Aktualisasi Final Irwantoro

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    1/42

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 38 Tahun

    2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri

    Sipil adalah membentuk Pegawai yang mampu melaksanakan tugas dan perannya

    sebagai pelayan masyarakat. Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan

    CPNS adalah kompetensi PNS/ASN sebagai pelayan masyarakat yang profesional,

    yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar.Untuk mencapai kompetensi PNS/ASN yang profesional, peserta Diklat

    Prajabatan CPNS Golongan III dibekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan

    dalam menjalankan tugas jabatan Profesi PNS/ASN secara profesional sebagai

    pelayan masyarakat yang meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

    Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya

    diakronimkan dengan ANEKA.

    Keberhasilan pembekalan nilai-nilai dasar profesi PNS/ASN pada Diklat

    Prajabatan ini bukan hanya diukur melalui pemahaman kelima dasar profesi itu,

    tetapi juga diukur dari kemampuan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar dalam

    konteks pekerjaan di tempat kerja atau di instansi yang ditunjuk sebagai tempat

    kerja peserta. Tahap aktualisasi nilai-nilai dasar PNS/ASN adalah merupakan

    komponen utama pelaksanaan diklat prajabatan.

    Pemahaman yang lengkap tentang kelima nilai dasar profesi PNS/ASN

    tersebut akan menjadi modal yang sangat berarti dalam pengaktualisasiannya.

    Pemahaman tersebut akan diproses dalam suatu rangkaian kegiatan aktualisasi,

    Mengaktualisasikan hasil rancangan di tempat kerja, melaporkan hasil aktualisasi

    dalam seminar dan membuat rencana aksi penyempurnaan aktualisasi.

    Pengaktualisasian nilai-nilai dasar profesi PNS/ASN tersebut sebagai

    internalisasi materi yang diterima selama mengikuti Diklat Prajabatan harus memiliki

    keterkaitan yang kuat antara materi yang diberikan selama pembelajaran dengan

    implementasi nilai-nilai dasar profesi PNS/ASN yang akan dibuat/direncanakan,

    harus memiliki nilai strategis yang tinggi terutama dalam mengimplementasikan

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    2/42

    2

    rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh setiap peserta pada lingkup unit

    kerjanya.

    1.2 Tujuan Aktualisasi

    Pelaksanaan Diklat Prejabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Golongan III Tahun 2015 bertujuan untuk

    membentuk Pegawai Negeri Sipil yang mampu melaksanakan tugas dan perannya

    sebagai pelayan masyarakat, yang diindikasikan dengan kemampuan yang dapat :

    1. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.

    2. Mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas

     jabatannnya.

    3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

    4. Berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan

    5. Mampu untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan

    korupsi di lingkungan instansinya

    Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima dasar di atas, peserta

    Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkan juga memiliki kemampuan

    menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan.

    1.3. Ruang Lingkup

    Diklat prajabatan Calon Pegawai Negri Sipil pada saat ini lebih ditekankan

    pada pengembangan karakter khususnya bagaimana peserta tersebut dibekali

    kemampuan untuk menciptakan birokrasi yang bebas dari Korupsi, kolusi dan

    nepotisme, serta kemampuan akan kesadaran NKRI sebagai harga mati bagi

    aparatur sipil negara.

    Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan pola baru ini dilaksanakan secara 2

    (dua) tahap yaitu on campus dan off campus. On campus yaitu Pembelajaran yang

    dilakukan di dalam kelas dengan mempelajari nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,

    Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA. Off campus

    yaitu kegiatan yang dilaksanakan di tempat kerja untuk mengimplementasikan nilai-

    nilai ANEKA berdasarkan rancangan aktualisasi yang sudah dibuat.

    Nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA tersebut akan diaktualisasikan di

    tempat penulis magang yaitu di SubDirektorat Fasilitasi Penyediaan Lahan

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    3/42

    3

    Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam jangka

    waktu mulai tanggal 08 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2015.

    Ruang lingkup Aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan pengumpulan data-data

    Kasiba, Lisiba dan PSU yang semua yang terkait didalamnya, untuk kemudian

    diintegrasi kedalam Format Digital dan di tampilkan dalam software pemetaan

     ArcGIS 10.1.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    4/42

    4

    BAB II

    GAMBARAN KEADAAN 

    II.1. GAMBARAN UMUM

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik

    Indonesia (disingkat Kemenpupera RI) adalah kementerian dalam

    Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pekerjaan umum dan

    perumahan rakyat. Dahulu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

    Rakyat bernama "Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah"

    (1999-2000) dan "Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah" (2000-

    2004). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berada di

    bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kemenpupera dipimpin

    oleh seorang Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang sejak

    tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Basuki Hadimuljono. 

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai

    tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum

    dan perumahan rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

    pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Pekerjaan

    Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi (Peraturan

    Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat) :

    1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang

    pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan

    perumahan dan pengembangan kawasan permukiman, pembiayaanperumahan, penataan bangunan gedung, sistem penyediaan air minum,

    sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

    persampahan, dan pembinaan jasa konstruksi;

    2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan

    administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

    3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    5/42

    5

    4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

    5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;

    6. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan

    pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

    7. pelaksanaan penelitian dan pengembangan

    8. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan

    umum dan perumahan rakyat; dan

    9. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur

    organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

    Rakyat.

    II.2. VISI DAN MISI ORGANISASI

    Dalam struktur Organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat, membawahi beberapa eselon 1 yaitu :

    1. Sekretariat Jenderal;

    2. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air;

    3. Direktorat Jenderal Bina Marga;

    4. Direktorat Jenderal Cipta Karya;

    5. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan;

    6. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi;

    7. Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan;

    8. Inspektorat Jenderal;

    9. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah;10. Badan Penelitian dan Pengembangan;

    11. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

    12. Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan;

    13. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi;

    14. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat;

    15. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan

    16. Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan.Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di struktur organisasi sebagai berikut: 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    6/42

    6

       G  a  m   b  a  r   1 .

       S   t  r  u   k   t  u  r   O  r  g  a  n   i  s  a  s   i   K  e  m  e

      n   t  e  r   i  a  n   P  e   k  e  r   j  a  a  n   U  m  u  m    d

      a  n   P  e  r  u  m  a   h  a  n   R  a   k  y  a   t

     

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    7/42

    7

       G  a  m   b  a

      r   2 .   S   t  r  u   k   t  u  r   O  r  g  a  n   i  s  a  s   i   D   i  r  e   k   t  o  r  a   t   J  e  n   d  e  r  a   l   P  e  n  y  e   d   i  a  a  n   P  e  r  u  m  a   h  a  n

     

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    8/42

    8

       G  a  m   b  a  r

       3 .   S   t  r  u   k   t  u  r   O  r  g  a  n   i  s  a  s   i   D   i  r

      e   k   t  o  r  a   t   R  u  m  a   h   U  m  u  m    d  a  n

       K  o  m  e  r  s   i  a   l

     

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    9/42

    9

    II.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

    Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan mempunyai tugas

    menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

    penyediaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyelenggarakan fungsi:

    a. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaran penyediaan perumahan;

    b. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan rumah umum,

    rumah khusus, dan rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan

    rendah;

    c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan

    penyediaan perumahan;

    d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

    penyelenggaraan penyediaan perumahan;

    e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan

    penyediaan perumahan;

    f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan

    penyediaan perumahan;

    g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan;

    dan

    h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 

    Direktorat Rumah Umum dan Komersial mempunyai tugas

    melaksanakan perencanaan teknik dan evaluasi, penyusunan standar dan

    pedoman, bantuan rumah umum, fasilitasi pelaksanaan hunian berimbang

    dan fasilitasi penyediaan tanah bagi perumahanDalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktorat Rumah

    Umum dan Komersial menyelenggarakan fungsi:

    a. penyusunan rencana teknik, data, evaluasi, dan pelaporan di bidang

    penyelenggaraan penyediaan rumah umum dan komersial;

    b. penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria di bidang

    penyelenggaraan penyediaan rumah umum dan komersial;

    c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraanpenyediaan rumah umum dan komersial;

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    10/42

    10

    d. pemberian bantuan rumah umum di bidang penyelenggaraan penyediaan

    rumah umum;

    e. fasilitasi pelaksanaan hunian berimbang di bidang penyelenggaraan

    penyediaan rumah umum dan komersial;

    f. fasilitasi penyediaan lahan bagi perumahan; dan pelaksanaan tata usaha

    Direktorat.

    Direktorat Rumah Umum dan Komersial terdiri atas:

    a. Subdirektorat Perencanaan Teknik dan Evaluasi;

    b. Subdirektorat Standar dan Pedoman;

    c. Subdirektorat Bantuan Rumah Umum;

    d. Subdirektorat Fasilitasi Hunian Berimbang;

    e. Subdirektorat Fasilitasi Penyediaan Lahan Perumahan; dan

    f. Subbagian Tata Usaha.

    Subdirektorat Fasilitasi Penyediaan Lahan Perumahan mempunyai

    tugas melaksanakan fasilitasi penyediaan lahan bagi pembangunan

    perumahan.

    Dalam melaksanakan tugas, Subdirektorat Fasilitasi Penyediaan

    Lahan Perumahan menyelenggarakan fungsi:

    a. fasilitasi penyediaan lahan bagi pembangunan perumahan di wilayah I,

    yaitu meliputi Pulau Jawa dan Sumatera.

    b. fasilitasi penyediaan lahan bagi pembangunan perumahan di wilayah II,

    meliputi Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan

    Sulawesi, Maluku dan Papua.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    11/42

    11

    BAB III

    SEKILAS TENTANG KASIBA, LISIBA

    DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

    III.1. KASIBA DAN LISIBA

    Definisi

    Kasiba (Kawasan Siap Bangun) adalah sebidang tanah yang fisiknya telah

    dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman skala besar yang

    terbagi dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih, yang pelaksanaannya

    dilakukan secara bertahap dengan lebih dahulu dilengkapi dengan jaringan primer

    dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang lingkungan

    yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan memenuhi persyaratan

    pembakuan pelayanan prasarana dan sarana lingkungan, khusus untuk Daerah

    Khusus Ibukota Jakarta Rencana Tata Ruang Lingkungannya ditetapkan oleh

    Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    Lisiba (Lingkungan Siap Bangun) adalah sebidang tanah yang merupakan

    bagian dari Kasiba yang telah dipersiapkan dan dilengkapi dengan prasarana

    lingkungan dan selain itu juga sesuai dengan persyaratan pembakuan tata

    lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan untuk

    membangun kaveling tanah matang. Selain itu, terdapat pula Lingkungan Siap

    Bangun yang Berdiri Sendiri, selanjutnya disebut Lisiba yang Berdiri Sendiri, adalah

    Lisiba yang bukan merupakan bagian dari Kasiba, yang dikelilingi oleh lingkungan

    perumahan yang sudah terbangun atau dikelilingi oleh kawasan dengan fungsi-

    fungsi lain.

    Dalam rangka peningkatan mutu kehidupan dan kesejahteraan bagi setiap

    keluarga Indonesia, pembangunan perumahan dan permukiman sebagai bagian dari

    pembangunan nasional perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan secara terpadu,

    terarah, berencana, dan berkesinambungan. 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    12/42

    12

    Dalam 20 tahun terakhir ini, pembangunan perumahan di Indonesia cukup

    pesat perkembangannya. Namun demikian hasil pembangunan tersebut belum

    mampu memenuhi kebutuhan rumah yang memang sangat besar (data Bappenas

    menyebut backlog rumah pada 2014 sebanyak 13,5 juta unit) dan belum mampu

    dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan

    rendah (MBR). Adanya KETIDAK SEIMBANGAN antara kebutuhan dan pasokan

    serta harga yang tidak terjangkau oleh MBR itu menjadi salah satu faktor yang

    mendorong sebagian masyarakat mengisi lahan-lahan kosong yang bukan milik

    mereka dan tidak sesuai dengan peruntukannya untuk membangun rumah.

    Pembiaran itu menyebabkan kekumuhan kota meningkat, perkembangan kota

    kedaerah pinggiran menjadi tidak terkendali, dan penyediaan infrastruktur menjadi

    tidak efisien. Pembangunan perumahan yang tidak terpadu dan terintegrasi dengan

    infrastruktur kota juga menimbulkan permasalahan seperti pelayanan infrastruktur

    tidak optimal, banjir, kemacetan, sanitasi buruk, dan harga tanah yang tak terkendali.

    Karena itu, perlu strategi atau pendekatan pembangunan perumahan yang

    mampu mengurangi berbagai permasalahan tersebut. Salah satu pendekatan yang

    dilakukan Kementerian Perumahan Rakyat, seperti tercantum dalam UU No 4/1992

    tentang Perumahan dan Permukiman, adalah pengembangan permukiman berbasis

    kawasan. Pendekatan kawasan ini dibagi dua, yakni pengembangan permukiman

    skala besar melalui pola pembangunan kasiba (kawasan siap bangun) dan

    pengembangan permukiman berdasarkan pola lisiba BS (lingkungan siap bangun

    berdiri sendiri). Secara teknis kasiba dan lisiba akan menampung rumah dalam

     jumlah yang besar. Kasiba mampu memuat sekitar 3.000 -10.000 unit, lisiba berkisar

    1.000 -3.000 unit dan lisiba BS 1.000 - 2.000 unit.

    Tujuan

    Tujuan di buatnya Kasiba dan Lisiba adalah ;

    1. Kasiba/Lisiba adalah alat untuk pengembangan ekonomi lokal dan alat bagi

    perkembangan kota. 

    2. Kasiba/Lisiba adalah alat bagi penyediaan prasarana dan sarana yang

    memenuhi pembakuan pelayanan serta sesuai dengan rencana tata ruang

    wilayah. 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    13/42

    13

    3. Kasiba/Lisiba alat untuk penyediaan kavling tanah matang beserta rumah

    dengan pola hunian yang berimbang, terencana dan terjangkau bagi seluruh

    lapisan masyarakat. 

    4. Kasiba/Lisiba adalah alat untuk pengendali harga tanah. 

    Gambar 4. Skema Kasiba dan Lisiba

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    14/42

    14

    Gambar 5. Sebaran Lokasi Kasiba dalam Peta 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    15/42

    15

    Tabel 1. Sebaran Lokasi Kasiba

    No Propinsi Kab/Kota Lokasi TahunPemb.

    1 Pekanbaru 1 Kota Pekanbaru Kec. Tampan 2007

    2 Kec. Kulim 20082 Jambi 3 Kota Jambi 2008

    4 Kab. Sarolangun Gng Kembang 2007

    3 Babel 5 Kota PangkalPinang

    Gerunggang 2008

    4 Sumsel 6 Kota Palembang Talang Kelapa 2005-2008

    5 7 Kab. OKI Kayu Agung 2006

    6 Banten 8 Kab. lebak Maja 2009

    9 Cisauk Suradita 2007

    7 Jawa Barat 10 Depok 2009

    11 Kab. Bogor Kebonpedes

    12 Bekasi Cikarang 2009

    13 Kab. Bandung Cileunyi 2007

    8 Jawa tengah 14 Kab. Pekalongan Pekalongan 2009

    15 Kota Semarang Kws Sango 2008

    16 Kab.Karanganyar

    Jeruk Sawit 2007

    17 Kab. Rembang Tireman 2007

    9 DIY 18 Kab. Bantul Bantul Kota Mandiri 2008

    10 Jawa Timur 19 Kab Gresik Driyorejo 2008

    20 Kab. Malang Kec. Kepanjen 2007

    11 NTB 21 Kab. Bima Panda 200712 Kalsel 22 Kota

    BanjarmasinKec. Alalak Utara 2006-2008

    13 Kaltim 23 Kota Balikpapan Batuampar 2008

    24 Kab. Bontang Sekambing 2006

    25 Bontang Lestari 2007

    26 Kota Samarinda Pulauatas 2007

    27 Kota Tarakan Juata 2007

    14 Sulsel 28 Kab. Parepare Lompoe 2006-2007

    29 Kab. Enrekang 2008

    30 Kab. Pinrang Matirobulu 200715 Sulteng 31 Kota Kendari Baruga 2007

    32 Kab. Buton Lapodi 2006

    16 Gorontalo 33 Kota Gorontalo 2006

    Dikarenakan waktu yang disediakan hanya 10 hari kerja, maka untuk

    Rancangan Aktualisasi, penulis membatasi studi kasus hanya Kasiba dan

    Lisiba untuk daerah Driyorejo, Kabupaten Gresik , Propinsi Jawa tengah.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    16/42

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    17/42

    17

    Geographic Information System dapat diakses, ditransfer,

    ditransformasikan, diproses dan ditampilkan dengan menggunakan berbagai

    macam program aplikasi perangkat lunak (software). Dalam suatu industri

    komersial ditawarkan oleh perusahaan seperti : Autodesk, Bentley Systems,

    ESRI, Intergraph, Manifold System, MapInfo dan Smallworld yang paling

    mendominasi

    GIS adalah sebuah aplikasi dinamis, dan akan terus berkembang. Peta

    yang dibuat pada aplikasi ini tidak hanya akan berhenti dan terbatas untuk

    keperluan saat dibuatnya saja. Dengan mudahnya kita bisa melakukan

    peremajaan terhadap informasi yang terkait pada peta tersebut, dan secara

    otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan adanya perubahan

    informasi tadi. Semuanya itu dapat Anda kerjakan dalam waktu singkat,

    tanpa perlu belajar secara khusus

    GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya

    berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk

    memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan

    kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah teknologi

    yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas

    bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat

    informasi bisnis kita secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui

    basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali

    tidak terungkap.

    GIS memungkinkan kita untuk membuat tampilan peta serta

    menggunakannya untuk keperluan presentasi dengan menunjuk dan meng-

    klik-nya. GIS memungkinkan kita untuk menggambarkan dan menganalisa

    informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan yang

    selama ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.

    Keuntungan utama alat dari SIG adalah memberi kemungkinan untuk

    mengindentifikasi hubungan spasial diantara feature data geografis dalam

    bentuk peta. SIG tidak hanya sekedar menyimpan peta menurut pengertian

    konvensional yang ada dan SIG tidak pula sekedar menyimpan citra atau

    pandangan dari area geografi tertentu. Akan tetapi, SIG dapat menyimpan

    data menurut kebutuhan yang diinginkan dan menggambarkan kembali

    sesuai dengan tujuan tertentu. SIG menghubungkan data spasial dengan

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    18/42

    18

    informasi geografi tentang feature tertentu pada peta. Informasi ini disimpan

    sebagai atribut atau karakteristik dari feature yang disajikan secara grafik.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    19/42

    19

    BAB IV

    RANCANGAN DAN CAPAIAN AKTUALISASI

    IV.1. RANCANGAN AKTUALISASI

    Dalam Diklat Prajabatan, terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi PNS yang

    disingkat dengan ANEKA, yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

    Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang harus ditanamkan dan diterapkan

    oleh setiap PNS.

    IV.1.1. Nilai ANEKA

    Akuntabilitas

     Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

    untuk memenuhi pertanggungjawabannya yang telah menjadi amanahnya.

     Amanah dari seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik

    berupa mengambil pilihan yang tepat dan benar, menghindari dan mencegah

    politik praktis, serta konsisten dan dapat diandalkan.

    Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam akuntabilitas yaitu:

    a) transparansi

    b) integritas

    c) tanggung jawab

    d) keadilan

    e) kejelasan

    f) konsistensi

    g) netralitas

    h) kejujuran

    Nasionalisme

    Nasionalisme adalah cara pandang mengenai rasa cinta yang wajar

    terhadap bangsa dan negara serta sekaligus menghormati bangsa lain. PNS

    harus memiliki nilai nasionalisme yang kuat dalam melaksanakan fungsi dan

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    20/42

    20

    tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu

    bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

    Nilai-nilai dasar nasionalisme yaitu :

    a) ASN sebagai pelaksana kebijakan,

    b) ASN sebagai pelayan publik, dan

    c) ASN sebagai perekat serta pemersatu bangsa, selain itu juga tercermin

    dalam pancasila.

    Etika Publik

    Etika publik adalah refleksi kritis mengenai standar/norma yang

    menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

    mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab

    pelayanan publik.

    Nilai-nilai dasar dalam etika publik yaitu:

    a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila

    b) Setia dan mempertahankan undang-undang dasar Negara Kesatuan

    Republik Indonesia 1945

    c) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak

    d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

    e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

    f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

    g) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

    h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

    pemerintah

    i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

    akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

     j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

    k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama

    l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

    m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

    n) Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai

    perangkat sistem karir.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    21/42

    21

    Komitmen Mutu

    Komitmen mutu adalah pelaksanaan fungsi pelayanan publik yang

    berorientasi pada efisiensi, efektivitas, dan mutu. Instansi tempat PNS bekerja

    sangat perlu untuk menetapkan perencanaan mutu, termasuk didalamnya

    adalah menyusun standar mutu yang akan menjadi pedoman dalam proses

    implementasi hingga sampai pada pengawasan dan perbaikan mutu.

    Komitmen mutu menekankan pada 4 nilai dasar yaitu:

    a) Efektivitas

    Richard L. Draft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) mendifinisikan

    efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai

    tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang dikerjakan.

    b) Efisiensi

    Richard L. Draft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) mendifinisikan efisiensi

    organisasi adalah jumlah sumberdaya yang digunakan untuk mencapai

    tujuan organisasional efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya

    yang digunakan untuk menghasilkan barang/jasa.

    c) Inovasi

    Richard L Draft dalam Tita Maria Kanita (2011:56) menyatakan bahwa

    inovasi terhadap barang/jasa adalah cara utama di mana suatu organisasi

    beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, perubahan

    teknologi, dan perubahan persaingan.

    d) Kualitas/Mutu

    Menjaga mutu merupakan mempertahankan atau memastikan bahwa

    kualitas dari output sudah baik.

    Anti Korupsi

     Anti korupsi merupakan nilai dasar yang menunjukkan segala tindakan

    atau upaya yang dilakukan untuk mencegah, melawan dan memberantas

    tindak kejahatan yang menguntungkan dirinya sendiri serta merugikan negara

    dan masyarakat. Kesadaran anti korupsi dibangun melalui pendekatan

    spiritual yang dikaitkan dengan tanggung jawab manusia dalam membawa

    amanah.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    22/42

    22

    Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Anti Korupsi adalah:

    a) jujur

    b) peduli

    c) mandiri

    d) disiplin

    e) tanggung jawab

    f) kerja keras

    g) sederhana

    h) berani

    i) adil

    IV.1.2. Jadwal Aktualisasi

    Berikut adalah rencana jadwal kegiatan aktualisasi Penulis selama di di

    SubDirektorat Fasilitasi Penyediaan Lahan Perumahan, Direktorat Rumah

    Umum dan Komersial, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan : 

    Tabel 2. Jadwal Aktualisasi Penulis

    IV.2. CAPAIAN AKTUALISASI

    8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 Monitoring Lokasi Kasiba dan Lisiba

    2 Inventarisasi data dan Dokumen Kasiba dan Lisiba

    3 Klasifikasi Kasiba dan Lisiba

    4 Merubah data dan dokumen hardcopy menjadi softcopy

    5 Integrasi Lokasi Kasiba & Lisiba kedalam Format Geografis Peta Digital

    6 Mengumpulkan Peta tematik pendukung

    7 Analisis mengenai Kasiba dan Lisiba

    8 Bimbingan dengan Mentor

    9 Bimbingan dengan coach

    10 Pembuatan Laporan Aktualisasi

    Keterangan :

    = Hari Libur

    = Rencana Kegiatan Aktualisasi

    Uraian KegiatanNoTanggal (Bulan Desember 2015)

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    23/42

    23

    IV.1.3. Rancangan

    Berdasarkan ke lima nilai dasar ANEKA, maka penulis membuat

    rangcangan aktualisasi ANEKA dalam pekerjaan , adapun rancangan kegiatan

    yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

    NO KEGIATAN URAIAN KEGIATANKONTRIBUSI THD

    PECAPAIAN VISI MISI

    KONTRIBUSI TERHADAP

    PENGUATAN NILAI ORG

    Akuntabilitas

    Monitoring dilakukan secara transparan dalam proses

    pengambilan data, kevalidan datanya bisa

    dipertanggung jawabkan serta sikap konsisten dan jelas

    kepada pihak yang memberi keterangan dan memberi

    tugas.

    Etika Publik

    Nilai dasar etika publik yang diterapkan dari kegiatan ini

    adalah menerapkan aturan-aturan yang berlaku dalam

    masyarakat dan menghargai dan mengikuti norma dan

    kearifan lokal dalam pencarian data dan informasi yang

    diperlukan

    Anti Korupsi

    Nilai dasar Anti korupsi yang diterapkan adalah

    kejujuran dalam pengumpulan data, tidak melebihkan

    atau mengurangkan anggaran dan waktu, tanggung

     jawab dan kepemimpinan dalam melakukan monitoring

    di lapangan.

    OUTPUT

    Monitoring

    Lokasi Kasiba

    dan Lisiba

    1

    Monitoring Lokasi Kasiba dan

    Lisiba, mengumpulkan data

    tentang lokasi, status,

    pemilikan dan informasi

    visual lainnya.

    Kegiatan monitoring

    Lokasi Tanah dapat

    memperkuat Nilai

    Organisasi PUPR dari segi

    kejujuran, transparansi

    dan bertindak tepat

    dalam pengumpulan data

    Monitoring Lokasi Tanah

    dapat mendukung

    pencapaian visi misi dari

    segi fungsi manajemen

    perencanaan yg terpadu

    dan pelaksanaan yang

    tepat

    NO KEGIATAN URAIAN KEGIATANKONTRIBUSI THD

    PECAPAIAN VISI MISI

    KONTRIBUSI TERHADAP

    PENGUATAN NILAI ORG

    Akuntabilitas

    Inventarisasi dilakukan dengan integritas yang tinggidan rasa tanggung jawab akan ke validan data, tidak

    mengurangi, menambahkan atau mengubah data demi

    kepentingan seseorang atau golongan

    Komitmen Mutu

    Nilai dasar komitmen mutu yang diterapkan dari proses

    inventarisasi ini adalah efektif dan efisiensi dalam

    pelaksanaannya dan menjaga kualitas dan ke originalan

    datanya

    Anti Korupsi

    Proses inventarisasinya di lakukan dengan jujur dan

    tidak membenturkan kepada kepentingan tertentu

    2

    Inventarisasi

    data dan

    Dokumen

    Kasiba dan

    Lisiba

    OUTPUT

    Pengumpulan data dan

    dokumen Kasiba dan Lisiba

    dan mengkonversikan dalam

    bentuk digital

    Kegiatan Inventarisasi

    data dan dokumen dapat

    memperkuat Nilai

    organisasi dari segi

    efektifitas dan efisiensi

    waktu, karena

    pengumpulan datanya

    dilakukan dalam bentuk

    digital

    Kegiatan Inventarisasi

    data dan dokumen

    dapat meningkatkan

    pencapaian visi misi dari

    segi pengendalian dan

    pengawasan dan

    meningkatkan tata

    kelola dalam bidang

    informasi

    NO KEGIATAN URAIAN KEGIATANKONTRIBUSI THD

    PECAPAIAN VISI MISI

    KONTRIBUSI TERHADAP

    PENGUATAN NILAI ORG

    Akuntabilitas

    Klasifikasi dilakukan dengan jelas dan konsisten sesuai

    dengan acuan yang telah dibuat agar menjadi

    terstruktur dan memudahkan dalam kegiatan

    berikutnya

    Komitmen Mutu

    Nilai dasar komitmen mutu yang diterapkan dari proses

    klasifikasi ini yaitu hasil yang didapatkan berorientasi

    mutu tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan

    kevalidannya

    Anti Korupsi

    Dalam melakukan klasifikasi diterapkan kejujuran dan

    menghindari konflik kepentingan.

    OUTPUT

    3

    Klasifikasi

    Kasiba dan

    Lisiba

    Klasifikasi Lahan Kasiba dan

    Lisiba berdasarkan Jenis

    Kepemilikan (Tanah Negara,

    Wakaf, Perorangan) dan

    Status Tanah (telah

    dibebaskan atau belum)

    Kegiatan Klasifikasi Tanah

    dapat memperkuat nilai

    oraganisasi dalam segi

    transparansi,

    akuntabilitas dan

    bertindak tepat.

    Kegiatan Klasifikasi

    Tanah dapat

    meningkatkan

    pencapaian visi misi dari

    segi pengendalian dan

    pengawasan dan

    meningkatkan tata

    kelola dalam bidang

    informasi

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    24/42

    24

    NO KEGIATAN URAIAN KEGIATANKONTRIBUSI THD

    PECAPAIAN VISI MISI

    KONTRIBUSI TERHADAP

    PENGUATAN NILAI ORG

    Etika Publik

    Nilai dasar etika publik yang diterapkan dalam kegiatan

    ini adalah keterbukaan hasil e-book bisa diakses

    siapapun yang membutuhkan di dalam kantor.Komitmen Mutu

    Scanning dokumen ini dijaga kualitas hasil outputnya

    dan bila sudah terbentuk e-book akan lebih efisien

    dalam pencarian kembali data

    Anti Korupsi

    Tidak berbuat curang dalam melakukan scanning, semua

    dokumen di scan dengan tanpa diskriminasi

    OUTPUT

    4

    Merubah datadan dokumen

    hardcopy

    menjadi

    softcopy

    Merubah data dan dokumenhardcopy yang diperlukan

    sebagai keterangan tambahan

    kedalam bentuk softcopy dan

    menyusunnya menjadi e-book

    Pembuatan e-book dapatmemperkuat nilai

    efektifitas dan efisiensi

    dalam kelompok

    organisasi

    Kegiatan merubah data

    dan dokumen kedalam e

    book dapat

    meningkatkan tata

    kelola dalam bidang

    informasi

    NO KEGIATAN URAIAN KEGIATANKONTRIBUSI THD

    PECAPAIAN VISI MISI

    KONTRIBUSI TERHADAP

    PENGUATAN NILAI ORG

    Akuntabilitas

    Integrasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab,

    tidak merubah, menggeser, menambahkan ataumenghilangkan informasi yang ada didalamnya

    Nasionalisme

    Proses integrasi ini melakukan penggabungan seluruh

    data yang tersebar dari berbagai lokasi di seluruh

    indonesia, dengan tanpa mendiskriminasikan daerah-

    daerah tertentu, sehingga melambangkan nilai

    Persatuan Indonesia

    Komitmen Mutu

    Nilai dasar Komitmen mutu yang didapat dalam

    Integrasi ini adalahpengembangan inovasi yang sudah

    ada dengan menampilkan hasil kegiatan dalam format

    geografis sehingga letaknya Presisi dengan waktu lebih

    efektif dan efisien

    OUTPUT

    5

    Integrasi Lokasi

    Kasiba dan

    Lisiba kedalam

    Format

    Geografis Peta

    Digital

    Plotting Lokasi Kasiba dan

    Lisiba kedalam Bentuk digital

    berformat Geografis beserta

    data-data tambahan lainnya

    menggunakan Software

    Pemetaan

    Kegiatan integrasi

    kedalam format geografis

    ini dapat memperkuat

    nilai responsifitas,

    efisiensi dan efektifitas.

    Kegiatan Integrasi

    kedalam format

    geografis Peta Digital

    dapat meningkatkan

    pengendalian dan

    pengawasan dan tata

    kelola dalam bidang

    informasi

    NO KEGIATAN URAIAN KEGIATANKONTRIBUSI THD

    PECAPAIAN VISI MISI

    KONTRIBUSI TERHADAP

    PENGUATAN NILAI ORG

    Nasionalisme

    Proses pengumpulan data peta tambahan ini

    mencerminkan nilai persatuan Indonesia, karena peta-

    peta yang terkumpul merupakan kumpulan dari seluruh

    peta di Indonesia

    Etika Publik

    Nilai dasar etika publik yang didapatkan adalah bahwa

    peta yang didapatkan merupakan hasil dari kebijakan

    Unit Organisasi, Lembaga atau kementerian lain yang

    telah dipublikasikan dengan resmi

    Anti Korupsi

    Nilai dasar Anti korupsi dalam pengumpulan Peta

    Tematik Pendukung yaitu adanya transparansi dalam

    penyediaannya.

    OUTPUT

    6

    Mengumpulkan

    Peta tematik

    pendukung

    Mengumpulkan peta tematik

    pendukung untuk melengkapi

    data-data hasil monitoring

    seperti Peta Administrasi

    Daerah, Peta Detail Daerah,

    Citra Satelit Daerah dan Peta

    Rawan Bencana bila

    diperlukan

    Kontribusi kegiatan

    pengumpulan peta

    tematik pendukung yaitu

    Meningkatkan efektifitas

    dan efisiensi dan

    Penguatan Kerjasama dan

    kemitraan antar lintas

    Kementerian/Lembaga

    sebagai penyedia Peta

    Tematik

    Kegiatan pengumpulan

    peta tematik pendukung

    dapat meningkatkan

    tata kelola organisasi

    dalam bidang PUPR

    terutama tentang

    teknologi informasi

    teknologi

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    25/42

    25

    IV.1.4. Kendala dan Antisipasi

    Kendala utama yang di temui dalam kegiatan aktualisasi ini adalah

    waktu melakukan aktualisasi ini pada bulan Desember, sehingga pejabat

    Eselon 3 dan 4 sebagai mentor dan juga Coach sedang dalam Intensitas yang

    tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan dan jadwal kegiatannya sangat padat

    dimana sedang melakukan perjalanan dinas ke luar kota, sehingga sulit untuk

    ditemui di dalam kantor.

     Antisipasi yang dilakukan adalah dengan melakukan penjadwalan

    bertemu dengan mentor dan coach disesuaikan dengan kehadiran beliau di

    kantor dan melakukan bimbingan lewat Telepon atau email.

     Adapun kendala dan antisipasi lain yang ditemukan selama kegiatan

    aktualisasi antara lain :

    1. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan pada satu lokasi saja,

    dikarenakan keterbatasan waktu dan materi, serta berimpit waktunyadengan pilkada daerah sehingga untuk lokasi lain menggunakan data

    yang sudah terkumpul .

    2. Untuk pengumpulan Peta Tematik pendukung, hingga akhir masa

     Aktualisasi, ada peta tematik yang masih belum bisa didapatkan,

    sehingga dimaksimalkan saja analisis menggunakan peta yang sudah

    ada.

    NO KEGIATAN URAIAN KEGIATANKONTRIBUSI THD

    PECAPAIAN VISI MISI

    KONTRIBUSI TERHADAP

    PENGUATAN NILAI ORG

    Etika Publik

    Nilai dasar etika publik yang diterapkan dalam kegiatan

    ini adalah bahwa analisis yang dilakukan tidak

    diskriminatif dan berdasarkan prinsip keahlian dan

    hasilnya bisa dipertanggungjawabkan kepada publik

    Komitmen Mutu

    Analisis Kesesuaian Lahan dengan menggunakan

    Software pemetaan merupakan Inovasi yang baru

    diterapkan sehingga bisa efisien dalam pemanfaatan

    waktu dan didapatkan kesesuaian lahan untuk

    permukiman dengan syarat-syarat tertentu

    Anti Korupsi

    Nilai dasar Anti korupsi yang diterapkan adalah

    kejujuran dan adil dalam melakukan analisis kesesuaian

    tanah, tidak boleh ada konflik kepentingan didalamnya

    dan tidak boleh ada tindakan kecurangan demi

    golongan tertentu.

    OUTPUT

    7

    Analisis

    mengenai

    Kasiba dan

    Lisiba

    Menganalisis mengenai Lokasi

    Kasiba dan lisiba yang

    berhubungan dengan data-

    data pendukung lainnya

    Dengan melakukan

    Analisis Kesesuaian Tanah

    menggunakan Software

    pemetaan maka dapat

    memperkuat standard

    kepemimpinan,

    Berinovasi , Responsive

    dan Bergerak Cepat dalam

    menganalisis.

    Kegiatan AnalisisKesesuaian Tanah dapat

    meningkatkan

    pelaksanaan analisis

    dengan tepat,

    pengawasan secara

    ketat dan

    mengembangkan

    inovasi yang telah ada

    sebelumnya.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    26/42

    26

    IV.2. CAPAIAN AKTUALISASI

     Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS oleh penulis di tempat tugas

    dilaksanakan tanggal 8 - 22 Desember 2015.

    1. Monitoring dan Evaluasi Lokasi Kasiba dan Lisiba

    Penulis mendapatkan tugas untuk membantu melakukan monitoring dan

    evaluasi di Lokasi Kasiba Driyorejo , Kabupaten Gresik. Data dan informasi yang

    diambil yaitu mengenai keadaan kasiba saat ini dimana manajemen pengelolaan

    dan pengembangannya dilaksanakan oleh PT. Perumnas serta sejauh mana

    rencana pengembangannya di blok lain. Selain itu juga dilakukan perekaman

    terhadap kondisi Kasiba saat ini sehingga bisa diketahui perkembangan dari

    tahun ke tahun.

    a. Pelaksanaan kegiatan : 8 Desember 2015

    b. Tahapan kegiatan

    1) Izin ke Dinas Perumahan dan Pekerjaan Umum di Kabupaten Gresik

    2) Izin ke Pengelola Kasiba Driyorejo, Kabupaten Gresik.

    3) Melakukan Monitoring lapangan untuk memantau Lokasi yang sudah di

    bangun dan yang belum terbangun

    4) Diskusi dengan Pengelola Kasiba Driyorejo.

    c. Output dan Dokumentasi

    Output dari kegiatan ini adalah catatan diskusi dengan pengelola dan

    sumber lain, fotocopy dokumen-dokumen dan foto keadaan Kasiba Driyorejo

    saat ini di berbagai Lokasi.

    d. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS Dalam Kegiatan

    Akuntabilitas

    Monev dilakukan secara transparan dalam proses pengambilan data,

    kevalidan datanya bisa dipertanggung jawabkan serta sikap konsisten dan

     jelas kepada pihak yang memberi keterangan dan memberi tugas.

    Etika Publik

    Nilai dasar etika publik yang diterapkan dari kegiatan ini adalah menerapkan

    aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat serta menghargai, mengikuti

    norma dan kearifan daerah dalam pencarian data dan informasi yang

    diperlukan

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    27/42

    27

    Anti Korupsi

    Nilai dasar Anti korupsi yang diterapkan adalah kejujuran dalam

    pengumpulan data, tidak melebihkan atau mengurangkan anggaran dan

    waktu, tanggung jawab dan kepemimpinan dalam melakukan monitoring di

    lapangan.

    e. Analisis Dampak

    1. Apabila penulis tidak transparan dalam pengambilan data dan kevalidan

    data tidak dapat dipertanggungjawabkan maka data dan informasi yang

    didapat tidak akan melambangkan kondisi yang sebenarnya dilapangan

    sehingga hasilnya akan melenceng dari tujuan utama.

    2. Jika dalam Monev tidak menerapkan aturan yang berlaku dan tidak

    mengikuti norma kearifan lokal, maka pencarian data dan informasi tidak

    akan berjalan lancar akibatnya waktu akan banyak terbuang percuma

    dan terjadi kesalah pahaman ketika berdiskusi sehingga data dan

    informasi yang didapat tidak akan maksimal

    Gambar 6. Diskusi dengan Pengelola Kasiba Driyorejo

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    28/42

    28

    2. Inventarisasi data dan dokumen Kasiba dan Lisiba

    Inventarisasi data dimaksudkan untuk pengumpulan data-data yang telah

    diambil dilapangan untuk kemudian diketik ulang dengan rapi dalam excel dan

    untuk foto-foto diganti namanya dengan kegiatan yang berhubungan dengan

    kondisi foto tersebut.

    a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 10 – 11 Desember 2015

    b. Tahapan Kegiatan

    1. Merubah catatan ke dalam excel

    2. Mengganti Nama Foto-foto sesuai dengan kegiatan

    3. Menyusun dokumen fotocopy

    c. Output

    Output kegiatan ini yaitu catatan excell, foto-foto dengan nama yang

    sesuai dan dokumen-dokumen yang tertata sesuai dengan tata urutan

    sehingga bisa dengan mudah untuk dicari kembali bila diperlukan.

    d. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS Dalam Kegiatan

    Akuntabilitas

    Inventarisasi dilakukan dengan integritas yang tinggi dan rasa tanggung

     jawab akan ke validan data, tidak mengurangi, menambahkan atau

    mengubah data demi kepentingan seseorang atau golongan

    Komitmen Mutu

    Nilai dasar komitmen mutu yang diterapkan dari proses inventarisasi ini

    adalah efektif dan efisiensi dalam pelaksanaannya dan menjaga kualitas

    dan ke originalan datanya

    Anti Korupsi

    Proses inventarisasinya dilakukan dengan jujur dan tidak membenturkan

    kepada kepentingan tertentu

    e. Analisis Dampak

    1. Apabila penulis tidak menjalankan Nilai Dasar Akuntabilitas dan Anti

    Korupsi maka hasil Inventarisasi akan disusupi oleh kepentingan

    tertentu dan hanya berorientasi pada kepentingan sektoral atau

    golongan saja

    2. Apabila penulis tidak menjalankan Nilai Dasar Komitmen Mutu maka

    hasil yang didapat tidak maksimal dan waktu yang diperlukan akan

    semakin panjang dengan kualitas seadanya.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    29/42

    29

    3. Klasifikasi Lahan Kasiba dan Lisiba

    Kegiatan Klasifikasi ini yaitu pengkelasan Lahan dalam Kasiba/Lisiba

    berdasarkan Jenis Kepemilikan (Tanah Negara, Wakaf, Perorangan), Status

    Tanah (telah dibebaskan atau belum) dan Harga Jual/Pasar dimana sebagian

    keterangannya tercantum dalam fotocopy dokumen hasil Monitoring dan

    sebagian lagi dalam hasil diskusi.

    a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 14 Desember 2015

    b. Tahapan Kegiatan

    1. Pengkelasan dokumen berdasarkan Jenis Kepemilikan, Status tanah

    dan harga jual/pasar

    2. Merekap dan mencatat informasi dalam dokumen kedalam format

    excell

    c. Output

    Hasil kegiatan Klasifikasi yaitu rekapitulasi data tabular tentang data-data

    Jenis Kepemilikan Tanah, Status Tanah dan harga Jual tanah tersebut

    dalam format excell.

    d. Nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam kegiatan

    Akuntabilitas

    Pada kegiatan Klasifikasi dilakukan dengan jelas dan konsisten sesuai

    dengan acuan yang telah dibuat agar menjadi terstruktur dan

    memudahkan dalam kegiatan berikutnya

    Komitmen Mutu

    Nilai dasar komitmen mutu yang diterapkan dari proses klasifikasi ini yaitu

    hasil yang didapatkan berorientasi mutu tinggi dan dapat

    dipertanggungjawabkan kevalidannya

    Anti Korupsi

    Dalam melakukan klasifikasi diterapkan kejujuran dan menghindari konflik

    kepentingan.

    e. Analisis Dampak

    1. Apabila Nilai dasar Akuntabilitas dan Komitmen Mutu tidak diterapkan

    maka hasil komponen klasifikasi tidak akan sesuai dengan aturan yang

    berlaku sehingga tidak dapat menjawab tujuan dan menyelesaikan

    permasalahan serta kualitas yang didapat juga tidak dapat

    dipertanggungjawabkan.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    30/42

    30

    2. Jika tidak menerapkan Nilai Dasar Anti Korupsi maka akan timbul

    konflik kepentingan dalam pelaksanaannya, sehingga hasil yang

    didapat tidak maksimal dan telah disusupi oleh golongan tertentu.

    Gambar 7. Diskusi pembagian Klasifikasi 

    4. Merubah data dan dokumen hardcopy menjadi softcopy

    Kegiatan ini berfungsi untuk Merubah data dan dokumen hardcopy yang

    diperlukan sebagai keterangan tambahan yang perlu ditampilkan dalam

    Sistem Informasi Geografis kedalam bentuk softcopy dan menyusunnya

    menjadi e-book dalam format .pdf.

    a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 15 Desember 2015

    b. Tahapan Kegiatan

    1. Scanning dokumen-dokumen surat pemilikan tanah

    2. Membuat dokumen yang lebih dari 1 halaman menjadi 1 bundle dalam

    format .pdf.

    3. Merubah nama bundle dokumen hasil scan sesuai dengan nama pada

    kegiatan sebelumnya dalam format excell

    c. Output

    Hasil kegiatan ini yaitu hasil scanning semua jenis dokumen hardcopy

    yang didapat dari monev menjadi bentuk softcopy dalam format .pdf dan

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    31/42

    31

    membukukan dalam e-book sehingga nantinya akan memudahkan dalam

    pencarian kembali.

    d. Nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam kegiatan

    Etika Publik

    Nilai dasar etika publik yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah

    keterbukaan hasil e-book bisa diakses siapapun yang membutuhkan di

    dalam kantor.

    Komitmen Mutu

    Scanning dokumen ini dijaga kualitas hasil outputnya dan bila sudah

    terbentuk e-book akan lebih efisien dalam pencarian kembali data

    Anti Korupsi

    Tidak berbuat curang dalam melakukan scanning, semua dokumen di scan

    dengan tanpa diskriminasi

    e. Analisis Dampak

    1. Apabila Penulis tidak menerapkan Nilai Dasar Etika Publik dalam

    kegiatan ini maka dokumen yang di scan tidak dapat diakses oleh

    semua orang dan hanya diketahui oleh penulis saja sehingga akan

    terjadi kebingungan apabila penulis tidak berada ditempat.

    2. Apabila tidak menerapkan nilai dasar komitmen mutu maka dokumen

    yang di scan akan berkualitas rendah sehingga segi pemanfaatannya

    akan sangat kurang dan akan sulit untuk pencarian kembali.

    3. Jika tidak menerapkan Nilai Dasar Anti Korupsi maka akan timbul

    konflik kepentingan dalam pelaksanaannya, sehingga hasil yang

    didapat tidak maksimal dan telah disusupi oleh golongan tertentu.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    32/42

    32

    Gambar 8. Kegiatan Scanning  Peta 

    5. Integrasi Lahan Kasiba dan Lisiba kedalam Format Geografis Peta Digital

    Kegiatan Integrasi ini bermaksud untuk mengeplot lahan pada Kasiba dan

    Lisiba kedalam Bentuk digital berformat Geografis beserta data-data

    tambahan lainnya menggunakan Software Pemetaan. Tujuannya yaitu agar

    pengguna dapat mengetahui secara pasti sebaran lokasi lahan didalam

    Kasiba dan Lisiba beserta informasi yang terkait didalamnya.

    a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 16-17 Desember 2015

    b. Tahapan Kegiatan

    1. Plotting Lahan Kasiba dan Lisiba

    2. Digitasi Lahan Kasiba Driyorejo

    3. Penggabungan dengan data tabular di excel

    4. Coding  untuk menampilkan foto lokasi dan Dokumen hasil scan

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    33/42

    33

    c. Output

    Hasil kegiatan ini yaitu Peta Tematik Digital Kasiba dan Lisiba yang telah

    dikoneksikan dengan data tabular excel, foto-foto dan dokumen scan

    serta bisa diakses oleh siapapun dengan menggunakan Software ArcGIS

    10.1

    d. Nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam kegiatan

    Akuntabilitas

    Integrasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab, tidak merubah,

    menggeser, menambahkan atau menghilangkan informasi yang ada

    didalamnya

    Nasionalisme

    Proses integrasi ini melakukan penggabungan seluruh data yang tersebar

    dari berbagai lokasi di seluruh indonesia, dengan tanpa

    mendiskriminasikan daerah-daerah tertentu, sehingga melambangkan

    nilai Persatuan Indonesia

    Komitmen Mutu

    Nilai dasar Komitmen mutu yang didapat dalam Integrasi ini adalah

    pengembangan inovasi yang sudah ada dengan menampilkan hasil

    kegiatan dalam format geografis sehingga letaknya Presisi dengan waktu

    lebih efektif dan efisien

    e. Analisis Dampak

    1. Apabila Penulis tidak menerapkan Nilai Dasar Akuntabilitas dalam

    kegiatan Integrasi maka Peta yang didapat tidak dapat

    dipertanggungjawabkan hasilnya dan informasi banyak yang hilang

    sehingga output yang didapat akan melenceng dari tujuan utama.

    2. Apabila Penulis tidak menerapkan Nilai Dasar Nasionalisme maka

    Peta yang didapatkan mencerminkan diskriminasi kedaerahan dan

    tidak akan mampu menjawab kebutuhan Instansi

    3. Apabila Penulis tidak menerapkan nilai dasar komitmen mutu maka

    Inovasi yang didapat tidak akan maksimal, peta yang didapat tidak

    akan presisi dan waktu yang dibutuhkan akan semakin lama.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    34/42

    34

    Gambar 9. Integrasi Lokasi Kasiba yang disurvey di tahun 2015 

    Gambar 10. Hasil Digitasi Lokasi Kasiba Lisiba Driyorejo 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    35/42

    35

    6. Mengumpulkan Peta Tematik Pendukung

    Inti dari kegiatan ini yaitu mengumpulkan peta tematik pendukung untuk

    melengkapi data-data hasil monitoring seperti Peta Administrasi Daerah, Peta

    Detail Daerah, Citra Satelit Daerah dan Peta Rawan Bencana bila diperlukan.

    Peta-peta ini digunakan sebagai bahan analisis untuk Kasiba Lisiba yang

    telah di Integrasi sebelumnya.

    a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 18 Desember 2015

    b. Tahapan Kegiatan

    1. Mendaftar kebutuhan Peta Tematik

    2. Mengunduh Peta Citra Driyorejo

    3. Mengunduh Peta Detail Driyorejo

    4. Mengunduh Peta Administrasi Indonesia

    5. Mengunduh Peta Kawasan Hutan dan Perairan Pulau Jawa

    c. Output

    Hasil kegiatan ini yaitu terunduhnya beberapa Peta Tematik untuk

    kebutuhan mempercantik Tampilan dan Analisis Kasiba Lisiba

    menggunakan Software ArcGIS 10.1

    d. Nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam kegiatan

    Nasionalisme

    Proses pengumpulan data peta tambahan ini mencerminkan nilai

    persatuan Indonesia, karena peta-peta yang terkumpul merupakan

    kumpulan dari seluruh peta di Indonesia

    Etika Publik

    Nilai dasar etika publik yang didapatkan adalah bahwa peta yang

    didapatkan merupakan hasil dari kebijakan Unit Organisasi, Lembaga

    atau kementerian lain yang telah dipublikasikan dengan resmi

    Anti Korupsi

    Nilai dasar Anti korupsi dalam pengumpulan Peta Tematik Pendukung

    yaitu adanya transparansi dalam penyediaannya tidak menambah,

    mengurang atau mengada-ada mengenai materi ataupun datanya.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    36/42

    36

    e. Analisis Dampak

    1. Jika Penulis tidak menerapkan Nasionalisme dalam kegiatan ini maka

    akan ada aspek kedaerahan yang muncul sehingga peta pendukung

    yang terkumpul hanya daerah local penulis saja dan akan sulit untuk

    menganalisis diluar daerah.

    2. Jika tidak menerapkan Nilai Dasar Etika Publik dan Anti Korupsi maka

    penulis akan mencari peta pendukung secara sembarangan dan tanpa

    ada transparansi sehingga hasilnya tidak dapat

    dipertanggungjawabkan dan dilakukan demi kepentingan penulis

    pribadi .

    Gambar 11. Citra Satelit Lokasi Kasiba Lisiba Driyorejo 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    37/42

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    38/42

    38

    d. Nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam kegiatan

    Etika Publik

    Nilai dasar etika publik yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah bahwa

    analisis yang dilakukan tidak diskriminatif dan berdasarkan prinsip

    keahlian dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan kepada publik

    Komitmen Mutu

     Analisis Kesesuaian Lahan dengan menggunakan Software pemetaan

    merupakan Inovasi yang baru diterapkan sehingga bisa efisien dalam

    pemanfaatan waktu dan didapatkan kesesuaian lahan untuk permukiman

    dengan syarat-syarat tertentu

    Anti Korupsi

    Nilai dasar Anti korupsi yang diterapkan adalah kejujuran dan adil dalam

    melakukan analisis kesesuaian tanah, tidak boleh ada konflik kepentingan

    didalamnya dan tidak boleh ada tindakan kecurangan demi golongan

    tertentu.

    e. Analisa Dampak

    1. Untuk memberikan hasil terbaik, dalam pengambilan keputusan

    haruslah didasarkan dengan prinsip keahlian sehingga keputusan

    dapat bersifat objektif dan tepat sasaran, apabila nilai ini tidak

    diaplikasikan, keputusan yang diambil dapat bersifat subjektif dan

    kurang mampu menjawab tujuan instansi 

    2. Jika Analisis yang dilakukan tidak berdasarkan nilai dasar komitmen

    mutu maka hasil yang diperoleh akan berkualitas buruk dan tidak

    berdasarkan atas peta pendukung yang telah didapatkan sehingga

    tujuan utama tidak akan tercapai. 

    3. Jika Analisis yang dilakukan tidak menerapkan Nilai Dasar Anti

    Korupsi maka akan terjadi kebohongan da nada konflik kepentingan

    dalam melakukan analisis sehingga akan menguntungkan kelompok

    tertentu saja 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    39/42

    39

    Gambar 13. Analisis Kesesuaian Lahan terhadap Siteplan 

    Gambar 14. Analisis Prosentase Penggunaan Lahan 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    40/42

    40

    Gambar 15. Tampilan Sistem Informasi Geografis Kasiba Driyorejo 

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    41/42

    41

    BAB V

    PENUTUP

    V.1. KESIMPULAN

    Pelaksanaan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan

    III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumhan Rakyat Tahun 2015

    bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang mampu

    melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayanan masyarakat dan

    memenuhi standar kompetensi jabatannya, yang diindikasikan dengan

    kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:

    1. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;

    2. Mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas

     jabatannnya;

    3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas

     jabatannya;

    4. Berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan5. Mampu untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan

    korupsi di lingkungan instansinya.

    Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam aktualisasi di tempat

    tugas merupakan langkah awal pembentukan aparatur sipil negara yang

    profesional yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai

    pelayanan masyarakat dan memenuhi standar kompetensi jabatannya.

     Aktualisasi ini harus secara berkelanjutan diterapkan dalam pelaksanaan

    tugas jabatannya dengan bimbingan, arahan dan keteladanan pimpinan.

  • 8/15/2019 Aktualisasi Final Irwantoro

    42/42

    V.2. SARAN

    Untuk mendukung terlaksananya rancangan aktualisasi di lingkungan

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang efektif perlu

    diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    1. Perlu ada pedoman baku dalam penyusunan rancangan aktualisasi;

    2. Perlu ada materi khusus terkait tata cara penulisan laporan aktualisasi.

    3. Perlu ada pertemuan dan diskusi dalam satu meja antara peserta, coach

    dan mentor untuk menyusun rancangan dan laporan kegiatan aktualisasi.