186
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF PADA KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: CAECILIA NURISTA SYAHDU HENING 111224037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF

PADA KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD

DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI,

PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

CAECILIA NURISTA SYAHDU HENING

111224037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

i

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF

PADA KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD

DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI,

PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

CAECILIA NURISTA SYAHDU HENING

111224037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan sebagai tanda syukur dan terima kasihku kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menemani, memberi

kekuatan dan pengharapan.

2. Bapak dan Ibu tersayang, Alexander Istanto, S.Pd. dan Inge Patricia

Nurwijayanti, S.Pd. atas doa, restu, semangat, dan kepercayaan yang

diberikan selama menjalani studi.

3. Adik tersayang, Theodora Nurista Yoga Laksmi atas semangat dan hiburan

yang diberikan selama ini.

4. Teman-teman tim Payung Maybrat, Priska Nawang Wulan, Saferine Yunanda,

Cicilia Ariza Ratna Marwati, dan Gabrielle Listyarini Dwi Sulandi atas

dukungan dan kebersamaan yang diberikan selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

v

MOTO

1. “Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu

memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada

perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!”

(Rom 12: 16)

2. “Why worry? If you’ve done the very best you can, worrying won’t make it

any better - Mengapa khawatir? Jika kamu telah melakukan yang terbaik

sebisamu, khawatir tidak akan membuat lebih baik.”

(Walt Disney)

3. “Don’t over think, just let it go - Jangan terlalu memikirkan, biarkan saja.”

(Anonim)

4. “Banggalah pada impianmu dan jangan biarkan orang lain mengatakannya

tidak berguna.”

(Yuuji/Baka to Test)

5. “Apa yang aku lakukan sekarang akan membentukku di masa depan nanti.”

(Naruto/Naruto)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

viii

ABSTRAK

Hening, Caecilia Nurista Syahdu, 2015. Pola Pengembangan Paragraf dan

Unsur-unsur Paragraf pada Karangan Narasi Karya Guru-guru SD di

Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat,

pada Tahun 2014. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikkan

Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini mengkaji tentang pola-pola pengembangan dan unsur-unsur

paragraf yang terdapat dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan

YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Tujuan penelitian ini

adalah mendeskripsikan pola-pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf yang

terdapat dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK

Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian

berupa paragraf yang berjumlah 43 paragraf dari 19 karangan. Analisis data

dilakukan dengan langkah (1) peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca

dan mencermati karangan, (2) peneliti memberi kode untuk setiap tipe data,

(3) peneliti mengelompokkan setiap data berdasarkan jenis-jenis pengembangan

dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola

pengembangan dan unsur-unsur paragraf.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya satu jenis pola pengembangan

paragraf yaitu pengembangan paragraf kronologi. Sementara itu, unsur paragraf

yang muncul adalah transisi dan kalimat pengembang.

Bertitik tolak dari temuan penelitian ini, peneliti mengajukan empat saran

berikut ini. Pertama, guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan

Manokwari, Papua Barat perlu belajar menulis lagi agar semakin menguasai

keterampilan menulis, terutama dalam hal mengembangkan paragraf dan

penggunaan unsur-unsur paragraf. Hal ini cukup penting karena guru, terutama

guru SD mengajarkan keterampilan menulis dasar. Jangan sampai materi menulis

yang diajarkan pada siswa adalah materi yang miskonsepsi, mengingat apa yang

disampaikan guru akan terus diingat siswa hingga siswa berada di jenjang yang

lebih tinggi. Guru-guru juga diharapkan menambah kebiasaan membaca, karena

membaca sangat mendukung dalam kegiatan menulis, khususnya untuk

mengembangkan ide, menambah gagasan, dan memperkaya informasi. Kedua,

bagi pihak YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua, perlu memperhatikan

kualitas guru. Alangkah baik lagi jika guru-guru diberi pembinaan dan pelatihan

secara kontinu agara kemampuan dan kompetensi guru-guru semakin terasah,

sehingga tingkat keberhasilan baik guru maupun siswa semakin meningkat.

Ketiga, bagi guru Bahasa Indonesia, agar lebih memperhatikan bagaimana cara

menulis paragraf yang baik, terutama dalam hal mengembangkan pola paragraf

dan pemakaian unsur-unsur paragraf. Keempat, bagi peneliti lain, peneliti

berharap ada peneliti lain yang mengembangkan penelitian sejenis dengan sumber

data dan masalah yang bervariasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

ix

ABSTRACT

Hening, Caecilia Nurista Syahdu, 2015. The Patterns of Paragraph Development

and Paragraph Elements in Narrative Essay by Elementary School

Teachers in YPPK Maybrat Boundary, Manokwari Dioscese, West

Papua in 2014. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature

Education Study Program, Language and Art Education Departement,

Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.

This research studied about the patterns of paragraph development and

paragraph elements in narrative essay by elementary school teachers in YPPK

Maybrat Boundary, Manokwari Dioscese, West Papua. The aim of this research

was to describe the patterns of paragraph development and paragraph elements in

narrative essay by elementary school teachers in YPPK Maybrat Boundary,

Manokwari Dioscese, West Papua.

The type of this research was qualitative descriptive research. The data

of this research were 43 paragraphs from 19 essays. Data analysis was done by (1)

collecting the data trough reading and watching the essays, (2) coding each data

type, (3) classifying each data based on the type of patterns of paragraph and

paragraph elements, dan (4) identifiying patterns of paragraph and paragraph

elements.

The research result showed that only one type of the pattern of paragraph.

That was chronological pattern. For the paragraph elements, there were two

elements which appear, consisting transition and developer sentence.

Based on the results of this research, researcher gave four suggestions.

First was for elementary school teachers in YPPK Maybrat Boundary, Manokwari

Dioscese, West Papua, were still needing more learning to deeply understand the

writing skills, especially for writing essays with using more various patterns of

paragraph and paragraph elements. This was important, so the teachers did not

give the wrong concept to the student especially in the basic writing skill, because

basic writing skill was a foundation for the students to understanding the higher

level of writing skill. The teachers were also expected to increasing the reading

habit because reading was very supporting in writing skill especially for

developing the ideas, developing the opinions, and giving much information.

Second was for YPPK Maybrat Boundary, Manokwari Dioscese, West Papua

manager to paying attention in teacher is quality. It would be better if the teachers

were given some training and development countinously, so the teacher’s

competeneces could be better and the teacher and student’s achievment could be

increase. Third was for Indonesian Language teachers to paying more attention

on how to make a good paragraph, especially about how to develop the pattern of

paragraph ans use the paragraph elements. Fourth was for another researcher, the

researcher expected that would be other research develop in similar field with

more various data and problems.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda

Maria sebagai sumber kekuatan dan pengharapan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi yang berjudul

Pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur Paragraf pada Karangan Narasi

Karya Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,

Papua Barat, pada Tahun 2014 ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) Program Studi

Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapka terima kasih kepada semua

pihak yang dengan tulus memberi bantuan, bimbingan, dan dukungan, selama

proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dengan tulus mengucapkan

terima kasih kepada

1. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang

dengan sabar berkenan membimbing, mengarahkan, memberi masukan,

dan memotivasi hingga selesainya penulisan skripsi ini.

2. Drs. P. Hariyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing kedua yang juga

dengan sabar dan iklas berkenan membimbing, mengarahkan, memberi

masukan, dan memotivasi hingga selesainya penulisan skripsi ini.

3. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku triangulator yang membantu penulis dalam

memeriksa proses analisis data dalam proses penulisan skripsi ini.

4. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Ketua Program Studi Bahasa Sastra

Indonesia yang telah mendorong dan memotivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

6. Segenap dosen Program Studi Bahasa Sastra Indonesia yang penuh

pengabdian dan kesabaran telah mendidik penulis, baik secara langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

xi

maupun tidak langsung selama menjalani studi di Universitas Sanata

Dharma,Yogyakarta.

7. Segenap karyawan sekertariat PBSI, terutama R. Marsidiq yang telah

membantu penulis dalam hal administrasi.

8. Seluruh keluarga besar Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah

memberikan kesempata kepada penulis untuk menempuh pendidikan

hingga selesai dengan lancar.

9. Bapak dan Ibu tersayang, Alexander Istanto, S.Pd. dan Inge Patricia

Nurwijayanti, S.Pd. atas doa, restu, semangat, dan kepercayaan yang

diberikan selama menjalani studi.

10. Adik tersayang, Theodora Nurista Yoga Laksmi atas semangat dan

hiburan yang diberikan selama ini.

11. Seluruh keluarga besar di rumah yang telah mendukung baik berupa moral

maupun material.

12. Teman-teman tim Payung Maybrat, Saferine Yunanda, Cicilia Ariza

Ratna Marwati, Priska Nawang Wulan, dan Gabrielle Listyarini Dwi

Sulandi atas dukungan dan kerja sama selama ini. Pengalaman,

perjuangan, kebersamaan, dan suku duka kita akan menjadi kenangan

manis kita bersama.

13. Teman-teman seperjuangan Rugi Astutik, Maria Dwi Rianti, Erlin

Advarovi, Fransiska Ambar Widhian Rini, Hendrika Yuli, Maria Eny

Kuriniati, Cecilia Christa Pramadina, Meilani Tri Wahyuningrum,

Andronikus Kresna Dewantara, Yohanes Wedha Basundoro, Yanuarius

Manggur, dan Eka Tanjung atas dukungan dan semangat yang diberikan.

14. Teman-teman PBSI 2011 kelas A atas kebersamaan selama ini,

kebersamaan, dan suku duka kita akan menjadi kenangan manis kita

bersama.

15. Teman-teman di PBSI atas kebersamaan selama ini.

16. Teman-teman Kos Dahlia, Fransiska Indah Citra Dewi, Maria Esalfa

Roosari, Natalia Dessy, Kartika Pipit, Karini Ajeng, Kaka Wulan, Windy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... iv

HALAMAN MOTO...................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vii

ABSTRAK..................................................................................................... viii

ABSTRACT.................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1. 1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1

1. 2 Rumusan Masalah............................................................................... 6

1. 3 Tujuan Penelitian................................................................................. 6

1. 4 Manfaat Penelitian............................................................................... 7

1. 5 Batasan Istilah..................................................................................... 8

1. 6 Sistematika Penyajian......................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 10

2. 1 Penelitian Terdahulu yang Relevan..................................................... 10

2. 1. 1 Penelitian Anggun Gitasari............................................................... 10

2. 1. 2 Penelitian Hedwigis Risa.................................................................. 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

xiv

2. 1. 3 Penelitian Lucia Hapsari................................................................... 13

2. 2 Kajian Teori......................................................................................... 14

2. 2. 1 Paragraf............................................................................................. 15

2. 2. 1. 1 Ciri-Ciri, Asas-Asas dan Kriteria Kualitas Paragraf...................... 16

2. 2. 1. 2 Unsur-Unsur Paragraf.................................................................... 19

2. 2. 1. 3 Struktur Paragraf............................................................................ 24

2. 2. 1. 4 Pola Pengembangan Paragraf....................................................... 25

2. 2. 2 Karangan Narasi................................................................................ 32

2. 2. 2. 1 Ciri Khas Karangan Narasi........................................................... 33

2. 2. 2. 2 Jenis-jenis Karangan Narasi......................................................... 34

2. 3 Kerangka Berpikir............................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 38

3. 1 Jenis Penelitian.................................................................................... 38

3. 2 Subjek Penelitian................................................................................ 38

3. 3 Objek Penelitian................................................................................. 40

3. 4 Sumber Data........................................................................................ 40

3. 5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 40

3. 6 Instrumen Penelitian ........................................................................... 41

3. 7 Teknik Analisis Data........................................................................... 41

3. 8 Triangulasi........................................................................................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 46

4. 1 Deskripsi Data..................................................................................... 46

4. 2 Analisis Data....................................................................................... 47

4. 2. 1 Pola Pengembangan Paragaf............................................................. 47

4. 2. 2 Unsur-Unsur Paragraf....................................................................... 51

4. 3 Pembahasan Hasil............................................................................... 54

4. 3. 1 Pembahasan Pola Pengembangan Paragraf....................................... 54

4. 3. 2 Pembahasan Unsur-Unsur Paragraf................................................... 56

4. 3. 3 Pembahasan Triangulasi................................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

xv

BAB V PENUTUP......................................................................................... 61

5. 1 Simpulan.............................................................................................. 61

5. 2 Implikasi.............................................................................................. 61

5. 3 Saran.................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 65

LAMPIRAN................................................................................................... 67

BIODATA PENULIS.................................................................................... 158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nama Guru dan Judul Karangan.................................................. 39

Tabel 2. Tabel Data.................................................................................... 42

Tabel 3. Tabel Pola Pengembangan Paragraf............................................. 43

Tabel 4. Tabel Pola Pengembangan Paragraf............................................. 44

Tabel 5. Tabel Analisis Data...................................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Penelitian....................................................................... 67

Lampiran 2. Analisis Data.......................................................................... 87

Lampiran 3. Triangulasi............................................................................. 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan. Semua

orang berhak memperoleh pendidikan yang layak tanpa terkecuali. Namun, pada

kenyataannya masih banyak orang yang belum memperoleh pendidikan secara

layak, apalagi bagi mereka yang berada di wilayah terpencil, terluar, dan

terbelakang (3T). Salah satunya daerah yang termasuk kategori 3T adalah di

daerah Maybrat, Papua Barat. Di daerah 3T itu, tergambarkan situasi pendidikan

yang masih memprihatinkan, salah satunya siswa kelas V dan VI SD belum bisa

membaca dan menulis. Selain di Maybrat, ada permasalahan yang sama yaitu di

daerah Wamena. Di Wamena siswa kelas V SD belum bisa membaca, menulis

dan berhitung di daerah Wamena. Indikator yang dinilai adalah kemampuan

menulis nama, menulis tanggal dan tahun lahir, dan membaca. Untuk membaca,

mereka masih mengeja sedangkan untuk menulis dan menghitung itu

membutuhkan waktu yang agak lama bahkan mencapai waktu lebih dari 10 menit

(http://bintangpapua.com). Informasi lain tentang situasi pendidikan di daerah 3T

di wilayah Papua juga menggambarkan siswa SD banyak yang ditolak masuk

SMP karena belum bisa membaca dan menulis dengan benar. Ada pula SMK

yang pernah menolak siswa SMP karena juga belum bisa membaca dan menulis

dengan benar (http://tabloidjubi.com).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

2

Berdasarkan artikel-artikel tersebut, kondisi ini bertentangan dengan

keadaan seharusnya. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), kemampuan

membaca, menulis, dan berhitung seharusnya dikuasai saat anak berusia delapan

tahun. Ada beberapa hal yang menyebabkan anak-anak terlambat menguasai

keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, salah satunya adalah faktor guru.

Faktor benyebab dari guru anatar lain (1) kemampuan guru-guru SD dalam hal

penguasaan materi yang masih kurang, (2) minimnya jumlah guru, (3)

ketidakdisiplinan guru, dan (4) tidak ada inovasi pembelajaran dari guru-guru

dalam memberikan pelajaran (sumber : http://bintangpapua.com). Oleh karena itu,

sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan siswa, guru dituntut memiliki

kompetensi yang memadai.

Guru memiliki peran sebagai pengajar dan pendidik. Guru sebagai

pengajar diharapkan memiliki kompetensi sesuai dengan bidang ajarnya. Hal ini

memberi kemudahan dalam mendorong peserta didik memperoleh pengetahuan

kepada peserta didik. Adapun guru sebagai pendidik adalah guru yang

menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan sosial kepada peserta didik agar peserta

didik tidak hanya berkembang dari sisi intelektualnya tetapi juga sisi humanisnya.

Dengan demikian, menjadi seorang guru tidaklah mudah.

Menjadi seorang guru dituntut memiliki kompetensi profesional agar dapat

melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, efisien, efektif, tepat waktu, dan

sesuai dengan sasaran. Selain kompetensi tersebut, guru secara mendasar juga

harus mempunyai kompetensi menulis, sebagai salah satu kompetensi profesional

guru. Kompetensi menulis adalah salah satu kompetensi profesional. Kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

3

menulis sangat penting bagi seorang guru karena selain terampil menulis, guru

juga harus mampu memberikan contoh tentang penulisan karya ilmiah, artikel,

opini, modul, dan sebagainya.

Dari observasi awal, ditemukan bahwa kemampuan guru-guru di daerah

3T belum memadai dalam hal mengarang. Peneliti memperoleh data berupa

karangan narasi yang dibuat oleh guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat,

Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada tahun 2014. Peneliti memperoleh

karangan-karangan tersebut melalui tes mengarang yang diikuti guru-guru yang

tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) SD di Lingkungan YPPK

Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat.

Berdasarkan pada karangan-karangan karya guru-guru tersebut, peneliti

dapat melihat juga bagaimana kemampuan guru-guru tersebut dalam mengajar.

Karangan yang dibuat guru-guru tersebut merupakan karangan sederhana yang

menceritakan kegiatan di pagi hari. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan

pada pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf. Peneliti tertarik untuk

meneliti bagimana guru-guru mengembangkan ide-idenya dalam bentuk paragraf.

Hal ini dikarenakan ide-ide yang akan dituangkan dalam karangan, akan disatukan

oleh struktur bahasa yang logis dan padu ke dalam bentuk paragraf, sehingga

karangan akan lebih rapi dan terstruktur dalam penyampaian ide serta mudah

dipahami oleh pembaca. Paragraf inilah yang memperlihatkan kesatuan pikiran

atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk suatu gagasan atau topik

dan tidak membicarakan hal lain. Oleh karena itu, paragraf berperan penting

dalam suatu karangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

4

Dalam pembentukannya, paragraf membutuhkan pola pengembangan.

Pola pengembangan ini berfungsi mengembangkan kalimat-kalimat menjadi

paragraf yang baik. Pola pengembangan paragraf ini berkaitan erat dengan unsur-

unsur paragraf yang membuat paragraf tersusun secara logis dan sistematis.

Unsur-unsur yang membentuk kelogisan dan kesistematisan paragraf adalah

transisi, kalimat topik, kalimat pengembang, serta kalimat penegas (Tarigan,

2008). Pola pengembangan paragraf beraneka ragam karena tulisan dalam

paragraf memiliki pembahasan yang berbeda sesuai dengan kalimat topik yang

digunakan. Maka, keempat unsur paragraf tidak harus hadir bersama-sama. Bisa

saja dalam suatu karangan hanya muncul tiga atau dua unsur, bahkan satu unsur

saja. Selain itu, posisi setiap unsur tidak harus berurutan (transisi, kalimat topik,

kalimat pengembang, dan kalimat penegas). Kelengkapan dan posisi unsur inilah

yang menjadi dasar struktur suatu paragraf. Berdasarkan struktur inilah pola

berpikir dalam mengembangkan paragraf dapat terlihat. Pengembangan ini

berkaitan erat dengan kemampuan mengembangkan dan memerinci ide-ide dan

mengurutkan ide-ide tersebut menjadi urutan yang teratur.

Pengembangan paragraf baik dalam memerinci ide-ide maupun

mengurutkan ide-ide, dapat diwujudkan melalui penggunaan bermacam-macam

pola pengembangan paragraf. Dasar pengembangan paragraf dapat terjadi karena

adanya pengurutan ide-ide yang mendukung terbentuknya paragraf. Menurut

Widyamartaya (1993), pengurutan ide-ide dalam paragraf dapat dilakukan dengan

beberapa cara yaitu dengan pola urutan tempat, urutan waktu atau urutan

kronologis, urutan klimaks, urutan antiklimaks, urutan logis, urutan perbandingan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

5

dan urutan akal sehat. Selain itu, Akhadiah, dkk. (1999), juga beberapa mengenai

teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf, sepeti

pengembangan paragraf secara alamiah, pengembangan paragraf klimaks dan

antiklimaks, pengembangan paragraf umum-khusus, dan pengembangan paragraf

khusus-umum.

Berkaitan dengan pola pengembangan paragraf dan data yang peneliti

peroleh, peneliti tertarik untuk mengangkat topik ini sebagi topik penelitian.

Peneliti ingin mengetahui kemampuan mengarang guru untuk mencari tahu

kerterkaitannya dengan kemampuan menulis siswa. Hal ini dikarenakan masih

jarang penelitian yang meneliti karangan guru. Sebagian besar penelitian yang

berkaitan dengan pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf meneliti karangan

peserta didik atau artikel di media massa. Selain itu, berdasakan fakta-fakta yang

peneliti dapat dari berbagai media tentang kondisi pendidikan di Papua yang

masih memprihatinkan yang salah satunya disebabkan oleh faktor guru.

Kenyataan ini sangat disayangkan, mengingat guru di Papua adalah komponen

terpenting dalam proses pembelajaran di sana. Mengingat masih sulitnya akses

informasi di sana, hal ini membuat guru menjadi satu-satunya sumber informasi

bagi siswa. Oleh karena itu, guru adalah faktor penting yang membantu

keberhasilan siswa. Hal ini seperti diungkapkan oleh Chetty, dkk.

mengungkapkan bahwa kemampuan guru sangat mempengaruhi prestasi siswa.

“Research has shown that the most important factor in terms of students

achievment is the teacher; there is a clear relationship between student’s

learning and the quality of their teacher, and weak teacher can actually have

a deleterous impact on learners (Chetty, Friedman, & Rockoff, 2013;

Darling-Hammond, 200; Hattie, 2013).”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

6

Berdasarkan uraian latar belakang ini, peneliti memilih Pola Pengembangan dan

Unsur-unsur Paragraf pada Karangan Narasi Karya Guru-guru SD di

Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun

2014 sebagai judul penelitian.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pola pengembangan paragraf apa sajakah yang digunakan oleh guru-guru SD

di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat dalam

menulis karangan narasi?

2. Unsur-unsur paragraf apa sajakah yang terdapat dalam karangan narasi karya

guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,

Papua?

1. 3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini

adalah :

1. Mendeskripsikan pola pengembangan paragraf yang yang digunakan oleh

guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua

Barat dalam menulis karangan narasi.

2. Mendeskripsikan unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam karangan narasi

karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,

Papua Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

7

1. 4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi banyak pihak, sebagai

berikut :

1. Bagi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari,

Papua Barat, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi

guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua

Barat bahwa terdapat pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf yang

bervariasi.

2. Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia pada umumnya, hasil penelitian ini

dapat menambah pengetahuan dan informasi guru-guru mengenai menulis

karangan dengan pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf yang

bervariasi.

3. Bagi pihak YPPK dan pemerintah, hasil penelitian ini memberikan manfaat

agar pemerintah lebih memperhatikan kompetensi guru dengan memberikan

pelatihan dan pembinaan yang lebih tepat, sesuai keterampilan yang

dibutuhkan oleh guru-guru demi peningkatan kualitas guru di Lingkungan

YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat.

4. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini memberikan manfaat agar

membantu penelitian selanjutnya dan dapat dikembangkan peneliti lain yang

berkaitan dengan paragraf, khususnya pada pola pengembangan dan unsur-

unsurnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

8

1. 5 Batasan Istilah

Berikut ini adalah batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis

yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 2002).

2. Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang

merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung

pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Tarigan, 2008).

3. Unsur-unsur paragraf adalah alat bantu untuk menciptakan susunan logis-

sistematis suatu paragraf (Tarigan, 2008).

4. Pengembangan paragraf adalah pembangunan sebuah paragraf berdasarkan

sebuah kalimat topik. Pengembangan berarti kemampuan merinci secara

maksimal gagasan utama ke dalam gagasan bawahan dan pengurutan gagasan

bawahan ke dalam urutan yang teratur (Keraf, 2004).

5. Karangan narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasran utamanya adalah

tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang

terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 2007).

1. 6 Sistematika Penyajian

Berikut ini sistematika penyajian penelitian ini.

1. Bab I Pendahuluan yang berisi uraian latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika

penyajian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

9

2. Bab II Landasan Teori yang berisi tentang penelitian terdahulu yang relevan,

kerangka teori dan kerangka berpikir.

3. Bab III Metodologi Penelitian yang berisi tentang jenis penelitian, sumber

data, instrumen penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisis data, dan triangulasi.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang deskripsi data,

analisis data, dan pembahasan.

5. Bab V Penutup yang berisi tentang simpulan, implikasi, dan saran-saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2. 1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Peneliti memperoleh tiga data penelitian terdahulu yang relevan dengan

dengan penelitian ini. Penelitian tersebut adalah (1) Pola Pengembangan

Paragraf Deduktif Berdasarkan Grafik pada Siswa Kelas XII SMA Institut

Indonesia 1, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009 yang diteliti oleh Anggun

Gitasari, (2) Pola Pengembangan Paragraf dan Struktur Paragraf pada

Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun, Magelang, Tahun

Ajaran 2010/2011 yang diteliti oleh Hedwigis Risa Verawati (2011), dan (3) Pola

pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur Paragraf dalan Tajuk Rencana Surat

Kabar Harian Kompas Edisi November 2011 yang diteliti oleh Lucia Hapsari

(2012).

2. 1. 1 Penelitian Anggun Gitasari (2009)

Penelitian ini berjudul Pola Pengembangan Paragraf Deduktif

Berdasarkan Grafik pada Siswa Kelas XII SMA Institut Indonesia 1, Yogyakarta,

Tahun Ajaran 2008/2009. Penelitian ini bertujuan mendeskripisikan pola-pola

pengembangan paragraf yang digunakan peserta didik dalam membuat paragraf

deduktif berdasarkan grafik dan mendeskripsikan urutan pola pengembangan

paragraf deduktif jika dilihat dari tingkat keseringannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

11

Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pengembangan rincian, sebab

akibat, dan contoh merupakan pola pengembangan yang digunakan peserta didik

kelas XII SMA Institut Indonesia 1, Yogyakarta, dalam membuat paragraf

deduktif. Urutan pola pengembangan berdasarkan tingkat keseringan yang

menduduki posisi pertama pola pengembangan rincian, sedangkan pola

pengembangan sebab akibat dan pola pengembangan contoh berada di bawahnya

dengan jumlah yang tidak terlalu jauh.

Relevansi penelitian Anggun Gitasari dan penelitian peneliti adalah

sama-sama meneliti tentang pola pengembangan paragraf. Perbedaan penelitian

Anggun Gitasaridan penelitian penelitiadalah dalam penelitian yang dilakukan

Anggun Gitasari tidak membicarakan mengenai struktur paragraf dalam paragraf

siswa kelas XII SMA Institut Indonesia 1 Yogyakarta. Selain itu, terdapat

perbedaan jenis penelitian. Penelitian Anggun Gitasari berjenis penelitian

deskriptif kuantitatif, sedangkan penelitian peneliti berjenis deskriptif kualitatif.

Penelitian Anggun Gitasari berfokus pada pola pengembangan paragraf deduktif

berdasarkan grafik, sedangkan penelitian peneliti hanya fokus pada pola

pengembangan paragraf dan fokus pada bentuk karangan narasi.Adapun

perbedaan lain, yaitu sumber data penelitian. Penelitian Anggun Gitasari

bersumber dari paragraf siswa kelas XII SMA Institut Indonesia 1 Yogyakarta,

sedangkan penelitian peneliti bersumber dari karangan narasi guru-guru SD di

Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun

2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

12

2. 1. 2 Penelitian Hewigis Risa Verawati (2011)

Penelitian ini berjudul Pola Pengembangan Paragraf dan Struktur

Paragraf pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun,

Magelang, Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian inibertujuan mendeskripisikan

pola pengembangan dan struktur paragraf yang digunakan dalam karangan narasi

siswa kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun, Magelang, Tahun Ajaran 2010/2011.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada sembilan macam pola

pengembangan paragraf pada karangan narasi siswa kelas V SD Negeri

Kalibening. Kesembilan pola itu adalah pola pengembangan deduktif, pola

pengembangan induktif, pola pengembangan campuran, pola pengembangan

perulangan, pola pengembangan menerangkan, pola pengembangan pertanyaan,

pola pengembangan sebab-akibat, pola pengembangan contoh, dan pola

pengembangan merinci. Empat sturktur paragraf dalam karangan narasi siswa

kelas V SD Negeri Kalibening. Empat struktur paragraf itu adalah (1) paragraf

dengan dua unsur paragraf (kalimat utama dan kalimat penjelas), (2) paragraf

dengan tiga unsur (kalimat uatama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas, (3)

paragraf dengan tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi), (4)

paragraf dengan empat unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas,

dan transisi)

Relevansi penelitian Hedwigis Risa Verawati dan penelitian peneliti

adalah sama-sama meneliti tentang pola pengembangan paragraf dalam karangan

narasi. Persamaan lain adalah kesamaan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif.

Adapun perbedaan, yaitu penelitian Hedwigis Risa juga meneliti tentang struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

13

paragraf, sedangkan penelitian peneliti meneliti tentang unsur-unsur paragraf.

Adapun perbedaan sumber data penelitian. Penelitian Hedwigis Risa Verawati

bersumber dari paragraf siswa kelas V SD Negeri Kalibening, sedangkan

penelitian peneliti bersumber dari karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan

YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014.

2. 1. 3 Penelitian Lucia Hapsari (2012)

Penelitian ini berjudul Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur

Paragraf dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Kompas Edisi November

2011. Penelitian ini mengkaji pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur

paragraf yang digunakan dalamdalam tajuk rencana surat kabar harian Kompas

edisi November 2011.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada sembilan macam pola

pengembangan paragraf dan empat bentuk paragraf pada tajuk rencana surat kabar

harian Kompas edisi November 2011. Kesembilan pola itu adalah pola umum-

khusus, pola khusus-umum, pola perbandingan, polamenerangkan,

polaperulangan, pola pertanyaan, pola sebab-akibat, pola contoh, dan pola

merinci. Empat bentuk paragraf dalam tajuk rencana surat kabar harian Kompas

edisi November 2011 adalah (1) paragraf dengan dua unsur paragraf (kalimat

utama dan kalimat penjelas), (2) paragraf dengan tiga unsur (kalimat uatama,

kalimat penjelas, dan kalimat penegas), (3) paragraf dengan tiga unsur (kalimat

utama, kalimat penjelas, dan transisi), (4) paragraf dengan empat unsur (kalimat

utama, kalimat penjelas, kalimat penegas, dan transisi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

14

Relevansi penelitian Lucia Hapsari dan penelitian peneliti adalah sama-

sama meneliti tentang pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur paragraf,

serta kesamaan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian

Lucia Hapsari dan penelitian peneliti adalah penelitian Lucia Hapsari bersumber

dari tajuk rencana surat kabar Kompas edisi November 2011, sedangkan

penelitian peneliti bersumber dari karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan

YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014.

Berdasarkan tiga penelitian terdahulu, peneliti menemukan persamaan

dan perbedaan. Persamaan yang peneliti temukan adalah kesamaan obyek

penelitian, yaitu tentang pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur paragraf.

Persamaan lain adalah sama-sama berjenis penelitian deskriptif kualitatif.

Sementara itu, perbedaan yang peneliti temukan adalah perbedaan subyek data

dan sumber penelitian. Pada tiga penelitian terdahulu yang relevan, subyek data

adalah siswa di sekolah. Sumber datanya adalah karangan siswa dan tajuk rencana

dari surat kabar. Dalam penelitian ini, subyek datanya adalah guru-guru SD di

Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun

2014, dan sumber datanya adalah karangan-karangan narasi karya guru-guru SD

di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun

2014.

2. 2 Kajian Teori

Berikut ini uraian teori yang digunakan untuk memecahkan masalah

dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teoti paragraf yang meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

15

pengertian paragraf, ciri-ciri paragraf, asas-asas paragraf, kriteria kualitas paragraf,

unsur-unsur paragraf, struktur paragraf, dan pola pengembangan paragraf. Adapun

teori karangan narasi yang meliputi pengertian karangan narasi, ciri khas karangan

narasi, dan jenis-jenis karangan narasi.

2. 2. 1 Paragraf

Terdapat beberapa definisi paragraf yang dikemukakan dalam penelitian

ini. Berikut uraian mengenai definisi paragraf berdasarkan pendapat para ahli

bahasa atau pakar bahasa. Menurut Keraf (2004), alinea atau paragraf tidak lain

dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari

kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu

rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam alinea itu gagasan tadi

menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan, yang maksudnya tidak lain untuk

menampilkan pokok pikiran tadi secara lebih jelas.

Sementara itu, Tarigan (2008) berpendapat bahwa paragraf adalah

seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan

ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam

keseluruhan karangan. Ada pula pendapat Ramlan (1993: 1) mengenai paragraf,

yaitu bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat

yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

Selain itu, Soewandi (2000: 49) mengatakan bahwa paragraf atau alinea lazimnya

terdiri dari sekelompok kalimat yang mengungkapkan satu gagasan. Gagasan itu

merupakan satu gagasan bawahan dari sebuah karang atau wacana. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

16

Widyamartaya (1993: 31), paragraf adalah sekelompok kalimat utuh, lengkap

yang memerlukan tambahan kalimat-kalimat lain yang meluaskan, menguraikan,

dan menjelaskan gagasan tersebut, sedangkan menurut Wiyanto (2004: 15),

paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama

menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang

diungkapkan dalam seluruh tulisan. Selanjutnya, menurut Arnaudet and Barret

(1990: 1), paragraf adalah sekelompok kalimat yang membangun satu ide pokok.

Ide pokok biasanya sebagai kalimat topik.

“Paragraph is a group of sentences which develop one central idea. The

central idea is usually stated ia a topic sentence”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat ditarik simpulan bahwa

paragraf adalah salah satu media pengarang untuk mengungkapkan ide ke dalam

bentuk tulisan yang didukung oleh seperangkat kalimat pendukung yang fokus

membicarakan ide tertentu. Oleh karena itu, dalam penulisan paragraf diperlukan

pengetahuan yang cukup agar paragraf yang ditulis layak disebut paragraf yang

baik. Terdapat kriteria atau ciri-ciri dan asas-asas tertentu mengenai paragraf yang

baik.

2. 2. 1. 1 Ciri-ciri, Asas-asas dan Kriteria Kualitas Paragraf

Menurut Soewandi (2000: 52-53) paragraf yang baik memiliki enam ciri sebagai

berikut.

1) Penulisan awal paragraf dilakukan dengan penulisan masuk beberapa ketukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

17

2) Satu paragraf, lebih-lebih paragraf karangan ilmiah (wacana teknis), terdiri

atas beberapa kalimat. Jumlah kalimat dalam paragraf harus memadai.

3) Salah satu kelimat merupakan kalimat topiknya, yaitu kalimat yang berisi

gagasan pokok, sedangkan kalimat-kalimat yang lain merupakan

penjelasannya atau merupakan pengantar jika kalimat topik berada pada akhir

paragraf.

4) Pada paragraf dalam karanagn teknis atau karangan ilmiah, isi pernyataan

yang terungkap dalam kalimat-kalimat sesuai kenyataan, bahkan harus sesuai

pula dengan pernyataan atau teori yang digunakan.

5) Memiliki hubungan kebahasaan (kohesi) dan hubungan makna (koherensi)

yang baik antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.

6) Bahasa yang digunakan adalah bahasa ragam baku. Ciri-cirinya adalah

pemakaian kata tidak menimbulkan salah tafsir, urutan katanya sesuai dengan

kaidah yang berlaku, kecukupan fungsi kalimat terpenuhi, dan penulisan kara

serta kalimatnya baik penggunaan huruf maupun tanda beca sesuai dengan

ejaan yang berlaku.

Adapun asas-asas paragraf yang baik menurut Widyamartaya (1993: 37). Asas-

asas ini berkenaan dengan gagasan yang akan disampaikan dan tatanan atau

struktur gagasan yang akan disampaikan.

1) Asas kejelasan yang menyangkut penyampaian gagasan yang tidak samar-

samar, sehingga gagasan atau ide dapat dipahami dan tidak disalahartikan.

2) Asas keringkasan yang menyangkut penggunaan kata yang hemat. Hal ini

tidak berarti harus menggunakan kata-kata yang pendek tetapi penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

18

kata yang seefektif mungkin dan tidak berputar-putar, tidak berlebihan, dan

tidak mengulang-ulang ide yang sama.

3) Asas ketepatan yang menyangkut apa yang disampaikan pengarang dapat

menambah pengetahuan bagi pembacanya. Ketepatan juga menyangkut

ketepatan penggunaan aturan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.

4) Asas kesatupaduan yang berkenaan pada segala yang terdapat pada paragraf

berpusat pada satu ide pokok yang sama, tidak membicarakan hal yang

lainnya.

5) Asas pertautan yang berkenaan pada kekoherensiaan yang menghendaki

antara satu kalimat dengan kalimat yang lain memiliki hubungan satu dengan

yang lain.

6) Asas harkat yang berkenaan dengan bobot dalam karangan. Hal ini mengacu

pada isi karangan yang disampaikan benar-benar memadai dan jelas dan

lengkap.

Selain ciri-ciri dan asas-asas paragraf, terdapat pula kriteria kualitas paragraf.

Kriteria-kualitas paragraf dikemukakan oleh Tarigan (2008) yang menentukan

baik tidaknya suatu paragraf. Kriteria-kriteria tersebut adalah :

1) Isi paragraf berpusat hanya pada satu hal saja.

2) Isi paragraf relevan dengan isi karangan.

3) Paragraf harus koheren dan unity.

4) Kalimat topik harus dikembangkan dengan jelas dan sempurna

5) Struktur paragraf harus bervariasi disesuaikan dengan latar belakang pembaca,

sifat media tempat paragraf diterbitkan, dan sifat dan tuntutan kalimat topik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

19

6) Paragraf ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Seperti yang diuraikan di atas mengenai ciri-ciri dan asas-asas paragraf

yang baik, dalam suatu paragraf tidak terlepas dari unsur-unsur yang membangun

suatu paragraf yang mendukung terbentuknya paragraf yang baik yang dapat

dipahami pembaca dan tersampaikan maksud pengarang. Terdapat empat unsur

paragraf yang mendukung terbentuknya paragraf.

2. 2. 1. 2 Unsur-unsur Paragraf

Suatu paragraf tidak akan terbangun tanpa adanya unsur-unsurnya.

Secara umum, ada empat unsur pembangun paragraf. Menurut Wiyanto (2011),

paragraf terdiri atas empat unsur, yaitu transisi, kalimat topik atau kalimat utama,

kalimat pengembang atau kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Namun, keepmat

unsur tersebut tidak harus hadir bersama-sama dalam satu paragraf. Adakalanya

dalam suatu paragraf hanya terdapat tiga unsur atau dua unsur, bahkan satu unsur.

Berikut ini uraian keempat unsur paragraf.

1) Transisi

Transisi adalah penghubung antarparagraf. Transisi menunjang kepaduan

dan kekohesian antarparagraf, sehingga setiap muncul ide baru tetap bergerak

pada topik yang sama. Terdapat dua cara memunculkan transisi. Cara pertama

yaitu implisit yang tidak dinyatakan dengan penanda transisi tertentu. Cara kedua

yaitu eksplisit yang dinyatakan melalui penanda dalam bentuk kata, kalimat, dan

paragraf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

20

a) Transisi berupa kata atau kelompok kata

(1) Penanda hubungan kelanjutan: dan, serta, lagi, lagi pula, tambahan lagi,

bahkan, kedua, ketiga, selanjutnya, akhirnya, dan terakhir.

(2) Penanda waktu: dahulu, sekarang, kini, kelak, sebelum, setelah, sesudah,

sementara itu, sehari kemudian, dan tahun depan.

(3) Penanda klimaks: paling..., se...nya, dan ter-.

(4) Penanda perbandingan: seperti, ibarat, sama, dan bak.

(5) Penanda kontras: tetapi, biarpun, walaupun, dan sebaliknya.

(6) Penanda urutan jarak: di sana, di sini, di situ, sebelah, dekat, dan jauh.

(7) Penanda ilustrasi: umpama, contoh, dan misalnya.

(8) Penanda sebak-akibat: sebab, oleh sebab itu, oleh karena, dan akibatnya.

(9) Penanda syarat/pengandaian: jika, kalau, jikalau, andaikata, dan seandainya.

(10) Penanda simpulan: ringkasnya, kesimpulannya, garis besarnya, dan

rangkuman.

b) Transisi berupa kalimat

Transisi yang berupa kalimat dikenal pula sebagai kalimat penuntun.

Kalimat penuntun ini mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai transisi dan

pengantar topik yang akan dijelaskan. Berikut ini contoh transisi berupa kalimat.

(1) Apa itu awan? Seperti yang sering kita lihat sehari-hari,

pengertian awan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di

dalam udara di atmosfer yang terjadi karena adanya

pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah

melampaui keadaan jenuh. Awan adalah cikal-bakal terjadinya hujan,

namun bisa atau tidaknya awan menimbulkan hujan tergantung pada

musim. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat karena sangat

dipengaruhi oleh keadaan suhu. Jenis-jenis awan yang ada sekarang

ini adalah hasil kongres internasional tentang awan yang diadakan di

Munchen tahun 1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1894.

c) Transisi berupa paragraf

Transisi yang berupa paragraf berfungsi sebagai pemisah antara satu

pokok pikiran ke pokok pikiran yang lain. Berikut ini contoh transisi berupa

paragraf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

21

(2) Singkatnya, bumi berotasi karena hukum kekekalan momentum

sudut. Pada awalnya rotasi kita lambat karena masih merupakan

bagian dari sebuah awan gas besar. Lalu seiring pengumpulan bahan

oleh gravitasi, materi bergerombol semakin dekat di beberapa titik

awan, salah satunya bayi Bumi. Bumi menjadi semakin kecil dan

padat, dan rotasi meningkat, sama halnya seperti seorang penari es

yang berputar. Saat ia menarik kaki dan tangannya lebih dekat ke

tubuhnya, putarannya semakin cepat.

Rotasi ini terus berlangsung hingga sekarang dan miliaran tahun yang

akan datang. Kita memang tidak memadat lagi. Kita sudah stabil,

begitu juga planet lain di tata surya. Tapi ruang angkasa tidak memiliki

udara. Tidak ada gesekan, dan karenanya tidak ada yang bisa

menghentikan rotasi bumi. Kadang gempa bumi raksasa atau tumbukan

asteroid raksasa dapat mengubah kecepatannya, tapi tidak

menghentikannya.

2) Kalimat Topik

Kalimat topik adalah perwujudan ide pokok yang mendasari suatu

paragraf. Kalimat topik ini bisa berada di awal, tengah, dan akhir paragraf.

Kalimat topik pada awalnya berupa ide sentral pengarang yang belum diperinci

yang selanjutnya dijelaskan dengan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.

3) Kalimat Pengembang

Kalimat pengembang adalah pendukung kalimat pokok. Kalimat

pengembang menempati lebih dari setengah porsi suatu paragraf, karena kalimat

pengembang memperinci atau penjelaskan ide sentral dalam kalimat pokok.

Penyusunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Kalimat pengembang harus

berkaitan erat dengan kalimat utama dan disusun berdasarkan hal-hal yang sangat

dekat dengan ide sentral dilanjutkan hal-hal pendukung lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

22

4) Kalimat Penegas

Kalimat penegas pada intinya berfungsi sebagai penegas atau penjelas

pernyataan atau ide yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat sebelumnya.

Kalimat penegas, biasanya berada di akhir paragraf.

Berdasarkan unsur-unsur paragraf yang dijelaskan sebelumnya, paragraf dibagi ke

dalam tiga kelompok, yaitu paragraf dengan empat unsur, paragraf dengan tiga

unsur, paragraf dengan dua unsur, dan paragraf dengan satu unsur.

1) Paragraf dengan empat unsur

Susunan paragraf terdiri atas transisi, kalimat topik, kalimat pengembang,

dan kalimat penegas. Paragraf 3 berikut ini adalah contoh paragraf dengan empat

unsur.

(3) Sementara itu, masa depan Popi semakin cerah. Ia berhasil

menyelesaikan studi S-1 dengan hasil yang memuaskan, bahkan

berhasil menembus beasiswa ke Belanda untuk studi S-2. Yang lebih

mengejutkan, Popi sudah direkrut menjadi staf pengajar di kampus

tempanya menempuh studi S-2 di Belanda. Popi juga berhasil

memikat pria Belanda yang akan dinikahinya tahun depan. Memang,

sifat tekun dan ulet yang dimiliki Popi membawanya ke kehidupan yang

ia impikan selama ini.

2) Paragraf dengan tiga unsur

a. Susunan paragraf terdiri atas transisi, kalimat topik, dan kalimat pengembang.

Berikut contoh paragraf dengan tiga unsur.

(4) Setelah masalah muncul bertubi-tubi, anak-anak keluarga Sam semakin

dewasa. Si sulung, Angel yang sebelumnya cuek dan egois, kini menjadi

peduli terhadap sekitarnya. Si tengah, Megy yang manja dan ingin

menang sendiri, kini menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Ia juga

mulai terlibat aktif dalam kegiatan sosial di gereja. Terakhir, si bungsu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

23

Tom yang pemalu dan cengeng, kini menjadi anak laki-laki yang berani

dan tangguh, bahkan Tom berani membela Megy yang dituduh mencuri.

b. Susunan paragraf terdiri atas transisi, kalimat topik, dan kalimat penegas.

Paragraf berikut ini adalah contohnya.

(5) Sebagai contoh, brokoli dapat dikembangkan menjadi berbagai

masakan. Brokoli dapat diolah menjadi tumis atau cah brokoli. Bagi

yang suka sop, brokoli sangat cocok menjadi pelengkap sayur sop yang

lezat. Brokoli dapat diolah menjadi jus, asinan, salad, dan berbagai

olahan lainnya. Brokoli memang serba guna dan banyak cara untuk

mengonsumsinya.

c. Susunan paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat

penegas. Paragraf berikut ini adalah contohnya.

(6) Pury makin lucu. Bulunya yang bewarna cokelat keemasan tampak

berkilau. Tubuhnya yang makin berisi membuatnya tampak makin kuat.

Tingkahnya yang menggemaskan saat mengejar ekornya sendiri

membuat siapapun tertawa melihatnya. Semakin hari, Pury semakin

lucu saja.

3) Paragraf dengan dua unsur

Susunan paragraf yang terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.

Paragraf berikut ini adalah contohnya.

(7) Wisnu semakin sukses. Talenta menulis yang dimiliki membawanya

menjadi penulis terkenal. Karya-karyanya berhasil menembus luar

negeri. Wisnu juga memperoleh banyak penghargaan baik dari dalam

dan luar negeri. Ia juga sering menjadi pembicara dan pengisi kuliah

umum di mana-mana. Selain itu, beberapa karyanya akan dibuat film

oleh sutradara dari Hollywood.

4) Paragraf dengan satu unsur

Susunan paragraf dengan kalimat pengembang sebagai unsur di dalamnya.

Paragraf berikut ini adalah contohnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

24

(8) Gempa vulkanik semakin sering terjadi. Awan panas dan lava tak henti-

hentinya keluar dari kawah. Debu vulkanik semakin pekat. Udara

semakin berbahaya untuk dihirup. Suara gemuruh dari dalam perut

gunung semakin jelas terdengar.

Keberadaan unsur-unsur paragraf (transisi, kalimat pokok, kalimat

pengembang, dan kalimat penegas) tidak mutlak harus hadir bersama-sama dalam

satu paragraf. Eksistensi setiap unsur bergantung pada kebijakan pengarang. Jika

tanpa salah satu unsur paragraf pengarang dapat mengungkapkan idenya dengan

baik, pengarang bisa saja memunculkan tiga bahkan satu unsur paragraf. Namun,

ada pula pengarang yang memunculkan keempat unsur paragraf untuk atau

menghilangkan kejenuhan pembaca dengan variasi paragrafnya. Lengkap

tidaknya unsur-unsur paragraf menjadi dasar penyusunan struktur paragraf yang

dijelaskan pada bagian selanjutnya.

2. 2. 1. 3 Struktur Paragraf

Struktur paragraf adalah penyusunan paragraf kelengkapan unsur atau

posisi unsur paragraf dalam paragraf (Tarigan, 2008). Kelengkapan unsur paragraf

menyangkut unsur apa saja yang terdapat dalam suatu paragraf. Kemungkinan

pertama, semua unsur seperti transisi-kalimat topik-kalimat pengembang-kalimat

penegas. Adapun kemungkinan kedua, yakni hanya tiga unsur yang terdapat

dalam paragraf seperti transisi-kalimat topik-kalimat penegas atau kalimat topik-

kalimat pengembang-kalimat penegas. Kemungkinan ketiga yakni hanya dua

unsur dalam paragraf yakni kalimat topik-kalimat pengembang. Sementara itu,

menyakut posisi unsur paragraf dalam paragraf. Posisi setiap unsur tidak harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

25

dimulai dari transisi-kalimat topik-kalimat pengembang-kalimat penegas. Ada

beberapa kemungkinan posisi unsur-unsur paragraf bisa berada. Hal ini

bergantung pada topik yang dikembangkan pengarang.

2. 2 1. 4 Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf adalah pembangunan sebuah paragraf

berdasarkan sebuah kalimat topik. Pengembangan berarti kemampuan merinci

secara maksimal gagasan utama ke dalam gagasan bawahan dan pengurutan

gagasan bawahan ke dalam urutan yang teratur (Keraf, 2007). Mengenai

pengurutan gagasan, Widyamartaya memiliki pendapat mengenai urutan gagasan

dalam paragraf. Dalam Widyamartaya (1993), membangun suatu paragraf yang

bermutu, tentunya diperlukan gagasan-gagasan yang memadai dalam

pengembangan pikiran pokok. Namun, tidak hanya hal tersebut yang perlu

diperhatikan. Urutan pengembangan gagasan juga menjadi hal penting dalam

membangun suatu paragraf yang bermutu. Berikut ini bermacam-macam urutan

gagasan dalam paragraf :

1) Urutan tempat, berkaitan dengan urutan lokal dan urutan spasial

2) Urutan waktu atau urutan kronologis, ada dua macam urutan kronologis yaitu

urutan waktu objektif yaitu urutan peristiwa yang terjadi di luar penulis dan

urutan waktu subjektif yaitu urutan timbulnya peristiwa dalam batin penulis

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

26

3) Urutan klimaks, cara penyampaian gagasan yang semakin lama semakin

penting, semaikn menarik, semakin serius, semakin kontroversial, dan

sebagainya.

4) Urutan antiklimaks, cara penyampaian gagasan dimulai dari yang penting

kemudian disusul dengan gagasan-gagasan lain yang tingkat kepentingannya

semakin kecil.

5) Urutan logis, terdapat delapan macam urutan logis, yaitu urutan umum-

khusus, urutan khusus-umum,urutan keseluruhan-bagian, urutan bagian-

keseluruhan, urutan luas-sempit, urutan sempit-luas, urutan khusus-umum-

khusus, dan urutan apresiatif.

6) Urutan perbandingan, yang terdiri atas urutan blok, urutan selang-seling,

urutan kemiripan, dan urutan kontras.

7) Urutan akal sehat

Sementara itu, Suyitno (2012) mempunyai pendapat yang sama mengenai

pengembangan paragraf, yaitu :

1) Secara alamiah

Penulis cukup menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang

dibicarakan. Susunan logis ini terdapat dua macam, yaitu urutan ruang (spasial)

yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam

sebuah ruang, misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari

atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya. Urutan selanjutnya adalah

urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,

perbuatan, atau tindakan, berikut ini contohnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

27

a. Pengembangan secara spasial

(9) Ruangan berukuran 90m x 80m ini sungguh sangat nyaman ditempati.

Sebuah kursi bambu berwarna coklat dengan meja bambu berada di

tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan

buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan

bersanding dengan sebuah pot berisi pohon bonsai kecil yang seakan-

akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna merah muda.

Di luar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil berukuran 20,5m x 20m

berisi beberapa ikan gurame yang berseliweran. Suara gemericik air

dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak

Habib Bull.

b. Pengembangan secara kronologi

(10) Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977,

saat ia baru lulus dari STM Negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang

pertama kali melatihnya adalah klub Halilintar. Dari sini pretasinya

terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub

Pelita Jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk

memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu ia dipanggil

lagi untuk turnamen di Brunei tahun 1985, ia gagal memenuhinya

karena kakinya cedera (Akhadiah, dkk., 1999).

2) Klimaks dan Antiklimaks

Paragraf dimulai dari gagasan yang dianggap paling rendah kedudukannya lalu

berangsur-angsur menuju gagasan yang semakin tinggi kedudukannya hingga

yang paling tinggi. Paragraf berikut ini adalah contohnya.

(11) Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring

dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu

mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan

mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor

pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank

ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang

memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan

Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan

dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun

tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas

di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah

mengalami perubahan dari model-model sebelumnya(Keraf, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

28

3) Umum-Khusus

Jenis paragraf ini memaparkan topik yang bersifat umum atau luas ke bagian-

bagian yang lebih khusus atau sempit. Gagasan utama biasanya diletakkan di awal

paragraf lalu diikuti oleh perincian-perinciannya. Paragraf berikut ini adalah

contohnya.

(12) Penulis ibaratnya seperti kendi. Kendi adalah tempat menyimpan air

yang terbuat dari tanah liat. Kendi memiliki dua lubang, di atas dan di

bawah. Pada lubang bagian atas berfungsi sebagai jalan masuknya air,

sedangkan lubang yang di bawah berfungsi sebagai jalan keluarnya air.

Bila kendi tidak diisi, dijungkirbalikkanpun kendi tidak mengeluarkan

apa-apa. Sebaliknya, bila kendi itu berisi air, digoyangkan sedikit saja

akan mengeluarkan air. Demikian juga dengan penulis. Membaca

adalah proses mengisi otaknya dengan berbagai pengetahuan dan

informasi. Semakin banyak ia membaca, semakin banyak ia

menghasilkan tulisan yang berkualitas.

4) Khusus-Umum

Jenis paragraf ini memaparkan topik yang bersifat khusus atau sempit ke

bagian-bagian yang lebih umum atauluas. Pola ini dikembangkan dengan

memaparkan hal-hal khusus dan ditutup dengan hal yang bersifat umum.

Gagasan utama biasanya terletak di akhir paragraf dan didahului oleh

perincian-perinciannya. Paragraf berikut ini adalah contohnya.

(13) Etos kerja masyarakat Jepang sangat tinggi. Mereka juga sangat

disiplin. Kedisiplinan sudah mendarah daging bagi mereka. Dimana-

mana, baik di rumah, di jalan, di tempat umum, maupun di kantor,

semuanya menunjung tinggi nilai kedisiplinan. Maka, tidak heran

masyarakat Jepang sangat laya diteladani.

5) Perbandingan dan Pertentangan

Salah satu cara mengembangkan paragraf adalah dengan membandingkan

atau mempertentangkan sesuatu. Dalam hal ini, persamaan atau perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

29

menjadi fokus tulisan. Hal yang dibandingkan atau dipertentangkan adalah

persamaan atau perbedaan dua hal yang tingkatannya sama. Paragraf berikut ini

adalah contohnya.

(14) Munculnya kembali Jerman dan Jepang sebagai kekuatan utama di

dunia merpakan sebuah cerita yang luar biasa tentang sembuhnya

sebuah bangsa selama periode setelah perang. Pada tahun 1945,

Jerman dihancurkan dan diduduki negara asing. Dengan kondisi yang

tidak jauh berbeda, Jepang juga menderita kerusakan yang hebat dan

diduduki tentara Sekutu. Namun, dalam satu generasi, berkat kerja

keras, pengetahuan tentang industri, dan kerja sama dengan nagara-

negara bekas musuhnya, Jerman mengalami pertumbuhan ekonomi

yang pesat di era 60-an. Dengan memanfaatkan SDA dan SDM secara

maksimal, Jepang mencapai status sebagai negara terkaya dan termaju

di belahan Asia, bahkan sampai Eropa dan Amerika.

6) Analogi

Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah

dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk

menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. Paragraf berikut ini adalah

contohnya.

(15) Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut

pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Pasukan infasntri ini

diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang diantaranya terdapat ilmu.

Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan.

Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan,

menyempurnakan kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat

diandalkan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkan itu

kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan

dilakukan, maka filsafat pun pergiu kembali menjelajah laut lepas,

berspekulasi dan meneratas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

30

7) Contoh-contoh

Pengembangan paragraf dengan pola contoh adalah salah satu cara

memberikan penjelasan kepada pembaca dalam menjelasakan sebuah generalisasi

yang terlalu umum. Paragraf berikut ini adalah contohnya..

(16) Sejak dulu kita ketahui bahwa penyebaran penduduk Indonesia tidak

merata. Sebagai contoh, Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya

6,7% luas Indonesia, saat ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia.

Kepadatan penduduk di Jawa kurang lebih 900 orang per kilometer

persegi. Adapun di Papua, kepadatan penduduk hanya 4 orang per

kilometer persegi.

8) Sebab-Akibat

Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat

sebagai rincian pengembangannya. Namun, susunan tersebut bias juga terbalik.

Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian

pengembangannya. Paragraf berikut ini adalah contohnya.

(17) Beberapa pohon di kebun tidak mau berbungan seperti tanaman yang

lain, padahal pohon tersebut sudah disiram dengan rutin. Pemberian

pupuk juga dilakukan seminggu sekali. Setelah diperiksa ternyata

pohon tersebut tidak mendapat cahaya matahari karena terhalang oleh

pohon besar yang ada di sampingnya.

9) Definisi Luas

Definisi dalam pembentukan sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk

memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah kata atau hal. Penulis dapat

mengemukakan hal yang berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan

keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari sutau kata. Paragraf berikut ini

adalah contohnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

31

(18) Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa

dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,

perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain

sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.Globalisasi

adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan

antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi

satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal,

globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan

internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.

Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan

dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

10) Klasifikasi

Dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan

hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengeleompokkan ini biasanya diperinci lagi

lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Paragraf berikut ini

adalah contohnya.

(19) Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan,

ikan buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang

mudah diperbanyak. Jenis ikan peliharaan contohnya ikan bandeng,

ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat jahat

terhadap ikan-ikan lain. Jenis ini contohnya ikan gabus dan ikan lele.

Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi memiliki keuntungan

secara ekonomis. Ikan yang tergolong dalam kelompok ini contohnya

ikan paray, ikan bunter dan ikan ikan jeler.

Selain Suyitno, Oshima dan Hogue (2005) juga berpendapat mengenai

pengembangan paragraf. Jenis-jenis pengembangan paragraf menurut mereka ada

tiga macam, yaitu chronological order, logical division, dan comparison/contrast.

Chronological order adalah pengembangan paragraf dengan cara mengorganisasi

ide-ide berdasarkan urutan waktu suatu peristiwa. Sementara itu, logical division

merupakan pengembangan paragraf dengan merinci hal-hal yang bersifat umum

ke dalam bagian-bagian yang memiliki sifat yang sama. Terakhir,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

32

comparison/contrast adalah mengembangkan paragraf dengan membandingkan

dua hal atau lebih tentang persamaan atau perbedaannya. Ada paragraf yang fokus

membicarakan persamaan dua hal atau fokus pada perbedaannya, ada pula yang

membicarakan persamaan dan perbedaan dalam satu paragraf.

Philbin dan Presley (1989: 107) juga berpendapat mengenai

pengembangan paragraf. Mereka berpendapat ada lima macam, yaitu definition,

narration, comparison-contrast, division-classiffication, cause-affect. Definition

adalah cara pengembangan paragraf dengan menerangkan suatu objek dengan

memberikan arti atau makna pada keadaan tertentu. Narration adalah

pengembangan paragraf dengan mendeskripsiken serangkaian aktivitas

berdasarkan urutan waktu. Comparison and Contrast adalah pengembangan

paragraf dengan membandingkan beberapa objek yang memiliki perbedaan.

Division and Classification, keduanya adalah hal yang berbeda. Division adalah

pengembangan paragraf dengan membagi suatu ide ke dalam beberapa bagain.

Sementara itu, classification adalah mengembangkan paragraf dengan

mengelompokkan ide-ide tertentu sesuai dengan kategori yang sesuai. Terakhir,

cause and effect adalah cara pengembangan paragraf dengan mengembangkan

sebab sebagai gagasan awal, lalu diikuti akibat sebagai perinciannya.

Jenis-jenis pola pengembangan paragraf yang diuraikan, peneliti gunakan

untuk menganalisis pola-pola pengembangan paragraf pada data penelitian yang

peneliti peroleh, yaitu karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan YPPK

Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

33

2. 2. 2 Karangan Narasi

Narasi, menurut Keraf (2004) merupakan suatu bentuk wacana yang

berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah

pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Sementara itu, Gie (1995)

berpendapat bahwa karangan narasi menyampaikan suatu peristiwa atau

pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk

meninggalkan kesan tentang perubahan gerak sesuatu dari pangkal awal sampai

titik akhir (Gie, 1995). Wiyanto (2011) juga berpendapat bahwa narasi secara

harfiah bermakna kisah atau cerita. Paragraf narasi bertujuan mengisahkan atau

menceritakan. Narasi mementingkan urutan dan biasanya tokoh yang diceritakan.

Narasi tidak hanya terdapat pada karya fiksi, tetapi juga pada karya nonfiksi.

Terakhir, Abbot (2002: 16) berpendapat narasi adalah gambaran peristiwa. Dalam

narasi terdapat cerita (internal) dan wacana narasi (eksternal). Cerita atau bagian

dari persitiwa (aksi). Wacana narasi adalah bagaimana cerita itu digambarkan.

Abbot juga mengutip pendapat Seymour Chatman mengenai narasi bahwa narasi

adalah gambaran dari suatu peristiwa atau rangkaian dari berbagai peristiwa.

Peristiwa adalah inti sebuah narasi.

“What make narrative unique among text types is its ‘chrono-logic’, its

doubly temporal logic. Narrative entails movements through time not only

‘externally’ (the duration of the presentation of the novel, flim, play) but also

‘internally’ (the duration of the sequence of events taht constitute the plot). The

first operates in that dimension of narrative called discourse..., the second in thet

called story...(Abbott, 2002: 14)”

Berdasarkan pendapat para pakar, dapat ditarik simpulan bahwa karangan

narasi adalah bentuk wacana yang menyampaikan suatu peristiwa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

34

mementingkan urutan peristiwa dan terdapat tokoh atau pelaku di dalamnya.

Urutan peristiwa dan tokoh menjadi ciri khas karangan narasi. Mengenai ciri khas

karangan narasi, lebih lanjut dijelaskan di bagian selanjutnya.

2. 2. 2. 1 Ciri Khas Karangan Narasi

Karangan narasi memiliki kekhasan yang membedakannya dengan karangan lain.

Berikut ini ciri khas karangan narasi menurut Sujanto (1988).

1) Unsur perbuatan. Unsur perbuatan ini yang menandakan suatu karangan

adalah karangan narasi. Jika tidak ada unsur perbuatan, karangan berubah

menjadi karangan deskripsi.

2) Unsur waktu yang menunjukkan perbuatan yang terjadi dalam satu rangkaian

waktu.

3) Menimbulkan daya khayal pembaca karena merupakan rangkaian peristiwa

yang runtut yang merangsang daya khayal pembaca.

4) Memberikan informasi mengenai jalannya suatu peristiea kepada pembaca

agar mengetahui suatu peristiwa secara tepat dan runtut.

2. 2. 2. 2 Jenis-jenis Karangan Narasi

Terdapat dua jenis karangan narasi menurut Keraf (2004). Dua jenis karangan

narasi diuraikan sebagai berikut.

1) Narasi sugestif adalah suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian

macam sehingga merangsang daya khayal pembaca. Tujuan narasi sugestif ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

35

adalah menyampaikan sebuah makna kepada penbaca melalui daya khayal

pembaca. Narasi jenis ini terdapat pada cerpen dan novel.

2) Narasi ekspositoris adalah narasi yang menyampaikan informasi mengenai

berlangsungnya suatu peristiwa yang bertujuan memberi informasi kepada

pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Biasanya bersifat nonfiksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

36

2. 3 Kerangka Berpikir

Setelah mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang berkaitan

dengan penelitian ini, peneliti menyusun kerangka berpikir sebagai dasar untuk

menganalisis masalah penelitian. Berikut ini kerangka berpikir yang peneliti susun.

Rumusan Masalah

RM 1: Pola pengembangan

paragraf apa sajakah yang

cenderung digunakan guru-guru

SD di Lingkungan YPPK Maybrat,

Keuskupan Manokwari, Papua

Barat dalam menulis karangan

narasi?

RM 2: Unsur-unsur paragraf apa

sajakah yang cenderung terdapat

dalam karangan narasi karya guru-

guru SD di Lingkungan YPPK

Maybrat, Keuskupan Manokwari,

Papua Barat ?

Klasifikasi

Analisis

Simpulan

Analisis Hasil

RM 1: Teori Pengembangan

Paragraf menurut Suyitno

(2012) adalah secara alamiah

(spasial dan kronologi) klimaks dan antiklimaks,

umum-khusus, khusus-umum,

perbandingan dan

pertentangan, analogi, contoh-

contoh, sebab-akibat, definisi

luas, dan klasifikasi.

RM 2: Teori Unsur-unsur

paragraf menurut Wiyanto

(2011) transisi, kalimat topik,

kalimat pengembang, dan

kalimat penegas.

Karangan Narasi Guru-guru SD di LingkunganYPPK Maybrat Keuskupan

Manokwari, Papua Barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

37

Peneliti memperoleh data yang berupa karangan karya guru-guru SD

di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Jumlah

karangan sebanyak 19 karangan. Berdasarkan karangan-karangan tersebut,

peneliti merumuskan dua rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana pola

pengembangan paragraf yang digunakan guru-guru SD di Lingkungan YPPK

Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014 dalam menulis

karangan narasi? dan (2) Bagaimana unsur-unsur paragraf yang digunakan guru-

guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat

pada Tahun 2014 dalam menulis karangan narasi?

Selanjutnya, peneliti mengklasifikasikan karangan-karangan tersebut lalu

menganalisis. Untuk analisis rumusan masalah pertama, peneliti menggunakan

teori pengembangan paragraf menurut Suyitno (2012) : secara alamiah spasial

dan kronologis, klimaks dan antiklimaks, umum-khusus, khusus-umum,

perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh-contoh, sebab-akibat, definisi

luas, dan klasifikasi. Lalu, untuk rumusan masalah kedua peneliti menggunakan

teori unsur-unsur paragraf menurut Wiyanto (2011) : transisi, kalimat topik,

kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Setelah itu, peneliti menganailis hasil

temuan dan mengolahnya dalam pembahasan. Terakhir, peneliti menarik simpulan

berdasarkan hasil analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Jenis Penelitian

Penelitian Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur Paragraf pada

Karangan Narasi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan

Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014, termasuk dalam penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian deskfriptif merupakan penelitian yang bertujuan

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenomena yang bersifat alamiah maupun fenomena rekayasa manusia

(Sukmadinata, 2011). Adapun penelitian kualitatif menurut Moleong (2007),

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

tentang apa yang dialami subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dll., secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa pada suatu konteks dasar khusus yang alaimah yang memanfaatkan

berbagai metode ilmiah. Pemilihan jenis penelitian deskriptif kualitatif ini

didasarkan pada tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan pola pengembangan dan

unsur-unsur paragraf pada karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan YPPK

Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014.

3. 2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat

Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Jumlah guru sebanyak 19 orang. Berikut ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

39

nama-nama guru beserta judul karangan mereka yang karangannya peneliti ambil

sebagai data penelitian.

Tabel 1. Nama Guru dan Judul Karangan

No Nama Judul

1 Agustinus Baru Hari Sekolah Mulai Dibuka

2 Anjelo Fanatay Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon

3 Arnoldus Sedik (tidak ada judul)

4 Emiliana Kocu Pergi ke Sekolah

5 Falentinus Bame (tidak ada judul)

6 Florensia Leltakaeb Kegiatan dipagi hari

7 Fransiska Fede Ke Sekolah

8 Hendrikus Turot Kegiatan dalam hidupnya sehari

9 Iventus Taa Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari

10 Matheus Yumte Kesekolah

11 Monika Yewen (tidak ada judul)

12 Paskalis Tenan Tentang Murid Pergi Sekolah

13 Pelipus Korain Kegiatan Seorang Anak Sekolah

14 Sandra Togas Kegiatan Andi di Pagi Hari

15 Thadeus Taus Kegiatan Doni

16 Tresita Tenau Sekolah

17 Valerius Korain Kegiatan Keluarga Dimas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

40

18 Yanuarius Fanataf Herman, Siswa Kls V SD YPPK St. Petrus Ayawasi

19 Yosepha Korain (tidak ada judul)

3. 3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini ada dua, yakni (1) pola pengembangan dan (2)

unsur-unsur paragraf. Kedua objek tersebut terdapat pada karangan narasi guru-

guru SD YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat.

3. 4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan narasi guru-guru SD

YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Karangan tersebut

berjumlah 19 karangan yang diperoleh dari para guru ketika menjalani pelatihan

Kurikulum 2013 pada tahun 2014 di Sorong, Papua Barat.

3. 5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik untuk memperoleh

data yang diperlukan atau proses pengadaan data untuk keperluan penelitian

(Nasir, 2011). Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan tes mengarang.

Dalam tes ini, guru-guru diberi waktu 45 menit untuk mengarang. Untuk

memudahkan dalam mengarang, guru-guru diberi gambar berseri yang bertema

kegiatan di pagi hari sebelum pergi ke sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

41

3. 6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa

perintah membuat karangan dan gambar berseri. Berikut ini perintah dan gambar

berseri yang digunakan.

3. 7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik analisis kualitatif. Dalam

menganalisis data, peneliti menempuh beberapa langkah sebagai berikut.

1) Peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca dan mencermati karangan

karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan

Manokwari, Papua Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

42

2) Peneliti memberi kode untuk setiap tipe data.

3) Peneliti mengelompokkan setiap mengelompokkan setiap data berdasarkan

jenis-jenis pengembangan dan unsur-unsur paragraf.

4) Peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan dan unsur-unsur

paragraf.

Dalam penelitian ini, untuk memudahkan dalam menganalisis data,

peneliti menggunakan tabel analisis data. Peneliti menggunakan empat macam

tabel yaitu tabel data, tabel pola pengembangan paragraf, tabel unsur-unsur

paragraf, dan tabel analisis data.

Tabel 2 merupakan tabel data. Tabel ini terdiri atas nama-nama guru

beserta kodenya. Tabel data ini digunakan oleh peneliti untuk mempermudah

dalam mengklasifikasikan hasil temuan.

Tabel 2. Tabel Data

Data Kode

Agustinus Baru 1

Anjelo Fanatay 2

Arnoldus Sedik 3

Emiliana Kocu 4

Falentinus Bame 5

Florensia Leltakaeb 6

Fransiska Fede 7

Hendrikus Turot 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

43

Iventus Taa 9

Matheus Yumte 10

Monika Yewen 11

Paskalis Tenan 12

Pelipus Korain 13

Sandra Togas 14

Thadeus Taus 15

Tresita Tenau 16

Valerius Korain 17

Yanuarius Fanataf 18

Yosepha Korain 19

Sementara itu, untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis pola

pengembangan paragraf, peneliti membuat kode untuk setiap jenis pola

pengembangan paragraf. Teori yang peneliti gunakan untuk menganalisis pola

pengembangan paragraf adalah teori Suyitno (2012).

Tabel 3. Tabel Pola Pengembangan Paragraf

Pola Pengembangan Paragraf (PP) Kode

Alamiah-spasial AL-SP

Alamiah-kronologi AL-KR

Klimaks-Antiklimaks KL

Umum-Khusus UK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

44

Khusus-Umum KU

Perbandingan-Pertentangan BT

Analogi AN

Contoh CH

Sebab-Akibat SA

Definisi Luas DL

Klasifikasi KF

Untuk menganalisis unsur-unsur paragraf, peneliti menggunkan teori Wiyanto

(2011). Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis unsur-unsur paragraf,

peneliti juga membuat kode untuk setiap unsur-unsur paragraf.

Tabel 4. Tabel Pola Pengembangan Paragraf

Unsur-unsur Paragraf (UP) Kode

Transisi TRN

Kalimat topik KTOP

Kalimat pengembang KKMB

Kalimat penegas KTGS

Selanjutnya, dalam menganalisis data, peneliti membuat tabel yang terdiri

atas gabungan tiga tabel sebelumnya. Tabel ini peneliti gunakan untuk

menyajikan keseluruhan analisis, baik analisis pola pengembangan paragraf

maupun analisis unsur-unsur paragraf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

45

Tabel 5. Tabel Analisis Data

No. Data UP

PP Ket. TRN KTOP KKMB KTGS

3. 8 Triangulasi

Triangulasi menurut Moleong (2007) adalah pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang di luar data itu untuk kerperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Langkah ini mengurangi tingkat

kesalahan dalam analisis data. Triangulasi yang dilakukan peneliti adalah

triangulasi penyidik dan triangulasi teori. Triangulasi penyidik adalah triangulasi

dengan memanfaatkan pengamat atau orang yang ahli dalam bidangnya untuk

memeriksa derajat kepercayaan data. Dalam triangulasi penyidik, peneliti memilih

Dr. Y Karmin, M.Pd., dosen Program Studi PBSI Universitas Sanata Dharma

sebagai triangulator. Peneliti memberikan analisis data kepada trianglator,

kemudian triangulator memeriksa langkah-langkah analisis data yang telah

dilakukan peneliti.

Adapaun, triangulasi teori adalah triangulasi dengan cara membandingkan

hasil analisis data dengan teori yang terdapat dalam landasan teori sebagai acuan.

Dalam triangulasi ini, peneliti memadukan beberapa teori untuk memeriksa

keabsahan dalam menganalisis data. Namun, peneliti menggunakan teori Suyitno

untuk menganalisis pengembangan paragraf dan teori Wiyanto untuk

menganalisis unsur-unsur paragraf sebagai acuan utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. 1 Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini berupa paragraf-paragraf dari karangan narasi

karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari,

Papua Barat pada Tahun 2014. Jumlah paragraf yang dianalisis sebanyak 43

paragraf. Data yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan pola pengembangan

paragraf dan unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam paragraf. Berikut ini

contoh paragraf yang peneliti analisis.

1. Pola pengembangan paragraf

Pola pengembangan paragaraf kronologi

(1) Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. Seperti

biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk

membersihkan tubuhnya. Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai

pakaian sekolahnya. Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni

bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat. Sebelum ke sekolah Beni

sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa menyikat giginya. Akhirnya

Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang

tuanya menggunakan mobil. Pada pukul 07.30, sampailah Beni di

sekolahnya.(4-a)

2. Unsur-unsur paragraf

a) Paragraf dengan dua unsur

(2) Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. Dan Segera

ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke

kamar dan membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil

kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut.

Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat

dengan kue yang disediakan oleh ibunya. Pada jam 7 Pagi Pak Andi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

47

menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak

Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu

mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk

mendengarkan arahan. Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak

muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar. (9-a)

b) Paragraf dengan satu unsur

(3) Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke

kamar mandi. Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan

sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan

mengambil pakaian seragam dan memakai seragam. Lalu budi ke ruangan

untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi.

(19-a)

Selain paragraf-paragraf tersebut, masih ada paragraf-paragraf lain di bagian

lampiran.

4. 2 Analisis Data

4. 2. 1 Pola Pengembangan Paragraf

Pola pengembangan paragraf menurut Akhadiah, dkk. terdapat 11 jenis

pola pengembangan paragaf. Namun, pola pengembangan paragraf yang

digunakan oleh guru-guru SD YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua

Barat hanya dua macam pola pengembangan paragraf. Pola pengembangan

paragraf yang digunakan adalah pola pengembangan paragraf kronologi dan sebab

akibat. Selain kedua jenis pola pengembangan paragraf tersebut, peneliti juga

menemukan adanya paragraf yang tidak memiliki pola. Oleh karena itu, peneliti

mengelompokkan hasil temuan ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok pola

pengembangan paragraf kronologi, pola pengembangan paragraf sebab-akibat,

dan paragraf tidak berpola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

48

a) Pola pengembangan paragraf kronologi (KR)

Pola pengembangan paragraf kronologi adalah pola pengembangan

paragraf yang paling sering digunakan oleh guru SD di Lingkungan YPPK

Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Berikut ini analisis yang dilakukan

peneliti.

(4) 1) Pada senen pagi, tepat pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat

tidurnya. 2) Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi. 3) Setelah mandi

Gerardus pun membuka lemari pakaian. 4) Untuk mengambilkan

pakaian seragamnya untuk dikenakan. 5) Oleh karena sudah pukul

07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk

ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan tepat waktu yaitu

pukul 07.30. (1-a)

(5) 1) Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. 2)

Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan atau

membersihkan tempat tidurnya. 3) Setelah Amir membereskan tempat

tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat giginya. 4)

Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun

dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi.(11-a)

(6) 1) Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy

berbunyi. 2) cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan

tempat tidurnya. 3) Andi kemudian menuju ke kamar mandi. 4) Tak

lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk

mengganti pakaian. 5) Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya

dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya. 6) Setelah semua

kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk

menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. 7) Ia

menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati

sarapan paginya dengan lahap. 8) Selesai sarapan, Ia mengosok

giginya. (14-a)

Pada paragraf (4) terdapat pola kronologi. Paragraf ini terdapat di data 1-a.

Paragraf ini terdapat lima kalimat. Berikut ini penjelasannya : 1) Pada senen pagi,

tepat pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. Kalimat ini memberi

informasi kegiatan yang dilakukan Gerardus pada pagi hari. 2) Ia tergesa-gesa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

49

menuju ke kamar mandi. Merupakan kalimat yang mengiformasikan bahwa tokoh

Gerardus terburu-buru menuju ke kamar mandi. 3) Setelah mandi Gerardus pun

membuka lemari pakaian. Menjelaskan kegiatan yang dilakukan Gerardus setelah

dari kamar mandi. 4) Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan.

Memberi keterangan untuk apa Gerardus membuka lemari pakaian. 5) Oleh

karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi

penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan tepat

waktu yaitu pukul 07.30. Memberi keterangan bahwa waktu sudah siang dan harus

segera berangkat ke sekolah. Pola pengembangan paragraf ini adalah kronologi

karena ditandai kata penanda urutan waktu seperti setelah (kalimat 1), dan pukul

07.30 (kalimat 5).

Pada paragraf (5) terdapat pola kronologi. Paragraf ini terdapat di data 11-

a. Paragraf ini terdapat lima kalimat. Berikut ini penjelasannya : 1) Di pagi hari

amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. Kalimat ini memberi informasi

kegiatan pada pagi hari. 2) Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan

atau membersihkan tempat tidurnya. pagi. Merupakan kalimat yang

mengiformasikan bahwa tokoh Amir membersihkan tempat tidur. 3) Setelah Amir

membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat

giginya. Menjelaskan kegiatan yang dilakukan Amir setelah membereskan tempat

tidur. 4) Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan

perlengkapan lainnya untuk mendi Menjelaskan kegiatan yang dilakukan Amir

setelah menyikat giginya. Pola pengembangan paragraf kronologi karena ditandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

50

oleh kata penanda urutan waktu seperti sebelum (pada kalimat 2) dan setelah

(pada kali).

Pada paragraf (6) terdapat pola kronologi. Paragraf ini terdapat di data 14-

a. Paragraf ini terdapat lima kalimat. Berikut ini penjelasannya : (1) Tepat pukul

06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi. Kalimat ini memberi

informasi alarm jam berbunyi. (2) cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia

membereskan tempat tidurnya. Merupakan kalimat yang mengiformasikan bahwa

Andy bangun dan membereskan tempat tidurnya. (3) Andi kemudian menuju ke

kamar mandi. Menjelaskan kegiatan yang dilakukan Andy selanjutnya. (4) Tak

lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk mengganti pakaian.

Menjelaskan apa yang dilakukan Andy setelah dari kamar mandi. (5) Ia

menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas

sekolahnya. Menjelaskan Andy memprsiapkan peralatan sekolahnya. (6) Setelah

semua kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk

menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. Menjelaskan kegiatan

Andy setelah selesai menyiapkan peralatan sekolahnya. (7) Ia menikmati sarapan

yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap.

Menerangkan bahwa Andy menikmati sarapannya. (8) Selesai sarapan, Ia

mengosok giginya. Menjelaskan kegiatan Andy setelah sarapan. Pola

pengembangan paragraf kronologi karena ditandai oleh kata penanda urutan

waktu seperti pukul 06.00 (kalimat 1), kemudian (kalimat 3 dan kalimat 4),

setelah (kalimat 5), dan selesai (kalimat 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

51

Selain ketiga paragraf yang telah diuraikan sebelumnya, ada paragraf lain

yang memiliki pola sejenis. Paragraf-paragraf tersebut terdapat dalam paragraf 1-

b, 2-a, 3-a, 5-a, 6-a, 6-d, 7-a, 8-a, 9-b, 10-a, 10-c, 10-d, 11-b, 11-c, 12-a, 12-b, 13-

a, 14-b, 15-a, 17-a, 17-b, 18-c, 18-d, dan 19-a.

b) Paragraf tidak berpola

Peneliti menemukan adanya paragraf yang tidak memiliki pola. Hal ini

disebabkan oleh tidak adanya kalimat topik dalam paragraf dan hanya terdapat

satu kalimat dalam paragraf. Berikut paragraf yang tidak berpola.

(7) Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya

disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama

teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah.(43-b)

(8) Demikianlah cerita saya.(23-f)

(9) Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu

kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari

rumah pribadi menuju kesekolah. (9-a)

Selain paragraf-paragraf di atas, paragraf yang tidak berpola terdapat dalam

paragraf 1-c, 2-b, 2-c, 6-b, 9-a, 10-b, 10-e, 10-f, 12-c, 16-a, 16-b, 18-a, 18-b, 18-e,

dan 19-b.

4. 2. 2 Unsur-unsur Paragraf

Unsur-unsur paragraf menurut Tarigan terdapat empat unsur paragaf,

yaitu transisi, kalimat topik, kalimat pengembang atau kalimat penjelas, dan

kalimat penegas. Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, keempat unsur

paragraf ini tidak harus hadir bersama-sama. Bisa saja dalam satu paragraf terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

52

atas tiga unsur atau dua unsur bahkan satu unsur. Berdasarkan analisis peneliti

mengenai unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam karangan guru-guru SD di

Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat, unsur-unsur

paragraf yang dominan digunakan oleh guru-guru tersebut adalah transisi dan

kalimat pengembang.

a) Paragraf dengan dua unsur

Paragraf dengan dua unsur terdiri atas transisi dan kalimat pengembang. Berikut

paragraf yang terdiri atas dua unsur tersebut.

(10) 1) Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian

sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga

membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. 2) Setelah mandi

pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat

kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan,

Amir berangkat kesekolah. 3) Selama dalam perjalanan menuju

kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah

setiap hari.(11-b)

(11) 1) Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. 2)

Pada suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di

Sekolah atau dalam ruang kelas.(18-a)

(12) 1) Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya

disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama

teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah. (19-b)

Analisis unsur-unsur paragraf (10) adalah pada kalimat 1 terdapat transisi

berupa kata kemudian yang menghubungkan paragraf ini dengan paragraf

sebelumnya. Selanjutnya, kalimat 2 dan kalimat 3 merupakan kalimat

pengembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

53

Analisis unsur-unsur paragraf (11) adalah pada kalimat 1 merupakan

transisi yang berfungsi sebagai pengantar paragraf. Selanjutnya, kalimat 2

merupakan kalimat pengembang.

Analisis unsur-unsur paragraf (12) adalah pada kalimat 1 terdapat transisi

berupa kata setelah yang menghubungkan paragraf ini dengan paragraf

sebelumnya. Penemuan peneliti tentang paragraf dengan dua unsur juga terdapat

di paragraf 9-a, 10-b, 10-c, dan 6-a.

b) Paragraf dengan satu unsur

Paragraf dengan satu unsur biasanya berupa kalimat pengembang atau

kalimat penjelas. Biasanya paragraf ini merupakan lanjutan penjelasan dari

paragraf sebelumnya. Berikut ini paragraf dengan satu unsur.

(13) Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni

membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah. (6-b)

(14) Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat

tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya.(18-b)

(15) 1) Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk

ke kamar mandi. 2) Budi membersihkan seluruh anggota tubuh

dengan air dan sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka

almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam. 3)

Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang

makan, Budi sarapan pagi.(19-a)

Penemuan peneliti tentang paragraf dengan satu unsur juga terdapat di paragraf

1-a, 1-b, 2-a, 2-b, 2-c, 3-a, 4-a, 5-a, 6-c, 6-d, 7-a, 8-a, 9-b, 10-a, 11-a, 11-c, 12-a,

12-b, 13-a, 14-a, 14-b, 15-a, 16-a, 16-b, 17-a, 17-b, 18-b, 18-c, 18-d, 18-e, dan

19-a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

54

4. 3 Pembahasan Hasil

4. 3. 1 Pembahasan Pola pengembangan paragraf

Berdasarkan analisis data tentang pola pengembangan paragraf yang terdapat

dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat,

Keuskupan Manokwari, Papua Barat, berikut pembahasan temuan-temuan yang

ditemukan peneliti.

a. Ada sebelas macam pola pengembangan paragraf yang peneliti gunakan

untuk menganalisis data. Sebelas macam pola pengembangan paragraf

tersebut menurut Suyitno (2011). Sebelas pola pengembangan paragraf

tersebut adalah pola pengembangan secara alamiah-spasial, alamiah-

kronologi, klimaks-antiklimaks, umum-khusus, khusus-umum, perbandingan-

pertentangan, analogi, contoh, sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi.

b. Berkaitan dengan teori yang peneliti gunakan untuk menganalisis data,

peneliti setuju dengan teori Suyitno walaupun sedikit variasi pola

pengembangan paragraf yang ditemukan.

c. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai pola

pengembangan paragraf, hasil temuan peneliti berbeda dengan penelitian

terdahulu. Hasil penelitian Anggun Gitasari (2009) menunjukkan bahwa pola

pengembangan rincian, sebab akibat, dan contoh merupakan pola

pengembangan yang digunakan peserta didik kelas XII SMA Institut

Indonesia 1, Yogyakarta, dalam membuat paragraf deduktif. Adapun hasil

penelitian Hedwigis Risa Verawati (2011) menunjukkan bahwa pola

pengembangan deduktif, pola pengembangan induktif, pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

55

campuran, pola pengembangan perulangan, pola pengembangan

menerangkan, pola pengembangan pertanyaan, pola pengembangan sebab-

akibat, pola pengembangan contoh, dan pola pengembangan merinci pada

karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Kalibening. Terakhir, hasil

penelitian Lucia Hapsari (2012) menunjukkan bahwa pola umum-khusus,

pola khusus-umum, pola perbandingan, pola menerangkan, pola perulangan,

pola pertanyaan, pola sebab-akibat, pola contoh, dan pola pada tajuk rencana

surat kabar harian Kompas edisi November 2011. Perbedaan penelitian ini

dengan ketiga penelitian terdahulu adalah hasil penelitian. Hasil penelitian ini

adalah pola pengembangan paragraf yang terdapat dalam karangan guru-guru

SD YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari adalah pola pengembangan

paragraf kronologi dan ada paragraf yang tidak berpola.

d. Berdasarkan data yang peneliti analisis, pola pengembangan paragraf yang

terdapat dalam karangan narasi karya guru-guru SD YPPK Maybrat

Keuskupan Manokwari, Papua Barat, alamiah-kronologi sebanyak 28

paragraf. Berikut ini salah satu paragraf yang berpola kronologi.

(16) Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan

kesekolah. Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan

ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke

sebelah jalan tujuan sekolah. (18-d)

Paragraf ini termasuk paragraf berpola kronologi karena pengembangannya

menggambarkan urutan suatu peristiwa. Kalimat Pada pukul 7.00 Herman

berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah merupakan peristiwa

yang pertama kali terjadi. Pada kalimat Setelah sampai di sekolah Herman

masih disebelah jalan ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

56

menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah merupakan peristiwa yang

terjadi berikutnya. Maka, antara kalimat yang pertama dan kedua terjadi

pengurutan peristiwa yang ditandai dengan kata-kata penghubung urutan

wakru seperti pada pukul 7.00 dan setelah.

e. Peneliti juga menemukan adanya paragraf yang tidak berpola sebanyak 15

paragraf. Hal ini dikarenakan paragraf hanya terdiri atas satu kalimat dan

paragraf tidak memiliki kesinambungan antarkalimat, sehingga tidak jelas apa

yang dibicarakan dalam paragraf tersebut. Peneliti juga menyimpulkan bahwa

paragraf yang tidak berpola juga merupakan paragraf yang memberi

penjelasan lanjutan dari paragraf sebelumnya.

Paragraf tidak berpola

(17) Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan

teman-teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima

pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas.(18-e)

f. Ketidakmunculan pola pengembangan paragraf yang lain dan ditemukannya

paragraf yang tidak berpola diperkirakan karena keterbatassan kemampuan

guru-guru tersebut dalam mengembangkan gagasan mereka. Hal ini mungkin

disebabkan juga para guru tidak memahami pengetahuan tentang variasi pola-

pola pengembangan paragraf dan kurangnya pengetahuan mereka untuk

mengembangkan agagsan mereka.

4. 3. 2 Pembahasan Unsur-unsur paragraf

Berdasarkan analisis data tentang unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam

karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkunan YPPK Maybrat Keuskupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

57

Manokwari, Papua Barat, berikut penjelasan temuan-temuan yang ditemukan

peneliti.

a. Unsur-unsur paragraf menurut Wiyanto (2011), ada empat yaitu yaitu transisi,

kalimat topik, kalimat pengembang atau kalimat penjelas, dan kalimat

penegas. Seperti pada penjelasan sebelumnya, keempat unsur paragraf ini

tidak harus hadir bersama-sama. Bisa saja dalam satu paragraf terdiri atas tiga

unsur atau dua unsur bahkan satu unsur.

b. Berkaitan dengan teori yang peneliti gunakan untuk menganalisis data,

peneliti setuju dengan teori Wiyanto. Peneliti setuju bahwa dalam suatu

paragraf tidak semua unsur-unsur paragraf harus hadir. Bisa saja dalam satu

paragraf terdiri atas tiga unsur atau dua unsur bahkan satu unsur.

c. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai unsur-unsur

paragraf, hasil temuan peneliti berbeda dengan penelitian terdahulu. Hasil

temuan peneliti berbeda dengan penelitian terdahulu. Hasil penelitian Lucia

Hapsari (2012) menunjukkan bahwa tajuk rencana surat kabar harian Kompas

edisi November 2011 terdiri atas (1) paragraf dengan dua unsur paragraf

(kalimat utama dan kalimat penjelas), (2) paragraf dengan tiga unsur (kalimat

uatama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas), (3) paragraf dengan tiga

unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi), (4) paragraf dengan

empat unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas, dan transisi).

d. Berdasarkan data yang peneliti analisis, unsur paragraf yang digunakan dalam

karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat

Keuskupan Manokwari, Papua Barat adalah paragraf dengan dua unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

58

(transisi dan kalimat pengembang) dan paragraf dengan satu unsur (kalimat

pengembang). Hasil analisis inilah yang membedakan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu.

e. Hasil analisis data adalah tujuh paragraf dengan dua unsur yang terdiri atas

transisi dan kalimat pengembang, serta paragraf dengan satu unsur yaitu

kalimat pengembang sebanyak 36 paragraf. Berikut ini salah satu paragraf

dengan dua unsur dan paragraf dengan satu unsur.

Paragraf dengan dua unsur

(18) Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah

dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga

membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. Setelah mandi

pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat

kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan,

Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju

kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah

setiap hari. (11-b)

Unsur-unsur paragraf di atas adalah pada kalimat Kemudian setelah Amir

mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai

digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan

baik terdapat transisi berupa kata kemudian yang menghubungkan paragraf

ini dengan paragraf sebelumnya. Selanjutnya, kalimat Setelah mandi pagi, ibu

Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir

diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat

kesekolah merupakan kalimat pengembang. Kalimat Selama dalam

perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi

kesekolah setiap hari juga merupakan kalimat pengembang. Maka paragraf

ini memiliki dua unsur, yaitu transisi dan kalimat pengembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

59

Paragraf dengan satu unsur

(19) Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak. Nama ibu Risy

dan anak Bambang dan Hesti. Bambang ketika bangun pagi pukul

06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum

mandi. Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu

serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela dan

menyapu lantai rumah. Sedangkan Ibu dapat menyiapkan makan pagi

untuk keluarganya. Bambang setelah pulang mandi dapat memakai

pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh

ibunya, ia makan selesai. (17-a)

Paragraf ini hanya memiliki satu unsur yaitu kalimat pengembang, tidak ada

transisi, kalimat topik, dan kalimat penegas. Keseluruhan kalimat berupa

kalimat pengembang.

f. Peneliti juga menemukan bahwa unsur paragraf berupa kalimat topik dan

kalimat penegas tidak muncul dalam paragraf-paragraf yang peneliti analisis.

Meskipun dalam suatu karangan tidak mengharuskan kehadiran kalimat topik

dan kalimat penegas, peneliti melihat hal ini menjadi suatu kekurangan.

Menurut peneliti, ketidakmunculan dua unsur ini disebabkan oleh

keterbatasan kemampuan guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat

Keuskupan Manokwari, Papua Barat dalam merumuskan kalimat topik dan

kalimat penegas.

4. 3. 3 Pembahasan Triangulasi

Peneliti melakukan triangulasi untuk memeriksa keabsahan analisis data.

Berdasarkan hasil pemeriksaan triangulator, yang disetujui pada tanggal 26 Juni

2015, triangulator menyetujui bahwa pengambangan paragraf yang muncul hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

60

paragraf yang berpola kronologi. Triangulator juga menyetujui adanya paragraf

yang tidak berpola.

Sementara itu, mengenai unsur-unsur paragraf, triangulator menyetujui

bahwa semua paragraf tidak memiliki kalimat topik dan kalimat penegas.

Triangulator juga menyetujui sebagian besar paragraf hanya memiliki kalimat

pengembang dan transisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

61

BAB V

PENUTUP

5. 1 Simpulan

Peneliti dapat menarik simpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan.

Simpulan ada dua hal yaitu tentang pola pengembangan paragraf dan simpulan

mengenai unsur-unsur paragraf.

1. Pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam karangan narasi karya

guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua

Barat adalah pola pengembangan paragraf kronologi.

2. Unsur yang muncul dalam karangan narasi karya guru-guru SD di

Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat adalah

transisi dan kalimat pengembang.

5. 2 Implikasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengembangan paragraf

yang digunakan oleh guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan

Manokwari, Papua Barat masih terbatas. Hal ini dapat dilihat dengan hanya

ditemukannya dua macam pola pengembangan paragraf. Selain itu, peneliti juga

menemukan unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam karangan guru-guru SD di

Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat juga terbatas

karena hanya dua unsur paragraf yang sering digunakan. Oleh karena itu,

keterampilan menulis guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

62

Manokwari, Papua Barat harus ditingkatkan lagi. Hal ini sengat diperlukan

mengingat guru di SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,

Papua Barat adalah komponen penting dalam berlangsungnya proses pendidikan

di sana yang menentukan keberhasilan siswa.

Meskipun guru-guru di SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan

Manokwari, Papua Barat bukan satu-satunya satu-satunya sumber informasi bagi

siswa, mereka tetap berperan penting dalam menyalurkan infromasi bagi siswa

mengingat masih sulitnya akses infromasi di sana. Menjadi seorang guru, tidak

hanya kemauan dan niat yang harus dimiliki, tetapi juga kemampuan dan

kompetensi. Seorang guru haruslah terampil dan menguasai bidang yang akan

diajarkan. Keterampilan ini sangat diperlukan agar proses penyampaian pelajaran

berjalan dengan efektif, efisien dan terstruktur.

Guru bertanggung jawab atas materi yang disampaikan. Jangan sampai

materi yang disampaikan adalah materi yang miskonsepsi. Hal ini perlu

diperhatikan, apalagi bagi guru SD. Pembelajaran di SD adalah landasan untuk

pembelajaran di tingkat berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang

disampaikan di SD haruslah tepat dan tidak miskonsepsi. Maka, pentinglah bagi

guru SD untuk menguasai pembelajaran yang bersifat dasar, salah satunya adalah

keterampilan menulis dasar, karena keterampilan menulis ini akan terus

digunakan siswa hingga siswa berada di jenjang selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

63

5. 3 Saran

1. Bagi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,

Papua Barat perlu belajar menulis lagi agar semakin menguasai keterampilan

menulis, terutama dalam hal mengembangkan paragraf dan penggunaan unsur-

unsur paragraf. Hal ini cukup penting karena guru, terutama guru SD

mengajarkan keterampilan menulis dasar. Jangan sampai materi menulis yang

diajarkan pada siswa adalah materi yang miskonsepsi, mengingat apa yang

disampaikan guru akan terus diingat siswa hingga siswa berada di jenjang yang

lebih tinggi. Guru-guru juga diharapkan menambah kebiasaan membaca,

karena membaca sangat mendukung dalam kegiatan menulis, khususnya untuk

mengembangkan ide, menambah gagasan, dan memperkaya informasi.

2. Bagi pihak YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, perlu

memperhatikan kualitas guru. Seiring perkembangan IPTEK, kemampuan guru

seharusnya juga semakin berkembang, karena guru merupakan sumber

informasi utama bagi siswa, terlebih siswa SD. Alangkah baik lagi jika guru-

guru diberi pembinaan dan pelatihan secara kontinu agara kemampuan dan

kompetensi guru-guru semakin terasah, sehingga tingkat keberhasilan baik

guru maupun siswa semakin meningkat.

3. Bagi guru Bahasa Indonesia, agar lebih memperhatikan bagaimana cara

menulis paragraf yang baik, terutama dalam hal mengembangkan pola paragraf

dan pemakaian unsur-unsur paragraf. Hal ini sangat penting agar guru tidak

memberikan konsep yang salah pada siswa. Terutama pada keterampilan dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

64

menulis, mengingat keterampilan dasar menjadi landasan bagi siswa untuk

menguasai keterampilan menulis tingkat selanjutnya.

4. Bagi peneliti lain, peneliti berharap ada peneliti lain yang mengembangkan

penelitian sejenis. Peneliti menyarankan agar sumber data dapat bervariasi,

selama ini sudah terlalu banyak sumber data yang berasal dari kalangan siswa.

Peneliti sudah membuat variasi baru, yaitu dari kalangan guru. Tidak ada

salahanya mengambil subjek data yang berasal dari kalangan masyarakat yang

lebih luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

65

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, dkk. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Anderson, Bobby. 2014. Pendidikan: Meneropong Sistem Pendidikan di Papua.

Bagian 2. Bakti News. No. 99 Maret-April 2014: 15-20.

Arif, Irma Ariyanti. 2013. Analisis Kompetensi Guru di SMK Negeri 1

Watampone, Kabupaten Bone. Skripsi. Makassar: Program Studi

Administrasi Negara, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arnaudet, Martin L. and Mary Ellen Barret. 1990. Paragraph Development. New

Jersey: Regents Pretince-Hall.

Gie, The Liang. 1995. Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta: Liberty

bekerja sama dengan Balai Bimbingan.

___________. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Gitasari, Anggun. 2008. Pola Pengembangan Paragraf Deduktif Berdasarkan

Grafik pada Siswa Kelas XII SMA Institut Pembangunan Indonesia 1,

Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Yogyakarta: PBSID,

FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Hapsari, Lucia. 2012. Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur Paragraf

dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Kompas Edisi November

2011. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Hayyu, Yasmin Aulia. 2008. Analisis Narasi yang Ditulis oleh Siswa Kelas 4

Sekolah Dasar Negeri. Skripsi. Jakarta: Program Studi Indonesia, FIB,

Universitas Indonesia.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

___________. 2004. Komposisi. Ende: Nusa Indah.

Mampioper, Dominggus, dkk. 2012. Tamat SD Tak Bisa Membaca.

http://tabloidjubi.com/2013/01/30/tamat-sd-tak-bisa-membaca-2/. Diakses

pada 25 Maret 2015, pukul 10.15 WIB.

Meade, Richard A. and W. Geiger Ellis. 1971. The Use in Writing of Textbook

Methods of Paragraph Development. The Journal of Educational Research

Vol. 65 No. 2 pp. 74-76. http://www.jstor.org/stable/27536218. Diapses

pada 8 Maret 2015, pukul 22.13 WIB.

Moleong. Lexy J. 2007 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mulyanto, Agus. 2011. Pola Pengembangan Paragraf dalam Tajuk Rencana

Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Oktober 2010. Skripsi.

Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Nasir, Moh. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Galia Indah.

Oshima, Alice and Ann Hogue. 2005. Writing Academic English, Fourth Edition.

New York: Addison Wesley Longman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

66

Pahun, Chelluz. 2013. Potret Pendidikan Pedalaman Papua Barat yang Tak

‘Seindah’ Alamnya. http://travel.detik.com/. Diakses pada 13 Februari

2015, pukul 15.23 WIB.

Palupi, Sri. 2012. Pelajaran dari Maybrat. http://edukasi.kompas.com/. Diakses

pada 13 Februari 2015, pukul 15.28 WIB.

Philbin, Alice I and Jon W. Persely. 1989. Tecnical Writing: Method, Application,

and Management. New York: Delmar Publisher Inc.

Rahardi, R. Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang

Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya. Yogyakarta: Andi

Offset.

Redaksi Binpa. 2014. WVI Temukan 9 SD Kurang Mampu Membaca.

http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/papua/kab

supiori/item/18275-wvi-temukan-9-sd-kurang-mampu-membaca.

Diakses pada 16 Maret 2015, pukul 09. 47 WIB.

Sirait, Bistok. 1989. Dari Paragraf ke Esai. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Soewandi, A. M. Slamet, dkk. 2000. Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia di Sekolah (Berdasarkan Pendekatan Komunikatif).

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sujanto. 1988. Keterampilan Membaca, Menulis, dan Berbicara untuk Mata

Kuliah Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Suyitno, Imam. 2012. Menulis Makalah dan Artikel. Bandung: Refika Aditama.

Tarigan, Djago. 2008. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan

Pengembangannya. Bandung: Angkasa.

Verawati, Hewigis Risa. 2011. Pola Pengembangan Paragraf dan Struktur

Paragraf pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening,

Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: PBSID,

FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Widharyanto. 2000. Manifestasi Perpektif Pemberitaan Surat Kabar Indonesia

pada Akhir Era Orde Baru ke dalam Strategi Penyajian Informasi dan

Bentuk-bentuk Ekspresi Bahasa. Disertasi. Malang: Program Studi

Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.

Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di

Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia.

Widyamartaya, A. 1993. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.

Wiyanto, Asul. 2011. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

67

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran ini adalah lampiran data penelitian yang berupa karangan.

Jumlah karangan sebanyak 19 karangan. Berikut ini adalah daftar nama guru

beserta judul karangannya.

No Nama Judul

1 Agustinus Baru Hari Sekolah Mulai Dibuka

2 Anjelo Fanatay Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon

3 Arnoldus Sedik (tidak ada judul)

4 Emiliana Kocu Pergi ke Sekolah

5 Falentinus Bame (tidak ada judul)

6 Florensia Leltakaeb Kegiatan dipagi hari

7 Fransiska Fede Ke Sekolah

8 Hendrikus Turot Kegiatan dalam hidupnya sehari

9 Iventus Taa Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari

10 Matheus Yumte Kesekolah

11 Monika Yewen (tidak ada judul)

12 Paskalis Tenan Tentang Murid Pergi Sekolah

13 Pelipus Korain Kegiatan Seorang Anak Sekolah

14 Sandra Togas Kegiatan Andi di Pagi Hari

15 Thadeus Taus Kegiatan Doni

16 Tresita Tenau Sekolah

17 Valerius Korain Kegiatan Keluarga Dimas

18 Yanuarius Fanataf Herman, Siswa Kls V SD YPPK St. Petrus Ayawasi

19 Yosepha Korain (tidak ada judul)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

68

Nama : Agustinus Baru

Alamat : SD YPPK MAAN

Kamp : MAAN

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 19 thn

HARI SEKOLAH MULAI DIBUKA

Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya.

Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi. Setelah mandi Gerardus pun membuka

lemari pakaian. Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. Oleh

karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi

penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt

waktu yaitu pukul 07.30.

Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi,

Karo, dan John. Bersama teman-temannya, mereka berajakan gegas masuk ke

dalam ruang kelas. Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. Bu Tuti mengajarkan

pelajaran matematika. Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat

mengakhiri pelajaran matematika. Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat.

Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi

perutnya dengan snack. Setelah menikmati snack di kantin selesai mengosok gigi.

Demikian cerita saya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

69

Nama : Anjelo Fanatay

Alamat : SD YPPK Santo Aydwasi

Kamp : Maybrat

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 20 thn

Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon

Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-

siap untuk pergi mandi di sungai. Setelah kembali kerumahnya menyiapkan

kebutuhan sekolah berngkat ke sekolah untuk belajar.

Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan

Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang

ditugaskan.

Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

70

Nama : Arnoldus Sedik

Alamat : SD YPPK Sr. Agustinus Airjm

Kamp : Aifut timur tengah

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 17 Thn

Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan

bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi arnol diantar ibunya

berangkat kesekolah. Sampai di sekolah mengikuti pelajaran disekolah tepat pada

pukul 08.15. Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20

dan kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

71

Nama : Emiliana Kocu

Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi

Kamp : Aifat Utara

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 3 Tahun

Pergi ke Sekolah

Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. Seperti

biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan

tubuhnya. Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya.

Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak

terlambat. Sebelum ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa

menyikat giginya. Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan

diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. Pada pukul 07.30, sampailah Beni

di sekolahnya.

.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

72

Nama : Falentinus Bame

Alamat : SD YPPK Sto Paulus Sun

Kamp : Mare

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 6 Bulan

Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. Dan Segera ke

kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan

membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana

panjang segera dapat memakai pakaian tersebut. Setelah itu Pak Andi menikmati

sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya.

Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju

kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan

tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk

mendengarkan arahan. Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya

masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

73

Nama : Florensia Leltakaeb

Alamat : SD YPPK Sabak

Kamp : Aifat Selatan

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 8 Bulan

Kegiatan dipagi hari

Untuk memulai kegiatan keseharianku mulai dari pagi hari. Doni bangun

pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk

membersihkan diri (mandi). Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang

sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni

memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang

telah disediakan.

Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan

gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah.

Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak

rumah dan sekolah yang cukup jauh. Maka Doni di antar oleh ibunya untuk

menunggu angkutan (Mobil).

Pada saat Doni dan Ibunya menunggu mobil (angkutan). Mobil itu lalu

melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju

kesekolah. Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan

disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. Doni termasuk anak yang

disiplin disekolah tersebut. Ia masuk sekolah tepat pada waktunya, mengikuti

pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya. Karena kedisiplinan Doni,

akhirnya Doni berhasil meraih kesuksesan menjadi seorang Doktor.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

74

Nama : Fransiska Fede

Alamat : SD YPPK St. Paulus Teminabuan

Kamp :

Kabupaten : Sorong Selatan

Lama mengajar : 6 Tahun

1. Bangun pagi jam: 6.00

2. Berangkat ke kamar mandi

3. Menggosok gigi

4. Berpakaian

5. Sarapan pagi

6. Berngkat ke sekolah

7. Sampai di sekolah

8. Masuk kekelas.

Ke Sekolah

Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskan tempat

tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas

berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk

mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai

sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian

Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Dimas lalu mengambil tas

dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan

menumpang bis atau sepeda motor. Sampai disekolah Dimas turun demi

kendaraan lalu menuju ke halaman sekolah. Pada pukul 7.20 menit Dimas dan

kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

75

Nama : Hendrikus Turot

Alamat : SD YPPK St. Petrus Konya

Kamp : Aifat Utara

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 20 Tahun

Kegiatan dalam hidupnya sehari

Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya ia mandi di kamar mandi setelah

mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian sekolahnya

dan ia makan pagi/setelah makan pagi. Agustinus sikat giginya lalu ia berangkat

kesekolah. Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu

Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah.

Agustinus menjumpai teman-temannya masuk kekelasnya untuk mengikuti

pelajaran.

.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

76

Nama : Iventus Taa

Alamat : SD YPPK Mosun

Kamp :

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 12 Tahun

Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari

Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan

seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju

kesekolah.

Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark

merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya,

Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. Setelah dari sarapan pagi ia

berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama

teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran.

Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

77

Nama : Matheus Yumte

Alamat : SD YPPK MAAN

Kamp : MAAN

Kabupaten : Alfat Utara

Lama mengajar : 25 thn

KESEKOLAH

Antonius seorang murid kelas IV SD YPPK Maan setiap hari ia bangun

pagi pukul 06.00 WIT. Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan

ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti)

lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian

untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.

Kemudian antonius ke ruang makan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan

pagi Antonius mencuci tangan menyikat gigi.

Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya keluar rumah

melangkah ke mobil lalu ke sekolah. Setibanya di halaman depan sekolah

Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk

sekolah.

Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah dan menemui teman-

temannya yang lain dan mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas

yang sudah terbuka.

Demikian cerita saya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

78

Nama : Monika Yewen

Alamat : SD YPPK Sto Paulus Sun

Kamp :

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 18 Thn

Tema : Berangkat kesekolah

Subtema : Kegiatan dipagi hari

Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. Sebelum Amir

bangun pagi, Ia harus membereskan atau membersihkan tempat tidurnya. Setelah

Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau

menyikat giginya. Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk,

sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi.

Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan

semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua

perlengkapan itu dengan baik. Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan

pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan

pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan

menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap

hari.

Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil. Sebelum

ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi salam kepada ibunya

sebelum ia berangkat kesekolah bersama-sama dengan teman-temannya

disekolah. Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersama-sama dengan teman-

temannya. Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan

siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

79

Nama : Paskalis Tenan

Alamat : SD YPPK Kocuas

Kamp : Affai

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 12 Tahun 6 Bulan

Tentang Murid Pergi Sekolah

Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan

setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat

gigi, odol dan sebagainya. Setelah itu pergi mandi, setelah itu pulang dari kamar

mandi sampai di rumah. Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana,

kemeja putih, sepatu dan sebagainya.

Sudah perpakaian setelah sarapan pagi selesai sarapan pagi. Selanjutnya

pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah.

.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

80

Nama : Pelipus Korain

Alamat : SD YPPK St. Agustinus Mosun

Kamp :

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 20 Tahun

Gambar diatas dapt menggambarkan tugas seorang siswa yang dapat

melaksanakan sebelum berangkat kesekolah.

Kegiatan Seorang Anak Sekolah

Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi. Di dalam

keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak

laki-laki yang diberi nama Yanto. Yanto adalah seorang anak yang ramah tamah,

sopan dan taat kepada orang tua. Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum

berangkat kesekolah Yanto dapat menyimpan tempat tidurnya. Setelah/selain

membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi

ke sekolah. Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi

setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15. Setibanya di

sekolah yanto bergabung dengan teman-temannya kemudian di antar oleh gurunya

keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

81

Nama : Sandra Togas

Alamat : SD YPPK Santo Paulus

Kamp : Terminbuan

Kabupaten : Sorsel

Lama mengajar : 10 thn 5 bln

Kegiatan Andi di Pagi Hari

Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi.

cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya. Andi

kemudian menuju ke kamar mandi. Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi

menuju kamar untuk mengganti pakaian. Ia menyiapkan semua kelengkapan

sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya. Setelah semua

kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk menikmati

sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. Ia menikmati sarapan yang sudah

ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap. Selesai

sarapan, Ia mengosok giginya.

Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil.

Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit. Tanpa

terasa, Andi akhirnya tiba di sekolah. Andi turun dari mobil dan menuju ke

kelasnya tepat pukul 07.30. Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

82

Nama : Thadeus Taus

Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi

Kamp : Aifat Selatan

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 8 Bulan

Kegiatan Doni

Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00. Sebelum mandi Doni

merapikan tempat tidurnya, kemudian ia mengambil. Handuknya lalu pergi

mandi. Ketika mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam.

Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah. Doni segera

sarapan pagi. Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat

kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka.

Setibanya disekolah mobil berhenti sambil memberi salam pada ibunya dan ia

keluar dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya. Waktu

sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai. Doni

bersama teman-temannya bergegas masuk kelas dengan tertib.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

83

Nama : Tresita Tenau

Alamat : SD YPPK Santo Ayawasi

Kamp : Maybrat

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 5 bln

Sekolah

Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah bangun joko mandi,

setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah

Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke

sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan.

Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

84

Nama : Valerius Korain

Alamat : SD YPPK St. Agustinus Mosun

Kamp :

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 19 Tahun

Kegiatan Keluarga Dimas

Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak. Nama ibu Risy dan

anak Bambang dan Hesti. Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat

menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum mandi. Ia dapat menggosok

gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat

mengepel kala jendela dan menyapu lantai rumah. Sedangkan Ibu dapat

menyiapkan makan pagi untuk keluarganya. Bambang setelah pulang mandi dapat

memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh

ibunya, ia makan selesai.

Dapat memberi salam kepada Ibu, Bapak dan adiknya lalu Bambang pergi

ke sekolah. Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di Sekolah. Ia

sampai di halaman sekolah lalu bertemu dengan teman-teman sekolah. Ia sangat

senang kemudian mereka bersama-sama dapat masuk kekelasnya masing-masing

untuk dapat menerima mata pelajaran. Setelah selesai sekolah Bambang pulang ke

rumah bersama teman berjalan kaki. Mereka ditengah jalan dapat menemukan

Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka. Mereka terpaksa menolong dia

dan bawa ke rumah sakit dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan

juga dapat melapor ke Polisi. Sesampainya dirumah Bambang memberi salam

kepada orang tuannya tak sabar. Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada

orang tuanya, Lalu Ayah menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk

menolong Budi itu baik.

.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

85

Nama : Yanuarius Fanataf

Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi

Kamp : Aifat Utara

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 6 Bulan

Herman, Siswa Kls V

SD YPPK St. Petrus Ayawasi

Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. Pada

suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau dalam

ruang kelas.

Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat

tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya.

Herman dari bangun tidurnya ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan

kamar mandi. Herman menggosok gigi dan mandi setelah itu Herman berpakaian

dan Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak).

Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan

kesekolah. Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan ia

memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan

tujuan sekolah.

Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan teman-

teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima pelajaran yang

diberikan gurunya disekolah atau kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

86

Nama : Yosepha Korain

Alamat : SD YPPK Santo Ayawasi

Kamp : Aifut Utara

Kabupaten : Maybrat

Lama mengajar : 18 Thn

Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke

kamar mandi. Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun,

lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian

seragam dan memakai seragam. Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah

itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi.

Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya disekolah

Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan

masuk kehalaman sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

87

Lampiran 2. Analisis Data

TABEL ANALISIS DATA

UNSUR-UNSUR DAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

No.

Data

Unsur-unsur Paragraf Pola

Pengembangan

Paragraf

Keterangan Transisi

Kalimat

Topik

Kalimat

Pengembang

Kalimat

Penegas

1. Agustinus Baru

1 a 1) Pada senen pagi, teapt pukul

06.00, Gerardus bangun dari

tempat tidurnya. (2) Ia tergesa-

gesa menuju ke kamar mandi.

Setelah mandi Gerardus pun

membuka lemari pakaian.

(3) Untuk mengambilkan

pakaian seragamnya untuk

dikenakan. (4) Oleh karena

sudah pukul 07.00, Ibu

Gerardus segera menyetop

sebuah taksi penumpang, untuk

ditumpang anaknya Gerardus

terus bertolak dengan teapt

waktu yaitu pukul 07.30.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

dan

kalimat (4).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu

setelah, pukul 07.00,

dan I07.30.

2 b (1) Ketika turun dari taxi, ia

berjumpa dengan 4 orang

teman : Sandre, Andi, Karo,

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

Tidak

ada

kalimat

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

88

dan John. (2) Bersama teman-

temannya, mereka berajakan

gegas masuk ke dalam ruang

kelas. (3) Bu Tuti masuk,

pelajaran pun dimulai. (4) Bu

Tuti mengajarkan pelajaran

matematika. (4) Waktu

istirahat sudah dekat, maka Bu

Tuti dapat mengakhiri

pelajaran matematika. (5)

Loncenga telah berbunyi tanda

beristirahat.

(6) Gerardus keluar dari

kelasnya hendak menuju

dikantin sekolah guna mengisi

perutnya dengan snack. (6)

Setelah menikmati snack di

kantin selesai mengosok gigi.

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5),

kalimat (6),

kalimat (7),

dan kalimat

(8) yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

penegas. pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu ketika

dan setelah.

3 c (1) Demikian cerita saya

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Tidak ada

kalimat

pengembang.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola

karena hanya

berupa satu

kalimat.

2. Anjelo Fanatay

4 a (1) Pada hari senin pukul 6.00

anak Simon bangun dan duduk

kursi bersiap-siap untuk pergi

mandi di sungai. (2) Setelah

kembali kerumahnya

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

dan kalimat

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

89

menyiapkan kebutuhan sekolah

berngkat ke sekolah untuk

belajar.

(2). menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu

setelah.

5 b (1) Tepat pukul 7.00 Simon

tiba di sekolah pukul 7-15

lonceng dibunyikan Simon

masuk ruang kelasnya

langsung berdoa dipimpin

salah seorang teman yang

ditugaskan.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

6 c (1) Tepat pukul 8.00 pelajaran

dilaksanakan seorang guru

kelas.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

3. Arnoldus Sedik

7 a (1) Pukul 06.00 Arnol bangun

dari tidur menyiapkan tempat

tidur dan bergegas ke kamar

mandi untuk mandi. (2) Selesai

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

90

mandi arnol diantar ibunya

berangkat kesekolah. (3)

Sampai di sekolah mengikuti

pelajaran disekolah tepat pada

pukul 08.15. (4) Kemudian

Arnol kembali kerumah tepat

pulang sekolah jam 13.20 dan

kembali ke rumah sampai

dirumah jam 13.20 sampai

dirumah.

kalimat (2),

kalimat (3),

dan

kalimat (4).

paragraf

menggunakan

urutan suatu

kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu

setelah.

4. Emiliana Kocu

8 a (1) Pagi ini jarum jam di kamar

Beni menunjukan pukul 06.00.

(2) Seperti biasanya setelah

bangun beni bergegas menuju

kamar mandi untuk

membersihkan tubuhnya.

(3) Setelah mandi pagi, Beni

kemudian memakai pakaian

sekolahnya. (4) Karena hari ini

adalah hari senin, maka Beni

bergegas ke sekolahnya agar

tidak terlambat. (5) Sebelum ke

sekolah Beni sarapan pagi

terlebih dahulu dan tidak lupa

menyikat giginya. (6) Akhirnya

Beni berangkat ke sekolah

pada pukul 07.00 dengan

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5),

kalimat (6),

dan

kalimat (7).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan

urutan suatu

kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu

setalah, kemudian,

sebelum, akhirnya,

dan pada pukul

07.30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

91

diantar oleh orang tuanya

menggunakan mobil. (7) Pada

pukul 07.30, sampailah Beni di

sekolahnya.

5. Falentinus Bame

9 a (1) Tepat pada jam 6 pagi Pak

Andi bangun pagi dari

tidurnya. (2) Dan Segera ke

kamar mandi lalu beliau mandi

selesai mandi Pak Andi

langsung ke kamar dan

membuka lemari pakaian dan

kemudian beliau mengambil

kemeja dan celana panjang

segera dapat memakai pakaian

tersebut. (3) Setelah itu Pak

Andi menikmati sarapan pagi

dengan minum kopi hangat

dengan kue yang disediakan

oleh ibunya. (4) Pada jam 7

Pagi Pak Andi menerima

telpon lalu beliau segera

bergegas menuju kesekolah

dan Pak Andi tiba di sekolah

tepat pada pukul 08.30

(setengah delapan tepat) lalu

mengajak anak sekolah

berkumpul di lapangan sekolah

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

dan

kalimat (5).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan

urutan suatu

kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu

segera, kemudian,

setelah, pada jam 7,

setelah itu, pukul

08.30 dan lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

92

untuk mendengarkan arahan.

(5) Setelah diberikan arahan

lalu disuruh anak-anak

muridnya masuk sekolah dan

adakan kegiatan belajar

mengajar

6. Florensia Leltakaeb

10 a (1) Untuk memulai kegiatan

keseharianku mulai dari pagi

hari. (2) Doni bangun pagi

merapikan tempat tidur, lalu

bergegas menuju kamar mandi

untuk membersihkan diri

(mandi). (3) Setelah mandi,

Doni lalu memilih pakaian

yang sesuai dengan hari itu,

lalu menggunakan atau

memakai pakaian, setelah Doni

memakai pakaian, Doni lalu

menuju ruangan makan untuk

santapan pagi yang telah

disediakan.

Transisi

berada di

kalimat

(1) yang

berfungsi

sebagai

peng-

antar

paragraf.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (2)

dan kalimat

(3).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu

setelah, dan lalu.

11 b (1) Doni lalu tahu bahwa

kesehatan itu penting maka,

Doni membersihkan gigi

terlebih dahulu sebelum

berngkat kesekolah.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Tidak ada

kalimat

pengembang.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

93

12 c (1) Pada pukul 07.00 Doni

mulai berangkat ke sekolah,

Mengingat jarak rumah dan

sekolah yang cukup jauh. (2)

Maka Doni di antar oleh

ibunya untuk menunggu

angkutan (Mobil).

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

dan kalimat

(2) yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Paragraf tidak

lengkap dan kalimat

tidak jelas.

13 d (1) Pada saat Doni dan Ibunya

menunggu mobil (angkutan).

(2) Mobil itu lalu melewati

dihadapan mereka maka Doni

bergegas menumpang mobil

menuju kesekolah. (3) Doni

akhirnya tiba di sekolah tepat

pada waktu yang telah

ditentukan disekolah yaitu

masuk sekolah pukul 07.30

tepat. (4) Doni termasuk anak

yang disiplin disekolah

tersebut. (5) Ia masuk sekolah

tepat pada waktunya,

mengikuti pelajaran (kbm)

disekolah tepat pada waktunya.

(6) Karena kedisiplinan Doni,

akhirnya Doni berhasil meraih

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5)

dan

kalimat (6)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu pukul

07.30, kemudian,

setelah, setelah

itu,akhirnya dan

lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

94

kesuksesan menjadi seorang

Doktor.

7. Fransiska Fede

14 a (1) Setiap hari Dimas bangun

pada pukul 06.00 pagi

membereskan tempat tidur

dengan rapi lalu Dimas

bergegas kekamar mandi

sebelum mandi Dimas berdoa

setelah selesai berdoa Dimas

mengambil sikat gigi dan odol

untuk mengosok gigi setelah

selesai menggosok gigi Dimas

lalu mandi dengan memakai

sabun mandi sesudah selesai

mandi lalu Dimas berpakaian

selesai berpakaian Dimas

sarapan pergi yang sudah

disiapkan oleh ibunya. (2)

Dimas lalu mengambil tas dan

bersalaman dengan kedua

orangtua lalu berangkat

kesekolah dengan menumpang

bis atau sepeda motor. (3)

Sampai disekolah Dimas turun

demi kendaraan lalu menuju ke

halaman sekolah. (4) Pada

pukul 7.20 menit Dimas dan

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

dan kalimat

(4).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu pukul

07.20 menit,

kemudian, setelah,

sesudah, setelah

itu,akhirnya dan

lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

95

kawan-kawan baris dengan

rapih dan masuk kekelas

dengan berbaris yang rapih.

8. Hendrikus Turot

15 a (1) Bangun pagi 06.00 dan

selanjutnya ia mandi di kamar

mandi setelah mandi ia

mengambil pakaian sekolahnya

dan ia menggunakan pakaian

sekolahnya dan ia makan

pagi/setelah makan pagi. (2)

Agustinus sikat giginya lalu ia

berangkat kesekolah. (3)

Sebelum kesekolah ia minta

pamit kepada kedua orang

tuanya lalu Agustinus naik

kendaraan menuju ke sekolah

jam 07.00 sampai disekolah.

(4) Agustinus menjumpai

teman-temannya masuk

kekelasnya untuk mengikuti

pelajaran.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

dan kalimat

(4).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu pukul

07.30, kemudian,

setelah, setelah

itu,akhirnya dan

lalu.

9. Inventus Taa

16 a (1) Menurut saya, bahwa

gambar tersebut dapat

mengisahkan suatu kegiatan

seorang anak pada pagi hari

yang dihadapi mulai dari

Transisi

berada di

kalimat

(1) yang

berfungsi

Tidak ada

kalimat

topik

Tidak ada

kalimat

pengembang.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

96

rumah pribadi menuju

kesekolah.

sebagai

peng-

antar

paragraf.

17 b (1) Pada pagi hari Ron Clark

bangun pagi dari tempat

tidurnya lalu Ron Clark

merapikan tempat tidurnya,

Setelah mandi ia mengenakan

pakaian seragamnya, Setelah

itu duduk di meja makan untuk

sarapan pagi. (2) Setelah dari

sarapan pagi ia berangkat ke

sekolah tepat pukul 06.00,

Selanjutnya pada pukul 07.00

bersama teman-teman bergegas

masuk kekelasnya untuk siap

mengikuti pelajaran. (3)

Sebelum ia berngkat ke

sekolah ia berpamitan dulu

dengan kedua orang tuanya.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

dan

kalimat (3)

yang yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

10. Matheus Yumte

18 a (1) Antonius seorang murid

kelas IV SD YPPK Maan

setiap hari ia bangun pagi

pukul 06.00 WIT. (2) Setelah

bangun pagi ia membereskan

tempat tidurnya dan ia

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

dan kalimat

(2).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

97

mengambil keperluan mandi

(sabun, sikat gigi, odol, handuk

dan pakaian ganti) lalu

melangkah ke kamar mandi

untuk mandi.

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

19 b (1) Setelah mandi Antonius

kembali ke kamar dan

membuka lemari pakaian untuk

mengambil pakaian seragam

dan mengenakannya.

Transisi

berupa

kata,

yaitu

kata

setelah

yang

menghu-

bungkan

paragraf

ini

dengan

paragraf

sebelum-

nya.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

20 c (1) Kemudian antonius ke

ruang makan untuk sarapan

pagi.

(2) Selesai sarapan pagi

Antonius mencuci tangan

menyikat gigi.

Transisi

berupa

kata,

yaitu

kata

kemudi-

an yang

menghu-

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

dan

kalimat (2)

yang

mengem-

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

98

bungkan

paragraf

ini

dengan

paragraf

sebelum-

nya

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

kemudian, setelah,

sesudah, setelah

itu,akhirnya dan

lalu.

21 d (1) Pukul 07.00 WIT, Antonius

berpamitan dengan orang

tuanya keluar rumah

melangkah ke mobil lalu ke

sekolah.

(2) Setibanya di halaman depan

sekolah Antonius keluar dari

mobilnya dan duduk di kursi di

depan pintu pagar masuk

sekolah.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

dan

kalimat (2)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu,

kemudian, setelah,

sesudah, setelah

itu,akhirnya dan

lalu. 22 e (1) Pukul 07.30 WIT Antonius

masuk halaman sekolah dan

menemui teman-temannya

yang lain dan mereka bersama-

sama melangkah menuju pintu

kelas yang sudah terbuka.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

99

23 f (1) Demikian cerita saya. Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Tidak ada

kalimat

pengembang.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

11. Monika Yewen

24 a (1) Di pagi hari amir bangun

pagi untuk berangkat

kesekolah. (2) Sebelum Amir

bangun pagi, Ia harus

membereskan atau

membersihkan tempat

tidurnya. (3) Setelah Amir

membereskan tempat tidurnya,

Ia harus membersihkan giginya

atau menyikat giginya. (4) Dan

setelah menyikat giginya, Amir

harus mengambil handuk,

sabun dan perlengkapan

lainnya untuk mendi pagi.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

dan

kalimat (4).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

25 b (1) Kemudian setelah Amir

mandi pagi, ia mengenakan

pakaian sekolah dan semuanya

itu sudah selesai digunakan

serta Amir juga membereskan

semua perlengkapan itu dengan

baik. (2) Setelah mandi pagi,

ibu Ani menyiapkan makan

pagi dan sebelum Amir

Transisi

berupa

kata,

yaitu

kata

kemudia

n yang

menghu-

bungkan

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2)

dan

kalimat (3)

yang

mengem-

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu,

kemudian, setelah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

100

berangkat kesekolah, Amir

diberi sarapan pagi/makan

pagi, dan sesudah makan, Amir

berangkat kesekolah. (3)

Selama dalam perjalanan

menuju kesekolah, Amir selalu

diantar oleh ibunya untuk pergi

kesekolah setiap hari.

paragraf

ini

dengan

paragraf

sebelum

nya.

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya

sesudah, setelah

itu,akhirnya dan

lalu.

26 c (1) Di dalam gambar, ibu Ani

mengantar anaknya untuk naik

mobil. (2) Sebelum ia naik ke

dalam mobil atau kendaraan

Amir selalu memberi salam

kepada ibunya sebelum ia

berangkat kesekolah bersama-

sama dengan teman-temannya

disekolah. (3) Selesai pulang

sekolah Amir berangkat

bersama-sama dengan teman-

temannya. (4) Sesampainya

dirumah, Amir mulai makan

siang dan setelah makan siang

Amir istirahat siang sambil

baring-baring diatas tempat

tidurnya.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

dan

kalimat (4)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

101

12. Paskalis Tenan

27 a (1) Di pagi hari seorang murid

bangun pagi dan dia sementara

duduk dan setelah itu dia

menyiapkan peralatan mandi

seperti handuk, sabun mandi,

sikat gigi, odol dan sebagainya.

(2) Setelah itu pergi mandi,

setelah itu pulang dari kamar

mandi sampai di rumah.

(3) Buka lemari ambil pakaian

seragam termasuk celana,

kemeja putih, sepatu dan

sebagainya.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

dan

kalimat (3).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

28 b (1) Sudah perpakaian setelah

sarapan pagi selesai sarapan

pagi. (2) Selanjutnya pergi

kesekolah bersama teman-

teman sekolah melanjutkan

perjalan ke sekolah.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

dan

kalimat (2)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu,

kemudian, setelah,

sesudah, setelah

itu,akhirnya dan

lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

102

13. Pelipus Korain

29 a (1) Di dalam suatu keluarga

diberi nama keluarga Pak Budi.

(2) Di dalam keluarganya

dikarunia oleh Yang Maha

Kuasa mereka memperoleh

seorang anak laki-laki yang

diberi nama Yanto. (3) Yanto

adalah seorang anak yang

ramah tamah, sopan dan taat

kepada orang tua. (4) Akhirnya

Yanto setiap hari bangun pagi

sebelum berangkat kesekolah

Yanto dapat menyimpan

tempat tidurnya. (5)

Setelah/selain membereskan

tempat tidur kemudian Yanto

dapat mempersiapkan diri

untuk pergi ke sekolah. (6)

Sebelum Yanto ke sekolah

Yanto disiapkan oleh Ibunya

sarapan pagi setelah/selesai

sarapan pagi Yanto berangkat

ke sekolah jam 7.15. (7)

Setibanya di sekolah yanto

bergabung dengan teman-

temannya kemudian di antar

oleh gurunya keluar dari kelas

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5),

kalimat (6),

dan

kalimat (7).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

103

sedang mengamati lingkungan

diluar halaman sekolah.

14. Sandra Togas

30 a (1) Tepat pukul 06.00 pagi,

alarm pada jam meja di kamar

Andy berbunyi. cepat-cepat

Andy bangun, tidak lupa ia

membereskan tempat tidurnya.

(2) Andi kemudian menuju ke

kamar mandi. (3) Tak lama

kemudian ia keluar kamar

mandi menuju kamar untuk

mengganti pakaian. (4) Ia

menyiapkan semua

kelengkapan sekolahnya dan

meletakkannya di dalam tas

sekolahnya. (5) Setelah semua

kelengkapannya sudah

disiapkan ia menuju ke ruang

makan untuk menikmati

sarapan yang sudah ibunya

siapkan untuknya.

(6) Ia menikmati sarapan yang

sudah ibunya siapkan untuknya

ia menikmati sarapan paginya

dengan lahap. (7) Selesai

sarapan, Ia mengosok giginya.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5),

kalimat (6),

dan

kalimat (7).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

104

31 b (1) Pada pukul 07.00, Andi

berangkat ke sekolah dengan

menggunakan mobil.

(2) Perjalanan menuju ke

sekolah, membutuhkan waktu

beberapa menit. (3) Tanpa

terasa, Andi akhirnya tiba di

sekolah.

(4) Andi turun dari mobil dan

menuju ke kelasnya tepat pukul

07.30. (5) Itulah kegiatan Andi

Setiap harinya pada pagi hari.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat

(1),kalimat

(2), kalimat

(3), dan

kalimat (4)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya

Kalimat

penegas

terdapat

di

kalimat

(5).

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

15. Thadeus Taus

32 a (1) Biasanya Doni bangun pagi

pada pukul 06.00. (2) Sebelum

mandi Doni merapikan tempat

tidurnya, kemudian ia

mengambil. (3) Handuknya

lalu pergi mandi. (4) Ketika

mandi ibu Doni ke kamarnya

untuk memakai pakaian

seragam.

(5) Karena hari itu adalah hari

selasa, Ia memakai seragam

putih merah. (6) Doni segera

sarapan pagi. (7) Kebiasaan

Doni selesai sarapan ia

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5),

kalimat (6),

kalimat (7),

kalimat (8),

kalimat (9)

dan

kalimat (10).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan waktu Pukul

06.00, sebelum,

kemudian, lalu,

ketika, jam 07.00,

dan 07.30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

105

menggosok gigi lalu berangkat

kesekolah jam 07.00 Doni di

antar ibunya ke sekolah dengan

mobil mereka. (8) Setibanya

disekolah mobil berhenti

sambil memberi salam pada

ibunya dan ia keluar dari mobil

dan menuju sekolah bersama

teman-teman lainnya. (9)

Waktu sudah menunjukan jam

07.30 dan sebentar lagi

pelajaran segera di mulai. (10)

Doni bersama teman-temannya

bergegas masuk kelas dengan

tertib.

16. Tresita Tenau

33 a

(1) Keg pagi = Joko bangun

pagi pukul 06.00 setelah

bangun joko mandi, setelah

selesai mandi Joko kembali ke

kamarnya untuk menyiapkan

diri, Setelah Joko menyiapkan

diri Joko juga menyiapkan alat-

alat tulisnya untuk bawa ke

sekolah sebelum Joko ke

sekolah Joko sarapan.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Tidak ada

kalimat

pengembang.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

106

34 b (1) Pukul 07.00 Joko berangkat

ke sekolah dan ia tiba

disekolah pukul 08.00.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

17. Valerius Korain

35 a (1) Keluarga Pak Dimas terdiri

dari ibu dan dua anak. (2)

Nama ibu Risy dan anak

Bambang dan Hesti. (3)

Bambang ketika bangun pagi

pukul 06.00, Ia dapat

menyimpan tempat tidur, lalu

pergi mandi sebelum mandi.

(4) Ia dapat menggosok gigi

terlebih dahulu, sedang ayah

dan ibu serta adik dari

Bambang (Hesti) dapat

mengepel kala jendela dan

menyapu lantai rumah. (5)

Sedangkan Ibu dapat

menyiapkan makan pagi untuk

keluarganya. (6) Bambang

setelah pulang mandi dapat

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5),

dan

kalimat (6).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi

Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan yang

ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah,

dan lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

107

memakai pakaian seragam dan

mengambil makan yang sudah

di siapkan oleh ibunya, ia

makan selesai.

36 b (1) Dapat memberi salam

kepada Ibu, Bapak dan adiknya

lalu Bambang pergi ke sekolah.

(2) Ayah Dimas dapat

menghantar Bambang sampai

di Sekolah. (3) Ia sampai di

halaman sekolah lalu bertemu

dengan teman-teman sekolah.

(4) Ia sangat senang kemudian

mereka bersama-sama dapat

masuk kekelasnya masing-

masing untuk dapat menerima

mata pelajaran.(5) Setelah

selesai sekolah Bambang

pulang ke rumah bersama

teman berjalan kaki. (6)

Mereka ditengah jalan dapat

menemukan Budi yang sedang

ditabrak apa tugasnya mereka.

(7) Mereka terpaksa menolong

dia dan bawa ke rumah sakit

dan juga mereka memberikan

kepada orang tuanya dan juga

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5),

kalimat (6),

kalimat (7),

kalimat (8),

dan

kalimat (9)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu lalu,

kemudian, dan

setelah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

108

dapat melapor ke Polisi. (8)

Sesampainya dirumah

Bambang memberi salam

kepada orang tuannya tak

sabar. (9) Ia dapat

menceritakan kejadian Budi

tadi kepada orang tuanya, Lalu

Ayah menyampaikan bahwa

perbuatan Bambang untuk

menolong Budi itu baik

18. Yanuarius Fanataf

37 a (1) Analisis seorang siswa

kelas V di SD YPPK St. Petrus

Ayawasi. (2) Pada suatu hari ia

adalah seorang siswa yang

sangat pandai di Sekolah atau

dalam ruang kelas.

Transisi

berupa

kalimat

yang

terdapat

pada

kalimat

(1) yang

berfungsi

sebagai

peng-

antar

paragraf.

Tidak ada

kalimat

topik

Tidak ada

kalimat

pengembang.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak ada pola

pengembangan

paragraf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

109

38 b (1) Herman bangun pagi pada

pukul 06.00 setelah ia bangun

dari tempat tidurnya ia

membersihkan atau

menyimpan tempat tidurnya.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

39 c (1) Herman dari bangun

tidurnya ia jalan dia salam dari

kamar tidur tujuan kamar

mandi.

(2) Herman menggosok gigi

dan mandi setelah itu Herman

berpakaian dan Herman duduk

diruang atau kamar makan

untuk sarapan pagi (sneak).

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu setelah

itu.

40 d (1) Pada pukul 7.00 Herman

berangkat dari rumah untuk

naik taxi tujuan kesekolah.

(2) Setelah sampai di sekolah

Herman masih disebelah jalan

ia memberentikan mobil atau

kendaraan untuk ia

menyebrang ke sebelah jalan

tujuan sekolah.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

dan

kalimat (2)

yang

mengem-

bangkan ide

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

110

pada paragraf

sebelumnya.

pukul 7.00 dan

setelah.

41 e (1) Pada pukul 7.15 bel

dibunyikan Herman bersama-

sama dengan teman-teman

jalan tujuan ruang kelas V,

masuk untuk menerima

pelajaran yang diberikan

gurunya disekolah atau kelas.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

19. Yosepha Korain

42 a (1) Budi bangun pagi pukul

06.00 Budi mengambil handuk

lalu masuk ke kamar mandi.

(2) Budi membersihkan

seluruh anggota tubuh dengan

air dan sabun, lalu budi keluar

menuju ruangan dan membuka

almari, dan mengambil pakaian

seragam dan memakai

seragam. (3) Lalu budi ke

ruangan untuk menyikat gigi

setelah itu budi keruang

makan, Budi sarapan pagi.

Tidak

ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2)

dan

kalimat (3).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena

pengembangan

paragraf

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda

urutan waktu lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

111

43 b (1) Setelah pukul 07.00 Budi

bersama ibunya ke sekolah

setibanya disekolah Budi

berpamitan kepada ibunya dan

bergegas bersama teman-teman

bertujuan masuk kehalaman

sekolah.

Terdapat

transisi

berupa

kata

yaitu

kata

setelah

yang

menghu-

bungkan

paragraf

ini

dengan

paragraf

sebelum-

nya

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

PP

KR 28 paragraf

SA 1 paragraf

Tidak berpola 14 paragraf

UP 2 unsur 7 paragraf

1 Unsur 36 paragraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

112

Lampiran 3. Triangulasi

TRIANGULASI

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF PADA KARANGAN NARASI KARYA

GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT,

PADA TAHUN 2014

Oeh:

CAECILIA NURISTA SYAHDU HENING

111224037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

130

dapat menyimpan tempat tidur,

lalu pergi mandi sebelum mandi.

(4) Ia dapat menggosok gigi

terlebih dahulu, sedang ayah dan

ibu serta adik dari Bambang

(Hesti) dapat mengepel kala

jendela dan menyapu lantai

rumah. (5) Sedangkan Ibu dapat

menyiapkan makan pagi untuk

keluarganya. (6) Bambang

setelah pulang mandi dapat

memakai pakaian seragam dan

mengambil makan yang sudah di

siapkan oleh ibunya, ia makan

selesai.

yang ditandai penanda

urutan wakt ketika,

sedangkan, setelah, dan

lalu.

36 b (1) Dapat memberi salam kepada

Ibu, Bapak dan adiknya lalu

Bambang pergi ke sekolah.

(2) Ayah Dimas dapat

menghantar Bambang sampai di

Sekolah. (3) Ia sampai di

halaman sekolah lalu bertemu

dengan teman-teman sekolah.

(4) Ia sangat senang kemudian

mereka bersama-sama dapat

masuk kekelasnya masing-

masing untuk dapat menerima

mata pelajaran.(5) Setelah

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena pengembangan

menggunakan urutan

suatu kegiatan dan

ditandai penanda urutan

waktu lalu, kemudian,

dan setelah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

131

selesai sekolah Bambang pulang

ke rumah bersama teman

berjalan kaki. (6) Mereka

ditengah jalan dapat menemukan

Budi yang sedang ditabrak apa

tugasnya mereka. (7) Mereka

terpaksa menolong dia dan bawa

ke rumah sakit dan juga mereka

memberikan kepada orang

tuanya dan juga dapat melapor

ke Polisi. (8) Sesampainya

dirumah Bambang memberi

salam kepada orang tuannya tak

sabar. (9) Ia dapat menceritakan

kejadian Budi tadi kepada orang

tuanya, Lalu Ayah

menyampaikan bahwa perbuatan

Bambang untuk menolong Budi

itu baik

18. Yanuarius Fanataf

37 a (1) Analisis seorang siswa kelas

V di SD YPPK St. Petrus

Ayawasi. (2) Pada suatu hari ia

adalah seorang siswa yang

sangat pandai di Sekolah atau

dalam ruang kelas.

Tidak berpola Tidak ada pola

pengembangan paragraf.

38 b (1) Herman bangun pagi pada

pukul 06.00 setelah ia bangun

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

132

dari tempat tidurnya ia

membersihkan atau menyimpan

tempat tidurnya.

kalimat.

39 c (1) Herman dari bangun tidurnya

ia jalan dia salam dari kamar

tidur tujuan kamar mandi.

(2) Herman menggosok gigi dan

mandi setelah itu Herman

berpakaian dan Herman duduk

diruang atau kamar makan untuk

sarapan pagi (sneak).

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena pengembangan

paragraf menggunakan

urutan suatu kegiatan

dan ditandai penanda

urutan waktu setelah

itu.

40 d (1) Pada pukul 7.00 Herman

berangkat dari rumah untuk naik

taxi tujuan kesekolah.

(2) Setelah sampai di sekolah

Herman masih disebelah jalan ia

memberentikan mobil atau

kendaraan untuk ia menyebrang

ke sebelah jalan tujuan sekolah.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena pengembangan

paragraf menggunakan

urutan suatu kegiatan

dan ditandai penanda

urutan waktu Pada

pukul 7.00 dan setelah.

41 e (1) Pada pukul 7.15 bel

dibunyikan Herman bersama-

sama dengan teman-teman jalan

tujuan ruang kelas V, masuk

untuk menerima pelajaran yang

diberikan gurunya disekolah

atau kelas.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

133

19. Yosepha Korain

42 a (1) Budi bangun pagi pukul

06.00 Budi mengambil handuk

lalu masuk ke kamar mandi.

(2) Budi membersihkan seluruh

anggota tubuh dengan air dan

sabun, lalu budi keluar menuju

ruangan dan membuka almari,

dan mengambil pakaian seragam

dan memakai seragam. (3) Lalu

budi ke ruangan untuk menyikat

gigi setelah itu budi keruang

makan, Budi sarapan pagi.

Kronologi Pola pengembangan

paragraf kronologi

karena pengembangan

paragraf menggunakan

urutan suatu kegiatan

dan ditandai penanda

urutan waktu lalu.

43 b (1) Setelah pukul 07.00 Budi

bersama ibunya ke sekolah

setibanya disekolah Budi

berpamitan kepada ibunya dan

bergegas bersama teman-teman

bertujuan masuk kehalaman

sekolah.

Tidak berpola Tidak berpola karena

hanya berupa satu

kalimat.

Catatan triangulator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

153

Ibu, Bapak dan adiknya lalu

Bambang pergi ke sekolah.

(2) Ayah Dimas dapat

menghantar Bambang sampai di

Sekolah. (3) Ia sampai di

halaman sekolah lalu bertemu

dengan teman-teman sekolah.

(4) Ia sangat senang kemudian

mereka bersama-sama dapat

masuk kekelasnya masing-

masing untuk dapat menerima

mata pelajaran.(5) Setelah

selesai sekolah Bambang pulang

ke rumah bersama teman

berjalan kaki. (6) Mereka

ditengah jalan dapat menemukan

Budi yang sedang ditabrak apa

tugasnya mereka. (7) Mereka

terpaksa menolong dia dan bawa

ke rumah sakit dan juga mereka

memberikan kepada orang

tuanya dan juga dapat melapor

ke Polisi. (8) Sesampainya

dirumah Bambang memberi

salam kepada orang tuannya tak

sabar. (9) Ia dapat menceritakan

kejadian Budi tadi kepada orang

tuanya, Lalu Ayah

transisi. kalimat

topik pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2),

kalimat (3),

kalimat (4),

kalimat (5),

kalimat (6),

kalimat (7),

kalimat (8),

dan

kalimat (9)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

.

ada

kalimat

penegas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

154

menyampaikan bahwa perbuatan

Bambang untuk menolong Budi

itu baik

18. Yanuarius Fanataf

37 a (1) Analisis seorang siswa kelas

V di SD YPPK St. Petrus

Ayawasi. (2) Pada suatu hari ia

adalah seorang siswa yang

sangat pandai di Sekolah atau

dalam ruang kelas.

Transisi

berupa

kalimat

yang

terdapat

pada

kalimat (1)

yang

berfungsi

sebagai

pengantar

paragraf.

Tidak ada

kalimat

topik

Tidak ada

kalimat

pengembang.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

38 b (1) Herman bangun pagi pada

pukul 06.00 setelah ia bangun

dari tempat tidurnya ia

membersihkan atau menyimpan

tempat tidurnya.

Tidak ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

39 c (1) Herman dari bangun tidurnya

ia jalan dia salam dari kamar

tidur tujuan kamar mandi.

Tidak ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

Tidak

ada

kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

155

(2) Herman menggosok gigi dan

mandi setelah itu Herman

berpakaian dan Herman duduk

diruang atau kamar makan untuk

sarapan pagi (sneak).

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

penegas.

40 d (1) Pada pukul 7.00 Herman

berangkat dari rumah untuk naik

taxi tujuan kesekolah.

(2) Setelah sampai di sekolah

Herman masih disebelah jalan ia

memberentikan mobil atau

kendaraan untuk ia menyebrang

ke sebelah jalan tujuan sekolah.

Tidak ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

dan

kalimat (2)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

41 e (1) Pada pukul 7.15 bel

dibunyikan Herman bersama-

sama dengan teman-teman jalan

tujuan ruang kelas V, masuk

untuk menerima pelajaran yang

diberikan gurunya disekolah

atau kelas.

Tidak ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

Tidak

ada

kalimat

penegas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

156

pada paragraf

sebelumnya.

19. Yosepha Korain

42 a (1) Budi bangun pagi pukul

06.00 Budi mengambil handuk

lalu masuk ke kamar mandi.

(2) Budi membersihkan seluruh

anggota tubuh dengan air dan

sabun, lalu budi keluar menuju

ruangan dan membuka almari,

dan mengambil pakaian seragam

dan memakai seragam. (3) Lalu

budi ke ruangan untuk menyikat

gigi setelah itu budi keruang

makan, Budi sarapan pagi.

Tidak ada

transisi.

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1),

kalimat (2)

dan

kalimat (3).

Tidak

ada

kalimat

penegas.

43 b (1) Setelah pukul 07.00 Budi

bersama ibunya ke sekolah

setibanya disekolah Budi

berpamitan kepada ibunya dan

bergegas bersama teman-teman

bertujuan masuk kehalaman

sekolah.

Terdapat

transisi

berupa kata

yaitu kata

setelah

yang

menghu-

bungkan

paragraf ini

dengan

paragraf

sebelumnya

Tidak ada

kalimat

topik

Kalimat

pengembang

berada di

kalimat (1)

yang

mengem-

bangkan ide

pada paragraf

sebelumnya.

Tidak

ada

kalimat

penegas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

158

BIODATA PENULIS

Caecilia Nurista Syahdu Hening lahir di Wonogiri,

22 November 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar pada

tahun 2005 di SD Kanisius Jamprit, setelah itu melanjutkan

studi di SMP Kanisius St. Aloysius Baturetno dan selesai

pada tahun 2008. Selanjutnya menempuh jenjang pendidikan

sekolah menengah atas di SMA Regina Pacis Surakarta dan

lulus pada tahun 2011. Setelah lulus dari SMA, di tahun yang sama, melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan

terdaftar sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

(PBSI), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS), Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP). Masa pendidikan di perguruan tinggi dinyatakan selesai

setelah menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Pola

Pengembangan Paragraf dan Unsur-Unsur Paragraf pada Karangan Narasi

Karya Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,

Papua Barat pada Tahun 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1156/2/111224037_full.pdf · dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI