If you can't read please download the document
Upload
jessica
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 2. ILEUS
1/11
ILEUSPENDAHULUAN
Latar BelakangIleus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan
tanda adanya obstruksi usus yang segera memerlukan pertolongandokter. Di Indonesia ileus obstruksi paling sering disebabkan olehhernia inkarserata, sedangkan ileus paralitik sering disebabkan olehperitonitis. Keduanya membutuhkan tindakan operatif.
Merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang seringdijumpai 60-0! dari seluruh kasus akut abdomen yang bukanapendisitis akut. Ileus memiliki mortalitas tinggi jika tidak segeradidiagnosis dan ditangani dalam "# jam.
$bstruksi usus halus menempati sekitar "0! dari seluruh
pembedahan darurat,dan mortalitas dan morbiditas sangatbergantung pada pengenalan awal dan diagnosisyang tepat.%erlekatan usus sebagai penyebab dari Ileus saat ini menempatiurutan pertama. Maingot melaporkan bahwa sekitar 0! penyebabdari Ileus adalah perlekatan. &ur'ey Ileus $bstruksi di (&)D D(.&oetomo pada tahun "00* mendapatkan +0! dari penyebabnyaadalah perlekatan usus, kemudian diikuti ernia ,!, keganasan*+!, ol'ulus *,!.
Ileus lebih sering terjadi pada obstruksi usus halus daripadausus besar. Keduanya memiliki /ara penanganan yang berbedadengan tujuan yang berbeda pula. $bstruksi usus halus yang dibiarkandapat menyebabkan gangguan 'askularisasi usus dan memi/uiskemia, nekrosis, perforasi dan kematian, sehingga penangananobstruksi usus halus lebih ditujukan pada dekompresi danmenghilangkan penyebab untuk men/egah kematian.
$bstruksi usus besar sering disebabkan oleh neoplasma ataukelainan anatomi/ seperti 'ol'ulus, hernia inkarserata, striktur atau
obstipasi. %enanganan obstruksi kolon lebih kompleks karenamasalahnya tidak bisa hilang dengan sekali operasi saja. erkadang/ukup sulit untuk menentukan jenis operasi kolon karena diperlukandiagnosis yang tepat tentang penyebab dan letak anatominya. %adakasus keganasan kolon, penanganan pasien tidak hanya berhentisetelah operasi kolostomi, tetapi membutuhkan radiasi dan sitostatikalebih lanjut. al ini yang menyebabkan manajemen obstruksi kolonbegitu rumit dan kompleks daripada obstruksi usus halus.Anatomi
)sus halus terbentang dari pylorum sampai /ae/um denganpanjang "0 /m sampai "10 /m. )sus halus dibagi menjadiduodenum, jejenum dan ileum. Duodenum panjangnya sekitar "+ /m,mulai dari pilorus sampai jejenum. %anjang jejenum *00-**0 /m danpanjang ileum *+0 -*60 /m. %emisahan duodenum dan jejenumditandai oleh 2igamentum reit3. 2igamentum ini berperan sebagailigamentum suspensorium. Kira-kira dua per lima dari sisa usus halusadalah jejenum, dan tiga per lima bagian terminalnya adalah ileum.
4ejenum mempunyai 'askularisasi yang besar dimana lebih tebal dariileum. 5pendiks 'ermiformis merupakan tabung buntu berukuransekitar jari kelingking yang terletak pada daerah ileosekal, yaitu padaapeks sekum. 7asson, "00#8
5rteri mesenterika superior di/abangkan dari aorta tepat dibawah arteri /elia/a. 5rteri ini mendarahi seluruh usus halus ke/ualiduodenum yang diperdarahi oleh arteri gastroduodenalis dan/abangnya arteri pankreatikoduodenalis superior. Darah dikembalikanlewat 'ena mesenterika superior yang menyatu dengan 'ena lienalismembentuk 'ena porta.
)sus halus dipersara9 /abang-/abang kedua sistem sarafotonom. (angsangan parasimpatis merangsang akti'itas sekresi danpergerakan, sedangkan rangsangan simpatis menghambat pergerakanusus. &erabut saraf sensorik sistem simpatis menghantarkan nyeri,sedangkan serabut saraf parasimpatis mengatur re:eks usus.
)sus besar dibagi menjadi /ae/um, /olon dan rektum. %ada/ae/um terdapat katup ileosekal dan apendiks yang melekat pada
ujung /ae/um. ;ae/um menempati sekitar dua atau tiga in/hi pertamadari usus besar. Kolon dibagi lagi menjadi /olon as/enden, /olontrans'ersum, des/enden dan sigmoid. empat dimana /olonmembentuk belokan tajam yaitu pada abdomen kanan dan kiri atasberturut-turut dinamakan :eksura hepatika dan :eksura lienalis. ;olonsigmoid mulai setinggi krista iliaka dan berbentuk suatu lekukanberbentuk &. 2ekukan bagian bawah membelok ke kiri waktu /olonsigmoid bersatu dengan rektum. )sus besar memiliki empat lapisanmorfologik seperti bagian usus lainnya.
&ekum, kolon as/enden dan bagian kanan kolon trans'ersumdiperdarahi oleh /abang a.mesenterika superior yaitu a.ileokolika,a.kolika dekstra dan a.kolika media. Kolon trans'ersum bagian kiri,kolon des/endens, kolon sigmoid dan sebagian besar rektum perdarahioleh a.mesenterika inferior melalui a.kolika sinistra, a.sigmoid dana.hemoroidalis superior. %embuluh 'ena kolon berjalan paralel denganarterinya. Kolon dipersara9 oleh oleh serabut simpatis yang berasaldari n.splanknikus dan pleksus presakralis serta serabut parasimpatis
yang berasal dari
7/26/2019 2. ILEUS
2/11
dalam duodenum dan berkurang tebalnya ke arah distal.2apisan luarnya stratum longitudinale dan lapisan dalamnyastratum circulare. ang terakhir membentuk massa dindingusus. %leEus myenteri/us saraf 5uerba/h8 dan saluran limfeterletak diantara kedua lapisan otot.
Tela Submucosa. ela submu/osa terdiri dari jaringan ikatlonggar yang terletak diantara tuni/a muskularis dan lapisantipis lamina muskularis mukosa, yang terletak di bawahmukosa. Dalam ruangan ini berjalan jalinan pembuluh darahhalus dan pembuluh limfe. Di samping itu, di sini ditemukanneuropleEus meissner.
Tunica Mucosa. uni/a mu/osa usus halus, ke/uali pars
superior duodenum, tersusun dalam lipatan sirkular tumpangtindih yang berinterdigitasi se/ara trans'ersa. Masing-masing
lipatan ini ditutup dengan tonjolan, villi.)sus halus ditandai oleh adanya tiga struktur yang sangatmenambah luas permukaan dan membantu fungsi absorpsiyang merupakan fungsi utamanyaC
2apisan mukosa dan submukosa membentuk lipatan-lipatan
sirkular yang dinamakan valvula koniventes lipatanker/kringi8 yang menonjol ke dalam lumen sekitar ampai*0 mm. 2ipatan-lipatan ini nyata pada duodenum danjejenum dan menghilang dekat pertengahan ileum. 5danyalipatan-lipatan ini menyerupai bulu pada radiogram.
Vili merupakan tonjolan-tonjolan seperti jari-jari dari mukosayang jumlahnya sekitar # atau + juta dan terdapat disepanjang usus halus. illi panjangnya 0,+ sampai * mmdapat dilihat dengan mata telanjang8 dan menyebabkangambaran mukosa menyerupai beludru.
Mikrovili merupakan tonjolan menyerupai jari-jari dengan
panjang sekitar * F pada permukaan luar setiap 'illus.Mikro'illi terlihat dengan mikroskop elektron dan tampaksebagai brush border pada mikroskop /ahaya.7ila lapisan permukaan usus halus ini rata, maka luas
permukaannya hanyalah sekitar ".00 /mG. al'ula koni'entes, 'ili danmikro'ili bersama-sama menambah luas permukaan absorpsi sampai "juta /mG, yaitu menigkat seribu kali lipat.
)sus besar memiliki empat lapisan morfologik seperti jugabagian usus lainnya. 5kan tetapi, ada beberapa gambaran yang khaspada usus besar saja. 2apisan otot longitudinal usus besar tidaksempurna, tetapi terkumpul dalam tiga pita yang dinamakan taeniakoli. aenia bersatu pada sigmoid distal, dengan demikian rektummempunyai satu lapisan otot longitudinal yang lengkap. %anjangtaenia lebih pendek daripada usus, hal ini menyebabkan usus tertarikdan berkerut membentuk kantong-kantong ke/il peritoneum yangberisi lemak dan melekat di sepanjang taenia. 2apisan mukosa ususbesar jauh lebih tebal daripada lapisan mukosa usus halus dan tidak
mengandung 'illi atau rugae. Kriptus lieberkHn kelenjar intestinal8terletak lebih dalam dan mempunyai lebih banyak sel goblet daripadausus halus.%ri/eJilson, "00"8.ILEUS
Ileus merupakan suatu kondisi dimana terdapat gangguanpasase jalannya makanan8 di usus yang segera memerlukanpertolongan atau tindakan. Ileus terutama dibagi dua berdasarkanpenyebabnya, yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik
7/26/2019 2. ILEUS
3/11
7/26/2019 2. ILEUS
4/11
Pembeda Ileus Paralitik Ileus Mekanik(Ileus Obstrukti!De"nisi Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan
dimana usus gagal atau tidak mampu melakukan kontraksi
peristaltik untuk menyalurkan isinya&jamsuhidajat, "008.
Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus
melainkan akibat dari berbagai penyakit primer, tindakan
operasi8 yang berhubungan dengan rongga perut, toksin
dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi kontraksi otot
polos usus.Ileus paralitik merupakan kondisi dimana terjadi
kegagalan neurogenik atau hilangnya peristalti/ usus tanpa
adanya obstruksi mekanik.
Ileus paralitik adalah hilangnya peristaltik usus
sementara akibat suplai saraf otonom mengalami paralisisdan peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu
mendorong isi sepanjang usus, /ontohnya amiloidosis,
distro9 otot, gangguan endokrin, seperti diabetes militus,
atau gangguan neurologis seperti penyakit %arkinson
Ileus adalah hambatan pasase usus yang dapat
disebabkan oleh obstruksi lumen usus atau gangguan
peristalsis usus. &e/ara garis besar dibagi menjadi dua yaitu
Ileus $bstruktif dan Ileus %aralitik. Ileus yang disebabkan
oleh obstruksi disebut juga ileus mekanik, dan memiliki
angka kejadian tersering.
Lokasi Obstruksi
2etak inggi C Duodenum-4ejunum
2etak engah C Ileum erminal
2etak (endah C ;olon-&igmoid-re/tum
Stadium
%arsial C menyumbat lumen sebagian
&impleAKomplitC menyumbat lumen total
&trangulasiC &imple dengan jepitan 'asa
Etiologi Ileus pada pasien rawat inap ditemukan padaC *8
proses intraabdominal seperti pembedahan perut dan
saluran /erna atau iritasi dari peritoneal peritonitis,
pankreatitis, perdarahan8 "8 sakit berat seperti pneumonia,
gangguan pernafasan yang memerlukan intubasi, sepsis
atau infeksi berat, uremia, dibetes ketoasidosis, dan
ketidakseimbangan elektrolit hipokalemia, hiperkalsemia,
hipomagnesemia, hipofosfatemia8 dan 8 obat-obatan yang
mempengaruhi motilitas usus opioid, antikolinergik,
fenotia3ine8. &etelah pembedahan, usus halus biasanya
pertama kali yang kembali normal beberapa jam8, diikuti
lambung "#-#@ jam8 dan kolon #@-" jam8.
Ileus terjadi karena hipomotilitas dari saluran
pen/ernaan tanpa adanya obstruksi usus mekanik. Diduga,
otot dinding usus terganggu dan gagal untuk mengangkut
isi usus. Kurangnya tindakan pendorong terkoordinasi
menyebabkan akumulasi gas dan /airan dalam usus.
Meskipun ileus disebabkan banyak faktor,
keadaan pas/aoperasi adalah keadaan yang paling umum
untuk terjadinya ileus. Memang, ileus merupakan
konsekuensi yang diharapkan dari pembedahan perut.
Bisiologisnya ileus kembali normal spontan dalam "- hari,
setelah motilitas sigmoid kembali normal. Ileus yang
berlangsung selama lebih dari hari setelah operasi dapat
disebut ileus adynami/ atau ileus paralitik pas/aoperasi.
&ering, ileus terjadi setelah operasi intraperitoneal, tetapi
mungkin juga terjadi setelah pembedahan retroperitoneal
dan eEtra-abdominal. Durasi terpanjang dari ileus ter/atat
terjadi setelah pembedahan kolon. 2aparoskopi reseksi usus
dikaitkan dengan jangka waktu yang lebih singkat daripada
reseksi kolon ileus terbuka.
Konsekuensi klinis ileus pas/a operasi dapat
mendalam. %asien dengan ileus merasa tidak nyaman dan
sakit, dan akan meningkatkan risiko komplikasi paru. Ileus
i. %enyempitan lumen usus
Isi 2umen C 7enda asing, skibala, as/ariasis.
Dinding )sus C stenosis radang kronik8,
keganasan.
?kstra lumen C umor intraabdomen.
ii. 5dhesi
iii. In'aginasi
i'. ol'ulus
'. Malformasi )sus
7/26/2019 2. ILEUS
5/11
juga meningkatkan katabolisme karena gi3i buruk. &e/ara
keseluruhan, ileus meningkatkan biaya perawatan medis
karena memperpanjang rawat inap di rumah sakit
7eberapa penyebab terjadinya ileusC
rauma abdomen
%embedahan perut laparatomy8
&erum elektrolit abnormalitas
ipokalemiaiponatremiaipomagnesemiaipermagensemia
Infeksi, in:amasi atau iritasi empedu, darah8
*. Intrathorak
*. %neumonia
". 2ower lobus tulang rusukpatah
. Infark miokard
". Intrapel'i/ misalnya penyakit radang
panggul8
. (ongga perut
*. (adang usus buntu
". Di'ertikulitis
.
7/26/2019 2. ILEUS
6/11
%enyakit atau keadaan yang menimbulkan ileus paralitik
dapat diklasi9kasikan seperti yang ter/antum dibawah iniC
Neurogenik- (e:eks inhibisi dari saraf aLerentC in/isi pada
kulit dan usus pada operasi abdominal.- (e:eks inhibisi dari saraf eLerentC
menghambat pelepasan neurotransmitter
asetilkolin.
HormonalKolesistokinin, disekresi oleh sel I dalam
mukosa duodenum dan jejunum terutama sebagai
respons terhadap adanya peme/ahan produk
lemak, asam lemak dan monogliserida di dalam
usus. Kolesistokinin mempunyai efek yang kuat
dalam meningkatkan kontraktilitas kandung
empedu, jadi mengeluarkan empedu kedalam usus
halus dimana empedu kemudian memainkan
peranan penting dalam mengemulsikan substansi
lemak sehingga mudah di/erna dan diabsorpsi.
Kolesistokinin juga menghambat motilitas lambung
se/ara sedang. $leh karena itu disaat bersamaan
dimana hormon ini menyebabkan pengosongan
kandung empedu, hormon ini juga menghambat
pengosongan makanan dari lambung untuk
memberi waktu yang adekuat supaya terjadi
pen/ernaan lemak di traktus gastrointestinal
bagian atas.
ormon lainnya seperti sekretin dan peptidepenghambat asam lambung juga memiliki fungsi
yang sama seperti kolesistokinin namun sekretin
berperan sebagai respons dari getah asam
lambung dan petida penghambat asam lambung
sebagai respons terhadap asam lemak dan asam
amino.
In#amasi- MakrofagC melepaskan proin:ammatory
/ytokines
7/26/2019 2. ILEUS
7/11
- Ins&eksiDapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi,
yang men/akup kehilangan turgor kulit maupun mulut
dan lidah kering. %ada abdomen harus dilihat adanya
distensi, parut abdomen, hernia dan massa abdomen.
%ada pasien yang kurus tidak terlihat gerakan
peristaltik.- Pal&asi
%ada palpasi bertujuan men/ari adanya tanda iritasi
peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang men/akup
defen/e mus/ularN in'olunter atau rebound dan
pembengkakan atau massa yang abnormal untuk
mengetahui penyebab ileus.
-Perkusiipertimpani
- Auskultasi7ising usus lemah atau tidak ada sama sekali silent
abdomen8 dan borborigmi
Pemeriksaan &enun'ang
%emeriksaan laboratorium mungkin dapat
membantu men/ari kausa penyakit. %emeriksaan yang
penting untuk dimintakan adalah leukosit darah, kadar
elektrolit, ureum, glukosa darah dan amylase. Boto polos
abdomen sangat membantu untuk menegakkan diagnosis.
%ada ileus paralitik akan ditemukan distensi lambung, usus
halus dan usus besar. 5ir :uid le'el ditemukan berupa suatu
gambaran line up segaris8. al ini berbeda dengan air :uid
le'el pada ileus obstruktif yang memberikan gambaran
stepladder seperti anak tangga8. 5pabila denganpemeriksaan foto polos abdomen masih meragukan, dapat
dilakukan foto abdomen dengan mempergunakan kontras.
Muntah
&tenosis %ilorus C ?n/er dan asam
$bstruksi usus halus C 7erwarna kehijauan
$bstruksi kolon C onset muntah lama.
%erut Kembung distensi8
Konstipasi
idak ada defekasi
idak ada :atus
5danya benjolan di perut, inguinal, dan femoral
yang tidak dapat kembali menandakan adanya hernia
inkarserata. &elain itu, in'aginasi dapat didahului oleh
riwayat buang air besar berupa lendir dan darah. (iwayat
operasi sebelumnya dapat menjurus pada adanya adhesi
usus serta onset keluhan yang berlangsung /epat dapat
di/urigai sebagai ileus letak tinggi dan onset yang lambatdapat menjurus kepada ileus letak rendah.
Pada &emeriksaan "sik da&at &ula ditemukan
5danya strangulasi ditandai dengan adanya lokal peritonitis
seperti
akikardia, pireksia demam8, Reboundtenderness, nyeri
lokal, hilangnya suara usus lo/al. )ntuk mengetahui
se/ara pasti hanya dengan laparotomi.
5danya obstruksi ditandai dengan C
Ins&eksi
%erut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung.
7enjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum
menunjukkan suatu hernia inkarserata. %ada Intussusepsi
dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis. 5danya
adhesi dapat di/urigai bila ada bekas luka operasi
sebelumnya.
Auskultasi
iperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi.
%ada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai
hilang.
Perkusi
ipertimpani
Pal&asi
Kadang teraba massa seperti pada tumor, in'aginasi,
hernia.
Rectal Toucher
- Isi rektum menyemprot C Hirschprung disease
- 5danya darah dapat menyokong adanya strangulasi,
neoplasma
7/26/2019 2. ILEUS
8/11
- Beses yang mengeras C skibala
- Beses negatif C obstruksi usus letak tinggi
- 5mpula rekti kolaps C /uriga obstruksi
-
7/26/2019 2. ILEUS
9/11
obat yang dapat di/oba yaitu metoklopramid bermanfaat
untuk gastroparesis, sisaprid bermanfaat untuk ileus
paralitik pas/aoperasi, dan klonidin dilaporkan bermanfaat
untuk mengatasi ileus paralitik karena obat-obatan.
&jamsuhidajat, "008
% $onser*ati
%enderita dirawat di rumah sakit.
%enderita dipuasakan
Kontrol status airway, breathingand circulation.
Dekompresi dengan nasogastrictube.
Intravenousfuidsandelectrolyte
Dipasang kateter urin untuk menghitung balance
/airan.
)% Farmakologis
5ntibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob
dan aerob.
5nalgesik apabila nyeri.
%rokinetikC Metaklopromide, /isapride
%arasimpatis stimulasiC bethane/ol, neostigmin
&impatis blokadeC alpha " adrenergik antagonis
+% O&erati
Ileus paralitik tidak dilakukan inter'ensi bedah
ke/uali disertai dengan peritonitis.$perasi dilakukan setelah
rehidrasi dan dekompresi nasogastri/ untuk men/egah
sepsis sekunder atau rupture usus.$perasi diawali dengan
laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang
disesuaikan dengan hasil eEplorasi melalui laparotomi.
%intas usus C ileostomi, kolostomi.
(eseksi usus dengan anastomosis
Di'ersi stoma dengan atau tanpa reseksi.
yang perlu C
7erapa lama obstruksinya sudah berlangsung.
7agaimana keadaanAfungsi organ 'ital
lainnya, baik sebagai akibat obstruksinya
maupun kondisi sebelum sakit.
5pakah ada risiko strangulasi.
Kewaspadaan akan resiko strangulasi sangat penting.
%ada obstruksi ileus yang ditolong dengan /ara
operatif pada saat yang tepat, angka kematiannya
adalah *! pada "# jam pertama, sedangkan pada
strangulasi angka kematian tersebut *!.
%ada umumnya dikenal # ma/am /ara8 tindakan bedah
yang dikerjakan pada obstruksi ileus Ca8 Koreksi sederhana simple /orre/tion8. al ini
merupakan tindakan bedah sederhana untuk
membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia
in/ar/erata non-strangulasi, jepitan oleh strengAadhesi
atau pada 'ol'ulus ringan.b8 indakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru
yang QmelewatiQ bagian usus yang tersumbat, misalnya
pada tumor intralurninal, ;rohn disease, dan
sebagainya./8 Membuat 9stula entero-/utaneus pada bagian proEimal
dari tempat obstruksi, misalnya pada ;a stadium lanjut.d8 Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat
anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan
kontinuitas lumen usus, misalnya pada /ar/inoma/olon,
in'aginasi strangulate dan sebagainya.%ada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang
dilakukan tindakan operatif bertahap, baik oleh karena
penyakitnya sendiri maupun karena keadaan
penderitanya, misalnya pada ;a sigmoid obstruktif,
mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari
dilakukan reseksi usus dan anastomosis.+% Pas,a O&erasi
&uatu problematik yang sulit pada keadaan pas/a
bedah adalah distensi usus yang masih ada. %ada
tindakan operatif dekompressi usus, gas dan /airan
yang terkumpul dalam lumen usus tidak boleh
dibersihkan sama sekali oleh karena /atatan tersebut
mengandung banyak bahan-bahan digestif yang sangat
diperlukan. %as/a bedah tidak dapat diharapkan
9siologi usus kembali normal, walaupun terdengar
bising usus. al tersebut bukan berarti peristaltik usus
telah berfungsi dengan e9sien, sementara ekskresi
meninggi dan absorpsi sama sekali belum baik.&ering didapati penderita dalam keadaan masih
distensi dan disertai diare pas/a bedah. indakan
dekompressi usus dan koreksi air dan elektrolit serta
menjaga keseimbangan asam basa darah dalam batas
normal tetap dilaksanakan pada pas/a bedahnya. %ada
obstruksi yang lanjut, apalagi bila telah terjadi
strangulasi, monitoring pas/a bedah yang teliti
diperlukan sampai selama 6 - hari pas/a bedah.
7ahaya lain pada masa pas/a bedah adalah toksinemia
dan sepsis. >ambaran kliniknya biasanya mulai nampak
pada hari ke #-+ pas/a bedah. %emberian antibiotika
dengan spektrum luas dan disesuaikan dengan hasil
kultur kuman sangatlah penting.
Diagnosis
Banding
Masala- lain .ang &erlu di&ertimbangkan
Masalah umum untuk ileus adalah pseudo-
obstruksi, juga disebut sebagai sindrom $gil'ie, dan
obstruksi usus mekanik.
Pseudo/obstru,tionPseudo/obstruksi!
%seudo-obstruksi dide9nisikan sebagai penyakit
akut, ditanda dengan distensii dari usus besar. &eperti ileus,
itu terjadi dide9nisikan karena tidak adanya gangguan
mekanik. 7eberapa teks dan artikel /enderung
menggunakan ileus sinonim dengan pseudo-obstruksi.
7/26/2019 2. ILEUS
10/11
melibatkan dismotilitas baik dari usus besar dan ke/il.
Dismotilitas ini disebabkan hilangnya kompleks motorik
yang berpindah dan bakteri berlebih. semua hal ini
bermanifestai klinik sebagai obstruksi usus ke/il.
%emeriksaan 9sik biasanya menunjukkan tanda
perut kembung tanpa rasa sakit, namun pasien bisa juga
mempunyai gejala mirip obstruksi. (adiogra9 dari foto polos
abdomen mengungkapkan adanya keadaan yang terisolasi,
dilatasi usus proksimal yang membesar, seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah, dan pen/itraan kontras
membedakan ini dari obstruksi mekanik.
Distensi kolon dapat mengakibatkan perforasi
/ae/um, terutama jika diameter /ae/um melebihi *" /m.ingkat kematian untuk pseudo-obstruksi adalah +0! jika
pasien berkembang menjadi nekrosis iskemik dan perforasi.
%erawatan awal meliputi hidrasi, pemasangan
dan re/tal tube, koreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan
penghentian obat yang menghambat motilitas usus.
Dekompresi melalui kolonoskopi /ukup efektif dalam
mengurangi pseudo-obstruksi.
7/26/2019 2. ILEUS
11/11
". Keluarnya lendir, darah per anus
Penanganan
*. idak ada tindakan konser'atif karena terjadinya lambat maka diagnose ditegakkan setelah mun/ul gejala hebat8
". indakan operatif C Dilakukan laparotomi, bila ada perdarahan diatasi dengan reseksi segmen usus dengan mesentriumnya lalu
dilakukan end to end anastomose.