) dan kosentrasi tinggi (1%; 3%; 5%; 7%) serta memvariasikan komposisi

nanopartikel Al2O3 dengan TiO2 pada hybrid nanofluida sebesar 75%:25%; 50%:50% dan 75%:25%.

Skema pembutan hybrid nanofluida dapat dilihat pada gambar 1.

Pengukuran volume nanopartikel dilakukan dengan cara perkalian massa nanopartikel dengan massa

jenisnya, dimana nanopartikel Al2O3 memiliki massa jenis 0,18 g/ml dan TiO2 sebesar 0,24 g/ml.

Perbandingan massa nanopartikel dengan fluida dasar pada hybrid nanofluida dan nanofluida tunggal

dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.

Gambar 1. Skema pembuatan hybrid nanofluida.

Tabel 1. Perbandingan massa nanopartikel dengan fluida dasar pada hybrid nanofluida.

Fraksi Volume

(%)

Volume

Air (ml)

Massa Nanopartikel (gram)

75 % : 25 % 50 % : 50 % 25 % : 75 %

Al2O3 TiO2 Al2O3 TiO2 Al2O3 TiO2

0,1 99,9 0,0135 0,0060 0,0090 0,0120 0,0045 0,0180

0,3 99,7 0,0405 0,0180 0,0270 0,0360 0,0135 0,0540

0,5 99,5 0,0675 0,0300 0,0450 0,0600 0,0225 0,0900

0,7 99,3 0,0945 0,0420 0,0630 0,0840 0,0315 0,1260

1 99 0,1350 0,0600 0,0900 0,1200 0,0450 0,1800

3 97 0,4050 0,1800 0,2700 0,3600 0,1350 0,5400

5 95 0,6750 0,3000 0,4500 0,6000 0,2250 0,9000

7 93 0,9450 0,4200 0,6300 0,8400 0,3150 1,2600

Tabel 2. Perbandingan massa nanopartikel dengan fluida dasar pada nanofluida tunggal.

Fraksi Volume

(%)

Volume

Air (ml)

Massa Nanopartikel (gram)

Al2O3 TiO2

0,1 99,9 0,018 0,024

0,3 99,7 0,054 0,072

0,5 99,5 0,090 0,120

0,7 99,3 0,126 0,168

1 99 0,180 0,240

3 97 0,540 0,720

5 95 0,900 1,200

7 93 1,260 1,680

Page 9: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 220

2.2 Pengamatan Aglomerasi

Aglomerasi nanofluida terjadi karena penggumpalan antar partikel akibat dari gaya van der waals dan

melemahnya gerak brown pada nanofluida. Aglomerasi menyebabkan menurunnya tingkat homogenitas

pada nanofluida sehingga partikel akan cendrung mengendap di bagian bawah dan mengakibatkan

nanofluida akan terlihat bening pada bagian atas. Oleh karena itu pengamatan aglomerasi dapat

dilakukan secara visual.

Dalam penelitian ini juga dilakukan pengamatan aglomerasi menggunakan UV-Vis dengan mengukur

absorbansi nanofluida. Pengambilan data absorbansi dilakukan karena kemampuan pengamatan

terhadap sedimen setiap orang berbeda, nanofluida Al2O3 dan TiO2 berwarna putih dan keruh sehingga

tidak bisa dengan jelas melihat sedimen yan terbentuk. Pengambilan data absorbansi menggunakan UV-

Vis Double Beam Shimadzu/UV-1800, software UVProbe digunakan untuk menampilkan hasil

pengukuran absorbansi. panjang gelombang yang digunakan dalam pengujian adalah 200-680 nm.

pengambilan data absorbansi dilakukan tiga kali yaitu sehari setelah sintesa, 8 hari setelah sintesa dan

15 hari setelah sintesa

2.3. Pengujian Wettability

Wettability nanofluida diamati menggunakan HSCV (high speed camera video) dilakukan dengan

melakukan penetrasi nanofluida terhadap bidang datar dan kamera yang memiliki resolusi tinggi akan

merekam perilaku fluida yang mengenai permukaan bidang datar. Dalam pengujian ini bidang datar

yang digunakan adalah permukaan sintered powder wick dan gambar 2a adalah skema pengujian

wettability. Gambar yang di dapat dari HSVC kemudian diukur sudut kontaknya menggunakan software

ImageJ, Metode pengukurannya dilakukan dengan mengukur sudut antara garis tangen tetesan fluida

dengan permukaan datar. Cara pengukurannya dapat dilihat pada gambar 2b.

Gambar 2. (a) Skema pengujian wettability, (b) Pengukuran sudut kontak

nanofluida pada permukaan datar

3.Hasil dan Pembahasan

3.1. Pengamatan Aglomerasi Nanofluida Secara Visual

Pada penelitian ini, aglomerasi nanofluida tunggal dan hybrid nanofluida diamati secara visual

sedangkan pengamatan aglomerasi dengan mengukur absorbansi menggunakan UV-Vis hanya

dilakukan pada hybrid nanofluida saja. Hal tersebut dikarenakan nanofluida tunggal hanya dijadikan

data pembanding untuk mengetahui kemampuan hybrid nanofluida dalam menghambat aglomerasi.

Hybrid nanofluida dan nanofluida tunggal yang telah disintesa disimpan dan diamati aglomerasinya

secara visual dengan cara melihat endapan (sedimen) yang terjadi pada nanofluida tersebut, waktu yang

diperlukan nanopartikel sampai mengendap secara keseluruhan sehingga nanofluida tersebut menjadi

jernih dapat dilihat pada gambar 3.

Nanofluida tunggal dan hybrid nanofluida kosentrasi rendah lebih cepat teragomerasi dibandingkan

dengan kosentrasi tinggi dan semakin tinggi fraksi volume nanopartikel, aglomerasi nanofluida semakin

lama. Pada kosentrasi rendah nanopartikel pada nanofluida teraglomerasi pada minggu pertama dan

kedua, Nanofluida kosentrasi tinggi secara visual pada minggu pertama sudah terbentuk aglomerat,

namun waktu yang dibutuhkan keseluruhan nanopartikel teraglomerasi hingga nanofluida menjadi

bening lebih lama dibandingkan kosentrasi rendah. Hybrid nanofluida dengan fraksi volume 7% dengan

komposisi 75%Al2O3:25%TiO2 mengalami aglomerasi hingga membentuk cairan bening dan endapan

pada bagian bawah tempat penyimpanan paling lama dibandingkan hybrid nanofluida yang lainnya yaitu

selama 72 hari dan yang paling cepat teraglomerasi adalah hybrid nanofluida fraksi volume 0,1% dengan

variasi partikel 50%Al2O3:50%TiO2 dan 25%Al2O3 :75%TiO2.

a b

Page 10: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 221

Gambar 3. Grafik waktu aglomerasi nanofluida tunggal dan hybrid nanofluida dengan variasi

fraksi volume dan komposisi nanopartikel Al2O3 :TiO2 pada hybrid nanofluida.

Pada nanofluida tunggal, nanofluida Al2O3 pada fraksi volume 7% paling lama teraglomerasi yaitu

selama 81 hari dan yang paling cepat teraglomerasi adalah nanofluda TiO2 selama 4 hari penyimpanan.

Pada fraksi volume yang sama nanofluida Al2O3 lebih lama teraglomerasi dibandingkan nanofluida TiO2

dan hybrid nanofluida yang mengandung lebih banyak partikel Al2O3 juga teraglomerasi lebih lama. Hal

tersebut menunjukkan bahwa stabilitas partikel Al2O3 lebih bagus dibandingkan partikel TiO2.

Berdasarkan pengamatan secara visual homogenitas nanofluida tunggal dan hybrid nanofluida menurun

seiring bertambahnya waktu penyimpanan, hal tersebut disebabkan oleh efek gerak brown pada

nanopartikel melemah akibat penggumpalan antar nanopartikel, karena penggumpalan tersebut

nanopartikel akan tersedimentasi pada bagaian bawah dan nanofluida tersebut menjadi jernih.

Perubahan homogenitas nanofluida ditunjukan pada gambar 4.

Gambar 4. Perubahan homogenitas nanofluida Al2O3 pada fraksi volume 0,7%

3.2 Pengamatan Aglomerasi Menggunakan UV-Vis

Penelitian ini juga dilakukan pengamatan aglomerasi menggunakan UV-Vis dengan mengukur

absorbansi dari hybrid nanofluida. Karena sebagian besar puncak absorbansi dari hybrid nanofluida hasil

pengujian adalah 4, dimana batas maksimal pengukuran dari UV-Vis Double Beam Shimadzu/UV-1800

adalah 4 hal tersebut memungkinkan terjadi overscale dalam pengukurannya sehingga jika nilai

absorbansinya lebih dari 4 maka UV-Vis akan menampilkan pada batas maksimumnya. Oleh karena itu

untuk membandingkan absorbansi masing-masing hybrid nanofluida dilakukan dengan menghitung

rata-rata absorbansi dari panjang gelombangg 200-680 nm. Gambar 5 adalah salah satu hasil pengukuran

absorbansi dan tabel 3 adalah data rata-rata hasil pengukuran absorbansi.

Page 11: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 222

Gambar 5. Absorbansi hybrid nanofluida kosentrasi tinggi 1 hari setelah sintesa

Tabel 3. Rata-rata absorbansi hybrid nanofluida pada panjang gelombang 200-680 nm

Fraksi

Volume (%)

25% Al2O3:75% TiO2 50% Al2O3:50% TiO2 75% Al2O3:25% TiO2

1 hari 8 hari 15 hari 1 hari 8 hari 15 hari 1 hari 8 hari 15 hari

0,1 1,318 0,631 0,098 0,985 0,545 0,090 2,378 0,676 0,166

0,3 3,528 0,362 0,147 3,493 3,125 0,248 2,892 2,430 0,324

0,5 3,729 3,565 0,382 3,662 3,623 0,383 3,507 3,471 0,539

0,7 3,798 3,803 0,660 3,567 3,535 1,665 3,698 3,533 1,821

1 3,868 0,370 0,369 3,809 0,557 0,458 3,636 1,205 1,078

3 3,991 1,570 0,696 3,978 1,079 0,956 3,896 1,314 1,274

5 3,985 1,115 1,069 3,993 1,542 1,507 3,988 1,719 1,709

7 3,977 1,449 1,418 3,980 1,946 1,892 3,951 2,107 2,053

Dari tabel 3, dapat dilihat bahwa absorbansi semua hybrid nanofluida menurun seiring dengan

bertambahnya waktu penyimpanan hal tersebut mengindikasikan homogentias hybrid nanofluida

menurun. Hybrid nanofluida kosentrasi tinggi pada minggu pertama mengalami penurunan absorbansi

secara signifikan dan pada minggu kedua terjadi penurunan tetapi tidak signifikan sedangkan Hybrid

nanofluida kosentrasi rendah pada minggu pertama mengalami penurunan absorbansi tidak signifikan,

tetapi pada minggu kedua terjadi penurunan absorbansi secara signifikan.

Dengan bertambahnya fraksi volume absorbansi hybrid nanofluida meningkat pada pengukuran

pertama. Pada pengukuran kedua (8 setelah sintesa) absorbansinya meningkat dari fraksi volume 0,1%

sampai 0,7% kemudian terjadi penurunan pada fraksi 1% dan mengalami kenaikan lagi sampai fraksi

7%. Pada pengukuran ketiga, perubahan absorbansi hybrid nanofluida sama seperti pengukuran kedua

yaitu terjadi kenaikan dan penurunan absorbansi. Pada pengukuran kedua dan ketiga, fraksi volume

0,7% dengan komposisi 75% Al2O3:25% TiO2 memiliki absorbansi lebih tinggi dibandingkan fraksi

volume 1%, 3% dan 5% namun secara visual lebih cepat teragglomersi, hal tersebut mengindikasikan

bahwa stabilitasnya menurun setelah dua minggu penyimpanan.

Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi, pada fraksi volume yang sama sebagian besar hybrid

nanofluida yang mengandung 75% partikel Al2O3 memiliki nilai absorbansi lebih tinggi. Hal tersebut

menunjukan nanofluida yang mengandung lebih banyak partikel Al2O3 memiliki stabilitas yang lebih

baik. Pengamatan aglomerasi secara visual juga menunjukkan pada fraksi volume sama hybrid

nanofluida yang mengandung lebih banyak partikel Al2O3 stabilitasnya lebih bagus. Pada nanofluida

tunggal, nanofluida TiO2 lebih cepat teraglomerasi dibandingkan nanofluida Al2O3.

Aglomerasi hybrid nanofluida yang lebih banyak mengandung partikel Al2O3 lebih lambat terajdi karena

efek geran brown bertahan lebih lama pada partikel dan Al2O3 memiliki densitas yang lebih kecil

dibandingkan TiO2. Waktu aglomerasi lebih lambat terjadi pada fraksi volume yang lebih tinggi

dikarenakan pada fraksi yang lebih tinggi terjadi gaya gesek lebih besar antar nanopartikel sehingga

nanopartikel akan melayang-layang dalam fluida dasarnya yang menyebabkan lama terbentuknya

Page 12: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 223

sedimen. Hal tersebut sesuai dengan yang dinyatakan (Geankoplis, 2003) yaitu densitas yang semakin

kecil akan menyebabkan gaya apung semakin besar dan semakin besarnya kosentrasi gaya gesek yang

dialami partikel semakin besar.

3.3 Wettability Hybrid Nanofluida

Gambar 6 dan gambar 7 adalah hasil pengukuran sudut kontak dari hybrid nanofluida dan pada

penelitian ini juga dilakukan pengukuran sudut kontak pada aquades yang digunakan sebagai fluida

dasar dan didapat nilai sudut kontaknya sebesar 107,4˚.

Gambar 6. Sudut kontak dengan permukaan sintered powder wick (a) Aquades, (b) hybrid

nanofluida fraksi volume 0,1% 25%Al2O3:75%TiO2, (c) hybrid nanofluida fraksi volume 7%

75%Al2O3:25%TiO2.

Gambar 7. Grafik sudut kontak nanofluida dengan variasi faksi volume dan komposisi

nanopartikel

Berdasarkan gambar 7 dapat dilihat bahwa semakin tinggi fraksi volume nanopartikel pada hybrid

nanofluida sudut kontaknya semakin kecil, hal tersebut mengindikasikan peningkatan fraksi volume

memberikan wettability yang baik. Semua hybrid nanofluida memiliki sudut kontak lebih kecil dari

sudut kontak aquades, itu menunjukkan penambahan nanopartikel pada fluida dasar dapat

meningkatkan wettability. Pada fraksi volume 0,1% dan 0,3% hybrid nanofluida bersifat hidrofobik

(sudut kontak lebih dari 90°). Hybrid nanofluida fraksi volume 7% dengan komposisi 75%Al2O3

:25%TiO2 memiliki sudut kontak paling kecil yaitu 34,7˚. Pada fraksi volume yang sama, hybrid

nanofluida yang mengandung lebih banyak partikel Al2O3 memiliki sudut kontak yang lebih kecil.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Chinnam, Das, Vajjha, & Satti,

2015), mereka meneliti sudut kontak nanofluida Al2O3, SiO2 dan ZnO dengan variasi fraksi volume

dan menggunakan ukuran nanopartikel yang berbeda. Gambar 8 adalah hasil dari penelitiannya,

peningkatan fraksi volume menyebabkan sudut kontak antara nanofluida dan permukaan kaca

menurun, serta pada nanofluida Al2O3 dan SiO2 dengan ukuran partikel lebih besar memiliki sudut

kontak lebih kecil pada fraksi volume yang sama. Hasil yang sama juga didapat pada penelitian

(Chaudhuri & Paria, 2014) dimana sudut kontak antara nanofluida TiO2 dan permukaan PTFE (Teflon)

menurun dengan peningkatan fraksi volume.

Page 13: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 224

Gambar 8. Grafik sudut kontak nanofluida dengan variasi faksi volume dan ukuran

nanopartikel (Chinnam et al., 2015)

Sudut kontak bergantung pada tiga parameter, yaitu tegangan permukaan, tegangan adhesi dan faktor

kekasaran permukaan (Kim et al., 2006). (Bhuiyan et al., 2015) menyatakan tegangan permukaan

nanofluida meningkat seiring dengan meningkatnya kosentrasi nanopartikel. (Tanvir & Qiao, 2012)

juga menyatakan tegangan permukaan nanofluida meningkat secara linier dengan peningkatan

konsentrasi dan ukuran partikel. Jika tegangan permukaan meningkat maka luas area kontak antara

nanofluida dengan permukaan semakin besar dan sudut kontak antara nanofluida semakin kecil.

Sudut kontak dipengaruhi oleh gaya-gaya yang terjadi pada nanofluida dengan permukaan, diantaranya

gaya tarik-menarik antar partikel, gaya tarik antar partikel dengan molekul padat pada permukaan.

Ukuran nanopartikel rata-rata 20 nm jika dibandingkan dengaan molekul air jauh lebih tinggi, dengan

ukuran dan massa yang lebih besar akan menyebabkan gaya kebawah ketika nanofluida menyentuh

permukaan. Dengan demikian sudut kontak akan berkurang dan area yang dibasahi semakin besar.

Semakin banyak nanopartikel pada nanofluida, semakin kuat efek tersbut terjadi. Ketika fraksi volume

meningkat maka semakin banyak partikel yang terdapat pada nanofluida, sehingga mengurangi sudut

kontak dengan permukaan. Sudut kontak lebih kecil pada hybrid nanofluidda yang mengandung lebih

banyak partikel Al2O3, terjadi karena gaya tarik menarik partikel Al2O3 dengan permukaan lebih besar

dibandingkan partikel TiO2.

4. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dan analisa data pada nanofluida tungal dan hybrid nanofluida Al2O3-TiO2-Air

dapat disimpulkan sebagai brikut. Secara visual aglomerasi hybrid nanofluida Al2O3-TiO2-Air

kosentrasi rendah lebih cepat dibandingakan kosentrasi tinggi, semakin tinggi fraksi volume

nanopartikel pada nanofluida aglomerasinya semakin lama. Absorbansi hybrid nanofluida pada

kosentrasi tinggi dan rendah menurun seiring bertambahnya waktu penyimpanan. Wettability hybrid

nanofluida semakin baik dengan meningkatnya fraksi volume, pada kosentrasi rendah hybrid nanofluida

dengan fraksi volume 0,1% dan 0,3% bersifat hidrofobik sedangkan yang lainnya bersifat hidrofilik

dan pada kosentrasi tinggi semuanya bersifat hidrofilik.

Pada fraksi volume yang sama hybrid nanofluida dengan komposisi 75%Al2O3:25%TiO2 mengalami

aglomerasi lebih lama dan absorbansinya lebih tinggi. Pada fraksi volume yang sama hybrid nanofluida

dengan nanopartikel Al2O3 lebih banyak memiliki wettability lebih baik dibandingkan hybrid nanofluida

yang lebih banyak mengandung nanopartikel TiO2.

Hybrid nanofluida lebih lama teraglomerasi dibandingakan nanofluida TiO2 namun lebih cepat

dibandingakan nanofluida Al2O3, densitas nanopartikel TiO2 yang lebih tinggi menyebabkan aglomerasi

lebih cepat terjadi pada nanofluida TiO2 dan hybrid nanofluida yang mengandung 75% nanopartkel

TiO2.

Page 14: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 225

Ucapan Terimaksih

Terima kasih diucapkan kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Udayana atas dukungan dana melalui skema Hibah

Penelitian Dasar Unggulan perguruan Tinggi (PDUPT) 2018 dengan Kontrak Nomor 171.77/

UN14.4.A/PL/2018, serta kepada Laboratorium AHTRG FT UI atas dukungan peralatan.

Daftar Pustaka

Bernardin, J. D., Mudawar, I., Walsh, C. B., & Franses, E. I. (1997). Contact angle temperature

dependence for water droplets on practical aluminum surfaces. International journal of heat and

mass transfer, 40(5), 1017-1033 .

Bhuiyan, M., Saidur, R., Amalina, M., Mostafizur, R., & Islam, A. (2015). Effect of nanoparticles

concentration and their sizes on surface tension of nanofluids. Procedia Engineering, 105, 431-

437 .

Chaudhuri, R. G., & Paria, S. (2014). The wettability of PTFE and glass surfaces by nanofluids. Journal

of colloid and interface science, 434, 141-151 .

Chinnam, J., Das, D., Vajjha, R., & Satti, J. (2015). Measurements of the contact angle of nanofluids

and development of a new correlation. International Communications in Heat and Mass Transfer,

62, 1-12 .

Choi, S. U., & Eastman, J. A. (1995). Enhancing thermal conductivity of fluids with nanoparticles:

Argonne National Lab., IL (United States).

Deendarlianto, Y. T., Hidaka, S., & Kohno, M. (2008). The effect of contact angle on evaporation of

water droplet on a heated solid surface. Paper presented at the Fifth Int. Conference on Transport

Penomena In Multiphase Systems, Bialystok, Poland.

Devendiran, D. K., & Amirtham, V. A. (2016). A review on preparation, characterization, properties

and applications of nanofluids. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 60, 21-40 .

Geankoplis, C. J. (2003). Transport processes and separation process principles:(includes unit

operations): Prentice Hall Professional Technical Reference.

Haghighi, E ,.Nikkam, N., Saleemi, M., Behi, M., Mirmohammadi, S. A., Poth, H., Palm, B. (2013).

Shelf stability of nanofluids and its effect on thermal conductivity and viscosity. Measurement

Science and Technology, 24(10), 105301 .

Hatwar, A. S., & Kriplani ,V. (2014). A review on heat transfer enhancement with nanofluid. Int. J. Adv.

Res. Sci. Eng., 3(3), 175-183 .

Hong, J., & Kim, D. (2012). Effects of aggregation on the thermal conductivity of alumina/water

nanofluids. Thermochimica acta, 542, 28-32 .

lyas, S. U., Pendyala, R., & Marneni, N. (2014). Preparation, sedimentation, and agglomeration of

nanofluids. Chemical Engineering & Technology, 37(12), 2011-2021 .

Jackson, R. G., Kahani, M., Karwa, N., Wu, A., Lamb, R., Taylor, R., & Rosengarten, G ( .4102 .) Effect

of surface wettability on carbon nanotube water-based nanofluid droplet impingement heat

transfer. Paper presented at the Journal of Physics: Conference Series.

Kim, S., Bang, I. C., Buongiorno, J., & Hu, L. (2006). Effects of nanoparticle deposition on surface

wettability influencing boiling heat transfer in nanofluids. Applied physics letters, 89(15),

153107 .

Liu, W., Sun, W., Borthwick, A. G., & Ni, J. (2013). Comparison on aggregation and sedimentation of

titanium dioxide, titanate nanotubes and titanate nanotubes-TiO 2: Influence of pH, ionic strength

and natural organic matter. Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects,

434, 319-328 .

Nata Septiadi, W., Putra, N., & Saleh, R. (2015). Karakterisasi Konduktivitas Termal Nanofluida Oksida

Berbasis Fluida Dasar H2O. Jurnal Energi Dan Manufaktur, 8 (4 .)

Putra, N. (2003). Nano Teknologi: Pengembangan Potensi Nanofluida Sebagai Fluida Kerja Alternatif.

Sarkar, J., Ghosh, P., & Adil, A. (2015). A review on hybrid nanofluids: recent research, development

and applications. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 43, 164-177 .

Subramaniyan, A., Priya, S. L., Kottaisamy, M., & Ilangovan, R. (2014). Investigations on the

absorption spectrum of TiO2 nanofluid. Journal of Energy in Southern Africa, 25(4), 123-127 .

Page 15: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

ISSN (online) 2622-0164 | ISSN (cetak) 2620-6331

Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) | Vol 1, 2018 | Hal. 226

Tanvir, S., & Qiao, L. (2012). Surface tension of nanofluid-type fuels containing suspended

nanomaterials. Nanoscale research letters, 7(1), 226 .

Wang, X.-Q., & Mujumdar, A. S. (2007). Heat transfer characteristics of nanofluids: a review.

International journal of thermal sciences, 46(1), 1-19 .

Witharana, S., Hodges, C., Xu, D., Lai, X., & Ding, Y. (2012). Aggregation and settling in aqueous

polydisperse alumina nanoparticle suspensions. Journal of Nanoparticle Research, 14(5), 851 .

Zhu, B. J., Zhao, W. L., Li, J. K., Guan, Y. X., & Li, D. D. (2011). Thermophysical properties of Al2O3-

water nanofluids. Paper presented at the Materials Science Forum.

Page 16: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

AGLOMERASI DANWETTABILITY HYBRID

NANOFLUIDA Al2O3-TiO2-AIRPADA KOSENTRASI RENDAH

DAN TINGGIby Wayan Nata Septiadi

Submission date: 29-Jul-2018 09:28PM (UTC+0700)Submission ID: 985976620File name: 29.-Hal-217-226.pdf (739.25K)Word count: 4326Character count: 26853

Page 17: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 18: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 19: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 20: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 21: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 22: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 23: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 24: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 25: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 26: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi
Page 27: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

14%SIMILARITY INDEX

11%INTERNET SOURCES

11%PUBLICATIONS

8%STUDENT PAPERS

1 1%

2 1%

3 1%

4 1%

5 1%

6 1%

AGLOMERASI DAN WETTABILITY HYBRID NANOFLUIDAAl2O3-TiO2-AIR PADA KOSENTRASI RENDAH DAN TINGGIORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

Mehdi Jadidi, Armelle Vardelle, Ali Dolatabadi,Christian Moreau. "Chapter 30-1 Heat Transferin Suspension Plasma Spraying", SpringerNature, 2017Publicat ion

oaktrust.library.tamu.eduInternet Source

cese.pku.edu.cnInternet Source

Submitted to Charotar University of ScienceAnd TechnologyStudent Paper

www.mdpi.comInternet Source

Kurt, Melike, Hakan Ertürk, and Kunt Atalik."Synthesis and Experimental Investigation ofRheological Behavior of EG and Water BasedhBN Nanofluids", Volume 8C Heat Transferand Thermal Engineering, 2013.Publicat ion

Page 28: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

7 1%

8 1%

9 <1%

10 <1%

11 <1%

12 <1%

13 <1%

14 <1%

15 <1%

Publicat ion

researchbank.rmit.edu.auInternet Source

www.igi-global.comInternet Source

www.nature.comInternet Source

El-Sayed R. Negeed, N. Ishihara, K. Tagashira,S. Hidaka, M. Kohno, Y. Takata. "Experimentalstudy on the effect of surface conditions onevaporation of sprayed liquid droplet",International Journal of Thermal Sciences,2010Publicat ion

Submitted to Thapar University, PatialaStudent Paper

thermalscience.vinca.rsInternet Source

Michaelides, Efstathios E.. "ThermalConductivity", Nanofluidics, 2014.Publicat ion

www.geothermal.uq.edu.auInternet Source

Submitted to University of Newcastle uponTyne

Page 29: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

16 <1%

17 <1%

18 <1%

19 <1%

20 <1%

21 <1%

22 <1%

23 <1%

24 <1%

Student Paper

Submitted to POSTECHStudent Paper

www.unud.ac.idInternet Source

journal.sttnas.ac.idInternet Source

Submitted to Coventry UniversityStudent Paper

M.F. Nabil, W.H. Azmi, K.A. Hamid, R. Mamat."Experimental investigation of heat transferand friction factor of TiO 2 -SiO 2 nanofluids inwater:ethylene glycol mixture", InternationalJournal of Heat and Mass Transfer, 2018Publicat ion

Submitted to Cranfield UniversityStudent Paper

repository.unhas.ac.idInternet Source

www.science.govInternet Source

Pritam Kumar Das, Arnab Kumar Mallik,Ranjan Ganguly, Apurba Kumar Santra."Stability and thermophysical measurements ofTiO 2 (anatase) nanofluids with different

Page 30: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

25 <1%

26 <1%

27 <1%

28 <1%

29 <1%

30 <1%

31 <1%

32 <1%

surfactants", Journal of Molecular Liquids,2018Publicat ion

bapendik.unsoed.ac.idInternet Source

p3m.dikti.orgInternet Source

www.scribd.comInternet Source

eprints.undip.ac.idInternet Source

H. Nishiguchi, J.-L. Zhang, M. Anpo."Characteristics of the PhosphorescenceSpectra of Benzophenone Adsorbed on Ti−AlBinary Oxides", Langmuir, 2001Publicat ion

media.neliti.comInternet Source

journal.unpar.ac.idInternet Source

Oprsal, Jakub, Ludek Blaha, Miloslav Pouzar,Petr Knotek, Milan Vlcek, and Katerina Hrda."Assessment of silver nanoparticle toxicity forcommon carp (Cyprinus carpio) f ish embryosusing a novel method controlling the

Page 31: ISSN (cetak) 2620-6331 Prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/21955/1/d49ad0259be404c9708fe... · 2020. 7. 21. · Aglomerasi akan menyebabkan nanopartikel akan mengendap atau tersedimentasi

33 <1%

34 <1%

35 <1%

Exclude quotes Of f

Exclude bibliography Of f

Exclude matches Of f

agglomeration in the aquatic media",Environmental Science and Pollution Research,2015.Publicat ion

es.scribd.comInternet Source

Hadad, Kamal, Aref Rahimian, and M.R.Nematollahi. "Numerical study of single andtwo-phase models of water/Al2O3 nanofluidturbulent forced convection f low in VVER-1000nuclear reactor", Annals of Nuclear Energy,2013.Publicat ion

"Engineering Applications of Nanotechnology",Springer Nature, 2017Publicat ion