42
TRAUMA ELEKTRIK Pembimbing: dr. Liaw Djai Yen Disusun Oleh : Nur Rohman (209.121.0023) Ayu Dwi Maharani (207.121.0033) Fahmi Majid Al’magfur (209.121.0020) Feny Damayanti (209.121.0031) Rino Rachmatullah (209.121.0026) Wahyudi Eko Prasetyo (209.121.0025) M. Dzulfikar Zaky (207.121.0012) Laboratorium Ilmu Kedokteran Forensik RS. BAYANGKARA PUSDIK GASUM PORONG Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang 2015 KEPANITERAAN KLINIK MADYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Presentasi Referat

Trauma Elektrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan

Citation preview

PowerPoint Presentation

TRAUMA ELEKTRIK

Pembimbing:

dr. Liaw Djai Yen

Disusun Oleh :

Nur Rohman(209.121.0023)

Ayu Dwi Maharani (207.121.0033)

Fahmi Majid Almagfur (209.121.0020)

Feny Damayanti(209.121.0031)

Rino Rachmatullah(209.121.0026)

Wahyudi Eko Prasetyo (209.121.0025)

M. Dzulfikar Zaky(207.121.0012)

Laboratorium Ilmu Kedokteran Forensik

RS. BAYANGKARA PUSDIK GASUM PORONG

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang

2015

KEPANITERAAN KLINIK MADYA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Presentasi Referat

TRAUMA ELEKTRIK

BIOLISTRIK

Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya diantaranya. Dapat juga diartikan sebagai sumber energi yang disalurkan melalui kabel

HUKUM DALAM LISTRIK

Hukum OHM

Hukum Joule

V= I.R

R: tahanan ()

I: kuat arus (A)

V: tegangan (Volt)

E = V.I.t

E: energi (Joule)

I : kuat arus (A)

V: tegangan (Volt) t : waktu ( detik )

perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati dan berbanding terbalik dengan tahanan konduktor

arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas

Pada sel tubuh terdapat potensial listrik yang melintasi membran. Pada ekstrasel megandung lebih banyak ion Na+dan sedikit ion K+ (dan sebaliknya

Pada saraf atau otot saat istirahat ekstrasel elektropositif dan intrasel elektonegatif.

Depolarisasi (permeabilitas sel terhadap ion Na+ meningkat dan permeabilitas terhadap ion K+ berkurang)

Repolarisasi (Refrakter Absolut dan Periode Refrakter Relatif)

POTENSIAL LISTRIK TUBUH

Elektron, yang merupakan lapisan terluar dari sebuah atom (muatan -) Aliran elektron melewati perbedaan potensial dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah inilah yang disebut listrik.

LISTRIK??

Trauma elektrik adalah luka bakar yang disebabkan oleh sengatan listrik. Trauma akibat sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dengan alat-alat listrik yang tidak terpasang dengan benar, mesin-mesin listrik, atau kabel alat-alat rumah tangga

TRAUMA ELEKTRIK

Listrik memiliki tenaga potensial dan mengalir melewati media konduktor kemudian menghilang atau diteruskan ke dalam tanah.

Luka di entrance dan exit area

TRAUMA ELEKTRIK

Jenis Arus

Listrik arus bolak-balik (AC) lebih berbahaya (3-6 kali) dibandingkan dengan listrik arus searah (DC).

AC : otot distimulasi antara 40 -110 kali per detik

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Kuat Arus

Arus yang masih dapat ditolerir oleh manusia adalah 30 mA

Makin kuat Makin Bahaya

Kehilangan kesadaran 40 mA.

Sedangkan fibrilasi ventrikel diperkirakan terjadi pada kuat arus 50-120

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Tegangan

Tegangan merupakan perbedaan potensial diantara dua titik

listrik tegangan tinggi memiliki potensi yang lebih besar untuk terjadinya kerusakan jaringan dan dapat mengakibatkan lukayang serius

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Tahanan

Tahanan merupakan kecenderungan dari sebuah materi untuk menahan aliran listrik

Tahanan paling besar adalah kulit,lemak, saraf otot, dan darah. Tahanan paling rendah adalah cairan tubuh

Tahanan rata-rata 500 sampai 10.000 ohm untuk daerah selain telapak tangan dan

Kaki 1 juta ohm dalam kondisi kering dan 1.200 ohm dalam keadaan basah

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Jalur

Kepala

Thorax

Tangan

Badan

Kaki

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Durasi

Makin lama makin bahaya

Lingkungan sekitar

Lingkungan sekitar yang basah mengakibatkan tahanan tubuh menjadi rendah.

Kerusakan terjadi pada organ internal jika seseorang yang dalam keadaan basah kontak dengan arus listrik

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Energi listrik menyebabkan kerusakan langsung pada jaringan tubuh sehingga menyebabkan asistol, fibrilasi ventrikel, atau apneu.

Energi listrik mempengaruhi potensial membran istirahat.

Energi listrik bervoltase rendah juga dapat menyebabkan terjadinya tetani pada otot (15-150 Hz)

Perubahan dari energi listrik menjadi energi panas

Trauma mekanik langsung

KERUSAKAN SEL

Aritmia Kordis

Vibrilasi ventrikel

Luka Bakar

Hipoksia dan kelainan elektrolit electrolytes

Intracranial injuries

Myoglobinuric renal failure

Abdominal injuries

KOMPLIKASI TRAUMA ELEKTRIK

PENATALAKSANAAN

Airway

Koreksi dan memastikan jalan nafas yang paten untuk pasien

Breathing dan ventilation

Circulation (kontol perdarahan yang ada)

Disability (status neurologi)

Exposure (pastikan sambungan listrik sudah dimatikan

Fluid

Segera membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang baik

17

DEFINISI

suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.

ETIOLOGI

18

Termis :

- benda panas: padat, cair, udara/uap

- api

- sengatan matahari / sinar panas

Elektris : aliran listrik tegangan tinggi

Khemis : asam kuat, basa kuat

Gangguan fungsi kulit

Kulit yang normal berfungsi sebagai barier terhadap mikroorganisme dan mengatur penguapan air dan pengeluaran panas. Akibat luka bakar mikroorganisme dengan mudah masuk kedalam tubuh. Pengaturan penguapan air dan pengeluaran panas juga rusak sehingga mudah terjadi dehidrasi.Makin luas luka bakar, makin banyak cairan yang keluar

PATOFISIOLOGI

19

Kerusakan pembuluh dan limfe

Akibat luka terjadi vasodilatasi sehingga permeabilitas kapiler meningkat dan cairan bersama elektrolit dan protein lebih mudah keluar. Hal ini dapat menyebabkan edema jaringan sekitarnya dan permukaan luka menjadi basah. Jika isi pembuluh darah rusak, dapat terjadi trombosis, sel eritrosit rusak

20

Gangguan metabolisme

Setiap terjadi trauma, tubuh meningkatkan sekresi katekolamin dan kortikosteroid akibatnya terjadi balance N yang negatif dan cadangan lemak digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalori.

Gangguan metabolisme menimbulkan manifestasi klinis berupa anoreksia, muntah-muntah

21

Derajat luka bakar

Luas luka bakar

Umur penderita

Lokasi luka bakar

Keadaan umum sebelum mendapat luka bakar

Ada tidaknya trauma lain selain luka bakar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT RINGANNYA LUKA BAKAR

22

Derajat luka bakar atau kedalaman luka bakar ditentukan oleh tingginya suhu suatu benda dan lamanya penderita terpajan dengan benda tersebut

DERAJAT LUKA BAKAR

23

24

DERAJAT I

hanya mengenai epidermis

biasanya kelihatan kemerahan dan bengkak

tidak ada blister (gelembung) kecil-kecil /bula

kulitnya kering tapi sangat sensitif(hipersensitivitas)

biasanya sembuh dalam5 - 7 hari

misalnya tersengat matahari

Biasanya tidak menimbulkan parut

25

DERAJAT II

luka mencapai dermis namun masih ada elemen epitel sehat yang tersisa, yaitu sel epitel basal, sel kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan pangkal rambut.

Dengan adanya sisa epitel-epitel ini, luka dapat sembuh sendiri dalam 2-3 minggu.

Gejala yang timbul adalah kulit kemerahan yang lebih jelas, kulitnya basah dan masih sensitif , ada gelembung / bula

Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis

Kulit tampak kemerahan, oedem

dan rasa nyeri lebih berat dari pada luka bakar grade I

Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah

Muncul beberapa jam setelah terkena luka, sembuh dalam waktu 10-14 hari, bisa ada scar atau tidak.

Superfisial

26

Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis

permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi dari vaskularisasi pembuluh darah( bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda mempunyai beberapa aliran darah

Penyembuhan dalam 25 - 35 hari, significant scar keloid.

Profunda

27

luka seluruh lapisan kulit sampai sub-kutis atau organ yang lebih dalam.

karena temperatur yang tinggi dan kontak yang lama

Tidak ada lagi elemen kulit yang hidup

Untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukanskin-grafting.

Kulit tampak pucat abu-abu gelap /hitam atau putih dengan permukaan lebih rendah dari jaringan sekeliling yang masih sehat, permeabilitas kapiler meningkat.

Bula tidak ada,rasa nyeri tidak ada.

DERAJAT III

28

Terjadi anestesi dimana kulit tidak bisa merasakan nyeri karena sudah terjadi kerusakan reseptor rasa nyeri.Eritrosit banyak yang rusak, terjadi edemahebat dan kerusakan permanen.

Penyembuhan berlangsung lamakarena tidakada proses epitelisasi spontan

Cont derajat III

29

Estimasi luas luka bakar menggunakan luas permukaan palmar pasien yang mewakili 1% luas permukaan tubuh. Luas luka bakar hanya dihitung pada pasien dengan derajat luka II atau III.

Rumus 9 atau rule of nine untuk orang dewasa

yaitu luas kepala dan leher, dada, punggung, pinggang dan bokong, ekstremitas atas kanan, ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri, tungkai dan kaki kanan, serta tungkai dan kaki kiri masing-masing 9%. Sisanya 1% adalah daerah genitalia.

LUAS LUKA BAKAR

30

Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Karena perbandingan luas permukaan bagian tubuh anak kecil berbeda, dikenal rumus 10 untuk bayi, dan rumus 10-15-20 untuk anak.

31

32

Luka bakar ringan

Luka bakar derajat I danII dengan luas < 15 % pada orang dewasa

Luka bakar derajat I danII dengan luas 20% pada anak-anak

Luka bakar derajat III dengan luas > 10%

Luka bakar yang mengenai tangan, wajah, mata,telinga, kaki, dan genitalia, persendian sekitar ketiak

Semua penderita dengan inhalasi, luka bakardengan komplikasi trauma berat, luka bakarresiko tinggi.

Penderita harus dirawat

34

Fase akut / fase syok / fase awal

Mengalami ancaman dan ganguan airway (jalan napas), breathing (mekanisme bernafas) dan gangguan circulation (sirkulasi)

Fase subakut

Proses inflamasi atau infeksi

Problem penutupan luka

Keadaan hipermetabolisme

Fase lanjut

Timbul penyulit berupa parut yang hipertrofik,keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan timbulnya kontraktur

FASE LUKA BAKAR

35

FASE AKUT

Hentikan dan hindarkan kontak langsung dengan penyebab luka bakar

Nilai KU penderita Obstruksi airway, nadi, tensi dan kesadaran (ABC)

Obstruksi airway Bebaskan airway (intubasi, trakeostomi)

Shock -> segera infus (grojog), tanpa memperhitungkan luas luka bakar dan kebutuhan cairan (RL)

Tidak shock segera infus sesuai perhitungan kebutuhan cairan

PENATALAKSANAAN

36

2. Fase Subakut

Dimandikan / cuci : air steril + antiseptika

Bula kecil ( 2-3 cm) dibiarkan.

Bula besar ( > 3 cm ) bulektomi (dipecah)

Obat-obat lokal (topikal) untuk luka :

Silver Sulfadiazine (SSD) contoh : Silvaden,Burnazine, Dermazine dll

Pemberian antibiotika bersifat profilaktis jenis spektrum luas

Analgetika

ATS / Toxoid

Antasida

Pasang catheter pantau prod urin

37

3. Fase pasca akut

Luka

Eschar (Eschar : jaringan kulit yang nekrose,kuman yang mati, serum, darah kering) escharectomi

Gangguan AVN distal karena tegang (compartment syndrome) escharotomi atau fasciotomi

Keadaan umum penderita

Diet dan cairan

38

Per oral pada penderita dengan luka bakar tak luas (< 15% grade II)

Infus (IVFD) : pada luka bakar > 15%

RUMUS BAXTER/PARKLAND (1968)

RL = 4cc x BB x %LB

jumlah cairan diberikan dalam 8 jam I post trauma kemudian jumlah cairan diberikan dalam 16 jam berikutnya

Untuk luka bakar > 50% diperhitungkan = luka bakar 50%

PEDOMAN PEMBERIAN CAIRAN :

39

Infeksi, beri antibiotik spektrum luas atau dalam bentuk kombinasi.

Curlings Ulcer (tukak Curling) munculpada hari ke 5-10. Terjadi ulkus padaduodenum ataulambung, kadang-kadang disertai hematemesis. Antasida perlu diberikan pada penderita luka bakar sedang hingga berat

Gangguan jalan napas: Terjadi akibat inhalasi, aspirasi, edema paru dan infeksi.

Konvulsi (pada anak-anakakibat) ketidakseimbanganelektrolit,hipoksia, infeksi,obat-obatan

Lain-lain: Kontraktur, gangguan kosmeti

KOMPLIKASI LUKA BAKAR

40

Prognosis luka bakar tergantung pada derajat dan luasnya permukaan luka bakar, dan penanganan sejak awal hingga penyembuhan.

Letak daerah yang terbakar, usia dan keadaan kesehatan penderita menentukan kecepatan penyembuhan.

Penyulit yang timbul pada luka bakar antara lain gagal ginjal akut, edema paru, SIRS, infeksi dan sepsis, serta parut hipertrofik dan kontraktur juga mempengaruhi prognosis.

PROGNOSIS

41

42

T

E

R

I

I

M

A

K

A

S

H