55
Jurnal Teknologi Elektro Volume 4, Nomor 3, Januari 2013 ISSN: 2086-9479 Studi Analisa Pembangkit Listrik Tenaga Air Alternative Microhydro 101 Badaruddin, Jonathan Pedro Suwarjono Rancang Bangun VIP Lift Dengan RFID Berbasis Mikrokontroler AT89S51 110 Eko Ihsanto, Andhy Tri Wijayanto Rancang Bangun Prototipe Elevator Menggunakan Microcontroller Arduino Atmega 328P 121 Andi Adriansyah, Oka Hidyatama Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Universitas Mercu Buana http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte Studi Analisa Performansi Troubleshooting Native IP Transmisi Minilink TN Pada Link Sindangrasa – rancamaya 134 Said Attamimi, Dadang Fadillah Perancangan Kontrol Otomatis Temperatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroller AT89S51 143 Yudhi Gunardi, Firmansyah Jurnal Teknologi Elektro Volume 4 Nomor 3 September 2013 Halaman 101– 151 ISSN 2086-9479

Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknologi Elektro

Volume 4, Nomor 3, Januari 2013 ISSN: 2086-9479

Studi Analisa Pembangkit Listrik Tenaga Air Alternative Microhydro 101 Badaruddin, Jonathan Pedro Suwarjono

Rancang Bangun VIP Lift Dengan RFID Berbasis Mikrokontroler AT89S51 110 Eko Ihsanto, Andhy Tri Wijayanto

Rancang Bangun Prototipe Elevator Menggunakan Microcontroller Arduino Atmega 328P 121 Andi Adriansyah, Oka Hidyatama

Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Universitas Mercu Buana

http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte

Studi Analisa Performansi Troubleshooting Native IP Transmisi Minilink TN Pada Link Sindangrasa – rancamaya 134 Said Attamimi, Dadang Fadillah

Perancangan Kontrol Otomatis Temperatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroller AT89S51 143 Yudhi Gunardi, Firmansyah

Jurnal Teknologi

Elektro

Volume 4

Nomor3

September 2013

Halaman 101– 151

ISSN 2086-9479

Page 2: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana

Daftar Isi i

Kata Pengantar ii

Susunan Redaksi iii

Studi Analisa Pembangkit Listrik Tenaga Air Alternative Microhydro 101 Badaruddin, Jonathan Pedro Suwarjono

Rancang Bangun VIP Lift Dengan RFID Berbasis Mikrokontroler AT89S51 110 Eko Ihsanto, Andhy Tri Wijayanto

Rancang Bangun Prototipe Elevator Menggunakan Microcontroller 121 Arduino Atmega 328P Andi Adriansyah, Oka Hidyatama

Studi Analisa Performansi Troubleshooting Native IP Transmisi 134 Minilink TN Pada Link Sindangrasa – rancamaya Said Attamimi, Dadang Fadillah

Perancangan Kontrol Otomatis Temperatur Rumah Kaca 143 Berbasis Mikrokontroller AT89S51 Yudhi Gunardi, Firmansyah

Volume 4 - Nomor 3 September 2013 ISSN: 2086-9479

i

Page 3: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

KATA PENGANTAR REDAKSI

Kami memanjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-nya Jurnal Teknologi Elektro Universitas Mercu Buana,

Volume: 4, Nomor: 3 September 2013 telah dapat diterbitkan dan sampai kehadapan para pembaca yang budiman.

Jurnal Teknologi Elektro adalah suatu jurnal ilmiah yang yang mempublikasikan karya ilmiah berupa penelitian dan aplikasi sistem teknologi elektro, kajian pustaka maupun rekayasa peralatan yang digunakan oleh laboratorium serta informasi yang berkaitan dengan teknik telekomunikasi, teknik elektronika dan industri, teknik kontrol dan otomasi, teknik komputer dan informasi, teknik tenaga dan energi dan lain-lain.

Penerbitan Jurnal Teknik Elektro Universitas Mercu Buana ini diterbitkan 4 kali dalam setahun, untuk itu kami harapkan partisipasi dari para ilmuan maupun praktisi untuk mengisi tulisan pada Jurnal ini demi kemajuan ilmu Teknik Elektro.

Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi keberhasilan penerbitan Jurnal ini pada edisi berikutnya.

Atas perhatian dan partisipasinya dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan banyak terima kasih.

Wassalam

REDAKSI

ii

Page 4: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana

SUSUNAN REDAKSI

Pengarah Dekan Fakultas Teknik Ir. Torik Husein, MT

Penanggungjawab Ketua Program Studi Teknik Elektro

Ir. Yudhi Gunardi, MT

Pemimpin Redaksi Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng

Redaktur Pelaksana Fina Supegina, ST, MT

Dewan Redaksi Dr. –Ing. Mudrik Alaydrus (Telekomunikasi)

Dr. Ir. Hamzah Hilal, M.Eng (Tenaga dan Energi) Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng (Kontrol dan Industri) Dr. Ir. Abdul Hamid, M.Eng (Pemodelan dan Simulasi)

Ir. Eko Ihsanto, M.Eng (Elektronika Terapan) Sirkulasi dan Percetakan:

Edijon Nopian, SE

Alamat Redaksi Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana,

Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650, Indonesia, Tlp./Fax : +62 021 5871335,

http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte E-mail: [email protected]

Volume 4 - Nomor 3 September 2013 ISSN: 2086-9479

iii

Page 5: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

STUDI ANALISA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR ALTERNATIVE MICROHYDRO

Badaruddin1, Jonathan Pedro Suwarjono2

1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Telepon: 021-5857722 (hunting), 5840816 ext.2600 Fax: 021-5857733

Abstrak - Potensi tenaga air di

Indonesia cukup besar yaitu ±

75.000 MW yang tersebar di seluruh

wilayah Indonesia. Potensi tenaga

air tersebut belum dimanfaatkan

secara optimal dan hanya sekitar 6%

saja yang sudah dimanfaatkan untuk

PLTA, PLTM, dan PLTAAeMH.

Pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Air Alternative cibeling ini

dibangun oleh ESP-USAID dan

masyarakat daerah setempat dalam

program PES ( Payment

Environmental Services) untuk

melindungi kawasan Taman

Nasional Gunung Gede Pangrango

dan untuk membantu masyarakat

mendapatkan kehidupan yang lebih

baik tanpa merambah hutan.

Kata kunci : Microhydro, PLTA,

PLTM, PLTAAeMH

Abstract - Potential water power in

indonesia big enough that is ±

75.000 mw widespread in all

indonesia area. Potential water

power not yet maked use in an

optimal fashion and only around 6%

maked use to PLTA, PLTM, and

PLTAAMH.

Water power station development

alternative Cibeling this built by

ESP-USAID and local region

society in PES program (Payment

Environmental Services) to protects

big mount national park area

pangrango and to help society gets

life better without clear away forest.

Keywords: Microhydro, PLTA,

PLTM, PLTAAeMH

PENDAHULUAN

Energi listrik dalam kehidupan

sehari-hari memiliki peranan penting

dalam hal ini dapat dilihat bahwa

energy listrik dan kondisi ekonomi

suatu wilayah sangat erat

pengaruhnya. Hal ini ditandai pula

oleh besar kecilnya pemanfaatan

energy listrik, akan menunjukan

tingkat kesejahteraan suatu wilayah.

Namun pada beberapa wilayah

masih belum mendapatkan suplai

Vol.4 No.3 September 2013 100

Email: [email protected]

Page 6: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

energy listrik yang disebabkan oleh

kondisi topografi wilayah tersebut.

Untuk mengatasi masalah kondisi

topografi dan ketersediaan supplay

sumberdaya listrik bagi masyarakat

tersebut, maka perlu dilakukan

pencarian supplay energi listrik

alternative untuk menggantikan

pelayanan dari PLN tersebut, salah

satu sumber energi listrik alternative

adalah dengan memanfaatkan tenaga

mekanik dari sumberdaya aliran air

yang banyak terdapat dikedua

daerah tersebut. Untuk

memanfaatkan sumberdaya mekanik

air tersebut adalah dengan

membangun fasilitas pembangkit

listrik skala kecil (mikrohydro) yang

sesuai dengan kondisi topografis /

geografis daerah tersebut.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian penelitian ini

adalah untuk pengkajian lebih

lanjut/mendalam tentang daya

turbin, daya yang dibangkitkan dan

optimasi perancangan runner

pembangkit listrik tenaga

microhydro yang berada di kampung

Gunungbatu desa cinagara caringin-

bogor jawa barat

Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan

yang akan dibahas, maka dalam

penelitian ini hanya membahas

mengenai:

a) Potensi air yang tersedia di

cibeling, sebagai sumberdaya

penggerak turbin

b) Penentuan lokasi power

hause dan desain pembangkit yang

akan di realisasikan.

c) Analisa teknik pembangkit

yang akan di kerjakan

LANDASAN TEORI

Persyaratan PLTAAMH

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Alternative Microhydro memiliki

beberapa persyaratan yang harus

terpenuhi sebelum pembangkit ini

dapat dibangun pada suatu wilayah.

Beberapa persyaratan yang harus

terpenuhi untuk Pembangkit Listrik

Tenaga Air Alternative Microhydro

antara lain:

a) Bersekala kecil, hanya

digunakan untuk menutupi

atau mengganti kekurangan

pasokan listrik PLN. Biasanya

diletakkan pada kawasan

yang tidak terjangkau oleh

kabel distribusi primer PLN.

Vol.4 No.3 September 2013 101

Page 7: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

b) Memiliki Sungai sebagai

sumber daya penggerak

turbin/kincir memiliki

kontinuitas air sepanjang

tahun.

c) Memiliki Debit dan beda

elevasi yang mencukupi.

Memiliki Cacthman Area atau

daerah tangkapan air yang

luas, ini di karenakan untuk

menjaga kontinuitas air

sungai yang akan di gunakan

untuk sumber daya penggerak

turbin.

Studi Kelayakan PLTAAMH

Tidak semua tempat pada

suatu sungai dapat digunakan untuk

membanggun suatu Pembangkit

LIstrik Tenaga Air Alternative

Microhydro. Jika sepanjang tahun

sungai tidak kering dengan debit air

yang cukup besar dan memiliki beda

elevasi yang mencukupi, maka tidak

perlu di ragukan lagi tempat

tersebut layak di bangun

Pembangkit Listrik Microhydro.

Selain itu, ada beberapa hal

yang perlu mendapat perhatian

dalam membangun suatu

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Alternative Microhydro, yaitu:

• Bendungan / Daerah

Penyerapan Air

• Saluran Pengantar (intake)

• Kolam Penampung (head

Tank)

• Pipa Pesat (penstock)

• Gedung Pembangkit (Power

house)

• Turbin dan Generator

Perencanaan PLTAAMH

Perencanaan suatu Pembangkit

Listrik Tenaga Air Alternative

microhydro tidak jauh berbeda

dengan perencanaan Pembangkit

Listrik Tenaga Air pada umumnya.

Hal – hal yang perlu dilakukan

dalam perencanaan Pembangkit

Listrik Tenaga Air Alternative

Microhydro adalah sebagai berikut:

• Pengumpulan data

• Survey lokasi

• Pengukuran debit air

• Pengukuran potensi tenaga air

Berdasarkan hal-hal tersebut dapat

di tentukan gambaran awal dari

pembangkit listrik ini.

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Alternative Microhydro Cibeling

Kondisi Alam Dan Lokasi

Pembangkit

Pembangunan pembangkit

listrik tenaga air alternative

Vol.4 No.3 September 2013 102

Page 8: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

microhydro ini merupakan bagian

dari konsep PES (Payment

environmental services) dari proyek

ESP( Environmental Services

Program) yang merupakan program

dari USAID.

Sungai cibeling secara

administratif termasuk kedalam

Desa Cinagara, tepatnya di sekitar

Kampung Cibeling dan Kampung

Tangkil, Sungai Cibeling terletak

pada koordinat BT: 106° 51' 25.39" ;

LS: 6° 44' 47.15".

Lokasi rencana pembuatan

pembangkit microhydro ini berada

pada aliran Sungai Cibeling yang

bermuara pada kawasan Hutan

Taman Nasional Gunung Gede-

Pangrango. Menurut hasil

pengamatan secara langsung

dilapangan pada survey 31 Maret

2009 diperkirakan aliran debit

Sungai Cibeling ini mencapai 2.000

liter per detik atau 2 M3 per detik,

sebuah aliran sungai yang cukup

besar dan deras. Melihat saat ini

sudah memasuki musim kemarau

dengan debit air yang mencapai500

s/d 600 liter per detik sungai ini

masih memiliki suplai air yang

cukup besar.

Kondisi daerah resapan atau

daerah tangkapan hujan Sungai

Cibeling ini merupakan hutan yang

terjaga sangat baik dan merupakan

wilayah Taman Nasional Gunung

gede-Pangrango, dengan luas area

sekitar 1.265,5 Hektar, dengan

kondisi penggunaan dan peruntukan

lahan saat ini sebagai berikut : 1. Hutan 1,195.25 Ha

2. Belukar/ Semak 0.52 Ha

3. Kebun 11.80 Ha

4. Sawah 18.83 Ha

5. Ladang 36.65 Ha

6. Pemukiman 2.83 Ha

Peta 1. Tataguna lahan kawasan

daerah resapan Sungai Cibeling

Daerah Aliran Sungai

Sumber air Pembangkit Listrik

Tenaga Air Alternative Microhydro

cibeling diperoleh dari Sungai

cibeling yang di ambil dengan cara

menyodet dan membuat parit yang

di arahkan menuju bangunan

pembangkit. Sodetan ini berada

Vol.4 No.3 September 2013 103

Page 9: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

tepat di lereng punggung Gunung

Gede Pangrango sehingga sungai

cibeling ini tidak pernah kering dan

cukup deras karena memiliki

Cachment area yang luas dan terjaga

kelestariannya.

Peta 2 : Daerah Aliran Sungai

Cibeling

Sungai Cibeling adalah salah satu

hulu sangai cisadane yang melalui

beberapa daerah yaitu Kab.Bogor,

Tanggerang Selatan, Kab.Tangerang

dan Kota Tangerang yang memiliki

alur sungai lebih dari 75 Km. Sungai

Cibeling sendiri memiliki alur

sungai utama 5,2 Km dan sungai ini

memiliki banyak undakan udankan

di sepanjang badan sungai.

Berdasarkan hasil survey dan

pengukuran dilapangan diperoleh

besarnya aliran dari salah satu

sumber air adalah sebesar 182

liter/detik.

Sebagian besar daerah

pengaliran Sungai cibeling

merupakan daerah hutan lindung

dan persawahan serta kolam juga

perkampungan di bagian hilirnya.

Hidrometri

Hasil perhitungan perkiraan harapan

potensi sumberdaya air maksimal

yang dapat mengalir di Sungai

Cibeling pada saat musim kemarau

adalah berkisar antara 566 s/d 600

liter per detik dan untuk harapan

debit minimalnya adalah berkisar

antara 354 s/d 400 liter per detik.

Contoh perhitungan debit asumsi

potensi sumberdaya air dari daerah

resapan Sungai Cibeling di saat

musim kemarau adalah sebagai

berikut :

- Luas daerah resapan : 1.265,5

Hektar

- Tingkat curah hujan tahunan

: 2.500mm/thn s/d 4000

mm/thn

Sehingga :

Jumlah hujan maksimal per tahun:

12.655.000 M2 x 4000 mm/tahun =

50.620.000 M3

- Hilang sebagai evaporasi,

evapotranspirasi, runoff dll

65 % = 32.903.000 M3

- yang menjadi air tanah dan mata

air 35 % = 17.717.000 M3

Vol.4 No.3 September 2013 104

Page 10: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Sehingga debit maksimal yang dapat

diharapkan dimusim kemarau adalah

diperkirakan 566 s/d 600 liter/detik

- Jumlah hujan minimal per tahun:

12.655.000 M2 x 2500 mm/tahun =

31.637.500 M3

- Hilang sebagai evaporasi,

evapotranspirasi, runoff dll 65 %

= 20.564.375 M3

- yang menjadi air tanah dan mata

air 35 % = 11.073.125 M3

Sehingga debit minimal yang dapat

diharapkan pada saat musim

kemarau adalah diperkirakan 354 s/d

400 liter/detik

Analisa Teknik PLTAAMH

Penentuan Jenis Turbin

PLTA Alternative Microhydro

Cibeling direncanakan

menggunakan sebuah turbin. Untuk

menentukan kapasitas turbin dipakai

referensi water power dan dam

construction dengan menghitung

kemampuan turbin membangkitkan

daya. Daya turbin dapat dihitung

berdasarkan hasil survey lapangan

yaitu:

Tabel 4.1. Hasil Survey Lapangan

Berdasarkan table 4.1 maka daya

turbin :

Pt = 9.8 . 0,75 . 0,4 . 8

Pt = 23,52 Kw

Melihat kondisi sungai

cibeling, dengan debit yang tidak

terlalu besar yaitu antara 300 – 2000

ltr/ dtk dan tinggi jatuh yang rendah

yaitu 8 meter. Turbin cross flow

(turbin arus silang) adalah turbin

yang paling tepat digunakan untuk

PLTA Alternative Microhydro

cibeling.

Objek Survey Data Yang

Diperoleh

Kapasitas Air/ Debit air (Qd) 400 ltr/ det

Tinggi Jatuh Air Kotor(Hg) 8 mtr

Tinggi Jatuh Air bersih (Hn) 7 mtr

Efisiensi Turbin Yang

diharapkan (ήt)

75%

Efisiensi Generator Yang

diharapkan (ήg)

90%

Efisiensi pembangkit listrik

yang diharapkan/tahun

75 %

Vol.4 No.3 September 2013 105

Page 11: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Turbin crossflow memiliki sudu

pengarah untuk memperoleh aliran

air yang optimal, dan dapat menutup

aliran air keroda jalan (runner) aliran

air masuk ke turbin di atur melalui

inlet yang dipasang kokoh dengan

sudu pengarah. Roda jalan terbuat

dari baja, terdiri dari sejumlah sudu

(bilah) yang terpasang kokoh pada

sekeliling piringan dan poros

ditumpu oleh sepasang bantalan bola

atau luncur. Agar air dalam rumah

turbin tidak masuk kedalam

bantalan, maka dipasang seal antara

poros roda jalan dan rumah turbin.

Analisa Optimasi Perancangan

Runner

Optimasi perancangan Runner

turbin crossflow dipengaruhi oleh

beberapa variabel utama antara lain:

massa jenis fluida (γ), kecepatan

aliran air (v), masa air (m) dan head

air (Q). Berdasarkan hasil

pengamatan dan penghitungan di

lapangan di peroleh parameter

sebagai berikut:

Tabel 4.2. Parameter pengukuran

lapangan Parameter Data yang

diperoleh

Massa jenis fluida (ρ) 1kN/m3

Kecepatan aliran (v1) 0,8 m/s

Kecepatan aliran 1,132 m/s

maksimum (v2)

Diameter turbin ( D ) 0,4 m

Kelengkungan sudu

(α)

16o

Putaran runner (n) 28 rpm

Luas penampang (A) 0,4 x 0,15= 0,6 m2

Berdasarkan tabel 4.2 maka

kecepatan keliling dapat dihitung

sbb:

u = D . π . n

= 0,4 . 3,14 . 28

= 35,19 m/s

Berdasarkan data dari tabel 4.2

maka Fx dapat di tentukan: dengan

asumsi α1 = α2

Fx = 1 . 0.6 . (35,19 – 0,8) .

(1.132 cos 160 – 0,8 cos 160)

= 20,634 . 0,319

= 6,58 kNm/s

Jadi impact of jet-nya adalah 6,58,

sehingga momen pembebanan

terhadap runner turbin dapat

dihitung :

Dengan asumsi nilai F1 sama dengan

Fx maka:

MA =MB= 1/12. F1 . bo2

Dimana b0 adalah panjang runner

yang dibentangan sehingga

panjangnya sama dengan keliling

runner itu sendiri yaitu:

bo = 2πr

= 2 . 3,14 . 0,2

= 1,256 m

Vol.4 No.3 September 2013 106

Page 12: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Sehingga momen

pembebanannya menjadi:

= 1/12 . 6,58 . 1,256

= 0,689 kN/s

Dari momen pembebanan ini,

maka tebat sudu dapat ditentukan

dengan lebih optimal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa:

a) Turbin yang sesuai dengan

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Alternative Microhydro ini

adalah turbin crossflow

(turbin aarus silang), dengan

turbin crossflow daya turbin

yang mampu dibangkitkan

adalah 23,52 Kw.

b) Debit air pembangbangkit

listrik tenaga air microhydro

cibeling yang digunakan

adalah 400 ltr/det. Debit air

tersebut dapat menyebabkan

energy terbangkitkan adalah

18,522 Kw.

c) Optimasi perancangan runner

ditujukan untuk

mendapatkan pandangan

awal dalam pemilihan

bahan/material yang akan

digunakan.

d) Pembangunan Pembangkit

Listrik Tenaga Air Alternative

Microhydro cibeling adalah

projek dari ESP-USAID untuk

mempertahan hutan lindung

Taman Nasional Gunung

Gede Pangrango dari

perahambahan hutan oleh

masyarakat sekitar.

Saran

Agar lebih ditingkatkan lagi

pengadaan dan pengembangan

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Alternative Microhydro pada

daerah lain yang belum terjangkau

oleh jaringan distribusi PLN dan

penggunaan PLTAAMH dapat

digunaakan untuk menggantikan

pembangkit listrik energy fosil.

DAFTAR PUSTAKA

1. DR. A. Arismunandar dan DR. S.

Kuwahara, teknik tenaga listrik

jilid kedua pembangkit listrik

tenaga air, PT. Pradnya

Paramita, Jakarta 2010.

2. Ir. Djiteng Marsudi,

Pembangkitan Energi Listrik, PT.

Vol.4 No.3 September 2013 107

Page 13: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Jalamas Berkatama dan STT PLN,

Jakarta,2003.

3. ………., Turbin Arus Silang (

Cross-Flow Turbines ) untuk

desa, yayasan Gema

Aproteknika.

4. M.M.El-Wakil diterjemahkan E,

Jasfli Msc, Instalasi Pembangkit

Daya, 1992.

5. D Stevenson, Wiliam,Jr, Analisis

Sistem Tenaga LIstrik, Erlangga,

Jakarta, 1984.

Vol.4 No.3 September 2013 108

Page 14: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

RANCANG BANGUN VIP LIFT DENGAN RFID BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Eko Ihsanto1, Andhy Tri Wijayanto2

1,2Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Telepon: 021-5857722 (hunting), 5840816 ext. 2600 Fax: 021-5857733 Email: [email protected]

Abstrak - Akses lift menggunakan

kartu RFID berbasis mikrokontroller

AT89S51 ini terdri dari

mikrokontroller sebagai pengendali

utama, Tag RFID + Reader RFID

sebagai akses lift menuju lanatai

tujuan, sensor infra merah sebgai

pembatas tiap lantai, Motor Stepper

sebagai actuator pintu lift membuka

dan menutup dan motor DC sebagai

actuator naik turun pada lift.Rataan

watu tempuh akses lift untuk menuju

lantai 1 adalah 5,682 detik dan untuk

menuju lantai 2 adalah 22,164 detik.

Jarak maksimum Tag RFID yang

dapat dideteksi oleh Reader RFID

adalah 4,2 cm. Sedangkan kecepatan

rata-rata yang dibutuhkan lift adalah

0,0283 m/s.

Kata kunci : RFID, mikrokontroller

AT89S51, Motor DC, Motor

Stepper

PENDAHULUAN

Akses lift saat ini masih bersifat

manual dan proses dari lantai

kelantai membutuhkan waktu yang

sangat lama dan harus menunggu

kedatangan lift. Dengan

dciptakannya alat akses lift

menggunakan kartu RFID berbasis

mikrokontroller AT89S51, akan

memudahkan untuk bertemu dengan

seseorang dilantai tertentu dan

sangat efesien dalam hal waktu

karena tag RFID ini membedakan

tiap lantai yang dituju.

Adapun teknologi terbaru yang saya

buat ini untuk penelitian adalah

Akses Lift Menggunakan Kartu

RFID Berbasis Mikrokontroller

AT89S51. Akses lift dengan Tag

RFID digunakan untuk (Visitor)

Tamu pada gedung perkantoran,

dengan menggunakan Tag

RFID ini Tamu terlebih

dahulu harus meminta Tag RFID

Lift dibagian (Front Office)

Penerima Tamu. Data pada tiap-tiap

Tag RFID ini berbeda-beda sesuai

dengan lantai yang dituju.

Vol.4 No.3 September 2013 109

Page 15: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Tujuan Permasalahan

Tujuan permasalahan yang

akan dibahas adalah bagaimana

akses lift menggunakan kartu RFID

digunakan untuk lift pada lantai 1

(satu) dan lantai 2 (dua) digedung

perkantoran.

Dengan teknologi terbaru

Tag RFID penganti barcode ini

aksesnya sangat baik dan Tag

tersebut memiliki serial number

yang berbeda, yang digunakan untuk

tiap lantai gedung perkantoran.

Batasan Masalah

Agar penelitian serta

pembuatan alat tidak keluar dari

batasan yang telah ditetapkan, maka

penelitian Penelitian ini akan

dibatasi pada beberapa hal, yaitu:

1. Secara umum penelitian ini hanya

membahas prinsip kerja dari alat

tersebut meliputi analisa

rangkaian, serta hasil-hasil

pengujian.

2. Untuk menghitung beban pada lif

tidak dibahas dalam penelitian

ini.

3. IC Mikrokontroler yang

digunakan yakni AT89S51.

4. Sensor infra merah sebagai saklar

ON / OFF pada lift.

5. Motor DC sebagai penggerak.

6. Relay sebagai saklar magnetic.

7. LCD sebagai Display.

8. Untuk Software dibahas tidak

mendetail.

Metode Pendekatan Masalah

Adapun metode penelitian yang

dilakukan pada penelitian ini adalah:

- Studi pustaka sebagai referensi

untuk mengumpulkan informasi

serta data-data yang berhubungan

dengan alat simulasi pembuangan

sampah secara otomatis.

- Studi lapangan yaitu dengan

melakukan serangkaian uji coba

untuk mengetahui permasalahan-

permasalahan dan kemudian

menyelesaikan masalah tersebut,

dengan langkah sebagai berikut:

a. Perancangan rangkaian.

b. Perakitan rangkaian.

c. Uji coba terhadap hasil

perakitan.

d. Menganalisa hasil dan

membuat kesimpulan.

LANDASAN TEORI

Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler AT89S51

merupakan salah satu jenis

mikrokontroler CMOS 8 bit yang

memiliki performa yang tinggi

dengan disipasi daya yang rendah,

cocok dengan produk MCS-51.

Vol.4 No.3 September 2013 110

Page 16: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Kemudian memiliki sistem

pemograman kembali Flash Memori

4 Kbyte dengan daya tahan 1000

kali write/erase.

Disampig itu terdapat RAM Internal

dengan kapasitas128 x 8 bit. Dan

frekuensi pengoperasian hingga 24

MHz. Mikrokontroler ini juga

memiliki 32 port I/O yang terbagi

menjadi 4 buah port dengan 8 jalur

I/O, kemudian terdapat pula Sebuah

port serial dengan kontrol serial full

duplex, dua timer/counter 16 bit dan

sebuah osilator internal dan

rangkaian pewaktu.

Display LCD Character 2x16

Display LCD 2x16 berfungsi

sebagai penampil nilai kuat induksi

medan elektromagnetik yang terukur

oleh alat. LCD yang digunakan pada

alat ini mempunyai lebar display 2

baris 16 kolom atau biasa disebut

sebagai LCD Character 2x16,

dengan 16 pin konektor, yang

didifinisikan sebagai berikut:

Tabel 2.2 Fungsi pinLCD

character 2x16

PIN Nama fungsi

1 VSS Ground voltage

2 VCC +5V

3 VEE Contrast voltage

4 RS

Register Select

0 = Instruction

Register

1 = Data Register

5 R/W

Read/ Write, to

choose write or

read mode

0 = write mode

1 = read mode

6 E

Enable

0 = start to lacht

data to LCD

character

1= disable

7 DB0 LSB

8 DB1 -

9 DB2 -

10 DB3 -

11 DB4 -

12 DB5 -

13 DB6 -

14 DB7 MSB

15 BPL Back Plane Light

16 GND Ground voltage

Modul LCD terdiri dari sejumlah

memory yang digunakan untuk

display. Semua teks yang kita

tuliskan ke modul LCD akan

disimpan didalam memory ini, dan

modul LCD secara berturutan

membaca memory ini untuk

menampilkan teks ke modul LCD

itu sendiri.

Motor Stepper

Vol.4 No.3 September 2013 111

Page 17: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Motor stepper banyak digunakan

untuk aplikasi-aplikasi yang

biasanya cukup menggunakan torsi

yang kecil, seperti untuk penggerak

piringan disket atau piringan CD.

Motor stepper adalah suatu jenis

motor yang dapat digunakan untuk

memindahkan sebuah benda (beban)

dengan jarak perpindahan yang

kecil(2,6,7).

Motor stepper merupakan

motor listrik yang tidak mempunyai

komutator, dimana semua lilitannya

merupakan bagian dari stator. Pada

umumnya motor stepper hanya

mempunyai kumparan pada

statornya sedangkan pada bagian

rotornya merupakan magnet

permanen.

Dalam hal kecepatan,

kecepatan motor stepper cukup

cepat jika dibandingkan dengan

motor DC. Dengan model motor

seperti ini maka motor stepper dapat

diatur posisinya pada posisi tertentu

dan/atau berputar ke arah yang

diinginkan, baik searah jarum jam

atau sebaliknya.

Kecepatan motor stepper pada

dasarnya ditentukan oleh kecepatan

pemberian data pada komutatornya.

Semakin cepat data yang diberikan

maka motor stepper akan semakin

cepat pula berputarnya. Pada

umumnya kecepatan motor stepper

dapat diatur dalam daerah frekuensi

audio dan akan menghasilkan

putaran yang cukup cepat.

Motor stepper mengubah pulsa

listrik yang diberikan menjadi

gerakan rotor discret (berlainan)

yang disebut step (langkah). Satu

derajat-per langkah motor

memerlukan 360 pulsa untuk

menggerakkan melewati satu

putaran. Juga ada motor mikro step

dengan ribuan langkah per putaran.

Ukuran kerja dari stepper biasanya

diberikan dalam jumlah langkah per

putaran per detik. Motor stepper

biasanya kecepatan rendah dan torsi

rendah mempunyai kontrol gerakan

posisi yang cermat.

PERANCANGAN SISTEM

Sistem Utama Pada Alat

Pada sistem rangkaian alat

akses lift menggunakan kartu RFID

berbasis mikrokontroler AT89S1 ini,

terdiri dari berbagai perangkat keras

yaitu; Mikrokontroller AT89S1

sebagai pengontrol utama, RFID

(Radio Frequency Identification)

sebagai akses penggunaan lift, Infra

Vol.4 No.3 September 2013 112

Page 18: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Merah berfungsi untuk menentukan

lantai setiap lift, Motor Stepper

sebagai penggerak pintu lift

membuka dan menutup dan Motor

DC sebagai penggerak pada lift naik

dan turun. Secara keseluruhan blok

diagram untuk Akses Lift

Menggunakan Kartu RFID Berbasis

Mikrokontroller AT89S1 ditunjukan

pada gambar 3.1(1,2,3).

Gambar 3.1. Blok Diagram Akses

Lift Menggunakan Kartu RFID

Berbasis Mikrokontroller AT89S1

Mekanik Dari Alat akses Lift

Perancangan mekanik alat

untuk simulasi akses lift telah

ditentukan bentuk yang ideal

sebelumnya. Untuk merancang

mekanik dibutuhkan beberapa bahan

dasar yang diperlukan diantaranya :

Akrilik, Tali, Gear, kayu, Motor

Steper dan Motor DC. Dalam

bentuknya mekanik alat secara detail

ditunjukan pada gambar 3.2.

Keterangan Gambar :

1. Lantai Dasar

2. Lantai Satu

3. Lantai Dua

4. Bangunan Lift

5. Motor Steper (menutup dan

membuka lift)

6. Motor DC (mengangkat lift

naik dan turun)

Gambar 3.2. Rancang Bangun Dari

MekanikAkses Lift Menggunakan

Kartu RFID Berbasis

Mikrokontroller AT89S51

Dari gambar 3.2. Secara detail

alat dari akses lift ini memiliki

beberapa fungsi yaitu :

a) Motor Stepper.

Berfungsi mengerakan motor

stepper untuk menutup dan

membuka pintu lift secara otomatis

setelah menerima perintah dari

RFID. Untuk membuka pintu lift

Motor DC akan bergerak kekiri

sehingga pintu lift dapat terbuka,

sedangkan untuk menutup pintu lift

Motor DC akan berputar kekanan

Vol.4 No.3 September 2013 113

Page 19: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

sehingga akan menutup pintu lift.

Gambar ini ditunjukan dibawah ini :

Gambar 3.3. Mekanik menutup dan

membuka pintu Lift

b) Kemudian lift akan bergerak

secara otomatis menuju lantai 1

yang terlebih dahulu dibaca oleh

Reader RFID. Untuk

menggergerak lift menuju lantai

1 Motor DC akan berputar kekiri

pada saat motor DC keadaan

yaitu logika 1 sebagai

representasi tegangan +5V

(TTL) dan logika 0 sebagai

representasi tegangan 0V,

sehingga Motor DC akan

menggerakan lift menuju keatas

lantai 1. Untuk sebaliknya pada

saat sudah bergerak menuju

lantai maka Motor Dc akan

berputar kekanan pada saat

Motor DC keadaan berlogika o

sebagai representasi tegangan

0V dan logika 1 sebagai

representasi tegangan +5V untuk

dapat menurunkan Lift. Gambar

tersebut ditunjukan dibawah ini :

Gambar 3.4. Mekanik Posisi Lift

Naik dan Turun

Rangkaian Akses Lift Secara

Lengkap

Gambar 3.5 Rangkaian akses Lift

Secara Lengkap

PENGUJIAN ALAT DAN

ANALISA HASIL PENGUJIAN

Pada bab ini dilakukan proses akhir

dari pembuatan alat Penelitian, yaitu

pengujian alat yang telah selesai

dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu

agar dapat mengetahui karakteristik

Vol.4 No.3 September 2013 114

Page 20: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

dari tiap blok rangkaian, fungsi, dan

proses kerja alat secara keseluruhan.

Jika dalam pengujian terdapat

komponen yang tidak bekerja

sebagai mana mestinya, maka akan

dilakukan perbaikan.

Proses pengujian pada alat ini

dilakukan menurut bagian per blok

dari setiap rangkaian sehingga akan

diketahui kerja dari masing-masing

blok dengan baik. Selain itu, pada

proses ini juga dapat dilakukan

perbandingan antara hasil

pengukuran dengan hasil

perhitungan saat perancangan.

Pengujian alat yang dilakukan

meliputi:

1. Pengujian rangkaian catu

daya.

2. Pengujian motor Stepper

3. Pengujian motor DC

4. Pengujian infra merah.

5. Pengujian relay.

6. Pengujian RFID

7. Pengujian rangkaian

mikrokontroler.

a. Pengujian rangkaian reset.

b. Pengujian rangkaian

osilator.

8. Pengujian Rangkaian Secara

Keseluruhan.

Pengujian RFID

Pengujian Frekuensi RFID

Tujuan

Untuk mengetahui besarnya

frekuensi RFID

Alat yang digunakan

• Multifunction Counter

Model HC F2 700L

Langkah pengukuran

Menghubungkan alat frekuensi pada

kaki reader RFID seperti gambar

dibawah ini:

Gambar 4.1 Hasil Pengujian

Frekuensi RFID

Analisa

Dari hasil pengukuran diatas

untuk frekuensi RFID adalah

sebesar 124.95 KHz, dari hasil

pengamatan terdapat sedikit

perbedaaan dari nilai frekuensinya

yaitu 125 KHz, perbedaaan ini

disebabkan oleh keakurasian alat

atau faktor kesalahan. Karena

frekuensi audio sebesar 300-400kHZ

maka frekuensi RFID ini tidak

termasuk kedalam frekuensi audio.

Pada alat ini digunakan untuk

mengakses lift untuk menuju lantai

tujuan.

Vol.4 No.3 September 2013 115

Page 21: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Pengujian kecepatan lift

Tujuan

Untuk mengetahui besarnya rataan

kecepatan lift dari lantai dasar

menuju lantai 2.

Langkah pengujian

Tabel 4.1. Hasil Pengujian jarak

Tag + RFID Percobaan Waktu Jarak Kecepatan

1 13,39 detik 38 cm 0,283 m/s

2 12,79 detik 38 cm 0,030 m/s

3 13,64 detik 38 cm 0,0283 m/s

4 13,58 detik 38 cm 0,027 m/s

5 13,33 detik 38 cm 0,028 m/s

Kecepatan untruk percobaan 1

smV =

sm /0283,083,239,13

38==

Jadi rataan kecepatan lift dalam

5 kali percobaan 0,0283 m/s

Gambar 4.2 Foto Rancang Bangun

Gambar 4.3 Foto Rancang Bangun

(2)

Gambar 4.13 dan gambar 4.14

merupakan foto rancang bangun dari

akses lift menggunakan kartu RFID

berbasis mikrokontroller AT89S51

yang diakses melalui Tag RFID +

Reader RFID.

KESIMPULAN

Setelah melakukan

perancangan, pembuatan dan

pengujian sistem, maka dapat

disimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Sistem utama pada alat akses

lift menggunakan kartu

RFID ini menggunakan Tag

RFID + Reader RFID.

2. Gelombang frekuensi Radio

Tag RFID terhadap Reader

RFID sekitar125 kHz dan

jarak antara Tag RFID ke

Reader RFID yang harus di

dekatkan maksimum adalah

4,2 cm.

Vol.4 No.3 September 2013 116

Page 22: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

3. Jarak rataan waktu tempuh

pada lift untuk lantai 1

adalah 5,682 detik, dan jarak

rataan waktu tempuh pada

lift untuk lantai 2 adalah

22,164 detik.

4. kecepatan rata-rata lift untuk

dapat menuju lantai tujuan

adalah 0,0283 m/s.

DAFTAR PUSTAKA

1. Eko Putra, Agfinto, Belajar

Mikrokontroler AT89S51/52/55

(Teori dan Aplikasi), Edisi

Pertama, Cetakan Pertama,

Penerbit Gava Media,

Yogyakarta, 2002.

2. Malvino, Albert Paul, Ph.D,

Elektronika Komputer Digital,

Edisi Kedua, Penerbit Erlangga,

Jakarta, 1991.

3. Budiharto, Widodo, dan Rizal,

Gamayel, 12 Proyek

Mikrokontroler Untuk Pemula,

Edisi Pertama, Penerbit PT Elex

Media Komputindo Kelompok

Gramedia, Jakarta, 2007.

4. Nicholas Rudenko, Mesin

Pengangkat Pada Lift, Penerbit

Erlangga, Ciracas-Jakarta 1996.

5. Sutrisno, ”Elektronika Teori Dan

Penerapannya”, ITB Bandung,

1986.

6. www.datasheet4u.com.

7. www.alldatasheet.com.

8. http://www.ala.org/ala/oif/statem

entspols/codeofethics/codeethics

.htm.

9. http://www.nwfusion.com/news/

2004/0503widernetrfid.html.

10. http://berkeleypubliclibrary.org/

BESTPRAC.pdf.

11. http://www.epic.org/privacy/rfid

/.

12. http://www.rsasecurity.com/rsala

bs/staff/bios/ajuels/publications/

pdfs/rfid_surve.

13. http://www.rsasecurity.com/rsala

bs/staff/bios/ajuels/publications/

pdfs/RFIDREP.

Vol.4 No.3 September 2013 117

Page 23: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ELEVATOR MENGGUNAKAN

MICROCONTROLLER ARDUINO ATMEGA 328P

Andi Adriansyah1,Oka Hidyatama2 1,2Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Abstrak - Sistem kendali elevator

atau lift yang digunakan di gedung-

gedung bertingkat umumnya

menggunakan sistem kontrol PLC (

Programmable Logic Controller ).

Dalam pembuatan prototype ini

menggunakan alternatife lain untuk

menggantikan peran PLC dalam

mengendalikan proses Elevator atau

Lift yang bekerja yaitu

menggunakan Mikrokontroler

Arduino Uno

Prototype elevator atau lift ini

berpedoman pada Lift sebenarnya,

yang terdiri dari sensor di setiap

lantai yang digunakan sebagai

gerakan batas lift, beberapa tombol

yang terletak baik di dalam sangkar

lift ataupun di luar lift yang

digunakan untuk memanggil lift

ataupun melayani tujuan lantai, dua

sensor mekanik untuk membatasi

pergerakan pintu dan dua buah

motor DC untuk menggerakan pintu

lift dan juga untuk menggerakan lift

keatas dan ke bawah. Sehingga

melalui perangkat-perangkat

tersebut menjadikan alat ini

meyerupai dengan elevator atau lift

sesungguhnya.

Berdasarkan pengujian pada alat ini

dapat disimpulkan, penggabungan

antara hardware dan software

menjadikan alat ini dapat berfungsi

dengan baik, yaitu lift dapat naik

ataupun turun, pintu lift dapat

membuka ataupun menutup sesuai

dengan perintah.

Kata kunci : Mikrokontroller,

elevator atau lift tiga lantai, sistem

kontrol

PENDAHULUAN

Elevator atau Lift adalah

seperangkat alat yang digunakan

untuk mengangkut orang atau

barang dari suatu tempat atau lantai

ke tempat atau lantai lainnya secara

vertikal dengan menggunakan

seperangkat alat mekanik.

Perkembangan teknologi

Vol.4 No.3 September 2013 120

Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia Email : [email protected]

Page 24: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

menjadikan elevator atau lift

semakin baik perkembangannya,

mulai dari mekanik lift, sistem

kontrol dan juga keamanannya.

Sehingga menjadikan elevator atau

lift adalah satu-satunya alat

transportasi yang paling aman dan

cepat di sebuah gedung atau

bangunan tinggi. Saat ini banyak

sekali elevator atau lift yang dijual

di pasaran dengan berbagai merk,

namun tentu saja harganya tidaklah

murah. Sistem kontrol pengendali

elevator atau lift yang digunakan

pada umumnya menggunakan sistem

pengendali lift Programmable Logic

Controller dengan bantuan relay dan

kontaktor.

Disini peneliti akan

merancang sebuah prototipe sebagai

alat peraga yang berfungsi sama

seperti elevator atau lift yang

sebenarnya yang digunakan pada

gedung-gedung bertingkat.

Perancangan ini akan memudahkan

dalam memahami bagaimana sistem

kerja dan pengendalian lift, tentunya

dengan biaya yang murah, yaitu

dengan

menggunakanMikrokontroler

ARDUINO ATMEGA328P yang

memiliki kesamaan.

DASAR TEORI

Sejarah Diciptakannya Elevator

atau Lift

Elevator atau yang lebih

akrab dikenal oleh masyarakat luas

dengan nama lift. Lift adalah salah

satu alat bantu dalam kehidupan

manusia yang berfungsi untuk

mempermudah aktifitas manusia

yang rutinitasnya lebih sering berada

didalam gedung-gedung bertingkat.

Elevator merupakan alat transportasi

bekerja secara otomatis. Keberadaan

dari elevator ini merupakan sebagai

pengganti fungsi dari pada tangga

dalam mencapai tiap-tiap lantai

berikutnya pada suatu gedung

bertingkat, dengan demikian

keberadaan elevator tidak

dikesampingkan ini dikarenakan

dapat mengefisienkan energi dan

waktu pengguna elevator tersebut.

Sistem keberadaan elevator dan

segala kemajuan dan kehandalannya

tidak serta merta mengalami

perkembangan perkembangan secara

bertahap, sejak keberadaannya

pertama kali dibangun. Sejak

pertama kali dibangun, sistem

penggerak elevator pada awal

perkembangannya dimulai dengan

cara yang sangat sederhana, yaitu

Vol.4 No.3 September 2013 121

Page 25: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

dengan menggunakan tenaga non

mekanik. Elevator penumpang

pertama dipasang oleh Otis

Arduino Uno

Arduino UNO adalah

sebuah board mikrokontroler yang

didasarkan pada ATmega328.

Arduino UNO mempunyai 14 pin

digital input/output (6 di antaranya

dapat digunakan sebagai output

PWM), 6 input analog, sebuah

osilator Kristal 16 MHz, sebuah

koneksi USB, sebuah power jack,

sebuah ICSP header, dan sebuat

tombol reset. Arduino UNO memuat

semua yang dibutuhkan untuk

menunjang mikrokontroler, mudah

menghubungkannya ke sebuah

computer dengan sebuah kabel USB

atau mensuplainya dengan sebuah

adaptor AC ke DC atau

menggunakan baterai untuk

memulainya.

Gambar 2.1 Arduino Uno

Driver Motor (Motor Shield L298)

L298 adalah komponen elektronik

yang dipergunakan untuk

mengontrol arah putaran motor DC.

Satu buah L298 bisa dipergunakan

untuk mengontrol dua buah motor

DC. Selain bisa dipergunakan untuk

mengontrol arah putaran motor DC,

L298 ini pun bisa dipergunakan

sebagai driver motor Stepper

bipolar.

IC driver L298 memiliki

kemampuan menggerakkan motor

DC sampai arus 2A dan tegangan

maksimum 40 volt DC untuk satu

kanalnya. Pin enable A dan B untuk

mengendalikan jalan atau kecepatan

motor, pin input 1 sampai 4

digunakan untuk mengendalikan

arah putaran. Pin output pada IC

L298 13 dihubungkan kemotor DC

yang sebelumnya melalui dioda

yang disusun secara H-bridge.

Pengaturan kecepatan motor

digunakan teknik PWM (pulse width

modulation) yang diinputkan dari

mikrokontroler melalui pin Enable.

PWM untuk kecepatan rotasi yang

bervariasi level highnya.

Motor DC

Prinsip Kerja Motor DC

Motor DC adalah suatu

perangkat yang digunakan untuk

menghasilkan daya mekanis berupa

putaran dengan masukan berupa

Vol.4 No.3 September 2013 122

Page 26: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

tegangan yang dihasilkan dari

sumber tegangan DC. Putaran pada

motor DC didapat dari dorongan

medan magnet yang dihasilkan

penghantar yang dialiri arus DC.

Penghantar ini biasanya berupa

lilitan kawat tembaga yang di

tempatkan pada bagian motor yang

erputar.Bagian ini dikenal dengan

istilah jangkar atau armature.

(a) (b)

Gambar 2.3 (a) Bagian – bagian

Motor DC. (b) Bentuk Motor DC

Sensor Reed Switch

Reed Switch adalah saklar

listrik yang dioprasikan dengan

medan magnet. Ini terdiri dari

sepasang kontak pada tubuh logam

besi dalam tertutup rapat kaca

amplop. Kontak dapat menutup dan

membuka ketika medan magnet

diterpakan.

Gambar 2.4 Sensor Reed Switch

Tombol Push On

Tombol push-on adalah

tombol yang digunakan untuk

mengontrol kondisi on atau off suatu

rangkaian listrik. Tombol push-on

memiliki tipe kontak NO (Normally

Open) dengan prinsip kerja tombol

tekan adalah kerja sesaat maksudnya

jika tombol kita tekan sesaat maka

akan kembali pada posisi semula

(hanya memicu Vcc sesaat).

Gambar 2.5 Tombol push button

Limit Switch

Umumnya limit switch

adalah sebuah saklar atau pembatas

aliran yang digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya suatu

obyek di lokasi tertentu. Limit

switch akan aktif jika mendapatkan

sentuhan atau tekanan dari suatu

benda fisik.

Aplikasi Program Arduino IDE

(Integrated Development

Environtment).

Untuk memulai program

Arduino (untuk membuatnya

melakukan apa yang kita inginkan)

kita menggunakan IDE Arduino

(Integrated Development

Environtment), IDE Arduino adalah

Vol.4 No.3 September 2013 123

Page 27: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

bagian software opensource yang

memungkinkan kita untuk

memprogram bahasa Arduino dalam

bahasa C. IDE memungkinkan kita

untuk menulis sebuah program

secara step by step kemudian

instruksi tersebut di upload ke papan

Arduino.

Gambar 2.6 Tampilan Program IDE

(Integrated Development

Environtment)

PROSES PERANCANGAN

Tinjauan Umum

Perancangan prototype

elevator atau lift tiga lantai ini

mengacu pada lift-lift yang telah ada

secara umum dengan tujuan agar

hasil perancangan bisa menyerupai

lift yang sebenarnya. Namun

demikian ada beberapa fungsi yang

tidak diterapkan karena keterbatasan

dalam segala hal mengenai sistem

ini.

Secara garis besar sistem

prototype elevator atau lift ini terdiri

dari tiga bagian utama, yaitu :

• Bagian masukan

• Bagian pengendali / controller

• Bagian keluaran

Bagian masukan bertugas

memberikan segala informasi

mengenai kondisi yang sedang

terjadi pada lift kepada controller,

untuk selanjutnya diolah dan dikirim

ke bagian keluaran, untuk

selanjutnya dapat menggerakkan

motor pintu dan motor penggerak.

Diagram Blok

Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, bahwa

controller dalam hal ini ATMEGA

328P berfungsi sebagai otak dari

keseluruhan sistem yang mengatur

kinerja secara keseluruhan. Diagram

blok dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

Berdasarkan masukan yang

terdiri dari tombol, sensor dan limit

switch masing-masing adalah

memberi perintah yang kemudian

diolah melalui mikrokontroller

Arduino Atmega 328P, sehingga

menghasilkan keluaran motor pintu

dan motor penggerak sesuai dengan

Vol.4 No.3 September 2013 124

Page 28: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

IN12 OUT1 3

OUT2 6

OUT3 11

OUT4 14

IN27

IN310

IN415

EN11

EN29

VS

8

VSS

16

GND GND

U1

L293D

DIG

ITAL (~P

WM

)

AN

ALO

G IN

ATM

EG

A32

8P-P

U11

21

~~

~

~~

~

microcontrolandos.blogspot.com

TXRX PD0/RXD 0PD1/TXD 1PD2/INT0 2PD3/INT1 3PD4/T0/XCK 4PD5/T1 5PD6/AIN0 6PD7/AIN1 7

PB0/ICP1/CLKO 8PB1/OC1A 9PB2/SS/OC1B 10PB3/MOSI/OC2A 11PB4/MISO 12PB5/SCK 13

AREF

PC5/ADC5/SCLA5 PC4/ADC4/SDAA4 PC3/ADC3A3 PC2/ADC2A2 PC1/ADC1A1 PC0/ADC0A0

RESET

DUINO1

ARDUINO UNO R3

LUAR_LT3

LUAR_LT2

LUAR_LT1

2 3 4 5 6 7 81

RP1RESPACK-7

DALAM_LT3

DALAM_LT2

DALAM_LT1

BUKA

TUTUP

2 3 4 5 6 7 81

RP2RESPACK-7

SW_PINTU_OPEN

SW_PINTU_CLOSE

PINTU

KATROL

SEN_LT3

SEN_LT2

SEN_LT1

2 3 4 5 6 7 81

RP3RESPACK-7

IN1IN2

PINTU_PWM

KATROL_PWMIN3IN4

PINTU

KATROL

PINTU_PWMKATROL_PWM

DALAM_LT3DALAM_LT2DALAM_LT1

BUKATUTUP

SEN_LT1SEN_LT2SEN_LT3

LUAR_LT1LUAR_LT2LUAR_LT3

1

23

U2:A

7400

4

56

U2:B

7400

IN1

IN2PINTU

10

98

U2:C

7400

13

1211

U2:D

7400

IN4

IN3

KATROL

U1(VS)

SW_PINTU_OPENSW_PINTU_CLOSE

SW OPEN

SW CLOSE

SENSOR LT 3

SENSOR LT2

SENSOR LT1

LT 3

LT2

LT1

BUKA

TUTUP

LT3

LT2

LT1TOM

BO

L LU

AR

TOMBOL DALAM

<--- BUKA | TUTUP --->

<--- NAIK | TURUN ---->

kerja yang diinginkan. Berikut ini

adalah skema rangkaian sistem pada

gambar 3.2

Gambar 3.2 Skema Rangkaian

Sistem

Pada skema rangkaian

dapat dilihat bagaimana

penyambungan berbagai komponen

baik komponen masukan maupun

keluaran dengan controller Arduino

ATMEGA 328P. memanfaatkan pin

digital dan analog.

Perancangan Perangkat Keras

Perancangan Kerangka Lift

Pembuatan kerangka lift ini

dibangun menggunakan acrylic

sebagai dinding-dinding lift. Acrylic

yang dipakai sebagai dinding lift

mempunyai ketebalan 4mm. Lift

yang dibangun adalah lift tiga

lantai yang mana

ketinggian kerangka lift adalah

60cm x 20cm. Masing-masing lantai

memiliki ketinggian sekitar 20cm.

Rangkaian Catu Daya

Rangkaian ini berfungsi

untuk mensuplai tegangan

keseluruhan rangkaian yang ada.

Rangkaian catu daya yang dibuat

memiliki keluaran 12 volt. Keluaran

12 volt tersebut digunakan untuk

mensuplai tegangan ke

mikrokontroler arduino dan motor

dc. Rangkaian catu daya ditunjukkan

pada gambar 3.4 berikut ini :

Gambar 3.4 Rangkaian Catu Daya

Rangkaian Tombol dan Limit

Switch

Rancangan prototype

elevator atau lift 3 lantai ini

menggunakan 8 buah tombol dan 2

buah limit switch. Delapan buah

tombol dan 2 buah limit switch ini

terhubung ke controller melalui pin

digital yang telah tersedia pada

arduino. Terpasang pada pin digital

karena keluaran atau kerja tombol

ini adalah antara on dan off atau 1

dan 0. Berikut adalah gambar

rangkaian dari tombol-tombol lift.

Vol.4 No.3 September 2013 125

Page 29: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

LUAR_LT3

LUAR_LT2

LUAR_LT12 3 4 5 6 7 81

RP3RESPACK-7

DALAM_LT3

DALAM_LT2

DALAM_LT1

BUKA

TUTUP

2 3 4 5 6 7 81

RP4RESPACK-7

LT 3

LT2

LT1

BUKA

TUTUP

LT3

LT2

LT1TOM

BO

L LU

ARTOMBOL DALAM

Gambar 3.5 Rangkaian Push Button

dan limit switch

Rangkaian Driver Motor DC

Untuk mengendalikan

perputaran motor dc dibutuhkan

sebuah driver. Driver ini berfungsi

untuk memutar motor dc

searah/berlawanan arah dengan arah

jarum jam. Mikrokontroler tidak

dapat langsung mengendalikan

putaran motor dc, karena itu

dibutuhkan driver sebagai perantara

antara mikrokontroler dan motor dc,

sehingga perputaran dari motor dc

dapat dikendalikan oleh

mikrokontroler.

Pada penelitian ini rangkaian

driver motor dc menggunakan

modul motor shield L298. Diagram

rangkaian driver motor dc L298

dengan ATMega 329 ditunjukkan

pada gambar 3.6 berikut ini :

Gambar 3.6 Diagram rangkaian

driver motor DC

Pada rangkaian diatas, driver L298

mendapat input dari pin 4, 5, 6 dan 7

arduino. Pin – pin tersebut yang

akan mengatur perubahan arah

putaran motor dc sesuai dengan

perintah yang diberikan. Driver

L298 mendapat tegangan kerja

sebesar 5 volt dc. Sedangkan untuk

menggerakkan motor dc dibutuhkan

power input sebesar 12 volt dc.

Diagram Flow Chart

Untuk dapat mempermudah

perancangan perangkat lunak,

terlebih dahulu dibuat diagram alur

(flowchart) yang harus dikerjakan

oleh mikrokontroler seperti tampak

gambar 3.7 dan 3.8.

Gambar 3.7 Proses inisialisasi dan

Proses kerja pintu lift

PB0/ICP1/CLKO/PCINT0 2

PB1/OC1A/PCINT1 3

PB3/MOSI/OC2A/PCINT3 4PB2/SS/OC1B/PCINT2 5

PD6/AIN0/OC0A/PCINT227 PD5/T1/OC0B/PCINT218 PD4/T0/XCK/PCINT209 PD3/INT1/OC2B/PCINT1910 PD2/INT0/PCINT1811 PD1/TXD/PCINT1712 PD0/RXD/PCINT1613

PB4/MISO/PCINT4 2

PB5/SCK/PCINT5 3

PB7/TOSC2/XTAL2/PCINT7 4PB6/TOSC1/XTAL1/PCINT6 5

PC6/RESET/PCINT14 7PC5/ADC5/SCL/PCINT13 8PC4/ADC4/SDA/PCINT12 9PC3/ADC3/PCINT11 10PC2/ADC2/PCINT10 11PC1/ADC1/PCINT9 12PC0/ADC0/PCINT8 13

AVCC1 AREF7

PD7/AIN1/PCINT237

ATMEGA328P

MOTOR PENGGERAK

MOTOR PINTU LIFT

12 V 5 V

IN12 OUT1 3

OUT2 8

OUT3 13

OUT4 18

IN29

IN312

IN419

EN11

EN211

VS

8

VSS

16

GND GND

L298

Vol.4 No.3 September 2013 126

Page 30: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Gambar 3.8 Proses keseluruhan

pengendali lift tiga lantai

Secara garis besar urutan

perintah pada prototype elevator

atau lift ini dapat dilihat pada flow

chart diatas. Mulai dari saat lift

stand by di lantai tertenu, saat ada

panggilan melalui tombol-tombol

lantai, sampai dengan kerja lift

secara keseluruhan.

PENGUJIAN DAN ANALISA

RANGKAIAN

Hasil Pengujian Perangkat Keras

Driver Motor (Motor Shield L298)

dan Motor DC

Pada pengujian ini juga

digunakan Arduino Atmega328P

yang telah dimasukan program,

untuk memberikan kondisi tertentu

(high atau low) pada kaki input

L298 sehingga kedua motor dapat

bergerak.

Tabel 4.1 Pengujian Driver Motor

Shield

Berdasarkan hasil

pengujian, untuk mengontrol motor

pintu, jika EN1 dan IN2 juga diberi

logika 1, maka motor pintu berputar

searah jarum jam. Putaran ini

digunakan untuk menggerakan

motor pintu (pintu membuka).

Sedangkan jika EN1 dan IN1 diberi

logika 1 maka motor pintu berputar

berlawanan arah jarum jam

(counterclockwise). Putaran ini

digunakan untuk menggerakan

motor pintu (pintu menutup).

Selanjutnya untuk menghentikan

motor pintu (pintu stop), maka

hanya IN1 saja yang diberi logika

1.Begitu juga untuk menggerakan

motor penggerak.

Pengujian Tombol

Pengujian rangkaian

tombol-tombol dilakukan untuk

mengetahui apakah rangkaian yang

dibuat telah tersambung dengan

benar.Berikut adalah program untuk

rangkaian tombol.

Vol.4 No.3 September 2013 127

Page 31: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Tabel 4.2 Hasil pengujian

rangakaian tombol

Masing-masing tombol yang ditekan

memberikan logika 1, sehingga pada

keluaran yang terhubung ke

mikrokontroller juga berlogika 1,

dimana selanjutnya diteruskan untuk

memberi perintah motor penggerak

dan juga motor pintu.

Pengujian Limit Switch

Limit switch pada alat ini

merupakan batasan pintu membuka

secara penuh atau menutup secara

penuh yang terpasang pada kedua

sisi daun pintu lift,

Tabel 4.3 Hasil pengujian

rangakaian limit switch

Melalui program dan hasil pengujian

dapat disimpulkan jika pada saat

motor pintu bekerja (pintu

membuka) dan daun pintu lift

mengenai limit switch open (logika

1) maka pin 9 akan aktif (logika 1),

yaitu motor pintu mati (pintu stop)

yang artinya pintu sudah membuka

secara penuh. Begitu juga pada saat

motor pintu bekerja (pintu menutup)

dan daun pintu mengenai limit

switch close (logika 1) maka pin 8

akan aktif (logika 1), yaitu motor

pintu mati (pintu stop) yang artinya

pintu sudah menutup secara penuh.

Pengujian Sensor Lantai

Sensor lantai diletakkan di

setiap lantai, yang berfungsi untuk

membaca pergerakan lift. Dimana

saat lift melayani ke lantai yang

dituju maka lift akan berhenti secara

otomatis, dalam hal ini sensor lantai

lah yang berperan untuk membuat

lift (motor penggerak) berhenti.

Tabel 4.4 Hasil pengujian

rangakaian sensor lantai

Berdasarkan program dan hasil

pengujian dapat disimpulkan jika

pada saat motor penggerak bergerak

naik ataupun turun sesuai dengan

perintahnya ke lantai tertentu dan

mengenai sensor lantai tertentu

(logika 1) sesuai dengan

perintahnya, maka pin pada arduino

Vol.4 No.3 September 2013 128

Page 32: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

akan akatif (logika 1), yaitu motor

penggerak akan berhenti (stop).

Hasil Pengujian Secara

Keseluruhan

Pengujian Proses Lift Naik

Pengujian proses naik ini adalah

untuk mengetahui apakah kerja

sistem lift saat naik dapat berfungsi

dengan baik atau tidak. Pada proses

ini di uji dengan cara mengaktifkan

tombol-tombol yang terletak diluar

ataupun didalam lift.

Gambar 4.1 Proses lift saat naik

Berdasarkan proses lift saat naik

seperti yang terlihat pada gambar

4.6maka didapatkan hasil pengujian

pada proses lift naik ini seperti yang

terlihat pada table 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Proses

Lift Naik

Pada gambar 4.5 terlihat posis ilift

sedang berada dilantai 1, dan jika

ditekan tombol call atau tujuan

lantai 2 (tombol luar ataupun tombol

dalam lift) maka motor penggerak

sangkar lift aktif sehingga lift naik

setelah sensor lantai 2 aktif. Saat lift

mengenai sensor di lantai 2 maka

motor penggerak sangkar lift akan

mati (lift berhenti) dan kemudian

terjadi proses buka dan tutup pintu.

Begitu juga dengan kerja tombol-

tombol lainnya.

Pengujian Sistem Buka, Tutup,

Berhenti Pintu Lift Secara

Otomatis

Proses pengujian ini adalah

dimana pintu lift dapat bekerja

secara otomatis tanpa menggunakan

tombol buka tutup (DR-OP dan DR-

CL) pintu yang ada. Pada proses ini

setiap lift berhenti di salah satu

lantai, maka pintu secara otomatis

membuka kemudian berhenti, lalu

terdapat waktu tunggu, setalah itu

pintu menutup kembali secara

otomatis. Hasil pengujian proses

stop pada tiap-tiap lantai terlihat

pada table dibawah 4.6.

Vol.4 No.3 September 2013 129

Page 33: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Proses

Pintu Stop

Berdasarkan tabel 4.6 dapat

disimpulkan, saat posisi lift arah

naik (dari lantai 1 ke lantai 2 dan 3),

maupun saat posisi lift arah turun

(dari lantai 3 ke lantai 2 dan 1)

adalah ketika lift berhenti atau stop,

pintu akan membuka secara

otomatis sampai dengan membuka

penuh kemdian secara otomatis

pintu lift akan berhenti. Setelah itu

terdapat delay selama 3 detik

sebelum pintu lift tersebut menutup

kembali, kemudian secara otomatis

akan berhenti. Melalui hasil

pengujian tersebut dapat dikatakan

bahwa proses sistem buka, tutup,

dan berhenti pintu lift secara

otomatis dapat bekerja dan berfungsi

dengan baik dan benar, sesuai

dengan yang diharapkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari penelitian yang telah

dilaksanakan pada perancangan

prototype elevatormenggunakan

Mikrokontroler Atmega 328P telah

dilakukan pengujian alat,

pengambilan data serta pembahasan,

maka dapat diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

Pembuatan perancangan prototype

elevator menggunakan

mikrokontroler Atmega 328P

dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

1. Tahapan pertama membuat

kerangk alift 3 lantai

2. Tahapan kedua, membuat

sangkar lift

3. Tahapan ketiga adalah

pembuatan sistem pengendali

(controller).

Setelah semua selesai

dibuat, maka selanjutnya

menggabungkan semua rangkaian

atau sistem yang dibuat baik

software maupun hardware,

sehingga menjadi sebuah prototype

sistem pengendali lift menggunakan

mikrokontroler Atmega 328P,

setelah itu dilakukan pengujian

dengan cara menjalankan / uji coba

lift, sehingga lift dapat bergerak naik

atau turun mencapai lantai yang

ingin dituju, dan proses yang terjadi

pada kerja pintu lift dapat membuka

dan menutup kembali secara

otomatis. Dan semua sensor dapat

Vol.4 No.3 September 2013 130

Page 34: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

bekerja dengan semestinya, maka

dapat diketahui hasil kerja sistem lift

3 lantai menggunakan

Mikrokontroler Arduino Atmega

328P bekerja sesuai dengan

keinginan.

Saran

Untuk pengembangan lebih

lanjut dimasa mendatang peneliti

menyarankan beberapa hal,

antaralain :

1. Menambahkan pin out pada

mikrokontroller agar perangkat-

perangkat yang terpasang pada

lift dapat dibuat secara real

(nyata) sesuai dengan lift

sesungguhnya. Karena

keterbatasan pin out pada

Arduino Atmega 328P,

sehingga menjadikan alat ini

menjadi terbatas pada

perangkat-perangkatnya.

2. Dengan begitu apabila terdapat

banyak pin out pada

mikrokontroller, maka

perangkat lainnya seperti sensor

pintu, buzzer, indicator lift dan

lain sebagainya dapat terpasang.

3. Perbaikan atau perapihan pada

struktur kerangka lift dan juga

sistem mekanik yang ada,

sehingga menjadikan alat ini

menjadi alat yang baik dan

rapih.

DAFTAR PUSTAKA

1. Andrianto, Heri. 2008.

Pemrograman Mikrokontroler

AVR ATMega16 Menggunakan

Bahasa C (Codevision

AVR).Bandung : Informatika.

2. Ardiwinoto. 2008.

Mikrokontroler AVR ATMega

8/32/8535 & Pemrogramannya

Dengan Bahasa C WINAVR.

Bandung :Informatika.

3. Budiharto, Widodo. 2005.

Perancangan Sistem dan Aplikasi

Mikrokontroler. Jakarta : PT.

Alex Media Komputindo.

4. Kadir, Abdul. 2013. Panduan

Praktis Mempelajari Aplikasi

Mikrokontroller dan

Pemrograman

Arduino.Yogyakarta :Andi.

5. Lukman, Ardiansyah, Nendi.

2010. Line Follower Robot

Peniup Lilin Berlengan Satu

Berbasis Microcontroller

ATMEGA16. Jakarta : Universitas

Mercu Buana.

6. Winoto, Ardi. 2008.

Mikrokontroler AVR ATmega

8/16/32/8535 dan

Vol.4 No.3 September 2013 131

Page 35: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Pemrogramannya dengan

Bahasa C pada WinAVR.

Bandung : Informatika.

7. Arduino. 2014. Examples.

http://arduino.cc/en/Tutorial/Hom

ePage. 5 Januari 2014.

8. Oomlout. 2014. ARDX.

http://www.oomlout.com/a/produ

cts/ardx/. 25 Maret 2014.

Vol.4 No.3 September 2013 132

Page 36: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

STUDI ANALISA PERFORMANSI TROUBLESHOOTING NATIVE IP

TRANSMISI MINILINK TN PADA LINK SINDANGRASA –

RANCAMAYA

Abstrak – Untuk menyelesaikan

masalah transmisi data besar salah

satu solusinya adalah penggunaan

peralatan transmisi berbasis IP

(Native IP). Penelitian ini dilakukan

analisa hasil penerapan peralatan

transmisi berbasis IP pada jalur

transmisi Rancamaya – Sindangrasa.

Analisa ini melihat adanya

bottleneck pada sisi peralatan

transmisi dengan melihat bandwidth

uility yang mencapai 100%. Akibat

dari terjadinya bottlenect tersebut

adalah munculnya alarm NTP

Server pada Node-B (BTS 3G)

ericsson, dan congestion disertai

dropcall pada sisi BTS 2G ericsson.

Dengan melakukan aktifitas upgrade

peralatan transmisi berbasis IP dari

18 Mbps menjadi 51 Mbps

diharapkan dapat menyelesaikan

masalah bottleneck akibat transmisi

data yang besar tersebut.

Hasil dari aktifitas upgrade kapasitas

transmisi berbasis IP tersebut

ternyata dapat menghilangkan

adanya bottleneck tersebut, dengan

melihat bandwidth utility yang turun

sampai 50% serta hilangnya alarm

NTP Server pada sisi Node-B (BTS

3G) ericsson, congestion dan

dropcall pada sisi BTS 2G ericsson

membuktikan hal tersebut. Sehingga

dapat ditarik kesimpulan bahwa

peralatan transmisi berbasis IP

adalah mutlak untuk diterapkan pada

masa sekarang ini.

Keywords : E1toIP, Transmission

Link, HSDPA, HSUPA, Native IP,

Ericsson Minilink TN

PENDAHULUAN

Untuk mengingkatkan kualitas

layanan operator jaringan selular

diperlukan suatu teknologi yang

dapat memberikan kualitas layanan

yang baik dan kuantitas yang juga

Vol.4 No.3 September 2013 133

Jl.Meruya Selatan Kembangan, Jakarta 11650, Indonesia Email : [email protected]

Said Attamimi1, Dadang Fadillah2 1,2Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana

Page 37: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

harus cukup baik. Banyak cara

untuk meningkatkan kualitas

jaringan tersebut seperti penempatan

Base tranceiver Stasion ( BTS ) baru

atau dengan mengoptimalkan

kapasitas BTS yang sudah ada.

Namun itu semua tidak akan

berhasil bila tidak dibarengi dengan

peningkatan kualitas dalam hal

transmisi data antar BTS tersebut.

Maka seiring dengan

perkembangan teknologi, PT

INDOSAT ( I-Sat ) dan perusahaan

rekanan penyedia perangkat (

Vendor Ericsson ) berusaha untuk

menerapkan suatu feature teknologi

yang dapat memaksimalkan

transmisi data antar BTS tersebut.

Dengan melakukan konversi dari

transmisi link berbasis teknologi E1

dan mengubahnya menjadi transmisi

link berbasis teknologi IP

diharapkan dengan adanya

pengubahan feature baru tersebut,

maka secara tidak langsung akan

dapat meningkatkan kualitas

transmisi data antar BTS tersebut,

sehingga akan membantu untuk

meningkatkan kualitas jaringan BTS

PT Indosat secara keseluruhan.

Teknologi Native IP (E1 Over

IP) sebagaimana di standarisasikan

oleh ITU pada artikel dengan nomor

ITU-T G.7041, G.8040, dan G.707,

menyebutkan bahwa 1 buah PDH 16

E1 (kecepatan 16 x 2 Mbps) pada

PDH dapat di transmisikan dengan

menggunakan mapping teknologi

Ethernet dengan kecepatan 1 Gbps

untuk 1 buah jalur transmisi PDH.

Hal itu mengakibatkan revolusi

dalam menggunakan jalur transmisi,

sehingga jalur transmisi tidak lagi

terbatas pada kecepatan E1 yaitu

16x2 Mbps melainkan keterbatasan

pada kecepatan 1Gbps. Sehingga 1

buah jalur transmisi PDH berbasis

Ethernet link 1 Gbps tidak lagi

memiliki E1 sebanyak 16x2 Mbps

saja, melainkan secara teoritis akan

memiliki jalur E1 sebanyak 500

buah. Diharapkan dengan

diterapkannya teknologi ini akan

menghasilkan jalur transmisi yang

sangat diperlukan dalam upaya

menangani traffic dalam julah yang

sangat besar, seperti aplikasi

HSDPA, LTE, MIMO, dan lain-lain.

Permasalahan

Berdasarkan uraian latar

belakang diatas, maka permasalahan

dalam memaksimalkan qualitas

layanan sebuah Transmisi link pada

jaringan BTS sekarang ini adalah

Vol.4 No.3 September 2013 134

Page 38: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

penerapan teknologi terbaru dari

Vendor Ericsson. Fitur teknologi

transmisi link ini akan mengubah

teknologi transmisi link berbasis E1

dan akan dikoversikan menjadi

teknologi transmisi link berbasis IP.

Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Pembahasan untuk

Performansi teknologi

transmisi link berbasis IP.

2. Pembahasan penerapan

teknologi transmisi berbasis

IP dilakukan pada Link

Rancamaya-Sindang rasa.

3. Data penelitian yang

digunakan adalah data

statistik tanggal 23 Februari

2014 sampai dengan tanggal

24 Februari 2014 ( sumber:

Data Statistic Traffic

Ericsson ).

4. terhadap jaringan 3G yang

sudah ada sebelumnya.

LANDASAN TEORI

Teknologi Transmisi PDH

The Plesiochronous Digital

Hierarchy (PDH) adalah suatu

teknologi yang digunakan dalam

jaringan telekomunikasi untuk

mengangkut sejumlah besar data

melalui jalur transportasi digital.

Plesiochronous istilah berasal dari

bahasa Yunani plesio, yang berarti

dekat, dan chromos.

Gambar 2.1 konsep Multiplexer dan

Demultiplexer

Jaringan PDH berjalan dalam

keadaan di mana bagian yang

berbeda dari jaringan tersebut

hampir disinkronkan, akan tetapi

tidak begitu sempurna. Teknologi

PDH ini termasuk teknologi lama

berbasis TDM yang mulai

digantikan dengan teknologi SDH

(Synchronous Digital Hierarchy)

ataupun sistem teknologi metro

ethernet yang sudah berbasis IP

(internet protocol).

Gambar 2.2 Penerapan TDM

Teknologi PDH digunakan untuk

membawa data dalam jumlah yang

besar melalui suatu perangkat

Vol.4 No.3 September 2013 135

Page 39: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

transport digital seperti fiber optik

atau radio microwave.berikut ini

adalah teknologi dasar yang

digunakan pada PDH yaitu,

Multiplexing, TDM (Time Division

Multiplexing), dan PCM (Pulse

Code Modulation).

Teknologi Ethernet Over PDH

Ethernet-over-PDH (EoPDH)

adalah kumpulan dari teknologi dan

standar yang memungkinkan

pengangkutan frame Ethernet atas

infrastruktur telekomunikasi PDH

yang sudah ada. Hal ini

memungkinkan operator untuk

memanfaatkan jaringan PDH dan

SDH yang sudah ada untuk

menyediakan layanan berbasis

Ethernet baru. Teknologi yang

digunakan dalam EoPDH termasuk

bingkai enkapsulasi di GFP

sebagaimana didefinisikan dalam

G.7041, pemetaan Ethernet-over-

PDH framing dan agregasi link

didefinisikan oleh G.7043,

penyesuaian kapasitas link

didefinisikan sesuai dengan G.7042,

pesan manajemen sebagaimana

didefinisikan dalam Y 0,1731 dan

Y.1730, VLAN tagging, QoS

priority, serta aplikasi untuk layer

yang lebih tinggi seperti server

DHCP dan user interface HTML.

Key Performance Indicator

Key Performance Indicator

(KPI) atau sering disebut juga

sebagai Key Success Indicator (KSI)

adalah satu set ukuran kuantitatif

yang digunakan perusahaan atau

industri untuk mengukur atau

membandingkan kinerja dalam hal

memenuhi tujuan strategis

operasional mereka. KPI bervariasi

antar perusahaan atau industri,

tergantung pada prioritas atau

kriteria kinerja.

Sedangkan nilai KPI untuk transmisi

ditetapkan sebagai berikut, yaitu :

• BER 10-6\

• Congestion Bandwidth Utility

85%

• Pointing Receive level <= +_

3dBm dari link budget

• Minimal kapasitas untuk 1 site

sebesar 50Mbps

Namun pada laporan ini hanya

KPI untuk congestion bandwidth

utility saja yang akan dibahas.

Sesuai dengan Kick off meeting

untuk project roll out pada tahun

2014, pada project transmisi

berbasis IP (transmission native IP)

untuk Project PT Indosat Tbk di

Vol.4 No.3 September 2013 136

Page 40: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Indonesia telah disepakati bahwa

tidak boleh ada terjadinya

congestion pada transmisi sebagai

tulang punggung jaringan selular 2G

dan 3G, karena akan berakibat

hancurnya kinerja jaringan selular

tersebut. Namun dengan

pertimbangan budget yang dimiliki

oleh PT Indosat Tbk, akan sangat

sulit untuk melakukan penambahan

jalur transmisi baru setiap kali

transmisi tersebut mendekati nilai

congestionnya. Setelah dengan

perhitungan dan pertimbangan yang

matang pada akhirnya telah

disepakati bersama antar Vendor

Ericsson sebagai penyedia perangkat

dengan Operator Indosat sebagai

pengguna perlatan telekomunikasi

yang memberikan layanan jaringan

selular 2G dan 3G bahwa traffic

congestion pada transmisi tidak

boleh melampaui kapasitas transmisi

sebesar 85%. Apabila nilai KPI

tersebut telah tercapai maka pihak

indosat akan meminta pihak ericsson

agak melakukan upgrade capacity

jalur transmisi tersebut.

PERANCANGAN

Pengamatan awal

Pada tahap ini dilakukan

pengamatan dengan cara melihat

faults yang terjadi pada masing-

masing BTS, pada saat dilakukan

observasi pada site Sindangrasa

ternyata terdapat 2 buah BTS yang

memiliki Faults, yaitu :

• Pada BTS 2G terjadi Dropcall.

• Pada BTS 3G terjadi alarm Fault

NTP server.

Namun setelah dilakukannya

observasi lebih jauh terjadi faults

terjadinya faults tersebut hampir

pada waktu yang bersamaan. Dalam

pengamatan ini dapat ditarik

kesimpulan, pada 2 BTS dalam 1

site apabila terjadi faults secara

bersamaan maka kemungkinan besar

adalah terjadinya faults pada sisi

transmisi. Oleh karena karena itu

pengamatan selanjutnya dialihkan

dari sisi BTS menjadi sisi transmisi.

Pengumpulan data dan analisa

KPI awal

Pengamatan pada sisi transmisi

dilakukan dengan melihat

performansi statistic pada masing-

masing link transmisi. Namun

sebelum dilakukan pengamatan dari

data yang ada diperoleh bahwa site

Sindangrasa merupakan site pada

link ke 2 dari BSC (base stasion

control), sehingga perlu dibuat

PathLink terlebih dahulu sampai site

Vol.4 No.3 September 2013 137

Page 41: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Sindangrasa. Berikut adalah

PathLink site Sindangrasa :

Gambar 3.1 Pathlink dari GPON

sampai Site Sindangrasa

Gambar 3.2 Kapasitas transmisi

Pakuan GPON – Rancamaya –

Sindangrasa

Pengamatan mendalam

dilakukan untuk mengetahui

mengapa terjadinya Traffic

Congestion pada jalur transmisi

Rancamaya – Sindangsari tersebut,

jika di lihat dari gambar di atas

kapasitas jalur transmisi rancamaya

–sindangsari hanya 18.5Mbps

sedangkan kapasitas transmisi

pakuanGPON – rancamaya

mencapai 150Mbps.

IMPLEMENTASI &ANALISA

Upgrade Kapasitas transmisi

Pengaturan radio untuk upgrade

kapasitas mencakup 2 buah item

yaitu channel spacing dan modulasi

radio.. Untuk channel spacing

diubah sesuai dengan perencanaan

Ericsson, yaitu 28 buah seperti pada

gambar 4.2 dibawah :

Gambar 4.1 Pengaturan channel

spacing radio transmisi

Dan untuk modulasi diubah sesuai

dengan perencanaan Ericsson, yaitu

menggunakan modulasi QAM

dengan 16 buah symbol, dengan

modulasi ini diharapkan memiliki

transfer data sebesar 51 Mbps,

seperti pada gambar dibawah:

Gambar 4.2 Pengaturan modulasi

radio transmisi

Pakuan GPON Rancamaya Sindangrasa

Vol.4 No.3 September 2013 138

Page 42: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Analisa Hasil uograde capacity

Gambar 4.3 Grafik Statistik before

upgrade

Pada tabel 4.3 dan pada gambar

4.4 (sebelum dilakukan upgrade)

terlihat bahwa prosentase

penggunaan kapasitas transmisi link

link Sindangrasa – Rancamaya

sudah mencapai 100% pada jalur

downlink antara Node-B (BTS 3G)

dengan perangkat 3G-HSDPA user.

Gambar 4.4 Grafik Statistik after

upgrade

Namun pada tabel 4.4 dan pada

gambar 4.9 (setelah dilakukan

upgrade) terlihat bahwa prosentase

penggunaan kapasitas transmisi link

link Sindangrasa – Rancamaya tidak

pernah mencapai 100%. Pada jalur

downlink antara Node-B (BTS 3G)

dengan perangkat 3G-HSDPA user

nilai prosentase penggunaan

kapasitas link yang tertinggi hanya

mencapai 45%.

KESIMPULAN

Selaras dan sesuai dengan

artikel ITU pada artikel dengan

nomor ITU-T G.7041, G.8040, dan

G.707 dan hasil paper dari Arthur

Harvey, “Tutorial Ethernet-over-

PDH Technology Overview” yang

menyebutkan bahwa teknologi

Teknologi Native IP (E1 Over IP)

dapat dilakukan pengaturan dari

kecepatan 1.5 Mbps hingga

kecepatan sampai 360 Mbps.

Dengan melakukan troubleshooting

pada transmisi link Rancamaya –

Sindangrasa, troubleshoot dilakukan

dengan mengubah kecepatan

transmisi link dari 18 Mbps menjadi

51 Mbps. Dimana pengaturan

kecepatan tersebut masih jauh

dibawah nilai maksimum kecepatan

tranmisi link yaitu mengacu pada

paper tersebut adalah 360 Mbps.

Hasilnya adalah telah Terjadi

penurunan persentase congestion

pada utilisasi bandwidth transmisi

yang sebelum nya mencapai 100%

kini hanya 50% dari kapasitas

51Mbps yang tersedia. Kemudian

terlihat nilai maksimal traffic yang

0…5…1…1…2…2…3…3…4…4…5…5…6…6…7…8…8…9Rx 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0T

0100000

Traf

fic

Interval 24 Hours NE Before

0…5…1…1…2…2…3…3…4…4…5…5…6…6…7…7…8…8…9…9…Rx

0100000

Traf

fic

Interval 24 Hours NE After

Vol.4 No.3 September 2013 139

Page 43: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

lewat 10Mbps masih di bawah nilai

kapasitas transmisinya yaitu

51Mbps, dari sebelum nya nilai

maksimal yang lewat 20Mbps dari

kapasitas transmisi 18Mbps.

Pengaturan tersebut mengakibatkan

hilangnya alarm yang ada yaitu

3G2IP_SINDANGRASA fault ntp

server sehingga performansi BTS

3G telah dianggap normal kembali.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaveh Pahlavan and Prasant

Krishnamurthy. Networking

Fundamentals. United Kingdom.

2009.

2. Universal Mobile

Telecommunications System.

http://en.wikipedia.org/wiki/Uni

versal_Mobile_Telecommunicati

ons_System. Wikimedia

Foundation Inc. Diakses pada

hari : Kamis, 16 Maret 2011.

3. W-CDMA_(UMTS).

http://en.wikipedia.org/wiki/W-

CDMA_(UMTS). Wikimedia

Foundation Inc. Diakses pada

hari : Kamis, 16 Maret 2011.

4. 16-QAM.

http://en.wikipedia.org/wiki/16-

QAM. Wikimedia Foundation

Inc. Diakses pada hari : Kamis,

16 Maret 2011.

5. Maulana Al Fauzi. Penerapan

Desain Proses Optimalisasi

Network 2G Dengan Metode

Reengineering Pada Project

Telkomsel Inner Jakarta Area.

Universitas Mercubuana.

Meruya – Jakarta. 2010.

6. Suratno. Analisa Optimalisasi

BTS 3G Dengan Menggunakan

Teknologi Feederless Pada

Operator Telkomsel Regional

Jawa Barat. Universitas

Mercubuana. Meruya – Jakarta.

2013.

7. Bintoro Agus Susanto. Mini-

Link TN as Ethernet Transport

System. PT Ericsson Indonesia.

Jakarta. 13 Oktober 2010.

8. Dell. Metode Prosedur Mini-

Link TN Native Ethernet

Konfigurasi Revisi 5. PT

Ericsson Indonesia. Jakarta. 18

Desember 2012.

9. Anwar Sani. Method Of

Procedure Mini-Link TN Native

Ethernet Configuration. PT

Ericsson Indonesia. Jakarta. 18

Desember 2012.

10. Ecahsat. Suplemen Petunjuk

Instalasi & Konfigurasi Ethernet

- Mini-Link Traffic Node R4. PT

Vol.4 No.3 September 2013 140

Page 44: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Ericsson Indonesia. Jakarta. 26

Mei 2010.

11. Arthur Harvey. Tutorial

Ethernet-over-PDH Technology

Overview. Maxim Integrated. 22

juni 2006.

12. Per Ola Andersson, Håkan Asp,

Aldo Bolle, Harry Leino, Peter

Seybolt and Richard Swardh.

GSM transport evolution

Ericsson SIU. Ericsson.

Swedish. 2007.

Vol.4 No.3 September 2013 141

Page 45: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Yudhi Gunardi1,Firmansyah2

Telepon: 021-5857722 (hunting), 5840816 ext. 2600 Fax: 021-5857733

Abstrak - Kontrol otomatis

temperatur rumah kaca merupakan

sebuah aplikasi sistim temperature

suhu otomatis pada sebuah

rumah\ruangan tertentu.Untuk dapat

menjalankan fungsi otomatis

temperature tersebut digunakan

beberapa macam sensor sebagai

suatu sistim indranya dan beberapa

actuator sebagi sistim pendingin

ruangan.

System yang digunakan berbasis

pengendali mikro ( mikrokontroller )

AT89S51. dimana temperatur

ruangan akan dikendalikan secara

otomatis oleh mikrokontroler, Untuk

input mikrokontroler dipasang

heater dengan tegangan

220volt/300Watt. Sebagai pemanas

ruangan dan sensor LM 35 berfungsi

sebagai input untuk menditeksi

panas pada ruangan. Untuk output

mikrokontroler dipasang 2 buah fan

yang berfungsi sebagai pengatur

udara panas pada ruangan.

Pada akhirya dengan sebuah sistem

kontrol yang baik akan

memanfaatkan sensor serta aktuator-

aktuator untuk mengendalikan

temperatur pada ruang kaca.

Kata kunci : Kontrol otomatis,

temperatur, sensor LM 35,

mikrokontroller

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan teknologi

yang semakin canggih, banyak kita

temukan peralatan-peralatan atau

suatu system yang dikontrol secara

otomatis. Sebagai contoh adalah

penerangan jalan raya, seleksi

barang pada industri-industri yang

umumnya menggunakan ban

berjalan dan tentu saja masih banyak

lagi contoh yang dapat diambil.

Beberapa contoh yang disebutkan

tadi bertujuan untuk membantu dan

meringankan pekerjaan manusia

sehari-hari dan juga untuk

meningkatkan efisiensi dan

efektifitas dari suatu perkerjaan,

baik dari segi waktu, tenaga dan

biaya. Disini peneliti ingin mencoba

Vol.4 No.3 September 2013 142

Email: [email protected]

1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Page 46: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

mengangkat judul Kontrol Otomatis

Temperature Rumah Kaca, karena

peneliti menganggap control ini

banyak sekali manfaatnya dalam

kehidupan manusia, terutama dalam

bidang pertanian atau perkebunan.

Karena banyak sekali species

tanaman yang ada di Indonesia yang

sudah hampir punah dan perlu

dilakukan pelestarian dan

pengembangbiakan secara intensif

sehingga akan didapatkan hasil yang

maksimal. Dalam peralatan atau

system control otomatis dapat

dipergunakan mikrokontroller, PLC

atau PC sebagai otak atau unit

control dalam peralatan atau system

tersebut. Dalam laporan ini peneliti

akan menggunakan mikrokontroller

sebagai unit control dalam system

control otomatis rumah kaca

Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan perancangan

serta pembuatan alat yang berjudul

“Kontrol Otomatis Temperatur

Rumah Kaca “ antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami

proses pengendalian

menggunakan pengendali

mikro (microcontroller).

2. Memahami sistem

otomatisasi berikut cara kerja

pengaturan temperature

ruangan dengan

menggunakan sensor dan

rangkaian sederhana

Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini,

diperlukan batasan masalah agar

pembahasan tidak terlalu luas dan

menyimpang dari topik. Pembatasan

masalah yang diberikan adalah

sebagai berikut:

1. IC pengendali mikro AT89S51

sebagai pengendali pada

rancangan ini.

2. IC konverter ADC0804 sebagai

pengubah sinyal masukan analog

menjadi sinyal keluaran digital.

3. Pembahasan tentang sensor

temperature, kelembaban, dan

relay.

4. Pembahasan tentang rangkaian

kendali untuk motor listrik arus

searah ( DC ) dan rangkain

kendali untuk arus bolak balik (

AC ).

5. Perangkat lunak yang

digunakan berupa bahasa

assembler.

Vol.4 No.3 September 2013 143

Page 47: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

PERENCANAAN DAN

REALISASI SISTEM

Dalam perencanaan sistem “Kontrol

Otomatis Temperature Rumah

Kaca” dibagi menjadi 2 bagian

penting berdasarkan prinsip kerja

alat dan komponen yang digunakan.

Diantaranya Perencanaan Input

Sistim, Perencanaan Output Sistim

Perancangan Input Sistim

ADC0804.

ADC yang digunakan pada unit

ini adalah jenis pendekatan berturut-

turut (Successive Approximation).

Pada ADC 0804, konversi dimulai

dari bit yang paling berbobot pada

registernya dan akan dikonversi dan

hasilnya dibandingkan komparator.

Apabila lebih besar dari sinyal

analog, maka bit tersebut bernilai

“0”, dan apabila bit tersebut diset

“1”. ADC ini mempunyai 1 saluran

analog dan 8 saluran digital yang

dihubungkan ke Port 3 pengontrol

mikro AT89S51.

ADC 0804 disusun dari 256 R

“resistor ladder”. Jaringan kerja

resistor berfungsi sebagai pembagi

tegangan yang dikontrol SAR

(SAR=Successive Approximation)

untuk mengeluarkan sinyal dugaan.

Sinyal dugaan ini kemudian

dibandingkan terhadap sinyal-sinyal

terhadap algoritma, dimana tahapan-

tahapan yang dilakukan adalah

sebagai berikut.

1. Dugaan pertama dilakukan

terhadap bit yang pertama yaitu

dugaan bilangan biner

10000000, sehingga “switch

tree” akan mengeluarkan

tegangan sebesar (128/256) X 5

Volt = 2,5 Volt. Tegangan

sebesar 5 Volt diperoleh dari

selisih antara tegangan tegangan

referensi positif (5 Volt) dan

tegangan referensi negatif (0

Volt).

2. Pada akhir siklus pertama, SAR

(Successive Approximation

Register) akan memeriksa

keluaran dari pembanding

(comparator). Jika tegangan

masukan yang diduga (Va) lebih

besar dari atau sama dengan

tegangan dugaan (Vo), maka

SAR akan memberikan kode

biner 1 pada bit pertama dan

kedua tegangan tersebut

diselisihkan untuk dijadikan nilai

Va yang baru.

3. Jika tegangan masukan (Va)

lebih kecil dari tegangan dugaan

Vo, maka SAR akan

Vol.4 No.3 September 2013 144

Page 48: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

memberikan kode biner 0 pada

bit pertama dan kedua tegangan

tersebut tidak diselisihkan. Nilai

Va yang baru adalah sama

dengan nilai Va yang lama.

4. Dugaan selanjutnya dilakukan

terhadap bit kedua yaitu dengan

bilangan biner kedua 01000000,

sehingga”switch tree” akan

mengeluarkan tegangan V0

sebesar (64/256) X 5 Volt = 1,25

Volt.

Pada rangkaian ini, pembangkit

clock ADC 0804 diberikan resistor

(R) sebesar 10 KΩ, dan kapasitor

sebesar 100 pF, sehingga frekuensi

osilatornya adalah

KHzxx

F

RCF

06,6)10100)(101.1(

11.11

124 ==

=

Frekuensi (Clock) F=758 KHz

Mikrokontroller AT89S51

Pada rangkaian minimum system

terdiri dari empat buah jalur I/O. Pin

1 s.d 8 adalah port 1.0 s.d port 1.7,

port ini digunakan sebagai input

masukan sinyal yang berasal dari

rangkaian ADC 0804 Blok kedua

adalah mikrokontroler. Blok ketiga

adalah driver motor dan blok ke

empat adalah aktuator. Sensor dan

limit switch digunakan sebagai input

untuk mikrokontroler. Aktuator (

motor ) digunakan sebagai output

dari mikrokontoler.

Port 2 dan port 3 dari

mikrokontroler digunakan sebagai

input, yaitu output dari sensor dan

limit switch terhubung langsung

dengan port 0 dan port 1. Besar

tegangan output dari sensor maupun

limit switch sesuai dengan logika

TTL, sehingga mikrokontroler dapat

langsung memproses input dari

sensor dan limit switch untuk

mendapatkan perintah output yang

tepat sehingga robot dapat bergerak

sesuai dengan program yang telah

dibuat.

Port 0 dan port 1 dari

mikrokontroler digunakan sebagai

output, yaitu pin-pin dari port

tersebut terhubung dengan driver

untuk menggerakkan aktuator.

Perancangan Output Sistim

Rangkaian Pengendali Fan &

Exhaust

pada saat input katoda LED

dari Opto Coupler ( Input 1 )

mendapatkan logika 0, maka

transistor dari Opto Coupler akan

aktif, sehingga arus akan mengalir

dari colektor menuju ground,

sehingga terdapat tegangan pada

Vol.4 No.3 September 2013 145

Page 49: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

resistor 10kΩ. Tegangan pada gate

akan menyebabkan MOSFET

konduksi, sehingga arus akan

mengalir dari tegangan sumber 12 V

melalui Fan menuju ground. Dengan

kata lain MOSFET seperti saklar

yang tertutup. Aliran arus pada

lilitan/kumparan Fan akan

menyebabkan induksi pada

lilitan/kumparan Fan yang

menghasilkan medan magnet,

sehingga Fan akan berputar. Untuk

merubah arah putaran Fan, maka

Input 2 pada kaki katoda dari Opto

Copler diberikan logika 0, sehingga

LED akan menyala untuk

mengaktifkan transistor dari Opto

Coupler. Arus akan mengalir dari

Vcc menuju ground, sehingga akan

terdapat tegangan pada resistor

10kΩ. Tegangan tersebut digunakan

untuk membias transistor, sehingga

transistor akan konduksi. Dengan

kata lain, transistor seperti saklar

yang tertutup. Sehingga arus akan

mengalir dari tegangan sumber 12 V

melalui koil relai menuju ground.

Pada koil relai akan timbul induksi

yang menghasilkan medan magnet.

Medan magnet ini akan merubah

posisi kontak dari relai, sehingga

arah putaran Fan akan berubah.

Rangkaian Pengendali Heater

Pada saat input katoda LED

dari Opto Coupler mendapatkan

logika 0, maka arus akan mengalir

dari Vcc melalui LED menuju pin

Input yang berfungsi sebagai

Ground. Sehingga transistor dari

Opto Coupler akan aktif, sehingga

arus akan mengalir dari colektor

menuju ground, sehingga terdapat

tegangan pada resistor 10kΩ.

Tegangan tersebut berfungsi sebagai

teganga gerbang bagi MOSFET,

sehingga MOSFET bekerja atau

konduksi atau sebagai saklar

tertutup, sehingga arus akan

mengalir dari sumber tegangan 12V

melalui Koil Relay menuju ground.

Arus listrik yang melalui koil akan

menimbulkan induksi listrik

sehingga akan menghasilkan medan

magnet yang berfungsi untuk

merubah posisi kontak Relay yang

pada awalnya pada posisi NC

menjadi NO, dengan kata lain Relay

menjadi sebuah saklar. Sehingga

arus akan mengalir dari tegangan

sumber 220V menuju Heater dan

Heater akan bekerja sebagai

pemanas untuk menaikkan suhu

ruangan

Vol.4 No.3 September 2013 146

Page 50: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

dimana receiver menerima sinyal

pantul dari objek yang dikirimkan

oleh transmitter. Pada saat sensor

mendeteksi objek maka output

rangkaian sensor akan berlogika ”0”

dan sebaliknya pada saat sensor

tidak mendeteksi objek maka

rangkaian sensor akan berlogika ”1”.

Rangkaian LCD

LCD yang digunakan dalam

perancangan ini adalah 16x2

karakter.

PENGUJIAN DAN ANALISA

DATA

Untuk membuktikan bahwa alat

ini bekerja dengan baik maka alat ini

perlu dilakukan pengujian-pengujian

yang mana pengujian tersebut sangat

berguna untuk mengetahui

keakuratan alat ini.

Data Hasil Pengujian Alat

Pengujian Rangkaian Exhaust

Tabel Hasil Pengukuran

Rangkaian Exhaust INPUT

LOGIK

MOTOR

KONDISI

MOTOR

TEGANGAN KONDISI

MOTOR EXHAUST

0,02 Volt OFF 0,08 Volt MATI

4,40 Volt ON 11,80Volt HIDUP

Analisa Rangkaian Pengendali

exhaust Dengan Relai

Dari data hasil pengujian rangkaian

pengendali motor DC 12 Volt

dengan relay yang diperlihatkan

pada tabel 4.3 diperoleh data bahwa

pada saat motor berputar :

Motor Berputar: Tegangan

outputnya adalah 11,8 V (logik ‘1’

),dan Motor Mati : Tegangan

outputnya adalah 0,02 V ( logik

‘0’).

Dengan membandingkan

dengan mekanisme perencanaan

kerja motor dengan relay yang

diperlihatkan pada tabel 4.2,

tegangan ini masih dalam batas yang

ditentukan yaitu antara tegangan 10

V sampai dengan 12 V. , dapat

disimpulkan bahwa rangkaian

pengendali motor DC 12 V tersebut

sesuai dengan perencanaan yang

diharapkan.

Pengujian Rangkaian Heater

Tabel Hasil Pengukuran

Rangkaian Heater INPUT

LOGIK

HEATER

KONDISI

HEATER

TEGANGAN KONDISI

HEATER HEATER

0,03 Volt OFF 0,0 Volt MATI

4,25 Volt ON 220 Volt HIDUP

Vol.4 No.3 September 2013 147

Page 51: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Analisa Rangkaian Pengendali

Heater Dengan Relai

Dari data hasil pengujian

rangkaian pengendali Heater 220

Volt dengan relay yang

diperlihatkan pada tabel 4.6

diperoleh data bahwa pada saat

motor berputar :

Motor Berputar : Tegangan

outputnya adalah 220 V ( logik ‘1’ ),

dan Motor Mati : Tegangan

outputnya adalah 0,0 V ( logik ‘0’ ).

Dengan membandingkan

mekanisme perencanaan Heater

dengan motor Dc , tegangan ini

masih dalam batas yang ditentukan

yaitu antara tegangan 210 V sampai

dengan 220 V. , dapat disimpulkan

bahwa rangkaian pengendali Heater

tersebut sesuai dengan perencanaan

yang diharapkan.

Pengujian Sensor LM 35

Tabel Hasil Pengukuran Sensor

LM35

Suhu

Tegangan

keluaran

15˚C 0,15

20˚C 0,20

25˚C 0,25

30˚C 0,30

35˚C 0,35

40˚C 0,40

45˚C 0,45

50˚C 0,50

Dari hasil pengujian diketahui

tegangan keluaran sensor naik

sebesar 50mV untuk setiap 5°C atau

10mV/°C, maka sensor telah bekerja

dengan baik.

Pengujian Perubahan Suhu Udara

didalam Rumah Kaca Terhadap

Waktu

Tabel Hasil Pengukuran Setting Suhu Suhu Awal Suhu Akhir Respon Time

(oC) (oC) (oC) (s)

31 30 31 2,22

32 31 32 1,14

33 32 33 2,22

34 33 34 3,38

35 34 35 2,16

36 35 36 1,13

37 36 37 2,24

38 37 38 2,10

Sehingga dapat dianalisa perubahan

suhu terhadap waktu dengan

menggunakan rumus sebagai berikut

∑=

=n

i nXiPerubahanX

1

o C1/

X perubahan /1° C = 2,22 +

1,14 + 2,22 + 3,38 + 2,16 + 1,13 +

2,24 + 2,10 /8

X perubahan /1° C = 17

8

X perubahan /1° C = ±3 detik

Artinya lamanya perubahan suhu

terhadap waktu adalah ±3 detik

secon setiap satu derajatnya.

Pengujian Sistim Keseluruhan

Vol.4 No.3 September 2013 148

Page 52: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Pengujian sistem

keseluruhan dilakukan dengan

menempatkan sensor LM35 dan

termometer dalam plant suhu yang

sama kemudian membandingkan

antara suhu penunjukan yang

tertampil pada LCD terhadap

penunjukan suhu pada termometer

selama 10 menit.

Tabel Hasil Pengukuran Tampilan

suhu

tampilan

suhu error

lcd termometer

35˚C 34,8˚C -0,2˚C

36˚C 36,1˚C 0,1˚C

37˚C 37˚C 0˚C

38˚C 37,7˚C -0,3˚C

39˚C 39˚C 0,4˚C

40˚C 40,6˚C 0,5˚C

∑ error 0,4˚C

Hasil percobaan menunjukkan

bahwa sistem akuisisi data suhu

memiliki error rata-rata sebesar

0,06666°C, nilai ini didapat dengan

menjumlahkan semua nilai error dari

setiap pengujian dibagi jumlah

pengujian ( 6 kali ).

Secara rumus adalah sebagai

berikut.

Sehingga dapat dianalisa perubahan

suhu terhadap waktu dengan

menggunakan rumus sebagai berikut

X error /1° C =

X error /1° C = -0.2 + 0.1 + 0

+

-0,3 + 0,4 + 0,5 /6

X error /1° C = 0,4˚C

6

X error /1° C = ± 0.0666666

Dari data hasil pengujian rangkaian

Sensor Lm 35 yang diperlihatkan

pada tabel 4.9 dapat disimpulkan

bahwa rangkaian Sensor LM35

tersebut bekerja dengan baik dan

sesuai dengan perencanaan yang

diharapkan

KESIMPULAN

Berdasarkan data-data hasil

pengujian dan data-data hasil

perhitungan serta data-data yang

diperoleh dari beberapa sumber

yang digunakan dalam perencanaan

dan realisasi sistem, maka dapat

disimpulkan

1. Untuk sensor temperature,

LM35 merupakan salah satu

pilihan yang cukup baik dalam

pengukuran temperature.

Dikarenakan harganya yang

relatif murah, liniearitasnya

lumayan bagus.

2. Agar penyebaran suhu

disetiap titik enclosure mendapatkan

suhu yang merata diperlukan

Vol.4 No.3 September 2013 149

Page 53: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

tambahan kipas sebagi pendukung

proses penyebaran suhu. Disamping

itu juga peletakan heater haru

ditempatkan pada posisi yang benar,

sehingga perlu diperhitungkan

desain peletakan komponen dan

bentuk enclosure dari kontrol

otomatis temperatur rumah kaca.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nalwan, P. Andi, Teknik Antar

Muka dan Pemrograman

Mikrokontroler AT89C51, PT.

ELEX MEDIA KOMPUTINDO,

Jakarta, 2003.

[2] Depari, Ganti. Drs, Teori

Rangkaian Elektronika, Sinar

Baru Bandung, Bandung, 1986.

[3] Coughlin, Robert and Federick

Driscoll, Penguat Operasional dan

Rangkaian Terpadu Linier,

Jakarta : Erlangga.

[4] Ogata, Katsuhiko, Teknik

Kontrol Otomatik, Jilid 1,

Erlangga, Jakarta, 1991

Vol.4 No.3 September 2013 150

Page 54: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Pedoman Penulisan Jurnal Teknologi Elektro

Tujuan : • Jurnal Teknologi Elektro adalah suatu jurnal ilmiah yang yang mempublikasikan karya ilmiah

berupa penelitian dan aplikasi sistem teknologi elektro, kajian pustaka maupun rekayasa peralatan yang digunakan oleh laboratorium serta informasi yang berkaitan dengan teknik telekomunikasi, teknik elektronika dan industri, teknik kontrol dan otomasi, teknik komputer dan informasi, teknik tenaga dan energi dan lain-lain.

Judul Naskah : • Huruf kapital 12 Point Times New roman dengan spasi 1 ditebalkan ditengah tengah dan

judul berupa suatu ungkapan pendek yang mencerminkan isi dari tulisan. Naskah Tulisan : • Diketik pada kertas A4 • Disimpan menggunakan File MS Word. • Nama penulis, lembaga instansi, email diketik dibawah judul pada halaman pertama dan

tanpa gelar menggunakan huruf Times New roman 10 point diketik di tengah tengah halaman.

• Abstark ditulis dengan bahasa indonesia font italic maksimum 250 kata dan dibuat 3 paragraf dengan isi paragraf pertama latar belakang, paragraf kedua perancangan penelitian dan paragraf ketiga kesimpulan serta diberi kata kunci.

• Satu halaman terbagi 2 kolom. Tabel dan Gambar : • Tabel dan Gambar diberi judul yang singkat dan jelas dengan penomoran tabel diletakkan

sesuai dengan urutan tabel dan penomoran gambar. Daftar Pustaka : • Disusun menurut abjad dari nama penulis dengan format nama penulis, judul buku,

penerbit, kota terbit dan tahun. Penerbitan : • Jurnal Teknologi Elektro diterbitkan 4 kali dalam setahun yaitu :

o Januari o April o Juli o Oktober

Redaksi juga menerima tulisan yang belum diterbitkan oleh media lain, naskah yang masuk akan dievaluasi oleh tim ahli untuk dinilai kelayakan terbitnya, hak penerbitan seluruhnya merupakan hak redaksi

Page 55: Jurnal Teknik Elektro - publikasi.mercubuana.ac.id · optimal fashion and only around 6% maked use to PLTA, PLTM, and PLTAAMH. Water power station development alternative Cibeling

Program Studi Teknik Elektro