L11 Antibiotika 2 c.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    1/21

    11/6/20

    Slide by : Laksmi Maharani, M.Sc., Apt.

     Mahasiswa mampu memilih terapi antibiotikyang paling tepat untuk kasus‐kasus penyakitgigi

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    2/21

    11/6/20

     Bacteremia : adanya bakteri di peredaran

    darah (sistemik)  bisa terjadi akibatprosedur pembedahan gigi yang invasif 

     Bacteremia komplikasi endokarditis (5‐7,9 per 100.000 orang/tahun)

     Penyebab endokartitis infektif : Streptococcus viridans, staphylococcus aureus, enterococcus, 

     pseudomonas, 

    serratia, 

    dan candida

     Mikroflora oral menyikat gigi, flossing, chewing, pemakaian tusuk gigi, dll bakteripd prosedur pembedahan gigi infasivbakteremia infective endokarditis

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    3/21

    11/6/20

     Penggunaan kombinasi antibiotik dan NSAID pada praktik kedokteran gigi sangat luas

     Interaksi biasanya menurunkanbioavailabilitas antibiotik konsentrasiuntuk membunuh kuman menurunresistensi

      Kenali indikasi2 perlunya antibiotik padaprosedur perawatan/ pembedahan gigi

      Tentukan mikroorganisme yang mungkininvolve dalam prosedur tsb

     Kenali antibiotik2 yang sesuai untuk

    mikroorganisme yang 

    dicurigai  Gali riwayat alergi/ immunocompromised 

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    4/21

    11/6/20

      Dokter gigi tidak bisa mengkultur eksudatatau pus pasien

     Kuman yang akan ditangani hanya sebatassuspect

     Berikan antibiotik spektrum luas  Biasanya hanya sedikit pilihan antibiotik  Penggunaan sekitar 7‐10 hari

    A.   ODONTOGENIC INFECTION

     acute situations of  odontogenic infection of  pulp origin as a complement to root canal treatment

     ulcerative necrotizing gingivitis

     Periapical abscesses

     aggressive periodontitis

     severe infections of  the fascial layers and deep tissues of  the head and neck

     Pilihan antibiotik: amoxicillin/ amoxiclav/ clindamycin

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    5/21

    11/6/20

      Infeksi rongga mulut (TB, sifilis, lepra)  Infeksi membran mukosa, otot dan otot

    wajah, kelenjar ludah dan tulang   Antibiotik pilihan:

    1.   Clindamycin (konsentrasi di tulang tinggi)

    2.   Fluorokuinolon (ciprofloxacin, norfloxacin, moxifloxacin) memperluas spektrum ke gram negatif basil,

     kokus aerob gram

     positif,

     anaerob

    (moxifloxacin)

     Adalah pemberian antibiotik SEBELUM terjadi infeksi, karena adanya peningkatanresiko infeksi pada pasien tersebut (karenaprosedur medis)

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    6/21

    11/6/20

    1.   Tepat Indikasi

    Pada prosedur terapi dental, yang beresiko tinggi

    infeksi adalah:

      Pasien dengan riwayat jantung

      Pasien immunocompromised 

      Pasien yang dengan alat‐alat medis sepertikateter, shunts vaskuler

      Pasien dengan prostetic joint 

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    7/21

    11/6/20

    1.  immunosuppression secondary to:A.  human immunodeficiency virus (HIV);B.  severe combined immunodeficiency (SCIDS);C.  neutropenia;D.  cancer chemotherapy;E.  hematopoietic stem cell or solid organ transplantation

    2.  head and neck radiotherapy3.  autoimmune disease: arthritis, systemic lupus 

    erythematosus4.  sickle cell anemia;5.  asplenism or status post splenectomy;6.  chronic steroid usage;7.  diabetes;8.  bisphosphenate therapy

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    8/21

    11/6/20

     Ventriculoatrial (VA), ventriculocardiac (VC), or ventriculovenus (VV) shunts for hydrocephalus

     vascular catheters (central lines)   cardiovascular implantable electronic devices 

    (CIED)  Biasanya terjadi akibat Staphylococcus aureus

    dan coagulase negative 

    staphylococci yang 

    bukan berasal dari oral, namun akibatimplantasi atau infeksi aktif di daerah lain

     Pasien yang AKAN, SEDANG, atau SETELAH mendapatkan terapi penggantian sendiberesiko tinggi terjadi infeksi paska prosedurpembedahan gigi

     Tidak diperlukan pada pasien dengan

    pemasangan pins, 

     plates, 

    screws 

    atau alat lain 

    yang tidak berada pada sendi sinovial dantidak rutin dilakukan

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    9/21

    11/6/20

     Berbeda dengan antibiotik yang digunakanuntuk tujuan terapi

     Gunakan antibiotik spektrum sempit, hanyauntuk bakteri yang potensial menimbulkaninfeksi

      Gunakan generasi yang lebih tua untukmencegah resistensi

     Gunakan dosis yang cukup tinggi agar dalamsirkulasi dan dalam haringan dicapai kadar diatas MIC

     Kadang diperlukan adanya loading dose  Pada pembedahan umum, loading dose 

    menggunakan takaran 2‐

    4x 

    dosis normal

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    10/21

    11/6/20

      Intravena : 30 menit sebelum   Intramuskuler : 1  jam sebelum  Antibiotik harus sudah mencapai puncaknya

    sebelum terjadinya inokulasi kuman ke dalam jaringan di tempat operasi/prosedur

    pembedahan

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    11/21

    11/6/20

     Pada operasi yang lama, sesuaikan t1/2 antibiotik dengan kebutuhan pemberianulang antibiotik atau adanya dosis tambahan

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    12/21

    11/6/20

      Dibagi menjadi 4 sub‐golongan lagi:   Penisilin

      Sefalosporin (generasi 1‐4)

      Monobaktam

      Karbapenem   Mekanisme Aksi: menghambat D‐alanin‐transpeptidase hambatan penyatuan pita glikan pada dinding sel ygbaru disintesis stabilitas dinding sel terganggu

      Mudah sekali mengakibatkan alergi akibat cincin beta‐

    laktam karena transamidasi sehingga terjadi ikatankovalen antibiotik dengan gugus amino protein tubuhmembentuk antigen penuh

    Nama Senyawa Kuman Cakupan Dosis Rata2 Farmakokinetika Efek Samping

    Ampisilin Gr +, Gr - 2-4 g/hari Abs : 50%

    Peak : 2 jam

    T1/2 : 1-2 jam

    Alergi, eksantema

    makulopapulosa

    Amoksisilin Gr +, Gr - 3-6 g/hari Peak : 1-2 jam

    ik.pp : 20%

    T1/2: 1-1,5 jam

    Alergi

    Cefadroxil Gr + 0,5-1g/hari dalam

    2 dosis

    Ik.pp: 20%

    T1/2: 1,5 jam

    Alergi

    Cefotaxim Gr +, Gr - IV: 1-2 g/6-12jam Ik pp: 40-50%

    T1/2: 1,1 jam

    Alergi

    Ceftriaxone Gr +, P.aeruginosa IV: 1-4g/24 jam Ik.pp: 83-96%

    T1/2: 8 jam

    Alergi

    Ceftazidim Gr + (rendah),

    P.aeruginosa

    1-2g /8-12jam Ik.pp: 17-20%

    T1/2: 1,8 jam

    Alergi

    Amoxiclav Gr +, Gr -, Anaerob 250-500mg/8jam Peak: 1-2 jam

    T1/2: 1 jam

    Diare jika asam

    klavulanat> 250mg

    Imipenem Gr +, Gr -,

    Anaerob, Aerob,

    P.aeruginosa

    IV: 250-500mg/ 6-

    8jam

    Ik.pp: 20%

    T1/2: 1 jam

    Mual, muntah,

    iritasi kulit

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    13/21

    11/6/20

     Mekanisme : menghambat DNA Girasebakteri

     Spektrum : Gr –  ESO : mual, muntah, rasa tidak enak di perut  KinetikaContoh : Ciprofloxacin

     BA : 60‐80%

     T 

    ½ 

    3‐

     jam  Dosis : 250‐750 mg/12  jam

     Mekanisme kerja : Mengikat ribosom 30s danmenghambat sintesis protein

     Nefrotoksis dan Ototoksis  Spektrum : Gram – aerob   Jenis concentration dependent  dianjurkan

    pemakaian sekali sehari

    Nama Senyawa Dosis Rata2 Farmakokinetika

    Gentamisin 5-6mg/kg/hari T1/2: 0,5-7,6 jam

    Amikasin 15mg/kg/hari T1/2: 0,7-7,2 jam

    Streptomisin 7,5-15mg/kg/hari (hanya IM) Ik.pp: 30-50%

    Kanamisin 10-15mg/kg/hari T1/2: 0,7-7,2 jam

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    14/21

    11/6/20

     Aktif untuk Stafilokokus dan streptokokus, actinomyces, bacteroides dan anaerob lainnya

      Kinetika:   Absorbsi lengkap tanpa dipengaruhi makanan

      Peak : 1  jam

      T ½ : 2,7  jam

      Ik pp: 90%

      Efektif untuk sepsis, infeksi tulang dan sendi,  jaringan

    lunak   ESO: kolitis pseudomembranosa   Dosis : 150‐300mg/6  jam

     Mekanisme : berikatan dengan ribosom 50sNama

    Senyawa

    Kuman Cakupan Dosis Rata2 Farmako-

    kinetika

    Efek Samping

    Eritromisin Gr+, beberapa Gr- 1-2g/hari

    dalam 4 dosis

    Abs: rusak oleh

    as.lambung

    T ½ : 1,5 jam

    Eks : hati

    Hepatitis

    kolestatik

    Spiramisin Gr+, beberapa Gr- 500mg/6-8jam - Iritasi salurancerna

    Azitromisin Chlamydia, Gr+,

    beberapa Gr-

    500mg-1g/

    hari

    -

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    15/21

    11/6/20

      Kinetika:   Absorbsi : 30‐80%   T ½ : 8‐10  jam  Distribusi : pada tulang akan disimpan sbg kompleks dg 

    kalsium   Dinamika :    menghambat sintesis protein bakteri pada ribosom 30s   Aktif untuk Gr –

      Dosis 15‐30 mg/kg oral, 5‐15mg parenteral, 2x sehari   Efek samping : kerusakan hati (dosis tinggi), alergi, 

    hipoplasia email gigi,

     perubahan warna gigi menjadikuning kecokelatan, gangguan pertumbuhan, 

    fotosensitif 

     Mekanisme : menghambat sintesis protein melalui ikatan pada ribosom 50s danmenghambat enzim peptidil transferase

      Kinetika:   Peak : 2  jam

      T ½ : 3  jam memanjang pada gangguan hati

      Ik pp : 50%

     Sensitif : kuman anaerob,

     strepto danstafilokokkus, Mycoplasma, dll biasanya

    untuk tifus   ESO: depresi sumsum tulang, anemia aplastik, 

    Gray sindrome

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    16/21

    11/6/20

     Dental Caries  Streptococcus mutans erosipada enamel gigi akibat produksi asam

     Gingivitis Gr+ atauGr‐   PeriodontitisGr‐ anaerobic microflora  Treatment:

    1.   Penicillin (amoxicillin/ amoxiclav)

    2.   Eritromisin3.   Metronidazol

    4.   Clindamycin : untuk abses dentoalveolar yang tidak respon terhadap penisilin atau metronidazol

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    17/21

    11/6/20

     Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (Vincent’s Infection/ Trench Mouth) metronidazole atau tinidazole

     Chronic Periodontal disease  tetrasiklinatau metronidazole

    Penyakit Bakteri yang sering

    ditemukan

    Antibiotik yang

    disarankan

    Resisten

    Odontogenic

    Infection

    S. viridians,

    Peptostreptococcus spp.,

    Prevotella intermedia,

    Porphyromona gingivalis,

    Fusobacterium nucleatum

    Clindamycin 300mg/6jam

    Amoxiclav 500mg/8jam

    atau2g/12 jam

    moxifloxacin

    Spiramycin-metronidazol

    Acute infection of

    pulp origin /

    pericoronaritis

    Streptococcus,

    Enterococcus, Bacteroides,

    Fusobacterium,

    Porphyromonas,

    Prevotella, Actinobacillus

    Amoxiclav 90%

    Linezolid 94,6%

    Amoxiclav kpd Bacteroides

    dan Prevotella 25%

    Eritromisin 39,1%

    Metronidazole 50,5%

    Azithromisin 33,2%

    Prevotella dan

    Porphyromona

    Clindamycin

    metronidazole

    Odontogenicabscesses

    Amoxiclav 100%Fluoroquinolone

    (moxifloxacin &

    levofloxacin) 98%

    Doxyciclyne, clindamycine,

    penicin 70-75%

    Orofacial Infection clindamycin

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    18/21

    11/6/20

    A.   Pasien dengan Gangguan/ Gagal Ginjal

    B.   Pasien Hamil

    C.   Pasien dengan Gangguan/ Gagal Hati

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    19/21

    11/6/20

     Hampir semua antibiotik dieliminasi di ginjal   Pasien dengan gagal ginjal akan menurun

    fungsi eliminasinya  Kemungkinan toksisitas  Hitung Kreatinine Clearance

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    20/21

    11/6/20

     Golongan A : tanpa resiko apapun untukkehamilan tidak ada

     Golongan B : tidak ada reiko pd hewan cobaazitromisin, sefalosporin, eritromisin, metronidazol, penisilin (termasuk amoxiclav)

     Golongan C : belum ada percobaan/ teratogenikpada hewan clarithromisin, fluorokuinolon, sulfa (dapsone)

     Golongan D 

    Teratogenik

    aminoglikosida, 

    tetrasiklin  Golongan X : teratogenik terbukti resiko tinggi

     Beberapa antibiotik dimetabolisme di hati, 

    dan dieliminasi di empedu eritromisin, clindamycin, metronidazole, anti‐TB

     Pasien dgn gagal hati harus menghindariantibiotik2 tsb untuk mengurangi resiko

    toksisitas akibat overdosis  Beberapa antibiotik juga berpotensi

    hepatotoksik (tetrasiklin, anti‐TB)  hindari

  • 8/16/2019 L11 Antibiotika 2 c.pdf

    21/21

    11/6/20

    TERIMAKASIH