19
Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara Internasional Minagkabau Deris Yuhetra 1 1 Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424 [email protected] Abstrak Infrastruktur berupa Bandara Internasional Minangkabau dan keberadaan infrastruktur berupa transportasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Dengan adanya keberadaan infrastruktur berupa bandara dan transportasi maka dapat memicu tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kegiatan ekonomi dan menganalisis kegiatan ekonomi di sekitar Bandara Internasional Minangkabau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial. Kegiatan ekonomi pada wilayah penelitian di sekitar Bandara Internasional Minangkabau di dominasi oleh kegiatan ekonomi berupa perdagangan. Kegiatan ekonomi umumnya lebih banyak berada dan tersebar pada jarak 3 – 5 km dari Bandara Internasional Minangkabau. Persebaran kegiatan ekonomi tersebut di pengaruhi oleh keberadaan kota Padang yang merupakan pusat kota sehingga memiliki daya tarik tersendiri, hal ini sesuai dengan teori Losch yang menytakan kegiatan ekonomi cenderung berada dekat dengan pusat kegiatan atau pusat kota. Selain itu ketersediaan sarana dan prasana transportasi juga ikut mempengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi dan umumnya kegiatan ekonomi terdapat pada jaringan jalan primer. Pendapatan para pelaku kegiatan ekonomi pada umumnya termasuk dalam kategori sedang. Perbedaan pendapatan pelaku ekonomi dipengaruhi oleh lokasi kegiatan ekonomi, ketersediaan sarana dan prasaran transportasi dan besar kecilnya suatu kegiatan ekonomi. Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh kegiatan ekonomi pada lokasi penelitian cenderung sedikit. Distribution of Economic Activity Around Minangkabau International Airport Abstract Infrastructure in the form of Minangkabau International Airport and the existence of a transport infrastructure are factors that can influence economic activity. With the presence of Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara Internasional Minagkabau

Deris Yuhetra1

1Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424

[email protected]

Abstrak

Infrastruktur berupa Bandara Internasional Minangkabau dan keberadaan infrastruktur berupa

transportasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Dengan adanya

keberadaan infrastruktur berupa bandara dan transportasi maka dapat memicu tumbuh

kembangnya kegiatan ekonomi di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

persebaran kegiatan ekonomi dan menganalisis kegiatan ekonomi di sekitar Bandara

Internasional Minangkabau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

spasial. Kegiatan ekonomi pada wilayah penelitian di sekitar Bandara Internasional

Minangkabau di dominasi oleh kegiatan ekonomi berupa perdagangan. Kegiatan ekonomi

umumnya lebih banyak berada dan tersebar pada jarak 3 – 5 km dari Bandara Internasional

Minangkabau. Persebaran kegiatan ekonomi tersebut di pengaruhi oleh keberadaan kota

Padang yang merupakan pusat kota sehingga memiliki daya tarik tersendiri, hal ini sesuai

dengan teori Losch yang menytakan kegiatan ekonomi cenderung berada dekat dengan pusat

kegiatan atau pusat kota. Selain itu ketersediaan sarana dan prasana transportasi juga ikut

mempengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi dan umumnya kegiatan ekonomi terdapat

pada jaringan jalan primer. Pendapatan para pelaku kegiatan ekonomi pada umumnya

termasuk dalam kategori sedang. Perbedaan pendapatan pelaku ekonomi dipengaruhi oleh

lokasi kegiatan ekonomi, ketersediaan sarana dan prasaran transportasi dan besar kecilnya

suatu kegiatan ekonomi. Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh kegiatan ekonomi pada lokasi

penelitian cenderung sedikit.

Distribution of Economic Activity Around Minangkabau International Airport

Abstract

Infrastructure in the form of Minangkabau International Airport and the existence of a

transport infrastructure are factors that can influence economic activity. With the presence of

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 2: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

infrastructure such as airports and transportation, it can trigger the growth of economic

activity in the vicinity. This study aims to determine the distribution of economic activity and

analyze economic activity around the Minangkabau International Airport. The method used in

this research are spatial analysis. Economic activity in the area of research around the

Minangkabau International Airport is dominated by trade in the form of economic activity.

General economic activity and more are scattered at a distance of 3-5 km from Minangkabau

International Airport. Distribution of economic activity is influenced by the existence of the

city of Padang which is downtown so it has its own charm, it is consistent with the theory that

menyakan Losch economic activity tends to be close to the center or downtown activities. In

addition, the availability of facilities and infrastructures of transport also affects the

development of economic activity and economic activity generally present in the primary road

network. Revenue perpetrators of economic activity in general, including in the medium

category. Differences in income economic actors affected by the location of economic

activity, the availability of transportation facilities and infrastructure and the size of an

economic activity. Labor required by economic activity tends to be a little bit of research

sites.

Keywords: Distribution of Economic Activity, Minangkabau International

Airport, Spatial Analysis, Location Theory

1. Pendahuluan

Iinfrastruktur berupa Bandara Internasional Minangkabau dan keberadaan

infrastruktur berupa transportasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan

ekonomi. Kegiatan ekonomi dan transportasi memiliki keterkaitan yang sangat erat, dimana

keduanya dapat saling mempengaruhi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Tamin (1997)

dalam Rifusa (2010) bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki keterkaitan dengan transportasi,

karena akibat pertumbuhan ekonomi maka mobilitas seseorang meningkat dan kebutuhan

pergerakannya pun menjadi meningkat melebihi kapasitas prasarana transportasi yang

tersedia. Hal ini dapat disimpulkan bahwa transportasi dan perekonomian memiliki

keterkaitan yang erat. Di satu sisi transportasi dapat mendorong peningkatan kegiatan

ekonomi suatu daerah, karena dengan adanya infrastruktur transportasi maka suatu daerah

dapat meningkat kegiatan ekonominya.

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 3: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Infrastruktur merupakan salah satu pemicu tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi di

suatu daerah. Bandara Internasional Minangkabau merupakan salah satu infrastuktur di

Kecamatan Batang Anai yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi dan memicu tumbuh

kembangnya kegiatan ekonomi di Kecamatan Batang Anai.

Adapun kegiatan ekonomi yang muncul karena adanya Bandara Internasional

Minangkabau (BIM) antara lain seperti warung, toko, minimarket, sewa mobil, ojek, bengkel,

warnet, jasa cuci dan rumah makan.

Losch (1954), menyatakan bahwa lokasi suatu kegiatan ekonomi didasarkan pada

kemampuan untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Semakin jauh dari pusat

kegiatan maka konsumen menjadi enggan membeli karena biaya transportasi. Sehingga

produsen harus memilih lokasi yang mempunyai tempat yang cukup dekat dengan konsumen

agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Losch menyarankan agar lokasi kegiatan

terletak dekat dengan pusat kegiatan ekonomi. Pusat kota/pusat kegiatan ekonomi memiliki

magnet tersendiri yang mampu menarik kegiatan ekonomi maupun para konsumen sehingga

berada atau menuju ke pusat kota/pusat kegiatan. Bandara Internasional Minangkabau

diibaratkan sebagai sebuah pusat kegiatan ekonomi dalam teori Losch.

Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran

kegiatan ekonomi dan menganalisis kegiatan ekonomi di sekitar Bandara Internasional

Minangkabau. Dengan mengetahui persebaran kegiatan ekonomi maka dapat diketahui jenis

dan tahun berdirinya kegiatan ekonomi, mengetahui persebaran pendapatan, tenaga kerja dan

pola persebarannya.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Kegiatan ekonomi yang dibahas dalam penelitian ini adalah perdagangan, jasa dan rumah

makan. Kegiatan ekonomi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Produksi adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan

jasa. Dalam pengertian yang lebih luas, produksi didefinisikan sebagai setiap

tindakan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah ‘nilai’ guna suatu

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh kegiatan produksi

adalah produksi makanan, produksi pakaian, jasa angkutan umum, dll.

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 4: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

2. Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke

konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut

diperlukan. Contoh kegiatan distribusi adalah agen tiket pesawat, agen makanan,

dll.

3. Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan

faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Contoh

kegiatan konsumsi adalah makan, membeli pakaian, dll.

Dalam menentukan lokasi kegiatan ekonomi, pelaku usaha mempertimbangkan faktor-

faktor berikut (Dick, 1997 dalam Hasyim, 1999):

a. Karakteristik demografis konsumen

Keadaan penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal akan

berpengaruh terhadap bentuk, mutu, dan jumlah barang yang diproduksi dan dijual

b. Kondisi ekonomi

Jumlah penghasilan masyarakat merupakan kekuatan daya beli masyarakat tersebut,

karena itu toko-toko eceran dan usaha jasa biasanya ditempatkan di lokasi penduduk

dengan pendapatan tetap, dan jumlahnya besar

c. Kondisi sosial dan perdagangan

Dalam memilih lokasi, pelaku usaha mempertimbangkan apakah tempat usahanya

tersebut dekat dengan lingkungan permukiman atau rumah tinggal, karena faktor ini

memungkinkan usahanya tampil lebih luas di masyarakat tersebut. Ketersediaan

fasilitas seperti angkutan umum, air, listrik, dan sebagainya juga menunjang

keberhasilan usaha

d. Persaingan

Pada umumnya, banyak toko yang berlokasi di suatu tempat (aglomerasi) dapat

menarik minat konsumen untuk datang. Pertumbuhan kegiatan ekonomi dipengaruhi

oleh beberapa bidang seperti (Ma’ruf, 2005):

1. Demografi, antara lain jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan

semua barang dan jasa kebutuhan penduduk meningkat

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 5: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

2. Pertumbuhan ekonomi secara umum dan sektor-sektor ekonomi secara khusus

dapat memberikan dampak langsung, seperti meningkatnya perekonomian dapat

membuka lapangan kerja baru yang cukup besar

3. Bidang sosial budaya masyarakat, jika masyarakat semakin aktif dalam kehidupan

sosial akan meningkatkan aktivitas pengadaan barang dan jasa guna memfasilitasi

kegiatan mereka seperti hiburan malam. Sedangkan pada bidang budaya yang

dipengaruhi oleh agama akan menimbulkan permintaan barang dan jasa yang

berkenaan dengan kegiatan agama dan budaya tersebut

4. Kemajuan teknologi memberikan kesempatan pada produsen untuk menawarkan

produk yang lebih memikat, sehingga dalam waktu 1 tahun atau 6 bulan mereka

dapat meluncurkan produknya dan menjadi saingan bagi produk lama sehingga

terjadi penurunan harga. Produk baru menciptakan permintaan baru, sementara

penurunan harga produk yang kalah bersaing meningkatkan permintaan

5. Globalisasi merupakan faktor utama dalam terciptanya permintaan atau

meningkatnya permintaan barang dan jasa ritel. Gaya hidup merupakan salah satu

aspek yang berperan dalam perkembangan globalisasi, sehingga banyak kegiatan

ekonomi yang berkembang karena pengaruh kehidupan masyarakat

6. Infrastruktur dapat memperbesar kesempatan terhadap pertumbuhan kegiatan

ekonomi, sehingga memungkinkan untuk melakukan pengiriman produk dari satu

tempat menuju tempat lain. Selain itu, mempengaruhi aksesibilitas masyarakat dari

satu tempat menuju tempat lain

7. Bidang hukum merupakan peraturan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

kegiatan ekonomi, baik dalam arti mendorong pertumbuhan maupun menghambat

pertumbuhan.

2.2 Teori Lokasi Industri August Losch (1954)

Teori lokasi industri dikemukakan antara lain oleh Losch (1954), Losch menyatakan

bahwa lokasi suatu industri/lokasi kegiatan ekonomi didasarkan pada kemampuan untuk

menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Konsep dari teori lokasi yang dikemukakan oleh

Losch ini berprinsip pada permintaan pasar (demand) dengan asumsi:

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 6: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

a. Lokasi optimal suatu pabrik atau kegiatan ekonomi adalah apabila dapat

menguasai wilayah pemasaran yang luas sehingga dapat dihasilkan pendapatan

yang paling besar.

b. Pada suatu tempat yang topografinya datar atau homogen jika disuplai oleh pusat

industri, volume penjualan akan membentuk kerucut. Semakin jauh dari pusat

kegiatan ekonomi atau pusat kota, maka volume penjualan barang akan semakin

berkurang karena harganya semakin tinggi akibat naiknya ongkos transportasi

Semakin jauh dari pusat kegiatan/kota maka konsumen menjadi enggan membeli

karena biaya transportasi. Sehingga produsen harus memilih lokasi kegiatan yang mempunyai

tempat yang cukup dekat dengan konsumen agar dapat memperoleh keuntungan yang

maksimal. Losch menyarankan agar lokasi industri/lokasi kegiatan ekonomi terletak di pusat

kegiatan ekonomi atau mendekati pusat kegiatan ekonomi. Tujuan dari hal ini yaitu untuk

menemukan pola lokasi industry/kegiatan ekonomi sehingga dapat ditemukan keseimbangan

spasial antar lokasi.

2.3 Perdagangan dan Jasa

Perdagangan adalah kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara para produsen dan

konsumen sedangkan Menurut Kotler (2000), jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang

ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan

menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat

pada suatu produk. Dalam penelitian ini perdagangan difokuskan pada toko, warung dan

minimarket, sementara itu untuk kegiatan ekonomi berupa jasa di fokuskan pada kegiatan

selain dari Hotel/penginapan dan Rumah kontrakan/kos-kosan.

2. 5 Rumah Makan

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304/Menkes/Per/89 tentang persyaratan

rumah makan maka yang dimaksud rumah makan adalah satu jenis usaha jasa pangan yang

bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan

perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman

bagi umum di tempat usahanya ada penelitian ini.

2.6 Pendapatan

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 7: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Menurut Niswonger (1992), Pendapatan dapat diartikan sebagai arus masuk yang

diterima dalam periode waktu tertentu. Pendapatan pada penelitian ini berupa jumlah uang

bersih yang dihasilkan dalam kurun waktu satu bulan.

2.7 Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13

tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang

mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara

dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk

tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja

yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap

orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja.

2.8 Jaringan Jalan

Jaringan jalan merupakan sarana penting bagi lalu lintas pergerakan penduduk untuk

menjalankan kegiatan sehari-hari. Semakin tinggi dinamika dan tingkat kegiatan ekonomi di

suatu wilayah, maka semakin penting pula peranan jaringan jalan. Pola jaringan jalan

merupakan aspek yang sangat penting bagi suatu kota, karena elemen tersebut merupakan urat

nadi kehidupan kota untuk menampung dan menyalurkan pergerakan arus lalu lintas orang

dan barang dari suatu tempat ke tempat lain (Creighton, 1970 dalam Yulius, 2002).

Tamin (1997) dalam Rifusa (2010) juga bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki

keterkaitan dengan transportasi (ketersediaan jaringan jalan dan sarana transportasi), karena

akibat pertumbuhan ekonomi maka mobilitas seseorang meningkat dan kebutuhan

pergerakannya pun menjadi meningkat melebih kapasitas prasarana transportasi yang tersedia.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa transportasi dan perekonomian memiliki keterkaitan yang

erat. Di satu sisi transportasi dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi suatu daerah,

karena dengan adanya infrastruktur transportasi maka suatu daerah dapat meningkat kegiatan

ekonominya.

Menurut Undang-undang No. 13 tahun 1983 tentang jalan, yang dimaksud dengan

jalan adalah suatu prasarana perhubungan dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan

termasuk bagian pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas.

Pengertian fungsi jalan dan peranan jalan adalah sebagai berikut:

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 8: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

a. Jalan arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan utama, dengan cirri-ciri

perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi

b. Jalan kolektor, yaitu jalan yang melayani angkutan pengumpulan dan pembagian

dengan cirri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah

jalan masuk dibatasi

c. Jalan lokal, yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dan ciri-ciri perjalanan

jarak pendek, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

d. Peranan jalan primer, yaitu jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk

pengembangan wilayah dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian

berwujud kota.

e. Peranan jalan lokal, yaitu jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk

masyarakat kota.

Jaringan jalan pada penelitian ini terdiri dari jaringan jalan arteri dan jaringan jalan

lokal. Jalan arteri pada penelitian ini yaitu jaringan jalan utama yang merupakan jaringan

jalan lintas Sumatera, sedangkan jaringan jalan lokal merupakan jaringan jalan yang

umumnya di gunakan oleh penduduk setempat untuk beraktivitas.

3. Metode

3.1 Daerah Penelitian

Daerah penelitian dalam penelitian ini yaitu di sekitar Bandara Internasional

Minangkabau dalam rentang jarak 0 – 5 km dari Bandara Internasional Minangkabau dan

mengikuti ketersediaan jaringan jalan.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari :

1. Jumlah kegiatan ekonomi

2. Jenis kegiatan ekonomi

3. Tahun berdirinya kegiatan ekonomi

4. Tenaga kerja kegiatan ekonomi

5. Pendapatan pelaku ekonomi

6. Jarak dari bandara

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 9: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

7. Jenis Jaringan jalan

3.4 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data

sekunder yang ditampilkan pada tabel 3.2. Data primer didapatkan dengan melakukan

pengambilan data terkait secara langsung di lapangan, data primer pada penelitian ini didapat

melalui wawancara langsung dengan pelaku kegiatan ekonomi. Data sekunder adalah data

yang diperoleh dari berbagai sumber resmi seperti pemerintah daerah dan instansi resmi yang

berkaitan dengan penelitian.

Tabel 3.2 Data yang digunakan dalam Penelitian

No. Jenis data Informasi kebutuhan data Sumber data

1 Data Primer • Jumlah kegiatan ekonomi

• Jenis kegiatan ekonomi

• Tahun berdirinya

• Jumlah tenaga kerja

• Pendapatan

• Jenis jaringan jalan

Survey lapang

2 Data Sekunder • Peta Landuse Kecamata

Batang Anai

• Jumlah dan jenis kegiatan

ekonomi di Kecamatan

Batang Anai (BPS)

Bappeda

Kabupaten

Padang Pariaman

BPS Kabupaten

Padang Pariaman

Sumber : Pengelolaan Data, 2014

3. 4 Pengolahan Data

3.4.1 Pengolahan Peta Tematik

Peta tematik yang dibuat pada penelitian ini diolah dengan menggunakan software

ArcGIS 10.1. Peta daerah penelitian didapat dengan melakukan digitasi pada peta administrasi

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 10: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Kecamatan Batang Anai, sehingga nantinya akan dapat diperlihatkan daerah penelitian dan

Bandara Internasional Minangkabau. Peta penggunaan tanah yang digunakan merupakan peta

penggunaan tanah Kecamatan Batang Anai yang berumber dari RTRW Provinsi Sumatera

Barat Tahun 2010 – 2030. Peta persebaran kegiatan ekonomi dibuat dengan menggabungkan

data hasil survey lapang berupa plotting titik-titik lokasi kegiatan ekonomi dengan peta

administrasi dan peta jaringan jalan. Nantinya akan di buat peta time series dari titik-titik

lokasi kegiatan ekonomi sendiri berdasarkan pada tahun berdirinya kegiatan ekonomi

tersebut, sehingga nantinya bisa di perlihatnya bagaimana persebaran kegiatan ekonomi di

sekitar Bandara Internasional Minangkabau dari tahun 2004 - 2014. Untuk tahun berdirinya

kegiatan ekonomi yang berada di bawah tahu 2004 dalam peta akan di generalisir dan

dimasukkan ke dalam tahun 2004.

3.4.2 Pengolahan Data Kegiatan Ekonomi

Data kegiatan ekonomi berdasarkan jenisnya di kelompokkan menjadi tiga kelompok

yaitu kegiatan ekonomi perdagangan, jasa dan rumah makan. Dalam peneltian ini yang

termasuk kedalam kegiatan ekonomi berupa perdagangan antara lain toko, warung, dan

minimarket. Kegiatan ekonomi yang termasuk kedalam jasa antara lain seperti sewa mobil,

ojek, bengkel, warnet, cuci mobil atau motor, laundry dan tidak meneliti kegiatan ekonomi di

bidang jasa berupa hotel/penginapan dan rumah kontrakan atau kos-kosan. Sedangkan yang

termasuk kedalam kategori rumah makan adalah warung sate, rumah makan padang, warung

pecel dan warung yang khusus menyediakan makanan. Setiap kegiatan ekonomi yang

termasuk kedalam perdagangan, jasa dan rumah makan akan diteliti satu persatu dan nantinya

akan dihitung berapa jumlah total kegiatan ekonominya serta dibuatkan petanya.

Selanjutnya untuk kegiatan ekonomi berdasarkan tahun, jenis jaringan jalan dan jarak

dari bandara akan dibuatkan tabel sehingga nantinya akan dapat dianalisa. Untuk kegiatan

ekonomi berdasarkan tahun akan diteliti dan dibandingkan antara tahun 2004 dan tahun 2014

serta akan di kelompokkan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi per tahunnya.

Jenis  Kegiatan  

Ekonomi  

 

Jenis  jaringan  

jalan  

  Tahun  

berdirinya  

 

Jarak  Dari  Bandara  

 

Arteri   Lokal   <  1  km  

1  -­‐  3  

km   >  3  km  

Perdagangan                          

Jasa                          

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 11: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Rumah  Makan                          

Seteleh mengetahui jumlah kegiatan eknomi, maka dapat dihitung persentasenya dan

dapat dibuat peta sebaran kegiatan ekonomi pada jarak jarak terdekat dari bandara sampai

dengan jarak terjauh kurang lebih 5 km dari Bandara Internasional Minangkabau. Kemudian

dapat dilakukan analisis terhadap persebaran kegiatan ekonomi dan mengetahui pola

persebarannya.

3.4. 3 Pengolahan Data Pendapatan

Pendapatan pelaku ekonomi berdasarkan hasil wawancara dapat dikelompokkan

menjadi rendah, sedang, tinggi berdasarkan perhitungan pendapatan sebagai berikut :

• Rendah : Rp 1.000.000

• Sedang : Rp 1.000.000 - Rp 5.000.000

• Tinggi : >Rp 5.000.000

Data kegiatan ekonomi yang sudah dikelompokkan berdasarkan perhitungan

pendapatan perbulan nantinya akan di buatkan tabel dan persentasenya berdasarkan data dari

hasil wawancara dan survey lapangan.

3. 4. 4 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Tenaga Kerja

Berdsarkan hasil dari wawancara, kegiatan ekonomi berdasarkan tenaga kerja

dikelompokkan menjadi :

• Sedikit : < 3 orang

• Sedang : 3 – 4 orang

• Banyak : > 4 orang

Jenis  Kegiatan   Jumlah  Tenaga  Kerja  

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 12: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Ekonomi  

  Sedikit   Sedang   Banyak  

Perdagangan              

Jasa              

Rumah  Makan              

Kegiatan ekonomi berdasarkan tenaga kerja pada penelitian ini akan di kelompokkan

dan dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonominya, yaitu perdagangan, jasa, dan rumah

makan. Selanjutnya akan dilakukan analisis terharap kegiatan ekonomi berdasarkan jumlah

tenaga kerja dan dibuatkan peta persebarannya.

3.5 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisiss Spasial. Analisis spasial merupakan

sekumpulan metoda untuk menemukan dan menggambarkan tingkatan/poladari sebuah

fenomena spasial, sehingga dapat dimengerti dengan lebih baik. Dengan melakukan

analisisspasial, diharapkanmuncul infomasi baru yang dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan di bidang yang dikaji. Metoda yang digunakan sangat bervariasi,

mulai observasi visual sampai ke pemanfaatan matematika/statistik terapan(Sadahiro.2006).

Analisis spasial digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana pola

persebaran kegiatan ekonomi, pendapatan, jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi dan

kaitannya dengan fungsi jaringan jalan dan jarak dari Bandara Internasional Minangkabau.

Sehingga nantinya dengan menggunakan analisis spasial dan bantuan peta dapat menjelaskan

pola yang terbentuk dari kegiatan ekonomi, pendapatan dan jumlah tenaga kerja tersebut.

Penelitian ini menggunakan unit analisis jarak dan membagi jarak ke dalam <1 km, 1

– 3 km dan >3 km dari Bandara Internasional Minangkabau dengan batas maksimal jarak

paling jauh dari bandara adalah 5 km ke arah selatan menuju Padang dan paling jauh 5 km ke

arah utara. Jarak 5 km sendiri di ambil sebagai acuan batas karena jarak 5 km ke arah utara

merupakan batas dari Kecamatan Batang Anai sendiri, selain itu jarak 5 km dianggap sebagai

titik aman yang memiliki jarak tidak terlalu jauh dari bandara yang dianalogikan sebagai

pusatnya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kegiatan Ekonomi

4.1.1 Perdagangan

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 13: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada jarak < 1 km dari Bandara Internasional

Minangkabau hanya terdapat 5 kegiatan ekonomi berupa perdagangan. Dilihat dari segi

pendapatan, pada jarak < 1 km dari Bandara Internasional Minangkabau semua kegiatan

ekonomi perdagangan memiliki pendapatan pada kategori sedang dan tidak ada sama sekali

kegiatan ekonomi yang berada pada kategori rendah maupun tinggi.

Tabel 4.1 Perdagangan Berdasarkan Jarak, Jumlah Kegiatan, Pendapatan, Tenaga Kerja dan

Tahun Berdirinya

Pada jarak 1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau terdapat 13 kegiatan

ekonomi berupa perdagangan. Dilihat dari segi pendapatannya umumnya kegiatan ekonomi

pada jarak 1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau memiliki pendapatan dalam

kategori sedang. Dilihat dari sisi tenaga kerja dalam jarak 1 - 3 km dari Bandara Internasional

Minangkabau, umumnya jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi pada jarak tersebut termasuk

dalam kategori kecil yang hanya membutuhkan 1 – 2 tenaga kerja saja. Hal ini karena

sebagian besar dari kegiatan ekonomi pada daerah tersebut memang merupakan kegiatan

ekonomi kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

Pada jarak > 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau terdapat 86 kegiatan

ekonomi berupa perdagangan. Dilihat dari segi pendapatannya umumnya kegiatan ekonomi

pada jarak > 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau memiliki pendapatan dalam

kategori sedang, akan tetapi kegiatan ekonomi pada jarak > 3 km memiliki jumlah kegiatan

ekonomi paling banyak dalam kategori pendapatan tinggi di bandingan dengan kegiatan

ekonomi pada jarak lainnya. Dilihat dari sisi tenaga kerja dalam jarak > 3 km dari Bandara

Internasional Minangkabau, umumnya jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi pada jarak

tersebut termasuk dalam kategori kecil yang hanya membutuhkan 1 – 2 tenaga kerja saja. Hal

ini karena sebagian besar dari kegiatan ekonomi pada daerah tersebut memang merupakan

kegiatan ekonomi kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

4.1.2 Jasa

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada jarak < 1 km dari Bandara Internasional

Minangkabau hanya terdapat 1 kegiatan ekonomi berupa jasa. Dilihat dari segi pendapatan,

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 14: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

pada jarak < 1 km dari Bandara Internasional kegiatan ekonomi jasa memiliki pendapatan

sedang.

Tabel 4.2 Jasa Berdasarkan Jarak, Jumlah Kegiatan, Pendapatan, Tenaga Kerja dan Tahun

Berdirinya

Pada jarak 1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau terdapat 13 kegiatan

ekonomi berupa jasa. Dilihat dari segi pendapatannya umumnya kegiatan ekonomi pada jarak

1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau memiliki pendapatan dalam kategori

sedang, 3 kegiatan ekonomi termasuk kategori tinggi dan 1 kegiatan ekonomi yang

berpendapatan rendah. Dilihat dari sisi tenaga kerja dalam jarak 1 - 3 km dari Bandara

Internasional Minangkabau, umumnya jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi pada jarak

tersebut termasuk dalam kategori kecil yang hanya membutuhkan 1 – 2 tenaga kerja saja. Hal

ini karena sebagian besar dari kegiatan ekonomi pada daerah tersebut memang merupakan

kegiatan ekonomi kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

Pada jarak > 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau terdapat 34 kegiatan

ekonomi berupasa jasa. Dilihat dari segi pendapatannya umumnya kegiatan ekonomi pada

jarak > 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau memiliki pendapatan dalam kategori

sedang. Dilihat dari sisi tenaga kerja dalam jarak > 3 km dari Bandara Internasional

Minangkabau, umumnya jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi pada jarak tersebut termasuk

dalam kategori kecil yang hanya membutuhkan 1 – 2 tenaga kerja saja. Hal ini karena

sebagian besar dari kegiatan ekonomi pada daerah tersebut memang merupakan kegiatan

ekonomi kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

4.1.3 Rumah Makan

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada jarak < 1 km dari Bandara Internasional

Minangkabau hanya terdapat 2 kegiatan ekonomi berupa rumah makan. Dilihat dari segi

pendapatan kegiatan ekonomi berupa rumah makan memiliki pendapatan tinggi dan sedang.

Tabel 4.3 Rumah Makan Berdasarkan Jarak, Jumlah Kegiatan, Pendapatan, Tenaga

Kerja dan Tahun Berdirinya

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 15: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Pada jarak 1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau terdapat 8 kegiatan

ekonomi berupa rumah makan. Dilihat dari segi pendapatannya umumnya kegiatan ekonomi

pada jarak 1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau memiliki pendapatan dalam

kategori sedang. Dilihat dari sisi tenaga kerja dalam jarak 1 - 3 km dari Bandara Internasional

Minangkabau, umumnya jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi pada jarak tersebut termasuk

dalam kategori kecil yang hanya membutuhkan 1 – 2 tenaga kerja saja. Hal ini karena

sebagian besar dari kegiatan ekonomi pada daerah tersebut memang merupakan kegiatan

ekonomi kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

Pada jarak > 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau 21 kegiatan ekonomi

berupa rumah makan. Dilihat dari segi pendapatannya umumnya kegiatan ekonomi pada jarak

> 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau memiliki pendapatan dalam kategori sedang,

akan tetapi kegiatan ekonomi pada jarak > 3 km memiliki jumlah kegiatan ekonomi paling

banyak dalam kategori pendapatan tinggi di bandingan dengan kegiatan ekonomi pada jarak

lainnya. Dilihat dari sisi tenaga kerja dalam jarak > 3 km dari Bandara Internasional

Minangkabau, umumnya jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi pada jarak tersebut termasuk

dalam kategori kecil yang hanya membutuhkan 1 – 2 tenaga kerja saja. Hal ini karena

sebagian besar dari kegiatan ekonomi pada daerah tersebut memang merupakan kegiatan

ekonomi kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

Tabel 4.4 Persebaran Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Jarak, Jumlah Kegiatan, Pendapatan

dan Tenaga Kerja

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada jarak < 1 km dari Bandara Internasional

Minangkabau hanya terdapat 5 kegiatan ekonomi berupa perdagangan, 1 kegiatan ekonomi

berupa jasa, dan 2 kegiatan ekonomi berupa rumah makan. Dilihat dari segi pendapatan,

hanya ada 1 kegiatan ekonomi pada jarak < 1 km dari Bandara Internasional Minangkabau

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 16: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

yang memiliki pendapatan tinggi dan umumnya memiliki pendapatan pada kategori sedang

serta tidak ada sama sekali kegiatan ekonomi yang memiliki pendapatan rendah .

Pada jarak 1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau terdapat 13 kegiatan

ekonomi berupa perdagangan, 13 kegiatan ekonomi berupa jasa, dan 8 kegiatan ekonomi

berupa rumah makan. Dilihat dari segi pendapatannya umumnya kegiatan ekonomi pada jarak

1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau memiliki pendapatan dalam kategori

sedang, tetapi juga terdapat 1 buah kegiatan yang memiliki pendapatan kecil dan 5 kegiatan

ekonomi yang memiliki pendapatan tinggi. Kegiatan ekonomi yang memiliki pendapatan

dalam kategori rendah pada jarak 1 – 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau adalah

kegiatan ekonomi di bidang jasa, akan tetapi dalam jarak tersebut kegiatan ekonomi di bidang

jasa juga paling banyak memiliki pendapatan dalam kategori tinggi yaitu berjumlah sebanyak

3 kegiatan ekonomi. Dilihat dari sisi tenaga kerja dalam jarak 1 - 3 km dari Bandara

Internasional Minangkabau, umumnya jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi pada jarak

tersebut termasuk dalam kategori kecil yang hanya membutuhkan 1 – 2 tenaga kerja saja. Hal

ini karena sebagian besar dari kegiatan ekonomi pada daerah tersebut memang merupakan

kegiatan ekonomi kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

Pada jarak > 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau terdapat 86 kegiatan

ekonomi berupa perdagangan, 34 kegiatan ekonomi berupa jasa, dan 21 kegiatan ekonomi

berupa rumah makan. Dilihat dari segi pendapatannya umumnya kegiatan ekonomi pada jarak

> 3 km dari Bandara Internasional Minangkabau memiliki pendapatan dalam kategori sedang,

akan tetapi kegiatan ekonomi pada jarak > 3 km memiliki jumlah kegiatan ekonomi paling

banyak dalam kategori pendapatan tinggi di bandingan dengan kegiatan ekonomi pada jarak

lainnya. Dilihat dari sisi tenaga kerja dalam jarak > 3 km dari Bandara Internasional

Minangkabau, umumnya jumlah tenaga kerja kegiatan ekonomi pada jarak tersebut termasuk

dalam kategori kecil yang hanya membutuhkan 1 – 2 tenaga kerja saja. Hal ini karena

sebagian besar dari kegiatan ekonomi pada daerah tersebut memang merupakan kegiatan

ekonomi kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat ditarik sebuah asumsi bahwa makin jauh dari Bandara

Internasional Minangkabau maka kegiatan ekonomi yang ada semakin banyak. Berdasarkan

pada teori Losch yang mengatakan bahwa kegiatan ekonomi cenderung berada di pusat

kegiatan ekonomi atau pusat kota. Inilah alasan kenapa makin jauh dari Bandara Internasional

Minangkabau kegiatan ekonomi malah makin bertambah bukan berkurang. Hal tersebut

karena pengaruh dari Kota Padang yang merupakan pusat kota sehingga memiliki daya tarik

tersendiri terhadap perkembangan kegiatan ekonomi. Selain itu faktor aksesbilitas dan

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 17: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

ketersedian saran dan prasarana transportasi ikut mempengaruhi perkembangan kegiatan

ekonomi, dengan adanya sarana dan prasarana transportasi maka dapat meningkatkan

perkembangan kegiatan ekonomi. Namun jika melihat perkembang dari kegiatan ekonomi

pada tahun 2004 dan 2014 maka dapat terlihat bahwa kegiatan ekonomi mulai banyak

berkembang menuju arah Badara Internasional Minangkabau, hal tersebut karena Bandara

Internasional Minangkabau memiliki daya tarik tersendiri yang mampu mempengaruhi

perkembangan kegiatan ekonomi sekitarnya. Hal ini juga sesuai degan teori Losch yang

menyatakan bahwa kegiatan ekonomi cenderung berada di pusat kegiatan ekonomi atau pusat

kota. Dalam hal ini Bandara Internasional dapat diartikan sebagai pusat kegiatan ekonomi

baru yang berada di Kecamatan Batang Anai.

Pada tabel 4.4 dan peta persebaran pendapatan dapat diketahui bahwa umumnya

pendapatan pelaku kegiatan ekonomi berada pada kategori sedang. Makin jauh dari Bandara

dan makin dekat dengan kota Padang pendapatan pelaku kegiatan ekonomi makin besar, hal

ini berlaku untuk kegiatan ekonomi berupa perdagangan dan jasa, akan tetapi untuk kegiatan

ekonomi berupa rumah makan berlaku sebaliknya yakni makin dekat dengan bandara

pendapatan pelaku kegiatan ekonomi berupa rumah makan malah cenderung makin besar.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkam bahwa yang mempengaruhi pendapatan

pelaku kegiatan ekonomi berupa keberadaan lokasi kegiatan ekonomi, ketersediaan jaringan

jalan dan transportasi, besarnya kegiatan ekonomi, dan hubungan dengan konsumen.

Dilihat dari segi tenaga kerja, umumnya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh kegiatan

ekonomi pada daerah penelitian termasuk dalam kategori kecil. Hal tersebut karena sebagian

besar kegiatan ekonomi pada lokasi penelitian hanya merupakan kegiatan ekonomi kecil

dengan pendapatan yang relatif sedang.

KESIMPULAN Kegiatan ekonomi di sekitar Bandara Internasional Minangkabau lebih banyak berada

dan tersebar pada jarak 3 – 5 km dari Bandara Internasional Minangkabau dan kegiatan

ekonomi yang paling dominan berupa perdagangan. Persebaran kegiatan ekonomi tersebut di

pengaruhi oleh kebaradaan kota Padang yang merupakan pusat kota sehingga memiliki

magnet gaya tarik terhadap daerah di sekitarnya, hal ini sesuai dengan teori Losch yang

menyatakan kegiatan ekonomi cenderung berada dekat dengan pusat kegiatan atau pusat kota.

Selain itu ketersediaan sarana dan prasana transportasi juga ikut mempengaruhi

perkembangan kegiatan ekonomi dan umumnya kegiatan ekonomi terdapat pada jaringan

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 18: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

jalan primer. Pendapatan para pelaku kegiatan ekonomi pada umumnya termasuk dalam

kategori sedang. Perbedaan pendapatan pelaku ekonomi dipengaruhi oleh lokasi kegiatan

ekonomi, ketersediaan sarana dan prasaran transportasi, besar kecilnya suatu kegiatan

ekonomi dan hubungan pelaku kegiatan ekonomi dengan konsumen. Umumnya sebagian

besar kegiatan ekonomi pada daerah penelitian membutuhkan tenaga kerja yang relative

sedikit (1 – 2 orang tenaga kerja).

DAFTAR ACUAN Badan Pusat Statistik (BPS) 2013. Kecamatan Batang Anai Dalam Angka Tahun 2013. Kabupaten Padang

Pariaman.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Padang Pariaman. RTRW Provinsi Smatera Barat Tahun

2010 - 2030. Pariaman : BAPPEDA Kabupaten Padang Pariaman, 2010.

Bintarto, R dan Surastopo Hadisumarno. 1991. Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES

Fakhris, Anita. 2009. Kegiatan Ekonomi Penduduk Di Sekitar Aktivitas Migas Kota Cepu. Skripsi Sarjana

Jurusan Geografi FMIIPA UI Depok.

Febriani, Wenny Nurul. Pola ruang kegiatan ekonomi masyarakat di Kawasan Wisata Cipanas Kabupaten Garut.

2009. Skripsi Sarjana Jurusan Geografi FMIIPA UI Depok.

Ferdyansyah, Deny dan Eko B. Santoso. 2013, "Pola Spasial Kegiatan Industri Unggulan di Propinsi Jawa

Timur (Studi Kasus: Subsektor Industri Tekstil, Barang Kulit, dan Alas Kaki)". Institut Teknologi

Sepuluh Nopember. Volume 2, No. 1, http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/2466/794,3

M aret 2014.

Hasyim. Kajian Lokasi Perdagangan Eceran di Kodya Malang Suatu Kebutuhan Merencana. Jurnal

Teknik/Volume VI No. 2-Agustus 1999, 1999.

Hafidhuddin, Didin. Agar layar tetap berkembang : upaya menyelamatkan umat. 2006. Jakarta : Gema Insani

Press.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta : Prenhalindo.

Kurniawan, Bayu. 2006. Pola Ruang Wisata Pantai Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu. Skripsi Sarjana

Jurusan Geografi FMIPA UI Depok.

Kurniawan, Diyas. 2013. "Sebaran Keruangan Sektor Ekonomi Dan Komoditas Unggulan Antara Tahun 2005-

2010 Di Kota Banjar". UGM. Volume 2. No. 2,

http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/181/178, 7 Maret 2014

Losch, August. 1954. Economics of Location. London : New Haven and Yale University Press.

Ma'ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Maulana, Arga. 2012. Analisis Dampak Perpindahan Bandar Udara Terhadap Perekonomian Kota Mataram.

Tessis Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Salemba UI.

Meifany, Erfa. 2006. Pola Perkembangan Kegiatan Ekonomi di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan Tahun 1975-

2005. Skripsi Sarjana Jurusan Gegrafi FMIPA UI Depok.

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014

Page 19: Persebebaran Kegiatan Ekonomi di Sekitar Bandara

Niswonger C. Rollin. 1992. Dasar-Dasar Akuntansi I. Jakarta : Rineka Cipta.

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nuroho. 2008. Sejarah Nasional Indonesia V. Cetakan kedua Edisi

Pemutakhiran. Jakarta : Balai Pusataka.

Pradana, Dody Putra. 2014, "Kajian Tentang Faktor-Faktor Penarik Terhadap Pola Persebaran Pedagang Kaki

Lima Di Kecamatan Wiyung Kota Surabaya".UNESA. Volume 3, No 1,

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/6820/baca-artikel, 7 Maret 2014.

Profil Bandara Internasinal Minangkabau. http://bandaraonline.com/airport/profil-bandara-internasional-

minangkabau-padang. Diakses pada 2 Februari 2014.

Rifusa, Agus Imam. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Busway di DKI Jakarta tahun

2004 - 2008. Tessis Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Salemba UI.

Sadahiro, Yukio. Course #716-26 Advanced Urban Analysis E. Lecture Title: - Spatial Analysis using GIS –

Associate professor of the Department of Urban. Japan: Engineering, University of Tokyo. 2006.

Tika, H. Moh. Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara.

Persebaran kegiatan ekonomi di ..., Deris Yuhetra, FMIPA UI, 2014