13
1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839 PENGELOLAAN EDUCATION MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Multisitus di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding) Evy Ramadina SMK AL-FATTAHIYYAH e-mail: [email protected] Abstrak Teknologi dan informasi sebagai basis pengumpulan data memiliki peran sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Kehadiran EMIS diharapkan data- data yang masuk dapat lebih akurat dan terus menerus dapat diperbaharui sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Idealnya pengambilan keputusan membutuhkan sumber data yang valid dan mudah untuk dibaca. Data yang valid dan mudah dibaca dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan yang digunakan dalam setiap pengambilan kebijakan ataupun pengambilan keputusan yang dibatasai oleh waktu. Karenanya peran data dalam pengambilan keputusan sangat penting. Jika sebuah keputusan dirumuskan tanpa didasari oleh data maka dapat dipastikan bahwa keputusan tersebut tidak akan mampu menjadi problem solver tetapi justru menjadi masalah baru. MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding dapat melakukan pengambilan keputusan dengan memanfaatkan sistem informasi manajemen yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang; Desain, Tahap pengelolaan, dan Proses Pengambilan Keputusan berbasis data EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Desain EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding menggunakan model sistem pakar; (2) Tahap Pengelolaan EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding terdiri dari mereduksi data yang masuk, entry data ke komputer, validasi data, penyajian data, dan penerjemah pendukung keputusan; (3) Proses Pengambilan Keputusan di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding meliputi Identifikasi masalah, Menentukan kriteria permasalahan, Mencari alternatif penyelesaian masalahnya berdasarkan tingkat kepentingan, regularitas, dan lingkungannya, Memperkuat berdasarkan sistem informasi yang akurat dan valid, dan Menentukan keputusan yang sesuai dengan budaya dan tujuan MTsN Aryojeding; dan (4) Proses Pengambilan Keputusan Berbasis Data EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding meliputi Kegiatan Intelejen berbasis data EMIS, Kegiatan merancang berbasis data EMIS, Kegiatan memilih berbasis data EMIS, dan Kegiatan menelaah berbasis data EMIS. Kata kunci: EMIS, Pengambilan Keputusan

(EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

PENGELOLAAN EDUCATION MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM

(EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(Studi Multisitus di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding)

Evy Ramadina

SMK AL-FATTAHIYYAH

e-mail: [email protected]

Abstrak

Teknologi dan informasi sebagai basis pengumpulan data memiliki peran sangat

penting dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Kehadiran EMIS diharapkan data-

data yang masuk dapat lebih akurat dan terus menerus dapat diperbaharui sehingga dapat

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Idealnya pengambilan keputusan

membutuhkan sumber data yang valid dan mudah untuk dibaca. Data yang valid dan mudah

dibaca dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan yang digunakan dalam setiap pengambilan

kebijakan ataupun pengambilan keputusan yang dibatasai oleh waktu. Karenanya peran data

dalam pengambilan keputusan sangat penting. Jika sebuah keputusan dirumuskan tanpa

didasari oleh data maka dapat dipastikan bahwa keputusan tersebut tidak akan mampu

menjadi problem solver tetapi justru menjadi masalah baru. MTsN Tulungagung dan MTsN

Aryojeding dapat melakukan pengambilan keputusan dengan memanfaatkan sistem informasi

manajemen yang dimiliki.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang; Desain, Tahap pengelolaan, dan

Proses Pengambilan Keputusan berbasis data EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN

Aryojeding.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) Desain EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding menggunakan model

sistem pakar; (2) Tahap Pengelolaan EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding

terdiri dari mereduksi data yang masuk, entry data ke komputer, validasi data, penyajian data,

dan penerjemah pendukung keputusan; (3) Proses Pengambilan Keputusan di MTsN

Tulungagung dan MTsN Aryojeding meliputi Identifikasi masalah, Menentukan kriteria

permasalahan, Mencari alternatif penyelesaian masalahnya berdasarkan tingkat kepentingan,

regularitas, dan lingkungannya, Memperkuat berdasarkan sistem informasi yang akurat dan

valid, dan Menentukan keputusan yang sesuai dengan budaya dan tujuan MTsN Aryojeding;

dan (4) Proses Pengambilan Keputusan Berbasis Data EMIS di MTsN Tulungagung dan

MTsN Aryojeding meliputi Kegiatan Intelejen berbasis data EMIS, Kegiatan merancang

berbasis data EMIS, Kegiatan memilih berbasis data EMIS, dan Kegiatan menelaah berbasis

data EMIS.

Kata kunci: EMIS, Pengambilan Keputusan

Page 2: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

2 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

Abstract

Technology and information as the basis of data collection has a very important role in

supporting the achievement of educational objectives. The presence of EMIS is expected that

incoming data can be more accurate and continuous can be updated so that it can be used as a

basis for decision making. Ideally decision-making requires a valid data source and is easy to

read. Valid and readable data is required as a consideration used in any decision-making or

decision-making that is time-limited. Therefore the role of data in decision making is very

important. If a decision is formulated without data, then it is certain that the decision will not

be a problem solver but will be a new problem. MTsN Tulungagung and MTsN Aryojeding

can make decision by utilizing management information system owned.

The purpose of this study is to describe about; EMIS design, Stage of EMIS, and

Decision Making Process at MTsN Tulungagung and MTsN Aryojeding.

This research used a qualitative approach. The results showed that: (1) EMIS design in

MTsN Tulungagung and MTsN Aryojeding using expert system model; (2) EMIS

Management Stage at MTsN Tulungagung and MTsN Aryojeding consists of reducing

incoming data, data entry to computer, data validation, data presentation and decision support

translator; (3) Decision Making Process in MTsN Tulungagung and MTsN Aryojeding

covers problem identification, Determining criteria of problem, Seeking problem solving

alternatives based on level of importance, regularity, and environment, Strengthening based

on accurate and valid information system, and Determining decisions that are culturally

appropriate and The purpose of MTsN Aryojeding; And (4) EMIS-Based Data Decision

Making Processes at MTsN Tulungagung and MTsN Aryojeding include EMIS Data-

Oriented Activity Activities, EMIS Data-driven Designing Activities, EMIS Data-Based

Selection Activities, and EMIS Data-Based Evaluation Activities.

Keywords: EMIS, Decision Making

1. PENDAHULUAN

Teknologi dan informasi sebagai basis pengumpulan data memiliki peran

sangat penting dalam menunjang dalam terciptanya tujuan pendidikan.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Fuadi Azis dalam penelitiannya bahwa jika

sebuah lembaga pendidikan tidak mendapatkan dukungan data dan informasi yang

berkualitas, maka dapat dipastikan akan mengalami hambatan dan kesulitan,

terlebih dalam proses pengambilan keputusan strategis.[1] Keadaan ini akan

berakibat terhadap kegagalan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, lembaga

pendidikan harus memiliki sistem pendataan yang baik, tepat dan akurat guna

memberikan pelayanan mutu yang baik dan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Page 3: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

3 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

Kementrian Agama yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

pendidikan Agama madrasah dan sekolah dalam pendataannya telah menggunakan

sistem informasi manajemen pendidikan yang dikenal dengan EMIS (Education

Management Information System).[2] EMIS yang digunakan dalam lingkungan

Kementrian Agama berisi informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan

keputusan bidang pendidikan. Sistem ini merekam tentang jumlah lembaga,

pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas yang dimiliki, dan lain-lain. Kehadiran

sistem EMIS ini diharapkan data-data yang masuk dapat lebih akurat dan terus

menerus dapat diperbaharui (update) sehingga dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan. Sejauh ini, 87% data EMIS menentukan kualitas

perencanaan, sehingga harus terus ditingkatkan dengan meminimalisir berbagai

kelemahan yang terjadi selama ini.[3]

Idealnya pengambilan keputusan membutuhkan sumber data yang valid dan

mudah untuk dibaca. Data yang valid dan mudah dibaca dibutuhkan sebagai bahan

pertimbangan yang digunakan dalam setiap pengambilan kebijakan ataupun

pengambilan keputusan yang dibatasi oleh waktu. Karenanya peran data dalam

pengambilan keputusan sangat penting. Jika sebuah keputusan dirumuskan oleh

Kepala Madrasah tanpa didasari oleh data maka dapat dipastikan bahwa keputusan

tersebut tidak akan mampu menjadi problem solver tetapi justru menjadi masalah

baru. MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding dapat melakukan pengambilan

keputusan dengan memanfaatkan sistem informasi manajemen yang dimiliki.

EMIS digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam lembaga

pendidikan. Sistem ini akan mengatur dan mengelola sesuai dengan kebutuhan

lembaga pendidikan. Contoh secara umum penyediaan data tentang jumlah

kapasitas sekolah dari mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi, baik swasta

maupun negeri. Perencanaan jumlah kelas, siswa, dan SDM untuk tenaga

pendidikan.

Peneliti menentukan lokasi penelitian tersebut membertimbangkan banyak

hal, diantaranya dua lembaga tersebut telah menggunakan EMIS dan data EMIS

nya selalu terupdate untuk proses pengambilan keputusan, belum pernah diadakan

penelitian dengan studi yang sama, dan perbedaan budaya kedua lembaga tersebut.

1. METODE PENELITIAN ATAU PERUMUSAN SOLUSI

Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan pengambilan keputusan

berbasis EMIS. Penelitian ini lebih menekankan pada proses pengambilan keputusan

berbasis data EMIS. Proses yang dimaksud adalah kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi EMIS. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama yang

merencanakan, merancang, melaksanakan, mengumpulkan data, menganalisis data,

Page 4: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

4 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

menarik kesimpulan dan menyusun laporan penelitian. Berdasarkan karakteristik

tersebut maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Jenis penelitian yang digunakan adalah field research yaitu penelitian

lapangan yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

terjadi pada saat sekarang. Pelaksanaan penelitian ini menuntut kehadiran peneliti

di lokasi penelitian, karena peneliti sebagai instrumen utama (kunci). Lokasi dan

subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah MTsN Tulungagung dan MTsN

Aryojeding yang beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantara, Beji, Boyolangu,

Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dan Jln. Raya Blitar, Aryojeding,

Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Teknik adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data.[4] Dalam hal ini peneliti menggunakan metode penelitian

wawancara, observasi dan analisis dokumen.

Langkah-langkah analisa data tunggal tersebut menggunakan model Miles

dan Huberman, yaitu reduksi data (Data Reduction), penyajian data (Data

Display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.[5]

Gambar 3.1 Komponen- Komponen Analisis Data [6]

Pada studi multisitus ini menghendaki adanya situs ganda.[7] Analisis data

lintas situs yaitu suatu teknik yang dimaksudkan sebagai proses pembanding dari

temuan-temuan yang telah diperoleh dari masing-masing kasus atau permasalahan

dalam penelitian.

Kesimpulan-

Kesimpulan:

Penarikan/Verifikasi

Penyajian Data

Reduksi Data

Pengumpulan Data

Page 5: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

5 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

Analisis data lintas situs

Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini, digunakan teknik

kriteria derajat kepercayaan, yaitu: (1) perpanjanggan keikutsertaan, (2) ketekunan

atau keajegan pengamatan, (3) triangulasi, dan (4) pemeriksaan atau pengecekan

teman sejawat.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pemanfaatan Penyediaan Informasi EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN

Aryojeding

Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan

sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

kesatuan yang utuh dan berfungsi.

MTs Negeri Tulungagung

TulungagungTulungagung

MTs Negeri Aryojeding

Pengumpulan data dan

analisis data situs II Pengumpulan data dan

analisis data situs I

Temuan sementara Temuan sementara

Analisis Lintas Situs

Penyusunan Proposisi

Lintas Situs

Temuan Akhir

Pengambilan Keputusan Berbasis

data EMIS

Page 6: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

6 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Charles bahwa EMIS adalah

akronim dari "Educational Management Information System". EMIS

didefinisikan sebagai kumpulan informasi dan dokumen yang terorganisir,

disimpan dan dianalisis untuk proses perencanaan dan manajemen pendidikan.

[8]

Definisi tersebut sesuai dengan observasi peneliti bahwa, EMIS adalah

sekelompok informasi dan dokumentasi yang terorganisasi dalam

melaksanakan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan analisis, dan

penyebaran informasi yang digunakan untuk manajemen dan perencanaan

pendidikan. Sistem EMIS digunakan untuk mengatur data dan informasi

pendidikan dalam jumlah besar yang dapat dibaca, diambil kembali, diproses,

dianalisis, dan disajikan serta disebarkan. Hal ini senada dengan yang

disampaikan oleh operator EMIS di MTsN Aryojeding dan MTs Tulungagung

bahwa EMIS adalah sistem informasi basis data yang menampilkan informasi

lembaga meliputi informasi lembaga, siswa, guru, atau profil sekolah. Hal ini

ditegaskan oleh Charles bahwa EMIS adalah serangkaian pengolahan dari

beberapa informasi.[9]

b. Tahap Pengelolaan EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding

EMIS sebagai sistem pakar memiliki potensi besar dalam mendukung

keputusan kepala madrasah. Pertama, sistem pakar menawarkan kesempatan

untuk membuat keputusan yang melebihi kemampuan kepala madrasah.[10]

Contohnya: kepala madrasah dapat menggunakan sistem pakar EMIS yang

dirancang oleh seorang pakar sistem informasi manajemen, dan saat

menggunakannya menyatukan pengetahuan pakar itu ke dalam keputusannya.

Kedua, sistem pakar dapat menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai

suatu pemecahan tertentu. Sebagaimana pendapat Charles berikut ini:

“It is a collection of component parts that include inputs processes

outputs and feed backs that are integrated to achieve a specific objective.

It is a system for managing a large body of data and information that can

be readily retrieved, processed, analyzed, and made available for use and

dissemination. It is a tool that uses systems theory, together with

developments in computerization,to create a comprehensive approach to

the collection and use of vast quantities of information on the education

and training system”[11]

Berdasarkan kutipan di atas maka dapat penulis jelaskan bahwa EMIS

adalah kumpulan komponen keluaran proses input dan umpan balik yang

diintegrasikan untuk mencapai sesuatu yang obyektif. Ini adalah satu sistem

Page 7: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

7 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

untuk pengelolaan data dan informasi yang bisa didapat kembali, diproses,

diteliti, dan tersedia untuk digunakan. EMISadalah satu alat penggunaan teori

sistem, hasil pembangunan pengembangan komputerisasi, untuk menciptakan

satu pendekatan menyeluruh ke koleksi dan penggunaan dengan kuantitas luas

dari keterangan pada sistem Pendidikan dan pelatihan.

Berdasarkan pendapat Charles tersebut dapat disimpulkan bahwa EMIS

merupakan sistem yang dapat diperoleh kembali, diproses dan dianalisis

sehingga membutuhkan sebuah sistem yang rapi, sistematis dan terstruktur

dalam pengelolaannya. Model sistem pakar terdiri dari empat bagian utama,

meliputi user interface memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan

sistem pakar, knowledge base menyimpan akumulasi pengetahuan dari masalah

tertentu yang akan diselesaikan, interference engine menyediakan kemampuan

penalaran yang menafsirkan isi knowledge base. Pakar dan analis sistem

menggunakan development engine untuk menciptakan sistem pakar.[12]

EMIS memungkinkan operator untuk berinteraksi dengan aplikasi sistem

informasi untuk menyimpan akumulasi data lembaga pendidikannya sehingga

menghasilkan informasi yang dapat mendukung keputusan kepala madrasah,

yang selanjutnya menciptakan sistem pakar menuju lembaga di atasnya seperti

Kemenag untuk merencanakan anggaran pendidikan serta mengawasi

manajemen lembaga pendidikan di seluruh daerah.

User interface memungkinkan operator untuk memasukkan dan

menerima informasi dari sistem pakar. Format user interface EMIS berupa

tampilan windows. Outputnya berupa penjelasan atas pertanyaan manfaat SIM

bagi lembaga pendidikan dan penjelasan atas penyelesaian masalah kepala

madrasah maupun Kemenag.

Knowledge base EMIS memuat knowledge representation technique yaitu

penggunaan aturan menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi

tertentu. EMIS memiliki petunjuk teknis bagaimana mengolah data pada proses

entry data hingga petunjuk tentang mengetahui valid atau tidaknya data.

c. Proses Pengambilan Keputusan di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding

Proses pengambilan keputusan Kepala Madrasah peneliti definisikan

sebagai langkah yang diambil oleh Kepala Madrasah untuk memilih alternatif

Page 8: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

8 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

yang tersedia. Adapun langkah sistematis yang dilakukan oleh Kepala

Madrasah di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding secara garis besar

meliputi:

Pertama, proses pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat

tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus

dikenali apa masalahnya.

Kedua, setelah masalah dikenali maka dapat dilakukan pencarian

terhadap alternatif-alrternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang

dihadapi. Dalam mencari alternatif hendaknya tidak mamikirkan masalah

efisiensi dan efektifitas.

Ketiga, setelah alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan

alternatif yang dapat memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan

masalah dengan cara yang paling efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan

pilihan pada sebuah alternatif, ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.

Keempat, Setelah alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke

dalam bentuk tindakan. pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan

memecahkan masalah dapat tercapai.

Kelima, setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan

keputusan telah selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan

telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah

waktunya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya.

Keputusan yang benar berpijak pada konsep kebajikan yang universal,

yaitu harus adil, penuh kasih dan juga harus baik. Jadi dalam pengambilan

keputusan Kepala Madrasah harus bertanya aspek etisnya, aspek moralnya,

apakah keputusannya itu baik, apakah juga adil. Kadang-kadang baik untuk

Kepala Madrasah tetapi tidak baik untuk anggotanya. Apakah adil untuk Kepala

Madrasah dan seluruh anggota lembaga dan apakah ada unsur kasihnya. Allah

pernah mengajarkan kepada kita suatu perintah yang disebut hukum emas yaitu

perbuatlah kepada orang lain sebagaimana kita inginkan orang perbuat kepada

kita. Jadi kita bisa gunakan prinsip ini dalam pengambilan keputusan.

Keputusan yang benar mesti mempertimbangkan dampak dari keputusan

itu. Orang yang bijaksana akan selalu mengingat apa akibat keputusan ini

Page 9: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

9 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

terhadap diri sendiri dan apa akibatnya terhadap orang lain juga. Sebagaimana

yang disampaikan Bapak Kirom berikut:

Jadi dalam kita mengambil keputusan jangan lupa untuk bergumul dalam

doa, meminta Tuhan memimpin kita dan kita harus yakin setelah kita

berdoa meminta pimpinan Tuhan, mulai detik itu Tuhan akan memimpin

kita.1

Keputusan yang benar tidak selalu tampak dengan jelas. Hdup dalam

masyarakat yang instan pasti ingin segala sesuatu muncul dengan seketika. Tapi

keputusan yang baik sering kali menuntut waktu yang panjang, tidak selalu

jelas apa itu keputusan yang baik yang bisa diambil.

Keputusan yang benar tidak menutup kemungkinan muncul dari

keputusan yang salah. Jadi adakalanya keliru mengambil keputusan yang salah,

menjadikan belajar mengenal benar itu apa. Keputusan yang salah menjadi batu

pijakan atau batu loncatan yang membawa masuk ke dalam keputusan yang

benar.

Misalnya saja disebut dalam QS Assyura ayat 38 dan Ali Imran ayat 159.

Dalam praktik kehidupan umat Islam, lembaga yang paling dikenal sebagai

pelaksana syura adalah ahl halli wa-l’aqdi pada zaman khulafaurrasyidin.

Lembaga ini lebih menyerupai tim formatur yang bertugas memilih kepala

negara atau khalifah. Jelas bahwa musyawarah sangat diperlukan sebagai bahan

pertimbangan dan tanggung jawab bersama di dalam setiap mengeluarkan

sebuah keputusan. Dengan begitu, maka setiap keputusan yang dikeluarkan

oleh pemerintah akan menjadi tanggung jawab bersama. Sikap musyawarah

juga merupakan

bentuk dari pemberian penghargaan terhadap orang lain karena pendapat-

pendapat yang disampaikan menjadi pertimbangan bersama.

Di samping itu, prinsip al-muwasah adalah kesejajaran. Artinya tidak ada

pihak yang merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan

kehendaknya. Penguasa tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap rakyat,

berlaku otoriter dan eksploitatif. Kesejajaran ini penting dalam suatu

pemerintahan demi menghindari hegemoni penguasa atas rakyat. Dalam

perspektif Islam, pemerintah adalah orang atau institusi yang diberi wewenang

1W.1.KS.4 .PK.110417.07.30-09.30

Page 10: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

10 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

dan kepercayaan oleh rakyat melalui pemilihan yang jujur dan adil untuk

melaksanakan dan menegakkan peraturan dan undang-undang yang telah

dibuat. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki tanggung jawab besar di hadapan

rakyat dan Allah. Dengan begitu, pemerintah harus amanah, memiliki sikap dan

perilaku yang dapat dipercaya, jujur dan adil.

d. Proses Pengambilan Keputusan Berbasis Data EMIS di MTsN Tulungagung

dan MTsN Aryojeding

Teknologi informasi merupakan salah satu senjata persaingan yang dapat

menyajikan aktivitas secara lebih cepat serta memiliki nilai tambah sehingga

dunia pendidikan akan menghasilkan output yang memiliki daya jual (sellable)

tinggi.[13] Untuk menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berprestasi,

maka harus memiliki kekuatan yang menjadi fokus para pengambil keputusan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ety bahwa:

Ada beberapa kekuatan yang harus menjadi prioritas perhatian para

pengambil kebijakan lembaga pendidikan karena adanya para pesaing

lembaga pendidikan yang secara ofensif dan defensive menggunakan

teknologi informasi. Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi

informasi yang sedemikian cepat tidak saja mengubah cara orang

berkomunikasi dan bekerja, namun lebih jauh lagi telah membuat alam

persaingan baru.[14]

Bentuk kekuatan MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding tertuang

dalam strategik atau program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Salah satu indikator-indikator visi dari MTsN Tulungagung dan MTsN

Aryojeding adalah memiliki hubungan kerjasama dengan pihak lain.

Membangun kerjasama dengan pihak lain dapat diawali dengan membangun

citra lembaga pendidikan. Berikut ini adalah desain pendukung keputusan

berdasarkan informasi EMIS:

Page 11: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

11 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

1. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada MTs Negeri Tulungagung

dan MTs Negeri Aryojeding tentang penanaman nilai-nilai agama Islam pada

peserta didik tunarungu dan tunagrahita dapat peneliti simpulkan sebagai

berikut:

1) Sistem informasi EMIS di MTsN Tulungagung dan MTsN Aryojeding

bersifat tertutup, yaitu memiliki sasaran, pengendalian mekanis dan umpan

balik.

2) Tahap pengelolaan aplikasi EMIS meliputi tahap mereduksi data yang

masuk, kedua, memasukkan data tersebut ke komputer. Ketiga. Validasi

Data. Keempat. Data disajikan dalam bentuk tabel. Kelima, Penerjemah

keputusan.

3) Proses pengambilan keputusan meliputi proses identifikasi masalah,

merumuskan alternatif tindakan, merumuskan pilihan dan merumuskan

keputusan.

MASALAH

E

M

I

S

SOLUSI

Kegiatan Intelejen

Kegiatan Merancang

Kegiatan Memilih

Kegiatan Menelaah

KEPUTUSAN

Page 12: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

12 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

4) Proses pengambilan keputusan kepala madrasah berbasis data EMIS meliputi

kegiatan intelejen berbasis data EMIS, kegiatan merancang berbasis data EMIS,

kegiatan memilih berbasis data EMIS, dan kegiatan menelaah berbasis data EMIS.

b. Saran

Aplikasi EMIS terus menerus mengalami perkembangan, dibuktikan

dengan adanya aplikasi desktop offline dan online yang saat ini telah

diterapkan. Namun alangkah baiknya, jika input data dalam aplikasi EMIS

dapat dilakukan secara langsung oleh guru atau siswa yang bersangkutan

sehingga lebih efektif dalam pengumpulannya dan tidak membutuhkan waktu

yang lama untuk proses validasi data.

Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dan gambaran

bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih mendalam hasil penelitian ini

atau dengan tujuan verifikasi sehingga dapat memperkaya temuan-temuan

penelitian baru.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah memberi

dukungan finansial terhadap penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fuadi Azis, Pengambilan Kebijakan Berbasis EMIS di Mapenda Kemenag Gunung Kidul,

dalam Jurnal Pendidikan Islam, 3, 1 Juni 2014, 136.

[2] Departemen Agama RI, Pengambilan Tata Hubungan Kerja Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam (Jakarta: Depatemen Agam, 2003), 17.

[3] Departemen Agama RI, Pengambilan Tata Hubungan Kerja Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam (Jakarta:

Depatemen Agam, 2003), 17. [4] Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian dan Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional,

1982), 176.

[5]Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2013.91.

[6] Huberman, A.M., Miles, M.B, Qualitative Data Analysis (Analisis Data Kualitatif), terj.

Tjetjep Rohendi Rohid (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992), 124.

[7]Ahmadi, Rulam. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.78.

[8] Charles C. Villanueva, Education Management Information System (EMIS) And The

Formulation Of Education For All (EFA) Plan Of Action (2003: In Cooperation with

UNESCO Almaty Cluster Office and the Ministry of Education of Tajikistan), 6.

[9] Charles C. Villanueva, Education Management Information System (EMIS) And The

Formulation Of Education For All (EFA) Plan Of Action (2003: In Cooperation with

UNESCO Almaty Cluster Office and the Ministry of Education of Tajikistan), 5.

[10] Schell, Raymond McLeod dan George. Sistem Informasi Manajemen, ed. Jakarta

Pusat: PT INTERMASA, 2001. 289.

Page 13: (EMIS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANaisindo.org/wp-content/uploads/2019/...MANAGEMENT-INFORMATIO… · 1 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO) Jurnal Sistem

13 Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017) ISSN: 2460 – 6839

[11] Charles C. Villanueva, Education Management Information System (EMIS) And The

Formulation Of Education For All (EFA) Plan Of Action (2003: In Cooperation with

UNESCO Almaty Cluster Office and the Ministry of Education of Tajikistan), 6.

[12] Schell, Raymond McLeod dan George. Sistem Informasi Manajemen, ed. Jakarta

Pusat: PT INTERMASA, 2001. 289-290.

[13] Eti Rochaety, Sistem Informasi…, 17.

[14] Ibid., 18.