39
i Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember Ketua Laboratorium M. Rondhi, SP., MP., Ph.D. Pembina Mata Kuliah Analisis Kelayakan Agribisnis : 1. Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP. 2. Dr. Triana Dewi Hapsari, SP., MP. 3. Ir. Anik Suwandari, MP. 4. Agus Supriono, SP., M.Si. 5. Indah Ibanah, SP., M.Si. 6. Titin Agustina, SP.,MP. 7. Illia Seldon Magfiroh SE., MP. 8. Ariq Dewi Maharani, S.P., MP 9. Diana Fauziyah, SP., MP. Asisten : 1. Adinda Tissa R. P. 2. Widia Enggar Saputri 3. Rollinda Mustikaning Cahyo 4. Nindy Novianti Anggraeni 5. Triwila Nindra Putra Perdana 6. Alivia Permatasari 7. Moh. Aji Prasetyo

Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

i

Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Ketua Laboratorium

M. Rondhi, SP., MP., Ph.D.

Pembina Mata Kuliah Analisis Kelayakan Agribisnis :

1. Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP.

2. Dr. Triana Dewi Hapsari, SP., MP.

3. Ir. Anik Suwandari, MP.

4. Agus Supriono, SP., M.Si.

5. Indah Ibanah, SP., M.Si.

6. Titin Agustina, SP.,MP.

7. Illia Seldon Magfiroh SE., MP.

8. Ariq Dewi Maharani, S.P., MP

9. Diana Fauziyah, SP., MP.

Asisten :

1. Adinda Tissa R. P.

2. Widia Enggar Saputri

3. Rollinda Mustikaning Cahyo

4. Nindy Novianti Anggraeni

5. Triwila Nindra Putra Perdana

6. Alivia Permatasari

7. Moh. Aji Prasetyo

Page 2: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunis-Nya,

Buku Penuntun Praktikum Analisis Kelayakan Agribisnis ini dapat terselesaikan.

Buku Penuntun Praktikum ini disusun untuk memenuhi kebutuhan dalam kegiatan

praktikum Analisis KelayakanAgribisnis berdasarkan silabi yang telah ditentukan pada tahun

ajaran 2018/2019. Buku ini disusun untuk menambah pengetahuan Analisis Kelayakan

Agribisnis, sehingga mahasiswa diharapkan lebih memahami teori analisis kelayakan dalam

agribisnis serta mampu melakukan analisa dalam mata kuliah Analisis Kelayakan Agribisnis.

Penyusun menyadari bahwa Buku Penuntun Praktikum ini masih kurang dari

sempurna dan masih dalam proses penyempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

sifatnya membangun selalu penyusun harapkan demi penyempurnaannya. Penyusun

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berperan dalam penyelesaian buku

ini. Penyusun berharap semoga buku ini dapat bermanfaat.

Jember, Maret 2019

Tim Penyusun

Page 3: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

iii

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Untuk menjaga kelancaran praktikum di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Jember, perlu diwujudkan adanya tata tertib bagi mahasiswa/praktikan yang

mengikuti acara praktikum, yaitu sebagai berikut:

1. Praktikan wajib berpakaian rapi dan sopan (bersepatu tertutup, baju / kaos berkerah).

2. Praktikan masuk ruangan 5 menit sebelum acara praktikum dimulai.

3. Praktikan dilarang makan, minum, merokok, serta berbicara atau bersuara yang dapat

mengganggu ketenangan jalannya praktikum di dalam ruangan saat acara praktikum

berlangsung.

4. Selama acara praktikum berlangsung alat komunikasi di matikan/silent.

5. Praktikan keluar-masuk ruangan praktikum harus seijin asisten

6. Bagi praktikan yang tidak masuk wajib memberikan surat ijin tertulis yang dilegalisasi

oleh Ketua Laboratorium/ koordinator praktikum/ dosen pengampu mata kuliah

maksimal 3 hari setelah acara praktikum dilaksanakan.

7. Praktikan yang terlambat lebih dari 5 menit terhitung sejak praktikum dimulai tidak

diperbolehkan megikuti praktikum.

8. Praktikan wajib tertib dalam mengikuti acara praktikum.

9. Sanksi praktikum diberlakukan atas kebijakan masing-masing laboratorium.

10. Apabila ada tindakan yang tidak sesuai etika akademis atau bertentangan dengan moral

dari praktikan selama mengikuti praktikum dapat mempengaruhi nilai akhir mata kuliah

mahasiswa yang bersangkutan.

11. Pratikan yang tidak menghadiri/mengikuti acara pratikum lebih dari 3 (tiga) kali

dinyataan gugur, dan dianggap tidak mempunyai nilai praktikum (0)

12. Praktian yang mendapat inhaln lebih dari 3 (tiga) kali dinyatakan gugur dan dianggap

tidak mempunyai nilai praktikum (0).

13. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib praktikum akan ditetapkan kemudian.

Page 4: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

iv

SANKSI PRAKTIKUM

Untuk menjaga kelancaran dan disiplin praktikum di Jurusan Sosial Ekonomi

Pertanian / Agribisnis dan Program Studi Agribisnis – Fakultas Pertanian Universitas Jember,

perlu diberlakukan sanksi bagi mahasiswa/praktikan yang melanggar ketentuan kelengkapan

acara praktikum. Adapun bentuk-bentuk sanksi terebut sebagai berikut :

1. Praktikan yang tidak menghadiri acara pratikum karena sakit dengan bukti surat dokter

(rawat inap / rawat jalan) yang didelegasi oleh ketua Laboratorium / koordinator

pratikum / dosen pengampu mata kuliah diwajibkan menyalin 1 materi di dalam 1 buku,

dengan ketentuan materi yang disalin berisi mnimal 7 halaman. (foto copy materi yang

disalin) + cover.

2. Praktikan yang tidak menghadiri acara pratikum dengan izin yang didelegasi oleh

Jurusan / Fakultas / Universitas di wajibkan menyalin 1 materi di dalam 3 buku, dengan

ketentuan materi yang disalin berisi mnimal 7 halaman. (foto copy materi yang disalin) +

cover.

3. Praktikan yang tidak menghadiri acara pratikum dengan izin dari luar lingkungan

Jurusan / Fakultas / Universitas di wajibkan menyalin 1 materi di dalam 4 buku, dengan

ketentuan materi yang disalin berisi mnimal 7 halaman. (foto copy materi yang disalin) +

cover.

4. Praktikan yang tidak menghadiri acara pratikum dengan tanpa izin diwajibkan menyalin

1 materi di dalam 5 buku, dengan ketentuan materi yang disalin berisi mnimal 7

halaman. (foto copy materi yang disalin) + cover.

5. Praktikan yang tidak menghadiri acara pratikum wajib menghadap koordinator mata

pratikum maksimal 3 hari setelah acara pratikum.

6. Sanksi pratikum wajib diselesaikan sesuai dengan persetujuan dengan koordinator mata

pratikum. Praktikan yang tidak tepat waktu dalam pengumpulan tugas (sanksi pratikum)

maka akan diberi tugas atau sanksi tambahan.

Page 5: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

v

Catatan:

Sanksi-sanksi tersebut diberlakukan adalah untuk memenuhi kekosongan nilai dan daftar

hadir akibat tidak mengikuti salah satu acara praktikum.Apabila sanksi tersebut belum

dilaksanakan maka nilai akhir praktikum tidak dapat diberikan pada yang bersangkutan.

Jember, Maret 2019

Menyetejui Mengetahui

Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian

M. Rondhi, SP., MP., Ph.D.

NIP. 197707062008012013

Ketua Laboratorium Ekonomi dan

Pembangunan Pertanian

M. Rondhi, SP., MP., Ph.D.

NIP. 197707062008012013

Page 6: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

ii

DAFTAR ISI

Tim Pembina dan Asisten ...................................................................................................... i

Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii

Tata Tertib ...................................................................................................................... iii

Sanksi Praktikum ................................................................................................................. iv

Daftar Isi ............................................................................................................................. vi

Bab 1. Studi Kelayakan Bisnis............................................................................................... 1

Bab 2. Aspek Keuangan ........................................................................................................ 4

Bab 3. Kriteria Penilaian Investasi ........................................................................................ 9

Bab 4. Aspek Teknis dan Manajemen Organisasi ............................................................... 28

Bab 5. Analisis Finansial dan Ekonomi ............................................................................... 33

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... vii

Page 7: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Keuangan

4

bab 1 studi kelayakan bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan sebuah studi untuk mengetahui tentang kelayakan

suatu usaha yang ada. Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu:

1. Aspek Keuangan

2. Aspek Teknis dan Teknologi

3. Aspek Manajemen dan Organisasi

4. Aspek Pasar dan Pemasaran

5. Aspek Hukum, Sosial, Budaya, dan Lingkungan.

Desain studi kelayakan agribisnis ini menjadi dasar dalam pembuatan laporan studi

kelayakan suatu usaha.

1. Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan

perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek yang lainnya,

bahkan ada beberapa pengusaha justru menganggap aspek inilah yang paling utama untuk

dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan

perusahaan, sehingga aspek ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti

kelayakannya. Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang

akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian juga

meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika proyek ini jadi dilaksanakan.

Penelitian ini meliputi seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali. Kemudian

dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebutdan bagaimanatingkat suku bunga yang

berlaku, sehingga apabila dihitung dengan formula penilaian investasi sangat

menguntungkan. Metode penilaian yang yang akan digunakan untuk menilai suatu usaha

dikatakan layak atau tidak menurut aspek keuangan adalah dengan kriteria investasi.

2. Aspek Teknis dan Teknologi

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian kelayakan

terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan

kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan

teknis/operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi

perusahaan dalam perjalanannya di kemudian hari. Analisis dari aspek teknis atau operasi

adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya yang meliputi

ketepatan dalam penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), dan proses produksi

yang termasuk dalam pemilihan teknologi atau kesiagaan mesin-mesin yang digunakan.

Penelitian mengenai lokasi meliputi berbagai pertimbangan, apakah harus dekat dengan

pasar, dekat dengan bahan baku, dekat dengan tenaga kerja, dekat denganpemerintahan,

lembaga keuangan, pelabuhan atau pertimbangan lainnya.

Page 8: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Keuangan

5

3. Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis

untuk kelayakan suatu usaha, karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk

dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen organisasi yang baik, bukan tidak mungkin

akan mengalami kegagalan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi

kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan

tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen. Untuk keperlun studi

kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dapat diterapkan secara benar.

Dalam aspek organisasi ini menilai para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.

Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang profesional.

Struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya.

4. Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam kaitannya dengan studi kelayakan usaha atau proyek, aspek pasar dan

pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting. Hal ini disebabkan karena aspek

pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup dan matinya suatu perusahaan. Aspek pasar

dan pemasaran ini digunakan untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan

investasi memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak. Atau dengan kata lain seberapa

besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar market share

yang dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang

akan dijalankan,serta untuk mengungkap peluang pasar yang ada. Dalam hal ini, untuk

menentukan besarnya pasar nyata dan potensi pasar yang ada, maka perlu dilakukan riset

pasar, baik dengan terjun langsung ke lapangan maupun dengan mengumpulkan data dari

berbagai sumber.

5. Aspek Hukum, Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

Dalam aspek hukum yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan

dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki.

Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum

yang harus dipegang apabila dikemudian hari timbul suatu masalah. Keabsahan dan

kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan dan

mengeluarkan dokumen tersebut.

Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh

yang dtimbulkan jika suatu usaha ini dijalankan. Pengaruh ini terutama terhadap ekonomi

secara luas serta dampak sosial terhadap masyarakat secara keseluruhan.Dampak ekonomi

dapat berupa peningkatan pendapatan masyarakat baik yang bekerja di pabrik atau

masyarakat di luar lokasi pabrik. Sedangkan untuk dampak sosialnya seperti tersedianya

sarana dan prasarana seperti jalan, jembatan, penerangan, telepon, air, sarana pendidikan,

tempat kesehatan, dan sarana ibadah.

Aspek lingkungan merupakan aspek yang paling dibutuhkan untuk dianalisis pada

masa saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap

lingkungan di sekitarnya, baik terhadap darat, air, dan udara, yang pada akhirnya berdampak

pada kehidupan manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya.

Page 9: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Keuangan

6

bab 2 aspek keuangan

1.1 PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha), sudah barang tentu

memerlukan sejumlah modal (uang), di samping keahlian lainnya. Modal yang digunakan

untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya praivestasi, biaya investasi dalam aktiva

tetap, hingga modal kerja. Untuk memenuhi kebutuhan investasi tersebut, modal dapat dicari

dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan

cara menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing).

Dalam praktiknya pembiayaan suaru usaha bersumber dari sumber dana yag diperoleh

secara gabungan antara modal sendiri dan modal pinjaman. Masalah yang perlu memperoleh

perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka

waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan

yang akan diperoleh pada masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih

pendapatan dan biaya dalam satu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat

berperan dalam pengembalian dana suatu usaha.

Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh di masa mendatang perlu

dilakukan perhitungan dengan cermatdegan membandingka data dan iformasi yang ada

sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode

tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan juga perlu diperinci serinci

mungkin. Semuanya ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan

dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.

Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi

tersebut melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah

investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat untuk menentukan

kelayakan usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan Payback

Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of

Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break Even Point.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bhaw aspek keuangan merupakan aspek yang

digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama

pentingnya dengan aspek lainnya. Secara keseluruhan, penilaian dalam aspek keuangan

meliputi hal-hal seperti:

1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.

2. Kebutuhan biaya investasi.

3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-

jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.

4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode ke depan.

5. Kriteria penilaian investasi.

Page 10: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Keuangan

7

1.2 SUMBER-SUMBER DANA

Dalam praktiknya kebutuhan modal untuk investasi terdiri dari dua macam, yaitu

modal investasi dan modal kerja. Modal investasi digunakan untuk membeli aktiva tetap

seperti tanah bangunan, mesin-mesin, peralatan serta inventaris lainnya dan biasanya modal

investasi diperoleh dari pinjaman yang berjangka waktu panjang. Sedangkan modal kerja

yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selama perusahaan

beroperasi. Jangka waktu penggunaan modl kerja relatif pendek, yaitu untuk satu atau

beberapa siklus operasi perusahaan. Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan

baku, membayar gaji karyawan, dan biaya pemeliharaan, serta biaya-biaya lainnya.

Dilihat dari segi asalnya, modal dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Modal Asing (Modal Pinjaman)

Modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan

biasanya diperoleh secara pinjaman. Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang

relatif tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan

menggunakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak maajemen untuk

sungguh-sungguh mengerjakan usaha yang dijalankan karena adanya kewajiban untuk

mengembalikan modal tersebut. Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:

a. Pinjaman dunia perbankan.

b. Pinjaman dari lembaga keuangan, seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing,

dana pensiun, dll.

c. Pinjaman dari perusahaan non bank

2. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara

mengeluarkan saham baik secara tertutup maupun terbuka. Keuntungan menggunakan mdoal

sendiri adalah tidak adanya beban biay bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya

perlu membayar deviden. Pembayaran deviden dilakukan jika perusahaan memperoleh

keuntungan dan besarnya deviden tergantung dari keuntungan perusahaan yang diperoleh.

Kemudian tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan modal yang digunakan. Kerugian

dari penggunakan modal milik sendiri adalah jumlahnya yang sangat terbatas da relatif sulit

untuk memperolehnya. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari setoran

pemegang saham, cadangan laba, dan laba yang belum dibagi.

1.3 BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI

Komponen yang terkandung dalam biaya investasi biasanya disesuaikan dengan jenis

usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar, biaya kebutuhan investasi meliputi:

1. Biaya prainvestasi

a. Biaya pembuatan studi

b. Biaya pengurusan izin-izin

2. Biaya aktiva tetap

a. Aktiva tetap berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, bangunan, peralatan, inventaris

kantor, dan aktiva tetap berwujud lainnya.

b. Aktiva tetap tidak berwujud, seperti good will, hak cipta, lisensi, dan merek dagang.

Page 11: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Keuangan

8

3. Biaya operasional

a. upah dan gaji karyawan

b. biaya listrik

c. biaya telepon dan air

d. biaya pemeliharaassn

e. pajak

f. premi asuransi

g. biaya pemasaran, dan

h. biaya lainnya

1.4 ARUS KAS (CASH FLOW)

Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam satu

periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke

perusahaan serta jenis-jenis pemasukan tersebut dan berapa uang yang keluar (cash out) serta

jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.

Cash in dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak tertentu.

Cash in juga dapat diperoleh dari pengahasilan atau pendapatan yang diperoleh dari usaha

yang sedang dijalankan, seperti penjualan. Di samping itu, cash in juga bisa pula berasal dari

pendapatan lainnya yang bukan dari usaha utama.

Cash out merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu

periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan atau yang tidak ada

hubungan sama sekali dengan usaha utama. Cash out ini merupakan biaya-biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengankegiatan usaha

seperti, pembayaran cicilan utang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja,

dan biaya pemasaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar

dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi

tersebut. Dalam hal ini, bagi investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima

dari uang yang diinvestasikan di suatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika

dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikrenakan:

1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.

2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.

3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.

Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:

1. Initial Cash Flow atau kas awal adalah pengeluaran pada awal periode untuk investasi.

Contoh biaya pra investasi adalah pembelian aktiva tetap dan modal kerja/operasional.

2. Operasional Cash Flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi

usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluarkan yang dikeluarkan pada suatu

periode tertentu.

3. Terminal Cash Flow adalah uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.

Page 12: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Keuangan

9

Tabel 1.1 Contoh Estimasi Cash Flow PT Mantak Igak (dalam ribuan)

KOMPONEN TAHUN/ PERIODE

2002 2003 2004 2005 2006

KAS MASUK

Investasi 2.930.450 0 0 0 0

Pendapatan 1.500.000 1.800.000 2.100.000 2.250.000 2.530.000

Total Kas Masuk 4.430.450 1.800.000 2.100.000 2.250.000 2.530.000

KAS KELUAR

Pembelian aktiva tetap 2.680.000 0 0 0 0

Gaji dan upah 120.000 140.000 160.000 180.000 200.000

Listrik 8.000 10.000 11.000 12.000 13.000

Telepon 6.000 6.500 7.000 8.000 9.500

Biaya pemeliharaan 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000

Pajak (PBB) 1.500 1.600 1.700 1.800 2.000

Bunga bank 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000

Penyusutan 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

Biaya pemasaran 50.000 60.000 70.000 80.000 100.000

Asuransi 7.500 7.500 7.500 7.500 7.500

Biaya administrasi 12.000 15.000 17.000 22.000 26.000

Biaya lainnya 16.000 19.000 20.000 26.000 28.000

Total kas keluar 3.150.000 514.000 554.200 602.300 656.000

Surplus (defisit) 1.285.450 1.285.400 1.545.800 1.647.700 1.847.000

Saldo awal kas 1.285.450 2.565.850 4.111.650 5.759.350

Saldo akhir kas 1.285.450 2.565.850 4.111.650 5.759.350 8.633.350

Return on Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi

manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh akitva yang dikendalikannya dengan

mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan presentase. Rasio ini

menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman maupun

modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio yang dihasilkan, semakin tidak baik, demikian

pula sebaliknya. Artinya, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan

operasi perusahaan. Rumus untuk mencari Return on Investment (ROI) adalah sebagai

berikut:

Return on Investment (ROI) =

Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk

mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi

penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya, posisi pemilik

perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaikntya. Rumus untuk mencari Return on Equity

(ROE) adalah sebagai berikut:

Return on Equity (ROE) =

Page 13: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Kriteria Penilaian Investasi

10

bab 3 kriteria penilaian investasi

2.1 ANALISIS KRITERIA INVESTASI

Perhitungan kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh mana gagasan usaha

(proyek) yang direncanakan dapat memberikan manfaat (benefit), baik dilihat dari financial

benefit maupuan social benefit. Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari

modal yang diinvestasikan yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total

biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis proyek (Ibrahim,

2003).

Kriteria investasi yang digunakan dalam analisis antara lain:

1. Net Present Value (NPV)

Net present value adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur

apakah suatu proyek feasible atau tidak. Perhitungan NPV merupakan net benefit yang telah

didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount

factor. Bentuk formulasi rumus NPV adalah:

atau

Keterangan:

NB : net benefit = benefit – cost : cost yang telah di-discount

C : biaya investasi + biaya operasi i : discount factor

: benefit yang telah di-discount n : tahun (waktu)

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Apabila hasil perhitungan NPV > 0 (nol), menunjukkan usaha/proyek tersebut feasible

untuk dilaksanakan.

b. Apabila hasil perhitungan NPV < 0 (nol), menunjukkan usaha/proyek tidak layak untuk

dilaksanakan.

c. Apabila hasil perhitungan NPV = 0 (nol), menunjukkan proyek tersebut berada dalam

keadaan Break Even Point (BEP) dimana TR = TC dalam bentuk present value.

2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

Net benefit cost ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di

discount positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-) dengan rumus:

Page 14: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Kriteria Penilaian Investasi

11

Keterangan:

NB(+) : net benefit (+)

NB(-) : net benefit (-)

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika nilai Net B/C > 1, menunjukkan proyek tersebut layak untuk dikerjakan

b. Jika nilai Net B/C < 1, menunjukkanproyek tidak layak untuk dikerjakan.

c. Jika nilai Net B/C = 1, menunjukkan cash in flow dengan cash out flow dalam present

value disebut dengan Break Even Point (BEP) yaitu TR = TC.

3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)

Gross B/C adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah di-discount dengan

cost secara keseluruhan yang telah di-discount. Adapun bentuk formulanya adalah:

Keterangan:

PV (B) : present value (benefit)

PV (C) : present value (cost)

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Gross B/C > 1, menunjukkan bahwa bisnis tersebut layak untuk dilanjutkan (feasible).

b. Gross B/C < 1, menunjukkan bahwa bisnis tersebut tidak layak untuk dilanjutkan (not

feasible).

c. Gross B/C = 1, menunjukkan bisnis yang dikerjakan berada dalam keadaan BEP (Break

Event Point)

4. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net

present value sama dengan 0 (nol), untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung nilai

NPV1 dan nilai NPV2 dengan cara coba-coba. Apabila nilai NPV1 telah menunjukkan angka

positif maka discount factor yang kedua harus lebih besar dari SOCC (discount factor) dan

sebaliknya apabila NPV1 menunjukkan angka negatif maka discount factor yang kedua

berada dibawah SOCC (discount factor).

Keterangan :

i1 : tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1

i2 : tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika IRR > discount factor artinya proyek tersebut layak

b. Jika IRR < discount factor artinya proyek tersebut tidak layak

c. Jika IRR = discount factor artinya proyek tersebut berada dalam keadaan BEP

t

t

t

t

CPV

BPV

CGrossB

0

0

)(

)(

/

Page 15: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Kriteria Penilaian Investasi

12

5. Profitability Ratio (PR)

Profitability Ratio (PR) merupakan suatu jenis perbandingan antara selisih benefit

dengan biaya operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi. Nilai dari setiap

variabel dalam bentuk present value atau nilai yang telah di-discount dengan discount factor

dari SOCC yang berlaku dalam masyarakat. Adapun bentuk formulasi rumusnya adalah

sebagai berikut:

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika nilai PR > 1, menunjukkan proyek tersebut layak untuk dikerjakan

b. Jika nilai PR < 1, menunjukkanproyek tidak layak untuk dikerjakan.

c. Jika nilai PR = 1, menunjukkan cash in flow dengan cash out flow dalam present value

disebut dengan break even point (BEP) yaitu TR = TC.

6. Payback Period (PP)

Payback Period (PP) adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus

penerimaan (cash in flow) secara komulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk

present value. Analisis Payback Period dalam studi kelayakan digunakan untuk mengetahui

berapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Semakin

cepat pengembalian biaya investasi proyek, maka semakin baik proyek tersebut karena

semakin lancar perputaran modalnya.

Perangkat untu mengukur Paybacks Periods di antaranya:

1. Net Benefit Komulatif

2. Net Benefit rata-rata setiap tahun

Rumus mencari Payback Periods adalah :

PP = Investasi / Net Benefit rata-rata tiap tahun

2.2 ANALISIS SENSITIVITAS

Apabila akan merencanakan suatu proyek, semua biaya yang akan dikeluarkan dan

benefit yang akan diperoleh tiap tahun, semuanya diperkirakan berdasarkan data yang

diperoleh dari proyek yang sudah ada atau dari teori yang berhubungan dengan proyek yang

direncanakan. Dengan demikian mungkin saja terjadi kekeliruan atau ketidaktepatan

perkiraan biaya dan benefit yang telah disusun. Ketidaktepatan perkiraan itu diantaranya :

a. Terjadi kenaikan biaya, terutama biaya operasionalnya.

b. Dengan adanya proyek, produk meningkat yang memungkinkan untuk turunnya harga

produk, sehingga akan menurunkan benefit.

c. Mundurnya waktu berproduksi sehingga menurunkan benefit.

Mengatasi hal-hal tersebut di atas diperlukan adanya analisis kepekaan (sensitivitas

analisis). Banyaknya analisis kepekaan yang akan dibuat tergantung dari asumsi yang

ditentukan. Sebagai contoh mengenai asumsi yang sering digunakan adalah:

a. Seandainya biaya naik 10 % dari perkiraan semula, sedangkan keadaan benefit tetap.

b. Seandanya biaya tetap tetapi benefit turun sebesar 10%.

Page 16: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Kriteria Penilaian Investasi

13

c. Mundurnya waktu berproduksi sehingga menurunkan benefit.

Seandainya asumsi yang dibuat tiga, berarti analisis kepekaan yang dibuat sebanyak

tiga analisis, apabila hasil analisis itu ternyata proyek ini masih layak untuk diusahakan,

dengan demikian adanya analisa kepekaan akan menambah kepercayaan atas proyek yang

akan diusahakan.

Tabel 2.2 Kriteria pengambilan keputusan :

No. Teknik

Analisis

Hasil

Perhitunga

n

Kriteria

Penilaian

Rekomendasi

1 NPV 0 layak Diusahakan/ dilanjutkan

2 Net B/C 1 layak Diusahakan/ dilanjutkan

3 IRR 1 layak Diusahakan/ dilanjutkan

4 Gross B/C 1 layak Diusahakan/ dilanjutkan

5 PR 1 layak Diusahakan/ dilanjutkan

Page 17: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

14

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS KRITERIA INVESTASI

Penganalisisan kelayakan suatu usaha dapat dilakukan dengan program Microsoft

Excel. Dengan memanfaatkan kelebihan program ini pekerjaan analisis kelayakan suatu

usaha akan menjadi mudah. Analisis kelayakan usaha dengan memanfaatkan program

Excel dapat dikelompokkan menjadi enam langkah, yaitu sebagai berikut:.

A. Memasukkan Data

Langkah awal yang dilakukan dalam analisis kelayakan usaha dengan Microsoft

Excel adalah memasukkan data-data awal yang diperlukan. Data-data tersebut

berhubungan dengan data kurun waktu (dalam tahun), benefit (per tahun), dan cost (per

tahun).

Tabel 2.1 Data Awal Analisis Kelayakan Suatu Usaha

Tahun Benefit Cost 1 2 3

0 0 95

1 6 33

2 20 22

3 25 12

4 32 13

5 60 13

6 68 17

7 70 19

8 70 20

9 65 28

10 60 30

B. Langkah Perhitungan I

Setelah langkah awal dilaksanakan, kita dapat memulai perhitungan yang pertama.

Dalam perhitungan pertama ini akan diterapkan secara langsung fungsi-fungsi formula

yang dimiliki program Excel dengan tanpa menghitung satu per satu terlebih dahulu.

Data dari

tahun ke 0

(nol) hingga

tahun ke 10

(sepuluh)

Page 18: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

15

Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Pertama

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF 10% NPV 10% PV (B) PV(C)

(2 – 3) =1/(1+10%)Kolom1

(4 x 5) (2 x 5) ( 3 x 5)

1 2 3 4 5 6 7 8

0 0 95 -95 1 -95 0 95

1 6 33 -27 0,909091 -24,54545 5,4545455 30

2 20 22 -2 0,826446 -1,652893 16,528926 18,181818

3 25 12 13 0,751315 9,7670924 18,78287 9,0157776

4 32 13 19 0,683013 12,977256 21,856431 8,8791749

5 60 13 47 0,620921 29,183302 37,255279 8,0719772

6 68 17 51 0,564474 28,78817 38,384227 9,5960568

7 70 19 51 0,513158 26,171064 35,921068 9,7500042

8 70 20 50 0,466507 23,325369 32,655517 9,3301476

9 65 28 37 0,424098 15,691612 27,566345 11,874733

10 60 30 30 0,385543 11,566299 23,132597 11,566299

Jumlah A B C D E

Rata-rata

Keterangan:

A : Net Benefit = Benefit – Cost

(Kolom 2 – Kolom 3)

B : DF 10% = 1/(1+10%)Tahun

C : Net Present Value (10%) = Net Benefit x DF 10%

(Kolom 4 x Kolom 5)

D :Present Value Benefit = Benefit x DF 10%

(Kolom 2 x Kolom 5)

E :Present Value Cost = Cost x DF 10%

(Kolom 3 x Kolom 5)

Persamaan

No Kolom

Page 19: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

16

Tabel 2.3 Perhitungan Discon Factor 10% Tahun ke-0 sampaike-10

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF 10%

(2 - 3) =1/(1+10%)Kolom1

1 2 3 4 5

0 0 95 -95 =1/(1+0,1)^A4

1 6 33 -27 =1/(1+0,1)^A5

2 20 22 -2 =1/(1+0,1)^A6

3 25 12 13 =1/(1+0,1)^A7

4 32 13 19 =1/(1+0,1)^A8

5 60 13 47 =1/(1+0,1)^A9

6 68 17 51 =1/(1+0,1)^A10

7 70 19 51 =1/(1+0,1)^A11

8 70 20 50 =1/(1+0,1)^A12

9 65 28 37 =1/(1+0,1)^A13

10 60 30 30 =1/(1+0,1)^A14

Setelah itu, dapat dilakukan perhitungan PV (B) dan PV (C) seperti tabel dibawah

ini:

Tabel 2.4 Perhitungan NPV 10%, PV(B) dan PV(C) Tahun ke-0 sampai ke-10

DF 10% NPV 10% PV (B) PV(C)

=1/(1+10%)Kolom1 (4 x 5) (2 x 5) ( 3 x 5)

5 6 7 8

=1/(1+0,1)^A4 =D4*E4 =B4*E4 =C4*E4

=1/(1+0,1)^A5 =D5*E5 =B5*E5 =C5*E5

=1/(1+0,1)^A6 =D6*E6 =B6*E6 =C6*E6

=1/(1+0,1)^A7 =D7*E7 =B7*E7 =C7*E7

=1/(1+0,1)^A8 =D8*E8 =B8*E8 =C8*E8

=1/(1+0,1)^A9 =D9*E9 =B9*E9 =C9*E9

=1/(1+0,1)^A10 =D10*E10 =B10*E10 =C10*E10

=1/(1+0,1)^A11 =D11*E11 =B11*E11 =C11*E11

=1/(1+0,1)^A12 =D12*E12 =B12*E12 =C12*E12

=1/(1+0,1)^A13 =D13*E13 =B13*E13 =C13*E13

=1/(1+0,1)^A14 =D14*E14 =B14*E14 =C14*E14

C. Langkah Perhitungan II

Langkah selanjutnya adalah langkah perhitungan II, yaitu menghitung DF

13%, NPV 13%, DF 15%, NPV 15%, total setiap DF serta rata-rata setiap DF.

Seperti pada perhitungan pertama, untuk mendapatkan nilai-nilainya kita tidak

perlu melakukan perhitungan terlebih dahulu, yaitu cukup memasukkan rumus-

rumus perhitungan yang digunakan.

Persamaa

n

Rumus yang dituliskan untuk tahun ke nol hingga tahun ke sepuluh

Page 20: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

17

Tabel 2.5 Lanjutan Perhitungan

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF 13% NPV 13% DF 15% NPV 15%

(2 - 3) (4 x 9) ( 4 x 11)

1 2 3 4 9 10 11 12

0 95 -95 =1/(1+0,13)^A4 =D4*I4 =1/(1+0,15)^A4 =D4*L4

1 6 33 -27 =1/(1+0,13)^A5 =D4*I5 =1/(1+0,15)^A5 =D4*L5

2 20 22 -2 =1/(1+0,13)^A6 =D4*I6 =1/(1+0,15)^A6 =D4*L6

3 25 12 13 =1/(1+0,13)^A7 =D4*I7 =1/(1+0,15)^A7 =D4*L7

4 32 13 19 =1/(1+0,13)^A8 =D4*I8 =1/(1+0,15)^A8 =D4*L8

5 60 13 47 =1/(1+0,13)^A9 =D4*I9 =1/(1+0,15)^A9 =D4*L9

6 68 17 51 =1/(1+0,13)^A10 =D4*I10 =1/(1+0,15)^A10 =D4*L10

7 70 19 51 =1/(1+0,13)^A11 =D4*I11 =1/(1+0,15)^A11 =D4*L11

8 70 20 50 =1/(1+0,13)^A12 =D4*I12 =1/(1+0,15)^A12 =D4*L12

9 65 28 37 =1/(1+0,13)^A13 =D4*I13 =1/(1+0,15)^A13 =D4*L13

10 60 30 30 =1/(1+0,13)^A14 =D4*I14 =1/(1+0,15)^A14 =D4*L14

Jumlah =sum(B4:B14) =sum(C4:C14) =sum(D4:D14) =sum(I4:I14) =sum(J4:J14) =sum(K4:K14) =sum(L4:L14)

Rata-2 =Avg(B4:B14) =Avg(C4:C14) =Avg(D4:D14) =Avg(I4:I14) =Avg(J4:J14) =Avg(K4:K14) =Avg(L4:L14)

Page 21: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

18

Tabel 2.6 Lanjutan Perhitungan

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF 13% NPV 13% DF 15% NPV 15%

(2 - 3) (4 x 9) ( 4 x 11)

1 2 3 4 9 10 11 12

0 95 -95 1 -95 1 -95

1 6 33 -27 0,884956 -23,89381 0,869565217 -23,47826

2 20 22 -2 0,783147 -1,566293 0,756143667 -1,512287

3 25 12 13 0,69305 9,009652 0,657516232 8,547711

4 32 13 19 0,613319 11,65306 0,571753246 10,86331

5 60 13 47 0,54276 25,50972 0,497176735 23,36731

6 68 17 51 0,480319 24,49624 0,432327596 22,04871

7 70 19 51 0,425061 21,67809 0,37593704 19,17279

8 70 20 50 0,37616 18,80799 0,326901774 16,34509

9 65 28 37 0,332885 12,31674 0,284262412 10,51771

10 60 30 30 0,294588 8,83765 0,247184706 7,415541

Jumlah 476 302 174 6,42624 11,849 6,0187686 -1,7124

Rata-rata 43,272727 27,454545 15,818182 1,07719 -0,1557

Keterangan:

A : DF 13% = 1/(1+13%)Tahun

B : Net Present Value (13%) = Net Benefit x DF 13%

(Kolom 4 x Kolom 9)

C : DF 15% = 1/(1+15%)Tahun

D :Net Present Value (15%) = Net Benefit x DF 15%

(Kolom 4 x Kolom 11)

Page 22: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

19

D. Langkah Perhitungan III

Langkah selanjutnya adalah langkah perhitungan III, yaitu menghitung nilai

net benefit cost ratio untuk tiap-tiap discount factor, nilai gross benefit, nilai IRR

dan nilai payback periods. Nilai net benefit cost ratio dapat dihitung dengan

persamaan berikut ini.

(Positif)NPV

(Negatif)NPVRatioCostBenefitNet

Pada tabel di atas telah dihitung nilai NPV pada kolom ke 7 untuk NPV

10%, kolom ke 10 untuk NPV 13%, dan kolom ke 12 untuk NPV 15%.

Untuk menghitung net benefit cost ratio NPV 10% dilakukan dengan

menjumlahkan nilai NPV positif kemudian dibagi dengan jumlah nilai NPV

negatif.

Tabel 2.7 Nilai NPV Negatif dan NPV Positif

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF 10% NPV 10%

(2 - 3) (4 x 5)

1 2 3 4 5 6

0 95 -95 1 -95

1 6 33 -27 0,909091 -24,545455

2 20 22 -2 0,826446 -1,6528926

3 25 12 13 0,751315 9,7670924

4 32 13 19 0,683013 12,977256

5 60 13 47 0,620921 29,183302

6 68 17 51 0,564474 28,78817

7 70 19 51 0,513158 26,171064

8 70 20 50 0,466507 23,325369

9 65 28 37 0,424098 15,691612

10 60 30 30 0,385543 11,566299

Dengan melihat tabel 4.9, kita dapat menuliskan rumus dalam selnya,

yaitu: =sum(F4:F6)/sum(F7:F14). Setelah nilai tersebut didapat, langkah

berikutnya adalah membuat nilai absolut, caranya dengan menggunakan fungsi

ABS. Dengan demikian, akan didapat net benefit cost ratio untuk NPV 10%.

Untuk perhitungan net benefit cost ratio yang lain, langkah-langkah di atas dapat

digunakan kembali.

Langkah selanjutnya adalah menghitung gross benefit. Nilai gross benefit

dapat diperoleh dengan rumus berikut :

)(

)(

CPV

BPVBenefitGross

Perhitungan jumlah PV(B) telah kita lakukan pada sel kolom ke 7 baris ke

15, sedangkan jumlah PV(C) pada sel kolom ke 8 baris ke 15.Nilai IRR dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

Nilai

NPV (-)

negatif

Nilai NPV

(+) positif

Page 23: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

20

)(Rate)(Rate*)(NPV)(NPV

)NPV()(RateIRR

Tabel 2.8 Nilai NPV Positif dan NPV Negatif

DF 13% NPV 13% DF 15% NPV 15%

(4 x 9) ( 4 x 11)

9 10 11 12

1 -95 1 -95

0,884956 -23,89381 0,869565217 -23,47826

0,783147 -1,566293 0,756143667 -1,512287

0,69305 9,009652 0,657516232 8,547711

0,613319 11,65306 0,571753246 10,86331

0,54276 25,50972 0,497176735 23,36731

0,480319 24,49624 0,432327596 22,04871

0,425061 21,67809 0,37593704 19,17279

0,37616 18,80799 0,326901774 16,34509

0,332885 12,31674 0,284262412 10,51771

0,294588 8,83765 0,247184706 7,415541

6,42624 11,849 6,0187686 -1,7124

1,07719 -0,1557

Nilai NPV positif mendekati nol

Nilai NPV negatif mendekati nol

Page 24: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

21

Tabel 2.9 Penulisan Rumus pada Perhitungan ke Tiga

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF 10% NPV 10% PV (B) PV(C)

(2 - 3) (4 x 5) (2 x 5) ( 3 x 5)

1 2 3 4 5 6 7 8

0 95 -95 1 -95 0 95

1 6 33 -27 0,909091 -24,54545 5,454545 30

2 20 22 -2 0,826446 -1,652893 16,52893 18,18182

3 25 12 13 0,751315 9,767092 18,78287 9,015778

4 32 13 19 0,683013 12,97726 21,85643 8,879175

5 60 13 47 0,620921 29,1833 37,25528 8,071977

6 68 17 51 0,564474 28,78817 38,38423 9,596057

7 70 19 51 0,513158 26,17106 35,92107 9,750004

8 70 20 50 0,466507 23,32537 32,65552 9,330148

9 65 28 37 0,424098 15,69161 27,56635 11,87473

10 60 30 30 0,385543 11,5663 23,1326 11,5663

Jumlah 476 302 174 7,14457 36,2718 257,538 221,266

Rata-rata 43,2727 27,4545 15,8182 3,29744 23,4125 20,1151

Page 25: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

22

Tabel 2.10 Lanjutan Perhitungan

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF 13% NPV 13% DF 15% NPV 15%

(2 – 3) (4 x 9) ( 4 x 11)

1 2 3 4 9 10 11 12

0 95 -95 1 -95 1 -95

1 6 33 -27 0,884956 -23,89381 0,869565217 -23,47826

2 20 22 -2 0,783147 -1,566293 0,756143667 -1,512287

3 25 12 13 0,69305 9,009652 0,657516232 8,547711

4 32 13 19 0,613319 11,65306 0,571753246 10,86331

5 60 13 47 0,54276 25,50972 0,497176735 23,36731

6 68 17 51 0,480319 24,49624 0,432327596 22,04871

7 70 19 51 0,425061 21,67809 0,37593704 19,17279

8 70 20 50 0,37616 18,80799 0,326901774 16,34509

9 65 28 37 0,332885 12,31674 0,284262412 10,51771

10 60 30 30 0,294588 8,83765 0,247184706 7,415541

Jumlah 476 302 174 6,42624 11,849 6,0187686 -1,7124

Rata-rata 43,2727 27,4545 15,8182 1,07719 -0,1557

Page 26: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

23

Tabel 2.11 Lanjutan Perhitungan

Net Benefit Cost Ratio= NPV(+) / NPV(-) 0,1 0,13 0,15

NPV =sum(F7:F14)/sum (F4:F6) =sum(J7:J14)/sum (J4:J6) =sum(L7:L14)/sum (L4:L6)

Absolut =ABS(F19) =ABS(J19) =ABS(L19)

Gross Benefit = PV (B) / PV(C)

Hasil= =G15/H15

IRR = rate (+) mendekati nol + (NPV (+) mendekati nol)* (rate (-) - rate (+)) / NPV (+) - NPV(-)

Hasil = =0,13+(J15)/(J15-L15)*(0,15-0,13)

Payback periods = Cost konstruksi / (Jumlah Net Benefit / n tahun)

Hasil = =C4/D15/10

Page 27: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

24

Tabel 2.12 Lanjutan Perhitungan

Net Benefit Cost Ratio= NPV(+) / NPV(-) 0,1 0,13 0,15

NPV -1,299277 -1,098365 -0,985729014

Absolut 1,299277 1,098365 0,985729

Gross Benefit= PV (B)/ PV(C)

Hasil = 1,163929

IRR= rate (+) mendekati nol + (NPV (+) mendekati nol)* (rate (-) - rate (+)) / NPV (+) - NPV(-)

Hasil = 0,147475

Payback periods= Cost konstruksi / (Jumlah Net Benefit / n tahun)

Hasil = 5,45977

Page 28: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

25

E. Langkah Perhitungan IV

Langkah selanjutnya adalah langkah perhitungan IV, yaitu menghitung

nilai cost sensitivitas tiap tahun dan perubahan cost. Untuk perubahan cost dapat

dihitung dengan menambahkan nilai cost sensitivitas dengan cost pada tahun yang

sama.

Penulisan rumus perubahan cost tergantung pada alamat sel dari

perhitungan cost sensitivitas. Sebagai contoh, apabila alamat sel perhitungan cost

censitivitas tersebut adalah pada alamat B30 sampai B40, maka penulisan

rumusnya seperti yang terdapat dalam tabel 2.13.

Tabel 2.13 Penulisan Rumus pada Perhitungan ke Empat

Cost Sensitivitas 15 % =

Cost * 15 %

Perubahan Cost =

Cost Sensitivitas 15 % + Cost

Hasil Tahun ke 0 = =C4*0,15 =B30+C4

Hasil Tahun ke 1 = =C5*0,15 =B31+C5

Hasil Tahun ke 2 = =C6*0,15 =B32+C6

Hasil Tahun ke 3 = =C7*0,15 =B33+C7

Hasil Tahun ke 4 = =C8*0,15 =B34+C8

Hasil Tahun ke 5 = =C9*0,15 =B35+C9

Hasil Tahun ke 6 = =C10*0,15 =B36+C10

Hasil Tahun ke 7 = =C11*0,15 =B37+C11

Hasil Tahun ke 8 = =C12*0,15 =B38+C12

Hasil Tahun ke 9 = =C13*0,15 =B39+C13

Hasil Tahun ke 10 = =C14*0,15 =B40+C14

Page 29: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

26

Tabel 2.14 Hasil Perhitungan ke Empat

Cost Sensitivitas 15 % =

Cost * 15 %

Perubahan Cost =

Cost Sensitivitas 15 % + Cost

Hasil Tahun ke 0 = 14,25 37,95

Hasil Tahun ke 1 = 4,95 25,3

Hasil Tahun ke 2 = 3,3 13,8

Hasil Tahun ke 3 = 1,8 14,95

Hasil Tahun ke 4 = 1,95 14,95

Hasil Tahun ke 5 = 1,95 19,55

Hasil Tahun ke 6 = 2,55 21,85

Hasil Tahun ke 7 = 2,85 23

Hasil Tahun ke 8 = 3 32,2

Hasil Tahun ke 9 = 4,2 34,5

Hasil Tahun ke 10 = 4,5

F. Langkah Penentuan Kelayakan

Berdasarkan hasil perhitungan perubahan cost, kita bisa menentukan

kelayakan suatu usaha yang akan didirikan. Cara penentuannya adalah dengan

mengubah data cost awal dengan nilai perubahan cost yang didapat. Dengan

perubahan data tersebut nilai-nilai hasil perhitungan akan berubah juga, termasuk

nilai IRR-nya. Apabila IRR tersebut lebih besar daripada suku bunga bank, maka

proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.

Page 30: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

27

Tabel 2.15 Hasil Perhitungan Ketiga

Tahun Benefit Cost Net

Benefit

DF 10% NPV 10% PV (B) PV(C)

(2 - 3) (4 x 5) (2 x 5) ( 3 x 5)

1 2 3 4 5 6 7 8

0 , 109,25 -109,25 1 -109,25 0 109,25

1 6, 37,95 -31,95 0,909091 -29,04545 5,454545 34,5

2 20, 25,3 -5,3 0,826446 -4,380165 16,52893 20,90909

3 25, 13,8 11,2 0,751315 8,414726 18,78287 10,36814

4 32, 14,95 17,05 0,683013 11,64538 21,85643 10,21105

5 60, 14,95 45,05 0,620921 27,97251 37,25528 9,282774

6 68, 19,55 48,45 0,564474 27,34876 38,38423 11,03547

7 70, 21,85 48,15 0,513158 24,70856 35,92107 11,2125

8 70, 23, 47, 0,466507 21,92585 32,65552 10,72967

9 65, 32,2 32,8 0,424098 13,9104 27,56635 13,65594

10 60, 34,5 25,5 0,385543 9,831354 23,1326 13,30124

Jumlah 476, 347,3 128,7 7,14457 3,08192 257,538 254,456

Rata-rata 43,2727 31,57273 11,7 0,28017 23,4125 23,1324

Page 31: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

28

Tabel 2.16 Lanjutan Perhitungan

Tahun Benefit Cost Net

Benefit

DF 13% NPV 13% DF 15% NPV 15%

(2 - 3) (4 x 9) ( 4 x 11)

1 2 3 4 9 10 11 12

0 , 109,25 -109,25 1 -109,25 1 -109,25

1 6, 37,95 -31,95 0,884956 -28,27434 0,869565217 -27,78261

2 20, 25,3 -5,3 0,783147 -4,150677 0,756143667 -4,007561

3 25, 13,8 11,2 0,69305 7,762162 0,657516232 7,364182

4 32, 14,95 17,05 0,613319 10,45708 0,571753246 9,748393

5 60, 14,95 45,05 0,54276 24,45134 0,497176735 22,39781

6 68, 19,55 48,45 0,480319 23,27143 0,432327596 20,94627

7 70, 21,85 48,15 0,425061 20,46667 0,37593704 18,10137

8 70, 23, 47, 0,37616 17,67951 0,326901774 15,36438

9 65, 32,2 32,8 0,332885 10,91862 0,284262412 9,323807

10 60, 34,5 25,5 0,294588 7,512003 0,247184706 6,30321

Jumlah 476, 347,3 128,7 6,42624 -19,156 6,0187686 -31,491

Rata-rata 43,2727 31,57273 11,7 -1,7415 -2,8628

Tabel 2.17 Lanjutan Perhitungan

Net Benefit Cost Ratio= NPV(+) /

NPV(-)

0,1 0,13 0,15

NPV -

1,021601

-

3,778528

-

0,77672501

Absolut 1,021601 3,778528 0,776725

Gross Benefit= PV (B)/

PV(C)

Hasil = 1,012112

IRR= rate (+) mendekati nol + (NPV (+) mendekati nol)* (rate (-) -

rate (+)) / NPV (+) - NPV(-)

Hasil = 0,098939

Payback periods= Cost konstruksi / (Jumlah Net

Benefit / n tahun)

Hasil = 8,488733

Sumber:

Soetriono dan A. Suwandari. 2002. Analisis Biaya dan Manfaat. Jember: UJ Press.

Page 32: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Teknis dan Manajemen Organisasi

29

bab 4 aspek teknis dan manajemen organisasi

3.1 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian kelayakan

terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Analisis dari

aspek teknis atau operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan

usahanya yang meliputi ketepatan dalam penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout),

dan proses produksi yang termasuk dalam pemilihan teknologi atau kesiagaan mesin-mesin

yang digunakan.

Tujuan dari aspek ini adalah apabila dilihat dari segi pembangunan proyek dan segi

implementasi rutin bisnis secara teknik dapat dilaksanakan, begitu pula dengan aspek

teknologi yang digunakan. Sumber data untuk melakukan analisis pada aspek teknis dan

teknologi dalam studi kelayakan bisnis berasal dari data primer maupun sekunder. Berkaitan

dengan studi kelayakan bisnis untuk aspek teknik dan teknologi, hal-hal yang dapat

diperhatikan yaitu:

A. Penentuan Lokasi Bisnis

Lokasi bisnis adalah lokasi dimana bisnis akan dijalankan, baik lokasi untuk lahan

pabrik maupun lokasi untuk perkantoran (administrasi). Variabel-variabel utama dalam

pemilihan lokasi bisnis adalah ketersediaan bahan mentah, letak pasar yang dituju,

ketersediaan sumber energi (air), dan ketersediaan fasilitas transportasi.

B. Penentuan Luas Produksi

Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya

diproduksi oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Luas produksi berbeda dengan luas

perusahaan. Hal ini karena mengukur luas perusahaan tidak hanya dapat diukur dengan

pendekatan luas produksi saja, tetapi juga dapat diukur dengan beberapa indikator : (a) bahan

dasar yang digunakan; (b) barang yang dihasilkan; (c) peralatan mesin-mesin yang

digunakan; (d) jumlah pegawai yang digunakan.

C. Tata Letak (Layout)

Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas

yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi. Keuntungan dengan adanya layout

antara lain :

1. Memberikan rung gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan

2. Pemakaian ruang yang efisien

3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi

4. Aliran material menjadi lancar

5. Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah

6. Kebutuhan persediaan yang rendah

7. Memberikan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang lebih baik

Page 33: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Teknis dan Manajemen Organisasi

30

D. Pemilihan Mesin Peralatan dan Teknologi

Pemilihan mesin peralatan dan teknologi merupakan hal yang penting. Hal ini karena

kesalahan dalam pemilihan peralatan mesin dan peralatan akan menimbulkan kerugian jangka

panjang. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: (a) kesesuaian dengan

teknologi; (b) kualitas; (c) harga perolehan; dan (d) umur ekonomis.

3.2 ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis

untuk kelayakan suatu usaha, karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk

dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen organisasi yang baik, bukan tidak mungkin

akan mengalami kegagalan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi

kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan

tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen. Untuk keperlun studi

kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dapat diterapkan secara benar.

3.2.1 Manajemen

Manajemen proyek merupakan system untuk merencanakan, melaksanakan dan

mengawasi pembangunan proyek dengan efisien. Pada umumnya setiap proyek yang relative

besar meliputi tiga tahapan, yaitu perencanaan, penjadwalan, serta pengawasan atau

pengendalian.

1.1 Perencanaan Proyek

Perencanaan proyek merupakan suatu usaha untuk membuat dan menentukan apa yang

harus dicapai pada suatu proyek, kapan, dan bagaimana proyek tersebut dilaksanakan..

Unsur-unsur rencana proyek yang baik meliputi menetapkan tujuan, mendefinisikan proyek,

mencantumkan langkah utama untuk dilakukan, jadwal waktu penyelesaian, analisi biaya

atau manfaat dan uraian mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan

proyek. Alat analisis yang digunakan adalah perkiraan penjadwalan proyek yaitu waktu dan

biaya, anggaran, cash flow, penjelasan peralatan yang digunakan, data personel dan diagram

teknik (engineering diagrams).

1.2 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan proyek merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan aktivitas-

aktivitas proyek yang harus dimunculkan dalam urutan waktu tertentu. Tujuan penjadwalan

proyek yaitu menggambarkan hubungan dari setiap aktivitas dari keseluruhan proyek,

mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan antara aktivitas-aktivitas yang ada,

memperkirakan waktu, biaya yang realistis untuk setiap aktivitas, mengidentifikasi jalur kritis

dan kemacetan dalam proyek, memperbaiki dan memperbarui rencana atau jadwal

semula.Pendekatan penjadwalan yang popular adalah Bagan Gantt. Berikut merupakan

contoh pendjadwalan menggunakan Bagan Gantt:

Page 34: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Teknis dan Manajemen Organisasi

31

Tabel 3.1 Contoh Bagan Gantt

No. Nama Aktivitas Periode

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Menggali

2. Fondasi

3. Tembok

4. Pemasangan Ledeng

5. Atap

6. Pekerjaan listrik

7. Lantai

8. Pengecetan

1.3 Pelaksanaan Pembangunan Proyek

Setelah mengetahui waktu pelaksanaan pembangunan proyek, untuk selanjutnya perlu

menentukan siapa yang harus melaksanakan pembangunan proyek tersebut. Hal ini

dimaksudkan agar dalam pengimplementasian rencana pembangunan proyek dalam bentuk

kegiatan kerja proyek dapat diawasi secara cermat. Tujuannnya adalah agar apa yang

dikerjakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Disini perlu mengidentifikasikan jenis-

jenis pekerjaan yang diperlukan pada proyek tersebut. Tentu saja ada bermacam-macam jenis

pekerjaan yang mungkin diperlukan, ada berbagai cara untuk membagi pekerjaan tersebut.

Ada yang membagi menurut tipe pekerjaan manajerial dan operasional, ada pula yang

membagi berdasarkan fungsi. Keterangan tentang apa yang perlu dilakukan dalam suatu

pekerjaan yang biasa disebut sebagai job description.

1.4 Pengawasan Proyek

Pengawasan atau pengendalian proyek merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

menjaga agar proyek selesai tepat pada waktunya, meliputi monitoring terhadap sumber daya,

biaya, kualitas dan anggaran, menyimpulkan umpan balik untuk memperbaiki rencana proyek

dan memindahkan sumber daya ketempat yang paling dibutuhkan.

3.2.2 Organisasi

Organisasi secara statis diartikan sebagai suatu wadah atau tempat kerja sama untuk

melaksanakan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Organisasi secara dinamis

diartikan sebagai suatu proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Organisasi formal menurut klasik merupakan organisasi yang dengan

sengaja direncanakan dan strukturnya dengan secara tegas disusun sebagai system kegiatan

yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di

bawah kekuasaan dan kepemimpinan.

Struktur organisasi menggambarkan tugas, wewenang dan taggung jawab masing-

masing bagian untuk mempermudah perusahaan melakukan pengendalian. Tujuan organisasi

akan menentukan struktur organisasi yaitu dengan menentukan seluruh tugas, hubungan antar

tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan organisasi untuk mencapai

tujuan tersebut.

Page 35: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Teknis dan Manajemen Organisasi

32

3.3 METODE PENENTUAN LOKASI USAHA

Penentuan suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dipertimbangkan.

Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan keninginan perusahaan dapat digunakan berbagai

metode sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Paling tidak ada tiga metode yang dapat

digunakan dalam menilai suatu lokasi sebelum memutuskan, antara lain:

1. Metode Penilaian Hasil Value

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam metod penilaian hasil value antara

lain pasar, bahan baku, transportasi, tenaga kerja, dan lainnya. Berikut contoh metode

penilaian hasil value dalam menentukan lokasi usaha.

PT Sinar Layang bermaksud mendirikan pabrik tekstil dengan lokasi yang diinginkan

adalah di Serang, Cirebon dan Bandung. Perhatikan tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Penilaian Lokasi dengan Metode Penialaian Hasil Value

No. Kebutuhan Nilai Lokasi yang Ideal Serang Bandung Cirebon

1. Pasar 40 25 35 20

2. Bahan Baku 30 20 25 15

3. Transportasi 15 7 13 8

4. Tenaga Kerja 10 10 9 11

5. Lainnya 5 4 5 4

Jumlah 100 66 87 58

Sehingga interpretasi yang dapat dilakukan adalah berdasarkan metode penilaian hasil value,

maka lokasi tertinggi yang dipilih adalah Kota Bandung dengan nilai 87.

2. Metode Perbandingan Biaya (Cost Comparison Method)

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan biaya antara

lain bahan baku, bahan bakar dan listrik, biaya operasi, biaya umum, dan lainnya.

Metode perbandingan biaya didasarkan pada kebutuhan biaya-biaya utama seperti

biaya bahan baku, operasi, distribusi, umum, dan lainnya. Perhatikan tabel berikut.

Tabel 4.3 Penilaian Lokasi dengan Metode Perbandingan Biaya (Cost Comparison Method)

No. Jenis Biaya Lokasi

Serang Cirebon Bandung

1. Bahan Baku 150 160 140

2. Bahan Bakar dan Listrik 40 45 40

3. Biaya Operasi 60 65 55

Page 36: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Aspek Teknis dan Manajemen Organisasi

33

4. Biaya Umum 70 75 65

5. Biaya Lainnya 10 10 5

Jumlah 330 355 305

Sehingga interpretasi yang dapat dilakukan adalah berdasarkan metode perbandingan biaya,

maka lokasi yang dipilih adalah Kota Bandung dengan biaya termurah sebesar Rp 305/unit.

3. Metode Analisis Ekonomi (Economic Analysis Method)

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode analisis ekonomi antara

lain biaya sewa, biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya bahan bakar dan listrik, pajak,

perumahan, sikap masyarakat, dan lainnya.

Metode analisis ekonomi didasarkan pada berbagai jenis biaya yang akan menjadi

beban usaha termasuk biaya perumahan dan biaya sosial seperti masyarakat. Perhatikan tabel

berikut.

Tabel 4.4 Penilaian Lokasi dengan Metode Analisis Ekonomi (Economic Analysis Method)

No. Jenis Biaya

Lokasi

Serang Cirebon Bandung

1. Biaya Sewa 200.000 150.000 175.000

2. Biaya Tenaga Kerja 900.000 1.600.000 850.000

3. Biaya Pengangkutan 300.00 400.000 350.000

4. Biaya Bahan Bakar dan Listrik 180.000 180.000 180.000

5. Pajak 50.000 60.000 50.000

Total Biaya Operasi 1.630.000 1.790.000 1.605.000

6. Perumahan Baik Cukup Baik

7. Sikap Masyarakat Cukup Sedang Baik

Sehingga interpretasi yang dapat dilakukan adalah berdasarkan metode analisis ekonomi,

maka lokasi yang dipilih adalah Kota Bandung.

Page 37: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Analisis Finansial dan Ekonomi

34

bab 5 ANAlisis finansial dan ekonomi

Analisis finansial adalah analisis kelayakan yang melihat dari sudut pandang petani

sebagai pemilik. Analisis finansial diperhatikan didalamnya adalah dari segi cash-flow yaitu

perbandingan antara hasil penerimaan atau penjualan kotor (gross-sales) dengan jumlah

biaya-biaya (total cost) yang dinyatakan dalam nilai sekarang untuk mengetahui kriteria

kelayakan atau keuntungan suatu proyek. Hasil finansial sering juga disebut “private returns”.

Beberapa hal lain yang harus diperhatikan dalam analisis finansial ialah waktu didapatkannya

returns sebelum pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembangunan proyek kehabisan

modal.

Analisis ekonomi adalah analisis usahatani yang melihat dari sudut perekonomian

secara keseluruhan. Dalam analisis ekonomi yang diperhatikan ialah hasil total, atau

produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek

untuk masyarakat atau perekonomian sebagai keseluruhan, tanpa melihat siapa yang

menyediakan sumber-sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil

proyek tersebut. Hasil itu disebut “the social returns” atau “the economic returns” dari

usahatani.

Menurut Djamin (2003) dalam Soetriono (2006) perbedaan antara keduanya adalah:

1. Harga

Pada analisis finansial harga yang digunakan adalah harga pasar (market price),

sedangkan pada analisis ekonomi untuk mencari tingkat profitabilitas ekonomi akan

digunakan harga bayangan. Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2000), beberapa cara

penggunaan harga bayangan antara lain sebagai berikut:

b. Harga input output diperdagangkan

Harga bayangan yang digunakan untuk input output diperdagangkan adalah harga

internasional atau border price yang dinyatakan dalam satuan moneter setempat pada

kurs pasar. Menurut Djamin (2003), border price yang relevan untuk input dan output

impor adalah harga impor CIF lepas dari pelabuhan (dikurangi segala jenis bea

masuk, pajak impor, dan lain sebagainya), sedangkan pada input output yang

merupakan barang ekspor maka border price yang relevan digunakan adalah harga

FOB pada titik masuk pelabuhan ekspor.

c. Harga input tidak diperdagangkan

Harga bayangan dari input adalah consumer willingness to pay atau kesediaan

konsumen untuk membayar dalam hal ini adalah kesediaan pihak yang

berkepentingan dalam proyek untuk membayar.

d. Biaya tenaga kerja

Harga bayangan untuk biaya tenaga kerja adalah berapa sektor lain bersedia

membayar untuk tenaga kerja tersebut apabila usahatani menarik tenaga kerja dari

sektor lain. Kalau proyek tersebut menciptakan tenaga kerja, maka harga bayangan

tenaga kerja jauh lebih rendah dibandingkan dengan upah yang dibayarkan

perusahaan kepada mereka.

Page 38: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

Analisis Finansial dan Ekonomi

35

e. Lahan

Harga bayangan modal untuk lahan diperhitungkan dari biaya pengorbanan produksi

(production foregone) yaitu hasil produksi dari tanah bila tidak digunakan untuk

proyek, untuk tanah yang tidak menghasilkan maka harga bayangan dapat berupa

harga sewa dari tanah tersebut.

f. Nilai tukar valuta asing

Harga bayangan untuk nilai valuta asing adalah nilai resmi yang ditentukan oleh

lembaga pemerintah yang berwenang dikali dengan faktor konfersi.

2. Pajak

Pembayaran pajak dalam analisis finansial akan dikurangkan pada manfaat proyek atau

dianggap sebagai biaya. Sedangkan pada analisis ekonomi pembayaran pajak tidak

dikurangkan dalam perhitungan benefit proyek yang diserahkan pada pemerintah untuk

kepentingan masyarakat sebagai keseluruhan, dan oleh karena itu dianggap sebagai biaya.

3. Subsidi

Didalam analisis finansial, subsidi (pengurangan pajak, pembatasan pajak impor

terhadap bahan baku, dapat pula berupa sarana-sarana lainnya yang dapat dimanfaatkan

proyek yang bersangkutan) akan mengurangi biaya proyek, jadi menambah benefit proyek,

sedangkan pada analisis ekonomi subsidi tidak dihitung sebagai salah satu penyebab

bertambahnya keuntungan oleh karena itu tidak dihitung.

Menurut Gray dkk (2005), untuk tujuan analisis kelayakan, pasar dalam negeri

dianggap sebagai bagian dari pasaran dunia sehingga keunggulan komparatif di pasar dalam

negeri dinilai berdasarkan perbandingan antara opportunity cost rill dari produksi dalam

negeri dengan border price yang relevan. Produksi yang relevan untuk produksi dalam negeri

yang melebihi konsumsi nasional adalah harga FOB untuk ekspor, sedangkan untuk jenis

barang tradable yang produksi dalam negerinya kurang dari konsumsi nasional, border price

yang relevan adalah harga CIF.

Pada proyek yang feasible (layak) atau memiliki keunggulan komparatif, berarti dari

segi efisien proyek tersebut dinilai menguntungkan, dengan kata lain opportunities cost dari

sarana produksi yang dipakai oleh proyek lebih rendah daripada opportunities cost sumber-

sumber yang perlu digunakan untuk mendapatkan atau menghemat satu dolar. Sebaliknya

jika proyek tidak layak atau tidak memiliki keunggulan komparatif, artinya proyek tersebut

mengakibatkan pemborosan sumber-sumber nasional karena peluang investasi yang tersedia

diluar proyek masih mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.

Free On Board (FOB) adalah harga perbatasan yang digunakan untuk barang-barang

yang dapat diekspor yang didalamnya termasuk semua biaya sampai barang selesai dimuat di

atas kapal sudah termasuk ongkos pengepakan dan bongkar muat (handling), dan

pengangkutan ke pelabuhan, diukur dalam US$ per satuan (US$/satuan).

Cost Insurance and Freight (CIF) adalah harga yang digunakan untuk barang -barang

yang dapat diimpor yang didalmnya teramsuk harga barang, ongkos pengepakan dan bongkar

muat (handling), ongkos pengangkutan dari gudang ke pelabuhan sampai muat, diukur dalam

US$ per satuan (US$/satuan).

Sumber:

Soetriono. 2017. Daya Saing Pertanian dalam Tinjauan Analisis. Malang: Intimedia.

Page 39: Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian …...Desain dalam studi kelayakan agribisnis terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Teknis dan Teknologi 3. Aspek

vii

DAFTAR PUSTAKA

Husein, Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis (Edisi 3). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ibrahim, H. M. Yacob. 2003. Studi Kelayakan Bisnis: Edisi Revisi. Jakarta: PT. Asdi

Mahasatya.

Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis: Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media

Group.

Soetriono dan A. Suwandari. 2002. Analisis Biaya dan Manfaat. Jember: UJ Press.

Soetriono. 2011. Analisis Ekonomi dan Finansial [Serial Online]. http://irtusss.blogspot.co.id

/2011/02/analisis-kelayakan-agribisnis.html. [03 Maret 2017].

Soetriono. 2017. Analisis Daya Saing Pertanian dalam Tinjauan Analisis. Malang: Intimedia.