30
1 PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN 2015 Perancangan Alat Bantu Angkut Belerang Dengan Pendekatan Sustainable Design Tim Peneliti : Ketua : Anny Maryani, S.T., M.T (Teknik Industri/FTI) Anggota 1 : Putu Dana Karningsih, ST, Meng,Sc, Ph.D. (Teknik Industri/FTI) Anggota 2 : Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng (Teknik Industri/FTI) Anggota 3 : Dyah Santhi Dewi, S.T., M.Eng.Sc., PhD. (Teknik Industri/FTI) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

1

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DANA BOPTN 2015

Perancangan Alat Bantu Angkut Belerang

Dengan Pendekatan Sustainable Design

Tim Peneliti :

Ketua : Anny Maryani, S.T., M.T (Teknik Industri/FTI)

Anggota 1 : Putu Dana Karningsih, ST, Meng,Sc, Ph.D. (Teknik Industri/FTI)

Anggota 2 : Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng (Teknik Industri/FTI)

Anggota 3 : Dyah Santhi Dewi, S.T., M.Eng.Sc., PhD. (Teknik Industri/FTI)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2015

Page 2: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

ii

Halaman Pengesahan

Page 3: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

iii

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

Ringkasan................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan...................................................... 3

1.2.1 Perumusan Konsep .................................................................................. 3

1.2.2 Strategi Kegiatan ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan ............................ 5

1.3.1 Tujuan ..................................................................................................... 5

1.3.2 Manfaat ................................................................................................... 5

1.3.3 Dampak yang diharapkan ........................................................................ 6

1.4 Target Luaran ................................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7

2.1 Tahap Perancangan Produk ........................................................................... 7

2.2 Analisa Kemanfaatan Produk ........................................................................ 8

2.2.1 Sustainable Design .................................................................................. 9

2.2.2 Analisa Ergonomi .................................................................................... 9

2.2.3 Analisa Finansial ................................................................................... 11

2.2.4 Analisa Pasar ......................................................................................... 12

2.3 Spesifikasi Produk ....................................................................................... 12

2.4 Kegunaan dan Tingkat Inovasi .................................................................... 14

BAB III STRATEGI, RENCANA KEGIATAN, DAN KEBERLANJUTAN ........... 15

3.1 Strategi Kegiatan ......................................................................................... 15

3.2 Rencana Kegiatan........................................................................................ 16

3.3 Keberlanjutan .............................................................................................. 16

Page 4: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

iv

4 BAB IV ORGANISASI TIM, JADWAL, DAN ANGGARAN BIAYA ............. 18

4.1 Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat ...................................................... 18

4.2 Jadwal ......................................................................................................... 19

4.3 Anggaran Biaya........................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 21

Lampiran 1 Biodata Tim Pengabdi ........................................................................... 22

Page 5: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

v

Ringkasan

Menambang belerang adalah pekerajaan yang tidak mudah dan memiliki resiko yang

tinggi. Selain menghadapi lingkungan yang keras, juga tidak ada jaminan keselamatan.

Berdasarkan laporan resmi Hesperian, sebuah organisasi nirlaba non-pemerintah yang bergerak

dalam penambangan dan pemberdayaan kesehatan masyarakat, penambangan belerang

tradisional dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan yang serius seperti tergelincir dari

tempat yang tinggi, luka lebam, dan gangguan kesehatan lainnya (hesperian.org). Debu

tambang, asap-asap hasil sublimasi belerang, dapat meracuni penambang belerang dan dapat

memacu terjangkitnya penyakit. Inhalasi uap belerang dapat menyebabkan iritasi pada mukosa

hidung dan paru-paru. Pada kasus yang berat, dapat menyebabkan penyakit edema paru.

Sedangkan mouth breathing dapat mengakibatkan gangguan jaringan mulut yang menyebabkan

erosi gigi dan gingivitis.

Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi

yang kurang nyaman dan tidak ergonomis dapat menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki,

punggung, dan leher. Bekerja dalam kondisi lingkungan dengan suhu yang ekstrim dapat

menyebabkan stres karena kepanasan maupun kedinginan. Gejala stres dapat mengakibatkan

pusing-pusing, lemah, detak jantung yang tidak konstan, kehausan, dan jatuh pingsan. Bahaya

paparan senyawa belerang bagi tubuh ditentukan oleh jumlah senyawa yang masuk, lamanya

kontak langsung, dan cara masuk senyawa.

Berdasarkan uraian kondisi di atas, maka perlu dilakukan suatu alat bantu kerja yang

dapat mendukung pekerjaan penambang belerang. Salah satunya adalah alat bantu angkut yang

dirancang sesuai dengan kebutuhan dan ergonomis yang dapat menunjang produktivitas, serta

memperhatikan keselamatan dan kesehatan penambang. Saat ini perancangan awal alat telah

dilakukan dengan nama Sulfuraction (Sufur Man in Action), namun masih memerlukan

penyempurnaan agar dapat secara langsung diimplementasikan pada penambang belerang.

Harapannya alat bantu angkut yang dirancang dapat meringankan risiko pekerjaan

penambangan belerang dan meningkatkan produktivitas.

Page 6: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

1

1 BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang beserta perumusan konsep dan

strategi kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu juga dijelaskan mengenai tujuan, manfaat,

dampak dari kegiatan sampai dengan target luaran yang ingin dicapai.

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada kawasan garis lingkaran api atau

biasa dikenal dengan sebutan ring of fire yang membujur sepanjang pulau-pulaunya. Sebagai

wilayah aktif terbesar di dunia, negara kita memiliki kurang lebih 147 gunung berapi yang

masih aktif, 13 diantaranya terletak di tanah pulau Jawa Timur (volcanodiscovery.com).

Masyarakat sekitar gunung memanfaaatkan penambangan belerang sebagai mata

pencaharian karena melimpahnya sumber daya alam ini. Berdasarkan jumlah belerang yang

ditambang dalam sehari mencapai 2-3 ton, dan jumlah warga yang terlibat sebagai penambang

mencapai 500 orang (ekspedisi.kompas.com).

Menambang belerang adalah pekerajaan yang tidak mudah dan memiliki resiko yang

tinggi. Selain menghadapi lingkungan yang keras, juga tidak ada jaminan keselamatan. Bagi

orang awam, berada dalam lokasi sublimasi belerang akan merasakan pusing dan mual.

Penambang belerang mengambil belerang dari dasar kawah dengan bibir kawah dengan jarak

sekitar 300 meter dan menyusuri jalan setapak di tepik caldera menuruni Lembah Paltuding

menuju tempat penampungan sekitar 3 kilometer.

Kehidupan kesejahteraan para penambang belerang tergolong minim. Dinaikkannya

harga belerang menjadi Rp 800 per kilogramnya pada tahun 2014 (tribunnews.com) tidak

banyak membantu penambang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, terlebih jika memiliki

jumlah keluarga yang relatif banyak. Sementara itu kebutuhan hidup yang dipenuhi semakin

tinggi. Hal ini kontras dengan biaya dan resiko keselamatan dan kesehatan yang harus

ditanggung oleh penambang belerang. Kondisi eksternal yang ekstrim berdampak pada

gangguan kesehatan akibat aktivitas penambangan.

Page 7: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

2

Gambar 1.1 Kegiatan penambangan belerang tradisional di Kawah Ijen

Sumber : www.kaskus.co.id

Berdasarkan laporan resmi Hesperian, sebuah organisasi nirlaba non-pemerintah yang

bergerak dalam penambangan dan pemberdayaan kesehatan masyarakat, penambangan

belerang tradisional dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan yang serius seperti tergelincir

dari tempat yang tinggi, luka lebam, dan gangguan kesehatan lainnya (hesperian.org). Debu

tambang, asap-asap hasil sublimasi belerang, dapat meracuni penambang belerang dan dapat

memacu terjangkitnya penyakit. Inhalasi uap belerang dapat menyebabkan iritasi pada mukosa

hidung dan paru-paru. Pada kasus yang berat, dapat menyebabkan penyakit edema paru.

Sedangkan mouth breathing dapat mengakibatkan gangguan jaringan mulut yang menyebabkan

erosi gigi dan gingivitis.

Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi

yang kurang nyaman dan tidak ergonomis dapat menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki,

punggung, dan leher. Bekerja dalam kondisi lingkungan dengan suhu yang ekstrim dapat

menyebabkan stres karena kepanasan maupun kedinginan. Gejala stres dapat mengakibatkan

pusing-pusing, lemah, detak jantung yang tidak konstan, kehausan, dan jatuh pingsan. Bahaya

paparan senyawa belerang bagi tubuh ditentukan oleh jumlah senyawa yang masuk, lamanya

kontak langsung, dan cara masuk senyawa.

Gambar 1.2 Pengangkutan manual dengan alat yang tidak ergonomis

Sumber : www.kaskus.co.id

Berdasarkan uraian kondisi di atas, maka perlu dilakukan suatu alat bantu kerja yang

dapat mendukung pekerjaan penambang belerang. Salah satunya adalah alat bantu angkut yang

dirancang sesuai dengan kebutuhan dan ergonomis yang dapat menunjang produktivitas, serta

Page 8: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

3

memperhatikan keselamatan dan kesehatan penambang. Saat ini perancangan awal alat telah

dilakukan dengan nama Sulfuraction (Sufur Man in Action), namun masih memerlukan

penyempurnaan agar dapat secara langsung diimplementasikan pada penambang belerang.

Harapannya alat bantu angkut yang dirancang dapat meringankan risiko pekerjaan

penambangan belerang dan meningkatkan produktivitas.

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

1.2.1 Perumusan Konsep

Problematika yang dihadapi oleh negara berkembang adalah seberapa besar dana yang

dibutuhkan dalam penyelenggaraan research and development (R&D) untuk menunjang

adanya inovasi dalam sebuah industri. Dengan pendekatan eco-innovation, proses inovasi dan

penyusunan konsep dalam pengabdian masyarakat ini menitiberatkan pada prinsip pelestarian

sumber daya alam dan pengurangan energi yang digunakan untuk menunjang desain yang

merujuk pada pembangunan berkelanjutan. Diharapkan perancangan alat bantu ini dapat

menghasilkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi penambang belerang.

Gambar 1.3 Sisi permintaan dalam model inovasi

Sumber : Birkeland, Janis. Design for Sustainability : a Sourcebook of Integrated Ecological

Solutions

Penyusunan ide dan seleksi konsep dalam mendesain Sulfuraction menggunakan

pendekatan metode etnografi. Etnografi merupakan pendekatan riset yang menggunakan

observasi langsung terhadap kegiatan manusia dalam konteks sosial dan budaya sehari-hari.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pengamatan pada proses penambangan

belerang berdasarkan video-video yang diunggah pada situs online youtube. Dari video youtube

ditemukan beberapa fenomena dalam sistem kerja yang kurang ergonomis.

Sulfuraction adalah alat angkut dorong multifungsi sebagai solusi dari ketidaknyamanan

yang dialami oleh penambang belerang. Produk ini terdiri atas dua bagian, yaitu frame utama

dan tongkat pikul belerang. Tongkat pikul belerang digunakan untuk mengangkut dari kawah

gunung menuju pos sementara, dan frame utama digunakan untuk mengangkut belerang dari

pos sementara menuju pos pendakian di lembah.

Research & Development

Eco-innovations

Eco-solution

- Jangka panjang

- Risiko kecelakaan rendah

- Peningkatan kualitas hidup

Page 9: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

4

Frame utama dapat dibawa dengan dua cara, yaitu dengan backpack seperti tas carrier

yang digunakan pada saat pendakian, dan dengan mekanisme trolley yang digunakan pada saat

mengangkut belerang menuruni gunung. Frame utama didesain memiliki pegangan yang

adjustable mengikuti dimensi tubuh pengguna. Dalam frame utama ada base frame untuk

pengangkutan belerang dengan kapasitas 80 kg - 100 kg. Untuk menghindari jatuhnya belerang,

Sulfuraction dilengkapi dengan karet penyangga. Dengan desain roda yang bergerigi, akan

memudahkan mobilitas di medan yang tidak rata. Sulfuraction dilengkapi dengan strap ransel

untuk mengurangi beban yang harus dibawa oleh penambang belerang dalam perjalanan

menuju kawah. Terdapat fitur tambahan dalam bagian ransel yaitu adanya saku untuk masker,

jas hujan, dan tempat botol minum untuk menghindari dehidrasi. Untuk menahan beban dan

mengurangi momen gaya punggung penambang belerang, produk ini dilengkapi dengan 2 tali

pengikat beban. Hal ini juga meningkatkan keamanan pekerja karena akan menyeimbangkan

beban yang dibawa.

Fungsi lain yang dimiliki Sulfuraction adalah adanya tongkat pikul yang dapat diubah

panjangnya mengikuti dimensi panjang bahu manusia, dan dilengkapi dengan bantalan spons

untuk mengurangi kelelahan pada leher pengguna. Untuk memudahkan penggunaan produk

Sulfuraction untuk masyarakat awam, produk ini dilengkapi dengan buku petunjuk

penggunaan. Kelengkapan buku panduan ini bertujuan untuk mereduksi tingkat error dalam

penggunaannya.

1.2.2 Strategi Kegiatan

Strategi kegiatan pengabdian masyarakat dibuat menjadi tiga tahap kegiatan. Yang

pertama adalah kegiatan merancang alat bantu angut belerang yang diberi nama Sulfuraction.

Perancangan dilakukan mulai tahap permusuan ide sampai dengan dihasilkan rancangan final

beserta ukuran dan meterial yang digunakan.

Strategi kedua adalah pembuatan prototipe produk. Prototipe produk direncanakan

dibuat sebanyak 5 sampai 7 buah. Prototipe dibuat dengan menggunakan desain rancangan dan

material yang telah ditetapkan.

Selanjutnya strategi ketiga adalah penerapan atau penggunaan alat bantu angkut

belerang. Prototipe yang telah dibuat akan diberikan kepada penambang belerang untuk dapay

digunakan. Penggunaan ditargetkan selama satu bulan. Pada saat penggunaan akan dicatat

berbagai hal yang dirasakan oleh penambang belerang, termasuk keluhan maupun keunggulan

terhadap produk Sulfuraction.

Page 10: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

5

Gambar 1.4 Strategi kegiatan pengabdian masyarakat

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan

1.3.1 Tujuan

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mendesain Sulfuraction adalah :

1. Mendesain dimensi alat angkut sesuai dengan kaidah antropometri manusia sehingga

penambang belerang menemukan posisi nyaman untuk bekerja. Dengan penyesuaian

kapasitas angkut sesuai dengan grip strength manusia pada umumnya, dan memberikan

alternatif kepada penambang belerang mengenai kaidah manual material handling yang

aman dan nyaman.

2. Membuat terobosan baru dengan pendekatan eco-innovations dan sustainable design

yang memiliki prinsip pengurangan energi dan pelestarian alam untuk menunjang

pembangunan berkelanjutan.

3. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas khususnya penambang belerang

pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja serta dampaknya pada produktivitas.

1.3.2 Manfaat

Pengabdian masyarakat yang dilakukan memiliki tujuan untuk memperbaiki tingkat

keselamatan dan kesehatan penambang belerang dengan mendesain alat angkut sebagai sarana

mitigasi kecelakaan kerja bernama Sulfuraction (Sulfuric Man in Action), dengan pendekatan

sustainable design. Adapun manfaat yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini

adalah :

1. Mendapatkan alternatif alat angkut belerang yang ergonomis dan memenuhi kaedah

ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat, efisien) saat digunakan.

Perancangan alat angkut belerang

Pembuatan prototipe

Penggunaan alat angkut belerang

Page 11: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

6

2. Memperbaiki cara angkat penambang belerang untuk menurunkan risiko pada

keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Mendapatkan peningkatan produktivitas dari pengguaan alat angkut yang lebih baik.

1.3.3 Dampak yang diharapkan

Dampak yang diharapkan dari pengabdian masyarakat perancangan alat angkut

belerang beserta penerapannya adalah penambang belerang dapat memperbaiki postur saat

bekerja. Perbaikan postur ini akan memberikan dampak yang besar pada peningkatan

keselamatan dan kesehatan pekerja.

Melalui penggunaan alat angkut Sulfuraction ini diharapkan kecelakaan kerja dapat

dikurangi seminimal mungkin, termasuk kecelakaan kerja ringan. Selain itu diharapkan

kesehatan penambang belerang dapat terjaga. Salah satu indikatornya adalah berkurangnya

keluhan kesehatan dari penambang serta peningkatan durasi kerja.

1.4 Target Luaran

Target luaran dari pengabdian masyarakat perancangan dan penerapan alat angkut

Sulfurcation ini adalah :

1. Prototipe produk Sulfuraction

Pembuatan produk berupa prototipe alat angkut belerang yang diberi nama

Sulfuraction. Prototipe akan dibuat dengan menggunakan desain dan meterial sesuai

dengan perancangan yang telah dilakukan.

2. Seminar Nasional

Seminar Nasional pada Bidang Desain Produk maupun Bidang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3). Melalui seminar nasional ini dapat diinformasikan mengenai

alternatif alat angkut belerang yang ergonomis dan memperhatikan keselamatan dan

kesehatan penambang.

3. Program Kreatif Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM)

PKMM sebanyak satu proposal yang berisi analisa mengenai penerapan

Sulfuraction pada penambang belerang. Melalui analisa ini akan didapatkan

perbandingan antara alat angkut yang sudah ada dengan Sulfuraction.

Page 12: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

7

2 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang mendukung kegiatan

pengabdian masyarakat. Selain itu juga akan dijelaskan mengenai perancangan awal alat bantu

angkut belerang yang diberi nama Sulfuraction.

2.1 Tahap Perancangan Produk

Aktivitas pengembangan produk merupakan pengembangan pengembangna bisnis baru

di sekitar produk yang sudah ada (existing product). Pengembangan produk memiliki berbagai

alasan yang melatarbelakangi, diantaranya adalah tujuan finansial, kebutuhan peningkatan

penjualan, respon terhadap pesaing, kelebihan kapasitas, siklus hidup produk, respon terhadap

perubahan lingkungan dan program penurunan biaya (Ulrich dan Eppinger, 2000).

Pada proses pengembangan produk terdiri dari dua fase yaitu :

1. Perencanaan produk

Berupa rangkaian kegiatan mulai dari penggalian ide/gagasan tentang fungsi produk

(bisa didasarkan pada persepsi pasar atau inovasi teknologi) dan berakhir dengan

aktivitas produksi, penjualan/distribusi barang.

2. Perancangan produk

Berupa penyusunan konsep yang lebih jelas, detail dan sistematis daripada gagasan

produk baru ataupun modifikasi produk lama dalam bentuk gambar teknis

(engineering drawing) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (market pull) atau

memanfaatkan inovasi teknologi (market/technology push).

Rancangan produk sendiri dapat diartikan sebagai perencanaan dan penerapan geometri,

bentuk, bahan dan teknologi produksi dari sebuah produk. Peranangna dapat dibuat dalam

bentuk perancangan teknis/rekayasa (engineering design) dan perancangan industri (industrial

design).

Ulrich dan Eppinger, 2000 menjelaskan bahwa guna kesuksesan proses perancangan

dan pengembangan produk, maka perlu disusun tahap-tahap yang secara sistemastis harus

dilalui. Tahapan ini membantu perancang (engineer) dalam proses perancangan dan

pengembangan produk agar efektif dan efisien serta didapatkan desain yang sesuai dengan

tujuan perancangan. Adapun tahapan perancangan dan pengembangan produk akan melalui 6

fase yaitu fase 0, fase 1, fase 2, fase 3, fase 4 dan fase 5 kemudian diproduksi secara masal.

Gambar 2.1 menunjukkan tahap dalam perancangan dan pengembangan produk.

Page 13: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

8

Gambar 2.1 Tahap perancangan dan pengembangan produk

(Ulrich dan Eppinger, 2000)

Fase 0 pembuatan misi (perencanaan) merupakan tahap pertama yang harus dilalui.

Pada tahap ini misi disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan konsumen, target pasar,

tujuan obyektif produk maupun tujuan usaha. Selanjutnya Fase 1 penyusunan konsep,

merupakan kelanjutan fase 0. Pada tahap ini berisi penyusunan bentuk awal, fungsi produk,

spesifikasi dan analisa ekonomi.

Fase 2 perancangan tingkat sistem, berisi kegiatan perancangan arsitektur produk,

skema peraitan dan identifikasi subsistem/komponen. Selanjutnya Fase 3 detail perancangan

(detail design) berisi kegiatan yang lebih teknis. Diantara kegiatan tersebut adalah spesifikasi

teknis, penyusunan material, penetapan standar, penentuan alat dan permesian serta DFA dan

DFM (Design for Assembly dan Design for Manufacturing).

Fase 4 kegiatan pengetesan/pengujian. Pada fase ini terdiri dari berbagai proses

pengujian, diantaranya adalah pengujian fungsi dan pengujian pasar yang didahului dengan

pembuatan prototipe produk. Pengujian fungsi dilakukan untuk menetahui apakah fungsi yang

dirancang pada produk dapat dimunculkan sesuai dengan rencana. Sedangkan pengujian pasar

bertujuan untuk mengetahui respon pasar terhadap produk baru yang diluncurkan. Fase 5 adalah

produksi rump-up, yaitu fase produksi regular dan pelatihan pada tenaga kerja yang akan

membuat produk. Setelah itu masuk tahap akhir yaitu peluncuran produk.

2.2 Analisa Kemanfaatan Produk

Analisa kemanfaatan produk dilakukan untuk mengetahui keunggulan dari produk yang

dirancang. Hal ini perlu dilakukan untuk memberi masukan apakah produk secara teknis layak

untuk diproduksi.

Fase 0 :

Mission

Statement

(Planning) :

• Marketing

Target

• Customer

Needs &

Satisfactions

•Functional

Objectives

•Business Goals

Fase 1 :

Concept

Development :

•Form

•Function

•Feature

•Specification

•Economic

Analysis, etc.

Fase 2 :

System Level

Design :

•Product

Architecture

• Final

Assembly –

Scheme

•Subsystem/

Components

Fase 3 :

Detail Design :

•Specification

•Geometry

•Materials

•Tolerances

•Standards

•Process plan

•Tool Design

•DFM/DFA

Fase 4 :

Testing &

Refinement :

•Prototype

•Functional

Tests

• Marketing

Tests

Fase 5 :

Production

Ramp-Up :

• Regular

Production

• Train the

Workers

Product

Launch

Page 14: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

9

2.2.1 Sustainable Design

Sustainable design merupakan desain untuk mengatasi kondisi-kondisi yang terjadi

dewasa ini terkait dengan krisis lingkungan global, pertumbuhan pesat kegiatan ekonomi dan

populasi manusia, depresi sumber daya alam, kerusakan ekosistem dan hilangnya

keanekaragaman hayati (Priyoga, 2010). Dalam perancangan produk Sulfuraction, aspek yang

menjadi sorotan dalam sustainable design adalah material dan proses produksi beserta

dampaknya terhadap lingkungan.

Material

Material dari produk ini adalah material reuse yaitu besi bekas. Jadi produk ini mampu

memanfaatkan bagian-bagian yang tidak terpakai tanpa menggunakan bahan yang

benarbenar baru. Hal ini merupakan salah satu langkah untuk menghemat sumber daya

alam sehingga mampu mendukung sustainable design.

Proses produksi

Proses produksi dari produk ini adalah berupa assembly permanen (yaitu las) dan

assembly non permanen (yaitu dengan mur dan baut). Proses produksi tidak

menghasilkan limbah sehingga mampu mendukung sustainable design.

2.2.2 Analisa Ergonomi

Aspek ergonomi yang diterapkan dalam produk ini yaitu antropometri, grip strength,

manual material handling, biomekanika dan usability.

Antropometri

Antropometri merupakan salah satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi

tubuh manusia (Wingnjosoebroto, 1995). Produk Sulfuraction merupakan produk yang

ditujukan untuk laki-laki dewasa dengan usia sekitar 25-47 tahun. Perancangan produk

menggunakan prinsip antropometri dengan menggunakan acuan 36 dimensi tubuh.

Dimensi diambil dari data kompilasi pada website antropometri Indonesia yaitu untuk

data laki-laki usia 25-47 tahun suku Jawa. Dimensi tubuh yang digunakan adalah tinggi

siku atau D4 (untuk adjustable frame posisi maksimal) persentil 95th, tinggi bahu dalam

posisi duduk atau D10 (untuk tali bahu dan tinggi frame utama) persentil 95th, tinggi

dalam posisi duduk atau D8 (untuk tinggi frame utama) persentil 50th, lebar sisi bahu

atau D17 (untuk lebar frame, tongkat pikul, bantalan punggung) persentil 50 th, lebar

bahu bagian atas atau D18 (untuk dimensi bantalan dari tongkat pikul) persentil 50th,

lebar pinggul atau D19 (untuk bantalan punggung dan tali pinggang) persentil 5th,

panjang tangan atau D28 (untuk jarak antara frame utama dengan adjustable frame)

persentil 50th dan tebal perut atau D21 (untuk tali pinggang) persentil 5th.

Page 15: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

10

Grip strength

Grip strength merupakan kekuatan genggaman yang biasanya digunakan sebagai salah

satu parameter dalam desain produk yang membutuhkan kekuatan tangan dalam

pengoperasiannya. Produk Sulfuraction merupakan alat yang membutuhkan kekuatan

tangan dalam penggunaannya, yaitu pada saat produk digunakan untuk mengangkut

belerang. Berdasarkan hasil praktikum dari mahasiswa Teknik Industri (usia 21 tahun),

diameter optimum ada pada 5 cm. diameter optimum merupakan diameter saat

dihasilkan kekuatan genggam terbesar.

Manual material handling

Manual material handling dalam aspek ergonomi di sini lebih membahas mengenai

posisi penambang saat menambang belerang. Jika penambang menggunakan tongkat

pikul, maka posisi yang benar adalah penambang memposisikan diri dengan berjongkok

terlebih dahulu lalu menempatkan bantalan pemikul di pundak, kemudian berdiri agar

beban terangkat secara pelan-pelan dan tidak menimbulkan tekanan yang signifikan.

Biomekanika

Biomekanika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi fisik antara

pekerja dengan mesin, material, dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan

keluhan pada sistem kerangka otot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Desain

pada produk ini dibuat untuk mengurangi momen gaya supaya mengurangi resiko back

injury pada penambang. Pengurangan momen dilakukan dengan penambahan bantalan

pada tongkat pikul, penambahan roda pada frame dorong dan pemberian adjustable

frame handle untuk memperkecil sudut antara lengan atas dengan punggung dan supaya

posisi penambang tidak terlalu membungkuk.

Usability

Usability adalah salah satu parameter untuk mengukur tingkat keberhasilan penggunaan

produk dalam penggunaan langsung oleh pengguna. Beberapa parameter yang

digunakan dalam usability evaluation pada produk Sulfuraction adalah;

1. Learnability = merujuk kepada seberapa mudah dan berapa lama waktu yang

dibutuhkan penambang belerang untuk mempelajari sistem kerja yang digunakan.

Konsep kerja Sulfuraction mudah dipahami dan digunakan karena menggunakan

mekanisme adjustable dan cara kerja yang sederhana.

2. Memorability = merujuk kepada seberapa mudah sistem untuk diingat setelah

pertama kali dipelajari. Penambang belerang akan mudah untuk mengingat sistem

kerja Sulfuraction karena inovasi produk menggunakan pendekatan prinsip kerja

yang sama dengan kondisi eksisting.

Page 16: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

11

3. Error = merujuk kepada kemungkinan tingkat error yang dilakukan oleh penambang

belerang setelah penggunaan Sulfuraction. Dengan meningkatkan kenyamanan dan

keamanan posisi penambangan belerang, akan berujung kepada peningkatan

motivasi bekerja dan mengurangi stres. Hal ini akan mengurangi tingkat error yang

dapat terjadi.

4. Satisfaction = merujuk kepada kepuasan penambang belerang dengan penggunaan

Sulfuraction. Dengan fungsinya sebagai backpack dan trolley untuk mengangkut

belerang, dapat mengurangi beban dan momen gaya yang tertumpu pada punggung

dan kaki sehingga mengurangi tingkat stres dari penambang belerang.

2.2.3 Analisa Finansial

Analisa finansial merupakan tahapan realisasi kemungkinan dari desain produk. Berikut

adalah perhitungan harga jual per produk (HPP) dari Sulfuraction. HPP diperoleh dari biaya

bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur.

Tabel 2.1 Perhitungan HPP dan harga jual

Biaya Bahan Baku Langsung

No Nama Satuan Unit Harga Satuan Total Biaya

1 Besi 4 Kg Rp25.000 Rp100.000

2 Mur dan baut 4 Pasang Rp250 Rp1.000

3 Karet ban 5 Helai Rp3.000 Rp15.000

4 Spons 1 Bongkah Rp14.000 Rp14.000

5 Kain Perca 5 Helai Rp3.000 Rp15.000

6 Kardus 1 Unit Rp3.000 Rp3.000

7 Kertas 4 Lembar Rp1.000 Rp4.000

8 Roda Karet 2 Buah Rp15.000 Rp30.000

Total biaya bahan baku langsung Rp182.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Upah tenaga kerja/bulan 2000000

Jumlah jam kerja 160 jam/bulan

Jumlah hari kerja/bulan 20 hari/bulan

Jumlah produk yang dihasilkan 80 produk/bulan

Total biaya tenaga kerja langsung Rp25.000

Biaya Overhead Manufaktur

Mesin Daya Mesin Energi (kwh) Listrik Biaya Listrik

Gerinda Listrik 600 watt 4,8 Rp1.168 Rp5.606

Mesin Las 220 watt 12,7 Rp1.168 Rp14.834

Total biaya overhead manufaktur Rp20.440

Total biaya produksi Rp227.440

Profit 30% Rp68.232

Harga jual per produk Rp295.672

Page 17: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

12

Berdasarkan perhitungan biaya yang telah dibuat, maka direncanakan harga jual produk

Sulfuraction adalah Rp 295.672,00 atau sekitar Rp 300.000,00.

2.2.4 Analisa Pasar

Berikut adalah analisa kemanfaatan produk Sulfuraction berdasarkan metode

pemasaran 4P (price, place, promotion, and product).

1. Product : Fitur dari Sulfuraction telah mencakup segala kebutuhan dari penambang

belerang tradisional. Penamaan Sulfuraction yang merupakan kepanjangan dari Sulfuric

in Actionmerupakan strategi branding dengan penamaan yang mudah diingat. Selain

untuk penambangan belerang, produk ini juga dapat digunakan untuk pekerja

penambangan gamping, emas, dan besi secara tradisional.

2. Place : Sulfuraction dapat ditemukan di toko industrial households, kerjasama dengan

perusahaan penambangan, dan penjualan online.

3. Price : Harga dari produk ini tergolong murah karena proses produksi yang mudah dan

menggunakan sedikit proses manufaktur yaitu menggunakan las dan mesin gerinda.

Penggunaan mesin yang efisien berperan penting dalam proses manufaktur yang

sustainable.

4. Promotion : Untuk menunjang branding produk promosi Sulfuraction dilakukan melalui

surat kabar, iklan televisi, majalah pertambangan dan industri tradisional, dan bisnis

online.

2.3 Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk Sulfuraction dibuat berdasarkan pemecahan komponen

menggunakan Bill of Material (BOM) tree. Bagian utama produk dibagi menjadi dua yaitu

frame dorong dan tongkat pikul belerang. Frame dorong terdiri dari empat bagian yaitu base

frame, frame utama, strap ransel, dan tali pinggang. Frame dorong dapat disandang dengan

menggunakan backpack. Ketinggian frame dapat diatur sesuai dimensi tubuh manusia. Dalam

strap ransel dilengkapi dengan dua buah saku untuk tempat masker dan jas hujan. Dengan

tujuan untuk meningkatkan keselamatan, alat ini dilengkapi dengan karet pengaman belerang.

Dalam strap ransel dilengkapi dengan tali pinggang untuk mengurangi resiko low

backpain pada punggung penambang belerang. Tongkat pikul didesain khusus dapat diatur

ketinggiannya dan dilengkapi dengan bantalan spons.

Page 18: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

13

Gambar 2.2 Komponen penyusun Sulfuraction dalam BOM Tree

Setelah didapatkan susunan komponen dalan BOM Tree, selanjutnya adalah melakukan

penyusunan detail komponen. Dalam detail komponen ini dilengkapi dengan kebutuhan

jumlah, jenis bahan, dimensi dan keterangan membuat atau membeli.

Tabel 2.2 BOM Table penyusun Sulfuraction

Page 19: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

14

Sebagian besar material yang digunakan pada Sulfuraction adalah besi karena lebih kuat

dan memiliki ketahanan yang baik dalam kondisi lingkungan ekstrim. Selain itu harga besi

sebagai faktor utama penyusun harga per produk relatif murah. Warna yang digunakan pada

produk Sulfuraction adalah hitam. Esensi pemilihan warna hitam adalah hitam adalah warna

yang gampang dicari tidak mudah kotor, selain itu pelapisan warna hitam cat rust bullet mampu

membuat besi menjadi tahan karat jika terkena senyawa belerang.

2.4 Kegunaan dan Tingkat Inovasi

Kegunaan dari produk “Sulfuraction“ ini adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan

ringan seperti back injury pada penambang belerang, lalu alat ini juga mampu mengurangi

resiko terjadinya kecelakaan kerja yang lebih berat seperti terjatuh dari tebing karena beban

yang terlalu berat, serta meminimalisir resiko keracunan gas belerang saat penambangan.

Tingkat inovasi dari produk Sulfuraction adalah dari segi desain dan fitur. Produk ini

merupakan sebuah rancangan perbaikan dari alat yang saat ini biasa digunakan oleh penambang

belerang area pegunungan belerang.

(a)

(b)

Gambar 2.3 Gerobak dan pikulan (a) dan desain Sulfuraction (b)

Tabel 2.3 Tingkat inovasi produk Sulfuraction

Aspek Tingkat Inovasi

Desain - Melibatkan prinsip antropometri, manual material handling, biomekanika, human factor dan usability aspect.

- Desain frame dorong lebih ringan dan nyaman.

- Mekanisme pembawaan (carrying) untuk gerobak yang awalnya dipikul menjadi

bersistem ransel atau tas carrier. - Mudah dirakit sendiri.

Fitur - Desain handle adjustable dengan mekanisme seperti handle pada produk koper.

- Material adalah logam (aluminium) yang ringan dan kuat. - Bantalan pada pundak dan punggung untuk ransel.

- Tempat untuk masker, jas hujan dan minum.

- Roda lipat pada frame utama.

- Base dan belt untuk tempat belerang yang telah ditambang.

Page 20: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

15

3 BAB III

STRATEGI, RENCANA KEGIATAN, DAN KEBERLANJUTAN

Pada bagian ini akan dijelaskan lebih detail mengenai strategi, rencana kegiatan serta

keberlanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat perancangan alat angkut belerang yang

diberi nama Sulfuraction.

3.1 Strategi Kegiatan

Dalam bagain ini dijelaskan mengenai ilustrasi dan mekanisme kerja produk. Hal ini

penting untuk mendukung kegiatan pengabdian masyarakat yang terdiri dari tahap perancangan

alat angkut belerang, pembuatan prototipe alat angkut belerang dan penggunaan alat angku

belerang Sulfuraction. Gambar 3.1 menunjukkan ilustrasi dan mekanisme kerja Sulfuraction.

Gambar 3.1 Ilusrasi dan mekanisme kerja Sulfuraction

Penambang membawa Sulfuraction dengan memakainya seperti memakai tas. Setelah

sampai di pos, penambang bisa memilih untuk tetap membawa Sulfuraction ke lokasi

penambangan atau meletakkannya di pos. Jika penambang ingin membawa pikulan saja, maka

penambang hanya perlu mengambil tongkat pikul dan karung yang sudah terakit pada frame

utama. Lalu setelah penambang mengisi karung dengan belerang, karung bisa langsung

diletakkan di frame utama. Base yang ada pada dasar frame utama digunakan sebagai alas

peletakan keranjang. Belt pada gerobak digunakan untuk menahan gerobak supaya tetap pada

tempatnya. Untuk pengangkutan ke bawah atau ke titik awal, Sulfuraction akan didorong oleh

penambang. Untuk mengantisipasi jalan yang terjal dan bergelombang, gerobak dilengkapi fitur

Page 21: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

16

roda bergerigi sehingga mudah dikendalikan. Jika penambang menggunakan pikulan, maka

penambang tetap akan memikul dari lokasi penambangan sampai titik awal, perbedaannya

adalah desain pikulan yang memiliki penyangga pada bagian bahu.

3.2 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan disusun berdasarkan strategi kegiatan yang telah disusun. Adapun

secara lebih detail rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah :

1. Perancangan alat bantu angkut belerang

Perancangan dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat yaitu dosen dan mahasiswa.

Fase yang dilakukan merujuk pada fase perancangan dan pengembangan yang

dikembangkan oleh Ulrich dan Eppinger, 2000. Kegiatan perancangan dimulai dengan

mengumpulkan informasi terkait proses pengangkutan belerang saat ini beserta

peralatan yang digunakan. Kemudian dilakukan perancangan awal sampai dengan

perancangan final mencakup spesifikasi teknis, dimensi, material dan proses produksi.

2. Pembuatan prototipe alat bantu angkut belerang

Selanjutnya dibuat prototipe sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Diupayakan

agar proses produksi prototipe mengutamakan tercapainya fungsi yang diinginkan dari

produk Sulfuraction. Direncanakan prototipe dibuat sebanyak 5 sampai 7 buah.

3. Penggunaan alat bantu angkut belerang

Setelah dibuat prototipe, selanjutnya prototipe tersebut diberikan kepada penambang

belerang untuk dapat digunakan. Penerapan penggunaan direncanakan selama 4

minggu. Pada saat penggunaan ini akan dicatat hal-hal menarik dari produk, baik

keunggulan maupun kekurangannya.

3.3 Keberlanjutan

Pengabdian masyarakat yang disusun ini sesuai dengan road map penelitian dari

Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (Lab EPSK). Kegiatan pengabdian

masyarakat ini mendukung road map penelitian tahun 2015 terkait safety, health and

environment pada kegiatan rancang ulang berbasis ergo-safety performance. Sulfuraction yang

bertujuan untuk mitigasi risiko pada keselamatan dan kesehatan penambang belerang dapat

dilanjutkan dikembangkan ke depan dengan memperluas jumlah penambang yang

menggunakan produk tersebut.

Page 22: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

17

Tabel 3.1 Road map penelitian Lab EPSK

Topik Penelitian Capaian sampai 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2020

Fasilitas/alat/mesin untuk

mendukung industri manufaktur

dan Jasa

Fasilitas/alat/mesin untuk

consumer goods

Kajian preferensi karakteristik

produk/alat rumah tangga

Pengukuran waktu kerja, beban

kerja dan alokasi sumber daya

manusia

Implementasi model pada

beberapa sektor industri

Pemodelan alokasi sumber daya

dengan menggunakan simulasi

Pengukuran beban kerja pada

beberapa industri

Pembuatan model alokasi sumber

daya berdasarkan beban kerja

MakroergonomiPerancangan produk untuk

penguatan klaster industri

Perancangan sistem

kerja pada lantai

produksi untuk

pemenuhan standar

lingkungan bersih

Perancangan sistem kerja pada

lantai produksi untuk pemenuhan

standar HACCP

Perancangan sistem kerja lantai

produksi untuk pemenuhan standar

ISO14001

Pemodelan sistem kerja yang

memenuhi green and clean

production

Safety Engineering (Ergonomic

Asessment & Hazard Analysis)

Perancangan PPE untuk pekerja

area Peleburan Baja dengan

mempertimbangkan perilaku

unsafe

Rancang Ulang Dasboard dan

Design Control pada Mobil

dengan mempertimbangkan

perilaku unsafe

Integrasi Alert System dengan

Sleep Detector untuk Mencegah

Kecelakaan saat Berkendara

Rancang Ulang Stasiun Kerja

berbasis Ergo-Safety Performance

Safety and Environment

Management (Risk Asessment)

Safety and Environment

Management (Risk Asessment)

Integrasi Risk Safety Assessment

dalam Kerangka Ukuran Kinerja

Organisasi

Pembangunan Sistem

Penanggulangan Bahaya

Kebakaran dengan Notifikasi

Langsung menggunakan SMS

Gateway

Pengembangan Sistem

Penanggulangan Bahaya

Kebakaran dengan

mempertimbangkan permasalahan

rute tercepat dan alokasi terbaik.

Analisa Lokasi-Alokasi Unit

Pemadam Kebakaran dan Sumber

Bahan Pemadam dengan

pendekatan Metaheuristics

Permodelan sebaran api dalam

suatu bencana kebakaran dengan

pendekatan fractal optimization

Permodelan keandalan petugas

pemadam kebakaran dengan

mempertimbangkan stressor dan

resiko kerja

Pembangunan Building Evacuation

Management System (BEMS)

untuk Gedung Bertingkat dengan

sistem notifikasi SMS dan deteksi

penghuni berbasis RFID

Permodelan 3 Dimensi pergerakan

penghuni dalam proses evakuasi

gedung bertingkat dengan

permodelan agent behavior

Permodelan perilaku non-adaptive

pada proses evakuasi gedung

bertingkat dengan pendekatan

multi-agent system

Permodelan perilaku unsafe

pekerja pada proyek konstruksi

dengan pedekatan agent system

Permodelan perilaku berbahaya

pengendara mobil pada

keselamatan dijalan raya dengan

pendekatan agent-system

Permodelan tingkat partisipatif

karyawan dan evaluasi reward

system dalam program Gugus

Kendali Mutu dengan pendekatan

agent-system

Pengembangan model avatar 3D

berbasis agent-system untuk

operator layanan front desk di

rumah sakit

Pengembangan model avatar 3D

berbasis agent-system untuk

operator Information Centre di

Universitas

Pengembangan model avat 3D

untuk Guru Sekolah Bidang Studi

Matematika Dasar

Validasi sistem rancangan sistem kerja untuk pemenuhan standar

HACCP

Perancangan sistem kerja pada lantai produksi untuk pemenuhan

standar ISO9001

Perancangan dan

Pengembangan

Produk/Fasilitas Kerja

yang Ergonomis

Perancangan alat/mesin untuk membantu meningkatkan produktivitas IKM Makanan dan Minuman serta

IKM Pengolahan Hasil Pertanian

Rancangan Perbaikan alat/mesin untuk melalui peningkatan fungsi

untuk produktivitas dengan memperhatikan aspek ergonomis

Perancangan alat/fasilitas

kerja/produk yang dengan

memperhatikan aspek

komersialisasiPerancangan aneka produk rumah tangga sistem manual berbasis

ethnografi

Perancangan aneka produk rumah tangga semi/ otomatis untuk

meningkatkan kualitas hasil kerja

Pembangunan Sistem Informasi Pemetaan Safety & Environment

Performance di Indonesia berbasis Geographical Information System

Manajemen Bencana

Pemetaan resiko bahaya kebakaran kota Surabaya dengan

mempertimbangkan faktor lingkungan dan budaya hidup masyarakat

Perancangan disaster assessment framework untuk gedung bertingkat untuk mengukur efektifitas

manajemen tanggap darurat (studi kasus: Kota Surabaya)

Pengembangan algoritma rute teraman dengan mempertimbangkan

pola sebaran api dan perilaku non-adaptive penghuni pada proses

evakuasi gedung bertingkat

Job/Method Design

and Workload

Analysis

Pemodelan matematis waktu baku pada industri job order

Perbaikan sistem kerja (metode

kerja, tata cara kerja, tata letak

fasilitas kerja)

Perbaikan sistem kerja (metode kerja, tata cara kerja, tata letak fasilitas kerja) pada berbagai perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja

Optimalisasi Klaster Industri Unggulan Regional Jawa Timur dan Nasional dengan pendekatan Makroergonomi

Pengembangan

instrumen assessment

sistem kerja berbasis

teknologi informasi

Pengembangan instrumen

assessment sistem kerja yang

dilengkapi dengan database

(repository)

Pengembangan instrumen assessment sistem kerja yang dilengkapi

dengan model continuous improvement.

Rancang bangun instrumen assessment generik sistem kerja berbasis software (online/ standalone) dengan

mengedepankan faktor usability.

Rancang Bangun Instrument

Ergonomic Assessment pada

Industri Mining berbasis software Pengembangan instrumen assessment sistem kerja yang dilengkapi

dengan database (repository) untuk menampung hasil assessment dari

berbagai sistem kerja yang telah dinilai

Safety, Health and

Environment

Studi Keandalan Nahkoda Kapal dan Engineering Crew dengan

pendekatan Cognitive Realiability Method

Analisa Faktor-Faktor Berpengaruh dalam Peningkatan Safety Culture

di Indonesia

Page 23: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

18

4 BAB IV

ORGANISASI TIM, JADWAL, DAN ANGGARAN BIAYA

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai organisasi tim, jadwal serta anggaran biaya

untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.

4.1 Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat

Organisasi tim dibuat dengan tujuan untuk menyusun personil yang terlibat dalam

kegiatan pengambdian masyarakat. Anggota tim terdiri dari dosen yang berada di Laboratorium

Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (Lab EPSK), Laboratorium Sistem Manufaktur (Lab

Sisman) dan mahasiswa yang memiiki latar belakang sesuai dengan kebutuhan yaitu bidang

perancangan produk.

Tabel 4.1 Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat

No Nama Kompetensi Alokasi

waktu/

minggu

Uraian Tugas

1 Anny Maryani,

S.T., M.T

- Ergonomi

- Teknik Tata Cara

- Keselamatan &

Kesehatan Kerja

- Perancangan

Produk

6 - Mengkoordinir seluruh

kegiatan baik dengan tim

maupun dengan mitra

- Memastikan jadwal kegiatan

pengabdian masyarakat

- Melakukan perancangan

produk

- Melakukan penyusunan

laporan

2 Putu Dana

Karningsih, ST,

Meng,Sc, Ph.D

- Sistem Manufaktur

- Concurrent

Engineering

4 - Melakukan analisa terhadap

perancangan produk

- Memberikan masukan atas

pelaksanaan kegiatan

- Melakukan penyusunan

laporan

3 Yudha

Prasetyawan,

S.T., M.Eng

- Proses Manufaktur

- Sistem Manufaktur

- Otomasi Industri

- Teknik

Pengendalian

Kualitas

4 - Melakukan perancangan

produk

- Melakukan analisa terhadap

rancangan produk

- Melakukan penyusunan

laporan

4 Dyah Santhi

Dewi, S.T.,

M.Eng.Sc., PhD.

- Ergonomi

- Teknik Tata Cara

- Keselamatan &

Kesehatan Kerja

- Perancangan

Produk

4 - Melakukan perancangan

produk

- Melakukan analisa terhadap

rancangan produk

- Melakukan penyusunan

laporan

Page 24: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

19

5 Aulia Fikriati Mahasiswa S1

NRP 2511100014

3 - Melakukan pengambilan data

promer dan sekunder untuk

perancangan dan penerapan

produk

- Melakukan penyusunan

PKMM

6 Elsa Camelia

Harmadi

Mahasiswa S1

NRP 2511100047

3

7 Pamungkas Dwi

Admaja

Mahasiswa S1

NRP 2511100080

3

4.2 Jadwal

Jadwal disusun sebagai acuan pelaksanaan rencana kegiatan pengabdian masyarakat

selama 18 minggu. Tabel

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Pengabdian Masyarakat

No Rencana Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Pengumpulan voice of customer

x x x

2 Studi lapanan x x

3 Fase 0 x x

4 Fase 1 x x

5 Fase 2 x x

6 Fase 3 x x

7 Fase 4 x x

8 Fase 5 x x x

9 Penggunan produk x x x x

10 Pembuatan laporan x x x x x x x x x

4.3 Anggaran Biaya

Anggaran biaya disusun untuk memenuhi keperluan pengabdian masyarakat pada

penambang belerang.

Tabel 4.3 Anggaran Biaya Pengabdian Masyarakat

1. Honor

Honor

Uraian

Honor/jam

(Rp)

Waktu

(jam/ming

gu)

Minggu Jumlah

Personil Jumlah

Ketua Tim Rp40.000 5 16 1 Rp 3.200.000

Anggota Dosen Rp25.000 4 10 3 Rp 3.000.000

Anggota Mahasiswa Rp20.000 3 7 3 Rp 1.260.000

SUB TOTAL (Rp) Rp7.460.000

2. Bahan habis pakai untuk perancanan alat

Material

Uraian

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Satuan

Harga Satuan

(Rp) Jumlah

Pembuatan alat untuk percobaan

Pembuatan alat 2 Paket Rp400.000 Rp800.000

Page 25: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

20

Pengujian alat Pembuatan alat 1 Paket Rp400.000 Rp400.000

Pembuatan alat

prototipe Pembuatan alat 7 Paket Rp300.000 Rp2.100.000

Tinta printer Dokumen 1 Buah Rp91.000 Rp91.000

Kertas untuk

administrasi Dokumen 1 Rim Rp50.000 Rp50.000

Pembuatan video

dokumentasi Dokumen 1 Paket Rp1.500.000 Rp1.500.000

Pembelian fashdisk Alat tulis 1 Buah Rp149.000 Rp149.000

Alat Tulis administrasi Alat tulis 1 Paket Rp200.000 Rp200.000

SUB TOTAL (Rp) Rp5.290.000

3. Biaya Perjalanan & Kegiatan

Material

Uraian

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Satuan

Harga Satuan

(Rp) Jumlah

Transportasi ke tempat

penamabangan

belerang PP

Transportasi 8 Kali Rp500.000 Rp4.000.000

Penginapan selama di

tempat penambangan

belerang

Penginapan 4 Hari Rp400.000 Rp1.600.000

DSA selama di tempat

penambangan belerang

Transportasi

lokal &

konsumsi

8 Kali Rp300.000 Rp2.400.000

Monitoring pemakaian

alat Monitoring 7 Alat Rp250.000 Rp1.750.000

SUB TOTAL (Rp) Rp9.750.000

4. Lain-Lain

Kegiatan

Uraian

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Satuan

Harga Satuan

(Rp) Jumlah

Pencetakan laporan Biaya cetak

laporan 1 Paket Rp500.000 Rp500.000

Presentasi Seminar

Nasional

Biaya

presentasi,

perjalanan

1 Seminar Rp2.000.000 Rp2.000.000

SUB TOTAL (Rp) Rp2.500.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIKELUARKAN (Rp) Rp25.000.000

Page 26: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

21

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Tinjauan Historis Dan Dinamika Sosial Ekonomi Penambang Belerang di

Gunung Ijen Desa Tamansari Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Tahun 1968-2010.

Belum dipublikasikan. Artikel online. Diakses pada 11th November 2014

Birkeland, Janis. 2002. Design for Sustainability: a Sourcebook of Integrated Ecological

Solutions. Earthscan. London, United Kingdom.

Fuller, Colin W dan Vassie, Luise H. 2004. Health and Safety Management. Prentice Hall.

Glasgow, United Kingdom.

Goetsch, David L. 2000. The Safety and Health Handbook. Prentice Hall. United States of

America.

Mojo, Ikko. 2011. Film Dokumenter “Perjuangan Penambang Belerang”. Diakses pada 3

November 2014. www.youtube.com/watch?v=Jm1G2ZnsX1o

Lastri, Isyana Dyah.2013. Identifikasi Hazard dan Perbaikan Sistem Penambangan Belerang

di Kawah Ijen dengan Menggunakan Value Engineering dengan Pendekatan Ergonomi. Tugas

Akhir. Surabaya : ITS Surabaya.

Park, Richard J. 1998. Value Engineering: a Plan for Invention. CRC Press. United States of

America.

Ulrich, K.T. and Eppinger, S.D. Product Design and Development. New York: McGraw-Hill,

Inc., 2000.

Urban, Glen L. and John R. Hauser. Design and Marketing of New Products. Englewood

Cliffs, NJ : Prentice-Hall Inc., 1993.

Wignjosoebroto, Sritomo, 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta : PT. Guna Widya

Wright, Ian. Design Methods in Engineering and Product Design. London: McGraw-Hill Co.,

1998.

Page 27: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

22

Lampiran 1

Biodata Tim Pengabdi

1. Ketua

a. Nama Lengkap : Anny Maryani, S.T., M.T.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 198110122014042001

d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Penata Muda / III B

e. Jabatan Struktural : Asisten Ahli

f. Bidang Keahlian : Ergonomi, Keselamatan & Kesehatan Kerja

g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri

h. Perguruan Tinggi : ITS Surabaya

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Perum ITS Jl. Ilmu Pasti Alam Blok F No 4

j. Riwayat Penelitian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No. Tahun Judul Penelitian Ketua /

Anggota

Sumber

Pendanaan

1 2014

Strategi Pengembangan Daya Saing Industri Agro (IKM) Dalam Mendukung

Pengembangan SIDa di Kabupaten

Bondowoso (Anggota)

Anggota SIDa (DIKTI)

2 2013

Perancangan Strategi Bisnis Dalam Peningkatan Skala Industri Makanan

Minuman Di Mojokerto Melalui Inovasi

Dengan Pendekatan Klaster (Anggota)

Anggota SIDa (DIKTI)

k. Riwayat Pengabdian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber

Pendanaan

1 2014 Survey K3 untuk Peningkatan Produktivitas UKM

Klien Bank UMKM Jawa Timur ILO

l. Publikasi ilmiah :

(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

A Seminar Internasional

1

6th International Conference on

Operations and Supply

Chain Management

Designing Early Warning System and

Spread Handling of Dengue Demorrhagic Fever (DBD) Using System Dynamics

Approach and Knowledge Sharing

(Anny Maryani, Arief Rahman, Nurul

Hudaningsih)

Bali, 10 – 12

Desember

2014

2

International Seminar

on Industrial

Engineering and Management

Designing Business Strategy to Improve

The Scale of Food adn Beverages Industry

in Mojokerto Through Innovation With Cluster Approach Best Paper

Bali, 12 – 13

Maret 2014

Page 28: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

23

(Sri Gunani Partiwi, Anny Maryani,

Agung Subyakto)

B Seminar Nasional

1

Seminar Nasional

Teknik dan

Manajemen Industri

Strategi Bisnis Inisiasi Klaster Bambu di Kabupaten Bondowoso dengan Sistem

Inovasi Daerah (SIDa)

(Elly Agustiani, Anny Maryani, Sri Gunani Partiwi)

Malang, 12

Februari

2015

2

Seminar Nasional

Teknik dan Manajemen Industri

Strategi Pengembangan Klaster Pertanian

Organik di Kabupaten Bondowoso dengan

Sistem Inovasi Daerah (SIDa) (Elly Agustiani, Anny Maryani, Sri

Gunani Partiwi)

Malang, 12

Februari 2015

3 Seminar Nasional

Pascasarjana XII – ITS

Pemodelan Kecelakaan Kerja yang

Komprehensif untuk Mengendalikan Biaya K3

(Anny Maryani, Sritomo Wignjosoebroto,

Sri Gunani Partiwi)

Surabaya, 12

Juli 2012

m. Paten : -

2. Anggota

a. Nama Lengkap : Putu Dana Karningsih, ST, Meng,Sc, Ph.D

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197405081999032001

d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Penata Muda Tingkat I / IIIB

e. Jabatan Struktural : Sekretaris Jurusan Teknik Industri

f. Bidang Keahlian : Sistem Manufaktur / Concurrent Engineering

g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri

h. Perguruan Tinggi : ITS

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Rungkut Menanggal Harapan Blok P/30 Sby

j. Riwayat Penelitian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No Tahun Judul Ketua/anggota Pendanaan

1 2012-

2013

Model Peningkatan Produktivitas Usaha

Kecil Dan Menengah Berbasis Technology Content Untuk Mendukung Pelaksanaan

Masterpan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

2011-2025

Anggota TPM DIKTI

2 2013 Analisis Perbaikan Produktivitas Sistem Manufaktur dengan Pendekatan Overall

Throughput Effectiveness (OTE), Lean Manufacturing, dan Simulasi

Anggota DIKTI

k. Riwayat Pengabdian : -

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

l. Publikasi ilmiah :

(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)

Berman Kayis, Putu Dana Karningsih (2012), SCRIS: A Knowledge Based

Page 29: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

24

System Tool for Assisting Manufacturing Organizations in Identifying Supply

Chain Risks, Journal of Manufacturing Technology Management, Vol. 23, No.

7, pp. 834-852.

Putu Dana Karningsih, Berman Kayis, Sami Kara (2007), “Development of an

Interactive KBS for Supply Chain Risk Identification in Multisite & Multi-

Partners Global Manufacturing Supply Chain”, 13th Asia Pacific

Management Conference, Monash University, Melbourne, Australia, 18-20

November, 2007.

m. Paten : -

3. Anggota

a. Nama Lengkap : Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 197705232000031002

d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Lektor

e. Jabatan Struktural :

f. Bidang Keahlian : Proses Manufaktur, Sistem Manufaktur,

Otomasi Industri, Teknik Pengendalian Kualitas,

g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri

h. Perguruan Tinggi : ITS

i. Alamat Rumah dan No. Telp :

j. Riwayat Penelitian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

1 2009 Studi Pemetaan dan Identifikasi Potensi Industri

Makanan Tradisional di Jawa Timur

PHKI ITS

(Jurusan Teknik Industri)

2 2011 Perancangan Inspeksi dan Grading untuk Telur

Ayam Ras Petelur DIPA ITS – LPPM

3 2011 Perancangan Inspeksi Visual Multi-View dan

Grading untuk Udang

PHKI ITS

(Jurusan Teknik Industri)

k. Riwayat Pengabdian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

l. Publikasi ilmiah :

(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 Design and Optimization of Microvessels for

Vascular(s) Application using Computer

Aided Engineering

Jurnal Optima Volume 1, Nomor 1,

2008

2 Perancangan Penentuan Lokasi Halte Busway

Surabaya Koridor Timur-Barat

Jurnal Optima Volume 2, Nomor 2,

2008

m. Paten : -

Page 30: PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA …erosi gigi dan gingivitis. Mengangkat peralatan berat dengan rentang 80 kg-100 kg secara kontinyu dengan posisi yang kurang nyaman dan

25

4. Anggota

a. Nama Lengkap : Dyah santhi Dewi, S.T., M.EngSc., Ph.D

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197208251998022001

d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Lektor

e. Jabatan Struktural : Penata Tingkat 1/III D

f. Bidang Keahlian : Ergonomi, Perancangan Metode Kerja

g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri

h. Perguruan Tinggi : ITS

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jln Manyar Sambongan No.64 B Surabaya

j. Riwayat Penelitian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

1 1999 Pengaruh Pencahayaan dan Kebisingan Pada

Waktu Respon Karyawan Starter Grand ADB

k. Riwayat Pengabdian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No Tahun Kegiatan

1 2014 Perbaikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Industri

Kecil Menengah (UKM) di Jawa Timur

2 2014 Trainer dalam Training for Trainer Microfinance-OSH untuk

Account Officer Bank UMKM Jatim

3 2015 Tim Tenaga Ahli pendampingan Training K3 for Client (ToC)

UKM

l. Publikasi ilmiah :

(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)

No. Tahun Judul Publikasi Jurnal/Seminar

1 2014

Workforce Scheduling Considering

Human Factor, Environmental

Limitation, and Job Characteristic

The 6th International Conference on

Operations and Supply Chain

Management (OSCM)

2 2012 Proactive Service Design for

Industrial Equipment

the Asia Pacific Industrial Engineering & Management Systems

(APIEMS) Conference

3 2012

Application of Time Driven Activity

Based Costing to an Industrial Service Provider,

the Asia Pacific Industrial

Engineering & Management Systems (APIEMS) Conference

4 2011

Service System: Is It a Viable

Innovative Service Strategy For The Heavy Equipment Industry?

The 2nd International Research

Symposium in Service Management (IRSSM-2)

5 2010 Service Development in Heavy Equipment Industry

The 11th Asia Pacific Industrial

Engineering & Management Systems

(APIEMS) Conference

m. Paten

(2 terakhir)