65
OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI FORMULASI NANOPARTIKEL LIPID DENGAN ZAT AKTIF RESORCINOL MENGGUNAKAN PROBE SONICATOR: APLIKASI METODE FACTORIAL DESIGN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Agustine Nita Wulandari NIM : 178114125 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

FORMULASI NANOPARTIKEL LIPID DENGAN ZAT AKTIF

RESORCINOL MENGGUNAKAN PROBE SONICATOR: APLIKASI

METODE FACTORIAL DESIGN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Agustine Nita Wulandari

NIM : 178114125

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

ii

Persetujuan Pembimbing

OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

FORMULASI NANOPARTIKEL LIPID DENGAN ZAT AKTIF

RESORCINOL MENGGUNAKAN PROBE SONICATOR :APLIKASI

METODE FACTORIAL DESIGN

Skripsi yang diajukan oleh

Agustine Nita Wulandari

NIM : 178114125

Telah disetujui oleh

Pembimbing Utama

(Dr. apt. Rini Dwiastuti) Tanggal : 3 Juni 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

FORMULASI NANOPARTIKEL LIPID DENGAN ZAT AKTIF

RESORCINOL MENGGUNAKAN PROBE SONICATOR :APLIKASI

METODE FACTORIAL DESIGN

Oleh :

Agustine Nita Wulandari

NIM : 178114125

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal : 18 Juni 2021

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Dr. apt. Yustina Sri Hartanti

Panitia Penguji Tanda Tangan

1. apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. ………………

2. Dr. Jeffry Julianus, M.Si. ………………

3. Dr. apt. Rini Dwiastuti ………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana

layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme

pada naskah ini, maka penulis bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 3 Juni 2021

Penulis,

Agustine Nita Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Agustine Nita Wulandari

Nomor Mahasiswa : 178114125

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Optimasi Konsentrasi Soy Lecithin dan Durasi Sonikasi Formulasi Nanopartikel Lipid

dengan Zat Aktif Resorcinol Menggunakan Probe Sonicator: Aplikasi Metode Factorial

Design.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tangan,

gambar atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari

(search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 21 Juli 2021

Yang menyatakan

(Agustine Nita Wulandari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

vi

ABSTRAK

Resorcinol merupakan senyawa untuk pengobatan penyakit kulit secara

topikal dengan sifat kepolaran yang tinggi sehingga kemampuan difusinya

terhambat oleh penghalang lapisan lipid pada stratum corneum kulit. Menjerap

senyawa resorcinol pada sistem nanopartikel lipid diharapkan dapat mengatasi

permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum

dengan ukuran partikel yang baik dan memperoleh nilai efisiensi penjerapan

menggunakan metode Factorial Design.

Penelitian ini merupakan eksperimen kuasi dengan variabel bebas yaitu

konsentrasi soy lecithin dan durasi sonikasi. Variabel tergantung yaitu ukuran

partikel dan efisiensi penjerapan. Rancangan optimasi menggunakan FD software

Minitab17. Analisis statistik menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).

Dari uji parameter persamaan model secara serentak diperoleh nilai p-

value = 0,000 untuk respon ukuran partikel yang menunjukkan bahwa variabel-

variabel bebas telah mewakili model. Sedangkan dari uji parameter persamaan

model untuk pengujian efisiensi penjerapan diperoleh nilai p-value = 0,110 yang

menunjukkan model yang digunakan tidak valid. Area optimum hanya dapat

ditentukan untuk respon ukuran partikel. Analisis response optimizer digunakan

untuk menentukan prediksi formula yang optimal dimana formula 2 dengan

konsentrasi soy lecithin 6,5% w/v dan 40 menit sonikasi terprediksi sebagai formula

optimum. Waktu penyimpanan yang konsisten perlu diperhatikan sebelum

pengujian dilakukan terkait dengan stabilitas sediaan uji.

Kata kunci : soy lecithin, durasi sonikasi, optimasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

vii

ABSTRACT

Resorcinol is a compound for the treatment of skin diseases topically with

high polarity so that diffusion ability is hampered by the barrier of the lipid layer in

the stratum corneum of the skin. Entrapment of resorcinol in lipid nanoparticle

systems is expected to overcome these problems. This study aims to determine the

optimum formula with a good particle size and to obtain the value of entrapment

efficiency using the Factorial Design method.

This study is a quasi-experimental with independent variables, namely the

concentration of soy lecithin and duration of sonication. The dependent variables

are particle size and entrapment efficiency. Optimization using FD with software

Minitab17. Statistical analysis using Analysis of Variance (ANOVA).

From the simultaneous test of the model equation parameters, the p-value

= 0.000 for the particle size response indicates that the independent variables

represent the model. Meanwhile, from the model equation parameter test for testing

the entrapment efficiency, the p-value = 0.110, which indicates the model used is

not valid. The optimum area can only be determined for the particle size response.

Response optimizer analysis was used to determine the optimal formula prediction

which formula 2 with soy lecithin concentration of 6.5% w/v and 40 minutes of

sonication was predicted as the optimum formula. Consistency of storage time

needs to be considered before testing is carried out regarding the stability of the test

preparation.

Keywords : soy lecithin, sonication duration, optimization.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................... 4

Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................................... 4

Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................................ 4

Perancangan Desain Penelitian ................................................................................ 5

Pembuatan Sediaan Nanopartikel Lipid ................................................................... 7

Pengujian Ukuran Partikel ....................................................................................... 8

Pengukuran Nilai Persen Efisiensi Penjerapan ........................................................ 9

Analisis Data Statistik ............................................................................................ 10

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 12

Formulasi Sediaan Nanopartikel Lipid Resorcinol ................................................ 12

Pengujian Ukuran Partikel Sediaan Nanopartikel Lipid ........................................ 12

Pengujian Efisiensi Penjerapan .............................................................................. 15

Respon Sifat Fisik Sediaan Berdasarkan Statistik ANOVA .................................. 17

Penentuan Area dan Komposisi Optimum ............................................................. 22

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 24

Kesimpulan ............................................................................................................ 24

Saran ....................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 25

LAMPIRAN ........................................................................................................... 29

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Faktor dan Level dalam Penelitian ............................................................. 5

Tabel II. Rancangan Optimasi Faktor untuk Respon Ukuran Partikel ..................... 6

Tabel III. Rancangan Optimasi Faktor untuk Respon Efisiensi Penjerapan ............ 6

Tabel IV. Formula Acuan Nanopartikel Lipid Resorcinol....................................... 7

Tabel V. Formula Modifikasi Nanopartikel Lipid Resorcinol ................................. 8

Tabel VI. Hasil Ukuran Partikel dan Nilai IP Sediaan Nanopartikel Lipid ........... 14

Tabel VII. Data Hasil Pengujian Efisiensi Penjerapan .......................................... 17

Tabel VIII. Respon Ukuran Partikel pada Uji Statistik ANOVA .......................... 18

Tabel IX. Data Prediksi dan Aktual terhadap Respon Ukuran Partikel ................. 18

Tabel X. Respon Efisiensi Penjerapan pada Uji Statistik ANOVA ....................... 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Uji Normalitas Residual untuk Respon Ukuran Partikel ..................... 19

Gambar 2. Grafik Uji Homokedastisitas untuk Respon Ukuran Partikel .............. 19

Gambar 3. Grafik Uji Independensi Residual untuk Respon Ukuran Partikel ...... 20

Gambar 4. Diagram Efek Pareto terhadap Ukuran Partikel ................................... 20

Gambar 5. Contour Plot Respon Ukuran Partikel terhadap Kedua Variabel ........ 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pengujian Ukuran Partikel ................................................................. 29

Lampiran 2. Dokumentasi Hasil Formulasi Sediaan Nanopartikel Resorcinol ..... 41

Lampiran 3. Pengujian Efisiensi Penjerapan ......................................................... 42

Lampiran 4. Data Optimasi Fase Gerak Metode Analisis HPLC .......................... 52

Lampiran 5. Data Perhitungan Persentase Efisiensi Penjerapan ............................ 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

1

PENDAHULUAN

Pengembangan sediaan obat dengan pembawa berbasis lipid telah

meningkat dimana menggunakan banyak sistem partikulat lipid seperti liposom,

transfersom, etosom, niosom, dan iskom (immunostaining coplexes) (Rajabi and

Mousa, 2016). Nanopartikel lipid merupakan nanopartikel dengan komponen

molekul lipid yang memiliki beberapa keunggulan seperti tingkat toksisitasnya

yang rendah (Rajabi and Mousa, 2016), efisiensi pemuatan obat, dan potensinya

dalam melepaskan obat (Attama et al., 2012). Nanopartikel lipid berkembang pesat

karena memiliki potensi yang menguntungkan dalam sistem penghantaran obat,

pengobatan klinis, dan pengembangan penelitian (Puri et al., 2009).

Banyak penelitian formulasi liposom yang menggunakan fosfolipid soy

lecithin karena memiliki stabilitas yang baik terhadap variasi pH atau konsentrasi

garam dalam formula (Machado et al., 2014). Soy lecithin itu sendiri mengandung

asam lemak tak jenuh yang tinggi sehingga memiliki kompatibilitas dan penetrasi

yang baik dalam tubuh (Kang et al., 2005) (cit., Putri et al., 2017).

Phosphatidylcholine merupakan fosfolipid utama dari pembentukan lesitin kedelai

(Risselada and Marrink, 2009) (cit., Dwiastuti et al., 2016a). Fosfolipid

fosfatidilkolin atau yang biasanya disebut "lesitin" memiliki sifat amphiphilic yang

akan mempermudah terbentuknya bilayer konsentris (atau juga awalnya disebut

"bangosom" oleh A.D. Bangham) (Puri et al., 2009).

Penghantaran oleh soy lecithin ini dapat diterapkan pengaplikasiannya pada

bahan aktif resorcinol. Penggunaan resorcinol dalam sediaan farmasi digunakan

sebagai pengobatan pada kondisi kulit yang bermasalah secara topikal, seperti

jerawat, dermatitis seboroik, eczema, psoriasis, dan kutil. Sediaan resorcinol juga

bisa dalam bentuk sediaan anti-jerawat dengan konsentrasi maksimum 2% (World

Health Organization, 2006). Dalam suatu pengujian obat, asam salisilat merupakan

senyawa yang memiliki nilai sebanding dengan resorcinol dalam sifat

keratolitiknya setelah resorcinol pertama kali diperkenalkan ke dalam penggunaan

obat (Welsch, 2008) dengan mekanisme aksi mengurangi kohesi antar sel antara

korneosit dengan melarutkan bahan semen antarsel dan mengurangi pH stratum

corneum, sehingga meningkatkan hidrasi dan pelunakan (Jacobi et al., 2015) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

2

mengelupas dengan tidak memiliki nilai absorbsi pada sistemik ketika digunakan

secara topikal (Medscape, 2020). Resorcinol memiliki kelarutan sebesar 1 g dalam

0,9 mL (O’Neil, 2013) (HSDB, 2020a) yang merupakan senyawa polar dengan

kelarutan air yang tinggi yang berdampak pada kemampuan difusinya pada kulit

yang terhambat oleh penghalang fase lipid dengan viskositas tinggi atau lapisan

hidrofobik (Azzahra dan Musfiroh, 2018) pada stratum corneum kulit (Welsch,

2008). Fosfolipid digunakan sebagai sistem penghantar obat (Azzahra dan

Musfiroh, 2018) yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Pembuatan sistem nanopartikel lipid, yaitu liposom dengan soy lecithin,

menggunakan metode kombinasi metode pemanasan (metode Mozafari) dengan

sonikasi (Dwiastuti et al., 2016b). Dari metode sintesis tersebut, ukuran diameter

partikel dapat dipengaruhi oleh suhu pencampuran (Putri et al., 2017) dan durasi

proses sonikasi (Dua, et al., 2012). Suhu transisi soy lecithin dalam pembuatan

sistem penghantar obat sangat perlu diperhatikan. Soy lecithin memiliki suhu

transisi pada 50-60oC. Dispersi soy lecithin membentuk fase gel pada suhu kurang

dari 50°C, sedangkan jika di atas suhu transisi, akan membentuk fase kristal cair.

Membran berubah dari fase gel menjadi fase kristal cair. Dalam pembuatan sistem

liposom, setiap molekul dapat bergerak lebih bebas kemudian membentuk lapisan

lipid menjadi liposom pada fase cair, sehingga tahap ini merupakan titik kritis saat

formulasi (Putri et al., 2017). Pada penelitian ini akan dilakukan sintesis sediaan

nanopartikel lipid pada suhu 60oC sesuai dengan literatur yang diacu (Dwiastuti et

al., 2018, 2016b, 2016a).

Pada proses sonikasi, gelombang ultrasonik memiliki energi yang dapat

memecah sistem dari ukuran besar menjadi lebih kecil. Ukuran partikel yang

dihasilkan tidak boleh terlalu kecil terkait dengan jumlah obat yang dapat dijerap,

sehingga perlu dioptimalkan lama waktu sonikasi (Shashi et al., 2012). Selain

terkait jumlah obat yang dapat dijerap, ukuran partikel dengan ukuran ≤ 40 nm

dapat mempengaruhi kinerja obat topikal karena terjadi penetrasi ke lapisan dermis

melalui stratum corneum (Gautam et al., 2011). Dalam penelitian yang dilakukan

Putri et al. (2017), dalam mensintesis nanopartikel lipid membutuhkan durasi

sonikasi yang sesuai yaitu selama 30 menit dan 40 menit pada suhu pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

3

60oC. Optimasi faktor konsentrasi fosfolipid dalam sediaan nanopartikel lipid juga

menjadi hal yang penting karena berpengaruh pada ukuran nanopartikel yang

dihasilkan (Narsaiah et al., 2013). Dalam penelitian (Dwiastuti et al., 2016a),

diperoleh nilai ukuran partikel yang sesuai dalam range (50-100 nm) dan dengan

nilai SD terendah dengan konsentrasi fosfolipid sebesar 68 mg/mL, dari hasil

tersebut, peneliti akan mensintesis sediaan nanopartikel lipid dengan membuat dua

level yang masuk dalam range konsentrasi fosfolipid standar tersebut.

Sintesis ini melibatkan fenomena penjerapan obat dalam sistem kompleks

nanopartikel lipid dimana dapat mewakili jumlah zat aktif resorcinol yang

terperangkap (Chang and Yeh, 2012) dan menjadi hal penting untuk menentukan

kandungan obat dalam sistem kompleks tersebut menggunakan metode analisis

yang sesuai (Jeschek et al., 2016). Penentuan kadar free drug dapat dilakukan

dengan perhitungan persen efisiensi penjerapan dalam sediaan liposom (yang juga

termasuk dalam sediaan nanopartikel lipid) yang dibantu dengan metode HPLC

(Chimanuka, Gabriëls, Detaevernier, and Plaizier-Vercammen, 2002) (cit.,

Dwiastuti et al., 2018). Hal tersebut didukung juga oleh dua penelitian sebelumnya

yang telah mengembangkan metode HPLC dalam kuantifikasi resorcinol dalam

sediaan perawatan rambut (De et al., 2016, 2014).

Ketika optimisasi formula maupun proses formulasi, desain screening,

misalnya full factorial dapat memungkinkan screening sejumlah besar faktor dalam

jumlah eksperimen yang relatif kecil. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi

faktor yang paling mempengaruhi sistem yang diterapkan dalam konteks proses

pengoptimalan. Paling sering, faktor-faktor dievaluasi pada dua tingkat dalam

desain ini. Desain faktorial dengan dua level untuk masing-masing faktor, biasa

digunakan dalam proses desain skrining karena pertimbangan efisiensi dan

ekonomis (Candioti et al., 2014).

Dalam penelitian ini, optimasi konsentrasi fosfolipid dan durasi sonikasi

dalam formulasi sediaan nanopartikel lipid dari fosfolipid soy lecithin dengan

menggunakan kombinasi metode pemanasan (suhu pembuatan 60oC) dan

ultrasonikasi untuk menghasilkan sistem penghantar bahan aktif resorcinol dengan

ukuran partikel yang baik menggunakan metode analisis desain faktorial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

4

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian termasuk jenis penelitian eksperimental kuasi, dimana tidak

dilakukan randomisasi terhadap variabel bebas konsentrasi soy lecithin dalam

formula dan durasi sonikasi, dengan menggunakan metode factorial design (FD)

dan dua level untuk menentukan konsentrasi fosfolipid yaitu soy lecithin dan durasi

sonikasi optimum pada formulasi sediaan nanopartikel lipid dengan bahan aktif

resorcinol sehingga dapat memperoleh sediaan dengan ukuran partikel yang baik

dan nilai efisiensi penjerapannya. Dalam penelitian ini, penentuan level untuk

mencapai parameter ukuran partikel sebesar 50-100 nm dan memperoleh nilai

efisiensi penjerapan sediaan berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dwiastuti et al., (2016a) yang memasuki range ukuran partikel yang mencapai 50-

100 nm.

Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mortir dan stamper,

Model 300VT probe sonicator, ultra-turrax, blender, hot plate, ultra-purified water

(Thermo Scientific, Amerika), HPLC dengan UV detector (Shimadzu LC-2010C,

Japan), gelas ukur 100 mL, gelas beaker 250 mL, pipet tetes, batang pengaduk,

magnetic stirrer, thermometer, statif, neraca analitik (OHAUS (min 0.01),

America), cawan porselen, sendok, micropipette (Socorex), particle size analyzer

(PSA) dengan Dynamic Light Scattering (DLS) Universitas Islam Indonesia,

VIVASPIN 500 3kDa, software Minitab17, Microtube, dan wadah penyimpanan

(botol vial 100 mL).

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Resorcinol

(Pharmaceutical Grade) (Tokyo Chemical Industry), serbuk soy lecithin (Nacalai

Pharmaceutical Grade), ethanol (Pro-Analysis Grade), aquabidest (Laboratorium

Kimia Analisis Instrumen Universitas Sanata Dharma), fase gerak HPLC

(Acetonitrile : Methanol (gradient grade for liquid chromatography, Merck, USA)

: Aquabidest), dan aluminium foil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

5

Perancangan Desain Penelitian

a. Penentuan faktor dan level penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka faktor

yang akan diteliti adalah konsentrasi dari fosfolipid soy lecithin dan durasi

sonikasi dalam proses sintesis sediaan nanopartikel lipid. Kedua faktor

tersebut akan dibuat dua variasi level untuk menunjang proses optimasi,

dimana penentuan level dipandu pada hasil pustaka acuan yang memiliki

hasil sediaan yang memenuhi persyaratan (Dwiastuti et al., 2016a). Berikut

faktor dan level penelitian yang telah ditentukan :

Tabel I. Faktor dan Level dalam Penelitian

Faktor

Level

Level Rendah

(-1)

Level Tinggi

(+1)

Konsentrasi soy lecithin 6,5 % w/v 7 % w/v

Durasi Sonikasi 30 menit 40 menit

b. Perancangan desain optimasi konsentrasi fosfolipid dan durasi sonikasi

menggunakan aplikasi Minitab17

Merancang faktor konsentrasi fosfolipid dan durasi sonikasi pada

Factorial Design menggunakan aplikasi Minitab17. Rancangan optimasi

dapat dilihat pada Tabel II dan Tabel III.

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh kedua faktor

(konsentrasi fosfolipid dan durasi sonikasi) dengan variasi level sebanyak dua

level. Kedua metode perancangan eksperimen tersebut menunjukkan bahwa

jumlah eksperimen yang dilakukan sebanyak 12 kali running untuk variabel

tergantung ukuran partikel dan 8 kali running untuk variabel tergantung

persentase efisiensi penjerapan. Dalam percobaan ini, dilakukan replikasi

sebanyak tiga kali (Putri et al., 2017) untuk uji ukuran partikel dengan

pembagian menjadi tiga blok dan dua replikasi untuk uji efisiensi penjerapan

dan dibuat pembagian menjadi dua blok dimana pembagian tersebut

dilakukan di bawah kondisi yang relatif homogen bertujuan untuk

meminimalkan bias dan variansi kesalahan karena faktor yang tidak

terkendali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

6

Tabel II. Rancangan Optimasi Faktor untuk Respon Ukuran Partikel

StdOrder RunOrder CenterPt Blocks

Konsentrasi

Fosfolipid

(% w/v)

Durasi

Sonikasi

(menit)

1 1 1 1 6,5 30

2 2 1 1 7 30

3 3 1 1 6,5 40

4 4 1 1 7 40

5 5 1 2 6,5 30

6 6 1 2 7 30

7 7 1 2 6,5 40

8 8 1 2 7 40

9 9 1 3 6,5 30

10 10 1 3 7 30

11 11 1 3 6,5 40

12 12 1 3 7 40

Perancangan penelitian juga dapat dibuat dalam bentuk perhitungan

manual, yaitu :

N = n (2k)

12 = 3 (22)

Tabel III. Rancangan Optimasi Faktor untuk Respon Efisiensi Penjerapan

StdOrder RunOrder CenterPt Blocks

Konsentrasi

Fosfolipid

(% w/v)

Durasi

Sonikasi

(menit)

1 1 1 1 6.5 30

2 2 1 1 7 30

3 3 1 1 6.5 40

4 4 1 1 7 40

5 5 1 2 6.5 30

6 6 1 2 7 30

7 7 1 2 6.5 40

8 8 1 2 7 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

7

Perancangan penelitian juga dapat dibuat dalam bentuk perhitungan

manual, yaitu :

N = n (2k)

8 = 2 (22)

Keterangan :

N : Total respon

n : Jumlah replikasi

2 : Jumlah level

k : Jumlah faktor

(Mee, 2009; Riswanto et al., 2019)

Pembuatan Sediaan Nanopartikel Lipid

a. Penentuan formula nanopartikel lipid resorcinol

Preparasi sediaan nanopartikel lipid dapat dimulai dengan mendispersikan

fosfolipid, yaitu soy lecithin dengan variasi konsentrasi dalam 100 mL

aquabidest dengan pengkondisian suhu sebesar 60oC.

Tabel IV. Formula Acuan Nanopartikel Lipid 4-n Butylresorcinol

Sampel

Konsentrasi

Soy lecithin

(% w/v)

Resorcinol

(%w/v)

Aquabidest

(mL)

1 12,04 0,10 100

2 8,70 0,10 100

3 6,81 0,10 100

4 5,59 0,10 100

5 4,74 0,10 100

6 4,12 0,10 100

7 3,64 0,10 100

8 3,26 0,10 100

(Dwiastuti et al., 2016a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

8

Tabel V. Formula Modifikasi Nanopartikel Lipid Resorcinol

Formula Faktor Resorcinol

(%w/v)

Aquabidest

(mL) A B

F1 +1 -1

0,066

(penyesuaian

jumlah mol)

100

F2 -1 +1

F3 -1 -1

F4 +1 +1

Keterangan:

• Faktor A = konsentrasi soy lecithin, dan faktor B = durasi sonikasi

• Nilai level (-1, +1) dapat dilihat pada Tabel I

b. Formulasi sediaan nanopartikel lipid resorcinol

Penimbangan bahan dilakukan secara seksama dari soy lecithin dan

resorcinol menggunakan neraca analitik. Masing-masing 6,5 gram dan 7

gram soy lecithin didispersikan dalam 100 mL aquabidest di atas hot plate

dengan bantuan magnetic stirrer dengan pengkondisian suhu pembuatan

60oC. Setelah mencapai suhu 60oC, campuran tersebut ditambahkan dengan

larutan 0,066 %w/v resorcinol dan dihomogenkan menggunakan blender

dengan kecepatan high (Christania et al., 2020) selama 60 sekon dan

dilakukan kembali pengkondisian suhu 60oC di atas hot plate.

Homogenisasi campuran dilanjutkan menggunakan instrumen ultra-turrax

selama 60 sekon dengan skala 4 (Christania et al., 2020). Hasil campuran

tersebut dilanjutkan dengan sonikasi menggunakan probe sonicator selama

variasi durasi sonikasi (30 menit dan 40 menit) dengan suhu pengkondisian

60oC. Adapun pengaturan probe sonicator pada suhu pembuatan 60oC

adalah dengan amplitudo (power) konstan sebesar 40% (Emami et al., 2012)

dengan pulse frequency sebesar 60% (Siddiqui et al., 2014).

Pengujian Ukuran Partikel

Pengujian ukuran partikel menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) dengan

Dynamic Light Scattering (DLS) di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Sebanyak 0,5 µL hasil sintesis nanopartikel lipid dimasukkan ke dalam 25 mL labu

ukur, lalu ditambahkan dengan aquabidest hingga tanda batas dan dihomogenkan.

Sebanyak 0,5 mL larutan nanopartikel lipid dituangkan ke dalam kuvet dan ukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

9

partikel dapat diukur. Adapun hasil pengujian yang diharapkan adalah ukuran

partikel sebesar 50-100 nm (Sułkowski et al., 2005).

Pengukuran Nilai Persen Efisiensi Penjerapan (%EE)

a. Pemisahan free drug menggunakan Nanosep

Jumlah resorcinol yang terperangkap dalam sistem nanopartikel lipid

dievaluasi dengan metode ultrafiltrasi menggunakan tabung filter Sartorius

Vivaspin (Vivaspin, Goettingen, Jerman) dengan membran filter yang

memiliki cut-off berat molekul 3 kDa. Dua ratus mikroliter sistem dispersi

bermuatan resorcinol yang tidak diencerkan ditempatkan di ruang atas

tabung dan disentrifugasi pada 12.000 rpm selama 45 menit (Minispin,

Eppendorf, Hamburg, Jerman). Mengencerkan 100 µL filtrat menggunakan

ethanol dalam labu ukur 5 mL, dan jumlah resorcinol yang tidak

terperangkap diukur menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC)

(Tofani et al., 2016). Bentuk resorcinol yang bebas dari sistem nanopartikel

lipid dalam supernatan hasil sentrifugasi menunjukkan jumlah free drug

atau yang tidak terjerap (Dwiastuti et al., 2016a). Penentuan supernatan

yang merupakan bentuk free drug dari resorcinol berdasarkan pada nilai

bobot molekulnya. Bobot molekul resorcinol sebesar 110,11 g/mol

(National Center of Biotechnology Information, 2020c), dimana nilai

tersebut lebih kecil dari bobot molekul soy lecithin dengan nilai 643,9 g/mol

(National Center of Biotechnology Information, 2020d).

b. Penyiapan instrumen HPLC

1) Pembuatan Larutan Standar Resorcinol

Sepuluh miligram resorcinol ditimbang secara seksama, dimasukkan ke

dalam 10 mL labu ukur dan dilarutkan dengan ethanol. Kalibrasi larutan

standar dari resorcinol dibuat variasi konsentrasi, yaitu 10; 20; 30; 40;

50; 60; dan 70 ppm (Dwiastuti et al., 2018). Pembuatan larutan standar

dengan variasi konsentrasi 2,4,6,8,10 ppm juga dilakukan untuk uji

sensitivitas sistem HPLC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

10

2) Pengkondisian HPLC

Standar kalibrasi dari resorcinol dan larutan sampel dianalisis

menggunakan Shimadzu LC2010 HPLC dengan UV detector. Kolom

HPLC yang digunakan adalah Phenomenex® C18 column (250 x 4.6

mm, 5 μm). Fase gerak yang digunakan yaitu methanol-acetonitrile-

redistilled water (Dwiastuti et al, 2021) yang telah dioptimasi dengan

perbandingan 10:89:1 v/v. Besar flow rate dari fase gerak sebesar 0,8

mL/menit (Dwiastuti et al., 2018) dengan mode elusi gradien. Semua

larutan uji diinjeksi ke dalam sistem HPLC dengan volume injeksi 10

μL dan dideteksi menggunakan UV detector pada lambda 279 nm

(Dwiastuti et al., 2018).

3) Uji Kesesuaian Sistem

Kesesuaian sistem HPLC untuk proses analisis ditunjukkan dengan

menginjeksikan 6 replikasi larutan standar dengan suatu konsentrasi

sebelum dilakukan analisis sampel. Kriteria yang diterima adalah ketika

nilai %RSD dari waktu retensi dan nilai luas area senyawa resorcinol

muncul pada kromatogram setelah diinjeksikan dimana memiliki nilai

tailing factor di bawah 2,0 (Dwiastuti et al., 2018).

4) Uji Estimasi Kuantitatif

Estimasi kuantitatif untuk resorsinol dilakukan dengan menggunakan

metode multi-point calibration . Grafik kalibrasi senyawa dibuat dan

diterapkan dalam penentuan kuantitatif untuk resorcinol (Dwiastuti et

al., 2021).

c. Perhitungan % Efisiensi Penjerapan

Efisiensi penjerapan resorcinol dapat ditentukan dengan perhitungan :

% EE = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡 −𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 (𝑓𝑟𝑒𝑒 𝑑𝑟𝑢𝑔)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑟𝑢𝑔) × 100%

Analisis Data Statistik

Metode analisis statistik yang digunakan yaitu uji two-way Analysis of Variance

(ANOVA) dengan jenis rancangan Factorial Design menggunakan program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

11

aplikasi Minitab17. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa data hasil

pengujian ukuran partikel dan persentase efisiensi penjerapan sediaan nanopartikel

lipid. Analisis data pada penelitian ini melihat data pergeseran dari tiap faktor

variasi konsentrasi soy lecithin dan durasi sonikasi menggunakan Minitab17

sehingga didapatkan interaksi dari kedua faktor pada dua level untuk masing-

masing respon melalui suatu persamaan. Rancangan ini dapat digunakan untuk

melihat respon dan mengetahui apakah terdapat perbedaan bermakna antar formula

mengunakan two-way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Nilai p-value <

0,05 sehingga menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada ukuran partikel dan

persentase efisiensi penjerapan sediaan nanopartikel lipid resorcinol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Formulasi Sediaan Nanopartikel Lipid Resorcinol

Pembuatan nanopartikel lipid resorcinol menggunakan bahan utama fosfolipid soy

lecithin sebagai bahan untuk membentuk sistem lipid bilayer agar bahan aktif

resorcinol dapat terjerap dalam sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan metode

sonikasi dan pemanasan dalam pembuatan sediaan nanopartikel lipid dan

berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Putri et al. (2017).

Pembuatan sistem nanopartikel lipid ini menggunakan suhu pemanasan sebesar

60°C dengan durasi sonikasi selama tiga puluh dan empat puluh menit. Peneliti

menggunakan suhu tersebut dikarena pemanasan juga berpengaruh pada

pembentukan sistem nanopartikel lipid, dimana soy lecithin memiliki suhu transisi

pada suhu 50-60oC. Dispersi soy lecithin akan membentuk fase gel pada suhu

kurang dari 50°C, sedangkan jika di atas suhu transisi, akan membentuk fase kristal

cair. Membran berubah dari fase gel menjadi fase kristal cair. Dalam pembuatan

sistem liposom, setiap molekul dapat bergerak lebih bebas kemudian membentuk

lapisan lipid menjadi liposom pada fase cair, sehingga tahap ini merupakan titik

kritis saat formulasi (Putri et al., 2017). Pada penelitian ini akan dilakukan sintesis

sediaan nanopartikel lipid pada suhu 60oC sesuai dengan literatur yang diacu

(Dwiastuti et al., 2018, 2016b, 2016a) dan telah dioptimasi melalui penelitian yang

dilakukan oleh Putri et al. (2017) dan menghasilkan ukuran partikel ≤100nm.

Selama proses pembuatan sediaan nanopartikel lipid, peneliti mengkondisikan suhu

pemanasan agar tetap pada 60°C ± 2°C menggunakan hot plate karena terjadi

penurunan suhu pada saat proses pencampuran menggunakan blender dan ultra-

turrax serta selama penggunaan probe sonicator. Penelitian ini menggunakan

etanol dalam membantu melarutkan bahan aktif resorcinol karena senyawa

resorcinol memiliki kelarutan yang baik pada pelarut ini (Haynes, 2017).

Pengujian Ukuran Partikel Sediaan Nanopartikel Lipid

Setelah pembuatan sediaan nanopartikel selesai, dilakukan pengujian untuk

mengetahui ukuran partikel menggunakan instrumen PSA dan nilai presentase

efisiensi penjerapan menggunakan instrument HPLC. Instrumen Particle Size Ana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

13

13

-lyzer menggunakan prinsip Dynamic Light Scattering (DLS), dimana DLS

mengukur ukuran hidrodinamik partikel dengan mekanisme menembakkan cahaya

dari laser yang melewati suspensi koloid terdispersi dan menganalisis modulasi

intensitas cahaya yang tersebar sebagai fungsi waktu (Lim et al., 2013). Gerak

Brown dari partikel berkorelasi dengan diameter hidrodinamiknya. Pengukuran

DLS menggunakan sudut hamburan 90 derajat menggunakan laser helium-neon

sebagai sumber cahaya, yaitu posisi detektor pada sudut siku-siku 90 derajat

terhadap cahaya datang (Griffiths et al., 2015). Gerak Brown dari masing-masing

partikel diintrepretasikan menjadi ukuran partikel, yang dihitung dengan perangkat

lunak menggunakan persamaan Stokes Einstein (Raval et al., 2018). Adapun data

ukuran partikel dipaparkan dalam data Z-Average yang merupakan nilai rata-rata

ukuran partikel pada intensitas cahaya yang dapat terukur menggunakan PSA. Nilai

target ukuran partikel yang diinginkan adalah sebesar > 40nm yang merupakan

ukuran partikel yang dapat bekerja secara lokal (Gautam et al., 2011) hingga

diameter 100 nm yang merupakan ukuran nanopartikel lipid yang sering digunakan

sebagai pembawa dalam sistem pengiriman obat karena mempunyai kemampuan

distribusi yang baik (Sułkowski et al., 2005).

Pengujian sampel menggunakan PSA membantu dalam mengetahui nilai

indeks polidispersitas sediaan uji. Nilai indeks polidispersitas (PDI) merupakan

parameter yang menggambarkan penyebaran distribusi ukuran partikel dan nilainya

dapat bervariasi dari 0 hingga 1, dimana partikel koloid dengan PDI kurang dari 0,1

menunjukkan partikel monodisperse dan nilai lebih dari 0,1 dapat menunjukkan

distribusi ukuran partikel polidispersi (Raval et al., 2018). Nilai PDI merupakan

nilai kuadrat dari deviasi standar dibagi dengan diameter partikel rata-rata. Nilai

PDI antara 0,1 dan 0,25 menunjukkan rentang distribusi kecil dalam ukuran

partikel, sedangkan nilai PDI> 0,5 menunjukkan dispersitas partikel yang lebih

besar dalam kaitannya dengan ukuran (Cooper et al., 2014). Adapun nilai

polidispersitas yang baik adalah <0,3 (Badran, 2014).

Gambar pada Lampiran 1 menunjukkan kurva distribusi ukuran partikel

nanopartikel lipid yang memiliki hasil sebaran mendekati distribusi normal atau

right-handed inclination. Kurva distribusi normal ditandai dengan bentuk kurva

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

14

yang menyerupai lonceng simetris. Kurva distribusi ukuran partikel untuk sebagian

besar kelompok partikel adalah asimetris dan cenderung ke arah diameter yang

lebih besar dengan diameter kecil yang menempati sebagian besar dari keseluruhan

partikel (Xu and Zhou, 2014). Pembuatan nanopartikel lipid resorcinol

menghasilkan ukuran partikel dan nilai IP sebesar :

Tabel VI. Hasil Ukuran Partikel dan Nilai PI Sediaan Nanopartikel

Lipid Resorcinol

Formula Replikasi

Ukuran

Partikel

(nm)

Polydispersity

Index

1

1 124,4 0,158

2 123,3 0,176

3 125,4 0,106

2

1 114,3 0,198

2 113,6 0,133

3 113,2 0,224

3

1 130,0 0,181

2 128,9 0,226

3 127,2 0,274

4

1 120,8 0,206

2 120,0 0,121

3 119,7 0,272

Dari data Tabel VI menunjukkan bahwa seluruh sampel belum masuk

dalam range target ukuran partikel. Ukuran partikel dari masing-masing sampel uji

memiliki ukuran melebihi 100 nm, namun masih dalam range target ukuran partikel

yang baik bila diaplikasikan yaitu 50-150nm (Ko and Lee, 2010; Liang et al., 2004;

Sułkowski et al., 2005). Ukuran partikel yang dihasilkan belum mencapai 100nm

dipengaruhi oleh mekanisme probe sonicator yang digunakan untuk formulasi

sediaan uji. Probe sonicator memberikan energi tinggi ke suspensi lipid namun

memiliki kecenderungan terjadinya overheating yang dapat mempengaruhi proses

penjerapan sediaan uji (Mozafari, 2010). Probe sonicator memberikan daya yang

diarahkan ke volume suspensi yang kecil dan memiliki gaya geser yang rendah

sehingga tidak memastikan bahwa semua volume suspensi melewati bagian tip

sonikator ini (Taylor, 2010), hal ini menyebabkan nanopartikel yang memiliki

ukuran partikel yang baik hanya yang mengalami kontak langsung dengan tip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

15

sonikator. Probe sonicator yang digunakan memiliki kecenderungan tidak

mengalami kontak langsung dengan seluruh volume sediaan uji, sehingga

diperlukan kombinasi dengan pengadukan kecepatan tinggi untuk memperoleh

hasil yang optimal (Taylor, 2010). Meskipun memiliki nilai indeks polidispersitas

yang sangat kecil, namun pembuatan sistem nanopartikel lipid ini akan memberikan

hasil ukuran partikel yang lebih baik menggunakan instrumen bath sonicator,

seperti hasil pada penelitian yang dilakukan Dwiastuti et al. (2018) dengan nilai

ukuran partikel <100nm dengan nilai polidispersitas <0,3.

Pengujian dilakukan dalam masa penyimpanan kurang dari 30 hari setelah

hari pembuatan sediaan, sehingga waktu penyimpanan tidak mempengaruhi

besarnya ukuran partikel yang diperoleh. Berdasarkan penelitian yang telah

divalidasi oleh Dwiastuti, et al (2018), sediaan dalam masa penyimpanan di bawah

30 hari, menghasilkan sediaan ukuran partikel di bawah 100 nm dengan

peningkatan ukuran partikel ± 2nm setiap minggunya.

Berdasarkan data pada Tabel VI, nilai indeks polidispersitas menunjukkan

sebaran ukuran partikel masuk dalam nilai distribusi yang baik, yaitu di bawah 0,3

(Badran, 2014). Nilai indeks polidispersitas yang rendah menunjukkan bahwa

sistem dispersi tersebut memiliki sifat yang lebih stabil untuk jangka panjang.

Rentang indeks polidispersitas pada kisaran 0-0,5 menunjukkan ukuran partikel

telah terdistribusi secara homogen(Gao et al., 2008).

Pengujian Efisiensi Penjerapan

Jumlah free drug dari resorcinol dalam sediaan dan persentase efisiensi

penjerapan resorcinol telah ditentukan dalam penelitian ini. Metode HPLC dengan

detektor spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 279nm (Dwiastuti

et al., 2021) yang telah dioptimasi digunakan untuk menentukan kandungan free

drug resorcinol dalam sediaan uji. Adapun fase gerak yang digunakan dalam

metode HPLC adalah metanol:acetonitril:redistilled water dengan perbandingan

10:89:1 v/v dan flow rate sebesar 0,8 mL/menit dengan mode elusi gradien. Hasil

optimasi tersebut menunjukkan nilai uji kesesuaian sistem dengan nilai %RSD pada

6 kali replikasi injeksi larutan standar 40ppm sebesar kurang dari 2% dan peak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

16

dihasilkan pada kromatogram memiliki nilai tailing factor kurang dari 2,0. Hasil

pengujian estimasi kuantitatif juga menunjukkan nilai R2 sebesar 0,9995 dengan

persamaan kalibrasi :

y = 16630x + 17911 (1)

Uji kesesuaian sistem berfungsi untuk mengkonfirmasi kinerja sistem

HPLC terhadap pemisahan analit (Dwiastuti et al., 2021). Pemisahan analit

resorcinol menggunakan metode HPLC muncul dengan retensi waktu sekitar 3,4

menit. Nilai persentase efisiensi penjerapan dihitung berdasarkan dari nilai area

pada kromatogram yang muncul. Area yang muncul pada kromatogram larutan

standar resorcinol yang telah dibuat, digunakan sebagai acuan dalam perhitungan

efisiensi penjerapan. Konsentrasi standar yang telah dibuat adalah 44ppm, dan

ditemukan luas area sebesar 658052,5 menggunakan metode analisis HPLC dengan

pengaturan fase gerak yang telah dioptimasi. Filtrat hasil sentrifugasi sediaan uji

menggunakan nanosep sebanyak 100µL akan diencerkan menggunakan ethanol

dalam labu ukur 5mL.

Hasil persentase efisiensi penjerapan pada Tabel VII menghasilkan nilai

rerata 68,75395434% untuk F1, F2 dengan nilai rerata sebesar 66,68580044%, F3

dengan nilai rerata sebesar 68,032100825%, dan F4 dengan nilai rerata sebesar

75,5801288%. Nilai persentase efisiensi penjerapan tersebut memiliki nilai yang

lebih tinggi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwiastuti et al. (2018),

menggunakan nanopartikel soy lecithin dengan senyawa aktif 4-nBR dengan

metode pemanasan dan sonikasi yang menghasilkan nilai persentase efisiensi

penjerapan sebesar 48.75 (± 37.28)% setelah penyimpanan sediaan selama 30 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

17

Tabel VII. Data Hasil Pengujian Efisiensi Penjerapan

Replikasi Formula

Kandungan

Free Drug

Resorcinol

(µg/mL)

Jumlah

Penimbangan

Analit

(mg)

Persentase

Efisiensi

Penjerapan (%)

1

F1 199,6257138 65 69,28835173

F2 220,4204072 65 66,08916813

F3 224,2550556 67 66,52909617

F4 183,2941901 66 72,22815302

2

F1 206,5728798 65 68,21955695

F2 212,6641871 65 67,28243275

F3 194,9753249 64 69,53510548

F4 134,8345307 64 78,93210458

Respon Sifat Fisik Sediaan Berdasarkan Statistik Analysis of Variance

(ANOVA)

Respon sifat fisik yang dihasilkan dari kedua faktor yang digunakan yaitu

kosentrasi soy lecithin dan durasi sonikasi dilakukan pengujian statistik

menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) software Minitab17. Uji statistik

ANOVA akan menunjukkan nilai signifikansi (p-value) setiap faktor dan

interaksinya berpengaruh atau tidak terhadap respon yang dihasilkan. Nilai p-value

yang dianggap memberikan pengaruh atau berbeda bermakna apabila nilai p-value

< 0,05 (Afsah-Hejri et al., 2011).

a. Respon ukuran partikel

Pada penelitian ini dilakukan uji statistik ANOVA untuk melihat

pengaruh kedua faktor terhadap respon ukuran partikel yang dihasilkan.

Faktor memiliki pengaruh terhadap respon apabila nilai p-value < 0,05. Nilai

p-value model dilihat terlebih dahulu untuk melihat apakah model yang

digunakan tersebut valid dan dapat digunakan persamaannya dalam

menentukan efek kedua faktor terhadap respon ukuran partikel. Berikut

persamaan FD untuk respon ukuran partikel:

y= 651,2 – 73,47 (konsentrasi soy lecithin) – 15,54 (durasi sonikasi)

+ 2,160 (konsentrasi soy lecithin*durasi sonikasi) (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

18

Tabel VIII. Respon Ukuran Partikel pada Uji Statistik ANOVA

Signifikansi

Model R2

0,000 98,67%

Nilai p-value dari model adalah 0,000 (<0,05) sehingga

menunjukkan bahwa model yang digunakan telah valid. Model yang valid

tersebut membuat persamaan regresi dari Minitab17 dapat digunakan untuk

melihat perbandingan antara nilai yang diperoleh selama percobaan (data

actual) dan nilai respon yang diprediksi oleh Minitab17 ini. Data

perbandingan nilai respon ukuran partikel tergambar pada Tabel IX.

Tabel IX. Perbandingan Data Actual dan Prediksi Respon Ukuran

Partikel

Formula Replikasi Nilai Ukuran Partikel (nm)

Prediksi Aktual

F1

1

124,31 124,4

F2 113,645 114,3

F3 128,645 130

F4 120,11 120,8

F1

2

124,31 123,3

F2 113,645 113,6

F3 128,45 128,9

F4 120,11 120

F1

3

124,31 125,4

F2 113,645 113,2

F3 128,45 127,2

F4 120,11 119,7

Dilakukan analisis persamaan model yaitu pengujian asumsi residual

untuk mengansumsi apakah residual bersifat identik, independen, dan

terdistribusi normal atau tidak. Pengujian asumsi normalitas residual

berutujuan untuk mendeteksi apakah nilai residual berdistribusi normal atau

tidak (Febrianto et al., 2018). Dari hasil yang ditampilkan pada Gambar 1,

menunjukkan bahwa titik-titik residual yang diplot jatuh kira-kira hampir

sepanjang garis lurus, sehingga residualnya normal atau setidaknya

mendekati normal (Mathews, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

19

Gambar 1. Uji Normalitas Residual untuk Respon Ukuran Partikel

Pengujian asumsi residual identik dilakukan untuk memeriksa apakah varian

residual dari model yang diperoleh sama penyebarannya (homokedastisitas)

atau tidak. Dari plot yang dihasilkan pada Gambar 2, diperoleh bahwa

residual tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang

menunjukkan bahwa asumsi residual identik terpenuhi. Residu memiliki

jumlah variasi yang hampir sama pada semua tingkat nilai yang dipasang

(Matthew, P.G., 2005).

Gambar 2. Grafik Uji Homokedastisitas untuk Respon Ukuran Partikel

Uji asumsi indipendensi residual dilakukan untuk mengetahui apakah antara

faktor yang digunakan saling berhubungan atau tidak. Pada Gambar 3

terlihat bahwa tidak ada pola yang memungkinkan residual diprediksi dari

pola yang mendahuluinya, sehingga error tampak independent (Matthew,

P.G., 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

20

Gambar 3. Grafik Uji Independensi Residual untuk Respon Ukuran

Partikel

Untuk menentukan hubungan antara faktor konsentrasi soy lecithin dan durasi

sonikasi dengan ukuran partikel dari sediaan uji, data ditampilkan secara

grafis menggunakan diagram Pareto pada Gambar 4. Diagram Pareto

tersebut membandingkan nilai absolut dan signifikansi efek (Sredović

Ignjatović et al., 2015).

Gambar 4. Diagram Efek Pareto terhadap Ukuran Partikel

Dari gambar diagram tersebut, terdapat garis vertikal dengan nilai

2.45 yang merupakan baseline interval kepercayaan 95% (Sredović

Ignjatović et al., 2015). Faktor yang paling signifikan secara statistik yang

mempengaruhi ukuran partikel yang dihasilkan adalah durasi sonikasi dan

interaksi durasi sonikasi dengan konsentrasi soy lecithin merupakan faktor

lain yang masuk sebagai pengaruh signifikan secara statistik. Besaran relatif

dari variabel proses ditentukan berdasarkan efek faktor dan nilai p-value yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

21

sesuai (Sredović Ignjatović et al., 2015). Durasi sonikasi yang tinggi terbukti

dapat mereduksi diameter nanopartikel dengan amplitudo sonikator sebesar

lebih dari 55% (Esmaeilzadeh-Gharedaghi et al., 2012). Hasil ini

mengonfirmasi bahwa faktor durasi sonikasi memiliki pengaruh terhadap

ukuran partikel sediaan uji yang dihasilkan.

Hasil analisis statistik menggunakan metode ANOVA Two-Way

menunjukkan nilai R-square model yang diperoleh sudah baik yaitu sebesar

98,67%. Nilai R-square sudah memenuhi persyaratan bahwa variabel bebas

berpengaruh kuat terhadap respon hanya jika nilai R2 ≥ 0,8 (Riswanto et al.,

2020). Respon yang dihasilkan menunjukkan bahwa nilai p-value untuk

konsentrasi soy lecithin sebesar 0,092 yang sesuai dengan data pada diagram

Pareto pada Gambar 8, yang menunjukkan bahwa variabel konsentrasi soy

lecithin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ukuran partikel yang

dihasilkan.

b. Respon efisiensi penjerapan

Pada penelitian ini dilakukan uji statistik ANOVA untuk melihat

pengaruh kedua faktor terhadap respon efisiensi penjerapan yang dihasilkan.

Faktor berpengaruh terhadap respon apabila nilai p-value < 0,05. Nilai p-

value model dilihat terlebih dahulu untuk melihat apakah model tersebut valid

dan dapat digunakan persamaannya dalam menentukan efek kedua faktor

terhadap respon efisiensi penjerapan resorcinol. Berikut persamaan FD untuk

respon efisiensi penjerapan:

y= 381 – 47,6 (konsentrasi soy lecithin) – 10,76 (durasi sonikasi)

+ 1,634 (konsentrasi soy lecithin*durasi sonikasi) (3)

Tabel X. Respon Efisiensi Penjerapan pada Uji Statistik ANOVA

Signifikansi

Model R2

0,110 86,83%

Nilai p-value dari model adalah 0,110 (>0,05) sehingga menunjukkan

bahwa model tidak valid. Hal ini juga menunjukkan bahwa kedua faktor atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

22

rentang level tidak berpengaruh signifikan terhadap respon efisiensi

penjerapan. Intepretasi nilai p-value kedua faktor dan interaksinya serta

persamaan yang didapatkan tidak dapat ditindaklanjuti karena nilai p-value

model sudah menunjukkan tidak berpengaruh signifikan (tidak valid). Hal ini

menunjukkan bahwa pada rentang konsentrasi soy lecithin dan durasi sonikasi

yang peneliti gunakan tidak berpengaruh terhadap respon efisiensi

penjerapan. Jangka waktu penyimpanan sediaan uji yang sangat lama, yaitu

lebih dari 30 hari penyimpanan yang membuat sediaan tidak stabil.

Ketidakstabilan sediaan uji didukung oleh faktor tidak adanya stabilizer yang

ditambahkan pada sediaan uji. Penambahan stabilizer akan membentuk

ikatan sambung silang dengan senyawa pembawa sehingga menjadikan

partikel tetap stabil dan menghasilkan penjerapan partikel yang baik (Pawar

et al., 2008).

Penentuan Area dan Komposisi Optimum

Model yang didapatkan pada respon ukuran partikel menunjukkan hasil p-

value yang signifikan. Nilai p-value yang signifikan ini menyebabkan persamaan

yang sudah didapatkan melalui uji statistik ANOVA dapat digunakan untuk

memprediksi respon yang dihasilkan ketika diaplikasikan level pada kedua faktor

untuk menghasilkan nilai respon yang optimal. Hal tersebut membuat contour plot

yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk menentukan area optimum dari

optimasi faktor konsentrasi soy lecithin dan durasi sonikasi menggunakan metode

desain faktorial.

Pengaturan optimasi dengan analisis response optimizer yaitu

menggunakan mode target dengan nilai terendah 50nm, nilai target 100nm, dan

nilai tertinggi sebesar 150nm. Hasil yang diperoleh dari pengaturan optimasi ini

adalah F2 dengan konsentrasi soy lecithin sebesar 6.5% w/v dan durasi sonikasi

selama 40 menit. Prediksi hasil pengujian ukuran partikel F2 dari ketiga

replikasinya memperoleh nilai Z-Average terendah, yaitu sebesar 113.7nm. Hasil

tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Esmaeilzadeh-

Gharedaghi et al. (2012) yaitu peningkatan durasi sonikasi dalam konsentrasi

fosfolipid yang rendah menyebabkan penurunan yang signifikan pada diameter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

23

partikel nano. Hasil prediksi ini sesuai dengan analisis menggunakan contour plot

seperti pada Gambar 5.

Dari Gambar 5 menunjukkan bahwa untuk dapat memperoleh ukuran

partikel seminimal mungkin, yaitu area berwarna biru tua dengan nilai prediksi

ukuran partikel <115nm yaitu dengan mengaplikasikan konsentrasi soy lecithin

sebesar 6,5 %w/v dan durasi sonikasi selama 40 menit.

Gambar 5. Contour Plot Respon Ukuran Partikel terhadap Kedua Variabel

Model untuk efisiensi penjerapan tidak menunjukkan adanya hasil p-value

yang signifikan. Nilai p-value yang tidak signifikan ini menyebabkan persamaan

yang sudah didapatkan melalui uji statistik ANOVA tidak dapat digunakan. Hal

tersebut membuat contour plot yang dihasilkan juga tidak dapat digunakan untuk

menentukan area optimum dari optimasi faktor konsentrasi soy lecithin dan durasi

sonikasi menggunakan metode desain faktorial.

Pada analisis Minitab17, titik optimum pada model efisiensi penjerapan

ditemukan. Titik optimum ditentukan melalui analisis response optimizer dengan

menetapkan mode yang disesuaikan. Mode yang digunakan untuk respon efisiensi

penjerapan adalah mode minimum dengan pengaturan nilai target sebesar 50% dan

nilai tertinggi sebesar 100%. Mode minimum ini digunakan karena nilai efisiensi

penjerapan yang diharapkan adalah lebih dari 50%. Titik optimum tersebut berada

pada formula F2 dengan konsentrasi soy lecithin sebesar 6,5% w/v dan durasi

sonikasi selama 40 menit. Pada formula F2 didapatkan respon nilai efisiensi

penjerapan sebesar 66.6858%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

24

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Konsentrasi soy lecithin dan durasi sonikasi yang dapat menghasilkan respon

ukuran partikel yang optimal ditemukan pada formula 2 dengan konsentrasi soy

lecithin sebesar 6,5%w/v dan durasi sonikasi selama 40 menit meskipun belum

memasuki rentang nilai ukuran partikel yang diharapkan. Tidak ditemukan

formula optimal untuk respon efisiensi penjerapan karena faktor waktu

penyimpanan sediaan uji yang tidak terkontrol.

2. Ditemukan area optimum pada contour plot untuk respon ukuran partikel yaitu

pada area berwarna biru tua yang menunjuk pada konsentrasi soy lecithin sebesar

6,5% w/v dan durasi sonikasi selama 40 menit. Tidak dapat ditentukan area

optimum pada analisis contour plot untuk respon efisiensi penjerapan. Formula

2 dengan level konsentrasi fosfolipid soy lecithin sebesar 6,5% w/v dan durasi

sonikasi selama 40 menit menghasilkan suatu sistem nanopartikel lipid yang

terprediksi optimal pada analisis response optimizer.

3. Diperoleh nilai efisiensi penjerapan dengan nilai rerata 68,75395434% untuk F1,

F2 dengan nilai rerata sebesar 66,68580044%, F3 dengan nilai rerata sebesar

68,032100825%, dan F4 dengan nilai rerata sebesar 75,5801288%.

Saran

1. Waktu pengujian sediaan nanopartikel lipid resorcinol sebaiknya dikendalikan

dalam jangka waktu yang konsisten dihitung sejak formulasi selesai dilakukan.

2. Dapat dilakukan penambahan stabilizer pada proses formulasi untuk menjaga

stabilitas sediaan dan dapat memperoleh nilai efisiensi penjerapan yang baik.

3. Perlu dilakukan validasi metode analisis pada hasil formulasi dengan konsentrasi

soy lecithin 6,5% w/v dan durasi sonikasi 40 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

25

DAFTAR PUSTAKA

Afsah-Hejri, L., Jinap, S., Arzandeh, S., Mirhosseini, H., 2011. Optimization of

HPLC Conditions for Quantitative Analysis of Aflatoxins in Contaminated

Peanut. Food Control, 22(3–4), 381–388.

Attama, A.A., Momoh, M.A., Builders, P.F., 2012. Lipid Nanoparticulate Drug

Delivery Systems: A Revolution in Dosage Form Design and

Development in Recent Advance in Novel Drug Carrrier Systems, in:

Intech. p. 38.

Badran, M., 2014. Formulation and In Vitro Evaluation of Flufenamic Acid Loaded

Deformable Liposomes for Improved Skin Delivery. Digest Journal of

Nanomaterials and Biostructures, 9(1), 83–91.

CAMEO-Chemical, 2020. Resorcinol.

https://cameochemicals.noaa.gov/chemical/4409, diakses tanggal 15

Desember 2020.

Candioti, L.V., Zan, M.M. De, Cámara, M.S., Goicoechea, H.C., 2014.

Experimental Design and Multiple Response Optimization using The

Desirability Function in Analytical Methods Development. Talanta, 124,

123–138.

Christania, F.S., Dwiastuti, R., Yuliani, S.H., 2020. Lipid and Silver Nanoparticles

Gels Formulation of Tempeh Extract. Journal of Pharmaceutical Sciences

and Community, 16(2), 56–62.

Cooper, D.L., Conder, C.M., Harirforoosh, S., 2014. Nanoparticles in Drug

Delivery: Mechanism of Action, Formulation and Clinical Application

towards Reduction in Drug-associated Nephrotoxicity. Expert Opinion on

Drug Delivery, 11(10), 1661–1680.

Dwiastuti, R., Christin, D., Putri, A., Hariono, M., Octa, F.D., 2021. Multiple

Response Optimization of an HPLC Method for Analyzing Resorcinol and

4- n -Butyl Resorcinol in Lipid Nanoparticles 21(2), 502–511.

Dwiastuti, R., Marchaban, Istyastono, E.P., Riswanto, F.D.O., 2018. Analytical

Method Validation and Determination of Free Drug Content of 4-n-

butylresorcinol in Complex Lipid Nanoparticles using RP-HPLC Method.

Indonesian Journal of Chemistry, 18(3), 496–502.

Dwiastuti, R., Noegrohati, S., Istyastono, E.P., Marchaban, 2016a. Formulation and

Physical Properties Observations of Soy Lecithin Liposome Containing 4-

n-butylresorcinol. AIP Conference Proceedings, 1755.

Dwiastuti, R., Noegrohati, S., Istyastono, E.P., Marchaban, 2016b. Metode

Pemanasan dan Sonikasi Menghasilkan Nanoliposom dari Fosfolipid

Lesitin Kedelai (Soy Lecithin). Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas,

13(1), 23–27.

Emami, J., Rezazadeh, M., Varshosaz, J., Tabbakhian, M., Aslani, A., 2012.

Formulation of LDL Targeted Nanostructured Lipid Carriers Loaded with

Paclitaxel: A Detailed Study of Preparation, Freeze Drying Condition, and

In Vitro Cytotoxicity. Journal of Nanomaterials, 2012, 1–10.

Esmaeilzadeh-Gharedaghi, E., Faramarzi, M.A., Amini, M.A., Rouholamini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

26

Najafabadi, A., Rezayat, S.M., Amani, A., 2012. Effects of Processing

Parameters on Particle Size of Ultrasound Prepared Chitosan

Nanoparticles: An Artificial Neural Networks Study. Pharmaceutical

Development and Technology, 17(5), 638–647.

Febrianto, L.S., Dwidayati, N.K., Hendikawati, P., 2018. Perbandingan Metode

Robust Least Median of Square (LMS) Dan Penduga S untuk Menangani

Outlier pada Regresi Linier Berganda. Unnes Journal of Mathematics,

7(1), 83–95.

Gao, L., Zhang, D., Chen, M., 2008. Drug Nanocrystals for the Formulation of

Poorly Soluble Drugs and Its Application as a Potential Drug Delivery

System. Journal of Nanoparticle Research, 10(5), 845–862.

Gautam, A., Singh, D., Vijayaraghavan, R., 2011. Dermal Exposure of

Nanoparticles: An Understanding. Journal of Cell and Tissue Research,

11(1), 2703–2708.

Griffiths, P.C., Cattoz, B., Ibrahim, M.S., Anuonye, J.C., 2015. Probing the

Interaction of Nanoparticles with Mucin for Drug Delivery Applications

Using Dynamic Light Scattering. European Journal of Pharmaceutics and

Biopharmaceutics, 97(May), 218–222.

Haynes, W.M., 2017. CRC Handbook of Chemistry and Physics, 97th Editi. ed.

CRC Press LLC, Boca Raton.

Hibbert, D.B., 2012. Experimental Design in Chromatography: A Tutorial Review.

Journal of Chromatography B: Analytical Technologies in the Biomedical

and Life Sciences, 910, 2–13.

Hazardous Substances Data Bank, 2020a. Resorcinol. Pubchem.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/source/hsdb/722, diakses tanggal 15

Desember 2020.

Hazardous Substances Data Bank, 2020b. Resorcinol. Pubchem.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Resorcinol#section=LogP,

diakses tanggal 15 Desember 2020.

Jacobi, A., Mayer, A., Augustin, M., 2015. Keratolytics and Emollients and Their

Role in the Therapy of Psoriasis: a Systematic Review. Dermatology and

Therapy, 5(1), 1–18.

Kang, K.C., Lee, C. Il, Pyo, H.B., Jeong, N.H., 2005. Preparation and

Characterization of Nano-Liposomes using Phosphatidylcholine. Journal

of Industrial and Engineering Chemistry, 11(6), 847–851.

Ko, S., Lee, S.C., 2010. Effect of Nanoliposomes on The Stabilization of

Incorporated Retinol. African Journal of Biotechnology, 9(37), 6158–

6161.

Koshiyama, K., Wada, S., 2016. Collapse of a Lipid-Coated Nanobubble and

Subsequent Liposome Formation. Scientific Reports, 6(June), 1–8.

Liang, X., Mao, G., Ng, K.Y.S., 2004. Mechanical Properties and Stability

Measurement of Cholesterol-Containing Liposome on Mica by Atomic

Force Microscopy. Journal of Colloid and Interface Science, 278(1), 53–

62.

Lim, J., Yeap, S.P., Che, H.X., Low, S.C., 2013. Characterization of Magnetic

Nanoparticle by Dynamic Light Scattering. Nanoscale Research Letters,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

27

8(1), 1–14.

Machado, A.R., Assis, L.M. de, Machado, M.I.R., Souza-Soares, L.A. de, 2014.

Importance of Lecithin for Encapsulation Processes. African Journal of

Food Science, 8(4), 176–183.

Martien, R., Adhyatmika, Irianto, I.D.K., Farida, V., Sari, D.P., 2012.

Perkembangan Teknologi Nanopartikel Sebagai Sistem Penghantaran

Obat. Majalah Farmaseutik, 8(1), 133–144.

Mathews, P.G., 2005. Design of Experiments with MINITAB, The American

Statistician.

Medscape, 2020. Resorcinol. https://reference.medscape.com/drug/compound-w-

for-kids-salicylic-acid-topical-999359#10, diakses tanggal 15 Desember

2020.

Mee, R.W., 2009. Analysis of Full Factorial Experiments, in: A Comprehensive

Guide to Factorial Two-Level Experimentation. Springer, p. 29.

Mozafari, M.R., 2010. Nanoliposomes : Preparation and Analysis, in: Methods in

Molecular Biology. Humana Press, pp. 35–36.

National Center of Biotechnology Information, 2020a. Resorcinol. Pubchem.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Resorcinol#section=Structu

res, diakses tanggal 15 Desember 2020.

National Center of Biotechnology Information, 2020b. Resorcinol. Pubchem.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Resorcinol#section=Solubil

ity, diakses tanggal 15 Desember 2020.

National Center of Biotechnology Information, 2020c. Resorcinol. Pubchem.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Resorcinol#section=Chemi

cal-and-Physical-Properties, diakses tanggal 15 Desember 2020.

National Center of Biotechnology Information, 2020d. Lecithin from Soybean.

Pubchem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Lecithin-from-

Soybean#section=Computed-Properties, diakses tanggal 15 Desember

2020.

Puri, A., Loomis, K., Smith, B., Lee, J.H., Yavlovich, A., Heldman, E., Blumenthal,

R., 2009. Lipid-based nanoparticles as pharmaceutical drug carriers: From

concepts to clinic. Critical Reviews in Therapeutic Drug Carrier Systems,

26(6), 523–580.

Putri, D.C.A., Dwiastuti, R., Marchaban, Nugroho, A.K., 2017. Optimization of

Mixing Temperature and Sonication Duration in Liposome Preparation.

Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, 14(2), 79–85.

Rajabi, M., Mousa, S., 2016. Lipid Nanoparticles and Their Application in

Nanomedicine. Current Pharmaceutical Biotechnology, 17(8), 662–672.

Raval, N., Maheshwari, R., Kalyane, D., Youngren-Ortiz, S.R., Chougule, M.B.,

Tekade, R.K., 2018. Importance of Physicochemical Characterization of

Nanoparticles in Pharmaceutical Product Development, Basic

Fundamentals of Drug Delivery. Elsevier Inc.

Risselada, H.J., Marrink, S.J., 2009. Curvature Effects on Lipid Packing and

Dynamics in Liposomes Revealed by Coarse Grained Molecular

Dynamics Simulations. Physical Chemistry Chemical Physics, 11, 2056–

2067.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

28

Riswanto, F.D.O., Desra, A., Sari, R.M., Thomas, V., Rohman, A., Pramono, S.,

Martono, S., 2020. Employing an R Software Package RSM for

Optimizing of Genistein, Daidzein, and Glycitein Separation and Its

Application for Soy Milk Analysis by HPLC Method. Indonesian Journal

of Chemistry, 20(5), 1184–1198.

Riswanto, F.D.O., Rohman, A., Pramono, S., Martono, S., 2019. Application of

Response Surface Methodology as Mathematical and Statistical Tools in

Natural Product Research. Journal of Applied Pharmaceutical Science,

9(10), 125–133.

Shah, R., Eldridge, D., Palombo, E., Harding, I., 2015. Lipid Nanoparticles:

Production, Characterization and Stability. Springer, New York.

Siddiqui, A., Alayoubi, A., El-Malah, Y., Nazzal, S., 2014. Modeling The Effect of

Sonication Parameters on Size and Dispersion Temperature of Solid Lipid

Nanoparticles (SLNs) by Response Surface Methodology (RSM).

Pharmaceutical Development and Technology, 19(3), 342–346.

Sredović Ignjatović, I.D., Onjia, A.E., Ignjatović, L.M., Todorović, Ž.N.,

Rajaković, L. V., 2015. Experimental Design Optimization of the

Determination of Total Halogens in Coal by Combustion–Ion

Chromatography. Analytical Letters, 48(16), 2597–2612.

Sułkowski, W.W., Pentak, D., Nowak, K., Sułkowska, A., 2005. The Influence of

Temperature, Cholesterol Content and pH on Liposome Stability. Journal

of Molecular Structure, 744–747, 737–747.

Taylor, A.C., 2010. Advances in Nanoparticle Reinforcement in Structural

Adhesives, in: Advances in Structural Adhesive Bonding. Woodhead

Publishing Limited, pp. 151–182.

Tofani, R.P., Sumirtapura, Y.C., Darijanto, S.T., 2016. Formulation,

Characterisation, and In Vitro Skin Diffusion of Nanostructured Lipid

Carriers for Deoxyarbutin Compared to a Nanoemulsion and Conventional

Cream. Scientia Pharmaceutica, 84(4), 634–645.

Vitorino, C.S.P., 2013. Lipid Nanoparticles and Permeation Enhancement for

Transdermal Drug Delivery. Universidade de Coimbra, Portugal.

Welsch, F., 2008. Routes and Modes of Administration of Resorcinol and Their

Relationship to Potential Manifestations of Thyroid Gland Toxicity in

Animals and Man. International Journal of Toxicology, 27(1), 59–63.

World Health Organization, 2006. Resorcinol, Concise International Chemical

Assessment Document 71. WHO Press, Switzerland.

Xu, Z., Zhou, B., 2014. Fundamentals of Air Cleaning Technology and Its

Application in Cleanrooms Chapter 1: Particle and Size Distribution, in:

Springer-Verlag Berlin Heidelberg. pp. 12–26. 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

29

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengujian Ukuran Partikel

Setelah Pembuatan Replikasi 1

Formula 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

30

Formula 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

31

Formula 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

32

Formula 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

33

Setelah Pembuatan Replikasi 2

Formula 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

34

Formula 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

35

Formula 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

36

Formula 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

37

Setelah Pembuatan Replikasi 3

Formula 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

38

Formula 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

39

Formula 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

40

Formula 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

41

Lampiran 2. Dokumentasi Hasil Formulasi Sediaan Nanopartikel Resorcinol

Formula Gambar Sediaan

F1

F2

F3

F4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

42

Lampiran 3. Pengujian Efisiensi Penjerapan

Kromatogram Larutan Standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

44

Data Replikasi I

Formula 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

45

Formula 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

46

Formula 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

47

Formula 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

48

Data Replikasi II

Formula 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

49

Formula 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

50

Formula 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

51

Formula 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

52

Lampiran 4. Data Optimasi Fase Gerak Metode Analisis HPLC

1. Uji Kesesuaian Sistem

NO TR AREA RESOLUSI TF K' N

1 4,244 510222 0 0,811 0 1155

2 4,258 507839 0 0,767 0 1914

3 4,236 508070 0 0,845 0 1412

4 4,256 508059 0 0,837 0 1360

5 4,233 507497 0 0,879 0 1487

6 4,266 503314 0 0,753 0 1709

MEAN 4,248833 507500,1667 0 0,815333333 0 1506,167

SD 0,013182 2266,45939 RSD

(%) 0,310251 0,446592837

2. Data Linearitas Menggunakan Standard Resorcinol

KONSENTRASI

(ppm) AREA

10 174117

20 348051

30 531871

40 687148

50 850663

60 1013482

70 1176326

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

53

Lampiran 5. Data Perhitungan Persentase Efisiensi Penjerapan

Konsentrasi Standard (ppm) 44

Luas Area Standard 658052,5

Persamaan Regresi Linear Kurva Baku y = 16630x + 17911

REPLIKASI I

Formula

Sampel Luas Area

Konsentrasi Sampel

(Pengenceran 5 mL)

(ppm)

Konsentrasi

Sampel (100 mL)

(ppm)

Konsentrasi

Analit Sediaan

(ppm)

% EE

F1 59711 3,992514275 199,6257138 650 69,28835173

F2 65931 4,408408144 220,4204072 650 66,08916813

F3 67078 4,485101113 224,2550556 670 66,52909617

F4 54826 3,665883801 183,2941901 660 72,22815302

REPLIKASI I

Formula

Sampel Luas Area

Konsentrasi Sampel

(Pengenceran 5 mL)

(ppm)

Konsentrasi

Sampel (100 mL)

(ppm)

Konsentrasi

Analit Sediaan

(ppm)

%EE

F1 61789 4,131457596 206,5728798 650 68,21955695

F2 63611 4,253283743 212,6641871 650 67,28243275

F3 58320 3,899506498 194,9753249 640 69,53510548

F4 40331 2,696690614 134,8345307 640 78,93210458

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: OPTIMASI KONSENTRASI SOY LECITHIN DAN DURASI SONIKASI

54

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Optimasi Konsentrasi Soy

Lecithin dan Durasi Sonikasi Formulasi Nanopartikel

Lipid dengan Zat Aktif Resorcinol Menggunakan Probe

Sonicator: Aplikasi Metode Factorial Design” memiliki

nama lengkap Agustine Nita Wulandari dan merupakan

anak pertama dari dua bersaudara pasangan FX. Suwandi

dan Margaretha Endang Suprapti Setiyaningsih. Penulis

lahir di Bogor, pada 18 Agustus 1999. Pendidikan formal

yang ditempuh penulis yaitu TK Pangudi Luhur Jakarta

Selatan (2004-2005), SD Pangudi Luhur Jakarta Selatan

(2005-2011), SMP Pangudi Luhur Jakarta Selatan (2011-

2014), dan SMA Pangudi Luhur Van Lith (2014-2017).

Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma pada tahun 2017. Selama masa perkuliahan, penulis terlibat dalam kegiatan

kepanitiaan dan organisasi universitas. Kegiatan kepanitiaan yang penulis ikuti

yaitu sebagai anggota divisi medis pada kegiatan FACTION #2 pada tahun 2017

dan FACTION #3 pada tahun 2018. Penulis juga terlibat dalam kepanitiaan

Kegiatan Seminar Kebangsaan Sanata Dharma 2019 “Intelektual Muda Indonesia

sebagai Fondasi Bangsa” sebagai bendahara. Penulis terlibat dalam organisasi

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma periode 2018/2019

sebagai sekretaris Kementerian Sosial Politik Kajian Strategis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI