122
MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI PAROKI SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU YOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh : Veronika Sigalingging NIM: 141124004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR

DI PAROKI SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU YOGYAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh :

Veronika Sigalingging

NIM: 141124004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

SKRIPSI

MAKNAPERAYAANEKARISTIBAGIANGGOTAMISDINAR DI PAROKI SANTO ANTONllJS PADUA KOTABARU

YOGYAKARTA

Oleh:

p~:~FX. DaPiY~SFK, M. Pd

11

Tanggal17Desember2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

SKRIPSI

MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTAMISDINAR DI PAROKI SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU

YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Veronika Sigalingging

NIM:: 141124004

SUSUNAN PANITIA PENGUn ~

: Dr. B. Agus. Rukiyanto, 8J.

: Yoseph Kristianto, SFK, M.Pd.

: 1. FX. Dapiyanta SFK, M. Pd

2. P. Banyu Dewa HS. S.Ag. M.Si.. ,

3. M. Ariya S'e~ S.Pd. Mag. Theo

Telah dipertaliankan di depan Eanitia Penguji

Pad tanggal7 Jan~an 2019

dan dinyatakan. memenuhi syarat

Nama

Ketua

Sekretaris

Anggota

11l

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Skripsi ini kupersembahkan kepada

“Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbingku, serta kepada

Bunda maria yang mulia yang menghantarkan doa-doaku kepada Bapa”

“Anggota Misdinar Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta”

“Program Studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma yang

telah mendidik dan memberikan pengalaman terindah didalam hidupku”

Kedua Orang tuaku

“Abner Sigalingging dan Ibu Theresia Sinaga”

Kakak dan adikku

“Saut, Lusiana, Yohannes, Gunawan, Alfonsius”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

v

MOTTO

“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah

teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,

dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu”

(1 Timotius 4:12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Januari 2019

~1~MmAvero~ng

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama

NIM

:Veronika Sigalingging

: 141124004

Derni pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR PAROKI

SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU YOGYAKARTA.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dan membentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan,

mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet dan media

lain untuk kepentingan akadernis tanpa perIu merninta ijin dari saya maupun

memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 7 Januari 2019

Y~akan

Veronika Sigalingging

VII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI

ANGGOTA MISDINAR DI PAROKI SANTO ANTONIUS PADUA

KOTABARU, YOGYAKARTA. Judul ini dipilih berdasarkan keingintahuan

penulis sejauh mana para misdinar yang aktif sebagai pelayan altar memaknai

perayaan Ekaristi.

Sakramen Ekaristi adalah sakramen utama, dikatakan utama karena

Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani. Dalam perayaan

Ekaristi diungkapkan iman seluruh Gereja akan penyelamatan Allah yang terjadi

dalam Kristus. Dalam Ekaristi umat bersatu sebagai Gereja yang nyata. Melalui

Ekaristi orang yang mengimani Kristus semakin penuh bersatu dengan tubuh dan

darah Kristus sebagai sumber keselamatan dan puncak seluruh hidup Kristiani.

Fokus penelitian adalah Makna Ekaristi yang secara primer meliputi pengalaman

keterlibatan remaja menjadi misdinar dalam perayaan Ekaristi. Misdinar dapat

memaknai perayaan Ekaristi untuk memperkuat iman remaja dalam setiap

keterlibatan. Sedangkan secara sekunder, meliputi sikap yang tercermin dalam

perbuatan hidup sehari-hari baik dilingkungan Gereja dan masyarakat.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomologis. Peneliti

memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah diterapkan yaitu informan

yang benar-benar aktif dalam setiap setiap tugas atau pertemuan misdinar dan

sudah memiliki banyak pengalaman, informan yang dipilih pun bersedia untuk

terlibat dalam penelitian ini. Penulis menggunakan metode Triangulasi sumber

data, untuk mencapai validitas data penulis memeriksa kembali informasi dari

responden dengan mewawancara orang tua dan pendamping. Informasi-informasi

tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif dengan cara reduksi data, penyajian

data, verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman misdinar mengenai arti

perayaan Ekaristi sebatas hafalan yakni sebagai kesempatan untuk berdoa dan

bersyukur sedangkan makna Ekaristi bagi misdinar mendapat pelajaran baru

mengenai Injil melalui homili dan tempat untuk berdoa meminta berkat Tuhan

atas kehidupan sehari-hari. Dalam hidup sehari-hari anggota misdinar juga sering

mengalami kesulitan, mereka belum melibatkan Ekaristi sebagai sumber dan

puncak hidup, yang mereka lakukan selalu berdoa dan intropeksi diri. Sebagai

misdinar bertanggung jawab dalam menjalankan tugas yang sudah dibagi dan

berlatih terus untuk mempersiapkan tugas yang akan datang sehingga pada saat

perayaan Ekaristi dapat berjalan dengan lancar.

Merespon permasalahan tersebut maka penulis mendesain program

pendampingan rekoleksi untuk komunitas Misdinar Paroki Kotabaru sebagai

upaya untuk membantu misdinar memahami Ekaristi dan memaknainya dalam

hidup sehari-hari mereka. Melalui rekoleksi tersebut, penulis akan mengajak

Misdinar untuk melihat dan menjadikan Ekaristi sebagai sumber dan puncak iman

kristiani yang mereka hayati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

ix

ABSTRACT

The title of this study is THE MEANING OF EKARISTIES FOR

ACOLYTES IN THE SANTO ANTONIUS PADUA KOTA BARU PARISH,

YOGYAKARTA. This title was chosen based on the writer's curiosity to the extent

to which the acolytes who were active as altar servants interpreted the celebration

of the Eucharist.

The Sacrament of the Eucharist is the main sacrament,it said to be

primary because the Eucharist is the source and culmination of the entire

Christians life. In the celebration of the Eucharist the faith of the whole Church is

revealed in the salvation of God that occurs in Christ In the Eucharist the people

unite as the real Church. Through the Eucharist the person who believes in Christ

is more fully united with the body and blood of Christ as the source of salvation

and the peak of the whole Christian life. The focus of the research is the

Eucharistic Meaning which primarily includes experiences of adolescent

involvement into acolyte in the celebration of the Eucharist. Acolytes can interpret

the celebration of the Eucharist to strengthen the faith of adolescents in every

engagement. While secondary, includes attitudes that are reflected in the actions

of daily living both within the Church and society.

The method used in this research is phenomenological qualitative.

Researcher chooses informants according to certain criteria that have been

applied, namely informants who are truly active in each task or meeting, and

have had a lot of experience, the selected informants are also willing to be

involved in this research. The author uses the triangulation method of data

sources, to achieve the validity of the data the author re-checks information from

respondents by interviewing parents and companions. The information is then

analyzed qualitatively by means of data reduction, data presentation, verification.

The results of the research show that the understanding of meaning of the

celebration of the Eucharist is limited to memorization, namely as an opportunity

to pray and be grateful while the Eucharistic meanings for acolytes receive new

lessons about the gospel through homilies and places to pray for God's blessings

on daily life. In the daily life of the acolyte members, they often experience

difficulties, they have not involved the Eucharist as the source and peak of life,

which they do always pray and self-reflections. As an acolyte, it is responsible for

carrying out the tasks that have been shared and continues to practice preparing

for the upcoming task so that when the Eucharistic celebration can run smoothly.

Responding to these problems, researcher designed a recollection

assistance program for the Acolytes in Kotabaru Parish community as an effort to

help the acolyte understand the Eucharist and interpret it in their daily lives.

Through the recollection, the author will invite Misdinar to see and make the

Eucharist the source and culmination of the Christian faith they live in.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kasih karunia dan

bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul

MAKNA EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI PAROKI SANTO

ANTONIUS PADUA KOTABARU YOGYAKARTA ini terselesikan dengan

baik.

Skripsi ini ditulis dengan maksud memberikan sumbayangn pemikiran

mengenai makna Ekaristi bagi anggota misdinar di paroki Santo Antonius Padua

Kotabaru Yogyakarta. Selain itu skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

pendidikan, Universitas Santa Dharma Yogyakarta.

Tersusunnya Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. B. Agus. Rukiyanto, SJ selaku Kaprodi Pendikkat Universitas Sanata

Dharma, yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis

selama menjalankan proses perkuliahan di kampus.

2. F.X. Dapiyanta SFK, M. Pd selaku dosen pembimbing akademik dan dosen

penguji I bersedia meluangkan waktu dan penuh kesabaran, ketulusan dan

kesetiaan mendampingi dan membimbing penulis hingga akhir penulisan

skripsi.

3. P. Banyu Dewa HS. M.Si selaku dosen II yang telah meluangkan waktu dalam

mendampingi penulis pada saat ujian berlangsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

xi

4. M. Ariya Seta, S,Pd., Mag.Theol. selaku dosen III yang telah meluangkan

waktu dalam mendampingi penulis pada saat ujian berlangsung

5. Segenap Dosen prodi Pendikkat, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis

selama proses belajar hingga selesainya skripsi ini.

6. Segenap Staf Sekretariat, Perpustakan Prodi Pendikkat, Perpustakan Kolsani,

dan segenap karyawan bagian lain yang telah memberi dukungan kepada

penulis dalam penulisan skripsi.

7. Romo Macarius Maharsono Proboho Sj, Gereja Santo Antonius Padua

Kotabaru Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk

menjalankan penelitian di Paroki.

8. Para Orang tua anggota Misdinar yang telah meluangkan waktu untuk dapat

diwawancara dan membantu penulis dalam menjalankan penelitian di Paroki.

9. Anggota Misdinar Paroki Santo Antonius Padua Kota Baru, Yogyakarta yang

telah meluangkan waktu memberikan jawaban dalam penelitian wawancara.

10. Bapak Abner Sigalingging dan Ibu Theresia Rosula Sinaga, selaku orang tua

penulis yang selalu setia mendampingi, memberi kasih sayang dan mendukung

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

11. Kakak saya Saut Nauli Margaretha Sigalingging, Lusi ana Sigalingging,

Yohanes Ferdinan Sigalingging, Mendrat Gunawan Sigalingging, Alfonsius

Rivaldi Sigalingging, yang mendukung dan menyemangati penulis

menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

12. Induk sornang selama di Yogyakarta(+) Bapak Modestus Adi Sulistyana dan

Ibu Anastasia Endang Murtiasih, Bude Ning, mba Vitalista Epivani Tyas

Murwaningsih, Mikael Aditya. Yang selalu mendukung dan mernbantu penulis

menyelesaikan skripsi.

13. Sahabat-sahabat saya, Elisabeth Dhian Novitasari, Retno Wulandari, Mega

Hylda Carolina Simanungkalit, Maria Fransiska Burek Sari, Guslita Seventina,

GusH Laurensius, Fuad Insani Anif, Santy Utami, Maria Merianti Malau,

yang selalu mendukung dan membantu penulis menyelesaikan skripsi.

14. Teman-ternan Pendikkat angkatan 2014 yang selalu memberi dukungan dan

semangat dalam menyelesaikan skripsi.

15. Tomio: tempat part time yang selalu rnendukung dan membantu penulis

rnenyelesaikan skripsi.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan, dukungan, doa, perhatian dan keIjasama sehingga skripsi ini dapat

selesai dengan baik.

Penulis juga menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

dalarn menyusun skripsi. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan skripsi akan penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua

pembaca.

Yogyakarta,7 Januari 2019

..

xu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. iv

HALAMAN MOTTO……………………………………………………... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI vii

ABSTRAK………………………………………………………………… viii

ABSTRACT………………………………………………………………… ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. x

DAFTAR ISI………………………………………………………………. xiii

DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………. Xv

BAB 1. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………... 1

B. Identifikasi Masalah......................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah………………………………………………. 7

D. Rumusan Masalah…………………………………………………. 7

E. Tujuan Penulisan…………………………………………………... 8

F. Manfaat Penulisan…………………………………………………. 8

G. Sistematika Penulisan……………………………………………... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA……………………………………………… 11

A. Perayaan Sakramen Ekaristi………………………………………. 11

1. Sakramen ……………………………………………………... 11

2. Gereja Sebagai Sakramen……………………………………… 13

3. Tujuh Sakramen Dalam Gereja………………………………... 15

4. Sakramen Ekaristi…………………………………………….. 17

5. Menghayati Sakramen Ekaristi………………………………... 20

6. Liturgi Sakramen Ekaristi……………………………………... 22

7. Struktur Perayaan Ekaristi…………………………………….. 22

B. Perkembangan Iman dan Moral Anak Usia Misdinar …………….. 25

1. Kepercayaan Mitis-Harfiah…………………………………… 25

2. Kepercayaan Sintetis-Konvensional…………………………... 26

3. Kepercayaan Individuatif-Reflektif …………………………… 27

C. Misdinar……………………………………………………....... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

xiv

1. Sejarah Misdinar………………………………………………. 29

2. Bentuk-Bentuk Kegiatan Misdinar…………………………….. 30

a. Tugas Dalam Perayaan Ekaristi……………………………. 30

b. Latihan Misdinar…………………………………………... 31

c. Pertemuan Rutin…………………………………………… 31

3. Spiritualitas Misdinar………………………………………….. 32

a. Melayani Dengan Penuh Cinta……………………………… 32

b. Melayani Tanpa Pamrih…………………………………….. 32

c. Mewaspadai Virus Misdinar……………………………….. 33

D. Makna Perayaan Ekaristi Bagi Misdinar…………………………… 35

E. Penelitian Yang Relevan…………………………………………… 43

F. Fokus Penelitian…………………………………………………… 43

BAB III. PENELITIAN METODOLOGI……………………………….. 45

A. Jenis Penelitian…………………………………………………….. 45

B. Desain Penelitian ………………………………………………….. 46

C. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….. 46

D. Responden Penelitian…………………………………………….. 46

E. Pertanyaan Penelitian……………………………………………… 47

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data………………………… 48

1. Teknik Pengumpulan Data……………………………………. 48

2. Instrumen pengumpulan Data ………………………………… 48

a. Pedoman Wawancara……………………………………… 48

G. Teknik Keabsahan Data…………………………………………… 50

H. Teknik Analisis Data………………………………………………. 51

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………. 53

A. Hasil Penelitian …………………………………………………… 53

1. Profil Responden………………………………………………. 53

2. Hasil Wawancara………………………………………………. 55

a. Pemahaman Anggota Misdinar Kotabaru Mengenai Perayaan

Ekaristi……………………………………………………..

56

b. Makna Perayaan Ekaristi Bagi Anggota Misdinar…………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

xv

60

c. Pelaksanaan Tugas Sebagai Misdinar……………………… 67

3. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….. 70

a. Pemahaman Ekaristi Bagi Anggota Misdinar…………….. 71

1. Pemahaman Arti Ekaristi Bagi Anggota Misdinar………… 71

2. Makna Perayaan Ekaristi Bagi Anggota Misdinar………… 71

3. Keterlibatan Menjadi Misdinar……………………………. 72

B. Usulan Program…………………………………………………… 73

1. Latar Belakang ……………………………………………….. 73

2. Tujuan Program ……………………………………………….. 75

3. Usulan Kegiatan Program…………………………………….. 75

a. Tema Umum ……………………………………………… 75

b. Tujuan Rekoleksi ………………………………………….. 76

c. Peserta …………………………………………………….. 76

d. Tempat dan Waktu………………………………………… 76

e. Bentuk dan Metode ………………………………………. 76

f. Sarana ….………………………………………………….. 76

g. Materi ……………………………………………………... 76

h. Susunan Acara Rekoleksi………………………………….. 80

C. Refleksi…………………………………………………………… 84

D. Keterbatasan Penelitian…………………………………………….. 86

E. BAB V PENUTUP ………………………………………………… 89

A. Kesimpulan ……………………………………………………... 89

B. Saran ……………………………………………………………. 91

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 92

LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 93

Lampiran 1: Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………… 1

Lampiran 2: Surat Bersedia Memberi Hasil Penelitian………………. 2

Lampiran 3: Panduan Wawancara……………………………………. 3

Lampiran 4: Hasil Wawancara ……………………………………… 4

Lampiran 5: Presensi Penelitian……………………………………… 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. SINGKATAN DOKUMEN GEREJA

KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex luris Canonici)

SC : Sacrosantum Concilium, Konsili Suci, Konstitusi Dogmatis

Konsili Vatikan II tentang Liturgi kudus, 8 Desember 1965

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang

Gereja, 21 November 1964

PO :Presbyterorum Ordinis, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II

tentang pelayanan dan kehidupan Imam, 7 Desember 1965

RS : Rademptionis Sacramentum, Konstitusi Dogmatis Konsili

Vatikan II tentang Sakramen penebusan.

B. Singkatan lain

PUMR : Pedoman Umum Misale Romawi (Institutio Generalis Missalis

Romawi) buku liturgi 14 Juli 1570

TPE : Tata Perayaan Ekaristi

DSA : Doa Syukur Agung

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

St : Santo

Lih : Lihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan manfaat penulisan,

metode penulisan, dan sistematika penulisan.

A. Latar Belakang Masalah

Sejak awal Gereja tekun merenungkan, merefleksikan, dan menggali

kekayaan makna Ekaristi bagi hidup panggilan melayani dan perutusan di dunia

ini. Dalam Perayaan Ekaristi, berlangsunglah perjumpaan antara Allah dan umat

beriman melalui Yesus Kristus dalam ikatan Roh Kudus yang merupakan

penghayatan iman dalam hidup kita (Martasudjita, 2005:9). Perayaan Ekaristi

adalah ungkapan pujian syukur umat atas berkat yang dirasakan di dalam

kehidupan sehari-hari. Ekaristi dipandang juga sebagai sumber dan puncak hidup

Gereja yang membawa perubahan bagi umat dan mengingat karya penyelamatan

Allah. Umat bersama-sama mengenang peristiwa penebusan-Nya dan bersatu

dalam tubuh Kristus. Dengan dipersatukannya kita dengan Kristus, kita akan

mengambil bagian dalam kehidupan-Nya dan makna Sakramen Ekaristi akan

diubah menjadi serupa dengan Dia. Kesatuan sebagai Gereja merupakan

kebersamaan yang melibatkan lebih dari satu orang. Saat Perayaan Ekaristi,

Kristus hadir dan merayakan bersama seluruh umat di dalamnya sehingga menjadi

satu persatuan di dalam iman kita.

Ekaristi merupakan salah satu sakramen Gereja. Seluruh sakramen Gereja

berpusat pada sakramen Ekaristi. Ekaristi sebagai pelaksanaan diri Gereja di

bidang perayaan Ekaristi. Sebagai sakramen yang merupakan tanda dan sarana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

2

persatuan dengan Allah dan dengan sesama manusia. Ekaristi adalah Gereja dalam

bentuk Sakramen yang merupakan perayaan umat di mana menandakan kehadiran

dalam umat yang sungguh-sungguh dihayati dalam iman. Di dalam Sakramen

Ekaristi, Gereja merayakan dan mengenangkan misteri sengsara, wafat dan

kebangkitan Yesus Kristus, dalam penyelamatan umat manusia. Gereja

mengajarkan kepada kita bagaimana memaknai perjamuan Ekaristi setiap kali kita

merayakannya. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus bersama dengan

para murid sebelum ia memasuki misteri sengsara dan wafatnya. Inilah yang terus

dirayakan Gereja sampai saat ini. Ekaristi dikatakan sebagai sumber dan puncak

hidup umat beriman. Dalam sakramen Tuhan hadir dan berkarya secara nyata,

maka dikatakan Ekaristi sebagai puncak misteri keselamatan (Hadisumarta,

2003:2).

Di dalam (KHK) § 1247 dinyatakan bahwa pada hari minggu dan pada

hari pesta wajib lain, umat beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam

Ekaristi; selain itu, hendaknya mereka tidak melakukan pekerjaan dan urusan-

urusan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Allah atau

merintangi kegembiraan khusus hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi

jiwa dan raga.

Tata cara Perayaan Ekaristi memiliki 4 bagian yaitu Ritus pembuka,

Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi dan Ritus penutup. Empat bagian tata cara

perayaan Ekaristi ada yang perlu kita pahami. Ekaristi dibuka dengan sebuah ritus

pembuka, yang bertujuan mempersatukan kita (umat) dan mempersiapkan umat

agar menyadari kehadiran Allah, agar dapat mendengarkan sabda Allah dengan

pantas dan bergairah dan dapat merayakan Ekaristi dengan pantas. Liturgi Sabda

dan Liturgi Ekaristi merupakan dua bagian pokok dalam perayaan Ekaristi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

3

(PUMR 28), keduanya berhubungan erat. Dalam Liturgi Sabda, dipaparkan karya

keselamatan Allah yang disyukuri dalam Liturgi Ekaristi. Perutusan merupakan

konsekuwensi dari seluruh perayaan. Setelah mendengarkan firman Tuhan, kita

dipanggil untuk mewartakan melalui hidup sehari-hari.

Dalam Perayaan Ekaristi diperlukan pelayan tertahbis dan umat. Di antara

umat beriman dipilih para petugas perayaan Ekaristi yang ambil bagian antara lain

lektor, misdinar, prodiakon, koor, petugas musik, serta keterlibatan umat. Umat

yang hadir dalam Perayaan Ekaristi perlu secara sadar dan aktif. Sadar berarti tahu

apa yang diperbuat sedangkan aktif berarti terlibat yang sepenuhnya dan

seutuhnya. Sadar dan aktif itu mencakup pemahaman akan seluruh misteri yang

dirayakan dan sekaligus keterlibatan yang penuh, utuh, dan aktif sejak persiapan,

pelaksanaan, hingga sesudah perayaan, yakni dengan ikut memaknai Perayaan

Ekaristi. Partisipasi aktif dari umat dalam Perayaan Ekaristi sulit untuk dinilai.

Melalui pengalaman saya sendiri pada saat Perayaan Ekaristi dimulai,

umat yang ada di sekitar saya pada saat menyahut, nyanyian bersama dan

jawaban-jawaban doa hanya diam. Umat tersebut sadar tapi tidak terlibat secara

penuh, karena itu berkaitan dengan pribadi masing-masing umat. Mungkin belum

banyak yang terpikir, bahwa ada bentuk partisipasi aktif lain yang tidak kalah

pentingnya: yaitu diam dan hening. Bisa jadi diam dan hening adalah bentuk

partisipasi aktif yang paling sulit dilakukan umat. Kadang lebih mudah bagi umat

untuk bicara dan bergerak daripada diam dan hening. Kapan umat dituntut untuk

berpartisipasi aktif dengan diam dan hening dalam Perayaan Ekaristi?

Sesungguhnya, dalam Perayaan Ekaristi ada banyak waktu di mana umat diminta

untuk diam dan hening Hal keaktifan ini yang harus diketahui untuk semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

4

menemukan makna Ekaristi, terlebih perayaan Ekaristi merupakan suatu yang

sakral dan suci bagi umat Katolik.

Kesan saya pada saat mengikuti Perayaan Ekaristi ada beberapa umat

seharusnya sadar dan aktif dalam berpartisipasi mengikuti tata perayaan Ekaristi

tetapi ada beberapa umat belum terlibat secara penuh pada saat berdiri memilih

duduk. Umat hanya fokus pada diri sendiri tidak pada Perayaan Ekaristi yang

sedang berlangsung. Perayaan Ekaristi tidak hanya terbatas pada ritual kesalehan,

karena akan cenderung mengarah pada sikap kaku, tertutup dan beku, sehingga

Perayaan Ekaristi menjadi kering dan mati. Hal ini bertentangan dengan

kenyataan bahwa Ekaristi merupakan perayaan yang hidup dan ungkapan kasih

yang tergambar nyata dalam pengorbanan diri Yesus. Ekaristi juga menumbuhkan

sikap dalam diri umat sikap saling berbagi satu sama lain. Sebab dalam semangat

saling berbagi umat beriman secara personal maupun melayani Tuhan.

Melalui pengalaman dalam mendampingi Misdinar tahun 2017, anak-anak

yang bergabung menjadi Misdinar memiliki karakter dan kemampuan yang

berbeda-beda, untuk menyatukan itu semua sangat sulit. Ada anak yang mudah

diajak untuk latihan secara serius dan ada yang suka bercanda terus pada saat

latihan. Kesabaran dalam mendampingi anak-anak sangatlah perlu. Pada saat

Misdinar bertugas terjadi kesalahan. Karena anak-anak lebih fokus pada urutan

tugasnya bukan pada tugas. Ini bisa dimaklumi karena masih anak-anak dan

sebagai pendamping tidak harus dimarah tapi lebih ditingkatkan menjadi lebih

baik. Menjadi seorang misdinar sering terjebak pada Tata Perayaan Ekristi,

sehingga dalam tugas dan pelayanannya menjadi kaku dan kering. Misdinar

menjadi kurang menghayati dalam setiap tugas karena takut salah. Sebagai

pelayan dalam Perayaan Ekaristi, misdinar dapat membantu umat memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

5

esensi dari Perayaan Ekaristi itu sendiri, yaitu berkumpul sebagai komunitas

beriman dan mengenang peristiwa penyelamatan Allah yang terwujud dalam diri

Yesus Kristus.

Misdinar dalam menjalankan perannya perlu memahami dengan baik

mengenai sakramen, memiliki spiritualitas seperti St. Tarsisius yang karena

keberaniannya berkorban membela hosti kudus. Spiritualitas ini menunjukkan

betapa bermaknanya hosti bagi umat Kristiani, dan tata cara Ekaristi. Pemahaman

ini sangat diperlukan karena Perayaan Ekaristi itu sendiri penuh dengan simbol,

ada berbagai warna pakaian, tata gerak, dan berbagai peralatan misa. Spiritualitas

Santo Tarsisius membantu misdinar memahami dalam tugas pelayananya pada

Perayaan Ekaristi. Selain itu anggota misdinar juga harus mampu menjalin kerja

sama atau komunikasi yang baik terhadap romo dan teman satu kelompok.

Terjalinnya hubungan komunikasi yang baik antara teman kelompok sangat

membantu berjalannya tugas sebagai misdinar dengan lancar.

Misdinar sangat diharapkan memahami tugas sebelum Perayaan Ekaristi

dimulai, sehingga mampu mengikuti tugas dengan serius. Dengan adanya tata cara

perayaan Ekaristi dapat membantu Misdinar memahami dan mengetahui apa

misdinar hanya tahu tata cara tapi tidak bisa memaknainya. Terkadang Misdinar

bingung dan lupa dalam tugas yang diemban dan mengakibatkan saling bertanya

dan berbicara. Misdinar lupa bahwa mereka berada di tengah-tengah Panti Imam

dan seluruh mata tertuju dalam setiap gerak yang dilakukan. Misdinar tahu

mengenai sikap-sikap liturgi seperti Berdiri, berlutut, atau duduk, bukan sekedar

hafal melainkan mengerti maknanya sehingga juga melakukan dengan

kesungguhan hati. Hambatan yang dialami oleh misdinar yaitu sikap dan perilaku

pada saat tugas. Seperti mempertahankan keserasian dalam bekerjasama dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

6

bertugas, berbicara dengan rekan sesama Misdinar pada saat bertugas dalam

Perayaan Ekaristi, pandangan mata liar, keterlambatan dan sebagainya. Hal ini

bisa mengganggu konsentrasi umat yang sedang berlangsung mengikuti Perayaan

Ekaristi. Dengan mengalami berbagai hambatan Misdinar belum bisa dan

memaknai perayaan Ekaristi.

Misdinar bisa mengalami perjumpaan dengan Allah dalam Perayaan

Ekaristi. Namun untuk mengalami hal itu, misdinar mesti tinggal bersama Yesus,

bekerja bersama Yesus, dan bekerja seperti Yesus. Jika ketiga prasyarat tersebut

kita penuhi, niscaya kita akan mengalami perjumpaan dengan Allah (Gabriel

1997:9). Tinggal dan bekerja seperti Yesus dimaksud bahwa sebagai anak

Misdinar yang belum mengetahui banyak mengenai Ekaristi anak-anak diajak

untuk mengikuti Yesus yang tulus dalam melayani orang lain tanpa harus diberi

imbalan. Bekerja bersama Yesus dimaksud bahwa setiap tugas pelayanan yang

kita lakukan selalu menghadirkan Yesus hadir dalam doa untuk melancarkan

segala tugas yang kita lakukan. Bekerja seperti Yesus berarti memiliki semangat

tugas pelayanan sebagai misdinar, segala tantangan Ia hadapi tidak menjadi

halangan untuk melayani sesama. Tidak jarang misdinar sekedar melaksanakan

tugas akibatnya malas dan hanya rutinitas.

Untuk masuk menjadi anggota Misdinar berusia 9-16 tahun, jenjang

pendidikan dari kelas IV SD sampai dengan kelas III SMA. Pada usia tersebut

mereka berada pada tahap remaja, di mana pola pikir anggota misdinar tersebut

masih sangat sederhana dan membutuhkan pendampingan.

Berdasarkan kenyataan, penulis tertarik untuk menulis skripsi yang

berjudul: MAKNA EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI PAROKI

SANTO ANTONIUS KOTABARU YOGYAKARTA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dapat diidentifikasikan

sebagai berikut:

1. Umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi perlu sadar dan aktif. Sadar

berarti paham apa yang dilakukan sedangkan aktif terlibat sepenuhnya dan

seutuhnya.

2. Partisipasi umat pada saat bernyanyi dan menyahut terlihat diam, umat

tersebut sadar tapi tidak sepenuhnya terlibat.

3. Pada saat bertugas anak-anak lebih fokus pada urutan tugas perayaan

Ekaristi yang akan dilakukan selanjutnya sehingga misdinar tidak

sepenuhnya memaknai perayaan Ekaristi.

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan penulisan dan sumber pustaka yang ada,

dan judul penelitian, maka pembatasan masalah terfokus pada makna perayaan

Ekaristi bagi anggota misdinar di paroki Santo Antonius Kotabaru Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan ini, dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana anggota misdinar menjalankan tugasnya di paroki Santo Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta?

2. Bagaimana anggota misdinar memahami sakramen Ekaristi?

3. Bagaimana anggota Misdinar mamaknai perayaan Ekaristi di paroki Santo

Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

8

E. Tujuan Penulisan

Skripsi ini ditulis dengan tujuan memberi pemahaman lebih mendalam

terkait makna perayaan Ekaristi bagi anggota misdinar di paroki Santo Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta, dengan demikian tujuan penulisan ini dirumuskan

sebagai berikut:

1. Mengetahui anggota misdinar menjalankan tugasnya di paroki Santo Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta.

2. Mengetahui misdinar memahami sakramen Ekaristi di paroki Santo Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta.

3. Mengetahui anggota Misdinar dalam memaknai perayaan Ekaristi di paroki

Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.

4. Mengetahui Misdinar menghayati perayaan Ekaristi.

F. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan mampu memberikan manfaat berbagai pihak,

baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini

adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai sakramen Ekaristi bagi misdinar, umat Gereja untuk semakin

memahami dan memaknai perayaan Ekaristi

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

1) Mengetahui sejauh mana misdinar memahami makna Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

9

2) Membagikan pengetahuan yang didapatkan selama kuliah terkait makna

Ekaristi untuk membuka wawasan misdinar gereja Santo Antonius

Kotabaru.

b. Bagi anggota Misdinar

1) Memberi pemahaman tentang Ekaristi dan makna perayaan Ekaristi.

2) Mengetahui makna Perayaan Ekaristi sebagai pelayan Altar dan Mengetahui

sejarah Misdinar sehingga semakin mampu untuk mengenal.

c. Pastor Paroki

1) Mendorong Mesdinar untuk tetap aktif dalam pelayanan Altar.

2) Membantu Misdinar yang pasif untuk kembali menjadi pelayan altar.

d. Orang tua

Membantu orang tua ikut mengawasi putra-putrinya pada waktu latihan

maupun dalam pergaulan sehari-hari digereja serta ikut memberikan dorongan

padanya.

G. Sistematika Penulisan

BAB I: berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sitematika penulisan.

BAB II: berisi tentang kajian teori tentang perayaan Ekaristi yang meliputi:

pengertian sakramen, Gereja sebagai sakramen, tujuh sakramen dalam Gereja,

sakramen Ekaristi, menghayati sakramen Ekaristi, liturgi sakramen Ekaristi,

struktur perayaan Ekaristi, perkembangan iman dan moral anak usia misdinar,

pengertian misdinar, sejarah misdinar, bentuk-bentuk kegiatan misdinar, nilai-

nilai yang didapatkan misdinar, makna perayaan Ekaristi, penelitian relevan,

fokus penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

10

BAB III: menjelaskan metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain

penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, pertanyaan

penelitian, pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, pedoman wawancara,

teknik keabsahan data, dan teknik analisis data.

BAB IV: menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari uji persyaratan

analisis, deskripsi data hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, refleksi

kateketik, dan keterbatasan penelitian

BAB V: merupakan bagian penutup yang berisikan, kesimpulan dan saran atas

hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan sekaligus menjawab

permasalahan dari judul yang telah dipilih oleh penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Di dalam kajian pustaka ini penulis akan membahas tentang perayaan Ekaristi

dan makna perayaan Ekaristi bagi Misdinar. Pada pembahasan ini akan dibahas lebih

mendalam tentang perayaan Ekaristi mengenai Gereja sebagai sakramen, tujuh

sakramen dalam Gereja, sakramen Ekaristi, menghayati sakramen mahakudus, liturgi

sakramen Ekaristi, struktur perayaan Ekaristi. Pembahasan tentang Misdinar

mengenai perkembangan iman dan moral anak usia Misdinar, Misdinar, sejarah

Misdinar, bentuk kegiatan Misdinar, spiritualitas Misdinar, makna Ekaristi bagi

Misdinar.

A. Perayaan Sakramen Ekaristi

1. Sakramen

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI, 1996:400) mendefinisikan pengertian

sakramen sebagai berikut: “sakramen sebagai konkret duniawi yang menandai,

menampakkan dan melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan

lebih tepat Allah yang menyelamatkan”. Sakramen itu sungguh-sungguh nyata yang

datang dari Allah sendiri yang mampu menyelamatkan umat-Nya. Keselamatan yang

datang melalui sakramen-sakramen bisa dirasakan dengan penghayatan dalam hidup

sehari-hari.

Menurut KHK § 840 “sakramen merupakan tanda dan sarana yang

mengungkapkan dan menguatkan iman”. Sakramen yang telah kita terima bukan

sekedar tanda, tetapi tanda yang menyangkut hubungan kita dengan Allah sebagai

tanda yang mendatangkan rahmat. Menerima suatu sakramen juga diartikan sebagai

sarana untuk menyelamatkan kita melalui rahmat yang diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

12

Di dalam SC 59 menyatakan pengertian sakramen sebagai berikut: “Sakramen

dimaksud sebagai tanda untuk mendidik”. Sakramen memberi tanda dengan

memperoleh rahmat secara nyata. Melalui rahmat Allah secara nyata, membuahkan

hasil nyata, yaitu untuk menyembah Allah secara benar, dan mengamalkan cinta

kasih, menjadi salah satu tanda mendidik iman. Maka dari itu umat kristiani dapat

memahami arti lambang-lambang Sakramen, yang kita terima untuk memupuk hidup

iman kristiani.

KGK 1118 menyatakan bahwa “Sakramen merupakan kekuatan-kekuatan

yang datang dari Tubuh Kristus yang tetap hidup dan menghidupkan”. Kekuatan-

kekuatan yang kita terima melalui sakramen, memberikan kehidupan baru melalui

rahmat Allah. Rahmat yang kita rasakan yakni persaudaraan, kasih sesama yang

saling menghidupkan suatu kesatuan didalam diri Allah. Bagi umat yang

menerimanya dengan sikap batin yang terbuka akan menghasilkan buah yang baik.

Kata sakramen dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Latin, “Sacramentum

berakar pada kata sacr, sacer yang berarti: kudus, suci, lingkungan orang kudus atau

bidang yang suci. Bahasa latin sacrare berarti menyucikan, menguduskan”. Kata

sacramentum menunjuk tindakan penyucian ataupun menguduskan. Kata

sacramentum menunjuk “sumpah” prajurit yang digunakan untuk menyatakan

kesediaan diri seseorang untuk mengabdikan diri atau menguduskan diri bagi dewata

dan Negara. Kata sacramentum menunjuk pada uang jaminan atau denda yang ditaruh

dalam suatu kuil dewa oleh orang-orang atau pihak-pihak yang berperkara dalam

pengadilan. Pihak yang menang berhak mendapat kembali uangnya sedangkan yang

kalah merelakan uang jaminan menjadi milik dewa atau Negara. Sacramentum sendiri

dipakai untuk menerjemahkan mysterion dalam Kitab Suci. Dalam Perjanjian Lama

mysterion menggambarkan Allah sendiri yang mewahyukan diri baik dalam sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

13

masa kini maupun masa yang akan datang (eskatologis). Atau rencana penyelamat-

Nya dalam sejarah manusia. Perjanjian Baru memahami mysterion sebagai rencana

keselamatan Allah yang terlaksana dalam Yesus Kristus (Martasudjita 2003:61).

Berdasarkan pengertiaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sakramen

adalah sebuah peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan dan

melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat Allah

yang menyelamatkan. Sakramen itu sungguh-sungguh nyata yang datang dari Allah

sendiri yang mampu menyelamatkan umat-Nya. Keselamatan yang datang melalui

sakramen-sakramen bisa kita rasakan dengan penghayatan dalam hidup sehari-hari.

Sakramen yang telah kita terima bukan sekedar tanda tetapi tanda yang menyangkut

hubungan langsung dengan Allah sebagai tanda yang mendatangkan rahmat. Melalui

rahmat Allah secara nyata, membuahkan hasil nyata untuk menyembah Allah secara

benar dan mengamalkan cinta kasih, menjadi salah satu tanda kekuatan-kekuatan

yang kita terima melalui sakramen. Rahmat yang kita rasakan yakni persaudaraan,

kasih sesama yang saling menghidupkan suatu kesatuan di dalam diri Allah. Bagi

umat yang menerimanya dengan sikap batin yang terbuka akan menghasilkan buah

yang baik.

2. Gereja sebagai Sakramen

Menurut Martasudjita (2003: 102-103) menyatakan bahwa Gereja sebagai

Sakramen keselamatan Allah sungguh-sungguh suatu ajaran yang harus kita syukuri.

Dengan sebutan sebagai sakramen, Gereja bukan lagi institusi penyelamatan itu

sendiri yakni seolah-olah Gereja sendiri adalah lembaga penyelamatan Allah.

“Keyakinan mengenai Gereja sebagai institusi penyelamatan Allah telah menjadi

kepercayaan Gereja selama berabad-abad. Gereja konsili Vatikan II adalah Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

14

yang mestinya mengakui dengan rendah hati bahwa yang terpenting dan yang

menjadi penyelamat adalah Yesus Kristus dan bukan diri sendiri”. Gereja hanyalah

sakramen keselamatan Allah dan bukan lembaga keselamatan itu sendiri. Kerajaan

Allah dan karya keselamatan Allah jauh lebih luas daripada Gereja. Gereja hanya

menampakkan saja yakni menandakan dan menghadirkan keselamatan itu bagi dunia.

Menurut Kasper dalam Martasudjita (2003: 104-105) menafsirkan mengenai

sakramen Gereja dalam dokumen Vatikan II, yang terbagi menjadi 4 poin. Pertama,

peristilaan Gereja sebagai sakramen keselamatan harus dimengerti dalam keseluruhan

eklesiologi Vatikan II. Istilah tersebut bukan satu-satunya yang dikatakan Vatikan II

mengenai Gereja. Ada banyak sebutan lain: “umat Allah, kandang, tanaman dan

ladang Allah, bangunan Allah, keluarga Allah, mempelai Kristus, dan tubuh Kristus”.

Adanya banyak sebutan untuk Gereja ini menunjuk pemahaman Konsili bahwa

Gereja pertama-tama merupakan misteri. Istilah Gereja sebagai sakramen tidak tepat.

Kedua, pemahaman Gereja sebagai sakramen Keselamatan perlu diletakan dalam

Kristologis yang jelas, menunjuk bahwa “Gereja itu bagaikan sakramen dalam

Kristus”. Artinya Kristus, yang ditinggikan, mampu menarik para murid untuk

mengikutinya. Ia mengutus Roh-Nya yang menghidupkan ke dalam hati para murid-

Nya, dan melalui Roh itu Ia menjadikan Tubuh-Nya, yakni Gereja, sakramen

keselamatan bagi semua orang. Dengan demikian, ciri Kristologis dari

sakramentalitas Gereja harus betul-betul sadar. Ketiga, istilah Gereja sebagai

sakramen keselamatan. Gereja berada dalam tanda keselamatan yang sudah tampak

dan sekaligus belum juga dipenuhi. Gereja ini merupakan benih awal mula Kerajaan

Kristus di dunia. “Sementara itu, Gereja lambat-laut berkembang, mendambakan

kerajaan yang sempurna, dan dengan sekuat tenaga berharap dan menginginkan agar

kelak dipersatukan dalam kemuliaan”. Dengan demikian ciri eskatologis juga menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

15

sifat dari sakramentalitas Gereja. Keempat, pernyataan Vatikan II mengenai Gereja

sebagai sakramen sebenarnya di satu pihak menunjuk bahwa sebutan sakramen

“menunjuk pada realitas Gereja yang kompleks yang membuat kesatuan tegangan

antara kelihatan dan tidak kelihatan yang manusiawi dan Ilahi dan yang untuk misteri

itu orang hanya bisa memahami dalam iman”. Gereja disebut sakramen, itu berarti

bahwa apa yang tampak dalam Gereja menjadi simbol real, yakni tanda yang efektif

dan menghadirkan keselamatan Allah yang terlaksana di dalam Kristus bagi dunia.

Menurut Madya Utomo (2017:3-4) karya keselamatan Allah itu dinyatakan

dalam Yesus Kristus, maka Yesus Kristus dapat disebut sebagai sakramen pokok.

Sebagai sakramen keselamatan Bapa, Kristus dapat disebut sebagai “simbol

representatif karya keselamatan Allah”. Representatif yaitu simbol yang menunjuk

dan menghadirkan realitas melalui tanda dan simbol. Seluruh hidup Yesus

menampilkan karya keselamatan Allah. Maka Ia menjadi sakramen Allah, tanda dari

keselamatan yang ditawarkan Allah kepada manusia. Kehadiran Kristus di dunia

menghadirkan karya keselamatan Allah diteruskan oleh Gereja. Dengan hidup dan

karya-Nya, Gereja menghadirkan karya Kristus sendiri di dunia ini melalui sakramen

Kristus yang menjadi tanda dan sarana yang menghasilkan keselamatan Allah.

3. Tujuh Sakramen dalam Gereja

Gereja sebagai sakramen terwujud dalam tujuh sakramen Gereja. yaitu

Sakramen Baptis, Sakramen Ekaristi, Sakramen Krisma, Sakramen Tobat, Sakramen

Perkawinan, Sakramen Tahbisan, Sakramen pengurapan orang sakit.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI, 1996:420) mendefinisikan pengertian

Sakramen Baptis sebagai berikut:

Sakramen Baptis merupakan langkah pertama kearah kesatuan hidup dan mati

Kristus yang sudah terbebas dari dosa asal dan dilahirkan kembali menjadi

putra Allah dalam kehidupan yang baru dan menandakan sudah sah menjadi

anggota Gereja. Dengan menerima sakramen baptis kesatuan kita dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

16

Yesus dan Menjadi anggota Gereja, berarti menjadi pengikut Kristus dan

mampu terlibat dalam pelayanan Gereja.

Menurut Martasudjita (2003:266) “sakramen Ekaristi merupakan sakramen

utama, dikatakan utama karena Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup

Kristiani”. Seluruh misteri kehidupan bersama dengan Allah dan manusia yang

mengalami kepenuhannya dengan Kristus. Secara lebih mendalam sakramen Ekaristi

akan dibahas pada no 4.

Martasudjita (2003:245) menjelaskan bahwa sakramen krisma adalah

“penerimaan karunia Roh Kudus dengan pengurapan minyak. Maka itu berarti bahwa

umat yang beroleh bagian atau ambil bagian dalam pengurapan roh Allah pada diri

Kristus”. Pengurapan Roh Kudus atas diri orang-orang Kristiani lebih merupakan

suatu gambaran bahwa Roh Kudus ini benar-benar berkarya dalam diri mereka,

sebagaimana Kristus terurapi. Penguatan dihubungkan dengan karunia Roh Kudus

yang memberi kekuatan untuk bertumbuh sebagai orang Kristiani dan memampukan

orang beriman ikut ambil bagian dalam tugas pelayanan Gereja.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI 1996:430) mendefinisikan pengertian

sakramen tobat sebagai berikut:

Sakramen Tobat adalah mengakui segala dosa melalui sakramen tobat, tidak

hanya dosanya diampuni, tetapi Ia dapat lagi mengambil bagian secara penuh

dalam kehidupan Gereja. Di mana kita memperoleh belas kasihan Allah

berupa pengampunan atas dosa yang diakui dan disesali. Tetapi bisa terjadi

kejahatan yang besar terkena hukuman Gereja yaitu ekskomunikasi.orang

tersebut tetap menjadi anggota Gereja namun dilarang mengambil bagian

dalam perayaan Ekaristi dan tugas gereja lainya.

Martasudjita (2013: 370) menjelaskan bahwa “Sakramen tahbisan sering juga

disebut sakramen Imamat. Dengan istilah Imamat diungkapkan terutama aspek tugas-

tugas menguduskan seperti pelayanan Ekaristi, pemberian absolusi sakramen tobat,

dan sebagainya, meskipun tentu saja, tugas Imamat meliputi bidang pengembalaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

17

pelayanan, dan pengudusan”. Sedangkan tahbisan lebih menekankan aspek peristiwa

penuh rahmat yang mengubah dan menguduskan seseorang menjadi pemimpin gereja.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI 1996:435-436) mendefinisikan

pengertian Sakramen Perkawinan sebagai berikut: “sakramen perkawinan pada

dasarnya juga menyangkut keanggotaan Gereja dalam arti Sakramen perkawinan

adalah syarat dapat mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi”.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI, 1996: 414) menyatakan bahwa

“sakramen Pengurapan orang sakit adalah orang yang menerima sakramen

perminyakan dan doa khusus ketika orang sungguh-sungguh menghadapi musuh yang

terakhir ialah “maut”. Melalui perminyakan suci dan doa para imam dan seluruh

Gereja menyerahkan orang yang sakit kepada Tuhan. Untuk itu ia perlu dikuatkan

secara khusus, dengan mengoleskan minyak suci dan doa. Sakramen ini

mengharapkan penyembuhan ataupun kekuatan untuk menghadapi maut.

4. Sakramen Ekaristi

Menurut Konferensi Waligereja Indonesia (KWI 1996:401-403) Sakramen

Ekaristi adalah “sakramen utama”. Ini sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II, yang

menyebut Ekaristi sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani.

Konsili Vatikan kedua memakai istilah Yunani kuno untuk Ekaristi, yakni

synaxiz. Kata yunani itu berarati “kumpulan” atau “pertemuan”, sama dengan

ekklesia (gereja). Tetapi itu tidak berarti bahwa perayaan Ekaristilah satu-

satunya pertemuan Gereja. Di banyak tempat, bila tidak ada Imam, umat

berkumpul untuk ibadat sabda atau doa bersama yang lain. Disitu pun

terlaksana kesatuan umat dalam Kristus walaupun tidak dalam bentuk

sakramen. Istilah sumber dan puncak yang dipakai Konsili Vatikan II dapat

memberi kesan seolah-olah hanya umat yang merayakan Ekaristi sungguh

umat Allah. Sabda Kristus, dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam

nama-Ku, disitu Allah ada ditengah-tengah mereka. Yang dimaksudkan

Konsili ialah bahwa dalam Ekaristi misteri dan kebangkitan, yang merupakan

sumber seluruh hidup Kristiani, dirayakan dengan paling meriah dan paling

resmi (Konferensi Waligereja Indonesia 401-403).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

18

Menurut Martasudjita (2005:292) ajaran mengenai Ekaristi ada di dalam

berbagai dokumen Gereja, terutama konsititusi Lumen gentium, sacrosanctum

concillium dan dekret presbyterorum ordinis. Secara singkat dan padat, Vatikan II

merumuskan ajarannya mengenai Ekaristi SC 4:

Pada perjamuan terakhir, pada malam ia diserahkan, penyelamat kita

mengadakan kurban Ekaristi tubuh dan darah-Nya. Dengan demikian ia

mengabdikan kurban salib untuk selamanya dan mempercayakan kepada

Gereja, mempelai-Nya yang terkasih, kenangan wafat dan kebangkitan-Nya:

sakramen cinta kasih, perjamuan paskah. Dalam perjamuan itu Kristus

disambut, jiwa penuh rahmat, dan kita dikurniai jaminan kemulian yang akan

datang.

Meskipun Vatikan II tidak memberikan dogma baru mengenai Ekaristi tetapi

Konsili ini mengajarkan Ekaristi secara baru. Mengenai sakramen dan Ekaristi dalam

konteks aspek Antropologis; Adalah aspek yang berhubungan dengan sifat manusiawi

atau kemanusiaan manusia. Dalam setiap sakramen ada Materi (Tanda / Perbuatan)

dan Forma (kata) yang dapat dipahami (atau diindera) manusia. aspek Kristologis;

Adalah aspek yang bersumber pada Kristus sebagai asal dari semua sakramen, karena

Kristus adalah Sakramen Dasar. Aspek Eklesiologis; Adalah aspek yang berhubungan

dengan Gereja sebagai pelaksana sakramen berdasarkan perintah Kristus dan sebagai

jemaat. Gereja adalah sakramen keselamatan karena Gereja adalah tanda persatuan

mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. Gereja menghadirkan

Kristus, Kristus menghadirkan Allah. Konsili Vatikan II tetap menyampaikan

berbagai ajaran tentang Ekaristi yang tersebar diberbagai dokumen.

Menurut Madya Utomo (2017:20) “perayaan Ekaristi adalah perayaan iman,

artinya pada perayaan Ekaristi diungkapkan iman seluruh Gereja akan penyelamatan

Allah yang terjadi dalam Yesus Kristus”. Dalam Ekaristi seluruh umat dapat bersatu

sebagai Gereja secara nyata. Melalui Ekaristi orang yang mengimani Kristus semakin

penuh bersatu dengan tubuh dan darah Kristus sebagai sumber keselamatan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

19

puncak seluruh hidup Kristiani. Ekaristi dipahami sebagai “sumber dan puncak,

karena melalui Ekaristi tampaklah pengungkapan diri Gereja sebagai sakramen

Ekaristi yang paling mendasar, karena dalam Ekaristi persatuan dengan Kristus dan

tentu saja juga dengan seluruh umat, ditampilkan dalam tanda”.

Perayaan Ekaristi dibagi menjadi dua bagian yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi

Ekaristi. Dalam liturgi Ekaristi ada dua unsur pokok; perayaan Syukur dan

perjamuan. Ungkapan syukur laksanakan dalam bentuk perjamuan. Ekaristi sendiri

berarti syukur. Karena kebaikan Allah yang telah kita alami dalam kehidupan sehari-

hari. Ekaristi berarti syukur, berarti mengenangkan peristiwa yang kita alami. Dalam

upacara ataupun tradisi dalam masyarakat, selalu membuat syukuran melalui berkat

yang diterima dari Tuhan. Melalui perayaan syukur ini orang-orang menjadikan ini

tanda persekutuan dan persaudaraan sekaligus ikut merasakan berkat Allah yang

melimpah bagi hidup kita.

Menurut Madya Utomo (2017:23-25) “Ekaristi juga berbentuk perjamuan,

sudah menjadi kebiasaan Gereja Perdana untuk berkumpul dan mengadakan

perjamuan.” Tradisi ini berasal dari Allah sendiri pada saat perjamuan terakhir. Maka

untuk melihat makna Ekaristi kita harus melihat kembali pada perjamuan terakhir

yang diadakan Yesus bersama para murid. Yesus mengajak para Murid untuk ambil

bagian dalam penyerahan diri-Nya, ajakan yang dilakukan Yesus untuk

mempersatukan diri dengan tubuh Yesus sendiri. Dengan demikian penyerahan diri

Yesus menghasilkan keselamatan bagi semua orang setiap kali mengikuti Ekaristi

berarti “mengenangkan peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus sebagai pemenuhan

karya keselamatan Allah bagi manusia” Madyo Utomo (2017:20). Dengan demikian

inti kenangan itu ialah peristiwa keselamatan yang berpuncak pada wafat dan

kebangkitan Yesus. Inilah yang dikenang dalam perjamuan Ekaristi. Pengenangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

20

tidak hanya terjadi pada masa lampau tetapi keselamatan kita rasakan hingga saat ini.

Berkat dan rahmat keselamatan yang diberikan Allah kepada manusia dalam perayaan

Ekaristi kita terima dengan menyambut komuni, tubuh darah Kristus sendiri. Dengan

menyambut komuni persatuan dengan penyerahan diri Kristus menjadi nyata.

Dalam Ekaristi, kehadiran Kristus terjadi secara “sacramental, artinya dalam

tanda yang konkrit. Dalam hal ini Gereja mengajarkan mengenai kehadiran Kristus

secara real dalam rupa roti dan anggur” (Madya Utomo 2017:23-25) Kehadiran

Kristus dalam Ekaristi memang kehadiran yang sungguh nyata, dan bukan hanya

tanda dan simbol. Sungguh, nyata dalam arti tubuh dan darah Tuhan kita Yesus

Kristus. Kehadiran Kristus terjadi selama perayaan, komuni, dan saat roti dan anggur

disantap. Tetapi dengan jelas Gereja Katolik mengajarkan bahwa “kehadiran Tuhan

dalam Ekaristi bukan hanya selama perayaan atau bila disantap”. Kehadiran Kristus

dalam Ekaristi tetap ada dan tidak dibatasi pada saat perayaan saja.

5. Menghayati Sakramen Ekaristi

Yang pokok dalam penghayatan sakramen mahakudus yaitu sumber puncak

seluruh hidup Kristiani. Dalam perayaan seluruh umat dapat bersatu di dalam Gereja

secara nyata. Melalui Ekaristi orang yang mengimani Kristus semakin penuh bersatu

dengan tubuh dan darah Kristus sebagai sumber keselamatan dan puncak seluruh

hidup Kristiani. Ekaristi dipahami sebagai “sumber dan puncak, karena melalui

Ekaristi tampaklah pengungkapan diri Gereja sebagai sakramen Ekaristi yang paling

mendasar, karena dalam Ekaristi persatuan dengan Kristus dan tentu saja juga

dengan seluruh umat, ditampilkan dalam tanda”. Konferensi Waligereja (KWI 1996:

413-414) mengatakan bahwa “Komuni berarti ikut serta secara sacramental melalui

tanda dan sarana”. Maka dari umat pertama-tama diharapkan sikap iman yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

21

Penghayatan Ekaristi dan sakramen pada umumnya, terutama merupakan suatu

pengalaman iman. Dalam iman orang dipersatukan dengan Kristus, dan dengan

sesama. “Ekaristi berarti suatu pertemuan pribadi dalam iman dengan Kristus.

Persekutuan iman berarti persekutuan jemaat, sebab semua bersama-sama menghayati

iman Gereja’. Sakramen itu “sakramen iman”, dan Ekaristi sebagai pusat dan puncak

semua sakramen merupakan perayaan iman bersama. Pusatnya bukanlah roti dan

anggur, melainkan Kristus yang karena iman hadir dalam seluruh umat.

Kesimpulan mengenai Ekaristi sesuai dengan ajaran konsili vatikan II yang

menyebut Ekaristi sumber puncak seluruh hidup Kristiani. (Martasudjita 2005: 29)

“kata dari Ekaristi mau mengungkapkan pujian syukur atas karya penyelamatan Allah

yang terlaksana melalui Yesus Kristus, sebagaimana berpuncak dalam peristiwa wafat

dan kebangkitan Kristus. Dengan pujian syukur, Gereja mengenangkan atau

menghadirkan misteri penebusan kristus Kristus untuk selama-lamanya. Diantara

sakramen-sakramen Gereja, Ekaristi adalah sakramen yang sangat penting dalam

kehidupan Gereja. Hal ini karena Gereja hidup dari dan untuk Ekaristi. Karena itu,

Ekaristi menjadi sumber dan puncak kehidupan kristiani. Kehadiran Kristus dalam

perayaan Ekaristi menjadi satu persatuan didalam hidup beriman kita. Pada saat kita

menerima komuni kudus, saat roti disantap. Tetapi dengan jelas Gereja Katolik

mengajarkan bahwa kehadiran Tuhan dalam Ekaristi bukan hanya selama perayaan

atau bila disantap. Kehadiran Kristus dalam Ekaristi tetap dan tidak hanya dibatasi

selama perayaan saja. Itulah sebabnya Gereja Katolik mempunyai tradisi sakramen.

Kehadiran Kritus didalam sakramen Ekaristi dapat mempersatukan kita. Penghayatan

Ekaristi dan sakramen pada umumnya terutama merupakan suatu pengalaman iman.

Dalam iman orang dipersatukan dengan Kristus, dan dengan sesama. Ekaristi berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

22

suatu pertemuan pribadi, dalam iman dengan Kristus. Bersatunya jemaat dalam

Kristus menjadi wujud dan membentuk satu tubuh dalam Kristus.

6. Liturgi Sakramen Ekaristi

Dalam sejarah perkembangan Gereja, Liturgi diartikan sebagai keikutsertaan

umat dalam karya keselamatan Allah. Baru sejak abad keempat sebelum masehi,

pemakaian kata leitourgia diperluas, yakni “untuk menyebut berbagai macam karya

pelayanan” (Martasudjita, 2011: 15). Dengan demikian, Liturgi sebagai kultus

(upacara) manusia untuk menyembah Allah sebagai karya penyelamatan Allah pada

umatnya. Yang terlibat dalam Liturgi adalah “Kepala, dan anggota Mistik Kristus”

(SC 7) itu berarti, subjek atau pelaku Liturgi adalah Yesus Kristus dan Gereja. Maka

Liturgi selalu merupakan tindakan Kristus dan Gereja. Sehingga di dalam Liturgi

terwujudlah persatuan yang begitu erat antara Kristus dengan Gereja sebagai

“Mempelai-Nya dan Tubuh-Nya sendiri. Yang dimaksud dengan Liturgi adalah

perayaan misteri karya keselamatan Allah dalam Kristus, yang dilaksanakan oleh

Yesus Kristus, Sang Imam Agung, bersama Gereja-Nya di dalam ikatan Roh Kudus

(Martasudjita, 2011:22)”. Dalam pembaharuan dan pengembangan Liturgi suci

keikutsertaan segenap umat secara penuh dan aktif itu perlu sangat diharapkan.

7. Struktur Perayaan Ekaristi

Menurut Martasudjita (2005:116) perayaan Ekaristi terdiri dari dua bagian

pokok yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Kedua bagian pokok itu diapit oleh

Ritus pembuka sebagai bagian yang mempersiapkan dan ritus penutup sebagai bagian

penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

23

Perayaan Ekaristi merupakan perayaan kehadiran Tuhan Yesus Kristus dan

seluruh karya penebusan-Nya secara sacramental dalam persekutuan umat Dari

pengertian dasar Ekaristi sebagai perayaan kehadiran Tuhan ini, kita bisa memahami

makna perbagian dari perayaan Ekaristi.

Menurut Suharyo (2011:15) menjelaskan ritus pembuka memiliki tujuan

untuk “mempersatukan umat yang berhimpun dan menyiapkan mereka supaya dapat

mendengarkan sabda Allah dengan penuh perhatian dan merayakan Ekaristi dengan

sebaik-baiknya”. Mempersatukan dan mempersiapkan umat agar mereka dapat

mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Bagian- bagian

dalam Ritus Pembuka biasanya ada perarakan masuk, penghormatan altar,

pendupaan, tanda salib, salam, pengantar, tobat, kyrie (Tuhan kasihanilah) Gloria

(kemuliaan) dan doa pembuka (Martasudjita 2005:118).

Martasudjita (2005:133) menjelaskan Liturgi Sabda, menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari liturgi Ekaristi dalam keseluruhan Ekaristi. Liturgi sabda dialog

perjumpaan antara Allah yang bersabda dan umat yang menanggapi sabda Allah.

Pewartaan Allah dilaksanakan dalam pembacaan Kitab suci dan Homili yang

memperdalam sabda Allah. Tanggapan umat atas sabda Allah melalui mazmur

tanggapan dan bait pengantar injil serta syahadat dan doa umat kepada Allah.

Liturgi Ekaristi yaitu pusat seluruh perayaan Ekaristi. Sebab dalam Liturgi

Ekaristi doa syukur Agung yang menjadi pusat dan puncak seluruh perayaan Ekaristi

(PUMR 30 dan 78). Doa Syukur Agung terdiri dari dua bagian: “Puji-syukur dan

permohonan” Yang pokok adalah puji-syukur, Maka jelaslah bahwa inti perayaan

Ekaristi adalah puji-syukur”. Puji-syukur yang kita rayakan adalah salah satu tanda

keselamatan dan rahmat yang telah kita terima dari Allah. Puji-syukur itu salah satu

pengungkapan iman kita kepada Allah. Selain itu, puji-syukur juga dapat kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

24

sampaikan melalui permohonan, tanda kepercayaan akan kebaikan Allah. Dengan

selalu mengandalkan Tuhan didalam hidup ini meenandakan bahwa kita selalu

mengimani dan percaya pada Allah. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI 1996:

406).

Melalui doa Syukur Agung, umat dapat menyampaikan “ucapan puji syukur

kepada Allah Bapa atas seluruh karya penyelamatan-Nya melalui Yesus Kritus yang

wafat dan bangkit kepada-Nya dipersembahkan roti dan anggur yang menjadi tubuh

dan darah Kritus dan doa-doa permohonan”. Komuni merupakan kesatuan bagian

Liturgi Ekaristi. Kesatuan umat beriman dengan Tuhan sudah terjadi dari awal hingga

akhir perayaan Ekaristi, hanya saja kesatuan dan persatuan kita dengan Kristus terjadi

secara singkat dan istimewa dalam bentuk tanda menyantap tubuh dan darah Kristus

dalam rupa roti dan anggur. Menyambut tubuh Kristus kita juga berpartisipasi dalam

seluruh karya penebusan Kristus yang dikenangkan atau dihadirkan dalam doa syukur

Agung (Martasudjita, 2005:143).

Ritus penutup, mengakhiri seluruh rangkaian perayaan Ekaristi dan

mengantar umat untuk kembali menjalankan kehidupannya sehari-hari dan

menjalankan utusannya di dunia melalui berkat dan pengutusan yang kita terima dari

Allah melalui tangan imam. Inti dari ritus penutup ini adalah berkat dan pengutusan,

sebelumnya di sampaikan pengumuman serta perarakan keluar. Berkat

mengungkapkan bahwa Tuhan sungguh hadir dan menyertai umatnya, dengan

menerima berkat kita dianugrahi kesatuan hidup dengan persatuan Allah Tritunggal.

Berkat memungkinkan kita untuk melaksanakan tugas perutusan. Pengutusan

mengharapkan kita untuk melaksanakan apa yang telah kita rayakan dalam misa

kudus dalam hidup sehari-hari. Dalam teks TPE 2005 pengutusan diawali dengan

pernyataan “saudara sekalian, perayaan Ekaristi sudah selesai” dan umat menjawab;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

25

“syukur kepada Allah” kemudian disampaikan pengutusan itu; “Marilah pergi! Kita

diutus” dan umat menjawab amin” (Martasudjita, 2005:212).

B. Perkembangan Iman dan Moral anak usia Misdinar

Keterlibatan anak remaja pada saat melayani di Gereja membantu

Perkembangan iman di dalam diri seorang anak remaja secara perlahan-lahan. Untuk

mencapai pada tindakan tersebut maka remaja perlu didampingi dalam perkembangan

iman mereka. Perkembangan Iman anak saling berhubungan antara pemikiran, hati,

dan tindakan yang menjadi teladan untuk remaja sebagai penerus Gereja. Sebagai

pelayan Gereja Tahap perkembangan kepercayaan anak memiliki ciri-ciri tersendiri

sehingga dengan bertumbuh kembangnya anak semakin mampu untuk mendalami

iman kepercayaannya. Usia Anak remaja yang ikut terlibat khususnya sebagai

pelayan Altar sekitar 9-18 Tahun.

1. Kepercayaan Mitis-Harfiah

Menurut Fowler (1995:117) tahap perkembangan Mitis-Harfiah usia 6-12

tahun. Menjelaskan Mitis-Harfiah menjadi salah satu cara anak untuk memahami

kepercayaan dengan mudah. Mitis atau yang disebut mitos adalah kisah suci yang

menceritakan berbagai kisah mengenai kehidupan atau kepercayaan pada zaman

sebelumnya. Mitos juga erat dikatakan kaitannya dengan ritual kepercayaan.

“Pemahaman anak mengenai mitos dapat dipahami secara harfiahnya Arti kata yang

dipahami anak, hanya sebagai identik dari cerita tersebut”. Cerita mitos sungguh-

sungguh penting sebab dapat menjadi kunci utama bagi remaja untuk mengetahui

lebih dalam mengenai gambaran-gambaran mengenai Allah sendiri (Fowler

1995:128).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

26

(Fowler, 1995:131) ada beberapa Ciri-ciri Mitis-Harfiah anak- anak

memahami dan mengartikan dunia pengalamannya melalui cerita, simbol religius,

gambaran, tradisi, upacara, musik dan tokoh-tokoh berani yang menjadi sarana anak

memahami cerita secara konkrit. Anak memahami cerita mitis secara harfiah, artinya

mitos belum dimengerti sebagai salah satu bahasa simbolik melainkan ditanggap

menurut arti kata-kata.

Pada tahap perkembangan iman seorang anak harus diseimbangi dengan

perkembangan moral yang sudah dibina sejak awal. Penalaran moral pada diri anak

hingga remaja memiliki tahap yang berbeda. Yang pertama tingkat prakonvensional

adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral Kholberg. Pada

tingkat ini, anak tidak memperlihatkan nilai-nilai moral karena penalaran moral

dikendalikan oleh imbalan dan hukuman. Dengan kata lain aturan dikontrol oleh

orang lain dan tingkah laku yang baik akan mendapat hadiah dan tingkah laku yang

buruk mendapatkan hukuman. Pada tingkat pertaman ada dua tahap di antaranya:

tahap I orientasi hukuman dan ketaatan, tahap pertama yang mana pada tahap ini

penalaran moral didasarkan atas hukuman dan anak taat karena orang dewasa

menuntut mereka lebih untuk taat. Tahap II individualism dan tujuan, pada tahap ini

penalaran moral didasarkan atas imbalan dan kepentingan sendiri. Anak-anak taat bila

mereka ingin taat Karena itu yang terbaik bagi mereka. Apa yang benar adalah apa

yang dirasakan baik dan apa yang dianggap menghasilkan hadiah (Kohlberg

1995:80).

2. Kepercayaan Sintetis-Konvensional

Tahap Perkembangan kepercayaan Sintetis-konvensional usia 12-17 tahun ini

menjelaskan bahwa Sintetis adalah menyatukan dua atau lebih arti. Sedangkan

konvensional berasal dari kata konvensi yang artinya kesepakatan. Kesepakatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

27

dalam arti istilah ini bisa tercapai bila ada beberapa orang atau kelompok secara

umum sepakat sehingga dapat terjadi persepakatan (Fowler 1995:136). Ciri-ciri tahap

sintetis konvensional yaitu a)Remaja mampu memahami simboi menurut artinya

yang mengandung banyak dimensi. b)Gambaran religius dan keyakinan religius

disahkan oleh konvensi dan konsesus umum (Fowler, 1995:144). c)Gambaran

mengenai kesatuan dengan Allah yang transenden dicapai melalui simbol. d)Allah

menjadi tokoh yang mewakili dan melambangkan segala harapan sah, remaja. .

(Fowler, 1995: 157)

Perkembangan moral pada tahap konvensional merupakan suatu tingkat

penggabungan didalam diri remaja untuk menaati aturan-aturan baik dari dalam

(keluarga) maupun luar (masyarakat) tertentu, tetapi mereka tidak menaati aturan dari

dalam dan luar. Penalaran konvensional memiliki dua tahap, yang pertama norma-

norma interpersonal, dimana seseorang mengharagi kebenaran, kepedulian, dan

kesetiaaan kepada orang lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral.

Seorang anak mengharapkan dihargai oleh orang tuanya sebagai yang terbaik kedua,

moralitas sistem sosial; dimana suatu pertimbangan itu didasarkan atas pemahaman

aturan sosial, hukum-hukum, keadilan dan kewajiban. Semua orang harus mematuhi

peraturan yang sudah ada. Perbuatan yang benar adalah mengikuti sebuah peraturan

yang sudah ditetapkan sehingga orang dapat merasakan rasa hormat dengan menaati

peraturan (Kohlber 1995: 81).

3. Kepercayaan Individuatif-Reflektif

Menurut Fowler (1995:160) Kepercayaan Individuatif-Reflektif pada usia 18

tahun ini orang dewasa tidak bergantung terhadap orang lain dan mampu mandiri,

sehingga kesadaran diri untuk refleksi dapat dilakukan lebih mendalam.” Dalam

perkembangan iman orang dewasa pada tahap ini sudah mampu untuk berpikir lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

28

kritis, mengenai keyakinan kepercayaan, simbol-simbol dan cerita mitis.

Perkembangan iman orang dewasa dapat dilakukan melalui ritual dan simbolik,

Ritual juga mempunyai langkah-langkah yang memiliki makna dan arti sehingga

dapat direfleksikan dan dipahami. Sehingga perkembangan iman orang muda dewasa

terus berkembang. Dari tahapan Individuatif-reflektif memiliki ciri bahwa orang muda

dewasa dapat mengembangkan kepercayaannya melalui ritual, simbol dan gambaran

dogmatis secara lebih mendalam melalui refleksi secara pribadi.

Menurut Kohlberg (1995:82) “Perkembangan moral pada tahap pasca

konvensional dicirikan oleh dorongan utama menuju prinsip-prinsip yang mandiri.”

Dimana pada tahap ini kesadaran akan sebuah peraturan dan hukum yang harus

ditaati. Tahap perkembangan moral yang aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan

moral dirumuskan secara jelas berdasarkan nilai-nilai dan prinsip moral yang

memiliki keabsahan kode yang dapat diterapkan. Kedua, prinsip-prinsip etis yang

dipilih dari hati nurani yang berlaku untuk umat manusia, jika seseorang menghadapi

konflik secara hukum dan suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati walaupun

keputusan itu melibatkan resiko pribadi.

C. Misdinar

Misdinar adalah sekolompok remaja Katolik yang berjiwa penuh pengabdian,

tanpa pamrih, menyediakan dirinya dengan rela untuk melayani dalam gereja ibadat

atau kebaktian liturgis, khususnya dalam perayaan Ekaristi (Gabriel, 1997:11).

Syarat menjadi anggota misdinar yaitu remaja Katolik, boleh juga yang masih

Katekumenat, berjiwa pengabdian tanpa Pamrih. Itu merupakan syarat menjadi

anggota Misdinar, tetapi syarat agar bisa melayani misa adalah: Remaja Katolik yang

sudah menerima Komuni, hafal skema misa atau susunan Tata Perayaan Ekaristi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

29

supaya tidak banyak mengalami kesulitan saat bertugas (Menurut Gabriel 1997:17).

Harus berpantang dari segala makanan dan minuman (hanya boleh minum air)

minimal satu jam sebelum menyambut Komuni (bukan satu jam sebelum Misa

dimulai (KHK 1983, Kanon 919).

Tugas Misdinar ialah mendampingi pemimpin liturgi dalam perayaan liturgi,

agar kebutuhan imam terpenuhi, dan dalam arti tertentu “mewakili” umat di sekitar

Altar, selain itu Misdinar dapat menambah perayaan khususnya pada hari raya dan

kesempatan khusus (Gabriel, 1997:59).

1. Sejarah Misdinar

Sejarah Misdinar terkait erat dengan sejarah perayaan Ekaristi dan pelayanan

para akolit. Dalam hal ini ada keterkaitan antara Misdinar, akolit dan perayaan

Ekaristi (Gabriel 1997: 11).

Pada zaman gereja purba Misa Kudus senantiasa dirayakan untuk mengenang

sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Demikian juga ketika gereja mengalami

penganiayaan oleh pemerintah Romawi, secara sembunyi-sembunyi para pengikut

Kristus tetap setia merayakan Misa Kudus. Sampai abad ketiga yang boleh

mengkonsekrasikan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus hanya para

uskup Kemudian Tuhan dan darah Kristus itu dibawa oleh para Akolit ini pertama

kali dikenal di Roma pada pertengahan abad III. Biasanya mereka juga bertugas

membawa lilin. Sedangkan menurut surat-surat St. Cyprianus, para Akolit di Afrika

bertugas sebagai pengantar surat dan persembahan (calon Imam). Makan dalam

merayakan Ekaristi dibantu oleh para remaja Katolik yang disebut pelayan misa.

Dalam bahasa Belanda pelayan misa itu dinamakan Misdinar dalam bahasa

Indonesia dipakai istilah Putra Altar. Pada masa sebelum konsili Vatikan II (1962-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

30

1965), tugas Misdinar tidak hanya melayani Imam, tetapi juga menjawab doa-doa

imam saat konsekrasi “Prefasi umat”. Setelah Konsili Vatikan II Gereja

memperbaharui liturgi dan mengajak seluruh berpartisipasi aktif didalam liturgi.

Misdinar juga mempunyai pelindung yakni Santo Tarsisius yang diperingati setiap 15

Agustus Tarsisius yang hidup sekitar tahun 250 Masehi adalah seorang Misdinar. Dia

adalah Misdinar seorang paus!. Pada masa Gereja masih masa penganiayaan oleh

kekaisaran Romawi. (RS 47) mempertahankan kebiasaan yang luhur sangatlah

dianjurkan, pelayanan altar oleh anak laki-laki dan pemuda biasanya disebut ajuda

atau pelayanan Misa, suatu tugas yang dilaksanakannya seturut cara para akolit

namun berjalannya waktu para perempuan diberi izin untuk melayani altar, sesuai

kebijakan diosesan dan dengan memperhatikan norma-norma yang sudah ditetapkan.

2. Bentuk-bentuk Kegiatan Misdinar

Kelompok misdinar merupakan salah satu kelompok kategorial anak yang

ada dalam Paroki. Dalam perkembangannya, kelompok misdinar dalam setiap Paroki

memiliki kegiatan masing-masing. Kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok

misdinar tidak jauh dari kegiatan yang dapat meningkatkan kecintaan terhadap

Gereja. Kegiatan tersebut meliputi melaksanakan tugas dalam Perayaan Ekaristi,

latihan misdinar, dan pertemuan rutin anggota kelompok.

a. Tugas dalam perayaan Ekaristi

Tugas utama yang harus dijalankan oleh seorang misdinar adalah melayani

imam saat perayaan Ekaristi, baik harian, mingguan, maupun hari-hari besar. Ketika

melayani imam di altar, tugas misdinar terbagi menjadi tiga, yaitu sebelum, selama,

dan sesudah perayaan Ekaristi. Sebelum perayaan dimulai, misdinar bertugas untuk

membantu koster menyiapkan perlengkapan dan peralatan misa serta menyiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

31

buku (Gabriel, 1997: 22). Selama perayaan berlangsung, misdinar bertugas melayani

imam seperti membawa piala dan sibori ke altar, membawa ampul berisi air anggur

ke imam, menolong imam mencuci tangan, dan membantu imam membersihkan

bejana-bejana suci (Waskito, 1984: 22). Ketika perayaan Ekaristi selesai, para

misdinar masih memiliki tugas membantu koster kembali untuk meringkas buku dan

perlengkapan Misa (Gabriel, 1997: 22).

b. Latihan misdinar

Latihan misdinar biasanya dilakukan menjelang hari-hari besar seperti perayaan

Natal dan Pekan Suci (Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah,

Minggu Paskah). Dalam pelaksanaannya, Misa meriah yang telah disebut di atas

memiliki perbedaan dengan hari Minggu biasa. Setiap perayaan memiliki kekhasan

dan keunikannya masing-masing. Alat-alat liturgi yang dibutuhkan biasanya dalam

setiap perayaan berbeda, dan jumlahnya lebih banyak. Oleh karena itu, butuh

persiapan yang matang bagi para misdinar untuk mengetahui fungsi alat-alat liturgi

serta kapan alat tersebut digunakan.

Dalam khotbahnya pada bulan April 1980, Paus Yohanes Paulus II berpesan

sebagaimana dikutip oleh Waskito (1984:11) bahwa dalam melaksanakan tugas

melayani itu dibutuhkan persiapan yang baik supaya pada waktu hari pelaksanaan

dapat bertugas dengan baik, khidmad, dan lancar karena liturgi menghubungkan kita

dengan Kristus yang amat kudus.

c. Pertemuan rutin

Pertemuan rutin diadakan sesuai dengan kesepakatan anggota misdinar. Setiap

Paroki berbeda satu sama lain, karena kebutuhan dan keadaan misdinar dalam setiap

Paroki berbeda. Pertemuan rutin ada yang diadakan seminggu sekali, dua minggu

sekali, tiga minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Kegiatan yang dilaksanakan saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

32

pertemuan rutin pada umumnya adalah pembagian jadwal untuk tugas, doa bersama,

dan memperdalam pengetahuan tentang liturgi Gereja. Dalam prakteknya, pertemuan

misdinar tidak hanya terpaku pada pembagian tugas semata, namun juga dapat

dikemas dengan acara yang menarik seperti rujakan, rekreasi bersama, fun bike,

diskusi, perkemahan, rekoleksi ataupun olahraga. Bahkan tidak menutup

kemungkinan para misdinar mengadakan anjangsana misdinar ke Paroki lain atau

mengunjungi seminari. Hal ini dilakukan untuk semakin menanamkan tali

persaudaraan antar anggota, dan menciptakan iklim yang menyenangkan dalam

komunitas tersebut. Dalam hal ini, pengurus meminta pertimbangan kepada

pendamping ataupun pastur Paroki (Gabriel, 1997: 24).

1. Spiritualitas Misdinar

Spiritualitas berasal dari kata Spirit yang berarti roh, jiwa semangat. Dengan

demikian spiritualitas Misdinar dapat diartikan sebagai semangat yang mesti

menjiwai pelayanan para Misdinar. Sebagai pelayan Misa, hendaknya kita

mengembangkan semangat / jiwa pengabdian tanpa pamrih. Adapun yang dimaksud

dengan semangat pengabdian tanpa pamrih adalah. Gabriel (2001:78)

a. Melayani dengan penuh cinta

Melayani bukanlah tugas yang hina, melainkan tugas yang luhur dan mulia.

Apalagi Tuhan sendiri yang kita layani dalam perayaan Ekaristi. Karenanya,

semangat ini juga menyiratkan rasa syukur atas kesempatan boleh melayani Tuhan

dan sesama.

b. Melayani tanpa pamrih

Yang dimaksud tanpa pamrih berarti melayani Tuhan dengan ketulusan hati

Ada banyak contoh pelayanan Misdinar yang tidak sepenuh hati. Mau menjadi

Misdinar manten, pembaptisan, pemakaman, asalkan mendapat imbalan. Mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

33

bertugas, asalkan ditraktir atau diajak piknik. Menjadi Misdinar agar nilai agamanya

bagus atau pelayanannya di altar disalahgunakan sebagai ajang bermain dan cari

perhatian dan sebagainya.

c. Mewaspadai virus misdinar

Dalam kaitannya dengan spiritualitas misdinar, perlu diketahui pula mengenai

virus yang mengincar para misdinar. Virus adalah kepanjangan dari pikiran rusak.

Adapun yang termasuk virus misdinar adalah malas, terlebih bila tidak ditugaskan

pada misa-misa favorit, mengharap imbalan, sombong lantaran bisa menjadi anaknya

romo, dengki atau iri terhadap kelebihan rekan-rekannya atau kelompok lain, ikut-

ikutan atau tidak punya pendirian, nakal dan nekad, selalu mencari alasan untuk

berdalih, ramai atau kurang bisa bisa menjaga keheningan di gereja dan di sakristi

(Gabriel, 2001: 94).

3. Nilai-nilai yang didapatkan dengan menjadi anggota Misdinar

Tugas pelayanan itu hendaknya juga dilandasi oleh semangat cinta kerena tugas

Misdinar itu suatu tugas yang mulia. Sebab Tuhan sendrilah yang mereka layani

dalam perayaan Ekaristi.

Menurut Gabriel Nilai-nilai yang Misdinar dapatkan menjadi anggota Altar

adalah:

1. Rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Hal ini berarti tidak

meremehkan atau melemparkan tugas yang diberikan, tetapi dengan senang hati

menerima dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya demi kemuliaan Tuhan.

2. Disiplin; kita dilatih berdisiplin waktu karena misa senantiasa dimulai tepat pada

waktunya. Kalau Misdinar nya terlambat, jadwal misa Kudus bisa kacau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

34

3. Kerendahan hati untuk menjadi seorang pelayan dituntut sikap rendah hati.

Artinya menyadari bahwa bukan dirinya yang terpenting, melainkan yang

dilayaninya. Namun untuk sampai pada kerendahan hati diperlukan perjuangan

yang tiada henti, Sebab bahaya kesombongan rohani senantiasa menyerang

seorang misdinar.

4. Kesederhanaan; belajar dari baju misdinar yang di pakai untuk bertugas.

Diharapkan kesederhanan penampilan lahiriah ini pada akhirnya menjadi sikap

hidup sehari-hari.

5. Mau bekerjasama; sikap ini dilatih dengan melaksanakan tugas masing-masing

dalam satu tim pelayan Misa maupun dalam organisasi Misdinar.

6. Latihan kepemimpinan dan berorganisasi; dari pengalaman beroganisasi ini kita

ketahui bagaimana cara memimpin dan mempersatukan para anggota, serta seni

dalam berhubungan dengan orang banyak.

7. Menambah teman; artinya bersama-sama dengan teman seiman, sekelompok dan

sebaya ini kita bisa saling bertukar pengalaman.

8. Bertambahnya wawasan keimanan membantu penghayatan iman. Melalui

kegiatan Misdinar wawasan keimanan kita diperluas seperti mengenal alat-alat

liturgy, sikap-sikap liturgi, seluk-beluk misa Kudus dan berbagi kegiatan rohani.

Bertambahnya wawasan keimanan kita turut meningkatkan penghayatan iman

kita.

9. Kebersamaan dengan teman-teman seiman dalam menghayati iman terlebih

dalam pelayanan misa. Hal ini akan menumbuhkan sikap setia kawan karena

merasa senasib sepenanggungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

35

D. Makna perayaan Ekaristi bagi Misdinar

Perayaan Ekaristi terdiri atas dua bagian pokok, yaitu liturgi sabda dan liturgi

Ekaristi, dan kedua bagian pokok ini, diapit oleh ritus pembuka sebagai bagian yang

mempersiapkan dan ritus penutup sebagai bagian penutup (Martasudjita, 2005:116).

Dalam perayaan Ekaristi ada banyak petugas palayan untuk melancarakan perayan

yang diarayakan terutama salah satunya yaitu misdinar. Anak yang terlibat sebagai

tugas misdinar yaitu usia 9-18 tahun. Berdasarkan tahap-tahap kepercayaan: Mitis-

harfiah, usia (6-12) tahun, sintetis-Konvensional, usia (13-17) tahun, individuatif-

reflektif, usia (18 ke atas), anak hingga dewasa memiliki pemahaman berbeda –beda

untuk memaknai perayaan Ekaristi.

Tahap pertama Mitis-harfiah, anak lebih memahami perayaan Ekaristi melalui

simbol yang ada di dalam setiap bagian perayaan Ekaristi. Ritus Pembuka bertujuan

untuk mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan mereka agar dapat

mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus pembuka

diawali dengan perarakan masuk yang diiringi dengan lagu pembuka. Para petugas

yang berjalan menuju altar juga membawa berbagai hal simbol yang akan digunakan

dalam perayaan Ekaristi, seperti misdinar: membawa salib, dan lilin. Lektor:

membawa kitab suci, pemazmur: buku mazmur, dan urutan paling terakhir prodiakon

dan Imam (Martasudjita, 2005:119). Lalu sesampainya dialtar, salib dipajang di

dekat altar, lilin di atasnya altar dan kitab suci diletakan diatas altar. Untuk memulai

perayaan Ekaristi diawali dengan membuat tanda kemengaan (+) sebagai simbol

sebagai pengikut Kristus dan tanda keselamatan (Martasudjita, 2005:122) salam,

pengantar, tobat, kyrie, Gloria, doa pembuka (Martasudjita. Pada tahap mitis-harfiah

usia 6-12 tahun. Anak-anak dapat memaknai simbol lilin: sebagai penerang dan salib:

suatu simbol yang digunakan sebagai tanda bahwa Allah ikut hadir bersama kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

36

selama misa berlangsung. Anak-anak memaknai ritus pembuka sebagai persiapan diri

untuk menyambut kehadiran Tuhan yang diiringi dengan lagu-lagu pujian. Nyanyi

pembuka ini bertujuan untuk membuka Misa, membina kesatuan umat melalui tobat

dan doa-doa (Martasudjita, 2005:116).

Liturgi sabda terbagi menjadi beberapa bagian seperti bacaan pertama,

mazmur tanggapan, bacaan II, bait injil / Alleluya, Injil, aklamasi, homili, syahadat,

doa umat. Pewartaan sabda Allah dilaksanakan dalam pembacaan kitab suci dan

homili yang memperdalam sabda Allah, patut untuk anak-anak dengarkan. Anak

mitis-harfiah, dapat memakni bacaan kitab suci sebagai Allah yang hadir sendiri

menyampaikan firman-Nya ditengah Gereja karena bacaan Injil merupakan puncak

liturgi sabda. “Pembacaan injil menunjuk realitas iman bahwa Yesus Kristus sendiri

tetap hadir ditengah Gereja dan terus mewartakan Injil-Nya kepada segala makhluk”

(Martsudjita 2005:137).

Setelah selesai mendengarkan liturgi sabda, sekarang dilanjutkan Liturgi

Ekaristi. Liturgi Ekaristi “kehadiran Tuhan dan karya penebusan-Nya bagi Gereja

secara Sakramental, yaitu dalam rupa roti dan angur” (Martasudjita, 2005:117).

Persiapan liturgi Ekaristi dapat dilakukan menghantarkan persembahan ke depan

altar, terutama roti dan anggur, itulah bahan yang sama yang digunakan oleh Kristus.

Secara mitis-harfiah anak memandang bahwa roti dan anggur dipandang sebagai

sebuah simbol yang akan dibagi-bagikan kepada seluruh umat khusus orang yang

sudah menerima sakramen komuni pertama. Pada kisah kitab suci yang tertulis

Markus 14:22-25, mengenai perjamuan malam terkhir yang diadakan bersama murid-

murid Yesus. Liturgi Ekaristi menjadi “Pusat seluruh perayaan Ekaristi, sebab dalam

liturgi Ekaristi ini terdapat seluruh perayaan Ekaristi, sebab dalam liturgi Ekaristi

terdapat doa syukur Agung yang menjadi pusat dan puncak seluruh perayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

37

Ekaristi”. Roti dan anggur yang berubah menjadi tubuh dan darah Kristus, dapat

disantap pada saat penerimaan komuni. Namun pada anak-anak yang belum bisa

menerima tubuh dan darah Kristus dapat menerima berkat langsung kepada romo. Ini

menjadi simbol bahwa Allah memberikan berkat melalui tangan para imam kepada

anak-anak.

Ritus penutup, “menyampaikan berkat Tuhan kepada seluruh umat beriman

sebagai kekuatan-bekal dalam menjalankan perutusan Gereja ditengah dunia”

(Martasudjita, 2005: 118). Anak-anak memaknainya dengan cara Imam mengangkat

tangan keatas beserta ucapan doa berkat kepada semua orang. Para pelayan dan Imam

juga turun meninggalkan altar diiringi lagu penutup.

Sintetis-konvensional usia 13-17 tahun, pada tahap ini usia remaja yang

semakin dewasa dapat memaknai simbol perayaan Ekaristi yang mengandung banyak

arti dimensi. Ritus pembuka, yang diawali dengan perarakan dan diiringi lagu

pembuka dengan bertujuan untuk membuka misa dan menghantar masuk kemisteri

iman sesuai dengan masa liturgi atau pesta yang dirayakan dan mengiringi para imam

beserta pelayan yang lainnya. Perarakan juga terkadang dilakukan dengan

Penghormatan atau pendupaan, yang dilakukan pada saat hari-hari raya besar dan

khusus.“Mencium altar ini menjadi lambang untuk memberi salam dan penghormatan

kepada Kristus Sang Imam Agung dan Sang Tuan Rumah perayaan Ekaristi”.

Pendupaan yang dilakukan oleh Imam dapat dimaknai remaja sebagai ungkapan rasa

hormat dan doa kepada sakramen maha kudus (Martasudjita, 2005: 121). Setelah

salam dan pengantar dilanjutkan doa tobat, seruan tobat, gloria. Doa tobat

menyampaikan penyesalan dan pertobatan atas dosa dan kesalahannya kepada Tuhan

dan sesama setelah itu disambung dengan lagu Tuhan kasianilah kami dan kemuliaan.

Doa Tobat, seruan tobat dan lagu kemuliaan menjadi satu-kesatuan dalam ritus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

38

pembukaan yang sudah disahkan oleh TPE 2005. Remaja memaknai ini sebagai

bagian yang tak terpisahkan dari ritus pembuka dan remaja memaknainya bahwa kita

manusia diberi kesempatan untuk mengakui dosa dan kesalahan sehingga kesiapan

batin kita untuk menerima tubuh dan darah Kristus dari hati dan pikiran sudah bersih

kembali.

Liturgi sabda, pewartaan Sabda Allah, renungan dan tanggapan umat beriman

atas sabda Allah itu. Bacaan I & II dan mazmur tanggapan, membuat suatu dialog

perjumpaan antara Allah yang bersabda dan umat yang menanggapi Sabda Allah itu

(Martasudjita, 2005:133) pewartaan sabda Allah dilakukan dalam pembacaan kitab

suci dan homili yang memperdalam sabda Allah. Syahadat singkat merupakan

ungkapan tanggapan umat terhadap sabda Allah yang telah didengarkan melalui

bacaan-bacaan dan homili. Bagi remaja syahadat singkat ini kita mengakui iman

kepercayaan yang digunakan dalam perayaan liturgi pembaptisan.

Liturgi Ekaristi ada bagian persiapan persembahan yang akan diantar kedepan

altar terutama roti dan anggur dan doa syukur agung sampai doa sesudah komuni

yang dirangkum menjadi pokok dalam sebuah pengharapan kepada Allah.

Pengharapan ini dimaknai remaja sebagai kepenuhan hidupnya dan kepenuhan akan

keyakinan keselamatan yang datang dari Allah sendiri didalam setiap langkah

hidupnya. Selain roti dan angggur masih ada satu lambang yang amat penting artinya,

yaitu pencampuran air kedalam anggur. Sebelum dihunjukkan, tindakan pencampuran

ini disertai dengan kata-kata ini: “Sebagaimana dilambangkan oleh pencampuran air

dan anggur ini, semoga kami boleh mengambil bagian dalam Kaallahan Kristus yang

telah berkenan menjadi manusia seperti kami” kata-kata itu mengungkapkan

keyakinan iman, menegaskan kenyataan bahwa seorang manusia bukanlah hanya

manusiawi saja tetapi mengambil bagian tugas untuk melayani sesama (Suharyo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

39

2011: 66). Doa syukur Agung dimulai dengan dialog prefasi dan doa/ nyanyian, tiga

kali kudus untuk masuk ke dalam Doa Syukur Agung. Didalamnya terkenang

perjamuan malam terakhir Yesus dengan murid-muridNya sebelum Ia wafat dikayu

salib. Kita mengenangkan peristiwa itu dan mengingatkan Bapa akan pengorbanan

Yesus yang mendamaikan manusia dengan diriNya. “Yesus adalah damai sejahtera

kita. Perjamuan malam itu menjelaskan dan memberi arti kepada kematian Yesus”

(Suharyo, 2011: 68) kematian dan sengsara Yesus, sulit untuk dilupakan karena pada

saat itu Allah memurnikan dan menyembuhkan serta mengembangkan persaudaraan

sejati.“Ekaristi mengajarkan kita untuk menghadapi dengan tabah kenangan-

kenangan yang menyakitkan”.

Disini remaja dapat memaknai bahwa segala persoalan yang kita hadapi

didalam hidup ini harus penuh perjuangan dan pengorbanan yang murni sehingga

Allah akan memberi jalan yang terbaik. Sengsara dan wafat yesus memberi kita

makna kepada pengalaman hidup kita sekarang. Puncak dari perayaan Ekaristi adalah

Doa Syukur Agung yang dilanjutkan dengan penerimaan Tubuh dan Darah Kristus

dalam komuni. Komunio berarti persekutuan kasih. Sebagai persiapan menyambut

tubuh darah Kristus kita melakukan salam damai. Ini mengungkapkan simbolis

kesadaraan kita sebagai anggota komunitas dan akan kasih Bapa yang mengikat kita

satu sama lain. Menyambut tubuh dan darah Kristus adalah harapan semua orang,

melalui roti kita menjadi satu tubuh Kristus bersama saudara-saudari seimannya kita

(Gal 3:26-29) kita tidak akan mencintai bapa atau mengalami cintanya kalau tidak ada

kasih yang tulus terhadap sesama.

Setelah doa Komuni, Liturgi Ekaristi selesai. Perayaan Ekaristi ditutup dengan

ritus penutup. Ritus penutp adalah ritus pengutusan. Yesus mengutus para muridnya

untuk berani menyampaikan kesaksiannya mengenai kerajaan Allah. Ikut serta dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

40

Ekaristi berarti siap diutus untuk memberikan kesaksian tentang hidup kepada orang-

orang yang ada disekitar kita. Demikianlah, “perutusan untuk membagikan hidup

Kristus mendorong kita lagi-lagi untuk berhimpun sebagai persekutuan, membaharui

iman, menyalakan harapan, memurnikan kasih dan melanjutkan kesaksian hidup dan

pelayanan yang nyata” (Suharyo 2011:101).

Tahap Individuatif-reflektif usia 18 ke atas. Pada tahap ini ritus pembuka

orang dewasa memaknainya sebagai perayaan Ekaristi yang mengajak kita untuk

menyadari bahwa Allah tri tunggal memanggil kita, mengundang kita untuk menjadi

persekutuan yang satu. “Kita datang merayakan Ekaristi sebagai tanggapan kita

terhadap undangan Allah Bapa, Putra dan Roh kudus” (Suharyo, 2011:16). Undangan

tersebut ditujukan kepada semua orang tanpa memandang status perbedaan.

Pengakuan dosa yang kita lakukan bukan hanya kepada Allah saja melainkan kepada

sesama kita. Kita mengakui bahwa kita adalah bagian dari umat manusia yang

berdosa. “Dalam pengakuan diri sebagai orang-orang berdosa, kita menempatkan diri

kita sebagai makhluk ciptaan Allah”.

Dengan mengakui kesalahan kita terhadap Allah kesiapan hati untuk

mendengarkan sabda Allah semakin siap. Kita diajak untuk membuka hati dan pikiran

untuk menerima sabda Allah yang dapat mengubah diri menjadi lebih baik dalam

tindakan maupun membaginya kepada orang lain. ‘Sabda Allah yang dibacakan

bukan hanya sebagai sekedar cerita yang dibacakan melainkan dimengerti dan

dikenang kembali, menjadi bagian dari kisah penyelamatan Allah itu” (Suharyo.

2011: 43) Sehingga iman yang timbul semakin mendewasakan dan mengarahkan

hidup kita kejalan yang benar. Pengakuan iman berarti berpegang pada rumus-rumus

mati dan beku, sebaliknya dengan pengakuan iman ini, umat berpegang pada

pemahaman dan pengalaman iman yang selalu diperdalam dan diperbaharui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

41

Keyakinan yang ada dibalik doa umat ialah bahwa Allah adalah Dia yang selalu

mendengarkan.

Liturgi Ekaristi adalah puncak seluruh perayan Ekaristi. Dimana roti dan

anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus atau disebut dengan

Transubtansiasi. Perubahan roti dan anggur ini didalamnya dikenang perjamuan

malam terakhir Yesus dengan murid-muridNya, sebelum Ia wafat dikayu salib. Kita

mengenang peristiwa itu dan mengingatkan Bapa akan pengorbanan Yesus yang

mendamaikan manusia dengan diri-Nya. Yang kita kenangkan pada malam ketika Ia

dikhianati, ia mengambil roti dan mengubahnya. “Kenangan itu mempunyai daya

memurnikan dan menyembuhkan serta mengembangkan persaudaraan yang sejati”.

Karena dalam kenangan akan peristiwa yang seperti apapun gelapnya, kita melihat

karya Allah yang mengubah malam kelam penghianatan menjadi perdamaian

(Suharyo,2011: 69).

Doa syukur Agung juga mengingatkan kita kepada orang yang hidup dan

mati. Ketika disadarkan disebut persekutuan para kudus. Kenangan ini menghidupkan

penziarahan kita didunia ini akan sampai pada kepenuhannya dalam kemuliaan abadi

di surga bersama Bapa. Dengan mengenang orang-orang yang meninggal, kita

berharap agar karena penyelamatan Allah mereka ikut ambil bagian dalam

kebangkitan Kristus, seperti halnya para kudus (Suharyo, 2011: 85). Roti yang

dipecah-pecahkan menjadi lambang kesatuan kita dengan Tuhan dan umat beriman

lainnya karena kita semua merupakan satu tubuh (Martasudjita, 2005: 202). Komuni

umat merupakan saat yang suci, penting dan agung. Melalui komuni kita

berpartisipasi dalam peristiwa penebusan Kristus yang dikenangkan dalam doa

syukur Agung, dan kini diterima dalam bentuk tanda, yakni tubuh dan darah Kristus

sendiri. Untuk menerima tubuh dan darah Kristus kita perlu memberi hormat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

42

menjawab amin. Doa sesudah komuni umumnya mengungkapkan syukur atas karunia

Ekaristi yang telah dirayakan dan diterima. Orang dewasa juga memaknai sebagai

kekuatan dan kesatuan Allah didalam diri kita.

Doa perutusan dan penutup perayaan Ekaristi adalah berkat pengutusan.

Allah memberikan berkat pengutusan melalui tumpangan tangan imam sehingga

perjalanan hidup kita kedapan selalu dalam lindungan Tuhan dan berkat melimpah

didalam kehidupan sehari-hari. “Ikut serta dalam perayaan Ekaristi berarti siap untuk

diutus dan menyampaikan kabar berita kepada orang-orang dan berani menjadi saksi

Kristus (Suharyo, 2011: 98).

Para petugas pelayan awam sangat lah membantu berjalannya perayaan

Ekaristi khususnya Misdinar. Yang terlibat menjadi Misdinar adalah anak-anak

remaja. Anak-anak Misdinar yang baru mengalami masa peralihan dari anak-anak

yang memiliki rasa keinginan tahu yang besar dengan berani tampil didepan orang

banyak untuk melayani Tuhan. Gereja mendukung adanya petugas liturgi seperti para

Misdinar, Gabriel (1997:16-18). “Dalam tradisi Gereja meski dianjurkan untuk

mempertahankan pelayanan altar oleh anak laki-laki, tetaplah diberi kemungkinan

untuk keterlibatan anak perempuaan untuk pelayanan Altar” (RS art 47). Para

Misdinar juga sangat bersyukur atas kesempatan dalam melayani Tuhan dalam

perayaan Ekaristi. Sebab tidak semua orang memiliki kesempatan melakukan tugas

mulia ini. Misdinar juga berpendapat melayani perayaan Ekaristi bukan untuk

mencari perhatian melainkan untuk menambah kemuliaan Tuhan (Martasudjita

2005:106). Perayaan Ekaristi memiliki makna pokok dari segi kebersamaan yang

melibatkan seluruh orang untuk mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi, “Dimana

dalam perayaan Ekaristi Tuhan dan bersama seluruh Gereja ikut merayakan”. Dalam

segi partisipatif menuntut seluruh umat untuk sadar dan aktif (SC 14). Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

43

mengikuti perayaan Ekaristi kita sungguh-sungguh dari hati yang tulus dan mau

terlibat secara penuh. Dan segi kontekstual adalah “mampu menjawab kebutuhan dan

kerinduan actual dari umat beriman” (Kan. 943). “Diangkat menjadi akolit, seorang

awam bertugas dalam pelayanan di altar dan pembagian komuni, dan berdasarkan

dalam pelayanan akolit ini biasa disebut sebagai prodiakon/asisten imam. Perlu juga

diingat bahwa pengangkatan lektor dan akolit di dalam Gereja bukanlah sebuah

pekerjaan, melainkan sebuah pelayanan demi pembangunan umat Allah. Sebagai

sebuah pelayanan, maka orientasinya adalah cinta kasih, dan bukannya pencarian

bentuk-bentuk material demi kepentingan pribadi.

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti adalah penelitian yang

dilakukan Oleh Asnelly 2018 yang berjudul “Makna Perayaan Ekaristi Bagi Lanjut

Usia”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana makna Ekaristi, untuk

membantu persoalan hidup sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

tersebut, menunjukkan bahwa Ekaristi yang mereka rayakan memberikan peneguhan

tentang semangat hidup dengan nilai-nilai injili yang memberi pengharapan dan

kepasrahaan kepada Allah sang empunya kehidupan. maka dengan demikian mereka

dapat menemukan arti hidup bahagia, damai dan sejahtera.

F. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah makna Ekaristi bagi anggota misdinar di paroki Santo

Antonius Kotabaru. Makna Ekaristi yang pertama secara primer yang meliputi

pengalaman keterlibatan remaja menjadi Misdinar dalam perayaan Ekaristi. Misdinar

dapat memaknai perayaan Ekaristi untuk memperkuat iman remaja dalam setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

44

keterlibatan. Sedangkan secara sekunder, meliputi sikap yang tercermin dalam

perbuatan hidup sehari-hari baik di lingkungan Gereja dan masyarakat. Setelah

mengikuti perayaan Ekaristi, misdinar menyadari bahwa segala tugas yang diemban

menjadi tugas dari kerelaan hati misdinar dalam menjalankan tugas (Sugiyono,

2015:225).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan sebagai bentuk usaha untuk memperoleh

pengetahuan yang mendalam mengenai makna perayaan Ekaristi bagi anggota

Misdinar di paroki Antonius Padua kotabaru Yogyakarta. Pada bagian ini penulisan

menjelaskan jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian,

responden penelitian teknik dan intrumen pengumpulan data, teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif

fenomenologis. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menekankan

fokus pada pengalaman dan pendapat setiap subjek. Fenomologi mencoba mencari

arti pengalaman dalam kehidupan. Peneliti mendapatkan data dengan konsep

pendapat dan pembedaan makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan.

Tujuan dari fenomologi untuk mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang

mendasar dari pengalaman hidup. (Moleong, 2012:6).

Fungsi dan pengamatan penelitian kualitatif digunakan peneliti bermaksud

meneliti secara mendalam (Moleong, 2012:7). Penulis menggunakan metode

kualitatif fenomenologi untuk menggali makna Ekaristi bagi anggota Misdinar di

paroki Antonius Padua Kotabaru melalui pengalaman subyektif dari berbagai subyek

yang ditemui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

46

B. Desain Penelitian

Desain penelitian kualitatif menggunakan desain studi kasus. Dalam arti

penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara

mendalam. Lalu membuat perencanaan yang matang untuk menentukan tempat,

partisipan dan memulai pengumpulan data. Rencana ini bersifat fleksibel, desain

penelitian yang fleksibel memiliki kebebasan dalam menentukan langkah dalam

proses penelitian yang tepat. Strategi penelitian yang fleksibel itu mengkombinasikan

berbagai teknik untuk mendapatkan data yang valid, selain itu peneliti yang

menyesuaikan strategi pengumpulan data selama penelitian.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta karena di paroki ini , disatu sisi masih banyak anak remaja yang terlibat

menjadi Misdinar di tengah kota yang memiki tantangan yag besar dalam keterlibatan

dalam melayani. Hal ini menjadi Alasan mendasar penulis memilih Paroki Santo

Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan yakni pada bulan 30

Oktober - 6 November 2018.

D. Responden Penelitian

Penelitian kualitatif tidak mempersoalkan berapa jumlah informan, tetapi

tergantung dari tepat tidaknya pemilihan informan. Dengan demikian informan yang

ditentukan dengan teknik Purposive sampling, yakni peneliti memilih informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

47

menurut kriteria tertentu yang telah diterapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian. Kriterinya yaitu informan yang benar-benar aktif dalam setiap tugas atau

pertemuan misdinar dan sudah memiliki banyak pengalaman, informan yang dipilih

pun bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini.

Peran responden adalah memberi tanggapan dan informasi terkait data yang

dibutuhkan oleh peneliti serta memberi masukan kepada peneliti baik secara langsung

maupun tidak langsung. Responden dalam penelitian ini adalah Misdinar yang

berusia 9-18 tahun, pendamping misdinar dan orang tua. Mereka dipilih sebagai

responden karena dinilai menguasai permasalahan, memiliki data dan bersedia

memberikan informasi yang akurat dan terpercaya. Dengan demikian responden

dalam penelitian ini adalah anggota misdinar, pendamping misdinar dan orang tua.

F. Pertanyaan Penelitian

Untuk menjawab permasalahan penelitian ini maka penulis menentukan

beberapa pertanyaan berikut:

1. Primer.

a. Aspek pemahaman tentang Ekaristi dan makna.

1. Apa yang dimaksud dengan perayaan Ekaristi?

2. Bagaimana misdinar memahami arti setiap ritus-ritus perayaan Ekaristi?

b.Makna

3. Apa yang misdinar rasakan pada saat mengikuti perayaan Ekaristi?

4. Kesulitan apa yang dirasakan misdinar didalam kehidupan sehari-hari?

2. Sekunder

1. Apa tujuan misdinar mengikuti perayaan Ekaristi?

2. Dorongan apa yang membuat misdinar ikut terlibat, menjadi pelayan altar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

48

G. Teknik dan instrumen pengumpulan data

1. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini, menggunakan teknik atau jenis metode yang digunakan oleh

peneliti adalah (1) wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara mendalam

merupakan proses menggali informasi secara mendalam, terbuka, bebas dengan

masalah fokus penelitian diarahkan pada pusat penelitian (Moleong, 2005:186).

Wawancara mendalam ini dilaksanakan dengan adannya daftar pertanyaan yang telah

disusun dengan hasil yang ingin dicapai. Teknik wawancara ini bertujuan untuk

memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan secara mendalam dari narasumber

yang bersangkutan sehingga mendapatkan informasi secara langsung dan mengetahui

dengan jelas peristiwa tersebut. (2) dan observasi: adalah metode pengamatan

langsung menggunakan alat indera atau alat bantu untuk pengindara suatu subjek dan

objek. Beberapa yang dapat diperoleh dari observasi adalah tempat, pelaku kegiatan

atau peristiwa, waktu dan perasaan. Dilakukannya observasi berguna untuk

menyajikan gambaran yang realistis perilaku dan kejadian untuk menjawab

pertanyaan, dan membantu mengerti perilaku narasumber dan juga evaluasi yaitu

melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu dan melakukan umpan balik terhadap

pengukuran.

2. Instrumen pengumpulan Data

Dalam pengambilan data di lapangan, peneliti dibantu dengan pedoman

wawancara (alat rekam) dan observasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti

dalam pengambilan dan pengumpulan data. Sehingga data yang diambil dapat untuk

saling melengkapi data yang kurang lengkap.

a. Pedoman wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

49

Peneliti dengan pendekatan kualitatif menggunakan instrumen, berupa

pedoman wawancara karena dalam proses pengumpulan data menekankan pada

wawancara terhadap narasumber/ responden untuk mengetahui makna Ekaristi bagi

Misdinar. Responden adalah pemberi informasi yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian dalam kualitatif. Berikut pedoman wawancara yang

digunakan.

Pedoman wawancara

Nama Responden :

Jenis kelamin :

Tanggal wawancara :

Tempat wawancara :

Wawancara ke :

1. Primer:

a. Pemahaman tentang Ekaristi dan makna.

1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan perayaan Ekaristi?

2. Apa makna dari setiap ritus-ritus perayaan Ekaristi?

b. Makna Ekaristi

3. Apa yang anda temukan pada saat mengikuti perayaan Ekaristi?

4. Dorongan apa yang membuat anda ikut terlibat, menjadi pelayaan altar?

5. Kesulitan apa yang anda rasakan khususnya sebagai misdinar?

2. Sekunder

1. Jika mengalami kesulitan hidup, apa yang kamu lakukan ?

a. Kesulitan dalam sebuah kegagalan, emosi, berantem apa yang kamu lakukan?

b. Pada saat merasakan kebahagian apa yang kamu lakukan?

2. Apa tujuan anda mengikuti perayaan Ekaristi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

50

H. Teknik Keabsahan Data

Triangulasi pada hakekatnya merupakan metode yang dilakukan peneliti pada

saat mengumpulkan dan menganalisis data. Fenomena yang diteliti dapat dipahami

dengan baik sehingga diperoleh kebenaran yang pasti jika dilihat dari berbagai sudut

pandang. Karena itu triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi

yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara

mengurangi sebanyak mungkin kesalahan yang terjadi pada saat pengumpulan dan

analisis data (Moleong, 2008:330).

Triangulasi yang digunakan untuk penelitian yaitu triangulasi sumber data.

Sumber data adalah pengumpulan data dari beragam sumber yang saling berbeda

dengan menggunakan suatu metode yang sama. Dalam penelitian ini sumber data

yang berbeda akan diambil dari anggota misdinar, pendamping misdinar, dan orang

tua.

Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang

berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan yang berbeda pula mengenai

fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan

pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal. Sedangkan metode yang

digunakan wawancara. Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu alat

perekam suara untuk merekam pendapat dari berbagai narasumber. Untuk itu maka

peneliti dapat melakukannya dengan jalan: a) mengajukan berbagai macam variasi

pertanyaan. b) mengeceknya dengan berbagai sumber data. c) memanfaatkan

berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

51

I. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (2004:248) analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,

sehingga mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain

(analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama yang penting dan

yang akan dipelajari dan yang akan dipelajari. Setelah itu membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami (Sugiyono 2014:334).

Langkah-langkah analisis yang digunakan penelitian kualitatif;

1. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan (Sugiono, 2014:338).

2. Penyajian data

Miles dan Hubermen, menyatakan bahwa: “yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif”. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

52

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut (Sugiyono, 2014:341).

3. Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

(Sugiyono, 2014: 345) adalah penarikan kesimpulan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yanga kuat yang mendukung pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian dengan menggunakan

metode wawancara. Penelitian ini melibatkan beberapa responden yakni anggota

misdinar, pendamping misdinar, dan orang tua misdinar di Paroki Santo Antonius

Kotabaru. Hasil penelitian ini merupakan rangkuman dan jawaban responden tentang

makna Ekaristi bagi anggota misdinar didalam kehidupan sehari-hari. Dimensi makna

Ekaristi yang menjadi fokus penelitian ini, dibagi ke dalam dua hal yakni

penghayatan secara primer dan sekunder. Makna primer dibagi ke dalam dua aspek

yaitu aspek pengetahuan, makna perayaan Ekaristi. Sedangkan secara sekunder,

penulis cenderung melihat pengaruh terhadap kesadaran dan cara mereka memaknai

Ekaristi didalam kehidupan sehari-hari.

1. Profil Responden

Responden 1 AL, kelahiran Jakarta, 5 September 2003 (umur 15 tahun). Ia

bergabung sebagai anggota misdinar dari kelas 5 SD-SMA kelas X. Sekarang

menempuh pendidikan di sekolah SMAN 7 Yogyakarta. Ia mengaku sangat senang

ketika berdinamika bersama teman-teman misdinar yang lain. Saat penulis melakukan

wawancara ini, ia sedang terlibat membantu mendampingi anak-anak misdinar yang

baru. Ini menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya sendiri. Saat ini AL tinggal

bersama keluarganya di Jln. Gunung Ketur PA II/214. Wawancara bersamanya

dilaksanakan pada Rabu, 30 November 2018 pukul 18.46-19.05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

54

Responden 2 WAR, lahir di Yogyakarta, 26 Maret 2004 (umur 14 tahun). Ia

bergabung sebagai anggota misdinar dari kelas 4 SD-SMP kelas VIII. Sekarang

menempuh pendidikan di sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Ia sangat

senang ikut terlibat dalam melayani. Saat penulis melakukan wawancara ini, ia

sedang terlibat membantu mendampingi anak-anak misdinar yang baru. Menjadi

sebuah kebanggaan bagi dirinya sendiri. Saat ini WAR tinggal bersama keluarganya

di jalan Mangkukusuman GK IV/1555. Wawancara bersamanya dilaksanakan pada

Rabu, 30 November 2018 pukul 19.22-19.30.

Responden 3 RPI, lahir di Klaten, 16 Juli 2006 (umur 12 tahun). Ia bergabung

sebagai anggota misdinar dari kelas 4 SD- SMP VII. Sekarang menempuh pendidikan

di SMPK Gayam Yogyakarta. Ia terlibat aktif menjadi misdinar pada saat masih

berada dikota Kudus dan melanjutkan menjadi misdinar Gereja Kotabaru. Saat ini

RPI tinggal di Ledok Tukangan Dn II no 679. Wawancaran bersamanya dilaksanakan

pada hari Rabu, 30 November 2018 pukul 19.31-19.40.

Responden 4 GURP, lahir di Yogyakarta 12, Juni 2008. Ia bergabung sebagai

anggota misdinar baru mulai kelas 5 ini. Sekarang menempuh pendidikan di SD

Pangudi Luhur Yogyakarta. Saat ini GURP tinggal di Mangkukusuman GK IV/1555.

Wawancaran bersamanya dilaksanakan pada hari Rabu, 30 November 2018 pukul

19.41-19.48.

Responden 5 BE, lahir Yogyakarta, 3 October 2003 (umur 15 tahun). Ia

bergabung menjadi misdinar kelas VII SMP–IX SMP. Sekarang menempuh

pendidikan di sekolah SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. Keterlibatan menjadi

misdinar ternyata baginya sungguh luar biasa karena mendapatkan kesempatan

membantu menjadi pendamping misdinar yang baru terlibat. Saat ini BE tinggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

55

bersama keluarganya di jalan Kusbini no 198/Yogyakarta. Wawancara bersamanya

dilaksanakan pada Rabu, 30 November 2018 pukul 19.50-19.58.

Responden 6 CM, lahir Yogyakarta 4 kelas Juli 2003 (umur 15 tahun). Ia

bergabung menjadi misdinar kelas 4 SD- SMA. Sekarang menempuh pendidikan di

sekolah SMA Santa Maria Marsudirini. Keterlibatan menjadi misdinar lumayan lama

dan masih bertahan sampai sekarang dan menjadi salah satu pengurus. Saat ini CM

tinggal di jalan Mataram bn 1/377. Wawancara bersamanya dilaksanakan pada Rabu,

30 November 2018 pukul 20.00-20.15.

2. Hasil Wawancara

Pada bagian ini penulis menyajikan jawaban atau tanggapan dari responden

misdinar paroki Santo Antonius Kotabaru Yogyakarta 1) Mengenai perayaan Ekaristi

dan (2) Makna Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendapatkan tanggapan

atas kedua hal diatas, penulis menyiapkan beberapa pertanyaan kunci yang mudah

dijawab oleh responden. Penulis menemukan variasi jawaban yang beragam terkait

cara remaja berani terlibat menjadi misdinar dan memaknai perayaan Ekaristi didalam

kehidupan sehari-harinya. Untuk menguji kebenaran tanggapan responden, penulis

melakukan proses “trianggulasi sumber” dengan cara mewawancarai pihak tertentu,

biasanya orang yang dekat yaitu orang tua (informan) dan pendamping (Informan 2).

Responden yang dinilai bisa mengonfirmasi pernyataan-pernyataan responden secara

valid.

Makna Ekaristi zaman sekarang ini sangat bergantung pada seberapa dalam

seseorang memaknai arti Ekaristi dalam hidupnya dengan keterlibatannya sebagai

misidnar. Menurut penulis, memaknai dan keterlibatan menjadi misdinar adalah

kedua hal yang berbeda secara substansial. Kadang orang hanya terlibat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

56

melayani tapi sulit untuk memaknainya dan menerapkan didalam kehidupan sehari-

hari. Dalam konteks ini penelitian ini, penulis ingin mencari tahu seberapa besar

pengetahuan responden tentang arti Ekaristi dan bagaimana memaknainya.

a. Pemahaman anggota misdinar Kotabaru mengenai perayaan Ekaristi

Untuk mendapatkan tanggapan yang luas mengenai Ekaristi, penulis

menentukan beberapa pertanyaan kunci yang berhubungan dengan: (1) Arti perayaan

Ekaristi; (2) Makna dari setiap ritus-ritus perayaan Ekaristi.

1) Arti Perayaan Ekaristi

Penulis bertanya kepada semua responden tentang apa yang mereka ketahui

tentang arti perayaan Ekaristi. Secara keseluruhan responden memberi jawaban yang

hampir serupa.

Responden 1 dengan penuh keyakinan dan sangat lancar dalam menjawab:

Perayaan Ekaristi kayak tempat dimana kita bisa, bersyukur kepada Tuhan.

Memang bersyukur bisa kapan aja tapi di perayaan Ekaristi itu kita dapat

bersyukur lebih intensif, karena adanya perayaan Ekaristi kita bisa selalu ingat

sama Tuhan dan komunikasi kepada Tuhan. Yang aku syukuri itu mengenai

kehidupan sehari-hari dan berdoa untuk keluarga itu aja [wawancara R1, 30

Oktober 2018].

Responden 2 dengan singkat menjawab:

Perayaan Ekaristi itu apa namanya, kayak kita berkumpul lalu berdoa dan

menerima tubuh dan darah Kristus dalam suatu perjamuan. Hmmmm tubuh

dan darah Kristus itu kayak roti dan anggur yang sudah diberkati hmmm

maknanya yah itu kayak puncak pada saat perayaan Ekaristi [wawancara R2,

30 Oktober 2018]

Responden 3 kurang yakin untuk menjawab, seperti berpikir keras:

Perayaan Ekaristi emmm menurut saya berbicara dengan Tuhan pada saat hari

minggu, waktu untuk bertobat atas kesalahan satu minggu ini. Kayak ganggu

teman, bohong [wawancara R3, 30 Oktober 2018].

Responden 4 sangat santai dan singkat untuk menjawab pertanyaan:

Suatu perayaan tempat orang-orang berkumpul untuk berdoa kepada Tuhan

dan bersyukur kepada Tuhan [wawancara R4, 30 Oktober 2018].

Responden 5 sangat berpikir keras dan ragu-ragu untuk menjawab:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

57

Hemmmm kayak organisasi tempat melayani Ekaristi, hmmm tempat berdoa

dan bersyukur, hmm semangat dan sumber dalam kehidupan [wawancara R5,

30 Oktober 2018].

Responden 6 sedikit grogi namun tetap mencoba untuk menjawab:

Perayaan Ekaristi itu sebuah perayaan iman, dimana umat berkumpul, terus

nanti akan ada konsekrasi yang menjadi sumber atau puncak pada saat

perayaan Ekaristi, lalu kita menerima Tubuh Kristus [wawancara R6, 30

Oktober 2018].

Semua data yang dijabarkan di atas adalah valid. Penulis menggunakan sistem

member check untu menguji kebenaran datanya. Semua data wawancara divalidasi

ulang dengan cara meminta responden melihat lagi hasil transkripnya, karena itu

penulis menilai bahwa pernyataan-pernyataan yang dikutip diatas adalah benar dan

kredibel.

Dari wawancara yang dilakukan kepada salah satu informan 1 yang mengenal

para responden mengatakan bahwa pemahaman misdinar mengenai perayaan Ekaristi

“tempat berdoa dan bertugas untuk melayani pada saat perayaan Ekaristi, karena pada

saat tidak bertugas, pada saat mengikuti perayaan Ekaristi, hati anak-anak tidak

sepenuhnya ikut terlibat dalam perayaan Ekaristi. [Wawancara II, Selasa, 6

November 2018]. Dari wawancara salah informan 2 mengatakan bahwa pemahaman

misdinar mengenai perayaan Ekaristi, “tempat untuk berkumpul dan berdoa kepada

Tuhan dan melayani”. Tanggapan yang diberikan oleh informan 1 dan informan 2

mengenai arti Ekaristi dapat dilihat bahwa anak-anak benar-benar antusias jika

bertugas dan mengikuti perayaan Ekaristi. Anak-anak juga pernah mengatakan

kepada saya bahwa Ekaristi ini tempat melayani Tuhan.

Dari jawaban informan 1 dan informan 2 mengenai arti perayaan Ekaristi,

sesuai dengan jawaban yang diberikan para responden, yaitu “tempat berkumpul,

berdoa dan bersyukur kepada Tuhan” Dengan begitu data yang diberikan misdinar

dapat dikatakan valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

58

2) Pemahaman perayaan Ekaristi bagi anggota misdinar Kotabaru

Penulis bertanya kepada semua responden tentang makna ritus-ritus perayaan

Ekaristi. Secara keseluruhan responden memberi jawaban yang berbeda-beda. Berikut

tanggapan responden masing-masing.

Responden 1 dengan penuh keyakinan dan sangat lancar dalam menjawab:

Pembuka: hmmm itu kayak kita misalnya bertamu kerumah orang, pembuka

itu ya kita mengucapkan salam, nah perayaan Ekaristi dirayakan di Gereja nah

kita mengucapkan salam kepada Tuhan untuk permisi dan berdoa lebih dulu

kepada Tuhan bahwa kita akan melakukan misa. Liturgi Sabda: itu kita

mendengarkan cerita Tuhan, kita bisa ambil apa yang dalam bacaan dan

mengambil nilainya untuk kehidupan sehari-hari kita melalui cerita Tuhan.

Liturgi Ekaristi: itu inti dari perayaan Ekaristi, tujuan kita dari Ekaristi itu

tersampaikan pada pada saat konsekrasi dan komuni. Penutup: itu kita pamitan

kepada Tuhan, menerima berkat dari Tuhan untuk kehidupan seminggu

kedepan [wawancara R1, 30 Oktober 2018].

Responden 2 dengan singkat menjawab:

Pembuka: menyambut kehadiraan Tuhan Yesus dalam perayaan Ekaristi.

Liturgi sabda: mendengarkan sabda-sabda Tuhan. Liturgi Ekaristi: itu

mengenang sengsaranya Tuhan Yesus. Penutup: selesainya Ekaristi,

mendapatkan berkat, berani mewartakan sabda Allah [wawancara R2, 30

Oktober 2018].

Responden 3 kurang yakin, seperti berpikir panjang menjawab pertanyaan:

Pembuka menyambut kehadiraan Tuhan Yesus dalam perayaan Ekaristi

Liturgi sabda hmm mendengarkan sabda-sabda Tuhan. Liturgi Ekaristi itu

mengenang sengsaranya Tuhan Yesus. Penutup selesainya Ekaristi,

mendapatkan berkat, berani mewartakan sabda Allah [wawancara R3, 30

Oktober 2018].

Responden 4 sangat santai dan untuk menjawab:

Pembuka: Untuk permulaan berdoa mengawali perayaan Ekaristi. Liturgi

sabda: mendengarkan pengalaman lalu menanamkan ee suatu pengalaman

yang pernah dialami oleh Yesus sendiri.Liturgi Ekaristi: adanya permohonan

dalam hidup untuk dibimbing. Hmm konsekrasi dan komuni untuk bersatu

dengan Tuhan, kan didalam komuni dan konsekrasi. Hmmm sebagai tempat

bersatu dengan Tuhan untuk bersatu dengan Tuhan. Kan didalam komuni ada

tubuh dan darah Kristus nah itu berkat dan anugrah dari Allah sendiri

Penutup: nah itu kita menerima suatu berkat dan utusan [wawancara R4, 30

Oktober 2018]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

59

Responden 5 berpikir panjang dan ragu-ragu berpikir panjang untuk menjawab:

Pembuka itu berterimakasih dan mengajak untuk bertobat dan berkumpul

bersama untuk berdoa. Liturgi sabda mendengarkan bacaan injil untuk

pedoman kehidupan sehari-hari, hmm liturgi Ekaristi: menerima yesus

didalam diri kita, pada saat penghormatan konsekrasi tubuh Kristus sebagai

sumber puncak. Penutup itu menerima berkat, melalui sabda yang didengar

saya harus berani bersaksi didalam kehidupan sehari-hari [wawancara R5, 30

Oktober 2018].

Responden 6 sedikit grogi namun tetap mencoba untuk menjawab:

Ritus pembuka: tobat atau lebih mempersiapkan diri untuk mengikuti

perayaan Ekaristi. Liturgi sabda itu isinya mendengarkan sabda Allah dan

mengambil nilai-nilai tentang kehidupan Yesus. Liturgi Ekaristi: ehmmm

mendekatkan diri kepada Tuhan, sebagai sumber puncak pada saat konsekrasi,

disitu kita menyembah tubuh dan darah Kristus, ada roti dan anggur juga yang

artinya mempersatukan kita kepada Tuhan mengenangkan. Penutup:

bersyukur dan mendapat berkat, melalui bacaan injil aku juga harus berani

bersaksi melalui bacaan injil yang aku dengar [wawancara R6, 30 Oktober

2018].

Kebenaran data yang diperoleh telah diuji validitasnya dengan mengadakan

member check untuk menguji kepada masing-masing responden yang telah

memberikan jawaban atas wawancara yang dilakukan sehingga jawaban dan

pertanyan dari responden sungguh benar dan bisa dipercaya.

Dari wawancara yang dilakukan kepada informan 1, mengatakan seluruh

misdinar mengetahui semua keempat ritus tersebut karena mereka sudah terbiasa

dengan tugas perayaan Ekaristi tapi untuk memaknainya misdinar pasti belum bisa,

karena sangat sulit bagi mereka memaknainya. Misdinar hanya memahami ritus-ritus

Ekaristi, hafalan saja. Yah paling secara keseluruhan mereka tahu setiap langkah-

langkah apa yang akan dilakukan, cukup hanya tindakan [wawancara 11, Selasa, 6

November 2018]. Menurut informan 2 anak-anak dapat memaknai ritus-ritus

perayaan Ekaristi karena mereka sudah terbiasa sering terlibat menjadi pelayan Altar

jadi pasti tahu.

Hasil wawancara antara informan 1 dan informan 2 sangat berbeda karena,

menurut tanggapan dari orang tua terbukti bahwa misdinar tidak dapat memaknai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

60

setiap ritus-ritus perayaan Ekaristi, mereka hanya sekedar menghafal dan apa yang

mereka ucapkan tidak dapat di jelaskan secara mendalam. Sehingga data ini tidak

dapat disebut valid.

b. Makna perayaan Ekaristi Bagi anggota misdinar

Untuk mendapatkan tanggapan yang komprehensif tentang makna Ekaristi

bagi kehidupan sehari-hari misdinar, Penulis menentukan beberapa pertanyaan kunci

yang berhubungan dengan makna sekunder dan primer. Poin-poin yang berhubungan

dengan makna sekunder antara lain: (1) Apa makna yang ditemukan pada saat

mengikuti perayaan Ekaristi. (2) Kesulitan yang dirasakan sebagai misdinar.

Sedangkan poin-poin kunci yang berhubungan dengan makna sekunder antara lain:

(a) yang dilakukan jika mengalami kesulitan hidup. (b) Jika mengalami kebahagian

apa yang dilakukan. (3) Pelaksanaan tugas sebagai misdinar (4) Tujuan mengikuti

perayaan Ekaristi.

1) Makna mengikuti perayaan Ekaristi

Penulis bertanya kepada semua responden tentang makna dalam saat

mengikuti perayaan Ekaristi. Secara keseluruhan responden memberi jawaban yang

berbeda-beda. Berikut tanggapan responden masing-masing.

Responden 1penuh keyakinan dan sangat lancar dalam menjawab:

Hmmm yang aku dapatkan, kayak kalau diperayaan Ekaristi itu dapat

pelajaran baru, dari Injil-injil Tuhan pada saat romo memberikan homili,

bacaan Injil yang sudah kita dengar diartikan oleh romo dan ternyata arti dari

Injil tersebut ini toh, akhirnya aku tahu arti Injil tersebut, dari Injil tersebut

dapat mengambil nilai bagi kehidupan sehari-hari. Dari perayaan Ekaristi aku

sadar bahwa Tuhan itu benar-benar ada dalam hidupku, bahwa Tuhan itu

benar-benar berperan penting dalam hidupku, bahwa perayaan Ekaristi itu

tempat bersyukur kepada Tuhan. Perayaan Ekaristi juga sumber puncak hidup

dan pengenangan akan Yesus Kristus [wawancara, selasa 30 Oktober 2018]

Responden 2 dengan singkat menjawab:

Dalam perayaan Ekaristi, banyak orang yang berkumpul, bersyukur dalam

mengikuti perayaan Ekaristi selain itu ada makna perkumpulan perjamuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

61

kudus untuk memuliakan Tuhan dan beryukur [wawancara, selasa 30 Oktober

2018].

Responden 3 kurang yakin untuk menjawab seperti berpikir panjang menjawab

pertanyaan:

Dosa-dosa yang kita lakukan dapat diampuni dalam satu minggu tersebut, tapi

selain itu sebagai pedoman rasa syukur kepada Tuhan. Hmmm kayak

berantem dengan teman, jahil, yah itulah [wawancara, selasa 30 Oktober

2018].

Responden 4 santai dan singkat untuk menjawab pertanyaan:

Maknanya bisa berdoa memohon pertolongan bimbingan untuk kehidupan

sehari-hari dan jika mengalami kesulitan dapat dibantu oleh Tuhan. Selain itu

ada rasa syukur juga kepada Tuhan atas kehidupan. Selain itu ada rasa syukur

juga kepada Tuhan atas kehidupan sehari-hari [wawancara, selasa 30 Oktober

2018].

Responden 5 sangat berpikir keras dan ragu-ragu untuk menjawab:

Maknanya harus memuji Tuhan, semangat dalam melayani, tempat berkumpul

untuk bertemu Tuhan [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 6: sedikit grogi namun tetap menjawab:

Maknanya lebih dekat kepada Tuhan, menguatkan iman, lebih bersyukur dan

bertobat [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Untuk mengecek kebenaran data penulis mengadakan member check kepada

responden penelitian. Semua data wawancara divalidasi ulang dengan cara meminta

responden melihat lagi dan memeriksa hasil transkrip wawancara sehingga penulis

menilai pernyataan-pernyataan yang dikutip di atas adalah benar dan bisa dipercaya

kebenarannya.

Berdasarkan hasil wawancara yang kepada Informan 1 mengenai makna apa

yang didapat anak misdinar pada saat mengikuti Ekaristi, tanggapan secara umum,

orang tua mengatakan makna yang didapat anak-anak itu dapat mendengar firman

Tuhan, berdoa dan bersyukur kepada Tuhan, tempat bertugas atau melayani. Karena

misdinar itu dilihat-lihat belum bisa mengambil makna pada saat mengikuti perayaan

Ekaristi. Orang tua pernah Tanya secara langsung makna apa yang didapat dari

perayaan Ekaristi, pada saat anaknya selesai mengikuti misa tapi “anaknya hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

62

diam lalu menjawab hmm yah berdoa dan bersyukur Tuhan kasih kesehatan, dengar

romo kotbah tapi uda lupa” [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Berdasarkan wawancara informan 2 mengenai makna apa yang didapat

misdinar pada saat mengikuti perayaan Ekaristi “tempat untuk bertemu Tuhan,

mendengar bacaan Injil dan pasti banyaklah makna yang mereka dapat, sudah sering

bertugas juga” [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Hasil wawancara informan 1 dan informan 2 dan pendamping jawaban yang

diberikan oleh misdinar sangat berbeda-beda ada yang mengatakan “tempat orang

berkumpul untuk berdoa, bersyukur kepada Tuhan dan mendengarkan sabda Tuhan

untuk kehidupan hari-hari” dan makna yang di berikan misdinar hanya begitu singkat

dan tidak dapat dijelaskan lebih dalam oleh mereka. Begitu juga dengan tanggapan

responden 3 [Lampiran] hanya menjelaskan dosa yang dapat di ampuni kayak

berantem dengan teman-teman. Dari hasil wawancara yang diberikan misdinar data

yang diberikan dapat dikatakan valid, bahwa mereka memaknai perayaan Ekaristi

“dapat pelajaran baru mengenai injil pada saat romo memberikan homili, berdoa

memohon pertolongan Tuhan untuk kehidupan sehari-hari dan jika mengalami

kesulitan dapat dibantu oleh Tuhan, lebih dekat dengan Tuhan dan bertobat”. Makna

yang diungkapkan responden tidak mendalam karena cara pemikiran anak-anak dan

remaja mengenai Ekaristi masih sangat sederhana dan sekedar hafalan.

2. Kesulitan yang dirasakan misdinar

Responden 1 dengan penuh keyakinan menjawab:

Kesulitan dalam bertugas awalnya aku grogi karena melihat orang

ramai, akhirnya lama-kelamaan menjadi terbiasa. Kalau misalkan ada kayak

acara rekoleksi misdinar dan aku pengen ikut tapi pada saat itu ada acara

sekolah juga, ini sungguh sulit bagi waktu juga karena sudah berapa kali tidak

ikut rekoleksi, trus juga aku orangnya benar-benar kebo untuk bangun pagi,

padahal aku sering dapat tugas harian pagi, malas-malasan ku juga besar dan

membutuhkan tanggung jawab. Untuk kesulitan dalam bertugas tidak ada

[wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

63

Responden 2 dengan singkat menjawab:

Komunikasi antar misdinar, karena pendapat setiap orang berbeda-beda

apalagi belum kenal dengan orang tersebut. Untuk kesulitan dalam bertugas

lupa apa yang selanjutnya untuk dilanjutkan mungkin karena kurang latihan

karena jadwal padat [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 3 kurang yakin untuk menjawab seperti berpikir keras:

Kesulitan yang aku rasakan gugup pada saat bertugas dan komunikasi dengan

teman-teman [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 4 sangat santai dan singkat menjawab:

Kesulitannya pada saat latihan dan bertugas sering deg-degan, lalu kerja sama

dengan teman-teman belum dapat berjalan dengan baik karena belum

mengenal teman-teman oleh sebab itu aku mau lebih mengenal teman-teman

supaya dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik [wawancara,

selasa 30 Oktober 2018].

Responden 5 sangat berpikir keras dalam menjawab:

Diawal dulu kesulitannya pada saat tugas harian jika telat langsung

digantikan oleh teman karena saya terlalu lama datang dan komunikasi

kurang disitu saya merasakan kecewa hati, mau keluar dari midinar tapi

dilarang sama kakak misdinar baik [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 6 sedikit grogi namun tetap mencoba menjawab:

Kesulitan yang aku alami komunikasi kepada teman seharusnya bertugas tapi

tidak bertugas, jadi kesulitan untuk mencari pengganti. Pada saat awal

mengalami grogi. Kesulitan sebagai pengurus semakin sulit untuk mengatur

jadwal dan waktu [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Untuk mengecek kebenaran data penulis mengadakan member check kepada

responden penelitian. Semua data wawacara divalidasi ulang dengan cara meminta

responden melihat lagi dan memeriksa hasil transkrip wawancara sehingga penulis

menilai pernyataan-pernyataan yang dikutip di atas adalah benar dan bisa dipercaya

kebenarannya.

Dari wawancara yang dilakukan kepada informan 1, kesulitan anak-anak

sering terjadi pada saat tugas pertama kali, rasa grogi yang mereka miliki sangat kuat

itu sering terjadi kepada anak-anak. Cara komunikasi anak- anak kepada teman yang

lainnya masih sangat kurang baik karena belum mengenal dengan dekat, membagi

waktu untuk kegiatan sekolah dan Gereja sering bertabrakan. Menurut informan 2,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

64

kesulitan yang dihadapi misdinar itu, grogi pada saat awal bertugas dan itu wajar,

komunikasi antar misdinar sulit karena banyak anggota yang baru terus sehingga

menjadi sedikit kesulitan. Anak misdinar juga harus bisa bagi waktu dengan sekolah,

saya salut lihat mereka dapat membagi waktu untuk melayani [wawancara, selasa 30

Oktober 2018].

Dari tanggapan informan 1 dan informan 2 penulis melihat bahwa apa yang

dikatakan misdinar sesuai dan valid. Kesulitan yang dialami responden yaitu “grogi

pada saat awal tugas, komunikasi yang kurang sama teman-teman, membagi waktu

dengan kegiatan sekolah”.

5) Pada saat mengalami kesulitan hidup dan kebahagiaan, apa yang dilakukan.

Responden 1 Dengan penuh keyakinan dan lancar dalam menjawab:

Jika aku mengalami kegagalan, aku akan berusaha untuk intropeksi diri

sehingga aku dapat memperbaiki nilaiku untuk kedepannya. Kesulitan yang

aku hadapi dalam hidupku, aku mencoba untuk selalu bawa dalam doa dan

berusaha. Kayak aku bilang diawal tadi bahwa dalam perayaan Ekaristi adalah

tempat paling nyaman untuk menyampaikan keluh kesah kita [wawancara,

selasa 30 Oktober 2018].

Responden 2 dengan singkat menjawab:

Yang aku lakukan yang pertama yaitu intropeksi diri dan membutuhkan waktu

untuk memperbaikinya dan berdoa. Sebenarnya banyak kesulitan hidup yang

aku jalani tapi semuanya ada solusinya. Aku juga sering berdoa pada saat

mengalami kesulitan pada saat mengikuti perayaan Ekaristi. Serasa hati adem,

tenang, percaya bahwa Tuhan akan bantu aku [wawancara, selasa 30 Oktober

2018].

Responden 3 kurang yakin untuk menjawab seperti berpikir keras:

Berdoa dan bertanya kepada Tuhan dan berserah kepada Tuhan dan

memperbaiki diri [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 4 sangat santai dan singkat dalam menjawab:

Kesulitan yang aku hadapi dalam kegagalan nilai jelek dan kesulitan lain

mohon pertolongan kepada Tuhan, dan Intropeksi diri dengan memperbaiki

cara belajar [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 5 sangat berpikir keras dan ragu-ragu untuk menjawab:

Jika mendapatkan nilai jelek aku belajar lebih giat. Kalau aku lagi emosi

kegereja ketemu teman-teman dan mengikuti misa menjadi tenang dan berdoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

65

Kalau ada masalah hari-hari yang lalu minggu kegereja dan berdoa didepan

bunda Maria seperti dikasih jalan [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 6 sedikit grogi namun tetap menjawab:

Kesulitan yang aku hadapai cerita dengan orang tua terdekat, berdoa, cari

solusi yang penting jangan panik [wawancara, Selasa 30 Oktober 2018].

Data yang diperoleh di atas dinyatakan valid karena telah divalidasi ulang

dengan menggunakan sistem member check dengan cara meminta responden melihat

kembali hasil wawancaranya. Sehingga penulis menilai bahwa pernyataan-pernyataan

yang disajikan di atas dapat dipercaya kebenarannya.

Wawancara bersama infroman 1 memberikan pernyataan bahwa ketika

dihadapkan dalam persoalan hidup, mereka berdoa meminta pertolongan kepada

Tuhan dan intorpeksi diri”. Jawaban ini diperkuat oleh orang tua yang mengatakan

bahwa “anak-anak mulai mampu untuk membawa diri jika mengalami kesulitan,

kenapa bisa terjadi dan langsung mengintorpeksi diri dan memperbaikinya dan

meminta pertolongan kepada Tuhan” [wawancara 2, Selasa 6 November 2018].

Penulis juga melakukan wawancara kepada informan 2 yang lebih mengenal

responden agar data valid. Pada saat mengalami kesulitan yang paling sering

dilakukan oleh anak-anak adalah berdoa dan berserah kepada Tuhan dan intropeksi

diri. Jawaban yang telah diberikan oleh responden dapat dikatakan valid dengan bukti

yang telah diberikan oleh orang tua. Sedangkan informan 2, menurut saya pasti

mereka meluangkan waktu berdoa dan cerita sama keluarga.

Dari hasil ini wawanacara penulis melihat bahwa, hal yang dilakukan oleh

misdinar jika mengalami kesulitan hidup sehari-hari yaitu “berdoa dan berserah diri

kepada Tuhan, dan intropeksi diri”. Dari jawaban misdinar dapat disimpulkan bahwa

Ekaristi belum menjadi sumber dan puncak dalam hidup mereka pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

66

menghadapi kesulitan. Dari data ini yang diberikan misdinar valid dengan apa yang

dikatakan oleh orang tua dan pendamping.

b. Yang dilakukan jika mengalami kebahagiaan:

Responden 1 dengan penuh keyakinan dan sangat lancar menjawab:

Yang aku lakukan pada saat merasakan kebahagiaan yaitu aku

membagikannya kepada orang-orang disekitar ku, misalnya pada saat aku

ulang tahun. Rasa syukur yang lain aku mungkin ngak terang-terangan

langsung berdoa kepada Tuhan tapi aku rasa syukurnya sepontan

mengucapkan terimakasih kepada Tuhan. Rasa syukur juga sering aku sampai

pada saat perayaan Ekaristi karna kan kayak aku bilang juga perayaan Ekaristi

itu tempat mengucap syukur [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 2 dengan singkat menjawab:

Bersyukur kepada Tuhan, kek trimakasih Tuhan karena sudah dikasih

anugrah, berbagi buat orang lain, karena jika kita berbagi kepada orang lain

itu sangat baik, yah misalnya aku ada rezeki yah traktir teman [wawancara,

selasa 30 Oktober 2018].

Responden 3 dengan singkat menjawab seperti berpikir keras:

Kalau naik kelas nilainya ditingkatkan kembali itu aja selain itu aku

mengucap syukur kepada Tuhan, berdoa [wawancara, selasa 30 Oktober

2018].

Responden 4 sangat berpikir keras dan ragu-ragu menjawab:

Tetap bersyukur tetap merayakan kegembiran dan berdoa, puncaknya juga

kepada Tuhan aja. Mengucap syukur kan bisa dimana saja, yang penting ingat

Tuhan. tapi aku juga tidak lupa menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan

melalui perayaan Ekaristi pada hari minggu [wawancara, selasa 30 Oktober

2018].

Responden 5 sangat singkat dalam menjawab:

Kalau merasakan kebahagiaan tetap berdoa dan bersyukur kepada Tuhan

[wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 6 sedikit grogi namun tetap menjawab:

Kalau merasakan kebahagiaan lebih semangat, dan beryukur kepada Tuhan

[wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Data yang diperoleh diatas dinyatakan valid karena telah dinyatakan ulang

dengan menggunkan sistem member chek dengan cara meminta responden melihat

kembali hasil wawancaranya. Sehingga penulis menilai bahwa pernyataan-pernyataan

yang disajikan diatas dapat dipercaya kebenarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

67

Wawancara bersama informan 1 yang mengenal responden juga mengatakan

bahwa yang dilakukan anak-anak pada saat merasakan kebahagiaan dalam hidup

sehari-hari mengucap bersyukur, berdoa dan trimakasih kepada Tuhan dengan

membagikan kebahagiaan kepada teman-teman jika ada rezeki. Orang tua juga

mengatakan responden selalu mengandalkan Tuhan baik senang maupun susah.

[Wawancara 1, sabtu 17 November 2018]. Jawaban yang diberikan oleh orang tua

hampir sama dengan apa yang dikatakan oleh responden, kebahagiaan yang mereka

rasakan mereka bersyukur, berdoa dan membagikan kepada orang disekitar jika ada

rezeki. Informan 2 memberi tanggapan bahwa kebahagiaan yang di rasakan oleh

anak-anak biasanya kelihatan langsung, misalnya pada saat misdinar kumpul, yah

tertawa bersam teman-teman lain, kalau misalnya ulang tahun pasti ada aja mau

traktir teman-teman lain. Kadang-kadang sih kalau anak-anak ada uang. Kalau

berdoa bersyukur pasti anak-anak lakukan meskipun tidak kelihatan langsung tapi

secara spontan anak-anak sudah mengucap syukur.

Apa yang disampaikan oleh orang tua dan pendamping dapat dikatakan valid

“bahwa rasa kebahagiaan yang mereka rasakan dilakukan dengan bersyukur, berdoa

dan berbagi kepada teman jika ada rezeki”.

c. Pelaksanaan tugas sebagai misdinar

Responden 1: menjawab penuh keyakinan dan sangat lancar:

Kalau awalnya ikut misdinar itu, dulu itu Cuma lihat teman eehh kayaknya

seru itu ikut misdinar, sebenarnya aku juga bukan paroki sini cuman banyak

temanku ikut misdinar di gereja Kotabaru ini. Pada saat awal ikut misdinar

eee ternyata begini toh, aku pun merasakan fase bosan jarang tugas, jarang

datang pertemuan. Pada saat jarang ikut pertemuan dan tugas, aku juga

merasakan ada yang kurang, lalu aku aktif lagi di misdinar karena aktif itu aku

jadi merasakan ternyata jadi pelayan Tuhan itu seru dan menyenangkan kok.

Jika dari hati ikhlas ya kedepannya akan menyenangkan, pada saat tidak aktif

ada yang kurang. Dari misdinar ini juga banyak belajar bahwa apa yang kita

lakukan dari tulus hati pasti akan menyenangkan seperti sekarang aku

dipercaya oleh kakak pendamping untuk mendampingi teman-teman misdinar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

68

yang lain, itu menjadi suatu mencapaian untuk diri sendiri bisa dipercaya oleh

orang lain, karena aku bisa terlibat aktif di misdinar ini. Pengalaman aku

sebagai pendamping yang baru, misalnya misdinar ada acara natal bersama

dan kita pendamping yang membuat acara tersebut, sungguh bahagia jika

teman-teman misdinar datang mengikuti acara tersebut meskipun rasa lelah

dalam mempersiapkan acara tersebut membutuhkan waktu yang lama namun

dari situ banyak belajar. Justru jadi pengurus sungguh merasakan ternyata

susah senang dalam misdinar. Dukungan dari yang lain terus mencoba, selain

itu orang tua juga pernah omong jika kamu dari kecil terus ikut organisasi

besok kamu akan enak dan enjoy jika mendapatkan tugas dari sekolah selain

itu kamu juga belajar untuk mengatur waktu, dukungan dari teman-teman

yang lama juga masih saya dapat [wawancara, selasa 30 Oktober 2018]

Responden 2 dengan sangat singkat menjawab:

Dari diri sendiri sebenarnya, kalau aku melihat orang melayani kayak asik dan

banyak dicintai orang [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 3 kurang yakin untuk menjawab:

Karena ingin membantu Yesus untuk mewartakan sabda selain itu dari hati

saya sendiri [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 4 sangat santai dan singkat dalam menjawab:

Sebenarnya hanya ikut-ikut saja tapi meskipun hanya ikut-ikutan akhirnya

ada keinginan dari hati sendiri [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 5 sangat berpikir keras dan ragu-ragu untuk menjawab:

Dulu tidak tertarik, karena ada temanya anak nya ayah yang misdinar

ditawarin lalu aku mendaftar, pertama kali tugas malas-malasan, beriringnya

waktu ternyata temannya semakin banyak dan semakin rajin, nah sekarang

aku dikasih kesempatan sebagai pendamping membantu teman-teman ini

menjadi kesempatan buatku untuk belajar [wawancara, selasa 30 Oktober

2018].

Responden 6 sedikit grogi namun tetap menjawab:

Dulu itu awalnya karena kakak saya, jadi pengen ikut. Ingin merasakan

melayani Tuhan [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Untuk mengecek kebenaran data penulis mengadakan member check kepada

responden penelitian. Semua data wawacara divalidasi ulang dengan cara meminta

responden melihat lagi dan memeriksa hasil transkrip wawancara sehingga penulis

menilai pernyataan-pernyataan yang dikutip di atas adalah benar dan bisa dipercaya

kebenarannya.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada infroman 1 yang mengenal

responden, anak-anak terlibat menjadi misdinar itu, rata-rata ikutan dari teman-teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

69

dan dorongan orang tua. Untuk kesadaran dari diri sendiri masih sulit. Terkadang

anak juga harus dingatkan untuk ikut pertemuan, karna rasa malas mereka masih kuat.

Tapi sebagai orang tua tetap mendukung setiap aktivitas keterlibatan anak. Tapi saya

melihat anak-anak semakin hari semakin senang untuk ikut terlibat menjadi misdinar

tanpa ada rasa paksaan karna banyak bertemu teman dan belajar dari yang lain misal

berorganisasi. Menurut informan 2 keterlibatan misdinar rata-rata itu tertarik karena

melihat teman lalu didukung oleh orang tua dan mereka merasa aman dan menjadi

daya tarik diri sendiri [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Dari tanggapan orang tua dan pendamping mengatakan bahwa keterlibatan

msdinar itu rata-rata dari teman dan dorongan orang tua dan akhirnya panggilan dari

diri sendiri, dengan begitu data ini dapat dikatakan valid.

d) Tujuan mengikuti perayaan Ekaristi

Penulis bertanya kepada semua responden tentang apa yang membuat mereka

mengikuti perayaan Ekaristi. Secara keseluruhan responden memberi jawaban yang

berbeda-beda. Berikut tanggapan responden masing-masing.

Responden 1 menjawab dengan penuh keyakinan:

Kalau perayaan Ekaristi dari empat tahun yang lalu aku selalu berdoa

kesembuhan buat papa, ekonomi keluarga dilancarkan, kebanyakan doa untuk

keluarga. Tapi belakangan ini doaku selalu agar aku keterima disekolah negeri

agar membantu meringankan biaya keluarga ku, selain itu ujudnya bersyukur

masih dikasih kebahagian dan nafas kehidupan. Tujuan mengikuti perayaan

Ekaristi pokoknya mengucap syukur [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 2 dengan singkat menjawab:

Buat berdoa, berkumpul, untuk menyambut tubuh dan darah Kristus, dan

untuk meyampaikan ujud-ujud doa [wawancara, selasa 30 Oktober 2018].

Responden 3 kurang yakin untuk menjawab seperti berpikir keras:

Supaya disepanjang hidup rmemiliki tujuan yang sama dalam mengikuti

perayaan Ekaristi yaitu ucapan syukur dan ujud-ujud doa pribadi terhadap

Tuhan [wawancara 1, Selasa 30 Oktober 2018]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

70

Responden 4 sangat berpikir keras dan ragu-ragu menjawab:

Hmm sebenarnya sih untuk minta pertolongan. Kadang-kadang sih malas ke

gereja tapi tetap disuruh. Yah namanya kesulitan kita harus ke Gereja untuk

berdoa. Namanya kesulitan harus kita minta sama Tuhan.

Responden 5 sangat singkat dalam menjawab:

Bersyukur kepada Tuhan dan berdoa, adanya juga ujud-ujud doa untuk

kesehatan dan kebahagaian keluarga dan pribadi.

Responden 6 sedikit grogi namun tetap menjawab:

Tujuannya hmmm supaya memperbaharui iman supaya lebih kuat pokoknya

bersyukur dan lebih mengembangkan iman, adanaya ujud-ujud pribadi.

Wawancara informan 1 yang mengenal responden juga memberikan jawaban

bahwa mereka mengikuti perayaan Ekaristi itu tujuannya “ada menyampaikan rasa

syukur dan ujud-ujud doa pribadi”. Ujud doa yang mereka sampaikan yaitu tentang

keluarga dan diri sendiri. Menurut pendamping tujuan misdinar mengikuti perayaan

Ekaristi “Itu sudah kewajiban umat katolik, anak-anak juga harus terlibat melayani

dan dalam Ekaristi anak-anak pasti untuk berdoa kepada Tuhan untuk keluarga dll.

[Wawancara 1, Sabtu 17 November 2018].

Apa yang dikatakan oleh informan 1 dan informan 2 sangat membantu,

Sehingga data yang valid adalah “tujuan mereka mengikuti perayaan Ekaristi untuk

berdoa, dan adanya ujud-ujud doa pribadi mengenai keluarga dan diri sendiri”

[wawancara 2, Selasa 30 Oktober 2018].

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis akan membahas fenomologis kualitatif: makna

perayaan Ekaristi bagi anggota misdinar di Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta. Fenomologis kualitatif makna perayaan Ekaristi ini dibagi menjadi (1)

Fenomologis tentang pemahaman mengenai arti Ekaristi; (2) Fenomologis tentang

makna perayaan Ekaristi;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

71

A. Pemahaman Ekaristi bagi anggota Misdinar

Penulis menemukan keragaman tentang jawaban dari remaja terkait

pemahamn makna mengenai Perayaan Ekaristi. Hal ini bukan karena keluasaan tema

Ekaristi itu sendiri melainkan karena keragaman pemahaman dan cara pandang

masing-masing dari responden yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian

secara umum penulis menyimpulkan bahwa pemahaman responden mengenai Ekaristi

yaitu.

1. Pemahaman arti Ekaristi bagi anggota misdinar

Arti Ekaristi yang diberikan oleh mereka “tempat berkumpul, berdoa dan

bersyukur kepada Tuhan” arti yang diberikan oleh mereka tidak dapat jelaskan secara

rinci dan mendalam karena Pemahaman mereka sebatas hafalan berarti mereka tak

paham apa arti perayaan Ekaristi yang sebenarnya. Begitu juga dengan makna ritus-

ritus perayaan Ekaristi misdinar tidak dapat memaknai setiap ritus-ritus perayaan

Ekaristi, mereka hanya sekedar menghafal dan apa yang mereka ucapkan tidak dapat

di jelaskan secara mendalam.

2. Makna perayaan Ekaristi bagi anggota misdinar

Makna perayaan Ekaristi Pada saat mereka mengikuti perayaan Ekaristi ada

macam-macam yang diperoleh mereka yaitu “dapat pelajaran baru mengenai Injil

pada saat romo memberikan homili, berdoa memohon pertolongan Tuhan untuk

kehidupan sehari-hari dan jika mengalami kesulitan dapat dibantu oleh Tuhan, lebih

dekat dengan Tuhan dan bertobat”. Makna yang diucapkan oleh mereka tidak sesuai

dengan apa yang mereka katakan karena informan 1 mengatakan bahwa mereka

masih sulit untuk terlibat mengikuti perayaan Ekaristi pada saat tidak bertugas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

72

Mereka belum paham bagaimana mereka memaknai Ekaristi. Mereka harus

mendalami Ekaristi itu apa, baru mereka bisa memaknai.

Kesulitan-kesulitan hidup yang dihadapi oleh mereka, dengan melakukan

upaya untuk tempat berdoa dan berserah diri kepada Tuhan, dan intropeksi diri.

Dalam mengalami kesulitan mereka selalu bawa dalam doa. Ekaristi belum menjadi

sumber dan puncak dalam hidup mereka pada saat menghadapi kesulitan dan

kebahagiaan yang dilakukan berbagi kepada teman. Tujuan mereka untuk mengikuti

perayaan Ekaristi khususnya “ada rasa syukur dan wujud-wujud doa pibadi dan

keluarga”. Dari tujuan yang diungkapkan mereka maknanya mereka berdoa belum

tentu ada hubungannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada saat kesulitan dan

kebahagiaan. Tapi untuk keinginan, masih kurang lebih pada keluarga. Pemahaman

mereka sebatas hafalan saja berarti tak paham tujuan mereka mengikuti perayaan

Ekaristi tempat untuk berdoa.

3. Keterlibatan menjadi misdinar

Keterlibatan mereka sebagai misdinar masih tetap terlibat aktif. Keterlibatan

mereka sebagai misdinar memiliki dorongan yang berbeda-beda. Hampir semua

responden terlibat menjadi misdinar awalnya hanya ikut-ikutan saja namun mereka

sekarang benar-benar menjadi pelayan altar dari keinganan hati mereka. Karena

merasakan bahwa melayani Tuhan sangatlah seru dan bahagia. Sebagai misdinar

memiliki kesulitan yang dihadapi pada saat bertugas maupun tidak bertugas yaitu

grogi pada saat awal bertugas, komunikasi yang kurang sama teman-teman dan

membagi waktu dengan kegiatan sekolah. Meskipun begitu mereka tetap terlibat aktif

dan kompak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

73

Melalui pembahasan hasil penelitian mengenai makna Ekaristi pendapat yang

diberikan oleh misdinar tidak dapat dijelaskan lebih lanjut karena apa yang mereka

ketahui hanya sekedar hafalan. Cara pemahaman misdinar mengenai Ekaristi masih

sangat sederhana sesuai dengan tahap pemikiran anak-anak yaitu melalui cerita,

simbol, narasi.

B. Usulan Program

Untuk menindak lanjuti temuan penelitian ini, penulis mengajukan usulan

program berupa rekoleksi untuk meningkatkan pemahaman misdinar mengenai

makna perayaan Ekaristi.

1. Latar Belakang

Misdinar adalah salah satu dari pelayan altar yang membantu para imam pada

saat perayaan Ekaristi. Memang itulah yang menjadi tugas utama misdinar. Akan

tetapi kegiatan misdinar tidak hanya itu. Misdinar bersama teman-teman yang lainnya

sering berkumpul bersama setelah misa berakhir dan mengadakan kegiatan bersama.

Bahkan misdinar mempunyai kelompok tersendiri, lengkap dengan ketua dan

pengurusnya segala. Disini misdinar benar-benar dilatih dalam berorganisasi yang

benar dan bertanggung jawab.

Berdasarkan hasil penelitian, yang diperoleh bahwa misdinar di paroki Santo

Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta sebagian masih belum memahami dan

memaknai perayaan Ekaristi. Arti perayaan Ekaristi bagi misdinar masih sebatas

tempat berkumpul untuk berdoa, bersyukur kepada Tuhan dan mendengarkan sabda

Tuhan untuk kehidupan hari-hari. Hal ini menyebabkan mereka sekedar menghafal

dan apa yang mereka ucapkan tidak dapat di jelaskan secara mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

74

Pemahaman misdinar mengenai Ekaristi masih sangat terbatas dapat dilihat

berdasarkan dari teori mengenai tahap perkembangan kepercayaan anak. Yang

pertama itu tahap Mitis harfiah usia 6-11 tahun anak memahami Ekaristi dapat

melalui narasi, simbol dan cerita. Tahap sintetis-konvensional 12-17 tahun anak

memahami nya dengan ajaraan-ajaran Gereja yang ada sedangkan individuatif-

reflektif dewasa memahaminya dengan refleksi pribadi (fowler 1995:117). Dari

tahapan-tahapan yang dialami oleh anak hingga remaja mengenai pemahaman

Ekaristi masih dengan cara hal yang sangat sederhana dan mereka hanya mampu

memahami sesuai dengan kemampuan mereka dan belum sampai pada tahap refleksi

sehingga remaja belum mampu memaknai Ekaristi secara mendalam dan masih pada

tahap pertama dan kedua. Sesuai dengan apa yang didapatkan misdinar pada saat

bertugas atau mengikuti perayaan Ekaristi. Sehingga perkembangan iman mereka

belum mendalam.

Permasalahan yang dihadapi oleh misdinar yaitu pemahaman mengenai

Ekaristi dan ritus-ritus perayaan Ekaristi, dan memaknai perayaan Ekaristi didalam

kehidupan sehari-hari. Untuk membantu remaja agar dapat mengembangkan iman

mereka melalui perayaan Ekaristi diharapkan kegiatan misdinar yang diadakan dapat

dibuat menarik terutama mengenai Ekaristi yang dekat dengan tugas pelayanan

mereka.

Melalui usulan pertama program ini diharapkan misdinar, sungguh terbantu

untuk mengerti mengenai Ekaristi, sehingga misdinar terbantu untuk memaknai

perayaan Ekaristi. Mendorong atau mengarahkan mereka agar semakin berusaha dan

bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Sehingga misdinar benar-benar dapat

melibatkan Ekaristi didalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber dan puncak hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

75

mereka. Makna Ekaristi yang didapatkan misdinar bermanfaat bagi kehidupan sehari-

hari misdinar.

Penulis mengusulkan rekoleksi sebagai usulan program untuk misdinar karena

kegiatan rekoleksi misdinar yang menarik akan membangun niat dan kesenangan

untuk mengikuti dan pada akhirnya membentuk niat-niat konkret sebagai buah dari

rekoleksi yang akan memperkembangkan iman mereka baik pelayanan di Gereja

maupun dimasyarakat. Melalui rekoleksi ini, misdinar akan dikenalkan mengenai

sakramen dan liturgi Ekaristi yang selama ini dekat dengan tugas pelayanan mereka.

Pemaknaan Ekaristi dikemas dengan bahasa yang ringan dan cukup mudah dipahami

oleh misdinar dimana mereka adalah umat pada usia remaja. Kegiatan rekoleksi ini

dikemas dengan dinamika kelompok yang menarik yang akan membangun

persekutuan yang solid dalam organisasi misdinar ini sehingga mudah bersama-sama

melayani masyarakat.

2. Tujuan Program

Program yang diusulkan penulis ini memiliki tujuan agar Misdinar Paroki

Kotabaru semakin memiliki pengertian yang mendalam mengenai Ekaristi dan

semakin memaknai Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Usulan Kegiatan Rekoleksi

a. Tema Umum

Kegiatan rekoleksi ini mengakat tema: “sakramen Ekaristi dalam hidupku”

tema ini diambil untuk membantu Misdinar Paroki Santo Antonius Padua Kota Baru

semakin memiliki pengertian yang mendalam mengenai Ekaristi dan semakin

memaknai Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

76

b. Tujuan Rekoleksi

Tujuan rekoleksi ialah bersama pendamping peserta semakin memahami arti

mengenai perayaan Ekaristi sehingga peserta mampu memaknai perayaan Ekaristi.

c. Peserta

Peserta Rekoleksi adalah Seluruh anggota misdinar di Paroki Santo Antonius

Padua Kotabaru, Yogyakarta.

d. Tempat dan waktu

Rekoleksi ini dilaksanakan pada bulan 25 Mei 2019 pukul 08.00- 15.00 WIB

di Aula widyamandala Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru, Yogyakarta.

e. Bentuk dan metode

Rekoleksi dilaksanakan dengan diawali dengan dinamika kelompok.

Menggali pengalaman, penyampaian materi, sharing kelompok, refleksi pribadi,

peneguhan dan ditutup dengan perayaan Ekaristi. Metode yang digunakan dalam

rekoleksi ini yaitu dibuka dengan gerak dan lagu, dinamika kelompok, penggalian

pengalaman, ceramah/ informasi, diskusi dan sharing pengalaman.

f. Sarana

Pendukung untuk memperlancar pelaksanaan rekoleksi adalah laptop, hand out,

LCD, sound system dan speaker

g. Materi

Yesus memberikan diri-Nya kepada kepada kita dalam rupa tubuh dan darah-

Nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

77

• Ekaristi:

Sumber dan puncak seluruh perayaan liturgi dan bahkan seluruh hidup

kristiani (LG.11)

Ekaristi artinya perayaan syukur. Ekaristi berarti pengungkapan syukur kita

kepada Tuhan atas rahmat dan berkat yang telah kita terima sepanjang hari,

minggu, dan bulan. Jadi, bila kita merayakan ekaristi, berarti kita merayakan

hidup yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Ekaristi: Yesus yang mengurbankan diri-Nya bagi kita (tubuh dna darah-Nya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

78

Apa makna Roti/hosti kudus?

Roti/hosti adalah lambang tubuh Yesus.

• Yesus memberikan tubuh-Nya kepada kita supaya kita memperoleh kekuatan

dan hidup.

• Yesus seperti hosti yang dipecah-pecah bagi kita supaya kita pun berbagi

dengan sesama kita yang berkekurangan, miskin dan kelaparan.

Apa makna Anggur kudus?

• Anggur adalah lambang darah Yesus yang dikorbankan bagi kita untuk

menebus dosa-dosa kita.

Darah Yesus mengalir dari lambung Yesus saat Ia disalibkan.

• Anggur lambang air kehidupan.

a. Materi sesi 2: Menjadi roti yang terpecah

Sakramen adalah tanda dan sarana keselamatan Allah kepada manusia yang

dihadirkan dalam diri Yesus Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

79

Ekaristi artinya syukur. Ekaristi berarti pengungkapan syukur kita kepada

Tuhan atas rahmat dan berkat yang telah kita terima sepanjang hari, minggu,

dan bulan. Jadi, bila kita merayakan ekaristi, berarti kita merayakan hidup

yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Tiga hal menjadi pribadi yang Ekaristi :

Kis. Par. 2:24-47Tekun mendalami ajaran iman dalam kelompok (keluarga,

lingkungan dan kelompok kategorial). Tekun berkumpul untuk berdoa bersama dan

makan bersama dengan gembira dan tulus hati (memecahkan roti)

Saling berbagi harta kekayaan (rohani dan material)

Sehati, sejiwa, seperasaan dengan Yesus

Ekaristi (Mgr. I. Suharyo)

Mensyukuri anugerah Allah dalam hidup kita

Memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan kita

Merefleksikan hidup kita dalam terang sabda Allah yang kita dengarkan

Mempersembahkan hidup kita dan memperbarui komitmen hidup beriman

Siap diutus menjadi pribadi dan keluarga yang ekaristis (pemberian diri)

Ekaristi (Paus Yoh.Paulus II)

Menjadi pelopor diwujudkannya persekutuan dan persaudaraan, perdamaian

dan solidaritas dalam segala situasi.

Turut mencari jalan keluar untuk mengatasi salah satu bentuk kemiskinan

dalam dunia (pendidikan, moral, iman dll) :keluarga, sekolah, Gereja dna

masyarakat.

Menerima Hosti artinya:

Menerima Yesus yang menyelamatkan manusia

Membangun relasi yang lebih dekat dengan Yesus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

80

Menyatakan diri sebagai anggota Gereja (siap menerima tugas dan

tanggungjawab sebagai anggota Gereja).

h. Susunan Acara rekoleksi

Waktu Acara Petugas

08.00-08.30 -check in dan ice breaking

-salam pengantar

Pendamping

08.30-08.45 Pembuka

--Sapaan dan salam

- Lagu pembuka: gerak dan

lagu

- Doa Pembuka

Pendamping dan peserta.

Sesi I

08.45-09.15 -Penggalian pengalaman Pendamping dan peserta

09.15-10.30

10.30-10.45

Snack

Dinamika kelompok (Pesan

Berantai)

Petugas khusus

Pendamping

Sesi II

10.45-11.20 Yesus sebagai sumber hidup

dan puncak

Pendamping dan peserta

11.20-11.45 Sharing pengalaman

(pengalaman hidup mengenai

memaknai Ekaristi)

Pendamping

Sesi III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

81

11.45-12.30 -menjadi roti yang terpecah

Pendamping

12.30-13.00 Makan siang Khusus

13.00-13.25 Sesi pertanyaan Romo

13.25-13.40 Refleksi pribadi Romo &Pendamping

Sesi IV

13.40-14.15 -Peneguhan Pendamping

14.15-15.15 -Misa Penutup Romo Paroki

15.15- 15.30 Terimaksih dan sayonara

(selesai)

-Lagu Penutup: “ kumau cinta

Yesus selamanya”

Pendamping dan peserta

i. Detail kegiatan

Salam dan pengantar

Pendamping menyapa selamat pagi selamat datang kepada Misdinar peserta

rekoleksi, selanjutnya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan

sehingga dapat berkumpul bersama untuk melaksanakan rekoleksi. Pendamping juga

menyampaikan tujuan pelaksanaan rekoleksi agar rekoleksi dapat berjalan dengan

lancar dan memberikan manfaat bagi peserta rekoleksi.

Lagu Pembuka

Yesus pokok

Dan kitalah cara-Nya

Tinggalah di dalamNya

Yesus pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

82

Dan kitalah caraNya

Tinggallah di dalamNya

Yesus pokok

Dan kitalah caraNya

Tinggallah di dalamNya

Pastilah kau akan berbuah

Yesus cintaku, ku cinta Kau

Pembukaan

Pendamping: Adik-adik, saat ini kita memasuki kegiatan pertemuan kita

dengan hati yang gembira dan bebas, sebab Tuhan hadir dan ada dengan kita di sini.

Kita bergembira karena kita bisa berkumpul bersama sebagai saudara. Kita disatukan

karena memiliki iman yang sama. Dan terlebih karena kita mempunyai tanggung

jawab dan pelayaanan yang sama. Selama ini kita sudah menjalankan tugas kita

pelayan dalam perayaan Ekaristi. Sebuah tugas yang sangat mulia. Ada banyak

kegembiraan, suka dan duka yang sudah kita alami dalam menjalankan tugas ini.

Pada sore hari ini kita diajak untuk hening sejenak melihat kembali tugas pelayanan

kita selama ini. untuk itu mari kita menyadari kehadiran Tuhan dalam kegitan ini

seraya memohon rahmat-Nya, agar dapat berjalan

Doa pembuka:

Bapa yang mahabaik, kami bersyukur dan bertrimakasih kepada-Mu karena

pada pagi hari ini Engkau berkenan hadir ditengah-tengah kami. Bapa saat ini kami

berkumpul di tempat ini ingin mendalami bersama tentang Ekaristi dan ritus-ritus

liturgi. Bapa bimbinglah kami agar semakin dapat mendalami makna Ekaristi dalam

hidup sehari-hari kami. Bapa, doa dan harapan ini kami haturkan ke dalam tangan-Mu

dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

83

Sesi I: diawali perayaan Ekaristi.

Dinamika kelompok: “Pesan Berantai”.

Teknis Pelaksanaan :

1. Bagi peserta anda menjadi dua atau tiga kelompok

2. Tempatkan masing-masing kelompok berdiri berbanjar di ruang training

3. Panggil masing-masing satu orang paling pangkal dari kelompok untuk melihat

dan menghafal teks pesan yang telah anda sediakan

4. Tingkat kesulitan teks pesan tergantung dari kemampuan peserta anda

5. Setelah ketiga peserta tersebut menghafal teks yang anda perlihatkan, lalu

mereka membisikkan ke peserta lain dalam kelompoknya, sampai pesan itu

berakhir pada peserta paling ujung dari kelompok tersebut dengan mencatatkan

pada selembar kertas pesan yang dia terima tadi.

6. Pelatih memanggil peserta paling akhir tersebut, secara bergantian

membacakan pesan terakhir yang dia terima dan telah dicatatnya tadi

7. Pelatih mengamati proses permainan jika ada yang berbuat curang dan

memberikan penilaian yang didasarkan pada hasil akhir komunikasi berantai

tersebut

Sesi II: Menggali pengalaman dalam kelompok:

1. Apa yang kamu ketahui mengenai arti perayaan Ekaristi?

2. Jelaskan makna ritus-ritus Ekaristi bagi hidup sehari-hari?

3. Makna apa yang dapat kamu ambil pada saat perayaan Ekaristi untuk kehidupan

sehari-hari?

Sesi IV: Doa Penutup: dipimpin oleh satu peserta

Lagu penutup: “Kumau Cinta Yesus Selamanya”

Ku mau cinta Yesus selamanya (2x)

Meskipun badai silih berganti dalam hidupuku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

84

Kutetap cinta yesus selamanya.

Ya Abba Bapa ini aku anakMu. Layakanlah seluruh hidupku.

Ya Abba Bapa ini aku anakMu. Pakailah sesuai dengan rencaMu.

C. REFLEKSI

Melalui penelitian yang dilakukan di paroki Santo Antonius Kotabaru

Yogyakarta, Misdinar masih kurang memahami Ekaristi dan memaknai dalam

kehidupan sehari-hari mereka. Perayaan Ekaristi adalah sumber dan puncak hidup

kristiani (LG 11). Seharusnya Ekaristi menjadi sumber dan puncak keseluruhan hidup

kristiani. Namun pada kenyataannya perayaan Ekaristi hanya dipandang sebagai

tempat untuk berdoa, bersyukur, mengembangkan iman dan melayani. Mereka belum

membawa Ekaristi sebagai sumber dan puncak iman mereka. Ada kalanya ketika

mereka memiliki kesulitan didalam hidup sehari-hari, mereka harusnya membawa

seluruh permasalahan hidupnya ke dalam Ekaristi. Mereka belum bisa memaknai

Ekaristi dalam hidup sehari-hari mereka dan menjadikan Ekaristi sumber dan puncak

keseluruhan hidup mereka.

Dalam perayaan Ekaristi, penulis melihat bahwa misdinar memang terlibat

aktif menjadi pelayan Altar, namun pengetahuan mereka mengenai Ekaristi masih

kurang. Pengetahuan yang dimiliki misdinar sekedar pemahaman alat-alat liturgi, cara

bertugas dan warna-warna liturgi. namun untuk maknanya misidnar belum

memahaminya. Sebagai misdinar diharapkan untuk memiliki pengetahuan yang luas

dan mendalam supaya dalam perayaan Ekaristi benar-benar memahami perayaan

Ekaristi yang di rayakan agar makna yang didapat dapat berguna bagi kehidupan

sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

85

Melalui penelitian ini saya menyadari bahwa Ekaristi tidak hanya pusat

seluruh liturgi Gereja, tetapi juga menjadi sumber dan puncak kehidupan Gereja. hal

ini didukung dengan tegas oleh LG 11 yang menyatakan:

Dengan ikut serta dalam kurban Ekaristi, sumber dan puncak seluruh hidup

kristiani mereka mempersembahkan Anak domba Ilahi dan diri sendiri bersama

dengan-Nya kepada Allah: demikianlah semua menjalankan peranannya

sendiri dalam perayaan liturgi, baik dalam persembahan maupun dalam komuni

suci, bukan dengan campur baur, melainkan masing-masing dengan caranya

sendiri. Kemudian, sesudah memperoleh kekuatan dari tubuh Kristus dalam

perjamuan suci, mereka secara konkret menampilkan kesatuan umat Allah,

yang oleh sakramen mahaluhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan

secara mengagumkan.

Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani menunjuk bahwa

Ekaristi tidak terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Hidup sehari-hari

memperoleh kekuatan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber. Ekaristilah yang

memberi kekuatan yang menjiwai dan menggerakan seluruh hidup orang kristiani

dalam mengarungi kesulitan-kesulitan dalam kehidupan dan melalui komuni suci kita

bersatu didalam tubuh Kistus. Segala sesuatu yang kita hadapi harus tertuju dan

mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya.

Dalam proses penelitian yang dilakukan, penulis sungguh bersyukur karena

semakin dapat belajar dan menimba pengalaman yang baru dari setiap responden dan

memperoleh ilmu baru mengenai Ekaristi dari berbagai sumber yang sangat kredibel.

Selain dalam hal kemampuan yang diperoleh, penulis semakin diteguhkan dan dapat

mengambil nilai-nilai yang dapat memperkembangkan penulis sebagai calon katekis

dan guru agama Katolik. Penulis belajar menjadi pribadi yang rendah hati, sabar,

semangat, tekun dan pantang menyerah selama proses penelitian ini berlangsung

sehingga penelitian ini dapat terselesaikan berkat karya Tuhan yang luar biasa.

Memang banyak tantangan dan hambatan yang menghadang, namun penulis selalu

berjuang demi terselesaikannya penulisan skripsi ini, berkat dukungan dari pihak

yang semakin memotivasi penulis. Perjumpaan dengan misdinar semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

86

menyadarkan penulis betapa pentingnya pemahaman akan Ekaristi sehingga dapat

dijadikan pedoman dalam bertindak dan dapat mengambil makna Ekaristi dalam bagi

kehidupan sehari-hari. Penulis sebagai calon katekis semakin terpanggil untuk

membantu misdinar agar memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai Ekaristi,

sehingga mereka memiliki pengetahuan yan mendalam agar keseimbangan sebagai

misdinar dapat menjadi lengkap baik pengalaman ataupun pengetahuan. Selain itu

agar mereka dapat memaknai Ekaristi sebagai sumber dan puncak iman mereka.

D. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini, memberikan kesimpulan bahwa ada makna perayaan

Ekaristi terhadap anggota misdinar di Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta. Dari kesimpulan tersebut, diketahui bahwa keaktifan misdinar menjadi

pelayan altar juga membantu untuk memaknai Ekaristi dalam hidup sehari-hari.

Selama proses penelitian ini baik dari persiapan, pelaksanaan, menganalisis

data dan penyusunan, penulis menyadari bahwa keseluruhan proses penelitian masih

ada kekurangan dan belum sepenuhnya sempurna. Berikut ini dipaparkan secara

singkat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini.

1. Keterbatasan penelitian kualitatif adalah sulit untuk menperdalam data. Peneliti

sulit untuk mendapatkan data yang lebih dari hasil wawancara (penelitian

wawancara kurang mendalam). Hal ini dikarenakan pada saat melakukan

wawancara dan observasi, alat utama dalam pengumpulan data adalah alat

perekam suara untuk memudahkan peneliti dalam pengambilan dan pengumpulan

data.. Melalui wawancara ini membantu responden untuk menjawab dan analisis

data menggunakan reduksi data,penyajian data, dan verifikasi (mengharuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

87

peneliti harus pandai menganalisis data secara reduksi data,penyajian data, dan

verifikasi yang diperoleh)

2. Kelemahan Desain Studi Kasus Dalam arti penelitian difokuskan pada satu

fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam. Responden

yang diteliti masih sulit untuk menjawab pertanyaan yang secara mendalam, (b)

Strategi penelitian yang fleksibel itu mengkombinasikan berbagai teknik untuk

mendapatkan data yang valid (membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan

wawancara keresponden yang lain untuk memvalidkan data.

3. Bahan dan penelitian buku-buku referensi belum optimal mendukung penelitian

ini. Peneliti mengalami keterbatasan dalam mencari buku-buku acuan yang

mendukung penelitian ini khususnya mengenai misdinar yang memiliki sumber

referensi buku yang terbatas.

4. Peneliti melakukan wawancara kepada masing-masing responden yang telah

ditemui langsung di Gereja dengan hari dan waktu yang berbeda. Sehingga

memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan wawancara.

5. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diasumsikan bahwa responden

menjawab pertanyaan instrumen sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman

yang sebenarnya dengan penuh kejujuran serta keterbukaan sehingga kebenaran

data dapat dianalis dengan baik. Bila responden yang diwawancara tidak sesuai

dengan realitas dan pengalaman yang sebenarnya, kesimpulan dapat berbeda dan

kebenaran data tidak dapat diukur dengan baik.

6. Peneliti memiliki keterbatasan dan kekurangan dalam pengetahuan dan

kemampuan membuat pertanyaan yang mudah dipahami oleh remaja, sehingga

peneliti harus menjelaskan dengan cara yang sederhana kepada remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

88

7. Penulis juga menyadari adanya keterbatasan dan kelemahan, bukan hanya dalam

penyusunan skripsi ini, namun juga secara pribadi penulis memiliki kelemahan

dalam menganalisis data, sehingga membutuhkan waktu yang lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekaristi merupakan sumber dan puncak hidup kristiani, Ekaristi hendaknya

dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari oleh umat Katolik yang mengimani

Kristus. Karena melalui Ekaristi kita memiliki tujuan hidup yang menuju pada Allah.

Melalui perayaan Ekaristi kita dapat berkumpul, bersyukur dan memuliakan nama

Tuhan.

Beberapa poin simpulan berdasarkan hasil penelitian tentang makna Ekaristi

bagi anggota Misdinar Paroki Antonius Padua Kotabaru, Yogyakarta, sebagai berikut:

Pengertian Misdinar Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru, mengenai arti

perayaan Ekaristi adalah tempat berkumpul, berdoa dan bersyukur kepada Tuhan

Berdasarkan pemahaman berikut menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman

mengenai Ekaristi masih sekedar hafal. Dengan terlibatnya mereka sebagai misdinar

membantu mereka perlahan-lahan memahami mengenai Ekaristi. Misdinar

menjelaskan Makna ritus-ritus perayaan Ekaristi, pembuka itu sebagai awal Ekaristi.

Liturgi sabda: mendengar sabda Tuhan dan mendapatkan nilai untuk kehidupan

sehari-hari. liturgi sabda: adannya konsekrasi untuk penghormatan Kristus. Penutup:

kita mendapatkan berkat dari Tuhan dan berani bersaksi mengenai sabda Allah. Dari

jawaban tersebut misdinar masih kesulitan untuk menjelaskan makna ritus-ritus

perayaan Ekaristi. Mereka sekadar mengetahui yang akan dilakukan dalam setiap

ritus. Arti yang diberikan oleh mereka tidak dapat jelaskan secara rinci dan mendalam

karena Pemahaman mereka sebatas hafalan berarti mereka tak paham apa arti

perayaan Ekaristi yang sebenarnya. Begitu juga dengan makna ritus-ritus perayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

90

Ekaristi misdinar tidak dapat memaknai setiap ritus-ritus perayaan Ekaristi, mereka

hanya sekedar menghafal dan apa yang mereka ucapkan tidak dapat di jelaskan secara

mendalam

Makna perayaan Ekaristi misdinar Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta, dibagi kedalam makna secara primer dan sekunder Makna perayaan

Ekaristi secara primer mengatakan bahwa makna yang mereka dapatkan pada saat

mengikuti perayaan Ekaristi dapat pelajaran baru mengenai injil pada saat romo

memberikan homily dan tempat berdoa memohon pertolongan Tuhan untuk

kehidupan sehari-hari. Jika mengalami kesulitan dapat dibantu oleh Tuhan, lebih

dekat dengan Tuhan dan bertobat. Kesulitan-kesulitan hidup yang dihadapi mereka,

melakukan upaya dengan “berdoa dan berserah diri kepada Tuhan, dan intropeksi

diri. Dalam mengalami kesulitan mereka selalu bawa dalam doa. Ekaristi belum

menjadi sumber dan puncak dalam hidup mereka. Pada saat menghadapi kebahagiaan

yang dilakukan mereka berbagi kepada teman. Tujuan mereka untuk mengikuti

perayaan Ekaristi khususnya ada Syukur dan ujud-ujud doa pibadi dan keluarga. Dari

tujuan yang diungkapkan mereka maknanya mereka berdoa belum tentu ada

hubungannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada saat kesulitan dan kebahagiaan.

Tapi untuk keinginan, masih kurang lebih pada keluarga. Pemahaman mereka sebatas

hafalan berarti tak paham tujuan mereka mengikuti Ekaristi hanya berdoa.

Faktor pendorong dan penghambat sebagai misdinar paroki Santo Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta. keterlibatan misdinar sebagai pelayan altar memiliki

dorongan ikut teman dan saudara Meskipun mereka awalnya terlibat menjadi

misdinar tidak dari hati semua, namun dengan beiringnya waktu mereka benar-benar

mengakui bahwa sekarang menjadi misdinar sudah dari hati yang paling tulus, karena

merasakan hal-hal yang positif dan banyak menambah pengalaman dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

91

berorganisasi. Sebagai misdinar juga memiliki kesulitan yang dihadapi yaitu harus

mampu membagi waktu kegiatan sekolah dan bangun pagi pada saat tugas harian,

komunikasi antar teman yang masih sulit karena belum terlalu mengenal teman lebih

dalam, kurangnya latihan pada saat bertugas dapat lupa urutan tugas selanjutnya, awal

bertugas menjadi misdinar mengalami grogi dan gugup. Kesulitan yang dialami

misdinar akhirnya dapat terlewati dengan keterlibatan mereka secara terus-menerus

secara aktif untuk belajar menjadi misdinar yang handal.

B. SARAN

Berdasarkan realitas yang ada, penulis akan mengungkapkan beberapa saran

kepada pihak yang terkait supaya misdiar paroki Santo Antonius Padua Kotabaru

Yogyakart lebih memahami dan memaknai Ekaristi dalam hidup sehari-hari.

1. Kepada Pastor Paroki dan Pembina Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta agar dapat memberikan pembekalan dan pendampingan mengenai

Ekaristi agar Misdinar lebih mengerti, memahami dan memaknai Ekaristi

sebagai sumber dalam hidup sehari-hari

2. Kepada Misdinar Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta supaya

lebih banyak belajar tentang Ekaristi dan selalu berupaya untuk terlibat aktif

sebagai misdinar agar semakin memaknai Ekaristi sebagai pucak dalam hidup

sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

92

DAFTAR PUSTAKA

Fowler, James W. (1995) Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan. Yogyakarta:

Kanisius.

Gabriel, F.X (1997) Seluk-Beluk Putra-Altar. Malang: Lumen Christi

__________ . (2001) Buku Pintar Misdinar. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama

Konsili Vatikan II. (1990) Sacrosanctum Concilium. R. Hardawiryana, Jakarta:

departemen Dokumentasi dan penerangan KWI

Kohlberg Lawrence. (1995) Tahap-tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta:

Kanisius.

Kitab hukum kanonik. (2006) (editor dan penerjemah Dr. Rubiyatmoko) Bogor:

Grafika Mardi Yuana.

Konferensi WaliGereja. (1996) Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi.

Yogyakarta: Kanisius

__________. (2016.) Kitab Hukum Kanonik: Bogor: Grafika

Lembaga Biblika Indonesia. (2014) Kitab Suci Katolik. Ende: Arnoldus Ende.

Martasudjita, Emanuel (1999) Pengantar Liturgi : Makna, Sejarah dan Teologi

Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.

__________. (2003) Sakramen-sakramen Gereja: Tinjauan Teologis dan Liturgis,

dan Pastoral. Yogyakarta: Kanisius.

__________. (2005a) Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral.

Yogyakarta: Kanisius.

__________. (2005b) Tentang Ekaristi. Yogyakarta: Kanisius

__________. (2011) Liturgi Pengantar untuk Studi dan Praksis Liturgi. Yogyakarta:

Kanisius

Madya Utama Ignatius L. (2017) Sakramentologi. Diktat Prodi IPPAK Sanata

Dharma Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. (2012) Metodologi Penelitiaan Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Prier. Karl-Edmund (2014-2015) Katekismus Gereja Katolik. Diktat Prodi IPPAK

Sanata Dharma Yogyakarta.

Puskat. Seri Puskat no 22. Pastoral Ekaristi untuk Anak-anak. Yogyakarta.

Suharyo. Ignasius (2011) Ekaristi: Meneguhkan Iman, Membangun Persaudaraan,

Menjiwai Pelayanan. Yogyakarta:Kanisius.

Sugiono. Dr (2014) Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: ALFABETA.

Sumber dari Internet

http://nataliageovani.blogspot.com/2015/05/contoh-persiapan-materi-rekoleksi.html.

Diakses pada tanggal 11 November 2018

http://komkat-kwi.org/model-katekese-remaja-memahami-sakramen-ekaristi. Diakses

pada tanggal 28 Agustus 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

Lampiran 1

Surat Ijin Penelitian

(1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

Lampiran 2

Surat Bersedia Memberi Hasil Penelitian

(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

Lampiran 3

Panduan Wawancara

(3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

LAMPIRAN 4

HASIL WAWANCARA

Responden 1 : AL

Pewawancara : Vero

Waktu : 18.46-19.05

Tempat : Jln. Gunung Ketur PA II/214

Vero Apa yang dimaksud dengan perayaan Ekaristi?

AL Eee perayaan Ekaristi tempat dimana kita bisa, apa ya.

Kayak Salah satu tempat kita kayak bersyukur kepada

Tuhan. Memang sih bersyukur kepada Tuhan itu bisa

kapan saja, tapi kalau misalkan perayaan Ekaristi kalau

bersyukur lebih apa yah, lebih intensif. Karena ada

perayaan Ekaristi kita bisa ingat selalu sama Tuhan, berdoa

sama Tuhan, komunikasi sama Tuhan.

Vero Apa yang kamu syukuri dalam perayaan Ekaristi?

AL Yang aku syukuri itu mengenai kehidupan sehari-hari dan

berdoa untuk keluarga itu aja.

Vero Dalam Ekaristi ada 4 ritus, apa makna dari setiap ritus-ritus

perayaan Ekaristi, tersebut?

AL Hmmmm pembuka itu kayak kita misalnya bertamu

kerumah orang, pembukanya itu ya kita mengucapkan

salam, kayak perayaan Ekaristi dirayakan di Gereja nah

pembuka itu mengucapkan salam kepada Tuhan untuk

permisi ke Tuhan “ Tuhan aku permisi datang kesini, aku

mau doa” berdoa lebih dulu kepada Tuhan bahwa akan

melakukan misa. Liturgi Sabda: ada bacaan sabda: nah

kalau bacaan sabda itu kayak kita dengarin cerita Tuhan,

kayak apa ya, dengarinlah cerita Tuhan kayak gimana, trus

kita bisa ambil apa aja yang Tuhan ceritain ke kita. Kita

bisa ambil untuk kehidupan kita sehari-hari. Liturgi

Ekaristi: itu kayak intinya, kalau misalkan intinya itu

tujuannya kita dari perayaan Ekaristi, itu dapat

tersampaikan pada saat Liturgi Ekaristi. Penutup itu kita

pamitan kepada Tuhan, menerima berkat dari Tuhan untuk

kehidupan seminggu kedepan.

Vero Apa yang kamu maksud dari intinya dari makna liturgi

Ekaristi?

AL Maksudnya aku yah Pada saat konsekrasi, dan menerima

komuni sudah menjadi intinya dalam perayaan Ekaristi,

pokoknya itu.

Vero Apa yang kamu dapatkan pada saat mengikuti perayaan

Ekaristi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

AL Hmmm yang aku dapatkan sih, kayak kalau

diperayaan Ekaristi itu dapat pelajaran baru, dari Injil-injil

Tuhan terus homili yang biasanya romo kasih, itu kan

sudah disangkut pautkan sama injil yang sudah dikasih.

Owh ini toh arti Injil nya nah akhirnya aku tahu arti injil

tersebut, dari Injil tersebut dapat nilai-nilai yang dingat-

ingat buat kehidupan sehari-hari. Dari perayaan Ekaristi

aku sadar bahwa Tuhan itu benar-benar ada dalam hidupku,

bahwa Tuhan itu benar-benar berperan penting dalam

hidupku, kayak diawal aku bilang perayaan Ekaristi itu

tempat bentuk bersyukur kepada Tuhan.

Vero Dorongan apa yang membuat anda ikut terlibat menjadi

pelayan altar?

AL Kalau awalnya untuk ikut misdinar itu, dulu itu Cuma lihat

teman eehh kayaknya seru itu ikut misdinar, trus ikutan

deh. Sebenarnya aku juga bukan paroki sini cuman banyak

temanku ikut misdinar di gereja kota baru ini. Pada saat

awal ikut misdinar kok gini sih, eee ternyata begini toh,

aku pun ada fasenya, merasakan fase bosan jarang tugas,

jarang datang pertemuan. Pada saat jarang ikut pertemuan,

tugas aku juga merasakan ada yang kurang, lalu aku aktif

lagi di misdinar ini karena aktif itu aku jadi merasa oh

begini yah cerita Tuhan ternyata jadi pelayan Tuhan itu

seru dan menyenangkan kok.emang dari hati ikhlas ya

kedepannya akan meyenangkan, rasanya menyenangkan

jika tidak aktif ada yang kurang. Dari misdinar ini juga

banyak belajar bahwa apa yang kita lakukan dari tulus hati

pasti akan menyenangkan, seperti sekarang aku dipercaya

oleh kakak pendamping untuk mendampingi teman-teman

misdinar yang lain, itu sudah kayak pencapaian tersendiri

kayak bisa dipercaya oleh orang lain, karena aku bisa

terlibat aktif di misdinar ini.

Vero Sebagai pendamping misdinar pengalaman apa yang kamu

dapatkan?

Pengalaman aku sebagai pendamping yang baru, karena

baru-baru juga misalnya misdinar ada acara natal dan

paskahan bersama dan kita pendamping yang membuat

acara tersebut, sungguh bahagia jika teman-teman misdinar

datang mengikuti acara tersebut kayak wow, jadi gini yah

kalau karya kita dihargaiin, jadi gini toh mengurus adek-

adek capek juga dalam rapat dan mempersiapkan yang lain.

Meskipun rasa lelah dalam mempersiapkan acara tersebut

membutuhkan waktu yang lama namun dari situ banyak

belajar. Justru jadi pengurus sungguh merasakan ternyata

susah senang dalam misdinar.

Selain dorongan dari teman, apakah ada dorongan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

pihak lain?

Dukungan dari yang lain terus mencoba, selain itu orang

tua juga pernah omong jika kamu dari kecil terus ikut

organisasi besok kamu akan enak dan enjoy jika

mendapatkan tugas dari sekolah selain itu kamu juga

belajar untuk mengatur waktu, dukungan dari teman-teman

yang lama juga masih saya dapat

Vero Kesulitan apa yang anda rasakan khususnya sebagai

misdinar?

AL Kesulitannya itu Kalau misalkan ada kayak acara rekoleksi

misdinar dan aku pengen ikut tapi pada saat itu ada acara

sekolah juga, ini sungguh sulit bagi waktu juga karena

sudah berapa kali tidak ikut rekoleksi, trus juga aku

orangya benar-benar kebo untuk bangun pagi, padahal aku

sering dapat tugas harian pagi, malas-malasan ku juga

besar dan membutuhkan tanggung jawab.

Kesulitan pada saat bertugas yang pernah kamu alami,

apakah ada?

AL Untuk kesulitan dalam bertugas tidak ada. Paling hanya

sebuah komitmen yang dilepas begitu saja, sama teman-

teman.

Vero Sebagai misdinar, kalau menghadapi kesulitan dan

kebahagiaan dalam hidup apa yang kamu buat?

AL Kesulitan yang aku hadapi misalnya berantem sama teman

ku, mau siapa yang salah biasanya aku minta maaf lebih

dulu karena aku tidak suka sama keadaan dimana sesama

teman diam-diaman. Jika aku mengalami kegagalan,

misalnya tidak terpilih tugas paskah pasti aku ada yang

kurang, apa aku kurang rajin. Kenapa aku tidak kepilih.

Aku langsung kepikiran dan akan berusaha untuk

intropeksi diri. Kesulitan yang aku hadapi dalam hidupku,

aku mencoba untuk selalu bawa dalam doa dan berusaha.

Kayak aku bilang diawal tadi bahwa dalam perayaan

Ekaristi adalah tempat paling nyaman untuk

menyampaikan keluh kesah kita.

Pada saat merasakan kebahagiaan, Yang aku lakukan yaitu

secara tidak langsung aku membagikannya kebahagiaan

dengan teman-teman yang lain misalnya ketemu teman

membuat lelucon. Selain itu pada saat aku ulang tahun rasa

syukur bangat sama Tuhan. Aku emang ngak terang-

terangan langsung berdoa kepada Tuhan tapi aku rasa

syukurnya sepontan mengucapkan terimakasih kepada

Tuhan.

Vero Apa tujuan anda mengikuti perayaan Ekaristi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

AL Kalau perayaan Ekaristi dari 4 tahun yang lalu hingga

sekarang minta kesembuhan papah, aku diberi

kebahagiaan, rezeki keluarga dilancarkan, aku dapat

keterima di sekolah SMA negri, bersyukur masih diberi

nafas kehidupan dan teman-teman yang peduli. Pokonya

dalam perayaan Ekaristi lebih berdoa untuk keluarga.

Responden 2 : WAR

Pewawancara : Vero

Waktu : 19.22-19.30

Tempat : Jln. Mangkukusuman GK IV/1555

Vero Apa yang dimaksud dengan perayaan Ekaristi?

WAR Perayaan Ekaristi apa namanya kita berkumpul dalam suatu

perjamuan untuk menerima tubuh dan darah Kristus.

Vero Apa itu tubuh dan darah Kristus dan maknanya bagi

hidupmu?

WAR Hmmmm tubuh dan darah Kristus itu kayak roti dan

anggur yang sudah diberkati hmmm maknanya yah itu

kayak puncak pada saat perayaan Ekaristi

Vero Dalam Ekaristi ada 4 ritus, apa makna dari setiap ritus-ritus

perayaan Ekaristi, tersebut?

WAR Pembuka: mungkin kek awalan. Liturgi sabda:

mendengarkan bacaan sabda Allah. Liturgi Ekaristi:

sebagai puncak, penutup sebagai berkat perutusan. Yah

maknanya itu pokoknya susah jelasin

Vero Apa yang kamu dapatkan pada saat mengikuti perayaan

Ekaristi?

WAR Banyak orang berkumpul, misdinar, romo, koster, koor,

Yang aku temukan dalam perayaan Ekaristi, banyak orang

yang berkumpul dalam mengikuti perayaan Ekaristi selain

itu ada makna perkumpulan perjamuan, berkumpul untuk

memuliakan Tuhan. perkumpulan perjamuan itu kayak kita

menerima tubuh Kristus sebagai kekuatan hidup

Vero Dorongan apa yang membuat anda ikut terlibat menjadi

pelayan altar?

WAR Hmm Sebenarnya kayak aku lihat, orang melayani itu

merasa dicintai umat dan disukai umat. Simple aja sih.

Vero Apakah ada dorongan dari yang lain?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

WAR Kalau yang lain dari orang tua dan keluarga juga itu pasti.

Vero Kesulitan apa yang anda rasakan khususnya sebagai

misdinar?

WAR Komunikasi antar misdinar, karena pendapat setiap orang

berbeda-beda apalagi belum kenal dengan orang tersebut

dan terjadi miskomunikasi dan itu menjadi masalah bangat,

karena susah aja kita tidak mengenal orang itu. Untuk

kesulitan dalam bertugas lupa apa yang selanjutnya untuk

dilanjutkan mungkin karena kurang latihan karena jadwal

padat dan untuk romo tidak ada kesulitan.

Vero Sebagai misdinar, kalau menghadapi kesulitan dan

kebahagiaan apa yang kamu buat?

WAR Yang aku lakukan yang pertama pada saat mengalami

kesulitan berantem sama teman dan kegagalan dalam

melakukan sesuatu yaitu intropeksi diri lalu minta maaf

dan membutuhkan waktu untuk memperbaikinya dan

berdoa kepada Tuhan agar masalah yang aku hadapi ada

jalan keluar.

Dan kebahagiaan yang aku dapat dengan Bersyukur kepada

Tuhan, kek trimakasih Tuhan karena sudah dikasih

anugrah, berbagi buat orang lain, yah misalnya aku ada

rezeki yah traktir teman. karena jika kita berbagi kepada

orang lain itu sangat baik,

vero Apa tujuan anda mengikuti perayaan Ekaristi?

WAR Buat berdoa, berkumpul, untuk menyambut tubuh dan

darah Kristus, kayak ada permohonan dan untuk

meyampaikan ujud-ujud doa.

Responden 3 : RPI

Pewawancara : Vero

Waktu : 19.31-19.40

Tempat : Jln Ledok Tukangan Dn II no 679.

Vero Apa yang dimaksud dengan perayaan Ekaristi?

RPI Perayaan Ekaristi emmm menurut saya berbicara dengan

Tuhan pada saat hari minggu, waktu untuk bertobat atas

kesalahan satu minggu ini. Kayak ganggu teman, bohong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

Vero Dalam Ekaristi ada 4 ritus, apa makna dari setiap ritus-ritus

perayaan Ekaristi, tersebut?

RPI Pembuka menyambut kehadiraan Tuhan Yesus dalam

perayaan Ekaristi

Liturgi sabda hmm mendengarkan sabda-sabda Tuhan.

Liturgi Ekaristi itu mengenang sengsaranya Tuhan Yesus.

Penutup selesainya Ekaristi, mendapatkan berkat, berani

mewartakan sabda Allah.

Vero Apa yang kamu dapatkan pada saat mengikuti perayaan

Ekaristi?

RPI Dosa-dosa yang kita lakukan dalam semingu dapat hilang

karena kita berbicara kepada Tuhan dan meminta maaf

kepada Tuhan. Hmm sebagai pedoman rasa syukur kepada

Tuhan.

Vero Dosa seperti apa yang dilakukan selama seminggu dan

dapat diampuni oleh Tuhan

RPI Hmmm kayak berantem dengan teman, jahil, yah itulah.

Vero Dorongan apa yang membuat anda ikut terlibat menjadi

pelayan altar?

RPI Karena ingin membantu Yesus mewartakan sabda. Hmm

yang lain tidak ada Karena dari diri sendiri.

Vero Kesulitan apa yang anda rasakan khususnya sebagai

misdinar?

RPI Tidak ada kesulitan. Hanya gugup saat bertugas dan

komunikasi dengan teman lain.

Vero Sebagai misdinar, kalau menghadapi kesulitan dan

kebahagiaan apa yang kamu buat?

RPI Berdoa dan bertanya kepada Tuhan dan berserah kepada.

Kebahagiaan kalau naik kelas nilainya ditingkatkan

kembali, kalau ulang tahun semakin berbakti kepada orang

tua. Hmmm mengucap syukur.

Vero Apa tujuan anda mengikuti perayaan Ekaristi?

RPI Supaya disepanjang hidup rafa selalu diberkati oleh Tuhan,

orang-orang yang saya sayang yang sudah meninggal dapat

diterima disurga dan bahagia. Selain itu ada rasa syukur

bagi pribadi dan keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

Responden 4 : GURP

Pewawancara : Vero

Waktu : 19.41-19.48

Tempat : Jln Mangkukusuman GK IV/1555.

Vero Apa yang dimaksud dengan perayaan Ekaristi?

GURP Suatu perayaan yang tempat orang-orang berkumpul,

untuk berdoa kepada Tuhan, semakin bersyukur kepada

Tuhan

Vero Dalam Ekaristi ada 4 ritus, apa makna dari setiap ritus-ritus

perayaan Ekaristi, tersebut?

GURP Pembuka: Untuk permulaan berdoa kepada Tuhan dan

mengawali perayaan Ekaristi. Liturgi sabda: menanamkan

ee suatu pengalaman yang pernah dialami oleh Yesus

sendiri. liturgi Ekaristi: adanya permohonan dalam hidup

untuk dibimbing. Hmm konsekrasi dan komuni. Penutup:

berkat dari Tuhan.

Vero Apa makna Konsekrasi dan komuni dalam liturgi Ekaristi

GURP Hmmm sebagai tempat bersatu dengan Tuhan untuk

bersatu dengan Tuhan. kan didalam komuni ada tubuh dan

darah Kristus nah itu berkat dan anugrah dari Allah sendiri

Vero Apa yang kamu dapatkan pada saat mengikuti perayaan

Ekaristi?

GRUP Maknanya bisa berdoa memohon pertolongan bimbingan

untuk kehidupan sehari-hari dan jika mengalami kesulitan

dapat dibantu oleh Tuhan. Selain itu ada rasa syukur juga

kepada Tuhan atas kehidupan sehari-hari.

Vero Dorongan apa yang membuat anda ikut terlibat menjadi

pelayan altar?

GRUP Sebenarnya hanya ikut-ikut saja tapi meskipun hanya ikut-

ikutan akhirnya ada keinginan dari hati sendiri

Vero Kesulitan apa yang anda rasakan khususnya sebagai

misdinar?

GRUP Kesulitannya pada saat latihan dan bertugas sering deg-

degan takutnya salah tapi setelah tugas ternyata berjalan

lancar. Lalu kerja sama dengan teman-teman belum dapat

berjalan dengan baik karena belum mengenal teman-teman

oleh sebab itu aku mau lebih mengenal teman-teman

supaya dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.

Vero Sebagai misdinar, kalau menghadapi kesulitan dan

kebahagiaan apa yang kamu buat?

GRUP Kesulitan yang aku hadapi dalam kegagalan mohon

pertolongan kepada Tuhan misalnya pada saat mau ujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

Pokoknya selalu minta pertolongan sama Tuhan dan

intropeksi diri dengan memperbaiki cara belajar.

Tetap bersyukur tetap merayakan kegembiran dan berdoa,

puncaknya juga kepada Tuhan.

Vero Apa tujuan anda mengikuti perayaan Ekaristi?

Hmm sebenarnya sih untuk minta pertolongan. Kadang-

kadang sih malas ke gereja tapi tetap disuruh. Yah

namanya kesulitan kita harus ke Gereja untuk berdoa.

Namanya kesulitan harus kita minta sama Tuhan

Responden 5 : BE

Pewawancara : Vero

Waktu : 19.50-19.58

Tempat : Jln Kusbini no 198/Yogyakarta

Vero Apa yang dimaksud dengan perayaan Ekaristi?

BE Hemmmm kayak organisasi tempat melayani Ekaristi

hmmm tempat berdoa dan bersyukur, hmm semangat dan

sumber dalam kehidupan.

Vero Dalam Ekaristi ada 4 ritus, apa makna dari setiap ritus-ritus

perayaan Ekaristi, tersebut?

BE Pembuka itu hmmm berterimakasih dan mengajak untuk

bertobat dan berkumpul bersama untuk berdoa. Liturgi

sabda mendengarkan bacaan injil kayak motivasi hidup,

hmm itu aja. Liturgi Ekaristi: menerima yesus didalam diri

kita, pada saat penghormatan konsekrasi tubuh Kristus

sebagai sumber puncak. Penutup itu berterimakasi juga,

menerima berkat, melalui sabda yang didengar saya harus

berani bersaksi didalam kehidupan sehari-hari.

Vero Apa yang kamu dapatkan pada saat mengikuti perayaan

Ekaristi?

BE Maknanya harus terus memuji Tuhan, semangat dalam

melayani, tempat berkumpul untuk bertemu Tuhan.

Vero Dorongan apa yang membuat anda ikut terlibat menjadi

pelayan altar?

BE Kalau Dulu tidak tertarik, karena ada temanya anak nya

ayah yang misdinar ditawarin lalu dipaks untuk mendaftar,

pertama kali tugas malas-malasan, beriringnya waktu

ternyata temannya semakin banyak dan semakin rajin, nas

misalkan ke Gereja malas sekarang rajin. Nah sekarang aku

dikasih kesempatan sebagai pendamping membantu teman-

teman ini menjadi kesempatan buatku untuk belajar.

Vero Kesulitan apa yang anda rasakan khususnya sebagai

misdinar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

BE Mungkin kesulitan waktu Diawal. Kesulitannya pada saat

tugas harian langsung digantikan oleh teman karena saya

terlalu lama datang, jadi seperti tugas aku direbut. Disitu

saya merasakan kecewa hati, mau keluar dari midinar tapi

dilarang sama kakak misdinar.

Vero Sebagai misdinar, kalau menghadapi kesulitan dan

kebahagiaan apa yang kamu buat?

BE Pertama itu kayak aku mengalami kesulitan, Kalau aku lagi

emosi kegereja ketemu teman-teman dan mengikuti misa

menjadi tenang dan berdoa. Kalau ada masalah hari-hari

yang lalu minggu kegereja dan berdoa didepan Bunda

Maria seperti dikasih jalan.

Kalau merasakan bahagian tetap berdoa dan bersyukur

kepada Tuhan.

Vero Apa tujuan anda mengikuti perayaan Ekaristi?

BE Bersyukur kepada Tuhan dan berdoa, adanya juga ujud-

ujud doa untuk kesehatan dan kebahagaian keluarga dan

pribadi.

Responden 6 : CM

Pewawancara : Vero

Waktu : 20.00-20.15.

Tempat : Jln Mataram bn 1/377

Vero Apa yang dimaksud dengan perayaan Ekaristi?

CM Perayaan Ekaristi itu ee sebuah perayaan iman dimana

umat berkumpul, hmm trus nanti kita ada konsekrasi yang

menjadi utama atau sumber lalu kita menerima Tubuh

Kristus.

Vero Dalam Ekaristi ada 4 ritus, apa makna dari setiap ritus-ritus

perayaan Ekaristi, tersebut?

CM Ritus pembuka: maknanya itu tobat atau lebih

mempersiapkan diri untuk mengikuti perayaan Ekaristi.

Liturgi sabda: itu isinya bacaan-bacaan, mendengarkan

sabda Allah dan mengambil nilai-nilai tentang kehidupan

Yesus. Masing-masing yang bisa diambil itu kayak cerita

mengenai mujizat yang dilakukan Tuhan kayak 5 roti dan 2

ikan. Liturgi Ekaristi: ehmmm mendekatkan diri kepada

Tuhan, sebagai sumber puncak pada saat konsekrasi, disitu

kita menyembah tubuh dan darah Kristus, ada roti dan

anggur juga yang artinya menguatkan dan mempersatukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

kita kepada Tuhan, hmm pokoknya lebih mengenangkan.

Penutup: bersyukur dan mendapat berkat, melalui bacaan

injil aku juga harus berani bersaksi melalui bacaan injil

yang aku dengar.

Vero Apa yang kamu dapatkan pada saat mengikuti perayaan

Ekaristi?

CM Maknanya lebih dekat kepada Tuhan, menguatkan iman,

pokoknya intinya lebih bersyukur dan bertobat

Vero Perayaan Ekaristi itu bagi kamu sebagai sumber puncak

dalam hidup sehari-hari ngak?

CM Hmmm ia, jadi kalau misa kan seminggu sekali, ada

pengakuan dosa memang tidak selama seminggu.

Vero Dorongan apa yang membuat anda ikut terlibat menjadi

pelayan altar?

CM Dulu itu awalnya karena kakak saya, jadi pengen ikut,

ingin merasakan melayani Tuhan.

Vero Kesulitan apa yang anda rasakan khususnya sebagai

misdinar?

CM Kesulitan yang aku alami komunikasi kepada teman

seharusnya bertugas tapi tidak bertugas, jadi kesulitan

untuk mencari pengganti. Pada saat awal mengalami grogi.

Kesulitan sebagai pengurus semakin sulit untuk mengatur

jadwal dan waktu.

Vero Sebagai misdinar, kalau menghadapi kesulitan dan

kebahagiaan apa yang kamu buat?

CM Kesulitan yang aku hadapi cerita dengan orang tua dan

terdekat, berdoa, cari solusi yang penting jangan panik

Kalau merasakan kebahagiaan lebih semangat, dan

besyukur kepada Tuhan

Vero Apa tujuan anda mengikuti perayaan Ekaristi?

CM Tujuannya hmmm supaya memperbaharui iman supaya

lebih kuat pokoknya bersyukur dan lebih mengembangkan

iman, adanaya ujud-ujud pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MAKNA PERAYAAN EKARISTI BAGI ANGGOTA MISDINAR DI …

Lampiran 5

Presensi Penelitian

(14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI