2. ILEUS

  • Upload
    jessica

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    1/11

    ILEUSPENDAHULUAN

    Latar BelakangIleus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan

    tanda adanya obstruksi usus yang segera memerlukan pertolongandokter. Di Indonesia ileus obstruksi paling sering disebabkan olehhernia inkarserata, sedangkan ileus paralitik sering disebabkan olehperitonitis. Keduanya membutuhkan tindakan operatif.

    Merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang seringdijumpai 60-0! dari seluruh kasus akut abdomen yang bukanapendisitis akut. Ileus memiliki mortalitas tinggi jika tidak segeradidiagnosis dan ditangani dalam "# jam.

    $bstruksi usus halus menempati sekitar "0! dari seluruh

    pembedahan darurat,dan mortalitas dan morbiditas sangatbergantung pada pengenalan awal dan diagnosisyang tepat.%erlekatan usus sebagai penyebab dari Ileus saat ini menempatiurutan pertama. Maingot melaporkan bahwa sekitar 0! penyebabdari Ileus adalah perlekatan. &ur'ey Ileus $bstruksi di (&)D D(.&oetomo pada tahun "00* mendapatkan +0! dari penyebabnyaadalah perlekatan usus, kemudian diikuti ernia ,!, keganasan*+!, ol'ulus *,!.

    Ileus lebih sering terjadi pada obstruksi usus halus daripadausus besar. Keduanya memiliki /ara penanganan yang berbedadengan tujuan yang berbeda pula. $bstruksi usus halus yang dibiarkandapat menyebabkan gangguan 'askularisasi usus dan memi/uiskemia, nekrosis, perforasi dan kematian, sehingga penangananobstruksi usus halus lebih ditujukan pada dekompresi danmenghilangkan penyebab untuk men/egah kematian.

    $bstruksi usus besar sering disebabkan oleh neoplasma ataukelainan anatomi/ seperti 'ol'ulus, hernia inkarserata, striktur atau

    obstipasi. %enanganan obstruksi kolon lebih kompleks karenamasalahnya tidak bisa hilang dengan sekali operasi saja. erkadang/ukup sulit untuk menentukan jenis operasi kolon karena diperlukandiagnosis yang tepat tentang penyebab dan letak anatominya. %adakasus keganasan kolon, penanganan pasien tidak hanya berhentisetelah operasi kolostomi, tetapi membutuhkan radiasi dan sitostatikalebih lanjut. al ini yang menyebabkan manajemen obstruksi kolonbegitu rumit dan kompleks daripada obstruksi usus halus.Anatomi

    )sus halus terbentang dari pylorum sampai /ae/um denganpanjang "0 /m sampai "10 /m. )sus halus dibagi menjadiduodenum, jejenum dan ileum. Duodenum panjangnya sekitar "+ /m,mulai dari pilorus sampai jejenum. %anjang jejenum *00-**0 /m danpanjang ileum *+0 -*60 /m. %emisahan duodenum dan jejenumditandai oleh 2igamentum reit3. 2igamentum ini berperan sebagailigamentum suspensorium. Kira-kira dua per lima dari sisa usus halusadalah jejenum, dan tiga per lima bagian terminalnya adalah ileum.

    4ejenum mempunyai 'askularisasi yang besar dimana lebih tebal dariileum. 5pendiks 'ermiformis merupakan tabung buntu berukuransekitar jari kelingking yang terletak pada daerah ileosekal, yaitu padaapeks sekum. 7asson, "00#8

    5rteri mesenterika superior di/abangkan dari aorta tepat dibawah arteri /elia/a. 5rteri ini mendarahi seluruh usus halus ke/ualiduodenum yang diperdarahi oleh arteri gastroduodenalis dan/abangnya arteri pankreatikoduodenalis superior. Darah dikembalikanlewat 'ena mesenterika superior yang menyatu dengan 'ena lienalismembentuk 'ena porta.

    )sus halus dipersara9 /abang-/abang kedua sistem sarafotonom. (angsangan parasimpatis merangsang akti'itas sekresi danpergerakan, sedangkan rangsangan simpatis menghambat pergerakanusus. &erabut saraf sensorik sistem simpatis menghantarkan nyeri,sedangkan serabut saraf parasimpatis mengatur re:eks usus.

    )sus besar dibagi menjadi /ae/um, /olon dan rektum. %ada/ae/um terdapat katup ileosekal dan apendiks yang melekat pada

    ujung /ae/um. ;ae/um menempati sekitar dua atau tiga in/hi pertamadari usus besar. Kolon dibagi lagi menjadi /olon as/enden, /olontrans'ersum, des/enden dan sigmoid. empat dimana /olonmembentuk belokan tajam yaitu pada abdomen kanan dan kiri atasberturut-turut dinamakan :eksura hepatika dan :eksura lienalis. ;olonsigmoid mulai setinggi krista iliaka dan berbentuk suatu lekukanberbentuk &. 2ekukan bagian bawah membelok ke kiri waktu /olonsigmoid bersatu dengan rektum. )sus besar memiliki empat lapisanmorfologik seperti bagian usus lainnya.

    &ekum, kolon as/enden dan bagian kanan kolon trans'ersumdiperdarahi oleh /abang a.mesenterika superior yaitu a.ileokolika,a.kolika dekstra dan a.kolika media. Kolon trans'ersum bagian kiri,kolon des/endens, kolon sigmoid dan sebagian besar rektum perdarahioleh a.mesenterika inferior melalui a.kolika sinistra, a.sigmoid dana.hemoroidalis superior. %embuluh 'ena kolon berjalan paralel denganarterinya. Kolon dipersara9 oleh oleh serabut simpatis yang berasaldari n.splanknikus dan pleksus presakralis serta serabut parasimpatis

    yang berasal dari

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    2/11

    dalam duodenum dan berkurang tebalnya ke arah distal.2apisan luarnya stratum longitudinale dan lapisan dalamnyastratum circulare. ang terakhir membentuk massa dindingusus. %leEus myenteri/us saraf 5uerba/h8 dan saluran limfeterletak diantara kedua lapisan otot.

    Tela Submucosa. ela submu/osa terdiri dari jaringan ikatlonggar yang terletak diantara tuni/a muskularis dan lapisantipis lamina muskularis mukosa, yang terletak di bawahmukosa. Dalam ruangan ini berjalan jalinan pembuluh darahhalus dan pembuluh limfe. Di samping itu, di sini ditemukanneuropleEus meissner.

    Tunica Mucosa. uni/a mu/osa usus halus, ke/uali pars

    superior duodenum, tersusun dalam lipatan sirkular tumpangtindih yang berinterdigitasi se/ara trans'ersa. Masing-masing

    lipatan ini ditutup dengan tonjolan, villi.)sus halus ditandai oleh adanya tiga struktur yang sangatmenambah luas permukaan dan membantu fungsi absorpsiyang merupakan fungsi utamanyaC

    2apisan mukosa dan submukosa membentuk lipatan-lipatan

    sirkular yang dinamakan valvula koniventes lipatanker/kringi8 yang menonjol ke dalam lumen sekitar ampai*0 mm. 2ipatan-lipatan ini nyata pada duodenum danjejenum dan menghilang dekat pertengahan ileum. 5danyalipatan-lipatan ini menyerupai bulu pada radiogram.

    Vili merupakan tonjolan-tonjolan seperti jari-jari dari mukosayang jumlahnya sekitar # atau + juta dan terdapat disepanjang usus halus. illi panjangnya 0,+ sampai * mmdapat dilihat dengan mata telanjang8 dan menyebabkangambaran mukosa menyerupai beludru.

    Mikrovili merupakan tonjolan menyerupai jari-jari dengan

    panjang sekitar * F pada permukaan luar setiap 'illus.Mikro'illi terlihat dengan mikroskop elektron dan tampaksebagai brush border pada mikroskop /ahaya.7ila lapisan permukaan usus halus ini rata, maka luas

    permukaannya hanyalah sekitar ".00 /mG. al'ula koni'entes, 'ili danmikro'ili bersama-sama menambah luas permukaan absorpsi sampai "juta /mG, yaitu menigkat seribu kali lipat.

    )sus besar memiliki empat lapisan morfologik seperti jugabagian usus lainnya. 5kan tetapi, ada beberapa gambaran yang khaspada usus besar saja. 2apisan otot longitudinal usus besar tidaksempurna, tetapi terkumpul dalam tiga pita yang dinamakan taeniakoli. aenia bersatu pada sigmoid distal, dengan demikian rektummempunyai satu lapisan otot longitudinal yang lengkap. %anjangtaenia lebih pendek daripada usus, hal ini menyebabkan usus tertarikdan berkerut membentuk kantong-kantong ke/il peritoneum yangberisi lemak dan melekat di sepanjang taenia. 2apisan mukosa ususbesar jauh lebih tebal daripada lapisan mukosa usus halus dan tidak

    mengandung 'illi atau rugae. Kriptus lieberkHn kelenjar intestinal8terletak lebih dalam dan mempunyai lebih banyak sel goblet daripadausus halus.%ri/eJilson, "00"8.ILEUS

    Ileus merupakan suatu kondisi dimana terdapat gangguanpasase jalannya makanan8 di usus yang segera memerlukanpertolongan atau tindakan. Ileus terutama dibagi dua berdasarkanpenyebabnya, yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    3/11

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    4/11

    Pembeda Ileus Paralitik Ileus Mekanik(Ileus Obstrukti!De"nisi Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan

    dimana usus gagal atau tidak mampu melakukan kontraksi

    peristaltik untuk menyalurkan isinya&jamsuhidajat, "008.

    Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus

    melainkan akibat dari berbagai penyakit primer, tindakan

    operasi8 yang berhubungan dengan rongga perut, toksin

    dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi kontraksi otot

    polos usus.Ileus paralitik merupakan kondisi dimana terjadi

    kegagalan neurogenik atau hilangnya peristalti/ usus tanpa

    adanya obstruksi mekanik.

    Ileus paralitik adalah hilangnya peristaltik usus

    sementara akibat suplai saraf otonom mengalami paralisisdan peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu

    mendorong isi sepanjang usus, /ontohnya amiloidosis,

    distro9 otot, gangguan endokrin, seperti diabetes militus,

    atau gangguan neurologis seperti penyakit %arkinson

    Ileus adalah hambatan pasase usus yang dapat

    disebabkan oleh obstruksi lumen usus atau gangguan

    peristalsis usus. &e/ara garis besar dibagi menjadi dua yaitu

    Ileus $bstruktif dan Ileus %aralitik. Ileus yang disebabkan

    oleh obstruksi disebut juga ileus mekanik, dan memiliki

    angka kejadian tersering.

    Lokasi Obstruksi

    2etak inggi C Duodenum-4ejunum

    2etak engah C Ileum erminal

    2etak (endah C ;olon-&igmoid-re/tum

    Stadium

    %arsial C menyumbat lumen sebagian

    &impleAKomplitC menyumbat lumen total

    &trangulasiC &imple dengan jepitan 'asa

    Etiologi Ileus pada pasien rawat inap ditemukan padaC *8

    proses intraabdominal seperti pembedahan perut dan

    saluran /erna atau iritasi dari peritoneal peritonitis,

    pankreatitis, perdarahan8 "8 sakit berat seperti pneumonia,

    gangguan pernafasan yang memerlukan intubasi, sepsis

    atau infeksi berat, uremia, dibetes ketoasidosis, dan

    ketidakseimbangan elektrolit hipokalemia, hiperkalsemia,

    hipomagnesemia, hipofosfatemia8 dan 8 obat-obatan yang

    mempengaruhi motilitas usus opioid, antikolinergik,

    fenotia3ine8. &etelah pembedahan, usus halus biasanya

    pertama kali yang kembali normal beberapa jam8, diikuti

    lambung "#-#@ jam8 dan kolon #@-" jam8.

    Ileus terjadi karena hipomotilitas dari saluran

    pen/ernaan tanpa adanya obstruksi usus mekanik. Diduga,

    otot dinding usus terganggu dan gagal untuk mengangkut

    isi usus. Kurangnya tindakan pendorong terkoordinasi

    menyebabkan akumulasi gas dan /airan dalam usus.

    Meskipun ileus disebabkan banyak faktor,

    keadaan pas/aoperasi adalah keadaan yang paling umum

    untuk terjadinya ileus. Memang, ileus merupakan

    konsekuensi yang diharapkan dari pembedahan perut.

    Bisiologisnya ileus kembali normal spontan dalam "- hari,

    setelah motilitas sigmoid kembali normal. Ileus yang

    berlangsung selama lebih dari hari setelah operasi dapat

    disebut ileus adynami/ atau ileus paralitik pas/aoperasi.

    &ering, ileus terjadi setelah operasi intraperitoneal, tetapi

    mungkin juga terjadi setelah pembedahan retroperitoneal

    dan eEtra-abdominal. Durasi terpanjang dari ileus ter/atat

    terjadi setelah pembedahan kolon. 2aparoskopi reseksi usus

    dikaitkan dengan jangka waktu yang lebih singkat daripada

    reseksi kolon ileus terbuka.

    Konsekuensi klinis ileus pas/a operasi dapat

    mendalam. %asien dengan ileus merasa tidak nyaman dan

    sakit, dan akan meningkatkan risiko komplikasi paru. Ileus

    i. %enyempitan lumen usus

    Isi 2umen C 7enda asing, skibala, as/ariasis.

    Dinding )sus C stenosis radang kronik8,

    keganasan.

    ?kstra lumen C umor intraabdomen.

    ii. 5dhesi

    iii. In'aginasi

    i'. ol'ulus

    '. Malformasi )sus

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    5/11

    juga meningkatkan katabolisme karena gi3i buruk. &e/ara

    keseluruhan, ileus meningkatkan biaya perawatan medis

    karena memperpanjang rawat inap di rumah sakit

    7eberapa penyebab terjadinya ileusC

    rauma abdomen

    %embedahan perut laparatomy8

    &erum elektrolit abnormalitas

    ipokalemiaiponatremiaipomagnesemiaipermagensemia

    Infeksi, in:amasi atau iritasi empedu, darah8

    *. Intrathorak

    *. %neumonia

    ". 2ower lobus tulang rusukpatah

    . Infark miokard

    ". Intrapel'i/ misalnya penyakit radang

    panggul8

    . (ongga perut

    *. (adang usus buntu

    ". Di'ertikulitis

    .

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    6/11

    %enyakit atau keadaan yang menimbulkan ileus paralitik

    dapat diklasi9kasikan seperti yang ter/antum dibawah iniC

    Neurogenik- (e:eks inhibisi dari saraf aLerentC in/isi pada

    kulit dan usus pada operasi abdominal.- (e:eks inhibisi dari saraf eLerentC

    menghambat pelepasan neurotransmitter

    asetilkolin.

    HormonalKolesistokinin, disekresi oleh sel I dalam

    mukosa duodenum dan jejunum terutama sebagai

    respons terhadap adanya peme/ahan produk

    lemak, asam lemak dan monogliserida di dalam

    usus. Kolesistokinin mempunyai efek yang kuat

    dalam meningkatkan kontraktilitas kandung

    empedu, jadi mengeluarkan empedu kedalam usus

    halus dimana empedu kemudian memainkan

    peranan penting dalam mengemulsikan substansi

    lemak sehingga mudah di/erna dan diabsorpsi.

    Kolesistokinin juga menghambat motilitas lambung

    se/ara sedang. $leh karena itu disaat bersamaan

    dimana hormon ini menyebabkan pengosongan

    kandung empedu, hormon ini juga menghambat

    pengosongan makanan dari lambung untuk

    memberi waktu yang adekuat supaya terjadi

    pen/ernaan lemak di traktus gastrointestinal

    bagian atas.

    ormon lainnya seperti sekretin dan peptidepenghambat asam lambung juga memiliki fungsi

    yang sama seperti kolesistokinin namun sekretin

    berperan sebagai respons dari getah asam

    lambung dan petida penghambat asam lambung

    sebagai respons terhadap asam lemak dan asam

    amino.

    In#amasi- MakrofagC melepaskan proin:ammatory

    /ytokines

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    7/11

    - Ins&eksiDapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi,

    yang men/akup kehilangan turgor kulit maupun mulut

    dan lidah kering. %ada abdomen harus dilihat adanya

    distensi, parut abdomen, hernia dan massa abdomen.

    %ada pasien yang kurus tidak terlihat gerakan

    peristaltik.- Pal&asi

    %ada palpasi bertujuan men/ari adanya tanda iritasi

    peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang men/akup

    defen/e mus/ularN in'olunter atau rebound dan

    pembengkakan atau massa yang abnormal untuk

    mengetahui penyebab ileus.

    -Perkusiipertimpani

    - Auskultasi7ising usus lemah atau tidak ada sama sekali silent

    abdomen8 dan borborigmi

    Pemeriksaan &enun'ang

    %emeriksaan laboratorium mungkin dapat

    membantu men/ari kausa penyakit. %emeriksaan yang

    penting untuk dimintakan adalah leukosit darah, kadar

    elektrolit, ureum, glukosa darah dan amylase. Boto polos

    abdomen sangat membantu untuk menegakkan diagnosis.

    %ada ileus paralitik akan ditemukan distensi lambung, usus

    halus dan usus besar. 5ir :uid le'el ditemukan berupa suatu

    gambaran line up segaris8. al ini berbeda dengan air :uid

    le'el pada ileus obstruktif yang memberikan gambaran

    stepladder seperti anak tangga8. 5pabila denganpemeriksaan foto polos abdomen masih meragukan, dapat

    dilakukan foto abdomen dengan mempergunakan kontras.

    Muntah

    &tenosis %ilorus C ?n/er dan asam

    $bstruksi usus halus C 7erwarna kehijauan

    $bstruksi kolon C onset muntah lama.

    %erut Kembung distensi8

    Konstipasi

    idak ada defekasi

    idak ada :atus

    5danya benjolan di perut, inguinal, dan femoral

    yang tidak dapat kembali menandakan adanya hernia

    inkarserata. &elain itu, in'aginasi dapat didahului oleh

    riwayat buang air besar berupa lendir dan darah. (iwayat

    operasi sebelumnya dapat menjurus pada adanya adhesi

    usus serta onset keluhan yang berlangsung /epat dapat

    di/urigai sebagai ileus letak tinggi dan onset yang lambatdapat menjurus kepada ileus letak rendah.

    Pada &emeriksaan "sik da&at &ula ditemukan

    5danya strangulasi ditandai dengan adanya lokal peritonitis

    seperti

    akikardia, pireksia demam8, Reboundtenderness, nyeri

    lokal, hilangnya suara usus lo/al. )ntuk mengetahui

    se/ara pasti hanya dengan laparotomi.

    5danya obstruksi ditandai dengan C

    Ins&eksi

    %erut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung.

    7enjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum

    menunjukkan suatu hernia inkarserata. %ada Intussusepsi

    dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis. 5danya

    adhesi dapat di/urigai bila ada bekas luka operasi

    sebelumnya.

    Auskultasi

    iperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi.

    %ada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai

    hilang.

    Perkusi

    ipertimpani

    Pal&asi

    Kadang teraba massa seperti pada tumor, in'aginasi,

    hernia.

    Rectal Toucher

    - Isi rektum menyemprot C Hirschprung disease

    - 5danya darah dapat menyokong adanya strangulasi,

    neoplasma

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    8/11

    - Beses yang mengeras C skibala

    - Beses negatif C obstruksi usus letak tinggi

    - 5mpula rekti kolaps C /uriga obstruksi

    -

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    9/11

    obat yang dapat di/oba yaitu metoklopramid bermanfaat

    untuk gastroparesis, sisaprid bermanfaat untuk ileus

    paralitik pas/aoperasi, dan klonidin dilaporkan bermanfaat

    untuk mengatasi ileus paralitik karena obat-obatan.

    &jamsuhidajat, "008

    % $onser*ati

    %enderita dirawat di rumah sakit.

    %enderita dipuasakan

    Kontrol status airway, breathingand circulation.

    Dekompresi dengan nasogastrictube.

    Intravenousfuidsandelectrolyte

    Dipasang kateter urin untuk menghitung balance

    /airan.

    )% Farmakologis

    5ntibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob

    dan aerob.

    5nalgesik apabila nyeri.

    %rokinetikC Metaklopromide, /isapride

    %arasimpatis stimulasiC bethane/ol, neostigmin

    &impatis blokadeC alpha " adrenergik antagonis

    +% O&erati

    Ileus paralitik tidak dilakukan inter'ensi bedah

    ke/uali disertai dengan peritonitis.$perasi dilakukan setelah

    rehidrasi dan dekompresi nasogastri/ untuk men/egah

    sepsis sekunder atau rupture usus.$perasi diawali dengan

    laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang

    disesuaikan dengan hasil eEplorasi melalui laparotomi.

    %intas usus C ileostomi, kolostomi.

    (eseksi usus dengan anastomosis

    Di'ersi stoma dengan atau tanpa reseksi.

    yang perlu C

    7erapa lama obstruksinya sudah berlangsung.

    7agaimana keadaanAfungsi organ 'ital

    lainnya, baik sebagai akibat obstruksinya

    maupun kondisi sebelum sakit.

    5pakah ada risiko strangulasi.

    Kewaspadaan akan resiko strangulasi sangat penting.

    %ada obstruksi ileus yang ditolong dengan /ara

    operatif pada saat yang tepat, angka kematiannya

    adalah *! pada "# jam pertama, sedangkan pada

    strangulasi angka kematian tersebut *!.

    %ada umumnya dikenal # ma/am /ara8 tindakan bedah

    yang dikerjakan pada obstruksi ileus Ca8 Koreksi sederhana simple /orre/tion8. al ini

    merupakan tindakan bedah sederhana untuk

    membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia

    in/ar/erata non-strangulasi, jepitan oleh strengAadhesi

    atau pada 'ol'ulus ringan.b8 indakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru

    yang QmelewatiQ bagian usus yang tersumbat, misalnya

    pada tumor intralurninal, ;rohn disease, dan

    sebagainya./8 Membuat 9stula entero-/utaneus pada bagian proEimal

    dari tempat obstruksi, misalnya pada ;a stadium lanjut.d8 Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat

    anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan

    kontinuitas lumen usus, misalnya pada /ar/inoma/olon,

    in'aginasi strangulate dan sebagainya.%ada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang

    dilakukan tindakan operatif bertahap, baik oleh karena

    penyakitnya sendiri maupun karena keadaan

    penderitanya, misalnya pada ;a sigmoid obstruktif,

    mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari

    dilakukan reseksi usus dan anastomosis.+% Pas,a O&erasi

    &uatu problematik yang sulit pada keadaan pas/a

    bedah adalah distensi usus yang masih ada. %ada

    tindakan operatif dekompressi usus, gas dan /airan

    yang terkumpul dalam lumen usus tidak boleh

    dibersihkan sama sekali oleh karena /atatan tersebut

    mengandung banyak bahan-bahan digestif yang sangat

    diperlukan. %as/a bedah tidak dapat diharapkan

    9siologi usus kembali normal, walaupun terdengar

    bising usus. al tersebut bukan berarti peristaltik usus

    telah berfungsi dengan e9sien, sementara ekskresi

    meninggi dan absorpsi sama sekali belum baik.&ering didapati penderita dalam keadaan masih

    distensi dan disertai diare pas/a bedah. indakan

    dekompressi usus dan koreksi air dan elektrolit serta

    menjaga keseimbangan asam basa darah dalam batas

    normal tetap dilaksanakan pada pas/a bedahnya. %ada

    obstruksi yang lanjut, apalagi bila telah terjadi

    strangulasi, monitoring pas/a bedah yang teliti

    diperlukan sampai selama 6 - hari pas/a bedah.

    7ahaya lain pada masa pas/a bedah adalah toksinemia

    dan sepsis. >ambaran kliniknya biasanya mulai nampak

    pada hari ke #-+ pas/a bedah. %emberian antibiotika

    dengan spektrum luas dan disesuaikan dengan hasil

    kultur kuman sangatlah penting.

    Diagnosis

    Banding

    Masala- lain .ang &erlu di&ertimbangkan

    Masalah umum untuk ileus adalah pseudo-

    obstruksi, juga disebut sebagai sindrom $gil'ie, dan

    obstruksi usus mekanik.

    Pseudo/obstru,tionPseudo/obstruksi!

    %seudo-obstruksi dide9nisikan sebagai penyakit

    akut, ditanda dengan distensii dari usus besar. &eperti ileus,

    itu terjadi dide9nisikan karena tidak adanya gangguan

    mekanik. 7eberapa teks dan artikel /enderung

    menggunakan ileus sinonim dengan pseudo-obstruksi.

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    10/11

    melibatkan dismotilitas baik dari usus besar dan ke/il.

    Dismotilitas ini disebabkan hilangnya kompleks motorik

    yang berpindah dan bakteri berlebih. semua hal ini

    bermanifestai klinik sebagai obstruksi usus ke/il.

    %emeriksaan 9sik biasanya menunjukkan tanda

    perut kembung tanpa rasa sakit, namun pasien bisa juga

    mempunyai gejala mirip obstruksi. (adiogra9 dari foto polos

    abdomen mengungkapkan adanya keadaan yang terisolasi,

    dilatasi usus proksimal yang membesar, seperti yang

    ditunjukkan pada gambar di bawah, dan pen/itraan kontras

    membedakan ini dari obstruksi mekanik.

    Distensi kolon dapat mengakibatkan perforasi

    /ae/um, terutama jika diameter /ae/um melebihi *" /m.ingkat kematian untuk pseudo-obstruksi adalah +0! jika

    pasien berkembang menjadi nekrosis iskemik dan perforasi.

    %erawatan awal meliputi hidrasi, pemasangan

    dan re/tal tube, koreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan

    penghentian obat yang menghambat motilitas usus.

    Dekompresi melalui kolonoskopi /ukup efektif dalam

    mengurangi pseudo-obstruksi.

  • 7/26/2019 2. ILEUS

    11/11

    ". Keluarnya lendir, darah per anus

    Penanganan

    *. idak ada tindakan konser'atif karena terjadinya lambat maka diagnose ditegakkan setelah mun/ul gejala hebat8

    ". indakan operatif C Dilakukan laparotomi, bila ada perdarahan diatasi dengan reseksi segmen usus dengan mesentriumnya lalu

    dilakukan end to end anastomose.