02 Detektor

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 02 Detektor

    1/28

    Fire Detector Fire Detector 

  • 8/19/2019 02 Detektor

    2/28

    FIRE DETECTOR

    Cara Kerja alat deteksi kebakaran

      Fire detectors bekerja dengan mendeteksi salah satu

    atau lebih produk dari kebakaran

      Ada beberapa jenis fire detectors, dan masing

    masing jenis tersebut memiliki cara kerja yang

    berbeda.

      Dalam desain, penting untuk memahami dan mengenal

    karakteristik material yang potensial untuk menjadi penyebab kebakaran,dimana detektor akan diletakkan dan resiko dari kebakaran itu sendiri.

      Untuk pemakaian yang sifatnya umum, detektor asap (smoke detector)

    sangat direkomendasikan untuk digunakan, karena detektor ini memiliki

    tingkat proteksi yang sangat tinggi (paling baik).   Saat ini ada beberapa jenis detektor kebakaran yang kerap digunakan

    pada gedung di seluruh dunia.

  • 8/19/2019 02 Detektor

    3/28

    Jenis FIRE DETECTOR

      Berdasarkan jenis produk kebakaran yang dideteksi, jenis fire detectoryang umum dikenal dan diaplikasikan pada bangunan antara lain :

      Detektor asap (smoke detector)

      Detektor panas ( heat detector)

      Detektor nyala api (flame detector)   Detektor gas (gas detector)

      Detektor manual (manual detector atau manual call point)

      Selain jenis detector di atas, terdapat pula beberapa jenis detektor yangdapat pula di aplikasikan pada kebakaran :

      Detektor kekurangan oksigen (Oxygen Devisiency Detector)

      Detector bunyi (Sound Detector)

      Detektor kebocoran (Leak Detector)

  • 8/19/2019 02 Detektor

    4/28

    1. Detektor Manual (manual detector)

      Alat ini adalah detektor pasif, karena yang bertindak sebagai detektor adalah manusia.

      Berupa kotak tertutup, berisi saklar tarik atau tuas/handel untuk

    menyembunyikan alarm, karena itu disebut juga sebagai pull-station.

      Manusia jika melihat kemungkinan terjadinya kebakaran di suatu ruang,diharapkan dapat mengaktifkan alat ini.

  • 8/19/2019 02 Detektor

    5/28

    Detektor Asap (Smoke Detector)

      Detektor ini akan memberi respon bila terpapar olehasap dalam ruangan pada tahap awal kebakaran

    (sebelum berkembang menjadi kebakaran yg besar)

      Detektor asap dapat mendeteksi partikel asap, yang

    terlihat ataupun tidak terlihat pd proses kebakaran.   Merupakan detektor yang paling baik dan efektif. Umumnya penghuni menyadari

    akan bahaya api tetapi tidak acuh terhadap asap..

      Lebih sensitive dari detektor panas selama asap yang dihasilkan oleh api berada

    dalam batas yang dapat dideteksi oleh detektor asap. Sehingga, detektor ini

    akan memberi peringatan lebih dini.

      Secara fisik, detektor ini hampir tidak ada bedanya dengan detektor panas

      Smoke detector cocok untuk ruangan dengan kondisi :

    Indoor area dengan ceiling yang rendah, seperti kantor, kamar mandi, dan

    ruang istirahat. Ruangan yang relatif bersih dari kotoran dan debu

    Ruangan yang mengandung material pengisi berupa bahan mudah terbakar 

    dan penghasil asap beracun, seperti kayu, kertas, kain dan plastik.

  • 8/19/2019 02 Detektor

    6/28

    Jenis Detektor Asap

      Berdasarkan cara kerja deteksinya, detektor asap dapat dikategorikan dalam dua jenis yaitu :

      Detektor ion (ionization detectors)

      Detektor Photoelektrik (photoelektrik detectors)

    Detektor pengionan

      Berisi suatu sel radioaktif yang secara elektronis menciptakan partikel yang

    disebut ion.

      Ion ini akan menghasilkan arus yang terus-menerus .

      Asap yang masuk akan mengganggu aliran arus tersebut dan akanmengaktifkan alarm.

  • 8/19/2019 02 Detektor

    7/28

    Jenis Detektor Asap

    Detektor Photoelektrik (Optical)   Api pada awalnya akan mengeluarkan ion-ion, kemudian terlihat asap dan

    selanjutnya nyala api.

    Karena yang dideteksi adalah ion (asap dan api belum terlihat) maka alat ini

    sangat sensitive, lebih peka dibandingkan detektor panas maupun api.

      Memiliki satu sumber radioaktif kecil yang mengisi udara ke suatu bilik.

    Bila udara yang masuk arus listrik kecil dapat melewati bilik tsb dan

    menyempurnakan satu sirkuit elektrikal.

    Bila asap yang masuk, akan menghalangi radiasi, menghentikan aliran listrik

    dan memicu alarm.   Kepekaan detektor ini menuntut pemeliharaan yang rutin, sebab bila

    terkontaminasi alat ini dapat mengirim sinyal palsu.

  • 8/19/2019 02 Detektor

    8/28

    Detektor Panas (Thermal / Heat Detectors)

      Detektor panas adalah sensor yang bekerja karenaaktivasi temperatur yang akan membunyikan alarm

    ketika temperatur pada tingkatan yang tidak normal.

      Detektor ini merupakan detektor paling tua, sederhana, tidak mahal, dan paling

    banyak digunakan khususnya pd bangunan bertingkat tinggi di Indonesia.

      Detektor panas kebih spesifik digunakan hanya untuk perlindungan property,

    Detektor ini tidak untuk keselamatan jiwa.

      Paling sedikit mengirim sinyal palsu.

      Paling lambat responnya dan kurang sensitive karena memerlukan waktu

    pemanasan yang cukup utk mengaktifkan alarm, (sering api sudah dalam kondisisukar dikontrol lagi).

      Detektor panas menggunakan satu set resistor yang sensitive terhadap

    temperature yang dinamakan thermistor.

      Ideal digunakan untuk kondisi lingkungan yang : Kotor, berdebu atau lingkungan berasap..

    Fasilitas produksi atau yang mengandung flammable gasses dan liquids,

    Daerah beresiko kebakaran dengan cepat membesar dan merubah temperatur ruang.

    Indoor area dengan kondisi tdk berangin ataupun udara yang mengalir yang dapat

    membatasai panas terdeteksi detektor 

     Area dimana partikel pembakaran biasa terdapat, kitchens, utility rooms, dan garasi

  • 8/19/2019 02 Detektor

    9/28

    Jenis deteksi panas berdasar cara kerja :

    a. Tipe Rate of Rise   Mendeteksi kenaikan temperature yang sangat drastis

      Cocok digunakan pada lingkungan dengan temperatur normal,

    (seperti dapur, workshop, tidak cocok untuk gudang barang,

    penyimpanan dll.)

    b. Tipe Fixed-temperature

      Mendeteksi kenaikan temperatur secara perlahan dan tertentu

      Ada dua jenis tipe : self-restroring dan non-restroring.

      Self-restroring type secara otomatis diatur akan menutup hubungan

    elektrikal saat temperatur mencapai limit yang telah diatur. Biasanya

    thermistor diatur bereaksi pd temperatur 57oC, 88oC atau 94oC.

    Hubungan kembali normal saat temperature ke kondisi semula.

      Non-restoring   type terdiri dari elemen yang melebur melalui

    hubungan elektrikal, dan akan meleleh dan menutup sinyal elektrikal.

    Setelah terpakai, seluruh detektor rusak dan harus diganti).

    c. Tipe Combination

      Mendeteksi dengan cara gabunga : fixed temperature & rate of rise.

      Jenis ini lebih memungkinkan untuk digunakan pada banyak aplikasi.

     

  • 8/19/2019 02 Detektor

    10/28

    Detektor Nyala Api (Flame Detectors)

      Perangkat yang mendeteksi infra red, ultra violet atau visible radiation yangdiakibatkan oleh kebakaran

      Pada kebakaran bahan tertentu seperti bahan baker, nyala api terlihat dahulu

    sebelum asap, bahkan seringkali asap yang terjadi sangat sedikit.

    Pada kasus semacam ini   paling tepat digunakan detektor nyala api.

      Detektor yang bekerja dengan prinsip merespon  radiasi infra merah dan/atau

    ultraviolet yang merupakan karakteristik dari nyala api.

      Flame detectors cocok untuk memproteksi :

      Daerah dengan ceiling yang tinggi dan open space yang besar (gudang,auditorium)

      Outdoor atau area semi-terbuka, dimana angin atau aliran udara dapat

    mengurangi efek keberadaan asap ataupun panas.

      Bangunan beresiko secara cepat terjadi kebakaran besar, (petrochemicalproduction, fuel storage areas, paint shops, dan bahan pelarut, dll).

      Lingkungan yang tidak cocok menggunakan jenis detektor kebakaran lain

  • 8/19/2019 02 Detektor

    11/28

    Jenis Detektor Nyala

      Flame detectors, terdiri dari beberapa tipe ::   uv detectors (ultraviolet)   ir detectors (infrared)

      uv-ir detectors (ultraviolet-infrared)

      Pemilihan detektor     tergantung pada jenis material apa yg terlibat, response

    time yang diinginkan, dan kondisi lingkungan di mana detektor akan difungsikan

    UV Flame Detectors

      Merespon nyala api yang memancarkan sinar ultraviolet dlm bagian spektrum cahaya.

      UV detectors dapat merespon adanya api kurang dari 10 milliseconds.

      Detektor ini tidak ideal digunakan pada sekitar pancaran api pd proses pengelasan,

    karena pancaran api tersebut mengandung sinar ultra violet

    IR Flame Detectors

      Merespon nyala api yang memancarkan sinar inframerah dlm bagian spektrum cahaya.

      IR detectors dapat merespon adanya api kurang dari 50 milliseconds

      Detektor ini didesain untuk mengaktifkan alarm pd kebakaran material hidrokarbon, danakan mengabaikan pancaran api pd proses pengelasan, nuclear radiation dan x-rays.

    UV-IR Flame Detectors

      Detektor ini merespon nyala yg memancarkan sinar UV dan/atau IR sekaligus.

      Detektor ini membutuhkan kedua jenis cahaya utk dapat aktif, sehingga sangat resisten

    terhadap false alarms termasuk pengelasan, x-rays, cahaya lampu dan radiasi peralatan,(banyak sumber lain yang dapat menghasilkan UV atau IR sensors false alarm..

  • 8/19/2019 02 Detektor

    12/28

    Detektor Gas (Gas Detector)

      Detektor asap sering bermasalah karena hanyamendeteksi partikel asap aktif   dialam, banyak

    gejala lain yang mirip partikel asap, yang berpotensi

    menyebabkan alarm palsu detektor gas solusinya.

      Dalam industri, tanda bahaya palsu adalah merupakan salah satu masalah yang

    harus dihindari, karena dapat merugikan.   Sistem deteksi gas, dimaksudkan untuk mendeteksi secara dini terhadap

    keberadaan gas produk kebakaran, yang dapat menyebabkan :

      Akumulasi dr combustible gas (gas yang mudah terbakar)

      Keracunan yang diakibatkan keberadaan toxic gas (gas beracun)

      Iritasi, megganggu secara visual

      Hal beresiko lain, misalnya kekurangan oksigen atau

    kelebihan CO2

      Klasifikasi jenis detektor berdasarkan deteksi gas nya : Detektor gas mudah terbakar (Combustible Gas Detector)

    Detektor gas beracun (Toxic Gas Detector)

    Detector gas berbahaya (gabungan)

    Detektor oksigen (Oxygen Deficiency Deector/Monitor)

  • 8/19/2019 02 Detektor

    13/28

    Gas- Gas Berbahaya

    Gas yang mudah terbakar :

      Propylene C3H6 / CH2CHCH3

      Methane (CH4)

      METHANOL (CH3OH)   Hydrazine N2H4 / H2N-NH2

      Hydrogen Sulfide (H2S)

      Acetaldehyde (C2H4O/CH3CHO)

      Ethane (C2H6 / CH3CH3 )   Ethylene (C2H4 / CH2=CH2)

      Sulfur (S)

      Chloromethyl methyl ether

    CH3OCH2CI

      dll

      Sulfur Monochloride (Cl2S2)

      Acetylene C2H2

      Acrolein CH2=CHCHO   Benzaldehyde C6H5CHO

      Benzene C6H6

      Isobutane (C4H10 /

    (CH3)2CHCH3)

      Hydrogen Cyanida HCN

      Potassium Sulfide (K2S)

  • 8/19/2019 02 Detektor

    14/28

      Carbon Monoxide: (CO)

      Chlorine ( Cl2 )

      Chlorine Dioxide ( ClO2 )

      Isocyanates

      Phosgene

      Chlorodifluoromethane :

    ( CHClF2 )

      Nitrogen Dioxide : (N02 )

      Nitric Oxide (NO)

      Hydrogen Halides:

    (HCI, HBR, HI & HF)

      Sulfur Dioxide: (S02)

      OZONE (O3)

      Sodium Cyanide ( NaCN )

      dll

    Gas Iritan :

      Amonium NH3   Cyclohexane

      Ketones

      Nitrogen Dioxide : N02   Aldehydes

      Organic Acids,

      dll

    Gas- Gas Berbahaya

    Gas beracun produk kebakaran :

  • 8/19/2019 02 Detektor

    15/28

    Oxygen Deficiency

      Kekurangan oksigen akibat kebakaran langsung ataupun yangtidak lansung (dr proses kebakaran), dapat beresiko terhadap

    manusia

      Dilingkungan, banyak material yang dapat dengan mudah

    bereaksi dengan oksigen ataupun memindahkannya dr 

    ruangan (karena berat jenisnya lebih besar dari oksigen)   Manusia bernafas membutuhkan 20,9% oksigen pd komposisi

    udara di atmosfir.

    Bila terjadi pengurangan (walaupun kecil : 1-2%) manusia

    akan merasakan efek yg tidak baik.

      Orang sakit (jantung, paru-paru ataupun peredaran darah),

    akan berakibat fatal dengan 15-19 % oksigen

      Ada beberapa sebab timbulnya kekurangan oksigen di udara :

      Kebocoran tangki penyimpanan, natural gas lines,

    process valves & more release gas yang akanmemindahkan oksigen dr udara (pd ruangan kecil atau

    ventilasi yg buruk)

      Terbakarnya material organik, yang dapat menghasilkan

    methane, carbon monoxide, carbon dioxide, & hydrogen

    sulfide yang dapat bereaksi dengan oksigen atau

    memindahkannya dr ruangan

  • 8/19/2019 02 Detektor

    16/28

    Detektor Gas (Gas Detector)

      Mengingat banyaknya jenis gas bernahaya yang mungkin ada pada saatkebakaran, penyediaannya tentu didasari oleh jenis gas yang mungkin timbul

      Detektor gas yang paling umum digunakan :

      Detektor gas CO & CO2   Detektor gas beracun umum

      Detektor Oksigen (Oxygen Deficiency Detector)

      Adapun jenis detektor gas berdasarkan sistem kerjanya :

    Portable Gas Detectors

    Transportable Gas Detectors

    Fixed Gas Detectors

      Prinsip kerja deteaktor dapat berupa Catalytic Bead hydrocarbon gases. Infrared

    point hydrocarbongas detectors, dan   deteksi gas beracun   seperti   Hydrogen

    Sulfide, Chlorine,,Ammonia, CO, Chlorine, Chlorine dioxide, Hydrogen chloride,

    Nitric oxide,, nitrogen dioxide, Oxygen deficiency ,Ozone, dan Sulfur dioxide

      Unit detektor, dapat bekerja sendiri, atau dalam suatu sistem yang terintegrasi

    dengan sistem kontrol seperti jenis detektor kebakaran lainnya

  • 8/19/2019 02 Detektor

    17/28

    Skematik Perangkat Detektor Gas

  • 8/19/2019 02 Detektor

    18/28

    Detektor Gas CO

      Detektor asap sering bermasalah karena hanya mendeteksipartikel asap untuk mengaktifkan alarm,

      Di lingkungan banyak juga gejala lain yang profilnya sangat

    mirip partikel asap, yang berpotensi menyebabkan alarm tak

    dikehendaki (alarm palsu). Oleh sebab itu, pendeteksian

    karbon monoksida dapat memecahkan masalah ini.

      Detektor CO dapat lebih meningkatkan kecepatan deteksi dari

    lambatnya terpendam api kebakaran, karena CO adalah gas,

    yang dapat lebih cepat menyebar di udara dibandingkan

    partikel asap.

      Dengan pendeteksian awal menggunakan pendeteksian ini dapat dipastikan

    pengungsian berlangsung secepatnya sehingga korban kebakaran dapat

    dihindarkan.

      Detektor karbon monoksida juga dapat mengurangi kemungkinan tanda bahayapalsu oleh stimulus yang dapat menyebabkan alarm tak dikehendaki seperti yang

    terjadi dalam detektor asap. Umumnya yang menjadi penyebab tanda bahaya

    palsu, seperti : debu, uap air, asap rokok, asap panggangan, dan partikel / butir 

    yang naik di udara.

      Dalam industri, tanda bahaya palsu adalah merupakan salah satu masalah yangharus dihindari, karena dapat merugikan.

  • 8/19/2019 02 Detektor

    19/28

    Penempatan Perangkat Detektor 

      Penempatan detektor disesuaikan dengan

      Kondisi ruangan (luas, tinggi, layout denah)

      Isi ruangan (material konstruks dan interior)

      Perangkat detektor yang digunakan (item yang dideteksi)

  • 8/19/2019 02 Detektor

    20/28

  • 8/19/2019 02 Detektor

    21/28

    Penempatan Perangkat Detektor 

  • 8/19/2019 02 Detektor

    22/28

    Penempatan Perangkat Detektor 

  • 8/19/2019 02 Detektor

    23/28

    Lampiran

  • 8/19/2019 02 Detektor

    24/28

    Schematic Fire Alarm & Detector Cable

  • 8/19/2019 02 Detektor

    25/28

     

    Lampiran

  • 8/19/2019 02 Detektor

    26/28

  • 8/19/2019 02 Detektor

    27/28

    Tabel Penyediaan Sistem Deteksi dan Alarm Menurut Fungsi, Jumlah dan Luas Lantai Bangunan.

    KepmenPU NO 10/KPTS/2000

    Kelompok

    BangunanKelas Fungsi Bangunan

    Jumlah

    lantai

    Jumlah luas

    min/lantai (m2)

    Sistem Deteksi

    & alarm

    1 a Rumah Tinggal 1 - -

    1 b  Asrama, Guest House, Kost,Hostel (< 300 m2) 1 300 -

    1 tdk ada batas (TAB) Manual

    2 - 4 TAB Manual

    - - -

    1 TAB Manual

    2 - 4 TAB Manual

    - - -

    1 TAB Manual

    2 - 4 TAB Otomatis

    > 4 TAB Otomatis

    1 400 Manual

    2 - 4 200 Manual

    > 4 TAB Otomatis

    1 400 Manual

    2 - 4 200 Manual

    > 4 TAB Otomatis

    1 2000 Manual

    2 - 4 1000 Manual

    > 4 TAB Otomatis

    1 400 Manual

    2 - 4 200 Manual

    > 4 TAB Otomatis

    1 TAB Manual

    2 - 4 TAB Otomatis

    > 4 TAB Otomatis

    1 400 Manual

    2 - 4 200 Manual

    > 4 TAB Otomatis

    1 400 Manual

    2 - 4 200 Manual

    > 4 TAB Otomatis

    - - -

    - - -

    - - -

    Bangunan Struktur bukan

    hunianGarasi pribadi

    Bangunan Struktur bukan

    huniankolam renang, antena, dll

    10 a

    10 b

    Bangunan Umum Perawatan, kesehatan, lab

    Bangunan UmumPertemuan, peribadatan,

    pendidikan, budaya

    9 a

    9 b

    Bangunan Penyimpanan

    /gudangtempat parkir umum, gudang

    Bangunan Lab, Industri,

    pabrik

    Produksi perakitan,

    pengepakan, dll

    7

    8

    Kantor Usaha profesional,

    komersial, dll

    Bangunan PerdaganganRumah makan, toko, salon,

    pasar 6

    5

    Terdiri dr 2 atau lebih unit

    hunian (Ruko)

     Asrama, Hotel, Org berumur,

    cacat, dll

    Hunian

    Hunian campuran(+Kantor, gudang, industri,

    perdagangan)

    2

    3

    4

  • 8/19/2019 02 Detektor

    28/28

    Fire Detector Fire Detector