63
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS ELECTRIC VEHICLES REAR WHEEL DRIVE (EV-RWD) : PENINGKATAN DAYA DUKUNG MODA TRANSPORTASI DARAT DI BALI UTARA Oleh : Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T. Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T. Putu Edy Juny Artha,S.Pd., M.Pd. Ketut Gunawan, S.T., M.T. Ketut Dharma Yuliawan, S.T. Arif Tri Hartanto, S.T. Gede Aprianto, S.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA September 2018

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS...laporan akhir penelitian dipa fakultas electric vehicles rear wheel drive (ev-rwd): peningkatan daya dukung moda transportasi darat di bali

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN AKHIR

    PENELITIAN DIPA FAKULTAS

    ELECTRIC VEHICLES REAR WHEEL DRIVE (EV-RWD) : PENINGKATAN

    DAYA DUKUNG MODA TRANSPORTASI DARAT DI BALI UTARA

    Oleh :

    Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T.

    Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T.

    Putu Edy Juny Artha,S.Pd., M.Pd.

    Ketut Gunawan, S.T., M.T.

    Ketut Dharma Yuliawan, S.T.

    Arif Tri Hartanto, S.T.

    Gede Aprianto, S.Pd.

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    September 2018

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAM SAMPUL ........................................................................................................ i

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

    RINGKASAN ............................................................................................................... 1

    BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 2

    1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 2

    1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5

    1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5

    1.4 Manfaat ................................................................................................................ 6

    1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian ......................................................................... 6

    1.6 Luaran Penelitian ................................................................................................. 8

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 9

    2.1 Kendaraan Listrik ................................................................................................ 9

    2.2 Rear Wheel Drive ................................................................................................ 9

    2.3 Perancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ......................... 10

    2.4 Penelitian Yang Relevan ................................................................................... 11

    2.5 Road Map Penelitian ......................................................................................... 12

    BAB 3. METODE PENELITIAN .............................................................................. 13

    3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................................ 13

    3.2 Lokasi Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 14

    3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 14

    3.4 Analisis Data ..................................................................................................... 14

    3.5 Luaran Penelitian Per Tahun ............................................................................. 15

    3.6 Indikator Capaian Penelitian ............................................................................. 15

  • iv

    BAB 4. HASIL PENELITIAN ................................................................................... 17

    4.1 Analisis Data ..................................................................................................... 17

    4.2 Pemilihan Konsep.............................................................................................. 49

    4.3 Pengembangan Konsep ..................................................................................... 50

    4.4 Proses Manufaktur ............................................................................................. 52

    BAB 5. KESIMPULAN .............................................................................................. 59

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 1

    RINGKASAN

    Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya

    dukung IPTEK dalam rangka mewujudkan Bali Utara sebagai daerah yang bebas

    polusi dan ramah lingkungan.

    Sedangkan tujuan jangka pendek penelitian ini dapat diuraikan sebagai

    berikut: (1) terciptanya kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    sehingga dapat memberikan daya dukung moda transportasi darat di Bali Utara

    sebagai pilot study dalam penelitian ini, (2) pemberdayaan industri lokal untuk

    melakukan penyempurnaan produk yang dihasilkan dalam penelitian ini, (3)

    terciptanya produk yang dapat di-paten-kan, dan (4) memberikan imbas kepada

    sektor-sektor lain, seperti: perikanan, pangan, pendidikan, dan lain sebagainya

    dalam memanfaatkan produk yang dihasilkan dalam penelitian ini.

    Penelitian yang diusulkan terdiri dari 1 tahun: (1) pada pertengahan tahun

    akan dilakukan rancang bangun model kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD), (2) akhir tahun akan dilakukan pengembangan prototype dan

    implementasi produk di Bali Utara sebagai pilot study serta akan dilakukan

    evaluasi dan penyempurnaan produk ditinjau dari kualitas produk yang berimbas

    pada moda transportasi darat, dan juga akan dilakukan diseminasi dan sosialisasi

    terhadap produk yang dihasilkan sehingga dapat memberikan imbas pada sektor

    lain secara lebih luas.

    Pengembangan produk Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)akan

    menggunakan metodologi prototyping, sedangkan analisis kebutuhan dan

    pengumpulan data akan dilakukan melalui metode wawancara, observasi

    dokumen maupun lapangan, serta kajian literatur.

    Kata Kunci: daya dukung IPTEK, Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-

    RWD), kendaraan listrik.

  • 2

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Permasalahan transportasi khususnya transportasi darat di Indonesia cukuplah

    kompleks, karena transportasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan,

    maka satu masalah yang timbul di satu unit ataupun satu jaringan akan

    mempengaruhi sistem tersebut. Namun permasalahan trnsportasi yang terjadi di

    Indonesia terjadi hampir di setiap jaringan atau unit-unit hingga unit terkecil dari

    sistem tersebutpun memiliki masalah. Masalah yang terjadi bisa masalah yang

    terjadi dari unit tersebut maupun masalah akibat pengaruh dari sistem.

    Sistem dan fasilitas trasnportasi memang diakui banyak pihak telah membawa

    dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu,

    namun tidak dapat dipungkiri bahwa seiring perkembangannya, transportasi juga

    membawa masalah-masalah dari setiap pergerakannya.

    Salah satu hasil dari sistem transportasi yang tidak diinginkan adalah polusi

    yang ditimbulkan. Polusi disini lebih dominan oleh polusi udara. Menurut data

    jasa raharja tahun 2007, transportasi merupakan penyumbang emisi sebanyak

    23,6% , penyumbang emisi yang lain adalah dari sector industri, pembangkit

    tenaga, sector rumah tangga serta dari sektor komersial.

    Transportasi darat turut menyumbang sebagian besar dari angka 23,6%

    tersebut, hal ini kembali ke pernyataan yang telah diuraikan sebelumnya yaitu

    karena dominasi aktifitas transportasi berada di darat. Tingginya angka emisi yang

    ditimbulkan oleh transportasi darat dikarenakan beberapa faktor seperti:

    1. Tidak ada kebijakan yang mengontrol sistem emisi transportasi

    2. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor yang seharusnya wajib dilakukan

    secara berkala tidak berjalan dengan efektif

    3. Kualitas BBM yang rendah

    4. Kesadaran masyarakat tentang bahaya emisi serta upaya dari tiap-tiap individu

    untuk menguranginya masih rendah

    5. Tingginya mobilitas manusia di darat

    6. Tingginya penggunaan kendaraan bermotor

    7. Rendahnya kualitas angkutan umum

  • 3

    Permasalahan polusi udara layaknya ditangani dengan optimal karena kondisi

    bumi saat ini yang sudah hampir mencapai ambang batas, dimana lingkungan

    tidak lagi mampu mememnuhi semua kebutuhan manusia. Efek paling buruk dari

    emisi transportasi ini adalah meningkatkan resiko pemanasan global dan

    kerusakan ozon. Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)

    merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B

    dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi

    secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat

    stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari

    pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

    Transportasi merupakan penyumbang CFC yang cukup besar sehingga memiliki

    sumbangsih yang besar dalam hal kerusakan ozon.

    Masalah lain yang timbul akibat polusi udara adala terganggunya kesehatan

    masyarakat. Tingginya dominasi transportasi yang ada di darat dengan banyaknya

    masuia yang berada di lokasi sekitar aktifitas trasnportasi membuat masyarakat

    menghirup udara yang terkontaminasi dengan limbah bahan bakar kendaraan. Hal

    ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat karena bisa menyebabkan

    penyakit pernafasan, termasuk diantaranya asma, bronchitis serta penyakit

    pernafasan lainnya. Bentuk polusi yang lain yang cukup mengganggu dan

    mungkin berbahaya secara fisis maupun psikis adalah kebisingan udara. Ini adalah

    hasil yang tidak diinginkan dari setiap pergerakan. Masalah ini sering terjadi di

    jalan-jalan dimana kendaraan beroperasi dengan kecepatan yang tinggi atau

    kendaraan-kendaraan yang memodifikasi alat pembuangannya hingga

    menimbulkan suara yang cukup keras.

    Selain masalah polusi, hal lain yang sifatnya sangat urgent adalah masalah

    konsumsi energi. Menurut data dari jasa raharja pada tahun 2007, Ketergantungan

    Indonesia pada bahan bakar fosil akan naik, dari 69% tahun 2002 menjadi 82%

    tahun 2030. Secara keseluruhan, kebutuhan energi diproyeksikan bisa tumbuh

    2,7% per tahun dalam kurun 2002-2030. Karena kebutuhan energi sektor

    transportasi naik 3,8% per tahun, minyak terus mendominasi campuran bahan

    bakar, yaitu 38% dari total kebutuhan tahun 2030. Padahal, cadangan minyak

    semakin kecil.

  • 4

    Selama ini, lebih dari 90% kebutuhan energi dunia dipasok dari bahan bakar

    fosil. Jika eksploitasi terus berjalan dengan angka saat ini, diperkirakan sumber

    energi ini akan habis dalam setengah abad mendatang. Krisis energi yang terjadi

    di dunia khususnya dari bahan bakar fosil yang bersifat non renewabel

    disebabkan dari semakin menipisnya cadangan minyak bumi. Hal tersebut

    mengakibatkan meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini

    memicu kenaikan biaya hidup dan naiknya biaya produksi. Oleh karena itu perlu

    dicari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang bersifat renewable

    (terbaharukan).

    Permasalahan energi di Indonsia sama seperti yang dihadapi dunia. Jika tidak

    ada penemuan ladang minyak dan kegiatan eksplorasi baru, cadangan minyak di

    Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 18 tahun

    mendatang. Sementara itu, cadangan gas cukup untuk 60 tahun dan batu bara

    sekitar 150 tahun. Kapasitas produksi minyak Indonesia mengalami penurunan

    jika dibandingkan dengan dekade 1970-an yang masih sekitar 1,3 juta barel per

    hari. Kini, kapasitas produksi minyak Indonesia hanya 1,070 juta barel per hari.

    Disamping karena lapangan yang sudah tua, penurunan kapasitas produksi

    minyak mentah Indonesia juga karena penemuan cadangan minyak baru yang

    terus menurun. Hal tersebut juga menyebabkan Indonesia menjadi negara

    pengimpor minyak mentah sampai sekarang. (Yakinudin:2010)

    Tingginya kebutuhan bahan bakar minyak dapat memperparah kondisi krisis

    energi dunia yang kini sudah mulai menjadi perbincangan. Ketika krisis energi

    terjadi, maka hal ini akan menimbulkan kelangkaan BBM yang kemungkinan

    akan mempengaruhi harga BBM di pasaran, tentu hal ini akan semakin

    menyusahkan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh kalangan menengah ke

    bawah, karena belajar dari pengalaman yang sudah terjadi, kenaikan harga BBM

    akan mempengaruhi harga kebutuhan rumah tangga lainnya.

    Dari paparan diatas, maka ilmu rekayasa yang akan diterapkan untuk

    menangani masalah tersebut adalah dengan pengembangan prototype Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD). Dimana pengembangan ini juga

    mendukung Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Pendidikan Ganesha

    Bidang Riset Unggulan dalam konsentrasi Bidang Sains Dasar dan Teknologi

  • 5

    Terapan dengan tema Pengembangan IPTEK, dimana penelitian ini dapat

    berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan mewujudkan kendaraan listrik yang

    akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan dunia otomotif

    umumnya. Melalui Penelitian DIPA Fakultas dalam mendukung RIP Universitas

    Pendidikan Ganesha, maka di usulkan penelitian dengan judul “ELECTRIC

    VEHICLES REAR WHEEL DRIVE (EV-RWD) : PENINGKATAN DAYA

    DUKUNG MODA TRANSPORTASI DARAT DI BALI UTARA”. Penelitian

    ini adalah pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,

    dimana penelitian ini akan mengembangkan protoype kendaraan listrik dari

    penelitian sebelumnya pada Electric Vehicles base Continues Variable

    Transmission (EV-CVT) Ganesha 1.0 Generasi I di daerah wisata Kuta Bali

    Selatan.

    1.2 Perumusan Masalah

    Adapun pertanyaan atau perumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana rancang bangun Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    dalam rangka meningkatkan daya dukung moda transportasi yang ramah

    lingkungan?

    2. Bagaimana prototype Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)?

    3. Bagaimana implementasi Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    dengan daerah Bali Utara (Buleleng) sebagai pilot study?

    4. Bagaimana dampak implementasi Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-

    RWD) dalam rangka mewujudkan Bali Utara sebagai daerah yang bebas polusi

    dan ramah lingkungan?

    1.3 Tujuan

    Secara substansial, tujuan dari pengembangan Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) untuk mengurangi dampak polusi di Bali, khususnya di Bali

    Utara ini dapat diformulasikan sebagai berikut:

  • 6

    1. Terciptanya sebuah kendaraan listrik yang mampu memberikan kenyamanan

    bagi penggunanya melalui pengembangan kendaraan listrik yang ramah

    lingkungan.

    2. Memberikan alternative kepada masyarakat, khususnya masyarakat di Bali

    Utara terkait moda trasportasi yang ramah lingkungan.

    3. Menciptakan lingkungan dan suasana yang nyaman serta mengurangi tingkat

    polusi khususnya di Bali Utara dan di seluruh Bali pada umumnya.

    1.4 Manfaat

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-

    masalah strategis seperti:

    1. Dengan dihasilkannya produk berupa Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) ini untuk memberikan alternatif bagi masyarakat dalam

    menggunakan moda transportasi darat serta diharapkan memberikan dampak

    pada pengurangan polusi melalui sumber energi yang terbarukan sehingga

    dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada sektor transportasi.

    2. Produk ini diharapkan dapat memberikan effect yang positif terhadap

    perkembangan dunia otomotif di Indonesia dengan adanya peningkatan daya

    dukung transportasi ramah lingkungan, khususnya pada sektor transportasi

    darat.

    3. Dapat memberikan dampak pada sektor-sektor lain, seperti: peternakan,

    pangan, pendidikan, industri, dan lain-lain, dengan memanfaatkan produk

    yang dihasilkan.

    4. Penyediaan lapangan kerja langsung maupun tidak langsung terhadap dampak

    produk yang dihasilkan dengan bekerjasama dengan industri otomotif terkait

    serta industri yang memproduksinya. Hal ini akan terwujud, jika produk ini

    dapat diimplementasikan secara luas dan nyata.

    1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian

    Secara praktis dan akademik, pentingnya dan keutamaan dari penelitian ini

    dapat dilihat dari konstribusi positifnya terhadap pembangunan sektor

    transportasi, yaitu:

  • 7

    1. Konstribusi dalam Menunjang Pembangunan, Khususnya Pembangunan

    Sektor Industri.

    Dilihat dari perspektif pengembangan pembangunan, penelitian ini juga

    memberikan manfaat penting bagi pegembangan sektor industri, khususnya

    dalam penigkatan kualitas layanan pariwisata melalui pengembangan

    transportasi darat yang nyaman dan ramah lingkungan. Secara lebih spesifik

    kebermanfaatan penelitian ini bagi penunjang perkembangan industri adalah:

    a. Memberikan sumbangan pengetahuan dan pengalaman kepada pelaku

    layanan pariwisata, khususnya di daerah Buleleng Bali Utara tentang

    petingnya pengembangan teknologi untuk diimplementasikan pada

    layanan transportasi.

    b. Memberikan orientasi dan referensi dasar bagi pihak-pihak yang terkait,

    khususnya Pemda Bali, terutama oleh Badan Perencanaan dan

    Pembangunan Daerah (BAPPEDA), dalam melaksanakan implementasi

    alternatif layanan transportasi di Bali.

    c. Memberikan implementasi langsung tentang kendaraan alternatif berupa

    kendaraan dengan motor listrik sebagai penggerak sehingga lebih ramah

    lingkungan. Strategi ini diharapkan nantinya dapat menggantikan

    keberadaan motor bakar, sehingga dengan kendaraan alternatif berbasiskan

    energi terbarukan dapat digunakan untuk perkembangan pengelolaan

    layanan transportasi pada umumnya.

    Disamping itu, secara lebih detil dan operasional, penelitian ini memberikan

    guna-manfaat dan dukungan besar bagi pembangunan karakter kebangsaan

    (nasionalism building) dan peningkatan daya saing bangsa yang nantinya

    diharapkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, terutama

    dalam pembangunan dan pengembangan kompetensi bernegara secara utuh

    dan menyeluruh.

    2. Kontribusi Bagi Pengembangan IPTEK, Khususnya Bidang Transportasi.

    Dilihat dari perspektif pengembangan pendidikan, penelitian ini juga

    memberikan sumbagan ilmiah yang berarti pada ilmu pengetahuan, yaitu pada

    bidang Teknik Mesin khususnya bidang Otomotif dalam pengembangan

    kendaraan alternatif yang ramah lingkungan dan berbasiskan pada sumber

  • 8

    energi terbarukan pada layanan transportasi darat di Bali. Disisi lain, temuan

    dalam penelitian ini juga memperkaya perbendaharaan dan khasanah referensi

    dalam bidang teknologi otomotif. Temuan penelitian ini diharapkan dapat

    bermanfaat sebagai dasar berpijak dalam melaksanakan implementasi

    kendaraan bawah laut alternatif yang yang ramah lingkungan khususnya bagi

    dunia otomotif di Bali Utara, sehingga dapat meningkatkan kepedulian

    terhadap masalah-masalah pencemaran lingkungan khususnya polusi udara.

    Dengan demikian nantinya dapat memberikan pengaruh positif terhadap

    pembangunan perekonomian nasional dalam cakupan yang lebih luas.

    1.6 Luaran Penelitian

    Luaran yang akan dihasilkan melalui penelitian ini adalah kendaraan listrik

    yang ramah lingkungan serta memberikan kenyamana bagi wisatawan dalam

    menggunakan moda transportasi darat.

    Secara rinci penelitian ini di dilakukan selama 1 tahun. Pada pertengahan

    tahun, akan dihasilkan rancangan kendaraan listrik sekaligus prototype yang

    sesuai dengan harapan masyarakat di Bali Utara. Sedangkan, Pada akhir tahun,

    bekerja sama dengan pelaku industry otomotif untuk mengimplementasikan dan

    mengevaluasi Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).

  • 9

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Kendaraan Listrik

    Salah satu jenis kendaraan listrik adalah sepeda motor listrik. Menurut

    Popular Mechanics Article sepeda motor listrik telah tersedia sejak tahun 1911.

    Sepeda motor listrik adalah kendaraan sepeda motor tanpa bahan bakar

    minyak yang digerakkan oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan

    mencuatnya masalah pemanasan global dan kelangkaan BBM maka kini produsen

    kendaraan berlomba-lomba menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda motor

    listrik termasuk salah satu di dalamnya.

    Cara kerja sepeda motor listrik pada dasarnya sama dengan cara kerja sepeda

    motor bertenaga bensin: kendaraan ini didorong oleh sebuah mesin, dan mesin

    tersebut membutuhkan bahan bakar. Perbedaan utama adalah bahan bakar bensin

    di motor konvensional diganti dengan baterai atau fuel cell dalam bentuk listrik.

    Sepeda motor listrik yang ditenagai oleh baterai kemungkinan akan

    menggunakan banyak ruang yang dibutuhkan untuk rumahan baterai tersebut.

    Mesinnya sendiri mungkin akan sedikit lebih kecil. Dalam salah satu model,

    "BLDC", mesin berukuran sekitar sebuah alternator, dan terpasang di roda

    belakang.

    2.2 Rear Wheel Drive

    Dalam desain otomotif, tata letak kendaraan menggambarkan di mana letak

    roda penggerak dan mesin diletakkan. Banyak kombinasi yang berbeda dari lokasi

    mesin dan roda penggerak ditemukan dalam praktek, dan lokasi masing-masing

    tergantung pada aplikasi kendaraan yang akan digunakan. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi pilihan desain termasuk biaya, kompleksitas, keandalan, kemasan

    (lokasi dan ukuran kompartemen penumpang dan boot), distribusi berat, dan

    karakteristik penanganan kendaraan.

    Layout kasar dapat dibagi menjadi dua kategori: penggerak roda depan atau

    belakang. Rear-wheel drive (RWD) atau penggerak roda belakang biasanya

    menempatkan mesin di bagian depan kendaraan dan roda penggerak terletak di

    bagian belakang, konfigurasi dikenal sebagai front-engine, tata letak rear-wheel

    drive (layout FR). Ini adalah tata letak kendaraan tradisional untuk kendaraan

  • 10

    sampai tahun 1970-an dan 1980-an. Hampir semua sepeda motor dan sepeda

    menggunakan rear-wheel drive juga, baik oleh driveshaft, rantai, atau belt, karena

    roda depan diaktifkan untuk kemudi.

    2.3 Perancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini menggunakan

    aplikasi Solid Work yang di desain sedemikian rupa dengan mengutamakan faktor

    kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Adalah sangat penting kedua faktor

    tersebut diutamakan sebelum suatu produk didesain. Berikut ini adalah desain

    rancangan dari Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) :

    (a)

    (b) (c)

    Gambar 2.1 Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) (a) Tampak Atas, (b)

    Tampak Belakang dan (c) Tampak Depan.

  • 11

    Gambar 2.2 Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD Tampak Samping.

    2.4 Penelitian Yang Relevan

    Penelitian-penelitian yang sebelumnya terkait dengan Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) dalam upaya peningkatan daya dukung moda transportasi

    darat di bali utara antara lain berupa :

    1. Rihendra (2015) tentang “Perencanaan Awal Transportasi Lokal Berbasis

    Hybrid – Electric Vehicles (HEVs) Dalam Rangka Mewujudkan UNDIKSHA

    Go Green”, penelitian ini menghasilkan rancangan awal transportasi local

    yang di implementasikan di Universitas Pendidikan Ganesha guna mengetahui

    dampak yang ditimbulkan dari pengurangan penggunaan kendaraan dengan

    bahan bakar fosil.

    2. Rihendra (2016) tentang “Rancang bangun Electric Vehicles Base Continous

    Variable Transmission (EV-CVT): Peningkatan Daya Dukung Transportasi

    Perkotaan Dalam Rangka Mewujudkan Transportasi Wisata Ramah

    Lingkungan (Studi Kasus Di Daerah Wisata Kuta, Bali)”, penelitian ini

    menghasilkan prototype kendaraan listrik yang diimplementasikan untuk

    menunjang sektor pariwisata di daerah-daerah wisata dengan tujuan untuk

    mengurangi kemacetan dan utamanya menekan polusi dan pecemaran

    disekitar daerah-daerah wisata.

  • 12

    2.5 Road Map Penelitian

    Gambar 2.3 Road Map Penelitian.

    Sebelumnya

    - Perencanaan Awal Transportasi Lokal

    Berbasis Hybrid – Electric

    Vehicles (HEVs) Dalam

    Rangka Mewujudkan

    UNDIKSHA Go Green.

    - Rancang bangun Electric Vehicles Base Continous

    Variable Transmission

    (EV-CVT): Peningkatan

    Daya Dukung Transportasi

    Perkotaan Dalam Rangka

    Mewujudkan Transportasi

    Wisata Ramah Lingkungan

    (Studi Kasus Di Daerah

    Wisata Kuta, Bali)

    Tahun 2018

    - Menghasilkan desain dan konsep rancangan

    kendaraan Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD)

    - Menghasilkan prototype dari hasil perancangan dan

    studi yang dilakukan untuk

    mewujudkan terciptanya

    kendaraan Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD)

    - Bekerjasama dengan mitra industri lokal dan pelaku

    layanan di Bali Utara

    sebagai Pilot Study

    - Evaluasi dampak produk kendaraan Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD) baik bagi lingkungan

    ataupun penunjang

    transportasi darat

    Kabupaten Buleleng – Bali

    Utara

    Selanjutnya

    - Deseminasi hasil penelitian kendaraan Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD

    - )Melakukan analisis lanjut penyempurnaan prototype

    kendaraan Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD)

    - Melakukan evaluasi yang lebih luas terhadap

    dampak produk

    prototype kendaraan

    Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

  • 13

    BAB 3. METODE PENELITIAN

    3.1 Tahapan Penelitian

    Mengacu pada fokus dan produk akhir penelitian, maka penelitian ini dapat

    dikategorikan dalam penelitian pengembangan. Dasar dari pemilihan rancangan

    penelitian ini adalah: (a) pengembangan produk merupakan suatu kegiatan

    akademik yang memerlukan kajian teoritis dan tindakan nyata di lapangan, baik

    sebelum dilakukannya pengembangan maupun pada saat dilakukannya

    eksperimentasi model, (b) dalam merancang produk ini, peneliti harus

    mendasarkan pada serangkaian tindakan nyata yang bertahap, baik di dalam

    laboratorium maupun di lapangan, sehingga rancangan penelitian dan

    pengembangan sangat tepat untuk digunakan. Hal ini dilakukan untuk

    menghasilkan sebuah rancang bangun kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) dalam rangka meningkatkan daya dukung moda transportasi

    darat. Rancang bangun (model) kendaraan listrik yang diusulkan dapat

    memberikan standarisasi moda transportasi darat di Bali Utara sebagai pilot study.

    Kendaraan ini juga memberikan dampak pada pengurangan polusi udara yang

    semakin meningkat serta mengakibatkan kurang terjaganya lingkungan di daerah-

    daerah Bali Utara.

    Tahapan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: (a) studi

    kepustakan (bibliografi research), untuk menemukan filosofis dan teori-teori

    mengenai pengembangan produk dan implementasi rancang bangun (model)

    kendaraan listrik yang difungsikan untuk layanan transportasi darat, (b)

    pengembangan prototype Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD), (c)

    melakukan verifikasi dan validasi terhadap produk yang dihasilkan, (d)

    melakukan penyempurnaan prototype Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-

    RWD) yang dihasilkan dengan bekerjasama dengan mitra industri, (e) secara

    bersama-sama melakukan pengembangan konten sesuai dengan pilot study, (f)

    menerapkan produk yang dihasilkan pada daerah Bali Utara, (g) Melakukan

    evaluasi terhadap implementasi produk ditinjau dari kualitas layanan transportasi,

    (h) melakukan perbaikan atau improvement (optional), serta (i) seminari dan

    desiminasi temuan penelitian sehingga dapat memberikan imbas yang lebih luas.

  • 14

    3.2 Lokasi Pelaksanaan Penelitian

    Populasi kendaraan di Kabupaten Buleleng sangatlah padat, hal ini

    dikarenakan terdapat Universitas Pendidikan Ganesha yang menjadi salah satu

    Perguruan Tinggi favorit di Bali dimana mayoritas mahasiswanya memilih

    menggunakan kendaraan roda dua sebagai moda transportasi. Selain itu,

    perkembangan dunia otomotif di Bali Utara juga sangatlah pesat, melihat semakin

    bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Buleleng setiap

    tahunnya. Itulah mengapa lokasi ini dipilih sebagai Pilot Studi dalam

    implementasi rancangan kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-

    RWD).

    Pilot study dilakukan secara purposive, sedangkan sampel penelitian untuk

    melakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan akan digunakan teknik

    random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa dan masyarakat

    umum di Bali Utara dan pelaku usaha bidang transportasi di Bali Utara yang

    dipilih secara acak.

    3.3 Teknik Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, terdiri dari

    beberapa instrumen yaitu: (1) pedoman observasi, (2) kuisioner, (3) pedoman

    wawancara, (4) studi dokumentasi, dan (5) expert judgement. Keseluruhan data

    yang diperoleh ini akan digunakan dalam pengembangan rancang bangun (model)

    kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).

    3.4 Analisis Data

    Analisis data dilakukan pada saat melakukan assesment terhadap rancang

    bangun (model) Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) yang diusulkan.

    Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data

    kualitatif. Berdasarkan hal itu, maka untuk kepentingan pengolahan datanya

    digunakan analisis non-statistik dan analisis statistik. Analisis non-statistik

    digunakan untuk memberi makna terhadap deskripsi data yang menyangkut isi,

    logika inferensinya, proses, dan produk (output). Sedangkan untuk data yang

    bersifat kuantitatif, digunakan analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan

  • 15

    data kuantitatif, sehingga dapat diformulasikan kedalam pemaknaan kualitatif

    agar mudah untuk melakukan analisis dan revisi terhadap pengembangan produk

    yang dilakukan. Di sisi lain, hasil analisis dari keseluruhan data penelitian, baik

    yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif akan dijadikan sebagai dasar atau

    pijakan oleh tim peneliti dalam melakukan seminari dan desiminasi secara lebih

    luas tentang produk yang dihasilkan serta rancang bangun (model) Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) yang diusulkan. Sedangkan dalam

    pengembangan prototype akan menggunakan metodologi prototyping.

    3.5 Luaran Penelitian

    Usulan penelitian yang diajukan mengenai pengembangan dan implementasi

    rancang bangun (model) Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) dalam

    rangka menghasilkan luaran sesuai dengan bidang kajian yang diteliti.

    1. Luaran Penelitian Pertengahan Tahun :

    a. Rancang bangun (model) kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD).

    b. Prototype kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).

    2. Luaran Penelitian Tahun Kedua:

    a. Ter-implementasinya produk kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) pada daerah Bali Utara yang digunakan sebagai pilot

    study pada penelitian ini.

    b. Artikel tentang pengembangan dan implementasi model kendaraan

    Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) yang rencananya

    dipublikasikan pada jurnal internasional atau jurnal nasional.

    3.6 Indikator Capaian Penelitian

    Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan produk kendaraan

    Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) dalam rangka meningkatkan daya

    dukung moda transportasi darat di Bali, khususnya Bali Utara. Penelitian ini akan

    dilakukan selama 1 tahun: (1) pada pertengahan tahun adalah merancang model

    dan mengembangkan rancang bangun kendaraan kendaraan Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD); dan (2) pada akhir tahun akan dilakukan

  • 16

    implementasi dan peyempurnaan prototype bekerjasama dengan mitra industri

    lokal, mengembangkan konten tentang kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) di Bali Utara sesuai dengan pilot study.

    Tabel 3.1 Indikator Capaian Tahunan No Indikator Capaian Tahunan

    Pertengahan Tahun Akhir Tahun

    Awal Tengah Tengah Akhir

    1 HKI - Didaftarkan - HKI/Paten

    2 Produk teknologi/rekayasa

    social

    Rancangan Model

    kendaraan Electric

    Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-

    RWD)

    Prototype

    kendaraan Electric

    Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-

    RWD)

    Implementasi dan

    Penyempurnaan

    Prototype pilot

    study

    Produk ter-

    implementasi di

    pilot study (daerah

    Bali Utara)

    3 Pelayanan Jasa

    - - -

    Memberikan

    kendaraan Electric

    Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-

    RWD) di daerah

    Bali Utara sebagai

    pilot study

    4 Kerjasama Pelaksanaan

    (Mitra Bappeda

    Kabupaten

    Buleleng)

    Pelaksanaan

    (Mitra Bappeda

    Kabupaten

    Buleleng)

    Evaluasi

    (Mitra Bappeda

    Kabupaten

    Buleleng)

    Pelembagaan

    5 Product market-acceptance Pengembangan Pengembangan Implementasi

    produk pada daerah

    Bali Utara sebagai

    pilot study

    Pelembagaan (Bali

    Utara)

    6 Pembangkitan pendapatan

    - -

    Pemberdayaan

    industri lokal

    Peningkatan

    kualitas moda

    transportasi pada

    pilot study

    7 Perubahan karakter

    masyarakat - -

    Perubahan karakter

    masyarakat dalam

    menggunakan moda

    transportasi darat

    Perubahan karakter

    masyarakat dalam

    menggunakan moda

    transportasi darat

  • 17

    BAB 4. HASIL PENELITIAN

    4.1 Analisa Data

    Dalam proses perancangan dan pengembangan produk diperlukan suatu

    proses pencarian data tentang apa saja yang menjadi tuntutan pasar. Untuk dapat

    memperoleh informasi dan kebutuhan customer diperlukan suatu metode untuk

    melakukannya. Metode yang umum dilakukan adalah :

    1. Wawancara langsung dengan customer.

    2. Kuisioner

    Dengan memperhatikan keterbatasan waktu, maka pencarian informasi

    tentang keinginan dan kebutuhan customer dilakukan dengan metode kuisioner.

    Adapun customer yang dilibatkan adalah:

    1. Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

    2. Masyarakat Umum

    Dari data kuisioner yang didapat kemudian data dapat dirangkum untuk

    dijadikan dasar dalam membuat “Permintaan Kualitas Customer (PKC)” atau

    “Voice Of Customer (VOC)”. Data dari customer ditabelkan dan dihitung

    perolehan jumlah kuisioner serta nilai total masing-masing pertanyaan. Tabel ini

    gunanya untuk mempermudah melihat angka perolehan skor atau prioritas

    pertanyaan pada kuisioner dari customer.

    - Uji Validitas

    - Dari indikator kuisioner yang telah dibuat, maka kami melakukan uji

    validitas isi. Berikut adalah tabel relevansi indicator yang telah diisi.

    Gambar 4.1 Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).

  • 18

    - Validitas Instrument

    ∑ = 60 orang sampel.

    Validitas isi sebuah instrument.

    A (- ; -) B (+ ; -)

    0 4

    C ( - ; + ) D ( + ; +)

    3 28

    Vc =

    =

    = = 0,8

    Kesimpulan : Dari data validitas isi di atas di dapatkan hasil 0,8 dan di

    kategorikan sangat valid.

    - Data Kuisioner dari Customer

    1. Pengguna kendaraan roda dua

    Ya 19

    Tidak 1

    2. Tertarik dengan bentuk pengembangan kendaraan

    motor listrik

    Ya 19

    Tidak 1

  • 19

    3. Setuju dengan rancangan pengembangan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 19

    Tidak 1

    4. Setuju dengan rancangan warna body Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 12

    Tidak 8

    5. Setuju dengan rancangan Port charger Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) berada di jok

    Ya 12

    Tidak 8

    6. Setuju tampak depan dari Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 15

    Tidak 5

    7. Setuju dengan posisi kunci kontak Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 14

    Tidak 6

    8. Setuju tampak belakang dari Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 19

    Tidak 1

  • 20

    9. Setuju dengan body Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) dari modifikasi body scoopy

    Ya 18

    Tidak 2

    10. Setuju dengan modifikasi body Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD) diperkuat dari serat

    fiberglass

    Ya 19

    Tidak 1

    11. Mengetahui penggerak Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) adalah BLDC

    Ya 14

    Tidak 6

    12. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) berpenggerak BLDC

    Ya 19

    Tidak 1

    13. Menginginkan kendaraan dengan kecepatan di atas

    60 km/jam

    Ya 19

    Tidak 1

    14. Pernah memperhatikan chasis (rangka) motor

    Ya 18

    Tidak 2

  • 21

    15. Setuju dengan bentuk chasis (rangka) Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 16

    Tidak 4

    16. Setuju dengan berat rancangan kendaraan 45 kg tanpa

    pembeban

    Ya 18

    Tidak 2

    17. Setuju dengan rancangan kendaraan dengan

    pembeban maksimal 130 kg

    Ya 16

    Tidak 4

    18. Setuju dengan body Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD)

    Ya 18

    Tidak 2

    19. Setuju, chasis (rangka) Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) terbuat dari bahan besi schejule

    Ya 15

    Tidak 5

    20. Setuju, chasis (rangka) Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) menggunakan bahan dengan

    dimensi : diameter = 1 inci, tebal = 3,6 mm dan

    diameter = ¾ inci , tebal = 2,9 mm

    Ya 19

    Tidak 1

  • 22

    21. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan tipe suspensi depan teleskopik

    Ya 17

    Tidak 3

    22. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan tipe suspensi belakang

    monoshock

    Ya 15

    Tidak 5

    23. Setuju Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-

    RWD) bagian depan menggunakan velg

    Ya 16

    Tidak 4

    24. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) bagian depan menggunakan velg ring 12

    Ya 19

    Tidak 1

    25. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan konstruksi stang standar scoopy

    Ya 16

    Tidak 4

    26. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan doble arm

    Ya 16

    Tidak 4

  • 23

    27. Setuju dengan dimensi chasis (rangka) Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) dengan tinggi

    108 cm, lebar 42 cm, panjang 169 cm

    Ya 19

    Tidak 1

    28. Setuju dengan jarak sumbu roda depan dengan

    sumbu roda belakang pada Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) sebesar 110 cm

    Ya 19

    Tidak 1

    29. Setuju dengan chasis (rangka) Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) dengan jarak terendah

    ketanah (ground clearance) dengan ukuran 25 cm

    Ya 15

    Tidak 5

    30. Setuju dengan model shock Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 17

    Tidak 3

    31. Setuju dengan posisi shock pada Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 18

    Tidak 2

  • 24

    32. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan tipe disk brake

    Ya 19

    Tidak 1

    33. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan ban depan dengan

    spesifikasi : lebar = 10 cm, tinggi 9 cm dan

    ukuran velg = 12 inch

    Ya 18

    Tidak 2

    34. Setuju dengan velg depan Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) menggunakan velg Kymco

    Ya 17

    Tidak 3

    35. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan caliper

    Ya 19

    Tidak 1

  • 25

    Tabel 4.1. Skor dari masing-masing pertanyaan berdasarkan ”Permintaan Kualitas Customer” (PKC).

    No PERTANYAAN SKOR (%) Mean

    (%)

    Prior

    itas

    1. Pengguna kendaraan roda

    dua 10 80 75 100 100 100 100 100 100 0 100 100 100 80 100 100 100 70 100 100 85.75 11

    2.

    Tertarik dengan bentuk

    pengembangan kendaraan

    motor listrik

    80 90 85 100 80 100 80 80 90 100 100 70 60 90 70 100 100 90 100 100 88.25

    6

    3.

    Setuju dengan rancangan

    pengembangan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD)

    90 100 75 100 80 100 95 80 90 100 100 60 75 90 70 75 90 80 100 100

    87.5 7

    4.

    Setuju dengan rancangan

    warna body Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD)

    100 95 100 100 90 100 85 90 100 100 100 100 100 80 100 75 60 100 100 100

    93.75 2

    5.

    Setuju dengan rancangan

    Port charger Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) berada di jok

    20 50 25 0 40 100 90 85 80 100 100 20 95 90 65 80 80 60 100 100

    69 30

    6.

    Setuju tampak depan dari

    Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    90 70 80 100 90 50 80 85 80 100 0 65 75 70 80 90 75 40 100 100 76

    24

    7.

    Setuju dengan posisi kunci

    kontak Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD)

    100 80 75 0 30 100 95 90 95 100 100 10 80 30 80 85 75 90 100 100

    75.75

    25

  • 26

    8.

    Setuju tampak belakang

    dari Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD)

    100 90 100 0 90 100 90 90 100 100 100 90 90 70 95 95 90 80 100 100

    88.5 5

    9.

    Setuju dengan body

    Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    dari modifikasi body

    scoopy

    100 85 70 0 90 100 90 95 100 100 100 100 75 50 80 80 80 80 100 100

    83.75

    16

    10.

    Setuju dengan modifikasi

    body Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD)diperkuat dari serat

    fiberglass

    40 40 90 10 100 100 100 85 80 40 100 80 50 80 50 100 60 70 100 100

    73.75

    27

    11.

    Mengetahui penggerak

    Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    adalah BLDC

    40 50 90 0 100 100 90 80 20 0 50 50 85 70 30 100 80 90 100 100

    66.25 31

    12.

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) Ganesha

    berpenggerak BLDC

    100 90 80 90 100 100 90 80 100 100 100 80 80 80 75 60 75 100 100 100

    89 4

    13

    Menginginkan kendaraan

    dengan kecepatan di atas

    60 km/jam

    100 90 60 90 100 100 90 85 100 100 100 80 75 0 20 75 70 100 100 100

    81.75

    22

  • 27

    14 Pernah memperhatikan

    chasis (rangka) Motor 40 75 40 80 100 100 100 85 50 40 100 100 75 50 100 50 80 60 30 100 72.75 29

    15

    Setuju dengan bentuk

    chasis (rangka) Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD)

    30 60 85 90 100 100 95 90 100 100 100 100 75 90 90 65 90 0 100 100

    83 19

    16

    Setuju dengan berat

    rancangan kendaraan 45

    kg tanpa pembeban

    90 80 70 90 100 100 90 80 90 100 50 10 85 90 90 75 90 100 100 84

    15

    17

    Setuju dengan rancangan

    kendaraan dengan

    pembeban maksimal 130

    kg

    90 70 10 90 100 100 100 85 100 100 30 75 75 70 90 80 80 100 100 100

    82.25

    20

    18

    Setuju dengan body

    Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) 10 80 95 0 100 100 95 90 90 100 100 80 80 90 90 100 70 70 100

    100

    82 21

    19

    Setuju dengan chasis

    (rangka) Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD) terbuat dari bahan

    besi schejule

    0 80 45 0 100

    100 85 80 80 100 100 80 80 60 60 90 95 60 100 100

    74.75

    26

    20

    Setuju, chasis (rangka)

    Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    menggunakan bahan

    dengan dimensi : diameter

    100 100 100 100 100

    100 90 80 100 100 100 90 75 90 90 90 95 70 100 100

    93.5

    3

  • 28

    = 1 inci, tebal = 3,6 mm

    dan diameter = ¾ inci ,

    tebal = 2,9 mm

    21

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan tipe

    suspensi depan teleskopik

    100 80 100 0 100

    100 100 85 80 100 100 15 80 90 90 90 90 80 100 100

    84

    15

    22

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan tipe

    suspensi belakang

    monoshock

    100 75 70 80 100

    100 90 85 100 0 100 20 75 40 0 90 100 40 100 100

    73.25

    28

    23

    Setuju Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD) bagian depan

    menggunakan velg

    100 70 70 80 100

    100 95 90 0 100 100 85 80 70 0 75 60 50 100 100

    76.25

    23

    24

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) bagian depan

    menggunakan velg ring 12

    100 90 85 80 100

    100 100 80 100 100 100 10 80 70 85 100 60 60 100 100

    85

    13

    25

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan

    konstruksi stang standar

    scoopy

    0 80 10 100 100

    100 90 85 90 100 100 90 75 80 75 100 90 80 100 100

    82.25

    20

  • 29

    26

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan

    doble arm

    100 80 55 100 100

    50 98 95 90 100 100 95 80 70 75 100 70 50 100 100

    85.4

    12

    27

    Setuju dengan dimensi

    chasis (rangka) Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan tinggi

    108 cm, lebar 42 cm,

    panjang 169 cm

    100 80 55 100 100

    100 100 95 90 100 100 70 75 70 100 80 75 60 100 100

    87.5

    7

    28

    Setuju dengan jarak

    sumbu roda depan dengan

    sumbu roda belakang pada

    Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    sebesar 110 cm

    100 80 90 100 100

    100 100 98 `100 100 100 65 75 80 85 75 100 90 100 100

    86.9

    8

    29

    Setuju dengan chasis

    (rangka) Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD) dengan jarak

    terendah ketanah (ground

    clearance) dengan ukuran

    25 cm

    90 80 40 100 100

    100 98 80 90 100 100 12 70 70 90 80 95 90 100 100

    84.25

    14

  • 30

    30

    Setuju dengan model

    shock Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-

    RWD)

    1;’0

    0 80 85 90

    100 100 95 85 100 100 50 70 85 70 100 75 100 30 50

    100

    83.25

    18

    31

    Setuju dengan posisi

    shock pada Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD)

    100 85 85 90 100

    100 90 80 90 100 100 80 85 50 85 75 70 60 100 100

    86.25

    10

    32

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan

    tipe disk brake

    90 70 70 90 100

    100 90 95 90 100 100 100 85 50 85 80 70 70 100 100

    86.75

    9

    33

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan

    ban depan dengan

    spesifikasi : lebar = 10

    cm, tinggi 9 cm dan

    ukuran velg = 12 inch

    90 90 100 100 100

    100 100 85 100 100 100 100 75 90 100 100 90 90 100 100

    95.5

    1

    34

    Setuju dengan velg depan

    Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    menggunakan velg Kymco

    100 80 45 90 100

    50 90 80 90 100 100 100 85 60 70 60 95 90 100 100

    84.25

    14

  • 31

    35

    Setuju dengan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan

    caliper

    100 80 90 90 100

    50 95 95 100 100 100 20 75 70 75 50 100 80 100 100

    83.5

    17

    Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

  • 32

    Phase 1: Rancangan Quality Function Deployment (QFD)

    a. Inventarisasi Permintaan Kualitas Customer (PKC)

    1) Permintaan / Persyaratan Kualitas Customer

    Dari data di atas, dapat disusun daftar “Permintaan Kualitas Customer”

    berdasarkan skor tertinggi dari pilihan customer.

    1. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan ban depan dengan

    spesifikasi : lebar = 10 cm, tinggi 9 cm dan

    ukuran velg = 12 inch

    Ya 18

    2. Setuju dengan rancangan warna body Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 12

    3. Setuju dengan chasis (rangka) Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) menggunakan bahan dengan

    dimensi : diameter = 1 inci, tebal = 3,6 mm dan

    diameter = ¾ inci , tebal = 2,9 mm

    Ya 19

    4. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) berpenggerak BLDC

    Ya 19

    5. Setuju tampak belakang dari Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 19

    6. Tertarik dengan bentuk pengembangan kendaraan

    motor listrik

    Ya 19

  • 33

    7. Setuju dengan dimensi chasis (rangka) Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) dengan tinggi

    108 cm, lebar 42 cm, panjang 169 cm

    Ya 19

    8. Setuju dengan jarak sumbu roda depan dengan

    sumbu roda belakang pada Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) sebesar 110 cm

    Ya 19

    9. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan tipe disk brake

    Ya 19

    10. Setuju dengan posisi shock pada Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 18

    11. Pengguna kendaraan roda dua

    Ya 19

    12. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan doble arm

    Ya 16

    13. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) bagian depan menggunakan velg ring 12

    Ya 19

  • 34

    14. Setuju dengan velg depan Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) menggunakan velg Kymco

    Ya 17

    15. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan tipe suspensi depan teleskopik

    Ya 17

    16. Setuju dengan body Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) dari modifikasi body scoopy

    Ya 18

    17. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan caliper

    Ya 19

    18. Setuju dengan model shock Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 17

    19. Setuju dengan bentuk chasis (rangka) Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 16

    20. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan konstruksi stang standar scoopy

    Ya 16

    21. Setuju dengan body Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD)

    Ya 18

  • 35

    22. Menginginkan kendaraan dengan kecepatan di atas

    60 km/jam

    Ya 19

    23. Setuju Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-

    RWD) bagian depan menggunakan velg

    Ya 16

    24. Setuju tampak depan dari Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 15

    25. Setuju dengan posisi kunci kontak Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD)

    Ya 14

    26. Setuju dengan chasis (rangka) Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) terbuat dari bahan besi

    schejule

    Ya 15

    27. Setuju dengan modifikasi body Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD) diperkuat dari serat

    fiberglass

    Ya 19

    28. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dengan tipe suspensi belakang

    monoshock

    Ya 15

  • 36

    29. Pernah memperhatikan chasis (rangka) Motor

    Ya 18

    30. Setuju dengan rancangan Port charger Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) berada di jok

    Ya 12

    31. Mengetahui penggerak Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD) adalah BLDC

    Ya 14

    Presentasi Peminat Produk

    N = 35

    S max = 95,5

    S min = 66,25

    R = S max – S min

    = 95,5 – 66,25

    = 29,25

    K = 1+ 3,3 log n

    = 1+ 3,3 log 35

    = 1+ 3,3 . 1,5

    = 1+ 5,25

    = 6,25

    K = 6

    P =

    =

    = 4,88

    P = 5

  • 37

    Tabel 4.2. Presentasi Peminat Produk.

    Interval Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi

    Komulatif

    66,25 - 71,25 68,75 2 2

    71,26 – 76,26 73,76 7 9

    76,27 – 81,27 78,77 0 9

    81,28 – 86,28 83,78 16 25

    86,29 – 91,29 88,79 7 32

    91,30 – 96,3 93,8 3 35

    ∑ = 35

    Mi = ½ (Smax+ Smin)

    = ½ (35 + 0)

    = 17,5

    SDi = 1/6 (Smax-Smin)

    = 1/6 (35-0)

    = 5,6

    = 6

    M =

    =

    = 30,1

    P = x 100%

    = x 100%

    = 86%

  • 38

    Dari hasil perhitungan di atas maka diketahui:

    - Nilai Mi = 17,5

    Nilai ini juga merupakan nilai tengah (nilai kategori “Cukup Disukai)

    - Nilai SDi = 6

    - Nilai M = 30,1

    - Nilai P = 86%

    Nilai ini merupakan presentase seberapa besar produk ini diminati. Dapat

    dilihat bahwa 86% produk motor listrik Baby Ganesha ini diminati oleh para

    responden.

    Gambar 4.2 Diagram Batang Presentasi Peminat Produk.

  • 39

    Hasil perhitungan yang telah didapatkan diatas dimasukkan kedalam perumusan

    sehingga didapatkan jumlah responden yang setuju dengan rancangan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).

    Mi + 1,5 SDi – Mi + 3SDi

    Mi + 0,5 SDi – < Mi + 1,5SDi

    Mi - 0,5 SDi – < Mi + 0,5 SDi

    Mi - 1,5 SDi – < Mi – 0,5 SDi

    Mi - 3 SDi – < Mi – 1,5Sdi

    Tabel 4.3. Keterangan Responden Peminat Produk.

    Dari hasil pengolahan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. 16 dari 20 responden menyatakan bahwa mereka sangat menyukai rancangan

    Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).

    2. 4 dari 20 responden menyatakan bahwa dia menyukai rancangan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).

    Interval Responden Keterangan

    26,5 – 35,5 16 SD

    20,5 – 26,5 4 D

    14,5 – 20,5 0 CD

    8,5 – 14,5 0 KD

    - 0.5 – 8,5 0 SKD

    Σ = 20

  • 40

    2) Pengelompokan Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body

    Kelompok 1. Desain/bentuk Body

    Tmpak samping ”Rancangan

    motor Listrik”

    Tampak Depan ”Rancangan

    motor Listrik”

    Tampak Belakang ”Rancangan

    motor Listrik”

    Letak Kunci Kontak ”Rancangan

    motor Listrik”

    Letak port Charger ”Rancangan

    motor Listrik”

    Kelompok 2. Bahan Body

    Fiber dengan Penguat Serat

    Fiberglass

    Kelompok 3. Warna

    Kombinasi Warna Silver dengan

    Biru

  • 41

    b. Pengelompokan Umum Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body

    c. Penyusunan Prioritas Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body

    PERMINTAAN

    PRIMER

    PERMINTAAN

    SKUNDER

    PERMINTAAN

    TERTIER

    Kelompok 1 : Kelompok 2 :

    Desain/Bentuk

    Body

    Bahan Body

    Kelompok 3 :

    Warna

    Kelompok 1:

    Desain/bentuk Body

    Body Tampak Samping

    Letak Kunci Kontak

    Letak Port Charger

    Tampak Belakang

    Tampak Depan

    Kelompok 2 :

    Bahan Body

    Fiber Dengan Penguat

    Serat fiberglass

    Kelompok 3 :

    Warna

    Kombinasi Warna

    Silver dengan Biru

  • 42

    d. Penilaian Permintaan Kualitas Customer (PKC)

    Perbandingan PKC

    Desain/Bentuk Body BahanBody

    Warna

    Dengan PKC

    P

    KC

    1 :

    Tam

    pak

    sam

    ping

    PK

    C 2

    : T

    ampa

    k D

    epan

    PK

    C 3

    : T

    ampa

    k B

    elak

    ang

    PK

    C 4

    : Le

    tak

    Kun

    ci K

    onta

    k

    PK

    C 5

    : Le

    tak

    Por

    t Cha

    rger

    PK

    C 6

    : F

    iber

    Den

    gan

    Pen

    guat

    Ser

    at

    Bat

    ang

    Geb

    ang

    PK

    C 7

    : K

    ombi

    nasi

    War

    na H

    itam

    deng

    an M

    erah

    Mar

    un

    PKC 1: Tampak samping 0 2 2 2 2 3 1

    PKC 2 : Tampak Depan 2 0 2 2 2 3 1

    PKC 3 : Tampak Belakang 2 2 0 2 2 3 1

    PKC 4 : Letak Kunci Kontak

    2 2 2 0 2 3 1

    PKC 5: Letak Port Charger 2 2 2 2 0 3 1

    Bah

    anB

    ody

    PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang

    3 3 3 3 3 0 1

    War

    na PKC 7: Kombinasi Warna

    Hitam dengan Merah Marun

    1 1 1 1 1 1 0

    ∑ 12 12 12 12 12 16 6

    Catatan :

    Lebih Penting : 3

    Sama Penting : 2

    Kurang Penting : 1

  • 43

    Phase 2: Rancangan Produk

    a. Pertimbangan Performance Kualitas Konstruksi (PKK)

    Permintaan Kualitas Customer (PKC) Pertimbangan Performance Kualitas

    Konstruksi PKK

    Tampak samping

    Tampak Depan

    Tampak Belakang

    Letak Kunci Kontak

    Kunci Kontak Disebelah Kanan

    Letak Port Charger

    Port ChargerDisebelah Kiri

  • 44

    Bah

    an

    Bo

    dy

    Fiber Dengan Penguat Serat fiberglass Ramah Lingkungan

    War

    na

    Kombinasi Warna dengan Merah Marun Sesuai Keinginan Masyarakat

    b. Strukturisasi Performance Kualitas Konstruksi

    Performance Kualitas Konstruksi PKK

    Level - 2

    Konsep

    Rancangan

    Tampak Samping

    Tampak Depan

    Tampak Belakang

    Kemudahan Ramah Lingkungan

    Sesuai Keinginan

    Masyarakat

    Level -1

    Kunci Kontak

    Disebelah Kanan

    Port Charger Di jok

  • 45

    O

    O

    X

    # X

    O X O

    O O

    O O O

    X O

    X X

    #

    O

    c. Optimasi Matrik Atap

    Catatan :

    Arah Optimasi

    Minimum

    Maksimum

    O Normal

    Hubungan Antara PKK

    Positif sekali

    O Positif

    X Negatif

    # Negatif sekali

    KO

    NS

    EP

    RA

    NC

    AN

    GA

    N

    Tampak Samping

    Tampak Depan

    Tampak Belakang

    Kunci Kontak Disebelah

    Kanan

    Port Charger Disebelah Kiri

    O

    Ramah Lingkungan

    Sesuai Keinginan

    Masyarakat

  • 46

    d. Hubungan antara PKC dan PKK

    Perbandingan PKK

    Nila

    i / B

    ob

    ot

    PK

    C

    KONSEP RANCANGAN

    KEMUDAHAN

    Dengan PKC

    P

    KK

    1:

    Tam

    pak

    sam

    ping

    P

    KK

    2:

    Tam

    pak

    Dep

    an

    PK

    K 3

    : Tam

    pak

    Bel

    akan

    g

    P

    KK

    4 :

    Kun

    ci K

    onta

    k D

    iseb

    elah

    Kan

    an

    P

    KK

    5 :

    Por

    t Cha

    rger

    Dis

    ebel

    ah K

    iri

    P

    KK

    6 :

    Ram

    ah L

    ingk

    unga

    n

    P

    KK

    7:

    Ses

    uai K

    eing

    inan

    Mas

    yara

    kat

    PKC 1: Tampak samping 12 O O O

    PKC 2 : Tampak Depan 12 O O O

    PKC 3 : Tampak Belakang 12 O O O O

    PKC 4 : Letak Kunci Kontak 12 O O O O

    PKC 5: Letak Port Charger 12 O O

    Bah

    anB

    ody

    PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang

    16 O O O

    War

    na PKC 7: Kombinasi Warna

    Hitam dengan Merah Marun

    6

    Catatan :

    Kuat : 9

    Tangah O : 3

    Lemah : 1

  • 47

    e. Penetapan Rangkin (Bobot) dari PKC

    Perbandingan PKK

    Nila

    i / B

    ob

    ot

    PK

    C

    KONSEP RANCANGAN KEMUDAHAN

    Dengan PKC

    P

    KK

    1:

    Tam

    pak

    sam

    ping

    P

    KK

    2:

    Tam

    pak

    Dep

    an

    PK

    K 3

    : Tam

    pak

    Bel

    akan

    g

    P

    KK

    4 :

    Kun

    ci K

    onta

    k D

    iseb

    elah

    Kan

    an

    P

    KK

    5 :

    Por

    t Cha

    rger

    Dis

    ebel

    ah K

    iri

    P

    KK

    6 :

    Ram

    ah L

    ingk

    unga

    n

    P

    KK

    7:

    Ses

    uai K

    eing

    inan

    M

    asya

    raka

    t

    PKC 1: Tampak samping 12 108 36 36 12 12 36 108

    PKC 2 : Tampak Depan 12 36 108 36 12 12

    36 108

    PKC 3 : Tampak Belakang 12 36 36 108 36 36

    108 108

    PKC 4 : Letak Kunci Kontak 12 36 36 36 108 108

    36 108

    PKC 5: Letak Port Charger 12 12 12 36 36 108

    12 108

    Bah

    anB

    ody

    PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang

    16 48 48 48 16 16

    144 144

    War

    na PKC 7: Kombinasi Warna

    Hitam dengan Merah Marun

    6 54 54 54

    6 6

    6 54

    330 330 354 226 298 378 738

    Hasil Bobot PKK (%) 12,43

    12,43 13,34 8,52 11,23

    14,24

    27,81

  • 48

    Phase 2: Perancangan Proses

    Penyusunan House of Quality (HoQ)

    Performance Kualitas Konstruksi

    PKK

    Permintaan Kualitas Costomer

    PKC

    Nil

    ai /

    Bo

    bo

    t P

    KC

    O

    KONSEP RANCANGAN KEMUDAHAN

    P

    KK

    1:

    Tam

    pak

    sam

    ping

    P

    KK

    2:

    Tam

    pak

    Dep

    an

    PK

    K 3

    : Tam

    pak

    Bel

    akan

    g

    P

    KK

    4 :

    Kun

    ci K

    onta

    k D

    iseb

    elah

    K

    anan

    P

    KK

    5 :

    Por

    t Cha

    rger

    Dis

    ebel

    ah K

    iri

    P

    KK

    6 :

    Ram

    ah L

    ingk

    unga

    n

    PK

    K 7

    : Ses

    uaiK

    eing

    inan

    Mas

    yara

    kat

    PKC 1: Tampak samping 12 O O O

    PKC 2 : Tampak Depan 12 O O O

    PKC 3 : Tampak Belakang 12 O O O

    O

    PKC 4 : Letak Kunci Kontak 12 O O O

    O

    PKC 5: Letak Port Charger 12 O O

    Bah

    anB

    ody

    PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang

    16 O O O

    O

    O O

    X O O

    X X O X

    O # x #

    O O O X O `

  • 49

    4.2 Pemilihan Konsep

    - Pemilihan Konsep Hasil HOQ Pengembangan Produk “Rancangan

    Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)”

    Berdasarkan dari susunan House of Quality (HOQ) yang dikembangkan

    pada pengembangan produk Rancangan kendaraan motor Listrik BABY Ganesha

    adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.4 Susunan House of Quality.

    No. PKK Hasil Bobot PKK (%)

    1. PKK 7: SesuaiKeinginan Masyarakat 27,81%

    2. PKK 6 : Ramah Lingkungan 14,24%

    3. PKK 3: Tampak Belakang 13,34%

    4. PKK 2: Tampak Depan 12,43%

    5. PKK 1: Tampak samping 12,43%

    6 PKK 5 : Port Charger Di jok 11,23%

    7 PKK 4 :Kunci Kontak Disebelah

    Kanan

    8,52 %

    War

    na PKC 7: Kombinasi Warna

    Hitam dengan Merah Marun

    6

    330 330 354 226 298 378 738

    Hasil Bobot PKK (%) 12,43 12,43 13,34 8,52 11,23 14,24 27,81

    Rangking PKK IV IV III VI V II I

  • 50

    - Gambar Desain Hasil HOQ Pengembangan Produk “ Rancangan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)”.

    Gambar 4.3 Gambar Desain Hasil HOQ Pengembangan Produk

    ”Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)”.

    4.3 Pengembangan Konsep

    Pada gambar 4.1 diperlihatkan produk awal “ Rancangan Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD)” dalam mengembangkan produk ini. Keinginan ini

    berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan tim peneliti. Sehingga dengan

    metode QFD (Quality Function Deployment) dengan 4 langkah Phase QFD

    diperoleh customer needs yang dipilih untuk Rancangan Electric Vehicles Rear

    Wheel Drive (EV-RWD) tersebut. Adapun Komponen-komponen yang

    dikembangkan dalam rancangan ini sebagai berikut :

    1. Bahan dari Body “ Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-

    RWD)” dirancang dengan memodifikasi body scoopy menggunakan resin

    yang berserat fiber .

    2. Tampak depan, samping, dan belakang body “ Rancangan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)” dirancang dan didesain seperti

    pada gambar 4.4, 4.5, dan 4.6 dibawah.

    3. Port charger dan Kunci kontak“ Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel

    Drive (EV-RWD)” dirancang dan di desain seperti gambar 4.7 dibawah.

  • 51

    Gambar 4.4 Gambar Rancangan Body Tampak Depan.

    Gambar 4.5 Gambar Rancangan Body Tampak Samping.

    Gambar 4.6 Gambar Rancangan Body Tampak Belakang.

  • 52

    Gambar 4.7 Gambar Rancangan Port Charger dan Kunci Kontak.

    4.4 Proses Manufaktur

    Dari konsep yang telah dibuat dan desain yang dihasilkan dapat diketahui

    sebagian dari komponen yang dipilih adalah menggunakan bahan komposit.

    Untuk itu proses produksi yang dipilih menggunakan memodifikasi body scoopy

    menggunakan resin yang berserat fiber. Proses-proses yang dilakukan adalah

    sebagai berikut:

    a. Komponen / part 1. Proses Pembutan Rangka Produk

    Proses pengerjaan pertama adalah proses pembuatan rangka produk

    menggunakan bahan besi, dalam hal ini besi yang digunakan adalah besi schedule

    dengan ukuran 1 inch dan ¾ inch karena besi ini memiliki sifat kekuatan lebih

    tahan beban dan lebih ringan..

  • 53

    Gambar 4.8 Gambar Proses Pembuatan Rangka Produk.

    Setelah pembuatan rangka, selanjutnya pemilihan body part produk yang

    sesuai dengan bentuk rangka. Pemilihan body part ini menggunakan bahan plastik

    dan penggabungan fiber, karena bahan ini lebih ringan, dan mudah didapatkan.

    Hal ini berkaitan jika produk ini diproduksi kembali akan lebih mudah didapatkan

    komponen atau partnya.

    b. Komponen / part 2. Body Kendaraan

    Proses pengerjaan body Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini

    yang pertama dikerjakan adalah proses memodifikasi body scoopy dengan bahan

    kertas karton yang dibentuk sesuai dengan desain rancangan, Dalam hal ini

    merupakan proses modifikasi untuk memperindah serta tampilan part body lebih

    simpel. Selanjutnya adalah proses pembuatan spesimen body kendaraan sebagai

    berikut : Melapisi permukaan dan kertas karton cetakan dengan plaster,

    pencampuran resin dan katalis dengan perbandingan 1% hardener per berat resin,

    kemudian diaduk selama 3 menit agar resin dan hardener tercampur dengan

    merata, tuangkan adonan resin dan hardener dengan merata pada cetakan yang

    telah ditata serat fiber sesuai fraksi volumenya, pembersihan terhadap void hingga

    berkurang dan diharapkan tidak terdapat void yang secara visual diameternya

    tidak lebih dari 1 mm. Setelah benar-benar kering, lepas desain rancangan (kertas

    karton).

  • 54

    Gambar 4.9 Proses Fiber Body.

    c. Komponen / part 3. Proses Pengecatan atau Pewarnaan

    Setelah fiber sudah terbentu selanjutnya akan dilakukan proses pewarnaan

    atau pengecatan. Dalam proses pengecatan, faktor yang penting untuk

    mendapatkan hasil yang bagus dalam hal ini pengecatan fiber adalah persiapan

    sebelum pengecatan yang benar. 75% waktu dari pengecatan adalah merupakan

    persiapan sebelum pengecatan dan sisanya merupakan ketrampilan orang yang

    melakukan pengecatan tersebut. Persiapan yang tidak benar bukan hanya

    mengakibatkan hasil yang tidak bagus dan mengecewakan anda akan tetapi bisa

    lebih parah dari itu. Adapun proses pewarnaan atau pengecatan yang dilakukan

    yaitu :

    1. Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik akan

    menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena

    pada umumnya kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan

    permukaan yang buruk. Indikator dari permukaan yang baik dinilai

    dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak

    dan kotoran lainnya. Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan

    kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan

    pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ini

    sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah

    pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna

  • 55

    menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-

    lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam.

    Cara lain adalah dengan dibersihkan dengan amplas dan

    dikombinasikan dengan semprotan air untuk membasuh semua debu,

    menghilangkan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air.

    2. Proses selanjutnya adalah proses pendempulan. Dempul digunakan

    untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk

    suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Pengolesan dempul

    dilakukan setelah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak,

    air dan kotoran lain. Selanjutnya mencampur dempul dengan 2 %

    hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan

    tipis-tipis secara merata (maksimal 5 mm), dan kemudian dikeringkan

    pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit.

    Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkan

    permukaan yang rata dan halus.

    Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut :

    Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi

    bagian-bagian yang tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30

    menit atau dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50

    °C selama 10 menit.

    Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkan

    dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan

    dengan no. 320 dan no. 400.

    Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan

    dikeringkan.

    3. Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan, bagian-bagian yang

    menonjol dapat diamplas secara manual dengan blok tangan atau

    secara mekanis dengan sander. Langkah-langkah pengamplasan dapat

    dirinci sebagai berikut:

    Tempelkan selembar amplas no. 80 pada sander, dan gosoklah

    seluruh area dengan menggerakkan sander dari depan ke belakang,

    dan dari samping ke samping, serta semua arah diagonal.

  • 56

    Tempelkan lembaran amplas no. 120 pada blok tangan, gosoklah

    permukaan dengan hati-hati, sambil menguji permukaan dengan

    sentuhan.

    Tempelkan lembaran amplas no. 200 pada blok tangan. Pada tahap

    ini kita dapat mengamplas sedikit keluar area pendempulan untuk

    meratakan permukaan lengkungan dan area sekitarnya.

    4. Setelah itu lalu dicuci bagian yang habis di amplas dengan air bersih,

    dikeringkan dengan kain, dan diamkan pada terik matahari sampai

    benar - benar kering.

    5. Selanjutnya lalu menyemprot permukaan dengan Epoxy, lalu

    didiamkan/dikeringkan yang selanjutnya digosok lagi dengan amplas

    dengan amplas ukuran no. 2000, sampai permukaannya rata.

    6. Selesai diamplas, lalu dicuci lagi dengan air bersih tunggu beberapa

    saat hingga benar-benar kering, selanjutnya dibersihkan menggunakan

    kain yang lembut seperti kain kaos katun.

    7. Kemudian proses pengecatan dasar dilakukan sesuai yang diinginkan

    bisa putih atau abu - abu dicat ditempat yang terbuka agar terkena

    matahari serta hindari media debu, setelah dicat diamkan hingga benar

    - benar kering.

    8. Setelah kering, diamplas lagi untuk mendapatkan hasil yg maksimal,

    namun dengan amplas ukuran no. 2000. Proses pengamplasan cukup

    tipis saja, karena maksud pengampelasan ini hanya untuk meratakan

    cat dasar.

    9. Selanjutnya melakukan pencampuran cat dengan tiner sesuai jenis cat

    yang di pergunakan, dalam hal ini Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) menggunakan cat warna Granit Blue Met dan M.Polaris

    Silver. Pencampuran dilakukan dengan tidak terlalu kental dan tidak

    terlalu encer.

    10. Bila jenis catnya kental biasanya 1:2 (1 liter cat berbanding 2 liter

    tiner), tapi bila jenis catnya encer bisa 1:1, pergunakanlah campuran

    tiner yang bagus demi menghasilkan cat dan warna yang bagus pula.

  • 57

    11. Selanjutnya melakukan proses pengecatan sesuai warna yang

    diinginkan yaitu warnaGranit Blue Met dan M.Polaris Silver, dalam

    proses pengecatan cukup satu kali menarik spoit cat jangan terlalu

    tebal, jangan melompat dan jangan diulang bolak-balik agar cat bisa

    rata, untuk berpindah dari atas kebawah lakukan perpindahan

    penyemprotan setengah dari lebarnya keluaran cat.

    12. Untuk mendapatkan warna yang lebih tebal dilakukan peniimpaan

    ulang cat lebih lanjut dengan cara yang sama hingga benar-benar rata,

    kemudian dikeringkan.

    13. Setelah kering barulah memasuki proses varnish agar hasil bagus dan

    lebih awet usia dan warna cat, Untuk melakukan proses varnish,

    pencampurandengan komponen hardener biasanya dilakukan dengan

    perbandingannya 100:25:75 (100 clear coat : 25 harddener : 75 thiner)

    lakukan penyemprotan sebagaimana proses pengecatan (satu jalan,

    merata dan tidak melompat).

    14. Setelah proses pengecatan selesai dan cat sudah benar-benar kering

    lakukanlah proses poles untuk menyempurnakan hasil agar lebih

    maksimal dan agar cat benar-benar terlihat mengkilat.

    Gambar 4.10 Gambar Proses Pewanaan/Pengecatan.

  • 58

    4.5 Proses Perakitan

    Untuk melakukan perakitan produk Electric Vehicles Rear Wheel Drive

    (EV-RWD) dilakukan dengan urutan bisa dilihat dari gambar dibawah :

    3

    2 6

    4

    7

    1

    8

    5

    Gambar 4.11 Assembly Pengembangan Rancangan Electric Vehicles

    Rear Wheel Drive (EV-RWD).

    Keterangan Gambar 4.11 :

    1. Komponen / part 1. Sayap Depan

    2. Komponen / part 2. Kepala

    3. Komponen / part 3. Kaca Pelindung

    4. Komponen / part 4. Sayap samping

    5. Komponen / part 5. Slebor bawah

    6. Komponen / part 6. Slebor atas

    7. Komponen / part 7. Sayap Belakang

    8. Komponen / part 8. Slebor Samping

  • 59

    BAB 5. KESIMPULAN

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal

    terkait dengan penelitian ini, yaitu :

    (1) Pengembangan produk Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini

    adalah lanjutan dari pengembangan Electric Vehicles base Continous Variable

    Transmission (EV-CVT) Ganesha 1.0 Generasi I yang sebelumnya juga

    dilakukan oleh Tim Peneliti. Selain itu, pengembangan produk Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini bertujuan juga untuk mengevaluasi

    kekurangan-kekurangan yang ada pada Electric Vehicles base Continous

    Variable Transmission (EV-CVT) Ganesha 1.0 Generasi I.

    (2) Dari apa yang dilakukan oleh Tim Peneliti terkait pengembangan Electric

    Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini didapat sebuah gambaran mengenai

    tahapan pengembangan kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua.

    (3) Pengambangan lanjutan masih terus dilakukan oleh Tim Peneliti mengingat

    motor listrik adalah salah satu jenis sumberdaya alam terbarukan yang ramah

    lingkungan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Ashby,M.F.(2005). Material Selection in Mechanical Design, Elsevier

    CEN,C.E.d.N.(2006) Comite Europeen de Normalisation. Consumer Products.

    Brussels, Belgia. CEN / TC 333 / WG 2.

    EIA (2009) International Energy Outlook 2009. Washington DC Energi

    Information Administration, Office off integrated analysis and Climate

    Agreement in Copenhagen. Paris France. International Energy Agency

    (IAE).

    Planethijau.com © 2007 – 2011 Media Energi - Lingkungan – Teknologi A

    division of EP Medianet.

    Cover Akhir.pdf (p.1)DAFTAR ISI.pdf (p.2-3)RINGKASAN.pdf (p.4)Baru.pdf (p.5-62)REFERENSI.pdf (p.63)