Upload
anafi-minmahddun
View
60
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO2015
KATA PENGANTAR
MODULPRAKTIKUM
ANALISA KEBISINGAN DENGAN ALAT SOUND
LEVEL METER
OLEH:ROMY TALANIPA, S.T.,M.TANAFI MINMAHDDUN, S.T.LA ODE CHAERUN BARDAI
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala karena penulis berhasil menyelesaikan panduan
praktikum analisa kebisingan edisi kedua pada bulan April 2015 sebagai panduan praktikum.
Penyusun dalam menyusun materi ajar ini berpedoman pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor: KEP-48/MENLH/11/1996 dan SNI 7231:2009 tentang Metoda pengukuran
intensitas kebisingan di tempat kerja dan beberapa jurnal yang berkaitan dengan pengujian kebisingan.
Dan tak lupa bahwa panduan prktikum ini hanya dipakai dikalangan sendiri.
Panduan praktikum ini merupakan buku pegangan mahasiswa dalam menunjang kegiatan praktikum
“Analisa Kebisingan”. Panduan ini berisi tentang tujuan dari praktikum, panduan pelaksanaan praktium
dan aturan-aturan lain yang berhubungan dengan praktikum analisa kebisingan. Dan dengan
disusunnya panduan praktikum ini, penulis berharap agar bisa memudahkan mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan praktikum nantinya.
Kami penyusun memohon maaf apabila dalam menyusun materi ajar ini ada kekeliruan dalam
mengadopsi kedalam panduan praktikum ini.
Dan tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam
penyusunan panduan praktikum ini
Kendari, April 2015
Tim Penyusun
ANALISA KEBISINGAN DENGAN ALAT SOUND LEVEL METER
A. Tujuan
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk:
1) Menentukan nilai kebisingan suatu area dengan alat Sound Level Meter sesuai SNI
7231:2009
2) Membandingkan nilai kebisingan yang diperoleh dengan KEPMENLH No. 48 Tahun
1996 tentang baku mutu kebisingan
3) Mengatahui bagaimana cara mengendaliakan kebisingan yang sudah melewati
ambang batas yang telah ditetapkan
B. Teori Singkat
Pengertian kebisingan menurut beberapa ahli (Oktavia, 2009), antara lain:
Menurut Doelle (1993): “suara atau bunyi secara fisis merupakan penyimpangan tekanan,
pergeseran partikel dalam medium elastis seperti misalnya udara. Secara fisiologis
merupakan sensasi yang timbul sebagai akibat propagasi energi getaran dari suatu sumber
getar yang sampai ke gendang telinga.”
Menurut Patrick (1977): “kebisingan dapat pula diartikan sebagai bentuk suara yang tidak
sesuai dengan tempat dan waktunya.”
Menurut Prabu, Putra (2009) bising adalah suara yang mengganggu
Menurut Ikron I Made Djaja, Ririn A.W, (2005) bising adalah bunyi yang tidak dikehendaki
yang dapat mengganggu dan atau membahayakan kesehatan.
Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 definisi
bising adalah “bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan.”
1. Sifat Bising Sifat dari kebisingan antara lain (Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, 2003 dalam Oktavia,
2009):
Kadarnya berbeda;
Jumlah tingkat bising bertambah, maka gangguan akan bertambah pula;
Bising perlu dikendalikan karena sifatnya mengganggu.
2. Sumber BisingSumber-sumber bising sangat banyak, namun dikelompokkan menjadi kebisingan industri,
kebisingan kegiatan konstruksi, kebisingan kegiatan olahraga dan seni, dan kebisingan lalu
lintas. Selanjutnya, emisi kebisingan dipantulkan melalui lantai, atap, dan alat-alat.
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
1
3. Jenis-Jenis BisingJenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan:
a) Bising terus menerus (continuous noise)
b) Bising terputus-putus (intermittent noise)
c) Bising tiba-tiba (impulsive noise)
d) Bising berpola (tones in noise)
e) Bising frekuensi rendah (low frequency noise)
f) Bising impulsif berulang
Berdasarkan pengaruhnya pada manusia, bising dapat dibagi atas (Prabu,Putra, 2009
dalam Oktavia, 2009):
1. Bising yang mengganggu (Irritating noise).
2. Bising yang menutupi (Masking noise)
3. Bising yang merusak (Damaging/Injurious noise)
C. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Sound Level Meter Wohler SP-22 dengan bagian-bagian alat sebagai berikut
1. Mikrofon
2. Layar LCD
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
3. Tombol Power – Menyalakan/mematikan alat
4. Tombol Rec – Merekam nilai pengukuran
5. Tombl MAXHLD – membekukan nilai maksimal
6. Tombol C/A – memilih frekwensi tertimbang
7. Tombol BA MODE – Mengaktifkan penyerap
kebisingan latar
8. Tombol F/S – memilih respon alat
9. Tombol DOWN – Menyesuaikan rentang
pengukuran
10. Tombol UPPER - Menyesuaikan rentang
pengukuran
11. BACKLIT – Menyalakan / Mematikan lampu
latar
Selain alat diatas praktikum ini juga menggunakan GPS dan stopwatch.
D. Prosedur Pengukuran
1. Atur posisi alat setinggi telinga
2. Tekan tombol On/off untuk menyalakan instrument, dan tunggu beberapa saat sampai alat siap
di gunakan
3. Dekatkan instrument ke sumber kebisingan yang akan diukur
4. Atur frekwensi tertimbang alat, respon alat dan BA MODE pada instrument sebelum mulai
mencatat
5. Tekan tombol rec untuk mulai mencatat nilai kebisingan yang muncul di layar
6. Untuk menentukan nilai kebisingan maksimum teka tombol MAXHLD dan catat nilai yang
tercatat dilayar alat
7. Pembacaan dilakukan setiap 5 detik selama 10 menit, selama 24 jam.
8. Pencatatan dibagi dalam pencatatan siang (06.00-22.00) dan malam (22.00-06.00)
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
9. Data rentang waktu pengukuran sebagai berikut:
Leq Rentan waktu La 06.00-09.00
Lb 09.00-11.00
Lc 11.00-17.00
Ld 17.00-22.00
Ls Siang Hari
Le 22.00-24.00
Lf 24.00-03.00
Lg 03.00-06.00
Lm Malam Hari
Lsm 24 Jam
E. Prosedur Analisis Data (KEPMENLH No.48/MenLH/11/1996)
Dengan:
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
Data mentah dari alat Sound Level Meter (SLM) Leq (1 menit) Leq (10 menit)
Ls & LmLsm
Pencatatan setiap 10 menit dilakukan antara rentang waktu di samping
Keterangan:
Leq = Equivalent Continues Level, merupakan nilai tingkat nilai kebisingan yang
berfluktuatif selama waktu tertentu dan setara dengan tingkat kebisingan pada
selang waktu yang sama [dB]
L1,…,L12 = Tingkat kebisingan yang terbaca pada detik ke-n selama 1 menit [dB]
LI,…,LX = Tingkat kebisingan yang terbaca pada menit ke-n selama 10 menit [dB]
LS = Leq Siang Hari [dB]
Lm = Leq Malam hari[dB]
LSm = Selama siang dan malam hari [dB]
Ta,…,Tg = Rentang waktu pengukuran
LA,…,LG = Leq selama 10 menit [dB]
Nilai Lsm yang diperoleh kemudian dibandinkan dengan baku mutu kebisingan sesuai KEPMENLH
No.48 Tahun 1996
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
F. Tata tertib selama praktikum
Dalam melaksanakan praktikum, demi kelancaran selama praktikum dapat tercapai,
beberapa peraturan yang wajib diikuti oleh setiap praktikan:
1) Selama proses praktikum berlangsung mulai sejak technical meeting sampai pengumpulan
laporan, semua praktikan WAJIB datang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan
2) Semua alat laboratorium yang digunakan selama praktikum menjadi tanggung jawab
SEMUA praktikan pada kelompok yang bersangkutan, dan jika terjadi kerusakan pada alat
tersebut, maka kelompok yang merusak WAJIB mengganti alat yang rusak dengan alat
yang memiliki spesifikasi yang sama.
3) Praktikan yang tidak hadir pada saat praktikum dilapangan tanpa keterangan (keterangan
dokter bagi yang sakit) dianggap MUNDUR dan secara otomatis TIDAK LULUS.4) Praktikan yang tidak melakukan asistensi 1 (satu) minggu setelah praktikum selesai
dianggap MUNDUR dan secara otomatis TIDAK LULUS.5) Jumlah asistensi minimum selama pengerjaan laporan adalah 6 kali, dengan waktu dan
tempat asistensi ditentukan oleh asisten yang bersangkutan
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
6) Praktikan yang tidak mengikuti salah satu rangkaian praktikum tanpa keterangan
(keterangan dokter bagi yang sakit) dianggap MUNDUR dan secara otomatis TIDAK LULUS.
7) Aturan-aturan lain yang berguna bagi kelancaran praktikum bias ditambahkan oleh asisten
yang bersangkutan sewaktu waktu.
Sumber:
1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48/MENLH/11/1996
2. SNI 7231:2009 tentang Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja
3. Makalah Pengedalian bising oleh Yuyun Oktavia, ST Program Pasca Sarjana Universitas Bengkulu
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
Contoh Tabel Data Pengukuran
Data Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Dalam Rentang Waktu 1menit Sampai 10 Menit
Lokasi :
Jarak Dari Sumber Bunyi:
Waktu :
Menit ke Detik ke
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LABORATORIUM PENYEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO