Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
191
Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online)
Volume. 7 Nomor. 2 September 2020 : 191-206
Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jat.v7i2.7222
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES DAN
LIKUIDITAS TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT
DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI MODERASI
Tasya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti
Abstract
The purpose of this research is to find the effect of corporate social responsibilities and
liquidity on earning response coefficient with capital structure as a moderator. The
sample in this research uses companies in the Mining sector for the period of 2016 –
2018. The criteria in determining this research sample are companies listed on the
Indonesia Stock Exchange, have a complete annual report and Corporate Social
Responsibility disclosure in the 2016 – 2018 period. From these criteria found 63
samples for research. The results of this research explained that Corporate Social
Responsibilities and Liquidity have no effect on Earning Response Coefficient, and also
Capital Structure can’t moderate the relationship between Corporate Social
Responsibilities and Liquidity on Earning Response Coefficient.
Keywords: Capital Structure; Corporate Social Responsibilities; Earning Response
Coefficient; Liquidity
Submission date: 2020-06-25 Accepted date: 2020-09-21
PENDAHULUAN
Earnings Response Coefficient didefinisikansebagaicerminansuatutanggapan
investor pada informasi yang ada di dalam komponen laba. Earnings Response
Coefficient (ERC)juga diartikan sebagai suatu perkiraan atau perhitungan nilai
abnormal return saham saat menanggapi komponen laba akuntansi yang tidak diduga
atau unexpected earnings yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut (Scott, 2000).
Menurut (PSAK, 2015) manfaat laporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi mengenai performa keuangan, arus kas, dan posisi keuangan dari perusahaan
yang bermanfaat untuk para pengguna laporan dalam mengambil keputusan. Laporan
keuangan yang dilaporkan suatu perusahaan wajib mengumumkan situasi perusahaan
yang sesuai dengan kenyataan, maka itu berguna bagi masyarakat umum. Salah satu
indikator bahwa suatu informasi akuntansi berkaitan untuk pengambilan keputusan
yaitu terdapat reaksi investor pada saat dilaporkannya sebuah informasi. Reaksi pasar
disebabkan oleh macam-macam hal, salah satunya pengumuman yang berkaitan dengan
192 Pengaruh Corporate Social Responsibilities dan Likuiditas__________________
laba (earnings related announcements). Salah satu metode yang bisa dipakai untuk
menghitung laba, adalah dengan memakai variabel Earnings Response Coefficient
(ERC). Tingginya reaksi pasar kepada informasi laba perusahaan tergambar dari ERC
yang tinggi. Jika laba yang diumumkanmempunyaikekuatanrespon (power of
response), makaakanditunjukkanlaba yang diumumkan berkualitas.
Laporankeuanganselalumenjadi perbincangan utama karena diketahui menjadi
sumber penyalahgunaan informasi yang membuat rugi para pihak terutama yang
mempunyai kepentingan. Diketahuitelahterjadibanyaknyapenyimpangankeuangan di
perusahaan – perusahaan publikdenganmengkaitkanpermasalahanlaporankeuangan
yang sudahditerbitkansebelumnya.
Penyalahgunaanpelaporankeuangansudahbanyakterjadi, sepertidi luar negeri adanya
kasus penyimpangan pelaporan akuntansi dengan melakukan manajemen laba,
seperti Enron, Merck, dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett et
al. , 2006). Kasus penyalahgunaan pelaporan keuangan juga terjadi di Indonesia,
seperti PT Lippo Tbk dan PT Kimia Farma Tbk yang pernah terlibat penyimpangan
pelaporan keuangan yang awalnya terdeteksi terdapat manipulasi.
Pada kasus PT Lippo Karawaci, Tbk, melaporkan laba tahun berjalan yang
dapat disalurkan pada pemilik entitas induk pada semester I/2018 melonjak 135%
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan kinerja yang signifikan ini
seperti menjadi angin segar di tengah terpaan dugaan kasus penyuapan yang
melibatkan petinggi Grup Lippo serta proyek prestisius perseroan, yakni Meikarta.Reza
Priyambada (Senior Analyst CSA Research Institute)
mengatakanbahwalaporankeuangan LPKR mencerminkan kondisi keuangan pada
semester pertama 2018. Artinya, kejadian kasus dugaan penyuapan yang melibatkan
petinggi Lippo Grup serta proyek Meikarta belum terefleksikan. Pada tahun 2019, juga
terjadi pada PT Garuda Indonesia, Tbk hingga terkena sanksi terkait laporan
keuangannya yang ditemukan beberapa kejanggalan adanya dugaan audit yang tidak
sesuai dengan standar akuntansi. Pada laporan keuangan PT Garuda Indonesia, Tbk
menuai polemik karena adanya kesalahan pencatatan transaksi kerja sama dalam pos
pendapatan yang seharusnyamasihmenjadipiutang.
Kejadianinimenunjukkanterjadinya penyimpangan laporan keuangan yang
termasuk kegagalan laporan keuangan karena gagal memenuhkan informasi yang
dibutuhkan para pemakai laporan. Laba termasuk bagian dari laporan keuangan yang
jika tidak menyuguhkan fakta yang sebenarnya terjadi terkait situasi keuangan
perusahaan, maka laba yang diharapkan bisa menyuguhkan informasi guna membantu
pada mengambil keputusan yang belum dipercayakan kualitasnya. Jika laba tidak
menyuguhkan informasi yang sesuai dengan kenyataan mengenai performa
manajemen, mengakibatkan tidak maksimalnya tujuan yang dicapai para pihak
pengguna laporan. Jika para investor meningkatkan tingkat pasar perusahaan dengan
menggunakan laba yang informasinya tidak akurat, maka laba tersebut tidak bisa
memberikan penjelasan tingkat pasar perusahaan yang sesuai dengan kenyataan.
Menurut investor, laporan laba memiliki informasi yang kuat dalam menganalisis
saham yang dilaporkan oleh perusahaan.
PenelitiantentanghubunganantaraCorporate Social Responsibilities dengan
Earnings Response Coefficientsudahpernahditeliti oleh (Awuy et al.,
2016)mengemukakanhasilbahwaCorporate Social Responsibilities tidak berpengaruh
kepada Earnings Response Coeffecient. Berbedadaripenelitian yang dilakukan oleh
(Fauzan & Purwanto, 2017) yang mengemukakan hasil Corporate Social
_____________________________________________________________Tasya 193
Responsibilities berpengaruh positif secara signifkan terhadap Earnings Response
Coefficient. Lalu, penelitianterdahulu(Mihari et al., 2019) telah meneliti bahwa
likuiditas berpengaruh positif terhadap Earnings Response Coefficient. Sementaraitu,
penelitian yang dilakukan oleh (Ginting, 2017)mengemukakanbahwalikuiditassecara
signifikan tidak berpengaruh terhadapEarnings Response Coefficient.
Penelitianinimemilikitujuanmenganalisis kembali hubungan atau pengaruh
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Likuiditas terhadap
Earnings Response Coefficient (ERC) dengan menambahkan Struktur Modal sebagai
variabel moderasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu adanya
Struktur Modal sebagai variabel moderasi terhadap hubungan antara Likuiditas dengan
Earnings Response Coefficient karena banyaknya perbedaan hasil penelitian dari yang
terdahulu, yang nantinya Struktur Modal dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan Earnings Response
Coefficient dan Likuiditas dengan Earnings Response Coefficient. Peneliti
memanfaatkan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di dalam
situsnya www.idx.co.id sebagai objek penelitian.
Bedasarkanlatarbelakang yang dipaparkan sehingga
dirumuskanmasalahsebagaiberikut: apakahterdapatpengaruhCorporate Social
Responsibilities dan Likuiditas terhadap Earnings Response Coefficient dengan
Struktur Modal sebagai variabel moderasi?
REVIU LITERATUR DAN HIPOTESIS
TeoriPensinyalan (Signalling Theory)
Pada penelitianstudi pasar modal, para manajer diduga menyuguhkan informasi
yang berguna oleh para pemasok dalam pengambilan keputusan. Hal itu berkaitan pada
teori pensinyalan (signalling theory), yaitu para manager memakai akun - akun guna
memperkirakan arah dan tujuan masa yang akan datang pada perusahaan. Menurut teori
pensinyalan, jika para manajer memperkirakan pertumbuhan perusahaan di masa
depan, maka mereka akan memprediksi isyarat kepada investor melewati akun-akun
tersebut. Manajer perusahaan dengan mempunyai kinerja bagus nantinya terpengaruh
untuk melakukan pensinyalan tersebut dan manager perusahaan yang mempunyai
kinerja yang biasa saja juga nantinya terpengaruh untuk mengumumkan berita bagus
(good news) maka mereka tidak di ragui kinerjanya buruk. Manajer perusahaan yang
mempunyai kinerja buruk memilih untuk tidak ada laporan yang dilaporkan. Manajer
perusahaan yang mempunyai kinerja buruk juga cenderung untuk mengumumkan
berita yang tidak baik (bad news). Sesuai dengan asumsi tersebut, pada pengungkapan
informasi di pasar modal, teori pensinyalan dapat memperkirakan perusahaan akan
mengmumkaninformasi yang melebihidarikebutuhannya para pengguna(Godfrey et al.,
2010)
Teori Pasar Efisien
(Tandelilin, 2001)mengatakankonsep Pasar Efisien merupakan konsep pasar
yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah
pasar dimana harga sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua
informasi yang tersedia. Informasi yang dimaksud seperti informasi masa lampau
(misal laba tahun lampau perusahaan), informasi masa kini (misalkan rencana kenaikan
dividen), dan informasi yang berupa opini yang masuk diakal, beredar pada pasar yang
194 Pengaruh Corporate Social Responsibilities dan Likuiditas__________________
dapat mempengaruhi pergantian harga. Dengan demikian, apabila pasar telah efisien
dan seluruh informasi yang ada dapat di akses oleh pihak-pihak yang membutuhkan
secara mudah dan dengan biaya yang rendah, sehingga dapat terwujud keseimbangan
harga, maka dari itu tidak ada satupun investor yang dapat mencapai abnormal return
dengan menggunakan informasi yang dipunyainya.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Sedangkan(Kotler & Lee, 2005)menyebutkanCorporate Social Responsibility
didefinisikan sebuah bentuk komitmen perusahaan dalam menaikkan kesejahteraan
masyarakat dengan kebijaksanaan dalam bentuk kontribusi perusahaan pada sumber
daya alam dan lingkungan. World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD: 2000) mengatakanCoprorate Social
Responsibilitiesyaitusuatukegiatanberkelanjutan oleh para pelaku bisnis guna beretika
etis dan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi berbarengan
untukmeningkatkankualitashidup para karyawan, para komunitassetempat dan
masyarakat setempat. Maka kesimpulannya, Corporate Social Responsibility
didefinisikan komitmen sosial perusahaan dengan bentuk tanggung jawab perusahaan
kepada masyarakat, lingkungan dan para pemangku kepentingan di dalam praktek
bisnis perusahaan.
Likuiditas
Likuiditasadalahrasio yang bisa mengukur kesanggupan perusahaan untuk
melengkapi hutang dan kewajiban jangka pendeknya menggunakan harta lancar
perusahaan. Likuiditas yang tinggi mencerminkan situasi keuangan perusahaan dalam
kemampuan yang cukup baik melunaskan seluruh kewajiban lancarnya dalam waktu
yang telah ditentukan. Menurut(Ginting, 2017) Perusahaan yang mempunyai nilai
likuiditas yang baik maka akan mengungkapkan secara luas informasi laba guna
menunjukkan kredibilitas perusahaan itu sendiri. Likuiditas dapat menjadi indikator
yang baik dengan klaim sampai sejauh mana utang jangka pendek sudah tertutupi oleh
aktiva sesuai harapan yang mana dapatdirubahmenjadi kas denganwaktu(E. F. Brigham
& Houston, 2001).
Earnings Response Coefficient (ERC)
Menurut(Jung & Cho, 1991), Earnings Response Coefficient diartikan sebagai
dampak tiap unexpected earnings terhadap pengembalian saham suatu sekuritas, dan
sering dihitung menggunakan slope koefisien pada regresi abnormal return saham dan
unexpected earning. ERC bermanfaat dalam menganalisia fundamental oleh pemodal,
dalam bentuk penilaian untuk memilih tanggapan dari pasar atas informasi laba
perusahaan. ERC didefinisikan koefisien yang didapat pada regresi antara proksi laba
perusahaan dan harga saham. Rumus harga saham yang dipakai adalah cummulative
abnormal return (CAR), sementara itu rumus laba perusahaan yang dipakai yaitu
unexpected earning (UE) (Chaney & D., 1992). Selainitu, (Scott, 2009)mengatakan
ERC adalahuntuk perhitungan abnormal return pasar guna menanggapi komponen laba
perusahaan yang diterbitkan. Penelitian ini bermaksud meneliti beberapa faktor yang
diprediksi memengaruhi ERC. Beberapa faktor itu diantaranya pengungkapan
_____________________________________________________________Tasya 195
Corporate Social Responsibilities, profitabilitas, ketepatan waktu (timeliness), dan
pertumbuhan perusahaan.
Struktur Modal
Struktur modal adalah pelengkapan kebutuhan dana
jangkapanjangdenganmenggunakan utang dan ekuitas(Weston & Copeland, 1997).
Defisini lain menyebutkan bahwa struktur modal yaitu kumpulan atau gabungan dari
hutang, saham dan modal sendiri yang bertujuanuntukmengumpulkan modal (E.
Brigham & Houston, 2003). Sementaraitu, menurut(Fahmi, 2012), struktur modal
yaitucerminan bentuk proporsi keuangan perusahaan dan berguna untuk perusahaan
menjadu sumber pembiayaan. Menurut beberapa definisi dari sumber yang beragam
tersebut, Struktur Modal merupakan gabungan dana yang bersumber dari hutang dan
ekuitas yang dapat digunakan dan diperuntukan oleh perusahaan dan juga bisa
memengaruhi keputusan keuangan guna meningkatan nilai perusahaan yang ditarik
oleh perusahaan.
Kerangka Konseptual
Gambar 1
Kerangka Konseptual
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Corporate Social Responsibilities terhadap Earning Response Coefficient
Corporate Social Responsibilitiesadalahsikaptanggungjawab perusahaan pada
pemangku kepentingan dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Laporan CSR
berfungsi untuk mengetahui perusahaan apakah perusahaan tesebut berkomitmen tinggi
terhadap lingkungan dan sekitar. Laporan CSR berfungsi juga sebagai sarana
meningkatkan citra perusahaan terhadap publik. Dengan perusahaan menjalankan CSR
maka tercipta relasi yang bagus dengan para pemangku kepentingan dan tercipta
keselarasan lingkungan hidup. Perusahaan mengharapkan jika dilakukan pengungkapan
Corporate Social Responsibilty
(X1)
Likuiditas(X2)
Earning Response
Coefficient
(Y)
Struktur Modal (M)
H2 (+)
H1 (+)
H3 (Memperkuat)
H4 (Memperkuat)
196 Pengaruh Corporate Social Responsibilities dan Likuiditas__________________
CSR, para pemodal akan memanfaatkan informasi pengungkapan tanggung jawab
perusahaan dan informasi laba perusahaan untuk memutuskan keputusan dengan begitu
para investor akan cepat merespon laba tersebut sehingga ERC pun akan meningkat.
Dengan meningkatnya reputasi perusahaan akibat pengungkapan CSR, maka akan
meningkat pula respon publik terhadap perusahaan atas informasi laba yang di berikan.
Dengan demikian, perusahaan akan semakin dianggap memiliki kualitas laba yang
baik, respon pasar pun akan semakin baik. Hal inisesuaidenganpenelitinterdahulu oleh
(Fauzan & Purwanto, 2017) yang menyatakan pengungkapan CSR berpengaruh positif
secara signifikan terhadap ERC.
H1 : Pengaruh Corporate Social Responsibilities berpengaruh positif terhadap
Earning Response Coefficient
Pengaruh Likuiditas terhadap Earning Response Coefficient
Likuiditas mengidentifikasikan kesanggupan perusahaan dalam melengkapi
hutang jangka pendeknya yang sudah waktunya. Beragam sumber menyatakan bahwa
perusahaan yang likuiditasnya bagus merupakan perusahaan yang mempunyai nilai
likuiditasnya dua atau lebih daripada satu. Likuiditas perusahaan adalah bentuk
perimbangan yang utama pada pihak kreditur dan pemodal. Perusahaan yang
mempunyai likuiditas yang kecil ditanggapi mempunyai risiko yang besar. Maka dari
itu, untuk investor yang biasanya menghindari resiko, likuiditas perusahaannya penting
untuk dipertimbangkan untuk mengambil keputusan investasi yang berhubungan
dengan kualitas laba. Keputusan berikutsesuaidenganpenelitianterdahuluoleh
(Wulansari, 2013)yang mengatakanlikuiditas yang dihitung menggunakan current ratio
maka akan menyebabkan pengaruh positif dan signifikan pada kualitas laba yang
dihitung menggunakan Earnings Response Coefficient.
H2 : Pengaruh Likuiditas berpengaruh positif terhadap Earning Response
Coefficient
Pengaruh Struktur Modal terhadap Hubungan Corporate Social Responsibilites
dengan Earning Response Coefficient
Yang membedakan dengan penelitian terdahulu yaitu adanya struktur modal
sebagai variabel moderasi. Struktur modal didefinisikan sebagai kesanggupan
perusahaan pada menggunakan asetnya dan membiayai hutang-hutangnya. Struktur
modal adalah perimbangan antara modal pribadi, hutang jangka pendek, dan hutang
jangka panjang untuk menjalankan aktivitas dalam perusahaan. Perusahaan yang
mempunyai perbandingan utang yang lebih besar daripada asset dan modal, maka akan
berefek kepada resiko keuangan pada masa depan. Resiko keuangan yang mungkin
timbul adalah terdapat kemungkinan perusahaan tidak bisa membayar utang-utangnya.
Semakin tinggi nilai hutang yang dipunyai perusahaan dapat berdampak pada respon
pasar. Dengan demikian, merealisasikan program CSR mencerminkan perusahaan
bisa berstrategi berimbas pada meningkatnya nilai perusahaan. Perusahaan yang
mengoptimalkan struktur modalnya, mempunyai laporan keuangan yang baik. Respon
pasar pun akan meningkat dengan adanya laporan keuangan yg baik yang didukung
pengungkapan CSR. Dari narasi tersebut maka dirumuskanhipotesissebagaiberikut:
_____________________________________________________________Tasya 197
H3 : Struktur Modal memperkuat hubungan antara Corporate Social
Responsibilites dengan Earning Response Coeficient.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Hubungan Likuditasdengan Earning
Response Coefficient
Yang membedakan dengan penelitian terdahulu yaitu adanya struktur modal
sebagai variabel moderasi. Struktur modal adalah kesanggupan perusahaan pada
penggunaan asset dan membiayai hutang-hutangnya. Struktur modal adalah
perimbangan modal pribadi, hutang jangka pendek, dan hutang jangka panjang untuk
menjalankan aktivitas dalam perusahaan. Perusahaan yang mempunyai perbandingan
utang yang lebih besar daripada asset dan modal, maka akan berefek kepada resiko
keuangan pada masa depan. Resiko keuangan yang mungkin timbul adalah terdapat
celah bahwa perusahaan tidak bias membayar utangnya. Semakin tinggi nilai hutang
yang dimiliki perusahaan bisa berdampak kepada respon pasar. Dengan demikian,
perusahaan yang struktur modalnya baik, tingkat likuiditasnya juga tinggi, lalu akan
menghasilkan laporan keuangan yang baik dan sehat. Respon pasar pun akan
meningkat juga seiring dengan laporan keuangan yang baik akibat likuiditasnya tinggi
dan struktur modal yang baik juga. Sesuai narasi
tersebutmakadibentuklahhipotesissebagaiberikut:
H4 : Struktur Modal memperkuat hubungan antara Likuiditas dengan Earnings
Response Coeficient.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang memakai metode analisis
kausal guna mengujipengaruhdarivariabelbebasterhadap variable terikat.
Berdasarkandarijenisdatanya, penelitian ini memakai data sekunder berupa laporan
tahunan perusahaan.
Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (IDX) pada periode 2016 – 2018. Sementara itu, pemilihan sampel pada
penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling dengan kriteria sebagai
berikut:
Perusahaan yang terdapat pada sektor Mining yang terdaftar di Indonesia Stock
Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia pada periode 2016 - 2018
Perusahaan yang terdapat pada sektor Mining yang mempunyai laporan tahunan
dan laporan keuangan pada periode 2016 - 2018
Perusahaan yang terdapat pada sektor Mining yang mengungkapkan Corporate
Social Responsibility pada laporan tahunannya di periode 2016-2018
198 Pengaruh Corporate Social Responsibilities dan Likuiditas__________________
Definisi Operasional Variabel
Variabel Dependen
Variabel dependen penelitian ini yaitu Earnings Response Cofficient. Untuk
mencari ERC, harus dilakukan memperhitungkan Cummulative Abnormal Return
(CAR). CAR adalah penjumlahan abnormal return (AR) pada tanggal pengumuman
laba semasa periode pengamatan dari tahun 2016 – 2018. Earnings response coefficient
diukur dengan slope ß1 pada hubungan antara CAR dan UE. Guna meraih nilai slope
ß1, peneliti wajib meregresi persamaan sesuai dengan tahun penelitian yang diperlukan.
Adapun rumus dari ERC dihitung sebagai berikut :
CARi(-3,+3) = β0 + β1UEit +eit
Adapun urutan dalam perhitungan Cumulative Abnormal Return (CAR) adalah sebagai
berikut :
CARi = 𝐴𝑅+3−3 it
Keterangan :
CARi =Abnormal return kumulatif perusahaan i selama periode amatan ± 5 hari
tanggal publikasi laporan keuangan (dihitung dalam jendela peristiwa selama 11 hari,
yaitu 5 hari sebelum peristiwa, 1 hari peristiwa, dan 5 hari setelah peristiwa).
ARit = Abnormal Return perusahaan i pada hari publikasi.
Menurut(Setiawati et al., 2014) untuk menghitung besarnya nilai dari AR atau
Abnormal Return dapat dihutung melalui rumus sebagai berikut :
ARit = Rit -Rmt
Keterangan :
AR =Abnormal Return
Rit = Return saham perusahaan
Rmt =Return Pasar
Rxt = (Pxt-Pxt-1)/Pxt-1
Keterangan :
Pit = Harga penutupan saham i pada hari publikasi
Pit-1 = Harga penutupan saham sebelum hari publikasi
IHSGt = indeks harga saham gabungan pada hari publikasi
Rmt = (IHSGt-IHSGt-1)/IHSGt-1
Keterangan :
Rmt = Market Return harian pada periode t
_____________________________________________________________Tasya 199
IHSGt = indeks harga saham gabungan pada periode t
IHSGt-1 = indeks harga saham gabungan pada periode t-1
Tahap selanjutnya, setelah didapatkan angka CAR, peneliti wajib mencari
Unexpected Earning (UE) terlebih dahulu. Unexpected Earning dirumuskan sebagai
berikut :
UExt=(EPSxt-(EPSxt-1)) / (EPSxt-1)
Dengan:
UExt = Unexpected Earning pada perushaaan x dalam periode t
EPSxt = Laba per saham perusahaan x dalam periode t
EPSxt-1 = Laba per saham perusahaan x dalam periode t-1
Variabel Independen
Corporate Social Responsibility (CSR)
Variabel independen yang pertama pada penelitian ini adalah Corporate Social
Responsibility. Proksi perhitungan CSR yaitu, sebagai berikut :
CSRIj = 𝑋𝑖𝑗
𝑛𝑗
Keterangan:
CSRIj :Corporate Social Responsibility Disclosure index perusahaan j.
nj : Jumlah item untuk perusahaan j.
Xij : Dummy variable: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak
diungkapkan
Likuiditas
Variabel independen yang kedua pada penelitian ini adalah Likuiditas. Rumus
perhitungan likuditas, sebagai berikut :
CR = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Variabel Moderasi
Variabel moderasi pada penelitian ini adalah Struktur Modal. Menurut(Saidah,
2015)pengukuran yang dapat digunakan terkait struktur modal yaitu sebagi berikut :
Struktur Modal = 𝑙𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑑𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
200 Pengaruh Corporate Social Responsibilities dan Likuiditas__________________
Metode Analisis
Hipotesis pada penelitian ini yang telah dirumuskan diatas, akan diuji
menggunakan metode regresi linear berganda. Model ini akan meregresi Earnings
Response Cofficient dengan Coprorate Social Responsibilities, Likuiditas, dan Struktur
Modal.
ERC = 0 + 1 CSRI + 2 LIKUIDITAS + 3 CSRI.SM + 4 LIKUIDITAS.SM + e
Keterangan :
ERC = Earnings Response Coefficient
CSRI = Corporate Social Responsibility Index
LIKUIDITAS = Likuiditas Perusahaan
SM = Struktur Modal
e = Error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Sampel Perusahaan
Analisis Deskriptif
Pada tabel 2 dibawah ini menjelaskan statistik deskriptif dari masing-masing
variabel yang digunakan pada penelitian ini.
Tabel 2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 62 .2424 .697 .42913 .0956998
LIKUIDITAS 62 .174 5.451 2.097242 1.2007338
UE 62 -9.012 56.215 2.045935 8.4783477
AR 62 -1.064 2.4182 .321374 .7679414
SM 62 -5.283 22.716 .723597 3.0431893
Valid N
(listwise)
62
Sumber : Output SPSS 25
Variabel Corporate Social Responsibilities (CSR) dengan nilai minimum
0.2424 yaitu terdapat pada perusahaan Surya Esa Perkasa tahun 2016, 2017,2018. Nilai
No Keterangan Jumlah
1. Jumlah perusahaan Mining yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-
2018 66
2. Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan tahunannya secara konsisten dan data
tidak lengkap (3)
Jumlah perusahaan yang diteliti tahun 2013-2015 63
_____________________________________________________________Tasya 201
rata-rata 0.42913 dengan standar deviasi 0.0956998. Nilai rata-rata lebih besar
dibanding standar deviasi, maka dapat disimpulkan bahwa nilai penyimpangan yang
terjadi tidak melebihi nilai rata-ratanya.
Variabel Likuiditas dengan nilai minimum 0.174 yaitu terdapat pada perusahaan
Apexindo Pratama Duta tahun 2018. Nilai rata-rata 2.097242 dengan standar deviasi
1.2007338. Nilai rata-rata lebih besar dibanding standar deviasi, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai penyimpangan yang terjadi tidak melebihi nilai rata-ratanya.
Variabel Unexpected Earning (UE) dengan nilai minimum -9.012 yaitu terdapat
pada perusahaan Vale Indonesia pada tahun 2017. Nilai rata-rata 2.045935 dengan
standar deviasi 8.4783477. Nilai standar deviasi lebih besar dibanding nilai rata-rata,
maka dapat disimpulkan bahwa nilai penyimpangan yang terjadi melebihi nilai rata-
ratanya.
Variabel Abnormal Return (AR) dengan nilai minimum -1.064 yaitu terdapat
pada perusahaan Surya Esa Perkasa tahun 2017. Nilai rata-rata 0.321374 dengan
standar deviasi 0.7679414. Nilai standar deviasi lebih besar dibanding nilai rata-rata,
maka dapat disimpulkan bahwa nilai penyimpangan yang terjadi melebihi nilai rata-
ratanya.
Variabel Struktur Modal (SM) dengan nilai minimum -5.283 yaitu terdapat
pada perusahaan Apexindo Pratama Duta tahun 2017. Nilai rata-rata 0.723597 dengan
standar deviasi 3.0431893. Nilai standar deviasi lebih besar dibanding nilai rata-rata,
maka dapat disimpulkan bahwa nilai penyimpangan yang terjadi melebihi nilai rata-
ratanya.
Uji Asumsi Klasik
Tabel 3
Hasil Uji AsumsiKlasik
Nama Variabel Uji Multikolinearitas
Tolerance VIF
CSR .682 1.467
LIKUIDITAS .819 1.222
UE .662 1.510
Uji Normalitas
Asymp. Sig. (2-tailed)
.064
Sumber : Output SPSS, diolah 2020
Dalam tabel uji asumsiklasik, dapatdilihatnilaitolerancesecaraberturut-turut:
CSR sebesar 0.682 atau sebesar 68.2%, Likuiditas sebesar 0.819 atau sebesar 81.9%,
dan Unexpected Earning sebesar 0.662 atau 66.2%. Dengannilaitolerance< 0.1
makadapatdisimpulkanbahwasemuavariabeltidakterjadimultikolinearitas. Dan
dapatdilihatnilai VIF, berturut-turut: CSR sebesar 1.467, Likuiditassebesar 1.222, dan
Unexpected Earningsebesar 1.510. Dengan nilai VIF < 10 makadapat di
nyatakanbahwasemuavariabeltidakterjadimultikolinearitas. Lalu, pada tabel 3
menunjukan uji normalitas dengan nilai signifikansi 0.064, yang artinya nilai
signifikansi > 0.05. Maka dari itu, dapatdikatakanbahwaerror termberdistribusi
normal, atautidakterdapatkejanggalandengannormalitaserror term.
202 Pengaruh Corporate Social Responsibilities dan Likuiditas__________________
Uji Autokorelasi
Durbin Watson digunakan untuk mengolah uji Autokorelasi. Dalam penelitian
ini didapatkan Durbin Watson sebesar 2.373.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji F
Tabel 4
ANOVA
Model Sum Of Square df Mean Square F Sig
1.
Regression 1.965 6 .328 .530 .783ᵇ
Residual 34.009 55 .618
Total 35.974 61
a. Dependent Variabel : AR
b. Predictors : (Constant), UE_SM, LIKUIDITAS, CSR. UE, CSR_SM, LIKUIDITAS_SM
Hasil dalam tabel 4 menunjukan nilai F sebesar 0.530 dengan nilai signifikansi
sebesar 0.783. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0.05. Dapat disimpulkan
bahwa CSR, Likuiditas, UE, dan Struktur Modal secara
signifikantidakadapengaruhterhadapAbnormal Return pada perusahaan Mining yang
terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2016-2018.
Hasil Uji R2
Tabel 5
Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .234ᵃ .055 -.049 .7863448
a. Predictors : (Constant), UE_SM, LIKUIDITAS, CSR, UE, CSR_SM, LIKUIDITAS_SM
b. Dependent Variabel : AR
Bedasarkan hasil dalam tabel 5 menunjukan nilai R2
atau Koefisien Determinasi
sebesar 0.055 dengan adjusted R square -0.049. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan Earnings Response Coefficient dalam menjelaskan CSR, Likuiditas, UE,
dan Struktur Modal dalam penelitian ini hanya sebesar 5,5%. Sisa nya yaitu sebesar
94,5% tidak dapat dijelaskan oleh Earnings Response Coefficient dikarenakan terdapat
sebab-sebab lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
_____________________________________________________________Tasya 203
Hasil Uji T (Uji Parsial)
Tabel 6
Hasil Uji Statistik t
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1.
(Constant) .253 .671
.378 .354
CSR -.095 1.274 -.012 -.074 .471
LIKUIDITAS .077 .093 .121 .836 .204
UE .000 .015 -.002 -.013 .495
CSR_SM .099 .405 .155 .245 .404
LIKUIDITAS_SM -.046 .085 -.400 -.544 .295
UE_SM -.010 .022 -.111 -.433 .334
a. Dependent Variable : AR
Berdasarkanhasilpengujiansecaraparsialini,
didapatkannilaisignifikansitiapvariabelindependen> 0,05. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa secara signifikan CSR, Likuiditas, UE, CSR*SM, Likuiditas*SM,
UE*SM tidakberpengaruhterhadapEarning Response Coefficient.Model analisis yang
digunakandalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Berdasarkan tabel 6
persamaan regresi yang pada peneilitianiniadalah:
AR = 0.253– 0.095CSRI + 0.077LIKUIDITAS + 0.000 UE + 0.099CSRI.SM –
0.046LIKUIDITAS.SM – 0.010 UE.SM
Dari persamaanregresidiatasdapatdiketahui:
a) Konstanta sebesar 0.253 menunjukkan bahwa jika variabel independent yaitu
CSR, Likuiditas, dan Unexpected Earning (UE) bernilaikonstan,
makaAbnormal Return (AR) akanbernilai 0.253
b) Koefisien regresi Corporate Social Responsibilities (CSR) sebesar – 0.095
menyatakan bahwa setiap penurunan Corporate Social Responsibilities (CSR)
sebesar 1%, maka Abnormal Return (AR) akan menurun sebesar – 0.095
c) Koefisien regresi Likuiditas sebesar 0.077 menyatakan bahwa setiap kenaikkan
Likuiditassebesar 1%, makaAbnormal Return (AR) akanmenaiksebesar 0.077
d) Koefisien regresi Unexpected Earning (UE) sebesar 0.000 menunjukkan bahwa
setiap kenaikkan Unexpected Earning (UE)sebesar 1%, makaAbnormal Return
(AR) akanmenaiksebesar 0.000
e) Koefisien regresi CSRI.SM (CSR*SM) sebesar 0.099 menyatakan bahwa setiap
kenaikkan CSRI.SM (CSR*SM) sebesar 1%, makaAbnormal Return (AR)
akanmenaiksebesar 0.099
f) Koefisien regresi LIKUIDITAS.SM (Likuiditas*SM) sebesar – 0.046
menyatakan bahwa setiap penurunan LIKUIDITAS.SM (Likuiditas*SM)
sebesar 1%, maka Abnormal Return (AR) akan menurun sebesar – 0.046
g) Koefisien regresi UE.SM (UE*SM) sebesar – 0.010 menyatakan bahwa setiap
penurunan UE.SM (UE*SM) sebesar 1%, makaAbnormal Return (AR)
akanmenurunsebesar – 0.010
204 Pengaruh Corporate Social Responsibilities dan Likuiditas__________________
Pembahasan
Pengaruh Corporate Social Responsibilities terhadap Earnings Response
Coefficient
Bedasarkanhasilpenelitian, CSR memiliki nilai t sebesar – 0.074 dan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0.471 yang artinya lebih besar dari 0.05. Maka dari itu,
Corporate Social Responsibilities memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap
Earning Response Coefficient. Sehingga, H1 ditolak.
Hasil penelitianinimennyatakanbahwa respon sebuah pasar tidak dipengaruhi
oleh pengungkapan CSR suatu perusahaan. Dengan dilakukannya pengungkapan CSR
oleh perusahaan tidak membuat para investor yakin dalam menaikkan saham
perusahaan, maka pengungkapan CSR direspon negatif oleh para investor dan
pengungkapan CSR juga tidak membantu para investor mengambil keputusan dalam
berinvestasi.
Pengaruh Likuiditas terhadap Earnings Response Coefficient
Bedasarkan hasil penelitian, Likuiditas memiliki nilai t sebesar 0.836 dan
memiliki nilai signifikansi sebesar 0.204 yang artinya lebih besar dari 0.05. Maka dari
itu, Likuiditas memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap Earning Response
Coefficient. Sehingga, H2 ditolak.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa likuiditas perusahaan tidak menjadi
pertimbangan dalam hal pengambilan keputusan investasi berhubungan dengan kualitas
laba. Likuiditas pun tidak menjadi jaminan bahwa kegiatan operasional sebuah
perusahaan berjalan dengan baik, maka dari itu likuiditas tidak berpengaruh terhadap
Earning Response Coefficient.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Hubungan Corporate Social Responsibilites
dengan Earning Response Coefficient
Bedasarkan hasil penelitian, CSR*SM memiliki nilai t sebesar 0.245 dan
memiliki nilai signifikansi sebesar 0.404 yang artinya lebih besar dari 0.05. Maka dari
itu, Struktur Modal tidak memperkuat hubungan Corporate Social Responsibilities
dengan Earning Response Coefficient. Sehingga, H3 ditolak.
Hasil penelitian ini, Struktur Modal tidak memperkuat hubungan Corporate
Social Responsibilities dengan Earning Response Coefficient. Hal ini dikarenakan
Struktur Modal tidak dapat memoderasi hubungan antara Corporate Social
Responsibilities dengan Earning Response Coefficient. Dengan perusahaan
mengoptimalkan struktur modalnya, tidak meningkatkan respon sebuah pasar yang
didukung oleh pengungkapan CSR.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Hubungan Likuditasdengan Earning
Response Coefficient
Bedasarkan hasil penelitian, LIKUIDITAS*SM memiliki nilai t sebesar – 0.544
dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.295 yang artinya lebih besar dari 0.05. Maka
dari itu, Struktur Modal tidak memperkuat hubungan Likuiditas dengan Earning
Response Coefficient. Sehingga, H4 ditolak.
_____________________________________________________________Tasya 205
Hasil penelitian ini, Struktur Modal tidak memperkuat hubungan Likuiditas
dengan Earning Response Coefficient. Hal ini dikarenakan Struktur Modal tidak dapat
memoderasi hubungan antara Likuiditas dengan Earning Response Coefficient. Dengan
perusahaan yang struktur modalnya baik, tidak berarti respon pasarnya yang didukung
oleh laporan keuangan yang baik akibat likuiditasnya tinggi, akan meningkat.
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini,
dapatdiperolehkesimpulanbahwaCorporate Social Responsibilitestidak berpengaruh
negatif terhadapEarning Response Coefficient,
LikuiditastidakberpengaruhpositifterhadapEarning Response Coefficient, Struktur
Modal tidak memperkuat hubungan antara Corporate Social
ResponsibilitiesdenganEarning Response Coefficient, dan Struktur Modal
tidakmemperkuat hubungan antara Likuiditas denganEarning Response Coefficient.
Keterbatasan
Keterbatasan pada penelitian ini yaitu pengungkapan CSR pada
perusahaansektorPertambangan (Mining) tidaktergolonglengkap. Hanya beberapa
perusahaan yang mengungkapkan CSR dengan baik dan mempunyai laporan
keberlanjutan.
Saran
Pada penelitianinihanyadigunakansampel yang terbilang sedikit yaitu sebanyak
63 sampel dan hanya dari 1 sektor. Untuk penelitian selanjutnya, dapat diperbanyak
lagi sampelnya dan menggunakan dari beberapa sektor tidak hanyadari 1
sektor.Kemudianuntukpenelitianberikutnya, diharapmemilih variabel lain yang dapat
lebih berpengaruh dengan Earning Response Coeffient. Sehingga, nantinya akan lebih
meningkatkan respon pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Awuy, V. P., Sayekti, Y., & Purnamawati, I. (2016). Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Earnings Response Coefficient
(ERC)(Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
18(1), 15–26.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2001). Manajemen Keuangan. Buku 1 edisi 8.
Erlangga.
Brigham, E., & Houston, F. (2003). Fundamental of financial management: South-
Western. CENGAGE Learning.
Chaney, P., & D., J. (1992). An Empirical Investigation of Factors Affecting the
Earnings Association Coefficient. Journal of Business, Finance and Accounting,
19, 839–863.
Fahmi, I. (2012). Analisis kinerja keuangan, Vol 3. Alfabeta.
206 Pengaruh Corporate Social Responsibilities dan Likuiditas__________________
Fauzan, M., & Purwanto, A. (2017). Pengaruh Pengungkapan CSR, Timeliness,
Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Sistematik terhadap Earning
Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur,
Properti dan Pertambangan yang Terlisting di Bursa Efek Indonesia (B.
Diponegoro Journal Of Accounting, 6(1), 256–270.
Ginting, S. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap
Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 7(2), 227–236.
Godfrey, J., Hodgson, A., Tarca, A., Hamilton, J., & Holmes, S. (2010). Accounting
theory.
Jung, K., & Cho, J. (1991). Earnings Response Coefficients: Synthesis of Theory and
Empirical Evidence. Journal of Accounting Literature, 10(1), 85–116.
Kotler, P., & Lee, N. (2005). Best of breed: When it comes to gaining a market edge
while supporting a social cause,“corporate social marketing” leads the pack.
SAGE Publications.
Mihari, W., Silalahi, A. D., & Ovami, D. C. (2019). PENGARUH LIKUIDITAS
TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFECIENT DI INDEKS SAHAM
SYARIAH INDONESIA (ISSI). PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL
PENELITIAN VOL 2, NO 2, 1361–1367.
Saidah, D. (2015). Metode Penelitian Dakwah Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif.
Remaja Rosdakarya.
Scott, W. R. (2009). Financial Accounting Theory, Fifth Edition. Prentice Hall.
Setiawati, E., Nursiam, & Apriliana, F. (2014). PROFITABILITAS PERUSAHAAN
TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011).
Seminar Nasional Dan Call for Paper (Sancall 2014) RESEARCH METHODS
AND ORGANIZATIONAL STUDIES, 175–188.
Tandelilin, E. (2001). Analisis investasi dan manajemen portofolio. Yogyakarta: BPFE.
Weston, J. F., & Copeland, T. E. (1997). Manajemen Keuangan Jilid 2. Binarupa
Aksara.
Wulansari, Y. (2013). Pengaruh Investment Opportunity Set, likuiditas dan leverage
terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal
Akuntansi, 1(2).