Manual Logistik 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    1/75

    Markas Pusat Palang Merah Indonesia

    Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96, Jakarta 12970 - Indonesia

    Telp. +62 21 7992325, Fax. +62 21 7995188

    E-mail: [email protected]

    Website: www.palangmerah.org

    Pengelolaan Logistik yang baik akan dapat

    meningkatkan Transparansi dan akuntabilitas

    Palang Merah Indonesia baik dimata Donor

    maupun Penerima Bantuan. Transparansi dan

    Akuntabilitas yang baik ini pada akhirnya

    akan mengarah pada peningkatan Citra PMI

    baik di mata Donor maupun di mata

    masyarakat secara umum.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, maka untuk

    mengembangkan peran dan fungsi Logistik,

    Pengurus Pusat PMI menerbitkan 'Manual

    Pengelolaan Logistik PMI' guna dijadikan

    acuan bagi segenap jajaran PMI dalam

    membina dan mengembangkan serta

    memberdayakan fungsi Logistik PMI, secara

    nasional maupun secara lokal di wilayah

    masing-masing.9 7 8 9 7 9 3 6 7 5 1 7 6

    ISBN 979367517-9

    MANUAL LOGISTIKPALANG MERAH INDONESIA

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    2/75

    MANUAL LOGISTIKPALANG MERAH INDONESIA

    2007

    Didukung oleh:

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    3/75

    MANUAL LOGISTIK

    Mochamad Abbas (Design)

    Dudu Rohmat (Layout)

    Palang Merah Indonesia (PMI)

    Palang Merah Denmark (DRC)

    All right reserved

    Cetakan 1, Desember 2007

    Desain sampul & Layout :

    Penerbit :

    Didukung :

    Copyright2007

    ISBN : 978-979-3675-17-9

    Judul buku:

    Manual Pengelolaan Logistik PMI ini merupakan acuan bagi segenap jajaran PMI dalam membina

    dan mengembangkan serta memberdayakan fungsi Logistik PMI, secara nasional maupun secara

    lokal di wilayah masing-masing.

    Penyusun :

    Sutarno B.Ac. (Pjs. Kadiv Admin & Logistik/MP PMI) lRukman (Ka. Sub. Div PB bid. Response/MP PMI)

    Momon Sulaeman (Tim Teknis Pengadaan/MP PMI) lKaren Blanken (NLC Logistik Konsultan/NLRC)

    Fachry N.S (IFRC DM Officer Indonesia/IFRC) lLidia (IFRC Logistik Officer Indonesia)

    Arif S. (Outsourcing Keuangan Tsunami/MP PMI) lTrisna (PMI Logistik Fasilitator/PMI DKI)

    M. Arief Ilmiawan (PMI Logistik Fasilitator/Sub. Div. Log. MP PMI)

    Penyempurnaan dan Editing Manual Logistik :

    Sutarno B.Ac. (Pjs. Kadiv Admin & Logistik/MP PMI) lMomon Sulaeman (Tim Teknis Pengadaan/MP PMI)

    M. Arief Ilmiawan (PMI Logistik Fasilitator/Sub. Div. Log. MP PMI)

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    4/75

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah

    tersusun sebuah Manual tentang Pengelolaan Logistik yang sesuai dengan

    Standard Palang Merah. Manual pengelolaan Logistik Ini adalah suatu langkah

    maju dalam melakukan pembenahan Organisasi di Bidang Logistik seperti yang

    diamanatkan dalam Garis-garis Kebijakan dan Rencana Strategi PMI th. 2004

    2009.

    Pengelolaan Logistik yang baik akan dapat meningkatkan Transparansi dan

    akuntabilitas Palang Merah Indonesia baik dimata Donor maupun Penerima

    Bantuan. Transparansi dan Akuntabilitas yang baik ini pada akhirnya akan

    mengarah pada peningkatan Citra PMI baik di mata Donor maupun di mata

    masyarakat secara umum.

    Namun demikian, tampaknya pada saat ini belum ada kesamaan

    pemahaman dari semua pihak terhadap masalah proses Logistik PMI yang

    standard. Disamping itu, Fungsi Logistik saat ini belum mempunyai sistem

    monitoring dan pengawasan yang sebanding dengan perkembangan

    permasalahan diatas, sehingga fungsinya tidak optimal dan mengalami berbagai

    permasalahan baik bersifat teknis maupun non teknis. Hal ini pada akhirnya

    mengurangi kontribusi optimal fungsi Logistik ini dalam pemberian pelayanan

    Palang Merah Indonesia.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, maka untuk mengembangkan peran dan

    fungsi Logistik, Pengurus Pusat PMI menerbitkan 'Manual Pengelolaan Logistik

    PMI' guna dijadikan acuan bagi segenap jajaran PMI dalam membina dan

    mengembangkan serta memberdayakan fungsi Logistik PMI, secara nasional

    maupun secara lokal di wilayah masing-masing.

    Pengembangan konsep Manual Pengelolaan Logistik ini dibantu oleh suatutim kerja teknis dengan anggota terbatas yang mewakili segenap jajaran PMI

    namun ditunjuk berdasarkan kapasitas pribadi yang dianggap memiliki

    kemampuan dan komitmen, khususnya dalam menunjang program

    pengembangan fungsi Logistik PMI secara menyeluruh. Di samping itu dan Palang

    Merah Belanda dan perwakilan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan

    Sabit Merah melalui perwakilannya di Jakarta, turut membantu dan berperan

    serta dalam persiapan penyusunan Manual Pengelolaan Logistik ini.

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia iii

    Kata Pengantar

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    5/75

    Kata Pengantar

    iv

    Kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penerbitan Manual

    Pengelolaan Logistik ini, kami mengucapkan terima kasih

    Harapan kami agar Pedoman Manual Pengelolaan Logistik PMI ini dapat

    diimplementasikan secara konsekuen, walaupun kami menyadari bahwa dalam

    upaya optimalisasi fungsi Logistik ini, buku Manual ini masih akan terus

    membutuhkan perbaikan. Untuk itu saran dan masukan yang relevan dan

    proporsional akan menunjang terwujudnya pengembangan fungsi Logistik PMI di

    masa yang akan datang sangat kami harapkan.

    Jakarta, 29 Oktober 2007

    Pengurus Pusat

    PALANG MERAH INDONESIA

    Sekretaris Jenderal

    Iyang D. Sukandar

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    6/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia v

    Daftar Isi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ...................................................................iii

    DAFTAR ISI ............................................................................v

    PENDAHULUAN .......................................................................2

    BAB 1. Pengorganisasian dan Tanggung Jawab

    1.1 Pendahuluan...........................................................5

    1.2 Tanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang

    Dalam Logistik Tanggap Darurat....................................5

    1.3 Tanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang

    Dalam Logistik Reguler...............................................8

    1.4 Pengorganisasian Logistik PMI, Pusat, Daerah, Cabang

    (Darurat dan Reguler) ..............................................10

    BAB 2. Pengelolaan Gudang dan Angkutan

    2.1 Pendahuluan .........................................................13

    2.2 Gudang / Tempat Penyimpanan...................................13

    2.3 Spesifikasi Gudang .................................................14

    2.4 Penerimaan Barang dan Jasa .....................................16

    2.5 Penyimpanan ........................................................24

    BAB 3. Pengelolaan Aset

    3.1 Pendahuluan ........................................................28

    3.2 Registrasi dan Pemeliharaan Kendaraan ........................29

    3.3 Registrasi / Pendataan Pemeliharaan Aset ....................32

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    7/75

    Daftar Isi

    vi

    BAB 4. Pelaporan dan Pemantauan

    4.1 Pendahuluan .........................................................34

    4.2 Pelaporan.............................................................34

    4.3 Pemantauan / Monitoring..........................................35

    4.4 Audit (Internal dan External)......................................36

    PENUTUP ............................................................................38

    LAMPIRAN FORM DAN FORMAT LAPORAN........................................39

    LAMPIRAN SK MANUAL LOGISTIK .................................................67

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    8/75

    Manual logistikPalang Merah Indonesia

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    9/75

    Pendahuluan lLogistik Tanggap Darurat lLogistik Reguler

    2

    Pendahuluan

    Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan sebuah organisasi kemanusiaan yang

    didirikan berdasarkan Keputusan Presiden No. 25 tahun 1950 dan Keputusan

    Presiden No. 246 tahun 1963. Dalam perkembangannya, PMI mengalami

    perkembangan yang pesat dalam melaksanakan tugas-tugas kepalangmerahan

    khususnya dalam hal pemberian bantuan kepada masyarakat yang terkena

    dampak dari bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia. Hal ini

    merupakan sebuah kepercayaan yang besar yang diberikan oleh masyarakat baikmasyarakat nasional maupun internasional terhadap keberadaan PMI.

    Besarnya kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada PMI dalam hal

    pengelolaan bantuan, menjadikan PMI dituntut untuk lebih profesional,

    transparan dan akuntabilitas dalam mengelola barang-barang bantuan tersebut,

    baik bantuan yang berasal dari masyarakat maupun lembaga internasional

    lainnya.

    Buku Pedoman/Panduan/Manual Logistik PMI ini disusun dalam satu sistem

    logistik dengan mengacu pada sistem logistik Federasi, hal ini bertujuan untuk

    memudahkan dan menyamakan sistem logistik yang dilaksanakan di Markas

    Pusat, Daerah dan Cabang, baik sistem logistik tanggap darurat maupun sistem

    logistik reguler.

    Berikut ini dijelaskan tentang maksud dari kedua jenis logistik itu.

    Logistik Tanggap Darurat

    Dalam dokumen (yang sudah disetujui) Petunjuk Pelaksanaan Logistik Tanggap

    Darurat Palang Merah Indonesia, dijelaskan tentang ketentuan logistik tanggap

    darurat PMI. Telah diputuskan bahwa PMI akan membangun gudang-gudang

    dukungan logistik di sejumlah lokasi di seluruh Indonesia, yang digolongkandalam tiga jenis: Gudang Pusat, Gudang Regional dan Gudang Tanggap Darurat.

    Dalam dokumen yang sama dijelaskan tentang spesifikasi masing-masing jenis

    gudang serta tanggung jawab Pusat, Daerah dan Cabang dalam pengembangan

    dan pemeliharaan gudang-gudang ini.

    Gudang Pusat dan gudang Regional serta Gudang Tanggap Darurat akan terus

    dipantau oleh Divisi Logistik Kantor Pusat PMI.

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    10/75

    Logistik Reguler

    Markas Pusat, Daerah dan Cabang melaksanakan proses logistik reguler sesuai

    dengan prosedur dalam Manual Logistik ini. Logistik Markas Pusat tidak

    mempunyai fungsi pemantauan langsung untuk kegiatan logistik reguler di

    Daerah dan Cabang. Keharusan melapor oleh Daerah dan Cabang kepada Markas

    Pusat dijelaskan dalam prosedur itu dan didasarkan pada Anggaran Dasar dan

    Anggaran Rumah Tangga PMI. Setiap waktu, Logistik Markas Pusat akan

    memantau semua proses logistik yang terjadi sesuai dengan prosedur dalamManual Logistik ini.

    Logistik Tanggap Darurat dan Reguler tersebut, membahas tentang

    pengorganisasian serta tanggungjawab, pergudangan, manajemen transportasi,

    pengelolaan dan pemeliharaan aset serta laporan dan pemantauan.

    Bagi Daerah atau Cabang yang tidak memiliki Gudang Regional atau Gudang

    Tanggap Darurat dapat juga menggunakan panduan ini sebagai pedoman dalam

    melakukan aktivitas logistik.

    Dalam Panduan ini tidak membahas tentang Panduan sistem pengadaan barang

    dan jasa. Pengadaan Barang dan Jasa dijelaskan dalam dokumen terpisahberdasarkan "Surat Keputusan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia Nomor

    046/KEP/PP/PMI/IV/2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang dan

    Jasa untuk Kantor Pusat Palang Merah Indonesia"

    Panduan/Manual/Pedoman Logistik ini terdiri dari 4 bab dan lampiran-lampiran,

    dengan uraian bab sebagai berikut :

    Bab 1, menjelaskan tentang pengorganisasian dan tanggung jawab logistik PMI

    ditingkat MARKAS PUSAT PMI, Daerah dan Cabang, berkenaan dengan

    pelaksanaan logistik secara normal maupun dalam kondisi darurat.

    Bab 2, menjelaskan tentang sistem manajemen/pengelolaan pergudangan

    dan transportasi PMI.

    Bab 3, menjelaskan tentang sistem manajemen/pengelolaan aset PMI.

    Bab 4, menjelaskan tentang sistem pelaporan dan pemantauan/monitoring

    PMI.

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 3

    Pendahuluan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    11/75

    Pengorganisasian danTanggung jawab Logistik

    BAB 1

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    12/75

    Dalam susunan organisasi logistik dan pengelolaannya, sistem logistik PMI dibagi

    menjadi dua bagian, yakni logistik tanggap darurat dan logistik reguler.

    Berkaitan dengan sistem logistik tanggap darurat, PMI menekankan pengelolaan

    barang bantuan dibawah koordinasi Markas Pusat (MARKAS PUSAT ) PMI, dengan

    penekanan dalam hal pergudangan yang diklasifikasikan ke dalam tiga kategori

    pergudangan yaitu Gudang Sentral, Gudang Regional dan Gudang Tanggap

    Darurat, dimana sistem pengawasannya dilakukan oleh Logistik MARKAS PUSAT

    PMI. Selanjutnya, dalam logistik reguler penekanannya pada kebutuhan

    peralatan kantor dan projek yang dimiliki oleh Daerah atau Cabang, dimana

    keterlibatan MARKAS PUSAT PMI hanya sebatas koordinasi dan pemantauan.

    Semua hal yang berkaitan dengan logistik harus dilaksanakan berdasarkan

    prosedur yang tertuang dalam panduan ini. Namun demikian, sangatlah penting

    untuk menghadirkan seluruh kegiatan logistik secara transparan dan dapat

    dipertanggungjawabkan, utamanya apabila ada keterlibatan donor dalam

    pelaksanaan kegiatan tersebut.

    Selanjutnya dalam keseluruhan proses logistik, penting adanya suatuperencanaan, komunikasi dan koordinasi diantara bagian yang saling terkait.

    Logistik tanggap darurat PMI menjelaskan tanggung jawab masing-masing

    tingkatan terhadap keberadaan Gudang Sentral, Gudang Regional dan Gudang

    Darurat. Diperlukan adanya nota kesepahaman (MoU-Memorandum of

    Understanding) antara Pengurus Pusat dengan Daerah dan Cabang dalam

    mengimplementasikan kegiatan logistik tersebut.

    Tanggung Jawab Divisi PB MARKAS PUSAT PMI

    Memberikan informasi kepada Divisi Logistik MARKAS PUSAT PMI tentangLokasi Gudang Sentral, Gudang Regional dan Gudang Tanggap Darurat.

    Divisi PB Markas Pusat PMI memastikan ketersediaan anggaran untuk

    pengelolaan gudang, tanah, perlengkapan gudang, stok barang awal dan

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 5

    1.1. Pendahuluan

    1.2. Tanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang Dalam Logistik Tanggap Darurat

    PendahuluanlTanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang dalam Logistik Tanggap Darurat

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    13/75

    penggantian, transportasi dan biaya operasional (untuk membiayai

    pemeliharaan gudang, administrasi, staf gudang dan buruh) pada saat

    pelaksanaan Operasi Tanggap darurat .

    Mengirim laporan kepada donor, berdasarkan data yang diterima dari Divisi

    Logistik MARKAS PUSAT PMI.

    Tanggung Jawab Logistik Markas Pusat PMI

    Memberitahukan Divisi PB tentang kebutuhan anggaran yang diperlukan

    dalam pengelolaan Gudang Pusat, Gudang Regional dan Gudang Tanggap

    Darurat, serta biaya operasional yang dibutuhkan.

    Mengelola dan memelihara gudang, tanah, perlengkapan gudang, buffer stock

    (stok awal barang) dan transportasi berdasarkan kebutuhan dan spesifikasi

    Divisi PB MARKAS PUSAT PMI.

    Memverifikasi laporan bulanan gudang Sentral, Gudang Regional dan Gudang

    Tanggap Darurat termasuk laporan keuangan gudang, selanjutnya melaporkan

    kepada Pengurus Pusat dengan tembusan kepada Divisi PB dan Divisi

    Keuangan.

    Memantau stok barang di gudang Sentral, Gudang Regional dan Gudang

    Tanggap Darurat berdasarkan analisis laporan bulanan seperti ketersediaan

    barang, permintaan barang dan barang kadaluarsa.

    Melakukan pengadaan barang dan jasa melalui Panitia Pengadaan barang dan

    jasa berdasarkan hasil pemantauan atau permintaan dari gudang Sentral,

    gudang Regional dan Gudang Tanggap Darurat.

    Mengurus proses kepabeanan barang-barang bantuan internasional.

    Melakukan supervisi terhadap Gudang Sentral, Gudang Regional dan Gudang

    Tanggap Darurat. Dalam hal ini, pengelola pada Gudang Sentral bertanggung

    jawab langsung kepada Logistik MARKAS PUSAT PMI. Sedangkan, untuk

    pengelola Gudang Regional dan Gudang Tanggap Darurat bertanggungjawab

    terhadap Daerah atau Cabang yang selanjutnya melaporkan kepada Logistik

    MARKAS PUSAT PMI; hubungan keterkaitan antara Logistik MARKAS PUSAT PMI

    dengan Daerah dan Cabang diatur dalam sebuah nota kesepahaman.

    Tanggung Jawab Markas Pusat, Daerah dan Cabang dalam Logistik Tanggap Darurat

    6

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    14/75

    Dalam nota kesepahaman disetujui hal-hal seperti berikut:

    Daerah dan Cabang diharapkan memiliki staf gudang yang memiliki

    kapasitas dalam logistik serta mampu memberikan laporan bulanan,

    mampu melakukan pemeliharaan fasilitas dan perlengkapan gudang.

    Divisi Logistik MARKAS PUSAT PMI bekerjasama dengan Divisi PB akan

    mengupayakan dana untuk pengelolaan Gudang dan ketersediaan buffer

    stok standard Penanggulangan Bencana.

    Tanggung Jawab Pengelola Gudang Sentral

    Menerima dan menyimpan barang.

    Mengirim barang berdasarkan perintah dari Logistik MARKAS PUSAT PMI untuk

    kebutuhan Gudang Regional/Gudang Tanggap Darurat atau ke lokasi bencana.

    Menjaga stock minimum agar sesuai dengan standar kebutuhan Divisi PB

    MARKAS PUSAT PMI.

    Memelihara gudang, perlengkapan gudang, mengusulkan jenis transportasi

    yang paling memadai.

    Membuat laporan bulanan termasuk laporan keuangan, stock report,

    pemeliharaan gedung, alat transportasi dan penggunaannya kepada Divisi

    Logistik MARKAS PUSAT PMI.

    Tanggung Jawab Pengelola Gudang Regional

    Menerima dan menyimpan barang.

    Mengirim barang berdasarkan perintah dari Logistik MARKAS PUSAT PMI untuk

    kebutuhan Gudang Tanggap Darurat atau ke lokasi bencana.

    Menjaga minimum stock agar sesuai dengan standar kebutuhan Divisi PB

    MARKAS PUSAT PMI.

    Memelihara gudang, perlengkapan gudang, menentukan jenis transportasi.

    Membuat laporan bulanan termasuk laporan keuangan, stock report,

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 7

    Pengorganisasian dan Tanggung jawab Logistik

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    15/75

    pemeliharaan gedung, alat transportasi dan penggunaannya kepada Logistik

    MARKAS PUSAT PMI.

    Tanggung Jawab Pengelola Gudang Tanggap Darurat

    Menerima dan menyimpan barang.

    Mengirim barang berdasarkan perintah dari Logistik MARKAS PUSAT PMI ke

    lokasi bencana.

    Menjaga minimum stock agar sesuai dengan standar kebutuhan Tanggap

    Darurat terkait Penanggulangan Bencana PMI

    Memelihara gudang, perlengkapan gudang, menentukan jenis transportasi.

    Membuat laporan bulanan termasuk laporan keuangan, stock report,

    pemeliharaan gedung, alat transportasi dan penggunaannya kepada Divisi

    Logistik MARKAS PUSAT PMI.

    Keterangan tambahan:

    Bila diperlukan, dalam kondisi darurat/bencana, PMI dapat membentuk tim khusus

    logistik untuk menyiapkan dan melaksanakan kegiatan logistik di daerah yang

    terkena bencana, termasuk pendirian gudang. Berdasarkan hal tersebut, Markas

    Pusat mempunyai daftar petugas logistik yang memiliki kapasitas di bidang logistik

    di seluruh Indonesia, yang sewaktu-waktu dapat dikirim ke daerah bencana. Divisi

    PB MARKAS PUSAT akan mengkoordinir mobilisasi dan dalam kegiatannya akan

    dikoordinir oleh Divisi Logistik.

    1.3. Tanggung Jawab MARKAS PUSAT PMI, Daerah

    dan Cabang Dalam Logistik Reguler

    MARKAS PUSAT, Daerah dan Cabang dalam proses logistik reguler memiliki

    tanggung jawab yang sama. Dalam beberapa hal, persetujuan MARKAS PUSAT

    dibutuhkan, apabila dana berasal dari MARKAS PUSAT PMI atau donor yang

    diberikan melalui MARKAS PUSAT PMI.

    MARKAS PUSAT PMI, Daerah dan Cabang harus memberikan laporan

    perkembangan aset dan kegiatan logistik. Setiap enam bulan sekali, seluruh

    Tanggung Jawab Markas Pusat PMI, Daerah dan Cabang dalam Logistik Reguler

    8

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    16/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 9

    Pengorganisasian dan Tanggung jawab Logistik

    perkembangan dalam logistik reguler bisa disatukan dalam sebuah laporan

    umum PMI.

    Tanggung Jawab Divisi Logistik MARKAS PUSAT PMI

    Mengelola gudang dan transportasi

    Mengelola dan memelihara aset, termasuk transportasi.

    Merangkum dan menganalisa seluruh informasi logistik dari Daerah / Cabang.

    Tanggung Jawab Divisi Logistik Daerah

    Mengelola gudang dan transportasi

    Mengelola dan memelihara aset, termasuk transportasi.

    Membuat laporan terkait logistik secara umum maupun stock berdasarkan

    keadaan di PMI Daerah dan Cabang kemudian melaporkannya secara berkala

    minimal 1 tahun sekali kepada MARKAS PUSAT PMI.

    Tanggung Jawab Divisi Cabang

    Mengelola gudang dan transportasi

    Mengelola dan memelihara aset, termasuk jenis transportasi.

    Mengirimkan laporan dua kali setahun kepada Daerah.

    Keterangan:

    Cabang-cabang mengirim laporan kepada Daerah tiap semester (dua kali setahun).

    Daerah-daerah harus mengirim laporan minimal sekali setahun kepada MARKAS

    PUSAT PMI (berdasarkan AD / ART PMI).

    Lihat isi laporan Bab IV.

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    17/75

    1.4.

    eguler)

    Susunan organisasi pada Divisi Logistik MARKAS PUSAT , Daerah, Cabang, Gudang

    Sentral, Gudang Regional dan Gudang Tanggap Darurat mungkin berbeda, hal ini

    didasari oleh besarnya tanggung jawab pergudangan yang ada, namun peran-

    peran logistik yang ada memiliki pemahaman yang sama. Pada gudang yangberukuran kecil, berbagai peran logistik yang ada dapat dilakukan oleh 1 orang.

    Untuk Gudang Sentral, Gudang Regional atau Gudang Tanggap Darurat,

    pekerjaan yang dilakukan mungkin sedikit berbeda tetapi peran-peran logistik

    yang ada berlaku sama.

    Dengan demikian karena adanya perbedaan, perlu disusun uraian pekerjaan

    berdasarkan situasi yang ada.

    Dalam beberapa hal, peran-peran logistik dilaksanakan oleh para relawan.

    Namun demikian, mobilisasi 'perputaran' para relawan cukup tinggi, sehingga

    diperlukan sekurang-kurangnya 1 petugas tetap yang memiliki kemampuan

    logistik, untuk kelanjutan pengelolaan logistik.

    Peran-peran yang diperlukan dalam proses pelaksanaan kegiatan logistik adalah:

    Penanggung jawab logistik dengan tugas sebagai berikut:

    Memastikan dan Memantau proses logistik berdasarkan laporan bulanan

    (stok barang, kendaraan, aset, pemeliharaan, dsb.).

    Mengkoordinir penanggung jawab gudang, penanggung jawab administrasi

    logistik, penanggung jawab aset, penanggung jawab keamanan dan

    penanggung jawab transportasi.

    Penanggung jawab administrasi logistik dengan tugas sebagai berikut:

    Mengurus seluruh proses administrasi dalam kegiatan logistik.

    Penanggung jawab gudang dengan tugas sebagai berikut:

    Menerima barang.

    Menyimpan barang.

    Mengirim barang.

    Pengorganisasian logistik MARKAS PUSAT,Daerah dan Cabang PMI (Darurat danR

    10

    Pengorganisasian logistik MARKAS PUSAT, Daerah dan Cabang PMI (Darurat dan Reguler)

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    18/75

    Memelihara stok barang.

    Menyimpan catatan semua pergerakan stok barang.

    Memelihara sistim keamanan gudang dan barang.

    Memimpin pekerja gudang.

    Pekerja gudang dengan tugas sebagai berikut:

    Mendukung penanggung jawab gudang dalam melaksanakan tugas.

    Penanggung jawab transportasi dengan tugas sebagai berikut:

    Menyiapkan transportasi barang dan staf.

    Menyimpan catatan seluruh kendaraan, penggunaanya serta

    pemeliharaannya.

    Memimpin para pengemudi.

    Penanggung jawab aset dengan tugas sebagai berikut:

    Mengelola pemeliharaan aset-aset PMI.

    Mendata seluruh aset-aset PMI dan pemeliharaannya.

    Penanggung jawab keamanan dengan tugas sebagai berikut:

    Mengamankan seluruh aset, barang dan alat transportasi.

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 11

    Pengorganisasian dan Tanggung jawab Logistik

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    19/75

    BAB 2

    Pengelolaan Gudang dan Angkutan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    20/75

    2.1. Pendahuluan

    Bab ini menjelaskan bagaimana cara mengelola gudang secara teknis

    (menerima, menyimpan dan mengirim). Barang-barang yang masuk dapat

    diterima dari pemasok atau donor. Bila barang dari pemasok atau donor tanpa

    angkutan maka perlu diusahakan angkutan agar barang dapat sampai di Gudang.

    Angkutan harus diusahakan terkait dengan pengiriman barang

    Perlu menjadi pertimbangan dalam menerima bantuan, bahwa biaya

    operasional seringkali tidak termasuk dalam sumbangan barang dari donor

    (contoh biaya operasional dan pengiriman untuk mobil sumbangan).

    Dalam penyediaan Logistik, di Markas Pusat terdapat proses khusus terkait

    Pengadaan, pemintaan dan penyimpanan Alat Tulis Kantor seperti terlampir

    dalam form F.5

    Permohonan pemakaian kendaraan untuk personil menggunakan formulir khusus

    dan hal sama juga diterapkan untuk pengiriman barang. Proses terkait dengan

    transportasi personil dijelaskan secara terperinci dalam butir ( 3.2 )

    2.2. Gudang/Tempat Penyimpanan

    Keberadaan gudang PMI dapat disediakan oleh beberapa pihak seperti:

    Pemerintah, donor, disewa atau milik PMI sendiri.

    Logistik Darurat

    Spesifikasi gudang Pusat, Regional dan Tanggap Darurat dijelaskan dalam

    Petunjuk Pelaksanaan Logistik Tanggap Darurat Palang Merah Indonesia.

    Bila terjadi keadaan darurat/bencana, diperlukan gudang sementara yang

    memilki akses yang mudah menjangkau para penerima bantuan. Dalam hal ini

    PMI dapat menyewa gudang, menggunakan peti kemas atau menggunakantenda.

    Logistik reguler

    Selain gudang-gudang yang didirikan secara terpusat dengan dukungan dari

    Markas Pusat, ada juga sejumlah Daerah dan Cabang yang memiliki gudang

    sendiri. Gudang - gudang Daerah dan Cabang ini dapat juga digunakan untuk

    keadaan darurat.

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 13

    Pendahuluan lGudang/Tempat Penyimpanan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    21/75

    2.3. Spesifikasi gudang

    Setiap bangunan dapat dipakai sebagai gudang hal ini tergantung pada situasi

    dan kondisi yang ada.

    Spesifikasi gudang yang baik pada umumnya adalah:

    bangunan kokoh dengan lantai datar dan keras

    kering tidak lembab memiliki ventilasi cukup dan terlindung terhadap hewan,

    serangga dan burung

    dilengkapi dengan sarana pemadam kebakaran

    mempunyai akses mudah bagi truk dan kemudahan untuk bongkar-muat

    aman dari pencurian, memiliki sejumlah pintu kecil / gerbang yang dapat

    dikunci

    memiliki penerangan listrik

    akses yang mudah ke bandara dan pelabuhan laut

    mempunyai asuransi untuk gudang, barang dan peralatan

    mempunyai ruang berpendingin (AC) bila diperlukan (mis., untuk menyimpan

    obat-obatan)

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan gudang adalah ukuran,akses, kapasitas parkir, keamanan, ketersediaan sambungan telepon, aliran

    listrik dan air. Hal yang harus menjadi pertimbangan adalah ketinggian atap,

    kontruksi bangunan (lantai dan dinding), tersedianya tempat dan akses untuk

    bongkar-muat, fasilitas peralatan forklift atau handlift, penerangan dan

    temperatur dalam gudang. Sebagai contoh, tidak mungkin menyimpan obat-

    obatan di tempat yang terlalu banyak cahaya matahari, dimana suhu tidak dapat

    dikendalikan.

    Untuk mengoptimalkan dan memudahkan proses penyimpanan dan pengeluaran

    barang . Peralatan yang harus tersedia adalah: palet, rak, pengungkit (handlift)

    dan timbangan.

    Ukuran dan jenis gudang yang digunakan berdasarkan pada kapasitas

    penyimpanan yang diperlukan. Sifat barang yang akan disimpan serta kebutuhan

    volumenya berpengaruh pada luas area yang diperlukan. Hindari menggunakan

    gudang berukuran kecil dimana petugas gudang tidak dapat bekerja dengan baik

    atau sebagaimana mestinya.

    Spesifikasi Gudang

    14

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    22/75

    Faktor-faktor lain yang menentukan:

    Akses mudah untuk truk dan kendaraan lain

    Akses ke layanan kepabeanan

    Susunan fisik:

    Konstruksi beton lebih baik daripada plastik atau logam

    Bangunan harus melindungi terhadap ancaman cuaca dan mempunyai

    ventilasi cukup

    Bangunan harus memenuhi persyaratan fisik dari barang-barang yang

    disimpan (temperatur, penerangan, kelembaban, dsb.)Sarana dasar seperti penerangan yang memadai dan tenaga listrik

    Ruang kantor yang memadai

    Ruang gerak cukup untuk proses bongkar muat, sarana parkir untuk truk-truk

    (yang bermuatan) dan ruang parkir untuk kendaraan operasional

    Keamanan harus baik, dari segi lingkungan secara umum (daerah, kawasan)

    juga dari segi sifat-sifat bangunan (susunan pagar, pintu, dinding, dsb.) dan

    gudang harus dapat dikunci.

    Bila gudang yang sesuai sudah ditemukan, perlu diputuskan bagaimana

    penyimpanan barang secara fisik akan diatur. Peralatan yang diperlukan untuk

    gudang tergantung pada hal-hal tersebut. Beberapa pilihan berikut dapatdipertimbangkan :

    Penumpukan digunakan untuk bahan makanan yang diberikan dalam volume

    besar, yang hampir selalu dikemas dalam kantong yang dapat ditumpuk.

    Rak akan digunakan untuk menyimpan banyak barang berukuran kecil dalam

    satuan dan memerlukan pengemasan-kembali (obat, dsb.)

    Palet akan memudahkan penanganan barang.

    Rak palet sederhana umumnya mempunyai 2 atau 3 tingkat. Dua tingkat rak

    memerlukan ketinggian yang jelas sekitar 3 meter dan tiga tingkat

    memerlukan ketinggian total sekitar 4,5 meter. Mungkin diperlukan beberapa

    susun lagi, namun bila demikian akan diperlukan peralatan mekanikal yang

    lebih canggih.

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 15

    Pengelolaan Gudang dan Angkutan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    23/75

    2.4. Penerimaan barang dan jasa

    Input: Dalam hal pengadaan

    - Kontrak yang sudah ditandatangani

    - Contoh barang yang dipesan

    Dalam hal bantuan

    - Informasi dari penghubung donor

    Barang-barang yang tiba di gudang mungkin saja diadakan/dibeli oleh Markas

    Pusat, PMI Daerah, PMI Cabang atau dikirim langsung oleh donor.

    Untuk barang-barang pengadaan, Bagian Logistik akan diinformasikan tentang

    pengadaan barang tersebut oleh Tim Pengadaan sedangkan dalam hal

    sumbangan, Bagian Logistik akan menerima informasi dari pihak donor melalui

    contact person.

    Kegiatan Memberitahu penanggung jawabgudang tentang barang yangakan diterima

    Siapa: TimPengadaan/Donor ContactPerson, Logistik

    Tim Pengadaan atau contact person dari pihak donor akan memberikan informasikepada Logistik, tembusan ke penanggung jawab gudang tentang:

    Tanggal barang yang akan diterima

    Asal-usul barang

    Jenis barang yang akan diterima

    Jumlah barang yang akan diterima

    Contoh barang yang dapat digunakan untuk pemeriksaan

    Informasi lain yang berkaitan dengan apa yang dibutuhkan untuk menyiapkan

    proses penerimaan dan pemeriksaan barang

    Berdasarkan informasi ini, perencanaan yang diperlukan untuk pembongkaran

    (off-loading) dan pengkoordinasian jadwal kerja dapat dilakukan oleh

    penanggung jawab gudang.

    Ada kemungkinan angkutan perlu disediakan jika donor atau pemasok tidak

    mengurus angkutan. Lihat butir 2.1.

    Kegiatan Persipan penerimaan barang Siapa:Penanggung jawab gudang

    Penerimaan Barang dan Jasa

    16

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    24/75

    Pabean

    Bila barang akan diterima dari seorang pemasok di luar negeri, urusan

    kepabeanan barang tersebut harus dilakukan di tempat tujuan yang akan

    mensyaratkan satu daftar dokumen-dokumen yang menyertai muatan dan

    yang akan diterima oleh penerima sebelum pengiriman dilakukan. Daftar

    dokumen-dokumen yang disyaratkan tersebut harus dicantumkan di dalam

    kontrak. Secara umum, daftar tersebut berisi hal-hal sebagai berikut:

    Dokumen terkait dengan barang sumbangan/donasiNota Pengiriman (delivery note)

    Surat Jalan (Waybill)

    Daftar Kemasan (Packing List)

    Faktur proforma (Pro forma Invoice)

    Gift Certificate yang terkadang perlu disahkan oleh kedutaan Indonesia di

    Negara asal barang.

    Surat rekomendasi dari Bakornas

    Untuk barang-barang yang berhubungan dengan Obat-obatan dan alat

    kesehatan, diperlukan surat rekomendasi dari Departement Kesehatan.

    Barang-barang selain obat-obat dan alat kesehatan, diperlukan surat

    rekomendasi dari Departemen Perdagangan

    Dokumen isian dalam hal pengadaan

    Nota Pengiriman (delivery note)

    Surat Jalan (Waybiill)

    Daftar kemasan (Packing List)

    Faktur Perdagangan (Invoice)

    Pengurusan pabean dapat diatur lewat perusahaan yang bergerak di bidang

    pengurusan kepabeanan.

    Dalam merancang tata letak rencana penyimpanan barang di gudang, hal-halberikut ini perlu diperhatikan:

    Perlu ruang yang cukup luas untuk tempat menerima dan menyimpan barang

    kiriman

    Jangan menyimpan bahan bakar, bahan kimia, pupuk, pestisida, atau semen

    di tempat yang sama dengan makanan

    Kelompokkan barang-barang tersebut berdasarkan jenis dan asal-usulnya

    pada tumpukkan yang berbeda

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 17

    Pengelolaan Gudang dan Angkutan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    25/75

    Jangan menyimpan barang bersentuhan langsung dengan dinding atau pilar

    untuk menghindari kelembaban dan kesulitan mengakses barang. Sisakan

    ruang seukuran 1,20 m antara satu tumpukan dengan tumpukan lainnya dan

    antara tumpukan barang yang berbeda.

    Susunlah karung dan kotak dengan baik dan benar, dengan lapisan yang saling

    mengunci.

    Tumpuklah barang pada palet dan tidak langsung bersentuhan dengan lantai.

    Jika jumlah palet tidak memadai, gunakan palet untuk meyimpan Markas

    Pusat an makanan yang dikemas dalam bungkusan, bukan produk yangdikemas di dalam kaleng atau botol. Jika palet tidak ada lagi, gunakan

    lembar-lembar plastik

    Ketinggian tumpukan barang sebaiknya tidak boleh lebih dari 2,5 m

    Persediaan barang harus disimpan secara FEFO (Pertama kadaluwarsa,

    pertama dikeluarkan) atau FIFO (Pertama masuk, pertama keluar)

    Metode FEFO digunakan untuk barang-barang yang mudah kadaluwarsa.

    Untuk barang-barang yang tidak mudah kadaluwarsa: barang-barang

    sebaiknya dikeluarkan dari gudang dengan urutan yang sama seperti saat

    mereka datang (FIFO). Namun demikian, jika kemasan barang-barang

    tersebut rusak, digerogoti hama atau lembab, tetapi masih layak untuk

    dikonsumsi oleh manusia; barang-barang tersebut harus dibagikan terlebihdahulu sebelum stok yang lama dan jangan ditunda untuk menghindari

    kerugian/kehilangan yang lebih banyak.

    Jika makanan disimpan di gudang untuk jangka waktu lama, maka sistem

    pengendalian hama yang teratur perlu diterapkan untuk melindungi dan

    mengawetkan makanan yang disimpan . Pengendalian hama sebaiknya

    senantiasa dilakukan oleh ahlinya (yang berlisensi)

    Berikut ini adalah beberapa prinsip dasar untuk melindungi bahan makanan

    yang disimpan .

    Periksa gudang dan persediaan secara teratur untuk mengetahui

    keberadaan hama dan sejenisnya.Lakukan pengambilan sampel makanan secara teratur

    Setiap menerima bahan makanan, periksa keadaannya untuk menentukan

    apakah upaya pengendalian hama telah dilakukan atau belum

    Jangan simpan makanan yang sudah terkena hama berdekatan dengan

    makanan yang masih bagus kondisinya

    Serahkan pekerjaan yang menggunakan bahan kimia (penyemprotan

    Markas Pusat rotan untuk pencegahan hama) kepada ahlinya atau kepada

    orang yang telah terlatih dalam hal itu.

    Penerimaan Barang dan Jasa

    18

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    26/75

    Dokumen-dokumen

    Tergantung dari mana barang-barang tersebut datang (pemasok, donor, gudang

    PMI), akan ada Waybill dan GDN yang menyertai barang atau hanya salah satu

    dokumen tersebut. Tergantung pada banyaknya jumlah barang, GDN sebaiknya

    dilampiri dengan Packing List.

    Format GDN yang berasal dari pemasok/donor mungkin saja berbeda dengan

    format GDN yang biasa digunakan oleh PMI. (lihat lampiran F-7tentang Nota

    Pengiriman milik PMI)

    Pemeriksaan Penerimaan BarangBila pasokan dikirim oleh pemasok (atau pengiriman) ke gudang, perlu diperiksa

    untuk melihat kesesuaian antara barang yang dikirim dengan informasi yang

    tertera di Dokumen Pengiriman atau Nota Pengiriman:

    Periksa nomor karung/kotak. Jumlah koli (pemeriksaan jumlah) harus

    dilakukan pada saat barang dibongkar

    Apakah diperlukan timpenguji khusus?

    Keputusan Siapa: Bukan Logistik yangmemutuskan, tapi berdasarkankeadaan

    Syarat-syarat untuk membentuk tim penguji khusus:

    Barang dalam jumlah besar

    Barang yang bernilai mahal

    Barang-barang khusus (mis. Obat-obatan)

    Jika ya

    Menentukan tim penguji(perusahaan penguji)

    Kegiatan: Siapa: Logistik

    Jika Tidak

    Lakukan pemeriksaan/pengujian

    Kegiatan: Siapa: Penanggung Jawabgudang

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 19

    Pengelolaan Gudang dan Angkutan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    27/75

    20

    Penerimaan Barang dan Jasa

    Selain penghitungan fisik, barang-barang tersebut juga harus ditimbang

    untuk memastikan beratnya.

    Periksa mutu karung/kotak; jika ada yang rusak, maka isinya harus diperiksa

    Periksa isi dari beberapa karung/kotak yang dalam kondisi baik secara acak

    Berikutnya, pemeriksaan harus dilakukan untuk mencocokan fisik barang

    dengan kontrak dan contoh yang telah diterima dari pemasok.

    Keputusan Barang/jasa yang sesuai

    dengan Nota Pengiriman GDN/Waybill dan kontrak (jika ada)

    Siapa: Penanggung Jawab

    gudang

    Jika Tidak

    Kegiatan Mencatat ketidakcocokan GDN,waybill pada Berita Acara GRN

    Siapa: Penanggung Jawabgudang

    Jika barang tidak sesuai dengan GDN/Waybill atau tidak sesuai dengan

    penjelasan di dalam Kontrak, maka ketidakcocokan tersebut harus dinyatakan

    pada GDN, Waybill dan GRN. Sebutkan jumlah dan keadaan barang yang

    sebenarnya baru kemudian mendatangani dokumen tersebut.

    Untuk barang pengadaan/pembelian, Unit Pengadaan harus memutuskan

    apakah barang-barang tersebut akan kembalikan atau mengirimkan surat

    tuntutan (klaim). Ini tergantung pada kesepakatan dengan pihak pemasok

    dalam kontrak.

    Jika ya

    Kegiatan Siapa: Penanggung Jawabgudang

    Mengurus dokumen

    GDN atau Waybill yang menyertai barang-barang harus selalu ditandatangani

    setelah dilakukannya pemeriksaan oleh:

    Pengantar barang

    Penerima

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    28/75

    Format GDN yang berasal dari pemasok/donor mungkin saja berbeda Format

    GDN yang digunakan oleh PMI (lihat lampiran F-7).

    Jika menggunakan GDN milik PMI, maka salinan-salinannya harus dikirimkan

    kepada:

    Warna putih (asli) : kembali kepada pengirim

    Warna hijau : Penerima (gudang)

    Warna biru : keuangan

    Warna kuning : Bagian Logistik

    Warna merah jambu : Pemohon (transporter)Warna merah jambu : Pemohon (Requester)

    Walaupun tembusan Waybill atau GDN sudah ada, GRN juga harus diisi oleh

    Penanggung Jawab gudang. Pada GDN nilai barang yang diterima harus

    disebutkan, dengan menggunakan langkah-langkah berikut:

    Dalam hal pengadaan/pembelian, nilai barang wajib diketahui oleh Unit

    Pengadaan

    Dalam hal sumbangan, akan ada faktur proforma yang menyertai barang-

    barang tersebut, jika tidak terlampir dapat dimintakan ke donor

    Jika kedua tindakan tidak memungkinkan, maka biarkan kosong (Divisi

    Keuangan akan menentukan taksiran terbaik)

    GRN harus selalu ditandatangani setelah barang-barang diperiksa oleh:

    Pengantar barang

    Penerima

    Masing-masing salinan dikirimkan kepada

    Warna putih (asli) : pemasok/donor (pengirim)

    Warna hijau : Gudang (penerima)

    Warna kuning : Bagian Logistik

    Warna merah jambu : Keuangan

    Unit Pengadaan dan Bagian Keuangan harus diberitahu jika barang-barang yang

    diterima adalah barang-barang yang pesan. Bagian Keuangan harus diberitahu

    tentang biaya apa pun yang harus dikeluarkan menyangkut penerimaan barang.

    Pemohon harus diberitahu bahwa barang-barang yang dipesan telah tiba.

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 21

    Pengelolaan Gudang dan Angkutan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    29/75

    22

    Kegiatan Siapa: Penanggung Jawabgudang

    - Menginformasikan kepadaUnit

    Pengadaan tentang barang-barang yang dipesan.

    - Menginformasikan kepadaDivisi Keuangan tentangbarang-barang yang telahtiba (dan semua biaya yangberkaitan)

    - Menginformasikan kepadapemohon bahwa barang-barang telah tiba

    Divisi Keuangan akan memeriksa:

    Proses pengadaan

    Surat Pesanan

    GRN (GDN)

    Faktur

    Divisi Keuangan hanya akan membayar tagihan jika telah menerima GRN asli

    yang telah ditandatangani beserta fakturnya.

    Output: Barang-barang yang diterima telah disetujui, ketidaksesuaian telah

    dilaporkan

    Penerimaan Barang dan Jasa

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    30/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 23

    Pengelolaan Gudang dan Angkutan

    Penanggung-jawab

    Menerima Barang

    Memberitahu manajer gudangtentang barang-barang yang akanditerima

    Menyiapkan segala sesuatu untukmenerima barang

    Tim penguji khususdiperlukan?

    ya

    Tentukan tim penguji

    tidak

    Lakukan pemeriksaan/pengujian

    Cocokkan GDN/Waybill dengan kontrak

    (jika ada)

    ya

    tidak

    Catat ketidaksesuaianmenyangkut GDN, DokumenPengiriman (waybill), GRN

    Urus dokumen

    -

    -

    -

    Informasikan kepada Unit Pengadaan tentang barang-barang pengadaan.

    Informasikan kepada Divisi Keuangan tentang barang-barang yang telah tiba (dan semua biaya yang berkaitan)Informasikan kepada pemohon bahwa barang-barang telahtiba

    Unit Pengadaan dalam halpengadaan barangi.Penghubung dalam halbarang sumbangan

    Manajer Gudang

    Divisi Logistik

    Manajer Gudang

    Manajer Gudang

    Manajer Gudang

    Manajer Gudang

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    31/75

    Penyimpanan

    24

    2.5. enyimpanan

    Input Barang yang diterima telah disetujui

    P

    Lihat butir 2.4. tentang aturan penyimpanan. Dalam situasi darurat, dan tidak

    ada ruang yang tersedia, aturan-aturan tersebut dapat diterjemahkan secara

    flexible (tidak kaku).

    Bin Card dan Stock Card

    - Bin Card adalah dokumen yang mencatat data dari satu barang yang memiki

    jenis yang sama, mutu yang sama, kadaluarsa yang sama dan dari donor yang

    sama. Bin Card yang baru harus dibuat untuk barang yang memliki salah satu

    keterangan/spesifikasi yang berbeda dari barang sebelumnya.

    - Bin Card harus diletakkan di dekat barang tersebut, sehingga identitasnya

    dapat dibaca setiap saat di ruang penyimpanan (dilekatkan pada

    tumpukanatau rak yang digunakan untuk meletakkan barang tersebut). Bin

    Card tidak dapat diganti dengan kartu yang diatur secara elektronis meskipun

    dengan peralatan Teknologi Informasi yang canggih, karena kartu tersebut

    harus diletakkan di samping barang.

    - Bin Card harus ditutup pencatatannya dan dipindahkan dari ruang

    penyimpanan bila seluruh barang yang diterima ini telah dipindahkan atau

    didistribusikan, selanjutnya akan disimpan dalam arsip, yang dipisahkanberdasarkan kode dan tanggal barang.

    - Stock Cards sifatnya tidak sekhusus Bin Card dan tujuannnya adalah

    memperlihatkan jumlah seluruh barang dalam stok yang sejenis dan dari

    donor yang sama. Kartu ini merupakan rangkuman dari seluruh Bin Card yang

    berkenaan dengan kode barang dan secara terus menerus memperlihatkan

    tingkat stok barang ini.

    Kartu ini sebaiknya tidak diletakkan secara fisik dekat dengan barang di

    Kegiatan Siapa: Penanggung Jawabgudang

    MeneMarkas Pusatkan barangdi gudang sesuai denganrencana penyimpanan barang

    Kegiatan Siapa: Penanggung Jawabgudang

    Membuat Bin Card dan StockCard

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    32/75

    dalam gudang dan biasanya dijumpai di dalam kantor Penanggung Jawab

    gudang. Kartu ini dapat diganti dengan cara lain jika kita memiliki perangkat

    Tecknologi Informasi yang memadai. Rangkuman dari seluruh kartu-kartu ini

    akan menjadi laporan stok secara keseluruhan yang akan digunakan untuk

    statistik bulanan dan pengaturan stok.

    - Setiap penerimaan dan pengiriman barang harus dicatat pada Stock Card dan

    Bin Card dan didukung oleh dokumen-dokumen lain yang terkait, pada saat

    penerimaan (Waybill, Goods Delivery Note, Goods Receive Note) saat

    pengiriman (Waybill, Requsition Form, Goods Delivery Note)

    - Satuan pengukuran yang digunakan untuk Stock Card dan Bin Card haruslah

    disebutkan dalam satuan terkecil: helai/lembar, kg, karung, persegi,

    meter,pcs, box atau liter.

    - Jika terjadi kesalahan penulisan pada Stock card dan Bin card, kartu tersebut

    harus diulangi ke jumlah aslinya pada baris berikutnya dengan penjelasan

    bahwa itu merupakan suatu kesalahan serta diparaf pada garis berikutnya

    harus dimasukkan informasi yang benar.

    - Salinan dokumen-dokumen terkait (Waybill, Goods Delivery Note, Goods

    Receive Note) yang telah ditandatangani sebaiknya disimpan di gudang atau

    di Divisi Logistik.

    Data dari Stock Card harus dimasukkan ke dalam laporan stok (stock report)

    .

    Selain panduan tersebut diatas, buku besar stok manual dapat digunakan,

    menggunakan format yang sama.

    Penanggung Jawab gudang harus secara berkala melakukan pemeriksaan

    stok secara langsung di tempat. Pemeriksaan dapat juga dilakukan oleh

    administrastrator Logistik.

    Kegiatan Siapa: Penanggung Jawabgudang

    Mencatat dalam laporan stok(stock report)

    Kegiatan Melakukan pengendalian stokdi lokasi

    Siapa: Penanggung Jawabgudang (AdmintratorLogistik)

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 25

    Pengelolaan Gudang dan Angkutan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    33/75

    Pengendalian stok di lokasi

    - Gunakan Bin card, stock report yang terkini dan salinan asli dokumen-

    dokumen yang menyatakan tentang penerimaan dan pengiriman barang

    - Bandingkan angka-angka yang ada di dalam stock report dengan catatan yang

    ada pada Bin Card dan stock card

    - Bandingkan angka-angka yang ada di dalam stock report berkenaan dengan

    jangka waktu waybills, GRN, stock requisition, dan delivery notes dari

    pemasok.

    - Bandingkan stok secara fisik, dengan cara mecocokkan Bin Card dan Stock

    Card dengan salah satu atau dua dari tumpukantersebut.

    - Periksa apakah ada barang yang tidak tercatat pada Stock Card atau Bin Card.

    Jika ada, maka barang tersebut harus dipisahkan dan dicari document yang

    terkait.

    - Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan ada di dalam Gudang.

    - Pastikan gudang dan lingkungan sekitarnya telah bersih,terawat dengan baik.

    dan tersedia alat pemadam kebakaran di sana

    - Catat setiap ketidaksesuaian dan kekurangan yang ditemukan di dalam

    laporan stock.

    Output Setiap barang yang ada di gudang memiliki Bin Card dan Stock Card

    Setiap barang tercatat dalam stock report.

    Penyimpanan

    26

    Penyimpanan

    Penanggung-jawab

    Letakkan barang di tempat

    penyimpanan sesuai denganrencana penyimpanan

    Buat Bin Card dan StockCard

    Catat di dalam Stock Report

    Manajer Gudang

    Manajer Gudang

    Manajer Gudang

    Lakukan pengendalian

    langsung di lokasi

    Manajer gudang

    (AdministratorLogistik)

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    34/75

    BAB 3

    Pengelolaan Asset PMI

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    35/75

    3.1. Pendahuluan

    Istilah asset PMI mengacu pada seluruh barang milik PMI seperti mobil

    operasional, truk, ambulans, gedung kantor (Kantor Pusat, Daerah atau

    Cabang), gudang, penyejuk ruangan, peralatan kantor termasuk koMarkas Pusat

    uter, alat komunikasi. Asset PMI yang dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari

    dan berumur lebih dari satu tahun, selanjutnya disebut dengan Asset atau Aktiva

    Tetap, digolongkan atas:

    TanahBangunan

    Kendaraan

    Peralatan Kantor: perabotan, elektronik, komunikasi.

    Untuk tujuan praktis, asset atau aktiva tetap PMI dicatat/diregistrasikan

    berdasarkan batasan nilai/harga (misalnya untuk markas pusat minimal Rp5

    juta), atau ketentuan yang diminta oleh donor. Untuk asset PMI yang memiliki

    masa kegunaan lebih dari satu tahun, namun bernilai di bawah batasan yang

    ditetapkan, misalnya kalkulator yang harganya Rp150.000,- dan tidak

    disyaratkan oleh donor untuk dilaporkan, maka asset tersebut dicatat langsung

    sebagai biaya.

    Prinsip-prinsip dasar berkenaan dengan aset:

    Semua harta tetap dicatat sesuai batasan yang ditetapkan, atau sesuaidengan persyaratan dari donor.

    Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pemakaian atau pemeliharaanwajib disimpan

    Pengelolaannya (penempatan, perpindahan, pengafkiran, dsb) ditangani olehPenanggung Jawab Asset

    Pembelian aset PMI harus dilakukan sesuai dengan prosedur pengadaan dan

    penerimaan. Untuk asset yang berasal dari donasi (in-kind donation), prosedur

    pengadaan tidak berlaku, tetapi prosedur-prosedur tentang penerimaan tetap

    berlaku.

    Penting untuk membuat daftar secara berkala tentang kendaraan dan asset,

    dimana digunakan, seberapa sering digunakan dan untuk keperluan apa, berapa

    biaya operasionalnya, termasuk pemeliharaan.

    Semua daftar/laporan ini penting untuk memberikan gambaran berkenaan

    dengan barang milik PMI. Prosedur terkait dengan keuangan (seperti

    penyusutan) yang berkaitan dengan aset PMI merupakan tanggungjawab bagian

    Pendahuluan lRegistrasi dan Pemeliharaan Kendaraan

    28

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    36/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 29

    Pengelolaan Aset PMI

    keuangan, sehingga tidak diuraikan dalam Panduan Logistik ini, namun

    penyelarasan dengan bagian keuangan berkenaan dengan proses pengelolaan

    asset adalah hal penting.

    3.2. Registrasi dan pemeliharaan kendaraan

    Pengelolaan kendaraan mencakup pemeliharaan kendaraan baik dari segi fisik

    maupun keabsahan surat-suratnya, terpeliharanya kesiapan kendaraan yang

    terawat dengan baik dan staf yang kompeten dengan tujuan untuk

    memungkinkan pengangkutan barang dan personil guna memenuhi kebutuhan

    pengangkutan PMI dengan cara yang efisien, professional dan aman.

    Untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut dalam keadaan siap pakai,

    penting untuk menjaga agar kendaraan tersebut selalu layak jalan dan ditangani

    pengemudi yang memenuhi syarat.

    Penanggungjawab Transportasi yang mengurus pengangkutan barang dan

    personil juga bertanggung jawab untuk memelihara kendaraan-kendaraan

    tersebut.

    Kegiatan Siapa:transportasi

    Penanggung jawabMemastikan bahwa setiapkendaraan memiliki dokumen-dokumen yang diperlukan

    Arsip dokumen kendaraan

    Penanggungjawab transportasi harus memiliki arsip dokumen untuk setiap

    kendaraan yang berisikan:

    Kontrak sewa (jika kendaraan disewa).

    Surat-surat kendaraan: salinan STNK/KIR, dan BPKB asli (bila milik PMI)

    Dokumen-dokumen asuransi, pengadaan, pendaftaran, dan dokumen pabean

    dan surat menyurat yang terkait

    Laporan kecelakaan (bila ada atau pernah terjadi)

    Data servis dan pemeliharaan (buku servis)

    Laporan bulanan kendaraan

    Uraian tentang pemeriksaan harian/mingguan

    Setiap kendaraan harus memiliki logbook/buku harian . Seluruh

    perjalanan, bahan bakar dan isi ulangnya, servis serta pemeliharaan akan

    dicatat di dalam buku ini. Tujuan dari buku harin ini bukan hanya untuk

    mengontrol bahan bakar tetapi juga untuk mengdiagnosa gangguan/

    kerusakan mesin.

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    37/75

    Registrasi dan Pemeliharaan Kendaraan

    30

    Pemeliharaan kendaraan dan pemasangan logo

    Kendaraan yang ada di dalam armada harus selalu dalam kondisi standar. Ini

    memungkinkan dilakukannya standarisasi biaya operasional kendaraan dan

    menyederhanakan pengaturan servis. Setiap kendaraan (atau sebagian

    kendaraan) harus diserahkan kepada pengemudi yang akan bertanggung jawab

    atas kondisi kendaraan tersebut. Kendaraan harus senantiasa dalam keadaan

    bersih dan rapi. Setiap kendaraan harus dilengkapi dengan alat pemadam

    kebakaran dan kotak P3K. Seluruh kendaraan PMI sebaiknya dicat putih dan

    diberi logo yang mengacu kepada corporate identity. Semua logo tersebut

    harus dicopot jika kendaraan tersebut dipindah/ dijual/ dikembalikan.

    Asuransi kendaraan

    Seluruh kendaraan PMI seharusnya diasuransikan terhadap kerusakan,

    kecelakaan dan kehilangan.

    Kegiatan Siapa:transportasi

    Penanggung jawabMemastikan dokumen-dokumenuntuk pengemudi telah terpenuhi

    Tata tertib untuk pengemudi

    Divisi Logistik wajib memiliki sejumlah pengemudi yang layak pakai. Setiap

    pengemudi harus lulus tes mengemudi (di PMI) sebelum diberi ijin untuk

    mengemudi. Selain kontrak, para pengemudi juga harus menandatangani tata

    tertib dan peraturan-peraturan pengemudi.

    Sebelum keberangkatan, pengemudi wajib memeriksa dokumen berikut ini:

    SIM, STNK, Kir (bagi pengemudi pick-up atau truk).

    Buku petunjuk pengemudi (driver's manual)

    Logbook

    Salinan kartu asuransi

    Daftar alamat dan nomor telepon penting serta peta

    Dokumen arsip pengemudi

    Kepala kendaraan harus memiliki dokumen pribadi semua pengemudi sbb:

    Kontrak kerja yang masih berlaku

    Salinan SIM yang masih berlaku.

    Tata tertib dan peraturan resmi

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    38/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 31

    Pengelolaan Aset PMI

    Salinan laporan kecelakaan pengemudi beserta memonya

    Salinan cuti tahunan dan permintaan kompensasi (penggantian) waktu

    Evaluasi, memo, peringatan tertulis, observasi umum tentang kinerjanya

    Semua kendaraan harus dalam kondisi layak jalan. Bila kendaraan harus

    diperbaiki, maka Form Permohonan Pemeliharaan harus diisi terlebih

    dahulu. Form ini harus dikirimkan kepada Penanggungjawab transportasi.

    Kegiatan Siapa: Pengemudi/ orang

    yang memberitahu tentangmasalah

    Mengisi form permohonan

    pemeliharaan

    Kegiatan Siapa: PenanggungjawabTransportasi

    Membuat estimasi tentangmasalah dan mengaturperbaikannya

    Kegiatan Siapa: PenanggungjawabTransportasi

    Menyimpan laporan tentangkendaraan PMI termasuk laporantentang penggunaan danpemeliharaannya

    Penanggungjawab Transportasi akan menggunakan Form permohonan

    kendaraan, form permohonan pemeliharaan untuk membuat laporan

    penggunaan mobil dan pemeliharaannya .

    Jadwal pemeliharaan

    Kendaraan harus menjalani servis secara teratur sesuai dengan buku petunjuk

    servis. Bengkel resmi harus digunakan untuk servis kendaraan. Hanya onderdil

    asli yang boleh digunakan untuk servis dan pemeliharaan kendaraan, bila

    kendaraan diasuransikan. Perusahaan asuransi bisa menolak untuk membayar

    kerusakan yang diakibatkan oleh servis yang tidak resmi atau onderdil yang tidak

    asli yang dipasang pada waktu pemeliharaan.

    Untuk mewujudkan kontrak pemeliharaan, prosedur-prosedur pengadaan wajib

    diikuti.

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    39/75

    Registrasi / Pendataan dan Pemeliharaan Aset

    32

    3.3. Registrasi/Pendataan dan Pemeliharaan Aset

    Selain kendaraan, PMI juga memiliki aset-aset lain seperti gedung, komputer,

    printer, penyejuk ruangan, peralatan komunikasi, dsb. Aset-aset ini juga harus

    dibuat daftarnya dan dipelihara.

    Untuk komputer, server, dan peralatan Teknologi Informasi, perawatannya

    ditangani secara khusus oleh Bagian Teknologi Informasi. Divisi Logistik tidak

    terlibat dalam proses ini.

    Jika salah satu aset harus diperbaiki, maka form laporan kerusakan harus

    diisi. Form ini harus dikirimkan kepada Divisi Logistik (kecuali untuk peralatan

    TI, kepada bagian TI).

    Kegiatan Siapa: Orang yangmemberitahu tentangmasalah

    Mengisi Form Laporan Kerusakan

    Kegiatan Siapa: LogistikMembuat perkiraan tentangkerusakan dan melakukanperbaikan

    Kegiatan Siapa: Penanggungjawab AsetMembuat daftar/laporan tentangaset PMI termasuk ikhtisartentang pemeliharaan peraset

    Divisi Logistik akan menggunakan form laporan kerusakan untuk membuat

    laporan pemeliharaan aset .

    Jadwal pemeliharaan

    Untuk sebagian pemeliharaan aset, pengaturan jadwal memang diperlukan.

    Kadang-kadang kontak pemeliharaan juga sudah dibuat. Untuk mewujudkan

    kontrak pemeliharaan, prosedur-prosedur pengadaan wajib diikuti.

    Asuransi terhadap aset

    Seluruh asset PMI seharusnya diasuransikan terhadap kerusakan, kebakaran

    dan kehilangan.

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    40/75

    BAB 4

    Pelaporan dan Pemantauan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    41/75

    4.1. Pendahuluan

    Salah satu bagian penting dari proses logistik adalah pemantauan atas

    pergerakan barang-barang. Pengendalian perlu dilakukan atas pergerakan

    barang-barang sejak saat barang diterima, disimpan sampai saat barang

    didistribusikan kepada para penerima bantuan.

    Laporan-laporan dan dokumen-dokumen yang diuraikan dalam bab-babsebelumnya merupakan dasar untuk melaksanakan pemantauan.

    Tujuan dari pelaporan ini adalah untuk mengetahui barang-barang apa saja yang

    masih ada di gudang, dari mana asalnya dan kemana barangbarang tersebut

    telah dikirimkan/didistribusikan. Selain itu penggunaan kendaraan dan aset

    juga harus dipantau.

    Tujuan dari proses pamantauan adalah untuk membuat keputusan-keputusan

    (bila perlu) berkenaan dengan stok, pemeliharaan aset, penggunaan kendaraan

    berikut bahan bakar/minyak, dsb.

    4.2. Pelaporan

    Seluruh kegiatan gudang dan logistik harus dilaporkan. Bila diperlukan Laporan

    keberadaan barang-barang di dalam gudang, kendaraan, dan aset harus dibuat

    secara harian. Laporan-laporan tentang barang-barang harus dibuat

    berdasarkan informasi yang diperoleh dari dokumen serta penghitungan fisik.

    Waktu pengiriman laporan-laporan tersebut berbedabeda, tergantung kepada

    jenis laporannya. Di gudang MARKAS PUSAT, gudang Daerah atau Gudang

    Regional dan gudang Tanggap Darurat (Cabang), laporan stok harus dikirimsetiap bulan kepada Bagian Logistik Markas Pusat. Laporan laporan lain harus

    dikirim setiap tahun kepada Markas Pusat.

    Penanggung jawab Gudang membuat laporan bulanan lengkap tentang biaya

    operasional, barang-barang, kendaraan dan aset yang ada di dalam Gudang

    Pusat, Gudang Regional, dan Gudang Darurat.(menggunakan form D-3, D-10,

    D-11)

    Jenis laporan yang diperlukan dari Daerah dan Cabang setiap tahunnya oleh PMI

    Pusat :

    34

    Pendahuluan lPelaporan l Pemantauan/Monitoring

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    42/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 35

    Pelaporan dan Pemantauan

    laporan tentang barang-barang yang ada di gudang Daerah dan Cabang

    Laporan tentang kendaraan, penggunaan, dan pemeliharaannya di Daerah

    dan Cabang, jumlah dan nilai dari kendaraan tersebut lebih khusus lagi bila

    kendaraan kendaraan tersebut disumbang oleh / melalui Markas Pusat

    Laporan tentang aset dan pemeliharaannya di Daerah dan Cabang hanya

    jumlah dan nilai dari aset tersebut atau lebih khusus lagi bila aset tersebut

    disumbang oleh / melalui Markas Pusat

    4.3. Pemantauan / Monitoring

    Markas Pusat, Daerah dan Cabang wajib memantau barang-barang, kendaraan

    dan aset berdasarkan laporan bulanan tertulis maupun dari sumber informasi

    yang lain.

    Kegiatan Siapa: Bagian LogistikMembuat keputusan tentangberbagai tindakan yangdidasarkan pada laporan-laporan

    Kegiatan-kegiatan yang mungkin muncul sebagai akibat dari

    pemantauan

    Gudang Pusat, Gudang Wilayah, dan Gudang Tanggap Darurat

    Kegiatan-kegiatan berkenaan dengan jumlah stok yang ada dibandingkan

    dengan jumlah stok yang dibutuhkan

    Salah satu kemungkinannya adalah bahwa jumlah stok tidak memenuhi jumlah

    stok yang dibutuhkan sebagaimana yang telah ditetapkan. Dalam hal demikian,

    proses permohonan harus dimulai.

    Seluruh gudang

    Kegiatan - kegiatan berdasarkan tanggal kadaluwarsa barang-barang.

    Jika barang-barang tersebut akan segera mengalami kadaluwarsa, harus segera

    diputuskan apakah barang-barang tersebut masih bisa digunakan di tempat lain.

    Barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi

    Kemungkinan lain adalah bahwa barang-barang yang ada di dalam gudang (yang

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    43/75

    36

    Audit (Internal / Eksternal)

    sebagian besar merupakan bantuan) yang tidak diperlukan (lagi). Dalam hal

    demikian, harus diputuskan tindakan apa yang harus kita lakukan terhadapnya.

    Kendaraan

    Penggunaan dan pemeliharaan kendaraan

    Laporan ini akan memberikan gambaran menyangkut biaya operasional dan

    penggunaan bahan bakar per kendaraan. Berdasarkan gambaran tersebut

    kegiatan yang bisa dilakukan, misalnya penggunaan mobil-mobil tersebutmenggunakan bahan bakar di atas jumlah rata-rata. Berdasarkan penggunaan

    mobil, pemeliharaannya, penggunaan BBM harus dipantau (penghitungan biaya

    operasional kendaraan)

    Aset-aset

    Gambaran menyangkut biaya operasional

    Sangatlah penting untuk memantau penggunaan aset karena hal ini akan

    memberikan gambaran menyangkut biaya operasional dan untuk memelihara

    aset dengan sangat baik untuk memastikan bahwa aset-aset tersebut berada

    dalam kondisi bagus untuk jangka waktu yang panjang.

    4.4. Audit (Internal/Eksternal)

    Alasan untuk meminta agar Markas Pusat, Daerah dan Cabang bekerja sesuai

    dengan prosedur yang sama adalah transparansi dan memudahkan untuk proses

    pemantauan.

    laporan dapat digunakan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada publik

    namun laporan tersebut perlu dimutakhirkan serta bisa diaudit sepanjang

    waktu. Sebaiknya setiap waktu selalu memungkinkan bagi kita untuk

    memperlihatkan laporan tentang berbagai kegiatan logistik.

    Audit (baik internal atau eskternal ) berlangsung mundur artinya mengamati:

    Bagaimana tampaknya sistem yang diterapkan di gudang secara umum?

    Apakah semua barang yang diterima, disimpan dan disalurkan dicatat dan

    dikelola secara baik

    Apakah barang disimpan dengan cara yang aman

    Apakah pergerakan barang yang dikirim dicatat dan daftar isiannya ada

    disertai dengan otorisasi yang benar.

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    44/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 37

    Pelaporan dan Pemantauan

    Auditor akan memastikan bahwa panduan logistik ini harus diimplementasikan

    oleh pelaku logistik.

    Tindakan-tindakan pemantauan mencakup:

    1. Memeriksa penggunaan format isian

    2. Inventerisasi fisik

    Kegiatan Siapa: AuditorMemeriksa penggunaan formatisian sesuai dengan penjelasantentang proses

    Kegiatan Memeriksa laporan-laporan (stok)

    Kegiatan Siapa: AuditorMelakukan inventarisasi fisikdi dalam gudang

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    45/75

    Tujuan utama disusunnya manual Pengelolaan Logistik ini adalah untuk

    meningkatkan kinerja Palang Merah Indonesia secara umum baik Pusat, Daerah

    maupun Cabang dalam menunjang pemberian pelayanan kepada masyarakat,

    disamping itu Manual Logistik ini juga untuk mendukung Transparansi dan

    akuntabilitas aktivitas dan alur Penerimaan dan Penyaluran Bantuan yang

    dipercayakan oleh Donor kepada Palang Merah Indonesia secara umum.

    Markas Pusat Palang Merah Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa

    permasalahan, situasi serta kondisi di masing-masing Daerah maupun Cabang

    berbeda-beda dan Manual Logistik ini tidak mungkin dapat mengakomodir dan

    memberikan jalan keluar atas keragaman keadaan tersebut, namun demikian

    kami berharap bahwa Manual Logistik yang telah disusun ini dapat dipergunakan

    sebagai acuan dan membantu dalam mengelola sektor pelayanan Logistik di

    masing-masing wilayah.

    Berkaitan dengan paragraf diatas maka apabila Daerah atau Cabang memiliki

    usulan demi untuk perbaikan dan penyempurnaan Manual Logistik ini dapat

    dikirimkan kepada divisi Admin dan Logistik PMI Pusat.

    Demikian yang dapat kami sampaikan atas kerja keras dan dukungan dari semua

    pihak selama penyusunan Manual ini kami menyampaikan terima kasih.

    38

    PEN

    UTUP

    Penutup

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    46/75

    Lampiran Form dan Format

    Manual Logistik

    1. F-1 Berita Acara Penerimaan Barang (Good Received

    Note)

    2. F-2 Bin card dan Stock card

    3. D-3 Stock report

    4. D-3a Stock report untuk barang-barang Alat Tulis Kantor

    (ATK)

    5. F-4. Daftar Permohonan Barang (Requisition Form)

    6. F-5. Daftar Permohonan Kebutuhan & Posisi Stock Alat

    Tulis Kantor

    7. F-6 Formulir Permohonan Kendaraan

    8. F-7 Nota Pengiriman (Good Delivery Note)

    9. F-8 Vehicle Logbook / Buku Saku Kendaraan

    10. F-9 Formulir Laporan Kerusakan

    11. D-10 Document overview vehicles, usage and

    maintenance

    12. D-11 Document overview assets and maintenance

    NB. Formulir yang menggunakan alamat Markas Pusat hanya formulir

    yang dipakai di Jakarta saja (contoh: formulir permohonan

    ATK). Formulir yang lain bisa diganti dengan alamat masing-

    masing Daerah atau cabang.

    Lampiran Form dan FormatManual Logistik

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    47/75

    PALANG MERAH INDONESIAIndonesian Red Cross Society

    BERITA ACARA PENERIMAAN BARANG

    Goods Received Note

    (6)

    (5)

    (3)

    (2)

    printed number/ KodeDaerah/KodeCabang/

    Berat untuk bahan pangan harus dalam Berat Kotor (Bruto) dan Berat Bersih (Netto)

    Weight for food items should be in gross or net wieghts

    Tanggal / Date

    (21)

    Tanda tangan Stempel

    (20)

    DiterimaolehReceived by (19)

    Tanggal

    (18)

    Tanda tangan

    (17)

    Diangkut / Dikirim oleh

    Delivered by (16)

    PT. RibutTransport

    (15)

    1. BagianLogistik

    2. PemohonBarang

    3. Peng irim

    (14)

    Pemeriksa / InspectorPemeriksaan saat penerimaan, bila ada (kekurangan,kehilangan, Kerusakan)

    Cap/Stamp

    (23)(22)

    (4)

    Putih Pengirim / Hijau Penerima / Biru keuangan / Kuning Pink 1 - Jasa pengirim, Pink 2 Pemohon (29)

    Catatan : Form ini hanya disimpan oleh petugas yang ditunjuk, jika salah atau batal harus disimpan

    F.1

    No. Surat Jalan Waybill No /Good Delivery Note No

    No. Kendaraan / Vehicles no.

    Terima dari / Received from

    LokasiPenerima / location ofreceiving Goods

    Nomor/GRN Number

    Nama Donor & Peruntukan

    5000 kgs5 kgs1000lembar000894Plastik terpal (4 m x 6 m) matakancing disetiap 1 mtr. Warnabiru, tanpa logo08891(nomor donor)

    (12)(11)(10)(9)(8)(7) (13)

    JumlahBerat

    Total Weight

    Berat/Satuan

    Weight/Unit

    JumlahSatuanQuantity

    HargaPerunit

    SatuanUnit

    (Terkecil)

    NomorPermintaanRequisition

    form Number

    Deskripsi BarangDescription of Goods

    Lampiran Form dan Format Laporan

    40

    Attachment F-1:Berita Acara Penerimaan Barang (Good Received Note)

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    48/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 41

    Lampiran

    Pada saat penerimaan barang, biasanya GDN dan atau Surat Jalan dari pemasok,/donor/ GudangPMI akan disertakan

    GDN dan Surat Jalan yang menyertai barang harus selalu ditandatangani oleh: Transporter / Jasa Pengiriman Penerima

    Format GDN bisa saja berbeda dari format GDN yang biasa digunakan oleh PMI (lihat lampiranF-7)

    Jika menggunakan GDN milik PMI, maka masing-masing salinannya harus di kirim ke: Putih : Untuk konfirmasi, kembali ke pengirim

    Hijau : Penerima Barang (gudang) Biru : Jasa Pengiriman/ pengirim barang (transpoter) Kuning : Logistik Merah Muda : Pemohon

    Penomoran / Pemberian Code untuk dokumen GRN, GDN/DO, berdasarkan numeric yangtercetak dan di kosongkan setelahnya untuk di isi sesuai sistem penomoran surat keluar yangpanduannya telah disebarkan, contoh :

    Untuk memberikan nomor pada GDN, Maka bentuknya kurang lebih akan seperti ini :0001 / code propinsi / code daerah / bulan / tahun

    Nomor yang ada semaksimal mungkin tidak terlompati dan apabila terdapat kesalahan dalampenulisan dan dokumen tidak digunakan maka dokumen tersebut harus disimpan dan diparafserta diberika keterangan bahwa telah terjadi kesalahan pada dokumen dengan nomor tersebut.

    Good Received Note1. Nama dan lokasi penerimaan barang2. Terima dari: nama pemasok, donor atau gudang

    3. Nama Donor: Untuk barang donasi/bantuan, nama donor harus disebutkan dalam GDN.Contoh: Jika donor mengirimkan bantuan ke Gudang PMI Jakarta, maka nama donor harusdisebutkan di no.3. Pada saat Gudang PMI Jakarta mengirimkan barang tersebut ke(misalnya)Gudang PMI Medan, maka di GRN Gudang PMI Medan di sebutkan nama donornyadan Gudang PMI Jakarta ditulis di kolom no.3 (sebagai pengirim)

    4. Nomor Kendaraan (Nomor Polisi)5. Nomor Surat Jalan (Waybill) dan/atau GDN yang menyertai barang6. Deskripsi dari barang tersebut (isi dengan lengkap dan jelas)7. Nomor Surat Perminataan (Requisition form) yang sudah diisi untuk permintaan barang

    tersebut (jika ada) untuk barang donasi/bantuan tidak ada Surat Permintaan

    8. Satuan unit (yang terkecil)

    9. Jumlah Satuan

    10.Berat per satuan

    11.Jumlah Berat (kolom no.10 x no.11)

    12.Harga per unit/barang (lihat halaman 14, harga barang)

    13.Jika ada ketidakcocokan data pada saat penerimaan barang, tulis paket yang cacat/salahdengan nomor GDN nya, berikan keterangan mengenai kerusakan atau kehilangan dan

    tindakan yang telah dilakukan.14.Nama Pemeriksa

    15.Nama Jasa Pengiriman

    16.Tandatangan Pengirim (pengemudi)

    17.Tanggal Kedatangan dan tandatangan

    18.Nama penerima barang di Gudang/Tujuan

    19.Tandatangan penerima barang

    20.Tanggal Kedatangan dan Tandatangan

    21.Salinan warna Putih harus dikirim kembali ke pengirim barang, Warna hijau disimpan diGudang (penerima barang), Warna Kuning untuk kantor Logistik Markas Pusat/Daerah/Cabang dimana barang tersebut diterima, Warna Merah muda untuk Divisi Keuangan untukmembayar barang tersebut.

    22.Stempel PMI

    Setelah GRN ditandatangani oleh Pihak Jasa Pengiriman dan Penerima, maka masing-masinglembar dikirim ke sesuai dengan keterangan pada lampiran di bagian bawah Dokumen.

    Attachment F-1:Berita Acara Penerimaan Barang (Good Received Note)

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    49/75

    42

    Attachment F-2: Bin card and Stock card

    Bin card

    Lampiran Form dan Format Laporan

    (4)

    Nama Gudang / No.

    (3)No. Stack in warehouse

    (2)No. Stock Card

    (1)Nomor

    (16)(15)

    200

    (14)(13)

    200

    (12)

    0088356

    (11)

    KP PMI

    (10)

    2/6/2005

    (17) Food parcel yang rusak : 2 dos ( kemasan rusak )

    Keterangan / Remarks

    100100008956PMISUMBAR

    3/7/2005

    TandatanganSignature

    SisaBalance

    Keluarout

    Terimain

    No. Nota pengiriman /pengantar

    Waybill nr / GDN nr /GRN nr

    Dari / kpdFrom or to

    TanggalDate

    Donor

    Item code

    (7)(5)

    Dos. Per dos @ 8 Kg

    (6)

    Food Parcel (uk. 30 cm x 20 cm x 20cm)

    SATUAN / Unit

    (9)

    Diskripsi Barang /Discription of goods

    Expiry date (8)

    BIN CARD

    F.2

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    50/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 43

    Lampiran

    Attachment F-2: Bin card and Stock card

    Bin card

    Bin Card berhubungan dengan satu jenis barang yang ada di stock, yang memiliki data-data

    yang sama: dari satu donor, kualitas yang sama dan tanggal kadaluarsa yang sama juga

    Kartu Bin card diletakkan menempel pada masing-masing stack barang.

    1. Nomor Bin Card

    2. Nomor Kartu Stock (Stock card) yang mencatat nomor Bin Card yang bersangkutan

    (saling berhubungan)

    3. Nomor stack di Gudang dimana barang tersebut ditempatkan

    4. Nama Gudang/Nomor Gudang

    5. Satuan kemasan

    6. Deskripsi dari barang tersebut, sebutkan juga ukuran dari barang.

    7. Nama Code Barang: untuk barang-barang PMI, sementara ini belum tersedia. Jika

    barang diterima dari Federasi, gunakan nomor CTN.

    8. Tanggal kadaluarsa barang (khusus untuk makanan dan obat-obatan)

    9. Donor (Donor Asal, tidak harus selalu sama dengan kolom nomor 11, tapi dapat juga

    sama)

    10. Tanggal penerimaan dan atau pengiriman barang

    11. Dari (untuk barang bantuan, sebutkan nama donor) / untuk

    12. Nomor Waybill / GDN (untuk barang-barang keluar) dan GRN (untuk barang masuk)

    13. Jumlah barang masuk

    14. Jumlah barang keluar

    15. Sisa

    16. Tandatangan

    17. Keterangan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    51/75

    44

    Stock card

    Lampiran Form dan Format Laporan

    F.2

    STOCKCARD

    (2)

    (1)

    (4)

    (3)

    DeskripsiBarang

    Discriptionofgoods

    Satuan/Unit

    Stockminimum

    (6)

    (16)

    (14)

    (1

    2)

    (11)

    (10)

    (8)

    (7)

    No.

    Bin

    card

    Sisa

    Balance

    Ke

    luar

    Out

    Terima

    In

    Dari/Kepa

    da

    Fromorto

    No.Notapengiriman/

    pengantar

    Waybillnr/GDNnr/

    GRNnr

    Tanggal

    Date

    (18)Keterangan/Remark

    Itemcode

    (5)

    Donor

    (9)

    Exp

    date

    Harga

    per

    unit

    (13)

    (15)

    Lokasi

    Barang

    (17)

    NamaGu

    dang/No.

    Nomor

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    52/75

    Stock Card menunjukkan jumlah barang yang ada di stock. Stock card mencatat data

    semua bin card yang ada di gudang. Stock Card bagi berdasarkan jenis barang. Kartu stock

    ini harus disimpan di kantor penanggung jawab Gudang.

    1. Nomor Stock Card, berurutan (numeric)

    2. Nama Gudang dan atau nomor

    3. Satuan

    4. Deskripsi barang

    5. Code barang: untuk barang-barang PMI,sekarang belum ditersedia, untuk barang dari

    Federasi tulis no CTN

    6. Stock minimum dari barang tersebut (buffer stock)

    7. Tanggal terima dan mengirim barang

    8. Dari / ke

    9. Donor (donor asal, tidak harus selalu sama dengan no. 8, tapi bisa juga sama)

    10. Nomor Waybill / GDN (untuk barang keluar) and GRN (untuk barang masuk)

    11. Jumlah barang yang masuk

    12. Jumlah barang yang keluar

    13. Tanggal kadaluarsa

    14. Harga per satuan

    15. Nomor bin card yang berhubungan

    16. Lokasi barang di gudang

    17. Sisa stock

    18. Keterangan

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 45

    Lampiran

    Stock card

    Attachment F-2: Bin card and Stock card

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    53/75

    46

    Attachment D-3: Stock Report

    Lampiran Form dan Format Laporan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    54/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 47

    1. Nomor urut, dimulai angka 1

    2. Deskripsi barang

    3. Code barang, saat ini belum tersedia di PMI. Jika barang diterima dari federasi gunakanCTN Nomor.

    4. Jenis satuan

    5. Harga per satuan

    6. Donor (dari barang atau uang yang dipakai untuk pengadaan barang)

    7. Nomor Requisition form/ permintaan (untuk barang pengadaan)

    8. Tanggal masuk dan keluar

    IN:

    9. Masuk/diterima dari, kebayakan dari pemasok

    10. Nomor Waybill/GDN dengan barang masuk dari pemasok

    11. Nomor GRN harus diisi pada saat penerimaan barang

    12. Jumlah

    OUT

    13. Dikirim ke

    14. Nomor GDN harus diisi pada saat pengiriman barang

    15. Nomor GRN yang akan didapat dari penerima

    16. Jumlah

    STOCK

    17. Jumlah

    18. Total harga19. Tanggal kadaluarsa

    20. Keterangan

    Jika memunggkinkan pisahkan table untuk makanan dengan yang bukan makanan dll.Untuk mempermudah melihat stock yang tersedia secara keseluruhan, pisahkan masing-masing barang dengan satu baris dibawahnya.

    Stock Report dibuat perbulan

    Pengelompokan bisa berdasarkan:

    Per barang

    Per donor

    Per penerima

    Lampiran

    Attachment D-3: Stock Report

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    55/75

    48

    Attachment D-3A: Stock Report Stationary

    Lampiran Form dan Format Laporan

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    56/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 49

    Stock report dibuat per divisi

    1. Nama divisi

    2. Nama contact person

    3. Bulan

    4. No urut, dimulai dengan angka 1

    5. Deskripsi barang

    6. Jenis satuan

    7. Harga per satuan

    8. Nomor pernintaan (Requisition)

    In/Masuk:

    9. Tanggal Masuk

    10. Jumlah

    OUT/Keluar:

    11. Tanggal keluar

    12. Untuk

    13. Jumlah

    STOCK:

    14. Jumlah

    15. Total Harga

    16. Keterangan

    Lampiran

    Attachment D-3A: Stock Report Stationary

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    57/75

    50

    Attachment F-4:Daftar Permohonan Barang (Requisition Form)

    Lampiran Form dan Format Laporan

    (13)(12)(11)(10)(9)(8)

    DikirimDestination

    JumlahSatuanDeskripsi Barang(Kualitas pengepakan)

    Nama barangItem code / name

    No.

    (25)(24)(23)

    (22)(21)(20)

    (19)(18)(17)

    (16)(15)(14)

    Disetujui oleh PP / PD / PC/Approved by Sec Gen / Board Member

    Diketahui oleh keuanganApproved by finance in case of purchase

    Diketahui oleh LogistikApproved by (head of Division ofrequester or Program Manager)

    Dipesan oleh:Ordered by (requester)

    Tanggaldate

    TandatanganSignature

    NamaName

    PALANG MERAH INDONESIAIndonesian Red Cross Society

    PERMOHONAN PENGADAAN BARANG

    Requisition Untuk dikutif dalam semua korespondensi

    No (1)printed number/ BagianF.4

    (6)

    Untuk PelaksanaanFor purchase

    (5)

    Untuk Penentuan HargaKuota - For quotation

    (7)

    (3)Nama ProgramName of the Program

    (2)HQ / Daerah / CabangRequesting HQ / Ch / B

    Budget limit(4)

    Gudang yang Tersedia

    Putih Logistik / Hijau Keuangan / Kuning File Log Gudang / Pink Pemohon (29)

    Catatan : Form ini hanya disimpan oleh petugas yang ditunjuk, jika salah atau batal harus disimpan

    Apakah anda ingin mengkonfirmasi harga sebelum pembelian?Do you wish to confirm price prior to purchase ?

    (30)

    (29)

    (31)

    (32)

    (33)

    (34)

    (28)(27)

    Penting / RutinUrgent / Routine

    Dipesan melaluiOrdered via

    Tgl. PengirimanReq. Date of Delivery

    KeteranganRemarks

    (26)

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    58/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 51

    1. Nomor referensi permintaan, nomor surat keluar masing-masing daerah.2. Nama divisi/kantor pemohon (Divisi di Markas Pusat, Daerah, Cabang) bisa juga dari

    Gudang.3. Nama program4. Budget limit harus termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan.

    Harga barang

    Biaya pengepakan (jika diperlukan) and cetak logo

    Biaya untuk transportasi, pengurusan kepabeanan

    Biaya bongkar di gudang, dll.5. Untuk barang yang ada di stock (tidak memerlukan pengadaan), nama gudang yang

    menyediakan stock perlu di sebutkan (diisi oleh logistik)6. Permohonan untuk penawaran harga: ini dipakai jika pemohon menginginkan informasi

    untuk penganggaran budget.7. Permintaan untuk di lakukan pembelian/pengadaan

    8. Nomor urut, dimulai dari angka 19. Nama barang, jika tidak ada code barang, dapat menuliskan nama barang saja10. Deskripsi barang: menuliskan spesifikasi barang yang jelas sangat membantu untuk proses

    pengadaan11. Satuan12. Jumlah13. Dikirim ke; tujuan barang akan dikirim.14. Nama pemohon15. Tandatangan pemohon16. Tanggal ditandatangan17. Nama Kepala Divisi pemohon atau penanggung jawab program yang menyetujui permintaan18. Tandatangan yang kepala divisi

    19. Tanggal ditandatangani20. Nama kepala divisi keuangan, untuk barang-barang pengadaan21. Tandatangan Kepala Divisi Keuangan22. Tanggal ditandatangani23. Nama Sekretaris Jendral atau untuk permintaan di Daerah dan Cabang sebutkan nama

    pengurus .

    24. Tandatangan Sek Jen atau pengurus25. Tanggal ditandatangi26. Penting atau rutin. Penting hanya dipakai untuk keadaan gawat(emergency) atau konflik!27. Tanggal yang diinginkan agar permintaan dikirim28. Dipesan melalui29. Keterangan30. Konfirmasi harga: Jika pemohon mengingkan konfirmasi harga sebelum dilakukan

    pembelian

    Allocation code, Kode pengalokasian

    31 Pembukuan kode standard dari barang atau jasa yang di minta, dipakai oleh divisikeuangan

    32 Kegiatan kode standard untuk kegiatan, dipakai oleh divisi keuangan33 Donor Kode donor34 Proyek kode program, dipakai oleh divisi keuanganDivisi keuangan harus memeriksa kode alokasi dan dana yang tersedia untuk permintaan ini.

    35 Lembar warna putih untuk logistic di Markas Pusat/Daerah/Cabang dimana barang diminta.Lembar warna Hijau untuk divisi keuangan dimana barang tersebut diminta danlembar warna merah muda untuk pemohon.

    Masing-masing lembar untuk:maka masing-masing lembar dikirim ke sesuai dengan keterangan pada lampiran di bagian bawahDokumen.

    Lampiran

    Attachment F-4: Daftar Permohonan Barang (Requisition Form)

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    59/75

    52

    Attachment F-5:

    Daftar Permohonan Kebutuhan & Posisi Stock ATK

    Lampiran Form dan Format Laporan

    (4) ..

    (3) ..

    (2) ..

    PALANG MERAH INDONESIAIndonesian Red Cross SocietyJalan Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta

    Telp. (021) 7992325, Fax. (62 21) 7995188

    DAFTAR PERMOHONAN Kebutuhan & Posisi Stock Alat Tulis KantorRequisition stationary

    Untuk dikutif dalam semua korespondensiTo be quoted in all correspondence

    No. printed Number / Bagian(1)

    Yang menyimpan

    Kebutuhan Bulan

    Divisi / Ruangan / Gudang

    Jakarta, ................. 2007 (10)

    Yang menerimaKa Divisi / Bagian

    (12) Mengetahui / Menyetujui (13)Pengurus PMI

    Yang mengajukan (11)Ka Divisi / Bagian

    (.)

    F. 5

    (9)(8)(7)(6)(5)

    Total stockJumlah Barangyang Diminta

    Sisa StockUnit typeNama BarangGoods

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    60/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 53

    1. Nomor urut yang ditentukan oleh divisi masing-masing.

    2. Nama divisi/ruangan/gudang

    3. Bulan (permintaan harus diserahkan 2 hari sebelum akhri bulan)

    4. Contact person dari divisi/bagian yang bersangkutan

    5. Deskripsi barang

    6. Jenis Satuan7. Sisa Stock

    8. Jumlah yang diminta

    9. Total stock (no. 7 + no. 8)

    10 Tanggal permintaan

    11. Tandatangan peminta (contact person)

    12. Disetujui oleh kepala divisi

    13. Disetujui oleh Sek Jend PMI

    Lampiran

    Attachment F-5:

    Daftar Permohonan Kebutuhan & Posisi Stock ATK

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    61/75

    54

    Attachment F-6:Formulir Permohonan Kendaraan

    Lampiran Form dan Format Laporan

    PALANG MERAH INDONESIA

    Indonesian Red Cross Society

    Formulir Permohonan KendaraanRequest transport

    Printed Number(1)

    Nama yang Mengajukan

    Tanggal & Jam Pengajuan

    (2) ...

    (3) ...

    (4) ...

    Divisi yang Mengajukan

    Div / Sub Div / Atasan YbsDiv. / Sub Div Log & Umum

    Yang Bersangkutan (20)Mengetahui & Menyetujui (21)Mengetahui & Menyetujui (22)

    Catatan : (19)1. Formulir ini harus diisi dengan lengkap & benar serta dilengkapi dokumen pendukung2. Formulir ini harus dikembalikan setelah selesai tugas & ditandatangani oleh Pengemudi / Satpam KP PMI3. Formulir ini sebagai bahan laporan & evaluasi

    Untuk dikutif dalam semua korespondensiTo be quoted in all correspondence

    F.6

    (17) ............................................Pengemudi Tanda Tangan Pengemudi (18)

    (16) ............................................Kendaraan Dinas

    Km ( 8 )-(12) ...........................................Km Berangkat

    Tgl & Jam : Kembali (11) ...(7) ....Tgl & Jam Berangkat

    (10) .(6) ....Tujuan / Dinas & Keperluan

    (9) .(5) ....Nama yang Berangkat

    Realisasi (Diisi Pengemudi)RencanaKeterangan

    Bensin Digunakan

    Tol

    Parkir

    (13) .........................................................

    (14) .........................................................

    (15) .........................................................

  • 7/26/2019 Manual Logistik 2

    62/75

    Manual Logistik Palang Merah Indonesia 55

    Proses permintaan (akan sisipkan di Buku Panduan):

    Pemohon melengkapi/mengisi di kolom nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7

    Pemohon tanda tangan (20) dan tandatangan kepala divisi dari pemohon (21)

    Pemohon menyerahkan formulir permohonan kepada penanggung jawab kendaraan.

    Penanggung jawab kendaraan mengisi kolom nomor 1

    Penanggung jawab kendaraan menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap ke pengemudi(penanggung jawab kendaraan yang berhak menentukan pengemudi dan kendaraan yangboleh dipakai)

    Sebelum berangkat, pengemudi harus mengisi kolom nomor. 8 dan setelah kembali ke kantormengisi kolom nomor 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18.

    Pengemudi mengembalikan formulir permohonan ke penanggung jawab kendaraanPenanggung jawab kendaraan menandatangani formulir (22)

    Untuk perhatian

    Jika ada pihak luar yang akan menyewa kendaraan, maka diperlukan tandatangan Sek Jendsebagai persetujuan.

    Untuk transportasi personil:

    Untuk pemakaian pribadi diperlukan tandatangan Sek Jend/ Pengurus

    Untuk pemakaian urusan dinas, hanya memerlukan tandatangan kepala divisi pemohon

    Penjelasan Nomor1. Nomor referensi permohonan2. Divisi pemohon3. Tanggal dan jam permohonan4. Nama pemohon

    Rencana5. Nama personil atau barang yang akan diantarkan6. Tujuan/dinas & keperluan7. Tanggal dan jam keberangkatan8. Km awal, sebelum berangkat

    Realisasi (diisi oleh pengemudi)9. Nama personil atau barang yang diantarkan10. Tujuan/dinas & keperluan11. Tanggal dan jam kembali / selesai12. Km pada saat kembali.13. Pemakaian bahan bakar, (berapa liter?)14. Biaya toll (dilengkapi dengan karcis toll)15. Biaya parkir (dilengkapi dengann karcis p