48
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai banyak sumber daya, diantaranya kekayaan alam yang melimpah, sumber daya manusia, dan peluang pasar yang besar. Namun potensi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini. Penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih adalah keniscayaan di era globalisasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkannya, namun dalam implementasinya masih jauh dari idealitas. Kasus KKN semakin marak, para pelaksana kebijakan kurang kreatif melahirkan inovasi dan banyak program pemerintah yang terbengkalai. Masih banyak keluhan masyarakat terkait dengan kinerja aparat pemerintah yang dinilai rendah dan tidak memiliki nilai dasar dalam menjalankan tugasnya. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah satu dari aktor pembangunan yang diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola semua potensi yang ada di Negara Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berupa kekayaan alam yang melimpah, potensi sumberdaya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil agar dapat terkelola secara efektif dan efisien. Untuk membentuk Pegawai sipil Negara yang mampu melaksanakan tugas dengan baik maka Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,

Bab 1 Laporan Aktualisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

r1

Citation preview

Page 1: Bab 1 Laporan Aktualisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai banyak sumber daya, diantaranya

kekayaan alam yang melimpah, sumber daya manusia, dan peluang pasar yang besar.

Namun potensi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan

efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya

laju pembangunan global dewasa ini. Penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih

adalah keniscayaan di era globalisasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

mewujudkannya, namun dalam implementasinya masih jauh dari idealitas. Kasus KKN

semakin marak, para pelaksana kebijakan kurang kreatif melahirkan inovasi dan banyak

program pemerintah yang terbengkalai. Masih banyak keluhan masyarakat terkait dengan

kinerja aparat pemerintah yang dinilai rendah dan tidak memiliki nilai dasar dalam

menjalankan tugasnya.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah satu dari aktor pembangunan yang

diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa

pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam

mengelola semua potensi yang ada di Negara Indonesia sebagaimana tertuang dalam

Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berupa

kekayaan alam yang melimpah, potensi sumberdaya manusia, peluang pasar yang besar

dan demokrasi yang relatif stabil agar dapat terkelola secara efektif dan efisien. Untuk

membentuk Pegawai sipil Negara yang mampu melaksanakan tugas dengan baik maka

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara (ASN)

merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN

untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,

Page 2: Bab 1 Laporan Aktualisasi

2

bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selama

ini PNS identik dengan stigma negatif, mulai dari kerja santai, tidak displin, gampang

disuap, dan stigma negatif lainnya. Agar stigma tersebut berubah, maka perubahan harus

dimulai dari diri PNS itu sendiri.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan prajabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis

Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi

professional adalah Diklat Prajabatan. Pada saat sekarang ini Diklat Prajabatan pola baru

dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang memungkinan peserta

untuk mampu menginternalisasikan nilai – nailai dasar profesi PNS dengan cara

mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta

merasakan manfaatnya secara langsung.

Untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik makadiperlukan

Aparatur Sipil Negara yang berkualitas dengan carapenanaman nilai-nilai dasar

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mulai diterapkan pada Diklat Prajabatan Golongan III

pola baru. Adapun nilai-nilai dasar tersebut adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika

publik, komitmen mutu dan anti korupsi atau disingkat menjadi ANEKA.

Nilai-nilai dasar tersebut sebernarnya sudah berjalan di SDN 2 Ketitang

Kabupaten Temanggung, namun nilai dasar tersebut belum terlaksana dengan optimal,

sehingga perlu adanya penanaman dari tingkat dasar seperti pada guru-guru di sekolah

tersebut. Nilai dasar PNS yang telah ditanamkan dalam diklat prajabatan dilaksanakan

dengan aktualisasi nilai-nilai tersebut ke dalam kegiatan di satuan kerja perangkat dinas

(SKPD) atau unit kerja masing-masing sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi)

profesi yang dimilikinya. Dalam rancangan ini, aktualisasi dilaksanakan oleh

gurupenjasorkes SD Negeri 2 Ketitang Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung.

Aktualisasi yang dilaksanakan berguna untuk mendukung tercapainya visi sekolah yaitu

“iman dan taqwa , santun dalam perilaku ,unggul dalam prestasi,,berwawasan budaya

bangsa , bersih dan sehat, serta ilmu pengetahuan dan teknologi”.

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah

Page 3: Bab 1 Laporan Aktualisasi

3

1. Meningkatkan kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas

jabatannya.

2. Meningkatkan kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan

tugas jabatannya.

3. Meningkatkan kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam

pelaksanaan tugas jabatannya.

4. Meningkatkan kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas

jabatannya.

5. Menananamkan pola pikir antikorupsi dalam menjalankan tugas di lingkungan

instansinya.

C. Kompetensi yang Akan Dibangun

Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan III adalah

kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang professional, yang diindikasikan

dengan kemampuan mengaktualisasikan lima niali dasar, yaitu:

1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas.

2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas

jabatannya.

3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika public dalam pelaksanaan tugas

jabatannya.

4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya.

5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi

di lingkungan instansi.

D. Manfaat Kegiatan

1. Bagi Instansi

a. Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektifitas, efesiensi, inovasi, serta mutu

pelayanan pendidikan di SD Negeri 2 Ketitang Kabupaten Temanggung.

b. Membantu mewujudkan visi dan misi SD Negeri 2 Ketitang Kabupaten

Temanggung.

2. Bagi Siswa

Page 4: Bab 1 Laporan Aktualisasi

4

a. Mendapatkan pelayanan pendidikan dengan baik sebagai wujud aktualisasi

nilai ANEKA.

b. Dasar Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik SD

Negeri 2 Ketitang Kabupaten Temanggung.

3. Bagi Peserta Diklat Prajabatan

Meningkatkan pemahaman dan implementasi nilai dasar ANEKA sebagai

landasan dalam menjalankan profesi sebagai guru penjasorkes pertama.

Page 5: Bab 1 Laporan Aktualisasi

5

BAB II

NILAI-NILAI DASAR AKUNTABILITAS

Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana

tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang

pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Namun rakondisi yang sudah terpenuhi itu

belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga

Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini. Pegawai

Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola prakondisi tersebut.

Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada

penetapannya dalam berbagai sektor pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan

peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi

standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara

efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas

perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang

strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti

tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk

nilai-nilai dasar profesi PNS.

Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang

kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.

Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola penyelenggaraan

diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak. Praktik penyelenggaraan Diklat

Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal yang didominasi dengan metode ceramah,

menunjukkan bahwa tidak mudah untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama

proses internalisasi pada diri masing-masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal

tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan

Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan

Page 6: Bab 1 Laporan Aktualisasi

6

nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi

pada tempat tugas/tempat magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung.

Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui

pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional,

yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi dan sumber daya

pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa.

Nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika

publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA), peraturan perundangan yang berlaku

misalnya UU No 5 tahun 2014 tentang ASN harus diaktualisasikan di kehidupan keseharian

dan pekerjaan kita.

A. AKUNTABILITAS DAN INDIKATORNYA

Akuntabilitas menurut pedoman LAKIP (No. 589/IX/6/Y/1999-

235/IX/6/8/2003) akuntabilitas adalah merupakan perwujudtan kewajiban seseorang atau

unit organisasi untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan atau unit organisasi untuk

mempertanggung jawabkan penggelolaan dan pengendalian sumber daya dan

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban secara periodic.

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk

memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya, terutama PNS diharapkan

menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, meliputi kemampuan mengambil pilihan yang

tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan; memiliki pemahaman dan kesadaran

untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik; serta menunjukkan sikap dan perilaku yang

konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan (LAN, 2014b)

Aspek-aspek akuntabilitas terdiri dari: akuntabilitas adalah sebuah hubungan;

akuntabilitas berorientasi pada hasil; akuntabilitas membutuhkan adanya laporan;

akuntabilitas memerlukan konsekuensi; dan akuntabilitas memperbaiki kinerja. Dalam

pendekatan akuntabilitas yang bersifat proaktif, akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah

hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Page 7: Bab 1 Laporan Aktualisasi

7

sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja dengan berfokus

peningkatan kinerja pegawai (LAN, 2014b).

Akuntabilitas memiliki lima tingkatan yang berbeda yaitu: akuntabilitas

personal; akuntabilitas individu; akuntabilitas kelompok; akuntabilitas organisasi; dan

akuntabilitas stakeholders. Akuntabilitas personel mengacu pada nilai-nilai yang ada

pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Berbeda dengan

akuntabilitas individu yang mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan

kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansi masing-masing. Akuntabilitas kelompok

merupakan bentuk semangat kerjasama antar kelompok sehingga tercapai kinerja

organisasi yang baik. Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil kinerja yang telah

dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu atau institusi maupun kinerja

organisasi kepada stakeholders lainnya, sedangkanakuntabilitas stakeholders adalah

tanggungjawab organisasi pemerintahan untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang

adil, responsif dan bermartabat (LAN, 2014b).

Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka

mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi: akuntabilitas kejujuran dan hukum

yaitu terkait dengan kepatuhan hukum dan peraturan; akuntabilitas proses melalui

pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah; akuntabilitas program yang memberi

pertimbangan apakah tujuan dapat dicapai; dan akuntabilitas kebijakan yang terkait

dengan pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap

DPR/DPRD dan masyarakat luas (LAN, 2014b).

Mekanisme akuntabilitas birokrasi di Indonesia meliputi perencanaan strategis;

kontrak kinerja; dan laporan kinerja. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang

akuntabel, diperlukan kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggungjawab

(responsibilitas), keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan

konsistensi.Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menciptakan framework

akuntabilitas yaitu: menentukan tujuan yang ingin dicapai, melakukan perencanaan yang

akan dilakukan, melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai,

memberikan laporan hasil secara lengkap, serta melakukan evaluasi hasil dan

menyediakan masukan untuk memperbaiki kinerja.Akuntabilitas dalam konteks meliputi

transparansi dan akses informasi yang mudah dijangkau, praktek kecurangan (Fraud) dan

Page 8: Bab 1 Laporan Aktualisasi

8

perilaku korup, penggunaan sumber daya milik negara, penyimpanan dan penggunaan

data dan informasi pemerintah, serta konflik kepentingan (LAN, 2014b).

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas meliputi:

1. Kepemimpinan

2. Transparansi

3. Integritas

4. Tanggung jawab

5. Keadilan

6. Kepercayaan

7. Keseimbangan

8. Kejelasan

9. Konsistensi

B. NASIONALISME DAN INDIKATORNYA

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap

bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Indikator nilai nasionalisme

sesuai lima sila Pancasila, yaitu keTuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan

beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(LAN, 2014f)

Dalam mengimplementasikan nilai-nilai keTuhanan, perlu mendudukkan

Pancasila secara proporsional. Pada sila pertama tentang keTuhanan Yang Maha Esa

secara universal yaitu percaya dan taqwa kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan

masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap, saling menghormati

dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang

berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup, saling menhormati kebebasan dan

menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan, dan tidak memaksakan suatu

agam dan kepercayaan kepada orang lain. KeTuhanan dalam kerangka Pancasila bisa

melibatkan nilai-nilai moral agama-agama yang ada, kekuasaan dijalankan secara

transparan dan akuntabel, dengan mengembangkan etika sosial di masyarakat, dan

memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif,

Page 9: Bab 1 Laporan Aktualisasi

9

dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam

yang diberikan Tuhan(LAN, 2014f).

Pemerintah harus memperhatikan prinsip kemanusiaan dan keadilan dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Arti kata kemanusiaanyang adil dan beradap pada sila

kedua yaitu mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara

sesama manusia, saling mencintai sesame manusia, mengembangkan sikap tenggang

rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Sehingga tindakan dan perilaku kita sebagai PNS harus sejalan dengan kemanusiaan,

mengatasi kemiskinan, kekerasan, kesenjangan sosial, dan ketidakadilan. Perpaduan

prinsip sila pertama dan kedua Pancasila menuntut pemerintah dan penyelenggara negara

memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat

yang mulia. Negara harus mampu memberi keadilan di segala bidang didasari semangat

gotong royong, menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar umat

manusia (LAN, 2014f).

Masyarakat harus ditanamkan rasa cinta terhadap tanah air dengan cara

menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan Negara di

atas kepentingan pribadi atau golongan, serta memajukan pergaulan demi persatuan dan

kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika (LAN, 2014f)

Demokrasi permusyawaratan merupakan cerminan jiwa, kepribadian, dan cita-

cita bangsa Indonesia, serta kepercayaan atau keyakinan untuk mencapai suatu bentuk

masyarakat yang dicita-citakan.Sila keempat Pancasila mengandung ciri-ciri yaitu

kerakyatan (kedaulatan rakyat) yaitu rakyat berperan dalam pengambilan keputusan;

permusyawaratan (kekeluargaan) yaitu penyelenggaraan pemerintahan didasarkan atas

semangat kekeluargaan; dan hikmat kebijaksanaan yaitu pemerintah diharapkan

mengetahui, memahami, dan merasakan keinginan rakyat sehingga keputusan yang

diambil adalah bijaksana. Komitmen keadilan memiliki dimensi atau empat kerangka

yaitu: perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem masyarakat; pengembangan

struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan; proses fasilitasi akses atas informasi,

layanan dan sumber daya yang diperlukan; dan dukungan atas partisipasi bermakna atas

pengambilan keputusan bagi semua orang (LAN, 2014f).

Implementasi Aparatur Sipil Negara di nasionalisme selain mampu mewujudkan

Page 10: Bab 1 Laporan Aktualisasi

10

kelima sila Pancasila, juga diharapkan sebagai pelaksana kebijakan publik yang mampu

mengaktualisasikan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat

berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan berorientasi pada kepentingan publik,

berintegritas tinggi, dan sebagai pelaksana kebijakan publik. Peran ASN sebagai pelayan

publik diharapkan juga profesional, selain itu ASN sebagai perekat dan pemersatu

bangsa, dan mampu menjaga kondisi damai (LAN, 2014f).

Indikator nilai-nilai dasar nasionalisme yang merupakan implementasi dari sila-sila

pancasila meliputi: 1.Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa 2.Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3.Nilai-nilai Persatuan Indonesia 4.Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan 5.Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

C. ETIKA PUBLIK DAN INDIKATORNYA

Definisi etika menurut Weihrich dan Koontz (2005) yaitu “the dicipline dealing

with what is good and bad and with moral duty and obligation”. Collins Cobuild (1990)

mendefinisikan etika yaitu “an idea or moral belief that influences the behaviour, attitudes

and philosophy of life of a group of people”. Ricoeur (1992) mendefinisikan etika sebagai

tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Etika lebih

dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau

bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban

untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan (LAN, 2014d).

Etika public adalah merupakan refleksi tentang standar/norma yang menetukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan kepuasan untuk mengarahkan kebijakan

public dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan public. (LAN, 2014d).

Berkaitan dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar

atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung

jawab pelayanan publik.Etika dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan

Page 11: Bab 1 Laporan Aktualisasi

11

untuk mementukan perbuatan yang pantas guna menjamin perlindungan hak-hak

individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk mengambil

keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta

mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (LAN,

2014d).

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu

kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk

ketentuan tertulis. Kode etik profesi untuk mengatur tingkah laku atau etika suatu

kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis yang diharapkan dapat

dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Nilai etika dalam organisasi

meliputi kebersamaan, empati, kepedulian, kedewasaan, orientasi organisasi, respect,

kebajikan, integritas, inovatif, keunggulan, keluwesan dan kearifan (LAN, 2014d).

Nilai dasar etika public yang perlu dilakukan sebagai ASN dengan cara

memegang teguh nilai-nilai dalam ideology Negara Pancasila, setia mempertahankan

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, menjalankan tugas

secara professional dan tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip

keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif, memelihara dan

menjunjung tinggi standar etika luhur, memberikan layanan kepada public secara

baik(jujur tanggap cepat tepat akurat berdayaguna berhasil guna dan santun),

mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi, menghargai komunikasi, konsultasi

dan kerjasama, mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai,

mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan meningkatkan efektifitas system pemerintah

yang demokratis sebagai perangkat system karis. (LAN, 2014d)

Terdapat tiga fokus utama pelayanan publik yaitu

- pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;

- sisi dimensi, reflektif etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang

pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;

- serta modalitas etika yang menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Dimensi etika publik terdapat tiga prinsip yaitu

- dimensi kualitas pelayanan publik,

- dimensi modalitas, dan

Page 12: Bab 1 Laporan Aktualisasi

12

- dimensi tindakan integritas publik.

Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yaitu akuntabilitas, transparansi dan

netralitas (LAN, 2014d).

Sumber-sumber kode etik bagi ASN telah berkembang dalam sistem

administrasi publik sejak kemerdekaan meliputi :

- Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan PNS dan

Anggota Angkatan Perang;

- Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah atau Janji PNS;

- Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS;

- Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan

- Kode Etik PNS; Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS;

dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN (LAN, 2014d).

Kode etik dan kode perilaku pegawai ASN menurut Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2014 yaitu melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan

berintegritas tinggi; melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin, melayani

dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan

perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan

yang menyangkut kebijakan negara; menggunakan kekayaan dan barang milik negara

secara bertanggung-jawab, efektif, dan efisien; menjaga agar tidak terjadi konflik

kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; memberikan informasi secara benar dan

tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan

kedinasan; tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan

jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau

untuk orang lain; memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan

integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan (LAN,

2014f)

D. KOMITMEN MUTU DAN INDIKATORNYA

Komitmen mutu PNS untuk membentuk nilai dasar inovatif dan komitmen

Page 13: Bab 1 Laporan Aktualisasi

13

mutu, melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari perubahan, serta analisis dampaknya

(PerkaLAN, 2014)

Komitmen mutu juga mengajarkan tentang berfikir kreatif dimana, berfikir

kreatif menunjukkan kemampuan orang untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu

yang baru dan berbeda. Proses berpikir kreatif membutuhkan daya imajinasi yang tinggi,

yang mampu ke luar dari rutinitas atau berbeda dari kebiasaan sehari-hari. Sehingga

membuat untuk membuat inovasi yang baru dapat berupa karya hasil penemuan baru

atau mengandung unsure kebaruan (novelty), misalnya sebagai penyempurnaan atau

perbaikan dari karya yang sudah ada, produk imitasi(tiruan) yang memiliki nilai tambah,

serta karya hasil sintesis (LAN, 2014e)

Nilai-nilai dasar komitmen mutu yaitu efisiensi, efektifitas, inovasi dan mutu.

Kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan publik yang bermutu harus berlandaskan

prinsip efektivitas, efisiensi, dan inovasi. Target utama kinerja aparatur yang berbasis

komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan

(customer satisfaction). Manajemen mutu terpadu dapat berjalan baik diperlukan strategi

meliputi: menyusun program kerja jangka panjang yang berbasis mutu, membangun

mindset pegawai terhadap budaya mutu, mengembangkan budaya kerja yang berorientasi

mutu, meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan, membangun komitmen pegawai

jangka panjang, membangun kerjasama kolegial antarpegawai dilandasi kepercayaan dan

kejujuran, memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan internal maupun eksternal,

beradaptasi dengan tuntutan perubahan, menampilkan kinerja tanpa cacat, dan

menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien untuk mengawal

keterlaksanaan program kerja (LAN, 2014e).

Setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus dilandasi kesadaran

tinggi untuk memaknai esensi komitmen mutu dalam memberikan layanan publik sesuai

ketentuan perundangan. Perilaku adiluhung sebagai aparatur diwujudkan melalui

karakter kepribadian yang jujur, amanah, cermat, disiplin, efektif, efisien, inovatif,

melayani dengan sikap hormat, bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil, bekerja

tanpa tekanan, memiliki integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi ASN.

Tanggungjawab mutuada di setiap level organisasi yaitu level puncak (corporate level),

Page 14: Bab 1 Laporan Aktualisasi

14

level strategic business unit, level fungsional, dan level unit dasar. Masing-masing level

harus mampu mempertanggungjawabkan hasil pencapaian mutu unit kerjanya (LAN,

2014e).

E. ANTI KORUPSI DAN INDIKATORNYA

Anti korupsi PNS untuk membentuk nilai-nilai dasar anti korupsi melalui

pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem

integritas, proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi beserta analisis

dampaknya(PerkaLAN, 2014)

Anti korupsi adalah suatu tindakan,perbuatan dan sikap melawan korupsi.

Secara bahasa korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corupptus yang berarti

kerusakan atau kebobrokan, dalam bahasa yunani corruptio adalah perbuatan yang tidak

baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,

melanggar norma – norma agama, material, mental dan umum (LAN, 2014c)

Menurut undang undang Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi

adalah Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu

korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada

padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara

atau perekonomian Negara. menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas,

proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi beserta analisis dampaknya.

Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain: 1.Jujur 2.Peduli 3.Mandiri 4.Disiplin 5.Tanggung Jawab 6.Kerja Keras 7.Sederhana 8.Berani

9.Adil

Page 15: Bab 1 Laporan Aktualisasi

15

F. NILAI – NILAI DASAR ANEKA DAN URAIAN KEGIATAN

Diantara kelima nilai – nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika

public, komitmen mutu, dan anti korupsi, serta uraian kegiatan yang diaktualisasikan di

Tempat Tugas peserta diklat prajabatan Golongan III di SKPD SD N 2 Ketitang yaitu :

mengontrol kebersihan dan kerapian siswa kelas II dengan kartu kontrol yang telah

dibuat guru.

siswa kelas 1-IV melaksanakan tamanisasi sekolah dengan menata dan menyiangi

tanaman yang ada disekolah setiap 1 minggu sekali.

melaksanakan membuat slogan peduli lingkungan untuk siswa kelas IV.

melaksanakan program penyuluhan gigi dan mulut untuk siswa kelas 1-IV.

melaksanakan program sikat gigi untuk siswa kelas II.

melatih baris berbaris siswa kelas IV.

melaksanakan program kartu menuju sehat anak sekolah untuk siswa kelas III.

melaksanakan program membudidayakan cuci tangan untuk siswa kelas 1.

melatih siswa kelas V paduan suara dengan lagu Indonesia Raya yang diiringi musik

untuk persiapan upacara bendera setiap hari senin.

Melatih senam Indonesia sehat untuk siswa kelasV.

Page 16: Bab 1 Laporan Aktualisasi

16

Page 17: Bab 1 Laporan Aktualisasi

17

Definisi, Aspek, Prinsip, Indikator ANEKA

NO Nilai-nilai Dasar

Profesi ASN

ATRIBUT

Definisi Aspek Prinsip Indikator

1. 2. 3. 4. 5 6.

1. Akuntabilitas Perilaku etis atas dasar

prinsip dan nilai moral

universal (Budiati,

2014)

Kewajibanpertanggung

jawaban yang

harusdicapai (LAN,

2014b)

kewajiban-

kewajibandariindividu-

individuataupenguasa

yang

dipercayakanuntukmen

gelolasumber-

sumberdayapublikdan

yang

bersangkutandenganny

auntukdapatmenjawabh

al-hal yang

menyangkutpertanggun

g-jawaban fiscal,

manajerial, dan

program.(Deklarasi

Tokyo,1985.

http://www.tesisdisertas

i.blogspot.co.id/)

Sebuahhubungan

Berorientasipadahasil

Membutuhkanlaporan

Memerlukankonsekuensi

Memperbaikikinerja

(LAN, 2014b)

1. Untukmenyedia-kankontroldemokratis

2. Untukmencegahkorupsidanpenyalah-

gunaankekuasaan

3. Untukmeningkat-kanefisiensidanefektifitas

4. Menjaminkewenangandigunakandenganbai

kdandapatdipertang-gungjawab-

kanpadapublik(Budiati, 2015

Kepemimpinan

Tanggungjawab (responsibilitas)

Keseimbangan

Transparansi

Keadilan

Kejelasan

Integritas

Kepercayaan

Konsistensi (Budiati, 2014)

Page 18: Bab 1 Laporan Aktualisasi

18

2. Nasionalisme Pandangantentang rasa

cinta yang

wajarterhadapbangsada

nnegara,

sekaligusmenghormatib

angsa lain(LAN, 2014f)

Kekuatandankontinuitas

darisentimendanidentita

snasionaldenganmemen

tingkan nation

(ErnestGellenervia,http:

//www.pengertianahli.c

om,2013)

Kemauanuntukbersatuta

npapaksaandalamseman

gatpersamaandankewar

ganegaraan (Ernest

Renan,

htpp//www.academia.ed

u, 2014)

Pelaksana kebijakan

publik

Pelayan publik

Perekat dan pemersatu

bangsa(LAN, 2014f)

1. Ketepatanwaktupelayanan

2. Kesopanandankeramahandalammemberika

npelayanan

3. Tangungjawab

4. Kemudahandalampelayanan

5. Kenyamanandalammemperolehpelayanan(

LAN, 2014)

Sila Pancasila

1. KeTuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang Adil dan

Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh

Rakyat Indonesia

3. Etika Publik Refleksitentangstandar/

norma yang

menentukanbaik/buruk,

benar/salahperilaku,

tindakandankeputusanu

ntukmengarahkankebija

kanpublikdalamrangka

menjalankantanggungja

wabpelayananpublik(L

AN, 2014d)

Dimensi

Kualitas pelayanan

publik

Modalitas (akuntabilitas,

transparansi, netralitas)

Tindakan integritas

publik (LAN, 2014d)

1. Untukmemunculkansikapketaatanpadatatate

rtibdannorma hokum

2. Untukmemunculkan rasa kepercayaan yang

tinggidarimasyarakatkepadaaparaturpemeri

ntah

Kebersamaa

n

Empati

Kepedulian

Kedewasaan

Orientasiorg

anisasi

Respect

Kebajikan

Integritas

Inovatif

Keunggulan

Keluwesan

Kearifan

(LAN, 2014d)

4. Komitmen Mutu Suatu kondisi dinamis

berkaitan dengan

produk, jasa, manusia,

proses, dan lingkungan

Perubahan produk

barang/jasa

Proses produksi

Nilai-nilai kelembagaan

1. Pelaksanakebijakanpublik

2. Pelayanpublik

3. Perekatdanpemersatubangsa

Efisiensi

Efektifitas

Inovasi

Mutu(LAN, 2014e)

Page 19: Bab 1 Laporan Aktualisasi

19

yang sesuai atau bahkan

melebihi harapan

konsumen/pengguna

(Goetsch& Davis, 2006)

Penilaian mutu

produk/jasa tergantung

persepsi individual

berdasarkan kesesuaian

nilai yang terkandung di

dalamnya dengan

kebutuhan dan

keinginannya, tanpa

kesalahan dan

pemborosan

(Christopher & Thor,

2001)

Perubahan cara kerja

Tekanan yang digunakan

Layanan sistem

manajemen

Mindset pegawai

(LAN, 2014e)

(LAN, 2014)

5. Anti Korupsi Bahasalatincorruptio

yang berartikerusakan,

kebrobokan,

dankebusukan(LAN,

2014c)

Kesediaan (compliance)

Identifikasi

(identification)

Internalisasi

(internalization)

(LAN, 2014c)

1. Akuntabili-tas yang

dapatdiukurdandipertang-gungjawab-kan

2. Transparansi

3. Kewajaran

4. Kebijakanantikorupsi

5. Kontrolkebijakan

6. Keterkaitanaturan, akuntabilitas,

kompetensi, danetika(Budiati, 2015)

Kejujuran

Kepedulian

Kemandirian

Disiplin

Tanggungjawab

Kerja keras

Sederhana

Berani

Adil(LAN, 2014c)

Page 20: Bab 1 Laporan Aktualisasi

20

Page 21: Bab 1 Laporan Aktualisasi

21

BAB III

TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Tugas Unit Kerja

1. Deskripsi Unit Kerja

a. IdentitasSekolah

NamaSekolah : SD N 2 KETITANG

NPSN / NSS : 1010323110035

JenjangPendidikan : SD

Status Sekolah : Negeri

b. LokasiSekolah

Alamat : Kalisalam, Ketitang, Jumo, Temanggung 56256

Desa/Kelurahan : Ketitang

Kecamatan : Jumo

Kabupaten : Temanggung

c. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Laki-laki : 4

Perempuan : 5

Total : 10

Penjaga : 1

d. Jumlah Peserta Didik

Jumlah rombel : 6

Laki-laki : 33

Perempuan : 23

Total : 56

e. jumlah Gedung

gedung milik sendiri : 2

ruang kelas : 6

2. Visi dan Misi Unit Kerja

Visi SD N 2 Ketitang

Page 22: Bab 1 Laporan Aktualisasi

22

Terwujudnya warga sekolah yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berprestasi, trampil dan berbudaya.

Misi SD N 2 K etitang

a. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

b.Memupuk kesadaran menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran agamanya

masing-masing.

c. Menyelenggarakan kegiatan belajar yang efektif

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat

1. Tugas Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 Pasal 11

menjelaskan bahwa tugas ASN adalah:

a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Jabatan Fungsional Guru

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa Jabatan

fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,

tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh

Pegawai Negeri Sipil.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam menyusun rencana

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi

Page 23: Bab 1 Laporan Aktualisasi

23

hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

terhadap peserta didik.

3. Tupoksi

Tugas Pokok dan Fungsi Guru Mapel

Rincian kegiatan tugas jabatan guru matapelajaran yaitu:

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2. Menyusun silabus pembelajaran;

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang

diampunya;

7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan

hasil penilaian dan evaluasi;

9. Menjadi pengawas penilai dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat

sekolah dan nasional

10. Membimbing guru pemula dalam program induksi

11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

12. Melaksanakan pengembangan diri;

13. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan

14. Membuat karya inovatif.

4. TugasAparaturSipil Negara

MenurutUndang-undang RI nomor 5tahun 2014tentangAparaturSipil

Negarapasal 11:

Pegawai ASN bertugas:

a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas; dan

Page 24: Bab 1 Laporan Aktualisasi

24

c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. TugasPeserta

1. UraianTugasPeserta

Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasionalpasal 1 ayat 6:

Pendidikan adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,

dosen, konselor, pamongbelajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,

dansebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan.

Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 39 ayat 2:

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

MenurutUndang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru

danDosenpasal 1 ayat 1:

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

MenurutUndang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru

danDosenpasal 20:

Dalam melaksanakan tugas keprofe sionalan, guru berkewajiban :

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,

serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

Page 25: Bab 1 Laporan Aktualisasi

25

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

danseni;

c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,

agama, suku, ras, dan kondisifisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan

status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dankodeetik guru,

sertanilai-nilai agama danetika; dan

e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurut Oemar Hamalik, tugas dan tanggung jawab guru meliputi 11 macam,

yaitu:

a. Guru harus menuntun murid-murid belajar

b. Turut serta membina kurikulum sekolah.

c. Melakukan pembinaan terhadap diri anak (kepribadian, watak, dan jasmaniah)

d. Memberikan bimbingan kepada murid.

e. Melakukan diagnose atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian

atas kemajuan belajar.

f. Menyelenggarakan penelitian.

g. Mengenal masyarakat dan ikut aktif di dalamnya.

h. Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila.

i. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian

dunia.

j. Turut mensukseskan pembangunan.

k. Tanggung jawab meningkatkan professional guru.

Page 26: Bab 1 Laporan Aktualisasi

26

BAB IV

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA) di SD N 2 ketitang

berdasarkan pada tupoksi membuat karya inovatif adalah

:mengontrol kebersihan dan kerapian siswa kelas II dengan kartu kontrol yang telah dibuat

guru.

siswa kelas 1-IV melaksanakan tamanisasi sekolah dengan menata dan menyiangi tanaman

yang ada disekolah setiap 1 minggu sekali.

melaksanakan membuat slogan peduli lingkungan untuk siswa kelas IV.

melaksanakan program penyuluhan gigi dan mulut untuk siswa kelas 1-IV.

melaksanakan program sikat gigi untuk siswa kelas II.

melatih baris berbaris siswa kelas IV.

melaksanakan program kartu menuju sehat anak sekolah untuk siswa kelas III.

melaksanakan program membudidayakan cuci tangan untuk siswa kelas 1.

melatih siswa kelas V paduan suara dengan lagu Indonesia Raya yang diiringi musik untuk

persiapan upacara bendera setiap hari senin.

Melatih senam Indonesia sehat untuk siswa kelasV.

Page 27: Bab 1 Laporan Aktualisasi

27

Daftar Kegiatan Aktualisasi

Format 1

Formulir 1. Tehnik Aktualisasi

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

1 Mengontrol

kebersihan dan

kerapian siswa

kelas II dengan

kartu kontrol

yang telah dibuat

oleh guru.

Komitmen mutu

(Inovasi)

Guru berinovasi membuat

kartu kontrol yang tadinya

belum ada untuk siswa

sebagai sarana supaya guru

bisa mengontrol

kebersihan dan kerapian

siswa.

Kegiatan menjaga

kebersihan dan

kerapiaan sisiwa sulit

terkontrol

Akuntabilitas

(Kejelasan)

Guru memberikan

penjelasan kepada semua

siswa kelas II mengenai

fungsi dari kartu kontrol

kebersihan dan kerapian.

Siswa tidak tau kegunaan

dari kartu kontrol

kebersihan

Nasionalisme

(Pancasila sila ke 3 butir

3 tentang

mengembangkan rasa

cinta)

Guru membiasakan siswa

untuk mensukuri karunia

Tuhan berupa tubuh yanag

sehat dengan menjaga

kebersihan dan kerapianya.

Siswa kurang memiliki

rasa sukur kepada Tuhan

atas karunianya yang

telah diberikan berupa

tubuh yang sehat

Etika publik

(kebijakan)

Kartu kontrol sebagai

kebijakan guru akan

digunakan untuk melayani

siswa setiap hari sebelum

waktu pulang sekolah.

Pelayanan terhadap

sisiwa kurang optimal

2 Siswa kelas 1-IV Komitmen Mutu Guruberinovasi Tanaman tidak tertata

Page 28: Bab 1 Laporan Aktualisasi

28

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

melaksanakan

tamanisasi

sekolah dengan

menata dan

menyiangi

tanaman yang

ada disekolahan

(Inovasi) denganmengumpulkan

semua siswa kelas 1-IV

dihalaman sekolah untuk

diberi pengarahan tentang

tamanisasi yang akan

dilaksanakan.

dan banyak rumput

liarnya

Etika Publik

(kebersamaan)

Guru bersama siswa

menata dan menyiangi

tanaman yang ada

dilingkungan sekolahan

secara bersama-sama agar

cepat selesai yang

dilaksanakan stu minggu

sekali.

Siswa tidak semangat

dalam melaksanakan

kegiatan dan waktu yang

dibutuhkan semakin

lama

Akuntabilitas

(Tanggung jawab)

Guru dalam memberikan

tugas tamanisasi kepada

siswa dilaksanakan secara

profesional dan guru

menjadi penanggung

jawab atas kelancaran

tugas tersebut.

Kegiatan tidak bisa

berjalan lancar

Anti Korupsi

(kepedulian)

Guru menanamkan sikap

peduli terhadap lingkungan

kepada siswa dengan cara

bersama-sama menata dan

menyiangi tanama di

lingkungan sekolahan.

Siswa tidak kurang peduli

dengan kebersihan

lingkungan

Akuntabilitas

(Tanggung Jawab)

Dalam pelaksanaan

kegiatan tamanisasi guru

menjadi tanggung jawab

kelancaran kegiatan.

Kegiatan tidak berjalan

sesuai yang diharapkan

3 Melaksanakan Komitmen mutu Guruberinovasidengan Siswa kurang memahami

Page 29: Bab 1 Laporan Aktualisasi

29

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

program

membuat slogan

peduli lingkungan

untuk kelas IV

(inovasi)

Nasionalisme

(cinta tanah air

(pancasila sila ke 3 butir

3)

Akuntabilitas

(kejelasan)

Etika Publik

(saling menghormati)

Anti Korupsi

(Tanggung jawab)

mengumpulkan siswa kelas

IV di dalam kelas dan diberi

pengarahan bagaimana

cara membuat slogan

tentang peduli lingkungan

yang mudah di baca dan di

pahami.

slogan tentang peduli

lingkungan

Melalui kegiatan guru ingin

menanamkan rasa cinta

terhadap tanang air

dimulai dari hal yang kecil

melalui kepedulian akan

kebersihan di lingkungan

sekolah.

Rasa cinta terhadap

bangsa berkurang

Dalam kegiatan ini guru

memberikan kejelasan

akan tugas yang harus

diselesaiakan siswa yaitu

untuk membuat slogan

yang berjudul peduli

lingkungan.

Siswa tidak tau apa yang

harus dilakukan.

Guru dan siswa dalam

berkomunikasi

menggunakan tutur bahasa

yang baik dengan harapan

guru bisa nenanamkan

sikap saling hormat

menghormati .

Siswa kurang tau

bagaimana cara

berbicara yang baik jika

tidak ada contoh

dikeseharianya.

Siswa melaksanakan

dengan sungguh-sungguh

tugas yang diberikan oleh

Tugas yang di berikan

guru tidak dapat selesai

dengan baik.

Page 30: Bab 1 Laporan Aktualisasi

30

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

guru.

4 Melaksanakan

program

penyuluhan gigi

dan mulut untuk

siswa kelas 1-IV

Komitmen Mutu

(inovasi)

Guruberinovasi dengan

mengadakan kerjasama

dengan puskesmas untuk

menjadi nara sumber

penyuluhan kesehatan gigi

dan mulut.

Penyuluhan kesehatan

gigi dan mulut tidak

terlaksana.

Akuntabilitas

(kejelasan,tanggung

jawab)

Guru mengkondisikan

siswa di dalam kelas dan

memberikan pengarahan

sebelum pelaksanaan

penyuluhan gigi dan mulut

dimulai agar siswa paham

kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Pelaksanaan penyuluhan

kesehatan gigi dan mulut

tidak dapat berjalan

sesuai dengan rencana.

Etika Publik

(Kepedulian)

Gurubersama siswa kelas

1-IV dengan sungguh-

sungguh mengikuti

penyuluhan kesehatan gigi

dan mulut yang

disampaikan oleh nara

sumber sebagai wujud

kepeduliaan akan

pentingnya kesehatan gigi

dan mulut kita.

Siswa tidak dapat

mengetahui mangfaat

dari penyuluhan

kesehatan gigi dan

mulut.

Anti Korupsi

(berani, kejujuran)

Dalam penyululuhan ini

siswaberanimenjawab

pertanyaan dari nara

sumber dengan jujur.

Kurangnya Keberaniaan

siswa untuk tampil

dimuka umum.

Anti korupsi Guru bertanggung jawab Program penyuluhan

Page 31: Bab 1 Laporan Aktualisasi

31

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

(tanggung jawab) atas kelanjacaran program

penyuluhan gigi dan mulut.

kesehatan gigi dan mulut

tidak terlaksana dengan

baik.

5 Melaksanakan

program sikat gigi

untuk kls II

Komitmen Mutu

(inovasi)

Guru berinovasi

mengumpulkan siswa kelas

2 didalam kelas dan

memberikan pengarahan

serta contoh cara gosok

gigi yang benar.

Siswa disekolahan

kurang tau bagai mana

cara gosok gigi yang

benar.

Etika Publik

(saling menghormati)

Guru dan siswa dalam

berkomunikasi

mengunakan tutur bahasa

yang baik dengan harapan

siswa bisa dapat saling

menghormati.

Siswa tidak

taubagaimana cara

menghormati orang lain.

Akuntabilitas

(tanggung jawab)

Anti Korupsi

(tanggung jawab)

Guru bertanggung jawab

untuk mengkondisikan

siswa saat akan

melaksanakan gosok gigi

agar dapat berjalan dengan

lancar.

Kegiatan gosok gigi tidak

bisa berjlan lancar.

Siswa melaksanakan

perintah guru dengan

penuh tanggung jawabdan

guru bertanggung jawab

akan kelancaran kegiatan

ini.

Siswa kurang memiliki

rasa tanggung jawab.

Etika Publik

(saling menghormati)

Saat berkomunikasi

dengan siswa,guru dan

siswa menggunakan tutur

bahasa yang baik dan

mudah di pahami dengan

Siswa kurang memiliki

rasa sopan santun saat

berbicara

Page 32: Bab 1 Laporan Aktualisasi

32

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

tujuan agar bisa saling

menghormati.

6 Melatih baris

berbaris siswa kls

IV

Komitmen Mutu

(inovasi)

Guru

berinovasimembariskan

siswa kelas IV dihalaman

sekolah dan

menyampaikan materi

dasar tentang baris

berbaris yang dulu sampe

sekarang jarang

disampekan.

Siswa kurang

mengetahui cara baris

berbaris yang benar.

Akuntabilitas

(tanggung jawab)

Dalam latihan baris

berbarissiswa kelas IV

melaksanakanya dengan

penuh rasa tanggung

jawab.

Siswa tidak serius dalam

berlatih.

Etika Publik

(saling menghormati)

Guru dalam melatih baris

berbaris siswa kelas IV

menggunakan tuitur

bahasa yang baik dan

mudah di pahami dengan

tujuan agar siswa dapat

saling menghormati sesuai

dengan ap yang telah di

contohkan oleh guru.

Siswa kuraang bisa

menggunakan tutur

bahasa yang baik

Anti Korupsi

(Adil)

Guru bersikap adil

terhadap siswa, apa bila

ada yang melakukan

kesalahan dalam latihan

tetap akan ditegur.

Nilai yang terlihaat: adil

Siswa tidak serius dalam

berlatih baris berbaris.

Page 33: Bab 1 Laporan Aktualisasi

33

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

7 Melaksanakan

program kartu

menuju sehat

anak sekolah

untuk siswa kelas

III

Komitmen Mutu

(inovasi)

Guruberinovasi untuk

membuat kartu menuju

sehat yang memuat

tentang berat badan, tinggi

badan dan status gizi untuk

siswa kelas III.

Guru kesulitan untuk

mengetahui status gizi

siswa

Akuntabilitas

(Tanggung Jawab)

Guru bertanggung jawab

mengumpulkan siswa kelas

III di dalam kelas dan

menyampekan fungsi

kegunaan kartu menuju

sehat yang telah di buat.

Siswa tidak tau fungsi

dari kartu menuju sehat

yang telah dibuat guru.

Etika Publik

(Salinh Menghormati)

Guru dan siswa dalam

berkomunikasi

mengunakan tutur bahasa

yang baik dan mudah di

pahami dengan harapan

sikap saling menghormati

dapat tertanam pada diri

siswa.

Siswa disekolahan

kurang tau cara tutur

bahasa yang baik.

Anti Korupsi

(Tanggung Jawab)

Guru dalam melaksanakan

program ini dilaksanakan

dengan penuh kejujuran

dan bertanggung jawab

atas terlaksananya

kegiatan ini.

Program kartu menuju

sehat tidak bisa

terlaksana sesuai

rencana.

8 Melaksanakan

program

membudidayakan

cuci tangan untuk

siswa kelas 1

Komitmen Mutu

(Inovasi)

Guru berinovasimenunjuk

salah satu siswa untuk

membariskan teman-

temanya kelas 1 dihalaman

sekolah untuk

Saat disekolahan siswa

tidak terbiasa cuci

tangan.

Page 34: Bab 1 Laporan Aktualisasi

34

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

mendapatkan pengarahan

cuci tangan yang sampe

sekarang masih jarang

dilaksanakan.

Etika Publik

(Saling menghormati)

Guru dan siswa dalam

berkomunikasi

menggunakan tutur bahasa

yang baik dengan harapan

siswa dapat menerapkan

sikap untuk bisa saling

menghormati.

Siswa tidak terbiasa

mengunakan tutur

bahasa yang baik saat

berbicara dengan guru.

Akuntabilitas

(Konsiten)

Siswamelaksanakan cuci

tangan bersama

disekolahan dan konsisten

untuk dapat

melaksanakanya setiap

hari dijam istirahat.

Cuci tangan yang

dilaksanakan di

sekolahan tidak bisa

terlaksana dilaksanakan.

Anti Korupsi

9Tanggung Jawab)

Guru bertanggung jawab

atas terlaksananya

kegiatan membudidayakan

cuci tangan yang di

laksanakan untuk kelas 1.

Program

membudidayakan cuci

tangan di sekolahan

tidak bisa terlaksana

sesuai yang diinginkan.

Nasionalisme

(pancasila sila 3 butir 7)

Persatuan dan kesatuan

Dalam program

membudidayakan cuci

tangan yang dilakukan

bersama ini guru secara

tidak langsung ingin

menerapkan nilai

persatuan dan kesatuan

tertanam pada diri siswa.

Nilai persatuan dan

kesatuan sulit

tertanamkan pada siswa.

Page 35: Bab 1 Laporan Aktualisasi

35

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

9 Melatih siswa

kelas V paduan

suara dengan lagu

Indonesia Raya

yang diiringi

muisik untuk

persiapan

upacara bendera

setiap hari senin

Komitmen Mutu

(Inovasi)

Guru berinovasi melatih

siswa kelas V paduan suara

lagu Indonesia Raya yang

diiringi musik dengan

bantuan media video yang

sampe saat ini jarang

dilakukan.

Siswa kurang

mengetahui cara

menyanyikan lagu

Indonesia Raya yang

diiringi dengan musik.

Etika Publik

(saling menghormati)

Guru dan siswa

berkomunikasi

menggunakan tutur bahasa

yang baik agar siswa

terbiasa untuk dapat saling

mengghormati.

Siswa terbiasa berbicara

dengan guru

menggunakan tutur

bahasa yang kurang baik.

Akuntabilitas

(Tanggung Jawab)

Guru bertanggung jawab

untuk mengkondisikan

siswa didalam kelas dan

memberi pengarahan yang

akan dilakukan.

Siswa tidak tau apa yang

harus dilakukan.

Anti Korupsi

(Tanggung Jawab)

Siswa berlatih paduan

suara yang di iringi musik

dan guru yangbertanggung

jawab atas terlaksannya

kegiatan tersebut.

Siswa tidak bisa

menguasai nyanyian lagu

Indonesia Raya yang di

iringi dengan musik.

Nasionalisme

(pancasila sila sila 3

butir 7)

persatuan dan kesatuan

Guru melatih semua siswa

kelas V yang dilakukan

secara bersama-sama

untuk menanamkan sikap

persaatuan dan kesatuan

dikelas itu.

Kebersamaan siswa tidak

terlatih.

10 Melatih senam Komitmen mutu Guru berinovasi untuk Siswa kurang

Page 36: Bab 1 Laporan Aktualisasi

36

No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA

TIDAK DILAKSANAKAN

1 2 3 4 5

Indonesia sehat

kelas V

(Inovasi) dapat melatih siswa kelas V

senam Indonesia sehat

menggunakan media video

yang sampe sekarang

jarang dilakukan.

bersemangat saat latihan

senam jika tidak

menggunaakan musik.

Akuntabilitas

(Tanggung Jawab)

Guru bertaanggung jawab

untuk mengkondisikan

siswa didalam kelas dan

memberikan pengarahan

kepada siswa tentang

kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Siswa tidak tau kegiatan

apa yang akan

dilaksanakan saat itu.

Etika Publik

(saling menghormati)

Guru dan siswa dalam

berkomunikasi

menggunakan tutur

bahasa yang baik dan

mudah di pahami agar

siswa terbiasa untuk bisa

saling menghormati.

Siswa disekolahan tidak

tau cara bertutur bahasa

yang baik dan bagaimana

cara untuk menghormati

orang lainS.

Anti Korupsi

(Tanggung Jawab)

Kegiatan senam Indonesia

sehat ini dilaksanakan

diluar jam pembelajaran

dan guru bertanggung

jawab atas kelancaranya.

Latihan senam Indonesia

sehat yang dilakukan

oleh siswa kelas V tidak

dapat terlaksana sesuai

dengan rencana.

Formulir 2. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Page 37: Bab 1 Laporan Aktualisasi

37

No Nilai Dasar Dan Tehnik Aktualisasi Uraian penggunaan Tehnik Aktualisasi Nilai Dasar dan Manfaatnya

bagi Pihak Lain dan Perwujudan Misi Organisasi

1 2 3

1 Kegiatan:

Mengontrol kebersihan dan kerapian siswa kelas II dengan kartu kontrol yang telah di buat oleh guru.

Nilai Dasar:

Komitmen Mutu (inovasi)

Akuntabilitas (kejelasan)

Nasionalisme (Pancasila sila ke 3 butir 3 tentang mengembangkan rasa cinta)

Etika Publik (kebijakan)

Tehnik Aktualisasi:

Praktik langsung

Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury & Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman.

Dampak dari praktik langsung:

Melalui praktik langsung kita dapat mengetahui dan merasakan secara langsung kegiatan yang kita lakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika kita melakukan sesuatu secara langsung.

A. Uraian Kegiatan: Guru berinovasi membuat kartu kontrol yang tadinya belum ada untuk siswa sebagai sarana supaya guru bisa mengontrol kebersihan dan kerapian siswa.

Guru memberikan penjelasan kepada semua siswa kelas 2 mengenai fungsi dari kartu kontrol kebersihan dan kerapian.

Guru membiasakan siswa untuk mensukuri karunia Tuhan berupa tubuh yanag sehat dengan menjaga kebersihan dan kerapianya.

Kartu kontrol sebagai kebijakan guru akan digunakan untuk melayani siswa setiap hari sebelum waktu pulang sekolah.

B. Manfaat Bagi Sekolah Peningkatan disiplin siswa untuk menjaga kebersihan dan kerapian, karena guru setiap hari mengontrol kebersihan dan kerapian siswa sehinga sekolahan dengan mudah dapat memantau kondidsi sisiwa.

C. Perwujudan Misi Organisasi Kegiatan ini sangat sesuai dengan misi sekolah yaitu memupuk kesadaran untuk dapat mengamalkan ajaran agamanya masing-masing. Secara tidak langsung, siswa telah mengamalkan ajaran agama dengan menjaga kebersihan dan kerapian.

2 Kegiatan:

Siswa kelas 1- kelas IV Melaksanakan tamanisasi sekolah dengan menata dan menyiangi tanaman yang ada disekolahan setiap satu mingu sekali.

Nilai Dasar:

A. Uraian Kegiatan: Guru berinovasi dengan mengumpulkan semua siswa kelas 1-IV dihalaman sekolah untuk diberi pengarahan tentang tamanisasi yang akan dilaksanakan.

Guru bersama siswa menata dan menyiangi tanaman yang ada dilingkungan sekolahan secara bersama-sama agar cepat selesai.

Page 38: Bab 1 Laporan Aktualisasi

38

Komitmen Mutu (Inovasi)

Etika Publik (kebersamaan)

Akuntabilitas (Tanggung jawab)

Anti Korupsi (kepedulian)

Tehnik Aktualisasi:

Praktik langsung

Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury & Rillero, yang Etika Publik (kebijakan)

Akuntabilitas menyatakan bahwa Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman.

Dampak dari praktik langsung:

Melalui praktik langsung siswa dapat mengetahui dan merasakan secara langsung kegiatan yang dilakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika siswa melakukan sesuatu secara langsung.

Guru dalam memberikan tugas tamanisasi kepada siswa dilaksanakan secara profesional dan guru menjadi penanggung jawab atas kelancaran tugas tersebut.

Guru menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan kepada siswa dengan cara bersama-sama menata dan menyiangi tanama di lingkungan sekolahan.

Dalam pelaksanaan kegiatan tamanisasi guru menjadi tanggung jawab kelancaran kegiatan.

B. Manfaat Bagi Sekolah Sekolah dapat menanamkan kepada siswa sikap peduli terhadap lingkungan. karena guru membiasakan siswa setiap satu minggu sekali untuk bersama-sama menata dan menyiangi tanaman yang ada di lingkungan sekolahan. C. Perwujudan Misi Organisasi

Kegiata ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan yang efektif.

3 Kegiatan:

Melaksanakan program membuat slogan

peduli lingkungan untuk kelas IV

Nilai Dasar:

Komitmen Mutu (inovasi)

Nasionalisme (pancasila sila ke 3 butir 3, cinta tanah air)

Etika Publik (saling menghormati)

Akuntabilitas (tanggung jawab)

Anti Korupsi (tanggung jawab)

Tehnik Aktualisasi:

Praktik langsung

Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury

A . Uraian Kegiatan

Guru berinovasi dengan mengumpulkan siswa kelas IV di dalam kelas dan diberi pengarahan bagaimana cara membuat slogan tentang peduli lingkungan yang mudah di baca dan di pahami.

Melalui kegiatan ini guru ingin menanamkan rasa cinta terhadap tanang air dimulai dari hal yang kecil melalui kepedulian akan kebersihan di lingkungan sekolah.

Dalam kegiatan ini guru memberikan kejelasan akan tugas yang harus diselesaiakan siswa yaitu untuk membuat slogan yang berjudul peduli lingkungan.

Guru dan siswa dalam berkomunikasi menggunakan tutur bahasa yang baik dengan harapan guru bisa nenanamkan sikap saling hormat menghormati .

Siswa melaksanakan dengan sungguh-sungguh tugas yang diberikan oleh guru.

B. Mangfaat bagi sekolah

Page 39: Bab 1 Laporan Aktualisasi

39

& Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman.

Dampak dari praktik langsung:

Melalui praktik langsung siswa dapat mengetahui dan merasakan secara langsung kegiatan yang dilakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika siswa melakukan sesuatu secara langsung.

Guru dapat menanamkan sikap kepada siswa untuk selalu mencintai bangsa dengan cara memperkenalkan siswa terhadap lingkungan melalui tugas yang telah diberikan kepada siswa untuk membuat slogan tentang peduli lingkungan.

C. Perwujudan Misi Organisasi

Kegiata ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan belajar yang efektif.

4 Kegiatan:

Melaksanakan program penyuluhan gigi dan mulut.

Nilai dasar: Komitmen Mutu (inovasi) Akuntabilitas (kejelasan, tanggung jawab) Etika Publik (kepedulian) Anti Korupsi (berani, kejujuran) Tehnik Aktualisasi:

Komunikasi Aktif

Dampak dari komunikasi aktif:

Melalui komunikasi aktif, siswa akan terbiasa berkomunikasi sehingga mereka dapat melakukan kegiatan dengan baik.

A. Uraian Kegiatan

Guru berinovasi dengan mengadakan kerjasama dengan puskesmas untuk menjadi nara sumber penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.

Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas dan memberikan pengarahan sebelum pelaksanaan penyuluhan gigi dan mulut dimulai agar siswa paham kegiatan yang akan dilaksanakan.

Guru bersama siswa dengan sungguh-sungguh mengikuti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang disampaikan oleh nara sumber sebagai wujud kepeduliaan akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut kita.

Dalam penyululuhan ini siswa berani menjawab pertanyaan dari nara sumber dengan jujur.

Guru bertanggung jawab atas kelanjacaran program penyuluhan gigi dan mulut.

B. Mangfaat Bagi Sekolah

Sekolah dapat menanamkan kepada siswa sikap peduli terhadap dirinya sendiri. karena dengan penyuluhan yang telah diadakan oleh guru bekerjasama dengan puskesmas dapat menjadikan siswa peduli akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut. C. Perwujudan Misi Organisasi

Kegiata ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan belajar yang efektif.

Page 40: Bab 1 Laporan Aktualisasi

40

5 Kegiatan:

Melaksanakan program sikat gigi untuk siswa kelas II

Nilai Dasar:

Komitmen Mutu (inovasi)

Etika Publik (saling menghormati, tanggung jawab)

Akuntabilitas (tanggung Jawab)

Anti Korupsi (tanggung jawab)

Tehnik Aktualisasi:

Praktik langsung

Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury & Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman.

Dampak dari praktik langsung:

Melalui praktik langsung siswa dapat mengetahui dan merasakan secara langsung kegiatan yang sedang dilakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika siswa melakukan sesuatu secara langsung.

A. Uraian Kegiatan

Guru berinovasi mengumpulkan siswa kelas II didalam kelas dan memberikan pengarahan serta contoh cara gosok gigi yang benar.

Guru dan siswa dalam berkomunikasi mengunakan tutur bahasa yang baik dengan harapan siswa bisa dapat saling menghormati.

Guru bertanggung jawab untuk mengkondisikan siswa saat akan melaksanakan gosok gigi agar dapat berjalan dengan lancar.

Siswa melaksanakan perintah guru dengan penuh tanggung jawab dan guru bertanggung jawab akan kelancaran kegiatan ini.

Saat berkomunikasi dengan siswa, guru dan siswa menggunakan tutur bahasa yang baik dan mudah di pahami dengan tujuan agar bisa saling menghormati.

B. Mangfaat Bagi Sekolah Sekolah dapat melatih siswa menjaga kebersihan gigi dengan cara siswa praktik langsung gosok gigi.

C. Perwujudan Misi Organisasi Kegiata ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan belajar yang efektif.

6 Kegiatan:

Melatih baris berbaris siswa kls IV

Nilai Dasar:

Komitmen Mutu (inovasi)

Akuntabilitas (tanggung jawab)

Etika Publik (saling menghormati)

Anti Korupsi (Adil)

Tehnik Aktualisasi:

Praktik langsung

A. Uraian Kegiatan Guru berinovasi membariskan siswa kelas IV dihalaman sekolah dan berdoa untuk mengawali kegiatan dan dilanjutkan menyampaikan materi dasar tentang baris berbaris.

Dalam latihan baris berbaris siswa kelas IV melaksanakanya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Guru dalam melatih baris berbaris siswa kelas IV menggunakan tuitur bahasa yang baik dan mudah di pahami dengan tujuan agar siswa dapat saling menghormati sesuai dengan ap yang telah di contohkan oleh guru.

Guru bersikap adil terhadap siswa, apa bila ada yang melakukan kesalahan dalam latihan tetap akan ditegur.

Page 41: Bab 1 Laporan Aktualisasi

41

Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury & Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman.

Dampak dari praktik langsung:

Melalui praktik langsung siswa dapat mengetahui dan merasakan secara langsung kegiatan yang sedang dilakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika siswa melakukan sesuatu secara langsung.

B. Mangfaat Bagi siswa

Siswa menjadi tertarik untuk belajar karena baris berbaris selalu

dibutuhkan dalam berbagai kegiatan terutama kegiatan yang berada

di luar kelas.

C. Perwujudan Misi Sekolah

Kegiata ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan belajar yang efektif.

7 Kegiatan:

Melaksanakan program kartu menuju sehat untuk siswa Kelas 3

Nilai Dasar:

Komitmen Mutu (inovasi)

Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Etika Publik (Salinh Menghormati)

Anti Korupsi (Tanggung Jawab)

Tehnik Aktualisasi:

Komunikasi Aktif

Dampak Dari Komunikasi Aktif:

Melalui komunikasi aktif siswa dapat mengetahui secara langsung hasil yang sedang dilakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika siswa mengetahui secara langsung.

A. Uraian Kegiatan Guru berinovasi membuat kartu menuju sehat yang memuat tentang berat badan, tinggi badan dan status gizi untuk siswa kelas 3.

Guru bertanggung jawab mengumpulkan siswa kelas di halaman sekolah dan menyampekan fungsi kegunaan kartu menuju sehat yang telah di buat.

Guru mengukur berat badab dan tinggi siswa satu persatu serta menentukan status gizinya.

Guru dan siswa dalam berkomunikasi mengunakan tutur bahasa yang baik dan mudah di pahami dengan harapan sikap saling menghormati dapat tertanam pada diri siswa.

Guru dalam melaksanakan program ini dilaksanakan dengan penuh kejujuran dan yang bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan ini.

B. Mangfaat Bagi Siswa Siswa dapat mengetahui tinggi badan dan berat badanya masing-masing sehingga dapat untuk mengetahui setatus gizi baik atau buruk.

C. Perwujudan Misi Sekolah Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan yang efektif.

8 Kegiatan:

Melaksanakan program membudidayakan cuci tangan untuk siswa kelas 1

Nilai Dasar:

A. Uraian Kegiatan

Guru berinovasi menunjuk salah satu siswa untuk membariskan teman-temanya kelas 1 dihalaman sekolah untuk mendapatkan pengarahan cuci tangan yang sampe sekarang masih jarang dilaksanakan.

Guru dan siswa dalam berkomunikasi menggunakan tutur bahasa

Page 42: Bab 1 Laporan Aktualisasi

42

Komitmen Mutu (Inovasi)

Etika Publik (Saling menghormati)

Akuntabilitas (Konsiten)

Anti Korupsi (anggung Jawab)

Nasionalisme (pancasila sila 3 butir 7)

Persatuan dan kesatuan

Praktik langsung

Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury & Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman.

Dampak dari praktik langsung:

Melalui praktik langsung siswa dapat mengetahui dan merasakan secara langsung kegiatan yang dilakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika siswa melakukan sesuatu secara langsung.

yang baik dengan harapan siswa dapat menerapkan sikap untuk bisa saling menghormati.

Siswa melaksanakan cuci tangan bersama disekolahan dan konsisten untuk dapat melaksanakanya setiap hari dijam istirahat.

Guru bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan membudidayakan cuci tangan yang di laksanakan untuk kelas 1 dan 2.

Dalam program membudidayakan cuci tangan yang dilakukan bersama ini guru secara tidak langsung ingin menerapkan nilai persatuan dan kesatuan tertanam pada diri siswa.

B. Mangfaat Bagi Siswa Siswa akan terbiasa untuk cuci tangan, hal ini akan membuat siswa lebih peduli terhadap kesehatan anggota badan.

C. Perwujudan Misi Sekolah Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan yang efektif.

9 Kegiatan:

Melatih siswa kelas 5 paduan suara dengan lagu Indonesia Raya yang diiringimuisik untuk persiapan upacara bendera setiap hari senin

Nilai Dasar:

Komitmen Mutu (Inovasi)

Etika Publik (saling menghormati)

Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Anti Korupsi (Tanggung Jawab)

Nasionalisme (pancasila sila sila 3 butir 7)

A. Uraian Kegiatan Dalam kegiatan ini siswa dikumpulkan di dalam kelas dan berdoa untuk memulai kegiatan.

Guru berinovasi melatih siswa kelas V paduan suara lagu Indonesia Raya yang diiringi musik dengan bantuan media video.

Guru dan siswa berkomunikasi menggunakan tutur bahasa yang baik agar siswa terbiasa untuk dapat saling mengghormati.

Guru bertanggung jawab untuk mengkondisikan siswa didalam kelas dan memberi pengarahan yang akan dilakukan.

Siswa berlatih paduan suara yang di iringi musik dan guru yang bertanggung jawab atas terlaksannya kegiatan tersebut.

Guru melatih semua siswa kelas 5 yang dilakukan secara bersama-

Page 43: Bab 1 Laporan Aktualisasi

43

persatuan dan kesatuan

Tehnik Aktualisasi:

Praktik langsung

Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury & Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman.

Dampak dari praktik langsung:

Melalui praktik langsung siswa dapat mengetahui dan merasakan secara langsung kegiatan yang dilakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika siswa melakukan sesuatu secara langsung.

sama untuk menanamkan sikap persaatuan dan kesatuan dikelas itu.

B. Mangfaat Bagi Sekolah Siswa menjadi tertarik untuk belajar paduan suara karena media yang digunakan tidak seperti biasanya.

C. Perwujudan Misi Sekolah

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan yang efektif.

10 Kegiatan:

Melatih senam Indonesia sehat kelas V

Nilai Dasar:

Komitmen mutu (Inovasi)

Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Etika Publik (saling menghormati)

Anti Korupsi (Tanggung Jawab)

Tehnik Aktualisasi:

Praktik langsung

Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury & Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman.

Dampak dari praktik langsung:

Melalui praktik langsung siswa dapat mengetahui dan merasakan secara langsung

A. Uraian Kegiatan Dalam kegiatan ini siswa dikondisikan di dalam kelas dan berdoa.Guru berinovasi untuk dapat melatih siswa kelas V senam Indonesia Sehat menggunakan media video.Guru bertanggung jawab untuk mengkondisikan siswa didalam kelas dan memberikan pengarahan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.Guru dan siswa dalam berkomunikasi menggunakan tutur bahasa yang baik dan mudah di pahami agar siswa terbiasa untuk bisa saling menghormati.Kegiatan senam Indonesia sehat ini dilaksanakan diluar jam pembelajaran dan guru bertanggung jawab atas kelancaranya.

B. Mangfaat Bagi Sekolah Siswa menjadi tertarik untuk berlatih senam karena media yang digunakan tidak seperti biasanya. C. Perwujudan Misi Sekolah

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu menyelengarakan kegiatan yang efektif.

Page 44: Bab 1 Laporan Aktualisasi

44

kegiatan yang dilakukan, sehingga akan menjadi lebih bermakna ketika siswa melakukan sesuatu secara langsung.

Page 45: Bab 1 Laporan Aktualisasi

45

Timeline Kegiatan Aktualisasi Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Dan Anti Korupsi

Guru Penjasorkes Di SD N 2 Ketitang Kabupaten Temanggung

No Kegiatan Aktualisasi Pelaksanaan (Bulan Desember)

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Mengontrol kebersihan dan kerapian siswa kelas II

dengan kartu kontrol yang telah dibuat oleh guru v

v

v v

2

Siswa kelas 1-IV melaksanakan tamanisasi sekolah

dengan menata dan menyiangi tanaman yang ada

disekolahan setiap 1 minggu sekali v

v

3 Melaksanakan program membuat slogan peduli

lingkungan untuk kelas IV v v

4 Melaksanakan program penyuluhan gigi dan mulut

untuk siswa kelas 1-IV v

5 Melaksanakan program sikat gigi untuk kls II

v

v v

6 Melatih baris berbaris siswa kls IV

v v v

7 Melaksanakan program kartu menuju sehat anak

sekolah untuk siswa kelas III v

v

8 Melaksanakan program membudidayakan cuci tangan

untuk siswa kelas 1 v v v

v

v v

9

Melatih siswa kelas V paduan suara dengan lagu

Indonesia Raya yang diiringi muisik untuk persiapan

upacara bendera setiap hari senin

v v v

10 Melatih senam Indonesia sehat kelas V

v v

v

Page 46: Bab 1 Laporan Aktualisasi

46

BAB V

PENUTUP

A. Harapan

Dapat teraktualisasinya nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi pada kegiatan

Aktualisasi Pendidikan di SD Negeri 2 Ketitang Kabupaten Temanggung.

B. Kendala

1. Jadwal perencanaan kegiatan bisa berubah-ubahterbentur dengan jadwal kegiatan di

SKPD

2. Rekan kerja yang mungkinsulit diajak kerjasama

3. Kesehatan peserta diklat prajabatan yang dapat terganggu

C. Antisipasi Jika Menghadapi Kendala Aktualisasi

1. Komunikasikan rencana kegiatan dengan mentor

2. Memberi penjelasan yang baik kepada rekan kerja

3. Menjaga kesehatan dengan makan teratur dan istirahat yang cukup.

Page 47: Bab 1 Laporan Aktualisasi

47

DAFTAR PUSTAKA

Bovens, M. 2007. Analyzing and assesing accountability a conceptual framework. European

Law Journal. 13(4):447-468

Budiati, L. 2014. Akuntabilitas: Diklat Prajabatan Golongan III. ppt: 1-59

Budiati, L. 2015. Konsep Kualitas Pelayanan (Service Quality Concept). pp:1-6

LAN RI. 2014a. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil

Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI Hal 1-79

LAN RI. 2014b. Akuntabilitas Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan

Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI. Hal 1-69

LAN RI. 2014c. Anti Korupsi Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan

Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI Hal 1-111

LAN RI. 2014d. Etika Publik Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan

Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI Hal 1-78

LAN RI. 2014e. Komitmen Mutu Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan

Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI Hal 1-178

LAN RI. 2014f. Nasionalisme Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan

Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI Hal 1-232

Page 48: Bab 1 Laporan Aktualisasi

48